11
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 3, No. 3, Oktober 2015 429 PERUBAHAN TRADISI RITUAL SEDEKAH BUMI DI KOTA METROPOLITAN SURABAYA: ANALISA PERUBAHAN TRADISI RITUAL SEDEKAH BUMI DI DUSUN JERUK KELURAHAN JERUK KECAMATAN LAKARSANTRI KOTA SURABAYA TAHUN 1990-2014 ROBERT TAJUDDIN Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected] Agus Trilaksana Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Tradisi Ritual Sedekah Bumi adalah ritual tradisi yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan YME (Allah SWT) atas hasil panen yang melimpah. Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya merupakan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya diperingati setiap musim panen, biasanya pada bulan September, Oktober, atau November. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana perkembangan prosesi Ritual Sedekah Bumi Dusun Jeruk- Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Surabaya tahun 1990-2014. (2) Mengapa terjadi perubahan pada prosesi Ritual Sedekah Bumi Dusun Jeruk- Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Surabaya pada tahun 1990-2014. (3) Bagaimana pengaruh kegiatan ritual sedekah bumi terhadap kehidupan sosial- ekonomi masyarakat sekitar Dusun Jeruk Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya pada tahun 1990-2014. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Historis (Sejarah), dengan metode penelitian sejarah yang menerapkan beberapa tahapan yaitu : (1) Heuristik, mencari dan mengumpulkan sumber. (2) Kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan dengan menyeleksi keasliannya.(3) Interpretasi sumber, dengan membandingkan dan menganalisa sumber sejarah menjadi fakta sejarah. (4) Historiografi, yaitu menyusun fakta sejarah secara kronologis sebagai laporan akhir penelitian. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu (1) Perkembangan Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk dipengaruhi oleh kondisional di wilayah Surabaya Barat yang terus berkembang mulai tahun awal-awal tahun 1990an. (2) Pelaksanaan tradisi ritual sedekah bumi terjadi perubahan-perubahan di dalamnya, seperti pelaksanaan teknis ritual (prosesi), dan penyediaan sesaji sedekah bumi. (3) Adanya kegiatan pelaksanaan Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk juga mendatangkan keuntungan ekonomi bagi sosial masyarakat Dusun Jeruk. Kata kunci : Tradisi Ritual Sedekah Bumi, Perkembangan, Perubahan PENDAHULUAN Kebudayaan merupakan seluruh total pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tida berakar kepada nalurinya dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar. Konsep tersebut sangat luas karena meliputi hampir seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya. Konsep kebudayaan yang di dalamnya terdapat unsur kebudayaan yang bersifat unversal dan unsur tersebut merupakan unsur-unsur yang pasti bisa didapatkan di semua kebudayaan di dunia, baik yang hidup dalam masyarakat pedesaan yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat perkotaan yang besar dan kompleks. Unsur-unsur kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Sistem Religi dan upacara keagamaan; (2) Sistem dan organisasi kemasyarakatan; (3) Sistem pengetahuan; (4) Bahasa; (5)Kesenian; (6)Sistem mata pencaharian hidup; dan (7) Sistem teknologi dan peralatan. Tiap- tiap unsur kebudayaan universal sudah tentu juga menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan. Wujud kebudayaan tersebut dapat berupa seperti sistem budaya, berupa sistem sosial, dan berupa unsur-unsur kebudayaan fisik. Salah satu unsur kebudayaan tersebut seperti telah dituliskan di atas bahwa sistem religi merupakan bagian dari unsur kebudayaan yang bersifat universal. Sistem religi dapat ditemui di berbagai daerah yang terdapat berbagai adat dan suku dalam masyarakat. Berbagai macam sistem religi tersebut dapat ditemui di berbagai daerah di seluruh Indonesia termasuk di provinsi Jawa Timur bahkan di kota besar seperti Surabaya. Sistem religi tersebut seperti megengan, grebeg suro, bubur suro, larung sesaji, sedekah bumi, dan lain-lain. Pada kajian penelitian sejarah ini, penulis akan mengambil satu contoh dari sistem religi yang merupakaan salah satu unsur kebudayaan yang bersifat universal yakni berupa sedekah bumi. Di Surabaya yang sangat dikenal sebagai kota metropolitan setelah Jakarta, juga masih terdapat upacara ritual seperti sedekah bumi. Sedekah bumi tersebut dapat ditemui di Kota Surabaya tepatnya di kawasan Surabaya Barat yang masih banyak ditemui di setiap dusunnya masyarakat secara rutin melaksanakan sistem religi

PERUBAHAN TRADISI RITUAL SEDEKAH BUMI DI KOTA METROPOLITAN SURABAYA: ANALISA PERUBAHAN TRADISI RITUAL SEDEKAH BUMI DI DUSUN JERUK KELURAHAN JERUK KECAMATAN LAKARSANTRI KOTA SURABAYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : ROBERT TAJUDDIN

