69
PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN BERDASARKAN TUTUPAN LAMUN DI PERAIRAN DESA MALANG RAPAT KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAUFIX ALHIDAYAT JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN

BERDASARKAN TUTUPAN LAMUN DI PERAIRAN DESA

MALANG RAPAT KABUPATEN BINTAN PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

TAUFIX ALHIDAYAT

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika
Page 3: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

ABSTRAK

ALHIDAYAT, TAUFIX. Peta Sebaran Karakteristik Sedimen Berdasarkan

Tutupan Lamun Di Perairan Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi

Kepulauan Riau. Jurusan Ilmu Kelautan, FakultasIlmuKelautan Dan Perikanan,

Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh : Risandi Dwirama Putra,

ST, M.Eng dan Chandra JoeiKoenawan, S.Pi, M.Si.

Lamun dapat ditemukan pada berbagai karakteristik sedimen. Besarnya

peranan sedimen terhadap perubahan ekosistem laut termasuk lamun. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016-Juli 2017. Secara keseluruhan rata-

rata tutupan lamun diperairan Desa Malang Rapat diketahui sebesar 28,8%

tergolong tingkat tutupan miskin. Sebaran jenis sedimen di perairan Malang Rapat

terdiri dari 3 jenis sedimen yakni gravelly sand (pasir kerikil), sandy gravel

(kerikil perpasir) dan serta slightly gravelly sand (campuran pasir lumpur kerikil).

Tingkat tutupan lamun berdasarkan jenis sedimen diperoleh hasil bahwa pada

jenis sedimen gravelly sand (pasir berkerikil) rata-rata tutupan lamunnya sebesar

29,65%, dan pada jenis sedimen sandy gravel (kerikil berpasir) tingkat tutupan

lamun rata-ratanya sebesar 23,79%, dan pada jenis substrat slightly gravelly sand

(campuran pasir lumpur kerikil) rata-rata tutupan lamunnya sebesar29,0%.

Kata kunci : Peta Sebaran, Sedimen, Lamun, Malang Rapat

Page 4: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

ABSTRACT

ALHIDAYAT, TAUFIX. The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based

on Seagrass Cover in Malang Rapat Village Bintan Regency Riau Islands

Province. Department of Marine Sciences, Faculty of Marine Science and

Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Advisor by: Risandi Dwirama Putra,

ST, M.Eng and Chandra Joei Koenawan, S.Pi, M.Si.

Seagrass can be found on various characteristics of sediments The magnitude

of the role of sediment to changes in marine ecosystems including seagrasses.

This research was conducted in December 2016 - July 2017. Overall average

seagrass cover in Malang RapatVillage was found to be 28.8% categorized as

poor cover level. Distribution of sediment types in Malang Rapatwaters consists

of 3 types of sediment, is gravelly sand, sandy gravel and slightly gravelly sand.

The level of seagrass cover based on sediment type is obtained result that on the

type of sediment of gravelly sand (sand puddle) the average of seagrass cover is

29.65%, and in the sandy gravel sediment type the average seagrass cover level is

23,79% , and on the slightly gravelly sand substrate (a mixture of pebbles sand)

the average seagrass cover is 29.0%.

Keywords: Spreading, Sediment, Seagrass Map, Malang Rapat

Page 5: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN

BERDASARKAN TUTUPAN LAMUN DI PERAIRAN DESA

MALANG RAPAT KABUPATEN BINTAN PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

TAUFIX ALHIDAYAT

NIM. 110254241086

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Program Studi Ilmu Kelautan

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 6: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika
Page 7: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

© Hak cipta milik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2017

Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Universitas Maritim Raja Ali Haji, sebagian atau seluruhnya dalam

Bentuk apapun, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 8: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan

serta kemudahan sehingga skrips imengenai Peta Sebaran Karakteristik Sedimen

Berdasarkan Tutupan Lamun Di Perairan Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan

Provinsi Kepulauan Riau dapat disusun sebagaimana mestinya. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jurusan Ilmu

Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan di Universitas Maritim Raja Ali

Haji. Penyusunan skripsi ini banyak menerima pengarahan dari berbagai pihak

sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa

terimakasih kepada:

1. Ucapan rasa syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan

kenikmatan, kesehatan, kemudahan dan lain sebagainya.

2. Ucapan rasa terima kasih kepada Ayah dan Ibu yang selalu memberikan

bantuanbaik moril maupun materil serta doa dan semangat.

3. Ucapan terima kasih juga kepada bapak Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi.,

DEA. Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim

Raja Ali Haji, Tanjungpinang.

4. Terima kasih kepada dosen pembimbing I bapak Risandi Dwirama Putra,

ST, M.Eng dan dosen pembimbing II bapak Chandra Joei Koenawan, S.Pi,

M.Si.

5. Terima kasih kepada bapak Arief Pratomo, ST, M.Si sebagai dosen penguji

1 dan bapak Try Yulianto, S.Pi, MPSDA sebagai dosen penguji 2.

6. Terima kasih kepada rekan seperjuangan, kepada teman-teman angkatan

2010 dan 2011 FIKP UMRAH sereta semua pihak yang telah membantu.

Skripsi ini telah disusun semaksimal mungkin, namun penulis menyadari

bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, maka kritik dan saran sangat penulis

harapkan. Semoga informasi yang penulis sajikan dalam penelitian ini dapat

bermanfaat untuk kedepannya.

Tanjungpinang, Juli 2017

Taufix Alhidayat

Page 9: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bengkalis pada tanggal 2 mei 1993 sebagai putra kedua

dari bapak Tumadi dan ibu Siti Hartini. Saat ini, penulis berdomisili di Jalan

Soekarno Hatta no.110 Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Penulis mengawali

pendidikannya di SD Negeri 007 Tanjungpinang Barat dan menamatkan

pendidikan dasar pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya

di Mts Negeri Tanjungpinangdan tamat pada tahun 2007. Penulis melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 5 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2011 penulis

diterima melalui tes tertulis jalur mandiri (ujian tertulis). Penulis diterima pada

jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas

Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Selama masa aktif kuliah, penulis juga pernah bergabung dalam organisasi

fakultas Badan Eksekutif Mahasiswa”BEM” (2013-2014) dan melaksanakan

KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Malang Rapat kabupaten Bintan Provinsi

Kepulauan Riau. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

perikanan pada program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), penulis menyusun dan

menyelesaikan skripsi dengan judul “Peta Sebaran Karakteristik Sedimen

Berdasarkan Tutupan Lamun Di Perairan Desa Malang Rapat Kabupaten

Bintan Provinsi Kepulauan Riau.”

Page 10: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3

1.4 Manfat Penelitian ............................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3

2.1 Pengertian Sedimen ........................................................................................... 3

2.2 Faktor-Faktor Pembatas ..................................................................................... 3

2.2.1 SumberSedimen ...................................................................................... 3

2.2.2 MorfologiSedimen .................................................................................. 4

2.2.3 TeksturSedimen....................................................................................... 4

2.2.4 Fisika Air ................................................................................................ 5

2.2.5 Kimia Air ............................................................................................... 6

2.3 Deskripsi Lamun ................................................................................................ 6

2.4 Hubungan Sebaran Sedimen dan Lamun ........................................................... 6

2.5 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) ................................. 7

2.6 Pemetaan Sebaran Sedimen Menggunankan Penginderaan Jauh ...................... 7

BAB III. METODE ................................................................................................ 9

3.1 WaktudanTempat Penelitian .............................................................................. 9

3.2 Metode ............................................................................................................... 9

3.2.1 BahanPenelitian....................................................................................... 9

3.2.2 AlatPenelitian ......................................................................................... 10

3.3.3 Sumber Data .......................................................................................... 10

3.2.4PenentuanTitik Sampling ....................................................................... 10

3.2.5 Sampling SedimenPermukaan ............................................................... 11

3.2.6 Pengukuran Parameter Perairan ............................................................. 11

3.3 Analisis Data ...................................................................................................... 12

3.3.1 SedimenPermukaan ................................................................................ 12

3.3.2 StatistikTeksturSedimen ........................................................................ 14

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 21

4.1 Kondisi Umum Perairan Desa Malang Rapat .................................................... 21

4.2 Tutupan Lamun di Perairan Desa Malang Rapat ............................................... 22

4.3 Kondisi Sedimen di Perairan Desa Malang Rapat ............................................. 24

Page 11: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

4.3.1 Segitiga Shepard FraksiSedimen............................................................ 24

4.3.2 Diameter Rata-Rata (Mean Size) .......................................................... 27

4.3.3 PemilahanSedimen (Sorting) ................................................................ 27

4.3.4 Kurtois .................................................................................................... 28

4.3.5 Skewness ................................................................................................ 28

4.4 Tutupan Lamun Berdasarkan Jenis Sedimen ..................................................... 29

4.5 Parameter Oseanografi Perairan Desa Malang Rapat ........................................ 30

4.5.1 Suhu ....................................................................................................... 31

4.5.2 Salinitas .................................................................................................. 31

4.5.3 Kekeruhan .............................................................................................. 32

4.5.4 ArusPermukaan ...................................................................................... 32

4.5.5 DerajatKeasaman ................................................................................... 33

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 34

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 34

5.2 Saran ................................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 35

LAMPIRAN ............................................................................................................ 37

Page 12: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

DAFTAR GAMBAR

1. Segitiga Shepard untuk analisis butiran sedimen ........................................... 5

2. Peta lokasi penelitian ..................................................................................... 9

3. Metode petak contoh untuk pengambilan data lamun ................................... 16

4. Petatutupan lamun di perairanDesa Malang Rapat ........................................ 22

5. Fraksi sedimen berdasarkan Shepard Triangle .............................................. 24

6. Peta fraksi sedimen pada area lamun di perairan Desa Malang Rapat .......... 26

7. Peta tekstur sedimen dan persenta setutupan lamun ...................................... 29

Page 13: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

DAFTAR TABEL

1. Skala Wenwort untuk mengklasifikasikan partikel-partikel sedimen............. 5

2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ........................................................ 9

3. Alat yang digunakan dalam penelitian ............................................................ 10

4. Luas area penutupan lamun berdasarkan kelas kehadiraan jenis .................... 17

5. Status padang lamun menurut Kepmen LH nomor 200 tahun 2004 ................ 23

6. Pengamatan parameter perairan ........................................................................ 30

Page 14: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil ayakan sedimen ..................................................................................... 38

2. Sedimen tipe pada titik sampling .................................................................. 41

3. Hasil nilai statistika sedimen .......................................................................... 44

4. Deskripsi statistika sedimen ........................................................................... 47

5. Persentase tutupan lamun ............................................................................... 50

6. Standart persentase tutupan lamun menurut Mc. Kenzie (2003) .................. 53

7. Dokumentasi pengambilan sampling di lapangan.......................................... 54

8. Dokumentasi analisis sampling di laboratorium ............................................ 55

Page 15: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sedimentasi yang terjadi di lingkungan khususnya lingkungan perairan laut

akan merubah pola interaksi antara faktor biotik dan abiotik, hal ini akan

menciptakan kondisi alam yang berbeda dari sebelum berlangsungnya proses

tersebut. Besarnya peranan sedimentologi terhadap perubahan ekosistem laut dan

sebaliknya fenomena alam yang mampu mempengaruhi karakteristik sedimen

laut, maka pola saling mempengaruhi antara sedimen dengan lingkungan di mana

sedimen itu terbentuk (Rifardi. 2012). Lamun dapat ditemukan pada berbagai

karakteristik substrat. Padang lamun di Indonesia dikelompokkan kedalam enam

kategori berdasarkan karakteristik tipe substratnya, yaitu lamun yang hidup di

substrat lumpur, lumpur berpasir, pasir, pasir berlumpur, puing karang dan batu

karang. Hampir semua jenis lamun dapat tumbuh pada berbagai substrat, kecuali

pada Thalassodendron ciliatum yang hanya dapat hidup pada substrat karang

batu (Sakaruddin. 2011).

Desa Malang Rapat merupakan salah satu lokasi dilakukannya Program

TRISMADES (Trikora Seagrass Management Demonstration Site) kerjasama

antara Kabupaten Bintan dan Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. Program ini

merupakan program percontohan pengelolaan padang lamun di Pesisir Timur

Pulau Bintan. Walaupun program TRISMADES telah berakhir tetapi

wilayah tersebut masih terjaga dengan cukup baik, terutama terkait status

wilayah Desa Malang Rapat sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah/KKLD

(Surat Keputusan Bupati Bintan No.36/VIII/2007 in Adriani. 2014).

