33

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
Page 2: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
Page 3: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

1

PENDAHULUAN

Menurut UU No.10 Tahun 1998 pasal 4 tentang perbankan menyatakan bahwa

perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas

nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Pemerintah sendiri juga

memiliki bank yang dinamakan Bank BUMN atau Persero. Berbeda kepemilikan

tentu berbeda pula tim manajemen yang mengelolanya. Bank BUMN susunan tim

manajemen dijabat oleh WNI sedangkan pada Bank asing susunan tim manajemen

dijabat sebagian oleh WNA.

Jasa bank banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, maka masyarakat

tentu perlu pertimbangan dalam menggunakan jasa bank tersebut. Salah satu yang

bisa dijadikan pertimbangan adalah tingkat kesehatan bank. Namun BI/OJK tidak

mewajibkan pihak bank untuk mempublikasikan hasil penilaian secara rinci

tingkat kesehatan bank kepada publik, kecuali publikasi yang berkaitan dengan

laporan keuangan bank, dan rasio-rasio keuangan umum seperti CAR, ROA, ROI,

dan sebagainya. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang tingkat

kesehatan bank dengan menggunakan rasio-rasio keuangan umum dan informasi

kuantitatif yang terdapat pada laporan tahunan bank secara sederhana.

Tingkat kesehatan bank di Indonesia yang terdiri dari beberapa faktor ini

diatur oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia berdasarkan

Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 dengan kriteria C (Capital), A (Asset Quality), M

(Management), E (Earning), L (Liquidity), S (Sensitivity) lalu berubah menjadi

Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011 dengan kriteria R (Risk Profile), G (Good

Corporate Governance), E (Earnings), C (Capital). Tetapi resmi sejak tanggal 31

Desember 2013, sesuai amanat UU No 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), OJK secara resmi mengawasi kinerja seluruh bank yang ada di

Indonesia, mengambil alih tugas pengaturan dan pengawasan perbankan yang

selama ini dilakukan Bank Indonesia. Kemudian OJK mengeluarkan Surat Edaran

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2017 tentang penilaian tingkat

kesehatan Bank Umum yang isinya sama dengan Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011.

Jadi walaupun tugas untuk mengawasi kinerja seluruh bank di Indonesia sudah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

2

diambil alih oleh OJK tetapi sebagian besar peraturan sama dengan peraturan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka tugas utama Bank Indonesia saat ini

adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, serta mengatur dan

menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing

periode 2014-2016 pada faktor Risk Profile jika dilihat dari faktor risiko

kredit, pasar, likuditas, dan kepatuhan?

2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing periode 2014-2016 pada faktor Good Corporate Governance?

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing

periode 2014-2016 pada faktor Earnings?

4. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing

periode 2014-2016 pada faktor Capital?

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan

Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Risk Profile jika dilihat dari

faktor risiko kredit, pasar, likuditas, dan kepatuhan.

2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan

Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Good Corporate Governance.

3. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan

Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Earnings.

4. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan

Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Capital.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak

antara lain:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini digunakan untuk menerapkan ilmu yang didapatkan di perguruan

tinggi berdasarkan topik yang dibahas.

2. Bagi Nasabah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

3

Bagi nasabah penelitian ini dapat memberikan informasi untuk pertimbangan

dalam hal pemilihan bank.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

Kontribusi dalam penelitian ini adalah:

1. Menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yang dijadikan

acuan dalam penelitian ini.

2. Tahun penelitian yang lebih up to date dari penelitian sebelumnya.

LANDASAN TEORI

Bank

Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 tanggal 10

November tentang perbankan adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak.

Jenis-jenis Bank

Jenis perbankan dewasa ini berdasarkan UU No.10 Tahun 1998 dan menurut

Kasmir (2017) dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:

1. Segi Fungsi

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Segi Kepemilikan

a. Bank milik pemerintah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

4

Akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga

seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. Contoh: Bank

Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, Bank BRI.

Bank Pemerintah Daerah (BPD) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II

masing-masing provinsi yaitu: BPD DIY, BPD DKI Jakarta, BPD Bali,

dan BPD lainnya.

b. Bank milik swasta nasional

Bank milik swasta nasional atau BUMS adalah bank yang seluruh atau

sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun

oleh swasta dan keuntungan dimiliki oleh swasta pula. Contoh: Bank

BCA, Bank Muamalat, Bank Mega, dan lainnya.

c. Bank milik asing

Bank milik asing adalah cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik

milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. Contoh: Bank

HSBC, Citibank, Bangkok Bank, dan lainnya.

d. Bank milik campuran

Bank milik campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki

oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Mayoritas sahamnya dimiliki

oleh warga negara Indonesia. Contoh: Bank Commonwealth, Bank Agris,

Bank ANZ, dan lainnya.

3. Segi Status

a. Bank devisa

Bank yang melakukan transaksi ke luar negeri atau transaksinya

berhubungan dengan valuta asing.

b. Bank non devisa

Bank yang tidak diperbolehkan untuk melakukan transaksi keuangan

dengan luar negeri atau berkaitan dengan valuta asing.

4. Segi Cara Menentukan Harga

a. Bank konvensional

Bank yang menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu,

baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.

b. Bank syariah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

5

Bank yang penetuan harganya tidak menetapakan suatu tingkat bunga

tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.