Citation preview

AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 429 PERUBAHAN TRADISI RITUAL SEDEKAH BUMI DI KOTA METROPOLITAN SURABAYA: ANALISA PERUBAHAN TRADISI RITUAL SEDEKAH BUMI DI DUSUN JERUK KELURAHAN JERUK KECAMATAN LAKARSANTRI KOTA SURABAYA TAHUN 1990-2014ROBERT TAJUDDIN Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected] Agus Trilaksana Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak TradisiRitualSedekahBumiadalahritualtradisiyangdilakukansebagaiwujudrasasyukurmasyarakat kepadaTuhanYME(AllahSWT)atashasilpanenyangmelimpah.TradisiRitualSedekahBumidiDusunJeruk KelurahanJerukKecamatanLakarsantriKotaSurabayamerupakantradisiyangdilakukansecaraturun-temurundan rutindilaksanakansetiaptahunnya.TradisiRitualSedekahBumidiDusunJerukKelurahanJerukKecamatan Lakarsantri Kota Surabaya diperingati setiap musim panen, biasanya pada bulan September, Oktober, atau November. Permasalahanyangakandibahasdalampenelitianini,yaitu(1)BagaimanaperkembanganprosesiRitual SedekahBumiDusunJeruk-KelurahanJerukKecamatanLakarsantriSurabayatahun1990-2014.(2)Mengapa terjadiperubahanpadaprosesiRitualSedekahBumiDusunJeruk-KelurahanJerukKecamatanLakarsantri Surabayapadatahun1990-2014.(3)Bagaimanapengaruhkegiatanritualsedekahbumiterhadapkehidupansosial-ekonomimasyarakatsekitarDusunJerukKelurahanJerukKecamatanLakarsantriKotaSurabayapadatahun 1990-2014. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Historis (Sejarah), dengan metode penelitian sejarahyangmenerapkanbeberapatahapanyaitu:(1)Heuristik,mencaridanmengumpulkansumber.(2)Kritik terhadapsumberyangtelahdikumpulkandenganmenyeleksikeasliannya.(3)Interpretasisumber,dengan membandingkan dan menganalisa sumber sejarah menjadi fakta sejarah. (4) Historiografi, yaitu menyusun fakta sejarah secara kronologis sebagai laporanakhir penelitian. Darianalisisinidapatdisimpulkanbeberapahal,yaitu(1)PerkembanganTradisiRitualSedekahBumidi DusunJerukdipengaruhiolehkondisionaldiwilayahSurabayaBaratyangterusberkembangmulaitahunawal-awal tahun1990an.(2)Pelaksanaantradisiritualsedekahbumiterjadiperubahan-perubahandidalamnya,seperti pelaksanaanteknisritual(prosesi),danpenyediaansesajisedekahbumi.(3)AdanyakegiatanpelaksanaanTradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk juga mendatangkan keuntungan ekonomi bagi sosial masyarakat Dusun Jeruk. Kata kunci : Tradisi Ritual Sedekah Bumi, Perkembangan, Perubahan PENDAHULUAN Kebudayaanmerupakanseluruhtotalpikiran, karya, dan hasilkaryamanusiayang tidaberakar kepada nalurinya dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusiasesudahsuatuprosesbelajar.Konseptersebut sangatluaskarenameliputihampirseluruhaktivitas manusia dalam kehidupannya.Konsep kebudayaan yang didalamnyaterdapatunsurkebudayaanyangbersifat unversal dan unsur tersebut merupakan unsur-unsur yang pasti bisa didapatkan di semua kebudayaan di dunia, baik yanghidupdalammasyarakatpedesaanyangkecil terpencilmaupundalammasyarakatperkotaanyang besar dan kompleks. Unsur-unsurkebudayaantersebutadalahsebagai berikut:(1)SistemReligidanupacarakeagamaan;(2) Sistemdanorganisasikemasyarakatan;(3)Sistem pengetahuan;(4)Bahasa;(5)Kesenian;(6)Sistemmata pencaharianhidup;dan(7)Sistemteknologidan peralatan. Tiap- tiap unsur kebudayaan universal sudah tentu jugamenjelmadalamketigawujudkebudayaan.Wujud kebudayaantersebutdapatberupasepertisistembudaya, berupa sistem sosial, dan berupa unsur-unsur kebudayaan fisik.Salah satu unsur kebudayaan tersebut seperti telah dituliskandiatasbahwasistemreligimerupakanbagian dariunsurkebudayaanyangbersifatuniversal.Sistem religidapatditemuidiberbagaidaerahyangterdapat berbagaiadatdansukudalammasyarakat.Berbagai macamsistemreligitersebutdapatditemuidiberbagai daerahdiseluruhIndonesiatermasukdiprovinsiJawa TimurbahkandikotabesarsepertiSurabaya.Sistem religi tersebut seperti megengan, grebeg suro, bubur suro, larungsesaji,sedekahbumi,danlain-lain.Padakajian penelitiansejarahini,penulisakanmengambilsatu contohdarisistemreligiyangmerupakaansalahsatu unsurkebudayaanyangbersifatuniversalyakniberupa sedekah bumi.DiSurabayayangsangatdikenalsebagaikota metropolitan setelah Jakarta, juga masih terdapat upacara ritual seperti sedekah bumi. Sedekah bumi tersebut dapat ditemuidiKotaSurabayatepatnyadikawasanSurabaya Baratyangmasihbanyakditemuidisetiapdusunnya masyarakatsecararutinmelaksanakansistemreligi AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 430 berupasedekahbumi.Secarageografis,DusunJeruk KelurahanJerukKecamatanLakarsantrimerupakan kawasan yang memasuki wilayah Surabaya bagian Barat, yangdahulunyasebelumbanyakdibangungedung-gedung,maupunperkantorandanpertokoan,masyarakat wilayah Lakarsantri mempunyai mata pencaharian utama yaknisebagaipetani.Padaperkembanganzamanyang terusmaju,makaarealpersawahansebagailahan ekonomiparapetanisemakinterkikisdansempitoleh karenasemakinbanyaknyapembangunanbaikdibidang industrimaupunpembangunanrumahmasyarakatkhas perkotaan yang semakin padat.Zamanyangsemakinmodernberdampakpada terkikisnyanilai-nilaitradisilokal.Meskipun menghadapizamanyangsemakinmodernyangtentu berdampakpadasemakinpadatnyapembangunan-pembangunanyangsemakinmengikisarealpersawahan, namuntidakmenyurutkanniatmasyarakatdikawasan tersebut untuk melakukan ritual sedekah bumi di kawasan SurabayaBarat.Tradisisedekahbumitersebuttelah dilaksanakansecaraturun-temurundandapatdibuktikan dengan adanya pelaksanaan ritual sedekah bumi di Dusun Jeruk Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya di era globalisasi seperti sekarang.Penulismemandangberdasarkanpengamatan tersebut,menjadikanpenulistertarikuntukmelakukan penelitianlebihlanjutsebagaibahankajianproposal skripsi.Penulismemandangbahwakebudayaanberupa ritualsedekahbumiinisangatjarangdilaksanakandi kota besar seperti Surabaya. Namun di kawasan Surabaya Baratdimanasemuadusun-dusunnyamengadakanacara rutinanberupasedekahbumi.Haltersebutdapat dikatakanbahwadikawasanSurabayaBaratmerupakan kawasanyangunik,karenamampumelestarikanbudaya tradisionalsecaraturun-temurunditengahhiruk-pikuk keadaan kota Metropolis. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menjadikan bahan kajian untuk melakukan penelitianlebihlanjutsebagaibahankajianproposal skripsi.Dalamkajianpenelitianmengenaisedekahbumi diwilayahDusunJeruk-KelurahanJeruk,penulistidak menemukanadanyahasilpenelitianilmiahmengenai sedekahbumidiwilayahtersebut.Olehkarenaitu, penulismerasaterpangiluntukmenelitilebihlanjut karena tidak adanya hasil penelitian ilmiah dalam bidang sejarahkebudayaanlokalmengenaisedekahbumidi wilayah tersebut. Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, ada tigapermasalahanpokokyangakandibahasdalam penelitian ini. 1.BagaimanaperkembanganprosesiRitual SedekahBumiDusunJeruk-KelurahanJeruk KecamatanLakarsantriKotaSurabayatahun 1990-2014? 2.MengapaterjadiperubahanpadaprosesiRitual Sedekah Bumi Dusun Jeruk Kelurahan Jeruk KecamatanLakarsantriKotaSurabayapada tahun 1990-2014? 3.Bagaimanapengaruhkegiatanritualsedekah bumiterhadapkehidupansosial-ekonomi masyarakatsekitarDusunJerukKelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya pada tahun 1990-2014? METODE Dalampenelitianini,penulismenggunakan metodepenelitiansejarah.metodepenelitiansejarah terdisidariempattahap,meliputiHeuristik,Kritik sumber, interpretasi sumber, dan historiografi.1

Tahapawaladalahpengumpulansumberatau heuristik.Padatahapanawal,penulistelahmelakukan heuristikterkaitsumberprimerberupahasilwawancara denganBapakKasrun(72)yangmerupakansesepuh DusunJeruk.KemudiandenganBapakTarno(60)yang merupakanKetuaRT03diDusunJeruk.Lalu wawancara dengan Bapak Sujiono (40) dan Bapak Arifin (35)yangmerupakanjurukuncipundhenDusunJeruk. SelanjutnyawawancaradenganBapakPanmu(40)yang merupakanKetuaRW02diDusunJeruk.Kemudian yang terakhir wawacara dengan Bapak Hari Santoso yang merupakantokohmudayangbiasanyamenjadi koordinatorsedekahbumi.sumberprimerjugaberupa fotodanvideokoleksiBapakTarno(60),sertatayangan videoyangdidapatdariYoutube.Kemudiandidukung olehdatasekundermengenaikondisionalgeografis, sosial-ekonomi, dan demografi Surabaya Barat baik buku SurabayaDalamAngkamaupunKecamatanLakarsantri DalamAngkayangdidapatdariBadanPusatStatistik Surabaya.KemudianbukuPengantarIlmuAntropologi, bukuMetodologiSejarah,koranDerapDesa,Jurnal Unesa,dansumberinternetyakniPusakaJawatimuran yang menyajikan data terkait tema yang dibahas. Tahapkeduaadalahkritiksumber.Kritik (pengujian)terhadapsumberterdiridarikritikekstern, yaknipengujianterhadapotentisitas,asli,turunan,palsu sertarelevantidaknyasuatusumber.Sedangkankritik internyaitupengujianterhadapisiataukandungan sumber.Tujuandarikritikadalahuntukmenyeleksidata menjadi fakta. Penulismembandingkan datadari sumber primerdansekunderterkaittemayangdibahas.Dari sumberprimerdansekunderdiperolehsebuahkritik bahwakeduanyaadaketerkaitandengankebenaranatau kenyataanyangada.Padatahapanini,sumberyang diperolehpenulisdaribeberapahasilwawancarayakni denganBapakKasrun(72)yangmerupakansesepuh DusunJeruk.KemudiandenganBapakTarno(60)yang merupakanKetuaRT03diDusunJeruk.Lalu wawancara dengan Bapak Sujiono (40) dan Bapak Arifin (35)yangmerupakanjurukuncipundhenDusunJeruk. SelanjutnyawawancaradenganBapakPanmu(40)yang merupakanKetuaRW02diDusunJeruk.Kemudian yang terakhir wawacara dengan Bapak Hari Santoso yang merupakantokohmudayangbiasanyamenjadi koordinatorsedekahbumi.sumberprimerjugaberupa fotodanvideokoleksiBapakTarno(60),sertatayangan video yang didapat dari Youtube.Kemudiandidukungolehsumbersekunder mengenaikondisionalgeografis,sosial-ekonomi,dan demografiSurabayaBaratbaikbukuSurabayaDalam