Pemetaan sebaran sedimen dan luasan tutupan lamun di Desa Malang Rapat

belum banyak dilakukan, dimana data dan informasi yang berhubungan dengan

aspek tersebut masih terbatas. sehingga hasil penelitian dapat dijadikan sebagai

informasi dalam pengambilan kebijakan dalam pengembangan dan pemanfaatan

wilayah pesisir di wilayah tersebut.

Page 16: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

2

1.2 Perumusan Masalah

Pesisir pantai Desa Malang Rapat yang terletak di Kecamatan Gunung Kijang,

Bintan, Provinsi Kepulauan Riau ini merupakan kawasan pengembangan

pembangunan Kabupaten Bintan, terkait status wilayah Desa Malang Rapat

sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah/KKLD (Surat Keputusan Bupati

Bintan No.36/VIII/2007. Besarnya peranan sedimentologi terhadap perubahan

ekosistem laut dan sebaliknya fenomena alam yang mampu mempengaruhi

karakteristik sedimen laut, maka pola saling mempengaruhi antara sedimen

dengan lingkungan dimana sedimen. Lamun dapat ditemukan pada berbagai

karakteristik substrat. Padang lamun di Indonesia dikelompokkan ke dalam enam

kategori berdasarkan karakteristik tipe substratnya, yaitu lamun yang hidup di

substrat lumpur, lumpur berpasir, pasir, pasir berlumpur, puing karang dan batu

karang. Pemetaan sebaran sedimen dan luasan tutupan lamun di Desa Malang

Rapat ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan

kebijakan dalam pengembangan dan pemanfaatan wilayah pesisir di wilayah

tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui karakteristik sedimen dasar perairan pesisir Desa Malang

Rapat, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.

2. Mengetahui sebaran karakteristik sedimen dasar perairan pesisir

berdasarakan sebaran luasan tutupan lamun di Desa Malang Rapat,

Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai media informasi untuk

pihak terkait dalam upaya pengelolaan kawasan perairan pesisir pantai agar tetap

dalam kondisi yang sesuai. Memberikan gambaran/informasi kepada masyarakat

tentang kondisi perairan pesisir pantai, agar dapat dijadikan sebagai dasar dalam

upaya pemanfaatan perairan pesisir pantai yang lebih terarah dan dibatasi.

Memberikan informasi bagi mahasiswa/akademisi untuk bahan acuan serta

mendorong dilakukannya penelitian lanjutan.

Page 17: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sedimen

Sedimen berasal dari bahasa latin yaitu sedimentum yang artinya

pengendapan, sedimen di definisikan sebagai material-material yang berasal dari

perombakan batuan yang lebih tua atau material yang berasal dari proses

weathering batuan dan ditransportasikan oleh air, udara dan es, atau material

yang diendapkan oleh proses-proses yang terjadi secara alami seperti precitipasi

secara kimia atau sekresi oleh organisme, kemudian membentuk suatu lapisan

pada permukaan bumi (Rifardi. 2008).

Ukuran butir penting diketahui dalam suatu lingkungan pengendapan karena

ukuran butir dapat menjelaskan hal-hal berikut: 1) menggambarkan daerah asal

sedimen, 2) perbedaan jenis partikel sedimen, 3) ketahanan partikel dari

bermacam-macam komposisi terhadap proses weathering, erosi, abrasi dan

transportasi, 4) jenis proses yang berperan dalam transportasi dan deposisi

sedimen (Rifardi. 2008).

2.2 Faktor-Faktor Pembatas

Faktor pembatas adalah faktor-faktor fisika dan kimia yang menentukan

apakah organisme dapat hidup dan berkembang dalam suatu ekosistem. Faktor

pembatas yang dimaksud dalam penulisan adalah semua kekuatan atau energi

baik bersumber dari komponen biotik maupun abiotik yang mempengaruhi dan

menentukan keberadaan, karakteristik dan sebaran sedimen pada suatu

lingkungan (Rifardi. 2012). Faktor-faktor pembatas tersebut dapat diuraikan

dalam subbab berikut:

2.2.1 Sumber Sedimen

Asal partikel sedimen menentukan jenis-jenis partikel penyusun sedimen,

berdasarkan jenisnya maka partikel sedimen dapat berasal dari sumber-sumber

berikut: 1) partikel-partikel yang dierosi sebagai partikel padat yang berasal dari

daratan disebut partikel terrigeneous, 2) partikel-partikel piroklastik yang berasal

Page 18: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

4

dari letusan genung dan 3) partikel-partikel yang berkembang melalui proses

biologi dan kimia pada dasar perairan (Rifardi. 2012).

Sedimen laut berasal dari daratan dan hasil aktifitas (proses) biologi, fisika

dan kimia baik yang terjadi didaratan maupun di laut itu sendiri, meskipun ada

sedikit masukan dari sumber vulkanogenik dan kosmik. Sumber partikel yang

berbeda menyebabkan keberadaan, karakteristik dan sebaran sedimen akan

berbeda pula (Rifardi. 2012).

2.2.2 Morfologi Sedimen

Morfologi atau bentuk partikel sedimen mempengaruhi sebaran sedimen pada

dasar perairan karena bentuk yang berbeda akan diendapkan pada jarak yang

berbeda dari sumbernya oleh kekuatan energi transportasi yang sama (Rifardi.

2012). Bentuk partikel-partikel mempengaruhi model transportasi dalam air di

mana bentuk iku tmenentukan apakah partikel-partikel tersebut ditransportasi

secara saltasi, traksi, rolling atau suspensi (Rifardi. 2012).

2.2.3 Tekstur Sedimen

Suatu endapan sedimen disusun dari berbagai ukuran partikel sedimen yang

berasal dari sumber yang berbeda-beda dan percampuran ukuran ini disebut

dengan istilah “Populasi” (Rifardi. 2012).

Menurut Rifardi. (2012), Ada tiga kelompok populasi sedimen yaitu:

1. Gravel (kerikil), terdiri dari partikel individual: boulder, cobble dan

pebble.

2. Sand (pasir), terdiri dari: pasir sangat kasar, kasar, medium, halus dan

sangat halus.

3. Mud (lumpur), terdiri dari clay dan silt.

Skala ukuran butiran sedimen digambarkan sesuai dengan ukuran berdasarkan

diameter butirannya. Tiga kelompok sedimen dari kelas ukuran yang paling besar

ke yang lebih kecil (kerikil, pasir, lumpur) di tentukan dalam ukuran diameter

butiran yang dijelaskan seperti pada tabel 1 (Skala Wenwort).

Page 19: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

5

Tabel 1 Skala Wenwort ntuk mengklasifikasikan partikel-partikel sedimen. Diameter Butir

(mm) Kelas Ukuran Butir Fraksi

>256 Boulders (Kerikil Besar) Kerikil

2 – 256 Gravel (Kerikil Kecil)

1 – 2 Very Coarse Sand (pasir sangat kasar)

0.5 – 1 Coarse sand (Pasir Kasr)

0.25 – 0.5 Medium sand (pasir sedang) Pasir

0.125 – 0.25 Fine sand (pasir halus)

0.625 – 0.125 Very fine sand (pasir sangat halus)

0.002 – 0.00625 Silt (debu/lanau)

0.0005 – 0.002 Clay (lempung) Lumpur

< 0.0005 Clay (lempung) Dissolved material (material terlarut)

Sumber: Rifardi. (2008)

Untuk mengetahui butiran sedimen (kerikil, pasir, lumpur) dianalisis

menggunakan segitiga Shepard untuk mengetahui jenis sedimen. Segitiga

Shepard untuk analisis butiran sedimen dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Segitiga Shepard untuk Analisis Butiran Sedimen (Rifardi. 2012).

2.2.4 Fisika Air

Perbedaan proses sedimentasi antara satu tempat dengan lainnya diperairan

disebabkan oleh karakteristik fisika dan kimia perairan yang berbeda. Suhu,

salinitas dan densitas perairan mempengaruhi kecepatan tenggelam partikel

sedimen dan densitas suatu perairan ditentukan oleh suhu dan salinitas perairan

tersebut (Rifardi. 2012).

Page 20: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

6

2.2.5 Kimia Air

Proses kimia mempengaruhi proses pengendapan (sedimentasi) di perairan.

Perubahan pH perairan mempengaruhi proses pelarutan partikel-partikel

sedimen. Reaksi kimia dalam sedimen berhubungan dengan pH khususnya

kalsium karbonat yang terjadi sebagai partikel-partikel batuan dan semen

(Rifardi. 2012).

2.3 Deskripsi Lamun

Lamun merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki

kemampuan beradaptasi secara penuh di perairan yang memiliki fluktuasi

salinitas tinggi, hidup terbenam didalam air dan memiliki rhizoma, daun, dan

akar sejati. Hamparan vegetasi lamun yang menutupi suatu area pesisir disebut

sebagai padang lamun (seagrass bed) (Sakaruddin. 2011).

Menurut Romimohtarto, Juwana. (2001), Ekosistem lamun merupakan salah

satu ekosistem yang paling produktif. Selain itu ekosistem lamun mempunyai

peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di

laut dangkal, yaitu sebagai produsen primer, habitat biota, penjebak sedimen dan

penjebak zat hara.

2.4 Hubungan Sebaran Sedimen dan Lamun

Sedimen yang terdiri dari lumpur, pasir, kerikil, lempung dan liat merupakan

substrat yang dapat ditumbuhi lamun. Lamun dapat hidup diberbagai jenis

sedimen yang dimulai dari lumpur hingga sedimen dasar yang 40% merupakan

endapan lumpur (Dahuri. 2001).

Sedimen sebagai substrat lamun juga memiliki peran sebagai berikut :

1. Pelindung tanaman dari arus laut

2. Tempat pengolahan dan pemasok nutrient

Pertumbuhan lamun berbeda-beda antara lokasi yang satu dengan yang

lainnya, hal ini dikarenakan kecepatan atau laju pertumbuhan dipengaruhi oleh

faktor-faktor internal seperti fisiologi, metabolisme dan faktor-faktor eksternal

seperti zat-zat hara, tingkat kesuburan sedimen dan parameter lingkungan

lainnya (Triadi. 2014).

Page 21: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

7

Penyebaran sedimen pada tiap-tiap tempat tidak sama dan tidak merata

tergantung pada kondisi yang mempengaruhinya seperti arus, gelombang, pasut

serta jenis dan komposisi sedimen (Mukminin. 2009).

2.5 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG)

Penginderaan jauh (Remote Sensing) didefenisikan sebagai ilmu, teknologi,

dan seni dalam mendeteksi dan mengukur objek atau fenomena di bumi tanpa

menyentuh objek itu sendiri (Sakaruddin. 2011). Kelebihan teknologi

penginderaan jauh diantaranya adalah: 1) Pengambilan data dilakukan dalam

cakupan wilayah yang luas dan serentak. 2) Jumlah data yang banyak dalam

sekali pengambilan data. 3) Pengambilan data berulang-ulang sehingga dapat

dianalisis variasinya secara temporal. 4) Dapat menjangkau lokasi yang sulit

dijangkau oleh manusia (Sakaruddin. 2011).

Sistem penginderaan jarak jauh secara umum terdiri dari objek permukaan

bumi yang diindera atau diamati menggunakan sensor pengamat yang diletakkan

pada wahana satelit atau kapal yang bergerak pada orbitnya dengan pengamatan

yang berulang dan liputan yang luas (Sakaruddin. 2011). Banyak satelit yang

digunakan untuk memantau objek-objek di permukaan bumi yang disesuaikan

dengan informasi yang dibutuhkan pengguna, salah satunya adalah satelit

Landsat (Sakaruddin. 2011).

2.6 Pemetaan Sebaran Sedimen Menggunakan Penginderaan Jauh

Asumsi dasar yang digunakan pada pemetaan dengan menggunakan

penginderaan jauh adalah setiap energi yang dipantulkan oleh objek berbeda-

beda, relatif terhadap besarnya energi yang diterima (Sakaruddin. 2011). Berbeda

dengan daratan, pada perairan energi gelombang elektromagnetik yang dapat

menembus perairan hanya energi yang memiliki panjang gelombang yang relatif

kecil, dalam konteks penginderaan jarak jauh pasif hanya spektrum sinar tampak

(400-700 nm), sedangkan pada spektrum yang lebih tinggi dari sinar tampak

(>700 nm) hampir semua energinya diserap oleh air (Sakaruddin. 2011).

