perUM jaMKrindo UMKMK UntUK indonesia hebat · PT PInDAD Rp 700 miliar PT RnI Rp 280 miliar PT Pengembang ... alamat redaksi & Pemasaran: Wisma ITc, Jln. ... Selaras dengan sistem

diding s anwarDirektur Utama

Perum Jamkrindo

PMn rP 48 T unTuk 35 BuMn

PersPekTif:indroyono soesilo

rini soeMarno Blusukan di suraBaya

NO. 5 TAhUN I | FEBRUARI 2015

no

. 5 Tah

un

I | febr

ua

rI 20

15D

I N A

M I K A

| K I N E R J A

| K O N

T R I B U S I

rp 30.000,-

D I N A M I K A | K I N E R J A | K O N T R I B U S I

UMKMK UntUK indonesia hebat

perUM jaMKrindo

Dapat Mengangkut penuMpang Dan

kenDaraan roDa 4

PT Pelni - Pelayaran nasional indonesia

2BUMNinsight Februari 2015

lensa

950 M

presiDen & senjata

pinDaD

2.000 M

4 T

Daya jangkau senjata SS 7.62 mm dengan berat 5.1 kg serta

firing modes adalah single shoot, full automatic, save.

Jangkauan target senjata SPR2. Produk PT Pindad ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

Dana yang dibutuhkan PT Pindad (Persero) pada 2015

untuk memodernisasi dan meningkatkan kapasitas.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencoba senjata SS 7.62 mm buatan PT Pindad

di Bandung, 12 Januari 2015, disaksikan Dirut PT Pindad

Silmi Karim dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan

nicklas hanoatubun

3BUMNinsightFebruari 2015

foto: nIcKlAS HAnoATuBun


lensa


1933

24.000

5,6 T

Tahun dibangunnya gedung bersejarah Pos Indonesia. Didesain oleh dua arsitek Belanda J. Berger dan leutdsgebouwdienst, diberi nama Pos Telegrap dan Telepon.

Titik layanan PT Pos Indonesia, menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan, dan 42 persen kelurahan/desa. transmigrasi terpencil di Indonesia.

Target pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015, tumbuh sebesar 21,74 persen dibandingkan pendapatan tahun 2014.

MuseuM sekaLigus kantorMenteri BuMn Rini M Soemarno menaiki tangga kantor sekaligus museum Pos Indonesia di Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2015

nicklas hanoatubun


daftar isi

PT AnTAMRp 7 triliun

PT Pelindo IV, Rp 2 triliunPerum Perumnas, Rp 2 triliun

PT Adhi Karya Rp 1,4 triliun

PT Garam Rp 300 miliar

PTPn VII Rp 17,5 miliar

Perum Perikanan Indonesia,

Rp 300 miliar PT Perikanan

nusantaraRp 200 miliar

Rp 48 triliun

50 SISI lAIn PMn

kineRja52 PT Hk RealTindo: oPTIMISTIS

BeRJAyA DI 201556 PT kai (PeRseRo): KIneRJA

MelAJu SeIRInG lAyAnAn

keRja!60 AKHIR PeKAn DI KoTA PAHlAWAn

analisis62 MelAnJuTKAn KonSolIDASI

eKonoMI DI TAHun 2015

TiTik balik64 PT PPi: ouT of THe Box

info kHusus70 Perum Jamkrindo: uMKMK

unTuK InDoneSIA HeBAT

maRkeTing insigHT76 PeRuM JAMKRInDo: BeKInG

kebijakan11 SIneRGI BuMn MeMBAnGun

neGeRI

12 SeReMonI

aksi16 MeRAMBAH MIGAS, eKSPAnSI

MeluAS20 GenJoT VoluMe KPR VIA eBA-SP24 leT’S Go MenGGAIRAHKAn

WISATA BAHARI26 KePAK SAyAP InHuTAnI V 28 DARI KuAlA TAnJunG unTuK

InDoneSIA

info uTama38 PT anTam Tbk: BuTuH VITAMIn

AGAR KeMBAlI BeRGAIRAH40 bank mandiRi: unTuK

PenGuATAn STRuKTuR PeRMoDAlAn

42 Pmn bumn PeRkebunan: DeMI TARGeT SWASeMBADA GulA

44 PT HuTama kaRya (PeRseRo): unTuK PeRcePATAn PeReKonoMIAn WIlAyAH BARAT

46 PT WaskiTa kaRya Tbk: SunTIKAn MenJAnJIKAn lonJAKAn

48 DuKunG BuMn DenGAn KeBIJAKAn DAn DAnA

ceo78 ISMeD HASAn PuTRo

buku bulan ini83 KISAH SeTenGAH ABAD

BeSAR PenGuSAHA KecIl

MeMBAnGKITKAn PeRuSAHAAn

SI RAJA GulA

icT coRneR84 PeRAn TI DAlAM KeSuKSeSAn

TRAnSfoRMASI BISnIS TRAKInDo

PeRsPekTif88 InDRoyono SoeSIlo, MenTeRI

KooRDInAToR MARITIM: TuGAS KHuSuS unTuK BuMn

kolom


PT W

aski

ta K

arya

Rp

3,5

trili

unPT Bank Mandiri Rp 5,6 triliun

PT Hutama Karya Rp 3,6 triliun

PT KAI, Rp 2,75 triliun

PT Pelindo IV, Rp 2 triliun PT ASDP, Rp 1 triliun

PTPn

III

Rp 3

,15 tr

iliun

Peru

m B

ulog

Rp

3 tr

iliun

PT A

ngka

sa P

ura

II R

p 3

trili

un

PT P

PA

Rp 2

trili

un

PT Adhi Karya Rp 1,4 triliun PT PnM Rp 1

triliun

PTPn xI Rp 65 miliar

PT Pertani Rp 470 miliar

PT SHS, Rp 400 miliar

PT Dirgantara Indonesia Rp 400 miliar

PT Djakarta

lloyd Rp 350 miliar

PT DKB Rp 900

miliar

PT PelniRp 500 miliar

PT Krakatau

Steel, Rp 956 miliar

PT PInDAD Rp 700 miliar

PT RnI Rp 280 miliar

PT Pengembang

Pariwisata Rp 250 miliar

PT Bahana PuI, Rp 250 miliar

PT Perikanan nusantara

Rp 200 miliar

PT DPSRp200 miiar

PT IKIRp 200 miliar

PTPn xRp 97,5miliar

PTPn xIIRp 70miliar

PTPn IxRp 100miliar

kulTuRa92 ‘BuSuR PAnAH’ AIR ASIA

Pkbl insigHT94 MenInGKATKAn RePuTASI VIA

cSR96 DAnA HIBAH PelInDo III TeRuS

BeRTAMBAH98 DAMRI PeRBAnyAK KeGIATAn

SoSIAl

kolom Pkbl100 RefleKSI AWAl TAHun 2015: ISo

26000, IS IT A neW BooST foR SuSTAInABIlITy?

PR coRneR104 MenGAloKASIKAn AnGGARAn PR

mozaik110 SWARA HARMonI:

SenAnDunGnyA lAMBunGKAn PReSTASI

leadeRsHiP114 KeKuATAn PolITIcAl SAVVy

DAlAM KePeMIMPInAn KoRPoRASI

116 meReka dan ...

sela118 RAJA AMPAT: DI SAnA SInI ADA

PeRcIKAn SuRGAWI

imaji120 KePeMIMPInAn InoVATIf

fotografer: nIcKlAS HAnoATuBunDesainer: DHonI nuRcAHyo

33halaMan

AgAr TAk kAlAh DAri TeTAnggA


lensa


32 Km

Rp 8,3 T

Panjang double dauble track Manggarai-cikarang, yang akan dibangun dalam dua tahap, Tahap pertama mulai dari Manggarai menuju Bekasi sepanjang 15 km, dan tahap kedua Bekasi-cikarang sepanjang 17 km.

nilai Investasi yang dibutuhkan untuk membangun double double track Manggarai-cikarang. Ditargetkan rampung tahun 2016 dan akan beroperasi tahun 2017.

DoubLe DoubLe track Pekerja sedang memperbaiki gorong-gorong proyek double double track Kereta Api di kawasan Klender, Jakarta Timur, 24 Januari 2015. Double double track dibangun di jalur Manggarai-cikarang, untuk mendukung kelancaran perjalanan KA di jalur padat tersebut.

nicklas hanoatubun


sal am

dewan redaksi: M Zain Ismed, Ramon Armando, Iswahyuni, Adi Supriono, M Aprindy, Rinto Dwihartomo, Suradi, Hasan Basri, Susetyaningsih, Teddy Poernama, Hadi Mustofa Djuraid

Pemimpin redaksi/Penanggung Jawab: Hadi Mustofa Djuraid | redaksi: Andy Panca Prasetya, Julianto, Martina Prianti, Wahyu utomo, firdaus Subhekti | Fotografer: nicklas Hanoatubun| sekretaris redaksi: citra Kurniasari | artistik: Dhoni nurcahyo (Redaktur), feryawi Heryadi | digital marketing: Dharmawan Penerbit: PT Aspirasi Komunika utama | direktur: Agung Pamujo | marketing: Arnilam yulanda, nando Bonavia, Aji Gumelar | administrasi: Amalia octaryna, noerika Ayu Percetakan: Perum Percetakan negara Republik Indonesia

Redaksi menerima sumbangan artikel/kolom tentang isu-isu seputar BuMn, korporasi, bisnis, dan perekonomian. Redaksi berhak menyunting tanpa mengubah isi.

alamat redaksi & Pemasaran: Wisma ITc, Jln. Abdul Muis no. 8, lt Ds. Ruang 115-116, Jakarta 10110 Telp 021 34832534fax 021 34832547 www.bumninsight.co.id

www.bumninsight.co.id

Surat Pembaca

Terima kasih kepada Saudara Rama S. di Palembang, Suma-tera Selatan. Jawaban ini sekaligus menjawab pertanyaan serupa mengenai penyebaran Majalah BUMN Insight.

BUMN Insight diluncurkan pada Oktober 2014 dan sekarang sudah memasuki edisi ke-5. Terbit setiap awal bulan, berkomit-men menyajikan informasi mengenai BUMN secara lengkap dan mendalam.

Penyebaran saat ini memang baru sebatas Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Belum menjang-kau daerah Palembang, Sumatera Selatan. Kami sudah meren-canakan penyebaran ke daerah lain, termasuk mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa menjangkau kesana. Untuk berlang-ganan silahkan hubungi Marketing BUMN Insight, Adjie di nomor telepon 021 34832534. Untuk online-nya bisa dilihat di www.bumninsight.co.id.

Terima Kasih, Redaksi

kesuliTan mencaRi majalaH

Saya pertama kali melihat Majalah BUMN Insight ketika saya jalan-jalan ke sebuah toko buku di Jakarta. Saya membeli edisi bulan Desember yang covernya Jiwasraya. Kebetulan saya juga seoarang karyawan sebuah BUMN,

saya sangat tertarik dengan berita yang disajikan dengan cara bertutur yang santai dan isinya sangat informatif lengkap de-ngan infografisnya. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya untuk memperluas pengetahuan saya mengenai BUMN.

Masalahnya, saya kesulitan menemukan majalah BUMN Insight di tempat saya tinggal. Saya berdomisili di Palembang, Sumatera Selatan. Saya sudah mencari-cari di beberapa toko buku namun tidak saya temukan. Apakah penyebaran Majalah BUMN Insight hanya sekitar Jakarta saja? Bagaimana kalau saya mau berlangganan? Mohon dibantu. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sudah membaca e-mail dari saya.

Rama S. Palembang, Sumatera Selatan

get insight

into BUMN


kebijakan

Proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan sebuah eksposisi awal, merealisasikan se-bagian dari gagasan-gagasan besar

bapak Presiden RI dalam membangun Indonesia secara terpadu, berkeadilan, berdaya saing kuat di kancah perekono-mian dunia, dan menciptakan Indonesia yang sejahtera dan berdaulat.

BUMN sebagai aset bangsa yang bergerak mencangkup seluruh aspek perekonomian mengambil peran utama bukan hanya sebagai badan usaha yang mengejar tujuan korporasi tapi harus berperan sebagi agen pembangunan, pencetus dan pembuka awal pem-bangunan, dalam proses membangun Indonesia secara menyeluruh untuk me-wujudkan gagasan besar dan mulia.

Inisiatif BUMN ini saya sebut Sinergi BUMN Membangun Negeri. Dalam konteks ini merupakan suatu wujud kebersamaan BUMN-BUMN yang secara terintegrasi membangun infrastruktur, industri manufaktur, maupun kawasan-kawasan industri yang menarik bagi dunia usaha dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di seluruh negeri.

Namun, hal ini belum seluruhnya menjawab permasalahan yang ada, koor-dinasi antar kementerian, dan instansi terkait yang harmonis dan berinisiatif merupakan prasyarat-prasyarat yang mutlak. Dari Kuala Tanjung, kita lang-kahkan gerak awal ini dari barat Indone-sia menuju seluruh negeri.

Selaras dengan sistem logistik nasio-nal, telah ditetapkan pelabuhan Kuala Tanjung, sebagai hub pertama pelabuhan internasional, tertuang dalam Keppres No 26 tahun 2012 untuk bagian barat Indonesia, dan menjadi bagian penting pembangunan industri dan jasa maritim Indonesia.

Selain mendukung logistik di da-lam perekonomian Indonesia, pela-buhan multi purpose Kuala Tanjung dan kawasannya akan memiliki nilai

pembangunan yang lebih, bila secara langsung berperan menjadi pusat perda-gangan dan industri. Nilai tambah ini, di-wujudkan dengan membentuk kawasan industri terpadu Kuala Tanjung dan Sei Mangke yang masing-masing berbasis in-dustri alumunium dan kelapa sawit, dari industri hulu sampai hilir.

Pembangunan ini dilaksanakan secara terpadu dan didukung dengan sinergi BUMN. Pembangunan Multi purpose port Kuala Tanjung segera dilaksanakan oleh PT Pelindo I. Pe-ngembangan kawasan Industri berbasis alumunium oleh PT Inalum, dan pe-ngembangan industri yang berbasis agro di Sei Mangke digerakkan oleh PT Per-kebunan Nusantara III. Proyek-proyek tersebut didukung oleh pembangunan transportasi darat berupa rel kereta api Kuala Tanjung oleh Kementerian Perhubungan dan jalan-jalan tol oleh PT Jasamarga Tbk. dan BUMN terkait lainnya.

Pengembangan kawasan ekonomi khusus Sei Mangke sudah dicanangkan sejak tahun 2009 sesuai dengan Undang-Undang No 39 tahun 2009. Namun, kawasan ini belum berkembang sebagai-

mana diharapkan karena keterbatasan infrastruktur dan dukungan penyediaan energi, serta akses transportasi darat dan laut.

Demikian juga pembangunan sea port terhambat, karena proses perizinan yang berlarut-larut. Sinergi BUMN akan mem-berikan jawaban terhadap permasalahan penyediaan infrastuktur dan suprastruk-tur dan kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementrian BUMN yang berinisiatif me-nyelsaikan permasalahan dalam waktu yang relatif singkat, dapat merealisasikan mulainya pembangunan ini.

Di samping pelabuhan dan kawasan industri Sei Mangke-Kuala Tanjung, pembangunan ruas-ruas jalan tol di Sumatera Utara yang terintegrasi dengan jalan tol Trans Sumatera akan memberi-kan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian daerah.

Pembangunan ruas-ruas tol ini akan membuka akses terhadap pusat-pusat pertumbuhan ekonomi serta mencipta-kan lapangan kerja. Pembangunan jalan tol Trans Sumatera akan mendorong, menyerap tenaga kerja hingga 573 ribu orang per tahun, serta penghematan biaya operasi dan waktu tempuh kenda-raan yang nyata.

Pasca penyelsaian jalan tol, pela-buhan laut dan udara akan memberi-kan dampak positif terhadap mobilitas ekonomi daerah dan penurunan biaya logistik secara nasional.

Ke depan, program-program seperti ini akan dilanjutkan dan dicanangkan di seluruh Indonesia sesuai potensinya. Di provinsi-provinsi lain yang melibatkan BUMN maupun partisipasi swasta, dan tidak kalah pentingnya adalah dukungan jajaran Kementerian dan Pemerintah Daerah.

Disarikan dari pidato peletakan batu pertama Pelabuhan Kuala Tanjung,

Sumatera Utara, 27 Januari 2015

sinergi buMn MeMbangun negeri

Oleh: Rini M SoemarnoMenteri BuMn Kabinet Kerja


seremoni

PjT 1 gRound bReaking PlTm lodagung

PP PRoPeRTi bangun ‘suRga TeRsembunyi’

Perum Jasa Tirta 1 (PJT 1) pada Rabu (7/1) melaksanakan ground breaking Pembangkit Listrik Tenaga Mini-

hidro (PLTM) Lodagung, di Bendungan Wlingi, Desa Jegu, Kecamatan Sutojay-an, Blitar, Jawa Timur.

Ground breaking dilakukan oleh Harianto, Direktur Utama Perum PJT 1, disaksikan perwakilan stakeholder antara lain dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan pemerintah daerah.

Menurut rencana, dalam area PLTM Lodagung akan dibangun saluran Irigasi Lodagung yang mengairi daerah irigasi dari Kabupaten Blitar hingga Kabupaten Tulungagung. Selama ini, debit air yang dikeluarkan dari Waduk Wlingi antara 8.8 sampai 13.76 m3/s hanya digunakan untuk irigasi. Dengan ada beda tinggi se-kitar 11 meter, saluran irigasi Lodagung mempunyai potensi untuk dikembang-kan menjadi PLTM dengan kapasitas pembangkitan 1300 kw atau 1.3 MW dan annual energi sekitar 7.9 GWH/tahun.

Diperkirakan, energi yang dihasilkan oleh PLTM Lodagung sebesar 9,6 juta kWh ini akan diintegrasikan ke jaringan

tegangan menengah PLN dan akan didistribusikan ke Jawa-Bali. Harianto, berharap PLTM Lodagung dapat men-jadi pilot project bagi pengembangan PLTA dan PLTM diseluruh wilayah kerja PJT I.

Rencananya, groundbreaking PLTM Lodagung akan dilanjutkan dengan project project lain yaitu: pembangunan PLTM Lodoyo II (sinergi BUMN), PLTA

Sutami IV dan V – Kesamben (sinergi BUMN). Selain itu masih banyak potensi yang dapat dikembangkan oleh PJT I antara lain PLTM Mrican Waru Turi. PLTM Menturus, PLTM Mlirip dan PLTM Jatimlerek yang kesemuanya di lingkup wilayah sungai Brantas. Untuk selanjutnya potensi di empat wilayah sungai lain akan dikembangkan juga oleh PJT I.

anak perusahaan PT PP Tbk, PT PP Properti, terus melakukan ekspansi, dengan membangun apartemen The

Ayoma di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

“Lokasi ini merupakan lokasi yang unik karena ditumbuhi pepohonan yang rindang, sehingga kalau dilihat dari atas tidak kelihatan, sangat tenang. Kita menyebutnya, hidden paradise,” ujar Nurjaman, Manajer Proyek PT PP Properti.

Di lahan seluas 1 hektare, itu renca-nanya The Ayoma hanya akan memba-ngun dua tower dengan hunian sekitar 1.000-1.200 unit.

Uniknya, pengembang bakal mem-pertahankan area Pecel Madiun sebagai bentuk usaha kuliner asli Indonesia yang cukup terkenal di kawasan itu. Pada-hal, bila tidak mengindahkan area ini, dengan lahan seluas itu bisa membangun 3-5 tower.

“Mengembangkan apartemen itu tidak selamanya identik dengan mer-atakan lahan yang sudah ada, apalagi menggusur. Bahwa mengembangkan apartemen itu bisa juga dengan meng-hargai kearifan lokal,” terang Nurjaman.

Meski saat ini dalam proses finalisasi

proyek, PP Properti menargetkan 600 unit The Ayoma bakal terjual dalam waktu enam bulan, hingga nantinya bisa meraup pendapatan Rp1 triliun.

Rinciannya, hunian jangkung ter-sebut mulai dipasarkan seharga Rp 17 juta per meter persegi atau sekitar Rp 400 juta per unit.

Selain The Ayoma, beberapa pro-perti yang sedang dikembangkan dan dipasarkan oleh PP Properti, antara lain Paladian Park (Jakarta), Grand Kamala Lagoon (Bekasi), Gunung Putri Square (Bogor), Payon Amartha (Semarang), Grand Sungkono Lagoon, Apartemen Pavilion Permata Tower 1 dan 2, Sung-kono Business Park, dan Dharmahusada (seluruhnya di Surabaya).

Dirut Perum PJT I meresmikan ground breaking PlTM lodagung


Manajemen PT Dahana (Persero) dan Serikat Pekerja Dahana (Sejadah) pada Selasa (6/1) menandatangani

perjanjian kerja bersama (PKB). Ditan-datangani secara langsung oleh F. Harry Sampurno, Direktur Utama Dahana, dan Eman Suherman, Ketua Sejadah.

“Sejadah harus mampu menampung suara karyawan, memberikan peng-awasan serta menjaga kesejahteraan karyawan. Memberikan saran, kritik dan juga solusi,” ungkap Harry. Ia berharap, Sejadah terus bersinergis dengan per-usahaan untuk memajukan perusahaan dan juga meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Selama ini, hubungan Sejadah dan manajemen Dahana cukup baik, mampu bersinergi, dan sejalan. “Ini artinya kita sudah saling memahami kebera-daan kita di perusahaan Dahana yang notabene adalah perusahaan negara,” jelas Harry.

Ke depan, Harry meminta Sejadah bisa memperhatikan lingkungan sekitar.

Memasuki usia ke-14, Baznas terus memberikan kontribusi kepada masyarakat. Tepatnya 17 Januari

2015, Baznas menggelar aksi sosial yang ditujukkan kepada kaum lansia de-ngan mendatangi Panti Jompo Tresna Wardha Budi Mulia. Bentuknya, antara lain membantu para lansia dengan mem-bersihkan komplek panti, menemani dan merawat mereka, serta memasak.

Pada Desember 2014, Baznas juga mengadakan Kegiatan Pekan Gizi Nusan-tara. Dilakukan dalam dua tahap, acara ini dimanfaatkan oleh 21 ribu kepala rumah tangga di 96 titik di seluruh Indonesia, di antaranya Aceh, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah,

Ikut serta membangun kepedulian ter-hadap masyarakat yang berdekatan de-ngan perusahaan sebagai wujud kepedu-lian karyawan terhadap masyarakat.

Eman Suherman, dalam sambutan-nya menjelaskan perumusan PKB ini sempat ‘ngaret’. Seharusnya perumusan dan penandatanganan PKB bisa diram-pungkan pada pertengahan 2014. “PKB ini harusnya rampung Mei 2014. Namun

Pkb daHana Resmi diTandaTangani

milad ke-14, baznas gelaR kegiaTan sosial

Masih dalam rangkaian acara Milad ke-14, pada 7 Januari Baznas meres-mikan Yatim Islamic Boarding School yang diberi nama Ahbaabulloh Center di Desa Cemplang, Kampung Cirangkong,

Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Dalam pembangunan tersebut, Baznas bekerja sama dengan Qatar Charity Indonesia dan Yayasan Siti Hajar Sudja’i. Pembangunannya merupakan donasi dari Qatar Charity di atas tanah waqaf milik yayasan Siti Hajar Sudja’i dan pengelolaan dilaksanakan oleh Baznas.

“Milad merupakan mo-mentum peningkatan kualitas diri dan organisasi, selain rasa syukur atas bertambahnya usia.

Harapannya tentu, ke depan, mampu be-kerja lebih baik lagi untuk umat, bangsa, dan negara,” ujar Teten Kustiawan, Di-rektur Pelaksana Baznas.

Alhamdulillah diawal tahun 2015, Se-jadah bersama Manajemen Dahana bisa melakukan penandatangannnya hari ini,” kata Eman.

PKB mengalami perubahan dan pembaharuan setiap dua tahun sekali. Molornya PKB bukan karena terjadi perbedaan, namun karena alasan teknis yang berkaitan dengan kesibukan peker-jaan.

f Harry Sampurno dan eman Suherman

Teten Kustiawan, Direktur Pelaksana Baznas dan Ketua umum Baznas, KH Didin Hafidhuddin

DIY, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kaliman-tan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.


seremoni

PT Perusahaan Perdagangan Indo-nesia (Persero) melantik pengurus Serikat Pekerja (SP) yang baru

untuk periode 2015-2017, Kamis, 29 Januari 2015. Acara ini dihadiri Ke-tua I Federasi Serikat Pekerja BUMN Munaji dan Sekretaris Jenderal Josem Ginting.

Direktur Utama PT PPI Wahyu Sumar yono mengatakan, SP dan manaje-men idealnya merupakan sebuah mitra, bukan rival.

Wahyu pun akan mengubah pola kemitaraan antara manejemen dan pe-

MarkPlus Insight melalui platform online survey Kataanda berusaha menjawab pertanyaan: Seberapa

efektif penggunaan selebriti dalam se-buah iklan produk?

Caranya dengan menggali informasi mengenai pengaruh selebriti terhadap keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk. Hasilnya muncul nama-nama selebriti Indonesia yang dianggap cocok untuk menjadi endorser. Produsen dapat menggunakan selebriti yang sesuai sehingga lebih efektif dalam mempro-mosikan produk.

“Selain bertujuan mengklarifikasi kondisi konsumen Indonesia terkait penggunaan selebriti dalam sebuah iklan, brand endoser survey juga memiliki tujuan utama untuk menggali anxieties & desires dari konsumen Indonesia terhadap iklan atau aktivitas promosi lainnya,” ujar Tau-fik, Chief Executive MarkPlus Insight saat acara Marketeers Industry Outlook 2015 Update, akhir Januari lalu.

Survey ini melibatkan responden dengan rata-rata usia 20-24 tahun yang tinggal di berbagai kota besar di Indone-sia. Hasilnya lebih dari 80 persen menya-takan peduli dan memperhatikan selebri-ti yang menjadi iklan sebuah produk.

Kehadiran selebriti dalam sebuah promosi produk berperan besar terhadap keinginan mereka untuk membeli.

Berdasar riset tersebut, 7 dari 10 orang responden menyatakan mereka pernah membeli sebuah produk hanya karena terpengaruh oleh selebriti yang tampil pada iklan produk tersebut.

PPi lanTik sP baRu

bni ajak media edukasi masyaRakaT

selebRiTi dan iklan PRoduk

ngurus SP PPI, salah satunya membuka akses yang seluas-luasnya kepada semua pengurus SP untuk menyampaikan aspirasi.

Wahyu berharap, pengurus SP yang baru dapat mendorong produktivitas karyawan PPI agar penghasilan per-usahaan meningkat, yang nantinya se-bagian dari laba perusahaan digunakan untuk mensejahterakan karyawan.

“Saya melihat figur-figur pengu-rusnya bagus-bagus. Harapannya, akan mendorong produktivitas para karyawan PPI,” tutur Wahyu.

Peran media dalam rangka menye-barkan informasi peran perbankan mengedukasi masyarakat amatlah di-

butuhkan. Demikian diungkapkan Direk-tur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk Gatot Mudiantoro Suwondo dalam sesi sharing session sebagai bagian dari acara media gathering pada 22-23 Januari lalu.

“Masya-rakat masih banyak yang belum paham

soal perbankan atau keuangan. Jadi, perlu kita edukasi dan beri pencerahan,” ujarnya.

Usai sharing session, rombongan

media berangkat menuju Bogor untuk rangkaian acara selanjutnya. Acara pertama dimulai pada malam hari, yakni diskusi terkait masalah ekonomi dan perbankan melalui journalist class yang dipandu oleh General Manager Divisi Treasury Bimo Notowidigjo.

Hingga keesokan harinya, acara ditu-tup dengan nature adventure. Para awak media diajak off road sambil menikmati keindahan alam Citeko Cisarua, Bogor.

Jajaran pengurus SP PT PPI bersama Direktur Sulwan Silondae dan Dirut Wahyu Suparyono


PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menargetkan perolehan premi se-besar Rp 10 triliun pada tahun ini.

Pada 2014, premi yang diraih sebesar Rp 6,3 triliun dengan klaim mencapai Rp 4,5 triliun dan laba Rp 662 miliar.

Jiwasraya mengantongi pendapatan premi bruto senilai Rp 6,6 triliun pada

oRdeR book Wika 2015gaPai RP 54,52 TRiliun

PeRingaTi HaRi jadi, TingkaTkan PeRoleHan PRemi

tahun lalu, naik 22 persen dibandingkan dengan pencapaian 2013.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hendrisman Ra-him, dalam acara gerak jalan dan sepeda santai yang digelar untuk merayakan ulang tahun ke-155 Jiwasraya di kawasan Thamrin, Jakarta, akhir Januari.

Saat ini perseroan memiliki 6,5 juta na-sabah dan 12 ribu agen yang tersebar di se-luruh Indonesia. “Kontribusi ritel dengan produk tradisional masih mendominasi sekitar 80 persen. Meskipun trennya bera-lih ke produk unit link, tetapi Jiwasraya

PT Wijaya Karya Tbk (Wika) menarget-kan pada 2015 ini akan memperoleh total kontrak dihadapi (order book)

sebesar Rp 54,52 triliun. Terdiri dari kontrak baru sebesar Rp 30,59 triliun dan carry over 2014 senilai Rp 23,92 triliun.

Komposisi perolehan kontrak anyar tersebut ditargetkan berasal dari pe-merintah sebesar 52,02 persen, BUMN

22,17 persen, dan swasta 25,21 persen.Perseroan menargetkan penjualan

tahun ini (termasuk proyek kerja sama operasi) sebesar Rp 21,43 triliun, sedang-kan laba bersih menggapai Rp 764,52 miliar. Belanja modal tahun ini dianggar-kan Rp 1,74 triliun.

Rencananya, Wika juga akan mela-kukan initial public offering (IPO) untuk

dua anak perusahaannya, yakni Wika Realty pada September 2015 dan Wika Gedung pada 2016.

“IPO dua anak usaha ini diharap-kan dapat mengikuti kesuksesan IPO Wika Beton yang telah melantai di BEI pada 8 April 2014 lalu,” terang Suradi, Corporate Secretary PT Wika, di Jakarta (29/1).

Wika telah menyuntik modal Wika Realty pada akhir 2014 sebesar Rp 150 miliar. Suntikan kedua dengan jumlah yang sama akan diberikan sekitar kuartal pertama tahun ini.

Direktur utama PT.Asuransi Jiwasraya (Persero) Hendrisman Rahim memberikan tumpeng HuT ke-155 Asuransi Jiwasraya kepada karyawan, didamingi Direktur Pemasaran De yong Adrian (kiri) dan Direktur Keuangan Hary Prasetyo.

berkomitmen untuk membesarkan pasar asuransi tradisional,” kata Hendrisman. Jiwasraya berambisi untuk memacu kon-tribusi produk unit link menjadi 40 persen sehingga tergenjot menjadi 60 persen.

Hedrisman menambahkan, ha-sil investasi yang diperoleh Jiwasraya mencapai Rp 1,5 triliun sepanjang tahun 2014 lalu. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditetapkan sebelum-nya sebesar Rp 1,3 triliun. “Pada tahun ini, targetnya tidak jauh dari angka Rp 1,5 triliun. Mungkin sedikit naik, tapi tidak terlalu banyak,” paparnya.


aksi

MeraMbah Migas, ekspansi MeLuas

Satu bank Indonesia yang menyediakan layanan trustee atas penjualan ekspor gas di industri migas. Terus melebarkan

sayap bisnis ke mancanegara.

Julianto dokumentasi bni

Walau tak sebesar dulu, nilai tran-saksi penjualan ekspor migas di Indonesia masih terbilang fantastis. Setiap tahun ada se-

kitar USD 14,1 miliar yang dikelola oleh trustee bank asing di luar negeri. Bank dalam negeri tidak pernah merasakan nikmatnya transaksi migas dari perut bumi pertiwi ini.

Sadar akan hal itu, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indone-sia (PBI) No 16/10/2014 tanggal 14 Mei 2014 mengenai Penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) untuk menggunakan bank BUMN sebagai Trustee Paying Agent.

PT Bank negara Indonesia (Persero)

Tbk. london30 King Street

G/f, far east finance center 16

Hartcourt Road Hong Kong

jaRingan inTeRnasional bni


PT BAnK neGARA InDoneSIA (PeRSeRo) TBK

SKK migas sangat sepakat dengan beleid tersebut di atas, SKK Migas bahkan melihat perlu menjadikan Peraturan Bank Indonesia itu menjadi Undang-Undang. “Dengan dukungan semua stakeholder serta infrastruktur perbankan nasional yang andal dan kom-petitif diharapkan penggunaan trustee di luar negeri dapat dipindahkan ke dalam negeri,” kata Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas.

Amien menegaskan, SKK Migas tetap berkomitmen meningkatkan kapasitas nasional dalam industri migas sebagai kontribusi yang nyata dalam mendorong

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Trustee Paying Agent ini di-laksanakan di Jakarta, medio Januari lalu oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, President & CEO VICO Indonesia Gunther Alois Newcombe, dan Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman. Sejauh ini, Bank Tabungan Negara (BNI) merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang memberikan layanan trustee atas penjualan ekspor gas di industri migas di negeri ini.

Menurut Gatot, penandatanganan ini merupakan perjanjian Trustee Paying Agent penjualan ekspor migas yang ke-2 bagi BNI. Sebelumnya, BNI juga telah di-tunjuk sebagai Trustee Paying Agent bagi penjualan gas blok Mahakam. Berbeda dengan pengelolaan blok Mahakam, da-lam Trustee Agreement ini, BNI meng-gunakan skema baru dimana BNI kantor cabang Singapura sebagai Trustee Paying Agent bekerjasama dengan Unit Trust di dalam negeri untuk melakukan penge-lolaan hasil penjualan ekspor gas Blok Sanga-Sanga.

Total transaksi dari blok Sanga-Sanga ini diperkirakan mencapai USD300 juta. Transaksi sekitar USD300 juta tersebut untuk penjualan ekses enam kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pada tahun 2015 dari blok Sanga-sanga yang dikelola VICO Indonesia. “Untuk itu BNI mengalokasikan dana kelolaan trustee mencapai USD 5 miliar atau Rp 60 triliun jika mengacu kurs Rp 12.000 per USD,” terang Gatot.

Dukungan juga datang dari PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN Pertambangan terbesar di Negeri ini. Arief Budiman, Direktur Keuangan Pertamina menjelaskan, seiring dengan ekspansi bisnis yang akan dilakukan Pertamina kedepan yang tidak hanya bergerak dalam negeri tapi meluas hingga ke luar negeri. Pertamina sangat senang dengan adanya bank Indonesia seperti BNI untuk membantu interaksi dengan kalangan international. “Kami sangat mendukung kebijakan Bank Indonesia ini. Kebijakan ini sangat pen-ting untuk mendukung ekspansi per-usahaan energi seperti Pertamina dan juga untuk meningkatkan kontribusi Bank Indonesia, terlebih BNI sudah menjadi Mitra Pertamina sejak lama,” ungkap Arief.

pertumbuhan perekonomian nasio-nal. Untuk hal-hal yang terkait dengan perbankan, SKK Migas berkomitmen mendayagunakan produk-produk bank BUMN nasional. Hal ini terlihat dengan ditunjuknya PT Bank Negara Indone-sia (Persero) Tbk secara resmi sebagai Trustee Paying Agent untuk menge-lola penjualan ekspor gas dari blok Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. “SKK Migas mengharuskan seluruh kontrak penjualan LNG Indonesia mengikuti peraturan BI dan menggunakan bank BUMN sebagai sebagai trustee paying agent,” kata Amien.

Kokusai Bldg 1st floor 3-1-1 Maronouchi chiyoda-Ku, Tokyo Pc 100-0005, Japan

one exchange Plaza 55 Broadway new york, ny 10006, uSA

39 Robinson Rd, Robinson Point#01-01 & #06-01, Singapore


aksi

Bank berlambang 46 ini serius me-nyediakan layanan trustee sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah me-narik DHE sebesar-besarnya ke dalam negeri dari transaksi ekspor, termasuk di industri minyak dan gas. Sebagian besar KKKS minyak dan gas masih mengguna-kan jasa trustee bank asing di luar negeri untuk mengelola kegiatan penjualan ekspor migasnya.

Untuk itu melalui penerapan skema trustee yang telah memenuhi dengan PBI No. 16/10/2014 mengenai DHE di-harapkan dapat menarik KKKS lainnya memindahkan eksisting Trustee Paying Agent mereka di bank asing untuk meng-gunakan Bank lokal sebagai Trustee Paying Agent. Sehingga dengan demi-kian juga dapat membantu peningkatkan monitoring devisa serta memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Melebarkan Sayap ke korea Selatan dan MyanMarTahun lalu, kinerja keuangan emiten berkode BBNI ini cukup kinclong. BNI mencatat laba bersih pada kuartal III-2014 sebesar Rp 7,61 triliun (Rp 410 per saham), naik 16,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,54 triliun (Rp 351 per saham). Gatot menjelaskan, faktor utama penyumbang laba bersih yaitu pendapatan operasio-nal yang mencapai Rp 23,68 triliun atau

tumbuh 13 persen dibandingkan kuartal III-2013.

Di mana Rp 16,39 triliun, kata Gatot, di antaranya merupakan kon-tribusi dari pendapatan bunga ber-sih yang meningkat 18,6 persen dari sebelumnya.”Sumber pendapatan operasional lainnya berasal dari penda-patan non-bunga yang mencapai Rp 7,29 triliun,” terangnya. Sementara, penda-patan bunga bersih perseroan sebesar Rp 16,39 triliun atau tumbuh 18,6 persen dari tahun sebelumnya Rp 13,82 triliun. “Kinerja kredit BNI menjadi pemicu pertumbuhan pendapatan bunga bersih pada kuartal III 2014,” ucap Gatot.

Gatot mengungkapkan, tahun ini BNI akan fokus membesarkan anak usaha. Se-lain itu, tahun ini perseroan juga beren-cana akan berekspansi dengan membuka kantor cabang barunya di Korea Selatan. “Saat ini proses izin pembukaan cabang di negeri gingseng tersebut tengah diurus, kita sudah masukin aplikasi. Gedung su-dah sewa, tapi izinnya masih diproses. Ini untuk full branches,” ujarnya.

Investasi yang digelontorkan untuk pembukaan cabang di negeri gingseng tersebut mencapai US$3-US$5 juta. Selain Korea Selatan, BNI juga tengah menjajaki pembukaan cabang di Myan-mar. Dengan demikian, pada tahun ini, BNI menargetkan dapat membuka dua cabang sekaligus, yaitu di Myanmar dan Korea Selatan.

Sebelumnya, BNI sudah memiliki lima kantor cabang di luar negeri; yaitu di London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong; satu sub branch di Osaka; Limited Purpose Branch di Singapura; dan satu anak perusahaan di Hong Kong, BNI Remittance Limited, yang khusus menangani transaksi kiriman uang. Re-mittance representative officer yang ter-sebar di Malaysia, Korea Selatan, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Belanda dan Amerika Serikat. Selain telah merasakan nikmatnya bisnis trustee di dalam ne-geri, BUMN perbankan ini juga ketagih-an gurihnya bisnis di luar negeri.

“Untuk itu BNI mengalo-kasikan dana kelolaan trustee mencapai USD 5 miliar atau Rp 60 triliun jika mengacu kurs Rp 12.000 per USD.”

PT BAnK neGARA InDoneSIA (PeRSeRo) TBK

Direktur utama BnI Gatot M Suwondo (dua dari kiri) usai penandatanganan Trustee Paying Agreement (TPAA) Blok Sanga-Sanga

40. siapa saja yang termasuk penerima pensiun?

a. Pegawai negeri sipil yang berhenti de-ngan hak pensiun

b. Anggota TnI dan anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun

c. Pejabat negara yang berhenti dengan hak pensiun

d. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak pensiun

e. Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c

f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimak-sud pada huruf e yang mendapat hak pensiun

41. berapa iuran yang dibayarkan oleh Pekerja bukan Penerima upah dan bukan Pekerja? Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta

Pekerja Bukan Penerima upah dan Peserta Bukan Pekerja (tidak termasuk pensiunan PnS, pensiunan

TnI/PolRI, pensiunan Pejabat negara beserta janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun) disesuaikan dengan kelas perawatan inap yang dipilih, antara lain:

a. Kelas I : Rp 59.500,-/orang/bulan b. Kelas II : Rp 42.500,-/orang/bulan c. Kelas III : Rp 25.500,-/orang/bulan

42. bagaimana dengan tanggungan keluarga bagi Pekerja bukan Penerima upah dan bukan Pekerja? Setiap Pekerja Bukan Penerima upah

dan Bukan Pekerja wajib mendaftarkan diri-nya dan anggota keluarganya secara sendi-

ri-sendiri atau berkelompok sebagai Peserta Jaminan Kesehatan pada BPJS Kesehatan. Iuran bagi anggota keluarga yaitu secara no-minal sesuai kelas perawatan yang dipilih.

43. bagaimana prosedur pendaftaran bagi Pekerja bukan Penerima upah dan bukan Pekerja?

a. Pendaftaran PBPu dan Bukan Pekerja • calon peserta mendaftarkan dirinya

dan anggota keluarganya di Kantor BPJS Kesehatan

• Mengisi formulir Daftar Isian Pe-serta (DIP) dengan menunjukkan asli/fotokopi Kartu Keluarga (KK), asli/fotokopi KTP/Paspor, dan Pas-foto 3 x 4 sebanyak 1 lembar. untuk anggota keluarga menunjukkan asli/fotokopi Kartu Keluarga/Surat nikah/Akte Kelahiran.

• Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh nomor Virtual Ac-count (VA)

• Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (BRI/Man-diri/BnI)

• Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk di-cetakkan kartu Jaminan Kesehatan.

Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kesehatan.

b. Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui enti-tas Berbadan Hukum (Pensiunan BuMn/BuMD) • Proses pendaftaran pensiunan

yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas berbadan hukum dapat

didaftarkan secara kolektif melalui entitas berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi Badan usaha dan formulir migrasi data peserta 34 kolom.

44. bagaimana cara pendaftaran melalui website bPjs kesehatan?

a. Membuka website BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id

b. Pilih Menu layanan Peserta kemudian pilih Pendaftaran Peserta

c. Melakukan pengisian Data peserta pada kolom yang tersedia beserta email untuk mendapatkan link Aktifasi

d. Peserta menerima email dari Admin BPJS Kesehatan yang berisi link Aktifasi untuk mendapatkan Virtual Account

e. Melakukan pembayaran pada salah satu Bank yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan (BnI,BRI, Bank Mandiri)

f. Setelah melakukan pembayaran, pe-serta akan menerima email kedua yang berisi link untuk mencetak e-ID BPJS-Kesehatan. Peserta dapat mence-tak e-ID BPJS-Kesehatan dengan cara mengklik/membuka link pencetakan e-ID.

g. Mengklik/membuka ulang link Aktivasi Pendaftaran yang ada di email Konfir-masi

45. bagaimana pendaftaran pensiunan Pns menjadi Peserta Program jaminan kesehatan ? Pensiunan PnS yang telah menjadi

peserta Askes otomatis menjadi Peserta Pro-gram Jaminan Kesehatan, namun jika belum terdaftar maka calon peserta mendaftarkan dirinya beserta anggota keluarganya dengan mengisi formulir Daftar isian Peserta (form 1) dan menunjukkan asli/fotokopi SK Pen-siun, Karip, slip gaji, KK/KTP dan pas foto berwarna 3x4 1 lembar

Tanya Jawab sepuTar bpJs KesehaTan (5)Redaksi Majalah BuMn Insight secara rutin memuat tanya jawab seputar BPJS, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang layanan dan segala hal terkait BPJS.

mengenal bPjs

Advertorial

bersambung edisi depan


aksi

20BUMN insight

genjot VoLuMe kpr Via eba-spDengan menerbitkan eBA-SP, geliat perseroan dalam mendukung pembiayaan hunian masyarakat menengah-bawah kian bergairah.

Firdaus subhekti

Direktur utama SMf, Raharjo Adisusanto (baju batik merah) bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro


Rp

lengkaplah sudah fungsi PT Sarana Multigriya Finansial/SMF (Perse-ro) usai dikeluarkannya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

No. 23 Tahun 2014 yang diterbitkan pada November 2014 lalu. Pasalnya, sebagai perseroan yang mendapat-kan mandat dari pemerintah untuk menjalankan pembiayaan sekunder perumahan Indonesia, kini BUMN yang bernaung di bawah Kementerian Ke-uangan tersebut dapat berperan serta sebagai penerbit Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Inilah salah satu instrumen investasi bagi investor dalam sektor kredit pemi-likan rumah (KPR).

“Dengan peraturan POJK No. 23 Tahun 2014 ini, maka lengkaplah fungsi kami, yaitu kami juga bisa berperan se-bagai penerbit EBA-SP yang selama ini dilakukan oleh Kontrak Investasi Kolek-tif (KIK),” terang Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF, saat “Seminar EBA-SP, Peluang dan Tantangan Pem-biayaan Perumahan.” di Jakarta (20/1).