1 AminuddinKasdi.2005.MemahamiSejarah.Surabaya: Unesa University Press. hlm 10 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 431 AngkamaupunKecamatanLakarsantriDalamAngka yangdidapatdariBadanPusatStatistikSurabaya. KemudianbukuPengantarIlmuAntropologi,buku MetodologiSejarah,koranDerapDesa,JurnalUnesa, dansumberinternetyakniPusakaJawatimuranyang menyajikandataterkaittemayangdibahas.Lalufakta yangtelahdiperolehakandipilah-pilahsesuaidengan kebutuhan penelitian. Tahapketigaadalahtahapinterpretasi,Setelah dilakukankritikterhadapsumbersumberyangtelah adadandiperolehfakta-faktatersebut,kemudianpenulis melakukantahapinterpretasiataupenafsiranterhadap fakta-fakta yang telah didapat.Tahap keempat adalah historiografi.Historiografi, yaitutahappenulisansejarah.Padatahapinirangkaian faktayangtelahditafsirkan,kemudiandisajikansecara tertulis tentang Perubahan Tradisi Ritual Sedekah Bumi diKotaMetropolitanSurabaya:AnalisaPerubahan Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk - Kelurahan JerukKecamatanLakarsantriKotaSurabayaTahun 1990-2014. HASIL DAN PEMBAHASAN A.PerkembanganTradisiRitualSedekahBumidi Dusun Jeruk Tradisiritualsedekahbumisecaraturun-temurunsampaisekarangdilaksanakanolehmasyarakat DusunJerukKelurahanJerukKecamatanLakarsantri Kota Surabaya setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan bahwatradisisedekahbumidiDusunJerukmenujukkan adanyaeksistensi.Eksistensitradisiritualsedekahbumi inimerupakanwujudkebudayaansebagaisuatu kompleksdariide,gagasan,nilai,norma,peraturan,dan sebagainya. Ide dan gagasan manusia banyak yang hidup bersamadalamsuatumasyarakat,memberijiwakepada masyarakat itu. Gagasan itusatu denganyang lain selalu berkaitan menjadi suatu sistem. Para ahli antropologi dan sosiologimenyebutsisteminidengansistembudaya (Cultural system). Dalam Bahasa Indonesia terdapat juga istilah lain yang sangat tepat untuk menyebut wujud ideal darikebudayaanini,yaituadat-istiadatuntukbentuk jamaknya.2 Wujudkebudayaanyangdimaksudadalah adanyatradisiritualsedekahbumiyangwajib dilaksanakan pada saat musim panen tiba.Berdasarkanpenuturandariwargadusun setempatdimanasedekahbumiyangdilaksanakandi DusunJerukKelurahanJerukKecamatanLakarsantri telah lama menjadi ritual tahunan yang wajib dilakukan. DalampenuturansalahseorangwargabernamaBapak Kasrun(72)yangmerupakansalahsatusesepuhDusun Jeruk,danBapakKasrun(72)menuturkanbahwasejak beliaukecilsekitarakhirdekade1940-antradisiritual sedekahbumitelahadadiDusunJeruk,dimanaBapak Kasrunselaluikutmenyaksikanpenyelenggaraantradisi ritual yang selalu diperingati setiap musim panen tersebut. Beliaujugamengatakanbahwasaatbeliaumasihkecil menurutceritakakekdannenekbeliau,tradisisedekah bumidiDusunJeruktelahdilakukanrutinsetiap

2 Koentjaraningrat,PengantarIlmuAntropologi.(Jakarta: P.T. Asdi Mahasatya, 2009), hlm. 150-151. tahunnya.3 Haltersebutmenujukkanbahwatradisilisan mengenaisedekahbumidiDusunJerukcukupkuat. Meskipuntidakadanyasumbertetulissepertiinskripsi berupaprasastitentangsedekahbumi,namunsetiap penulismelakukansebuahwawancarakepadawarga setempat,selalumengatakanbahwaeksistensiritual sedekahbumiinitelahberlangsungsangatlamadan dilakukansecaraturun-temurun.Sepertidaripenuturan BapakKasrun(72)tersebut,menunjukkanadanyabukti berupatradisilisanmengenaitradisiritualsedekahbumi yangtelahlamadilaksanakanolehwargaDusunJeruk setiaptahunnya.PenulisjugamewawancaraiBapak Tarno(60)yangmengatakanbahwasaatbeliaukecil sekitartahun1960-1970anbeliaujugaseringmengikuti sedekahbumiyangdiadakandipepundhenDusunJeruk dan padatahun 2014 tradisi inimasih bertahan. Menurut penuturan tokoh muda Dusun Jeruk yang juga juru kunci pundhenDusunJerukyakniBapakArifin(35),bahwa sebagaipemudadusunjerukmenganggapparapemuda dusunJerukselalusiapuntukmemeriahkantradisiritual sedekahbumi,karenasedekahbumimerupakantradisi inimerupakantradisinenekmoyangyangakanterus dilestarikanolehseluruhwargadusuntermasukpara kaummuda.BapakPanmujugamenuturkanbahwa keberadaantradisiiniharutetapbertahankarena merupakanwujudsyukurmasyarakatkepadaTuhan YME.Keberadaantradisiritualinijugadituturkanoleh tokohmudaDusun Jerukyakni Bapak Hari Santoso (40) bahwaeksistensi tradisi ritual turun temurunyang adadi DusunJeruktidakakandapatdihapuskan,meskipun telah terjadi berbagai perubahan di dalamnya. Perubahan-perubahantersebuttentunyaberkaitandenganzaman yangsemakinmajuditambahdenganantusiasme masyarakatmelaluisegalakreatifitasnyadalam meenyemarakkantradisisedekahbumihinggatradisiini teerusbertahan.Beliaumelanjutkanbahwabertahannya eksistensi tradisi ritual sedekah bumi ini juga dikarenakan adanyaantusiasmemasyarakatdariberbagaigolongan yangmenganggapbahwatradisisedekahbumiharus tetapbertahankarenatradisiinimerupakanwujudrasa syukur masyarakat atas rezeki dari Allah.Dalameksistensitradisiritualsedekahbumi, dapatdiketahuiterdapatberbagaiprosesididalamnya. Prosesi-prosesi ritual tersebut dapat digolongkan menjadi dua,sepertiyantelahdijelaskanpadaBabIII.Ada terdapat pakem ritual dan prosesi pengiring. Pakem ritual berupaprosesiritualsesajiyangdilakukandipundhen dusun.Sedangkanprosesipengiringberupaarak-arakan sesaji,ritualsesajidiBalaiKelurahan,tandhakan,okol, pengajian,danludrukan.Perludiketahui,prosesi-prosesi pengiringyangtelahdisebutkandandijelaskansecara terperincidiBabIII,tidaksemuaprosesi-prosesi pengiringdilakukansetiaptahunnya.Melainkanprosesi-prosesipengiringtersebutmerupakanprosesiyang pernahdilaksanakansecaraberkelanjutandanbergantian diDusunJeruksaatdiselenggarakannyatradisiritual sedekahbumisetiaptahunnya.Jadi,prosesi-prosesi pengiringtersebuttidakdiselenggarakandalamsekali

3 Wawancara BapakKasrun(72), pada29April201519.30 wib. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 432 waktudalamsetahun,melainkanberganti penyelenggaraanprosesipengiring.Haltersebutterjadi karenaberbagaialasan.Olehkarenaitu,penulisakan akanmendeskripsikaneksistensitradisiritualsedekah bumidimanaprosesi-prosesipengiringnyapernah berganti. Penulismemulaimendeskripsikan perkembangansedekahbumidenganmengambilsetting waktuakhirdekade1940an,dimanasaksimatatertua4 yangberhasilpenulistemuidapatmenyebutkanangka tahuntertuapelaksanaantradisiritualsedekahbumi. Meskipunsaatdiwawancaraisaksimatatersebut menuturkanbahwapelaksanaantradisiritualsedekah bumidiDusunJeruktelahlamadilaksanakanbahkan jauhsebelumTahun1940an.Namunpenulismemulai pembahasanmengenaieksistensitradisiritualsedekah bumidenganmengambiltahunakhirdekade1940an, dikarenakanadasaksimatalangsungyangdapat diwawancaraiolehpenulismengenaieksistensi perjalanan sedekah bumi setiap tahunnya. Pelaksanaantradisiritualsedekahbumiyang dilaksanakanolehwargaDusunJerukKelurahanJeruk Kecamatan Lakarsantri pada akhir dekade 1940an hingga akhirdekade1970anpelaksanaantradisiritualsedekah bumimenurutsaksimatayakniBapakKasrun(72) adalah sebagai berikut: Padaperiodeakhirdekade1940anhinggaakhir dekade1970an,pelaksanaantradisisedekahbumiadadi dua titik tempat yakni dilaksanakan di Pepundhen Dusun JerukdandiBalaiKelurahan.Waktupelaksanaan sedekahbumiadalahpadasaatmusimpanen,yakni sekitarbulanSeptember,Oktober,danNovember. Sedangkan prosesi-prosesi pengiringyang digelar adalah mengadakanarak-arakansesaji5 padapagihari,ritual sesajidiPepundhendusundanritualsesajidiBalai Kelurahanyangdilaksanakansetelaharak-arakansesaji, tandhakandilakukandiduatempatyaknidipepundhen dusunsetelahritualsesajidipundhendusunpadapagi haridandiBalaiKelurahanpadasianghari,okolyang digelarpadasorehari,danditutupolehludrukanyang digelar pada malam hari. Ubo rampe6 yang dipergunakan padasaatdigelarnyatradisiritualsedekahbumiantara lainsepertiancakkecil7,wakulataubakul,piring, mangkuk,pedhupaan,dupa,kemenyan,dangamelan. Sesajiyangdihidangkanbaiksebagaisesembahan ataupunsesajiyangdihidangkanuntukdinikmati bersamamasyarakatadalahhasilbumisepertinasiatau berashasilpanen,sayur-sayuran,buah-buahan,danpolo

