Upload
gio-gilang-indra-o
View
101
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengembangan
Citation preview
Gilang Indra Doc
BAB Pemerintah Pusat Dan DaerahPemerintah merupakan kemudi dalam bahasa latin asalnya Gubernaculum. Pemerintah
adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam
bentuk( penerapan hukum dan undang-undang) di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah
wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Pemerintah berbeda dengan
pemerintahan. Pemerintah merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dalam arti
sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan arti pemerintahan dalam
arti luas adalah semua mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan
atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai
tujuan negara. Lembaga negara yang dimaksud adalah lembaga eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Jika pemerintah adalah lebih ke arah organ, pemerintahan menunjukkan ke arah
bidang dan fungsi. Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai
kekuasaan dan lembaga tempat mereka menjalankan aktivitas.
Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah dalam arti luas adalah
semua aktivitas yang terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan,
berlandaskan pada dasar negara, rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi
tercapainya tujuan negara. Pemerintahan juga dapat didefinisikan dari segi struktural
fungsional sebagai sebuah sistem struktur dan organisasi dari berbagai dari berbagai macam
fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara(Haryanto
dkk, 1997:2-3). C.F Strong mendefinisikan pemerintahan dalam arti luas sebagai segala
aktivitas badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam
usaha mencapai tujuan negara. Sedangkan pemerintahan dalam arti sempit adalah segala
kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.
Pemerintahan daerah pada tahun 1945
Terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam pasal 18 UUD 1945
telah diatur pembagian wilayah negara kesatuan RI menjadi daerah provinsi yang kemudian
dibagi lagi menjadi daerah kabupaten/kota yang mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang. Ketentuan tersebut merupakan amandemen kedua yang disahkan
pada tanggal 18 Agustus 2000. Sebelum amandemen ketentuan pasal 18 UUD 1945 sangat
simple , yakni berbunyi :
Gilang Indra Doc
“ Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan daerah kecil , dengan bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang , dengan memandang dan
mengingati dasar permusyawaratn dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul
dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa”.
Ketika MPR melakukan amandemen Pasal 18 UUD 1945 dilakukan pengaturan
secara komprehensif , yakni disamping mengubah redaksi pasal juga dilakukan penambahan
ayat-ayat dan pasal-pasal baru berkaitan dengan pemerintahan daerah . Pasal 18 ditambah
dengan 6 ayat baru sehingga menjadi 7 ayat yang antara lain mengatur masalah otonomi
daerah dan tugas pembantuan , pemilihan anggota DPRD dan Kepala Daerah yang dilakukan
secara demokratis dan langsung oleh rakyat, serta kewenangan pemerintah daerah dalam
membuat peraturan daerah dan peraturan lain dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan
tugas pembantuan. Sedang penambahan pasal baru dilakukan dengan membuat pasal 18 A
yang mengatur hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di bidang
pemerintahan , keuangan , pelayanan umum dan pemanfaatan sumber daya alam. Sedang
penambahan pasal 18 B isinya mengakui adanya satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus dan istimewa , serta mengakui eksistensi masyarakat hukum adat dengan hak-hak
tradisionalnya.
Kendati penambahan ayat dan pasal baru dalam Amandemen Pasal 18 UUD RI 1945 terkesan
lebih teknis , tapi kiranya amandemen tersebut dapat dijadikan pedoman dan dasar peletakkan
bagi reformasi pemerintahan daerah di Indonesia. Berdasarkan amandemen Pasal 18 UUD RI
1945 maka dilakukan reformasi terhadap sistem pemerintahan daerah di Indonesia , yakni
dengan memberikan keleluasaan yang sangat besar kepada pemerintah daerah untuk
mengatur rumah tangganya sendiri.