Tingkat Kesehatan Bank

Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan

terhadap risiko dan kinerja bank. Saat ini terdapat perubahan faktor-faktor

penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan Peraturan BI No.6/10/PBI/2004

dengan kriteria CAMELS ke No.13/1/PBI/2011 dengan kriteria RGEC, meskipun

prinsipnya tidak jauh berbeda. Penyempurnaan ini dilatarbelakangi oleh

perubahan kompleksitas usaha dan profil risiko, penerapan pengawasan secara

konsolidasi, serta perubahan pendekatan penilaian kondisi bank yang diterapkan

secara internasional. Perubahan yang terdapat pada PBI 2011 dibandingkan

dengan PBI 2004 adalah PBI 2011 menggolongkan faktor penilaian menjadi

empat faktor yang disingkat RGEC, mencakup profil risiko (Risk Profile/R)

dimana faktor kualitas aset (A), likuiditas (L), dan sensitivitas terhadap risiko

pasar (S) pada sistem penilaian CAMELS melebur disini namun pada kriteria

RGEC jenis risiko lebih banyak dibanding pada CAMELS, Good Corporate

Governance (GCG/G) menggantikan faktor manajemen (M) pada CAMELS dan

sudah lebih disempurnakan, sedangkan rentabilitas (earnings/E) dan permodalan

(equity/C) pada RGEC sama dengan CAMELS untuk penilaian tingkat kesehatan

bank (Hendro, 2014).

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank sesuai dengan

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2017 meliputi:

1. Profil risiko (risk profile)

a. Risiko kredit

b. Risiko pasar

c. Risiko likuiditas

d. Risiko operasional

e. Risiko hukum

f. Risiko stratejik

g. Risiko kepatuhan

h. Risiko reputasi

2. Good Corporate Governance (GCG)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

6

Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank

atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG dan fokus

penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG berpedoman pada

ketentuan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum

dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.

3. Rentabilitas (earnings)

Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas atau

kemampuan bank dalam menciptakan laba.

4. Permodalan (equity)

Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan

permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan.

Rerangka Penelitian

Bank Asing Bank BUMN

Metode RGEC

Risk Profile:

NPL, LDR,

PDN

Good

Corporate

Governance

Capital:

CAR

Earnings:

ROA, ROE,

NIM,

BOPO

Uji Normalitas

Kesimpulan

Data terdistribusi normal:

Uji Beda Dua Rata-rata

Populasi

Data tidak terdistribusi normal:

Uji Mann-Whitney U

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

7

Penelitian Terdahulu

Tabel 1

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Nur Fitriana, dkk

(2015)

Tingkat Kesehatan Bank

Umum Syariah dengan

Bank Umum

Konvensional: Metode

RGEC.

NPF/NPL,

LDR, GCG,

ROA,

CAR/KPMM.

Tidak terdapat

perbedaan

tingkat

kesehatan bank

pada faktor

NPF/NPL, LDR,

GCG dan CAR,

tetapi terdapat

perbedaan pada

faktor ROA

tahun 2012-

2014.

2 Rio Putra Adita

(2016)

Analisis Perbandingan

Laporan Kinerja

Keuangan Menggunakan

Metode RGEC Pada

Jenis Bank Berdasarkan

Status Kepemilikan

(Studi pada Bank Umum

Milik Negara dan Bank

Campuran Tahun 2011-

2014).

ROA, BOPO,

ROE, NIM,

CAR, NPL,

LDR, NPM.

Tidak terdapat

perbedaan

tingkat

kesehatan bank

pada faktor

ROA, BOPO,

ROE, NIM,

CAR, tetapi

terdapat

perbedaan pada

faktor NPL,

LDR, NPM.

3 Vanessa Elisabeth

Korompis, dkk

(2015)

Analisis Perbandingan

Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Metode

RGEC (Studi pada PT

Bank Rakyat Indonesia

Tbk dan PT. Bank

Mandiri Tbk Tahun

2012-2014)

ROA, CAR,

NPL, LDR.

Tidak terdapat

perbedaan

tingkat

kesehatan bank

pada faktor

ROA, CAR,

tetapi terdapat

perbedaan pada

faktor NPL,

LDR.

4 Monika Basama

(2017)

Analisis Perbandingan

Tingkat Kesehatan Bank

dengan Metode RGEC di

Indonesia (Studi

Komparatif: Bank

BUMN, Swasta Nasional

dan Asing Tahun 2013-

2015).

NPL, LDR,

GCG, ROA,

NIM dan CAR.

Terdapat

perbedaan pada

faktor NPL,

LDR, GCG,

ROA, NIM dan

CAR.

5 Rizky Sandyningtyas

Putri Karno (2016)

Analisis Perbandingan

Tingkat Kesehatan Bank

dengan

Metode RGEC antara

Bank BUMN dan BUMS

periode

2010-2014.

NPL, IRR,

LAR, CAR,

NPL, LDR,

CR, NIM.

Tidak terdapat

perbedaan

tingkat

kesehatan bank

pada faktor

NPL, IRR, LAR,

CAR, NPL

tetapi terdapat

perbedaan pada

faktor LDR, CR,

NIM.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

8

Hipotesis Penelitian

Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor

Risk Profile

Penelitian ini hanya akan mengukur risiko kredit dengan NPL, risiko likuiditas

dengan LDR dan risiko kepatuhan dengan PDN karena data kuantitatif yang bisa

ditemukan ada pada ketiga risiko tersebut.

