35
Kelompok I & II : Devi H (2006210038) Mohammad Rezky (2009210132) Ulfa Ayu Ramdhani (2009210202) Aditia Agustio (2010210005) Agung Tyas Suaryani (2010210008) Amarwanto Sripandu (2010210015) Arif Fachrian (2010210030) Arsillia R.P.A (2010210031) Clara Santoso (2010210052) Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Pewarnaan Bakteri FIX

  • Upload
    loladad

  • View
    331

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mikrobiologipewarnaan bakteri

Citation preview

Page 1: Pewarnaan Bakteri FIX

Kelompok I & II :

Devi H (2006210038)

Mohammad Rezky (2009210132)

Ulfa Ayu Ramdhani (2009210202)

Aditia Agustio (2010210005)

Agung Tyas Suaryani (2010210008)

Amarwanto Sripandu (2010210015)

Arif Fachrian (2010210030)

Arsillia R.P.A (2010210031)

Clara Santoso (2010210052)

Fakultas Farmasi

Universitas Pancasila

Page 2: Pewarnaan Bakteri FIX

Gram Positif

Gram Negatif

Page 3: Pewarnaan Bakteri FIX

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana bakteri-bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi adalah dengan metode pengecatan atau pewarnaan.

Page 4: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan. Disebut demikian karena hanya digunakan satu jenis cat pewarna untuk mewarnai organisme (pewarna tunggal).

Menggunakan pewarna: metilen biru, Kristal violet, dan karbol fuchsin.

Page 5: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat pewarna kristal violet , larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin.

Page 6: Pewarnaan Bakteri FIX

Kebanyakan bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya yang melapisi dinding sel. Jika lapisan lendir ini cukup tebal dan kompak maka disebut dengan kapsula. Pada beberapa bakteri adanya kapsula menunjukkan sifat yang virulen. Kapsula bakteri tidak berwarna sehingga untuk mengetahui ada tidaknya kapsula bakteri perlu dilakukan pewarnaan khusus. Pewarnaan ini bisa dilakukan dengan menggunakan nigrosin, merah kongo atau tinta cina. 

Page 7: Pewarnaan Bakteri FIX

Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dariluar. Segera setelah keadaan luar baik lagi bagi mereka, maka pecahlah bungkus spora dan tumbuhlah bakteri.

Page 8: Pewarnaan Bakteri FIX

Rumusan masalah adalah 1. Bagaimana teknik dan cara pewarnaan.

2. Hasil pewarnaan.3. Pewarna apa saja yang digunakan.4. Mengetahui karakteristik morfologi

suatu bakteri.

Page 9: Pewarnaan Bakteri FIX

1. Dapat menangani biakan bakteri secara aseptik.

2. Dapat menyiapkan preparat apusan bakteri dan melakukan beberapa teknik pewarnaan.

3. Dapat mengamati hasil reaksi-reaksi pewarnaan di bawah mikroskop, memahami dan menganalisisnya.

4. Dapat mengetahui dan membedakan bentuk-bentuk morfologi dasar bakteri.

5. Mengerti manfaat dilakukannya pewarnaan bakteri.

Page 10: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan Sederhana

Pewarnaan yang biasa dilakukan adalah pewarnaan sederhana yaitu pemberian warna pada bakteri atau jasad renik lainnya dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada larutan tipis atau olesan yang sudah difiksasi.Biasanya hanya untuk membedakan sel dan latar belakangnya saja tanpa bermaksud melakukan kajian diferensiasi.

Page 11: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan Kapsul

Seringkali, pada beberapa spesies ditemukan mutan yang berkapsul, disamping itu terdapat pula yang tidak berkapsul. Hal ini, mempengaruhi bentuk koloni pada medium pembiakkan.