4 Saksitertuayangberhasilpenulistemuitersebutadalah warga Dusun Jeruk bernama Bapak Kasrun (72). 5 Arak-arakansesajiyangdimaksuddisiniadalahwarga masihmengaraksesajidengancarayangsederhana.Yaknitidak menggunakanancakyangbesardengansesajiberbentukgunungan. Melainkansesajiditatadenganmediayangsederhana.Adayang menata sesaji di atas ancak kecil yang berisi tumpeng seadanya, adapula yang menggunakan media (wadah) berupa wakul atau bakul.6 Alat-alat ritual. 7 Ancakberbentukkecilyangbiasanyapalingbanyakbisa dibawa oleh 2 orang (tidak lebih). Wawancara Bapak Kasrun(72), pada 29 April 2015 19.30 wib. pendhem8.Padasaatdilaksanakannyaritualsesajidi pepundhendusun,yangmenjadipemimpindoaatau mantra-mantraadalahsesepuhdusun,sedangkanwarga hanyamengikutidoadarisesepuhdusun.9 Gambaran pelaksanaantradisiritualsedekahbumidiDusunJeruk KelurahanJerukKecamatanLakarsantriKotaSurabaya padaakhirdekade1940anhinggaakhirdekade1970, dapatdikatakanbahwaperiodetersebutadalahperiode yangstagnan.Haltersebutdapatdibuktikanbahwa jalannyaeksistensitradisiritualsedekahberlangsung denganlancer-lancarsaja,tidakadadinamisasiseperti hambatan,maupunkemajuankarenaberbagaipenyebab yangmelatarbelakangiadanyadinamisasitradisiritual sedekah bumi yang dilaksanakan di Dusun Jeruk. Padasekitartahun1979,adahalmenarikyang akanpenulisdeskripsikan.Yaknipadasaat diselengarakannyatradisiritualsedekahbumidiDusun Jerukterjadikeributanantarwargahinggamenjadi tawuranantarkelompok.Haltersebutterjadipadasaat digelarnyaprosesiokol.Layaknyaprosesiokolpada umumnya, permainan tersebut memang dilakukan dengan menjatuhkanlawan.Namunketikaadaduaorangwarga yangbertandingokol,salahsatuadayangtidakterima apabiladijatuhkan.Kemudianseorangyangdijatuhkan tersebutmenyeranglawannyasecaramembabi-buta hinggamenyebabkanteman-temankeduaorangyang sedangtawurantadimenjaditidakterima.Akhirnya terjaditawuranantarsekelompokmasyarakat.Namun tawuranituberhasildihentikanmanakalamasyarakat yang tidak terlibat tawuran yang jumlahnya lebih banyak daribeberapawargayangterlibattawuranberhasil menghentikanbeberapawargayangterlibattawuran. Meskipuntidakadakorbanjiwamaupunkorbanyang luka serius, akibat dari kasus tersebut menjadikan prosesi okol pada tahun 1979 berakhir, dan tidak dilanjutkan lagi padatahun-tahunselanjutnya.MenurutBapakTarno yangmenjadisaksimataadanyatawuranpadasaat prosesiokoltersebutmenuturkanbahwapadaperiode 1980hinggapadawaktuselanjutnyatidakdiadakannya lagi prosesi okol.10

Padatahun1980-1989,eksistensijalannya tradisisedekahbumidiDusunJerukberlangsungtanpa diiringi prosesi okol. Meskipun tanpa adanya prosesi okol, pelaksanaantradisisedekahbumitetapberjalanseperti pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 1980-1989 ini, jalannyatradisisedekahbumidiDusunJeruk berlangsungdengandiringiprosesisamasepertipada berlangsungnyatradisiritualsedekahbumipadatahun-tahunsebelumnyanamuntanpadiiringiprosesiokol.11 Seperti dijelaskan pada paragraf sebelumnya, hal tersebut dikarenakanadanyakerusuhanwargapadasaat digelarnya prosesi okol.

8 Polopendhemadalahjenis-jenisumbi-umbianseperti ketela, singkong, kacang, dan lain-lain. 9 WawancaraBapakKasrun(72),pada29April201519.30 wib.10 WawancaraBapakTarno(60),pada09Mei2015pukul 15.00 wib. 11 WawancaraBapakTarno(60),pada09Mei2015pukul 15.00 wib. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 433 Padatahun1990hinggatahun1995,jalannya tradisiritualsedekahbumitidakberjalansebagaimana mestinya.MenurutsaksimatawargaDusunJeruk bernamaBapakPanmu(40),padatahun1990sebelum digelarnya tradisi ritual sedekah bumi para pemuda dusun setempat(termasukBapakPanmu)mengikuti musyawarahmengenaiakandiadakannyasedekahbumi padatahuntersebut.Dalammusyawarahtersebut,para pemudayangdidominasipemudamasjidsetempat mengusulkanbahwasedekahbumidiadakandiBalai Kelurahansaja.Haltersebutmenurutanggapanpara pemudabahwamemberikansesembahandipundhen dusunpadasaattradisiritualsedekahmelanggaragama, yang sama saja menyembah roh-roh halus yang sejatinya bukan Tuhan. Namun, para golongan tua menolak usulan parapemudayangdidominasipararemajamasjid setempattersebut,danparapemudatetappada pendiriannyauntukmenolakprosesiritualsesajidi pepundhen dusun.12

MenurutpenuturanBapakTarno(60),pada tahun1990hingga1995terjadisikapapatismewarga RW2danRW1DusunJerukdalammengikutitradisi sedekahbumidiDusunJeruk.Melainkanyang mengadakansedekahbumidipundhendusunadalah warga RW 3. Pada tahun 1990-1995, tidak terlihat warga yangmelaksanakanritualsesajidipepundhendusun. Namunpadatahun1996,sudahterlihatlagimasyarakat RW1danRW2yangmelakukanritualsesajidi pundhendusunwalaupunhanyasegelintiryaknihanya masyarakat yang sudah tua-tua13, dikarenakan para warga mulaiprotesuntuktetapmalakukansedekahbumidi pundhendusun.Akantetapi,wargadusuntermasuk masyarakat RW 1 dan RW 2 tetap bersedia memeriahkan tradisiritualsedekahbumidiBalaiKelurahan.14 Perlu diketahui,adakemungkinanadanyasikapapatisme warga RW 1 dan RW 2 terhadapritual sesaji di pundhen dusun berkaitan dengan usulan para pemuda Dusun Jeruk yangditolakolehparatokohdansesepuhdusun.Sangat dimungkinkanadanyasikapapatismewargaRW1dan RW2mengenaipelaksanaanritualsesajidipundhen dusunadalahpengaruhparapemudadusunsetempat yang tidak setuju dengan adanyaritualsesaji di pundhen dusun dimanawargaselalu mamberi sesembahan kepada roh-rohpenjagadusun,yangmenurutparapemuda tersebut bertentangan dengan ajaran agama Islam.Rupanyaresponyangkurangsimpatiolehpara pemudadusunJerukdandengandukunganparaulama terhadappelaksanaantradisiritualsedekahbumiyang menggunakan sesembahan kepada roh-roh penjaga dusun berpengaruhterhadapresponmasyarakatsetempatpada tahun 1995 hingga 2004.15 Para pemuda, para ulama, dan dukungan dari sebagian masyarakat selain kurang simpati terhadapadanyapemujaandipundhendusun,juga

12 Wawancara Bapak Panmu (40), pada 29 April 2015 pukul 19.00 wib. 13 Wawancara Bapak Panmu (40), pada 29 April 2015 pukul 19.00 wib. 14 WawancaraBapakTarno(60),pada09Mei2015pukul 15.00 wib. 15 Wawancara Bapak Panmu (40), pada 29 April 2015 pukul 19.00 wib. terhadapsisinegatifpagelaransenitandhakan.16 Akan tetapi meskipun adanya respon sebagian masyarakat yang kurangsimpati,tradisisedekahbumipadatahun1995-2004 tetap berjalan.Meskipun kesenian tandhakan masih tetapdigelardiBalaikelurahanpadatahun-tahun1995-2004, namun respon sebagian masyarakat kurang simpati. Puncaknyaketikadiadakanmusyawarahmengenai pelaksanaansedekahbumitahun2005dimanakesenian tandhakanyangbiasanyadigelardiBalaiKelurahan dihapuskan.17