POJK EBA-SP sendiri diyakini akan mampu membantu perbankan dalam memperoleh likuiditas pembiayaan pe-rumahan dari pasar modal melalui seku-ritas aset perbankan berkualitas tinggi sebagai sumber dana untuk dipinjamkan kepada masyarakat berpenghasilan ren-dah agar dapat memiliki hunian. Sebagai satu bentuk instrumen investasi yang memberikan kontribusi langsung dalam sektor perumahan, perkembangan efek berbasis KPR ini akan memberikan efek positif bagi perkembangan pasar pem-biayaan sekunder perumahan maupun sektor riil perumahan serta pasar modal di Indonesia.

Sementara itu Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut baik EBA-SP yang berpotensi memfasili-tasi likuiditas pembiayaan perumahan dengan sekuritasi aset perumahan se-cara massal. “Ke depan dengan EBA-SP, diharapkan akan ada perbaikan dalam pembiayaan sekunder perumahan yang mungkin saat ini belum optimal, dan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memper-kuat perekonomian pada umumnya,” terangnya.

Senada dengan Bambang, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida menuturkan, dengan adanya alternatif instrumen investasi ini dapat menambah kemampuan SMF dalam me-nyalurkan kredit perumahan. Ditambah lagi, investor yang bakal berminat di EBA-SP ini cukup banyak, baik dari institusi maupun ritel. “EBA-SP banyak diminati investor, itu yang kami lihat,” ujarnya.

Nurhaida pun berharap perusahaan pembiayaan, seperti perbankan dan multifinansial lainnya, dapat meman-faatkan penerbitan EBA-SP ini agar ke depan bisa menjadi salah satu alternatif bagi pembiayaan di bidang sektor pe-rumahan.

Tercatat, SMF sendiri sampai saat ini sudah menyalurkan dana sebesar Rp16,5

PT SMf (PeRSeRo)

16.546

3.95

5

2.95

5

20142013201220112010

12.017

8.510

5.257

3.301

37,69%

2010 2011 2012 2013 201465.465 90.817 132.833 175.931 210.10353.837 73.647 99.489 133.941 167.114119.302 164.464 232.322 309.872 377.217

Jumlah aliran dana kumulatif dari pasar modal yang telah difasilitasi Perseroan meningkat sangat tajam se-jak tahun 2006 hingga tahun 2014, mencapai sebesar Rp16,546 triliun, yang berarti SMf telah memanfaatkan modal disetor Rp3 triliun hingga 8,26 kali lipat.

underlying Debitur Pinjamanunderlying Debitur Sekuritisasi

Total Debitur

konTRibusi smf dalam Pembiayaan PeRumaHan di indonesia

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0

Memfasilitasi Sekuritisasi

Penyaluran Pinjaman

“Ke depan dengan EBA-SP, diharapkan akan ada perbaikan dalam pembiayaan sekunder perumahan .”

5.45

5


aksi

triliun yang didapat dari pasar modal yang diberikan kepada 11 institusi per-bankan dan multifinance. “Dana tesebut sudah tersalurkan ke sektor riil melalui perbankan dan multifinance sesuai ha-rapan OJK,” ujar Raharjo.

Sebelum terbitnya POJK ini, SMF sendiri telah berhasil memfasilitasi pe-nerbitan EBA Tagihan KPR Bank BTN sebanyak 6 (enam) kali dari tahun 2009 dengan perannya sebagai penata seku-ritisasi, pendukung kredit, dan investor. Perseroan menilai, sejak penerbitan per-dana pada 2009, EBA KPR cukup sukses diserap oleh pasar.

tiap tahun butuh 40 triliunTak dimungkiri, kebutuhan hunian bagi masyarakat di negeri ini memang kian meningkat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menca-tat, setiap tahun kebutuhan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah se-kitar 800 ribu unit, sedangkan kemam-puan pemerintah untuk memenuhi ke-butuhan tersebut baru sekitar 200-300 ribu unit. Untuk mengatasi backlog atau angka kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah inilah, peme-rintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggarap 1 juta unit rumah per tahun-nya. Untuk mewujudkannya, sudah tentu pemerintah membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, salah satunya dari perusahaan yang bergerak di sektor pembiayaan perumahan.

Di sisi lain, data Realestat Indo-nesia mencatat telah terjadi backlog perumahan sebanyak 13,6 juta unit per 2010, sedangkan per tahunnya terjadi penambahan backlog sebesar 800.000 unit. Hingga 2014 backlog terbesar di-alami Pulau Jawa, yaitu sekitar 7,7 juta unit, yang disusul Pulau Sumatra sebesar 2,9 juta unit rumah. Adapun backlog terkecil adalah Kepulauan Maluku sebe-sar 139 ribu unit. Rencananya, sepanjang 2015 ini REI bakal membangun 231.128 unit rumah di seluruh Indonesia, me-ningkat dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 58 ribu unit rumah.

Sementara itu menurut Destry Dam-ayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri, dalam 5 tahun ke depan, diperkirakan akan ada kebutuhan pembiayaan sekitar Rp120 triliun untuk pembiayaan pe-

TaRgeT kegiaTan uTama nilai dalam miliar rupiah

keterangan Total aliran dana s.d 2014 RkaP 2015 Proyeksi aliran

dana s.d 2015

Sekuritisasi 5.455 2.000 7.455

Penyaluran Pinjaman

11.091 3.500 14.591

Total Aliran Dana 16.546 5.500 22.045

Target penerbitan surat utang sebagai sumber pendanaan penyaluran pinjaman di dalam RKAP 2015 adalah sebesar Rp2.500 miliar

Total aliran dana kumulatif ke pasar pembiayaan primer perumahan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp22,05 triliun terdiri dari penyaluran pinjaman sebesar Rp14,59 triliun dan sekuritisasi sebesar Rp7,46 triliun.

11.0

915.

455

2014

14.5

917.

455

2015**2013

3.95

58.

062

2012

2.95

55.

555

2011

3.30

3

2010

33,24%

TaRgeT TaHun 2015

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0

Memfasilitasi Sekuritisasi

Penyaluran Pinjaman

rumahan. Dari dana tersebut, perbankan dan fasilitas pembiayaan lain hanya mampu menyediakan dana sebesar Rp 80 triliun. Artinya, masih terdapat gap sekitar Rp 40 triliun untuk memenuhi pembiayaan perumahan setiap tahunnya.

“Gaping sekitar Rp40 triliun ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku usaha ataupun pemerintah. Diharap-kan, dengan EBA-SP SMF dapat terus menggenjot pembiayaan perumahan se-hingga bisa menutup gaping-nya” harap Destry.

16.546

22.046

PT SMf (PeRSeRo)

Dewan koMisaris, DireksiDan seLuruh karyawan

20 februari 27 februari

9 februari 12 februari


aksi

Let’s go Menggairahkan wisata bahari

Kapal Pelni yang menjadi ‘Hotel Terapung’

martina Prianti martina Prianti & dok.Pelni

merupakan bagian dari tujuan utama wisata bahari di Indonesia yang justru lebih dulu dinikmati wisatawan man-canegara.

Wimbo menyakini, Let’s Go yang digagasnya bisa menjadi alternatif bagi masyarakat pemilik hobi jalan-jalan, un-tuk memilih ‘hotel terapung’ Pelni.

Kapal berkapasitas 1.000 penumpang tersebut diharapkan menjadi solusi me-ngenai keluhan aksesibilitas dan akomo-dasi dalam berwisata di Indonesia bagian timur. Harapan lainnya, program Let’s Go

sebagai bentuk partisipasi Pelni kepada dunia pariwisata berbasis wisata bahari.

Manfaat bagi internal Pelni adalah mengoptimalkan kapal Pelni yang tidak beroperasi atau jalan, pada saat hari raya seperti Natal dan Lebaran. Kare-nanya, Wimbo menuturkan, program Let’s Go yang telah berjalan mulus pada tahun lalu, akan kembali dijalankan pada tahun ini.

Program yang akan kembali digelar adalah Let’s Go Raja Ampat dan Let’s Go Wakatobi. Di luar dua tujuan tersebut,

Dua pogram yang berhasil terlaksana di akhir tahun kemarin adalah Let’s Go Raja Ampat dengan KM Tatamailau pada 24 hingga 27

Desember 2014, dan Let’s Go Wakatobi dengan KM Kelimutu pada 27 hingga 30 Desember 2014. Tak ayal, Pelni kini tak lagi mengurus kapal penumpang.

Sulistyo Wimbo Hardjito, Direktur Utama PT Pelni (Persero), mengatakan Pelni sengaja memilih Raja Ampat dan Wakatobi sebagai pilot project program Let’s Go. Alasannya, dua daerah tersebut

Dua program let’s Go berhasil dieksekusi Pelni di penghujung 2014.


Peserta let’s Go Raja Ampat

PT PelnI (PeRSeRo)

Pelni juga menggagas Let’s Go ke daerah tujuan lainnya seperti Karimun Jawa, Ko-modo, Taka Bonerate, dan Banda Naira.

Paket wisata bahari ke sejumlah daerah tersebut, diharapkan dapat menjadi pilihan bagi masyarakat untuk jalan-jalan maupun, snorkeling, diving, fotografi, dan hobi lainnya yang berba-sis wisata laut. “Potensi wisata bahari kita banyak dan kami berpartisipasi melalui rute wilayah yang kami lewati,” ucap Wimbo.

Pelni menyakini, jika hal itu berjalan baik maka selain dapat turut menggem-bangkan dunia pariwisata, juga dapat mendorong pertumbuhan di daerah. Pertumbuhan diyakini akan terdongkrak dengan adanya kegiatan ekonomi yang semakin banyak.

Terkait hal itu, Pelni menggandeng pelaku usaha daerah seperti jasa guide atau pemadu wisata lokal.

Wimbo menuturkan, adanya kun-jungan wisman ke daerah termasuk di Indonesia Timur, juga dapat mencipta-kan kegiatan ekonomi daerah baik sektor makanan dan minuman hingga souvenir.

Manfaat lainnya, terjadi penyerapan te-naga kerja lokal baik di bidang pariwisata maupun sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Laut sebagai pengikat dan jembatan, bukan hambatan. Cara pandang ini akan mempengaruhi cara bertindak,” ucap Wimbo.

Atas pandangan itu pulalah, ia me-ngaku tengah mendorong peningkatan fasilitas kapal maupun kualitas sumber daya manusia Pelni. Terlebih, sebagian besar kapal-kapal Pelni memiliki tujuan ke Indonesia timur.

reSpon poSitifBagai dayung bersambut. Inisiatif Pelni mengagas program Let’s Go, disambut baik masyarakat khususnya yang ditemui BUMN Insight saat Let’s Go Raja Ampat pada pekan keempat Desember 2014. Program tour empat hari tiga malam dengan meeting point di Sorong ini me-rupakan paket perjalanan pertama yang digelar Pelni.

Daryono, dosen salah satu pergu-ruan tinggi di Semarang, yang mengajak

lima orang anggota keluarga serta empat orang teman, menyambut antusias pro-gram Let’s Go.

“Baru pertama kali tapi arah layanan sudah profesional. Kecuali fasilitas di ka-pal yang belum memadai karena memang kapalnya sudah tua,” ucap Daryono. Ia mengaku tahu program Let’s Go dari se-buah artikel di surat kabar.

“Paket harga yang ditawarkan juga kompetitif,” imbuh Daryono.

Pendapat senada dikatakan Hengki Sunando, yang berasal dari Bogor namun tengah bekerja di Fak Fak Papua.

Hengki menilai, bahkan dengan ke-las ekonomi yang dipilihanya bersama sejumlah rekan kerjanya, fasilitas hingga makanan yang disajikan Pelni memuas-kan. “Untuk tour, kami sempat bertanya dengan pemadu lokal dan mereka me-ngatakan dengan budget yang ada sudah sangat lumayan,” kata Hengki.

Respon positif pun diungkapkan Fabio Quagwa, turis asing Italia yang ikut Let’s Go Raja Ampat bersama istrinya Simin Yazdani. “Program ini bagus tapi Pelni juga mesti siap jika program Let’s Go berikut-nya akan lebih banyak pesertanya,” ucap Fabio yang mengaku telah ada di Indone-sia sejak pertengahan Desember 2014.

Adapun rute KM Tatamailau yang menjadi ‘hotel terapung’ di Raja Ampt adalah Mansuar, Pianemo, dan Kapi-sawar. Titik koordinat yang sama ter-sebut, akan digunakan Pelni dalam Let’s Go Raja Ampat pada tahun ini dengan ti-tik kedalaman sekitar 60 hingga 95 meter.

Catatan lain yang diberikan Fabio, terkait fasilitas yang tersedia di kamar kelas ekonomi. Fasilitas yang dimaksud kamar mandi sebaiknya lebih bersih, dan kamar tidur tanpa sekat sehingga tidak ada ruang privasi bagi pengguna.

Menanggapi sejumlah pendapat ter-sebut, Wimbo mengaku menyambut baik. Saat ini, Pelni memang tengah berupaya meningkatkan fasilitas maupun layanan.

Dengan demikian ke depan transpor-tasi dan akomodasi yang disediakan oleh Pelni baik untuk layanan pelayaran mau-pun paket wisata melalui Let’s Go dapat berjalan lebih baik.

Pelni tidak akan sulit mewujudkan hal itu, karena sudah memiliki rujukan yaitu KM Kelud. Fasilitas, kebersihan, dan pelayanan di KM ini menjadi standar fasilitas kapal Pelni.


aksi

Pembuktian BUMN kehutanan masih eksis dan terus bertumbuh muncul saat PT Inhutani V meraih predikat sebagai salah satu BUMN terbaik versi Majalah Investor di penghujung tahun, 10 Desember 2014.

Saat menerima penghargaan tersebut Tanri Abeng, Menteri BUMN periode 1998-1999 menyeletuk “Inhu-tani muncul lagi”.

“Menurut saya itu bentuk perhatian yang menda-lam dari seorang yang pernah membidani BUMN kepada kami,” kata Direktur Utama PT Inhutani V, Endro Siswoko kepada BUMN Insight di ruang kerjanya pada pertengahan Desember 2014.

Endro mengaku predikat sebagai perusahaan terbaik diraih berkat terciptanya sinergitas manajemen dengan karyawan se-hingga mampu menjadikan tantangan dan hambatan berbuah peluang dan potensi yang dapat dikemas menjadi kebaikan bagi perusahaan.

Tantangan perusahaan terberat saat ini adalah memper-tahankan momentum, agar trend positive ini terus berlanjut sampai tercapainya tujuan perusahaan.

“Keluar dari krisis multidimensional serta adanya keje-lasan dan kepastian going concern perusahaan. Jika selu-ruh insan perusahaan sudah bulat keyakinannya dan benar

kepak sayap inhutani V

Sebelum holding BuMn kehutanan diresmikan, Inhutani V mampu mencuri

perhatian publik dengan menyabet predikat sebagai perusahaan terbaik.

Wahyu utomo nicklas hanoatubun

Direktur utama PT Inhutani V

endro Siswoko (kanan) menerima penghargaan dari

mantan Menteri BuMn Tanri Abeng.


PT InHuTAnI V

meyakini arah dan tujuan yang hendak dicapai, maka badai sehebat apapun akan dapat dilalui, hanya soal waktu kapan tujuan akhir itu akan tercapai,” ucapnya yakin.

Menurut Endro, ada lima agenda yang dilakukan dalam “revolusi bisnis” perusahaan yang dia kelola; pertama, restrukturisasi organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), bahwa dari jumlah 197 karyawan yang ada, berhasil lolos seleksi sebanyak 64 karyawan yang siap ditugaskan sesuai kepentingan per-usahaan.

Kedua, penyelesaian perambahan di areal kerja, bahwa perusahaan harus segera menyelesaikan permasalahan perambahan areal kerja, agar ada kejelas an lokasi aktivitas karyawan, me-lalui resolusi konflik lahan di areal kerja Lampung.

Kenapa Lampung? Karena areal kerja ini merupakan urat nadi dalam menentu-kan going concern perusahaan, meng-ingat potensinya yang sangat luar biasa.

Ketiga, perusahaan melakukan optimalisasi aset yang tidak produk-tif. Selanjutnya, kata Endro, dilakukan pembenahan terhadap aset-aset yang tidak produktif dengan cara dijual, tukar guling, dikerjasamakan dengan pihak ke-tiga yang potensial.

Dana yang diperoleh dari optimal-isasi aset tidak produktif dan restrukturi-sasi perusahaan patungan, dipergunakan untuk mendanai proses revolusi bisnis yang dilaksanakan perusahaan, hingga selesainya pembenahan dan kepastian going concern perusahaan dengan likui-ditas yang memadai.

Optimalisasi aset yang dilakukan per-usahaan, kata Endro, telah mendapatkan

apresiasi dari Menteri BUMN, Dahlan Is-kan sebagai “Optimalisasi Penyelamatan Aset” pada tanggal 19 Mei 2013.

Keempat, re-negosiasi kontrak ker-jasama dengan pihak ketiga yang sudah ada, sehingga perusahaan akan men-dapatkan posisi yang proporsional, tidak merugikan dalam jangka panjang.

“Prinsip kami win-win solution. Re-negoisasi kontrak didasarkan evalu-asi perkembangan kegitan kerjasama di lapangan, khususnya terkait upaya penyelesian perambahan areal kerja yang menjadi lokasi kerjasama,” katanya.

Kelima adalah switching por-tofolio business, jika perusahaan

masih memiliki dana cash yang memadai, yang berasal dari kegiatan

optimalisasi aset tidak produktif dan re-strukturisasi perusahaan patungan, maka wacana mencari kegiatan baru yang lebih prospektif akan dipertimbangkan untuk dikembangkan, sesuai situasi dan kondisi bisnis terbaru.

Endro mengungkapkan, “revolusi bisnis” merupakan perubahan cepat. Menyelamatkan kapal bukan orangnya. Perubahan yang paling mendasar ada-lah merubah mind set, merubah cara pandang seluruh karyawan perusahaan, merubah budaya kerja, merubah pola kerja, merubah kebiasaan, dan selalu melihat semua kejadian dalam perspek-tif positive thingking, bahwa selalu ada peluang dalam setiap kesulitan.

“Bahkan ancaman sekalipun bisa di maintain menjadi peluang sehingga men-jadikan cost center menjadi profit center. Dalam hal ini manajemen harus lang-sung, mengawal dan memimpin peru-bahan, tidak ada pilihan, suatu kenisca-yaan,” tuturnya.

Endro menjelaskan yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak tantangan dan hambatan. Perjuangan yang berdarah-darah tidak kenal lelah dari seluruh manajemen dan karyawan telah menunjukkan hasil yang membanggakan.

“Berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik atau auditor independen terhadap kinerja manajemen dan kinerja keuangan perusahaan dalam kurun waktu tahun 2010 hingga 2014 menun-jukkan sebagai keuangan yang sehat,” ujarnya.

Tahun 2011 Inhutani V berhasil me-raup laba kembali, tercatat Rp 1,07 mi-liar, selanjutnya di tahun 2012 dan 2013 masing-masing tercatat Rp9,50 miliar dan Rp 11 miliar. Optimisme berlanjut di tahun 2014 Inhutani V menargetkan laba bersih Rp 14 miliar.

Adapun pendapatan perusahaan tahun ini diharapkan naik dua kali lipat dari tahun 2013 atau sebesar Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar. Tahun lalu Inhutani V mencatat total pendapatan Rp 11,53 miliar.

no keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

1 karyawan (orang) 216 205 81 64 60

2 laba/Rugi (milyar) sebelum pajak (8,8) 0,913 9,5 11,4 15,8

3 skor kesehatan 31,51 38,50 65,25 72,00 78,45

4 kategoriB

Kurang Sehat

B Kurang Sehat

A Sehat

A Sehat

ASehat

SuMBeR: PT InHuTAnI V

“Bahkan ancaman sekalipun bisa di maintain menjadi peluang sehingga cost center menjadi profit center. Dalam hal ini manajemen harus langsung, mengawal dan memimpin perubahan, tidak ada pilihan, suatu kenisca-yaan.”

TRend kineRjaPT inHuTani V PeRiode 2010-2014


aksi

dukung dalam penyediaan fasilitas baik fiskal seperti insentif keringanan pajak maupun, non fiskal seperti kemudahan perizinan. “Pelindo, khususnya Pelindo I, II, dan III menyatakan siap sediakan dana secara business to business, B to B,” lanjut Indroyono.

Untuk pembangunan dan pengem-bangan pelabuhan yang dilakukan oleh

Pelindo IV seperti Pelabuhan Sorong, pemerintah berencana membantu. Hanya saja, belum dapat dipastikan dukungan apa yang akan diberikan pemerintah. Sejauh ini, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) su-dah menyiapka pra studi awal Pelabuhan Sorong.

Indroyono melanjutkan, jika pem-bangunan 24 pelabuhan berjalan lancar maka akan menekan biaya logistik nasio-nal yang saat ini mencapai 24 persen dari total gross domestic product (GDP). “Kita

Dari kuaLa

tanjung untuk

inDonesiaTol laut yang digagas Presiden

Joko Widodo akan menurunkan biaya logistik. BuMn pelabuhan menjadi tumpuan pelaksanaan

gagasan itu.

martina Prianti dokumentasi Pelindo i

Indroyono Soesilo, Menteri Koordina-tor Maritim, mengatakan setidaknya 24 pelabuhan akan dibangun dan dikem-bangkan dalam lima tahun mendatang.

“Selain untuk memperkuat konektivitas antar pulau, tol Laut juga untuk mening-katkan konektivitas logistik nasional,” ucap Indroyono, medio Januari.

Lima dari 24 pelabuhan tersebut merupakan deep sea port atau pelabuhan laut dalam. Yaitu Kuala Tanjung (Suma-tera Utara), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar (Sulawesi), dan Sorong (Papua). Selain Pelabuhan Sorong, empat pelabuhan lainnya sudah mulai dibangun bahkan akan siap beroperasi.

Pembangunan dan pengembangan pelabuhan-pelabuhan dilakukan oleh Pelindo. Pemerintah, hanya akan men-

Presiden RI Joko Widodo mendengarkan penjelasan Direktur utama PT Pelindo I Bambang eka cahyana


mau tekan menjadi 19 persen,” ucapnya. Pemerintah berharap, ongkos logistik dari Padang ke Jakarta, biayanya tidak lebih mahal dibandingkan dari Singapura ke Jakarta.

Untuk itulah, pemerintah akan men-dukung pelbagai upaya yang akan dilaku-kan Pelindo dalam memperlancar bongkar muat barang dari dan ke pelabuhan mau-pun, pengembangan dan pembangunan pelabuhan.

Komitmen pemerintah tersebut, terkait seiring visi pemerintahan Kabinet

Kerja yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.

pelindo iSalah satu pelabuhan yang digagas un-tuk dibangun adalah Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan yang berada dalam wilayah kerja Pelindo I ini dilakukan groundbreaking atau pemancangan tiang perdana pembangunan pelabuhan, pada Selasa (27/1) oleh Presiden Joko Widodo.

Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo I, mengatakan pem-

bangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dibagi empat tahapan. Perseroan me-nargetkan, pembangunan tahap I dapat selesai pada 2018 dengan estimasi dana yang dibutuhkan sebesar US$ 400 juta atau senilai Rp 4,8 triliun.

Pelindo I optimistis, dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung, distribusi barang dari, menuju, dan yang melin-tasi Sumatera Utara dapat berjalan lebih baik. “Lokasi strategis Pelabuhan Kuala Tanjung yang dekat dengan Selat Malaka, bisa meningkatkan kegiatas perekono-mian khususnya dalam poros maritim Indonesia,” ucap Bambang di sela “Semi-nar of Kuala Tanjung Port Development”, Rabu (21/1).

Ditargetkan, pembangunan Pela-buhan Kuala Tanjung tahap pertama me-mampu menampung komoditas 3,5 juta ton curah cair, 1 juta ton curah kering, dan 400 ribu TEUs peti kemas. Panjang dermaga pada proyek pembangunan ta-hap satu sendiri 400 meter.

Untuk membangun Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo I menggandeng Port Rotterdam. Sementara itu untuk teknis pembangunannya, perseroan yang ber-kantor pusat di Sumatera Utara ini be-kerja sama PT Pembangunan Perumahan atau PP (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Untuk mendukung permodalan dalam pembiayaan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo I berencana me-nerbitkan surat utang sebesar Rp 300 miliar pada semester II tahun ini. Selain dari penerbitan surat utang berjangka 10 tahun ini, Pelindo I juga berencana menjalin kerja sama dengan sejum-lah pihak dalam hal pendanaan Kuala Tanjung.

ipCPengembangan pelabuhan pun tengah dilakukan oleh Pelindo II khususnya, Pelabuhan Tanjung Priok melalui proyek New Priok. Proyek yang groundbreaking-nya pada 22 Maret 2013 ini diharapkan dapat menjadi solusinya adanya potensi kenaikan kegiatan ekspor dan impor.

Maklum saja, hingga saat ini seki-tar 70% kegiatan ekspor dan impor di Indonesia masih bertumpu di Pelabuhan Tanjung Priok. Pelindo I atau yang juga disebut Indonesia Port Corporation (IPC) memperkirakan kapasitas Pela-

PelInDo


aksi

buhan Tanjung Priok yang pada 2009 sebesar 3,6 Juta TEUs, akan menjadi sebesar 10 juta TEUs pada tahun ini.

Karena itulah, RJ Lino, Direktur Utama IPC, menuturkan perseroan melakukan pelbagai upaya baik dari sisi soft infrastructure seperti meningkat-kan produktivitas dan menekan dwelling time serta, hard infrastructure seperti pembangunan dan pengembangan pe-labuhan. Konkritnya, IPC mendorong peningkatan layanan dan fasilitas pe-labuhan termasuk di dalamnya melalui New Priok.

Pembangunan New Priok sendiri terbagi menjadi empat tahapan. Tahap pertama, ditargetkan beroperasi pada tri-wulan ketiga tahun ini dengan kapasitas daya tampung 1,5 Juta TEUs. Terminal New Priok tahap satu yang nilai investa-sinya hingga US$ 2,47 miliar atau senilai Rp 22,66 triliun ini, terdiri dari tiga terminal peti kemas dan dua terminal.

Lino berharap, dengan adanya New Priok maka ke depan kapal-kapal berkapasitas besar dapat langsung masuk Indonesia tanpa perlu transit di Singa-pura seperti selama ini.

IPC akan terus mendorong perbaikan layanan dan fasilitas di pelabuhan-pelabuhan lainnya yang ada dalam wila-yah kerjanya.

“Perbaikan hard dan soft infrastructure, rekonfigurasi lahan serta penambahan alat akan meningkatkan kapasitas pela-buhan,” ucap Lino saat diskusi akhir tahun Kepelabuhanan IPC akhir Desember 2014. Lino mempercayai, kegiatan bongkar muat barang yang lancar, dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

pelindo iiiKepadatan aktivitas bongkar muat pun terjadi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Maklum, menyusul Pela-buhan Tanjung Priok, Tanjung Perak merupakan pelabuhan terpadat kedua di Indonesia. Alhasil, untuk menjawab per-masalahan over capacity pada pelabuhan, Pelindo III membangun Terminal Teluk Lamong.

Pelindo III mencatat pada 2014, real-isasi arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak mencapai lebih dari 3 juta TEUs, meningkat 2,5% dibandingkan tahun sebe-lumnya yang baru sekitar 2,5 juta TEUs.

Djarwo Sudjanto, Direktur Utama Pelindo III, mengatakan pembangunan Terminal Teluk Lamong ditujukan untuk meningkatkan perekonomian khususnya di Jawa Timur dan kawasan timur Indo-nesia. Terminal yang nilai investasinya

sekitar Rp 3,4 triliun pada tahap pertama ini, ditargetkan mampu menampung hingga 5,5 juta TEUs peti kemas dan 20 juta ton curah kering.

Semakin meningkatnya kapasitas dan layanan pelabuhan, dapat menjadi opsi bagi pengguna jasa pelabuhan untuk me-milih pelabuhan mana. Meski demikian, menurutnya, apapun pelabuhannya yang terpenting arus bongkar muat barang baik untuk ekspor maupun impor dapat mem-perlancar arus bongkar muat barang.

SorongPengembangan Pelabuhan Sorong, Pa-pua, akan disertai dengan pembangunan kawasan industri di sekitar pelabuhan. “Pemerintah siap memberikan fasili-tas fiskal dan non fiskal agar kapal yang dari Papua, tidak lagi kosong setelah dari sana,” ucap Indroyono.

Terkait rencana pengembangan Pe-labuhan Sorong, pada 28 Desember 2014, Presiden Joko Widodo meninjau. Ke de-pannya diharapkan, pengembangan yang dilakukan mampu meningkatkan efektivi-tas bongkar muat barang dan transportasi laut khususnya di Indonesia timur.

24 PelabuHan yang akan dibangun dan akan dikembangkan dalam lima TaHun ke dePan

1

7

8

24

5

3

69

1011

12

14

16

17

18

20

21

22

23

24

19

15

13

SuMBeR: BAPPenAS

1. Pelabuhan Banda Aceh, Aceh, 2. Pelabuhan Belawan, Medan, 3. Pelabuhan Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 4. Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera utara, 5. Pelabuhan Dumai, Sumatera utara, 6. Pelabuhan Panjang, lampung, 7. Pelabuhan Batam, Batam, 8. Pelabuhan Padang, Sumatera Barat, 9. Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 10. Pelabuhan cilacap, Jawa Tengah, 11. Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 12. Pelabuhan lombok, nusa Tenggara Barat, 13. Pelabuhan Kupang, nusa Tenggara Timur, 14. Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan, 15. Pelabuhan Pontianak, Kalimantan, 16. Pelabuhan Palangkaraya, Kalimantan, 17. Pelabuhan Maloy, Kalimantan, 18. Pelabuhan Bitung, Sulawesi, 19. Pelabuhan Makassar, Sulawesi, 20. Pelabuhan Ambon, Maluku, 21. Pelabuhan Halmahera, Maluku, 22. Pelabuhan Sorong, Papua, 23. Pelabuhan Jayapura, Papua, 24. Pelabuhan Merauke, Papua

PelInDo

nama Perusahaan : ................................................................................

Alamat : ................................................................................

................................................................................

Telephone / fax : ................................................................................

Jumlah : ................................................................................

Harga / exemplar : ................................................................................

Harga nett : ................................................................................

Pembayaran ditransfer melalui rekening:

nama : PT aspirasi komunika utama

bank : bank mandiri kcP jakarta sabang

no Rek. : 103-00-0626257-6

bank bRi kcP jakarta sabang

no Rek. : 103-00-0626257-6

Keterangan : ................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa kami menyetujui berlangganan

Majalah BuMn Insight untuk ………. bulan

mulai edisi ..................................................................., masing-masing

sebanyak ......................... eksemplar

……………., ……………………….. 2015

Hormat kami,

nama : ………………........

Jabatan : ………………….....

note :• Pembayaranpalinglambat2minggu setelah Invoice diterima

FORMULIR beRLanggananMAJAlAH BuMn insight

D I n A M I K A | K I n e R J A | K o n T R I B u S I

Hubungi!Tel 021 34832534

Fax 021 34832547

32BUMN insight

info utama

PT AnTAMRp 7 triliun

PT Bank Mandiri Rp 5,6 triliun

PT Hutama Karya Rp 3,6 triliun

PT KAI, Rp 2,75 triliun

PT Pelindo IV, Rp 2 triliun PT ASDP, Rp 1 triliun Perum Perumnas, Rp 2 triliun

PT Adhi Karya Rp 1,4 triliun

PTPn xI Rp 65 miliar

PT Garam Rp 300 miliar

PTPn VII Rp 17,5 miliar

Perum Perikanan Indonesia,

Rp 300 miliar PT Perikanan

nusantaraRp 200 miliar

PT DPSRp200 miiar

PT IKIRp 200 miliar

PTPn IxRp 100miliar

Rp 48 triliun

33BUMN insight

Februari 2015

AgAr TAk kAlAh DAri TeTAnggA

Menteri Badan Usaha Milik Ne-gara (BUMN) Rini M Soemarno harus menunda kunjungan kerja ke Jepang dan sejumlah ne-gara, bersama sejumlah Direksi BUMN.

Pasalnya, Rini harus hadir dalam rapat kerja dengan DPR

yang berlangsung maraton selama empat hari, pertengahan Januari. Agendanya raker sangat strategis dan menentukan arah pengembangan BUMN ke depan

BUMN sejauh ini masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dengan jumlah mencapai 119 perusahaan di berbagai sektor, tahun 2014 total pendapatan selu-ruh BUMN diproyeksikan sebesar Rp 1.912 triliun, naik 6,70 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 1.792 triliun. Total laba bersih diproyeksikan Rp 154 triliun.

Namun, jika dibandingkan dengan BUMN negara tetangga seperti Temasek Singapura dan Petronas Malaysia, BUMN kita masih kalah bersaing. Petronas bisa mengantongi untung

Setoran dividen dipangkaS, diberikan Suntikan Modal Melalui

pMn. biSa MengoptiMalkan peMbangunan naSional.

tim bumn insight

PT W

aski

ta K

arya

Rp

3,5

trili

un

PTPn

III

Rp 3

,15 tr

iliun

Peru

m B

ulog

Rp

3 tr

iliun

PT A

ngka

sa P

ura

II R

p 3

trili

un

PT P

PA

Rp 2

trili

un

PT PnM Rp 1

triliun

PT Pertani Rp 470 miliar

PT SHS, Rp 400 miliar

PT Dirgantara Indonesia Rp 400 miliar

PT Djakarta

lloyd Rp 350 miliar

PT DKB Rp 900

miliar

PT PelniRp 500 miliar

PT Krakatau

Steel, Rp 956 miliar

PT PInDAD Rp 700 miliar

PT RnI Rp 280 miliar

PT Pengembang

Pariwisata Rp 250 miliar

PT Bahana PuI, Rp 250 miliar

PTPn xRp 97,5miliar

PTPn xIIRp 70miliar

34BUMN insight

info utama

konekTiViTas daRaT

Pembangunan Tol lauT

24 PelabuHan dalam

(deep seaport)

PT Pelindo i s.d. iV

PT Pelni (PeRseRo), PT djakaRTa lloyd (PeRseRo), PT asdP

indonesia feRRy (PeRseRo)

PT Pal (PeRseRo), PT dok kodja

baHaRi (PeRseRo), PT dok PeRkaPalan

suRabaya (PeRseRo), PT indusTRi kaPal

indonesia (PeRseRo)

PT Pelindo iV MenGeMBAnGKAn

PelABuHAn DI InDoneSIA TIMuR

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

PT HuTama kaRya

(PeRseRo)

PT keReTa

aPi

Rp

Rp

RpRp

• Meningkatkan peran Pelindo dalam pembangunan dengan lebih agresif melaksanakan investasi untuk mewujudkan sarana dan prasarana tersebut. Kedepan akan diterapkan sistem berthing window yaitu pengaturan jadwal kapal dan integrasi sistem yang sama untuk seluruh Pelindo.

• Kerjasama dengan BuMn di bidang kemaritiman diharapkan dapat meningkatkan pembangunan kapal maupun pemeliharaan dan perbaikan kapal dalam rangka meningkatkan keandalan armada angkutan laut. Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan dukungan tambahan PMn kepada BuMn galangan, dalam rangka meningkatkan fasilitas dan kualitas produksi.

• Proyek jalan tol Trans Sumatera

• Jalur kereta api Trans Sumatera

mengembalikan fungsi agen Pembangunanuntuk menggenjot kinerja BuMn dan mengejar ketertinggalan pembangunan, pemerintah mengusulkan Penyertaan Modal negara (PMn) dan pengurangan setoran dividen BuMn.

Berikut ilustrasi penjelasan Menteri BuMn Rini M Soemarno terkait urgensi PMn:

2

kedaulaTan maRiTim1

35BUMN insight

Februari 2015

konekTiViTas udaRa

indusTRi sTRaTegis

keTaHanan Pangan

PeneRbiTan saHam baRu

PT angkasa PuRa ii

(PeRseRo)

PT Pindad (PeRseRo)

PeRum bulog

PT sang Hyang seRi (PeRseRo, PT

PeRTani (PeRseRo), PeRum PeRikanan

indonesia, PT PeRikanan

nusanTaRa (PeRseRo)

PTPn

PT diRganTaRa

indonesia (PeRseRo)

PT WaskiTa kaRya (PeRseRo) Tbk, PT adHi kaRya (PeRseRo) Tbk,

PT aneka Tambang (PeRseRo) Tbk,

PT bank mandiRi (PeRseRo) Tbk

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

• 10 bandara baru • Perluasan bandara

Memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan

• Menjaga stabilitas harga bahan pokok• perbaikan produktivitas kebun tebu (on farm)

dan efisiensi pabrik gula (off farm)• Penyediaan benih unggul bagi para petani• Meningkatkan produksi dan pemasaran ikan• Mempercepat pengembangan industri

perikanan terpadu• Meningkatkan kesejahteraan nelayan

• Mendukung penyelesaian jalan tol strategis yang terbengkalai dan pembangunan jalan tol baru, serta transmisi 500 KV wilayah Sumatera

• Mendukung pembangunan monorel dan stasiun pendukung untuk mengurangi beban kemacetan jalan tol menuju Jakarta

• Mendukung pembangunan proyek smelter dan pengolahan hasil tambang sesuai kebijakan Pemerintah

• Memperkuat kapasitas modal dalam rangka mendukung peningkatan pembiayaan pembangunan infrastruktur nasional

3

4

5

6

USD 20 miliar pada 2013. Angka itu lebih besar dari total untung semua BUMN sepanjang tahun 2013 sebesar USD 13,5 miliar. Salah satu sebabnya, setoran dividen setiap tahun terus meningkat sehingga dana ekspansi berkurang.

Untuk mengejar ketertinggalan itu pemerintah-berencana menyuntik dana sebesar Rp 48 triliun ke se-jumlah BUMN dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Suntikan dana ini diharapkan bisa membuat perusahaan-perusahaan itu tumbuh tinggi dan lebih kompetitif di tengah persaingan yang kian terbuka.

Kebijakan lain, memangkas setoran dividen BUMN ke negara. “Sekarang BUMN tidak diminta dividen,” kata Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia beberapa waktu lalu. “Kalau tidak seperti itu BUMN tidak akan berkembang. Uang dari mana mereka berkembang kalau dimintain (dividen) terus, masak kalah dengan Temasek, kalah dengan Khazanah.”

Presiden menambahkan, BUMN ini harus jadi tonggak pembangunan. Suntikan dana yang diberikan kepada BUMN juga harus menjadi proyek yang berlipat ganda. Ia memberi contoh, BUMN yang akan diberi suntikan dana Rp 10 triliun diharapkan bisa menggarap proyek dengan nilai investasi Rp 50-70 triliun. “Kalau kasih dana ke kementerian Rp 10 triliun ya jadinya Rp 10 triliun saja, tidak akan lebih. Tapi kalau BUMN kan ber-gerak ke lembaga keuangan, jadi bisa berlipat-lipat.”

Langkah pemerintah memangkas setoran dividen dan menyuntik modal, tidak lain agar BUMN lebih pro-duktif dalam mendukung pembangunan.

36BUMN insight

info utama

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ke-pala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan skema ini akan mendorong percepatan pembangunan infra-struktur, sesuai dengan arahan dalam lima tahun ke depan. “Jadi bagaimana kita memutar aset lebih cepat. Kalau masuk APBN itu alokasinya sudah beragam. Tidak mungkin semuanya untuk infrastruktur. Belum lagi muter ke Senayan. Lama jadinya,” ungkapnya.

Andrinof mengaku perencanaan proyek juga sudah disiapkan dengan matang. Baik dari jenis hingga lokasi proyek tersebut. Sehingga tidak lagi proyek yang pem-bangunannya lambat. “Misalnya kelistrikan itu sudah sampai di lokasi titik-titiknya itu sudah jelas. Itu sudah sangat spesifik, daerah mana, pinggiran laut mana itu sudah jelas list-nya,” jelas Andrinof. Pemerintah juga membuka kesempatan untuk investor swasta masuk. Terutama untuk proyek yang memiliki nilai komer-sialisasi. “Mereka bisa kerjasama dengan BUMN kalau mau.”

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, dividen bukanlah prioritas peme-rintahan saat ini. Bila penerimaan pajak meningkat dan memenuhi target, maka setoran dividen ke kas negara

bisa dikurangi. Dividen yang sebelumnya disetor ke kas negara akan dipakai kembali oleh BUMN bersangkutan untuk membiayai dan membangun infrastruktur. “Bagi bank BUMN, kalau dividennya nggak diambil akan sema-kin kuat modalnya,” jelasnya.

perCepatan peMbangunan Terkait PMN tersebut, Menteri BUMN, Rini S Soemarno telah berkirim surat kepada Komisi VI DPR RI Nomor: S-22/MBU/01/2015 tanggal 12 Januari 2015. Jumlah PMN yang diusulkan dalam RAPBN-P 2015 adalah sebe-sar Rp 48,01 triliun. Jumlah itu terdiri dari PMN tunai sebesar Rp 46,80 triliun dan PMN non tunai sebesar Rp1,21 triliun. Jum-lah tersebut adalah di luar tambahan PMN kepada PT PAL sebesar Rp 1,5 triliun yang telah ditetapkan dalam APBN 2015, serta tambahan PMN untuk BUMN yang berada di bawah pembinaan Kementerian Keuangan. Ada 35 BUMN yang diusulkan menerima PMN.

Rini juga sudah melayangkan surat kepada Komisi VI DPR RI Nomor: S-23/MBU/01/2015 tanggal 12 Januari 2015, mengenai jumlah setoran dividen BUMN yang diu-sulkan dalam RAPBN-P 2015 sebesar Rp 34,95 triliun.

Menungggu ketok paLu

Dewan Di senayan

Kementerian BuMn sudah mengajukan perubahan target setoran dividen dalam RAPBn-P Tahun Anggaran 2015 menjadi sebesar Rp 34,95 triliun, dari semula sebesar Rp 44 triliun yang ditetapkan dalam APBn Tahun 2015. Kementerian BuMn juga meminta Persetujuan tambahan PMn untuk 35 per-usahaan dengan total nilai Rp 48,01 triliun.

Bola sekarang ada di Senayan. Berikut pandangan sejumlah anggota Komisi VI DPR:

TifaTul sembiRingAnggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan bahwa PMn menyangkut dana yang besar sehingga perlu pembahasan yang mendalam. “Di sini kita bukan ingin neko-neko, ini kan uang masyarakat yang harus kita perjuangkan, uang rakyat yang mesti dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kita seperti menggarapi air laut, larut namun ti-

dak bermanfaat apa-apa,” kata Mantan Menkominfo ini.

oleh karena itu, menurut Tifatul, perlu pem-bahasan yang intensif. “Kita akan memperhatikan aspek legal, aspek ekonomisnya, SDM nya juga kita lihat apakah mampu lebih baik setelah di-

beri PMn. Timing nya, apakah tepat kita beri PMn sekarang. nah, semuanya harus kita assesement supaya tidak merugikan negara.”

adang daRajaTun“Saya tetap akan menuntut visi dan misi ke de-pan para perusahaan-perusahaan BuMn yang diusulkan mendapatkan PMn, sehingga kita di komisi VI jelas dalam kontek pengawasan, pen-ganggaran,” kata Anggota Komisi VI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Adang Darajatun.

PMn ini harus diberikan kepada BuMn-BuMn yang memang memiliki masa de-pan yang lebih baik. Mereka yang harus mendapatkan kesempatan sehingga proses pengembangan BuMn untuk kepentingan rakyat lebih dirasakan.

“Jangan sampai sudah dikasih modal, tapi ternyata tidak diman-faatkan modal itu.”

37BUMN insight

Februari 2015

Turun dari target APBN 2015 sebesar Rp 44 triliun. Untuk membahas usulan itu, 19 Januari lalu Komisi

VI DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri BUMN. Dalam kesempatan itu Rini menjelaskan alasan usulan perubahan anggaran tambahan PMN pada BUMN dan setoran dividen BUMN. “Perubahan ini didasari atas pe-rubahan paradigma,” jelas Rini.

Hal ini terkait dengan peran BUMN dalam mem-berikan kontribusi terhadap perekonomian nasional yang semula lebih difokuskan pada sisi penerimaan pendapatan negara (dividen dan pajak), ke depan juga akan dioptimalkan perannya sebagai agen pem-bangunan.

“Belanja modal APBN yang terkait dengan kegiatan usaha BUMN, sejauh mungkin dapat dikelola langsung oleh BUMN bersangkutan. Pertimbangannya adalah apabila dana tersebut diserahkan kepada BUMN dalam bentuk tambahan PMN, maka BUMN dapat melakukan leverage sehingga kegiatan investasi yang dilakukan oleh BUMN dapat lebih besar daripada dana PMN tersebut. Secara tidak langsung, multiplier effect kepada pere-konomian juga akan lebih besar. Selain itu, pengalihan belanja modal dari APBN Kementerian Teknis lang-

sung kepada BUMN akan lebih tepat sasaran mengingat BUMN lebih memahami kebutuhan belanja modalnya, di samping mempermudah dari aspek administrasi,” papar Rini.

Sejalan dengan hal tersebut, pengurangan setoran dividen akan memperkuat posisi permodalan BUMN, sehingga keuangannya makin sehat dan pengembangan perusahaan dapat lebih ditingkatkan.

