2
Pikiran Rakyat o Senin o Selasa o Rabu Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 234 56 7 89 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ~ 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt _Nov ODes ENYAKIT kaki gajah (Filariasis) merupakan penyakit disebabkan oleh parasit cacing fi- laria, yang menyerang kelenjar dan pembuluh getah bening (pembuluh limfe). Di In- donesia filariasis dikarenakan oleh tiga jenis cacing yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Cacing jenis Brugia malayi dan Bru- gia timori ditemukan pertama kali di Indonesia. Sejak 1975, program pem- berantasan penyakit kaki gajah di- lakukan mencakup 1.860 daerah kan- tong endemis filariasis meliputi 21 dari 27 provinsi seluruh Indonesia. Hasil yang dicapai cukup memuaskan, prevalensi penyakit secara nyata turun dari 13,3% menjadi 3,29% pada 1987. Namun, penyakit kaki gajah kembali menjadi masalah kesehatan sejak 1990. Kasus-kasus barn kembali dilaporkan di Indonesia dan di beberapa negara di dunia. Kini, lebih dari satu miliar manu- sia di dunia dilaporkan memiliki risiko menderita penyakit ini dan lebih dari 120 juta orang di dunia dari 81 negara telah terinfeksi penyakit ini, Pada 2000, ribuan desa di Indonesia dinya- takan endemis penyakit ini dan tersebar di 26 provinsi termasuk Jawa Barat. Pa- da 2009 kasus kronis dengan pem- bengkakan anggota tubuh dilaporkan sebanyak 11.914 orang, yang tersebar di berbagai kabupatenfkota di 33 provinsi. Penyakit ini menjadi perhatian WHO hingga ditetapkan kesepakatan global untuk memberantas filariasis pada 2020 (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020). Penularan Pertumbuhan dan perkembangan cacing filaria, terjadi pada dua fase yaitu fase di tubuh nyamuk dan pada manu- sia. Nyamuk berperan sebagai vektor (penular) penyakit. Tubuh nyamuk dibutuhkan untuk pertumbuhan dan transmisi cacing. Sewaktu nyamuk menghisap darah manusia, cacing fila- ria stadium mikrofilaria yang ada pada darah manusia ikut tertelan, dan masuk ke dalam saluran pencernaan nyamuk. Mikrofilaria kemudian melepas selubungnya dan menembus lambung a I CACING Brugia timori. * nyamuk menuju otot thoraks di mana mikrofilaria akan tumbuh, berganti kulit, dan berkembang menjadi larva in- fektif Li, 1.2, serta terakhir menjadi lar- va infektif stadium 3 (LB). Nyamuk ter- bang dan menghisap darah dari satu manusia ke manusia lain, sambil menu- larkan cacing stadium LB yang masuk ke dalam darah melalui luka oleh gigi- tan nyamuk. Larva bermigrasi ke kelen- jar limfe yang terdekat selanjutnya menjadi cacing dewasa dalam waktu sekira 6-12 bulan. Setelah menjadi de- wasa, terjadi kopulasi (kawin) cacing betina dan cacingjantan. Satu ekor ea- cing dewasa betina dalam sehari dapat mengeluarkan hingga 10.000 mikrofi- laria! Cacing dewasa dapat hidup dalam tubuh manusia hingga 5- 10 tahun dan menyebabkan berbagai masalah, karena kerusakan pembuluh limfe dan respons sistem imun yang di- hasilkan. Gejala a. Gejala klinik akut Gejala klinik akut terjadi setelah 6-16 bulan sejak cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat cucukan nyamuk. Pada mulanya, gejala penyakit kaki ga- jah dapat berupa pernbesaran/pe- radangan kelenjar getah bening (lirn- fadenitis dan limfangitis) di sekitar pangkal paha, ketiak atau di belakang lutut disertai panas tidak begitu tinggi hilang timbul, nyeri kelenjar, dan lesu. Keluhan biasanya teIjadi setelah berak- tivitas. Pada beberapa kasus serangan bisa hebat, sehingga penderita tidak da- pat bekeIja selama beberapa hari bahkan dapat terjadi abses kelenjar, memecah, membentuk lekukan (ulkus), dan meninggalkan parut yang khas, Kliping Humas Unpad 2010 1

PikiranRakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20101125-waspadaikakigajah.pdf · ENYAKIT kaki gajah (Filariasis) merupakan penyakit disebabkan oleh parasit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PikiranRakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20101125-waspadaikakigajah.pdf · ENYAKIT kaki gajah (Filariasis) merupakan penyakit disebabkan oleh parasit

Pikiran Rakyato Senin o Selasa o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 ~ 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt _Nov ODes

ENYAKIT kaki gajah(Filariasis) merupakanpenyakit disebabkanoleh parasit cacing fi-laria, yang menyerangkelenjar dan pembuluh

getah bening (pembuluh limfe). Di In-donesia filariasis dikarenakan oleh tigajenis cacing yaitu Wuchereria bancrofti,Brugia malayi, dan Brugia timori.

Cacing jenis Brugia malayi dan Bru-gia timori ditemukan pertama kali diIndonesia. Sejak 1975, program pem-berantasan penyakit kaki gajah di-lakukan mencakup 1.860 daerah kan-tong endemis filariasis meliputi 21 dari27 provinsi seluruh Indonesia. Hasilyang dicapai cukup memuaskan,prevalensi penyakit secara nyata turundari 13,3% menjadi 3,29% pada 1987.

Namun, penyakit kaki gajah kembalimenjadi masalah kesehatan sejak 1990.Kasus-kasus barn kembali dilaporkan diIndonesia dan di beberapa negara didunia. Kini, lebih dari satu miliar manu-sia di dunia dilaporkan memiliki risikomenderita penyakit ini dan lebih dari120 juta orang di dunia dari 81 negaratelah terinfeksi penyakit ini, Pada2000, ribuan desa di Indonesia dinya-takan endemis penyakit ini dan tersebardi 26 provinsi termasuk Jawa Barat. Pa-da 2009 kasus kronis dengan pem-bengkakan anggota tubuh dilaporkansebanyak 11.914 orang, yang tersebar diberbagai kabupatenfkota di 33 provinsi.Penyakit ini menjadi perhatian WHOhingga ditetapkan kesepakatan globaluntuk memberantas filariasis pada2020 (The Global Goal of Eliminationof Lymphatic Filariasis as a PublicHealth problem by The Year 2020).

PenularanPertumbuhan dan perkembangan

cacing filaria, terjadi pada dua fase yaitufase di tubuh nyamuk dan pada manu-sia. Nyamuk berperan sebagai vektor(penular) penyakit. Tubuh nyamukdibutuhkan untuk pertumbuhan dantransmisi cacing. Sewaktu nyamukmenghisap darah manusia, cacing fila-ria stadium mikrofilaria yang ada padadarah manusia ikut tertelan, dan masukke dalam saluran pencernaan nyamuk.

Mikrofilaria kemudian melepasselubungnya dan menembus lambung

•a •I

CACING Brugia timori. *

nyamuk menuju otot thoraks di manamikrofilaria akan tumbuh, bergantikulit, dan berkembang menjadi larva in-fektif Li, 1.2, serta terakhir menjadi lar-va infektif stadium 3 (LB). Nyamuk ter-bang dan menghisap darah dari satumanusia ke manusia lain, sambil menu-larkan cacing stadium LB yang masukke dalam darah melalui luka oleh gigi-tan nyamuk. Larva bermigrasi ke kelen-jar limfe yang terdekat selanjutnyamenjadi cacing dewasa dalam waktusekira 6-12 bulan. Setelah menjadi de-wasa, terjadi kopulasi (kawin) cacingbetina dan cacingjantan. Satu ekor ea-cing dewasa betina dalam sehari dapatmengeluarkan hingga 10.000 mikrofi-laria! Cacing dewasa dapat hidupdalam tubuh manusia hingga 5- 10tahun dan menyebabkan berbagaimasalah, karena kerusakan pembuluh

limfe dan respons sistem imun yang di-hasilkan.