Pemerintahan daerah pada orde lama
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965
Beberapa hal baru mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965, yaitu :
Pertama, pembagian daerah Indonesia dilakukan dalam tiga tingkatan , yaitu daerah Provinsi
dan/atau Kota Raya sebagai daerah tingkat I ; daerah Kabupaten dan atau kotamadya sebagai
daerah tingkat II ; dan daerah kecamatan dan/kotapraja sebagai daerah tingkat III. Ketiga
kegiatan daerah tersebut berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Gilang Indra Doc
Kedua,Dalam undang-undang ini pimpinan DPRD dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah. Ketentuan demikian jelas bertentangan dengan
prinsip-prinsip demokrasi dan pembagian kekuasaan , dimana antara DPRD dan kepala
daerah kedudukannya sederajad.
Ketiga, Hampir semua kekuasaan, tugas dan kewajiban DPRD dilimpahkan kepada kepala
daerah.
Pengertian Desentralisasi dan sentralisasi ,Demokrasi di
indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pulau – pulau dan memiliki
berbagai bahasa, suku, tradisi, budaya, agama yang berbeda dalam masyarakat meski
pun demikian masyarakat indonesia tetap rukun dan damai walaupun masyarakat hidup
dengan banyak perbedaan.banyak nya perbedaan dalam masyarakat dileburkan
menjadi satu di dalam semboyan boneka tunggal ika yaitu semboyan yang
menyatukan masyarakat yang memiliki makna walaupun berbeda tapi tetapi satu
jua. Indonesia merupakan negara yang di lewati oleh garis khatulistiwa yang menyebabkan
negara indonesia memiliki geografis tropis dan menjadikan indonesia tanah tersubur di dunia
yang menimbulkan rasa ingin memiliki negara indonesia oleh negara lain dengan berbagai
tindakan penjajahan yang di lakukan oleh negara – negara lain seperti belanda, portugis,
jepang untuk mendapatkan sumber daya alam yang dimiliki oleh indonesia. Berbagai
penjajahan yang di lakukan oleh negara-negara lain yang menginginkan indonesia karena
sumber daya alamnya yang dimiliki menyebabkan berbagai pemberontakan dan perjuangan
yang di lakukan oleh masyarakat indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan hingga pada
akhirnya indonesia merdeka pada tahun 1945. Setelah di proklamasi kan kemerdekaan
indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 masyarakat indonesia di sibukkan dengan berbagai
masalah sistem pemerintahan dan birokrasi yang harus di bentuk untuk membentuk negara
yang kokoh. Berbagai sistem pemerintahan yang terus melakukan perubahan di setiap
tahun untuk membentuk negara yang lebih baik. Sehingga pada sampai saat ini, di era
reformasi menggunakan sistem demokrasi di indonesia tetap melakukan berbagai perubahan
untuk membentuk negara yang lebih baik dengan menggunakan sistem desentralisasi pada
Gilang Indra Doc
pemerintahan memberikan otonomi daerah pada setiap daerah untuk mengurus daerahnya
sendiri. Sebelum menggunakan desentralisasi di indonesia terlebih
dahulu menggunakan sistem sentralisasi,sistem ini banyak sekali menemui
masalah dan harus di gantikan dengan desentralisasi untuk membentuk sistem
pemerintahan yang lebih baik.Desentralisasi ini sangat baik di terapkan di
indonesia karena sesuai dengan sistem demokrasi. Di sini penulis mencoba untuk
menjelaskan apa itu Demokrasi, sentralisasi dan desentralisasi di indonesia.
1. Pengertian Demokrasi
Didalam buku Prof. Miriam Budiardjo dasar – dasar ilmu politik menjelaskan berbagi
macam istilah demokrasi. Ada yang dinamakan demokrasi konstitusional, demokrasi
parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila, demokrasi rakyat, demokrasi soviet,
demokrasi nasional, dan sebagainya. Semua konsep ini menggunakan istilah
demokrasi yang menurut asal kata berarti Rakyat berkuasa atau government by the
people ( kata yunani demos berarti rakyat,kratos / kratein berarti kedalam
kekuasaan / berkuasa ). Demokrasi di indonesia banyak sekali mengalami pasang surut dalam
perkembangannya. Selama 25 tahun berdirinya Republik indonesia ternyata masalah pokok
yang kita hadapi ialah bagaimana, dalam masyarakat yang beraneka ragam pola budaya,
mempertinggi tingkat kehidupan ekonomi di samping kehidupan sosial dan politik yang
demokratis. Pada pokoknya masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik di
mana kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta nation
building, dengan partisipasi masyarakat seraya menghindarkan timbulnya diktator, apakah
diktator ini bersifat perorangan, partai atau pun militer.