“Pertimbangan kami untuk mengusulkan penu-runan target dividen dilatarbelakangi oleh keinginan kami mendorong agar BUMN berperan aktif dalam me-wujudkan program-program prioritas Pemerintah, khu-susnya dalam bidang kedaulatan energi, kemandirian pangan, serta pembangunan infrastruktur dan kema-ritiman. Dengan penurunan setoran dividen tersebut, BUMN-BUMN terkait dapat memanfaatkan dana bagian laba yang tidak dibagikan (retained earnings) ter-sebut untuk melakukan investasi dan berbagai kegiatan yang terkait dengan program-program prioritas Peme-rintah,” jelas Rini.

Ibarat pepatah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Dengan dana yang sama, bisa mempercepat pembangunan sekaligus membesarkan BUMN.

kHilmi“Kita masih perlu pelajari dulu perusahaan-perusa-haan BuMn mana yang perlu mendapatkan PMn dan mana BuMn yang tidak,” kata Khilmi, Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Gerindra. Ia menjelas-kan, anggota DPR merupakan wakil rakyat yang merupakan perpanjangan tangan rakyat.

“Saya utamakan sekali tentu perusahaan yang berhubungan dengan hajat orang banyak tentu akan kita prioritaskan untuk mendapatkan PMn. contohnya BuMn yang bergerak di sektor pertanian seperti Sang Hyang Seri,” ungkap Khilmi.

Selain itu perusahaan kontruksi untuk mem-bangun infrastruktur juga harus diutamakan, Perbankan juga perlu mendapat perhatian karena perannya juga vital.

“Semuanya perlu dikaji lebih mendalam proyek dan track record BuMn penerima PMn.”

daRmadi duRianToDari nama-nama BuMn yang diusulkan untuk me-nerima PMn ada yang bagus tapi ada juga yang tidak. Hal ini diungkapkan oleh Darmadi Durianto, Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Partai Demo-krasi Indonesia Perjuangan. “Perlu kita lihat apa yang menjadi parameter BuMn tersebut diberikan PMn,” kata Darmadi.

Menurut Darmadi, BuMn yang memerlukan dana modal untuk mengembangkan bisnisnya atau diversifikasi bisnis, bisa setujui. Tapi, kalau per-usahaan tersebut bermasalah dan sulit ditolong tentu agak sedikit masalah.

“Saya mengusulkan kepada BuMn, untuk membuat sistem pengawasan yang terpadu dan sistemastis untuk menutup celah-celah yang bisa mereka mainkan. Karena kalau ini dibiarkan, maka keuangan negara akan jadi masalah.”

38BUMN insight

info utama

Tahun 2014 lalu tampaknya bakal dikenang PT An-tam (Persero) Tbk sebagai masa penuh tantangan dan juga sulit bagi tubuh perseroan.

Dimulai dengan larangan ekspor biji mineral mentah pada awal tahun. Padahal eskpor itu berkontri-busi terhadap total penjualan bersih sebesar 36 persen. Tantangan lain, belum membaiknya harga komoditas di pasar global.

Alhasil, BUMN pertambangan ini pun didera keru-gian hingga mencapai Rp 563,9 miliar per September 2014.

Meski demikian, Antam tak lantas berdiam diri, melainkan terus melakukan percepatan penyelesaian proyek-proyek hilirisasi, utamanya Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP), bagi pemulihan tingkat pro-fitabilitas perseroan.

Dampak kehilangan pendapatan bagi perseroan juga diantisipasi melalui pembukaan empat Butik Emas Logam Mulia (LM) tambahan di Balikpapan, Semarang, Banjarmasin, dan Medan guna meningkatkan volume penjualan emas kepada konsumen ritel. Inovasi usaha emas juga dilakukan dengan diluncurkannya jasa de-positori logam Mulia BRANKAS pada November 2014.

Selain emas yang menjadi andalan, potensi per-tambangan yang dimiliki perseroan tak bisa dipandang sebelah mata. Tak heran, dari deretan BUMN yang men-

dapat kucuran penyertaan modal negara (PMN), Antam menduduki urutan teratas yang rencananya bakal me-nerima Rp 7 triliun.

Antam sendiri diketahui memiliki lima proyek stra-tegis, yaitu chemical grade alumina (CGA) Tayan, Proyek Perluasan Pabrik FeNi Pomalaa (P3FP), Feni Halma-hera Timur (FHT), smelter grade alumina (SGA), dan anode slime. Tanpa kucuran PMN, perseroan mengakui hanya dapat menjalankan dua proyek, yakni CGA Tayan dan P3FP. Perseroan pun memprediksi bila kucuran PMN terkabulkan, niscaya pada 2018 mendatang bakal menorehkan laba bersih sekitar Rp 1,5 triliun, sedang-kan sepanjang 2015-2017 perubahan laba (rugi) belum signifikan karena proyek dalam proses konstruksi dan belum mencetak keuntungan (lihat infografis).

Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, diberi-kan suntikan yang cukup besar kepada BUMN pertam-bangan nasional ini agar bisa meneruskan konstruksi smelter. Di samping itu, hal ini juga membuktikan niat pemerintah yang ingin memajukan sektor pertam-bangan. “Jadi, kita lakukan ini untuk makin memper-kuat perusahaan BUMN,” ujar Rini.

butuh VitaMin agar keMbaLi bergairah

pt antaM tbk

Diusulkan mendapat kucuran PMn terbesar, Antam bakal menjalankan lima proyek strategis.

andy Panca anTaRa

Produk emas batangan PT Antam (Persero) Tbk

39BUMN insight

Februari 2015

PRoyek anode slimeKapasitas : 2.000 ton per tahun (tahap I: 500 ton per tahun; tahap II: 1.500 ton per tahun)Kepemilikan : 100%Struktur modal : 100%

Jadwal penggunaan dana PMn & Publik (dalam juta uS$)

2015 2016 total

32 8 40

Proyek Smelter Grade Alumina Mempawahestimasi nilai proyek : uS$1,7-1,8 miliarKapasitas : 1,6 juta ton SGA p[er tahunKepemilikan : 32%Struktur modal : 40% (equity) & 60% (debt)


2015 2016 2017 2018 total

32 75 98 22,5 217,5

Proyek feronikel Halmahera Timurestimasi nilai proyek : uS$1,6 miliar, termasuk power plantKapasitas : 40.000 Tni per tahunKepemilikan : 100%Struktur modal : 40% (equity) & 60% (debt)


2015 2016 2017 total

256 320 64 640

kineRja anTam (dalam miliar rupiah)

Tahun 2012 2013 2014*

Pendapatan 10.450 11.298 5.812

laba (Rugi) 2.993 410 (563,9)

Aset 19.709 21.865 22.711 *PeR 30 SePTeMBeR

juta sepanjang 2015-2018. Lalu untuk proyek feronikel Halmahera Timur, Antam bakal menggelontorkan total dana PMN senilai Rp 640 juta sepanjang 2015-2017, sedangkan untuk pengolahan anode slime bakal dikucur-kan dana PMN sebesar US$ 40 juta sepanjang 2015-2016.

Direktur Utama Antam Tato Miraza menambahkan, pemerintah melalui PMN juga akan membeli saham baru yang diterbitkan oleh perseroan melalui right issue. Dengan membeli saham baru, saham pemerintah pada Antam akan menjadi sekitar 65%. Selain sedang menantikan PMN dari pemerintah, Antam juga sedang menunggu proses persetujuan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dari pemerintah de-ngan nilai sekitar US$100 juta.

PRoyeksi keuangan PeRbandingan dengan dan TanPa Pmn (dalam jutaan rupiah)

keteranganTanpa Pmn dengan Pmn

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

laba Rugi

Pendapatan usaha 9.885.777 12.762.486 13.259.995 13.321.776 9.885.777 12.762.486 17.615.348 19.065.632

laba(Rugi) operasi (454.238) 963.429 1.170.124 981.221 (490.760) 935.686 1.469.192 1.998.707

Bu Menteri juga mewajibkan Antam melakukan hilirisasi untuk dapat mengekspor produknya. Produk Antam harus diproses sebelum diekspor. Karena itulah, pemerintah harus melakukan hilirisasi yang besar di pertambangan.

SMelter, feronikel, anode SliMeMendapat dana segar PMN Rp 7 triliun plus Rp 3,77 triliun dari publik hingga totalnya menjadi Rp 10,77 triliun atau setara dengan sekitar US$897,5 juta bu-kanlah semata hadiah bagi perusahaan. Antam sendiri berancang-ancang menggunakan suntikan ini guna mengembangkan beberapa proyek smelter, feronikel, dan anode slime.

Semisal untuk proyek SGA Mempawah, yakni pengo-lahan bauksit menjadi smelter grade alumina, perseroan bakal menginjeksikan total dana PMN senilai US$ 217

40BUMN insight

info utama

Pemerintah melalui Menteri BUMN Rini M So-emarno pada Senin (19/1), di hadapan Komisi VI DPR mengungkapkan, Bank Mandiri merupa-kan salah satu BUMN penerima tambahan PMN

pada tahun ini. PMN bagi Bank Mandiri berbentuk penerbitan saham baru atau right issue (60 persen) dari total rencana right issue tahun ini sebesar Rp 9,3 triliun.

Bank Mandiri menilai, right issue pada tahun ini akan memberikan tiga manfaat. Pertama, akan mem-berikan dampak positif terhadap Bank Mandiri untuk bisa berkompetisi dan mewakili Indonesia untuk bersaing di tingkat regional.

Kedua, memperkuat kemampuan Bank Mandiri untuk mendukung penyaluran kredit. Ruang batas maksimum pemberian kredit (BMPK) Bank Mandiri akan menjadi lebih besar.

Ketiga, jika tidak dilakukan penambahan PMN di 2015 maka pada 2019, CAR (capital adequancy ratio atau rasio kecukupan modal) Bank Mandiri akan se-besar 16,22 persen, di bawah ketentuan Basel III yang

untuk penguatan struktur perMoDaLan

pt bank ManDiri tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diusulkan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 5,6 triliun dari PMn. Diyakini akan memperkuat struktur permodalan.

maRTina PRianTi nicklas HanoaTubun

Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, PMN bagi Bank Mandiri akan memberikan ruang ekspansi kredit yang lebih besar hingga Rp 164 triliun pada 2020.

Pelayanan nasabah Bank Mandiri

41BUMN insight

Februari 2015

PRoyeksi keuangan bank mandiRi dengan dan TanPa Pmn (dalam triliun Rupiah)

Pos-Pos

2015 2016

desember desember

Tanpa Rights issue

dengan Rights issue

Tanpa Rights issue

dengan Rights issue

Kredit 561 635 662 756

Total kredit 828 903 948 1,041

keWajiban dan modal

Giro 158 173 194 214

Tabungan 278 304 325 359

Simpanan berjangka 219 239 247 273

Total kewajiban 718 782 822 903

Modal 110 120 126 138

Total kewajiban dan modal 828 903 948 1.041

laba/Rugi

Interest income 62.7 65.9 72.9 80.0

Interest expence 21.7 22.9 24.2 26.7

net interest income 41.0 43.0 48.7 53.3

Profit/(loss) after tax 20.2 21.2 22.9 25.9

nIM 6.15% 6.16% 6.23% 6.26%

cAR 16.85% 16.54% 16.63% 16.66%

nPl 2.08% 2.08% 2.11% 2.11%

Roe After Tax 19.83% 20.82% 19.68% 22.19%

cost of eficiency Ratio 38.89% 38.89% 40.68% 38.12%

BoPo 67.91% 67.91% 68.19% 67.88%

lDR 85.71% 88.84% 86.50% 89.39%

SuMBeR: BAHAn RAPAT KeMenTeRIAn BuMn DenGAn DPR

dirilis oleh Bank of International Settlements (BIS) sebesar 17,50 persen.

Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, PMN bagi Bank Mandiri akan memberikan ruang ekspansi kredit yang lebih besar hingga Rp 164 triliun pada 2020.

Dampak positif lainnya, kemampuan penyaluran kredit perusahaan mencapai sebesar Rp 74 triliun pada tahun ini. Jika dua hal tersebut berjalan, akan memberi-kan efek positif bagi perekonomian nasional.

Terkait rencana penggunaan PMN, Bank Man-diri mengelompokkannya menjadi dua. Yakni untuk struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit dan pemenuhan CAR (capital adequancy ratio atau rasio kecukupan modal) sesuai Basel III, serta mendukung visi Bank Mandiri menjadi regional bank sejalan dengan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Bagi negara, PMN untuk Bank Mandiri setidaknya memiliki enam manfaat. Pertama, dengan PMN maka kemampuan leverage kredit yang dimiliki oleh Bank Mandiri akan lebih besar dan dapat mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan melalui pembiayaan di sektor infrastruktur.

Kedua, peningkatan pembiayaan Bank Mandiri di

sektor infrastruktur akan diikuti dengan pembiayaan di sektor-sektor usaha pendukung infrastruktur lainnya akan memberikan multiplier efek terhadap pertum-buhan ekonomi.

Ketiga, sebagai negara dengan gross domestic pro-duct (GDP) nominal terbesar di ASEAN, sudah se-layaknya Indonesia memiliki bank yang mampu tampil menjadi terbaik dalam persaingan di regional.

Keempat, dengan meningkatnya market capitaliza-tion Bank Mandiri, nilai kekayaan pemerintah melalui saham di Bank Mandiri juga akan meningkat.

Selanjutnya manfaat kelima, peningkatan kinerja Bank Mandiri melalui dukungan permodalan juga akan meningkatkan kontribusi Bank Mandiri terhadap penda-patan negara baik melalui pembayaran pajak dan dividen.

Dan keenam, memberikan kesempatan kepada ma-syarakat untuk berpartisipasi dalam penanaman modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

42BUMN insight

info utama

PRoyeksi keuangan dengan aTau TanPa Pmn (dalam Rupiah)

PendaPaTan usaHa

laba (Rugi) oPeRasi laba (Rugi) beRsiH

TanPa Pmn dengan Pmn TanPa Pmn dengan Pmn TanPa Pmn dengan Pmn

2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016

PTPn VII 5.849.000.000 6.217.000.000 5.849.000.000 6.217.000.000 641.000.000 800.000.000 641.000.000 800.000.000 61.000.000 114.000.000 61.000.000 139.000.000

PTPn Ix 1.189.205.000 1.471.006.000 1.197.987.000 1.484.416.00 336.554.000 487.715.000 354.406.000 516.934.000 5.173.000 155.157.000 28.573.000 194.759.000

PTPn x 3.218.036.000 3.515.014.000 3.217.887.000 3.515.582.000 256.244.000 344.723.000 256.097.000 345.283.000 66.751.000 107.727.000 66.641.000 108.148.000

PTPn xI 2.612.813.942 2.917.059.127 2.610.156.320 3.007.064.194 245.622.321 250.182.199 242.825.752 318.479.464 52.483.838 58.060.063 50.386.408 109.283.011

PTPn xII 1.452.000.000 2.173.000.000 1.452.000.000 2.173.000.000 269.000.000 393.000.000 269.000.000 393.000.000 88.000.000 153.000.000 88.000.000 153.000.000


DeMi target swaseMbaDa guLa

pMn buMn perkebunan

rprp

rp rp

Areal perkebunan tebu di PTPn VII.

43BUMN insight

Februari 2015

“Dana PMN akan dialokasikan untuk memperbaiki on farm (kebun) dan off farm (pabrik dan mesin), penanaman tebu, dan revitalisasi pabrik.”

PRoyeksi keuangan dengan aTau TanPa Pmn (dalam Rupiah)

PendaPaTan usaHa

laba (Rugi) oPeRasi laba (Rugi) beRsiH

TanPa Pmn dengan Pmn TanPa Pmn dengan Pmn TanPa Pmn dengan Pmn

2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016

PTPn VII 5.849.000.000 6.217.000.000 5.849.000.000 6.217.000.000 641.000.000 800.000.000 641.000.000 800.000.000 61.000.000 114.000.000 61.000.000 139.000.000

PTPn Ix 1.189.205.000 1.471.006.000 1.197.987.000 1.484.416.00 336.554.000 487.715.000 354.406.000 516.934.000 5.173.000 155.157.000 28.573.000 194.759.000

PTPn x 3.218.036.000 3.515.014.000 3.217.887.000 3.515.582.000 256.244.000 344.723.000 256.097.000 345.283.000 66.751.000 107.727.000 66.641.000 108.148.000

PTPn xI 2.612.813.942 2.917.059.127 2.610.156.320 3.007.064.194 245.622.321 250.182.199 242.825.752 318.479.464 52.483.838 58.060.063 50.386.408 109.283.011

PTPn xII 1.452.000.000 2.173.000.000 1.452.000.000 2.173.000.000 269.000.000 393.000.000 269.000.000 393.000.000 88.000.000 153.000.000 88.000.000 153.000.000


Rencana pemerintah memberikan PMN bagi BUMN perkebunan, tertuang dalam usulan tambahan PMN bagi PTPN III yang bertindak sebagai induk holding BUMN perkebunan.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Nilai PMN yang diajukan sebesar Rp 3,15 triliun.

Menteri BUMN Rini M Soemarno menyebut alasan pemerintah mengajukan PMN adalah terkait program Presiden Joko Widodo yang menargetkan dalam tiga ta-hun ke depan Indonesia kembali mencapai swasembada gula.

“Dana PMN akan dialokasikan untuk memperbaiki on farm (kebun) dan off farm (pabrik dan mesin), pena-naman tebu, dan revitalisasi pabrik,” ucap Rini saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (19/1).

Rincian usulan PMN bagi BUMN perkebunan adalah:PTPN VII senilai Rp 157,5 miliar, digunakan untuk

optimalisasi dan peningkatan produksi serta produktivi-tas tebu pabrik gula (PG) Bungamayang dan Cintamanis.

PTPN IX, Rp 900 miliar, untuk peningkatan kapasitas PG Mojo dan PG Rendeng menjadi 4.000 ton tebu per hari (TCD) serta, pembangunan PG baru dengan kapa-sitas 10.000 TCD.

PTPN X, Rp 877,5 miliar, untuk optimalisasi PG Ngadiredjo, pembangunan co-generation PG Tjoekir, modernisasi dan pembangunan agro compleks di PG Gempolkrep.

PTPN XI, Rp 585 miliar, untuk pengembangan PG Jatiroto dan pengembangan PG Asembagus.

PTPN XII, Rp 630 miliar, untuk pembangunan PG Glenmore.

PTPN III sebagai induk holding BUMN perkebunan memandang, manfaat penambahan PMN, antara lain

perusahaan dapat melakukan investasi untuk infrastruk-tur dan peralatan produksi gula sehingga dapat mening-katkan produktivitas dan menekan biaya produksi yang akhirnya menghasilkan peningkatan laba perusahaan.

Manfaat lainnya, peningkatan investasi baik pening-katan kapasitas maupun pembuatan pabrik yang baru dan terintegrasi energi akan mendukung program swasem-bada gula nasional dan pemenuhan energi terbarukan mendukung program ketahanan energi berbasis tebu.

Tak hanya itu, manfaat lainnya berupa peningkatan kontribusi perusahaan kepada negara melalui pem-bayaran pajak dan dividen. Di sisi lain, dengan adanya peningkatan laba usaha maka akan meningkatkan jum-lah dana CSR untuk masyarakat sekitar.

Rencana pemerintah melalui Kementerian BUMN memberikan PMN, mendapat pertanyaan dari sejumlah anggota DPR. Salah satunya Nasril Bahar, yang mengata-kan lima anak perusahaan yang akan diberikan PMN statusnya tidak sebagai BUMN sehingga tidak pantas mendapat dana dari APBN.

Menteri Rini Soemarno menyatakan siap melakukan pembahasan mengenai anak usaha PTPN yang diusulkan mendapatkan PMN. Perlu diperjelas mengenai definsi BUMN dan anak usaha BUMN.

PMn akan dioptimalkan untuk memperbaiki industri gula BuMn guna mencapai target swasembada tahun.

maRTina PRianTi dokumenTasi PTPn Vii

rp

rp rprp rprp

44BUMN insight

info utama

Sebagai bagian dari Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), jalan tol di sepanjang Pulau Sumatera memang sejatinya harus dibangun. Dengan adanya

jalan tol yang menghubungkan kota-kota utama Suma-tera, diprediksi kemajuan perekonomian di wilayah barat Tanah Air ini tak kalah geliatnya dengan kecepatan pere-konomian di Pulau Jawa.

Alasannya jelas, selain memperlancar lalu lintas distribusi perdagangan, wilayah Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung memiliki potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa indahnya. Potensi yang demi-kian besar inilah yang tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhkan ekonomi, asalkan infrastruktur jalan di sepanjang wilayah tersebut menunjang kenyamanan para penikmatnya.

Alhasil, melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014, ditunjuklah PT Hutama Karya (Persero) sebagai BUMN yang bakal membangun jalan trans Sumatra. Pada Pasal 2 disebutkan, dalam rangka mempercepat pem-bangunan Jalan Tol di Sumatera didahulukan pengusa-haan empat ruas jalan tol meliputi ruas Jalan Tol Medan-Binjai, ruas Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya, ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, dan ruas Jalan Tol Bakauhe-ni-Terbanggi Besar. Adapun penugasan kepada Hutama Karya meliputi pendanaan, perencanaan teknis, pe-laksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan.

Hutama Karya pun harus berjuang guna memper-oleh dana pembangunan jalan tersebut yang diperkira-kan mencapai Rp 39,33 triliun. Salah satunya melalui

suntikan penyertaan modal negara (PMN). “Kami meng-ajukan dana PMN sebesar Rp 3,6 triliun,” tutur I Gusti Nengah Putra, Direktur Utama PT Hutama Karya.

Jika DPR menyetujui, rencananya perseroan bakal memakai Rp 1 triliun untuk membangun ruas Medan-Binjai, sedangkan sisanya akan dipakai untuk memba-ngun ruas Bakauheni-Terbangi Besar.

Menteri BUMN Rini Soemarno telah merestui Hu-tama Karya untuk melaksanakan penugasan pemerintah membangun empat ruas jalan tol di Sumatera dengan

untuk percepatan perekonoMian wiLayah barat

pt hutaMa karya (persero)

Selain mempercepat pembangunan jalan, kucuran dana PMn juga bakal menggenjot peningkatan daya saing dan kesempatan pengembangan bisnis perseroan.

andy Panca nicklas HanoaTubun

kineRja HuTama kaRya(dalam miliar rupiah)

TaHun 2012 2013 2014 (P)

Pendapatan 5.033 5.502 6.653

laba (Rugi) 108 130 142

Aset 4.933 5.934 5.804

45BUMN insight

Februari 2015

bantuan kucuran PMN. Harapannya, “Hutama Karya lebih mampu mengeksekusi pembangunan jalan tol le-bih cepat dan meningkatkan daya saing dan kesempatan bisnis korporasi,” terang Rini.

Hutama Karya mencatat, tambahan PMN pada tahun ini bakal berdampak keuntungan nan signifikan bagi perseroan. Selain adanya struktur permodalan yang lebih kuat dalam rangka melaksanakan penugasan peng-usahaan jalan tol di Sumatra, dana segar ini juga turut meningkatkan kemampuan daya ungkit (leverage) untuk

3 koRidoR PRioRiTasPalembang-Bengkulu 303 kmPekanbaru-Padang 242 kmMedan-Sibolga 175 km

PRoyeksi keuangan PeRbandingan dengan dan TanPa Pmn (dalam miliar rupiah)

keteranganTanpa Pmn dengan Pmn

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

laba RugiPendapatan usaha 7.737 8.988 10.537 12.608 7.737 8.988 10.537 12.608

laba(Rugi) operasi 584 881 1.100 1.562 584 881 1.100 1.562

laba (Rugi) Bersih 175 442 318 122 175 442 415 450

memperoleh sumber dana tambahan (pinjaman) dalam pelaksanaan pengusahaan jalan tol.

Adapun keuntungan lainnya, kemampuan perseroan untuk mengeksekusi pembangunan jalan tol bakal lebih cepat. Dan tak kalah penting, meningkatkan daya saing dan kesempatan pengembangan bisnis korporasi.

gandeng buMn lainHutama Karya tampaknya tak akan sendirian dalam membangun ruas tol di sepanjang Pulau Sumatra. Dike-tahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah mengungkapkan bahwa dalam menggarap tol Trans Sumatera ruas Indralaya-Palembang dan Medan-Binjai, Hutama Karya akan mengajak BUMN penguasa jalan tol, PT Jasa Marga Tbk, agar jalan bebas hambatan ini lebih cepat terselesaikan.

Meski mengajak BUMN lain, saham tol trans Suma-tra masih dipegang oleh Hutama Karya. Pembebasan lahan akan menggunakan anggaran APBN 2015.

Usai dikeluarkannya Perpres, September 2014, man-tan Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan bahwa Hutama Karya dinilai sudah siap memulai pembangunan tol Sumatera. Kala itu Dahlan turut menjelaskan, pem-bangunan proyek jalan trans Sumatera sepanjang 2.700 kilometer tersebut akan menerapkan pola “bangun jual”, meniru yang sudah diterapkan di negara Tiongkok.

Dengan skema tersebut, Hutama Karya bisa meng-gandeng Jasa Marga yang menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari ruas tol yang dibangun.

Adapun untuk proses konstruksi, Hutama Karya dapat menggandeng BUMN jasa kontruksi lainnya yang sudah punya pengalaman dan memiliki kemampuan dari sisi finansial, seperti PT Wijaya Karya, PT PP, dan PT Adhi Karya.

4 koRidoR uTamalampung-Palembang 358 kmPalembang-Pekanbaru 610 kmPekanbaru-Medan 548 kmMedan-Banda Aceh 460 km

Rencana Tol TRans sumaTeRa

Medan

Banda Aceh

Sibolga

Padang

Pekanbaru

Palembang

Bengkulu

lampung

46BUMN insight

info utama

Target BUMN infrastuktur ini memang tergolong tinggi. Tak hanya membutuhkan dana sekitar Rp 40 triliun untuk mengerjakan seluruh proyek pembangunan tol yang masih berjalan maupun

yang akan diincar, PT Waskita Karya Tbk juga turut berperan mengembangkan transmisi jaringan listrik di Sumatera.

Perseroan sendiri berharap, total PMN yang bakal dikucurkan pemerintah sekitar Rp 6,6 triliun. Rincian-nya, Rp 3,5 triliun di tahun ini dan Rp 3,1 triliun tahun depan.

Dari dana PMN tahun ini, perseroan akan meman-faatkan Rp 2,45 triliun, atau 70 persen untuk menyele-saikan sejumlah proyek jalan tol yang tengah dikerjakan tahun ini, semisal tol Pejagan-Pemalang dan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

“Kami mengajukan PMN sebesar Rp 3,5 triliun yang mayoritasnya sekitar 60-70% untuk mempercepat pembangunan jalan tol. Sisanya ada beberapa, seperti transmisi di Sumatera,” kata Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq.

Bila berjalan mulus, target pembangunan tol Pejagan-Pemalang yang diperkirakan rampung pada Mei 2016 mendatang, bulan berikutnya pada Juni 2016 sudah bisa dioperasikan dan bisa dinikmati masyarakat. Proyek jalan tol ini direncanakan dibangun dalam em-pat seksi. Seksi I Pejagan-Brebes Barat sepanjang 14,2 km, seksi II Brebes Barat-Brebes Timur sepanjang 6 km, seksi III Brebes Timur-Tegal Barat sepanjang 10,4 km, dan seksi IV Tegal Barat-Tegal Timur sepanjang 26,9 km.

Adapun untuk tol Bekasi-Cawang-Kampung Me-layu, rencananya terbagi atas tiga seksi, yakni 1A, IB, dan 1C. Untuk seksi 1A dan IB pembebasan lahan baru sekitar 50-60 persen. Sementara, seksi 1C di perbatasan Jakasampurna mencapai 80 persen.

Waskita mencatat, dengan dikucurkannya PMN pada tahun ini akan meningkatkan leverage perseroan untuk mendapatkan porsi pinjaman untuk mendanai investasi pada 2015 sebesar Rp 21,3 triliun untuk proyek tol dan transmisi listrik.

Atau dengan kata lain, dana PMN akan menghasil-kan proyek sebesar Rp 14 triliun. Ditambah lagi, dengan PMN akan meningkatkan pendapatan perusahaan sebe-sar Rp 9 triliun pada 2015, jauh lebih besar dibandingkan tanpa PMN yang hanya meningkat Rp 3 triliun. Demi-kian juga laba bakal meningkat 100 persen dari tahun 2014 dengan adanya PMN, sedangkan tanpa PMN hanya meningkat 30 persen (lihat infografis).

liMa tahun ke depanBukan sekadar berharap, Waskita sendiri menjanjikan

suntikan Menjanjikan Lonjakan

pt waskita karya tbk

Dengan PMn, laba perseroan akan melonjak 100 persen.

andy Panca anTaRa

Sejumlah pekerja menggunakan alat berat ketika melakukan pembangunan proyek pelabuhan di kawasan industri Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera utara, Selasa (27/1).

47BUMN insight

Februari 2015

memperoleh pemasukan tambahan dari pajak hingga Rp 36 triliun plus tambahan kekayaan bersih atas kapi-talisasi pasar perseroan yang diperkirakan mencapai Rp 60 triliun.

Kucuran PMN tersebut rencananya akan diikuti dengan aksi korporasi berupa penerbitan saham baru (right issue) pada kuartal II-2015. Nantinya, pemerintah akan menjadi standby buyer atau calon pembeli siaga, sedangkan right issue yang diterbitkan untuk publik mencapai Rp 1,8 triliun.

Diketahui, sepanjang tahun ini perseroan menar-getkan total kontrak sebesar Rp 38,8 triliun, terdiri atas Rp20,8 triliun kontrak baru dan Rp 12 triliun kontrak bawaan (carry over) dari tahun sebelumnya. Adapun alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sepanjang tahun ini tercatat sebesar Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk beberapa sektor, di antaranya untuk alat Rp 160 miliar, pre cast (beton) Rp 300 miliar, realti Rp 800 miliar, dan energi Rp 175 miliar.

PRoyeksi keuangan PeRbandingan dengan dan TanPa Pmn (dalam miliar rupiah)

Tanpa Pmn dengan Pmn

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

laba (Rugi)

Pendapatan usaha 13.370 16.686 20.825 26.010 32.512 19.687 22.565 34.103 47.071 67.560

laba(Rugi) operasi 1.336 1.793 2.243 2.825 3.635 1.898 3.049 5.742 8.492 13.105

laba (Rugi) Bersih 650 855 1.155 1.655 2.023 1.046 2.072 4.012 5.043 6.275

pemerintah akan mendapatkan keuntungan berupa nilai tambah sebesar Rp 98,4 triliun jika kucuran PMN yang diajukan peseroan direstui DPR.

Direktur Utama Waskita Karya M.Choliq mengatakan bahwa pemerintah akan mendapatkan beberapa keun-tungan, di antaranya diperoleh melalui tambahan dividen sebesar Rp 2,3 triliun. Berdasarkan perhitungan per-seroan, dalam periode 2015-2019 Waskita diproyeksikan akan memperoleh tambahan laba hingga Rp 12 triliun.

“Apabila dividen tetap 30persen , dengan kepemi-likan pemerintah 66 persen, setelah diberikan PMN, maka perhitungan dividen untuk pemerintah diperkira-kan mencapai Rp 2,38 triliun,” terang Choliq.

Di samping itu, diperkirakan pemerintah juga akan

nama PRoyek nilai

Ruas jalan Tol

Bekasi-cawang-Kampung Melayu 2.892

Pejagan-Pemalang 3.312

Pemalang Batang 1.224

Batang-Semarang 2.892

ciawi-Sukabumi 2.325

legundi-Bunder 1.840

Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 1.629

Transmisi 500 KV Sumatra 5.248

Total 21.363 kineRja WaskiTa kaRya (dalam miliar rupiah)

Tahun 2012 2013 2014 (P)

Pendapatan 8.901 9.788,28 10.426,71

laba (Rugi) 254,03 367,97 501,68

Aset 8.366,24 8.788,3 12.116,27

PenyeRaPan nilai inVesTasi TaHun 2015(dalam miliar rupiah)

48BUMN insight

info utama

“BUMN itu adalah motor penggerak, tapi tidak di-support dengan berbagi kebijakan dan pen-danaan, sedangkan di Malaysia dan Siangapura itu di-support sekali,” kata Aviliani menjelas-

kan mengapa BUMN kita masih kalah bersaing dengan negara tetangga.

Terkait dengan hal itu, Pemerintah merencanakan pemangkasan dividen BUMN dan memberikan suntikan dana berupa Pentertaan Modal Negara (PMN).

Berikut penuturan Aviliani kepada Firdaus Subhekti dari Majalah BUMN:

Bagaimana Anda melihat peran BUMN saat ini? Peran BUMN sejauh ini menurut saya sudah berkontri-busi untuk perekomian nasional. Lima tahun ke bela-kangan peran BUMN cukup besar, karena mereka sudah mulai menjalankan capex-nya. Terutama yang sudah go public, mereka memberikan kontribusi yang cukup be-sar terutama di sektor perbankan dan telekomunikasi.

Memang masih ada BUMN yang rugi, terutama yang melaksanakan Public Service Obligation (PSO). Oleh karena itu, supaya tetap kelihatan performanya, di dalam perusahaan tersebut perlu dibedakan antara yang PSO dan yang profit, khususnya dalam laporan ke-uangan. Jadi tidak dicampur, kalau sekarang ini laporan keuangan sama. Mungkin ke depan ini perlu dipisahkan. BUMN yang melaksanakan PSO itu harus dipisahkan dengan profit, baik itu dengan revenue maupun pembia-yaan. Sehingga motivasi buat direksi, juga efisiensi bisa dilakukan kalau dipisahkan antara PSO dengan yang profit.

Sinergi BUMN yang dilaksanakan sejauh ini juga sudah berjalan dengan baik, misalnya perbankan BUMN bisa memberikan pendanaan bagi BUMN-BUMN yang sebenarnya punya kapasitas tapi tidak punya dana. Hal ini bagus sekali dan perlu ditingkatkan. PT Pindad dan PT DI sekarang sudah bagus, salah satu pendorongnya karena bank BUMN sudah berani memberikan pin-jaman kepada mereka, sehingga sekarang mereka bisa untung. Sinergi itu jangan lihat untung ruginya, tapi me-lihat hasil sinergi yang lebih besar.

Bagaimana perbandingan dengan BUMN negara lain seperti Malaysia dan Singapura?Memang, kalau dibandingkan dengan BUMN Malay-sia dan Singapura masih kalah. Ini karena Singapura dan Malaysia itu BUMN-nya benar-benar menjadi pengembang di negaranya. Sedangkan di Indonesia, BUMN mau minta Penyertaan Modal Negara (PMN) saja susah. Padahal BUMN itu adalah motor pengge-rak, tapi tidak di-support dengan berbagai kebijakan dan pendanaan, sedangkan disana itu di-support sekali. Seperti Petronas misalnya, BUMN Malaysia itu disana sangat menguasai, sedangkan Indonesia yang me-nguasai bukan Pertamina sebagai BUMN tapi asing. BUMN harus didukung dengan berbagai kebijakan dan pendanaan.

Dukung buMn Dengan kebijakan Dan Dana

aViLiani, Institute for Development of Economic and Finance (Indef)

PMN itu jangan dilihat besar atau kecilnya, tapi dilihat kepentingan PMN itu untuk apa. Dilihatnya itu harus satu demi satu, yang minta PMN itu untuk kepentingan apa, dan itu masuk dalam program atau tidak. Dilihat urgensinya seberapa jauh.

49BUMN insight

Februari 2015

Yang harus dilakukan agar bisa mengejar mereka? Agar BUMN kita bisa besar seperti Malaysia dan Singa-pura, itu perlu beberapa langkah. Misalnya dividen yang dibayarkan BUMN ke pemerintah diperkecil, jadi mereka bisa berkembang. Menurut saya, harusnya biar dibesarkan dulu usahanya, toh nanti ke depan pajaknya pasti ke pemerintah juga.

Terkait PMN untuk 35 BUMN yang diusulkan Pemerintah sekarang?Banyak pro-kontra, Ada yang setuju ada juga yang tidak. Kalau menurut saya, yang paling mendasar adalah PMN itu harus jelas, jangan sekadar memberi PMN saja. PMN itu untuk pengembangan seperti apa, jadi jelas pro-gramnya, maka ada target suatu saat BUMN-BUMN tadi akan menjadi besar, jadi bukan karena rugi, terus minta tambahan modal terus.

Pemerintah akan menyuntikan Rp 48 triliun. Angka itu tidak terlalu besar? PMN itu jangan dilihat besar atau kecil-nya, tapi dilihat kepentingan PMN itu untuk apa. Dilihatnya itu harus satu demi satu, yang minta PMN itu un-tuk kepentingan apa, dan itu masuk dalam program atau tidak. Dilihat urgensinya seberapa jauh.

Pemerintah juga memangkas di-viden?Kebijakan pemangkasan dividen me-nurut saya juga bagus. Selama ini dividen ditingkatkan terus, setelah jadi APBN juga tidak kelihatan apa-apa. Alangkah lebih baiknya jika digunakan untuk mengembangkan usaha, mereka ini akan membayar pajak juga

ke pemerintah, pajak yang dibayarkan BUMN itu kan besar sekali.

Apa yang harus dilakukan agar pemangkasan divi-den dan PMN ini jelas dan tidak salah sasaran? Pertama, Sesuai dengan keinginan pemerintah PMN diharapkan bisa mendorong percepatan pembangaunan infrastuktur. Namun, harus dilihat juga prioritasnya dimana, jangan sampai minta PMN tapi tidak jelas prioritasnya.

Kedua, lihat urgensinya, misalnya, satu perusahaan BUMN go public-nya baru 5 persen, masih bisa dinaikan sampai 40 persen, bisa nambah obligasi atau nambah saham , yang penting jangan sampai saham pemerintah itu terdilusi. Selama dia masih bisa mandiri, biarkan saja.

Atau mereka bisa melakukan revaluasi, selama ini kan kalau mereka punya tanah, yang belinya pada tahun

50-an, itu harganya masih murah, nah di neraca mereka itu belum di-revaluasi. Sedangkan

harga tanah sekarang sudah naik, mung-kin aset tanah mereka sudah naik 100

kali lipat. Problemnya saat ini mereka

tidak mau melakukan revaluasi, karena kalau melakukan revaluasi itu dikenakan pajak. Jadi menurut

saya perlu berbicara kepada Men-teri Keuangan, jadi revaluasi saja

supaya agar mereka bisa pinjam uang lebih banyak. Nah, jadi pajak yang

harus dibayar bisa dijadikan PMN, atau bebas pajak dengan revaluasi.

AVIlIAnI


kolom

Oleh: Rhenald Kasali @Rhenald_Kasali

Banyak hal yang dibahas dalam seminar ter-sebut. Maklum, masalah infrastruktur sedang menjadi hot issue. Kita sangat tertinggal di sini dan sekarang sedang mati-matian mengejar.

Ada pembahasan soal segala dukungan indus-tri, termasuk ketersediaan listrik. Kondisi listrik daerah Sumatera Utara memprihatinkan. Sering byar pet. Lalu, banyak pula yang menyinggung perihal akses transportasi, terutama jalan tol dan kereta. Siapa investor yang mau membangun pa-brik di kawasan seputar Pelabuhan Kuala Tanjung kalau akses ke sana sulitnya bukan main.

Tapi, membangun infrastruktur sekelas Pelabuhan Kuala Tanjung jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bisa triliunan rupiah. Maka, saya agak surprise ketika Bambang Eka Cahyana, CEO Pelindo I, mengungkapkan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tak membutuhkan suntikan dana dari pemerintah. Salah satunya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang tengah ramai dibicarakan.

Katanya, Pelindo I akan menggalang penda-naan dengan cara yang lain. Mereka akan bermitra dengan sesama BUMN. Lalu, bersama-sama me-reka akan menerapkan skema project financing. Bagi yang agak awam, project financing adalah istilah untuk menggambarkan bahwa suatu proyek yang mampu mendanai dirinya sendiri, meski sum-

ber dananya tetap lewat pinjaman bank. Modal-nya tentu prospek proyek tersebut di masa depan. Untuk itu dibutuhkan feasibility study dan keahlian para eksekutifnya guna menyakinkan pihak bank akan masa depan proyeknya. Saya berharap ke depan akan semakin banyak proyek infrastruktur menerapkan skema pembiayaan seperti ini.

uud – uubMengapa Bambang tampaknya kurang begitu ter-tarik dengan PMN? Menurut aturan, pemberian PMN mesti melalui persetujuan DPR. Atau, kalau di daerah harus memperoleh persetujuan DPRD.

Di masa lalu, banyak cerita seram soal ini. Misalnya, banyak calo yang menawar-nawarkan kepada BUMN agar mau menerima PMN. Lalu, ada lagi lobi-lobi yang mesti dilakukan agar PMN kepada BUMN disetujui oleh DPR. Jika sudah disetujui DPR, prosesnya belum berakhir. Masih ada lagi pendekatan-pendekatan tertentu agar dana PMN tersebut cair.

Anda tahu bukan, semua itu pada akhirnya UUD. Ujung Ujungnya Duit. Bahkan mungkin bukan hanya itu. Bisa jadi malah UUB, atau Ujung Ujungnya Bui.

Perangkat hukum kita belum benar-benar tangguh melindungi negara ini dari praktek-praktek koruptif, setidaknya itulah yang ada di

sisi lain Pmn

Saya baru saja mengikuti seminar yang digelar di Jakarta oleh sebuah BUMN, PT Pelabuhan Indone-sia I (Pelindo I). Seminar itu membahas tentang pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Suma-tera Utara agar bisa menjadi industrial gateway. Tanah seluah 1000 hektar segera di bebaskan tak jauh dari pelabuhan Sei Mangkei yang kini sudah menjadi pusat industri Unilever.


kepala banyak CEO. Kita sudah punya UU Anti Korupsi, tapi itu semua belum cukup. Kita masih perlu melengkapinya dengan UU yang lain, seperti UU Pembatasan Transaksi Tunai—yang sampai sekarang belum ada.

Dengan adanya lubang semacam ini, tak heran kalau banyak CEO BUMN yang kurang suka de-ngan PMN. Lebih baik memeras keringat sedikit, tetapi aman.

SiSi lainMeski begitu ada sisi lain dari PMN yang mesti kita apresiasi. Apalagi untuk tahun 2015, dana PMN yang ditawarkan semakin jumbo saja. Nilainya pada APBN tahun ini mencapai Rp7,32 triliun, atau naik hampir 40% ketimbang tahun lalu.

Ini kabar baik, atau buruk?Anda tentu tahu bahwa uang yang ada di APBN

itu adalah uang kita. Porsi terbesar datangnya dari pajak. Oleh karena datang dari kita, maka mestinya uang itu harus kembali lagi ke kita. Bentuknya bermacam-macam. Di antaranya, lewat berbagai layanan publik, atau berupa proyek-proyek baik yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah.

Celakanya belakangan kerja pemerintah pusat dan daerah begitu lambat. Banyak penyebabnya. Kalau di masa lalu yang sering jadi tudingan adalah Inpres tentang Pengadaan Barang dan Jasa di ling-kungan pemerintahan. Banyak pejabat pemerintah yang takut menjadi pimpinan proyek, karena kha-watir melanggar Inpres ini. Belum lagi ada Komisi Pemberantasan Korupsi yang terus memantau. Kalau sekarang, yang kerap jadi tudingan adalah

kewajiban pengadaan barang dan jasa secara elek-tronik.

Lambatnya kerja pemerintah di masa lalu tercermin dari rendahnya penyerapan dana APBN. Kita bisa lihat angkanya. Untuk tahun lalu, sampai kuartal I-2014, penyerapan anggaran baru men-capai Rp7,8 triliun dari total yang tersedia Rp184,2 triliun. Jadi tak sampai 5%-nya. Malah lebih buruk ketimbang tahun 2013 yang masih bisa hampir mencapai 6%.

Maka, bagi saya, alokasi PMN ke BUMN di era agile government, sesungguhnya bisa menjadi alternatif lain dari macetnya penyaluran dana melalui mesin birokrasi. Bukankah salah satu peran BUMN adalah agent of development juga. Bukankah lewat proyek-proyeknya, apalagi itu soal infrastruktur, dana bisa mengalir juga ke masyara-kat. Lagi pula, bila disalurkan lewat BUMN maka. Ia akan memperkuat modal, akan berputar, men-jadi kegiatan ekonomi sekaligus menjadi aset yang terus bergulir. Bukan sebuah belanja pemerintah biasa.

Malah lebih aman. Sebab banyak pagar bagi BUMN, sehingga membuat mereka lebih sulit un-tuk neko-neko. Ada UU Perseroan Terbatas yang juga mesti dipatuhi—kalau itu berstatus persero. Ada UU tentang BUMN. Lagi, ada juga UU tentang Kekayaan Negara. Kalau BUMN-nya perusahaan publik, UU Pasar Modal bisa menjadi salah satu pagarnya. Dan, lainnya.

Jadi, PMN ke BUMN bukanlah sesuatu yang jelek-jelek amat. Pajaknya dari rakyat, disalurkan oleh BUMN, larinya untuk rakyat juga. Semoga.