Rasio NPL menunjukkan total kredit bermasalah yang dapat dikendalikan

oleh bank, maka semakin kecil rasio NPL semakin baik pula kondisi bank untuk

mengendalikan kredit bermasalah tersebut. Sedangkan rasio LDR merupakan

rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan

dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir,

2017). Lalu PDN merupakan salah satu peraturan yang wajib dipatuhi oleh bank,

ketentuan PDN untuk membatasi gap antara aset dan kewajiban per mata uang

asing yang dimiliki bank, sehingga risiko akibat pergerakan mata uang menjadi

terkendali. Perbedaan kepemilikan tentunya mempengaruhi kebijakan dan strategi

yang diambil dalam pengelolaan risiko yang diambil pada suatu bank. Misalnya

pada bank asing yang manajemennya dipengaruhi oleh kebijakan dari induk yang

berasal dari luar negeri (Basama, 2017). Hal ini didukung pula oleh penelitian

yang dilakukan oleh Adita (2016) bahwa terdapat perbedaan tingkat kesehatan

Bank BUMN dan Bank campuran pada faktor NPL dan LDR. Berdasarkan

penjelasan tersebut maka hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini

adalah:

H1: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Risk Profile.

Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor

Good Corporate Governance

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tentang pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum penilaian tersebut dibagi menjadi

3 (tiga) aspek governance yaitu governance structure, governance process, dan

governance outcome, sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Governance

structure bertujuan untuk menilai struktur tata kelola bank meliputi Komisaris,

Direksi, Komite dan satuan kerja pada bank serta kebijakan dan prosedur bank,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

9

sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur

organisasi. Governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses

pelaksanaan prinsip GCG oleh manajemen. Governance outcome bertujuan untuk

menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders bank yang

merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan

struktur dan infrastruktur tata kelola bank, maka dengan berbedanya kepemilikan

suatu bank dimana Bank BUMN susunan tim manajemen dijabat oleh WNI dan

Bank Asing dijabat sebagian oleh WNA hal ini mempengaruhi pula GCG yang

diterapkan masing-masing bank. Menurut Basama (2017) perbedaan kepemilikan

juga akan mengakibatkan perbedaan dalam pemilihan manajemen, sehingga

terdapat perbedaan kemampuan dalam mengelola dan mengoperasikan bank.

Berbedanya jenis kepemilikan maka berbeda juga sumber daya yang dimiliki oleh

setiap jenis bank, dimana sumber daya yang dimiliki ikut menentukan tingkat

efisiensi bank tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang

dikembangkan untuk penelitian ini adalah:

H2: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Good Corporate Governance.

Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor

Earnings

Earnings atau rentabilitas penilaiannya didasarkan pada kemampuan suatu bank

dalam menciptakan laba. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk

mengukur faktor rentabilitas yaitu rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO. Bank

BUMN memiliki cabang yang tersebar hampir di semua daerah di Indonesia

sedangkan Bank Asing hanya beberapa di kota-kota besar di Indonesia sehingga

hal ini akan mempengaruhi jumlah nasabah dalam memanfaatkan jasa bank

tersebut. Bank BUMN yang merupakan bank milik pemerintah tentunya banyak

melakukan kerjasama dengan pemerintah dalam program-program yang sedang

dijalankan oleh pemerintah, maka dengan perbedaan tersebut akan mempengaruhi

kinerja bank dalam menciptakan laba. Hal ini didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fitriana, dkk. (2015) bahwa terdapat perbedaan tingkat kesehatan

bank pada faktor earning yang diwakili dengan rasio ROA. Berdasarkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

10

penjelasan tersebut maka hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini

adalah:

H3: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Earnings.

Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor

Capital

Faktor capital ini bisa diukur dengan rasio solvabilitas yang merupakan ukuran

kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Dalam

penelitian ini digunakan rasio CAR untuk mengukur kecukupan modal bank.

Dengan dana yang besar bank dapat melakukan kegiatan dengan skala yang besar

pula, sedangkan jumlah dana yang kecil akan membatasi gerak usaha bank.

Sumber dana dapat berasal dari masyarakat luas yang berupa giro, deposito

berjangka dan tabungan. Bank umum juga menerima simpanan pemerintah dalam

bentuk deposit pemerintah (Subagyo, dkk., 2005). Karena perbedaan kepemilikan

tentu berbeda pula asal modalnya, Bank BUMN menerima modal dari pemerintah

sedangkan Bank Asing didukung oleh induk bank asalnya sebagai pemodal.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang dikembangkan untuk

penelitian ini adalah:

H4: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Capital.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Data Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank BUMN dan Bank Asing yang terdaftar

pada direktori perbankan Bank Indonesia tahun 2014-2016. Total Bank BUMN

yang terdaftar ada 4 dan Bank asing ada 7.

Untuk penelitian ini digunakan sampel berdasarkan pertimbangan atau

kriteria. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel ini adalah:

1. Bank BUMN dan Bank asing yang terdaftar pada direktori perbankan Bank

Indonesia dan masih aktif pada tahun 2018.

2. Bank yang menyediakan data laporan tahunan selama kurun waktu penelitian

tahun 2014-2016.

Berdasarkan kriteria sampel di atas maka sampel meliputi 4 Bank BUMN

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

11

yaitu Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, Bank Negara Indonesia, Bank

Rakyat Indonesia dan 7 Bank Asing yaitu Bangkok Bank, Bank of America, Bank

of China Limited, Citibank, HSBC, Standard Chartered Bank, dan Bank of

Tokyo Mitsubishi UFJ.

Jenis dan Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat satu jenis variabel yang digunakan yaitu variabel

independen.

Profil Risiko (Risk Profile)

a. Risiko Kredit

Tabel 2

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Kredit Parameter atau indikator Keterangan

NPL

(Non Performing

Loan)

a) Kredit bermasalah adalah kredit

kepada pihak ketiga bukan bank

yang tergolong kurang lancar,

diragukan, dan macet.

b) Total kredit adalah kredit kepada

pihak ketiga bukan bank.