Dipandang dari sudut perkembangan demokrasi sejarah di indonesia dapat di bagi menjadi
empat masa,yaitu:
1. Masa
republik indonesia I ( 1945 – 1959 ), yaitu masa demokrasi ( konstitusional )
yang menonjolkan peran parlemen serta partai – partai dan yang karena itu dapat
dinamakan demokrasi parlementer.
2. Masa
republik indonesia II ( 1959 – 1965 ), yaitu masa demokrasi terpimpin yang
banyak aspek telah banyak menyimpang dari demokrasi konstitusional yang
merupakan secara formal merupakan landasannya, dan menunjukkan beberapa aspek
demokrasi rakyat.
Gilang Indra Doc
3. Masa
demokrasi indonesia III ( 1965 – 1998 ), yaitu masa pancasila merupakan
demokrasi yang konsitusional yang menonjolkan sistem presidensil.
4. Masar
Republik Indonesia IV ( 1998 – sekarang ), yang menginginkan tegaknya demokrasi
di indonesia sebagai koreksi terhadap praktik – praktik politik yang terjadi di masa Republik
Indonesia III
2. Pengertian sentralisasi
Sentralisasi merupakan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manger atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak di gunakan
pada pemerintahan lama di indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Jadi dalam pemerintah
lama di indonesia sentralisasi merupakan pemusatan seluruh wewenang pada satu kekuatan
yang berada di pemerintah pusat.
Ada beberapa keunggulan dari sentralisasi yaitu:
1. Organisasi
lebih ramping dan efisien. Seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga
pengambilan keputusan lebih mudah.
2. Perencanaan
dan perkembangan organisasi lebih terinci.
3. Peningkatan
resource sharing dan sinergi. Sumberdaya dapat dikelola secara efisien karena
dilakukan secara terpusat.
4. Pengurangan
redundansies aset dan fasilitas lainnya.
5. Perbaikan
Koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command
6. Pemusatan
experties. Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal
karena pimpinan dapat memberi wewenang.
Adapun
Kelemahan dari sentralisasi yaitu:
1. Kurangnya
kecepatan dalam pengambilan keputusan dan kualitas keputusan.
Gilang Indra Doc
2. Demotifasi
dan disintentif bagi pengembangan unit organisasi. Sulit mengembangkan pontensi
dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
3. Penurunan
kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan.
4. Pengolahan
organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level unit
organisasi yang bawa.
5. Perspektif
luas tetapi kurang mendalam. Pimpinan akan mengambil keputusan berdasarkan
perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang
mempertimbangkan implementasi nya seperti apa.
Dari penjelasan di atas tentang sentralisasi banyak sekali memiliki kekurangan dalam
pelaksananya baik dalam kinerja,pengambilan keputusan dan kualitas keputusan
terhadap daerah – daerah di indonesia yang menyebabkan pergantian sistem
sentralisasi dengan desentralisasi yang sesuai dengan demokrasi di mana setiap daerah
di berikan otonomi untuk mengatur dan mengembangkan daerah masing – masing
sesuai dengan undang- undang dasar.
3.Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi menurut pasal 1 ayat (7) UU No 32 Tahun 2004, diartikan sebagai penyerahan
wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi,
desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah otonom sesuai dengan UUD yang telah ditentukan. Desentralisasi juga
banyak mendapatkan keritikkan tentang pelimpahan wewenang pemerintah pusat kepada
daerah otonom untuk mengatur daerahnya sendiri yang menimbulkan isu raja – raja kecil di
daerah yang menguasai daerah tersebut jika pelaksanaan desentralisasi ini tidak ada
pengawasan dari pemerintah pusat.
A. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948
Otonomi Daerah dapat diartikan setiap daerah dapat m engatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri.