Haltersebutmerupakanbuahdariresponyang tidak simpatik sebagian besar masyarakat dusun terhadap sisi negatif tandhakan. Dengan dihapuskannya tandhakan diBalaiKelurahan,pagelarantandhakandiDusunJeruk padasaatdiadakannyatradisiritualsedekahbumi menyisakansatuprosesitandhakanyangdigelardi pundhen dusun. Hal tersebut menurut penulis para panitia yangmenyisakansatuprosesitandhakandipepundhen dusun merupakan suatu hal yang masuk akal.Disampingalasanpenghapusantandhakandi BalaiKelurahandimanamempunyaisisinegatifyang salahsatunyaadalahselaludiiringidenganminum-minumankerasdiareaumumdanmenurutsebagian besarmasyarakathaltersebutpagelaranyangtidak mendidik,tidakdihapuskannyatandhakandipepundhen dusunmerupakanhalyangmasukakal.Haltersebut dikarenakan ada perbedaan lokasi antara Balai Kelurahan danPepundhendusun.DimanalokasiBalaiKelurahan Jeruk berada di lokasi yang berdekatan dengan jalan raya danrumah-rumahmasyarakat,sedangkanlokasi pepundhendusunterletakdidekatpersawahandusun jerukdanlokasinyayangagaktetutupsertaagaksulit diaksesolehmasyarakatkarenalokasiyangberadadi pojok dusun dan berbatasan dengan areal persawahan. Setelahdihapuskannyaprosesitandhakandi BalaiKelurahanpadatahun2005,padatahun-tahun berikutnyapadapelaksanaansedekahbumitahun2006 hingga2009berlangsungtanpaadanyatandhakandi BalaiKelurahan.Selainitu,minatdanresponsebagian besar masyarakat lebih besar terhadap pelaksanaan tradisi ritualsedekahbumiyangdigelardiBalaiKelurahan.18

Sementaraitu,pelaksanaantradisiritualsedekahbumi yangdigelardipundhendusunhanyadiikutisebagian kecil masyarakat dusun.19

Menurutpenulishaltersebutsebagaidampak respon kurang simpatik masyarakat terhadap adanya seni tandhakan(tayub)danritualsesajidipundhendusun Jeruk.Responmasyarakatyanglebihsimpatiterhadap pelaksanaanritualsedekahbumitersebutmenjadisangat wajar,dikarenakanpuncak-puncakprosesipengiring ritualsedekahbumisepertiarak-arakansesajihingga ludrukandiadakandiBalaiKelurahan.Sedangkanritual

16 Sisinegatiftandhakanmaksudnyasepertidiiringidengan minum-minuman keras di area terbuka, dan disaksikan bebas oleh anak-anak dan ibu-ibu. Wawancara Bapak Hari Santoso (40), pada 21 Januari 2015 pukul 11.00 wib. 17 WawancaraBapakHariSantoso(40),pada21Januari 2015 pukul 11.00 wib. 18 WawancaraBapakHariSantoso(40),pada21Januari 2015 pukul 11.00 wib. 19 WawancaraBapakTarno(60),pada09Mei2015pukul 15.00 wib. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 434 sedekahbumiyangdiadakandipundhendusunhanya diiringi prosesi ritual sesaji dan tandhakan. Padatahun2010,pelaksanaantradisiritual sedekahbumidiDusunJerukdikemaslebihmenarik, dimanapadatahuntersebutdiadakanlombagunungan atautatariashidangansesajisetiapRTdiDusunJeruk. Mulaipadatahun2010hinggatahun201420,prosesi-prosesi dalam tradisi ritual sedekah bumiyang digelar di BalaiKelurahanberlangsungselama2hingga3hari, tergantungmusyawarahmasyarakatdalam menyelenggarakantradisiritualsedekahbumi.Padahari pertamadigelararak-arakangunungan21 sesajipadapagi hari,dandilanjutkanprosesipemberianhadiahkepada RTpemenanggununganpalingmenarikdanRTyang palingmeriah, hinggasiang harinyamenikmati bersama-samahidanganyangtelahdisajikandantelahdiundi pemenangnya.Harikeduapadamalamharidigelar kesenianludrukdanhariketigapadamalamharinyadi gelaracaraistighosah22 ataupengajiansyukuran (selamatandesa).23 Sedangkanpelaksanaantradisiritual sedekahbumiyangadadipundhendusunhinggatahun 2014hanyaberlangsungsatuharisepertipadatahun-tahunsebelumnya,denganadanyaarak-arakansesaji, ritualsesajidipundhendusun,hinggatandhakanpada siangatausoreharinya,24 dengandiikutiolehsebagian wargayangmengadakantradisiritualsedekahbumidi pepundhen Dusun Jeruk.25 Gambar 4.2. Sesaji bentuk gunungan yang dihidangkan saat pelaksanaan tradisi ritual sedekah bumi tahun 2013. Koleksi foto Bapak Tarno (72).