Kriteria Penilaian Peringkat

1 NPL <2% Sangat

Baik

2 2% ≤ NPL <5% Baik

3 5% ≤ NPL <8% Cukup

Baik

4 8% ≤ NPL < 12% Kurang

Baik

5 NPL ≥12% Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

b. Risiko Likuiditas

Tabel 3

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Likuiditas Parameter atau indikator Keterangan

LDR (Loan to

Deposits Ratio)

a) Kredit merupakan kredit yang

diberikan kepada pihak ketiga (tidak

termasuk kredit kepada bank lain).

b) Dana pihak ketiga mencakup giro,

tabungan, deposito (tidak termasuk

giro dan deposito antar bank)

Kriteria Penilaian Peringkat

1 50% < LDR < 75% Sangat

Baik

2 75% < LDR < 85% Baik

3 85% < LDR<100% Cukup

Baik

4 100% < LDR <120% Kurang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

12

Baik

5 LDR > 120% Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

c. Risiko Kepatuhan

Tabel 4

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Kepatuhan Parameter atau

indicator

Keterangan

PDN (Persentase

Posisi Devisa Neto)

Perhitungan persentase PDN pada posisi laporan dilakukan

sesuai ketentuan PDN yang berlaku.

Kriteria Penilaian Peringkat

1 Tidak ada pelanggaran rasio PDN. Sangat

Baik

2 Tidak ada pelanggaran rasio PDN namun

pernah melakukan pelanggaran dan

pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada

masa triwulanan penilaian

Baik

3 0% < pelanggaran rasio PDN < 10%

Frekuensi pelanggaran rendah.

Cukup

Baik

4 10% < pelanggaran Rasio PDN < 25%

Frekuensi pelanggaran cukup tinggi.

Kurang

Baik

5 Pelanggaran rasio PDN > 25%

Frekuensi pelanggaran tinggi.

Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

1. Good Corporate Governance

Tabel 5

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Tata Kelola

Penilaian Faktor Tata Kelola Keterangan

GCG Parameter atau indikator

penilaian faktor tata

kelola yang merupakan

penilaian terhadap

manajemen bank atas

pelaksanaan prinsip tata

kelola mengacu pada

ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan mengenai

Penerapan Tata Kelola

bagi Bank Umum dengan

memperhatikan

karakteristik dan

kompleksitas usaha bank.

Hasil pelaksanaan prinsip tata kelola bank

sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan mengenai Penerapan Tata

Kelola bagi Bank Umum hanya merupakan

salah satu sumber penilaian peringkat faktor

tata kelola bank dalam penilaian Tingkat

Kesehatan Bank.

Kriteria Penilaian Peringkat

1 < 1,5 Sangat

Baik

2 1,5 < Nilai Komposit < 2,5 Baik

3 2,5 < Nilai Komposit < 3,5 Cukup

Baik

4 3,5 < Nilai Komposit < 4,5 Kurang

Baik

5 4,5 < Nilai Komposit < 5 Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

13

2. Earnings

a. ROA

Tabel 6

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas ROA Parameter atau indicator Keterangan

ROA

(Return on

Assets)

a) Penghitungan laba sebelum pajak

disetahunkan.

Contoh : Untuk posisi Juni :

(akumulasi laba per posisi Juni/6) x

12

b) Rata-rata total aset.

Contoh : Untuk posisi Juni :

(penjumlahan total aset Januari –

Juni)/6

Kriteria Penilaian Peringkat

1 ROA > 1,5% Sangat

Baik

2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik

3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup

Baik

4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang

Baik

5 ROA ≤ 0% Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

b. ROE

Tabel 7

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas ROE

Parameter atau indicator Keterangan

ROE (Return

on Equity)

a) Rata-rata equity : rata-rata modal inti.

b) Contoh : Untuk posisi Juni :

(penjumlahan modal inti Januari-

Juni)/6

c) Perhitungan modal inti dilakukan

berdasarkan ketentuan Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum yang

berlaku.

Kriteria Penilaian Peringkat

1 ROE >20%

Perolehan laba sangat

tinggi.

Sangat

Baik

2 12,51% < ROE ≤ 20%

Perolehan laba tinggi.

Baik

3 Perolehan laba cukup

tinggi, atau rasio ROE

berkisar antara 5% sampai

dengan 12,5%.

Cukup

Baik

4 Perolehan laba Bank Kurang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

14

rendah atau cenderung

mengalami kerugian (ROE

mengarah negatif).

Baik

5 Bank mengalami kerugian

yang besar (ROE negatif).

Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

c. NIM

Tabel 8

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas NIM Parameter atau indicator Keterangan

NIM (Net

Interest

Margin)

a) Pendapatan bunga bersih adalah

pendapatan bunga dikurangi

dengan beban bunga

(disetahunkan).

b) Rata-rata total aset produktif,

contoh: Untuk posisi bulan Juni

dihitung dengan cara

menjumlahkan total aset produktif

posisi Januari sampai dengan Juni

dibagi dengan 6.

c) Aset produktif yang

diperhitungkan adalah aset yang

menghasilkan bunga di neraca.

Kriteria Penilaian Peringkat

1 >3% Sangat

Baik

2 2%< NIM ≤ 3% Baik

3 1,5% < NIM ≤ 2% Cukup

Baik

4 1% < NIM ≤ 1,5% Kurang

Baik

5 NIM ≤ 1% Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

d. BOPO

Tabel 9

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas BOPO

Parameter atau indicator Kriteria Penilaian Peringkat

BOPO (Biaya

Operasional

dibandingkan

dengan

Pendapatan

Operasional)

1 < 92% Sangat

Baik

2 92% < BOPO< 94%

Baik

3 BOPO

berkisar

antara 94%

sampai

dengan 96%.

