115
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS PERUBAHAN SISTEM MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT CIGUGUR, KUNINGAN, JAWA BARAT) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: FERINALDI NIM: 109015000014 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS

PERUBAHAN SISTEM MATA PENCAHARIAN

MASYARAKAT CIGUGUR, KUNINGAN, JAWA BARAT)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

FERINALDI

NIM: 109015000014

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul Perubahan Sosial Masyarakat Cigugur (Analisis Perubahan Sistem

Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jarva Barat) disusun oleh Ferinaldi

NIM. 109015000014, Jurusan Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 28 November 2Al4

Yang mengesahkan,

<-Drs. H. Svarinulloh. M.Si

NIP.19670909 200701 1033

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAI{UAN SOSIAL (IPS)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

z$t4

Page 3: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LEMBAR PENGESAHAN STDANG MUNAQASAH

Skripsi berjudul Perubahan Sosial Nlasyarakat Cigugur (Analisis Perubahan

Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat), disusun

oleh Ferinaldi, NIM. 109015000014, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan

lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 14 April 2015 di hadapan dewan penguji.

Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarla, 15 April2015

Panitia Ujian Munaqasah

TanggalKetua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

F-o4'aotr

Tanda Tangan

--t'

--t'4Dr.Iwan Purwanto" M.PdNIP. 19730424 200801 1 012

S ekretaris ( S ekretaris Jurusair/Prodi)

Drs. H. Syaripulloh. M.SiNIP. 19670909 200701 1 033

Penguji I

Dr.Iwan Purwanto. M.PdNIP. 19730424 20080t I 0t2

Penguji II

Moch. Noviadi Nueroho. M.PdNIP. 19761118 201101 1 006

lVlengetahui,lmu Tarbi dan l(egdruan

Prof. Dr. AhNIP. 1955042 8203 1 007

Page 4: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Fakultas

Ferinaldi

1090150000r4

Pendidikan IImu Pengetahuan Sosial (Sosiologi)

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skipsi yang berjudul "Perubahan Sosial Masyarakat Cigugur (Analisis

Perubahan Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa

Barat)" merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (Sl) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika kemudian hari terbukti bahua karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, I Desember 2014

2.

NrN,{. 109015000014

Page 5: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

i

ABSTRAK

Ferinaldi, NIM 109015000014, Perubahan Sosial Masyarakat Cigugur

(Analisis Perubahan Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan,

Jawa Barat). Skripsi, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sistem mata pencaharian

masyarakat Cigugur Kuningan Jawa Barat.

Layaknya masyarakat pada umumnya, masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa

Barat pun tidak bisa hidup statis. Dalam sejarahnya, masyarakat Cigugur mengalami

perubahan-perubahan dalam kehidupan mereka yang bersentuhan langsung dengan

unsur-unsur kebudayaan tersebut. Seperti perubahan sistem mata pencaharian

masyarakatnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem mata

pencaharian di Cigugur. Pada awalnya, sistem mata pencaharian mayoritas masyarakat

Cigugur adalah bertani, meskipun ada yang berternak, seperti ternak ikan, ayam dan

bebek. Setelah terjadinya perubahan sosial, sistem mata pencaharian masyarakat

Cigugur sebagian besar memang masih bertani, tetapi tidak sedikit yang berdagang,

berternak, wiraswasta, buruh, membuat kerajinan batik khas Cigugur bahkan sampai

ada yang membuka usaha kecil-kecilan.

Kata Kunci: Perubahan Sosial, Sistem Mata Pencaharian, Masyarakat Cigugur.

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

ii

ABSTRACT

Ferinaldi, NIM 109015000014, Social Changes Cigugur Society (Analysis of

The System Change Livelihood Society Cigugur, Kuningan, West Java). Thesis

Studies Socilogy-Antropology of Education, Department of Social Studies, Faculty of

Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2014.

This research aims to understand the system change livelihoods society Cigugur

Kuningan West Java.

Just like the community in general, the Cigugur society, Kuningan, West Java

almost could not static life. In its history, the Cigugur society experienced in their lives

that the changes in direct contact with the elements of the culture. Such as the change

the system of community livelihoods.

The method that was used in this research is qualitative descriptive method. And

the data technique collection in this research use interview, observation and

documentation. And then, the data analysis technique that was used in this research is

data reduction, presentation and interpretation of conclusion.

From the research result are found a social change about the livelihood society

in Cigugur. At first, livelihoods Cigugur the majority of the system is based on farming,

even though it is that raise, like the cattle fish, chickens and ducks. After social change

in Cigugur, the system of community livelihoods Cigugur most of it was still based on

farming, but not a little who trades, raise, entrepreneurs, laborers, make handicraft

Cigugur batik design even before someone opening small businesses.

Key words: Social Change, The System of Livelihood, The Cigugur Society.

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamu’alaikum. Wr. Wb..

Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas rahmat

dan karunia-Nya kepada penulis maka selesailah skripsi ini yang berjudul “Perubahan

Sosial Masyarakat Cigugur (Analisis Perubahan Sistem Mata Pencaharian Masyarakat

Cigugur, Kuningan, Jawa Barat)”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi manusia, dan semoga

kita menjadi pengikutnya hingga nanti, aamin.

Selesainya skripsi ini tak lupa do’a dan kesungguhan hati, kerja keras serta

bantuan dari berbagai pihak baik saran maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang dapat

penulis ucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan ini, dan

lebih khusus ucapan terimakasih yang saya ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen

pembimbing akademik penulis.

4. Drs. H. Syaripulloh, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku Dosen

Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas segala saran dan kritik yang

membangun, serta segala solusi yang diberikan kepada penulis demi kelancaran

penulisan skripsi ini, jasamu abadi.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan ikhlas

mendidik penulis, sehingga ilmu yang diberikan kepada kepada penulis dapat

bertambah dan bermanfaat.

6. Rama Djati Kusumah, Pangeran Gumirat Barna Alam, Mang Didi, Ibu Uti, Ibu

Uum, Pak Kento Subarman, Pak Aang Taufik di Cigugur, terima kasih atas

bantuan dan kesediaanya untuk menjadi sumber dalam penulisan Skripsi ini.

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

iv

7. Kedua Orang Tua tercinta, (Syafrinal Janas dan Zulfadillah) yang telah

membesarkan penulis dengan penuh pengorbanan dan kasih sayang. Meski

penulis belum sempat membuat Papa dan Mama bangga, tapi nama dan untaian

do’a penuh cinta selalu penulis bawa dan panjatkan kepada yang Kuasa untuk

Papa dan Mama.

8. Adik-adik tersayang (Faradina Hania Rahmah dan Fradella Syafri). Terima kasih

atas suasana yang diberikan, sehingga emosi sebagai keluarga bisa terus terjaga

dan semoga akan selalu terjaga, aamiin.

9. Kawan-kawan Seperjuangan Cigugur, (Didik, Angga, Aisyah, Lita, Aini,

Faisal).

10. Kawan-kawan kostan H. Gayo, (Ikbal, Rahman, Yusuf, Akbar, Cessna). Terima

kasih atas saran dan kritik membangun yang selalu menjadi pecut penyemangat

penulis, kalian guru-guru terbaik penulis.

11. Kawan-kawan Cleosha Band, (Gelang, Zeggy, Ndra, Tyo, Rheza, Sandy, Dedy).

Terima kasih atas kerja sama, kekompakan, dan pengalaman musik yang

diberikan semasa penulis kuliah.

12. Kawan-kawan penulis, (Ella, Lilis, Indah, Desi, Ridwan, Furqon, Irul, Bayu,

Wahyu DJ, Beles, Nanda, Desty) yang selalu memberikan do’a dan motivasi

kepada penulis.

13. Kawan-kawan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Tenjo, Mahbub, Yuli,

Fahri, Asep, Tyo, Gilang, Ujang Femli, Bang Uceng, Bang Qori, Bang Dziki,

Bang Gunawan, dan kawan-kawan lain). Terima kasih atas wawasan

kebangsaan, pengetahuan tentang ideologi, serta pengetahuan tentang politik

yang tidak akan pernah penulis dapatkan di bangku perkuliahan.

14. Kawan-kawan Handmade Auto Family, (Adit, Arma, Imeh, Egy, Rama, Beny,

oby, Boby, Awan, Mufty, Frido, Putra, Sinta, Anggi, Andreas, Bingki, David,

Uki, Cipuy, Kevin, Iyan, Rommy, Sasha, Ugy, dan kawan-kawan lain) Terima

kasih atas pertemanan, pengorbanan, kerja sama, kekompakan, dan pengalaman

yang pernah ada, kalian guru-guru terbaik penulis.

15. Kawan-Kawan Studio musik DnD (Moses, Bonty, Noel, Dhona, Hendry, Didot,

Arfen, Renggo, Dhacu, dan Kawan-kawan lain) Terima kasih atas kerja sama,

kekompakan, dan pengalaman musik yang diberikan semasa penulis kuliah.

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

v

16. Semua teman-teman seperjuangan Jurusan IPS angkatan 2009, serta semua

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung

dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca

umumnya. Semoga skipsi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia

pendidikan khususnya dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Alhamdulillahirrabbil’alamin..

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb..

Jakarta, 1 Desember 2014

Penulis

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Perubahan Sosial Budaya

a. Pengertian Perubahan Sosial Budaya ........................................................... 7

b. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan...................................... 9

c. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya ............................................... 11

d. Faktor yang Mendorong Terjadinya Perubahan Sosial .............................. 14

e. Faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan Sosial ........................... 18

2. Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat ............................................................................... 19

b. Bentuk-bentuk Masyarakat ........................................................................ 24

1) Masyarakat Tradisional ........................................................................ 24

2) Masyarakat Modern ............................................................................. 28

3. Sistem Mata Pencaharian

a. Berburu dan Meramu ................................................................................. 30

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

vii

b. Beternak ..................................................................................................... 30

c. Bercocok Tanam ........................................................................................ 31

4. Tokoh Evolusionisme Sosiologis ..................................................................... 32

a. Comte dan Konsep Evolusi Idealis ............................................................ 32

b. Spencer dan Konsep Evolusi Naturalis ...................................................... 33

c. Lewis Morgan dan Konsep Evolusi Materialis .......................................... 34

B. Hasil Penelitian Relevan .................................................................................. 35

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 40

B. Latar Penelitian (Setting) ................................................................................. 40

C. Metode Penelitian............................................................................................. 40

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ................................................. 42

1. Pengumpulan Data ........................................................................................... 42

a. Wawancara ................................................................................................. 42

b. Observasi .................................................................................................... 43

c. Dokumentasi .............................................................................................. 45

2. Teknik Pengolahan Data .................................................................................. 45

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data .............................................. 46

F. Analisis Data .................................................................................................... 47

1. Analisis Sebelum di Lapangan ......................................................................... 48

2. Analisis Selama di Lapangan ........................................................................... 48

3. Reduksi Data .................................................................................................... 48

4. Penyajian Data ................................................................................................. 48

5. Penarikan Kesimpulan ..................................................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Fisik dan Sosial Daerah Penelitian ..................................................... 50

1. Lokasi, Letak dan Luas Daerah Penelitian ....................................................... 50

2. Keadaan Iklim .................................................................................................. 50

3. Kondisi Demografi ........................................................................................... 50

B. Perubahan Sosial Masyarakat Cigugur (Analisis Perubahan Sistem Mata

Pencaharian Masyarakat Cigugur Kuningan Jawa Barat) ................................ 52

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 58

B. Saran ................................................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 60

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 51

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ................................................. 51

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ........................................... 51

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ............................................. 52

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi Lapangan

Lampiran 2 Hasil Observasi Lapangan

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Hasil Wawancara

Lampiran 5 Pedoman Studi Dokumentasi

Lampiran 6 Surat pengantar penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian dari Kelurahan Cigugur

Lampiran 8 Profil Kelurahan Cigugur

Lampiran 9 Foto-foto

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia ini dihuni oleh milyaran manusia yang setiap pribadinya

hidup di dalam kelompok-kelompok masyarakat yang berbudaya, mungkin

ada ribuan atau bahkan lebih kebudayaan yang ada di dunia mulai dari

kebudayaan yang sederhana sampai dengan kebudayaan yang kompleks.