“Bagi saya, alokasi PMN ke BUMN di era agile government, sesungguhnya bisa menjadi alternatif lain dari macetnya penyaluran dana melalui mesin birokrasi.”


kinerja

Salah satu penyebab industri pro-perti yang tiada henti bergairah adalah angka backlog (kekurangan hunian) yang hingga kini belum

terpecahkan. Gurihnya bisnis ini pun tak luput ingin dirasakan oleh perusahaan-perusahaan BUMN yang turut mengem-bangkan lini bisnisnya, khusus mengin-car kebutuhan pokok masyarakat ini.

Tengok saja BUMN-BUMN karya raksasa negeri ini yang masing-mas-ingnya memiliki anak perusahaan yang bertugas khusus di bidang properti.

pT hK realTindo

optiMistis berjaya Di 2015Seiring nama besar sang induk, perusahaan pun kian percaya diri merengguk kenaikan pendapatan hingga 50 persen tahun ini.

andy Panca & fiRdaus subHekTi

nicklas HanoaTubun

Misalnya PT Adhi Karya Tbk melalui PT Adhi Persada Properti, PT PP Tbk mela-lui PT PP Properti, PT Wijaya Karya Tbk melalui PT Wika Realty, dan PT Hutama Karya (HK) melalui PT HK Realtindo.

HK Realtindo misalnya. Setelah lima tahun dipercaya mengemban misi bisnis properti oleh sang induk, Hutama Karya, perusahaan terus melesat mengepakkan bisnisnya. Rencana jangka panjang tahap kedua (2015-2019) pun telah disusun. Target besar pun dicanangkan dalam lima tahun ke depan, mulai pendapatan

Pengembangan H Residen Kemayoran, Jakarta Pengembangan H Residen Building


sebesar 10 kali, aset 8 kali, dan laba 8-10 kali lebih besar dibandingkan saat ini.

“Kami juga akan masuk ke pendanaan modal melalui pasar uang dan pasar modal sesegera mungkin, 1-2 tahun ke depan,” ujar Muhammad Fauzan, Direktur Utama HK Realtindo.

Dirut anyar HK Realtindo ini pun optimis-tis industri properti akan tumbuh seiring pem-bangunan infrastruktur dan poros maritim yang

menjadi visi dan misi pemerintahan di bawah pim-pinan Presiden Jokowi. “Ditambah lagi dengan dekatnya kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kami yakin negeri ini akan menjadi mag-net bagi investasi. Karenanya, harus kuat dari sisi infrastruktur, terutama properti,” jelas Fauzan.

Pada tahun ini sendiri tercatat perusahaan tengah mengerjakan tujuh proyek, yakni H Resi-dence Cawang, The Enviro, H Residence Kema-yoran (Amethyst Tower), H Mansion Pejaten, Southern Balikpapan, H Residence Plemburan Inggil (Jogjakarta), dan H Mansion Balikpapan. “Adapun investasi yang kami butuhkan tahun ini sebesar Rp 1 triliun,” tutur Fauzan.

Sebagai anak perusahaan, kinerja HK Realtindo sepanjang 2014 lalu pun terbilang kinclong dengan pencapaian laba Rp 102 miliar. Perusahaan juga turut meningkatkan kompetensi dengan banyaknya sumber daya manusia yang berusia muda antara 30-45 tahun dengan total mencapai 100 orang.

Demikian juga dengan aset yang turut berkem-bang. Tercatat, perusahaan kini memiliki beberapa land banking, yakni di Kemayoran sekitar 1,8 hek-tare (ha), Balikpapan sekitar 10 ha, dan Jogjakarta sekitar 1 ha. Keberhasilan lainnya adalah dari pen-dapatan berkelanjutan (recurring income) sebesar 10% yang didapat dari H Tower (Kuningan), H Residence (Cawang), Kubikahomy (Serpong) dan Antam Office Park Town B (TB Simatupang).

Tak hanya membangun, perusahaan pun melirik bisnis jual-beli properti pada tahun ini. Di samping itu, perusahaan juga bakal mengoptimal-kan aset sang induk, Hutama Karya, di beberapa lokasi di Indonesia. Salah satunya yang berlokasi di Muara Gembong, Bekasi, menjadi kawasan wisata perikanan. “Tahun ini kami menargetkan growth hingga 40-50 persen, atau laba sekitar Rp151 miliar,” ujar Fauzan.

1. Pengembangan H Masion Balikpapan2. Pengembangan enviro Apartement3. Pengembangan Kubikahomy BSD, Serpong

1

2

3


kinerja

induk Menjadi jaMinan produkKetatnya persaingan tak membuat HK Re-altindo gentar menghadapi raksasa properti lainnya. Pasalnya, kebesaran nama sang induk, Hutama Karya, yang telah tenar mengembang-kan infrastruktur maupun bangunan besar menjadi jaminan perusahaan untuk bergerak lincah di bisnis properti.

Karenanya, HK Realtindo sendiri terus meningkatkan daya saing produknya. Caranya, adalah membangun properti yang berkualitas tinggi, tepat waktu, dan efisien. Perusahaan sendiri telah memiliki ciri-ciri produk me-liputi trust, efisien, & care guna memenuhi kebutuhan pasar properti.

“Bekal kepercayaan dari para konsumen HK (Hutama Karya) ini wajib dijaga dengan hasil properti yang kami kembangkan,” terang Fauzan.

Karenanya, perusahaan pun tetap berjuang menjaga mutu, teknologi, hingga kenyamanan. Ditambah lagi, produk properti yang dihasil-kan pun mengusung tema tertentu, semisal desain yang unik.

Salah satu contoh produk unggulan per-usahaan adalah H Tower yang berintegrasi dengan Rumah Sakit MMC di bilangan Ku-ningan, Jakarta. Bangunan jangkung 30 lantai merupakan perpaduan antara hunian dan condotel. “Target kami 2-3 tahun ke depan akan memunculkan ikon H City sebagai pro-duk properti yang kami hasilkan di beberapa lokasi,” terang Fauzan.

Pengembangan Southern

Balikpapan

Pengembangan H Residen Plemburan

Gambar pengembangan

Kencana Jimbaran


no Proyek initiation status investasi jumlah unit Harga/unit lahan

1 H Residence cawang 2011 Ongoing 237 M 510 Rp903 juta-1,8 miliar 4850 m2

2 The enviro 2011 Ongoing 110 M 300 Rp463 juta-1,1 miliar 11.046 m2

3 H Residence Kemayoran (Amethyst Tower) 2014 Ongoing 260 M 800 Rp450 juta-1 miliar 18.000 m2

4 H Mansion Pejaten 2013 Ongoing 74 M 23 Rp5-10 miliar 3.450 m2

5 Southern Balikpapan 2013 Ongoing 330 M 200 Rp1,3-1,7 miliar 13.570 m2

6 H Residence Plemburan Inggil, Jogjakarta 2015 Tahap Persiapan 153 M 372 - 3.000 m2

7 H Mansion Balikpapan 2015 Tahap Persiapan 250 M 247 - 11.400 m2

Tak hanya membangun demi bisnis semata, perusahaan sendiri terus berupaya menyasar keberpihakan hunian masyarakat berpenghasilan rendah. “Kami ikut dengan aturan hunian berimbang yang 20 persen-nya diperuntukkan bagi masyarakat menengah-bawah,” terang Fauzan.

Perusahaan pun mulai merintis hunian bertingkat (rusun) pekerja yang rencana akan bekerja sama dengan BUMN lain, yakni Pe-rumnas, KBN, JIEP, dan juga menata kawasan kumuh. “Kami memulainya dengan bekerja sama dengan perusahaan Olimpic memba-ngun hunian bagi pekerja mereka di kawasan Sentul yang rencananya ground breaking April ini,” terang Fauzan yang juga tengah mem-bidik kawasan Cimahi untuk membangun hunian menengah-bawah ini.

kineRja Hk RealTindo (dalam miliar rupiah)

Tahun 2012 2013 2014 (unaudited)

Pendapatan 213 326 364

laba 39 72 102

Aset 468 694 865

PRoyek-PRoyek Hk RealTindo

“Target kami 2-3 tahun ke depan akan memunculkan ikon H City sebagai produk properti yang kami hasilkan di beberapa lokasi.”

Muhammad fauzan


kinerja

Memang tak heran BUMN trans-portasi yang satu ini mendapat sanjungan beberapa tahun belakangan. Akselerasi si ular

besi memang terbilang gesit. Hingga puncaknya, kehadiran doble track Jakarta-Surabaya sepanjang 727 km resmi sudah beroperasi guna membantu meminimalisasi beban jalan raya pantai utara Pulau Jawa. Ditambah lagi, sepan-jang 2014 lalu pun masyarakat Sukabumi dan Cianjur turut bergembira dengan reaktivasi jalur Bogor-Sukabumi-Cian-jur melalui layanan KA Pangrango dan Kian Santang.

Tak terbayang pula lima tahun lalu kereta dan stasiun yang kerap disinggahi pedagang, pengemis maupun pengamen, kini betul-betul steril. Stasiun dan kereta hanya berisikan orang yang benar-benar hanya berniat bepergian. Pengantar pun dilarang masuk!

Tak hanya itu. Para pengguna jasa kereta jarak jauh pun kian dimanjakan dengan hadirnya berbagai layanan

pembelian tiket, mulai dari online, agen maupun minimarket yang berserak di hampir setiap pelosok daerah di Pulau Jawa ini.

Sementara pembenahan masif pun dilakukan terhadap commuter line Jabo-detabek yang mengangkut ratusan ribu penumpang setiap harinya. Tak hanya sterilisasi stasiun, perluasan lahan par-kir, pembelian ratusan kereta tambahan, penerapan tiket elektronik, kebijakan tarif progresif maupun penambahan jadwal perjalanan KA menjadi catatan tersendiri di mata para pengguna jasanya.

Kerja keras pun berbuah manis. Buktinya, pencapaian kinerja PT Kereta Api (Persero) sepanjang 2014 lalu me-ningkat dibanding tahun sebelumnya. Utamanya dalam bidang pelayanan, per-

pT Kai (persero)

kinerja MeLaju seiring LayananHasil manis pendapatan perseroan yang terus bertambah beberapa tahun belakangan juga diiringi dengan peningkatan sarana.

andy Panca nicklas HanoaTubun

Pelayanan tiket di Stasiun cikini Jakarta


seroan mencatat tahun 2014 lalu volume angkutan penumpang sekitar 280 juta penumpang atau naik sebesar 21 persen dari tahun 2013, sedangkan volume angkutan barang sekitar 32 juta ton atau naik sebesar 24 persen dari tahun 2013 (unaudited). “Jumlah penumpang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan sig-nifikan,” terang Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro.

Kenaikan penumpang dan barang ini juga diimbangi dengan meningkatnya kinerja perseroan. Diperkirakan tahun 2014 lalu perseroan merengguk laba Rp 752,8 miliar (unaudit), meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 560,7 miliar. Demikian juga aset pada 2014 menjadi Rp 17,4 triliun (unaudit), meningkat daripada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,25 triliun.

Selain pelayanan, perseroan juga terus menggenjot kebutuhan bidang sarana. Tercatat, pada 2014 lalu KAI telah mendatangkan lokomotif CC 206 sebanyak 100 unit dan CC 205 sebanyak 44 unit, serta 176 unit KRL JR seri 205 juga telah didatangkan dari Jepang.

Adapun posisi Januari 2015, tercatat KAI memiliki sarana siap operasi meli-puti 409 lokomotif (CC 201, CC 203, CC, 204, dan CC 206), 1.507 kereta, 6.499 gerbong, 572 KRL, dan 108 KRDE/KRDI. Diketahui, sarana yang dimiliki per-seroan sekitar 62 persen berusia 0-20 ta-hun, dan 38 persen berusia 21-40 tahun. Peningkatan juga dilakukan perseroan yang hingga 2014 lalu memiliki SDM se-banyak 26.657 pegawai ini dalam bidang prasarana terkait layanan fasilitas umum di stasiun.

“Perseroan mencatat tahun 2014 lalu volume angkutan penumpang sekitar 280 juta penumpang atau naik sebesar 21% dari tahun 2013, sedangkan volume angkutan barang sekitar 32 juta ton atau naik sebesar 24%.”


kinerja

rp

Konsistensi untuk meningkatkan pelayanan sendiri telah diwujudkan KAI dengan beragam inovasi yang diberikan kepada penumpangnya. Semisal mulai 1 Juli 2014 lalu perseroan memberlakukan harga yang sama untuk pembelian tiket KA di stasiun dan di seluruh channel resmi di luar stasiun, seperti minimar-ket, kantor pos, Pegadaian, website, dan seluruh agen resmi yang sudah bekerja sama dengan KAI.

Adapun di awal September 2014, KAI juga meluncurkan aplikasi mobile KAI Access untuk mempermudah calon pe-numpang dalam melakukan pemesanan tiket secara online dan mendapatkan info-info terbaru dari PT KAI. Lalu pada bulan berikutnya, Oktober 2014, melalui anak usahanya, PT Reska Multi Usaha, KAI telah menerapkan sistem e-parking di stasiun-stasiun kereta api di Jabodetabek.

“Beberapa hal dalam bidang layanan tersebut di atas, tentunya bermuara un-tuk memberikan layanan yang optimal untuk para pengguna jasa KA,” tutur Edi.

Sepanjang 2014 lalu KAI juga telah meluncurkan beberapa rute angkutan penumpang anyar, seperti KA Siliwangi, KA New Sidomukti, dan KA Kalijaga. Adapun kereta angkutan barang yang baru, antara lain angkutan Aqua (Stasiun Cicurug-Jakarta Gudang), angkutan se-men (Stasiun Nambo-Banyuwangi), dan angkutan pasir (Wates-Nambo).

aMankan lahanSeiring dengan meningkatnya jumlah penumpang dan juga barang dari tahun ke tahun, KAI meyakini si ular besi tetap menajdi primadona angkutan massal pada tahun ini. Tak heran, pada 2015 ini KAI menargetkan pertumbuhan ang-kutan barang sebesar 35% dan angkutan penumpang sebesar 10%. Tahun ini juga KAI berencana membeli 5 set K1, 5 set K3 AC, 392 unit gerbong PPCW, dan KRL seri 205 sebanyak 120 unit.

Selain itu, perseroan juga bertekad membersihkan permukiman liar di kawasan sekitar rel kereta di seluruh dae-rah dengan target awal di Jakarta, serta memanfaatkan aset lahan dengan cara menyewakan untuk jangka panjang dan mendapat restu Menteri BUMN. “Kalau nilai, tergantung luas dan NJOP,” ujar Edi.

Tahun ini perseroan bakal fokus membangun jalur Trans Sumatera yang

kineRja keuangan PT kai (PeRseRo)(dalam juta rupiah)

Tahun 2014 (unaudit) 2013 2012

Aset 17.425.470 15.258.771 8.961.062

Pendapatan operasi 10.352.295 8.600.972 6.966.237

laba Bersih 752.834 560.717 425.105

PencaPaian sePanjang 2014

no uRaian jumlaH

1.

Aset

- Tanah non-RoW 270 juta m2 (disertifikasi 90 juta m2)

- Rumah Dinas 16.000 unit (8.517 unit clean and clear)

2. Volume Angkutan Penumpang 280 juta

3. Volume Angkutan Barang 32 juta ton

4. lokomotif Baru 144 (total 409)

5. KRl Baru 176 (total 572)

6. SDM 26.657 pegawai

RuTe baRu angkuTan PenumPang sePanjang 2014KA Siliwangi (Sukabumi-cianjur)KA new Sidomukti (Solo Balapan-yogyakarta)KA Kalijaga (Purwosari-Semarang Poncol)KA Sarangan ekspres (Surabaya Gubeng-Madiun)KA Kamandaka (Purwokerto-Semarang Tawang)KA Pekalongan ekspres (Semarang Tawang-Pekalongan)KA Menoreh 2 (Semarang Tawang-Pasar Senen)KA Joko Tingkir (Pasar Senen-Purwosari)KA Tegal Bahari (Gambir-Tegal)

masih terputus. “Ke depan kita ingin Trans Sumatra, sebenarnya sudah ada track-nya, hanya putus-putus.”

Edi menjelaskan, jalur-jalur terputus tersebut di antaranya jalur Bakaheuni-Tarahan, Palembang-Jambi, Jambi-Pekanbaru, Pekanbaru-Dumai dan Dumai-Prapat. Adapun anggaran untuk pembangunan jalur tersebut, sa-lah satunya berasal dari penyertaan mo-dal negara (PMN) yang telah diajukan pada 2014, yakni senilai Rp 2,75 triliun.

Selain mengajukan PMN, perseroan sendiri juga telah menandatangani kon-

trak public service obligation/PSO yang berlaku sejak 1 Januari hingga 31 Desem-ber 2015 senilai Rp1.523.737.021.893. Namun, mekanisme pembelian tiket yang dilakukan H-90 menyebabkan pemberlakuan tarif PSO untuk KA jarak jauh dan sedang dimulai dari tanggal 1 Maret 2015. Beberapa KA yang men-dapatkan PSO, di antaranya KA Logawa, KA Kertajaya, KA Progo, KA Tawangjaya, KA Serayu, KA Merak Jaya, KA Kalijaga, KRD Surabaya, KRD Prameks, Commu-ter Line Jabodetabek, dan KA Lebaran Pasundan.

rp

rp

rp

rp rp

JIWASRAYA SIAP JADI JUARA

HENDRISMAN RAHIMPresident Director/CEO

Jiwasraya

POTENSI SUPER-BESAR HOLDING PERKEBUNAN

TANTANGAN BARUDWI SOETJIPTO

TAK SEKADAR KURSI KELAS EKONOMI

PEMULIHAN LAHAN EKS TAMBANG TIMAH

NO. 3 TAHUN I | DESEMBER 2014

D I N A M I K A | S I

NO

. 3 TAH

UN

I | DESEM

BER

2014

D I N

A M

I K A | K I N

E R J A | K O

N T R I B U S I

Rp 30.000,-

mau iklan?Hubungi!

Tel 021 34832534 Fax 021 34832547


kerja!

Bukan beristirahat dan melepas lelah. Akhir pekan tetaplah week day bagi Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno. Seperti pada Sabtu, 10 Januari, Rini meng-habiskan waktu di Surabaya bersama sejumlah direksi

BUMN. Terbang dengan Citilink, mendarat di Terminal 1 Banda-

ra Internasional Juanda, rombongan langsung meluncur ke gudang Perum Bulog Divisi Regional Surabaya Utara di Bu-duran, Sidoarjo. Rini dengan sepatu ketsnya gesit memasuki gudang yang menyimpan beras untuk rakyat miskin (raskin). Ia mengingatkan pentingnya penyimpanan beras yang baik agar kualitasnya tetap terjaga saat diterima masyarakat.

Rombongan kemudian ke terminal petikemas berkon-sep hijau pertama di Indonesia milik PT Pelindo III (Per-sero), Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.”Terminal Teluk Lamong ini pelabuhan kita yang

akhir pekan Di kota pahLawan

12.22 WibMeninjau

Terminal Teluk lamong,

Pelabuhan Tanjung Perak,

Surabaya

06.16 WibDalam pesawat kelas ekonomi menuju Surabaya


telah dibangun oleh Pelindo III de-ngan perencanaan yang sangat baik, berteknologi modern guna mendukung efisiensi pengangkutan logistik,” kata Rini saat berkunjung ke dermaga dan melihat langsung fasilitas Ship to Shore Crane.

Dari Teluk Lamong, iring-iringan menuju ke Gresik untuk melihat lang-sung proses produksi baja di PT Barata Indonesia (Persero). Panasnya suhu pabrik tak menghalangi Rini untuk blu-sukan. Ia memuji standar produksi yang sudah cukup baik sehingga bisa meme-nuhi pesanan ekspor dari Kanada. Usai menikmati kuliner Rawon Nguling, rute selanjutnya adalah mengunjungi PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero).

Tak terlihat lelah, Rini berjalan me-nuju Terminal Gapura Surya Nusantara. Teminal penumpang kapal laut modern pertama di Indonesia, dengan fasilitas

garbarata menghubungkan terminal dan kapal. Beragam detil terminal yang megah tersebut tak luput dari inspeksi Rini. “Nantinya semua terminal pe-numpang harus sebaik Terminal Gapura Surya Nusantara ini, agar penumpang dapat menunggu keberangkatan dengan lebih nyaman,” ucapnya.“Tidak harus mewah, tetapi kodisinya harus baik, ber-sih, dan rapi.”

Pada sore hari, Presiden Joko Widodo tiba di Surabaya, dalam rangkaian kun-

jungan ke BUMN strategis yang mem-roduksi alutsista untuk TNI dan Plri. Rini mendampingi Presiden mengunjungi PT PAL Indonesia (Persero), lalu ke PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero). Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain Menteri Pertahanan Ryamiz-ard Ryacudu dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Bagi Menteri BUMN Rini Soemarno, akhir pekan identik dengan kerja, kerja, kerja…!

12.57 WibMeninjau PT Barata Indonesia (Persero)

15.00 WibMeninjau Terminal Penumpang GSn PT Pelindo III


analisis

melanjuTkan konsolidasi ekonomi di TaHun 2015

Persis seperti yang diperkirakan banyak pihak, tahun 2014 lalu benar-benar menjadi tantangan tersendiri bagi ekonomi Indonesia. Tahun 2014 disebut dengan tahun politik adalah benar adanya. Dua agenda politik besar, yaitu pemilihan legislatif dan presiden, terbukti telah mengerem laju perekonomian. Namun faktor global juga ikut menekan.

Perlambatan ekonomi Tiongkok dan Uni Eropa serta belum kuatnya perekonomian Jepang turut mengkontri-busi perlambatan ekonomi Indonesia. Tidak berlebihan jika dikatakan di tengah kepungan tantangan tadi, kondisi ekonomi makro sepanjang tahun lalu menunjukkan kinerja cukup baik. Pertumbuhan ekonomi pada 2014 ter-catat sebesar 5,0% (angka sementara), lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 5,5%.

Ini semua akibat kebijakan moneter dan fiskal yang cenderung ketat yang otomatis menjadi kendala pertum-buhan ekonomi. Selain itu, tingkat inflasi 2014 tercatat 8.36%, lebih tinggi dari asumsi APBN-P 2014 yang 5,3%. Di sisi lain, terpaparkan juga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang rata-rata sepanjang tahun 2014 di level Rp 11.878, atau lebih lemah dari target APBN-P 2014 yang berada pada level Rp 11.600 per dolar AS.

Realisasi suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,8%, lebih rendah dari asumsi dalam APBN-P 2014 sebesar 6,0%. Hal ini utamanya di-pengaruhi oleh masih tingginya permintaan akan surat berharga negara (SBN) meskipun likuiditas global relatif ketat. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) tercatat 97 dolar AS per barel, lebih rendah dari asumsi dalam APBN-P 2014 sebesar 105 dolar AS per barel.

Terakhir, untuk rata-rata lifting minyak mentah In-donesia, realisasinya mencapai 794 ribu barel per hari, yang berarti lebih rendah dari target APBN-P 2014 yang 818 ribu barel per hari. Hal ini lantaran kapasitas pro-duksi oleh kilang-kilang minyak di dalam negeri masih belum optimal. Sedangkan realisasi lifting gas mencapai 1,224 juta barel setara minyak per hari, sesuai dengan targetnya dalam APBN-P 2014.

Kendati seluruh asumsi makroekonomi meleset, namun ada perbaikan realisasi belanja kementerian/lem-baga pada APBNP 2014. Dari pagu belanja K/L Rp602,3 triliun, yang terealisasi Rp562,5 triliun atau sekitar 93,4%.

Untuk penerimaan maupun belanja negara tidak mencapai target. Angka sementara total penerimaan negara sepanjang tahun 2014 adalah Rp 1.537,2 triliun. Angka ini adalah 94% dari target sebesar Rp 1.635,4 triliun. Hampir semua jenis penerimaan, terutama per-pajakan (91,7%), lebih rendah dari targetnya.

Untuk penerimaan perpajakan, realisasinya Rp 1.143,3 triliun atau 91,7%. Realisasi sementara total pe-nerimaan pajak tahun 2014 mencapai Rp 981,9 triliun per 31 Desember 2014 atau 91,5% dari target. Pening-katan shortfall ini karena kegagalan pencapaian target di sejumlah sektor pajak dan cukai.

Adapun penerimaan cukai meleset, akibat peneri-maan dari pos bea masuk dan bea keluar yang jauh dari target. Ini imbas pelambatan ekspor-impor dan turunnya harga komoditas. Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkumpul Rp 390,7 triliun, melebihi target yang Rp 386,9 triliun. Kemudian penerimaan hibah ter-catat Rp 3,2 triliun, juga lebih dari target Rp 2,3 triliun.

Sedangkan untuk belanja negara, realisasinya adalah Rp 1.864,6. Jumlah ini adalah 99% dari target Rp 1.876,9 triliun. Defisit anggaran sebesar 2,26% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini belum final karena dimungkinkan masih ada perubahan, khususnya untuk penerimaan.

Yang menarik adalah subsidi energi yang berkurang signifikan. Dalam APBN-P 2014, pemerintah mengang-garkan subsidi BBM, Bahan Bakar Nabati (BBN), dan elpiji 3 kg sebesar Rp 246,5 triliun. Untuk subsidi BBM sendiri, anggarannya Rp 179,79 triliun. Realisasi subsidi BBM tercatat Rp 164,84 triliun, terdiri dari premium Rp 91,4 triliun, solar Rp 67,23 triliun, dan minyak tanah Rp 6,21 triliun.

Artinya, realisasi subsidi BBM hanya 91,7% dari pagunya. Penyebabnya antara lain karena pengaruh ICP (harga minyak mentah Indonesia) yang di tahun 2014 ra-ta-rata ICP sebesar 97 dolar AS/barel atau lebih rendah

Oleh: Ryan KiryantoKepala ekonom BnI


dari asumsi 105 dolar AS/barel. Selain itu, kenaikan harga BBM jenis premium dan solar juga membantu menekan anggaran subsidi. Pada 18 November 2014, harga premium dan solar di-naikkan masing-masing sebesar Rp 2.000/liter.

Apapun hasil yang telah dicapai tahun lalu, yang patut dicermati adalah realisasi pertumbuhan ekonomi 5,0% (angka sementara) atau di bawah target 5,5%. Sebenarnya bukan hanya karena faktor domestik sebagai penyebabnya, melainkan faktor global yang jauh lebih dominan pengaruhnya.

proSpek 2015Belajar dari capaian kinerja perekonomian di sepanjang tahun 2014 lalu, pemerintahan Joko Widodo-M. Jusuf Kalla serta seluruh kementerian Kabinet Kerja harus belajar banyak. Pe-merintah harus menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memacu perekonomian. Satu-satunya peluang ialah dengan menjaga konsumsi yang stabil sekaligus meningkatkan inves-tasi pemerintah.

Banyak pihak sudah menyampai-kan pandangan bahwa Indonesia bakal menghadapi tantangan berat terkait perkembangan ekonomi global pada tahun ini. Salah satu dasarnya adalah langkah Dana Moneter Internasional (IMF) yang telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk ketiga kalinya pada 2014.

Dalam laporan bertajuk World Economic Outlook, lembaga donor itu memangkas proyeksi pertumbuhan global menjadi 3,3% pada 2014 dari se-belumnya 3,4%. Sementara Bank Dunia lebih konservatif dengan proyeksi per-tumbuhan 3,4% pada tahun ini.

Proyeksi IMF dan Bank Dunia men-cerminkan optimisme lembaga donor tersebut bahwa kondisi perekonomian global tahun depan relatif akan lebih baik dari tahun ini. Namun proyeksi tersebut juga mendasarkan diri pada seberapa cepat negara-negara kaya atau maju akan mampu me-lepaskan diri dari jerat utang dan tingkat pengangguran yang tinggi selama krisis finansial global pada 2007-2009.

Terhadap ekonomi Indonesia, Bank Dunia memproyeksi-kan pertumbuhan ekonomi yang semula 5,6% kemudian dire-visi ke bawah menjadi 5,3%. Untuk tahun 2014 lalu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah diturunkan dari 5,2% menjadi 5,1%. Faktanya, realisasi pertumbuhan ekonomi Indo-nesia 2014 berkisar 5,0% saja.

Hal itu tecermin dari kinerja realisasi APBN 2014 dimana di sepanjang 2014 total sementara penerimaan negara Rp1.537,2 triliun, atau 94% dari target untuk penerimaan negara awalnya Rp1.635,4 triliun. Banyak angka yang lebih rendah dari target-nya dimana hampir semuanya dari jenis-jenis penerimaan dan terutama untuk perpajakan.

Sudah begitu Indonesia juga masih dihadapkan pada ancaman defisit perdagangan dan defisit transaksi berjalan/

DTB (current account deficit/CAD) masih cukup besar, yang diperkirakan belum ada perbaikan yang berarti pada tahun ini. Belum lagi laju inflasi yang ditargetkan pemerintah di kisaran 4%-5% masih dipertanyakan banyak pihak untuk mendu-kung pertumbuhan ekonomi negeri ini.

Dari sisi eksternal, ekonomi Indonesia pada tahun ini masih dibayangi oleh kebijakan bank sentral AS (The Fed), yang sudah menghentikan paket stimulus pada Oktober 2014 lalu (tapering off) dan kini tengah berancang-ancang menaikkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) di kisaran semester II-2015.

Maka, potensi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dapat didongkrak dari level 5,0% tahun lalu menjadi 5,2-5,6% asalkan didukung oleh peningkatan investasi dan eks-por manufaktur.

Dana penghematan dari subsidi BBM akan menjadi pen-dorong perekonomian Indonesia jika dialihkan untuk proyek-proyek produktif. Urgensi menyukseskan berbagai pem-bangunan infrastruktur harus menjadi prioritas utama seluruh

pemangku kepentingan, mengingat hal itu memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan kesejahteraan rakyat dan berperan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi wilayah atau daerah.

Investasi infrastruktur baik dari pemerintah maupun swasta dan ma-syarakat perlu terus didorong guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor riil, penyerapan tenaga kerja guna mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta menumbuhkan inves-tasi sektor lainnya.

Jadi, dapat dikatakan tahun 2015 perekonomian Indonesia bakal mem-baik dari 5,0% (2014) menjadi 5,2-5,6%

karena disokong oleh membaiknya proyeksi pertumbuhan eko-nomi dunia dari 3,4% (2014) menjadi 4% (2015). Peningkatan ini karena membaiknya perekonomian negara-negara maju, yang menyumbang 60,8% produk domestik bruto (PDB) dunia, kendati tidak merata.

Amerika Serikat (AS), yang menyumbang 22,5% PDB du-nia, diperkirakan tumbuh 3%, meningkat dari 1,7% (2014). Uni Eropa (di luar Inggris) menyumbang 17,2% PDB dunia, diper-kirakan tumbuh 1,5 % atau meningkat dari 1,1 % (2014). Adapun Jepang menyumbang 6,6% PDB dunia, agak sedikit melambat dan diperkirakan tumbuh hanya 1,1 %, alias turun dari 1,6 % (2014).

Akhirnya, berbagai tantangan dan peluang pembangunan ekonomi yang dihadapi di tahun ini diharapkan dapat memacu semua pihak untuk lebih memanfaatkan momentum dan meng-optimalkan segala daya upaya dalam menjamin percepatan pembangunan infrastruktur agar dapat memacu berkembang-nya sektor ekonomi produktif, guna mengatasi masalah kesen-jangan serta mempercepat terwujudnya kemandirian ekonomi nasional.


titik balik

Industri yang digeluti PPI merupakan dunia perdagangan di mana persaingannya sangat ketat. Sehingga harus ada terobosan kalau tidak mau terus-terus merugi dan mati.

WAHyu SuPARyono


Tak banyak orang yang mengenal PT Per-usahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI. Padahal PPI merupakan satu-sa-tunya BUMN trading company di Indonesia yang dikenal pula dengan brand Indonesia

Trade Corporation (ITC). Perusahaan ini dibentuk hasil merger dari tiga

BUMN niaga, yaitu PT Tjipta Niaga (Persero), PT Dharma Niaga (Persero) dan PT Pantja Niaga (Persero). Tujuan dari penggabungan ini untuk me-ningkatkan efisiensi manajemen, memaksimalkan keuntungan, integrasi bisnis, dan meningkatkan kepemilikan aset.

PPI berdasarkan Keputusan Menteri Menteri Perdagangan Nomor 44/M-DAG/PER/9/2009, di-

tunjuk sebagai perusahaan satu-satunya yang dapat melakukan perdagangan dan pendistribusian Bahan Kimia Berbahaya di wilayah Indonesia. Dalam Ke-putusan ini, terdapat 305 (tiga ratus lima) jenis ba-han kimia berbahaya yang dikendalikan dan hanya dapat dijual dan didistribusikan oleh PPI.

Namun, kinerja BUMN hasil merger ini trennya selalu menurun. Tahun 2013 lalu PPI membuku-kan laba bersih sebesar Rp 18 miliar terjun bebas dari tahun 2012 sebesar Rp 60 miliar. Bahkan 2014 perusahaan merugi. Keuntungan yang diperoleh beberapa tahun terakhir ternyata bukan hasil ki-nerja perusahaan tapi karena hasil penjualan aset. Beban masa lalu masih membelenggu PPI. Hasil merger masih meyisakan beban utang yang tak

Julianto nicklas hanoatubun

omset yang terus menurun, utang yang menggunung warisan masa lalu, menyebabkan perusahaan limbung. Manajemen baru terus berbenah menuju perusahaan dagang yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi, serta menguasai sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri.

pt perusahaan perDagangan inDonesia (persero)

out of the box MeMbangkitkan perusahaan


titik balik

sedikit. Kalau ditotal beban PPI sekitar Rp 600 miliar, sebuah angka yang sangat besar untuk perusahaan sekelas PPI. Beban ini terus meggelayuti kinerja per-usahaan.

Sementara, tantangan industri kede-pan kian berat. Industri yang digeluti PPI merupakan dunia perdagangan dimana persaingannya sangat ketat. Sehingga harus ada terobosan kalau tidak mau terus-terus merugi dan mati. Padahal, PPI didukung cabang yang tersebar di seluruh Indonesia di 34 provinsi dan memiliki 960 karyawan. Selain itu, PPI juga memiliki beberapa anak usaha un-tuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Anak usaha PPI terdiri dari PT Dharma Niaga Putra Steel. Perusahaan yang ber-gerak di bidang pengolahan seng dengan merk “Angsa Hiu” dan “Kepala Kerbau”. Pabrik ini berdiri sejak tahun 1973 dan mulai berproduksi tahun 1974. Kapa-sitas prosuksinya 1.200 ton per bulan atau 13.200 ton per tahun. Perusahaan yang beralamat di Palembang, Sumatera Selatan, ini mempekerjakan sebanyak 110 orang.

Sulwan Silondae, sebagai Direktur Ke-uangan dan IT.

Wahyu menyampaikan tekadnya ke depan jajaran PPI akan dipaksa untuk berpikir out of the box agar lebih kreatif dan bekerja lebih keras. Karena bisnis perdagangan memiliki market yang sa-ngat kompetitif, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang sudah didepan mata. “Trust menjadi kunci utama dalam bisnis perdagangan. Dengan didukung kerja keras tim yang solid antara manajemen dan pegawai, serta trategi yang jitu dan diperkuat oleh proses eksekusi yang transparan, diharapkan dapat membawa PPI ke arah yang lebih baik,” ujar mantan Direktur Keuangan Pelindo III waktu itu.

Sesuai dengan Visi perusahaan menjadi Perusahaan Dagang yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi, serta menguasai sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri. Saat ini Komoditi merupakan andalan dan sangat strategis yang dimiliki PPI. “Dalam jangka pendek ini yang akan kita tingkatkan,” tekad Wahyu.

Ada juga PT Trisari Veem, perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Pengurusan Transportasi (Forwarder). Jasa yang ditangani meliputi Internasional Freight Forwarding (Sea and Air Freight), Inter-insuller, Custom Clearance (EMKL/ U), Angkutan (Land Transportation), Depot Container dan Bongkar Muat (PBM). PT Trisari Veem saat ini memiliki satu ca-bang di Medan serta dua anak Perusahaan yakni PT PBM Trisari Terminal Tanjung Priok dan PT PBM Trisari Bandar Bela-wan. Selain itu, ada PT Isuzu Astra Motor Indonesia merupakan afiliasi perusahaan PPI yang bergerak di bidang penjualan kendaraan bermotor sebagai Agen Tung-gal dan Assembling produk Isuzu Motor dari PT Astra Internasional.

Angin perubahan itu datang ketika Kementerian BUMN menetapkan su-sunan Direksi baru untuk PPI. Wahyu Suparyono dipercaya menahkodai per-usahaan perdagangan pelat merah ini, kemudian Dayu Padmara Rengganis se-bagai Direktur Komersil I, Sunarya seba-gai Direktur Komersial II, Indra Agastya sebagai Direktur SDM dan Umum, dan

Karyawan PPI sedang mengadakan

meeting.


Menyentuh jiwa, MeMbangunkan raga, MenghaDirkan perubahan

sebelum PPI dimerger. Hutang BUMN niaga-niaga sebelumnya,” terang Wahyu.

Lantas setelah tahu persis jeroan PPI, Wahyu melakukan apa? “Sejak pertama kali menginjakan kaki di kantor PPI, pada tanggal 17 Juni 2014, saya tidak me-nanyakan ruang kerja saya menanyakan kepada Satpam dimana tempat ibadah,” terangnya. Karena menurut dia, Kondisi perusahaan yang banyak utang dan ki-nerjanya relatif kurang sehat ini yang ha-rus ditata pertama kali adalah manusia-nya. Wahyu mengutamakan membangun jiwa terlebih dahulu, karena menurut dia ketika jiwa sudah tersentuh secara oto-matis raga-nya akan mengikuti.

“Hari itu juga, saya rapat direksi pertama kali dan memuat kesepakatan. Kerja harus sesuai dengan fakta integri-tas yang ditandatangani bersama. Kita bekerja harus nothing to lose dan bekerja harus kompak. Bekerja tanpa agenda pribadi, bekerja tanpa conflict of interest,” kata Wahyu. Siang hari, dia mengum-pulkan semua pegawai untuk memper-kenalkan direksi yang baru. Sekaligus pencerahan untuk melakukan peruahan. Revolusi mental di PPI dengan cara ber-pikir out of the box.

“Perubahan yang saya lakukan adalah sederhana. Bahkan sangat sederhana,” kata Wahyu. Dia membangun kebersa-maan diantara karyawan PPI , caranya 10 menit sebelum waktu sholat Dzuhur atau Ashar dia mengharuskan berhenti bekerja bagi karyawan yang beragama Islam. Sholat dulu. Sedangkan yang non muslim silahkan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

“Nomenkelatur perusahaan saya ganti supaya aksi korporasi jelas. Saya merubah sistem pembukuan yang selama ini semi sentralisasi saya ubah menjadi desentral-isasi, semua bisa dilakukan cabang. Ko-mite disiplin pegawai saya bentuk untuk mengatasi pegawai yang tidak disiplin. Saya ini mau dagang tapi saya benahi dulu internal di PPI,” tutur Wahyu. “Sisi tata kelola perusahaan, saya tidak segan-segan untuk memberhentikan pegawai di PPI yang bekerja tidak sebagaimana mestinya.

Wahyu Suparyono, efektif per 17 Juni 2014 menahkodai PPI. Dia sadar betul apa yang sedang terjadi di perusahaan tempat

dia berada. “Tiga minggu sebelum ma-suk saya sudah sudah membaca laporan manajemen dan laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2013. Dari sana saya mengetahui bahwa kondisi PPI ini belum sehat,” ungkap Wahyu. Mantan Direktur Keuangan Pelindo III ini yakin karena tren omset PPI yang turun.

“Penurunan omset ini lama kela-maan akan mempengaruhi kinerja perusahaan,” katanya. Selain itu Wahyu juga melihat besarnya utang perusahaan. “Lebih dari Rp 600 miliar, ini merupakan angka yang relatif besar untuk ukuran PPI, apalagi ini adalah utang jangka pan-jang yang belum tersentuh pembayaran,” kata Wahyu. Hutang yang tidak pernah

Julianto nicklas hanoatubun

“... Kita bekerja harus nothing to lose dan harus kompak. Bekerja tanpa agenda pribadi, bekerja tanpa conflict of interest.”

tersentuh pembayaran itu tersebar di be-berapa pihak diantaranya hutang kepada negara melalui eks BPPN, Lebih dari Rp 500 miliar. Utang Rekening Dana Inves-tasi (RDI) lebih kurang Rp 100 miliar. “Ini semua merupakan utang masa lalu


titik balik

Sudah 2 pegawai satu level dibawah di-reksi karena menyim pang. Saya berhenti-kan tanpa ragu.”

Karena PPI ini beradasal dari per-usahaan merger yang punya karakter berbeda-beda harus disatukan. Dulu karyawan PPI ini sempat hilang keper-cayaan kepada pemimpin, kehilangan arah. Ibarat kapal goyang karena tidak percaya pada nahkoda. Sekarang ini sudah terjalin kedekatan antara direksi dan karyawan. “Sekarang sudah ada chemistry antara direksi dan komisaris. Sebelumnya hubunganya tidak smooth, terbukti ada RKAP yang belum ditanda tangani sampai sekarang,” jelas Wahyu. “Organisasinya rapuh, semua oarang ja-lan sendiri-sendiri seperti sapu lidi, kalau tercerai berai apa yang bisa dihasilkan?”

Semua urusan Internal beres. Baru Wahyu masuk ke pembenahan di bidang pekerjaan. “Saya sowan ke regulator, saya datangi Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Dirjen Kerjasama Perdagangan Interna-sitional Kementerian Perdagangan dan juga ke Kementerian Perindustrian. Ka-rena kementerian teknis PPI berada di-sana. Selain itu saya datang ke pemasok, karena dalam perdagangan itu intinya adalah memperlancar distribusi barang,” terangnya.

Menurut Wahyu, PPI seharusnya kaya, aset tetapnya banyak tersebar dimana-mana. Sayangnya pembukuan-nya masih kacau, ada yang dibukukan ada yang tidak dibukukan. “Untuk itu saya menggandeng Badan Pengawasan Ke-uangan dan Pembangunan (BPKP)untuk bersama melakukan inventasisasi aset dan clereance aset. Saya ingin tahu aset sebenarnya PPI itu berapa? Suratnya di-mana dan ditempati siapa?” tanya Wahyu

Selama proses itu ternyata ada aset PPI yang disewakan dengan tidak benar. Masih ada aset perusahaan yang disewa kemudian disewakan kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi. “Ini tidak benar. Selama 6 bulan dari sini saya bisa tarik uang Rp 3,3 miliar. Penataan aset ini bukan hal yang mudah. Namun dalam waktu 6 bulan se-mua aset milik PPI sudah terdata dan jelas statusnya. Penataan aset sudah selesai dan akan saya laporkan kepada kementerian BUMN secepatnya,” ungkap Wahyu.

Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka. Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia. Puluhan perusahaan yang bergerak

dalam bidang perdagangan, perminyakan, perkapalan, perkebunan dan lain-lain dinasionalisasi.

Di antara puluhan perusahaan Belanda yang dinasionalisasi, terdapat lima perusahaan besar yang mendapat julukan “the big five”. Kelima perusahaan ini, di masa kolonial merupakan perusahaan yang mengendalikan perdagangan dan ekspor impor berbagai hasil perkebunan ke manca negara. Kelimanya adalah Jacobson van den Berg, lindeteves, Internatio, Borsumy, dan Geo Wehry.

Manfaat penataan aset ini sangat besar. Aset perusahaan statusnya jelas, sehingga bisa dioptimalkan.

“Saya sudah mengajak BUMN karya untuk melihat aset-aset yang ada siapa tahu ada yang bisa dikerjasamakan. Saya sudah melakukan MoU dengan PT Hutama Karya, PT Ninya Karya, PT Waskita Karya, PT PP untuk melihat aset untuk dikerjasamakan. Hasilnya sampai saat ini masih dalam proses,” terang Wahyu.

Banyak sekali perubahan? Sistem perusahaan sudah mulai jalan. Cita-cita untuk mewujudkan PPI meraih laba bukan dari penjualan aset sudah didepan mata. “Target saya omset tahun ini tembus di angka Rp 2 trilun. Angka ini tidak jauh dari angka tahun lalu, tapi omset tahun lalu ada catatan penjualan yang seharusnya bukan omset dicatatkan sebagai omset,” terang Wahyu.

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), PPI memerlukan modal. Oleh

Lahir Dari kejayaan Masa LaLu


keunggulan lokasi :• DeKAT DenGAn AReA SenTRA BISnIS• loKASI SAnGAT STRATeGIS KARenA BeRADA

DI AReA RInG 1 (SATu) ISTAnA MeRDeKA, MonAS DAn KAnToR-KAnToR PeMeRInTAHAn

fasiliTas bangunan : • BAnGunAn 5 lAnTAI• DAyA lISTRIK Pln TeRPASAnG 1100 KVA• SAMBunGAn TelePon TelKoM• Ac SenTRAl• GenSeT (2 unIT) : cATeRPIllAR, 2 x 820 KVA• lIfT (3 unIT) : 2 lIfT PenuMPAnG, 1 lIfT

BARAnG• AKSeS InTeRneT HoTSPoT

fasiliTas lain :• BASeMenT unTuK PARKIR MoBIl DAn MoToR• RuAnG RAPAT• SecuRITy 24 JAM• lAyAnAn oVeRTIMe• TeMPAT IBADAH

diseWakan Ruang kanToR Wisma iTc jl. abdul muis no. 8-10,

jakaRTa PusaT

Hubungi : RiTa/Tania

(021) 351 06163862141

The big five ini kemudian berganti nama menjadi PT. Tjipta niaga (Persero), PT. Dharma niaga (Persero) dan PT. Pantja niaga (Persero) atau biasa disebut BuMn niaga. Ketika era nasionalisasi ini para pimpinan BuMn ini banyak dijabat figur dari ABRI. Sayangnya, setelah dinasionalisasi nasib perusahaan-perusahan ini meredup. entah karena kurang pengalaman, karena birokrasi entah apa lagi. Satu per satu perusahaan berguguran, karena terus merugi.