Gilang Indra Doc
B. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957
Otonomi daerah adalah daerah yang mengatur dan mengurus segala rumah tangga daerahnya
kecuali urusan yang oleh undang-undang ini diserahkan kepada penguasa lain.
C. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1965
Desentralisasi ialah urusan pemerintah pusat sebagian atau seluruhnya yang menurut
pertimbangan pemerintahan pusat untuk diatur dan diurus oleh daerah dengan pemerintah.
Otonomi daerah adalah pemerintah daerah berhak dan berkewajiban mengurus rumah
tangganya termasuk alat perlengkapannya serta sumber pendapatannya.
D. Undang-undang No 5 tahun 1974
Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah atau daerah tingkat
atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah tangganya.
Dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala
instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di daerah.
Otonomi daerah adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri sesuai dangan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas pembantuan adalah tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan
yang ditugaskan kepda pemerintah daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat
atasnya dengan kewajiban mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskannya.
E. Undang-undang No 22 tahun 1999
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dekosentrasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah.
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarkat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuaia dengan peraturan perundang-undangan.
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa dan dari daerah
ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana
serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaanya dan
mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.
F. Undang-undang No 32 tahun 2004
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Gilang Indra Doc
Dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang , dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
BAB SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
A. Sistem hukum dan peradilan nasional
1. Pengertian system, hokum, system hukum
v Sistem : Perangkat unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk satu totalitas
v Hukum : Peraturan atau tata tertib yang mempunyai sifat memaksa,mengikat dan mengatur
hubungan manusia dan manusia lainnya dalam masyarakat dengan tujuan menjamin keadilan
dalam pergaulan hidup,bernegara dan pemerintah
v Sistem Hukum : Keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya tidak di lakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan
satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia
2. Unsur-Unsur Hukum
a) Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
b) Peraturan itu dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c) Peraturan itu bersifat memaksa.
d) Sanksi terhadap pelanggar peraturan bersifat tegas.
3. Sumber-Sumber Hukum
Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan aturanyang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa.
a) Undang-Undang (statuta)
b) Kebiasaan (custom)
c) Keputusan hakim (jurisprudensi)
d) Traktat (treaty)
e) Pendapat sarjana hukum (doktrin)
Gilang Indra Doc
ketetapan MPR No.III/MPR/2000 dikatakan sumber hukum nasional adalah pancasila
sebagaimana yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 945
4. Macam-macam Penggolongan Hukum
Ø Pengertian hukum menurut para ahli :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia
b. Prof.E.M.Meyers
c. Leon Duguit
d. Immanuel Kant
e. Drs.E.Utrecht,S.H
Ø Penggolongan hukum menurut Prof.Dr.C.S.T.Kansil,S.H
A. Menurut sumber :
1. Hukum UU
2. Hukum Kebiasaan
3. Hukum Traktat
4. Hukum Jurisprodensi
B. Menurut Bentuknya
1. Hukum tertulis : - Dikodifikasikan
2. Hukum tidak tertulis : - Tidak Dikodifikasikan
C. Menurut Tempat Berlakunya
1. Hukum Nasional
2. Hukum Internasional
3. Hukum Asing
4. Hukum Gereja
D. Menurut Waktu Berlakunya
1. Ius Constitutum/Hukum Positif (hukum yang berlaku sekarang)
2. Ius Constituendum (berlaku yang akan datang)
3. Hukum Asasi (Hukum Alam) Hukum Duniawi
E. Menurut Cara Mempertahankan
1. Hukum Material (berupa peraturan-peraturan)
2. Hukum formal (hukum yang mengatur bagaimana cara melaksanakannya)
F. Menurut Sifatnya
1. Hukum yang memaksa
2. Hukum yang mengatur
G. Menurut Isinya
Gilang Indra Doc
1. Hukum Privat (hukum sipil)
2. Hukum Publik (hukum negara)
H. Menurut wujudnya
1. Hukum Obyektif (berlaku umum)
2. Hukum subyektif (timbul dari hukum obyektif berlaku terhadap
seseorang tertentu,hukum ini jarang digunakan)
5. Negara Hukum Dan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia
a. Negara Hukum
Beberapa ciri dari suatu negara hukum, yaitu :
1. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang mengandung persamaan dalam
bidang politik,hukum,ekonomi,sosial dan kebudayaan.