Setiap kebudayaan yang ada di dunia pasti memiliki unsur-unsur

budayanya masing-masing yang terintegrasi menjadi kebudayaan tersebut,

banyak atau sedikit unsur budaya tergantung dari sederhana atau kompleks

kebudayaannya. Tetapi dari banyaknya unsur yang ada pada kebudayaan-

kebudayaan di dunia, dapat ditarik menjadi kelompok-kelompok besar

unsur-unsur kebudayaan yang bersifat menyeluruh atau universal. 1

Di dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” Koentjaraningrat

membagi unsur-unsur kebudayaan secara universal menjadi tujuh butir.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maksud dari unsur

kebudayaan universal adalah bahwa dari sekian banyak kebudayaan di

dunia dengan berbagai macam unsur budayanya dapat diklasifikasikan

menjadi tujuh unsur besar, tujuh unsur ini adalah unsur-unsur yang pasti

ada di setiap kebudayaan yang ada di dunia, baik kebudayaan yang sangat

sederhana sampai dengan kebudayaan yang sangat kompleks.

Koentjaraningrat berpendapat bahwa tujuh unsur kebudayaan

universal tersebut, yaitu:

1. Sistem religi

2. Organisasi sosial

3. Sistem pengetahuan

4. Bahasa

5. Kesenian

1 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1980), h. 217.

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

2

6. Sistem mata pencaharian hidup

7. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi2

Ketujuh unsur inilah yang dianggap secara umum ada menyeluruh

di setiap kebudayaan di dunia. Di dalam tataran implementasi, unsur-unsur

ini kemudian menjelma ke dalam wujud-wujud kebudayaan di masyarakat,

menjelma ke dalam ide-ide dan gagasan kebudayaan masyarakat,

menjelma ke dalam tindakan dan sistem sosial masyarakat, dan menjelma

ke dalam hasil-hasil kebudayaan masyarakat. Setiap unsur yang ada selalu

menjelma ke dalam tiga wujud tersebut, dari bahasa sampai dengan

kesenian setiap masing-masing unsur akan menjelma ke dalam ide,

tindakan, dan kebudayaan fisik di dalam setiap kebudayaan.

Arus globalisasi begitu besar pengaruhnya, bukan hanya Indonesia

yang merasakan dampaknya melainkan diberbagai belahan dunia. IPTEK

sebagai ciri dari modern talah dinikmati dan diagungkan oleh manusia

yang kemudian menciptakan kemajuan-kemajuan dalam berbagai aspek

kehidupan. Modern telah menawarkan kehidupan yang serba instan dan

praktis, tenaga manusia digantikan oleh mesin dan masih banyak lagi

fenomena lain yang membuat manusia nyaman dengan dunia modern.

Tidak banyak Kearifan lokal yang bertahan bahkan ada yang sudah mulai

mengalami perubahan nilai-nilai dan norma, budaya tradisional sudah

dikomparasikan dengan hasil modernisasi bahkan tradisi-tradisi lama yang

dianut hangus dimakan oleh keganasan modern yang meluluhlantakan

tatanan masyarakat.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami

perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai

nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi,

susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,

kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Karena

luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut,

bila seseorang hendak membuat penelitian, perlulah terlebih dahulu

2 Ibid, h.217.

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

3

ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudkannya. Dasar

penelitiannya mungkin tak akan jelas apabila hal tersebut tidak

dikemukakan terlebih dahulu.3 Perubahan-perubahan yang terjadi pada

masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya

bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya

komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang

terjadi di suatu tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain

yang berada jauh dari tempat tersebut.4

Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman

dahulu. Namun, dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan

sangat cepatnya sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya,

yang sering berjalan secara konstan. Ia memang terikat oleh waktu dan

tempat. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat

berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat yang

terkena perubahan.5

Efek modernisasi begitu dahsyat dan memakan tatanan sosial

masyarakat. Maka dari itulah, tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan

sosial tersebut bahkan dialami oleh masyarakat multikultural Cigugur,

Kuningan Jawa Barat. Cigugur merupakan daerah multireligi, didalam

Cigugur terdapat kepercayaan Sunda Wiwitan yang masih dianut oleh

sebagian masyarakat Cigugur, yang menjadikan Cigugur terkenal dengan

sebutan masyarakat adat.

Perjalanan kehidupan yang dijalani oleh masyarakat Cigugur

sangat erat kaitannya dengan adanya Sunda Wiwitan. Karena Sunda

Wiwitan bagi masyarakat Cigugur merupakan sebuah warisan budaya

yang sudah turun temurun dipegang oleh masyarakat Cigugur. Macionis

misalnya mengatakan bahwa perubahan sosial adalah transformasi dalam

3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 259.

4 Ibid, h. 261.

5 Ibid.,h. 261.

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

4

organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam berprilaku pada

waktu tertentu.6

Masyarakat Cigugur merupakan masyarakat plural, baik dari segi

budaya, etnis maupun agama. Dalam dunia modern, banyak orang

berupaya melakukan perubahan dalam kehidupannya, terutama perubahan

untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka, yang tentunya dengan

memiliki sistem mata pencaharian dengan penghasilan yang mampu

meningkatkan taraf ekonomi mereka. Mereka yakin bahwa hal tersebut

akan membuat orang menjadi lebih bahagia.

Dampak perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur

cenderung sama dengan dampak perubahan sosial yang terjadi dimana dan

pada siapa saja, yakni ada yang berdampak positif dan ada yang

berdampak negatif. Penyalah gunaan teknologi misalnya, menjadi contoh

negatif dari perubahan sosial yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi

tersebut. Tetapi sebaliknya, jika kemajuan dan kecanggihan teknologi

tersebut dapat dipergunakan dengan baik, maka dampaknya mengarah

pada hal positif, seperti semakin luasnya wawasan anak bangsa karena

sering mengakses berita setiap saat lewat internet.

Ketika kebanyakan masyarakat Cigugur mengalami perubahan

kehidupan yang lebih modern, cara-cara memenuhi kehidupan dari

berpakaian, arsitektur rumah, alat-alat dapur, perlengkapan pertanian dan

lainnya sebenarnya banyak dipengaruhi faktor eksternal yaitu adanya

pengaruh dari kebudayaan luar seperti terjadinya kontak dengan budaya

lain, meninggkatnya kesadaran akan pendidikan, meningkatnya hasil

karya, perkembangan penduduk, interaksi sosial, lancarnya perjalanan

sehingga sifat keterbukaan untuk melakukan perubahan dalam kehidupan

masyarakat Cigugur sangat besar.

Sistem mata pencaharian merupakan salah satu dari tujuh unsur

kebudayaan yang juga tak lepas dari sentuhan perubahan sosial. Karena

pada kenyataannya, seiring berjalannya waktu masyarakat Cigugur

6 Piotr Sztomka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenada, 2010), h. 83.

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

5

memiliki sistem mata pencaharian yang berbeda dengan sistem mata

pencaharian mereka pada masa lalu, meskipun masih banyak yang

bertahan dengan pekerjaan mereka pada masa lalu.

Berdasarkan latar belakang tersebutlah peneliti tertarik untuk

meneliti perubahan sosial masyarakat Cigugur dengan judul “Perubahan

Sosial Masyarakat Cigugur (Analisis Terhadap Sistem Mata

Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalahnya adalah:

1. Terjadi perubahan sosial pada masyarakat Cigugur, Kuningan Jawa Barat.

2. Perubahan sistem mata pencaharian pada masyarakat Cigugur, Kuningan

Jawa Barat.

3. Adanya hubungan antara Sunda Wiwitan dengan perubahan sistem mata

pencaharian dalam masyarakat Cigugur.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan keterbatasan peneliti dari segi

waktu dan biaya maka peneliti membatasi masalah-masalah yang sudah

diidentifikasi dengan tujuan agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang

dari pokok penelitian. Oleh karena itu peneliti mengarahkan kepada pembahasan

atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan, yaitu:

Perubahan Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa

Barat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah

skripsi ini adalah bagaimanakah perubahan sistem mata pencaharian masyarakat

Cigugur, Kuningan, Jawa Barat?

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

6

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui perubahan sistem mata pencaharian masyarakat

Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki dua kegunaan atau manfaat, yaitu manfaat

secara teoritik dan praktis.

1. Manfaat Teoritik. Secara teoritik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya dan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan

khususnya disiplin sosiologi yang kaitannya dengan sektor kebudayaan.

Selain itu dapat dijadikan sumber informasi bagi peneliti lain dengan tema

sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan sebagai tambahan

pengetahuan mengenai perubahan sosial budaya, khususnya

perubahan sosial mengenai sistem mata pencaharian masyarakat

Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Selain itu, bagi peneliti, penelitian

ini bermanfaat juga untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh

gelara Stara 1 (S1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Bagi masyarakat, berguna sebagai tambahan pengetahuan,

terutama mengenai sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur,

Kuningan, Jawa Barat.

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Perubahan Sosial Budaya

a. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya

struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan

sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang

masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan

hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan

perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia

sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.1 Kingsley Davis

dalam Soerjono Soekanto berpendapat bahwa perubahan sosial

merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.2 Perubahan dalam

kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu

pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan

perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi

sosial.

Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat

sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan

sosial dengan perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan

demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang

masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian

tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya

perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-

perubahan kebudayaan dapat dijelaskan. Ruang lingkup

kebudayaan lebih luas. Sudah barang tentu ada unsur-unsur

kebudayaan yang dapat dipisahkan dari masyarakat, tetapi

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya

2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 266.

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

8

perubahan-perubahan dalam kebudayaan tidak perlu

mempengaruhi sistem sosial. Seorang sosiolog akan lebih

memperhatikan perubahan kebudayaan yang bertitik tolak dan

timbul dari organisasi sosial.

Sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak

mudah untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan

sosial dan perubahan kebudayaan karena tidak ada masyarakat

yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin

ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat.

Dengan demikian walaupun secara teoretis dan analitis pemisahan

antara pengertian-pengertian tersebut dapat dirumuskan, di dalam

kehidupan nyata, garis pemisah tersebut sukar dapat dipertahankan.

Hal yang jelas adalah perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan

mempunyai satu aspek yang sama, yang keduanya bersangkut paut

dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan

dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.3

Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan

sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai

berikut:

1) Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya

karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang

terjadi secara lambat atau secara cepat.4

2) Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan

tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada

lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena lembaga-lembaga

sosial tadi sifatnya interdependen, maka sulit untuk

mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial

tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya

merupakan suatu mata rantai.

3 Ibid, h. 266.

4 Ibid, h. 267.

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

9

3) Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya

mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara

karena berada di dalam proses penyesuaian diri.

4) Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang

kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang

tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

b. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke

dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

1) Perubahan lambat dan perubahan cepat

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu

lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling

mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada evolusi

perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau

kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-

usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan

keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi

baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

Sementara itu, perubahan-perubahan sosial dan

kebudayaan yang berlangsung dengan cepat dan

menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan

masyarakat (yaitu lembaga kemasyarakatan) lazimnya

dinamakan revolusi. Unsur-unsur pokok revolusi adalah

adanya perubahan yang cepat, dan perubahan tersebut

mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan

masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan-perubahan yang

terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa

rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan yang

dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif karena

revolusi dapat memakan waktu yang lama.

Page 24: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

10

2) Perubahan kecil dan perubahan besar

Agak sulit untuk merumuskan masing-masing

pengertian tersebut di atas karena batas-batas

pembedaannya sangat relatif. Sebagai pegangan dapatlah

diaktakan bahwa perubahan-perubahan kecil merupakan

perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur

struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung

atau berarti bagi masyarakat.5 Perubahan mode pakaian,

misalnya, tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi

masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan

perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

Sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang

berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya, merupakan

perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada

masyarakat. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut

terpengaruh misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah,

hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat, dan

seterusnya.

3) Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang

direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki atau

perubahan yang tidak direncanakan.

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah

direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak

mengadakan perubahan di dalam masyarakat.6 Pihak-pihak

yang menghendaki perubahan dinamakan agent of change,

yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat

5 Ibid, h. 271.

6 Ibid, h. 272.

Page 25: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

11

kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih

lembaga-lembaga kemasyarakatan.7

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang

tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang

terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan

pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya

akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.

Apabila perubahan yang tidak dikehendaki tersebut

berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang

dikehendaki, perubahan tersebut mungkin mempunyai

pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-

perubahan yang dikehendaki. Dengan demikian, keadaan

tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-

halangan masyarakat itu sendiri. Atau dengan kata lain,

perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat

dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada atau dengan

cara membentuk yang baru.

c. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Pada dasarnya tidak ada satupun manusia yang normal

kehidupannya yang merasakan kepuasan terhadap apa yangb ada

saat itu. Ketidakpuasan ini didorong oleh keinginan hidup yang

lebih mudah, lebih mapan, lebih baik, dan sebagainya.