20 Pada tahun 2010 hingga 2014, warga tidak secara individu menyiapkanhidangansesaji,melainkaniuranbersamawargasatuRT. Berbedadengansebelumtahun2010dimanamasyarakatmenyiapkan hidangansesajimasing-masing.WawancaraBapakHariSantoso(40), pada 21 Januari 2015 pukul 11.00 wib. 21 Terdapatperbedaanantarapenataansesajiritualsedekah bumisebelumtahun2010dantahun2010danseterusnya,yakni sebelum 2010, masyarakat hanya membawa ancak kecil atau pun wakul sebagaitempatmenaruhhidangansesaji,sertasesajidibawasecara sendiri-sendiriatausecaraindividu.Namunpadatahun2010berubah lebih menarik, yakni hidangan sesaji dikemas semenarik mungkin. Ada yangberbentukgunungandengandipikul/dikirabolehorangbanyak. Ada juga yang berbentuk lebih kreatif seperti bentuk Tank. Wawancara Bapak Tarno (60), pada 09 Mei 2015 pukul 15.00 wib. 22 ProsesipengajianyangdiadakandiBalaiKelurahansaat sedekah bumi, baru diadakan pada tahun 2012. Wawancara Bapak Hari Santoso (40), pada 21 Januari 2015 pukul 11.00 wib. 23 WawancaraBapakHariSantoso(40),pada21Januari 2015 pukul 11.00 wib. 24 WawancaraBapakArifin(35),pada05Mei 2015 pukul 15.30 wib. 25 WawancaraBapakTarno(60),pada09Mei 2015 pukul 15.00 wib. Gambar 4.1. Foto kreatifitaswarga dalam menyemarakkan sedekah bumi. Koleksi foto Bapak Tarno (60) pada pelaksanaan sedekah bumi di Dusun Jeruk tahun 2013. B.AnalisisPerubahanBudayadiKotaMetropolitan Surabaya Dalambabduasudahdigambarkanmengenai perkembangankondisionaldiwilayahSurabayaBarat sepertigeografis,ekonomi,dandemografiyang berpengaruhterhadapperubahantradisiritualsedekah bumidiDusunJeruk.Selanjutnyaberikutiniadalah uraiantentangperubahanmendasarbudayayangadadi Kota Metropolitan Surabaya: a) Geografis : 1)Keadaangeografisdalampermasalahanini tidakadaperbedaanantarasebelumtahun1990mupun setelahtahun1990.Namunyangmembedakanadalah yangmenjadipermukaansudutgeografiswilayah SurabayaBarat tersebut. 2)Sebelumtahun1990,permukaangeografis wilayahSurabayaBaratmasihmerupakanwilayahyang hampir seluruhnya adalah lahan pertanian. Namun setelah tahun1990denganadanyapembangunanyangsemakin maju,makalahanpersawahanmenjadisemakinsedikit karenadidominasiolehpembangunanlahan.Surabaya baratyangsebelumtahun1990,mempunyaiwilayah geografissebagaimanapedesaanpadaumumnya,yakni arealpersawahanlebihluasdaripadaarealpermukiman, setelah tahun 1990 terus bertransformasi menjadi wilayah geografisperkotaan.Semakingencarnyapembangunan yangdilakukandiwilayahSurabayaBaratmenjadikan lokasi permukiman, mall, gedung perkantoran, pertokoan, dan lain-lain semakin mengikis areal persawahan, hingga arealpersawawahmenjadijauhlebihsempitdaripada areal permukiman, pertokoan, mall, dan lain-lain. b) Demografi : 1)Keadaandemografimasyarakatsurabayabarat sebelumtahun1990hanyabertambahkarenaalasan angka kelahiran. 2)Setelahtahun1990,yaknipadasaat pembangunandiwilayahSurabayabaratsemakinpesat, makasemakinpesatpulapendudukpendatangyang masukke wilayah Surabaya Barat. 3)AngkapendudukdatangdiSurabayaBarat tersebutmasihbelumditambahdenganangkakelahiran masyarakat wilayah Surabaya Barat itu sendiri. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 435 c) Sosial-Ekonomi :1) Keadaan sosial masyarakat sebelum tahun 1990 dapatdibuktikandengantingkatpendidkanyangbelum tinggi,yaknihanyasampaipadajenjanSMAsederajat, namunsetelahgencarnyapembangunandiwilayah Surabaya Barat gencar dlakukan, seperti pada tahun 2007 hingga2012tingkatpendidikansudahsemakintinggi yaknitingkatpendidikanpalingtinggiyangdienyam masyarakatbukanlagipadajenjangSMAsederajat, melainkantelahbanyakmasyarakatyangmengenyam bangku D1, D2, D3, Sarjana, bahkan Pasca Sarjana yakni S2 maupun S3.2) Sebelum tahun 1990 lahan pertanian jauh lebih luasdaripadaluaspermukimanpenduduk.Orientasi utama sektor ekonomi adalah dalam bidang pertanian. 3)Seiringperkembanganwaktu,pembangunan yangsangatgencardilakukanolehparainvestormulai tahun1993,hinggaterusberlanjutditahun2013,lahan pertanian terus berkurang hingga semakin sedikit.4)Adanyaperluasanpemukimanpenduduk khususnyapemukimanelit,pertokoan,mall,sekolah, tempatibadah,danlain-lainyangterusmengikislahan pertanianyangadadiSurabayaBarat.Akibatnyasisa lahanpertanianmenjadisemakinsempit,akibatsecara-terusmenerusterkikisolehadanyapembangunanyang semakin pesat seiring berjalannya waktu dari tahun 1990. 5)Setelahlahanpertanianyangmenjadisemakin sempit,makaorientasiperekonomianbukanhanya pertaniansaja,melainkanjugaperindustrian perindustrian, dan lain-lain. 6)Dengansemakinsempitnyalahanpertanian akibatpembangunanyangmulaigencardilakukanpada setelahtahun1990antersebut,makadapatdiindikasikan bahwamayoritaspendudukwilayahSurabayaBarat semakinberalihdarisektorpertaniankesektor-sektor pekerjaan yang lain yang lebih kompleks, seperti industri, ternak, dan lain-lainHal-haltersebutbaikfaktorgeografis,demografi, dansosial-ekonomiyangmenjadifaktor-faktor pendorongterhadapperubahan-perubahanpadabudaya tradisiritualsedekahbumidiDusunJeruk,danakan dipaparkan pada sub-bab selanjutnya. C.AnalisisPerubahanTradisiRitualSedekahBumi di Dusun Jeruk Pada Tahun 1990-2014 Setelahdibahasmengenaigambaranperubahan (evolusi),padasub-babyangterakhiriniakandibahas mengenaikorelasiperubahan-perubahangeografis, sosial-ekonomi,maupundemografidiSurabayaBarat terhadapbudayatradisiritualsedekahbumidiDusun JerukKelurahanJerukKecamatanLakarsantri.Namun perludiketahui,tidaksemuaperubahanprosesidalam ritualsedekahbumidiDusunJerukmerupakandampak dariketigafaktordiataslahyangselalumenyebabkan adanya perubahan tersebut.HaltersebutdalambukuPengantarIlmu AntropologikaryaKoentjaraningrat,dikenaldengan proses internalisasi. Yakniproses panjangsejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal. Individu belajarmenanamkandalamkepribadiannyasegala perasaan,hasrat,nafsu,danemosiyangdiperlukan sepanjanghidupnya.Seperticontohpadatahun1980 telahdihapuskannyaprosesiokoldalamtradisiritual sedekahbumidiDusunJeruk.Mengingatterjadihal negatifpadapelaksanaantradisisedekahbumiditahun sebelumnya,yakni1979.Padatahun1979tersebuttelah terjadi tawuran antar beberapa kelompok warga pada saat digelarnyaprosesiokol.Adanyapenghapusanprosesi okololehmasyarakatDusunJerukpadapelaksanaan tradisiritualsedekahbumiditahun1980tersebut merupakanprosesbelajarkebudayaansendirimelalui prosesinternalisasiyangdiawaliolehadannyatawuran beberapamasyarakatkemudiansetiapindividuDusun Jerukyangmenyaksikandampaknegatifdariperistiwa tersebutmenyadariuntuktidakmengadakanlagiprosesi okol.Dikarenakansetiapindividumerasakhawatirakan dampaknegatifdariprosesitersebut,jikadiadakanlagi makaakanterjadipermusuhansaudara(dalamhalini sesama warga dusun). Padatahun1990hinggatahun1995,terjadi konflikmengenaipakemritualsedekahbumi,dimana parapemudayangdidominasiparapemudamasjiddan didukungolehparaulamasetempatyangkurangsetuju adanya ritual sesaji di pundhen dusun, dengan para tokoh masyarakatdankalangansespuhdusunyangtetapingin melestarikanpemujaandipundhendusun.Haltersebut kerena adanya benturan antara kaum santri dengan kaum abangandimanamenurutanggapankaumsantri pemujaanterhadappundhendusunadalahmusyrik. Namunberbenturandengananggapankaumabangan yang tetap melalukan pemujaan di pundhen dusun dengan alasanmelestarikandanmenjagatradisinenekmoyang. Haltersebutmerupakanhalyangwajar,jikadilihatdari penuturanBapakPanmu,padatahun1990mulaibanyak didirikanmushola dan masjid di sekitar Kelurahan Jeruk. Padasaatitujugadibarengidengansemakin bertambahnyajamaahpengajianantarkampung.Meski sempat terjadi sikap apatisme para pemuda dan didukung olehulamadansebagianwarga,sehinggamenimbulkan sikapapatismewargaRW1danRW2terhadaptradisi sedekahbumipadatahun1990-1995.Namunmenjelang digelarnyatradisisedekahbumipadatahun1996,warga mulaimemahamiakanperlunyatoleransidalam kepercayaanmeskipunpadaakhirnyayangmengikuti ritualsesajidipundhendusunpadawaktuselanjutnya hanyasebagiankecilwargasaja.Danpadatahun1996 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 436 danseterusnyasikapapatismewargatersebuttelah memudardansiapuntukmemeriahkantradisisedekah bumi