Tanpa pewarnaan, kapsul bakteri sangat sukar diamati dengan mikroskop cahaya  biasa karena tidak berwarna dan mempunyai ideks bias yang rendah. Karena kapsul bersifat non-ionik, maka pewarnaanya tidak dapat dilakukan menggunakan prosedur yang sederhana dan biasa.

Page 12: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan Spora

Spora bakteri adalah bentuk bekteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Spora bakteri mempunyai fungsi yang sama seperti kista amoeba, sebab bakteri dalam bentuk spora dan amoeba dalam bentuk kista merupakan suatu fase dimana kedua mikroorganisme itu berubah bentuk untuk melindungi diri terhadap faktor luar yang tidak menguntungkan.

Bakteri berdasarkan sporanya dibedakan menjadi : 1. Eksospora : spora yang dihasilkan di luar sel vegetatif.2. Endospora : spora yang dihasilkan di dalam sel vegetatif.

Page 13: Pewarnaan Bakteri FIX

(lanjutan Pewarnaan Spora)

Letak endospora:Sentral / tengahTerminal / ujungSubterminal / dekat ujung

Bentuk endospora:Spora eliptikal.Spora berbentuk bola.Spora ovoid / oval.

Page 14: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan Gram

Bakteri gram positifBakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis.

Bakteri gram negatifBakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel.

Page 15: Pewarnaan Bakteri FIX

Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.

Basil Kokus Spiril

Page 16: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan SederhanaTuangi zatWarna telah disaring

Diamkan 30-60 detik

Zat warna dibuang

Bilas Air kran

Keringkan preparat

Amati

Page 17: Pewarnaan Bakteri FIX

Pewarnaan Selubung (Kapsul)

NaCl 0,9%Tinta Cina

Keringkan,fiksasi

Tuangi KarbolFuchsin 1:10

Panaskan1-2 detik

Karbol thionin,Diamkan 5-10 menit

Zat warnadibuang

BilasAir kran Keringkan Amati

Page 18: Pewarnaan Bakteri FIX

Preparat yg telah dikeringkan

fiksasi Tuangi Karbol Gentian Violet

Diamkan 5 menit

Zat warna dibuang,tuangi larutan lugol

Diamkan45-60 detik

Tuangi Alkohol 96%

Bilas air kran

TuangiKarbol Fuchsin

Diamkan 1-2 menit

Zat warna dibuang,bilas air kran, keringkandgn krts saring

Amati

Pewarnaan gram:

Page 19: Pewarnaan Bakteri FIX

NaCl 0,85%Karbol Fuchsin

Fiksasi6 menit

Buat preparat

+ H2SO4 1%1-3 detik

Bilas air kranTuangi Metilen Blue

Diamkan2-4 menit

Zat warnadibuang

Bilas air kran,keringkan dgnkertas saring

Amati

Pewarnaan spora:

Page 20: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama bakteri: Eschericia coli

Bentuk: basil Warna: merah Rangkaian: rantai Zat warna: Karbol

Fuchsin

Page 21: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama : Bacillus subtilis Zat warna : Gentian

violet Bentuk : Basil Rangakaian : Rantai Warna: biru

Page 22: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama : Salmonella typhii

Zat warna : Gentian violet

Bentuk : Batang Rangakaian : Rantai warna: ungu

Page 23: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama bakteri :

Staphylococcus aureus

Zat warna : Metilen blue

Bentuk : Coccus Rangakaian :

Tandan anggur

warna: biru-ungu

Page 24: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama bakteri: Klebsiella pneumoniae

Bentuk bakteri: basil Warna selubung:

putih Dasar pewarnaan:

merah Zat warna: tinta

cina dan Karbol Fuchsin

Page 25: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama bakteri:

Klebsiella pneumoniae Bentuk: basil Rangkaian: tersebar Warna : merah

Page 26: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama bakteri:Bacillus subtilis

Bentuk: basil Rangkaian:

berantai Warna: ungu

Page 27: Pewarnaan Bakteri FIX

Nama bakteri: Bacillus subtilis

Bentuk: basil Rangkaian: berartai Letak spora:

oval ; terminal

Page 28: Pewarnaan Bakteri FIX

1. Pewarnaan Sederhana Bertujuan untuk melihat bentuk

morfologis dan struktur bakteri. Pewarnaan sederhana menggunakan

pewarna tunggal, yaitu: gentian violet, karbol Fuchsin, methilen blue.