Akan tetapi, untuk mempelajari berbagai faktor penyebab

perubahan tidaklah cukup hanya dengan melihat gejala-gejala

tersebut. Ada berbagai sebab musabab lain yang mengakibatkan

masyarakat mengalami perubahan. Faktor-faktor penyebab

perubahan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) Faktor

7 Ibid, h. 272.

Page 26: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

12

dari dalam masyarakt itu sendiri (faktor internal), dan (2) Faktor

yang berasal dari luar masyarakat (faktor eksternal).8

Mengenai faktor-faktor yang berasal dari dalam dapat

disebabkan oleh beberapa sumber, yaitu;9

1) Bertambah dan berkurangnya penduduk.

Pertambahan penduduk Jawa yang melaju dengan

cepat dan pengurangan jumlah di Aceh dan Sumatera Utara

akibat bencana alam gempa bumi dan gelombang pasang

air laut (tsunami) merupakan contohnya. Pengurangan dan

pertambahan jumlah penduduk ini akan menimbulkan

perubahan pada struktur sosial. Hal yang menonjol yaitu

perubahan pada system kepemilikan tanah. Bertambahnya

penduduk akan memengaruhi penyempitan areal tanah,

sedangkan berkurangnya penduduk akan berdampak pada

perluasan areal tanah. Kondisi ini pada gilirannya akan

menimbulkan perubahan pada sistem agrarian.

2) Penemuan-penemuan baru.

Penemuan baru sering disebut dengan istilah

inovasi. Ialah suatu proses sosial dan kebudayaan yang

besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak

terlalu lama.10

Munculnya penemuan-penemuan baru dipicu oleh beberapa

hal, di antaranya:

a) Adanya kesadaran diri dari setiap individu atau

kelompok orang akan kekurangan dalam

kebudayaannya.

b) Kualitas para ahli dalam suatu kebudayaan.

8 Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2011), h. 623-624. 9 Ibid,

10 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), h. 353.

Page 27: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

13

c) Perangsang bagi aktifitas penciptaan dalam

masyarakat.11

3) Pertentangan atau konflik dalam masyarakat.

Konflik sosial merupakan pertentangan yang terjadi

dalam masyarakat yang heterogen atau masyarakat

majemuk yang merupakan bagian dari dinamika sosial.

Pertentangan ini dapat terjadi antara individu dengan

kelompok atau kelompok dengan kelompok. Misalnya di

masyarakat Batak dengan sistem kekeluargaan patrilineal

murni terdapat adat istiadat bahwa apabila suami

meninggal, maka keturunannya berada di bawah kekuasaan

keluarga almarhum.

4) Terjadinya pemberontakkan atau revolusi di dalam tubuh

masyarakat itu sendiri.

Revolusi Bolsevick di Rusia pada Oktober 1917,

telah menghasilkan perombakkan besar-besaran didalam

stuktur pemerintahan di negeri ini yang semula berbentuk

kerajaan absolute berubah menjadi diktakror proletariat

yang dilandaskan pada doktrin Marxis.

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula berasal dari

luar. Adapun faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar

diantaranya:12

1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang

ada di sekitar manusia.

Bencana gempa bumi dan gelombang pasang air

laut yang disebut tsunami di Nangroe Aceh Darussalam dan

Sumatera Utara yang menelan korban jiwa ratusan ribu

11

Elly M, op.cit., h. 624. 12

Ibid, h. 629.

Page 28: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

14

manusia pada akhir 2004 yang lalu telah membawa dampak

perubahan yang besar pada struktur sosial kemasyarakatan

tersebut.

2) Peperangan

Gejala peperangan yang terjadi telah mengubah

struktur sosial-budaya dari skala mikro ke skala makro.

Karena biasanya Negara yang menang akan memaksakan

kebudayaan pada Negara yang kalah.

3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Sebagaimana yang dapat disaksikan pada diri anak-

anak muda perkotaan saat ini, terlihat jelas bahwa sistem

dan norma bangsa telah bergeser sebagai akibat dari

pengaruh globalisasi informasi. Ini dikarenakan masing-

masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lain dan

pengaruhnya diterima oleh masyarakat lain tersebut.13

d. Faktor-faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Di dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses

perubahan, terdapat faktor-faktor yang mendorong jalannya

perubahan yg terjadi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah

sebagai berikut.

1) Kontak dengan kebudayaan lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah

difussion. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur

kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari

satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses

tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan-

penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya

13

Soerjono Soekanto, op.cit., h. 282.

Page 29: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

15

difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh

masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan pada

masyarakat luas sampai umat manusia di dunia dapat

menikmati kegunaannya. Proses tersebut merupakan

pendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan

memperkaya kebudayaan-kebudayaan masyarakat manusia.

Ada dua tipe difusi, yaitu pertama difusi

intramasyarakat (intrasociety diffusion), dan kedua difusi

antarmasyarakat (inter-society diffusion). Difusi intra

masyarakat terpengaruh oleh beberapa faktor, misalnya:

a) Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut

mempunyai kegunaan

b) Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang

memengaruhi diterimanya atau tidak diterimanya

unsur-unsur yang baru.

c) Unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur

lama, kemungkinan besar tidak akan diterima.

d) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang

menemukan sesuatu yang baru tadi akan

memengaruhi apakah hasil penemuannya itu dengan

mudah diterima atau tidak.14

Difusi antar masyarakat dipengaruhi oleh beberapa

faktor pula, yaitu antara lain:

a) Adanya kontak antara masyarakat-masyarakat

tersebut.

b) Kemampuan untuk mendemonstrasikan

kemanfaatan penemuan baru tersebut.

c) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.

14

Ibid., h. 284.

Page 30: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

16

d) Ada-tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang

menyiangi unsur-unsur penemuan baru tersebut.

e) Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan

baru di dunia ini.

f) Paksaan dapat juga dipergunakan untuk menerima

suatu penemuan baru.15

2) Sistem pendidikan formal yang maju

Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan

kepada individu, pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu

bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta

menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berfikir

secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk

dapat berfikir secara objektif, yang akan memberikan

kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan

masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

zaman atau tidak.

3) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-

keinginan untuk maju

Apabila sikap tersebut melembaga dalam

masyarakat, masyarakat merupakan pendorong bagi usaha-

usaha penemuan baru. Hadiah Nobel, misalnya, merupakan

pendorong untuk menciptakan hasil-hasil karya yang baru.

Di Indonesia juga dikenal sistem penghargaan tertentu,

walaupun masih dalam arti yang sangat terbatas dan belum

merata.

15

Ibid.,

Page 31: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

17

4) Sistem terbuka lapisan masyarakat (open stratification)

Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial

vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada

para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.

Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan

mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang

mempunyai status lebih tinggi. Identifikasi merupakan

tingkah laku yang sedemikian rupa sehingga seseorang

merasa berkedudukan sama dengan orang atau golongan

lain yang dianggap lebih tinggi dengan harapan agar

diperlakukan sama dengan golongan tersebut.

5) Penduduk yang heterogen

Pada masyarakat yang terdiri dari kelompok-

kelompok sosial yang mempunyai latar belakang

kebudayaan ras ideologi yang berbeda dan seterusnya,

mudah terjadi pertentangan-pertentangan yang mengundang

kegoncangan-kegoncangan. Keadaan demikian menjadi

pendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan dalam

masyarakat.

6) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang

kehidupan tertentu

Ketidakpuasan yang berlangsung terlalu lama dalam

sebuah masyarakat berkmungkinan besar akan

mendatangkan revolusi.

7) Orientasi ke masa depan

8) Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk

memperbaiki hidupnya.

Page 32: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

18

e. Faktor-Faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Di dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses

perubahan, selain terdapat faktor-faktor yang mendorong jalannya

perubahan, ada juga faktor yng menghalangi terjadinya perubahan

tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

Kehidupan terasing menyebabkan sebuah

masyarakat tidak mengetahui perkembangan-

perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang

mungkin akan dapat memperkaya kebudayaannya sendiri.

Hal itu juga menyebabkan para warga masyarakat

terkurung pola-pola pemikirannya oleh tradisi.

2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Hal ini mungkin disebabkan hidup masyarakat

tersebut terasing dan tertutup atau mungkin karena lama

dijajah oleh masyarakat lain.

3) Sikap masyarakat yang sangat tradisional

Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan

masa lampau serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak

tak dapat diubah menghambat jalannya proses perubahan.

Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila

masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan

konservatif.

4) Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang

tertutup

Sikap yang demikian banyak dijumpai pada

masyarakat-masyarakat yang pernah dijajah bangsa-bangsa

Page 33: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

19

Barat. Mereka sangat mencurigai sesuatu yang berasal dari

Barat karena tidak pernah bisa melupakan pengalaman-

pengalaman pahit selama penjajahan.

5) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur

kebudayaan rohaniah biasanya diartikan sebagai usaha yang

berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah

menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.

6) Adat atau kebiasaan

Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku

bagi anggota masyarakat didalam memenuhi segala

kebutuhan pokoknya.16

2. Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat

Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-

kesatuan hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah maupun dalam

bahasa sehari-hari, adalah masyarakat. Dalam bahasa Inggris

dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang

berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata

Arab syaraka yang berarti “ikut serta”, berpartisipasi.17

Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah memang

sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah

ilmiah, saling “berinteraksi”. Suatu kesatuan manusia dapat

mempunyai prasarana melalui apa warga-warganya dapat saling

berinteraksi. Suatu negara modern misalnya, merupakan kesatuan

manusia dengan berbagai macam prasarana, yang memungkinkan

16

Ibid., h. 286-287. 17

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 143-144.

Page 34: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

20

para warganya untuk berinteraksi secara instensif, dan dengan

frekuensi yang tinggi. Suatu negara modern mempunyai suatu

jaringan komunikasi berupa jaringan perhubungan udara, jaringan

telekomunikasi, sistem radio dan TV, berbagai macam surat kabar

ditingkat nasional, suatu sistem upacara pada hari-hari raya

nasional dan sebagainya.18

Menurut Hartono dan Arnicun Aziz, “masyarakat dalam arti

luas ialah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama

dengan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain atau

semua keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup

bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud

sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu,

umpamanya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Maka

ada masyarakat Jawa, masyarakat Sunda, masyarakat Minang dan

lain-lain.”19

Pengertian masyarakat sendiri menurut Kingsley Davis, adalah

sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi, dan

hubungan antara sel-sel. Kebudayaan dikatakannya mencakup segenap

cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang

bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis

dan bukan karena warisan yang berdasarkan keturunan.20

Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena

manusia itu hidup bersama. Beberapa orang sarjana telah mencoba

untuk memberikan definisi masyarakat (society), misalnya seperti

berikut.

1) Mac Iver dan Page yang menyatakan bahwa masyarakat

ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari

wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan

penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta

18

Ibid., h. 144. 19

Hartono dan Arnicun Aziz, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 89-90. 20

Ibid, h. 266.

Page 35: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

21

kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu

berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat

merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu

berubah.

2) Ralp Linton mengemukakan, masyarakat merupakan setiap

kelompok manusia yang telah hidup dan berkerja sama

cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka

dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial

dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

3) Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah

orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan

kebudayaan.21

Walaupun definisi dari sarjana-sarjana tersebut berlainan,

tetapi pada dasarnya isinya sama, yaitu masyarakat yang mencakup

beberapa unsur sebagai berikut.

1) Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada

ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan

berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi, secara

teoritis angka minimnya adalah dua orang yang hidup

bersama.

2) Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari

manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda

mati, umpamanya kursi, meja, dan sebagainya. Oleh karena

dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul

manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-

cakap, merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai

keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan

atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama

itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah peraturan-

21

Jacobus Ranjabar, Sistem Sosial Budaya Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 18.

Page 36: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

22

peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam

kelompok tersebut.

3) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem

kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena

setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan

yang lainnya.22

Kemantapan unsur-unsur masyarakat mempengaruhi

struktur sosial. Dalam hal ini struktur sosial digambarkan sebagai

adanya molekul-molekul dalam susunan yang membentuk zat,

yang terdiri dari bermacam susunan hubungan antarindividu dalam

masyarakat. Maka terjadi integrasi masyarakat dimana tindakan

individu dikendalikan, dan hanya akan nampak bila diabstrakkan

secara induksi dari kenyataan hidup masyarakat yang konkret.