dengan didasari sikap yang toleran. Pada pelaksanaan tradisi sedekah bumi pada tahun 2005,jugaadaperubahandalamtradisisedekahbumi, yakniprosesitandhakantelahdihapuskandaripagelaran diareaterbukasepertiBalaiKelurahan.Dihapuskannya prosesitayubkarenaalasannegatifnyayangberupa minum-minumankeras,sertatariantandhakandianggap tarianpergaulandimanaantaratandhakdanpenonton yangsalingmemikat.Sisinegatiftersebutdisadarioleh sebagianbesarindividuDusunJeruk,sebagianbesar warga dusun menganggap tarian tersebut tidak layak atau tidakmendidikuntukdisaksikanolehkalangananak-anakmaupugenerasimuda.Halinimerupakandampak daripengetahuanwargayangsemakintahuantarasisi negatifdanpositifdariadanyatariantersebut. Bertambahnyapengetahuanwargatentunyasudah diketahuibahwapadatahun2005saranapendidikandan informasi baikwargamaupun anak-anakyang jugaterus bertambahdanmaju.Bertambahnyasaranapendidikan dansemakinmajunyasaranainformasimerupakan dampakkemajuandalambidangsosial-ekonomidi wilayah SurabayaBarat dimanapembangunanyang juga semakin meluas, dan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi. Padatahun2010,pelaksanaantradisiritual sedekahbumiadaperkembangandimanadiadakannya lomba kreatifitas gunungan sesaji antar RT dalam Dusun. Tahun2010bagipelasaksanaansedekahbumi merupakantitikperbedaanalatataumediaatauwadah yangdigunakanuntukmembawasesaji.Sebelumtahun 2010wadahuntuksesajiberbentukkecil,biasanya menggunakanancakkecilataupunwakulyangbiasanya dibawaolehsatuorangataumaksimal2orangjika ancaknyaagakbesar.Namunpadatahun2010hingga 2014wadahyangdigunakanuntukmembawasesaji adalah ancak besaratau wadah gunungan yang biasanya dibawaoleh6-10orangdewasa.Semakinkreatifnya masyarakatdalammemeriahkansedekahbumitentu merupakanbuahdariteknologiinformasiyangsemakin maju.Haltersebutjugamerupakandampaksosial-ekonomi atas semakin pesatnya pembangunan di wilayah SurabayaBaratdantingkatpendidkanmasyarakatyang semakintinggi.Sangatdimungkinkankreatifitas masyarakatyangditunjukkandalampenataansesaji menirubentuk-bentuksesajiyangmenyerupaigunung (gunungan)dalamsesaji-sesajidiwilayah-wilayahlain seperti gunungan sesaji yang terlihat sangat menarik saat pelaksanaan grebeg suro di kota Jogjakarta, dan lain-lain.Adayangmenarikketikamembahasmengenai sesajidalamtradisiritualsedekahbumi,yakniadatitik perbedaandimanamsyarakatDusunJerukmasik mempunyailahanpertanianyangsangatluasuntuk ditanami,makayangdisajikanbenar-benarmerupakan hasil bumi wilayah mereka. Hal tersebut berlaku sebelum tahun1990an.Namunsetelahtahun1990an,seiring bertambahnyawaktudimanapembangunansemakin gencardilakukan,makaluaslahanpertaniansemakit menyempit, hingga luas lahan persawahan sebelum tahun 1990sangatjauhlebihluasdaripadaluaspermukiman, setelahtahun1990hinggatahun-tahunberikutnya berubahmenjadisemakinluasnyapermukimanhingga jauhlebihluasdaripadaluasarealpertanian.Dampak darisegiekonomiberupaadanyapembangunandi wilayahSurabayaBarattersebutberimbaspada pengadaansesajisaatdigelarnyatradisiritualsedekah bumi.Yaknisesajitidaklagididapatdarihasilalam wilayah tersebut, melainkan didapat dari hasil membeli. PelaksanaantradisiritualsedekahbumidiDusun Jerukpadatahun2012adaperkembanganberupa ditambahkannyaprosesipengajianatauistighosah syukuran.Haltersebutmerupakandampaksosial-ekonomidaripembangunandiSurabayaBaratberupa saranapendidikan,informasidansaranaibadahdalam meningkatkankesadaranmasyarakat.Masyarakatjuga merasaperluuntukmewujudkanrasasyukuratashasil panenkepadaAllahSWTdalambentukistighosah syukuran.Pengajiandalampelaksanaantradisiritual sedekahbumidiDusunJerukterusberlangsunghingga tahun 2014. Seiringdengangercarnyapembangunandi wilayah Surabaya Barat yang dimulai tahun 1990an tentu berdampakpadasemakinbanyaknyaangkapenduduk datangkewilayahSurabayaBarat.Selainitujuga berdampakpadasemakinberkurangnyarespondan antusiasmemasyarakattentangpakemritualsedekah bumi.MenuruthasilwawancarapenuliskepadaBapak Tarno(60),mulaitahun1990hinggatahun2014,hanya sebagiankecilmasyarakatsajayangmaumengadakan ritualsesajidipundhendusunsaatsedekahbumi.Hal tersebutselaindampakdaribenturankepercayaanantara kaum puritan dengan kaum santri pada tahun 1990-1995, jugaresponmasyarakatyangsemakinkurangsimpati terhadap segalakegiatan yang berkaitan dengan pundhen dusunkarenaalasanagamadanlain-lainsertalebih memilih untuk memeriahkan prosesi-prosesi tradisi ritual sedekahbumiyangdiadakandiBalaiKelurahan,hal tersebut ditambah lagi dengan dampak demografi berupa pendudukdatangyangterusmeningkatsetiaptahunnya yangsamasekaliminimpengetahuantentangpakem ritual sedekah bumi berupa prosesi ritual sesaji di tempat pepundhen dusun.Respondanantusiasmemasyarakatyangsemakin bertambahterhadapaadanyatradisiritualsedekahbumi Dusun Jeruk pada tahun 2010 hingga 2014 yang diadakan AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 437 di Balai Kelurahan dengan berbagai prosesi-prosesi yang menariksepertilombariasgunungansesaji,pengajian, danludruk.Haltersebutberbandingterbalikdengan semakinsedikitnyaresponmasyarakatterhadapritual sesajidipundhendusunsaatdigelarnyatradisiritual sedekahbumiyangmerupakanpakemritualtradisi sedekahbumiitusendiri.Haltersebutmenunjukkan bahwasemakinbertambahmajunyazamandengan didukungkemajuandalambidanggeografi,sosial-ekonomi,dandemografiberdampakpulapada masyarakatyangsemakinmelupakanpakemritual sedekahbumiyangmerupakantradisiturun-temurun nenek moyang mereka.Seiringperkembanganzamanyangsemakinmaju dankehidupanmasyarakatyangsemakinkompleks, makapelaksanaantradisisedekahbumidiDusunJeruk jugamendatangkanmanfaatekonomibagikehidupan sosialpenduduknya.Ditengahtingginyaantusiasme masyarakatterhadappelaksanaantradisiritualsedekah bumiyangdikemasdenganlebihmenarikdansemakin kreatif, maka pada saat pelaksanaan tradisi sedekah bumi tersebutmasyarakatdapatmemanfaatkankeadaanuntuk menambah hasil ekonomi dengan cara menjual makanan, minuman,pernak-pernik,oleh-oleh,danlain-lainpada saatkegiatansedekahbumiberlangsung.Haltersebut dapatdiartikanbahwakeadaansosialmasyarakatselain arifdalampelaksanaanbudayaleluhurberupasedekah bumi,masyarakatjugalebihkreatifdalammemandang keadaanyangdapatdigunakanuntukmenambah penghasilanekonomidenganadanyakegiatantradisi sedekah bumi. PENUTUP Kesimpulan Jalannyatradisiritualsedekahbumiseiring perkembanganjamanyangsemakinmajujuga berpengaruhterhadapperubahan-perubahanpada prosesi-prosesipengiringdalamtradisiritualsedekah bumi. Pengaruh terhadap perubahan tradisi ritual sedekah bumi tersebut datang dari faktor-faktor kondisionalyang adadiSurabayaBaratpadasaatitu.Faktor-faktor kondisionaltersebutadalahfaktorgeografis,faktor demografi,danfaktorsosial-ekonomi.Adanya perubahandalamtradisiritualsedekahbumidiDusun Jeruk bermulasaat terjadinya konflik antarakaumsantri yangdidominasiparapemudamasjiddengandukungan ulamadusunsetempatdengankaumabangandusun setempatpadatahun1990,saatmusyawarahmengenai teknispelaksanaanritualsedekahbumitahun1990. Alasanadanyakonflikadalahparapemudamasjidyang tidak setuju dengan adanya ritual sesaji di pundhen dusun karena bertentangan dengan agama. Apatisme warga RW 1danRW2terhadapsedekahbumitahun1990-1995,yangmerupakanpengaruhparapemudayangdidukung olehulama.Namunpadapelaksanaantradisisedekah bumi tahun 1996 sikap apatisme warga RW 1 dan RW 2 telahmelunak,sehinggabersediamengikutitradisi sedekahbumi.Akantetapihanyasedikitwarga (segelintir golongan tua) saja dari RW 1 dan RW 2 yang mengikutiritualsesajidipundhendusun.Haltersebut merupakanpengaruhdariadanyaperkembanganminat masyarakatterhadappengajianyangadadisurau-surau maupunmasjidsetempat.Pembangunanmasjiddan surau-surautersebutmerupakansalahsatufaktorsosial-ekonomiyangberpengaruhterhadapperubahanminat danresponmasyarakatterhadaptradisiritualsedekah bumi. Padatahun2005terjadipenghapusanprosesi pengiringritualsedekahbumiberupatandhakanyang dilaksanakandiBalaiKelurahan.Adanyapenghapusan tandhakan dengan alasan banyakmenyajikan sisi negatif dan tidak mendidik anak-anak dan generasi muda tesebut merupakanbertambahnyakesadaranmasyarakatsebagai