Hal ini juga terjadi pada BuMn niaga, PT. Tjipta niaga (Persero), PT. Dharma niaga (Persero) dan PT. Pantja niaga (Persero) terus merugi. Pada Tanggal 31 Maret tahun 2003 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 22 tahun 2003, ketiga BuMn niaga ini dimerger menjadi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi manajemen, memaksimumkan keuntungan, integrasi bisnis dan meningkatkan kepemilikan aset.

PPI kemudian terkenal dengan sebutan “ITc” ini, memiliki kegiatan perdagangan umum, yang terdiri dari ekspor, impor dan distribusi, termasuk Produk industri seperti Bahan konstruksi seperti semen, aspal, produk baja, produk logamlainnya. Produk pertanian (bahan kebutuhan pokok, rempah-rempah, hasil hutan dan produk perikanan. Bahan kimia seperti pupuk, pestisida, bahan kimia berbahaya dan obat-obatan. Mesin dan peralatan berupa alat kesehatan, alat pertanian, mesin berat dan kendaraan bermotor.

Produk consumer beberapa merek terkenal seperti unilever, Produk makanan dan minuman khususnya minuman beralkohol, sebagai importir resmi yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia. PPI memiliki lebih kurang 869 pegawai di kantor pusat dan di hampir semua provinsi di Indonesia. PPI memiliki jaringan marketing/gerai pemasaran seperti kantor, pergudangan dan infrastruktur lainnya untuk kegiatan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

karena itu, PPI berencana mau melepas saham di anak usaha. “Saya sedang menunggu persetujuan Mentri BUMN mengenai penjualan ini. Selain itu PPI sudah mengamandemen utang bawaan sebelum merger. Setelah diamandeman kami berharap bisa di konversi menjadi PMN,” kata Wahyu. “Dengan itu PPI akan menjadi benar-benar sehat tanpa tipu-tipu apa lagi window dressing.”

PPI sudah berbenah sehingga mereka tak cuma jadi pe-nonton ketika MEA tiba. Visi menjadi Perusahaan Dagang yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi, serta mengua-sai sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri bukan sekadar mimpi.

<<Toko Merah di Kota Tua, Jakarta


info khusus

uMkMk untuk inDonesia hebat

peruM jaMkrinDo

Menjadi satu-satunya BuMn yang memberikan layanan penjaminan kredit untuk uMKMK. fokus, dan terus mengembangkan beragam layanan.

maRTina PRianTi nicklas HanoaTubun

Tentu bukan tanpa alasan pemerintah men-dirikan Perum Jamkrindo. Setidaknya sejak tahun 1970an, pemerintah telah menga-mati adanya potensi pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK), serta peranannya terhadap per-tumbuhan.

Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jam-krindo, mengatakan sejak puluhan tahun di sejumlah negara termasuk Indonesia, sektor UMKMK meru-pakan pilar perekonomian. Masalahnya, hingga kini

masih cukup banyak pelaku usaha dan bidang usaha UMKMK dinilai tidak bankable atau tidak mampu memenuhi persyaratan untuk memperoleh kucuran dana perbankan.

Bank beranggapan UMKMK dinilai memiliki risiko tinggi. Sementara di sisi lain perbankan selalu prudent dalam menyalurkan dana, dengan mengedepankan pen-dekatan yang menjamin keamanan dana dengan risiko seminimal mungkin. Tak ayal, dukungan permodalan dari perbankan lebih condong pada pelaku usaha sektor perdagangan dan jasa, sementara UMKM tidak dilirik.


Di sinilah peran krusial Perum Jamkrindo. Memberikan jaminan bagi perbankan untuk memberikan bantuan kepada pelaku UMKMK, dan di sisi lain membantu UMKMK bisa mengantongi suntikan modal dari perbankan.

“Kalau UMKM hidup, Indonesia akan hebat,” ucap Diding.

Terkait hal itu, Perum Jamkrindo mengeluarkan dua kegiatan usaha. Per-tama, bantuan manajemen dan kon-

sultasi. Hal itu sesui dengan isi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 yang menyebutkan Jamkrindo dapat mem-berikan bantuan konsultasi manajamen baik sebelum proses penjaminan, dalam selama masa penjaminan, maupun se-telah masa penjaminan.

Dengan adanya layanan tersebut, di-harapkan bisnis UMKMK dapat berjalan lancar sesuai harapan, dan dapat menye-lesaikan kewajiban-kewajiban finansial-

nya kepada pihak kreditur sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.

Kedua, produk usaha penjaminan. Yakni kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban finansial pene-rima kredit, atau pembiayaan terjamin kepada penerima jaminan.

Proses penjaminan kredit atau pembia-yaan, melibatkan sekurang-kurangnya tiga pihak. Yaitu badan usaha pemberi kredit atau pembiayaan yang disebut penerima jaminan, kemudian debitur kredit atau pembiayaan yang disebut terjamin, serta perusahaan penjamin kredit atau pembia-yaan yang disebut sebagai penjamin.

Produk usaha jaminan yang dila-kukan Jamkrindo berupa penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), penjaminan kredit atau pembiayaan umum, pen-jaminan kredit atau pembiayaan mikro, penjaminan kredit atau pembiayaan konstruksi dan pengadaan barang jasa, penjaminan kredit atau pembiayaan multiguna, penjaminan distribusi ba-rang, penjaminan bank garansi atau kontra garansi, dan surety bond .

Untuk lebih memperluas jangkauan dan memenuhi kebutuhan kalangan UMKMK, disediakan juga layanan Pen-jaminan Pembiayaan Syariah.

Semua produk yang diterbitkan Jam-krindo tersebut, disediakan hanya untuk pelaku UMKMK.

“Sekalipun ada yang menarik selain UMKMK, kami tetap fokus kepada me-reka. Ibaratnya, kami hanya mau bersa-ing dengan sesama jeruk dan tidak mau bersaing dengan buah lain,” jelas Diding.

SinergiDi luar Jamkrindo, saat ini juga tersedia layanan penjaminan kredit oleh pelaku usaha swasta maupun oleh pemerintah daerah yang disebut Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida). Hal itu merupakan sebuah kewajaran mengingat besarnya potensi UMKMK di Indonesia. Perkem-bangan serupa juga terjadi di negara-ne-gara tetangga.

Untuk itu, Jamkrindo terus mening-katkan kerja sama dengan stakeholders, baik kalangan perbankan, lembaga ke-uangan non bank, pemerintah, mau-pun Otoritas Jasa Keuangan agar dapat meningkatkan dukungan permodalan bagi UMKMK. Diding meyakini, jika hal itu berjalan baik maka potensi UMKMK

uMkMk untuk inDonesia hebat


info khusus

dapat lebih dioptimalkan.Jamkrindo juga tidak segan untuk ber-

sinergi dengan Jamkrida. Juga lembaga penjaminan kredit lainnya. “Berkompetisi secara sehat dan tidak mengorbankan ma-syarakat UMKMK. Ini penting.”

Kompetisi sehat diyakini tidak akan membahayakan eksistensi masing-ma-sing. “’Kue’ dalam hal penjaminan ini ma-sih banyak, jadi mari bersama mendorong perkembangan UMKMK,” tegas Diding.

Untuk menjangkau UMKM lebih luas, Jamkrindo memiliki 35 cabang dengan 21 kantor unit pelayanan. Layanan yang tersedia diseluruh provinsi di Indonesia tersebut, meningkat sangat drastis diban-dingkan 2012.

Bersamaan dengan itu, Jamkrindo juga mencanangkan layanan melalui mobil keliling. Untuk itu, manajemen tengah berupaya menambah kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia, serta penguasaan teknologi informasi.

Mantan Direktur Utama PT Jasa Raharja yang pada 12 Desember 2012 dinobatkan sebagai ketua Asosiasi Per-usahaan Penjaminan Indonesia (Asippin-do) ini, tak segan mengajak stakeholders lembaga penjaminan kredit untuk tidak ragu-ragu lagi memberikan dukungan permodalan bagi UMKMK.

Terkait hal itu, selaku ketua Asip-pindo, Diding telah melayangkan surat kepada kementerian teknis, gubernur, dan DPRD untuk membuat lembaga pen-jaminan kredit di daerah.

“Hal itu sejalan dengan visi kami, mengembangkan UMKMK untuk menunjang perekonomian nasional,” kata Diding. Mimpi Jamkrindo tersebut, beranjak dari pesatnya pertumbuhan UMKMK maupun perannya dalam pertumbuhan.

Keberadaan lembaga penjamian kre-dit berbeda-beda di sejumlah Negara. Ada yang menempatkan untuk menjalankan public service obligation atau PSO, ada pula yang profit oriented. Di Indonesia Jamkrindo adalah sebuah korporasi.

Bentuk kelembagaan korporasi me-mungkinkan Jamkrindo mengembang-kan kapasitas melalui perolehan laba usaha. Bentuk yang khas ini mengundang banyak Negara lain menimba penge-tahuan dan pengalaman ke Indonesia. “Mereka, seperti dari Korea dan Je-pang, bingung kok lembaga penjaminan

Beranjak dari keprihatinan adaya gap pertumbuhan koperasi dibanding BuMn dan usaha swasta, pada 1970 pemerintah mendirikan lembaga Jaminan Kredit Koperasi (lJKK) pada tahun 1970. Pada 1981 lJKK diubah menjadi Perusahaan umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK).

Seiring berjalannya waktu dan terkait dengan keberhasilan pelaksanaan fungsi dan tugas Perum PKK dalam mengembangkan koperasi melalui kegiatan Pen-jaminan Kredit, Pemerintah memperluas jangkauan pelayanan Perum PKK meliputi usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui PP no. 95 tanggal 7 november Tahun 2000. Perluasan jangkauan itu diikuti dengan perubahan nama menjadi Perum Sarana Pengembangan usaha (SPu).

Pada bulan Mei 2008, melalui Peraturan Pemerintah no. 41 tanggal 19 Mei 2008 Perum SPu kembali diubah namanya menjadi Perusahaan umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Perubahan nama perusahaan tersebut terkait dengan perubahan bisnis perusahaan yang tidak lagi memberikan pinjaman secara langsung kepada uMKMK melalui pola bagi hasil, tetapi hanya terfokus pada bisnis pen-jaminan kredit uMKMK.

MuLanya untuk koperasi

kineRja PeRum jamkRindo kineRja 2014* 2015**

Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Bruto Rp 1,68 triliun Rp 1,72 triliun

Beban Klaim Rp 1,04 triliun Rp 1,05 triliun

laba komprehensif Rp 698,61 miliar Rp 710,73 miliar

Aset Rp 10,02 triliun Rp 10,57 triliun

ekuitas Rp 8,42 triliun Rp 9,01 triliun

Volume Penjaminan Korporat Rp 40,73 triliun Rp 77 triliun

Volume Penjaminan KuR Rp 18,77 triliun

SuMBeR: PeRuM JAMKRInDocATATAn: *unAuDITeD, **RencAnA

RpRp

Rp

Rp

berbentuk BUMN bisa surplus dan punya laba besar,” ucap Diding.

Akan tetapi, bukanlah pujian semacam itu yang menjadi tujuan utama Jamkrindo, tetapi berkembangnya UMKMK sebagai

aktor penting perekonomian nasional yang menjadi fokus utama, kini dan mendatang.

Sebuah sumbangsih penting yang berperanan mendorong laju pertum-buhan ekonomi nasional.


Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) terbukti mampu menjadi buffer atas ekses yang timbul dari krisis ekonomi.

Dengan jumlah sekitar 50 juta unit, UMKMK ibarat jutaan payung yang melindungi masyarakat Indonesia dari terpaan dampak krisis yang lebih parah.

Lebih dari itu, UMKMK juga mem-beri kontribusi penting bagi pertum-buhan perekonomian nasional. Dua peran strategis itu akan semakin instru-

DiDing s. anwar

jeMput boLa DeMi uMkMk

mental manakala Indonesia memasuki era pasar bebas dalam kerangka Masya-rakat Ekonomi ASEAN.

Dalam konteks itulah, peran dan fungsi Perum Jamkrindo menjadi amat penting. “UMKMK itu umumnya feasible tapi belum bankable,” ucap Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jamkrindo. Kepada Martina Prianti dari BUMN Insight, Diding menuturkan rencana strategis dan impian Perum Jamkrindo, dalam sebuah wawancara di penghujung Januari lalu. Berikut petikannya:

Apa rencana aksi Perum Jamkrindo pada tahun ini?Ada sejumlah rencana yang akan di jalankan pada tahun ini, antara lain; pertama, kami akan lebih pro-aktif na-mun masih dalam konteks menjalankan peran Perum Jamkrindo. Rencananya, kami akan membuat layanan keliling melalui mobil mulai tahun ini. Seba-gai pilot project, minimal akan ada lima hingga 10 mobil yang akan disebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Indo-nesia bagian timur.

Saya memandang, kita harus “jem-put bola” dan mencari terobosan agar UMKMK berhasil, misalnya mengenai manajemen keuangan dan pemasaran. Untuk itulah, kami akan hadir guna me-nyediakan konsultasi atau asistensi bagi UMKMK.

Kedua, kami akan mengembangkan bisnis dengan mengoptimalkan aset yang kami miliki, khususnya meng-optimalkan tanah di Bandung. Untuk itu, kami akan menjalin kerja sama dengan BUMN karya. Tapi belum diputuskan apa akan membangun hotel, apartemen, atau perkantoran.

Di luar rencana-rencana itu, kami juga berencana menambah kantor unit layanan, mengembangkan produk-pro-duk baru sesuai dengan keinginan mitra. Tapi yang terpenting, kami akan selalu berupaya menciptakan service excellence pada mitra.

Strategi untuk mewujudkan rencana-rencana tersebut?Dari sisi korporasi, kami akan menyem-purnakan organisasi yang sesuai dengan tuntutan bisnis. Kami juga akan mening-katan kualitas dan penambahan sumber daya manusia agar lebih kompetitif me-lalui pelatihan yang terpadu dan terarah yang berkesinambungan.

Sementara pada operasional kami akan memperluas jaringan pelayanan dengan pembukaan kantor cabang baru dalam rangka peningkatan pelayanan penjaminan. Saat yang bersamaan, saya akan mendorong pemanfaatan teknologi informasi yang efektif de-ngan melaksanakan proses permo-honan penjaminan secara online, dan menerapkan manajemen risiko, serta melakukan penyempurnaan secara berkelanjutan.


info khusus

Pada sisi keuangan, kami akan mela-kukan optimalisasi portofolio investasi, optimalisasi pengelolaan dana dengan menjalankan pengelolaan dana (arus kas) yang terintegrasi di seluruh unit kerja.

Tantangan yang dihadapi Jamkrindo?Kalau melihat data kementerian teknis, potensi UMKMK itu sekitar 50 juta lebih tapi masih banyak yang belum disentuh oleh perbankan. Inilah yang menurut saya tantangan pertama kami. Sementara dari sisi manajemen, saya membagi tantangan ke dalam dua hal. Pertama dari sisi operasional, jaringan pelayanan yang masih terbatas di tingkat provinsi, dan adanya gap antara penya-luran kredit oleh bank pelaksana dengan data penyaluran kredit yang dijamin oleh perusahaan penjamin.

Kedua dari sisi korporasi, pening-katan bisnis yang cepat belum diimbangi dengan kuantitas sumber daya manusia, dan dari sisi kualitas perlu ditingkatkan dalam rangka pelayanan.

Dana yang diperoleh dari PMN untuk apa?Kami berencana menggunakannya untuk meningkatkan peran Jamkrindo selaku lembaga penjaminan kredit bagi UMKMK. Rencana lainnya, memperkuat modal dan meningkatkan kapasitas pen-jaminan Jamkrindo, serta memperluas jangkauan pelayanan.

Dengan demikian diharapkan sema-kin banyak kredit UMKMK yang dapat dijamin oleh Perum Jamkrindo. Di sisi lain, Perum Jamkrindo akan bertambah sehat dan kuat sehingga mampu men-dukung berjalannya sistem penjaminan kredit bagi UMKMK.

Bagaimana penerapan GCG di Jamkrindo?Selain menjalankan penugasan, kami merasa harus menjalankan tata kelola yang baik. Sekalipun Perum, kami me-ngelola secara modern termasuk dalam hal menjaga penerapan GCG dengan konsisten dan berkomitmen tinggi.

Hal tersebut dapat dibuktikan de-ngan telah ditetapkannya Surat Ke-putusan Bersama Direksi dan Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Nomor 88/ Kep-Dir/XII/2012KEP-06/DP-JAM-

KRINDO/XII/2012 tanggal 3 Desember 2012 mengenai pedoman GCG. Di an-taranya mengatur GCG code, code of con-duct, board manual direksi dan Dewan Pengawas yang seluruhnya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-un-dangan yang berlaku dan mengacu ke-pada prinsip-prinsip GCG.

Selanjutnya pada 2014, Perum Jam-krindo menyempurnakan whistle blowing system dalam satu dokumen tersendiri yang terpisah dari pedoman GCG code.

Langkah selanjutnya, dengan ke-lengkapan GCG yang telah dimiliki maka dilakukan sosialisasi GCG secara berkala kepada seluruh pegawai. Saat bersamaan, juga dilakukan evaluasi dan penyempur-naan sesuai dengan perkembangan.

Kesiapan UMKMK menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN?UMKMK di Indonesia sangat potensial akan tetapi tetap harus meningkatkan beberapa hal agar dapat bersaing meng-hadapi MEA. Saya melihat masih ada beberapa kelemahan dari mereka, antara lain pertama, UMKMK mampu meng-hasilkan produk yang bagus tetapi tidak dikemas secara bagus sehingga kurang menarik konsumen dan kurang memi-liki daya jual. Kedua, UMKMK masih kurang sadar pentingya serfitikasi dan standarisasi mutu sehingga produk yang dihasilkan kurang memiliki standard produk. Ketiga, masing-masing daerah

harus memiliki produk andalan seperti di Thailand ada OTOP: One Tamboon One Product, satu kabupaten satu kom-petensi inti, sehingga mendorong spesi-alisasi dan kekhasan suatu daerah.

Jika semua itu dapat berjalan, maka akan memacu sinergi dengan kegiatan pariwisata untuk mendatangkan wisa-tawan ke daerah tersebut.

Bagaimana peran Jamkrindo mengatasi hal itu? Perum Jamkrindo sebagai BUMN yang mendapatkan tugas dari pemerintah memberikan penjaminan kepada UM-KMK, berperan memberikan dukungan khususnya mengakses sumber pembia-yaan.

Kalau selama ini pembiayaan ter-konsentrasi ke jasa dan perdagangan, untuk mendorong sektor produksi dan penambahan nilai tambah bagi mereka, Jamkrindo bisa meningkatkan coverage penjaminannya. Tujuannya memberikan tambahan keyakinan kepada bank atau lembaga non bank.

Menghadapi MEA, kuncinya adalah kualitas produk dan kemampuan UM-KMK kita harus tangguh, unggul daya saing, dan dukungan stakeholder UM-KMK dalam hal ini para pembina teknis dari pemerintah daerah dan pemerintah lainnya juga perlu semakin baik. Bila ini semua ada, maka kesempatan bisnis juga terbuka luas.


berbagi iLMu Dan pengaLaMan

luang dengan kumpul bersama keluarga. “Biasanya ngobrol-ngobrol dan makan

saja,” ucap Diding. Sosok murah senyum ini terhitung se-

nang membaca. Hobi lainnya adalah olah raga, entah tenis meja, jogging, atau

sekali waktu golf.Pria yang mengawali bekerja di

BuMn pada 1977 di PT Jasa Raharja ini menilai, keluarga sebagai dasar group of people. Dari dalam keluarga pula, menurut pemilik gelar doktor dari universitas negeri Jakarta ini, seseorang dapat belajar mengenai soliditas dan berbagi peran.

Selain bersama keluarga, Diding menghabiskan waktu luang untuk menyalurkan kegemarannya yang lain, yaitu mengajar dan berorganisasi. Baginya, mengajar merupakan bagian

dari sarana yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi ilmu dengan orang lain. “Saya senang berinteraksi dengan para kandidat ilmuwan yang akan meneruskan

pengabdian kepada generasi penerus,” ucap Diding dengan nada semangat.

Setidaknya satu kali dalam satu minggu ia mengajar mahasiswa S2 dan S3 di universitas negeri Jakarta. Educa-

tion Planning, demikian mata kuliah yang diajarnya. Banyak mahasiswa S2 dan S3 yang diajar sukses jadi anggota DPR. Ada pula yang berasal dari TnI, Polri, pemerintah

daerah, dan instansi lain. Selain mengajar di universitas negeri

Jakarta, Diding mengaku sekali waktu juga mengajar di perguruan tinggi negeri lain, juga perguruan tinggi swasta, “Jadi ka-lau sedang tidak bekerja, saya mengajar hehe…,” ucap Diding sambil tertawa.

Menurut Diding, ada sarana lain untuk berbagi ilmu maupun penga-

laman. Sarana yang dimaksud berupa aktif berorganisasi. Karena-nya, tak perlu heran jika menemu-

kan namanya dalam susunan Asosi-asi Perusahaan Penjaminan Indonesia, KADIn Pusat, dan Ikatan Senior eksekutif Asuransi.

Semangat berbagi ilmu dan pengalaman juga ia tularkan kepada para karyawan, baik saat memimpin Jasa Raharja maupun kini di Jamkrindo. Baginya ber-bagi adalah sebuah tindakan sederhana yang membuat hidup menjadi lebih berarti.

Terhitung sejak 7 September 2012, Diding S. Anwar, memimpin Perum Jamkrindo. Meski bukan ‘orang asli’ Perum Jamkrindo

yang pendiriannya dirintis pemerintah sejak 1970an, Diding biasa beradaptasi dengan cepat sehingga berhasil men-dorong kinerja Jamkrindo.

Salah satu buktinya, di bawah komando mantan direktur utama Jasa Raharja 2008-2012, kantor cabang Jamkrindo bertambah dari 11 kantor cabang menjadi 35 kantor cabang plus 21 kantor unit pelayanan (KuP). Pencapaian kinerja keuangan Jamkrindo juga terus menunjukkan tren positif.

capaian demi capaian yang lahir dari tangan dingin Diding, merupakan buah dari ketekunan plus doa dari keluarga. Sosok yang lahir di cirebon pada 9 Agustus 1954 ini merupakan pria yang suka menghabiskan waktu


marketing insight

Jamkrindo ada untuk mendukung usaha kecil agar tidak “angkat tangan” menghadapi kendala pendanaan.

beking besar pengusaha keciL

akhir Januari lalu, BUMN Marketeers Club yang ke -33 kembali dige-lar. Ajang bulanan ini merupakan wadah para marketing enthusiast di kalangan BUMN untuk knowledge update dan professional networking. BUMN Marketeers Club kali ini diselenggarakan di Gedung Jamkrindo Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 6 Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat. Perusahaan

Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) yang menjadi tuan rumah acara tersebut mengusung tema “Jamkrindo ada untuk UMKMK Indonesia“.

Seperti biasa acara tersebut dibuka oleh Pakar Marketing sekaligus Found-er MarkPlus. Inc, Hermawan Kartajaya. Acara tersebut dihadiri oleh insan

Peserta BuMn Marketeers club di Perum Jamkrindo

julianTo nicklas HanoaTubun

peruM jaMkrinDo


MARKeTInG cluB

marketing BUMN dari PT Pegadaian, PT Telkom, PT Taspen, Garuda Indonesia, Telkom, Hutama Karya, Nindya Karya, Bank Mandiri, BNI, BTN, serta sejumlah BUMN lainnya.

Diding S. Anwar dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UM-KMK) selama ini. Salah satu yang sering dikeluhkan adalah masalah permodalan. Bagi pelaku usaha mikro, keberadaan bank sebagai penyalur kredit masih jauh dari kata solusi. “Mengandalkan bank untuk mendapat suntikan modal sering terkendala oleh sejumlah persyaratan. Agunan menjadi salah satu syarat yang memicu UMKMK ‘angkat tangan’ untuk mendapat suntikan modal dari bank,” ungkap Diding.

Melihat kondisi ini, Jamkrindo hadir memberikan jawaban atas per-soalan UMKMK tersebut. “Tahun 2015 ini, Jamkrido bertekad meningkatkan kinerja operasional dan keuangannya serta pelayanan ke seluruh mitra kerja,” kata Diding.

Sebagai lembaga penjamin, Jam-krindo membuat bank tidak ragu me-nyalurkan kreditnya kepada UMKM. Bank tidak lagi dibayang-bayangi dengan ketakutan debiturnya meng-alami kegagalan usaha. Kegagalan

pembayaran kredit telah diproteksi oleh Jamkrindo.

Sejak tahun 2008 hingga November 2014, lebih dari Rp 270 triliun total kredit yang dijaminkan oleh Jamkrindo. Adapun jumlah UMKMK yang terjamin baru sebanyak 7.745.947 usaha. Ber-dasar data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, pada tahun 2014, terdapat 57,9 juta UMKM di Indonesia. Artinya, baru sekitar 13 persen UMKM yang terjamin oleh Jamkrindo. Gaung Jam-krindo masih perlu diperbesar untuk bisa membantu lebih banyak UMKM naik kelas.

gaung SaMpai ke uMkMk Selama ini Jamkrindo berada di be-lakang dalam pelayanannya. Bank yang ada di depan memberikan kredit ke UMKMK, yang secara otomatis dijamin-kan oleh Jamkrindo. Kini, Jamkrindo juga berusaha un-tuk ikut menjemput bola di masyarakat. Namun, tetap berkolaborasi dengan bank. Diding menceritakan, Jamkrindo sedang dalam tahapan sosialisasi ke ma-syarakat. Ia berharap gaung Jamkrindo bisa sampai ke telinga para pelaku UMKM. “Brand image dan corporate image kami mulai tampil di media massa,” pa-par Diding.

Diding mengungkapkan, UMKM se-bagai salah satu pilar di negara mana pun, termasuk Indonesia. Ia berharap Jam-krindo sebagai salah satu yang mendu-kung pilar tersebut, bisa terus mendukung suksesnya UMKM. Perum Jamkrindo sebagai satu-satunya BUMN yang mengu-rusi penjaminan kredit UMKM. Ini men-jadi peluang yang baik bagi Jamkrindo. “Besar sekali potensinya,” tutur Diding.

Perum Jamkrindo, telah bekerja-sama dengan berbagai bank. Mulai dari bank pemerintah, BUMN, swasta, hingga BPD yang tersebar dari Aceh hingga Pa-pua. Bank asing juga diberdayakan. Hal ini terkait peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank diwajibkan mengalo-kasikan 5 persen portofolio kreditnya ke sektor UMKM di tahun 2015 dan 20 per-sen pada 2018. Tidak hanya bank, Jam-krindo juga menggandeng micro finance, lembaga nonbank, hingga pegadaian.

Selama 44 tahun berkiprah, Perum Jamkrindo Saat ini telah Memiliki 35 Kantor Cabang dan 21 KUP di Kabu-paten/Kota di seluruh Indonesia. Kon-disi perusahaan juga sekarang sedang bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekuitas dan aset perusahaan. Total aset perusahaan per 31 Desember 2014 ada-lah sebesar Rp 10,02 trililun meningkat 20,80 persen dari Desember 2013.

Sedangkan jumlah ekuitas per 31 De-sember 2014 sebesar Rp 8, 4 trilun atau meningkat sebesar 28,11 persen dari Desember 2013.

Perusahaan yang tahun 2014 lalu menghimpun laba sebesar Rp 638 miliar ini satu-satunya BUMN di Indonesia yang khusus melayani penjaminan kredit. Sejak beroperasi pada 1970 hingga saat ini telah banyak memberikan kontribusi nyata untuk memajukan UMKMK di Indonesia. “Kami ingin membantu UMKMK dalam mengakses sumber permodalan serta me-ningkatkan penyaluran kredit produktif dan mendukung program pemerintah,” tambah Nanang Waskito, Direktur Pen-jaminan Jamkrindo.

Ke depan, tidak ada lagi keluhan UMKMK yang mengeluh tidak ada mo-dal. Sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih cepat, pertumbuhan eko-nomi meningkat ,dan kemakmuran pun bisa didapat.

Direktur utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar memberikan cendera mata kepada Hermawan Kartajaya, ceo dan founder MarkPlus, Inc

miTRa keRja PeRum jamkRindo

bank Pembangunan daerah (bPd): 23 Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh

Indonesia.

bank bumn: Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank negara Indonesia (BnI),

Bank Tabungan negara (BTn) dan lPeI

bank swasta nasional: Bank cIMB niaga, Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank Permata, Bank Agroniaga, Bank Sinar Harapan Bali dan

Bank Mega

mitra non bank: PT PnM, yKKBI, KoPeBI, dan PT Semen Gresik

mitra kerja Penjaminan syariah: BSM, BnI Syariah, BRI Syariah, Bank niaga Syariah, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Panin

Syariah, BJB Syariah, Bank Jatim syariah, BPD DIy Syariah, Bank Jateng Syariah, bank Riau & Kepri Syariah, Bank Kalbar Syariah, bank Kaltim syariah,Bank Sumsel babel Syariah,

Bank Aceh Syariah, Bank Sulsel Syariah, Bank nagari Syariah, Bank DKI Syariah, BPR Harta

Insan Karimah, PnM Syariah, BTn Syariah, Bank Muamalat.


ceo

isMeD hasan putroPaDU PaDan InSTIng EnTREPREnEUR Dan IDEologI aKTIvIS

gaya dan tampilannya tetap sama. Tidak berubah. Celana dari kain bahan warna gelap, kemeja putih lengan panjang dilipat sampai siku, dan sepatu kets. Jelas bukan “casing” yang pas untuk CEO sebuah

holding perusahaan yang merambah berbagai sektor. Begitulah penampilannya ketika pertama datang, saat

perusahaan rugi puluhan miliar. Seperti itu pula penam-pilannya lebih setahun kemudian, saat perusahaan sudah mendulang laba ratusan miliar.

Dialah Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. Gera-kannya yang gesit dan lincah, cara bicara yang cepat, mengisyaratkan masih banyak gagasan dan ide yang ingin ia wujudkan untuk melejitkan kinerja perusahaan lebih tinggi lagi.

Awal Maret 2013, dia diberi amanah memimin RNI. Ia dengan cepat menangkap gelagat apa di balik kondisi perusahaan yang terpuruk. Padahal potensi yang ada sangat besar dan menjanjikan. Biang persoalan tidak lain adalah mindset dan kultur kerja yang tidak kondusif bagi perbaikan performa perusahaan.

RNI, seperti umumnya BUMN yang belum tersentuh transformasi, bak dinosaurus gemuk yang lamban me-nunggu kepunahan. Tidak efisien dan sangat birokratis.

“Mindset dan kultur ini yang pertama saya ubah,” kata pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan ini. Menurut Ismed, RNI harus berubah dari kultur birokrasi ke kultur

korporasi. Ismed

tak perlu waktu lama untuk menge-nali medan kerja dan memahami “jeroan” RNI, karena sebelumnya dia sudah empat tahun menjadi komisaris di perusahaan yang membawahi banyak lini bisnis itu.

Tiga hari setelah dilan-tik, Ismed menyampaikan ke sekuruh jajaran, bahwa ia ingin mengurangi lemak-lemak yang ada di RNI. “Dan proses pengu-rangan lemak itu harus saya mu-lai dari diri saya,” tuturnya.

Tekad membersihkan lemak itu dia buktikan dengan menjadi role model efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya, tidak mengambil semua fasilitas kantor, mulai dari

julianTo nicklas HanoaTubun


mobil dinas, fasilitas hotel, uang jalan dan lain-lain. Untuk kunjungan ke cabang dan anak

perusahaan di daerah, dia tidak bermalam di hotel, cukup di mess perusahaan.

Jauh sebelum Menteri BUMN Rini So-emarno menginstruksikan direksi BUMN

cukup naik pesawat di kelas ekonomi, Ismed sudah mempraktikkannya.

Untuk efektifitas kerja, dia mendorong pengambilan keputusan yang cepat, tidak

bertele-tele dan birokratis. Ismed juga gemar blusukan dengan melihat dan mengecek lang-

sung kondisi riil di lapangan. Dia sudah me-ngunjungi semua pabrik gula di bawah anak-anak

perusahaan RNI, lokasi perkebunan, juga unit-unit kerja yang tersebar di berbagai wilayah.

Prinsip Ismed sederhana saja. Dalam sebuah pro-ses transformasi, karyawan membutuhkan contoh dan

oanutan. Tidak mungkin pimpinan mengajak karyawan untuk efisien, kalau pimpinan masih naik mobil mewah

sekelas Camry, naik pesawat kelas bisnis, dan menginap di hotel bintang lima.

“Saya pun akan mengatakan siapa elo kalau saya sendiri atau pemimpin saya tidak mau susah. Saya harus memberikan

contoh, mereka harus melihat saya itu siapa. Saya ingin mendada-ni RNI, maka saya harus mulai dari diri saya,” terangnya

Untuk mengurangi lemak yang membelit RNI, mantan Jurnalis ini merestrukturisasi jabatan yang ada di BUMN yang bergerak agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan distribusi serta properti ini.

Sebelum Ismed masuk, di bawah direksi deputi direktur sebanyak tujuh orang, di bawahnya lagi ada asisten deputi direktur, lalu kepala divisi, kepala bagian. Jadi ada lima strata jabatan. Ismed menghapus dua strata, yakni deputi dan asisten deputi. Konsekwensinya, direksi diharuskan bekerja lebih keras, menguasai masalah, dan all out, karena tidak bisa lagi ongkang-ongkang mengandalkan deputi dan asisten deputi.

Dia berpendapat, deputi itu cuma ada di lembaga negara seperti Kementerian BUMN. RNI bukan lembaga atau kemen-trian, melainkan perusahaan. Tujuan dari penghapusan posisi tadi untuk efisiensi dan efektivitas kerja.

Belum genap seminggu duduk di kursi dirut, Ismed meng-ganti 30 orang lebih direktur dan komisaris dari 13 anak per-usahaan. Tidak ada gejolak. Kok bisa? Karena Ismed mengomuni-kasikan keinginannya, visi dan strateginya, dengan baik. Kriteria dan tolok ukur pun fair dan bisa dipertanggungjawabkan.

Dia membangun komunikasi dengan menghilangkan jarak yang timbul akibat hirarki jabatan. Ismed biasa tidur di mess bersama karyawan, nomor ponselnya bisa dihubungi semua karyawan selama 24 jam, tujuh hari dalam seminggu.

“Mereka bisa memarahi, menangis, dan mengadu ke saya, mereka juga bisa berdoa dan support saya di sms itu,” katanya.

Hari Sabtu-Minggu bukan hari libur bagi Ismed. Ia lebih suka


ceo

memanfaatkannya untuk membangun kedekatan dengan karyawan di kebun-kebun dan di pabrik-pabrik RNI. Out fit-nya sehari-hari, sepatu kets, celana bahan gelap, dan baju putih lengan panjang digulung dampai siku, memudah-kannya untuk bergerak cepat dan blusukan ke mana saja, kapan saja.

Sebelum masuk, Ismed yang dikenal juga sebagai aktivis yang gemar tu-run ke jalan, membayangkan sebagai holding jumlah karyawan RNI sedikit, karena aktifitas bisnis ada di anak perusahaan. Ternyata jumlah karyawan ada 270 orang. Padahal dalam hitungan Ismed RNI cukup punya 75 orang saja.

Pertanyaannya, mau diapakan mereka? Ismed meluncurkan program yang ia istilahkan Pindah Kuadran. Semua karyawan yang idle capacity mulai dari OB, satpam, driver, dan staf diberi kesempatan “naik kelas” menjadi pemilik. Mereka dapat kebun sawit empat hektar, lahan rumah 1.000 meter plus rumahnya. Secara formal status mereka tetap karyawan, tapi mereka menjadi pemilik lahan yang dikelola anak perusahaan.

Gebrakan Ismed terbukti bisa melejitkan kinerja RNI. Ketika dia masuk RNI mencatat kerugian sebesar Rp 64 miliar. Dalam waktu 10 bulan, RNI bisa mengantongi laba sebesar Rp 463 miliar, naik 500 persen dari tahun sebelum-nya. Angka ini adalah torehan pendapatan terbesar yang pernah dicapai RNI sejak mereka berdiri.

Ismed tak lantas berhenti, transformasi dan terobosan bisnis terus dilakukan. Dia tidak puas RNI hanya bergerak di hulu, dan mendorongnya agar masuk ke hilir dengan mem-produksi produk-produk yang langsung bisa diserap masyara-kat. Lahirlah produk daging sapi Raja Daging, produk gula Raja Gula, dan produk alat kontra-sepsi pria Raja Meong.

RNI juga masuk ke sektor ri-tel dengan membangun Rajawa-li Mart dan Waroeng Rajawali. Ismed menggalang kekuatan ekonomi masyarakat melalui kerja sama konfgkret dengan berbagai koperasi, kelompok usaha kecil, dan instrumen eko-nomi kerakyatan lainnya.

Banyak pakar dan praktisi bisnis senior melihat sosok Ismed dan gebrakan-gebrakan bisnis-

nya tidak bisa dilepaskan dari latar belakangnya sebagai aktivis pergerakan yang punya naluri bisnis. Ditambah dengan leadership yang kuat dan otentik, jadilah Ismed sosok CEO yang khas dan unik, dengan hasil kerja yang kongkret.

“Banyak proses bisnis yang saya lakukan di RNI memang berdasarkan ins ting saya sebagai entrepreneur, tapi saya kelola dengan ideologi saya sebagai aktivis. Dan itu bukan untuk pribadi saya, tapi untuk kemaslahatan orang banyak,” tutur alumni Universitas Indonesia ini.

Ismed bisa saja menempuh jalan pintas untuk bisa meraih berbagai kenyamanan dan kenikmatan hidup. Tapi dia memilih jalan lain. Apa yang ia cari di RNI?

“Saya ingin mengabdi dan menebus kenikmatan yang sudah saya dapat-kan di republik ini sebagai anak bangsa. Nothing to lose, saya tak punya beban apa-apa.”

geram, geregetan, marah. Itulah ekspresi Ismed Hasan Putro saat diajak berbincang tentang problem gula nasional. Bagaimana

tidak. Gula rafinasi impor yang seharusnya untuk industri, meraja lela di pasar konsumsi dengan harga miring. Akibatnya gula konsumsi produksi dalam negeri, hanya bisa memenuhi gudang-gudang.

Biang persoalan ada pada para pejabat yang memiliki otoritas regulasi. Jika soal ini tidak di-bereskan, Ismed pesimis target swasembada gula, juga swasembada pangan lainnya, bisa tercapai.

Apa masalah swasembada gula saat ini? Kalau pemerintah masih abai dengan perilaku oknum pejabat di beberapa kementerian yang masih menjadi kaki tangan dalam kepentingan kartel pangan khususnya gula, bukan tidak mungkin Pak Jokowi akan gagal seperti halnya Pak SBY mewujudkan swasembada gula.

Gula rafinasi sudah menguasai pasar indo-nesia dan mendapat karpet merah dari kemen-terian tertentu. Di sisi lain, tidak ada penam-bahan lahan untuk sektor tebu, dan tidak ada pabrik baru yang dibangun. Maka swasembada hanya ada di atas kertas. Impor masih menjadi pilihan utama, karena di balik impor ada perbu-ruan rente dari oknum pejabat yang rakus.

Pak Jokowi-JK sudah berkomitmen kuat untuk mewujudkan swasembada gula, catat-annya kalau pemerintah masih mentoleransi praktik penyerbuan gula rafinasi ke pasar tradisonal dan konsumen rumah tangga, saya meyakini program ini akan terhambat.

Kenapa gula RNI tidak bisa bersaing dengan gula rafinasi? Pabrik gula tidak mendapatkan perlakuan yang adil dari pemerintah. Pabrik gula tebu kalau membeli tebu dari petani dikenakan pajak pe-nambahan nilai (PPN). Tentu kita kalah bersaing dengan gula rafinasi yang diimpor oleh pabrik rafinasi dengan bebas bea masuk. Dari sini saja kita sudah kalah minimal Rp 550 per kilogram,

keDauLatan pangan harus MeLibatkan buMn

“Banyak proses bisnis yang saya lakukan di RNI memang berdasarkan ins ting saya sebagai entrepreneur, tapi saya kelola dengan ideologi saya sebagai aktivis. Dan itu bukan untuk pribadi saya, tapi untuk kemaslahatan orang banyak.”


rafinasi dengan cara yang tidak adil. Cabut ketentuan bebas bea masuk

gula rafinasi, kenapa mereka diberikan special treatment selama tujuh tahun lebih? Berapa kerugian negara melalui pajak yang hilang selama tujuh tahun lebih itu? Perkiraan saya pemerintah kehilangan potensi bea masuk raw sugar minimal Rp 2 triliun per tahun. Ini be-nalu implementasi pemerintah menuju indonesia berdaulat pangan.

Sekarang UMR jauh lebih tinggi dari harga gula. UMR naik 15 persen per tahun sedangkan harga gula hanya 1-2 persen per tahun. Tidak masuk secara bisnis. Secara teknis, sudah puluhan tahun tidak ada varitas bibit tebu yang baik yang me-mungkinkan terjadinya rendemen yang tinggi.

Tentang rencana pemerintah membangun 10 pabrik gula?Saya optimis dan berpikir positif kalau syarat-syarat mendirikan pabrik gula itu terpenuhi. Membangun pabrik gula bisa kapan saja, mendapatkan lahan tebu itu yang sangat susah. Karena otonomi daerah memberikan kekuasaan proses pembe-rian lahan itu ada di pemerintah daerah. Akan sangat mudah di implementasikan gagasan membangun 10 pabrik gula itu, ka-lau disinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. BUMN berfungsi menangani proses yang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Misalnya?Pemerintah Daerah di Baturaja, Sumatera Selatan, menyiapkan lahan tebu 10.000 ha, RNI membangun pabrik gula di sana. Ini baru bisa. Tapi kalau RNI harus menyiap-kan lahan, mengurus HGU, sampai kiamat tidak akan bisa terealisasi. Bukan saya pesisimis, tapi belajar dari pengalaman betapa sulitnya mencari lahan tebu baru.

Bagaimana dengan pembubaran Dewan Gula?Saya setuju kebijakan terkait dengan gula itu dipusatkan kembali ke Kementerian Pertanian, instrumen-instrumen ekstra itu menjadi tidak efektif kalau tidak berpihak kepada industri gula. Ini kesan yang terjadi selama ini. Misalnya serbuan gula rafinasi, kenyataannya Dewan Gula tidak berbuat apa-apa dan ini sangat mengganggu. Oleh karena itu saya merasa membubarkan ins-trumen ektra seperti itu tepat dan dialih-kan kepada Kementerian Pertanian.

Bagaimana agar Indonesia berdaulat pangan? Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Agraria, harus berkoor-dinasi. Akan sulit sekali merealisasikan kedaulatan pangan, jika tidak ada koordi-

bagaimana bisa berkompetisi kalau swasta dibebaskan pajak bea masuk sementara kami sebagai BUMN dikenakan pajak. Ini sudah terjadi selama tujuh tahun lebih.

Di satu sisi, pemerintah sangat ketat dalam mengawasi praktik bisnis yang dilakukan oleh BUMN gula. Sedangkan swasta sangat ditoleransi meskipun me-reka jelas-jelas mengangkangi Per-mendag bahkan perundang-undangan. Misalnya aturan mengenai pabrik gula rafinasi wajib mendirikan pabrik gula dan lahan tebu, sekarang sudah tujuh tahun dan tidak ada pabrik dan lahan yang dibangun. Seharusnya pemerintah mencabut izinya. Berikan izinnya kepada pabrik gula tebu, kebutuhan untuk rafi-nasi beli dari pabrik gula tebu agar fair. Atau, ada subsidi dari aturan pemerintah agar BUMN bisa bersaing secara sehat dengan pabrik gula rafinasi.