Lamun menyerap energi pada panjang gelombang biru (sekitar 400 nm) dan

merah (sekitar 700 nm) untuk berfotosintesis, serta memantulkan energi pada

panjang gelombang hijau (sekitar 500 nm) hal inilah yang menjadi alasan

Page 22: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

8

mengapa lamun berwarna hijau. Berbeda dengan vegetasi yang memiliki pigmen

karotenoid seperti makro alga yang menyerap maksimal energi pada panjang

gelombang 450 nm. Reflektansi sinar tampak pada vegetasi lamun memiliki 12

karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari bentuk morfologi dan juga

kerapatan dari padang lamun tersebut (Sakaruddin. 2011).

Page 23: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

9

BAB III

METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perairan wilayah Desa Malang Rapat, Kabupaten

Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian difokuskan pada perairan di Desa

Malang Rapat yang dimana pengambilan sampel sedimen sebanyak 109 titik dan

pengamatan tutupan lamun dilakukan di perairan Desa Malang Rapat, sedangkan

analisis sampel sedimen dilakukan di Laboratorium Ilmu Kelautan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan Juli 2017.

Gambar 2 Peta lokasi penelitian

Sumber: Citra Spot dan Peta Base Map Bintan Software ArcGIS 10.1

3.2 Metode

3.2.1 Bahan Penelitian

Tabel 2 Bahan yang digunakan dalam penelitian

No Nama Bahan Keterangan

1 Tissue Untuk membersihkan

2 Kertas label Penanda wadah sampel

3 Kantong plastic Wadah sampel sedimen

4 Sedimen Analisis fraksi sedimen

5 Alumunium foil Wadah sampel sedimen yang dikeringkan

6 Aquades Kalibrasi alat dan membilas alat

7 Larutan H2O2 3-5% Memisahkan butiran partikel antar sedimen

Page 24: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

10

3.2.2 Alat Penelitian

Tabel 3 Alat yang digunakan dalam penelitian

No Nama Alat Keterangan

1 Pipa paralon/sekop Mengambil sedimen di perairan

2 Plot 50 x 50 Untuk menentukan luasan penutupan lamun

3 GPS Untuk menentukan titik koordinat aampling

4 Current Drouge Mengukur kecepatan arus

5 Turbidimeter Mengukur kekeruhan perairan

6 Tabung ukur1000 Ml Untuk menganalisis lumpur

7 Pipet volumetrik 20 Ml Untuk menganalisis lumpur

8 Oven pengering Untuk mengeringkan Sampel

9

10

Stik

Timbangan analitik

Pengaduk

Menimbang berat sampel sedimen

11 Turbidimeter Untuk pengukuran kekeruhan

12 Stop Watch Untuk mengukur kecepatan arus

13 Multi Test Untuk mengukur suhu, pH

14 Kamera Dokumentasi

15 Beaker Glass Untuk wadah analisis aedimen

16 Salt Meter Untuk pengukuran salinitas

17 AlatTulis (Pena, buku,

spidol)

Untuk mencatat hasil

3.2.3 Sumber Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, data yang

diperoleh berupa data primer dan data skunder. Data primer diperoleh di

lapangan, kemudian dianalisis di laboratorium Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Maritim Raja Ali Haji, sedangkan titik stasiun telah ditetapkan

sebelumnya yang dianggap dapat mewakili daerah perairan Desa Malang Rapat,

Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau dan data sekunder diperoleh dari

instansi terkait dengan lokasi wilayah penelitian untuk selanjutnya data diolah

dan dibahas secara deskriptif.

3.2.4 Penentuan Titik Sampling

Pengukuran dilakukan dilapangan dan di Laboratorium Ilmu Kelautan dan

Perikanan UMRAH dan penentuan titik sampling ditentukan dengan cara

sistematic sampling with random shart dengan bantuan software VSP V.7

(Visual Sampling Plan) yaitu proses pengambilan titik samplenya sudah

ditentukan.

Page 25: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

11

3.2.5 Sampling Sedimen Permukaan

Sedimen diambil pada setiap titik sampling, dimana pengambilan sedimen

dengan menggunakan sekop. Kemudian sampel sedimen tersebut di simpan

dalam kantong plastik satu kilogram, kemudian sample sedimen tersebut di tutup

Rapat dan di beri label. Seterusnya sample tersebut dimasukkan kedalam kotak

pendingin dan dijaga selama transportasi ke laboratorium untuk di analisis lebih

lanjut.

3.2.6 Pengukuran Parameter Perairan

a. Kekeruhan

Pengukuran kekeruhan perairan diukur dengan menggunakan Turbidity meter

model (TU 2010) dengan satuan NTU (Nephelometrik Turbidity Unit). Sebelum

melakukan pengukuran dilakukan kalibrasi pada alat Turbidity Meter agar dapat

menunjukkan angka yang sesuai. Untuk memulai kalibrasi, tombol “POWER”

ditekan dan NTU solution (0 NTU dan 100 NTU) secara bergantian dimasukkan

kedalam alat sejajar dengan tanda titik yang tertera pada alat dan botol NTU

solution. Tombol “TEST/CAL” ditekan untuk memulai proses kalibrasi, jika

angka yang ditunjukkan pada alat sesuai dengan NTU solution yang dimasukkan,

maka pengukuran kekeruhan dapat dilakukan. Sampel yang telah disiapkan

digoncangkan, lalu dimasukkan kedalam botol uji kekeruhan sebatas tanda tera

pada botol (10 ml). Tombol “TEST/CAL” ditekan, ditunggu hingga layar alat

menunjukkan angka tetap.

b. Kecepatan Arus

Kecepatan arus diukur dengan menggunakan tali pada current drouge dan

diletakkan pada permukaan perairan kemudian diukur jarak tempuh current

drouge tersebut dalam satuan waktu yaitu meter per detik (m/det) dari jarak awal

diletakkan. Nilai kecepatan arus diperoleh dengan rumus:

V = s / t

Keterangan:

v : Kecepatan arus (m/det)

s : Jarak (m)

Page 26: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

12

t : Waktu (det)

c. Suhu

Pengukuran suhu dengan menggunakan multitester. Prosedur penggunaan alat

yaitu: Hidupkan multitester, dengan cara mencelupkan probe ke perairan, tunggu

beberapa saat, dimana waktu yang diberikan cukup untuk mendapatkan suhu

perairan yang sebenarnya. Kemudian angkat probe tersebut dan catat suhu yang

ditunjukkan oleh alat tersebut.

d. Salinitas

Alat yang digunakan untuk mengukur salinitas perairan ini dengan

menggunakan Saltmeter. pengukuran suhu perairan dilakukan di setiap titik

sampling dengan mencelupkan batang probe kedalam perairan selama ± 5 menit,

dimana waktu yang diberikan cukup untuk mendapatkan suhu perairan yang

sesungguhnya, kemudian termometer diangkat dan di catathasilnya. Sebelum

digunakan alat dikalibrasi dahulu supaya berada dalam keadaan standar.

e. Derajat Keasaman (pH)

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan instrument Aquaread (water

multytester). Sebelum melakukan pengukuran, sebaiknya Aquaread di kalibrasi

dengan menggunakan larutan Rapidcal, nyalakan instrumen dan tunggu hingga

pembacaan pH stabil, pilih menu calibration dan ok pada pilihan rapidcal, tunggu

loading maksimum 100%, tekan OK lalu ESC. Masukan Probe (batang

multytester) pada perairan hingga setengah tinggi probe, akan terlihat tampilan

parameter dan nilai pengukurannya, lalu tekan tombol M+ untuk menyimpan

data.

3.3 Analisis Data

3.3.1 Sedimen Permukaan

Hasil dari metode ini menggunakan saringan bertingkat pengayakan kering

dimana prosedur pelaksanaan pengayakan kering sebagai berikut:

Sampel yang didapat dari lapangan dikeringkan menggunakan oven.

Setelah sampel kering ditimbang berat awal.

Page 27: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

13

Setelah mengetahui berat awal sampel kemudian timbang berat tiap

tingkatan ayakan untuk mengetahui berat kosong tiap ayakan.

Setelah mengetahui berat setiap berat ayakan, susun kembali ayakan

kemudian mulai mengayak sampel demi sampel yang telah di keringkan.

Timbang setiap ayakan beserta sedimen yang tertinggal kemudian catat

hasil nya.

Secara umum populasi lumpur dianalisis menggunakan Metode Pipet, untuk

menemukan proporsi masing-masing kelas ukuran yang ada dalam populasi.

Prosedur pelaksanaan dengan metode ini sebagai berikut:

Masukan air kedalam tabung 1000 ml.

Masukan hasil ayakan terahir kedalam tabung.

Setelah itu aduk dengan menggunakan sebatang stick selama 4menit.

Setelah selesai diaduk selama 4 menit, letakan Tabung silinder pada meja

datar dan langsung hidupkan stopwatch.

Ambil larutan dari tabung silinder dengan menggunakan pipet yang

bervolume 20 ml. Pada pipet harus diberi tanda sesuai kedalaman

pengambilan pada tabung silinder (10 dan 20 cm).

Ambil larutan dari tabung silinder setelah 4 menit sebanyak 20 ml pada

kedalaman 10 cm untuk partikel lumpur Ø5.

Setelah 15 menit ambil larutan dari tabung silinder dengan kedalaman 10

cm sebanyak 20 ml untuk Ø6.

Ambil sebanyak 20 ml pada kedalaman 20 cm setelah 30 menit untuk

ukuran Ø7.

Tunggu selama 2 jam, ambil sebanyak 20 ml pada kedalaman 20 cm untuk

partikel lumpur Ø > 7.

Keringkan sampel dari hasil pemipetan dengan suhu 105 0C selama 24

jam. Timbang cawan yang telah kering bersama dengan residu

sedimennya.

Page 28: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

14

3.3.2 Statistik Tekstur Sedimen

Analisis data tekstur sedimen berupa data ukuran butiran sedimen digunakan

untuk menggambarkan lingkungan pengendapan khususnya yang berperan dalam

proses pengendapan (sedimentasi).

Menurut Rifardi. (2008), hasil dari metode pengayakan kering dan pipet

digabungkan dan didapatkan diameter rata-rata atau mine size (Ø), koofesien

sorting (ᵹ1), skewness (SK 1) yang diperoleh dari metode grafik. Perhitungan

nilai tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3.3.2.1 Diameter Rata-Rata (Mz)

Pengukuran terbaik dari rata-rata besar dihitung dari ukuran sebaran partikel

melalui suatu kisaran nilai persentil. Dalam bentuk yang paling sederhana nilai

rata-rata (Mz) dihitung melalui rumus sebagai berikut:

Diantara rata-rata (Mz) atau diameter tengah (Md) sedimen adalah ukuran

partikel sedimen yang berguna untuk menggambarkan :

Perbedaan jenis.

Ketahanan partkel terhadap weathering, erosi dan abrasi.

Proses transportasi dan pengendapan.

Klasifikasi:

Ø1 : coarse sand (pasir kasar)

Ø2 : medium sand (pasir menengah)

Ø3 : fine sand (pasir halus)

Ø4 : very fine sand (pasir sangat halus)

Ø5 : coarse silt (lumpur kasar)

Ø6 : medium silt (lumpur menengah)

Ø7 : fine silt (lumpur halus)

Ø8 : very fine silt (lumpur sangat halus)

> Ø8 : clay (liat)

Page 29: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

15

3.3.2.2 Sorting (δ1)

Sorting adalah penilaian partikel sedimen yang menggambarkan tingkat

keseragaman butiran.

Klasifikasi:

<0,35Ø : very well sorted (terpilah sangat baik)

0,35 – 0,50Ø : well sorted (terpilah baik)

0,50 – 0,71Ø : moderately well sorted (terpilah)

0,71 – 1,0Ø : moderately sorted (terpilah sedang)

1,0 – 2,0Ø : poorly sorted (terpilah buruk)

>2,0Ø : very poorly sorted (terpilah sangat buruk)

3.3.2.3 Skewness (Sk1)

Nilai skewness dipengaruhi oleh karakteristik gelombang dan arus sehingga

nilai ini sering digunakan oleh sedimentologi untuk menggambarkan kekuatan

gelombang dan arus yang berperan dalam proses pengendapan.