Cukup

Baik

4 96% < Kurang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

15

BOPO< 98% Baik

5 98% < BOPO

< 100%

Tidak

Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

3. Capital

Tabel 10

Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Permodalan Parameter atau indicator Keterangan

CAR (Capital

Adequacy Ratio)

atau KPMM

(Kewajiban

Penyediaan Modal

Minimum)

a. Perhitungan modal dan Aset Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR) berpedoman pada ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan mengenai kewajiban penyediaan

modal minimum bank umum.

b. Rasio dihitung per posisi penilaian termasuk

memperhatikan tren Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM).

Kriteria Penilaian Peringkat

1 KPMM ≥ 12% Sangat Baik

2 9% ≤ KPMM < 12% Baik

3 8% ≤ KPMM < 9% Cukup Baik

4 6% < KPMM < 8% Kurang Baik

5 KPMM ≤ 6% Tidak Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Metode Analisis Data

Pengujian Statistik

Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika induktif.

Uji Normalitas

Sebelum menganalisis data dengan metode statistik parametrik maka harus

dipastikan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk mengambil keputusan

bahwa data tersebut berdistribusi normal maka nilai signifikansi harus lebih besar

daripada tingkat signifikansi (α) yang digunakan =0,05. Sebaliknya jika nilai

signifikansi lebih kecil daripada tingkat signifikansi (α) yang digunakan = 0,05

maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Uji Hipotesis: Beda Dua Rata-rata Populasi (Sampel Independen)

Berikut adalah rumusan hipotesis:

HO: µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC)

HA: µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC).

Ketentuan yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

16

Signifikansi (nilai probalitas) lebih besar dari α yaitu 0.05 (Signifikansi> 0.05)

atau t hitung lebih kecil dari nilai kritis t atau Ho diterima.

Signifikansi (nilai probalitas) lebih kecil dari α yaitu 0.05 (Signifikansi< 0.05)

atau t hitung lebih besar dari nilai kritis t atau Ho ditolak.

Mann-Whitney U Test

Tujuan dari Mann-Whitney U Test untuk menguji dugaan (hipotesis) beda dua

rata-rata populasi dimana data yang dianalisis tidak memenuhi persyaratan

berdistribusi normal (Subiyakto, dkk., 2011). Dengan rumusan hipotesis:

HO: µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC)

HA: µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC).

Ketentuan yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah:

Signifikansi (nilai probalitas) lebih besar dari α yaitu 0.05 (Signifikansi> 0.05)

atau Z hitung lebih kecil dari nilai kritis Z atau Ho diterima.

Signifikansi (nilai probalitas) lebih kecil dari α yaitu 0.05 (Signifikansi< 0.05)

atau Z hitung lebih besar dari nilai kritis Z atau Ho ditolak.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 11

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Rasio N Minimum Maksimum Mean Deviasi Standar

NPL 33 0,00 % 3,90 % 1,0400 0,95864

LDR 33 74,60 % 407,08 % 138,4388 99,81757

PDN 33 0,00 % 13,43 % 1,7606 2,53920

GCG 33 1,00 % 3,00 % 1,9658 0,37680

ROA 33 -0,55 % 5,10 % 2,2370 1,39551

NIM 33 1,46 % 8,51 % 4,8285 1,75144

ROE 33 -5,27 % 31,19 % 10,6758 9,52764

BOPO 33 37,33 % 101,14 % 76,5752 16,66521

CAR 33 13,41 % 84,68 % 33,5191 22,09037

Sumber: Data yang sudah diolah

Tabel 12

Hasil Uji Normalitas Variabel Jumlah Data

(N)

Kolmogorov-Smirnov Z Signifikansi

NPL 33 0,929 0,354

LDR 33 1,921 0,001

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

17

PDN 33 1,402 0,039

GCG 33 2,316 0,000

ROA 33 0,381 0,999

NIM 33 0,540 0,932

ROE 33 0,999 0,271

BOPO 33 0,528 0,943

CAR 33 1,409 0,038

Sumber: Data yang sudah diolah

Kesimpulan dari uji normalitas ini adalah ada lima variabel yang berdistribusi

normal yaitu NPL, ROA, NIM, ROE, BOPO dan ada empat variabel yang tidak

berdistribusi normal yaitu LDR, PDN, GCG, CAR.

Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan suatu alat analisis statistik untuk menguji hipotesis

(dugaan) tentang besaran parameter populasi.

Uji Beda Dua Rata-rata Populasi (Sampel Independen)

Tabel 13

Hasil Uji Grup Statistik NPL

BANK N Mean

Deviasi

Standar

NPL ASING 21 0,8433 0,99651

BUMN 12 1,3842 0,81537

Sumber: Data yang sudah diolah

Rata-rata NPL dari Bank Asing 0,8433% dan Bank BUMN 1,3842% yang

menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia NPL

dalam kondisi yang sangat baik atau NPL<2%.

Tabel 14

Hasil Uji Sampel Independen NPL NPL Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Uji Lavene’s:

Signifikansi 0,792

Uji t:

Signifikansi 0,121 0,103

Mean Difference -0,54083 -0,54083

Sumber: Data yang sudah diolah

Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,792>0,05 yang berarti artinya

kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang

homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

18

maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t

menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar

0,121>0,05 yang berarti Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan tingkat

kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risiko kredit. Selanjutnya

adalah menguji ROA, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata populasi terhadap

ROA:

Tabel 15

Hasil Uji Grup Statistik ROA

BANK N Mean

Deviasi

Standar

ROA ASING 21 1,8619 1,41884

BUMN 12 2,8933 1,12541

Sumber: Data yang sudah diolah

Rata-rata ROA dari Bank Asing 1,8619% dan Bank BUMN 2,8933% yang

menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia ROA

dalam kondisi yang sangat baik atau

ROA > 1,5%.