Gejalaa. Gejala klinik akutGejala klinik akut terjadi setelah 6-16

bulan sejak cacing masuk ke dalamtubuh manusia lewat cucukan nyamuk.Pada mulanya, gejala penyakit kaki ga-jah dapat berupa pernbesaran/pe-radangan kelenjar getah bening (lirn-fadenitis dan limfangitis) di sekitarpangkal paha, ketiak atau di belakanglutut disertai panas tidak begitu tinggihilang timbul, nyeri kelenjar, dan lesu.Keluhan biasanya teIjadi setelah berak-tivitas. Pada beberapa kasus seranganbisa hebat, sehingga penderita tidak da-pat bekeIja selama beberapa haribahkan dapat terjadi abses kelenjar,memecah, membentuk lekukan (ulkus),dan meninggalkan parut yang khas,

Kliping Humas Unpad 2010

1

Page 2: PikiranRakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../pikiranrakyat-20101125-waspadaikakigajah.pdf · ENYAKIT kaki gajah (Filariasis) merupakan penyakit disebabkan oleh parasit

setelah tiga minggu tiga bulan. Pada ka-sus yang ringan gejala akut seringkalihanya dianggap reumatik dan tidak di-rasakan sebagai sesuatu yang penting.Serangan ini dapat terjadi 12x/tahunsampai beberapa kali per bulan.

b. Gejala menahunGejala menahun terjadi sekitar 4-10

tahun, setelah serangan akut pertama.Gejala menahun ini ditandai denganterjadinya pembesarankaki/paha/lengan/buah zakar/payu-dara yang menyebabkan cacat danmengganggu aktivitas penderita sertamembebani keluarganya. Pada pe-meriksaan darah tahap ini jarang dite-inukan cacing stadium mikrofilaria.

Endemisitas h

Endemisitas filariasis suatu daerahditentukan dengan menentukan micro-filarial rate (mfrate), Acute DiseaseRate (ADR), dan Chronic Disease Rate(CDR). Pengukuran dilakukan denganmemeriksa sedikitnya 10 persen darijumlah penduduk. Pemeriksaan darahyang biasa dilakukan untuk penyakitkaki gajah, bergantung kepada keber-adaan cacing stadium mikrofilariadalam darah tepi atau dikenal denganperiodisitas. Uniknya, periodisitas un-tuk filariasis di Indonesia paling banyakmalam hari (nokturna), sehingga pe-meriksaan darah dilakukan padamalam hari. Suatu daerah dinyatakanendemis, bila minimal ditemukan limaorang positif mikrofilaria dari 500 pen-duduk yang diperiksa. Pendekatanpraktis untuk menentukan daerah en-demis filariasis, dapat juga dilakukanmelalui penemuan penderita yang su-dah menunjukkan bentuk kakigajah/ gejala menahun (elefantiasis).Dengan ditemukannya satu penderitaelefantiasis di antara 1.000 penduduk,dapat diperkirakan ada sepuluh pen-derita klinis akut dan seratus yangmikrofilaremik (WHO). Hal ini diperhi-tungkan dari lamanya perjalananpenyakit untuk mencapai gejala elefan-tiasis membutuhkan waktu 4-10 tahun.Artinya, proses penularan ke penduduksekitar oleh cucukan nyamukdari pen-derita ke manusia lain sudah terjadi se-lama itu. (Dr. Arnbar Sulianti,M.Kes., pemerhati penyakit tropis,mahasiswa 8-3 FK Unpad) ***..;...~~~---

CACING Wuchereria bancrofti. *