Klasifikasi:

+ 0,3 s.d + 1,0 : very fine skewed

+ 0,1 s.d + 0,3 : fine skewed

+ 0,1 s.d – 0,1 : near symmitrical

- 0,1 s.d – 0,3 : coarse skewed

> - 0,3 : very coarse skewed

3.3.2.4 Kurtosis (Kg)

Ukuran kurtosis sebenarnya merupakan nisbah (ratio) antara sebaran ekor

dengan pusat sebaran (dan oleh sebab itu bilanganya tanpa besaran).

Page 30: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

16

Klasifikasi:

< 0,6 : very platycartic

0,67 – 0,90 : platycartic

0,90 – 1,1 : mesokurtic

1,11 – 1,50 : leptokurtic

1,50 – 3,00 : very leptocartic

>3,00 : extremely leptokurti

3.3.2.5 Pengamatan Luasan Tutupan Lamun

Pengamatan luasan tutupan lamun dilakukan secara visual dengan

menggunakan metode pengamatan persen tutupan lamun yang digunakan dalam

monitoring lamun (Seagrass Watch).

Pengamatan lamun di lapangan meliputi pengukuran persen penutupan lamun.

Pengamatan ini di batasi hanya pada transek kuadrat dan pengamatan dilakukan

dengan cara menelusuri wilayah/snorkeling di permukaan air mengikuti sebaran

titik sampling.

Unit sampling dalam penelitian ini adalah kuadrat dengan ukuran 0.25 m2

(0.5 m X 0.5 m), metode pengambilan data berpedoman sepenuhnya pada

Kepmen LH nomor 200 Tahun 2004. Sampling dilakukan dengan sistematik

menggunakan metode dimulai pada daerah surut terendah sampai daerah

subtidal.

Gambar 3 Metode petak contoh untuk pengambilan data lamun (Kepmen LH

Nomor 200 Tahun 2004).

Page 31: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

17

Tabel 4 Luas area penutupan lamun berdasarkan kelas kehadiran jenis

Kelas Luas Area Penutupan

% Penutupan

Area

%Titik

Tengah(M)

5 1/2- penuh 50 – 100 75

4 1/4 –

½ 25 – 50 37,5

3 1/8 –

¼ 12,5 – 25 18,75

2 1/16 -

1/8 6,25 – 12,5 9,38

1 <1/16 < 6,25 3,13

0 Tidak Ada 0 0

Sumber: (Kepmen LH Nomor 200 Tahun 2004).

3.3.2.6 Pengambilan Data Peta Sebaran Sedimen Menggunakan Software

ESRI ArcGis 9.2 ArcMap

Pengambilan data peta sebaran sedimen menggunakan software ESRI ArcGis

9.2 ArcMap. Prosedur pelaksanaan dengan metode ini sebagai berikut

(O’Maleey. 2007):

Masukan data file ccb_db.shp ke frame aktif ArcMap.

Atur ulang semua nilai kerikil, pasir, lumpur dan tanah liat dari -99 ke nol.

Tambahkan kolom lempung yg "hilang" ke dalam tabel atribut.

Tambahkan nilai lempung yg hilang kedalam tabel atribut menggunakan

Field Calculator dengan persamaan berikut "Lempung = lumpur - tanahliat".

ketika komputasi nya selesai, cek hasil untuk mencari nilai keliru lempung tsb

dan hapus catatan buruk dari tabel atribut.

Untuk mengecek nilai negatif lempung, klik kanan pada kolom lempung

dan pilih "Sort Ascending".

Klasifikasi sedimen menggunakan klik pada Feature -> Modified Shepard

Sediment Classification tool. Pilih kolom yg sesuai dari kerikil, pasir,

lumpur dan tanahliat dari ccb_db.shp lalu klik OK.

Untuk mempersiapkan kumpulan data untuk gridding, beberapa minor

sebelum memproses dan validasi data telah dilakukan catatan atribut

lapangan di ccb_db.shp memiliki nilai yg di setel hingga -99. Nilai ini

diatur oleh pembuat data set ini untuk mengindikasikan ketiadaan data yg

valid, apakah diobservasi atau dikomputasi, untuk segala bidang. sebagai

bagian dari data preparasi, nilai -99 diubah menjadi nol (0).

Page 32: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

18

Kumpulan data ccb_db.shp berisi persentase kerikil, pasir, lumpur dan

tanah liat tapi bukan nilai lempung yg diperlukan. untuk memproduksi

nilai lempung yg diperlukan, lempung dikalkulasikan sebagai lempung =

lumpur - tanah liat.

Untuk memastikan hanya sampel yg mencerminkan surficial sedimen yg

dimasukkan, kumpulan data ini dipertanyakan untuk mengekstrak sampel-

sampel dengan "Top Sampel" dikedalaman hingga 0 meter.

Pemprosesan data selanjutnya untuk memastikan persentase kerikil, pasir,

lempung dan tanah liat dengan total antara 99 dan 101 persen. catatan data

yg tidak mencapai nilai toleransi ini dieliminasi dari kumpulan data. total

toleransi dari 99 dan 101 persen diambil dari program SEDCLASS.

Lalu kumpulan data di proses untuk mengurangi kelebihan poin dengan

tujuan untuk mengeliminasi catatan dengan sampel yg kelebihan di lokasi

yg sama. nilai data untuk lokasi yg diberikan dirata-ratakan dan membuat

satu catatan data baru.

Lalu poin kumpulan data terakhir di gridded untuk memproduksi empat

lapisan individual raster dari persentase kerikil, pasir, lempung dan tanah

liat. lalu empat lapisan data raster ini digabungkan menggunakan USGS

ArcMap Sediment Classification tool untuk memnghasilkan kumpulan

data raster sedimen yg diklasifikasi.

Setelah memiliki data yang telahdisiapkanbuat bidang baru 100pct dan

LatLong di table atribut. Bidang-bidang ini akan digunakan di pre-proses

untuk memvalidasi dan mengeliminasi catatan yg terduplikasi sebelum

proses final.

Populasikan bidang baru tersebut, 100pct dan LatLong, dengan nilai

menggunakan "Field Calculator"

Ambil poin yg dengan SAMPLETOP = 0. ini akan mengeliminasi sampel

yg diambil dari inti dan akan memastikan hanya sampel yg surficial yg

digunakan di kalkulasi. Bidang 100pct dikalkulasikan berdasarkan nilai

dari SAMPLETOP = 0. Pilih poin data menggunakan bidang atribut

100pct dimana 100pct adalah >=99 dan <=101. Buat lapisan data baru dari

Page 33: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

19

fitur yg dipilih. total toleransi 99 hingga 101 persen diambil dari

SEDCLASS program.

Buang poin yg terduplikasi dengan meringkas data pada bidang LatLong.

bidang LatLong mewakili garis lintang dan garis bujur lokasi catatan di

peta. meringkas tabel LatLong bisa merata-ratakan nilai sedimen dimana

terdapat poin ganda.

Untuk menjaga lokasi poin, ambil nilai terkecil dari garis lintang dan garis

bujur untuk menghindari error. Tambahkan tabel ringkasan ccb_summ di

Table of Contentspilih Display XY Data. Tambahkan poin data untuk

membuat data lapisan permukaan dari kerikil, pasir, lempung dan tanah

liat.

Klik pada Modified Shepard Sediment Classification Tool. lalu pilih

lapisan data yg ingin dianalisa pada jendela yg timbul. Masukkan nama

output dan destinasi untuk layer baru tsb lalu klik OK. Untuk Input Gravel

Raster pilih Graveln, untuk input Sand Raster pilih Sandn, untuk input Silt

Raster Pilih Siltn, untuk input Clay Raster pilih Clayn, untuk output

modified shepard raster masukkan nama yg anda inginkan.klik OK.

Ketika tugas Classification Tool telah selesai, pengguna dapat

menyimbolkan nilai2 data termasuk r_mshepard.lyr atau r_mfolk.lyr file

layer. Modifikasi peta dengan menambahkan judul, legenda, bar skala dan

panah utara.

Sampel sedimen permukaan dasar perairan dianalisis untuk memperoleh data

ukuran butir sedimen, dimana data ini dianalisis untuk menentukan parameter

statistik sedimen. Hasil analisis ukuran butir juga digunakan untuk menentukan

tipe sedimen di daerah studi berdasarkan Shepard Triangle (Rifardi. 2008). Hasil

analisis ukuran butir tersebut digunakan untuk menentukan kelas ukuran masing-

masing sub-populasi sedimen berdasarkan (Rifardi. 2008). Sub populasi sedimen

diplotkan dalam peta wilayah studi untuk melihat sebaran secara geografi.

Proses sedimentasi dibahas secara deskriptif dan kecenderungan sebaran

dibandingkan dengan karakteristik lingkungan perairan dan dianalisis di

laboratorium. Sedangkan fraksi sedimen dan hubungan sedimen dengan luasan

Page 34: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

20

tutupan lamun diketahui dengan menggunakan analisis regresi linear dan

pemetaan melalui Ms Excel dan Software.

Page 35: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Perairan Desa Malang Rapat

Secara administrasi Desa Malang Rapat terletak di wilayah Kecamatan

Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Wilayah Desa Malang Rapat secara

administratif memiliki batas sebagai berikut:

sebelah utara berbatasan dengan Desa Berakit

sebelah selatan berbatasan dengan Desa Teluk Bakau

sebelah barat berbatasan dengan Desa Toapaya Utara

sebelah timur merupakan Laut Cina Selatan.

Pekerjaan nelayan merupakan salah satu pekerjaan yang sangat menjanjikan

guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, posisi wilayah yang berbatasan

langsung dengan laut serta merupakan daerah padang lamun membuat

masyarakat lebih ke pekerjaan tersebut yaitu 192 jiwa atau 17%. Kehidupan

nelayan sangat tergantung hasil tangkapan, walaupun hasilnya lumayan banyak

tetapi taraf hidup nelayan biasa-biasa saja tidak ada yang begitu menonjol.

Desa Malang Rapat dan Teluk Bakau merupakan salah satu lokasi

dilakukannya Program TRISMADES (Trikora Seagrass Management

Demonstration Site) kerjasama antara Kabupaten Bintan dan Pusat Penelitian

Oseanografi-LIPI. Program ini merupakan program percontohan pengelolaan

padang lamun di Pesisir Timur Pulau Bintan. Salah-satu sebab dijadikannya

Pulau Bintan sebagai lokasi program ini karena di Pulau Bintan terdapat 11

spesies lamun dari 13 jenis yang ditemukan di Indonesia (Bappeda Kabupaten

Bintan. 2010).

Walaupun program TRISMADES telah berakhir tetapi mayoritas kondisi

lamun di wilayah Kabupaten Bintan tersebut masih terjaga dengan cukup baik,

terutama wilayah Malang Rapat sampai Berakit dan terkait telah ditetapkannya

sepanjang Pesisir Timur Pulau Bintan sebagai Kawasan Konservasi Laut

Daerah/KKLD sejak tahun 2007 (SK Bupati Bintan No.36/VIII/2007).

Page 36: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

22

4.2 Tutupan Lamun di Perairan Desa Malang Rapat

Hasil pengamatan tutupan lamun berdasarkan cover area yang tertutupi oleh

lamun dengan estimasi nilai dalam persentase (%). Dari semua titik sampling

diketahui bahwa nilai tutupannya berbeda-beda dan memiliki karakteristik yang

berbeda. Hasil analisa tutupan lamun secara lengkap dapat dilihat pada peta

tutupan seperti pada gambar 5.