Struktur sosial yang berperan dalam integrasi masyarakat, hidup

langsung di belakang individu yang bergerak konkret menurut

polanya. Dapat menyelami latar belakang seluruh kehidupan suatu

masyarakat, dan sebagai kriteria dalam menentukan batas-batas

suatu masyarakat melalui abstraksi dari kehidupan kekerabatan

(sistemnya).23

Dalam konteks sosiologi, bahasan tentang masyarakat

biasanya selalu terkait dan tidak dapat dipisahkan dengan elemen-

elemen lain yang menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri, yakni

individu, keluarga, dan kelompok. Individu adalah satuan terkecil

dari masyarakat, keluarga adalah kumpulan beberapa individu dan

bagian dari kelompok, sedangkan kelompok adalah kumpulan dari

beberapa keluarga, dan merupakan bagian dari masyarakat secara

keseluruhan. Menyatunya masing-masing elemen tersebut,

22

Ibid., h. 19. 23

M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial, (Bandung: PT

Eresco, 1995), h. 64.

Page 37: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

23

terciptalah sebuah komunitas besar yang kemudian dikatakan

sebagai masyarakat”.24

Untuk bisa bertahan hidup, semua masyarakat harus bisa

memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu, yang kalangan

fungsionalis menyebutnya dengan istilah prasyarat fungsional

(functional prerequisities). Kebutuhan-kebutuhan itu diantaranya:

1) Kebutuhan subsistens. Kebutuhan subsistens adalah

kebutuhan jasmaniyah, seperti kebutuhan akan udara,

makanan, air, kehangatan, tempat untuk bernaung, dan

tidur, yang kesemuanya harus dipenuhi agar bisa bertahan

hidup. Manusia juga membutuhkan kebutuhan jasmaniyah

yang lainnya seperti kebutuhan akan rasa sayang,

menghindari stress, dan keikutsertaan dalam sebuah sistem

keyakinan bersama. Pemenuhan kebutuhan subsitens ini

biasanya memerlukan berbagai usaha kerja, seperti berburu,

mengumpulkan buah-buahan, atau memproduksi makanan,

dan memerlukan tempat untuk bernaung.

2) Kebutuhan distribusi. Kepemilikan kekayaan subsistens itu

perlu didistribusikan ke seluruh anggota masyarakat. Bayi

dan anak kecil termasuk orang yang membutuhkan orang

lain untuk memberi mereka suplai makanan yang cukup.

3) Kebutuhan reproduksi-biologis. Agar masyarakat tetap

eksis dan survive maka diantara anggota masyarakatnya

harus melakukan reproduksi biologis. Biasanya di kita

dilakukan melalui pernikahan.

4) Kebutuhan transmisi budaya. Masyarakat perlu

mentransmisikan budaya mereka-kebiasaan, nilai-nilai, ide-

ide dalam masyarakat kepada anggota baru mereka agar

kebudayaan bisa terus bertahan atau berlanjut.

24

Rusmin Tumanggor, Sosiologi Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2004), h.

25.

Page 38: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

24

5) Kebutuhan perlindungan. Anggota masyarakat perlu

menghindari tindakan yang merusak satu sama lain dan

mayarakat secara keseluruhan membutuhkan perlindungan

dari ancaman luar.

6) Kebutuhan untuk komunikasi. Untuk memenuhi semua

kebutuhan di atas, maka anggota masyarakat perlu

mengkomunikasikannya dengan sesama anggota yang

lainnya.25

b. Bentuk-bentuk Masyarakat

1) Masyarakat Tradisonal

Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang

kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat

lama. Adat istiadat adalah suatu aturan yang sudah mantap

dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang

mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam

kehidupan sosialnya. Jadi, masyarakat tradisional di dalam

melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara

atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari

nenek moyangnya. Masyarakat tradisional hidup di daerah

pedesaan yang secara geografis terletak di pedalaman yang

jauh dari keramaian kota. Masyarakat ini dapat juga disebut

masyarakat pedesaan atau masyarakat desa.26

Menurut Sutardjo Kartohadikusuma dalam Elly M.

Setiadi dan Usman Kolip “desa adalah suatu kesatuan

hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat

“pemerintahan sendiri.” Adapun Bintaro dalam Elly M.

Setiadi dan Usman Kolip memberikan batasan desa sebagai

25

Muhammad Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 35-36 26

Ifzanul: http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html

(diakses pada hari Jum’at tanggal 08 November 2013 pukul 21.40).

Page 39: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

25

perwujudan atas kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik,

dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam

hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan

daerah lain.

Sedangkan Paul H. Landis dalam Elly M. Setiadi

dan Usman Kolip, “mendefinisikan desa sebagai wilayah

yang penduduknya kurang dari 2500 jiwa, dengan ciri-ciri

sebagai berikut:

a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal

mengenal antara ribuan jiwa.

b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan

terhadap kebiasaan.

c) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling

umum yang sangat dipengaruhi alam, seperti: iklim,

kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan

agraris yaitu bersifat sambilan.27

Ferdinand Tonies membuat batasan tentang

masyarakat pedesaan sebagai masyarakat gemeinschaft

(paguyuban), dan paguyubanlah yang menyebabkan orang-

orang kota menilai sebagai masyarakat ini tenang,

harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat

yang adem ayem. Akan tetapi, bukan berarti di dalam

masyarakat pedesaan tidak mengenal bermacam-macam

gejala disorganisasi sosial atau sosial disorder. Gejala

seperti ini juga terdapat di dalam struktur masyarakat

pedesaan. Akan tetapi, bagaimana bentuk gejala sosial

disorder, dapat dilihat keterangan berikut ini:

a) Konflik (pertengkaran). Pertengkaran terjadi

biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah

27

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, op.cit., h. 838.

Page 40: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

26

tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga.

Sedang banyak pertengkaran ini agaknya berkisar

pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan,

dan sebagainya.

b) Kontroversi (pertentangan). Pertentangan ini dapat

disebabkan oleh perubahan konsep-konsep

kebudayaan (adat istiadat), psikologi atau dalam

hubungannya dengan guna-guna (black magic).

c) Kompetisi (persiapan). Masyarakat pedesaan adalah

manusia-manusia yang mempunyai sifat sebagai

manusia biasa dan mempunyai saingan dengan

manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu, maka

wujud persaingan dapat positif dan negatif.

d) Kegiatan pada masyarakat pedesaan. Masyarakat

pedesaan memiliki penilaian yang tinggi terhadap

mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan

orang lain. Jadi, jelas bahwa masyarakat pedesaan

bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa

aktivitas.28

Menurut Soerjono Soekanto, “gemeinschaft adalah

masyarakat tradisional yang memiliki hubungan personal

yang dekat pada kelompok atau komunitas yang kecil”. Di

dalam gemeinschaft terdapat suatu kemauan bersama

(common will), ada suatu pengertian (understanding) serta

juga kaidah-kaidah yang timbul dengan sendirinya dari

kelompok tersebut. Keadaan yang agak berbeda akan

dijumpai pada gessellschaft, di mana terdapat public life

yang artinya bahwa hubungannya bersifat untuk semua

28

Ibid., h, 839.

Page 41: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

27

orang. Gemeinschaft sering disebut dengan istilah

paguyuban. Paguyuban memiliki beberapa tipe, yaitu:

a) Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by

blood), yaitu suatu paguyuban yang merupakan

ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau

keturunan, contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

b) Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place),

yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang

yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat

saling tolong-menolong, contoh: rukun tetangga,

rukun warga, arisan.

c) Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft of

mind), yang merupakan suatu paguyuban yang

terdiri dari orang-orang yang walaupun tak

mempunyai hubungan darah ataupun tempat

tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mempunyai jiwa

dan pikiran yang sama, ideologi yang sama.

Paguyuban semacam ini biasanya ikatannya

tidaklah sekuat paguyuban karena darah atau

keturunan.29

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain:

a) Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya

mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan

erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan

lainnya di luar batas wilayahnya.

b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan

dasar kekeluargaan.

29

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h.

118.

Page 42: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

28

c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup

dari pertanian.

d) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal

mata pencaharian, agama, dan adat istiadat.30

2) Masyarakat Modern

Masyarakat modern adalah masyarakat yang

sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya

yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa

kini. Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-

istiadat lama. Karena mengalami perubahan dalam

perkembangan zaman dewasa ini. Perubahan-Perubahan itu

terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari

luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pada umumnya masyarakat

modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau

masyarakat kota.31

Kota acap kali dipahami sebagai bentuk kehidupan

masyarakat yang sangat individual, penuh kemewahan,

gedung-gedung yang menjulang tinggi, kendaraan yang lalu

lalang hingga mengundang kemacetan, perkantoran yang

mewah, dan pabrik-pabrik yang besar. Kota sering kali

dianggap sebagai semua tempat tujuan masyarakat

pedesaan untuk mencari pekerjaan, sebab pusat-pusat

industri dan perpabrikan banyak berdiri di daerah

perkotaan.32

Banyak kota di dunia berawal dari desa. Desa

sendiri adalah lokasi pemukiman yang penghuninya terikat

30

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, op. cit., h. 840. 31

Ifzanul:http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html (diakses

pada hari Jum’at tanggal 08 November 2013 pukul 21.40). 32

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, op. cit., h. 852-853.

Page 43: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

29

dalam kehidupan pertanian, dan bergantung pada wilayah

di sekelilingnya. Dalam perjalanan waktu, karena keadaan

topografis dan lokasinya, desa ini berkembang menjadi

kota. Masyarakat perkotaan lebih dipahami sebagai

kehidupan komunitas yang memiliki sifat kehidupan dan

ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat

pedesaan. Menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip ada

beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu:

a) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan

dengan kehidupan keagamaan di desa.

b) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya

sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.

Yang penting disini adalah manusia perorangan atau

individu.

c) Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih

tegas dan mempunyai batas yang nyata.

d) Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga

lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga

desa.

e) Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi

berdasarkan pada faktor kepentingan daripada

faktor pribadi.

f) Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat

penting, untuk mendapat mengejar kebutuhan

individu. Perubahan sosial tampak dengan nyata di

kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam

menerima pengaruh dari luar.33

33

Ibid., h, 854-855.

Page 44: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

30

3. Sistem Mata Pencaharian

a. Berburu dan Meramu

Mata pencaharian Berburu dan Meramu, atau hunting and

gathering, merupakan suatu mata pencaharian makhluk manusia

yang paling tua, tetapi pada masa sekarang sebagian umat manusia

telah beralih ke mata pencaharian lain, sehingga hanya kurang-

lebih setengah juta dari 3.000 juta penduduk dunia sekarang, atau

kira-kira 0,01% saja hidup dari berburu dan meramu. Kecuali itu,

suku-suku bangsa yang berburu tinggal terdesak di daerah-daerah

di muka bumi yang paling tidak menguntungkan bagi kehidupan

manusia yang layak, yaitu daerah pantai di dekat kutub yang

terlampau dingin, atau daerah gurun yang terlampau kering.34

Walaupun suku-suku bangsa berburu dan meramu hanya

tinggal sedikit dan sulit didatangi, para ahli antropologi masih tetap

menaruh perhatian terhadap suatu bentuk mata pencaharian hidup

umat manusia yang tertua, untuk dapat menganalisis azas

masyarakat dan kebudayaan manusia secara historikal. Di

Indonesia masih ada juga bangsa yang hidup dari meramu, yaitu

penduduk daerah rawa-rawa di pantai-pantai Irian Jaya, yang hidup

dari meramu sagu.35

b. Beternak

Beternak secara tradisional, atau pastoralism, sebagai suatu

mata pencaharian pokok yang dikerjakan dengan cara besar-

besaran, pada masa sekarang dilakukan oleh kurang-lebih tujuh

juta manusia, yaitu kira-kira 0.02% dari ke-3.000 juta penduduk

dunia. Bangsa peternak didunia biasanya hidup di daerah-daerah

gurun, sabana, atau stepa.36

34

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1981), h. 366. 35

Ibid, 36

Ibid, h. 367.