Berapa besar dampaknya bagi industri gula nasional?Akibat serbuan gula rafinasi, seluruh industri gula BUMN mengalami kerugian Rp 2,5 triliun, gula tebu masih tersimpan di gudang. Perbankan mengalami dam-pak kredit macet sebesar Rp 12,5 triliun. Kinerja gula secara nasional terganggu. Kemendag harus belajar dari kasus ini dan tidak lagi mengeluarkan izin gula

ismed Hasan PuTRoMenjabat sebagai Direktur utama PT RnI sejak 1 Maret 2012. Meraih gelar Sarjana dari fakultas Sastra, universi-tas Indonesia. Menjabat sebagai komi-saris PT RnI tahun 2008 -2012. Aktif di Kementerian BuMn sebagai anggota Komite Kebijakan Publik (KKP) sejak tahun 2005. Tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris utama PT lima-daya Group. Awal karir profesionalnya dimulai sebagai wartawan di Harian Jawa Pos. Aktif di berbagai organisasi profesi, di antaranya sebagai Ketua umum Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) dan Ketuaa Masyarakat Profesio-nal Madani (MPM).


ceo

nasi yang baik antara instrumen negara tadi. Kita tidak bisa menyerahkan urusan pangan kepada petani semata, saatnya pa-ngan itu dikelola berbasiskan industri, saa-tnya BUMN hadir di situ. BUMN ini bisa Bulog, Pertani, RNI dan Pupuk Indonesia bersinergi untuk mengamankan pangan. Produktivitas petani tidak ditentukan mu-sim, ladang yang ada, tapi oleh harga yang terjamin, yang menguntungkan petani.

BUMN mampu di jadikan tangan yang kuat dalam menjaga kestabilan harga. BUMN mampu menangani harga daging dan sapi, kalau mereka diberikan hak yang equal seperti yang diberikan oleh swasta dalam impor sapi. Sampai detik ini, saya sudah berteriak-teriak selama 2,5 tahun satu ekor pun tidak diberi izin impor. Pa-dahal kita bisa menurunkan harga daging.

Apa yang harus dilakukan agar tidak gagal lagi?Diakui atau tidak, pemerintah yang lalu gagal dalam mewujudkan kedaulatan pa-ngan. Hal ini karena oknum pejabatnya lebih suka akan perburuan rente terkait dengan impor. Impor menjadi alterna-tif utama dalam mencukupi kebutuhan pangan kita, hal ini tidak mendorong ke-mandirian pangan, berdaulatnya pangan oleh para petani nasional atau BUMN.

Dalam kerangka ini saya harus mengatakan bahwa ke depan, sektor pertanian harus menjadi suksesi utama dalam mendorong pertumbuhan eko-nomi dan penyerapan tenaga kerja. Agar daerah atau desa menjadi otonom untuk peningkatan daya beli masyarakatnya serta menjadi kekuatan untuk mene-kan inflasi. Sebab, suka atau tidak suka, Indonesia terjebak oleh lompatan inflasi akibat kebutuhan pangan yang melonjak secara fluktuatif. Khususnya harga beras, gula, cabe, dan bawang.

Pertanian tidak boleh lagi dikelola secara konvensional tapi harus dikelola secara modern, dalam kerangka yang lebih industrialis. Libatkan BUMN ka-rena BUMN bisa jadi lokomotif dalam mendukung Indonesia berdaulat pangan. Misalnya BUMN bisa menjadi penyangga harga, kestabilan harga, agar membe-rikan kekuatan dan keyakinan kepada petani bahwa harga hasil panen mereka tidak akan mengalami gejolak yang fluk-tuatif, tetapi terukur sepanjang waktu.

MengaLir Dan percaya putaran aLaM

hidup serba berkecukupan sebagai seorang entrepreneur harus ditinggalkan Ismed ketika menjabat Dirut RNI. Kerja tak kenal waktu, tak pernah libur, bahkan belum sehari pun cuti selama tiga tahun di RNI. Selama itu pula, dia

tidak pernah lagi memancing dan bermain jet ski yang menjadi hobinya selama ini. “Ini adalah konsekuensi,” katanya sambal tertawa ringan.

Bukan itu yang membuat Ismed sedih. “Saya sudah tiga tahun tidak umrah Ramadhan. Padahal hampir 23 tahun lebih saya lakukan itu secara rutin setiap tahun,” ucapnya pelan. Dia tidak leluasa ke Tanah Suci karena pas Ramadhan, 10 pabrik gula RNI masuk musim giling tebu. Pabrik bekerja 24 jam, karyawan tidak libur, semua bekerja full di pabrik.

“Tidak etis saja, saya pergi umrah, sedangkan karyawan saya puluhan ribu orang sedang berjibaku, itu yang membuat saya tidak nyaman. Jadi ini lebih pada etika dan tanggung jawab moral.” Sebagai gantinya, Ismed pun merogoh kocek pribadinya untuk mengumrahkan 12 orang setiap tahun.

Untuk urusan pribadi, tidak terpikir lagi obsesi untuk meraih capaian yang lebih. Sebagai enterpreuner apa yang dilakukan secara pribadi sudah cukup. Ia hanya ingin RNI terus tumbuh, karyawan bisa menikmati hasil kerjanya dan sejahtera.

“Ke depan saya lebih percaya pada air yang mengalir, saya percaya pada pu-taran alam, saya percaya bahwa Gusti Allah ora sare, dan Allah tahu mana orang yang baik, Allah tahu mana yang bisa menjalankan amanah dan mana yang tidak.”

Itulah sebabnya, terkait masa depannya, apakah tetap di BUMN atau kem-bali menjadi entrepreuner, Ismed menyerahkan hal itu kepada Yang Di Atas. “Biarkan Gusti Allah yang menentukan. Fungsi saya sebagai insan adalah bekerja dengan penuh amanah. Amanah ini yang harus dijaga.”

Dalam menjalani hidup dia menyadari bahwa tidak ada bencana yang lebih besar daripada merasa diri belum cukup. Tidak ada bahaya yang lebih besar daripada keserakahan. “Saya meyakini orang yang merasa cukup akan selamanya berkecukupan. Kesadaran itu membuat saya nyaman dan damai dalam menjalani kehidupan. Tidak gamang dan gampang tergoda pada hal yang duniawi,” tutur Ismed bijak.

Andai punya waktu luang cukup, tidak tersita urusan korporasi dan bisnis, ke depan ia akan fokus mengurus Masjid Agung Sunda Kelapa. Ia duduk sebagai Sekertaris Dewan Pengurus di masjid di kawasan Menteng, Jakarta, itu. Selain itu, ia ingin merealisasikan obsesinya mendirikan SMP dan SMA Islam interna-tional di Lembang, Bandung.


buku bulan ini

Tahun 2014 genap 50 tahun perjalanan panjang PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Pasang-surut

BUMN yang bergerak di bidang agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan distribusi serta properti ini pun menjadi kisah menarik.

RNI membagikan kisah perjalanan panjang itu lewat sebuah buku berjudul Transformasi RNI Terbang Tinggi.

Inilah buku yang menceritakan perjalanan RNI dalam menghadapi tantangan melalui berbagai terobosan dan inovasi.

Terdiri dari sembilan bab, isi buku diawali sambutan dari Menteri BUMN 2011-2014 Dahlan Iskan, tokoh nasional pendiri Bosowa Aksa Mahmud, Komisaris Utama RNI Soeparto, dan Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro.

Pada bagian akhir, jurnalis Tjahja Gunawan Diredja memberikan catatan penutup, memberi garis merah atas keseluruhan isi buku.

Bab I berisi ide, latar belakang, dan langkah-langkah transformasi yang dilakukan RNI dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Transformasi dimulai dari peluncuran inovasi produk-produk unggulan RNI, mulai Raja Gula, Raja Daging, Raja Daging Rendang, Raja Air, Raja Teh, dan Raja Beras.

Bab II mengupas gula sebagai penyumbang pendapatan terbesar RNI. Di Bab III, sawit dan teh sebagai produk agroindustri RNI dikupas cukup mendalam.

Kepak Sayap Waroeng Rajawali membuka narasi Bab IV. Inilah kisah transformasi RNI dari perusahaan

trading dan distribusi yang dulunya lebih diperuntukkan pada distributor, melebarkan sayap hingga akses ke pasar konsumen ritel.

Pada bab kelima, diceritakan industri andalan RNI lainnya, yaitu farmasi yang melegendakan merek Antimo.

Bab VI mengulas bisnis kondom PT Mitra Rajawali Banjaran sebagai anak perusahaan di bidang alat kesehatan, yang berkembang menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Pada Bab VII, dikisahkan inisiasi peternakan sapi untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.

Bab VIII, prestasi orisinil inovasi karya anak muda diangkat, hingga pendirian SMK dan Akademi Gula Rajawali Indonesia.

Sebagai penutup, disuguhkan sejarah panjang RNI sejak masa Oei Tiong Ham, konglomerat pertama di Indonesia.

Buku ini juga dilengkapi lampiran unit usaha RNI, daftar anak perusahaan, galeri penghargaan, RNI dalam angka, produk-produk RNI, dan jaringan RNI.

Menandai peluncuran buku ini, diselenggarakan bedah buku pada 23 Desember 2014. Dihadiri oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, pejabat kementerian terkait, pejabat BUMN, dan tokoh pengusaha.

Tampil sebagai pembahas Guru Besar UI Prof Firmanzah, peneliti LIPI Fachri Ali, dan Dewan Pengurus Center for Corporate Leadership Nani Sabarto.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengatakan, buku ini merupakan intisari dari upaya RNI menapaki pencapaian yang lebih tinggi melalui berbagai terobosan, pengembangan, dan inovasi yang gencar dilakukan.

Intinya, melalui buku ini RNI ingin berbagi pengalaman dan spirit perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.

Fachri Ali mengatakan, dari buku ini RNI menunjukkan bahwa pembangunan suatu korporasi perlu juga disertai penerapan nilai-nilai ideologis di dalamnya.

Menurutnya, RNI hari ini merupakan hasil dari konsistensi idelogis Ismed Hasan Putro sebagai mantan aktivis. Garis konsistensi ini terlihat pada ramifikasi dan intensifikasi usaha RNI dalam “wilayah rakyat”: pertanian, pangan, trading, penyediaan air bersih, dan kesehatan (farmasi).

Sementara Firmanzah menguraikan, pelajaran yang kental dalam buku ini adalah semangat membangun inovasi. Semangat yang ingin disampaikan adalah semangat inovasi di tengah perekonomian Indonesia yang tengah tumbuh.

Kisah setengah abad si Raja gulanapak tilas sebuah perusahaan menapaki liku-liku perjalanan hingga pencapaian yang lebih tinggi.

fiRdaus subHekTi


ICTCorner

PeRan Ti dalam kesuksesan TRansfoRmasi bisnis TRakindo

Oleh: Utoyo S. Nurtanio chief Innovation officer, PT. Trakindo utama

Di sisi lain, secara internal Trakindo pun menyadari keharusan meningkatkan efisiensi operasional dan pela-yanan kepada seluruh pelanggan.

Di dalam menjalankan bisnisnya, Trakindo senan-tiasa mengemban paradigma untuk mengembangkan daya unggul dan daya saing menuju masa depan bersama yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingannya sehingga transformasi ini diperlukan.

Perjalanan transformasi Trakindo dimulai pada saat bisnis sedang menanjak, kinerja perusahaan baik, dan sehat secara finansial. Direksi pada saat itu yakin bahwa sumberdaya, energi, dan kepercayaan diri yang sedang tinggi adalah modal yang kuat untuk memulai perubahan.

Analogi terbaik untuk menjelaskannya adalah dengan kurva sigmoid. Kurva dimulai dengan penurunan di awal yakni pada saat kita masih mempelajari hal-hal baru sehingga pencapaian prestasi belum ada atau bahkan menurun.

Selanjutnya kurva terus naik di manakala individu atau perusahaan sudah menguasai keadaan dan kinerja terus naik hingga titik optimal. Namun, kemudian kurva menurun akibat stagnansi, pertumbuhan melemah, lalu berakhir.

Transformasi pada dasarnya adalah melakukan lom-patan ke kurva sigmoid berikutnya. Artinya, perusahaan berpindah ke jalur pertumbuhan baru yang titik opti-malnya akan jauh lebih tinggi daripada jalur yang sedang dijalani.

Titik ideal melakukan transformasi adalah pada saat kinerja sudah meningkat tapi belum mencapai pun-cak. Saat itu semua faktor masih positif. Sebaliknya, bila transformasi dilakukan setelah mencapai titik optimal, maka partisipasi internal akan lemah karena moral mulai menurun dan seluruh energi diarahkan hanya untuk me-nyelamatkan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan

Menginjak tahun ke-45 sejak didirikan 1970, PT Trakindo Utama telah mengalami beberapa kali pasang surut, baik karena pengaruh eksternal maupun tantanganinternal perusahaan. Perubahan eksternal baik dari dalam negeri, regional, maupun global memang memberikan pengaruh bagi bisnis Trakindo. Hal ini erat kaitannya dengan dinamika sektor konstruksi, pertambangan, minyak dan gas bumi, dan sebagainya yang tidak lepas dari keterse-

diaan alat berat dan pembangkit energi.

Dalam rentang waktu tersebut Trakindo mampu menjawab dinamika itu sambil terus bertumbuh. Itu merupakan buah seluruh program transformasi yang di-mulai sejak tahun 2000 dan masih terus berjalan sampai sekarang.

Bagi Trakindo, transformasi bukanlah sekadar proyek tapi merupakan rangkaian proses yang berkelanjutan.

bagan 1. kurva sigmoid & Transformasi

BeGInnInG

InITIAl DeclIne

IDeAl TRAnSfoRMATIon PoInT

TyPIcAl/DIffIculT TRAnSfoRMATIon PoInT

GRoWTHDeclIne

enD


Dalam lima tahun pertama ini Trakindo yang mene-tapkan tema visi World-Class Dealership mendapatkan du-kungan penuh dari Caterpillar dan juga apresiasi dari para pelanggan utama. Ini tak terlepas dengan manfaat yang langsung bisa diterima pelanggan berupa penghematan atau peningkatan utilisasi alat berat yang meningkat tajam setelah penerapan 6Sigma.

Pembentukan budaya berbasis proses ini tidak hanya diwujudkan dalam proyek-proyek besar, tapi juga dalam aktivitas harian yang disebut sebagai inisiatif Continu-ous Improvement Management (CIM). Hal ini diwujudkan dalam proses perbaikan kecil oleh para pekerja langsung (front-liners) seperti para mekanik, tenaga penjual, dan sebagainya, menggunakan metode 6Sigma yang diseder-hanakan.

Hasilnya banyak perbaikan kecil yang pada akhirnya memberikan dampak yang luar biasa. Dalam tahap ini, nilai positif yang dihasilkan adalah setiap orang sudah mema-hami pentingnya proses dalam keseluruhan operasional Trakindo. tahap ii : CuStoMer Solution, kepuaSan pelanggan Merupakan reflekSi keberhaSilan proSeSSejalan dengan strategi lima-tahunan perusahaan, fokus pada tahap ini adalah meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan solusi yang tepat. Untuk itu, budaya process oriented yang telah terbangun pada tahap pertama ditingkatkan dan diselaraskan dengan strategi yang me-nempatkan Pelanggan sebagai subyek utama.

Perbaikan proses tidak hanya untuk membuatnya lebih singkat dan efisien, tapi juga menciptakan solusi untuk menjawab tuntutan pelanggan yang menginginkan solusi bisnis dan layanan yang superior.

Di tahap ini Trakindo membangun budaya dan pola pikir karyawan untuk senantiasa mengaitkan perbaikan seluruh proses dengan tujuan strategis jangka panjang. Setiap perbaikan proses harus dapat dipetakan dan diukur dampak dan kontribusinya terhadap pencapaian strategi perusahaan.

Agar hal ini dapat diterapkan secara terstruktur, Tra-kindo mengadopsi metode Strategy Management System dari Robert Kaplan dan David Norton untuk menyusun peta tujuan strategis Trakindo dan Balanced Scorecard sebagai metode pengukuran kinerja perusahaan secara komprehensif.

Tantangan utama dalam penerapan konsep Balanced Scorecard ini adalah mengubah pola pikir dan cara pan-dang pencapaian bisnis para pemimpin yang tadinya lebih kepada aspek finansial, kini dikembangkan menjadi fokus kepada empat perspektif secara seimbang, yakni pembela-jaran dan pengembangan, proses internal, pelanggan, dan tentunya finansial.

Implementasi 6Sigma yang berkelanjutan ditingkatkan dengan menggabungkannya dengan Balanced Scorecard agar semakin efektif. Melalui Balanced Scorecard kita dapat

memasuki survival mode dan manajemen perusahaan terperangkap dalam crisis management.

Demikianlah latar belakang Trakindo merancang trans-formasinya, dan “lompatan” itu dibuat secara bertahap mempertimbangkan besarnya skala perubahan yang akan dilakukan.

Setiap lima tahun, Trakindo mencanangkan strategi lima tahunan. Tema dan fokus dari setiap tahapan transfor-masi selalu mengacu kepada strategi tersebut.

Penahapan ini berjalan secara akumulatif, artinya apa yang sudah dicapai pada tahap sebelumnya tetap dilanjut-kan, bahkan ditingkatkan pada tahap selanjutnya dengan ditambahkan kapabilitas baru dari tahap berikutnya. Mari kita lihat satu per satu ketiga tahap yang dijalani Trakindo hingga kini.

tahap i : proCeSS oriented Culture, peletakandaSarTahap Pertama dimulai tahun 2000-2005. Pada tahap ini Trakindo memusatkan perhatian pada perbaikan proses untuk memantapkan keunggulan operasional sebagai deal-er Caterpillar kelas dunia. Menggunakan metode 6Sigma, seluruh proses yang ada ditata dan dirapikan.

Melalui 6Sigma, Trakindo mulai menumbuhkan budaya baru yang berlandaskan pada proses (process oriented cul-ture) pada seluruh lapisan karyawan.

Sederhananya, dengan setiap orang memahami proses maka kualitas operasional dan pelayanan pelanggan dapat terjaga konsistensinya. Selain itu, manakala penyempur-naan hendak dilakukan maka proses akan menjadi pijakan yang paling sahih. Pada tahap ini Trakindo mulai melatih 6Sigma Black Belt yang purnawaktu (full-timer) untuk mel-atih dan memfasilitasi pembentukan budaya baru tersebut.

bagan 2. Tahapan Transformasi Trakindo

2000 2005 2010 2015 2020TIMe

PRo

GR

eSS

PHASe IITo Be

DeTeRMIneD

PHASe IIcuSToMeR SoluTIon

DRIVe

PHASe IPRoceSS oRIenTeD

DRIVe

PHASe IIInoVATIon

DRIVe


ICTCorner

mendeteksi di aspek mana terdapatkekurangan dan kita memperbaiki kekurangan tersebut menggunakan pende-katan 6Sigma.

Agar implementasi dapat berjalan efektif maka pe-nerapan konsep Balanced Scorecard harus diterapkan di seluruh tingkatan organisasi. Oleh karena itu, alat ukur diciptakan secara bertingkat (cascaded down) mulai dari tingkat korporat sampai ke tingkat individu. Melalui penerapan ini setiap individu, departemen, cabang, dan divisi memahami bagaimana mereka berkontribusi terha-dap pencapaian korporat.

tahap iii: innovation, Mewujudkan kepeMiMpinan paSar Melalui inovaSiPada tahap ini, transformasi difokuskan pada penguatan budaya inovasi di seluruh lini dan fungsi untuk menjawab perkembangan pasar yang semakin dinamis dan kompe-tisi yang semakin ketat.

Untuk itu, seluruh proses bisnis, sumber daya manu-sia, organisasi, teknologi/TI, prasarana fisik, serta metode pengelolaan kinerja korporat dirancang ulang secara ter-integrasi. Tahapan ini masih berjalan.

Sebagai langkah awal, ditentukan kapabilitas apa saja yang harus dimiliki untuk mencapai visi dan strategi perusahaan. Kapabilitas ini kemudian dijabarkan men-jadi cetak-biru proses bisnis, organisasi dan sumber daya manusia, teknologi/TI, prasarana fisik, dan sistem penge-lolaan kinerja korporat.

Dari situlah disusun roadmap rencana implementasi bagi kelima cetak biru tersebut secara terintegrasi.

tranSforMaSi tiDi sepanjang perjalanan transformasi bisnis Trakindo, fungsi TI juga melalui proses transformasi. Strategi per-usahaan diturunkan menjadi strategi TI yang menjadi fondasi bagi transformasi TI. Kapabilitas baru diciptakan, baik bagi bisnis maupun di dalam fungsi TI, agar dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan lebih baik.

Untuk mendukung penerapan 6Sigma dan CIM, Trakin-do menyediakan database untuk menampung semua proyek yang telah dilakukan yang dapat diakses oleh semua karya-wan via portal agar mudah direplikasi oleh semua cabang.

QPR system diadopsi untuk mengelola pelaksanaan strategi perusahaan sekaligus menjadi online dashboard untuk memantau pencapaian target strategis di dalam Balanced Scorecard. Hal ini kemudian diterjemahkan ke dalam pengukuran individu dan rencana pengembangan karyawan di dalam Human Resources Information Sys-tem yang dapat diakses melalui intranet.

Sedangkan cetak biru TI di Tahap-III diselaraskan dengan strategi TI dan dijabarkan menjadi arsitektur aplikasi maupun infrastruktur yang terdiri dari tiga ke-lompok besar:

1. Main Business System dengan mengadopsi SAP yang diimplementasikan secara bertahap.

2. Extended System untuk menunjang manage-ment dashboards serta kemampuan analytics maupun proses inovasi

3. Supporting Systemuntuk mendukung knowl-edge management, sarana kolaborasi (forum), dan produktivitas seperti sarana video conference dengan cabang dan sites, dsb.

Kapabilitas fungsi TI pun juga mengalami perombakan besar:

• Penerapan metode Application Development maupun Project Management yang lebih ter-struktur, efektif dan efisien, dengan tahapan dan checkpoint yang jelas. Pembagian peran dan tang-gungjawab antara TI dan users di setiap tahapan juga sangat jelas.

• Service Level Agreement dengan berbagai mitra bisnis dikaji ulang dan target baru ditetapkan se-suai kebutuhan strategis bisnis.

• Menerapkan struktur organisasi TI yang fleksibel dan dinamis mengikuti perkembangan dan kebutuhan bisnis. Berbagai kapabilitas baru di-bentuk baik untuk mendukung kapabilitas bisnis yang baru maupun mengikuti perkembangan dunia TI untuk menelorkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi bisnis.

• Mengadopsi maupun menciptakan productivity tools untuk menunjang kinerja tim TI.

Agar transformasi bisnis sebuah perusahaan dapat berjalan dengan sukses, fungsi TI pun harus bertrans-formasi. Setidaknya begitulah pelajaran yang didapatkan oleh PT Trakindo Utama dalam 14 tahun terakhir.

Terlebih ketika dewasa ini kebutuhan akan teknologi sudah menjadi keniscayaan, maka TI dituntut bukan ha-nya sebagai pendukung perubahan di sebuah perusahaan, tapi justru menjadi penggagas perubahan agar bisa lebih kompetitif.

Kerja sama bumn insight dengan

www.ciocommunity.org

“Kebutuhan akan teknologi sudah menjadi keniscayaan, maka TI dituntut bukan hanya sebagai pendukung perubahan di sebuah perusahaan, tapi justru menjadi penggagas perubahan agar bisa lebih kompetitif.”

Advertorial

KetiKa iCt MeMbangun PeRadaban bangsa

InIlAH KISAH KoRPoRASI MeMBInA 50.000 GeneRASI

eMAS InDoneSIA.

PeRusaHaan-perusahaan di dunia, termasuk Badan usaha Milik negara (BuMn) di Indone-sia, tak bisa melulu bicara bisnis, melainkan juga memiliki tanggungjawab sosial atau dikenal de-ngan corporate social responsibility (cSR).

Secara legal, cSR menjadi kewajiban bagi BuMn mengacu Peraturan Menteri negara BuMn, Per-05/MBu/2007 Pasal 1 ayat (7), bahwa Program Bina lingkungan, yang selan-jutnya disebut Program Bl, adalah program memberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BuMn melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BuMn.

Adapun ruang lingkupnya, antara lain ban-tuan korban bencana alam, pendidikan dan/atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pe-ngembangan prasarana dan/atau sarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam.

Di sisi lain, organization economic coop-eration and Development (oecD) menyepakati

Program Studi S1 Sistem Informasi Internasional Telkom university pada 27-30 november 2014 lalu di Jakarta.

Torehan berbagai prestasi juga dicetak Dody Qori utama, alumnus Teknik Informatika Telkom university, dan kini menjadi dosen di almamaternya. Pada 1 Desember lalu, Dody di-dapuk nasser Bin Hamad International youth creativity Award 2014 di university of Bahrain melalui inovasi Brain Stats, yakni alat detektor otak bagi pengemudi kendaraan.

Selain pendidikan formal, kontribusi tang-gungjawab sosial perusahaan Telkom juga di-wujudkan dengan pendirian pusat pelatihan, inkubasi, hingga pusat sertifikasi yang juga mela-lui unit di bawah yPT. Sertifikasi berupa pendirian Telkom PDc (Profesional Developement center) dan Telkom Profesional certificate center (TPcc).

Selain itu, ada pula Bandung Techno Park (BTP), pusat inkubasi usaha berbasis teknologi informasi komunikasi yang berdiri sejak 2008. BTP pun telah mendapat restu Presiden RI Joko Widodo yang akan menjadikanrole model atas rencana pemerintah mendirikan 100 techno park se-Indonesia.

lengkaplah sudah Telkom terbukti dan teruji dalam 35 tahun ini membina hampir 50.000 siswa dan mahasiswa yang operasionalnya dilaksanakan yPT. Mereka, para generasi emas Indonesia ini, di-didik dan dikelola agar daya saing Indonesia ber-diri dengan gagahnya.

Ini bukan sekadar menunaikan, apalagi ikut tren melaksanakan cSR. namun, seluruh-nya didasari tekad selalu ingin berbakti kepada negeri!

pedoman bagi perusahaan multinasional da-lam melaksanakan cSR. Antara lain memberi-kan kontribusi untuk kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Ada-pun yang terpenting adalah mendorong pem-bentukan human capital.

Berangkat atas pemikiran ini, PT Telekomu-nikasi Indonesia melalui yayasan Pendidikan Tel-kom (yPT) sudah lama menerapkan konsep ini, terutama di sektor pendidikan dan derivatifnya, telah lahir aneka bentuk jawab sosial perusahaan.

Tercatat,hingga tahun lalu, ada 10.000 siswa pada 31 TK dan playgroup, 1 SD, 1 SMP, 3 SMK pariwisata, dan 7 SMK Telkom di bawah yPT yang berserak di 32 kota di Indonesia dari Pema-tang Siantar, Sumut, hingga Jayapura, Papua.

Pada pendidikan tinggi, Telkom memiliki Telkom university (Telu)dengan jumlah sekitar 23.000mahasiswa. Telu pun hadir dengan ane-ka prestasi internasional. Terbaru, juara kompe-tisi tingkat Asia Pasifik yang diraih Tim Turang-ga dari fakultas Teknik elektro Program Studi S1 Sistem Komputer dan fakultas Informatika

Direktur Bandung Techno Park (BTP) Jangkung Raharjo (paling kiri) memberikan penjelasan kepada Presiden RI Joko Widodo dan ceo Telkom Group Alex J. Sinaga (paling kanan) saat berkunjung ke BTP di Kawasan Telkom university Bandung (12/1).

Kawasan Telkom university yang menempati lahan seluas 50 hektar di daerah Dayeuhko-lot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah berdiri hampir 25 tahun.


perspektif

tugas khusus untuk bumn

inDroyono soesiLo, Menteri Koordinator Maritim

Tercatat sebagai negara ke-pulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 13.466 pulau yang telah terdaftar dan berkoordinat. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang berada di antara benua Asia dan Aus-

tralia serta, antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Tak pelak, kepulauan di Indonesia memiliki peranan penting dalam jalur perdagangan setidaknya sejak abad ke-7. Selain berada di posisi strategis, kelebihan lain yang dimiliki Indonesia adalah penghasil utama sejumlah ko-moditas hingga minyak dan gas (migas), termasuk yang berada di bawah laut.

Beranjak dari semua itu, sejak bebe-rapa tahun lalu sektor maritim, menjadi perhatian bagi pemerintahan demi pe-merintahan. Pada Kabinet Kerja saat ini, perhatian kepada sektor maritim makin jelas dan makin kongkret.

Untuk memahami agenda peme-rintah terkait hal itu, Martina Prianti mewawancara Menteri Koordinator Ma-ritim Indroyono Soesilo, di kantornya awal Januari.

Mengapa pemerintah saat ini lebih concern pada maritim?Kalau flash back, bisa kita lihat per tahun bahkan berabad-abad lalu, kita ini meru-pakan bangsa bahari. Sejarah mencatat hal itu karenanya, sejak dulu ada instansi

martina Prianti

nicklas hanoatubun


atau kementerian yang khusus menang-gani isu laut, hingga berdiri Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kemudian, Presiden Joko Widodo memutuskan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pertimbangannya tentu karena posisi strategis kita yakni terletak di antara dua benua dan samudera.

Teknisnya sepertinya?Kalau kita mau bicara poros maritim dunia, fokusnya ada empat. Pertama, memperteguh kedaulatan maritim; Ke-

“Kalau kita mau bicara poros maritim dunia, fokusnya ada empat: pertama, memperteguh kedaulatan maritim; ke-dua, harus bisa meman-faatkan sumber daya laut baik hayati, non hayati, dan non konvensional untuk kesejahteraan rakyat; ketiga, meningkat-kan infrastruktur; keem-pat, mendorong budaya bahari.”

dr. ir. dwisuryo indroyonosoesilo, m.sc

TeMPAT DAn TAnGGAl lAHIR:

Bandung, 27 Maret 1955

RiWayaT Pendidikan

uMuM:

Jurusan Teknik Geologi, ITB (1978)

Jurusan Remote Sensing university Michigan, Amerika Serikat (1981)

Jurusan Geologic Remote Sensing The university of Iowa, Amerika Serikat (1987)

KHuSuS:

Remote Sensing Satellite Ground Station Management Training, canada (1992)

RiWayaT PekeRjaan

1978 hingga 1997 aktif di ITB, The university of Iowa, Sesko ABRI Bandung, Institut Teknologi

Sepuluh november (ITS), universitas Trisakti, dan MIPA uI.

PeMeRInTAHAn:

Direktur Jenderal Penyerasian Riset dan eksplorasi laut Departemen Kelautan dan Perikanan

Kepala Subdirektorat Inventarisasi Sumber Daya Alam (Tisda) Matra Dirgantara (BPPT)

(1992-1995)

Direktur Inventarisasi Sumberdaya Alam (Tisda) BPPT (1993-1997)

Anggota Panitia Tetap Dewan Kelautan nasional Departemen Kelautan dan Perikanan (1997)

Deputi Ketua BPPT, Bidang Pengembangan Kekayaan Alam (1997-1998)

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (1998)

Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (2001)

Direktur Sumberdaya Perikanan & Aquakultur organisasi Pangan Dunia atau food and

Agricultural organization (fAo) (2013-2014)

Menteri Koordinator Maritim Kabinet Kerja (2014-sekarang)


perspektif

dua, harus bisa memanfaatkan sumber daya laut baik hayati, non hayati, dan non konvensional untuk kesejahteraan rakyat; Ketiga, meningkatkan infra-struktur; Keempat, mendorong budaya bahari.

Dengan fokus kepada empat hal tersebut, ke depan kita akan menjadi bangsa bahari yang maju, mandiri, dan berdaulat untuk kepentingan rakyat. Penerapannya antara lain berupa, un-tuk memperteguh kedaulatan maritim karenanya pemerintah tengah memacu penyelesaian batas-batas laut kita ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemerintah juga mendorong penye-diaan minimum essential force TNI dan

Polri serta, meningkatkan kemampuan-nya dalam menangkal serangan dari luar. Pemerintah memandang, dalam waktu bersamaan ada peningkatan keamanan dan keselamatan maritim. Karenanya terdapat program-program penanganan illegal fishing, illegal logging, illegal min-ing didorong.

Keselamatan dan keamanan perlu dilakukan, karena Indonesia sudah diakui oleh United Nation Convention of The Sea (Unclos) memiliki total 5,8 juta kilometer per segi (km2) laut dengan 2,7 juta km2 diantaranya zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan 3,1 juta km2 laut teritorial. Semua hal itu dilakukan juga untuk mempertahankan kedaulatan.

Menko Bidang Kemaritiman, Indroyono

Soesilo (tengah), didampingi Dirut PT PAl Indonesia, M firmansyah

Arifin (kedua kiri) bersama KSAl filipina, Vice Admiral

Jesus c Millan (kedua kanan), mengunjungi

area pembuatan kapal, usai first Steel cutting

ceremony Strategic Sealift Vessel-1 (SSV-1) Philippine

di Bengkel fabrikasi Divisi Kapal niaga PT PAl Indonesia (Persero) ujung

Surabaya, Kamis (22/1).


misalnya, ditargetkan untuk dibangun 35 ribu megawatt dan dari jumlah itu, PT PLN (Persero) akan membangun separuhnya dengan investasi sekitar Rp 400 triliun. Saat bersamaan, peme-rintah meminta PLN dan BUMN lainnya untuk meningkatkan local content.

Sementara pada BUMN galangan kapal, pemerintah berharap dapat me-ningkatkan kapasitasnya. Untuk mendu-kung itu, pemerintah siap memberikan insentif baik fiskal maupun non-fiskal. Mengenai industri galangan kapal, kami telah bicara dengan Otoritas Jasa Ke-uangan untuk mendorong perbankan turut mendukung.

Selain itu, kepada seluruh BUMN di-harapkan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) diarahkan kepada kemaritiman khususnya masyarakat pesisir. Jika sudah ada yang melakukan-nya, pemerintah sambut baik dan ber-harap dapat terus melanjutkan.

Ruang fiskal APBN masih memungkinkan mendukung industri terkait maritim?Insentif fiskal bagi industri galangan kapala misalnya pemberian bea ma-suk ditanggung pemerintah (BM DTP), keringanan pajak pertambahan nilai (PPN), dan tax allowance. Pemerintah berharap insentif yang diberikan itu da-pat memberikan multiplier effect.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah mendorong pemberian kemudahan perizinan termasuk bagi kapal layar yang ingin masuk ke Indonesia. Pem-berian kemudahan perizinan juga akan diberikan kepada BUMN pelabuhan khususnya Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV, yang mengatakan kepada saya tidak perlu dukungan modal tapi perizinan dipermudah, khususnya soal perizinan tanah.

Masyarakat Ekonomi ASEAN resmi berlaku, bagaimana sektor maritim? Siap tidak siap, kita harus jalan. Pelbagai upaya kita lakukan termasuk dalam hal standarisasi profesionalisme di sektor maritim seperti pelaut. Sisi lainnya, membenahi dwelling time karena jangan sampai ongkos dari Padang ke Jakarta, lebih mahal dari Singapura ke Jakarta.

“Pelindo I-IV mengatakan kepada saya tidak perlu dukungan modal tapi perizinan dipermudah, khususnya soal perizinan tanah.”

Dalam rangka pembangunan kedaulatan maritim, pemerintah juga menginginkan wilayah perbatasan maju. Karenanya, daerah yang tidak memiliki listrik, telepon, dan jalan akan diadakan.

Bagaimana dengan ketiga fokus lainnya?Pemerintah akan mendorong peman-faatan maupun pengembangan sumber daya laut. Untuk hayati, potensinya bu-kan saja dari ikan laut tetapi juga terda-pat potensi perikanan berdaya. Sedang-kan potensi non hayati ada migas, di mana khusus gas ada 40 dari 60 cekung-an gas kita berada di laut. Tersedia juga potensi non konvensional seperti energi angin, gelombang, dan arus laut, yang akan didorong juga pemanfaatannya.

Mengenai infrastruktur, pemerintah ingin meningkatkan konektivitas antar pulau dengan tujuan menurunkan biaya logististik. Untuk itu, perlu dilakukan pelbagai upaya; menambah pelabuhan, kapal diperbanyak, dan kapal buatan dari dalam negeri sesuai asas cabotage.

Mengenai penambahan pelabuhan, pemerintah berencana merevitalisasi dan membangun 24 pelabuhan termasuk pelabuhan yang ada di Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong.

Untuk mendukung itu semua, pe-merintah siap memberikan insentif baik fiskal maupun non fiskal. Pembangunan infrastruktur sekitar pelabuhan, juga didorong agar ada kegiatan ekonomi sehingga ke depan, tidak ada kapal yang kosong saat balik arah.

Sementara itu mengenai fokus keempat atau meningkatkan budaya maritim, ini long term. Pemerintah akan mendorong dan memberikan pelatihan dan pendidikan. Akan didorong juga olah raga berbasis maritim yang bisa dikait-kan dengan pariwisata.

Untuk mendorong pariwisata ber-basis bahari, pada bulan Juli tahun ini pemerintah akan menggelar Ekspendisi Nusantara Jaya di daerah-daerah ter-pencil. Rencanya, akan digerakkan 88 kapal ke daerah terpencil.

Ada tugas khusus kepada BUMN?Ada. Untuk listrik di daerah terpencil

AnTARA foTo/eRIc IRenG


kultura

Oleh: Dr. Zaim Uchrowi, MDM* Guru Karakter & Transformasi

“An arrow can only be shot by pulling it backward. When life is dragging you back with difficulties, it means it’s going to launch you into something great. So just focus, and keep aiming”. Sebuah tulisan yang mengingatkan semua pada prinsip anak panah yang hanya akan meluncur setelah ditarik bagian belakangnya. Maka ketika kehidupan ini menyeret kita ke belakang dengan berbagai kesulitan, mari maknai itu sebagai momentum yang justru akan melesatkan kita pada yang hebat. “Fokus saja dan teruslah membidik sasaran.”

Prinsip itu terngiang setelah musibah pesawat Air Asia, 28 Desember 2014 lalu. Pesawat dari Surabaya ke Singapura itu terjun ke laut diduga karena menerjang awan Cumulonimbus yang pekat. Tak terbayang kesedihan keluarga para korban musibah itu. Seperti kesedihan keluarga pilot yang kehilangan suami serta ayah yang dibanggakannya. Apalagi kesedihan seorang remaja kecil yang tiba-tiba harus menjadi sebatang kara. Ayah, ibu, kakak, dan adiknya menjadi korban dalam musibah itu.

Kepedihan mendalam tentu dirasakan oleh pihak manajemen Air Asia. Seperti diungkapkan oleh Tony Fernandes, pemilik utama sekaligus CEO maskapai itu, perusahaannya telah menerbangkan lebih dari 200 juta orang selama ini. Selama masa itu tak ada satupun penumpang dalam kecelakaan. Tiba-tiba

dalam penerbangan pagi yang juga sudah puluhan kali dilakukan, petaka itu datang.

**

Musibah semacam itu dapat terjadi pada siapapun dan kapanpun. Baik musibah yang sangat tragis seperti pada kasus Air Asia maupun musibah lain yang lebih kecil, yang juga mencederai sukses masing-

masing. Hal tersebut dapat menimpa orang per orang. Dapat pula terjadi pada perusahaan atau korporasi besar seperti BUMN atau perusahaan-perusahaan multinasional.

Sejarah mencatat perusahaan milik Oey Thiong Ham dari Semarang seabad silam merupakan industri gula terbesar di dunia. Beragam bentuk ‘musibah’ membuat kehebatan industri itu menghilang. Tak banyak lagi orang yang mengenal nama besar itu. Hanya sebagian kecil bisnisnya yang tersisa, yang

kini ditransformasikan sebagai BUMN. Yakni menjadi PT Rajawali Nusantara Indonesia yang tengah berupaya meraih kejayaannya kembali.

Kepemimpinan atau leadership dituntut mampu mengatasi situasi sulit semacam itu. Situasi yang sama sekali tak terduga. Situasi yang sama sekali tak ada dalam rancangan bisnis tahunan, atau RKAP dalam istilah BUMN, karena memang terjadi tanpa lebih

‘busuR PanaH’ aiR asia

Karya kreatif itu tampak sederhana. Yakni hanya menampakkan sebuah gambar anak panah. Gambar biasa saja dan bukan sangat indah. Hitam putih dan bukan berwarna. Tak hanya ada gambar itu memang di karya desain tersebut. Di bawah gambar anak panah itu, ada pula tulisan ringkas. Tulisan yang terdiri atas tiga kata yang mudah dipahami oleh siapapun.


dahulu dapat diprediksikan sama sekali. Sedangkan bila situasi sulit yang menjadi ‘musibah’ terjadi, akibatnya bisa sangat fatal bagi korporasi.

Sebaik apapun seorang pemimpin tak akan pernah benar-benar siap menghadapi musibah begitu karena peristiwanya memang tak terduga. Sebagus apapun perencanaan selalu menyisakan kemungkinan adanya retakan kecil yang dapat meruntuhkan struktur. Selicin apapun jalan yang telah disiapkan, selalu memungkinkan adanya kerikil kecil yanhg terlempar ke atasnya dan dapat memelantingkan.

Pesoalannya adalah seberapa mampu pemimpin mengatasi masalah bila musibah? Seberapa mampu pemimpin tetap tegak, dan mengajak timnya untuk ikut tegak, lalu membawa koporasinya kembali tegak. Itu yang belum dimiliki oleh banyak pemimpin. Termasuk pemimpin yang punya nama hebat karena memimpin korporasi yang, karena besar, dianggap hebat pula.

**

Pemimpin yang baik akan mampu menjadikan musibah sebagai ‘busur panah’ untuk melesatkan timnya buat meraih sukses baru yang lebih gemilang dibanding sebelumnya. Busur panah yang baik itu kokoh dan kuat. Bukan lembek dan rapuh. Busur yang kokoh itulah yang akan dapat menjadi tumpuan yang benar-benar kuat bagi anak panah yang hendak melesat.

Selain kokoh dan kuat, busur panah kepemimpinan juga perlu lentur. Bukan kaku dan keras. Busur panah yang kaku dan keras tidak akan dapat melengkung saat talinya ditarik. Padahal lengkung busur dan tegangan tali itulah yang daat melontarkan anak panah ke depan. Bila busur itu lurus kaku maka itu bukanlah busur lagi, melainkan semacam batang kayu biasa. Akan patah bila ditarik dan dilengkungkan sebagaimana busur.

Kepemimpinan seperti busur panah yang kuat dan lentur itu terwakili oleh sosok Jenderal MacArthur dalam Perang Dunia II. Kapasitasnya itu ditunjukkannya setelah mengalami musibah besar, saat pangkalan utamanya hancur dibom pasukan Jepang. Saat itu,

pangkalan utama pasukan MacArthur dalam melawan Jepang ada di Pulau Corregidor, di Teluk Manila.

Corregidor, saat itu dipandang ideal untuk memenangkan perang di Pasifik Barat. Pulau itu berada di posisi yang cukup di tengah untuk menjangkau semenanjung Korea di utara, kawasan pesisir China dan Indochina di barat, kepulauan Nusantara di Selatan, serta pulau-pula di Pasifik di timur. Untuk menyiapkan perbekalan juga mudah. Belum cukup banyak yang dilakukan MacArthur lewat markasnya itu, Jepang membom habis-habisan.

MacArthur yang lolos dari serangan, menjadikan musibah itu sebagai busur kemenangan. Ia lakukan tiga langkah penting menjadikan musibah sebagai pijakan untuk menang. Pertama, Ia terima realitas musibah yang dialami pasukannya. Kedua, ia mengevaluasi total seluruh pilihan langkah yang sudah dilakukan maupun yang telah direncanakan. Ketiga, ia mengubah strategi lamanya dan merumuskan strategi baru buat memenangkan perang. Lalu terumuskanlah leap frog strategy yang terkenal itu. “I shall return!” serunya, dan bummm... MacArthur menang.

Musibah pesawat Air Asia mengingatkan pada busur panah kepemimpinan yang dicontohkan MacArthur itu. Yakni mentranslasikan musibah menjadi tiga langkah yang akan memenangkan perang. Menerima dengan baik realitas musibah tanpa menyesali atau menyalahkan siapapun; mengevaluasi secara total semua yang ada selama ini; serta merumjuskan ulang strategi yang bakal lebih efektif.

Sebagaimana disebut pada karya kreatif di atas, musibah jelas tarikan ke belakang dalam kehidupan. Musibah atau tarikan kebelakang yang sangat kuat, akan melesatkan diri meraih sukses yang hebat. Maka, dalam prinsip kepemimpinan busur panah, ketika musibah terjadi “fokus saja dan teruslah membidik sasaran.”

MacArthur yang lolos dari serangan, menjadi-kan musibah itu sebagai busur kemenangan. Ia lakukan tiga langkah pen-ting menjadikan musibah sebagai pijakan untuk menang. Pertama, iIa terima realitas musibah yang dialami pasukannya. Kedua, ia mengevaluasi total seluruh pilihan lang-kah yang sudah dilakukan maupun yang telah diren-canakan. Ketiga, ia meng-ubah strategi lamanya dan merumuskan strategi baru buat memenangkan perang.

94BUMN insight

Naskah: Panca foto : nick hanoatubun

Selain mengembangkan kepedulian sosial dan lingkungan, sejatinya kegiatan CSR nan strategis turut meningkatkan reputasi perusahaan secara signifikan.

KeGIATAn coMMunIcATIon AnD BuSIneSS (coMMBIZ) 2015 DenGAn TeMA “KoMunIKASI cSR: TAnTAnGAn DAn STRATeGI BAGI KeBeRlAnGSunGAn BISnIS“ DI JAKARTA (20/1).Meningkatkan

ReputasiVia CSR (COMMBIZ) 2015 dengan tema “Komunikasi CSR:

Tantangan dan Strategi bagi Keberlangsungan Bis-nis“ di Jakarta (20/1). Karenanya, tambah Emil, bisnis yang merupakan kegiatan jangka panjang ini harus mengiikuti kodrat alam.