Gambar 4 Peta tutupan lamun di perairan Desa Malang Rapat

Page 37: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

23

Dari peta diatas dapat dilihat bahwa nilai tutupan jenis lamun terbagi menjadi

beberapa kelas tutupan mulai dari 2% - hingga 75%. Namun dapat dilihat secara

keseluruhan rata-rata tutupan lamun diketahui sebesar 28,8%. Status padang

lamun menurut Kepmen LH nomor 200 Tahun 2004 tentang kriteria baku

kerusakan dan pedoman penentuan status padang lamun berdasarkan

penutupannya dibagi atas tiga kriteria yaitu kaya/sehat, kurang kaya/kurang

sehat, dan miskin. Status padang lamun menurut Kepmen LH nomor 200 tahun

2004 dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Status padang lamun menurut Kepmen LH nomor 200 tahun 2004

Status Kondisi Penutupan (%)

Baik Kaya/Sehat > 60

Rusak Kurang kaya/Kurang sehat 30 – 59,9

Rusak Miskin < 29, 9

Sumber: Kep Men LH (2004)

Dari hasil pengukuran rata-rata tutupan padang lamun, dan dibandingkan

dengan kondisi penentuan status padang lamun menurut KepMen LH (2004)

bahwa kondisi lamun diperairan Desa Malang Rapat tergolong memiliki tutupan

yang miskin. dengan nilai kisaran tutupan antara 28,8%.

Menurut Poedjirahajoe. (2013), Rendahnya angka penutupan di pesisir

umumnya diduga karena pantai semakin ramai dikunjungi wisatawan dan

tingginya kegiatan kapal-kapal nelayan di kawasan padang lamun, sehingga

kekeruhan perairan meningkat, seperti diketahui bahwa kekeruhan menghambat

terjadinya fotosintesis. Hal ini juga terjadi di perairan Desa Malang Rapat yang

selalu padat dengan aktifitas perkapalannya.

Dari hasil interpretasi data di dalam gambar peta tutupan lamun, bahwa area

yang memiliki tutupan tinggi mencapai 75% adalah area yang terletak pada

bagian teluk. Diasumsikan terjadi penumpukan dan penumpukan sedimen di area

tersebut, disebabkan oleh arus yang memusatpada area tersebut. Arus akan

membawa partikel sedimen halus dan kemudian menumpuknya pada suatu

tempat dan mempengaruhi komposisi sedimennya.

Perairan Desa Malang Rapat telah lama ditetapkan sebagai kawasan

perlindungan laut daerah melalui COREMAP menjadi kawasan perlindungan

Page 38: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

24

padang lamun. Kebijakan ini diambil tidak terlepas dari keanekaragaman jenis

lamun yang berlimpah pada perairan Desa tersebut. Berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya oleh Widodo, et al., (2012), perairan Desa Malang Rapat ditemukan

9 jenis lamun yaitu Cymodoceae serrulata, Cymodoceae rotundata, Syringodium

isotifolium, Enhalus acoroides, Holophila ovalis, Thalassia hempirichii,

Thalassadendrom ciliatum, Halodule pinifolia dan Halodule uninervis dengan

tutupan total untuk semua jenis berkisar 45,7 – 58,2%. Dibandingkan dengan

penelitian tersebut maka tutupan berdasarkan hasil penelitian ini tergolong

rendah.

4.3 Kondisi Sedimen di Perairan Desa Malang Rapat

Data analisis sedimen di perairan Desa Malang Rapat terdiri dari jenis fraksi,

diameter rata-rata ukuran sedimen, pemilahan sedimen, kurtosis, dan skewness

hasil analisisnya dapat dilihat pada sub bab berikut.

4.3.1 Segitiga Shepard Fraksi Sedimen

Dari hasil pengolahan data sedimen menggunakan software gradistat sediment

diperoleh segitiga shepard untuk fraksi sedimen sperti pada gambar 5.

Gambar 5 Fraksi Sedimen berdasarkan Shepard Triangle

Page 39: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

25

Dari segitisa shepard sedimen dapat terlihat bahwa jenis fraksi sedimen di

perairan Desa Malang Rapat terdiri dari beberapa kelompok fraksi sedimen

diantaranya gravelly sand (pasir berkerikil), sandy gravel (kerikil berpasir), serta

slightly gravelly sand (campuran pasir lumpur kerikil). Namun dapat dilihat

bahwa jenis fraksi yang dominan pada perairan Desa Malang Rapat adalah

gravelly sand (pasir berkerikil).

Adanya komposisi sedimen halus yaitu lumpur sangat mendukung kehidupan

lamun di perairan Desa Malang Rapat. Sedimen ini berasal dari hasil pelakukan

dan dekomposisi serasah daun lamun serta aktifitas permukiman yang dibawa

oleh arus air menuju ke pesisir pantai hingga batas zona yang dihidupi oleh

lamun. Sedimen halus sangat mendukung lamun, baik untuk unsur hara maupun

sistem pemekaran perakarannya. Namun hanya ada sedikit titik sampling yang

bertekstur halus.

Menurut beberapa ahli bahwa padang lamun dapat hidup pada berbagai

macam tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai sedimen dasar yang terdiri dari

40% endapan lumpur. Kebutuhan substrat yang paling utama bagi

pengembangan padang lamun adalah kedalaman sedimen yang cukup. Peranan

kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen mencakup 2 hal, yaitu: (1)

pelindung tanaman dari arus laut, (2) tempat pengolahan dan pemasok nutrien

(Dahuri. 2003). Pada ekosistem padang lamun yang luas umumnya dijumpai

pada substrat lumpur berpasir yang tebal. Syarat utama substrat yang dikehendaki

oleh lamun adalah kedalaman sedimen, karena dapat membentuk perairan yang

lebih stabil, serta dapat menjamin pasokan nutrien ke tumbuhan lamun (Tuwo.

2011).

Dari hasil analisis fraksi sedimen diatas, selanjutnya adalah melakukan

transformasi data yang dituangkan dalam bentuk peta secaran sedimen di area

lamun perairan Desa Malang Rapat . Hasilnya akan dilihat komposisi sedimen

pada setiap area yang diamati. Untuk lebih jelasnya, hasil transformasi data fraksi

sedimen dapat dilihat pada peta seperti pada gambar 6.

Page 40: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

26

Gambar 6 Peta fraksi sedimen pada area lamun di perairan

Desa Malang Rapat

Dapat dilihat dari gambar peta sebaran jenis sedimen di perairan Malang

Rapat terdiri dari 3 jenis sedimen yakni gravelly sand (pasir kerikil), sandy

gravel (kerikil perpasir) dan serta slightly gravelly sand (campuran pasir lumpur

kerikil). Namun diketahui bahwa kondisinya dominan pada jenis sedimen kasar

yakni gravelly sand (pasir kerikil). Komposisi sedimen yang hamper merata pada

jenis sedimen kasar ini diduga karena kondisi arus dan gelombang yang kuat

sehingga sedimen yang halus akan mudah terbawa tersebar ke area lain. Jenis

Page 41: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

27

sedimen yang kasar juga dipengaruhi oleh banyaknya pecahan–pecahan karang

serta bekas cangkang biota yang telah mati sehingga mengakibatkan kondisi

sedimennya cenderung kasar.

Pada bagian teluk jenis sedimennya mengalami perbedaan komposisi yang

lebih halus. Hal ini biasa terjadi karena adanya pengumpulan arah arus di

wilayah tersebut. Pada lokasi tersebut arah arus laut cenderung lurus kearah

pantai sehingga terjadi turbulensi yang tinggi menyebabkan penumpukan

sedimen pada wilayah tersebut. Sedangkan pada wilayah tanjung, arusnya

bergerak bebas sehingga dapat mengangkut sedimen menyebar luas ke titik lain.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Daulay. (2014), bahwa distribusi

kualitas perairan terutama untuk sebaran sedimen tersuspensi bahwa pengaruh

arus pasang surut mempengaruhi sebaran kualitas perairan, dalam hal ini diwakili

oleh data sebaran TSS, hal ini diindikasikan bahwa pada wilayah dengan

endapan sedimen yang tinggi (diwakili dengan TSS) tingkat turbulensi di daerah

tersebut juga cenderung tinggi.

4.3.2 Diameter Rata-rata (Mean Size)

Diameter rata-raya sedimen di perairan Desa Malang Rapat terklasifikasikan

menjadi beberapa kelompok diantaranya gravelly sand (pasir kerikil), sandy

gravel (kerikil perpasir) dan serta slightly gravelly sand (campuran pasir lumpur

kerikil). Namun secara keseluruhan dominan pada jenis sedimen kasar yakni

gravelly sand (pasir kerikil). Sesuai dengan analisis menggunakan peta yang

dibahas sebelumnya bahwa jenis sedimen yang dominan adalah sedimen kasar

yakni gravelly sedimen. Untuk nilai partikelnya dominan pada jenis medium

sand yang berarti ukuran butir sedimen di perairan Desa Malang Rapat termasuk

jenis pasir sedang.

4.3.3 Pemilahan Sedimen (Sorting)

Klasifikasi jenis sorting dominan pada satu klasifikasi yaitu poorly sorted

(terpilah buruk). Dari hasil ini mencirikan bahwa komposisi sedimen di perairan

Malang Rapat tersusun dengan besar ukuran butiran sedimen yang tidak sama,

artinya ada dominan satu jenis sedimen. Seperti yang diketahui bahwa jenis

sedimen yang dominan tersebut adalah berbutir kasar yakni gravelly sedimen,

Page 42: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

28

yang menyatakan bahwa jenis sedimen di perairan tersebut kasar. Menurut

Daulay. (2014), Sorting adalah metode pemilahan keseragaman distribusi ukuran

butir yakni peyortirannya.

Penyortiran dapat menunjukkan batas ukuran butir, tipe pengendapan,

karakteristik arus pengendapan, serta lamanya waktu pengendapan dari suatu

populasi sedimen. Secara umum ada 2 kelompok utama yaitu well sorted

sediment (terpilah baik) adalah suatu lingkungan pengendapan sedimen disusun

oleh besar butir relatif sama, mengidentifikasikan tingkat kestabilan arus pada

perairan tersebut cukup stabil. Sebaliknya jika poorly sorted sediment (terpilah

buruk), maka kekuatan arus pada perairan tersebut tidak stabil, artinya pada

kondisi waktu tertentu terjadi arus dengan kekuatan yang besar dan berubah

dalam kondisi lain melemah kembali.

4.3.4 Kurtosis

Klasifikasi kurtosis terdiri dari very platykurtic, platykurtic, dan mesokurtic,

namun domain pada jenis kurtosis very platykurtic. Rifardi. (2012), mengatakan

bahwa Kurtosis mengukur puncak dari kurva dan berhubungan dengan

penyebaran distribusi normal. Bila kurva distribusi normal tidak terlalu runcing

atau tidak terlalu datar disebut mesokurtic. Kurva yang runcing disebut

leptokurtic, menandakan adanya ukuran sedimen tertentu yang mendominansi

pada distribusi sedimen di daerah tersebut. Sedangkan untuk kurva yang datar

disebut platikurtic, artinya distribusi ukuran sedimen pada daerah tersebut sama.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa distribusi ukuran butiran sedimen pada titik-

titik sampling pengamatan relatif sama, meskipun ada beberapa titik yang

menunjukkan kurva leptokurtic yang mencirikan adanya perbedaan ukuran

butiran sedimen pada titik tersebut, dibandingkan dengan titik-titik lainnya.

4.3.5 Skewness

Di lokasi penelitian nilai skewness yaitu dominan coarse skewed, menandakan

bahwa ukuran butir sedimen tersusun dari sedimen berbutir kasar dan sedimen

berbutir halus. Seperti hasil penelitian oleh Supriadi. (2015), mengatakan bahwa

skewness mencirikan ke arah mana dominan ukuran butir dari suatu populasi

tersebut, mungkin simetri, condong ke arah sedimen berbutir kasar atau condong

Page 43: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

29

ke arah berbutir halus. Sehingga skewness dapat digunakan untuk mengetahui

dinamika sedimentasi. Nilai skewness positif menunjukkan suatu populasi

sedimen condong berbutir halus, sebaliknya skewness negatif menunjukkan

populasi sedimen condong berbutir kasar.

4.4 Tutupan Lamun Berdasarkan Jenis Sedimen

Hasil pengolahan data citra pemetaan antara jenis sedimen berdasarkan

tutupan lamun dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7 Peta tekstur sedimen dan persentase tutupan lamun

Page 44: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

30

Tingkat tutupan lamun berdasarkan jenis sedimen diperoleh hasil bahwa pada

jenis sedimen gravelly sand (pasir berlkerikil) rata-rata tutupan lamunnya sebesar

29,65%, dan pada jenis sedimen sandy gravel (kerikil berpasir) tingkat tutupan

lamun rata-ratanya sebesar 23,79%, dan pada jenis substrat slightly gravelly sand

(campuran pasir lumpur kerikil) rata-rata tutupan lamunnya sebesar 29,0%.