Page 45: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

31

Sepanjang sejarah, suku-suku bangsa peternak menunjukan

sifat-sifat yang agresif. Hal itu dapat kita mengerti, karena mereka

secara terus-menerus harus menjaga keamanan berates-ratus

binatang ternak mereka terhadap serangan atau pencurian dari

kelompok-kelompok tetangga. Kecuali itu, karena mereka perlu

makanan lain disamping daging, susu, dan keju, tetapi karena

makanan lain itu, yaitu gandum dan sayur-mayur, harus mereka

peroleh dari suku-suku bangsa lain yang hidup dari bercocok

tanam, maka tidak ada persoalan kalau mereka dapat tukar-

menukar atau berdagang, tetapi biasanya mereka berusaha

mendapatkan makanan itu dengan menguasai dan menjajah

bangsa-bangsa yang hidup dari bercocok tanam.37

Bangsa-bangsa peternak biasanyahidup mengembara

sepanjang musim semi dan musim panas dalam suatu wilayah

tertentu yang sangat luas, dimana mereka berkemah dijalan pada

malam hari. Dalam musim dingin mereka menetap di suatu

perkemahan induk atau desa induk yang tetap.38

c. Bercocok Tanam

Bercocok tanam di ladang merupakan suatu bentuk mata

pencaharian manusia yang lambat laun juga akan hilang, diganti

dengan bercocok tanam menetap. Cara orang melakukan bercocok

tanam di ladang adalah dengan membuka sebidang tanah dengan

memotong belukar, dan menebang pohon-pohon, kemudian dahan-

dahan dan batang-batang yang jatuh bertebaran dibakar setelah

kering. Ladang-ladang yang dibuka dengan cara demikian itu

ditanami dengan pengolahan yang minimum dan tanpa irigasi.

Sesudah dua atau tiga kali memungut hasilnya tanah yang sudah

kehilangan kesuburannya itu ditinggalkan. Sebuah ladang baru

37

Ibid, h. 368. 38

Ibid,

Page 46: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

32

dibuka dengan cara yang sama, yaitu dengan menebang dan

membakar pohon-pohonnya. Setelah 10 hingga 12 tahun, merka

akan kembali lagi ke ladang yang pertama, yang sementara itu

sudah tertutup dengan hutan kembali.39

Perubahan mata pencaharian atau biasa disebut

transformasi pekerjaan adalah pergeseran atau perubahan dalam

pekerjaan pokok yang dilakukan manusia untuk hidup dengan

sumber daya yang tersedia untuk membangun kehidupan yang

memuaskan (peningkatan taraf hidup) dengan memperhatikan

faktor seperti mengawasi penggunaan sumber daya, lembaga dan

hubungan politik. Perubahan mata pencaharian ini ditandai dengan

adanya perubahan orientasi masyarakat mengenai mata

pencaharian. Mata pencaharian masyarakat di Indonesia pada

umumnya berasal dari sektor agraris.

Perubahan orientasi mata pencaharian disini diartikan

sebagai perubahan pemikiran masyarakat yang akan menentukan

dan mempengaruhi tindakannya di kemudian hari, dari pekerjaan

pokok masyarakat yang dahulunya di sektor agraris bergeser atau

berubah ke sektor non-agraris. Hal ini melihat konstruk pemikiran

(ide) yang menurut Hegel menentukan tindakan manusia.

Meskipun dalam taraf konstruk pemikiran gejala pergeseran atau

perubahan tersebut sudah terjadi dalam realitas di masyarakat.40

4. Tokoh Evolusionisme Sosiologis

a. Comte dan Konsep Evolusi Idealis

Comte berasumsi bahwa untuk memahami periode

kelahiran modernitas kita perlu menempatkannya dalam konteks

historis yang lebih luas, yakni memperlakukannya hanya sebagai

salah satu fase saja dari perjalanan panjang sejarah umat manusia.

39

Ibid, h. 369. 40

Jaya, Pajar Hatma Indra. 2003. Transformasi Tenaga Kerja Pedesaan, Surakarta, Skripsi :

FISIP UNS, (Tidak diterbitkan).

Page 47: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

33

Masyarakat kapitalis, industrial, urban, tidak muncul secara

kebetulan, tetapi merupakan hasil wajar dari proses terdahulu.

Mustahil orang dapat memberikan penjelasan, memprediksi dan

menentukan arah perkembangan fenomena modern secara

memadai tanpa merekonstruksi pola dan mekanisme seluruh

sejarah terdahulu.41

Comte bertolak dari “hukum tiga tahap perkembangan

manusia”. Kekuatan pendorong perubahan historis terdapat dalam

pikiran atau semangat manusia. Pemikiran manusia berkembang

melalui tiga tahap: teologis, metafisik, dan positif. Di tahap teologis

manusia memohon bantuan kekuatan gaib (supernatural) segala

kejadian di dunia dianggap sebagai kehendak kekuatan gaib itu.

Periode ini ditandai oleh dominasi kehidupan militer dan

berkembangnya lembaga perbudakan. Kedua, tahap metafisik,

muncul segera setelah manusia menggantikan Tuhan dengan zat

atau penyebab yang abstrak. Prinsip-prinsip fundamental tentang

realitas dipahami dengan nalar. Gagasan kedaulatan, kekuasaan

hokum dan pemerintahan berdasarkan hokum dominan dalam

kehidupan politik. Ketiga adalah tahap positif, yang tercapai segera

setelah manusia menyerahkan diri pada hokum yang berdasarkan

bukti empiris, pengamatan, perbandingan, dan eksperimen. Inilah

abad pengetahuan dan industrialism.42

b. Spencer dan Konsep Evolusi Naturalis

Menurut Spencer, evolusi menjadi prinsip umum semua

realitas: alam dan sosial. Adanya sifat umum ini adalah karena

realitas pada dasarnya adalah material, terdiri dari zat, energi, dan

gerakan. Evolusi di definisikan sebagai perubahan dari

41

Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 117-

118. 42

Ibid,

Page 48: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

34

homogenitas tak beraturan ke heterogenitas yang logis, yang

diikuti kehilangan gerak dan integrasi zat.43

Pertumbuhan tahap pertama adalah munculnya perbedaan

antara dua bagian subtansi ini; atau dalam bahasa psikologi,

disebut fenomena. Masing-masing bagian segera mulai membagi

diri sebagai bagian yang berbeda; dan diferensiasi tahap kedua

segera terjadi senyata yang aslinya. Diferensiasi ini terjadi tanpa

henti dan akhirnya terciptalah dewasa.44

Singkatnya, evolusi berlangsung melalui structural dan

fungsional sebagai berikut: (1) dari yang sederhana menuju ke

yang kompleks; (2) dari tanpa bentuk yang dapat dilihat ke

terkaitan bagian-bagian; (3) dari keseragaman, homogenitas

kespesialisasi, heterogenitas; dan (4) dari ketidakstabilan ke

kestabilan.45

c. Lewis Morgan dan Konsep Evolusi Materialis

Morgan (seorang antropolog) memperkenalkan gagasan

evolusi yang berbeda, yang memusatkan perhatian pada bidang

teknologi. Ia adalah orang pertama dari sederetan panjang

penganut determinisme teknologi yang meletakkan kekuatan

penggerak utama perubahan sosial dalam bidang ciptaan dan

penemuan yang secara bertahap mengubah keseluruhan cara hidup

manusia. Menurutnya, keseragaman dan kelangsungan evolusi

berasal dari kebutuhan material manusia yang bersifat universal

dan terus-menerus.46

Sejarah manusia mengikuti tiga fase berbeda: Kebuasan,

Barbarisme, dan Peradaban, dibatasi oleh terobosan teknologi yang

berarti. Begitulah, dalam fase kebuasan rendah terlihat pola

43

Ibid, h. 119. 44

Ibid, 45

Ibid, 46

Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 121.

Page 49: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

35

pencarian nafkah yang sangat sederhana dengan mengumpulkan

buah-buahan dan biji-bijian. Di fase kebuasan tinggi, produksi

tembikar merupakan kemajuan teknologi penting. Di fase

barbarism menengah sudah dikenal pemeliharaan ternak dan

irigasi sebagai teknik bertani baru. Di fase barbarism tinggi,

produksi besi dan peralatan dari besi merupakan revolusi penting.

Terakhir, kelahiran peradaban ditandai oleh penemuan huruf dan

seni menulis.47

Jenis penjelasan teknologi sebagai faktor tunggal penyebab

perubahan sosial ini besar pengaruhnya. Penjelasan ini muncul

kembali dalam pandangan Marxian. Salurannya disediakan Engels

dengan memanfaatkan Private Property and the State (1884).

Gagasan Morgan ini pun kemudian diikuti oleh wakil penganut

Neoevolusionisme, seperti Leslie White dan Gerhard Lenski.48

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Implementasi Kepercayaan Sunda Wiwitan Sebagai Falsafah

Dalam Kehidupan Masyarakat Cigugur

Salah satu hasil penelitian yang relevan dengan skripsi ini

adalah skripsi dari Didik Hariyanto Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan judul ”Implementasi Kepercayaan

Sunda Wiwitan Sebagai Falsafah Dalam Kehidupan Masyarakat

Cigugur”. Penelitian ini bertempat di Desa Cigugur, Kuningan

Jawa Barat yang dilakukan pada tahun 2013.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah, Cigugur

merupakan sebuah kelurahan di Kuningan, Jawa Barat. Di dalam

kehidupan masyarakat Cigugur terdapat aliran kepercayaan Sunda

47

Ibid, 48

Ibid, h. 122.

Page 50: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

36

Wiwitan. Sunda Wiwitan merupakan suatu aliran kepercayaan

masyarakat Sunda yang masih mengukuhi, mempercayai dan

mengamalkan keyakinan ajaran spritual kesundaan.

Selain Kepercayaan Sunda Wiwitan, terdapat beberapa

agama resmi yang dianut oleh masyarakat Cigugur seperti Islam,

Katholik, Kristen, Hindu dan Budha. Hal tersebut membuat

Cigugur menjadi suatu daerah yang multireligi. Kemajemukan

agama tersebut dirasakan sangat dekat oleh masyarakat Cigugur,

tidak hanya di lingkungan antar tetangga tetapi dalam satu keluarga

pun tidak aneh bagi masyarakat Cigugur terdapat perbedaan agama

dan keyakinan.

Keunikan dalam masyarakat Cigugur adalah dengan sangat

dekatnya perbedaan keyakinan tersebut, tetapi masyarakat Cigugur

dapat hidup rukun berdampingan. Sebagai contohnya dalam

aktivitas sosial, jika ada warga yang ingin membangun rumah atau

merenovasi rumah, masyarakat Cigugur saling bergotong royong

dan bekerja sama dalam membantu pembangunan rumah tersebut

dengan mengesampingkan perbedaan agama. Selain itu dalam

aspek keagamaan masyarakat Cigugur saling menghormati antar

pemeluk agama, sebagai contoh jika masyarakat pemeluk

kepercayaan Sunda Wiwitan merayakan hari besar keagamaan,

dalam ini adalah Seren Taun. Maka masyarakat Cigugur yang

memiliki kepercayaan selain Sunda Wiwitan akan turut serta

membantu dan menyukseskan acara tersebut.

Hal tersebut merupakan bentuk kerukunan antar umat

beragama yang diwujudkan oleh masyarakat Cigugur. Kerukunan

tersebut terjadi karena masyarakat Cigugur percaya Sunda Wiwitan

merupakan adat atau kepercayaan dari leluhur, sehingga

masyarakat Cigugur menghormati kepercayaan Sunda Wiwitan,

dari menghormati tersebut kemudian terciptalah interaksi yang

positif di dalam masyarakat Cigugur.

Page 51: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

37

Selain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam

menciptakan kerukunan, Sunda Wiwitan berkontribusi dalam

memberikan pandangan bagi masyarakat Cigugur dalam memaknai

pendidikan. Masyarakat Cigugur percaya adanya pendidikan

sebelum dan pasca lahir dimana pandangan tersebut berasal dari

budaya Sunda Wiwitan. Pendidikan sebelum lahir dalam

masyarakat Cigugur dimulai jauh sebelum calon anak itu lahir,

pendidikan sebelum lahir menuntut seorang bapak dan ibu dalam

menjaga perilaku di kehidupan sehari-hari karena perilaku calon

bapak dan ibu tersebut dapat mempengaruhi perilaku atau keadaan

anaknya kelak.

Jadi, Sunda Wiwitan merupakan faktor yang paling

berpengaruh dalam menciptakan kerukunan dan berkontribusi

dalam memberikan pandangan mengenai pendidikan sebelum lahir

pada masyarakat Cigugur, sehingga Sunda Wiwitan menjadi

sebuah falsafah yang dijalankan masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

2. Religi Lokal dan Pandangan Hidup: Kajian Masyarakat

Penganut Religi Talotang, dan Patuntung, Sipelebegu

(Permalim), Saminisme Dan Agama Jawa Sunda

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hasyim

tentang “Religi Lokal dan Pandangan Hidup: Kajian Masyarakat

Penganut Religi Talotang, dan Patuntung, Sipelebegu (Permalim),

Saminisme Dan Agama Jawa Sunda”. Hasil penelitiannya

menunjukan bahwa selama abad 19 hingga awal abad 20 dalam

sejarah Indonesia dikenal sebagai periode munculnya berbagai

keagamaan dengan berbagai latar, penyebab dan orientasinya.