2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh suatu kekuasaan atau
kekuatan apapun.
3. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.
b. Kekuasaan kehakiman di Indonesia
1. UUD 1945 pasal 1 ayat 3
2. UUD 1945 pasal 24 ayat 2
3. Undang-undang No.14 Tahun 1970 diubah Undang-undang No.35Tahun 1999 lalu diubah
lagi Undang-undang No.4 Tahun 2004
B. Peranan lembaga-lembaga peradilan di Indonesia
1. Pengertian Peradilan Nasional
Ø Peradilan Nasional : segala sesuatu mengenai perkara pengadilan yang bersifat atau sesuatu
mengenai perkara pengadilan yang meliputi suatu bangsa, dalam hal ini bangsa Indonesia.
Ø Alat penegak hukum ada 3,yaitu :
1. Polisi
2. Kejaksaan
3. Kehakiman
2. Landasan hukum badan-badan peradilan di Indonesia
1. UU No.14 Tahun 1985 diubah UU No.5 Tahun 2004
2. UU No.2 Tahun 1986 diubah UU No.8 Tahun 2004
3. UU No.7 Tahun 1989 diubah UU No.31 Tahun 1997
4. UU No.5 Tahun 1986 diubah UU No.9 Tahun 2004
Gilang Indra Doc
5. UU No.24 Tahun 2004
6. UU No.14 Tahun 1970 diubah UU No.35 Tahun 1999
7. UU No.14 Tahun 1970 tidak berlaku lagi dengan UU No.4 Tahun 2004
C. Macam-macam peradilan di Indonesia
Ketentuan pasal 10 UU No.4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman badan peradilan
yang ada dibawah mahkamah agung meliputi :
a. Peradilan umum adalah pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan
pada umumnya, termasuk peradilan umum :
Ø Pengadilan Negeri (berada di daerah tingkat II)
Ø Pengadilan Tinggi (berada di daerah tingkat I)
Ø Mahkamah Agung (berada di seluruh Indonesia)
B. Peradilan Agama diatur UU No.7 Tahun 1989 merupakan pengadilan bagi prang-orang
Islam dalam perkara nikah,talak danrujuk. Bagi non Islam ditangani oleh pengadilan umum.
C. Pengadilan Tata Usaha Negara (Administrasi Negara) mengadili masalah-masalah
ketatausahaan atau keadministrasian.
D. Pengadilan Militer terdiri dari :
ü Mahkamah Militer
ü Mahkamah Militer Tinggi
ü Mahkamah Agung
D. Peranan lembaga-lembaga peradilan
Sesuai ketentuan negara hukum adalah semua warga negara tanpa kecuali harus tunduk dan
patuh pada hukum maka siapapun yang melanggar hukum harus di hukum sesuai
kesalahannya serta tidak ada orang yang kebal hukum (termasuk lembaga-lembaga hukum).
v Kesadaran Hukum Warga Negara Indonesia
3 prinsip kesadaran hukum yaitu :
§ Pengakuan dan perlindungan HAM dalam bidang politik,hukum,sosial,ekonomi,kultural dan
pendidikan.
§ Peradilan yang bebas dan tidak memihak.
§ Legalitas hukum dalam segala bentuknya.