Dari hasil tersebut mencirikan bahwa pada jenis sedimen yang lebih halus

tutupan area lamunnya juga semakin besar. Dengan demikian, faktor ukuran

butiran sangat menentukan kehidupan lamun terlebih lagi pada area dengan

sedimen halus memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Hal ini diperkuat

dengan pendapat Izuan. (2014), yang mengatakan bahwa pada sedimen yang

halus kandungan bahan organik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak

dibanding dengan kondisi substrat yang kasar. Namun secara keseluruhan,

kondisi substrat masih layak bagi kehidupan dan pertumbuhan lamun karena

umumnya lamun dapat tumbuh pada berbagai macam tipe substrat.

Menurut Supriharyono. (2007), Hampir semua tipe substrat atau dasar

perairan dapat ditumbuhi oleh tumbuhan lamun, dari substrat berlumpur sampai

berbatu. Namun pada ekosistem padang lamun yang luas umumnya dijumpai

pada substrat pasir berlumpur yang tebal. Tipe substrat pada stasiun penelitian

ditemukan mulai dari substrat lumpur hingga pasir. Tipe substrat tersebut masih

sesuai untuk pertumbuhan lamun yang hidup pada tipe substrat yang beragam

mulai dari lumpur hingga bebatuan.

4.5 Parameter Oseanografi Perairan Desa Malang Rapat

Parameter yang diukur dalam penelitian ini meliputi parameter fisika dan

kimia yaitu suhu, salinitas, arus, kekeruhan, serta derajat keasaman yang hasilnya

dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Pengamatan Parameter Perairan

Parameter Satuan Hasil Pengukuran

Rata - Rata

Kep Men

Lamun

Suhu oC 29,2 28 - 30

Salinitas oo

/o 33,3 33 – 34

Kekeruhan NTU 3,69 <5

Page 45: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

31

Arus m/s 0,1 -

pH - 7,72 7 - 8,5

4.5 1 Suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu pada perairan Malang Rapat rata-rata

suhu di perairan tersebut sebesar 29,20C. Kondisi tersebut mengindikasikan

bahwa kondisi suhu perairan masih dalam keadaan yang sesuai untuk kehidupan

lamun meskipun lebih tinggi dibandingkan baku mutu optimal, namun masih

dapat ditolelir oleh lamun. Mengingat menurut KEPMEN LH No. 51 (2004)

mengatakan kisaran nilai suhu yang baik bagi kehidupan lamun antara 28 – 30

0C.

Menurut Nybakken. (1992), kisaran suhu optimal untuk fotosintesis lamun

membutuhkan suhu optimum antara 25°-35°C dan pada saat cahaya penuh.

Pengaruh suhu bagi lamun sangat besar, suhu mempengaruhi proses fisiologi

seperti fotosintesis, laju respirasi, pertumbuhan dan reproduksi. Pendapat lain

yang dikemukakan oleh Supriharyono. (2007), Pada kondisi cahaya yang cukup,

kebanyakan lamun memiliki suhu optimal untuk berfotosintesis sekitar 25 -350C,

walaupun lamun dapat hidup pada suhu mencapai 40 0C pada daereah tropis,

namun pada kondisi tersebut daun lamun mulai menunjukkan kematian walaupun

rhizomanya tidak terpengaruh. Pada suhu dibawah 20 0C sebagian besar lamun

yang hidup di daerah tropis akan mulai mengalami kematian daun.

4.5.2 Salinitas

Salinitas rata-rata di perairan Desa Malang Rapat sebesar 33,30/00. Menurut

KEPMEN LH No. 51 (2004), mengatakan kisaran nilai salinitas yang baik bagi

kehidupan lamun antara 30-340/00. Dengan demikian menunjukkan bahwa nilai

salinitas layak dengan kehidupan lamun karena msih dalam kisaran baku mutu

yang diharapkan. Menurut Dahuri. (2003), nilai salinitas optimum untuk

spesies lamun adalah 35 0/00. Berdasarkan hasil tersebut, kondisi salinitas

melebihi batas optimal yang ditentukan, namun kehidupan lamun masih dalam

kondisi baik. Kondisi tersebut diperkirakan bahwa lamun memiliki toleransi yang

tinggi terhadap salinitas. Didukung oleh pendapat Supriharyono. (2007), toleransi

terhadap salinitas sangat bervariasi diantara spesies lamun, lamun lebih

Page 46: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

32

cenderung toleran terhadap salinitas/Euryhaline. Tingginya salinitas diakibatkan

karena kurangnya asupan air tawar ke perairan karena lokasi penelitian

merupakan perairan laut ditambah lagi dengan kondisi panas yang cukup terik.

Menurut pendapat Dahuri. (2003), spesies lamun memiliki kemampuan

toleransi yang berbeda-beda terhadap salinitas, namun sebagian besar memiliki

kisaran yang lebar, yaitu antara 10 - 40 0/00. Salah satu faktor yang

menyebabkan kerusakan ekosistem padang lamun adalah meningkatnya

salinitas yang diakibatkan oleh berkurangnya suplai air tawar dari sungai.

Namun, Secara umum salinitas yang optimum untuk pertumbuhan lamun adalah

berkisar antara 25 – 350/00 (Supriharyono. 2007).

4.5.3 Kekeruhan

Hasil pengukuran kekeruhan perairan diperoleh sebesar 3,69 NTU yakni

tergolong pada perairan dengan tingkat kekeruhan yang rendah. Jika mengacu

pada Kep Men LH No. 51 Tahun 2004 terkait dengan baku mutu perairan untuk

vegetasi lamun yakni < 5 NTU. Dengan demikian, nilai kekeruhan tergolong

masih layak bagi kehidupan lamun terutama mendukung proses fotosintesis yang

tidak terhambat karena kekeruhan air yang tinggi.

Menurut Effendi. (2003), kekeruhan diakibatkan karena adanya masukan

bahan partikel organik ke perairan sehingga mengakibatkan terjadinya

peningkatan kekeruhan air diperparah dengan adanya pengadukan yang terjadi.

Dengan demikian, nilai kekeruhan masih baik dengan pertumbuhan lamun.

4.5.4 Arus Permukaan

Arus perairan Malang Rapat rata-rata mencapai 0,1 m/s. Dilihat dari kondisi

arus permukaan perairan, maka arus pada lokasi penelitian tidak cukup kuat

namun cukup untuk mendukung terjadinya fotosintesis alami dari lamun.

Dikemukakan bahwa laju fotosintesis optimum bagi kehidupan lamun terjadi

pada kecepatan arus antara 0.025 - 0.064 m/s (Supriharyono. 2007). Dengan

demikian arus yang ada di perairan Desa Malang Rapat cukup sesuai bagi

mendukung terjadinya fotosintesi oleh lamun, namun jika dilihat dari kerapatan

jenis lamun yang tidak terlalu tinggi disebabkan karena optimalnya kegiatan

Page 47: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

33

perikanan pada area lamun sehingga secara terus-menerus akan merusak

komunitas lamun di Desa Malang Rapat .

4.5.5 Derajat Keasaman

Kondisi Derajat Keasaman pada lokasi penelitian tergolong kedalam kondisi

yang normal. Rata-rata derajat keasaman di perairan Malang Rapat sebesar 7,72.

Besaran pH berkisar antara 0 – 14, nilai pH kurang dari 7 menunjukkan

lingkungan yang asam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang

basa, untuk pH = 7 disebut sebagai netral (Kordi, 2007). Secara keseluruhan

kondisi Derajat Keasaman masih sesuai untuk kehidupan lamun. Mengacu pada

KEPMEN LH (2004) Mengatakan bahwa kisaran Derajat Keasaman optimal

untuk kehidupan lamun berkisar antara 7 – 8,5. Menurut Effendi. (2003), Nilai

pH sangat mempengaruhi proses biokomiawi perairan, pada kisaran pH < 4.00,

segian besar tumbuhan akuatik akan mati karena tidak dapat bertoleransi pada pH

rendah.

Page 48: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Secara keseluruhan rata-rata tutupan lamun di perairan Desa Malang Rapat

diketahui sebesar 28,8% tergolong tingkat tutupan miskin. Sebaran jenis sedimen

di perairan Malang Rapat terdiri dari 3 jenis sedimen yakni gravelly sand (pasir

kerikil), sandy gravel (kerikil perpasir) dan serta slightly gravelly sand

(campuran pasir lumpur kerikil). Tingkat tutupan lamun berdasarkan jenis

sedimen diperoleh hasil bahwa pada jenis sedimen gravelly sand (pasir

berlkerikil) rata-rata tutupan lamunnya sebesar 29,65%, dan pada jenis sedimen

sandy gravel (kerikil berpasir) tingkat tutupan lamun rata-ratanya sebesar

23,79%, dan pada jenis substrat slightly gravelly sand (campuran pasir lumpur

kerikil) rata-rata tutupan lamunnya sebesar 29,0%.

5.2 Saran

Perlu bagi masyarakat, akedemisi, pemerintah untuk berperan dalam

meningkatkan kegiatan dan evaluasi pengelolaan padang lamun berkelanjutan.

Diharapkan dapat terus menjaga keberlangsungan hidup komunitas lamun

sebagai habitat bagi biota ekonomis sehingga kebutuhan masyarakat akan protein

kelautan dapat terpenuhi.

Page 49: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

35

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, N., 2014. Analisis Kelompok dan Tutupan Lamun di Wilayah Trimades

Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi

Kepulauan Riau. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Dahuri, R., 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara

Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Dahuri, R., 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan

Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Daulay, A.B., 2014. Karakteristik Sedimen Di Perairan Sungai Carang Kota

Rebah Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. [Skripsi]. Universitas

Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Dinas Hidrologi dan Oseanografi TNI-AL., 2016. Data Pasang Surut Perairan.

Tanjungpinang.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Google Earth., Peta Dasar Landsat Tahun 2010.

Izuan, M., 2014. Hubungan Kelimpahan Siput Gonggong (Strombus epidromis)

dengan Kerapatan Lamun di Perairan Pulau Dompak. [Skripsi]. Universitas

Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004. Baku Mutu Perairan

Untuk Biota.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 200 Tahun 2004. Baku Mutu

Kerusakan Lamun.

McKenzie, L.J., Campbell, S.J., Roder, C.A., 2003. Seagrass-Watch: Manual for

Mapping and Monitoring Seagrass Resources by Community (citizen)

Volunteers. The States of Queensland, Department of Primary Industries:

104 p

Mukminin, A., 2009. Proses Sedimentasi di Perairan Pantai Dompak Kecamatan

Bukit Bestari Provinsi Kepulauan Riau. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.

Page 50: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

36

Nybakken, J.W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit: PT

Gramedia. Jakarta. 459 hal

O’Malley, J., 2007. U.S. Geological Survey ArcMap Sediment Classification -

Tool: Installation and User Guide. U.S. Geological Survey. Reston,Virginia.

Poedjiraharjoe, E., Mahayani Diana, NP., Sidharta, BR., Salmuddin, M., 2013.

Tutupan Lamun dan Ekosistemnya di Kawasan Pesisir Madasanger, Jelenga

dan Maluk Kabupaten Sumbawa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan

Tropis, 5 (1): 36-46.

Rifardi., 2008. Tekstur Sedimen: Sampling dan Analisis. Pekanbaru. UNRI

Press. Pekanbaru. 101 hal

Rifardi., 2012., Ekologi Sedimen Laut Modern Edisi Revisi. Pekanbaru. UNRI

Press. Pekanbaru: 167 hal

Romimohtarto, K., Juwana, S., 2001. Biologi Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta.

540 hal

Sakaruddin, M.I., 2011. Struktur Komposisi Jenis, KeRapatan, Persen Penutupan

dan Luas Penutupan Lamun di Perairan Pulau Panjang Tahun 1990 – 2010.

[Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.

Supriadi., 2015. Karakteristik Sedimen dan Laju Akumulasi Sedimen Perairan

Pesisir Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan

Riau. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Supriharyono, M.S., 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah

Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Triadi, J., 2014. Konsentrasi Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) Pada Lamun

Enhalus acoroides dan Sedimen di Pulau Bonetambung dan Gusung

Tallang. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas

Hasanuddin. Makassar.