dampakdarimajunyafaktorkondisionaldiSurabaya Baratsepertikemajuanpendidikanyangsemakintinggi akibatdariadanyapembangunanyangsemakinmajudi wilayahSurabayaBaratsepertisemakinbanyaknya prasarana seperti sekolah, masjid, dan informasi. Padatahun2010,pelaksanaantradisiritual sedekahbumidikemaslebihmenarik.Yakni mengadakan lomba gunungan sesaji. Pada tahun 2010 ini menandaiberubahnyakebiasaanmasyarakatyang sebelumnyamenyajikansesajiyangakandiarakdengan wadah berupaancakkecil ataupunwakulmenjadi ancak besaryangmerupakanmediaberupawadah(tempat) menarikuntukmenatasesajimenjadigunungandengan berbagaimacambentuk.Halinitidaklepasdari kontribusigencarnyapembangunanyangadadi SurabayaBaratyangberdampakterhadapkemajuan dalambidangInformasisehinggamasyarakatlebih kreatif. Padatahun2012,prosesiritualyangsebelumnya tidakadapengajiansyukuranmenjadidiadakan pengajian/istihosah syukuran. Hal ini merupakan dampak faktorsosialberupasemakinluasnyapendidikanagama bagi seluruh masyarakat. Pengaruh faktor geografis dan ekonomis terhadap tradisiritualsedekahbumi.Padatahun1990sebelum parapengembanggencarmelakukanpembangunandi wilayah Surabaya Barat keadaan agraris (pertanian) yang masihsangatluas,makahasilpertanianjugamasih sangatterpenuhi,sehinggasesajidalamsedekahbumi memangdiambildarihasilbumimilikmasyarakat sendiri.Namunketikalahanpertanianmenjadilebih sempitdaripadalahanpermukimanakibatpembangunan yangdilakukansecaraterus-menerusyangdimulaipada awal-awaltahun1990an,makapenyediaansesajidalam sedekahbumibukanlagimerupakanhasilbumi masyarakat secara pribadi, melainkan hasil membeli. Hal tersebutjugamerupakanpengaruhkeadaansosial ekonomimasyarakatsudahbergeserdaripekerjaan berupasektoragraris,menjadiberbagaisektorlain seperti industri, pendidikan, kantor, dan lain-lain. Respon dan antusiasme masyarakat yang semakin bertambahterhadapaadanyatradisiritualsedekahbumi DusunJerukpadatahun2010hingga2014yang diadakandiBalaiKelurahandenganberbagaiprosesi-prosesi yang menarik seperti lomba rias gunungan sesaji, pengajian,danludruk.Haltersebutberbandingterbalik AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 438 dengansemakinsedikitnyaresponmasyarakatterhadap ritualsesajidipundhendusunsaatdigelarnyatradisi ritual sedekah bumi yang merupakan pakem ritual tradisi sedekah bumi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin bertambahmajunyazamanberdampakpulapada masyarakatyangsemakinmelupakanpakemritual sedekahbumiyangmerupakantradisinenekmoyang mereka.Sedekahbumisendirijugadapatdimanfaatkan olehmasyarakatuntukmenambahpengasilandengan cara berjualan. Saran MasyarakatDusunJerukharusmelestarikan SedekahBumiagartidakpunah.MasyarakatSurabaya harusmengenallebihdalamSedekahBumiyang mempunyaimaknafilosofisselainmenjalinharmonisasi manusia dengan Tuhan (sebagai wujud rasa syukur), juga manusiadenganmanusia(melaluikerjasama memeriahkansedekahbumi),sehinggaterciptatoleransi dalam tradisi ini. PemerintahKotaSurabayadalamhaliniDinas KebudayaanPariwisataharustetapmempunyaiinisiatif untukmenjagadanmelestarikanTradisiSedekahBumi agar tidak hilang dimasa mendatang. DAFTAR PUSTAKA Koran Derap Desa, Edisi 43, Mei 2011. Surabaya Pos, 3 Februari 1990.Surabaya Pos, 11 Mei 1990. BukuAbdulBasirSolissa,dkk.1993.AlQurandan PembinaanBudaya;DialogdanTransformasi Yogyakarta: LESFI. AbdulSyani.1995.SosiologidanPerubahan.Pustaka Jaya. AchmadFedyaniSaifuddin.2006.Antropologi Kotemporer;SuatuPengantarKritisMengenai Paradigma. Jakarta: Kencana AminuddinKasdi.2005.MemahamiSejarah.Surabaya: Unesa University Press. BudionoHerusatoto.2000.SimbolismeDalamBudaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita. DaroriAmin.2000.IslamdanKebudayaanJawa. Yogyakarta: Gama Media. Davis,Cullomdkk.1978.OralHistoryFromTapeTo Type. Chicago: American Library Association. EddySoetrisno.KamusPopulerBahasaIndonesia. Jakarta: Ladang Pustaka dan Inti Media. EdiHayat.MiftahusSurur.2005.Perempuan MultikulturaldanRepresentasi.Jakarta: Desantara Utama. HeliusSjamsuddin.2007.MetodologiSejarah. Yogyakarta: Ombak. HenriSupriyanto.1997.UpacaraAdatJawaTimur. DinasPdanKPropinsiDaerahTingkatI JawaTimur. IGdeWidja.1991.SejarahLokalSuatuPerspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Bandung: Angkasa. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 1989. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 1990. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 2008. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 2010. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 2011. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 2012. Kecamatan Lakarsantri dalam Angka 2013. Koentjaraningrat.1978.KebudayaanMentalitetdan Pembangunan. Jakarta: P.T. Gramedia Koentjaraningrat.2009.PengantarIlmuAntropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Kuntowijoyo.2003.MetodologiSejarah.Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. M.SetiadiElly.2007.IlmuSosialdanBudayaDasar. Bandung: Prenada Media Group. Mangunsarkoro.1951.KebudajaanRakjat.Yogyakarta: Populer. Mulder,Neils.1984.KepribadianJawadan PengembanganNasional.Yogyakarta:Gajah Mada Press. JamesDanandjaya.1986.FaktorIndonesiaIlmuGosip, Dongeng dan lain lain. Jakarta: Grafiti Pers.JumeiriSitiRumidjah,dkk.1984.UpacaraTradisional DalamKaitannyaDenganPeristiwaAlamdan KepercayaanDaerahIstimewaYogyakarta. Yogyakarta:DepartemenPendidikandan Kebudayaan. R.P.Soejono.1992.SejarahNasionalIndonesiaJilidI. Jakarta: Balai Pustaka. SitiSyamsiyatun.NihayatulWafiroh.2013.Filsafat, Etika,danKearifanLokaluntukKonstruksi Moral Kebangsaan. Yogyakarta: ICRS. SoejonoSoekanto.1982.SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Rajawali Prees. SugengPriyadi.2012.SejarahLokal(Konsep,Metode, dan Tantangannya). Yogyakarta: Ombak. SugengPujileksono.2006.PetualanganAntropologi. Malang: UMM Press. Surabaya dalam Angka 1989. Surabaya dalam Angka 1990. Surabaya dalam Angka 1991. SuryoS.Negoro.2001.UpacarTradisionaldanRitual Jawa. Surakarta: Buana Jaya. TaufikAbdullah.RuslanKarim.1991.Metodologi PenelitianAgama,SebuahPengantar. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. TaufikAbdullah.2010.SejarahLokaldiIndonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. TediSutardi.2007.Antropologi:Mengungkap KeragamanBudaya.Bandung:PTSetiaPurna Inves. ThomasWiyasaBrataWidjaja.2000.Upacara TradisionalMasyarakatJawa.Jakarta:Sinar Harapan. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. TonyRusdyansjah.2011.Alam,Kebuayaan,danYang Ilahi. Depok: Titian Budaya. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 439 JurnalAyu KemalaGhanadanArdy Maulidy Navastara. 2012. PengaruhPerkembanganPermukimanTerhadap Dinamika Harga Lahan Di Surabaya Barat. Jurnal Teknik Pomits, Vol. 1, No. 1. SuhailatulFikriyah.2013.PerkembanganKawasan Realestate di SurabayaBaratTahun 1970-2000 : KontribusiCitralanddalamPerkembangan KawasanRealestatediSurabayaBarat.Journal Pendidikan Sejarah, Vol. 1, No. 3. TimoticinKwanda.2000.PenerapanKonsep PerencanaandanPolaJalandalamPerencanaan RealestatediSurabaya.JurnalDimensiTeknik Arsitektur Vol. 28, No. 2. Internet AminTri.2012.,TarianSurabaya. blog.goindonesia.com/tarian-surabaya-2/.Diakses pada 25 Juni 2015. BabIIKajianTeori. http://digilib.uinsby.ac.id/362/4/Bab%202.pdf. Diakses tanggal 11 Juni 2015. Boediono.2012.,TugasAkhirIBDSedekahBumi. http://boediono.blogspot.com/2012/07/tugas-akhir-ibd-sedekah-bumi.html.Diaksestanggal11 Juni 2015. Iroelizzta.2012.,TradisiSedekahBumi. https://ruruls4y.wordpress.com/2012/03/04/849. Diakses tanggal 11 Juni 2015. Okol.www.surabayatourism.com/det_budaya.php?ID=24&lang=1. Diakses pada 25 Juni 2015. TariZavinMandilinganMandailing. ayomenari.com/tari-zavin-mandilingan-mandailing/. Diakses pada 25 Juni 2015. Wawancara WawancaradenganBapakArifin(35),pada05Mei 2015. WawancaradenganBapakHariSantoso(40),pada21 Januari 2015. WawancaradenganBapakKasrun(72),pada29April 2015. WawancaradenganBapakPanmu(40),pada29April 2015. WawancaradenganBapakSujiono(48),pada05Mei 2015. WawancaradenganBapakTarno(60),pada09Mei 2015.