Sementara menurut Wahyu Aris Darmono, pemerhati dan peneliti CSR, CSR strategis tidak terlepas dari core business perusahaan yang melibat-kan stakeholders dan community development. “Pe-merintah pun mengarahkan agar perusahaan-per-usahaan melibatkan community development melalui peraturan pemerintah mengenai tanggung jawab sos-ial dan lingkungan (PP TJSL),” terang Board of Expert onePR tersebut.

Aris menambahkan, dilibatkannya community development tersebut juga harus memiliki nilai stra-tegis agar dapat benar-benar berkontribusi bagi per-usahaan. Misalnya saja, apakah perusahaan Aqua bo-leh mengadakan CSR berupa sunatan massal? Boleh

coMMBIZ 2015

Menempatkan perusahaan pada isu-isu sosial yang penting bukanlah perkara mudah. Oleh karenanya, ke-giatan corporate social responsibility (CSR) nan strategis amat dibutuh-

kan guna menyeimbangkan tujuan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan.

Demikian diutarakan Prof. Emil Salim pada ke-sempatan kegiatan Communication and Business

95BUMN insight

Februari 2015

roto. “CSR yang menarik bagi media tentu berupa aktivitas yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, memberi dampak positif secara luas kepada masyarakat, fo-kus pada bentuk tertentu, dan bukan seka-dar citra,” ujar Subroto.

Sementara jurnalis dan Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers - De-wan Pers periode 2010-2013 Agus Sudibyo mengemukakan, jurnalisme dan CSR se-sungguhnya dipertemukan oleh suatu hal bernama tanggung jawab sosial. Namun dalam praktiknya, keduanya cenderung menempuh rute yang berbeda. Atas nama tanggung jawab sosial, jurnalisme terpola untuk mengabarkan yang buruk-buruk. Sementara CSR di sisi lain justru ber-kepentingan untuk senantiasa mengabar-kan yang baik-baik.

“Bagaimana mengatasi friksi ini? Pi-hak korporasi harus confident dan fokus-lah untuk mengabarkan keberhasilan pro-gram CSR-nya. Yakinlah bahwa good news is good news dan perlakukan berita buruk terkait program CSR-nya sebagai audit gratis dari media,” jelas Agus.

Sementara itu Direktur Komunikasi Aqua Group Troy Pantouw menyatakan, memberikan informasi dan menjalankan komunikasi dengan pemangku kepen-tingan adalah pekerjaan rumah terbesar yang harus dilakukan oleh perusahaan atau institusi. “Komunikasi CSR bukan se-kadar wacana atau teori di atas kertas. Ini membutuhkan perencanaan, komitmen, ketekunan, energi, sosialisasi, harmonisasi dan hubungan baik yang tiada habisnya, serta evaluasi yang menyeluruh dan terus-menerus,” terangnya.

coMMunIcATIon DIRecToR DAnone AQuA TRoy PAnTouW (KAnAn)PRof. eMIl SAlIM (KIRI)

saja, namun tidak strategis. Lain halnya bila Aqua mengadakan konservasi dan re-habilitasi yang melibatkan masyarakat se-tempat yang membutuhkan air, tentunya ini bernilai strategis.

“Jadi, harapan masyarakat dan juga tujuan perusahaan turut tercapai. Inilah CSR yang strategis,” jelas Aris.

Aris pun tak segan menyebut beberapa BUMN yang cukup maju dalam mengem-bangkan program kedulian sosial dan lingkungan melalui PKBL maupun CSR. Misalnya yang dilakukan PT Bukit Asam yang turut melibatkan masyarakat dalam melakukan reklamasi daerah sekitar per-tambangannya.

Selain mengembangkan kepedulian sosial dan lingkungan, sejatinya kegiatan CSR juga berdampak meningkatkan re-putasi perusahaan. Sebagai contoh terjadi pada perusahaan air mineral Aqua yang memiliki dua komitmen, yakni aspek bis-nis perusahaan berjalan selaras dengan as-pek sosial-lingkungan yang berjalan.

“Kalau hanya mementingkan bisnis saja kita akan pincang dan masyarakat ti-dak akan menerima. Jadi, ini harus ber-jalan seimbang,” terang Direktur Komuni-kasi Aqua Group Troy Pantouw.

Karenanya, apa yang dilakukan Aqua terhadap program CSR, tambah Troy, di-lakukan sesuai dengan kebutuhan masya-rakat. “Jadi, kami melakukan pengukuran terhadap kebutuhan masyarakat yang dilakukan oleh pihak ketiga sehingga da-

pat menjalankan program yang tepat,” terangnya.

Hasil implementasi tersebut lantas di-lanjutkan dengan evaluasi, sedangkan da-lam program komunikasi dilakukan audit reputasi. Alhasil, dari keduanya didapat-kanlah sejauh mana penerimaan masya-rakat.

komunikasi adalah jantung csRSalah satu persoalan yang timbul, yakni kala perusahan melaksanakan CSR, na-mun tak sedikit yang kurang diapresiasi publik atau pemangku kepentingan se-suai harapan perusahaan. Menurut Aris, persoalannya adalah pada komunikasi. “Dibutuhkan pemahaman yang benar soal CSR, bahwa CSR itu investasi. CSR is about making money, not spending money. CSR bukan sekadar community development,” terangnya.

Karenanya, komunikasi menjadi organ vital yang membuat program tanggung ja-wab sosial perusahaan hidup. “Adalah tugas unit kerja komunikasi dan CSR per-usahaan untuk membangun komunikasi CSR dengan melibatkan para pemangku kepentingan sejak awal perencanaan, im-plementasi, monitoring, sampai tahap evaluasi program,” ujar Ita Luthfia, Direk-tur Konsultan Komunikasi onePR.

Ditambahkan Ita, kecerdasan menge-mas isu CSR sehingga menjadi good news juga amatlah penting. Hal ini diamini Re-daktur Pelaksana Harian Republika Sub-

96BUMN insight

Naskah: agung PamuJo foto : humas Pt Pelindo iii

Buah kerja keras jajaran direksi dan staf PT Pelindo III juga dirasakan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Laba usaha meningkat, perusahaan pun menambah jumlah dana hibah.

SeKPeR PT PelInDo III yon IRAWAn MenyeRAHKAn BAnTuAn KuRSI RoDA.Dana Hibah

Pelindo IIITerus Bertambah

Besaran dana BL pada 2014 itu, tercatat bertam-bah jumlahnya. Pada 2013, Pelindo III menyalurkan dana BL yang juga sering disebut sebagai dana hibah itu (karena sifatnya bantuan dan tidak perlu dikemba-likan, Red), dengan nilai Rp 9,4 miliar.

Menurut Direktur SDM dan Umum Pelindo III Toto Heli Yanto, bertambahnya besaran dana hibah itu seiring dengan peningkatan kinerja perusahaan. “Setiap tahun terjadi perbedaan jumlah dana hibah yang kita salurkan. Itu semua tergantung dari kinerja perusahaan yaitu laba, dan tentunya permintaan jum-lah permintaan dari masyarakat,” katanya.

Hal itu, menurut Toto sesuai dengan keten-tuan dalam Peraturan Menteri BUMN nomor 05/MBU/2007 yang mengatur tentang kewajiban BUMN mengeluarkan dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dalam ketentuan itu di-sebutkan, besaran dana PKBL nilainya 2 persen dari laba usaha pada tahun sebelumnya.

Dana PKBL itu lantas disalurkan dalam dua ben-tuk. Yakni, untuk program kemitraan atau PK yang sifatnya adalah pinjaman bagi masyarakat atau pelaku

PT PelInDo III

Sepanjang 2014, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III telah menyalurkan dana bina lingkungan (BL) sejumlah Rp 12 miliar. Dana tersebut disalurkan ke tujuh provinsi di Indonesia yang menjadi wilayah kerja

badan usaha milik negara (BUMN) bidang pelabuhan itu.

97BUMN insight

Februari 2015

oleh masyarakat. Sepanjang 2014 lalu, BL dari PT Pelin-

do II antara lain diwujudkan dalam ben-tuk bantuan sejumlah 15 kursi roda bagi penyandang cacat. Selain itu, juga berupa bantuan pengadaan motor Tossa sebanyak 44 unit bagi petugas kebersihan di Kabu-paten Gresik, Jawa Timur.

Masih di wilayah Jawa Timur, PT Pe-lindo III melalui anak perusahaannya PT Terminal Teluk Lamong melakukan pena-naman 11.000 pohon mangrove di perairan sekitar Teluk Lamong, Selain untuk me-lestarikan lingkungan perairan di kawasan tersebut, sekaligus juga untuk mewujud-kan Terminal Teluk Lamong sebagai ter-minal petikemas yang bukan saja modern, namun juga ramah lingkungan dan hijau.

Operasi Bibir Sumbing Di wilayah Kalimantan Selatan, PT Pelin-do III mengadakan operasi bibir sumbing gratis dan juga pemeriksanaan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu pada akhir Desember lalu.

Pelindo III Cabang Banjarmasin be-kerja sama dengan RS Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya menggelar operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut gra-tis pada pertengahan Desember lalu di Ru-mah Sakit Dr Suharsono, Banjarmasin.

Menurut General Manager PT Pelindo III Cabang Banjarmasin Hengki Jajang Herasmana, kegiatan ini merupakan wu-jud kepedulian Pelindo III kepada masya-rakat. Tujuannya, membantu masyarakat yang mengalami kelainan bibir sumbing dan langit-langit mulut. ‘’Kami berharap, masyarakat yang menderita akibat kelain-an bibir sumbing atau langit-langit mulut bisa kembali tersenyum bahagia,’’ katanya.

Dia menjelaskan, para penderita bi-bir sumbing yang dipilih untuk operasi gratis tersebut berasal dari masyarakat kurang mampu, melalui proses pendaf-taran setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Peserta operasi tidak dibatasi hanya dari wilayah Kalimantan Selatan. Ada satu orang pasien yang datang dari Tarakan, Kalimantan Timur yang datang ke Banjarmasin untuk mendapatkan ban-tuan operasi bibir sumbing gratis dengan alasan bila melakukan operasi dengan biaya sendiri sangat mahal.

PenyeRAHAn DAnA HIBAH BAGI MASyARAKAT DI WIlAyAH KeRJA PT PelInDo III.

usaha kecil dan mikro. Bentuk kedua ada-lah BL yang sifatnya hibah atau bantuan yang tidak perlu dikembalikan.

‘’Dari situlah, segenap karyawan Pelindo III komit untuk bekerja keras meningkatkan kinerja perusahaan dan juga laba, antara lain agar kami bisa terus membantu masyara-kat dan lingkungan sekitar,’’ kata Toto Heli Yanto lagi. Dia menambahkan, dalam kurun tujuh tahun terakhir (yakni antara 2008-2014), PT Pelindo III telah menyalurkan dana BL dengan nilai Rp 69,3 miliar.

Tujuh Provinsi Dalam menyalurkan dana BL itu, PT Pe-lindo III berusaha agar bisa tersebar di tujuh wilayah kerja perusahaan. Yakni, di tujuh provinsi. (distribusi BL Pelindo III 2014 ada dalam tabel)

Sedangkan penggunaan bantuan, ben-tuknya beragam. Acuannya, kembali ke Permen No 05/MBU/2007 itu, yang an-tara lain menyebutkan bahwa dana BL dimaksudkan untuk meningkatkan kua-litas hidup masyarakat Indonesia mela-

lui pengembangan sarana dan prasarana umum. Bentuknya bisa berupa bantuan bagi korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pe-lestarian alam, dan ketahanan pangan

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pelindo III Yon Irawan, BL tidak selalu diwujudkan dalam bentuk uang. Namun, bisa juga dalam bentuk barang atau per-lengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan

PT Pelindo III berusaha agar bisa tersebar di tujuh wilayah kerja

perusahaan. Yakni, di tujuh provinsi.

Tabel Sebaran Dana Hibah PT Pelindo III 2014 Jawa Timur rp 8,8 miliar

Jawa Tengah rp 591 JuTa Bali rp 202 JuTa

KalimanTan Tengah rp 870 JuTa

KalimanTan SelaTan rp 108 JuTa

nuSa Tenggara BaraT rp 171 JuTa

nuSa Tenggara Timur rp 162 JuTa

wilayah lainnya rp 1 miliar SumBer: humaS pT pelindo iii

98BUMN insight

PeRuM DAMRI

KOMITMEN Perum Damri untuk meningkatkan ki-nerja perusahaan juga di-iringi dengan semangat untuk berbagi. Yakni, de-

ngan melakukan berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan tesebut merupakan wu-jud dari komitmen Perum Damri dalam melaksanakan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Juga realisasi dari Peraturan Menteri BUMN No 08/MBU/2013.

Damri Perbanyak Kegiatan Sosial

2. 23 Juni 2014 Khitanan massal di Aula Perum Damri, Jl. Matraman, Jakarta diikuti 62 orang.

3. 21 Juli 2014 Buka bersama dan san-tunan untuk yatim piatu di kantor Pe-rum Damri Cabang Travel dan Transit, Kemayoran, Jakarta diikuti 62 orang.Selain itu, pada 2014 itu, Perum Damri

juga mendukung kegiatan dari Badan Na-sional Penanggulangan Bencana (BNBP) untuk untuk Program Sejuta Masker Peduli Bencana Asap & Abu Vulkanik serta Bencana Alam Tanah Longso.

Naskah: agung PamudJofoto : dok Pt damri

Perum Damri memilih kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat sekitar sebagai bentuk program bina lingkungan (BL).

Untuk program kemitraan (PK), se-tiap tahun, Perum Damri menyalurkan pinjaman utuk modal kerja bagi usaha kecil dan menengah. Sasarannya, adalah UKM di sekitar wilayah kerja Damri.

Sedangkan untuk program bina ling-kungan (BL), Damri melaksanakan ber-bagai bentuk kegiatan. Sepanjang 2014 kemarin, misalnya ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan. Yakni : 1. 21 Januari 2014 Membantu korban

bencana banjir di Jakarta dan Sulawe-si Utara

99BUMN insight

Februari 2015

PeRuM DAMRI

Perum Perhutani Peduli Masyarakat Sekitar Hutan

Naskah: Julianto foto : istimeWa

Menggelontorkan Rp 120 juta untuk membantu pengusaha kecil di lingkungan sekitar hutan. Ada juga bantuan untuk bina lingkungan sebesar Rp 17 juta telah dialokasikan untuk sarana ibadah, sosial, pengentasan kemiskinan, pelatihan dan pendidikan.

BUMN setiap tahunnya melaksanakan Program Kemitraa yang bertujuan meningkatkan kemampuan para pengusaha kecil agar

menjadi tangguh dan mandiri sekaligus pemberdayaan kondisi sosial masyara-kat. Begitu juga dengan Perum Perhu-tani, BUMN kehutanan ini menebar PKBL dimana dia berada. Seperti yang dilakukan pada akhir bulan lalu, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hu-tan (KPH) Tasikmalaya menyerahkan bantuan pinjaman modal dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp 120 juta kepada sepuluh binaan LMDH dan non LMDH di Aula Kantor Perhutani, Tasikmalaya.

Sepuluh mitra binaan yang men-dapat bantuan pinjaman yaitu LMDH Anggabuana Rp 14 juta dari RPH Page ra-geung, LMDH Sejahtera Mandiri Rp 10 juta, LMDH Mekar Sari Saluyu Rp 10 juta, LMDH Mekar Jaya Rp 10 juta, LMDH Taruna Mekar Rp 10 juta, untuk non LMDH batuan pinjaman diberikan

kepada Riri Sutisna Rp 10 juta yang ber-gerak dalam bidang usaha bata merah, Yuyun Sri Widyaningsih sebesar Rp 6 juta yang bergerak bidang usaha batik Tasik, Apong Rp 30 juta UMKM yang bergerak dalam bidang usaha penggemu-kan sapi), Indra Juanda Rp 10 juta yang bergerak dalam bidang usaha budi daya ikan dan Lutfi Maulana Rp 10 juta UKM yang memiliki usaha mebel.

Batuan tersebut diserahkan langsung oleh Administratur Perum Perhutani KPH Tasikmalaya, Henry Gunawan disaksiakan Wakil Adm dan KSS PHBM Tasikmalaya. “Bantuan pinjaman Pro-gram Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ini merupakan hak dan ke-wajiban Fungsi Sosial Perum Perhutani diantaranya untuk mendorong pertum-buhan dan perkembangan ekonomi ma-syarakat sekitar hutan,” terang Hendry. Bantuan dana pinjaman PKBL ini diberi-

kan kepada LMDH yang sudah dibentuk kelembagaannya, yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya de-ngan jumlah uang yang berpariasi sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.

Kepada yang telah menerima ban-tuan, Hendry berpesan agar modal usaha tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan bidang usaha-nya masing-masing sehingga pember-dayaan masyarakat secara bertahap dapat terwujud, serta diharapkan dalam pengembalianya agar tepat waktu sesuai aturan yang telah disepakati bersama da-lam perjanjian antara perhutani dengan mitra binaan.

Selain dana kemitraan, lanjut Henry, Perhutani KPH Tasikmalaya melalui dana bina lingkungan sebesar Rp 17 juta telah dialokasikan untuk sarana ibadah, sosial, pengentasan kemiskinan, pela-tihan dan pendidikan.

100BUMN insight

EMPAT tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17-21 Mei 2010, ISO Working Group on Social Responsibility (ISO/WG SR) mengesahkan Draft International Standard (DIS) ISO 26000 menjadi Final Draft International Standard (FDIS) ISO 26000. Pengesahan

tersebut menjadi penting sebagai babak akhir sebelum terbitnya ISO 26000 pada Desember 2010. Masyarakat penggerak keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan tentu berharap ISO 26000 menjadi momentum dalam mendorong penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di dunia, termasuk di Indonesia.

Pada akhir Juni 2010, artikel yang berjudul “ISO 26000, A New Boost for Sustainability” dimuat di Manila Times. Artikel tersebut disusun berdasarkan “insight” dari analisis mendalam disertasi ISO 26000 pada sebuah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dilakukan saat itu. Kini, saatnya untuk meninjau ulang “insight” tersebut berdasarkan kerangka analisis akademik dan pragmatis setelah (dan sedang) melayani sejumlah perusahaan terkait ISO 26000 bersama-sama dengan beberapa “profesional keberlanjutan” lain. Oleh sebab itulah, artikel ini diberi judul “Refleksi Awal Tahun 2015: ISO 26000, Is It a New Boost for Sustainability?”

Perlu dijelaskan sedikit bahwa ISO 26000 Guidance on Social Responsibility, merupakan panduan bagi organisasi (tidak hanya perusahaan), untuk berperilaku tanggung jawab sosial yang mencakup isu-isu yang dikelompokkan menjadi 7 core subjects (lihat gambar) dan berdasarkan 7 prinsip. Prinsip-prinsip tersebut yaitu akuntabilitas, transparansi, perilaku beretika, menghargai kepentingan stakeholder, menghargai hukum, menghargai norma internasional, dan menghargai Hak Asasi manusia (HAM). Bagi pembaca yang memahami good corporate governance (GCG) tentu prinsip-prinsip tersebut sebagian besar tidak asing lagi.

Ketika membuat studi mengenai ISO 26000 pada tahun 2010, pembuktian akademis dan pragmatis yang ingin dicapai adalah ISO 26000 bisa diaplikasikan pada sebuah UKM di Indonesia. UKM menjadi pilihan karena hambatan dan tantangan dalam “berperilaku tanggung jawab sosial” lebih berat dari yang dihadapi perusahaan besar. Di antara hambatan tersebut adalah keterbatasan sumber daya, pola pikir “business as usual”, bargaining power yang lemah di industri, leadership yang terbatas, keterbatasan akses informasi, dan sistem manajemen yang belum tertata rapi.

Perusahaan besar, termasuk juga Badan Usaha Milik negara (BUMN), diasumsikan memiliki sumber daya dan potensi dalam mengatasi hal-hal tersebut. Benarkah demikian?

Pada artikel “ISO 26000, A New Boost for Sustainability” tahun 2010, ada tiga tantangan besar dalam menyambut ISO 26000. Tantangan-tantangan tersebut masih berlaku saat ini dan ternyata memiliki exposure dan relevancy yang lebih kuat terhadap perusahaan besar dan BUMN dari pada terhadap UKM.

Tantangan pertama dan terbesar datang dari pihak-pihak yang merasa nyaman dengan pemahaman CSR di Indonesia dan menginginkan “status quo”. Mereka adalah pihak-pihak yang semata-mata menjadikan CSR sebagai alat pencitraan dan sumber dana. Hal ini tercermin pada maraknya “Perda CSR”, “PKBL” dan “Program CSR” yang lebih mementingkan kegiatan dan dana dari pada penerapan pembangunan berkelanjutan dan perilaku tanggung jawab sosial perusahaan melalui sistem manajemen yang baik. Pengembangan komunitas, komunikasi dan pencitraan sesungguhnya perlu,

Refleksi Awal Tahun 2015:

ISO 26000, Is It a New Boost for Sustainability?

KeRJASAMA BuMn InSIGHT DenGAn TRISAKTI SuSTAInABIlITy cenTeR (TSc)

Sebagian perusahaan lain ragu menerapkan ISO

26000 karena didorong untuk melaksanakan semua

isu pada core subject ISO 26000. Di sisi lain, sejumlah

perusahaan menerapkan ISO 26000 “sekedarnya” tanpa mengintegrasikan ke dalam

organisasi dan bukan menjadi bagian dari “continuous

improvement”.

101BUMN insight

Februari 2015

Akibatnya, manfaat yang diperoleh hanya ebatas permukaan dan pencitraan saja.

Menyelesaikan ketiga tantangan tersebut tidaklah mudah. Perlu komunikasi, koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan. BUMN sebagai korporasi dan milik pemerintah dapat saja mengambil peran utama dan menjadi “role model”. Untuk itu diperlukan kemauan kuat dari BUMN dan dukungan pemerintah serta pihak-pihak terkait dalam melakukan ”change management” menyeluruh. Penerapannya dan pemanfaatannya tentu bisa dilihat dalam jangka panjang, tidak instan. Sebagai “role model” sebuah BUMN akan berevolusi meninggalkan pola lama “business as usual” dan membentuk pola pikir “sustainability” sebagai bagian dari perilaku bisnis sehingga siap disejajarkan dengan perusahaan-perusahaan multi nasonal lain yang menjadi penggerak “sustainable development”. Bagaimana BUMN, siapkah?

Oleh:

Dr. Semerdanta PusakaDr. Juniati Gunawan Dr. Jimmy tanaya

tetapi harus sejalan dengan etika bisnis, perilaku tanggung jawab sosial, dan penerapan inisiatif CSR yang tepat serta strategis menuju pembangunan berkelanjutan.

Tantangan kedua datang dari pihak-pihak yang “mendewakan” atau tidak memahami esensi ISO 26000 sehingga menjadikan ISO 26000 sebagai “syarat keunggulan mutlak bersertifikasi”. Pihak-pihak ini mendorong perusahaan atau BUMN untuk melakukan semua isu pada core subjects ISO 26000. Perlu diketahui bersama bahwa ISO 26000 sangat komprehensif. Oleh sebab itu, penerapan isu pada core subjects ISO 26000 harus diidentifikasi, diseleksi dan disesuaikan dengan materialitas perusahaan berdasarkan proses manajemen dan metode yang tepat. ISO 26000 tidak mengenal sertifikasi, tetapi “verifikasi” untuk mengevaluasi proses, metode, materialitas, penerapan prinsip, aplikasi, integrasi dalam perusahaan, dan dampak. Bukan memastikan semua isu pada core subjects ISO 26000 telah dilakukan.

Tantangan terakhir justru datang dari pengembangan kompetensi dan sinergi para “konsultan CSR”. Kelompok ini perlu menyatukan pemahaman bisnis dan pembangunan berkelanjutan sebagai tujuan akhir CSR, membangun kekuatan jaringan untuk mengusung isu-isu CSR, dan memahami karakteristik konsultasi CSR yang dinamis. Sayangnya, justru sinergi para profesional di bidang pembangunan berkelanjutan, sustainability, dan CSR belum terlihat arahnya. Yang lebih parah lagi, banyak konsultan CSR secara tidak tepat memperlakukan ISO 26000 seperti layaknya ISO 14001, ISO 9001 dan standar-standar manajemen ISO lainnya.

Ketiga tantangan tersebut berujung pada kasus-kasus dan pola perilaku perusahaan besar dan BUMN saat ini. Banyak Program CSR dan PKBL BUMN sedang menghadapi kendala dalam hal akuntabilitas dan pelaporan keuangan. Sejumlah korporasi sibuk dengan pencitraan mengejar award mengenai CSR, aspek pembangunan keberlanjutan dan pelaporan tanpa peduli tata kelola (governance) dan kredibilitas penyelenggara award. Sebagian perusahaan lain ragu menerapkan ISO 26000 karena didorong untuk melaksanakan semua isu pada core subject ISO 26000. Di sisi lain, sejumlah perusahaan menerapkan ISO 26000 “sekedarnya” tanpa mengintegrasikan ke dalam organisasi dan bukan menjadi bagian dari “continuous improvement”.

SuMBeR: HTTP://WWW.ISo.oRG/ISo/SR_7_coRe_SuBJecTS.PDf

tiM inovasi PKg Raih PRestasi inteRnasional

PT PeTRoKIMIA GReSIK (PKG) SeMAKIn MeMBuKTIKAn

DIRInyA SeBAGAI SAlAH SATu PeRuSAHAAn InoVATIf DI InDoneSIA. TAK HAnyA DI

TInGKAT nASIonAl, PKG Pun MeRAIH PReSTASI DI TInGKAT

InTeRnASIonAl.

dengan total 435 peserta. Tema tahun ini adalah “Quality enhancing Innovation: creat-ing new Values for Sustainability’’.

Pada APQc 2014, tim SS Henki 10 me-nampilkan inovasi berupa peningkatkan ki-nerja mesin penghancur (crusher) diammo-nium phosphate (DAP). Sebelumnya, mesin crusher hanya menghasilkan 40% serbuk DAP berukuran <0.8 mm (untuk bahan baku pupuk). Selebihnya (60%), terpaksa diproses ulang.

SS Henki 10 menambahkan liner plate

PResTasi internasional dicatat di ajang Asian Pasific Quality conference (APQc) ke xx, 23-26 november lalu, di Kuala lumpur, Malaysia. PKG yang mengirimkan tiga tim (yakni gugus SS Henki 10, GIo Bersih, dan SS Vibrasi II), berhasil meraih penghargaan kategori tertinggi, yaitu Three Stars. Bahkan, gugus SS Vibrasi II meraih penghargaan Top 10 Team excellence.

APQc merupakan konvensi inovasi ta-hunan tingkat internasional. Tahun ini, ter-catat diikuti sebanyak 58 tim dari 24 negara,

Advertorial

Sebelumnya, dalam ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) ke XVIII yang berlangsung pada 18-20 November di Batam, PKG juga berjaya. Dari 4 gugus inovasi yang dikirim, 3 diantaranya meraih Platinum dan 1 meraih Gold.

3 PlaTinum dan 1 gold

Sebelumnya, dalam ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas nasional (TKMPn) ke xVIII yang berlangsung pada 18-20 novem-ber di Batam, PKG juga berjaya. Dari 4 gugus inovasi yang dikirim, 3 diantaranya meraih Platinum dan 1 meraih Gold. Penghargaan ini diterima pada malam penghargaan TKMPn di Hotel Harmoni one Batam, Jumat (21/11).

TKMPn 2014 mengambil tema “nasional-isme Mempercepat Peningkatan Mutu Karya dan citra Bangsa”. Antusiasme terlihat dari jumlah peserta yang berpartisipasi. Tercatat

ada 284 gugus inovasi dari 114 perusahaan dengan total peserta 1.190 orang.

Gugus inovasi PKG yang berhasil meraih kategori Platinum adalah Gugus Inovasi ope-rasional (GIo) Sistem Informasi Penebusan dan Penyaluran Pupuk (SIP3), GIo Triple five, dan Sistem Saran (SS) Harum. Sedang-kan kategori Gold diraih oleh SS Steel.

GIo SIP3 meraih Platinum karena ber-hasil mengembangkan sistem terintegrasi (website) bekerjasama dengan perbankan untuk penebusan dan penyaluran pupuk ber-subsidi secara online dan realtime. Sehingga berhasil menghilangkan komplain akibat ter-lambatnya penerbitan delivery order (Do) dan mempercepat penerbitannya (hanya 5 menit per Do). Inovasi ini mencatat peng-hematan nyata Rp 10 juta/bulan serta berpo-tensi menghemat Rp448 juta/bulan.

Sedangkan GIo Triple five berhasil men-desain talang peluncur untuk mengganti-kan fungsi conveyor bahan baku pupuk nPK Phonska, sehingga berhasil mengeliminasi hilangnya produksi 3.836 ton (akibat convey-or sering rusak, sehingga pabrik shutdown) dan biaya pemeliharan setara dengan Rp 16,3 miliar dalam 3 bulan.

Selanjutnya, SS Harum dari Komparte-men Riset PKG berhasil membuat pupuk nPK 12-11-10 beserta rekomendasi pemupukan un-tuk menggarap pasar potensial non-subsidi, khususnya tembakau. Keberadaan produk baru ini turut menyumbang omzet per-usahaan sebesar Rp 2,8 miliar pada periode Mei-nov 2013.

Sedangkan SS Steel melakukan inovasi dengan mengurangi frekuensi kebocoran steam coil e1002 di daerah HAZ elbow de-ngan mengurangi daerah HAZ dengan me-manfaatkan pipa pre bending untuk dijadi-kan elbow 900 dan spool. Inovasi ini berhasil menghemat Rp 42,2 juta untuk 1 set steam coil e1002.

Atas berbagai prestasi itu, Direktur utama PKG Hidayat nyakman mengungkap-kan bahwa pihaknya akan semakin meng-galakkan inovasi agar semakin banyak lagi gugus inovasi PKG yang berprestasi dalam ajang serupa. “Tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana inovasi ini dapat diterap-kan secara konsisten di berbagai unit kerja untuk meningkatkan produktivitas serta ki-nerja perusahaan,” tegasnya.

pada mesin crusher dan berhasil mening-katkan hasil serbuk DAP menjadi 90% dalam waktu 2,5 bulan. Sehingga, tidak perlu ada lagi proses penghancuran ulang sehingga mampu menghemat Rp 128 juta/bulan.

Sementara, gugus GIo Bersih memodifi-kasi alat pada proses unloading bahan baku pupuk (rock phosphate) dari pelabuhan me-nuju ke gudang. Sebelumnya sering terjadi tumpahan bahan baku (loses) yang menye-babkan kerugian material, finansial, dan po-lusi udara. Modifikasi ini berhasil mengurangi loses bahan baku sebesar 82 % dalam waktu 8 bulan, menghemat Rp 8,2 juta setiap kali unloading, dan mengurangi polusi udara.

Sedangkan, SS Vibrasi II melakukan bal-ancing pada mesin berputar (turbin, kom-presor, blower, dll) dengan metode vector yang hasilnya lebih cepat dan lebih baik di-bandingkan metode lama. Sebelumnya, pro-ses balancing membutuhkan waktu rata-rata 362 menit/mesin. Dengan metode baru ini, balancing hanya membutuhkan waktu ra-ta-rata 128 menit/mesin.

Selain itu, kualitas balancing juga me-ningkat jauh lebih presisi, dari 3,23 mm/sec RMS menjadi hanya 0,63 mm/sec RMS. Se-hingga menurunkan downtime pabrik yang disebabkan oleh lamanya waktu balancing. Gugus inovasi ini berhasil menghemat Rp 14 miliar/tahun setelah diaplikasikan di seluruh mesin di area PKG pada tahun 2013.

Penghargaan untuk Inovasi PT Petrokimia Gresik Tahun 2014Temu kaRya muTu dan PRodukTifiTas nasional XViiigugus inovasi Penghargaan

Gugus Inovasi operasional Website kerja sama perbankan PlatinumSistem Informasi Penebusan & untuk penebusan & penyaluranPenyaluran Pupuk (GIo SIP3) pupuk bersubsidi secara onlineGIo Triple five Talang peluncur pengganti fungsi Platinum conveyor bahan baku pupuk nPKSS Harum Membuat pupuk nPK 12-11-10 PlatinumSS Steel Mengurangi frekuensi kebocoran Gold steam coil e1002

asia Pasific QualiTy confeRence XXgugus inovasi Penghargaan

SS Vibrasi II Balancing mesin berputar Top 10 Team, Dengan metode vector Three StarsSS Henki 10 Meningkatkan kinerja crusher Three Stars diammonium phosphate (DAP).GIo Bersih Modifikasi alat proses unloading Three Stars bahan baku pupuk (dari pelabuhan menuju gudang.


prcorner

efektif. efisien. Tepat Sasaran

MengaLokasikan anggaran pr

Primayanti

Di penghujung tahun, perusahaan mem-pertanggungjawabkan kinerja tahun berjalan dan merencanakan program un-tuk tahun berikutnya. Strategi dan target

perusahaan ditetapkan untuk memastikan seluruh komponen perusahaan menghasilkan kinerja optimal. Seluruh pengeluaran dihitung masak-masak, tidak terkecuali dalam penganggaran program-program Public Relations (PR).

Jim Lukaszewski, konsultan PR dari Australia, menyatakan strategi adalah kekuatan penggerak dalam setiap bisnis atau organisasi. Strategi adalah kekuatan intelektual yang mem-bantu mengorganisasi, memprioritaskan, dan memberi energi terhadap apa yang dilakukan perusahaan. Tanpa strategi tidak ada energi, tidak ada arah, tidak ada momentum, dan tidak ada pengaruh bagi perusahaan.

Strategi PR merupakan turunan dari strategi perusahaan. Biasanya strategi PR berhulu pada Strategi Marketing Per-usahaan yang kemudian dijabarkan menjadi Strategi Marketing Komunikasi Perusahaan. Kedua strategi besar itu menjabarkan bagaimana perusahaan akan menjalankan program marketing bisnisnya, termasuk inovasi yang paling mungkin dan bagai-mana proses penjualan produk/jasa dilakukan.

Pada perusahaan tertentu, seperti perusahaan yang me-milih tidak memanfaatkan promosi yang secara langsung memapar publik melalui media massa, program PR berhulu langsung pada Strategi Perusahaan, yang biasanya dijabarkan melalui Strategi Komunikasi Korporat.

Cutlip dkk menyatakan, strategi tingkat korporat menye-diakan tujuan dan arah operasi bagi divisi-divisi perusahaan. Strategi level bisnis menentukan tujuan dan arah untuk ma-sing-masing divisi, departemen atau unit atau dalam organisasi yang terdiversifikasi, strategi menentukan tujuan dan arah setiap bisnisnya. Perusahaan yang kaya akan informasi internal dan eksternal akan semakin matang dalam menentukan tujuan, arah, dan strategi perusahaan.

Kebanyakan organisasi beroperasi berdasarkan manaje-men berbasis objektif (MBO) atau manajemen berbasis sasaran dan hasil (MOR). MBO secara sistematis mengaplikasi teknik-teknik manajemen yang efektif untuk menjalankan organisasi. MBO menspesifikasi hasil (konsekuensi, hasil, dampak) yang

akan dicapai dan kerenanya menetapkan kriteria untuk memi-lih strategi, memonitor kinerja, dan kemajuan serta mengeva-luasi efektivitas program.

MBO beroperasi pada dua tingkatan hasil yakni level tujuan dan sasaran. Tujuan menyatakan apa yang hendak dicapai melalui suatu upaya terpadu dan kapan tujuan akan dicapai. Tujuan juga menentukan apa yang akan dicapai apabila sasaran untuk masing-masing publik tercapai.

Sementara sasaran adalah hasil pengetahuan spesifik, opini tertentu, dan perilaku spesifik yang hendak dicapai untuk ma-sing-masing publik sasaran yang telah didefinisikan dengan jelas. Sasaran akan berfungsi sebagai fokus dan arah untuk pengembangan strategi dan taktik program, menyediakan pedoman dan motivasi bagi pihak yang mengimplementasikan program tersebut, dan penyebutan kriteria untuk memonitor kemajuan dan menilai dampaknya.

PR harus punya MBO jangka panjang tertulis, sebagaimana perusahaan memiliki MBO tertulis.

Umumnya, strategi untuk PR adalah strategi yang sarat dengan respon terhadap pengetahuan (kognitif ), sikap (afektif ) dan konatif (perilaku dan niat) para pemangku kepentingan terhadap produk maupun jasa perusahaan bahkan posisi per-usahaan itu sendiri. Jika perusahaan mengetahui dengan tepat pada tahap mana para pemangku kepentingan itu memahami posisi, produk, dan jasa perusahaan (kognitif, afektif, atau kona-


basuki Tri andayani Manajer Humas PT Pegadaian (Persero)

anggaran humas di PT Pegadaian (Persero) bertujuan untuk mengawal citra perusahaan agar tetap positif di masya-rakat. Kalau ada pemberitaan negatif di satu media maka

kita seimbangkan. Kalau ada pemberitaan yang kurang tepat di satu media maka kita luruskan. Anggaran Humas itu dipriori-taskan untuk semua yang berurusan dengan media, misalnya untuk publikasi perusahaan. Disamping itu, anggaran media ini dialokasikan untuk mempertahankan citra perusahaan seperti pembuatan kalender, buku agenda dan lain-lain. Semua kegiatan ini menghabiskan 60 – 70 persen dari anggaran humas.

Selain kegiatan itu, untuk terus mengawal citra perusahaan anggaran juga disiapkan untuk pembuatan majalah internal. Warta Pegadaian sebagai majalah internal merekam semua kegiatan dan memberikan informasi mengenai manjemen ope-rasional yang baik kepada seluruh karyawan Pegadaian. untuk masyarakat, majalah internal pegadaian memberikan informasi terkiat program, produk dan jasa yang ada di Pegadaian. Ma-jalah yang diterbitkan oleh Humas Pegadaian setiap satu bulan ini, didistribusikan ke kantor-kantor cabang, pemda-pemda dan kalangan universitas. Anggaran humas juga ditujukan untuk me-ngelola website dan sosial media.

Agar anggaran tepat sasaran dilakukan media monitoring setiap hari. Dari monitoring ini keluar data media mana saja yang pemberitaannya positif dan mana yang negatif. Pemetaan ini juga sebagai tolak ukur ketika perusahaan mau melakukan kerjasama seperti memasang iklan, advertorial dan lain-lain. Simbiosis mutualisme. Walau demikian, “media kuning” (pem-beritaannya kurang positif) tetap diperhatikan, kerena mereka punya segmen tersendiri.

Tidak ada kendala yang berarti dalam menerapkan anggaran humas ini, prinsipnya harus memaksimalkan potensi yang ada untuk terus mengawal citra perusahaan.

mengaWal ciTRa PeRusaHaan

tif ) tentu akan memudahkan menetapkan target, tujuan, dan sasaran program marketing dan PR.

Riset dan evaluasi keseluruhan capaian program-program perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan pihak luar, akan sangat membantu perusahaan dalam menetapkan program lanjutan masing-masing divisi, depar-temen, maupun unit kerja mengingat satu sama lainnya harus sejalan dan merupakan satu keterpaduan.

Selain itu, jangkauan PR yang luas menyebabkan adanya persepsi anggaran bisa membengkak. Bantuan riset dan evalu-asi dari pihak sendiri maupun pihak ketiga akan membantu PR menetapkan program kegiatan yang diperlukan dan ingin ditajamkan oleh perusahaan.

Di sisi lain, pada era informasi seperti sekarang ini, meng-gunakan prasangka dan mengulang masa lalu sebagai basis perencanaan PR sudah bukan zamannya lagi.

Cutlip dkk menyatakan adalah tanggungjawab praktisi PR untuk mengantisipasi dampak dari keputusan-keputusan stra-tegis terhadap berbagai kelompok pemangku kepentingan. De-partemen PR adalah kelompok pengelola manajemen isu yang berfungsi sebagai pengingat dini untuk korporasi. Oleh karena itu PR perlu memberikan masukan menyeluruh mengenai per-sepsi para pemangku kepentingan terhadap korporasi.

Sekadar mengingatkan kembali, PR adalah fungsi manaje-men yang mencakup hubungan internal, publisitas, advertising, press agentry (hubungan media), lobbying, hubungan dengan pembuat regulasi, manajemen isu, dan hubungan investor. Dari bagian PR-lah seluruh persepsi stakeholder dapat diperoleh, diteliti, dan dipelajari, lalu diolah dan disusun untuk membuat perencanaan perusahaan.

Kendati posisi PR amat strategis, masih banyak korporasi yang belum melirik dan mengembangkan kemampuan PR. Padahal perusahaan sekelas Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang atau At&T Amerika Serikat, sudah menjadikan PR seba-gai ujung tombak citra dan reputasi perusahaan.

CEO dan pimpinan AT&T, Robert E. Ellen jelas-jelas me-nyatakan, “Saya butuh orang PR di sisi saya, bukan di belakang saya”.

enaM langkahPR biasanya diminta perusahaan untuk membantu menganti-sipasi dan mencegah ancaman dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan, memperkuat keunggulan kompetitif perusahaan, dan melindungi aset paling penting organisasi yaitu nama baik dan reputasi perusahaan.

Namun dengan lingkup kerja yang sedemikian luas, banyak perusahaan “ngeri” budget PR akan sangat bengkak. Tentu hal tersebut merupakan sebuah pemikiran yang tidak mendasar, mengingat perusahaan yang efektif, akan membangun dan mempertahankan hubungan yang dianggap penting bagi ke-langsungan hidup dan pertumbuhan organisasi perusahaannya sebagai sebuah keniscayaan.

Selain strategi yang inline dengan strategi perusahaan, hal lain yang lebih teknis untuk perencanaan program PR adalah memperhatikan sejumlah prioritas perusahaan, sumber daya yang ada (SDM & Infrastruktur), lama program dilaksanakan, dan alokasi anggaran oleh perusahaan.

Menurut Ain Widjaya, agar efektif dan efisien, PR harus memperhatikan program pelayanan berupa pelayanan data/in-formasi baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak inter-nal dan eksternal, program mediator berupa penerbitan media internal, memperhatikan media massa, penyelenggaraan kon-ferensi pers, media gathering, menjawab surat pembaca, sam-pai menanggapi tajuk rencana yang negatif untuk memediasi pihak eksternal, serta program dokumenter berupa pembuatan laporan kegiatan (mencakup program, analisis, dan evalusi),


prcorner

dokumentasi film, foto, transkip pidato dan lain-lain. Terdapat enam langkah yang sudah dikenal luas untuk

merencanakan program PR yakni pengenalan situasi, pe-netapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media atau teknik PR, perencanaan anggaran, dan pengukuran hasil.

Guna mengenali situasi dan kondisi yang sedang ber-kembang terkait dengan kinerja perusahaan, menurut Frank Jefkins, metode yang kerap digunakan oleh para praktisi PR adalah pengumpulan pendapat atau kajian mengenai sikap pemangku kepentingan terhadap per-usahaan melalui wawancara responden yang dianggap mewakili khalayak yang dituju.

Hasil wawancara kemudian dikelompokkan menu-rut kategori yang telah ditetapkan seperti jenis kelamin, status perkawinan, umur, latar belakang pendidikan, dan status ekonomi sosial.

Selain itu cara lain yang dapat dilakukan adalah de-ngan memantau berita di media massa, tinjauan grafik

penjualan dari laporan tahunan, keluhan konsumen, sampai dengan kajian secara mendalam terhadap berbagai kekuatan pasar mulai dari yang bersifat ekonomi, sosial, hingga yang berdimensi politis.

Setelah memahami situasi yang ada, tahap selanjutnya ada-lah menetapkan tujuan program PR. Mengingat jenis dan karak-ter perusahaan beragam, maka tujuan pun bervariasi. Sehingga tidak semua tujuan yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan me-nentukan skala prioritas yang paling dibutuhkan untuk meng-ubah citra umum di mata khalayak dengan bantuan media..Untuk mendefinisikan khalayak dan hasil kegiatan PR, media internal maupun media massa akan sangat membantu.

Media massa terdiri dari berbagai macam portofolio, bisa media konvensional (cetak, audio, dan audiovisual) maupun new media (media online, media social, dan media berbasis internet).

eleMen pokok anggaran pr: Biaya Sumber Daya Manusia, pos anggaran ini meliputi gaji (take home pay), honor, tunjangan khusus para praktisi humas dan staf pendukungnya -antara lain staf administrasi dan keuangan, resepsionis, kurir, dan petugas lainnya. Mengingat pekerjaan PR adalah kegiatan padat karya, maka pos tenaga kerja menjadi pos terbesar dalam anggaran humas.

Biaya Program, meliputi pembiayaan untuk kegiatan internal dan eksternal. Kegiatan internal misalnya pertemuan manajemen dengan karyawan, sosialisasi program dan kebi-jakan perusahaan, perawatan media internal, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan eksternal meliputi hubungan dengan komunitas/CSR, hubungan dengan pemerintah, hubungan dengan media, hubungan dengan investor, pengelolaan isu, dan pengelolaan media baru berbasis internet (sosmed dan online).