Gerakan-gerakan itu pada umumnya cukup menggoncangkan

masyarakat dan pemerintah kolonial pada masa itu. Agama Djawa

Sunda dapat digolongkan gerakan sekte keagamaan. Kecocokan

Page 52: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

38

ciri-ciri gerakan sekte keagamaan dengan apa yang ada di dalam

Agama Djawa Sunda memperkuat pendapat bahwa Agama Djawa

Sunda merupakan gerakan sekte.

C. Kerangka Berpikir

Kehidupan masyarakat bukanlah hal yang bersifat statis, tetapi

merupakan hal yang bersifat dinamis. Artinya, akan mengalami perubahan

sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan tersebutlah yang biasa

dikenal dengan istilah perubahan sosial. Perubahan sosial mengenai nilai-

nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan

lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan

dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.

Perubahan sosial bisa terjadi karena beberapa faktor, baik itu

internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yan menyebabkan

terjadinya perubahan sosial adalah perubahan penduduk, kita bisa lihat

kondisi kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta yang begitu mudah

kita temukan perubahan-perubahan tersebut. Bencana alam, menjadi salah

satu faktor eksteral yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, kita

bisa lihat perubahan sosial di NAD (Nangroeh Aceh Darussalam) yang

disebabkan oleh tsunami pada Desember 2002.

Layaknya masyarakat pada umumnya, masyarakat Cigugur,

Kuningan Jawa Barat pun tidak bisa hidup statis. Dalam sejarahnya,

masyarakat Cigugur mengalami perubahan-perubahan dalam kehidupan

mereka yang bersentuhan langsung dengan unsur-unsur kebudayaan

tersebut. Seperti perubahan sistem religi masyarakat Cigugur yang

sekarang banyak memeluk kepercayaan sunda wiwitan (ajaran Jawa

Sunda).

Efek modernisasi begitu dahsyat dan memakan tatanan sosial

masyarakat. Maka dari itulah, tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan

sosial tersebut pun dialami oleh masyarakat kecamatan Cigugur, Kuningan

Jawa Barat. Perjalanan kehidupan yang dijalani oleh masyarakat Cigugur,

Page 53: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

39

Kuningan Jawa Barat pada kenyataannya dihiasi oleh perubahan-

perubahan yang bersifat sosial, seperti perubahan sosial mengenai sistem

mata pencaharian yang dialami oleh masyarakat Cigugur.

Masyarakat Cigugur merupakan masyarakat plural, baik dari segi

budaya, etnis maupun agama. Dalam dunia modern, banyak orang

berupaya melakukan perubahan dalam kehidupannya, terutama perubahan

untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka, yang tentunya dengan

memiliki sistem mata pencaharian dengan penghasilan yang mampu

meningkatkan taraf ekonomi mereka. Mereka yakin bahwa hal tersebut

akan membuat orang menjadi lebih bahagia.

Dampak perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur

cenderung sama dengan dampak perubahan sosial yang terjadi dimana dan

pada siapa saja, yakni ada yang berdampak positif dan ada yang

berdampak negatif. Penyalah gunaan teknologi misalnya, menjadi contoh

negatif dari perubahan sosial yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi

tersebut. Tetapi sebaliknya, jika kemajuan dan kecanggihan teknologi

tersebut dapat dipergunakan dengan baik, maka dampaknya mengarah

pada hal positif, seperti semakin luasnya wawasan anak bangsa karena

sering mengakses berita setiap saat lewat internet.

Sistem mata pencaharian merupakan salah satu dari tujuh unsur

kebudayaan yang juga tak lepas dari sentuhan perubahan sosial. Karena

pada kenyataannya, seiring berjalannya waktu masyarakat Cigugur

memiliki sistem mata pencaharian yang berbeda dengan sistem mata

pencaharian mereka pada masa lalu, meskipun masih banyak yang

bertahan dengan pekerjaan mereka pada masa lalu.

Page 54: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dusun Cipager, Desa Cigugur,

Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Februari 2014.

B. Latar Penelitian

Pengamatan awal dilakukan untuk mamahami situasi, mempelajari

keadaan dan latar subjek penelitian pada lokasi penelitian, dalam hal ini

adalah tradisi Dusun Cipager, Desa Cigugur, Kuningan Jawa Barat.

Pemilihan subjek peneliti akan dikemukakan secukupnya tentang

pengenalan lapangan untuk menilai keadaan sosial, lokasi dan keadaan

geografis.

Desa Cigugur terletak di lereng Gunung Ciremai, Secara

administratif, Cigugur terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang

berjarak sekitar 35 km ke arah selatan kota Cirebon, atau sekitar 168 km

dari kota Bandung. Cigugur berada pada ketinggian 700 m di atas

permukaan laut. Aktivitas yang diteliti adalah pekerjaan atau sistem mata

pencaharian masyarakat Cigugur.

C. Metode Penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan wahana untuk menemukan

kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran.1 Dalam penelitian

ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengertian

penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997),

h.30.

Page 55: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

41

data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku

yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.2

Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural

setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Oleh

karena itu, penelitian ini disebut metode kualitatif. Metode kualitatif lebih

berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan

(verstehen). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan

makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi

tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.3

Responden dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball)

secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap

memuaskan. Alat pengumpul data atau instrumen penelitian dalam metode

kualitatif ialah si peneliti sendiri. Jadi, peneliti merupakan key instrument,

dalam mengumpulkan data, si peneliti harus terjun sendiri ke lapangan

secara aktif. Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ialah

observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi.4

Jenis penelitiannya adalah Deskriptif, Penelitian Deskriptif analisis

bertujuan untuk pengumpulan informasi mengenai sejumlah besar orang

dengan mewawancarai segelintir orang dari mereka.5

Peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk

mendeskripsikan fenomena sosial yang terjadi dengan cara mewawancarai

masyarakat yang berhubungan dengan fenomena sosial tersebut sebagai

sumber data.

2 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan,

(Jakarta: Kencana, 2005), h. 166. 3 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h.78. 4 Ibid., 78-79.

5 James A. Black dan Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, (Bandung:

PT. Eresco, 1992), h. 73

Page 56: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

42

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya

menggunakan observasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan penggunaan

sumber-sumber non-manusia (non-human source information), seperti

dokumen dan rekaman atau catatan (record) yang tersedia.

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

a. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif biasanya digunakan teknik

wawancara sebagai cara utama untuk mengumpulkan data atau

informasi. Ini bisa dimengerti, setidak-tidaknya karena dua alasan.

Pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja apa

yang diketahui dan dialami oleh seseorang atau subjek yang

diteliti, tetapi apa juga yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek

penelitian (explicit knowledge maupun tacit knowledge).

Kedua, apa yang ditanyakan kepada informan bisa

mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan

masa lampau, masa sekarang, dan juga masa mendatang.6

Teknik pengumpulan data melalui wawancara dibutuhkan

untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi mengenai

perubahan sosial masyarakat Cigugur dengan fokus penelitian

sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur yang akan

melengkapi hasil penelitian.

Penelitian ini melakukan wawancara terbuka dan terstruktur

terhadap beberapa informan penelitian yakni beberapa tokoh

masyarakat Cigugur dengan sebelumnya didahului pembicaraan

informal untuk menciptakan hubungan yang akrab dengan

informan. Hubungan yang akrab ini diperlukan agar bisa

6 Sanapiah Faisal. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar Dan Aplikasi, (Malang: Yayasan Asih

Asah Asuh, 1990), H.61-62.

Page 57: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

43

memudahkan dalam mendapatkan umpan balik dalam proses

selanjutnya. Perlu diingat bahwa untuk mencapai suasana santai

dan akrab diperlukan waktu agar lebih saling mengenal. Oleh

karena itu, wawancara yang pertama lebih banyak ditujukan untuk

membina keakraban hubungan. Lambat laun wawancara yang

semula bersifat informal beralih menjadi lebih formal walaupun

keakraban senantiasa dipelihara. Digunakan pula pedoman

wawancara yang berupa garis-garis besar pokok pertanyaan yang

dinyatakan dalam proses wawancara dan disusun sebelum

wawancara dimulai.7

Pokok pertanyaan yang nantinya akan ditanyakan peneliti

kepada narasumber mengarah kepada sistem mata pencaharian

masyarakat Cigugur. Setelah pokok pertanyaan disusun dan siap

untuk ditanyakan, langkah peneliti selanjutnya adalah menentukan

narasumber yaitu dengan memilih terlebih dahulu narasumber

utama yang nantinya akan merekomendasikan narasumber

selanjutnya (kedua), begitupun seterusnya. Setelah mendapatkan

narasumber terpilih, selanjutnya peneliti meminta kesediaan

narasumber untuk membantu penelitian ini dengan menjawab

pokok pertanyaan yang telah dibuat dan memberikan alasan atau

penjelasan dari jawaban tersebut. Jika narasumber bersedia untuk

membantu penelitian ini, yang perlu disepakati antara peneliti dan

narasumber adalah waktu dan tempat berlangsungnya wawancara.

Terkait dengan hal ini, peneliti langsung mendatangi narasumber di

kediamannya yang tentunya berada di Desa Cigugur.

b. Observasi

Observasi, seperti halnya wawancara, termasuk teknik

pengumpulan data yang utama dalam kebanyakan penelitian

kualitatif. Dengan wawancara, peneliti dapat menanyakan pada

7 Ibid.,

Page 58: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

44

informan tentang keadaan masa lampau, sekarang, dan yang akan

datang. Juga dapat dilacak tentang hal-hal yang tak tampak, yang

tersembunyi di “museum batin” subjek yang diteliti (yang bersifat

tacit). Itulah keunggulan teknik wawancara. Keunggulan yang

dipunyai wawancara memang tak dipunyai oleh observasi. Akan

tetapi, observasi juga mempunyai keunggulan lain yang tak dapat

ditandingi wawancara. Misalkan, mereka yang pernah melihat

Hongkong, meskipun hanya sekali, tetap akan lebih baik

pengertiannya tentang bagaimana “Hongkong” dibandingkan

dengan yang hanya mendengar saja dari cerita orang walaupun

telah ratusan orang yang menceritakannya. Karenanya, observasi

adalah utama kegunaannya dalam penelitian kualitatif.8

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan

pencacatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.

Disini pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan terlibat

(partisipant observation). Pengamatan terlibat ini dilakukan untuk

memperlancar peneliti dalam memasuki setting penelitian dan

untuk menghindari jawaban yang kaku yang diberikan oleh

informan akibat kecurigaan atau keengganan karena mencium bau

penelitian. Dengan ini diharapkan akan dapat mengungkapkan

unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat diungkapkan oleh

informan. Dengan pengamatan terlibat (partisipant observation),

yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung

beberapa sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur guna

memperoleh data yang lebih banyak yang mungkin tidak

didapatkan dari narasumber pada waktu wawancara.

Dalam penelitian ini, yang akan di observasi mengenai

perubahan sosial masyarakat Cigugur dalam hal sistem mata

pencahariannya.

8 Ibid., h. 77.

Page 59: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

45

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini termasuk dalam pengumpulan

data dengan menggunakan sumber non-manusia (non-human

source information). Yang disebut dokumen ialah semua jenis

rekaman atau catatan “sekunder” lainnya, seperti surat-surat, memo

atau nota, pidato-pidato, buku harian, foto-foto, kliping berita

koran, hasil-hasil penelitian, agenda kegiatan.9 Data seperti

monografi Desa Cigugur, foto, video, peta wilayah Desa,

digunakan dalam melengkapi hasil penelitian.

2. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, dalam

metode kualitatif ada 3 tahap dalam pengolahan data:

a. Reduksi

Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan

pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan

transformasi data kasar yang diperoleh.

b. Penyajian data

Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi

tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada

langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.

c. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan

verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya

9 Ibid., H. 81.

Page 60: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

46

dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin

ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi.10

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data maka peneliti menggunakan

beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu:

1. Teknik pemeriksaan derajat kepercayaan (credibility). Teknik ini

dapat dilakukan dengan jalan:11

a. Keikutsertaan peneliti sebagai instrumen (alat) tidak hanya

dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan

perpanjangan keikutsertaan peneliti, sehingga

memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang

dikumpulkan.

b. Ketentuan pengamatan, yaitu dimaksud untuk menemukan

ciri-ciri dan unsur-unsur serta situasi yang sangat relevan

dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian

memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan

demikian maka perpanjangan keikutsertaan menyediakan

lingkup, sedangkan ketekunan pengamatan menyediakan

kedalaman.

c. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk

keperluan pengecekan atau pembanding. Teknik yang

paling banyak digunakan ialah pemeriksaan terhadap

sumber-sumber lainya.

d. Kecukupan refrensial yakni kecukupan bahan yang tercatat

dan terekam dapat digunakan sebagai patokan untuk

10

Atwar Bajari, Mengolah data dalam Penelitian Kualitatif, 2013,

(http://atwarbajari.wordpress.com/2009/04/18/mengolah-data-dalam-penelitian-kualitatif, Di

Akses Pada Hari Minggu 3 Februari 2013 Pukul : 15.09 WIB) 11

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 1991),

h.175.