Tabel 16

Hasil Uji Sampel Independen ROA ROA Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Uji Lavene’s:

Signifikansi 0,415

Uji t:

Signifikansi 0,039 0,029

Mean Difference -1,03143 -1,03143

Sumber: Data yang sudah diolah

Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,415>0,05 yang berarti artinya

kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang

homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen

maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t

menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar

0,039<0,05 yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada

tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning secara

statistik. Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada

kolom Mean Difference, yaitu -1,03143. Karena bernilai negatif, maka berarti

kelompok pertama memiliki mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

19

Selanjutnya adalah menguji NIM, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata

populasi terhadap NIM:

Tabel 17

Hasil Uji Grup Statistik NIM

BANK N Mean

Deviasi

Standar

NIM ASING 21 3,9610 1,32578

BUMN 12 6,3467 1,33293

Sumber: Data yang sudah diolah

Rata-rata NIM dari Bank Asing 3,9610% dan Bank BUMN 6,3467% yang

menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia NIM

dalam kondisi yang sangat baik atau NIM>3%.

Tabel 18

Hasil Uji Sampel Independen NIM NIM Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Uji Lavene’s:

Signifikansi 0,515

Uji t:

Signifikansi 0,000 0,000

Mean Difference -2,38571 -2,38571

Sumber: Data yang sudah diolah

Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,515>0,05 yang berarti artinya

kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang

homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen

maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t

menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar

0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada

tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning secara

statistik. Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada

kolom Mean Difference, yaitu -2,38571. Karena bernilai negatif, maka berarti

kelompok pertama memiliki mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.

Selanjutnya adalah menguji ROE, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata

populasi terhadap ROE:

Tabel 19

Hasil Uji Grup Statistik ROE

BANK N Mean

Deviasi

Standar

ROE ASING 21 5,0490 5,40577

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

20

BUMN 12 20,5225 6,68801

Sumber: Data yang sudah diolah

Rata-rata ROE dari Bank Asing 5,0490% yang menurut matriks parameter

atau indikator penilaian dari Bank Indonesia ROE dalam kondisi yang cukup baik

atau rasio ROE berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% dan Bank BUMN

20,5225% dalam kondisi sangat baik atau ROE >20%.

Tabel 20

Hasil Uji Sampel Independen ROE ROE Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Uji Lavene’s:

Signifikansi 0,221

Uji t:

Signifikansi 0,000 0,000

Mean Difference -15,47345 -15,47345

Sumber: Data yang sudah diolah

Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,221>0,05 yang berarti artinya

kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang

homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen

maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t

menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar

0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada

tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning secara

statistik. Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada

kolom Mean Difference, yaitu -15,47345. Karena bernilai negatif, maka berarti

kelompok pertama memiliki mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.

Selanjutnya adalah menguji BOPO, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata

populasi terhadap BOPO:

Tabel 21

Hasil Uji Grup Statistik BOPO

BANK N Mean

Deviasi

Standar

BOPO ASING 21 77,7943 20,09948

BUMN 12 74,4417 8,10006

Sumber: Data yang sudah diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

21

Rata-rata BOPO dari Bank Asing 77,7943% dan Bank BUMN 74,4417%

yang menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia

BOPO dalam kondisi yang sangat baik atau BOPO <92%.

Tabel 22

Hasil Uji Sampel Independen BOPO BOPO Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Uji Lavene’s:

Signifikansi 0,001

Uji t:

Signifikansi 0,586 0,505

Mean Difference 3,35262 3,35262

Sumber: Data yang sudah diolah

Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,001<0,05 yang berarti artinya

kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang tidak

homogen atau beda. Karena kedua populasi mempunyai varians yang tidak

homogen maka digunakan kolom Equal Variances Not Assumed. Sedangkan hasil

uji t menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Not Assumed

sebesar 0,505>0,05 yang berarti Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan tingkat

kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning.

Mann-Whitney U Test

Tabel 23

Hasil Uji Rangking

BANK N Rangking

Mean Sum

Rangking

LDR 1 (Bank Asing) 21 17,81 374,00

2 (Bank BUMN) 12 15,58 187,00

Total

33

PDN 1(Bank Asing) 21 12,64 265,50

2 (Bank BUMN) 12 24,63 295,50

Total

33

GCG 1 (Bank Asing) 21 18,50 388,50

2 (Bank BUMN) 12 14,38 172,50

Total

33

CAR 1(Bank Asing) 21 20,67 434,00

2(Bank BUMN) 12 10,58 127,00

Total 33

Sumber: Data yang sudah diolah

Berdasarkan Tabel maka dapat disimpulkan:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

22

1. Rangking mean rasio LDR dari Bank Asing lebih besar dari rangking mean

Bank BUMN, yaitu 17,81 >15,58. Semakin kecil rasio LDR menunjukkan

kondisi bank yang lebih baik.

2. Rangking mean rasio PDN dari Bank Asing lebih kecil dari rangking mean

Bank BUMN, yaitu 12,64 <24,63. Semakin kecil rasio PDN menunjukkan

kondisi bank yang lebih baik.

3. Rangking mean tingkat GCG dari Bank Asing lebih besar dari rangking

mean Bank BUMN, yaitu 18,50 >14,38. Semakin kecil tingkat GCG

menunjukkan kondisi bank yang lebih baik.