Biaya Promosi Korporat, meliputi kegiatan-kegiatan pameran, seminar, diskusi, Focused-Group Discussion (FGD), sosialisasi/diseminasi, riset, brand corporate survey dan brand customer satisfaction, kerjasama dengan mitra, dan lain-lain.• Biaya Tetap, pos ini terdiri dari biaya baku seperti sewa

gedung, bunga pinjaman, biaya asuransi, biaya listrik, biaya jasa kebersihan dan lain-lain. Ada beberapa jenis pe-ngeluaran variabel (tidak baku) yang kerap termasuk da-lam pos ini, misalnya saja biaya telpon dan ongkos-ongkos khusus bagi pencarian klien, mitra atau sponsor.

• Biaya Pembelian Peralatan atau Materi Promosi, pos anggaran ini meliputi berbagai macam pengeluaran pengadaan peralatan seperti pengiriman surat-surat, pem-belian alat-alat tulis, perabot kantor, perangko, foto copy, gerai atau stand eksibisi, alat-alat bantu visual, kamera dan film, slide, kaset video, voice recorder, dan sebagainya.

• Kas Kecil, pos ini disediakan untuk menutup berbagai macam keperluan yang sifatnya insidental, seperti ongkos perjalanan, sewa hotel/ruang pertemuan, ongkos jamuan tamu dan sebagainya. Yang juga termasuk ke dalam pos ini adalah berbagai macam keperluan khusus yang memang tidak bisa dihindari dalam rangka penyelanggaraan acara humas. Contoh dari pengeluaran khusus tersebut adalah biaya katering, sewa ruang, sewa video camera dan perang-kat monitor atau layar tayang, dan lainnya.

Tujuan Bisnis; Mandat, orang, uang, waktu; Biaya historis; rencana bisnis

sehari-hari; staf, manajemen, klien,

supplier, input

catatan klien/korporat; lead

time yang cukup; bantuan staf atau

administrasi; bantuan dari

departemen lain, keuangan; waktu

yang dipakai

Aktivitas Pasca- Rencana: Mengomunika-sikan rencana dan anggaran,

Mengimplemen-tasikan rencana PR, pelaporan persyaratan, evaluasi dan penyesuaian

Rencana dan Anggaran

yang disetujui

Persetujuan Manajemen?

Rencana, Anggaran untuk masing-masing

proyek

Memilih Proyek Terbaik

Draft Rencana dan Anggaran

PR

Brainstorm Ide dan

Alternatif

Informasi dan asistensi

yeS

yeS

no

PenganggaRan PR dan PRoses PeRencanaan

no

lingkungan dan riset

Manajemen, klien, atau

umpan balik pengguna

Dibutuhkan Perubahan?


bursa kerja

Penerjemah bahasa mandarinRequirementA. Maximum age 27 yearsB. Bachelor Degree in major Mandarin languagec. experience minimum 1 yearsD. Good communication and interpersonal skills internal auditor officerWe are looking for the best candidate for position Internal Auditor officer with requirement:A. Male or female maximum age 27

years oldB. Singlec. Indonesian citizen

D. Min. holds Bachelor Degree/S1 in major Accounting

e. GPA min. 3.00 for (for bachelor degree/S1) within 4.00 scales.

f. Minimum 1 years experienceG. Good analytical skillsH. Good communication skillsI. Good interpersonal skillsJ. Willing to be placed/assigned to

whichever unit and/or branch office according to company’s needs

engineering officer (fResH gRaduaTe)RequirementA. education minimum Bachelor Degree

in major Aeronatica engineeringB. Good managing work, good analytical

skill, good communication and interpersonal skill

key ResponsibilityA. Prepare engineering analysis of

PT BranTas aBiPraya (Persero)PT Brantas Abipraya (Persero) merupakan perusahaan kontraktor BuMn yang sedang berkembang pesat, dengan core business proyek-proyek bidang ke-airan (Bendungan, Dam, Jaringan Irigasi, dll). Saat ini

perusahaan sudah berekspansi menangani proyek-proyek diluar ke-airan, yaitu Jalan, Jembatan, Gedung, Darmaga, Bandara, Reklamasi dan lainnya. Wilayah kerja PT. Brantas Abipraya (Persero) tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan rating majalah Infobank (edisi September 2013) PT Brantas Abipraya (Persero) menempati urutan pertama di sektor konstruksi.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai sesuai Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Kami dari Panitia Seleksi Penerimaan Pegawai PT Brantas Abipraya (Persero) membuka kesempatan untuk putra-putri terbaik bangsa agar dapat berperan serta aktif dalam pembangunan Indonesia dengan bergabung bersama kami, untuk menduduki posisi berikut:

PRojecT manageR Persyaratan:A. Pria, pendidikan min. S1 dan diutamakan S2 (Magister)

Teknik Sipil,B. usia maksimal 50 tahun.

c. Berpengalaman min. 5 tahun di perusahaan kontraktor sipil sebagai Project Manager dalam proyek skala sedang dan besar, Diutamakan berpengalaman dalam proyek bangunan gedung tinggi (high rise building) diseluruh Indonesia.

D. Memahami Proses Bisnis, Sistem kerja dan Metode Kerja bidang konstruksi,

e. Memahami Sistem Manajemen Mutu ISo 9001, 14001, dan oHSAS 18001,

f. Memahami Sistem Manajemen Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (SMK3), dan

G. Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah dan Pelosok Tanah Air.Aktif berbahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan.

level Karir evergreenusia Maksimal 50 TahunMinimum IPK / Skala 3 / 4Prioritas Gender laki-lakiTahun Pengalaman 10 TahunPendidikan DegreeIndustri Teknik - Bangunan, Sipil, Konstruksi / Survey Kuantitasfungsi Pekerjaan Bangunan / Konstruksi / Kontrol Kualitas, Konstruksi dan Bangunan, Manager Proyek Tekniklokasi Seluruh IndonesiaTipe Pekerjaan TetapTanggal Kadaluarsa 19 Agustus 2015

projects to include, preliminary design, calculation, life cycle cost and equipment selection

B. Perform Mechanical engineering duties Manage project issues, budgets, and schedules

c. Review and critique proposed changes to engineering standards, policies, or details

D. Review development plans for compliance with adopted engineering standards and good engineering practices

e. Meet with the general public and/or developers, landowners, and interest groups concerning zoning, subdivision projects, building projects, and engineering regulations, standards, or policies

coordinate the activities of the design and construction teams

PabRiK gula Rni teRbaiK tingKat nasional

KoMITMen MenJADI BuMn BIDAnG PAnGAn TeRDePAn TeRuS

DITunJuKKAn PT RnI (PeRSeRo). SAlAH SATu PABRIK GulA yAnG DIKelolA RnI MeRAIH PReDIKAT

TeRBAIK TInGKAT nASIonAl.

kian, tahun ini PG Krebet Baru II tercatat se-bagai pabrik gula terbaik tingkat nasional.

Direktur utama PT RnI Ismed Hasan Pu-tro mengatakan, capaian PG Krebet Baru II ini merupakan buah dari transformasi yang dilakukan manajemen PG Krebet Baru II. Di antaranya, dalam bentuk penerapan sistem pengadaaan tebu melalui sistem e-procure-ment atau penawaran lewat online. Hasilnya, sistem pengadaan tebu menjadi lebih efisien dan transparan.

‘’Transformasi dalam hal pengadaan ini menyebabkan hilangnya praktek Mark uap dan suap. Selanjutnya, berdampak terha-dap manajemen dan pengelolaan tebu di

PabRik Gula (PG) Krebet Baru II Malang, Jawa Timur mempertahankan prestasi men-capai kandungan rendemen tertinggi di an-tara 52 pabrik gula yang dikelola badan usaha milik negara (BuMn). Anak perusahaan dari PT Rajawali nusantara Indonesia (Persero) itu mencatat rendemen rata-rata 8,72 persen.

Ini untuk kali ketiga berturut-turut be-saran rendemen PG Krebet Baru II tercatat paling tinggi di antara 52 pabrik gula di ba-wah BuMn. yakni, sejak 2013 lalu.

yang istimewa, kandungan rendemen PG Krebet Baru II untuk tahun ini, juga tercatat paling tinggi di antara pabrik gula nasional berstatus swasta sekalipun. Dengan demi-

Advertorial

Kedisiplinan dan selektifitas memang menjadi kunci dalam proses penggilingan. Intinya memisahkan apa yang boleh masuk dan tidak boleh masuk dalam penggilingan, sehingga gula yang dihasilkan benar-benar murni.

selekTif PiliH TebuSecara teknis, Iuntuk mencapai rende-

men sebesar 8,72 persen tidaklah mudah. langkah-langkah yang PG Krebet Baru laku-kan utamanya adalah selektif dalam memilih umur tebu, minimal 11 sampai 12 bulan masa tanam sesuai varietas. Selain itu, dalam pro-ses tebang awal tidak sembarang memilih tebu tebangan. Perlu ada selektifitas dilihat dari usia dan varietasnya. Interval tebu dari

kebun sampai dengan digiling tidak boleh le-bih dari 36 jam.

Kedisiplinan dan selektifitas memang menjadi kunci dalam proses penggilingan. Intinya memisahkan apa yang boleh masuk dan tidak boleh masuk dalam penggilingan, sehingga gula yang dihasilkan benar-benar murni.

Saat penggilingan tebu di pabrik, brix batang atas tidak boleh kurang dari 17 per-sen. Sementara sogolan (tebu muda) diting-gal di kebun tidak digiling ke pabrik. Kotoran tidak boleh lebih dari 5%, adapun bahan lain selain tebu ditolak. Pada proses penggilingan RnI menerapkan prinsip BMS atau bersih, segar, dan manis.

Selain kebanggaan mampu memperta-hankan prestasi, Ismed mengapresiasi pen-capaian ini karena mampu mengungguli PG dari kalangan swasta. Menurutnya, selama ini PG Badan usaha Milik negara (BuMn) kerap diasosiasikan kurang professional, me-miliki mesin-mesin yang kuno, dan banyak “permainan” di dalamnya. namun, faktanya tidak melulu demikian, buktinya RnI mampu leading.

sekilas PT Rni

RnI bergerak di empat bidang usaha, yaitu agroindustri, farmasi dan alat ke-sehatan, perdagangan dan distribusi serta properti. Saat ini RnI sebagai perusahaan induk memiliki 13 anak perusahaan. Dalam bidang agro-industri, RnI memiliki dan me-ngelola sepuluh pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, yogyakarta dan Jawa Timur, per-kebunan sawit dan perkebunan teh serta be-berapa pabrik pengolahan produk hulu dan samping berbasis tebu.

Di bidang perdagangan dan distribusi, RnI memiliki anak perusahaan dengan ca-bang-cabang yang terdapat di kota besar se-luruh Indonesia dan gerai – gerai mini market dengan nama Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali di Bali, lombok, Makasar, Surabaya, Malang, Semarang, Jabodetabek, Serang Banten, Medan, menyusul akan dibuka di yogyakarta, Palembang, cirebon, Solo dan Madiun serta beberapa kota yang tengah di-garap di Indonesia.

Di bidang farmasi dan alat kesehatan meliputi pabrik obat, pabrik alat suntik dan kondom.

kebun. Para petani tebu menjadi lebih nya-man bermitra dengan RnI, mereka merasa aman tanpa khawatir manipulasi dan pungli. Dengan begitu mereka dapat lebih total dan profesional merawat tebunya,’’ paparnya.

lebih lanjut Ismed mengatakan, sukses PG Krebet ini juga tidak terlepas dari peran para petani tebu sebagai ujung tombak in-dustri. ‘’Para petani tebu mitra RnI merupa-kan aset. Mereka adalah para petani terbaik yang harus dijaga dan ditingkatkan kesejah-teraannya,’’ katanya.

Sukses PG Krebet Baru mengungguli pabrik gula swasta menurut Ismed juga bisa merupakan bukti bahwa tidak benar ang-gapan PG di bawah BuMn dikelola secara tidak profesional dengan mesin-mesin kuno., serta banyak ‘permainan’. ‘’Buktinya PG Krebet Baru bisa leading dibandingkan PG swasta,’’ kata Ismed.

Kinerja Pabrik Krebet Baru II 2012 – 2014uRaian saT 2012 2013 2014 aP 2014 Tebu Tergiling Ku 7.155.080 7.495.060 8.513.212 8.049.430Jumlah Hari Giling Hari 153 175 180 162Produksi SHS Ton 65.163 57.812 741.915 68.158SHS % Tebu % 9,11 7,71 8,72 8,47Kap piling Incl TcD 4.725 4.283 4.728 5.000

8,72

8,57

8,26

8,21

8,20

8,02

8,01

7,92

7,92

PG KAReBeT BARu II

PG BunGA MAyAnG

PG MRIcAn

PG MoJoPAnGGonG

PG PReDJeKAn

PG nGADIReDJo

PG KAReBeT BARu I

PG PeSAnTRen BARu

PG ASSeM BAGoeS

PG GeMPol KReP 7,87

Ranking Rendemen PG-PG se-BUMN Musim Giling 2014

PG KAReBeT BARu II

PG GununG MADu

PG BunGA MAyAnG

PG SuGAR GRouP

PG PeMuKA MAnIS

PG PReDJeKAn

PG MoJoPAnGGonG

PG KAReBeT BARu I

PG PeSAnTRen BARu

PG MRIcAn

8,72

8,60

8,57

8,56

8,36

8,26

8,21

8,20

8,02

8,01

Ranking Rendemen PG-PG se-Indonesia Musim Giling 2014


mozaik

senandungnya laMbungKan PRestasi

Firdaus subhekti

nicklas hanoatubun

Bukan sekadar bernyanyi bersama, Swara Harmoni juga menyajikan sajian layaknya sebuah pentas kesenian. Bernyanyi, bermain musik, dan menari.


Belum puas dengan predikat seba-gai juara grup vokal antarperusahaan BUMN, Swara Harmoni mulai mengin-car kejuaraan lain di luar BUMN. Hingga akhirnya, pada 2013 lalu Swara Harmoni mengikuti lomba grup vokal pada event Indonesian Banking Expo.

Dan nyatanya, ajang ini pun menjadi pembuktian Swara Harmoni yang berha-sil menjadi yang terbaik dengan menga-

lagu Cinta Indonesia buah karya Gu-ruh Soekarno Putra terdengar merdu nan riang menyambangi telinga penonton yang menghadiri malam

puncak Porseni BUMN 2014. Tak hanya balutan suara bersahut-sahutan yang dihidangkan oleh lima pria dan enam wanita tersebut, para penikmat lagu pun disuguhkan gerak nan harmonis, yang membuat mereka tak irit bertepuk ta-ngan.

Setiap anggota tubuh kesebelas voka-lis tersebut terlihat memegang peranan masing-masing. Tangan kiri yang meme-gang microfon pun tak lantas membuat tangan kanan berdiam diri karena terus bergemulai, mencoba menyampaikan pesan kepada para penikmatnya. Gerak kaki pun lincah berpindah tempat.

Di tengah suguhan perpaduan suara ini, para vokalis wanita terlihat turun menyambangi alat-alat musik tradisio-nal, tepat di sebelah panggung. Mereka lantas kembali berpentas, bermain tetabuhan alat gamelan.

Salah satu di antaranya bergegas berjalan menuju tepat di hadapan para penonton. Ditemani seorang vokalis pria, keduanya lantas menari diiringi permainan musik para wanita dan gerak-gerik pendukung vokalis pria lainnya di atas panggung.

Hingga akhirnya, semuanya kembali berdendang menuntaskan Cinta Indone-sia...

Demikianlah persembahan memukau Swara Harmoni usai dinabalkan kembali menjadi jawara grup vokal dalam ajang Porseni BUMN. Sejak awal terbentuk pada tahun 2011, pesona grup vokal ini nyatanya terbukti langsung berkilau. Betapa tidak, pada tahun itu pula grup vokal kebanggaan Bank BTN ini langsung menyabet juara Porse ni BUMN 2011.

Meski demikan, kebanggaan yang berhasil diraih dengan cepat ini tak lantas membuat para anggotanya berpuas diri. Konsistensi penampilan nan apik pun ditunjukkan hingga akhirnya pada 2014 lalu Swara Harmoni kembali menyabet jawara. Itu artinya mereka menyabet gelar itu empat kali berturut-turut, yaitu tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014.

lahkan para langganan juara, yaitu grup vokal CIMB Niaga dan BCA. Prestasi itu kembali diulang di tahun 2014.

Prestasi yang sudah diraih oleh Swara Harmoni tentunya bukan karena ke-betulan belaka, melainkan karena sebuah perjuangan dan latihan ekstra keras. Dari sebuah grup vokal yang dibentuk secara instan, kini Swara Harmoni menjelma menjadi grup vokal yang telah meng-harumkan Bank BTN, juga BUMN.

Swara Harmoni pun berhak menuai benih yang telah ditanam. Sebagai grup vokal yang sudah memiliki nama, tidak jarang mereka tampil di berbagai acara, baik yang diselenggarakan oleh BTN, per-

”Kita bener-bener di-support sama manejemen dan direksi, baik moril dan material,”

Prestasi grup Vokal suara Harmoni bank bTn

no. kejuaraan Tahun

1 Juara 1 Porseni BuMn 2011,2012,2013,2014

2 Juara 1 Ibex (Indonesia Banking expo) 2013,2014


mozaik

usahaan BUMN lainnya, Kementerian BUMN, atau Forum Humas BUMN.

Bagaimana mengatur waktu la-tihan dengan pekerjaan yang menjadi kewajiban di lingkungan Bank BTN? “Alhamdulillah, kita enggak punya masa-lah dengan jam latihan karena kebetulan kita sering tampil, entah untuk instansi lain, BUMN lain. Jadi, setiap bulan kita ada latihan, ” ujar Farid, Manager Swara Harmoni.

Jelang festival, biasanya latihan se-makin intens. Setiap hari para anggota Swara Harmoni yang tersebar di Jabode-tabek berkumpul di Kantor Pusat BTN di Harmoni, Jakarta Pusat, untuk latihan hingga larut malam.

“Bagi kami, untuk menjadi anggota grup vokal itu gak cukup cuma bisa nyanyi saja, tapi juga harus punya ko-mitmen juga. Yang bisa nyanyi mungkin banyak, tapi yang komit mau latihan sampai malam dengan serius, dan datang setiap hari, mengorbankan waktu mereka

bersama keluarga itu gak banyak,” terang Farid.

Latihan terdiri dari latihan vokal yang dipimpin oleh Gege Gumilar dan latihan koreografi yang dipimpin oleh Fahmi Sriwijaya.

Tak hanya itu, para anggota Swara Harmoni juga dituntut untuk bermain alat musik. Semisal dalam ajang Porseni BUMN lalu, para pungggawanya juga terlihat piawai memainkan alat musik tradisional gamelan Bali.

“Setiap festival, kita harus ada stra-tegi karena nyanyi bukan hanya nyanyi. Kita harus tahu lagu apa yang bisa buat juri terkesan, dan di mana titik puncak penampilan. Jadi, harus full concentrate. Kalau perlu latihan sampai 20 kali, 20 kali deh,” tutur Farid.

dukungan direkSiKeseriusan grup vokal Bank BTN ini juga mendapat perhatian serius dari jajaran manajemen dan direksi perseroan. Salah

satu bentuknya adalah berbagai fasilitas dan juga dukungan moral. ”Kita bener-bener di-support sama manejemen dan direksi, baik moril dan material,” ujar Farid.

Misalnya saja, dukungan yang paling mereka rasakan salah satunya datang dari Irman Alvian Zahiruddin, Direktur BTN. Di tengah kesibukkannya, Irman selalu menyempatkan diri untuk melihat Swara Harmoni berlatih, bahkan tidak jarang hingga larut malam.

Menjelang festival, Irman juga selalu memberikan motivasi lisan ataupun video untuk mendorong seluruh personel Swara Harmoni agar terus memberikan penampilan terbaiknya.

“Bapak Irman, tiga hari menjelang festival turun melihat kita latihan, saking concern-nya. Dia yang selalu support kita, kasih motivasi dari empat tahun lalu. Pak Irman enggak mau nyanyi itu sekadar nyanyi, dia mau semua hal diperhitung-kan,” jelas Farid.

Demikian pula dukungan yang diberi-kan Direktur Utama Bank BTN Maryono. “Kita dikasih waktu khusus brainstorm-ing dengan Bapak Maryono. Kita sangat berterima kasih kepada manajemen BTN yang sudah men-support kita begitu besar.”

berharap produkSi albuM baruBerkali-kali menggondol medali emas dalam ajang Porseni BUMN dan juga lingkup perbankan nasional, kini Swara Harmoni terus berjuang mengharum-kan nama Bank BTN, BUMN, per-bankan, hingga Indonesia. Inilah keinginan Swara Harmoni guna merealisasikan mimpi sang di-rektur yang juga pembimbing mereka, Irman Alvian Zahiruddin.

Selain itu, Swara Harmoni juga berharap bisa memproduksi album baruyang bisa dipasarkan secara luas. Sebelumnya Swara Harmoni sudah me-miliki album yang diberi nama Senand-ung Cinta BTN, namun sayangnya hanya diperuntukkan kalangan internal dan nasabah BTN.

“Tahun depan, Pak Irman mimpi Swara Harmoni buat album lagi, dan for sale. Mudah-mudahan ke depan orang-orang beli tiket buat nonton kita, enggak lagi cuma nonton kita di festival,” harap Farid.

Saat juara Porseni BuMn 2011

Saat juara Porseni BuMn

2012


bursa kerja

bank syaRiaH mandiRi

sebagai Bank Syariah yang terbesar dan terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1999, dalam 14 tahun perjalanannya BSM (Bank Syariah Mandiri) menguasai market perbankan syariah nasional terbesar pada segmennya. Dalam perkembangannya BSM memiliki Kantor cabang di seluruh Indonesia, dan untuk mendukung perkembangan BSM kedepannya, BSM membutuhkan calon pegawai yang memiliki intergritas, semangat dan berinisiatif dengan kemampuan kerjasama yang baik dengan posisi jabatan reguler/staff dengan jabatan antara lain:

Pelaksana uniT bisnis / suPPoRTA. usia maksimal 27 tahun.B. Pendidikan minimum S1.c. IPK minimal 2.75 (akreditasi A).D. fresh graduate (lebih diutamakan yang berpengalaman).e. lebih diutamakan yang belum menikah.f. Memiliki kepribadian yang baik.G. Dapat berkomunikasi secara persuasif.H. Memiliki motivasi yang tinggi dan menyukai tantangan.I. Mampu mengoperasikan komputer minimal MS office (Word,

excel, dan Power Point).J. Belum pernah mengikuti proses seleksi pegawai Bank Syariah

Mandiri dalam 6 bulan terakhir.

fRonTlineR (cusTomeR seRVice & TelleR)A. usia maksimum 27 tahun (mempunyai pengalaman sebagai

frontliner minimal 2 tahun, fresh graduate (25 tahun).B. Pendidikan minimum D3 (lebih diutamakan S1).c. IPK minimal 2.75 (akreditasi A).D. Memiliki penampilan yang menarik dan lebih diutamakan yang

belum menikah.e. energik, percaya diri, mampu berkomunikasi dengan baik,

memiliki motivasi yang tinggi dan menyukai tantangan.f. Mampu mengoperasikan komputer minimal MS office (Word,

excel, dan Power Point).G. Belum pernah mengikuti proses seleksi pegawai Bank Syariah

Mandiri dalam 6 bulan terakhir.

Source: http://www.syariahmandiri.co.id/category/karir/lowongan/regular/

managemenT deVeloPmenT PRogRam (mdP)

mdP (MAnAGeMenT DeVeloPMenT PRoGRAM) Sebagai Bank Syariah yang terbesar dan terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1999, dalam 14 tahun perjalanannya BSM (Bank Syariah Mandiri) menguasai market perbankan syariah nasional terbesar pada segmennya. BSM memberikan perhatian besar terhadap pengelolaan Human capital. Hal ini tercermin dengan adanya berbagai metode perekrutan diantaranya adalah melalui jalur MDP (Management Development Program) MDP adalah program pengembangan talenta BSM dalam mengantisipasi perkembangan dan tantangan industri Perbankan Syariah. MDP dipersiapkan untuk diproyeksikan sebagai kader-kader pemimpin BSM yang akan menduduki jabatan strategis kedepannya. Kualifiksi & persyaratan umum:A. lulusan S1/S2 dari berbagai disiplin ilmu kecuali,

keguruan, Seni, Sastra/budaya, filsafat, ilmu kesehatan masyarakat dan keperawatan.

B. Aktif di organisasi, baik didalam maupun di luar kampus.

c. IPK minimal 3.01 untuk lulusan S1 dan IPK minimal 3.20 untuk lulusan S2.

D. Dapat berbahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan.

e. Belum menikah, usia maksimal 26 tahun.f. energik, percaya diri, mampu berkomunikasi dengan

baik, memiliki motivasi yang tinggi, dan menyukai tantangan.

G. Bersedia tidak menikah selama masa pendidikan MDP (9 bulan).

H. Bersedia ditempatkan di jaringan BSM seluruh Indonesia.

I. Mampu mengoperasikan komputer minimal MS office (Word, excel, dan Power Point).

J. Belum pernah mengikuti proses seleksi pegawai Bank Syariah Mandiri dalam 6 bulan terakhir.

Source: http://www.syariahmandiri.co.id/category/karir/lowongan/management-development-program/


leadership

Artikel saya edisi ini mengulas apa yang saya baca hanya dari buku tersebut, tanpa melihat kondisi/data RNI saat ini. Ulasan saya hanya pada aspek kepemim-pinan korporasi, khususnya yang berkaitan dengan political savvy (kecerdasan politik).

Ismed Hasan Putro sebagai RNI 1, punya andil yang sangat besar dalam transformasi RNI. Dalam waktu dua tahun kepemimpinannya berhasil me-norehkan warna biru di rapot RNI, yang sebelum-nya banyak didominasi oleh warna merah. Apa yang membuat dia berhasil merubah kinerja RNI dari yang merugi menjadi menguntung pada saat itu?

Seyogyanya pemimpin ( leader) berangkat dengan kesederhanaan. Kesederhanaan itu mengandung makna membumi, dan menyatu. Ismed memiliki itu dan membuat ia mudah bekerjasama dengan seluruh jajaran struktural dan anak buah. Tidak mengheran-kan, perilaku dan cara kerja jajaran strukturalnya memiliki kemiripan dengannya. Bekerja keras, cepat, disiplin, detil, dan dengan hati, menjadi ciri khas bu-daya kerja RNI sekarang ini. Dia banyak menularkan karakter-karakter kerja yang lebih positif. Kekuatan ini memudahkan Ismed melakukan alignment dengan jajarannya. Penting bagi seorang leader mengaplikasi-kan prinsip “Do What You Preach”- satu kata dengan perbuatan. Penting bagi seorang pemimpin banyak melakukan tindakan nyata yang tidak didominasi oleh kepentingan pribadi selain untuk kepentingan per-usahaan dan karyawan.

Pada waktu bedah buku, saya terkesan dengan para undangan yang hadir. Banyak tokoh bisnis meny-emarakkan acara, mulai dari Menteri, Anggota DPR, Eselon I, Direksi BUMN, sampai dengan pelaku bisnis ternama lainnya. Nampak sekali hubungan Ismed sa-

ngat cair, hangat dan penuh humor dengan mereka. Bagi saya, itu tanda bahwa Ismed memiliki kualitas

jaringan hubungan yang sangat baik dan luas. Luasnya jaringan hubungan yang dimiliki Ismed membuatnya mudah mendapatkan kerjasama untuk mendorong pertumbuhan bisnis RNI. Riset dan pengalaman praktis menyatakan bahwa untuk mampu membangun kualitas jaringan yang baik, leader harus memiliki PO-LITICAL SAVVY SKILL. Keterampilan ini sesungguh-nya sangat krusial dan berpengaruh terhadap keefekti-fan kepemimpinan ( leadership) korporasi.

Pertanyaannya, apakah Political Savvy Skill itu? Mengapa penting untuk kepemimpinan korporasi? Bagaimana prakteknya dan bagaimana leader menga-plikasikannya untuk membantu keefektifannya dalam menjalankan bisnis.

Menurut Jeffrey Pfeffer (1992, p.30) dalam “Man-aging with Power: Politics and Influence in Organiza-tions” politik adalah suatu proses, tindakan, perilaku kekuatan yang dimanfaatkan dan disadari. Sedangkan Andrew J Dubrin (2001, p.192) dalam bukunya Lead-ership merumuskan organizational politics sebagai pendekatan informal untuk mendapatkan kekuatan. Era bisnis yang kita hadapi sekarang adalah era yang penuh dengan kecepatan perubahan bisnis. Bagi leader, era ini jelas penuh tantangan. Tantangannya adalah bagaiamana ditengah perubahan, leader dapat selalu mengelola kolaborasi dan mengembangkan bakat sumber daya manusianya dengan tepat untuk tujuan keselarasan dan kelangsungan hidup bisnis. Leader harus mampu membuat karyawannya bisa berkolaborasi, bersinergi secara efektif dengan berbagai multiple stakeholder group (fungsi, team, dan divisi) untuk bekerjasama menciptakan nilai

kekuaTan PoliTical saVVy dalam kePemimPinan koRPoRasi

Buku tebal berhalaman 351 dengan judul TRANSFORMASI RNI TERBANG TINGGI berhasil saya baca tuntas dalam dua hari. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) meminta saya untuk membedah bukunya dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-50. Buku ini menceritakan pengalaman praktis RNI dalam menge-lola perubahan.

nani subaRToWakil Ketua Dewan Pengurus Center for Corporate Leadership


tambah dalam bisnis dan leader harus mampu mengembangkan bakat karyawannya (mulai dari identifikasi, mengembangkan, dan menghargai) agar bisa menjaga keberlangsungan bisnis secara berkualitas. Kedua tantangan ini diyakini akan mampu menyelaraskan dan mengelola perubahan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi per-usahaan. Keduanya membutuhkan kekuatan ker-jasama, membangun kepercayaan, dan mempe-ngaruhi orang lain. Inilah sesungguhnya praktek Political Savvy Skill.

Pandangan orang mengenai political savvy sangat beragam. Ada yang berpandangan negatif seperti manipulasi, membual, dan munafik. Na-mun ada yang berpendapat positif yaitu mempe-ngaruhi, membina hubungan baik, mempercayai. Bila kita melihat lebih tajam dan dengan perspe-ktif positif, political savvy skill sering didefinisi-kan sebagai kemampuan memaksimumkan dan mempengaruhi hubungan untuk mencapai target individu, tim, dan organi-sasi. Leader berkolaborasi dengan berbagai pihak dan mengembangkan bakat orang lain, mem-butuhkan kemampuan kerjasama, kemampuan untuk mengerti, kemam-puan mempengaruhi, dan kemampuan memotivasi orang lain. Ini dibutuh-kan leader untuk memu-dahkan menjelaskan visi dan arah perusahaan, menyelaraskan dan menyatukan sumber daya, dan membangun keterikatan serta komitmen dari pegawai.

Effective Leaders memiliki political savvy melalui SOCIAL AWARENESS - yaitu kesadaran sosial yang tinggi yang dapat mengamati secara tajam orang lain dalam berbagai situasi sosial. Social awareness membuat mereka sangat menya-dari perasaan dirinya dan juga perasaan orang lain termasuk juga menyadari tindakan mereka. Keta-jaman social awareness mereka membuat mereka mampu menangkap dan menterjemahkan motif dan tindakan pihak lain. Dengan kemampuan itu, leader menjadi paham apa yang harus disampaikan dan tindakan apa yang tepat untuk ditunjukkan sehingga membuat dirinya menjadi lebih mu-dah mempengaruhi secara sukses. Mereka sangat paham bagaimana membuat kesan positif kepada lainnya. Kedua, leader memiliki political savvy-nya

melalui INTERPERSONAL INFLUENCE – yaitu gaya hubungan antar manusia yang menawan dan menarik dan kemudahan leader beradaptasi dengan orang lain. Praktek ini membuat leader mudah membangun hubungan baik, dan membuat orang lain tertarik dan nyaman untuk berkomuni-kasi dengan dirinya secara positif.

Ketiga, leader memiliki political savvy-nya melalui NETWORKING – yaitu kemampuan membangun jaringan kerjasama dengan pihak lain. Networking yang berkualitas sangat dipe-ngaruhi oleh kemampuan membangun hubungan dan kerjasama dengan kelompok-kelompok yang berbeda. Kemampuan ini membuat leader mudah membangun dan menjaga hubungan baik dengan key stakeholders dalam organisasi sehingga punya kemudahan untuk bisa mendapatkan akses kepada sumber daya yang dibutuhkan.

Terakhir adalah mela-lui SINCERITY – perilaku ketulusan. Perilaku ini membuat leader dilihat oleh lain sebagai orang yang terbuka, jujur, tidak memiliki kepentingan kepentingan pribadi dan tidak memiliki agenda tersembunyi. Mereka mampu manaruh minat terhadap orang lain tan-pan basa basi dan berle-bihan. Ketulusan ini yang membuat leader jauh dari kesan manipulasi dan me-miliki motif tersembunyi.

Leader dengan kelenturan akan mudah mempraktekkan empat political savvy skill ini dan membuatnya semakin mahir memaksimumkan dan mempengaruhi hu-bungan dengan pihak lain dalam bekerja. Dengan political savvy skill, leader mudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan membantu pencapaian tujuan. Jika digunakan secara pas political savvy skill dapat membantu leader un-tuk mempertahankan a positif image dan lebih mudah untuk mengarahkan, mendorong, dan memandu kinerja individu, tim dan organisasi. Sehebat apa pun political savvy seorang leader, bila tidak disertai dengan hasil nyata pertum-buhan perusahaan maka political savvy hanya akan menggambarkan keahliannya dalam pen-citraan dirinya. Bagaimana mengasah political savvy yang positif ?

Saya terpaksa membuat para pembaca untuk bersabar membaca edisi berikutnya.

Social awareness membuat mereka sangat menyadari perasaan dirinya dan juga pera-saan orang lain ter-masuk juga menyadari tindakan mereka.


mereka dan ...

Cita-citaRima Widiani Rahayu

IngIn Punya Lembaga PsIkoLog sendIRI

Menyandang gelar sebagai Duta BuMn 2014, mengubah ke-seharian Rima Widiani Rahayu, staff SDM di PT Pertamina (Persero). Kegiatannya yang dulu biasa-biasa saja sekarang seabrek, nyaris tidak ada hari libur untuk wanita kelahiran 10

September 1988 ini. Maklum, selain sebagai Duta BuMn wanita can-tik ini juga harus menjalankan perannya sebagai ibu dari seorang putra dan seorang istri. “Saya harus bisa membagi waktu, walau terkadang harus mengorbankan hari libur,” ungkap Rima tersipu.

Beruntung, walau kegiatannya segunung ia mendapat dukungan penuh dari keluarga. Sehingga Rima tak pernah mengeluh dengan aktivitas tambahannya sebagai Duta BuMn. “Saya menikmati semua kegiatan dengan senang hati,” terang lulusan terbaik universitas Gajah Mada fakultas Psikologi. Ilmu yang sangat dicintainya inilah yang menghantarkan Rima pada posisinya yang sekarang. “Menjadi Psikolog adalah impian saya sejak SMA, setelah kuliah saya makin cinta dengan dunia yang mempelajari berbagai perilaku manusia ini,” terang Rima.

Bagi Rima, memiliki impian adalah sesuatu yang pen-ting dalam hidup ini. Menurut dia, setiap orang itu harus punya mimpi. “Saya ingin punya lembaga psikolog sen-diri, namun, karena sudah bekerja di Pertamina, saya tetap mengutamakan pekerjaan” katanya mengenai mimpinya kedepan. Selain itu, dalam waktu dekat dia sangat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau Pasca Sarjana.

“Sekarang sedang berpikir untuk mencari bea-siswa dan kalau bisa sih di luar negeri,” harap Rima. Kota yang memiliki Menara elizabeth atau dulu yang terkenal dengan Big Ben menawan hati Rima. “Kalau bisa dapat beasiswa di london.”

Always aim for the moon...even if you miss you’ll land among the stars, begitu kata Rima. Bermimpilah sampai ke bulan, kalau gagal se-kalipun jatuhnya di bintang-bintang.

Firdaus subhekti


“saya ingin menjadi orang nomor satu di PLN,” tegas Muhammad Rizqi Maika, Duta BUMN 2014, ke-tika ditanya mengenal cita-citanya

ke depan. Mungkin sebagian orang meng-anggap Maika -sapaan akrabnya- cuma bercanda. ternyata Humas dan Bina Ling-kungan di PLN unit Pembangkit Jawa-Bali ini serius.

Bergabung dengan PLN sejak per-tengahan 2010 membuat Maika sedikit banyak tahu seluk beluk persoalan dan permasalahan apa yang dimiliki PLN, serta tantangan apa yang akan dihadapi oleh PLN ke depan. Nama besar PLN dengan segala tantangannya ternyata tidak membuatnya gentar untuk menjadi orang nomor satu di BUMN yang mengurusi listrik ini.

“Intinya, saya ingin berkontribusi dan membangun negeri ini. Saat ini saya belum tahu caranya, pokoknya saya terus bekerja keras saja. Saya percaya kalau sudah punya banyak pengetahuan dan pengalaman, saya yakin someday, akan ada saatnya saya memberikan kontribusi untuk negara ini,” ungkapnya yakin.

Itu juga yang membuat Alfa betah berkarya di tempatnya sekarang, PT Hutama Karya Realtindo. Anak perusahaan PT Hutama Karya, sebuah BuMn, ka-rena dianggap sangat sejalan dengan tujuan hidupnya. “Alhamdulillah, saat ini saya bekerja di anak perusahaan BuMn. Saya selalu percaya, kalau saya bekerja di BuMn itu secara tidak langsung saya memberikan kontribusi kepada negara,” terangnya.

muhammad Rizqi maika

JadI oRang nomoR satu dI PLn

alfa Haga Rachmady

daRI komIkus HIngga abdI negaRa

“Banyak hal yang harus diperbaiki di PLN, otomatis banyak juga hal yang bisa saya lakukan, ketimbang bekerja di per-usahaan yang sudah mapan,” ujar Maika

Maika tak setengah-setengah dalam mewujudkan impiannya tersebut. “Apa pun saya lakukan selama itu positif,” ujar maha-siswa salah satu PtS di Jakarta ini.

Jalan Maika untuk mewujudkan impi-annya menjadi CEo PLN memang tidak mu-dah. Namun, ia tetap optimis dengan usaha dan kerja kerasnya akan dapat mewujudkan impiannya tersebut.

“Saya ada passion untuk ke sana, saat ini sudah mulai belajar hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi CEo, semoga ada jalan,” pungkasnya. Memang tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Cita-cita sering berubah-ubah seiring berjalanya waktu. Hal ini juga yang dialami oleh Alfa Haga Rachmady fi-nalis Duta BuMn 2012. “Waktu kecil

saya ingin jadi komikus,” jelas commercial Manager, PT Hutama Karya Realtindo, anak perusahaan PT Hutama Karya ini. Alasan Alfa ingin jadi komikus karena ingin sekali menyatukan tokoh super hero yang yang ada di Marvel dan Dc.

Seiring berjalannya waktu. Alfa mulai berkompromi dengan mimpi-mimpinya. Tepatnya pada tahun lalu, saat ia melan-jutkan studi dan mengambil gelar MBA di university of Sunderland, Inggris selama satu tahun. Hidup sendirian dan jauh dari orang tua, membuat Alfa banyak berfikir dan merenung mengenai hidupnya. Ke de-pan ingin seperti apa?


sela

DI Sana SInI aDa PERCIKan SURgaWI

Gembira. ya Gembira. Demikian rasa yang mendekap begitu berada di Raja Ampat. Putihnya pasir pantai, gradasi warna laut dan keindahan dunia bawah lautnya membuat sontak ingin merapat.

Raja AmpatKeindahan alam dan senyum warganya selalu membuat diri bersemangat Waigeo, Misool, Salawato, dan Batanta dengan pulau-pulau kecilnya membuat terperajatBahkan bila kita sekadar bersantai di pantai dengan pasirnya yang putih nan hangat

ya, Raja Ampat adalah bagian dari fenomenaMembuat diri sontak terpana

Tak ingin menghentikan langkah untuk terus berkelanayah di sini bukan di sana

Raja Ampat adalah surga bagi para diverPun surga bagi yang hobi snorkelingRaja Ampat adalah surga bagi penikmat pantaiPun surga bagi yang hobi memanjat tebing

Tetapi sejatinya, Raja Ampat adalah surga bagi mereka yang menyukai keindahan alamPun surga bagi yang mereka yang tak ingin tenggelam dalam kelamKarena Raja Ampat itu misterius sekaligus indahKarena hidup penuh dengan misteri namun juga indah.

martina Prianti

martina Prianti & rodra ciPtaning



imaji

Bulan-bulan ini dan ke depan, Direksi sejumlah BUMN akan memasuki masa akhir pengabdian mereka. Be-berapa di antaranya sudah tidak mungkin dipilih lagi, karena sudah dua periode. Meskipun ada yang belum genap sepuluh tahun memimpin.

Apapun situasinya dan bagaimanapun kondisinya, pasti akan terjadi pergantian kepemimpinan di lingkungan BUMN. Bagi mereka yang punya komitmen kuat terhadap transforma-si, pergantian kepemimpinan di lingkungan BUMN akan di-pandang sebagai realitas. Khasnya untuk kepentingan peningkatan kinerja BUMN secara berkelan-jutan.

Kementerian BUMN sendiri, sesuai dengan asas dan prin-sip profesionalisme dan good corporate governance (GCG), sudah mempunyai sistem untuk melakukan proses rekrutmen dan assesment. Sejak tahun 2005, Kementerian BUMN melakukan perbaikan mendasar terhadap sis-tem suksesi.

Sepanjang masa itu juga, BUMN sudah jauh berkembang menjadi entitas bisnis yang kian kokoh, dan sangat aktif melakukan aksi korporasi terkait dengan penguatan sumberdaya manu-sia. Di berbagai BUMN yang maju dan menonjol, paling tidak yang berada dalam “Top Ten” pemberi dividen terbesar bagi negara, bahkan telah melakukan perubahan asasi. Antara lain dengan menempatkan sumberdaya manusia di seluruh level, sebagai modal insan.

Bersamaan dengan itu, proses transformasi juga gen-car dilaksanakan hampir di seluruh BUMN. Khasnya dalam kerangka mengubah kultur birokrat menjadi kultur korporat. Karena itu, siapapun yang kelak akan diberikan amanat seba-gai pemimpin BUMN, yang pertama-tama harus dilakukannya adalah meneruskan transformasi.

Karena itulah diperlukan pemimpin yang kreatif, inovatif, dan berkomitmen kuat menciptakan nilai lebih BUMN secara berkelanjutan. Bagi BUMN tertentu, proses transformasi itu

sudah sampai ke tingkat innovation breaktrought. Bahkan sudah jauh bergerak ke ranah invensi, selaras dengan spirit menjadikan BUMN sebagai korporasi berkapasitas world class company.

Ketika Sofyan Djalil menjabat sebagai Menteri BUMN, memang dilakukan proses rekruitmen leader dari lingkungan private company. Karena itu, cukup banyak profesional dari kalangan perusahaan swasta yang masuk ke dalam BUMN, kemudian mendorong BUMN sebagai captain of industry di

bidangnya masing-masing, seperti yang pernah diimpikan Menteri Soegiharto.

Tema besar yang diusung oleh Sofyan Djalil sebagai Men-teri BUMN adalah creating value dengan fokus pada penguatan fun-damental keuangan masing-ma-sing perusahaan, sesuai tantangan zamannya. Ketika Dahlan Iskan menjabat sebagai Menteri BUMN, spirit business entity dan transfor-masi itu kian digalakkan.

Kepada saya, Sofyan Djalil – se-bagai Menteri BUMN – menyata-kan pada saya, “Nanti, perusahaan swasta yang akan merekrut para mantan CEO dan Direktur BUMN

untuk melakukan inovasi dan transformasi di tempat mereka.”Kini Menteri BUMN Rini Soemarno, seperti saya den-

gar, telah pula memberi isyarat positif bagi BUMN dengan mengambil kebijakan, mengurangi dividen pemerintah, dan mengembalikannya kepada BUMN untuk memperkuat modal. Kebijakan itu ditempuh dengan maksud, agar BUMN dapat mempercepat pembangunan infrastruktur ekonomi nasional, baik terkait dengan orientasi nasional kemaritiman, memper-cepat pertumbuhan ekonomi.

Beranjak dari hal itulah, kita yakini, proses pergantian kepemimpinan di lingkungan BUMN, dititikberatkan pada kemampuan menggerakkan transformasi dengan berbagai inovasi yang lebih progressif. Seperti kata Steve Job, yang membedakan seorang pemimpin dengan follower adalah inovasi.

kePemimPinan inoVaTifOleh: N. Syamsuddin Ch. Haesy

no

. 5 Tah

un

I | febr

ua

rI 20

15D

I N A

M I K A

| K I N E R J A

| K O N

T R I B U S I

Documents

perUM jaMKrindo UMKMK UntUK indonesia hebat · PT PInDAD Rp 700 miliar PT RnI Rp 280 miliar PT Pengembang ... alamat redaksi & Pemasaran: Wisma ITc, Jln. ... Selaras dengan sistem