Page 61: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

47

menguji dan menilai sewaktu-waktu diadakan analisis dan

interpretasi data.

2. Teknik pemeriksaan keteralihan (transferability) dengan cara

uraian rinci.

Teknik ini meneliti agar laporan hasil fokus penelitian

dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan

kontek tempat penelitian diadakan. Uraiannya harus

mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan

oleh para pembaca agar mereka dapat memahami penemuan-

penemuan yang diperoleh.

3. Teknik pemeriksaan ketergantungan (dependability) dengan cara

auditing ketergantungan.

Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi

dengan catatan pelaksanaan keseluruhan hasil dan proses

penelitian. Pencatatan itu diklasifikasikan dari data mentah

sehingga formasi tentang pengembangan instrument sebelum

auditing dilakukan agar dapat mendapatkan persetujuan antara

auditor dan auditi terlebih dahulu.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum peneliti

memasuki lapangan, difokuskan selama proses di lapangan bersamaan

dengan pengumpulan data, selama di lapangan, dan setelah selesai di

lapangan. Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan mejelaskan

masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih

Page 62: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

48

analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data,

kemudiaan dilanjutkan setelah selesai pengumpulan data.12

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian. Namun demikian, fokus penelitian ini masih bersifat

sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan.

2. Analisis Selama di lapangan

Selama penelitian berlangsung dan pengumpulan data masih

berlangsung, peneliti melakukan analisi data, dengan cara mengklasifikasi

data dan menafsirkan isi data.

3. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak.

Untuk itu, perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,

semakin lama peneliti ke lapangan, jumlah data akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu, perlu segera dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berarti meragkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan

polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

4. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan

data, dalam penilian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

12

Beni Ahmad S, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 200.

Page 63: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

49

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnnya, yang

paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Penyajian data akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami.

5. Conclusion Drawing/Verification

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah hingga ditemukan bukti-bukti kuat yang

mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi kesimpulan

pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan pengetahuan

baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumya masih remang-remang atau gelap

sehingga setalah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis, atau teori.13

13

Ibid.,h. 202

Page 64: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Fisik dan Sosial Daerah Penelitian

1. Lokasi, Letak dan Luas Daerah Penelitian

Kelurahan Cigugur terletak pada koordinat 108o

27’ 15” BT dan

05o 58’ 8” LS. Secara geografis posisi Kelurahan Cigugur, Kecamatan

Cigugur, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kelurahan yang

terletak di sebelah barat dari “pusat kota” Kabupaten Kuningan yang

berjarak + 3,5 Km dari Ibu Kota Kabupaten dan terletak di kaki gunung

Ciremai bagian timur. Berada pada ketinggian + 661 M dari permukaan

laut. Luas wilayah Kelurahan Cigugur adalah 300,15 Ha.

Batas wilayah Kelurahan Cigugur antara lain:

a. Sebelah Utara : Kelurahan Cipari

b. Sebelah Timur : Kelurahan Kuningan

c. Sebelah Selatan : Kelurahan Sukamulya

d. Sebelah Barat : Desa Cisantana

2. Keadaan Iklim

Kelurahan Cigugur dengan ketinggian + 661 mdpl pada umumnya

dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson. Suhu rata-rata di

Kelurahan Cigugur adalah 180 – 28

0 C.

3. Kondisi Demografi

Jumlah Penduduk Kelurahan Cigugur tercatat sebanyak 7.084

orang/jiwa, laki-laki 3.615 jiwa dan perempuan 3.469 jiwa atau sekitar

2.413 Kepala Keluarga / KK. Dengan tingkat kepadatan penduduk

mencapai 2.360 Jiwa/Km2.

Komposisi Penduduk di Kelurahan Cigugur

tercatat sebagai berikut:

Page 65: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

51

a. Berdasarkan Jenis Kelamin:

Tabel 4.1

Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 3.615 Orang

2 Perempuan 3.469 Orang

b. Berdasarkan Agama

Tabel 4.2

Jumlah penduduk berdasakan Agama

No Agama Jumlah

1 Islam 4.075 Orang

2 Protestan 195 Orang

3 Katholik 2.620 Orang

4 Hindu 6 Orang

5 Budha 12 Orang

6 Kepercayaan 176 Orang

c. Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 Lulusan SD / Sederajat 1.752 Orang

2 Lulusan SLTP / Sederajat 773 Orang

3 Lulusan SLTA / Sederajat 2.765 Orang

4 Lulusan Akademi / Universitas 543 Orang

5 Buta Aksara ( Karena lanjut Usia) -

Page 66: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

52

d. Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan

No Pekerjaan Jumlah

1 PNS / TNI / POLRI 512 Orang

2 Wiraswasta / Pedagang 210 Orang

3 Karyawan Swasta 455 Orang

4 Buruh 1363 Orang

5 Petani 1932 Orang

6 Peternak 253 Orang

7 Industri Kecil 4 Orang

B. Perubahan Sosial Masyarakat Cigugur (Analisis Terhadap Sistem

Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat)

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur

sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya

merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap

masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar

manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.1 Tidak ada masyarakat

yang tidak mengalami perubahan, sebab kehidupan sosial adalah dinamis.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-

perubahan, termasuk perubahan yang menyentuh unsur-unsur dari

kebudayaan. Koentjaraningrat berpendapat bahwa tujuh unsur

kebudayaan universal tersebut, yaitu:

1. Sistem religi

2. Organisasi sosial

3. Sistem pengetahuan

4. Bahasa

5. Kesenian

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya

Page 67: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

53

6. Sistem mata pencaharian hidup

7. Sistem peralatan hidup dan teknologi2

Layaknya masyarakat pada umumnya, masyarakat Cigugur,

Kuningan, Jawa Barat pun tidak bisa hidup statis. Dalam sejarahnya,

masyarakat Cigugur mengalami perubahan-perubahan dalam kehidupan

mereka yang bersentuhan langsung dengan unsur-unsur kebudayaan

tersebut. Seperti perubahan sistem religi masyarakat Cigugur yang

sekarang banyak memeluk kepercayaan Sunda Wiwitan (ajaran Jawa

Sunda).

Ajaran Agama Jawa Sunda yaitu sebuah ajaran yang di bawa oleh

Pangeran Sadewa Alibassa Kusuma Wijaya Ningrat (Kiai Madrais) yang

didasarkan pada kepercayaan akan Gusti Pangeran Sikang Sawiji-wiji,

Tuhan pencipta alam semesta dengan segala sifat dan keunikan tiap-tiap

makhluk-Nya, salah satu wujud kemaha kuasaan Tuhan adalah

diciptakannya manusia dengan cira-cirinya yang inheren, dan

diciptakannya bangsa yang juga memiliki cira-cirinya.

Sebagai kiai, Madrais tentulah seorang yang alim dalam Agama

Islam, namun dalam perkembangannya ia menemukan ajaran baru yang

sebagiannya kemudian bertentangan dengan agama Islam, Ajaran itu

adalah berkenaan pentingnya setiap manusia itu memperhatikan dan

memberi penghargaan yang tinggi terhadap cara dan ciri kebangsaanya

sendiri, yakni Jawa Sunda. Sepeninggal Kyai Madrais, ajaran yang sudah

terkenal dengan sebutan Agama Djawa Sunda itu diterus kembangkan oleh

puteranya, Pangeran Tedjakusuma, dan kemudian Pangeran Djati

Kusumah sekarang ini.3

Itulah sekilas perubahan sistem religi masyarakat Cigugur.

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur juga terlihat pada

2 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1980), h. 217.

3 M Hisyam, Religi Lokal Dan Pandangan Hidup: Kajian Masyarakat Penganut Religi

Talotang, dan Patuntung, Sipelebegu (Permalim), Saminisme Dan Agama Jawa Sunda , (Pusat

Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PMB) LIPI), 2004. iv, h. 140.

Page 68: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

54

sistem mata pencaharian mereka. Perubahan sistem mata pencaharian

tergolong ke dalam perubahan besar. Dikatakan perubahan besar karena

perubahan sistem mata pencaharian akan membawa pengaruh besar pada

masyarakat, seperti meningkatnya penghasilan masyarakat yang berujung

pada kesejahteraan masyarakat.

Perubahan mata pencaharian atau biasa disebut transformasi

pekerjaan adalah pergeseran atau perubahan dalam pekerjaan pokok yang

dilakukan manusia untuk hidup dengan sumber daya yang tersedia untuk

membangun kehidupan yang memuaskan (peningkatan taraf hidup)

dengan memperhatikan faktor seperti mengawasi penggunaan sumber

daya, lembaga dan hubungan politik. Perubahan mata pencaharian ini

ditandai dengan adanya perubahan orientasi masyarakat mengenai mata

pencaharian. Mata pencaharian masyarakat di Indonesia pada umumnya

berasal dari sektor agraris.

Perubahan orientasi mata pencaharian disini diartikan sebagai

perubahan pemikiran masyarakat yang akan menentukan dan

mempengaruhi tindakannya di kemudian hari, dari pekerjaan pokok

masyarakat yang dahulunya di sektor agraris bergeser atau berubah ke

sektor non-agraris. Hal ini melihat konstruk pemikiran (ide) yang menurut

Hegel menentukan tindakan manusia. Meskipun dalam taraf konstruk

pemikiran gejala pergeseran atau perubahan tersebut sudah terjadi dalam

realitas di masyarakat.4

Meskipun sektor pertanian masih merupakan kegiatan ekonomi

yang paling utama dalam masyarakat Kelurahan Cigugur, tetapi mereka

terlihat dinamis dan beragam terkait sistem mata pencaharian yang mereka

geluti. Artinya, sistem mata pencaharian masyarakat Kelurahan Cigugur

seiring berjalannya waktu mengalami perkembangan dan perubahan. Hal

tersebut bisa dilihat dari perubahan sistem mata pencaharian dari agraris

4 Jaya, Pajar Hatma Indra. 2003. Transformasi Tenaga Kerja Pedesaan, Surakarta, Skripsi :

FISIP UNS, (Tidak diterbitkan).

Page 69: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

55

(bertani) ke non-agraris (berternak, berdagang, wiraswasta, home industry,

buruh dan lainnya).

Selain kerukunan umat beragama, beragamnya sistem mata

pencaharian masyarakat Cigugur menjadi hal yang cukup menarik untuk

diamati. Pada awalnya, sistem mata pencaharian mayoritas masyarakat

Cigugur adalah bertani, meskipun ada yang berternak, seperti ternak ikan,

ayam dan bebek. Sampai sekarang, sistem mata pencaharian masyarakat

Cigugur sebagian besar memang masih bertani, tetapi tidak sedikit yang

berdagang, berternak, wiraswasta, buruh, membuat kerajinan batik khas

Cigugur bahkan sampai ada yang membuka usaha kecil-kecilan (home

industry).