Tuwo, A., 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut (Pendekatan Ekologis,

Sosial-ekonomi, Kelembagaan dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional:

Surabaya.

Widodo, E., Pratomo, A., Koenawan, C.J., 2012. Keanekaragaman Jenis Dan

Pola Sebaran Lamun Di Perairan Teluk Dalam Kabupaten Bintan. [Skripsi].

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas

Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Page 51: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

37

-

LAMPIRAN

Page 52: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

38

Lampiran 1. Hasil Ayakan Sedimen

Ayakan/Titik Ukuran ayakan (mm)

2.3 2 1.18 0.5 0.25 0.125 0.106

T1 15.285 1.293 4.135 11.100 26.981 37.629 3.577

T2 7.833 3.243 3.828 21.612 41.861 18.078 3.545

T3 3.683 3.602 8.913 17.353 46.325 15.368 4.755

T4 6.194 4.012 7.924 18.815 40.873 17.907 4.275

T5 7.038 2.724 5.338 20.504 36.486 21.879 6.031

T6 5.224 1.316 1.758 28.816 55.145 4.889 2.852

T7 7.394 2.181 3.212 17.636 44.568 20.663 4.347

T8 10.138 1.912 8.505 24.820 35.942 16.588 2.094

T9 6.032 3.613 4.920 22.693 34.115 19.625 9.002

T10 10.879 3.216 5.714 19.940 28.834 22.699 8.718

T11 10.212 2.329 7.225 20.740 25.929 31.983 1.583

T12 7.052 2.842 9.157 24.487 40.840 13.833 1.789

T13 4.769 2.686 9.609 16.064 48.778 16.647 1.446

T14 11.827 3.523 6.438 25.591 23.422 19.654 9.544

T15 11.070 3.528 10.904 29.343 21.579 10.242 13.335

T16 10.639 3.407 9.254 30.790 18.964 15.384 11.563

T17 8.152 1.893 4.253 30.858 23.928 23.028 7.888

T18 9.118 6.815 3.551 23.505 40.499 9.376 7.137

T19 8.038 5.539 2.282 34.532 28.897 10.450 10.261

T20 11.439 3.339 3.264 36.974 18.428 19.814 6.741

T21 8.917 4.513 4.726 17.769 26.164 27.309 10.601

T22 17.106 2.080 9.126 15.957 21.697 30.734 3.301

T23 15.570 2.331 7.767 16.798 22.253 31.042 4.240

T24 20.254 4.482 4.496 13.489 22.370 33.775 1.134

T25 15.033 2.418 3.455 13.491 28.705 31.229 5.668

T26 12.926 3.564 4.820 15.477 20.351 33.336 9.526

T27 10.369 2.154 7.004 13.783 24.251 38.986 3.453

T28 20.202 1.568 5.203 10.984 30.666 26.648 4.729

T29 8.580 1.200 4.064 11.885 26.925 44.461 2.885

T30 11.268 2.167 6.154 21.765 32.732 23.467 2.448

T31 9.909 2.325 7.762 10.019 28.888 33.457 7.640

T32 7.751 1.238 7.178 11.544 14.427 52.869 4.992

T33 8.896 1.743 8.343 10.555 6.791 50.737 12.936

T34 8.7423 5.5044 7.6372 12.0145 37.4733 25.4224 3.2058

T35 16.0677 1.3060 4.1169 24.4352 26.5677 23.7491 3.7575

T36 19.2149 10.2326 4.5559 28.3959 20.4504 13.7301 3.4203

T37 20.0350 4.2834 12.5399 18.6762 23.3334 17.0536 4.0785

T38 17.2042 3.0937 12.8843 23.1515 21.7155 19.5373 2.4135

T39 18.7367 2.7759 10.0015 18.6082 20.4030 24.9309 4.5438

T40 10.1704 5.6569 8.8849 20.2167 12.3939 37.1445 5.5327

T41 5.8010 3.1594 4.3053 11.2750 12.1498 54.5194 8.7901

T42 20.6708 1.7697 7.2150 23.1560 22.8264 20.7866 3.5754

T43 32.0638 2.1517 7.9010 22.1324 19.8082 14.4084 1.5344

T44 27.2559 2.9285 3.8630 18.0768 25.4921 20.1666 2.2171

Page 53: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

39

T45 16.1134 3.2286 13.9619 20.1550 22.1211 21.2652 3.1549

T46 5.5512 5.4726 4.6609 22.2743 32.0826 28.0577 1.9007

T47 11.5637 2.5381 16.7264 20.2686 23.3810 22.9045 2.6177

T48 20.0717 1.6390 7.2162 13.5460 7.3220 37.6035 12.6015

T49 10.1358 1.7675 7.6103 18.8885 29.5066 12.4545 19.6368

T50 6.4992 1.2078 7.6437 17.1364 21.0413 37.1995 9.2722

T51 1.3104 1.6545 4.8574 14.9008 21.0509 51.9009 4.3250

T52 7.9533 1.6127 6.6640 13.1000 35.4426 29.3689 5.8586

T53 11.0970 2.4625 8.4232 16.4025 29.8668 27.4572 4.2908

T54 12.2211 1.4058 8.4372 15.2843 24.6169 35.9319 2.1028

T55 14.0672 3.1307 10.6833 20.7987 11.0678 34.8069 5.4455

T56 15.7429 3.7290 11.2064 11.7078 12.5347 34.9589 10.1203

T57 9.8253 3.7213 14.4623 24.9949 18.9742 25.5082 2.5138

T58 4.7555 2.0005 9.3139 18.9434 19.1167 42.9828 2.8872

T59 39.4571 6.0883 17.9257 17.1886 9.9940 8.0305 1.3157

T60 18.2212 6.5703 20.6958 22.0219 17.6948 13.2493 1.5468

T61 33.8110 5.3816 15.8013 23.1356 12.3553 8.0857 1.4295

T62 21.6854 6.9475 10.8963 20.5448 12.6517 20.5322 6.7422

T63 26.2747 2.0711 7.1457 19.6531 19.9516 20.8344 4.0692

T64 28.9093 2.7642 6.4249 20.6085 19.0515 17.1688 5.0727

T65 13.6686 3.0412 9.8672 15.4964 41.8601 14.1626 1.9039

T66 0.8767 1.2794 1.2696 48.0424 42.8242 3.9246 1.7831

T67 29.3217 3.0782 10.4296 6.5698 28.1966 20.1852 2.2190

T68 19.5499 2.9553 9.7806 15.2873 23.3828 23.0940 5.9500

T69 10.7448 7.0495 14.4186 20.1791 9.5536 33.2717 4.7827

T70 7.9710 5.5926 12.3783 14.9275 23.8059 31.8965 3.4282

T71 11.8977 3.3601 10.3666 22.0265 21.9334 26.5702 3.8454

T72 7.3416 8.4752 16.5889 20.1821 27.2217 14.3287 5.8618

T73 9.7209 1.3198 6.6272 12.2338 18.5128 45.5959 5.9897

T74 8.1159 6.8193 10.4167 14.9086 17.3377 35.5710 6.8308

T75 12.5986 1.0802 5.6963 12.9125 11.3429 44.9611 11.4083

T76 14.2236 4.2416 10.0521 17.7174 12.7426 28.9267 12.0961

T77 16.0405 5.7143 8.0340 25.1414 10.4363 19.6072 15.0263

T78 17.2630 2.2031 5.8004 17.3090 15.8710 26.5224 15.0311

T79 14.0311 5.8562 4.1700 16.5031 18.6906 16.3087 24.4403

T80 11.5507 6.7119 6.9302 8.1590 32.1866 13.6606 20.8010

T81 10.2253 11.2000 7.9595 12.5071 29.1272 9.0147 19.9662

T82 12.1254 2.5997 11.6837 22.8260 25.4616 21.3036 4.0000

T83 16.6623 6.9853 2.1201 28.4299 24.5958 18.8298 2.3770

T84 12.5302 6.6070 19.1327 16.7784 24.6022 15.7761 4.5734

T85 3.7514 2.4135 1.1759 38.1607 49.0647 3.7788 1.6550

T86 7.3529 5.1707 2.9594 28.1373 38.5243 11.8666 5.9888

T87 11.0606 4.4128 13.7321 32.0746 24.5598 7.5611 6.5990

T88 18.3440 7.0456 6.4741 28.9054 21.1721 14.4550 3.6038

T89 12.1160 5.7396 10.5729 29.9107 19.6900 11.6318 10.3389

T90 11.0932 2.7350 14.3249 29.8480 24.0108 7.6201 10.3681

T91 18.7634 2.3971 13.0653 19.8075 24.1047 18.8173 3.0448

Page 54: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

40

T92 20.7099 4.5503 12.1449 19.5200 24.5207 16.5697 1.9844

T93 1.4214 1.1985 0.7601 37.9739 50.8055 6.5472 1.2933

T94 26.2285 3.5781 12.6063 17.6459 20.6810 17.7477 1.5124

T95 21.3554 3.5158 12.1042 18.9247 18.0953 17.9194 8.0851

T96 30.1284 2.1146 6.5556 18.8405 21.3671 19.1683 1.8255

T97 22.9464 10.4300 13.6986 25.1723 13.5156 6.7350 7.5021

T98 25.2913 18.6402 7.6090 3.3228 23.2751 17.5708 4.2906

T99 18.8949 18.8761 2.0924 9.9537 22.1789 18.1322 9.8719

T100 12.2163 9.2241 28.9575 8.9821 22.0874 4.1243 14.4083

T101 18.1484 19.0633 4.5331 25.0051 12.8145 13.7602 6.6753

T102 24.7998 13.5289 1.9124 21.5003 10.0543 14.7929 13.4114

T103 13.1755 12.5771 17.4571 9.7842 22.8916 13.2776 10.8370

T104 29.1451 6.6240 26.7119 10.7228 4.2392 9.2100 13.3470

T105 23.3807 13.3332 8.7477 15.2126 17.1940 10.6725 11.4593

T106 24.5757 12.2918 5.6328 20.0181 15.3655 15.5096 6.6064

T107 16.6532 7.7920 26.1593 7.7876 11.6609 20.9838 8.9632

T108 14.4081 13.2933 26.2090 15.3913 8.8703 17.5192 4.3089

T109 16.0931 7.4062 28.1962 15.2699 8.1152 16.3480 8.5715

Page 55: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

41

Lampiran 2. Sedimen tipe pada titik sampling

Titik

Sampling SAMPLE TYPE: TEXTURAL GROUP: SEDIMENT NAME:

T1 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T2 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T3 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T4 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T5 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T6 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T7 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T8 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T9 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T10 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T11 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T12 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T13 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T14 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T15 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T16 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T17 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T18 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T19 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T20 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T21 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T22 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T23 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T24 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T25 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T26 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T27 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T28 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T29 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T30 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T31 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T32 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T33 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T34 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T35 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T36 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T37 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T38 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T39 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T40 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T41 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T42 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T43 Bimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T44 Bimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T45 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

Page 56: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

42

T46 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T47 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T48 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T49 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T50 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T51 Unimodal, Poorly Sorted Slightly Gravelly Sand Slightly Very Fine Gravelly Fine Sand

T52 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T53 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T54 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T55 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T56 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T57 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T58 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T59 Unimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T60 Unimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Very Coarse Sand

T61 Unimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T62 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T63 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T64 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T65 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T66 Bimodal, Moderately Sorted Slightly Gravelly Sand Slightly Very Fine Gravelly Medium Sand

T67 Bimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T68 Polymodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T69 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T70 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T71 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T72 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T73 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T74 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T75 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T76 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T77 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T78 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Fine Sand

T79 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Very Fine Sand

T80 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T81 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T82 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T83 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T84 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T85 Bimodal, Moderately Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T86 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T87 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T88 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T89 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T90 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Coarse Sand

T91 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T92 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

Page 57: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

43

T93 Unimodal, Moderately Sorted Slightly Gravelly Sand Slightly Very Fine Gravelly Medium Sand

T94 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T95 Polymodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T96 Bimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T97 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T98 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T99 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T100 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Very Coarse Sand

T101 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T102 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T103 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Medium Sand

T104 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T105 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T106 Trimodal, Poorly Sorted Sandy Gravel Sandy Very Fine Gravel