4. Rangking mean rasio CAR dari Bank Asing lebih besar dari rangking mean

Bank BUMN, yaitu 20,67 >10,58. Semakin besar rasio CAR menunjukkan

kondisi bank yang lebih baik.

Tabel 24

Hasil Uji Mann-Whitney U

LDR PDN GCG CAR

Mann-Whitney U 109,000 34,500 94,500 49,000

Wilcoxon W 187,000 265,500 172,500 127,000

Z -0,636 -3,426 -1,649 -2,882

Signifikansi 0,525 0,001 0,099 0,004

Sumber: Data yang sudah diolah

Berdasarkan Tabel maka dapat disimpulkan:

1. Signifikansi rasio LDR 0,525>0,05 maka HO diterima atau tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing pada faktor risiko likuiditas.

2. Signifikansi rasio PDN 0,001<0,05 maka HO ditolak atau terdapat perbedaan

yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada

faktor risiko kepatuhan.

3. Signifikansi tingkat GCG 0,099>0,05 maka HO diterima atau tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank

Asing pada faktor Good Corporate Governance.

4. Signifikansi rasio CAR 0,004<0,05 maka HO ditolak atau terdapat perbedaan

yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada

faktor capital.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

23

Pembahasan

Tabel 25

Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Penelitian Rasio Uji Hipotesis Hasil

H1=Ada perbedaan

tingkat kesehatan Bank

BUMN dan Bank Asing

pada faktor Risk Profile

NPL (risiko kredit) Uji t H1 ditolak

LDR (risiko

likuiditas)

Uji Mann-Whitney U H1 ditolak

PDN (risiko

kepatuhan)

Uji Mann-Whitney U H1 diterima

H2= Ada perbedaan

tingkat kesehatan Bank

BUMN dan Bank Asing

pada faktor Good

Corporate Governance

GCG

Uji Mann-Whitney U H2 ditolak

H3= Ada perbedaan

tingkat kesehatan Bank

BUMN dan Bank Asing

pada faktor Earnings

ROA Uji t H3 diterima

ROE Uji t H3 diterima

NIM Uji t H3 diterima

BOPO Uji t H3 ditolak

H4= Ada perbedaan

tingkat kesehatan Bank

BUMN dan Bank Asing

pada faktor Capital

CAR

Uji Mann-Whitney U H4 diterima

Sumber: Data yang sudah diolah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Rasio NPL Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal

ini didukung oleh Tabel 2 yang menunjukkan bahwa rata-rata NPL Bank

Asing dan Bank BUMN menurut matriks parameter atau indikator penilaian

dari Bank Indonesia NPL keduanya dalam kondisi yang sangat baik. Hal ini

dikarenakan pedoman penerapan manajemen risiko yang selama ini

dijalankan oleh kedua bank sama, yaitu pedoman yang ditetapkan oleh

pemerintah. Hal ini mengakibatkan tingkat risiko Bank BUMN juga tidak

memiliki perbedaan signifikan dengan tingkat risiko di Bank Asing.

2. Rasio LDR Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal

ini didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan walaupun rangking mean rasio

LDR Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank BUMN tetapi tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan pedoman

penerapan manajemen risiko yang selama ini dijalankan oleh kedua bank

sama, yaitu pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

24

mengakibatkan tingkat risiko Bank BUMN juga tidak memiliki perbedaan

signifikan dengan tingkat risiko di Bank Asing.

3. Rasio PDN Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini

didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan bahwa rangking mean rasio PDN

Bank Asing lebih kecil dari rangking mean Bank BUMN dan menunjukkan

perbedaan yang signifikan.

4. Rasio GCG Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal

ini didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan walaupun rangking mean

tingkat GCG Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank BUMN tetapi

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan prinsip

pelaksanaan GCG pada industri perbankan di seluruh dunia harus senantiasa

berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu: transparansi (transparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi

(independency), dan kewajaran (fairness).

5. Rasio ROA Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini

didukung oleh Tabel 6, walaupun menurut matriks parameter atau indikator

penilaian dari Bank Indonesia ROA kedua bank dalam kondisi yang sangat

baik tetapi menunjukkan perbedaan yang signifikan.

6. Rasio ROE Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini

didukung oleh Tabel 7 yang menunjukkan bahwa rata-rata ROE Bank Asing

menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia ROE

Bank Asing dalam kondisi yang cukup baik dan ROE Bank BUMN dalam

kondisi sangat baik.

7. Rasio NIM Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini

didukung oleh Tabel 8, walaupun menunjukkan bahwa rata-rata NIM Bank

Asing dan Bank BUMN menurut matriks parameter atau indikator penilaian

dari Bank Indonesia NIM dalam kondisi yang sangat baik tetapi ada

perbedaan yang signifikan.

8. Rasio BOPO Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal

ini didukung oleh Tabel 9 yang menunjukkan bahwa rata-rata BOPO Bank

Asing dan Bank BUMN yang menurut matriks parameter atau indikator

penilaian dari Bank Indonesia BOPO dalam kondisi yang sangat baik.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 29: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

25

9. Rasio CAR Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini

didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan bahwa rangking mean rasio CAR

Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank BUMN dan menunjukkan

perbedaan yang signifikan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risk

profile untuk risiko kredit yang diukur dengan rasio NPL tidak menunjukkan

adanya perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing memiliki

kemampuan yang sama untuk mengendalikan total kredit yang bermasalah.

2. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risk

profile untuk risiko likuiditas yang diukur dengan rasio LDR tidak

menunjukkan adanya perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing

memiliki kemampuan yang sama untuk mengelola dana dengan

membandingkan besarnya pinjaman yang diberikan oleh bank dengan

besarnya dana pihak ketiga.

3. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risk

profile untuk risiko kepatuhan yang diukur dengan rasio PDN menunjukkan

adanya perbedaan. Rangking mean rasio PDN Bank Asing lebih kecil dari

rangking mean Bank BUMN, berarti kemampuan Bank Asing dalam menjaga

aturan kepatuhan Posisis Devisa Neto lebih baik dari Bank BUMN.

4. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Good Corporate Governance yang diukur dengan tingkat GCG tidak

menunjukkan adanya perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing

memiliki kemampuan yang sama dalam menjalankan prinsip tata kelola

perusahaan.

5. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Earning yang diukur dengan rasio ROA menunjukkan adanya perbedaan.

Rata-rata ROA Bank BUMN lebih besar dari Bank Asing, maka Bank

BUMN lebih efisien dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 30: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

26

6. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Earning yang diukur dengan rasio ROE menunjukkan adanya perbedaan.

Rata-rata ROE Bank BUMN lebih besar dari Bank Asing, maka Bank BUMN

lebih efisien dalam menggunakan modalnya untuk menghasilkan laba.

7. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Earning yang diukur dengan rasio NIM menunjukkan adanya perbedaan.

Rata-rata NIM Bank BUMN lebih besar dari Bank Asing, maka kemampuan

Bank BUMN lebih baik dalam mengelola aktiva produktif sehingga bisa

menghasilkan pendapatan bunga yang tinggi.

8. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Earning yang diukur dengan rasio BOPO tidak menunjukkan adanya

perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing memiliki kemampuan

yang sama untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

9. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor

Capital yang diukur dengan rasio CAR menunjukkan adanya perbedaan.

Rangking mean rasio CAR Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank

BUMN, maka kemampuan Bank Asing dalam menyediakan dana untuk

keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko

kerugian yang diakibatkan dalam operasional pasar lebih baik dari Bank

BUMN.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian ini dalam mengukur risk profile yang terdiri dari delapan risiko

yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko

hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi hanya bisa

mengukur rasio NPL yang mewakili risiko kredit, LDR yang mewakili risiko

likuiditas, dan PDN yang mewakili risiko kepatuhan karena data kuantitatif

yang bisa ditemukan hanya ada pada ketiga rasio tersebut.

2. Perusahaan sampel bank yang diteliti jumlahnya sedikit yaitu 7 Bank Asing

dan 4 Bank BUMN, jumlah yang sedikit karena dengan metode purposive

sampling ada beberapa bank yang tidak memenuhi kriteria sehingga tidak

dipilih untuk diteliti.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 31: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

27

Saran

Peneliti memiliki beberapa saran berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan cara untuk mengukur

risk profile secara lengkap dari kedelapan risiko karena pada penelitian ini

hanya dapat mengukur tiga risiko.

2. Dalam memilih bank yang akan digunakan masyarakat dapat

mempertimbangkan dahulu sebelum memilih bank yang diinginkan, salah

satunya bisa dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan bank.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 32: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

28

DAFTAR PUSTAKA

Adita, Rio Putra. (2016). Analisis Perbandingan Laporan Kinerja Keuangan

Menggunakan Metode RGEC pada Jenis Bank Berdasarkan Status

Kepemilikan. Studi pada Bank Umum Milik Negara dan Bank Campuran

Tahun 2011-2014. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dian Nuswantoro. Skripsi.

Algifari. (2013). Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Basama, Monika. (2017). Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank

dengan Metode RGEC di Indonesia. Studi Komparatif: Bank BUMN,

Swasta Nasional dan Asing Tahun 2013-2015. Program Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Skripsi.

Boedijoewono, Noegroho. (2007). Pengantar Statistika. Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Fitriana, Nur., Ahmad Rosyid., Agus Fakhrina. (2015). Tingkat Kesehatan

Bank BUMN Syariah dengan Bank BUMN Konvensional: Metode

RGEC. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 17. Nomor 02. September

2015.

Ginting, Ramlan., Candra Murniardi., Dudy Iskandar., Riska Rosdiana.

(2012). Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta: Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral.

Hendro, Tri., Conny Tjandra Rahardja. (2014). Bank & Institusi Keuangan

Non Bank di Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Indriantoro, Nur., Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: FEB UGM.

Karno, Rizky Sandyningtyas Putri. (2016). Analisis Perbandingan Tingkat

Kesehatan Bank dengan Metode RGEC antara Bank BUMN dan BUMS

periode 2010-2014. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dian Nuswantoro. Skripsi.

Kasmir. (2017). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

Korompis, Elisabeth Vanessa., Tri Oldy Rotinsulu., Jacky Sumarauw. (2015).

Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode

RGEC. Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Mandiri

Tbk Tahun 2012-2014. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 3 No.4

Desember 2015.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 33: PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.stieykpn.ac.id/95/1/RINGKASAN SKRIPSI... · dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

29

Peraturan Bank Indonesia No. 6/ 10 /PBI/2004 Tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum.

Peraturan Bank Indonesia No. 13/ 1 /PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum.

Subagyo., Sri Fatmawati., Rudy Badrudin., Astuti Purnamawati., Algifari.

(2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: STIE

YKPN.

Subiyakto, Haryono., Algifari. (2011). Praktikum Statistika dengan MS Excel

dan SPSS. Yogyakarta: STIE YKPN.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP /2001 Tentang Pedoman

Perhitungan Rasio Keuangan.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP/2013 Tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK/03/2017 Tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Undang-undang No. 10 tahun 1988 Tentang Perbankan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id