Menggunakan zat warna yang bersifat basa jika bakteri yang digunakan bersifat asam.

Page 29: Pewarnaan Bakteri FIX

2. Pewarnaan Kapsul Bertujuan untuk membedakan kapsul

dengan sel bakteri. Menggunakan pewarna tinta cina dan

Karbol Fuchsin. Hasil pewarnaan berupa kapsul yang

bening (tidak berwarna) dan sel bakteri berwarna merah.

Page 30: Pewarnaan Bakteri FIX

3. Pewarnaan Gram Menggunakan 3 pewarna, yaitu: pewarna

primer, decolorizing agent dan pewarna tandingan.

Klebsiella pneumoniae tergolong ke dalam kelompok bakteri gram negatif karena dari hasil pengamatan, warna yang diserap oleh bakteri ini adalah warna dari karbol fuchsin sebagai pewarna tandingan sehingga bakteri terlihat berwarna merah.

Pembilasan dengan alkohol 96% pada pewarnaan Gram untuk menghilangkan zat warna.

Page 31: Pewarnaan Bakteri FIX

4. Pewarnaan Spora Bertujuan untuk membedakan bentuk sel

vegetatif bakteri dengan spora bakteri. Pembilasan dengan H2SO4 1% bertujuan

untuk membuang warna yang berlebih, namun tidak boleh kontak lama karena mikroba dapat mati.

Pewarna yang digunakan adalah Karbol Fuchsin (pewarna primer), Methilen blue (counterstrain) dan air (decolorizing agent).

Page 32: Pewarnaan Bakteri FIX

Eschericia coli dengan pewarna Karbol Fuchsin menghasilkan warna merah, mempunyai bentuk basil dan rangkaian yang berantai.

Bacillus subtilis dengan pewarna Gentian Violet menghasilkan warna biru, mempunyai bentuk basil dan rangkaian yang berantai.

Salmonella typhii dengan pewarna Gentian Violet menghasilkan warna ungu, mempunyai bentuk basil dan rangkaian yang berantai.

Page 33: Pewarnaan Bakteri FIX

Staphylococcus aureus dengan pewarna methilen blue menghasilkan warna biru-ungu, mempunyai bentuk coccus dan rangkaian tandan anggur.

Bacillus subtilis dengan pewarna Gentian Violet Karbol Fuchsin menghasilkan warna ungu, mempunyai bentuk basil dan rangkaian yang berantai.

Klebsiella pneumoniae dengan pewarna Gentian Violet dan Karbol Fuchsin menghasilkan warna merah, mempunyai bentuk basil dan rangkaian yang tersebar.

Page 34: Pewarnaan Bakteri FIX

Klebsiella pneumoniae dengan pewarna tinta cina dan Karbol Fuchsin menghasilkan warna selubung putih dan bentuk basil.

Bacillus subtilis dengan pewarna Karbol Fuchsin dan Methilen Blue menghasilkan warna spora merah, bentuk basil, rangkaian berantai, dengan struktur dan rangkaian spora oval-terminalis.

Page 35: Pewarnaan Bakteri FIX

http://garistepi.wordpress.com/2009/06/01/pewarnaan-spora-pada-bakteri-2/

http://erickbio.wordpress.com/2011/07/03/pewarnaan-kapsula-bakteri/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pewarnaan_Gram

http://www.scribd.com/doc/46174978/Cara-Pewarnaan-Spora-Bakteri

http://www.scribd.com/doc/51870352/PEWARNAAN-SEDERHANA