T107 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Very Coarse Sand

T108 Bimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Very Coarse Sand

T109 Trimodal, Poorly Sorted Gravelly Sand Very Fine Gravelly Very Coarse Sand

Page 58: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

44

Lampiran 3. Hasil nilai statistika sedimen

Titik

Sampling MEAN SORTING SKEWNESS KURTOSIS

T1 757.4 860.1 1.403 3.310

T2 710.2 697.2 1.748 4.887

T3 669.1 622.6 1.718 5.053

T4 723.1 691.0 1.570 4.335

T5 682.9 686.3 1.746 4.991

T6 652.7 558.2 2.392 8.384

T7 648.4 672.0 1.989 5.837

T8 815.3 740.2 1.397 3.747

T9 678.4 673.5 1.724 5.005

T10 769.9 786.8 1.396 3.574

T11 762.3 765.6 1.427 3.744

T12 776.3 684.5 1.503 4.224

T13 685.1 637.7 1.729 5.018

T14 835.0 801.2 1.225 3.163

T15 897.9 785.3 1.044 2.889

T16 867.8 775.7 1.126 3.098

T17 720.4 694.0 1.644 4.818

T18 815.4 763.4 1.368 3.475

T19 794.3 717.2 1.463 4.065

T20 844.4 764.3 1.321 3.572

T21 714.4 768.3 1.500 3.887

T22 908.6 892.7 0.992 2.397

T23 863.7 871.2 1.105 2.663

T24 953.6 950.9 0.888 2.046

T25 781.6 859.9 1.349 3.179

T26 767.7 844.5 1.317 3.182

T27 709.6 782.0 1.512 3.872

T28 900.8 932.7 1.038 2.339

T29 599.6 713.5 1.975 5.592

T30 788.2 771.7 1.430 3.703

T31 693.8 780.4 1.536 3.913

T32 597.1 721.7 1.814 5.030

T33 624.4 774.4 1.608 4.181

T34 759.8 778.5 1.380 3.432

T35 862.2 843.1 1.236 3.019

T36 1136.2 907.8 0.599 1.734

T37 1090.7 914.1 0.629 1.813

T38 1031.5 868.9 0.776 2.127

T39 987.8 908.7 0.826 2.099

T40 819.3 820.4 1.113 2.826

T41 539.6 686.2 2.024 5.857

T42 1009.8 908.8 0.855 2.130

T43 1288.8 982.2 0.337 1.390

T44 1116.3 987.8 0.625 1.618

Page 59: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

45

T45 1003.9 867.4 0.793 2.158

T46 698.9 686.6 1.634 4.558

T47 923.5 802.9 0.931 2.567

T48 894.6 957.5 0.931 2.173

T49 736.4 768.5 1.442 3.824

T50 618.9 682.0 1.776 5.183

T51 453.5 486.3 2.430 8.981

T52 651.1 709.9 1.785 4.967

T53 780.1 792.5 1.346 3.412

T54 770.6 809.4 1.353 3.390

T55 888.8 860.5 0.980 2.507

T56 888.2 912.9 0.917 2.231

T57 896.4 778.0 0.990 2.761

T58 629.1 653.7 1.676 4.948

T59 1634.2 914.7 -0.302 1.518

T60 1220.4 862.6 0.375 1.717

T61 1498.4 918.9 -0.021 1.411

T62 1150.5 946.8 0.466 1.605

T63 1120.3 973.4 0.598 1.653

T64 1190.9 989.4 0.472 1.497

T65 891.7 825.9 1.137 2.771

T66 644.3 370.1 2.160 11.21

T67 1190.8 1018.4 0.412 1.380

T68 990.6 926.0 0.808 2.019

T69 933.4 843.6 0.793 2.212

T70 802.8 784.4 1.139 2.920

T71 866.6 811.7 1.100 2.846

T72 943.2 779.6 0.806 2.320

T73 649.5 764.6 1.666 4.392

T74 788.5 805.5 1.136 2.850

T75 687.6 827.9 1.499 3.721

T76 884.1 880.7 0.954 2.394

T77 970.6 895.2 0.806 2.145

T78 857.6 905.9 1.072 2.540

T79 823.5 889.5 1.108 2.626

T80 793.4 862.5 1.175 2.755

T81 888.8 871.3 0.907 2.221

T82 887.1 802.5 1.083 2.844

T83 985.0 875.6 0.942 2.293

T84 1039.6 842.7 0.636 1.982

T85 681.6 519.0 2.336 8.622

T86 759.5 700.6 1.596 4.415

T87 983.2 768.6 0.923 2.664

T88 1083.3 886.2 0.719 1.955

T89 964.7 812.5 0.896 2.493

T90 940.6 770.8 0.973 2.800

T91 1039.7 890.5 0.751 2.032

Page 60: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

46

T92 1115.9 913.7 0.605 1.770

T93 598.2 393.5 2.613 12.79

T94 1215.9 957.2 0.409 1.512

T95 1089.8 934.5 0.603 1.770

T96 1204.1 995.9 0.458 1.459

T97 1320.6 908.5 0.208 1.506

T98 1333.0 1023.7 0.051 1.186

T99 1144.4 1003.5 0.396 1.343

T100 1159.3 858.7 0.253 1.656

T101 1247.5 934.1 0.274 1.420

T102 1226.7 1005.0 0.304 1.351

T103 1097.1 905.4 0.431 1.599

T104 1459.7 941.3 -0.190 1.565

T105 1258.5 981.9 0.227 1.351

T106 1254.1 979.3 0.286 1.370

T107 1174.3 917.1 0.247 1.552

T108 1278.6 863.9 0.076 1.608

T109 1224.2 873.7 0.183 1.672

Page 61: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

47

Lampiran 4. Deskripsi Statistika Sedimen

Titik

Sampling MEAN: SORTING: SKEWNESS: KURTOSIS:

T1 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T2 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T3 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Leptokurtic

T4 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T5 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T6 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Leptokurtic

T7 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Leptokurtic

T8 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T9 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T10 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T11 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T12 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T13 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Mesokurtic

T14 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T15 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T16 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T17 Medium Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T18 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T19 Medium Sand Poorly Sorted Symmetrical Mesokurtic

T20 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T21 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T22 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T23 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T24 Coarse Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Very Platykurtic

T25 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T26 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T27 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T28 Coarse Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Very Platykurtic

T29 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Leptokurtic

T30 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T31 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T32 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Mesokurtic

T33 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T34 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T35 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T36 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T37 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T38 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T39 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T40 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T41 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Mesokurtic

T42 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T43 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T44 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

Page 62: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

48

T45 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T46 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T47 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T48 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Very Platykurtic

T49 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T50 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T51 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Mesokurtic

T52 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Mesokurtic

T53 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T54 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T55 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T56 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Very Platykurtic

T57 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T58 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T59 Very Coarse

Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Platykurtic

T60 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Platykurtic

T61 Very Coarse

Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Platykurtic

T62 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T63 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T64 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T65 Coarse Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T66 Coarse Sand Moderately

Sorted Symmetrical Platykurtic

T67 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T68 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T69 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T70 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T71 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T72 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T73 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T74 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Very Platykurtic

T75 Medium Sand Poorly Sorted Very Coarse Skewed Platykurtic

T76 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T77 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T78 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T79 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T80 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T81 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T82 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T83 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T84 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T85 Coarse Sand Moderately

Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T86 Medium Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Mesokurtic

T87 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T88 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T89 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

T90 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Platykurtic

Page 63: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

49

T91 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T92 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T93 Medium Sand Moderately

Sorted Coarse Skewed Platykurtic

T94 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T95 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T96 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T97 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Platykurtic

T98 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Very Platykurtic

T99 Coarse Sand Poorly Sorted Coarse Skewed Very Platykurtic

T100 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Platykurtic

T101 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T102 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T103 Coarse Sand Poorly Sorted Symmetrical Very Platykurtic

T104 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Platykurtic

T105 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T106 Coarse Sand Poorly Sorted Fine Skewed Very Platykurtic

T107 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Very Platykurtic

T108 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Very Platykurtic

T109 Coarse Sand Poorly Sorted Very Fine Skewed Very Platykurtic

Page 64: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

50

Lampiran 5. Persentase Tutupan Lamun

Titik X y TUTUPAN

1 104.6575 1.0313 12

2 104.659 1.0313 12

3 104.6604 1.0313 30

4 104.6619 1.0313 20

5 104.6633 1.0313 20

6 104.6583 1.0326 12

7 104.6597 1.0326 2

8 104.6611 1.0326 20

9 104.6626 1.0326 35

10 104.664 1.0326 30

11 104.6575 1.0338 35

12 104.659 1.0338 20

13 104.6604 1.0338 35

14 104.6619 1.0338 35

15 104.6633 1.0338 75

16 104.6583 1.0351 55

17 104.6597 1.0351 20

18 104.6611 1.0351 30

19 104.6626 1.0351 55

20 104.664 1.0351 12

21 104.6575 1.0363 12

22 104.659 1.0363 12

23 104.6604 1.0363 20

24 104.6619 1.0363 20

25 104.6633 1.0363 30

26 104.6568 1.0376 20

27 104.6583 1.0376 20

28 104.6597 1.0376 35

29 104.6611 1.0376 30

30 104.6626 1.0376 30

31 104.664 1.0376 30

32 104.6561 1.0388 30

33 104.6575 1.0388 35

34 104.659 1.0388 55

35 104.6604 1.0388 35

36 104.6619 1.0388 55

37 104.6633 1.0388 35

38 104.6568 1.0401 35

39 104.6583 1.0401 35

40 104.6597 1.0401 35

Page 65: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

51

41 104.6611 1.0401 35

42 104.6626 1.0401 30

43 104.6561 1.0413 20

44 104.6575 1.0413 35

45 104.659 1.0413 55

46 104.6604 1.0413 35

47 104.6619 1.0413 35

48 104.6568 1.0425 20

49 104.6583 1.0425 55

50 104.6597 1.0425 12

51 104.6611 1.0425 2

52 104.6575 1.0438 20

53 104.659 1.0438 35

54 104.6604 1.0438 30

55 104.6583 1.045 35

56 104.6597 1.045 30

57 104.6611 1.045 20

58 104.6575 1.0463 12

59 104.659 1.0463 30

60 104.6604 1.0463 35

61 104.6568 1.0475 35

62 104.6583 1.0475 30

63 104.6597 1.0475 20

64 104.6547 1.0488 12

65 104.6561 1.0488 20

66 104.6575 1.0488 30

67 104.6539 1.05 30

68 104.6554 1.05 35

69 104.6568 1.05 35

70 104.6583 1.05 20

71 104.6518 1.0513 12

72 104.6532 1.0513 20

73 104.6547 1.0513 20

74 104.6561 1.0513 20

75 104.6575 1.0513 12

76 104.6511 1.0525 2

77 104.6525 1.0525 12

78 104.6539 1.0525 20

79 104.6554 1.0525 35

80 104.6568 1.0525 20

81 104.6503 1.0538 30

82 104.6518 1.0538 35

83 104.6532 1.0538 35

Page 66: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

52

84 104.6547 1.0538 30

85 104.6561 1.0538 35

86 104.6496 1.055 35

87 104.6511 1.055 35

88 104.6525 1.055 35

89 104.6539 1.055 30

90 104.6503 1.0563 20

91 104.6518 1.0563 55

92 104.6532 1.0563 75

93 104.6525 1.0575 55

94 104.6532 1.0588 55

95 104.6525 1.06 75

96 104.6532 1.0612 20

97 104.6525 1.0625 30

98 104.6518 1.0637 12

99 104.6511 1.065 12

100 104.6503 1.0662 20

101 104.6496 1.0675 35

102 104.6475 1.0687 30

103 104.6489 1.0687 20

104 104.6467 1.07 12

105 104.6482 1.07 20

106 104.6446 1.0712 20

107 104.646 1.0712 35

108 104.6453 1.0725 30

109 104.6467 1.0725 12

Page 67: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

53

Lampiran 6. Standart percentase tutupan lamun menurut Mc. Kenzie (2003)

Page 68: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

54

Lampiran 7. Dokumentasi pengambilan sampling di lapangan

Page 69: PETA SEBARAN KARAKTERISTIK SEDIMEN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · The Mapof Sediment Characteristic Distribution Based ... Deskripsi statistika

55

Lampiran 8. Dokumentasi analisis sampling di laboratorium