v Upaya pemerintah meningkatkan kesadaran hukum
§ Mengembangkan budaya hukum
Gilang Indra Doc
§ Menata sistem hukum nasional
§ Menegakkan hukum secara konsisten
§ Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional
§ Meningkatkan integritas moral penegak hukum
§ Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri
v Sanksi Hukum
Agar supremasi hukum benar-benar ditegakkan maka setiap pelanggaran terhadap hukum
harus ditindak tegas tanpa pandang bulu ssesuai dengan kesalahannya. Adapun ancaman atau
sanksi hukum menurut pasal 10 KUHPadalah pidana pidana pokok dan pidana tambahan
Pidana pokok terdiri atas :
a. Pidana mati
b. Pidana penjara, yang terdiri atas pidana seumur hidup dan pidana sementar (maksimal 20
tahun dan sekurang-kurangnya satu tahun)
c. Pidana kurungan sekkurang-kurangnyasatu hari dan setinggi-tingginya satu tahun, dan
d. Pidana denda
E. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
1. pengertian Korupsi
Pengertian korupsi (menurut KBBI) adalah penyelewengan atau penggelapan (uang
negara,perusahaan dan sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Menurut RI No.31 Tahun 1999 : korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan kegiatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Korupsi di Indonesia
Asal mula korupsi :
1. Adanya seorang pemimpin dalam menjalankan kekuasaan kurang berpedoman, yaitu:
• Tidak cerdas
• Tidak jujur
• Tidak amanah
• Tidak dapat dipercaya
Upaya pemberantasan korupsi
• Mengefektifkan lembaga penegak hukum,polisi,kejaksaan dan pengadilan.
• UU RI No.21 Tahun 2001
• Melindungi masyarakat yang menggunakan haknya
Gilang Indra Doc
• Memberi penghargaan kepada masyarakat yang telah berjasa membantu upaya pencegahan
dan pemberantasan
• UU RI No.30 Tahun 2002 tentang KPK
2.Landasan hukum pemberantasan korupsi di indonesia
peraturan perundangan yang merupakan instrumen-instrumen hukum yang menjadi landasan
pemberantasan korupsi di Indonesia antara selain berikut:
a. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelanggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
b. Undang-undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelanggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi , Nepotisme (KKN)
c. Undang-undang No.31 Tahhun 1999 tentang Pembarantasan Tindak Pidana Korupsi
d. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI No.31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
e. Undang-undang No30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Kekayaan Penyelanggara Negara
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nop.66 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pengangkatan serta Pemberhentian Aggota Pemeriksa
h. Peraturan Republik Indonesia No.67 Tahun 1969 Tentang Cara Pemantauan dan Evaluasi
Tugas dan Wewenang Komisi Pemeriksa
Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1999 Tentang Cara Pelaksan/aan Peran serta Masyarakat
dalam Penytelanggaraan Negara
3. Dampak negatif korupsi
1. Ekonomi biaya tinggi
2. Kemiskinan
3. Pertumbuhan ekonomi turun
4. Peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesia
a. Peran organisasi non partai:
1. LSM (lembaga swadaya masyarakat)
2. perguruan tinggi
3. lembaga riset
b. Peran masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi :
Gilang Indra Doc
1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana
korupsi
2. hak untuk memperoleh perlindungan hukum
c. Peran media masa
1. memainkan peran dalam merumuskan agenda publik yang tidak selalu menjadi
perhatian para politisi
2. Peran yang dimainkan media masa diharapkan akan memperkuat masyarakat.
Penyebab korupsi
Nafsu
Jiwa pancasila yang belum mantap di setiap warga negara Indonesia
Pengawasan yang belum memadai
Mental dan rasa keagamaan yang rendah
Gaji atau pendapatan yang rendah
Dorongan keluarga
Rasa malu yang rendah
Kesadaran hukum yang rendah
4. Peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesia
a. Peran organisasi non partai:
1. LSM (lembaga swadaya masyarakat)
2. perguruan tinggi
3. lembaga riset
b. Peran masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi :
1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana
korupsi
2. hak untuk memperoleh perlindungan hukum
c. Peran media masa
1. memainkan peran dalam merumuskan agenda publik yang tidak selalu menjadi
perhatian para politisi
2. Peran yang dimainkan media masa diharapkan akan memperkuat masyarakat
Gilang Indra Doc
Sumber:
http://id.shvoong.com/law-and-politics/1958337-defenisi-desentralisasi-
dekonsentrasi-dan-tugas/#ixzz2trcHjBjE
http://hidayantiulfaa.blogspot.com/2014/01/materi-ajar-pkn-kelas-x.htm
http://come17.blogspot.com/2013/09/makalah-sistem-hukum-dan-peradilan.htmll
Gilang Indra Doc