Masuknya agama Kristen dan menjadi salah satu agama yang

dianut oleh masyarakat Cigugur menjadi salah satu penyebab terjadinya

perubahan sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur, meskipun tidak

merubah secara langsung, artinya tidak merubah dari satu profesi ke profsi

lain. Contohnya, masyarakat Cigugur yang berprofesi sebagai peternak,

sebelum Kristen masuk hewan ternak mereka adalah ayam, bebek atau

budidaya ikan. Tetapi setelah Kristen masuk ada yang menjadikan babi

sebagai hewan ternak mereka.5

Banyaknya masyarakat yang mengunjungi Cigugur, baik itu untuk

kepentingan penelitian terkait kerukunan antar umat beragama atau untuk

rekreasi menjadii faktor dan daya tarik masyarakat setempat (Cigugur)

mencoba profesi baru sebagai pedagang. Makanan ringan, terutama

makanan khas Cigugur, yaitu tape ketan, menjadi salah satu yang paling

dicari oleh pengunjung untuk dijadikan oleh-oleh. Selain itu ada juga yang

menjajakan hasil kerajinan tangan masyarakat Cigugur, yaitu batik khas

Cigugur yang juga bisa dijadikan pilihan untuk oleh-oleh. Seperti apa yang

diutarakan oleh Bapak Kento Subarman (Tokoh Sunda Wiwitan):

“sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur secara umum adalah

bertani, tetapi ada juga yang berprofesi sebagai pedagang yang menjajakan

5 Wawancara pribadi dengan Bapak Aang Taufik, Guru SMP 02 Cigugur, Juli 2013

Page 70: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

56

dagangannya di sekitar objek pariwisata Cigugur, seperti Kolam Ikan

Dewa Cigugur. Dagangannya yang dijajakan pun bermacam-macam, dari

mulai makanan ringan, seperti makanan khas daerah Cigugur, yaitu tape

ketan ataupun batik khas Cigugur”6

Menurut Mang Didi (salah satu warga Cigugur yang berprofesi

sebagai petani dan pemeluk Sunda Wiwitan)

“Salah satu yang menyebabkan terjadinya perubahan sistem mata

pencaharian masyarakat Cigugur adalah berdirinya pabrik di wilayah

Cigugur. Dengan berdirinya pabrik tersebut mampu menyerap tenaga kerja

yang cukup banyak. Disisi lain, banyak pula masyarakat Cigugur yang

meninggalkan daerah mereka untuk mengadu nasib ke kota-kota besar di

Indonesia, seperti Jakarta dengan tujuan memperbaiki taraf kehidupan

mereka”. 7

Perubahan sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur sesuai

dengan teori evolusi kebudayaan Lewis Henry Morgan. Menurutnya,

keseragaman dan kelangsungan evolusi berasal dari kebutuhan material

manusia yang bersifat universal dan terus-menerus.8

Sejarah manusia mengikuti tiga fase berbeda: Kebuasan,

Barbarisme, dan Peradaban, dibatasi oleh terobosan teknologi yang berarti.

Begitulah, dalam fase kebuasan rendah terlihat pola pencarian nafkah

yang sangat sederhana dengan mengumpulkan buah-buahan dan biji-

bijian. Di fase kebuasan tinggi, produksi tembikar merupakan kemajuan

teknologi penting. Di fase barbarism menengah sudah dikenal

pemeliharaan ternak dan irigasi sebagai teknik bertani baru. Di fase

barbarism tinggi, produksi besi dan peralatan dari besi merupakan revolusi

penting. Terakhir, kelahiran peradaban ditandai oleh penemuan huruf dan

seni menulis.9

6 Wawancara pribadi dengan bapak Kento Subarman (tokoh Sunda Wiwitan), Juli 2013.

7 Wawancara pribadi dengan Mang Didi, Petani dan Pemeluk Sunda Wiwitan, Juli 2013.

8 Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 121.

9 Ibid,

Page 71: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

57

Masyarakat Cigugur adalah masyarakat Indonesia. Sistem mata

pencaharian masyarakat Indonesia sebelum mengenal bertani dan sumber

penghidupan lainnya adalah berburu dan meramu. Sistem mata

pencaharian tersebut tentunya juga dijalani oleh masyarakat yang nantinya

bakal menjadi masyarakat Cigugur. Pada tahapan selanjutnya, yang mana

menurut Morgan dalam teori evolusi kebudayaannya dikenal dengan fase

kebuasan tinggi, masyarakat Cigugur sudah mengenal yang namanya

bertani, tetapi belum menggunakan teknik bertani yang ada pada saat ini

(seperti menggunakan irigasi sebagai sumber air). Selain itu, pada tahap

ini masyarakat Cigugur sudah mulai membuat kerajinan-kerajinan yang

kemudian melahirkan batik khas Cigugur.

Pada tahap barbarism menengah, masyarakat Cigugur sudah

menemukan teknologi yang lebih baik untuk sistem mata pencaharian

yang ia geluti (dalam hal ini bertani). Perlahan masyarakat sudah bisa

mengenal bahkan membuat irigasi sebagai sumber air untuk lahan

pertanian mereka. Di tahap ini pula masyarakat kelurahan Cigugur mulai

menjadikan hewan-hewan peliharaannya sebagai penghasilan hidupnya,

yang kita kenal dengan istilah berternak. Masyarakat Cigugur dewasa ini

merupakan masyarakat yang berpradaban, banyak yang menggunakan

kemampuan berpikir dan keahlian di bidang tertentu sebagai sistem mata

pencahariannya, seperti PNS dan polisi.

Page 72: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Layaknya masyarakat pada umumnya, masyarakat Cigugur,

Kuningan Jawa Barat pun tidak bisa hidup statis. Dalam sejarahnya,

masyarakat Cigugur mengalami perubahan-perubahan dalam kehidupan

mereka yang bersentuhan langsung dengan unsur-unsur kebudayaan

tersebut. Seperti perubahan sistem religi masyarakat Cigugur yang

sekarang banyak memeluk kepercayaan Sunda Wiwitan (ajaran Jawa

Sunda).

Cigugur merupakan sebuah kelurahan di Kuningan, Jawa Barat. Di

dalam kehidupan masyarakat Cigugur terdapat aliran kepercayaan Sunda

Wiwitan. Sunda Wiwitan merupakan suatu aliran kepercayaan masyarakat

Sunda yang masih mengukuhi, mempercayai dan mengamalkan keyakinan

ajaran spritual kesundaan.

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur juga

terlihat pada sistem mata pencaharian mereka. Perubahan sistem mata

pencaharian tergolong ke dalam perubahan besar. Dikatakan perubahan

besar karena perubahan sistem mata pencaharian akan membawa pengaruh

besar pada masyarakat, seperti meningkatnya penghasilan masyarakat

yang berujung pada kesejahtraan masyarakat.

Selain kerukunan umat beragama, beragamnya sistem mata

pencaharian masyarakat Cigugur menjadi hal yang cukup menarik untuk

diamati. Pada awalnya, sistem mata pencaharian mayoritas masyarakat

Cigugur adalah bertani, meskipun ada yang berternak, seperti ternak ikan,

ayam dan bebek. Setelah terjadi perubahan sosial dalam masyarakat

Cigugur, sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur sebagian besar

memang masih bertani, tetapi tidak sedikit yang beralih menjadi

berdagang, berternak, wiraswasta, buruh, membuat kerajinan batik khas

Page 73: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

59

Cigugur bahkan sampai ada yang membuka usaha kecil-kecilan (home

industry).

B. Saran

1. Masyarakat Cigugur harus mampu untuk terus meningkatkat taraf

kehidupannya yang tentunya dapat ditempuh dengan cara berkerja

dengan sistem mata pencaharian yang baik.

2. Bagi pembelajaran Sosiologi, sebagai bahan pengayaan terutama

mengenai konsep-konsep perubahan sosial.

3. Pemerintah harus ikut berperan dalam meningkatkan taraf

kehidupan masyarakat Cigugur. Seperti membuka lapangan

pekerjaan dengan upah minimum yang bisa mencukupi kebutuhan

masyarakat.

Page 74: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

60

DAFTAR PUSTAKA

Amin Nurdin, Muhammad dan Ahmad Abrori, 2006, Mengerti Sosiologi: Pengantar

Memahami Konsep-Konsep Sosiologi, UIN Jakarta Press, Jakarta.

Aziz, Arnicun dan Hartono, 1993, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Bumi Aksara, Jakarta.

Bungin, Burhan, 2007, Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

Faisal, Sanapiah, 1990, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, Yayasan

Asih Asah Asuh, Malang.

Hisyam, Muhammad, 2004, Religi Lokal Dan Pandangan Hidup: Kajian Masyarakat

Penganut Religi Talotang, dan Patuntung, Sipelebegu (Permalim), Saminisme Dan

Agama Jawa Sunda, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PMB),

Jakarta.

Jaya, Pajar Hatma Indra. 2003. Transformasi Tenaga Kerja Pedesaan, Surakarta,

Skripsi : FISIP UNS, (Tidak diterbitkan).

Koentjaraningrat, 2002, Pengantar Ilmu Antropologi, Rineka Cipta, Jakarta.

Moleong, Lexy J., 1997, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Munandar Soelaeman, Muhammad, 1993, Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu

Sosial, Eresco, Bandung.

Nasution, 1996, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito, Bandung.

Page 75: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

61

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, 2010, Teori Sosiologi Modern, Kencana

Prenada Media Group, Jakarta.

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip, 2011, Pengantar Sosiologi, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

Subyantoro, Arief dan FX. Suwarto, 2007, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, CV.

Andi Offset, Yogyakarta.

Soekanto, Soerjono, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, PT Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

Sunarto, Kamanto, 2004, Pengantar Sosiologi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta.

Suyanto, Bagong dan Sutinah, 2005, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan, Kencana, Jakarta.

Sztompka, Piotr, 2007, Sosiologi Perubahan Sosial, Prenada Media Group, Jakarta.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, 2008, Metodologi Penelitian Sosial,

Bumi Aksara, Jakarta.

Atwar Bajari, “Mengolah data dalam Penelitian Kualitatif”

http://atwarbajari.wordpress.com/2009/04/18/mengolah-data-dalam-penelitian-

kualitatif, (diakses pada hari Minggu tanggal 03 Februari 2013 Pukul 15.09).

Ifzanul, “Masyarakat Tradisonal, Transisi dan Modern”.

http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html

(diakses pada hari Jum’at tanggal 08 November 2013 pukul 21.40).

Page 76: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal :

Waktu pengamatan :

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan

1 Sikap ramah dan terbuka

terhadap sesama dan terhadap

orang asing.

2 Toleransi antar umat

beragama

3 Gotong-royong dan kerja

sama dalam aktivitas sosial

masyarakat.

4 Hidup saling menjaga dan

melengkapi antar sesama.

5 Masyarakat yang bertani

6 Masyarakat yang berdagang

7 Masyarakat yang berternak

8 Masyarakat yang membuat

batik khas Cigugur

Page 77: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

HASIL OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : 03 Juli 2013

Waktu pengamatan : 10.00-15.00 WIB

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan

1 Sikap ramah dan terbuka

terhadap sesama dan terhadap

orang asing.

2 Toleransi antar umat

beragama √

3 Gotong-royong dan kerja

sama dalam aktivitas sosial

masyarakat.

4 Hidup saling menjaga dan

melengkapi antar sesama. √

5 Masyarakat yang bertani √

Banyak masyarakat yang mengelola

ladang sawahnya

6 Masyarakat yang berdagang

Mayoritas masyarakat berdaagang di

dekat tempat yang sering dikunjungi

(tempat wisata) dan tempat

penelitian.

7 Masyarakat yang berternak √

Berternak ayam, bebek, babi dan

budidaya ikan.

8 Masyarakat yang membuat

batik khas Cigugur √

Page 78: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

PEDOMAN WAWANCARA

1. Pedoman wawancara untuk warga

A. Latar Belakang Informan

Nama :

Umur :

Agama :

Pendidikan :

Profesi :

Tempat :

Hari dan tanggal :

B. Berita Wawancara

1. Sudah berapa lama Anda tinggal di Cigugur?

2. Apa agama yang Anda anut?

3. Apa latar belakang pendidikan Anda?

4. Apabila Anda sudah/telah mempunyai anak, akan disekolahkan hingga

jenjang apa? Mengapa?

5. Mengenai perubahan yang terjadi pada masyarakat Cigugur, perubahan

apa yang paling Nampak terlihat?

6. Kalau perubahan pekerjaan (sistem mata pencaharian) masyarakat adakah

perubahan yang terjadi?

2. Pedoman wawancara untuk ketua adat

A. Latar Belakang Informan

Nama :

Umur :

Agama :

Pendidikan :

Profesi :

Tempat :

Hari dan tanggal :

Page 79: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

B. Berita Wawancara

1. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur, yang paling

nampak perubahan dalam hal apa?

2. Perubahan sosial itu kan pasti ada dampak negatifnya, kira-kira dampak

negatif yang disebabkan oleh perubahan sosial terhadap masyarakat

Cigugur seperti apa?

3. Selain perubahan yang tadi sudah disinggung, adakah perubahan lainnya?

Seperti perubahan sistem mata pencaharian masyarakat misalnya?

4. Lalu, dampak seperti apa yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut

(perubahan sistem mata pencaharian)?

Page 80: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

HASIL WAWANCARA

1. Pedoman wawancara untuk warga

A. Latar Belakang Informan

Nama : Kento Subarman

Umur : 65 Tahun

Agama : Sunda Wiwitan

Pendidikan : SPG

Profesi : Pensiunan / Petani

Tempat : 03 Juli 2012

Hari dan tanggal : Rumah Bapak Kento Subarman

B. Berita Wawancara

1. Sudah berapa lama Anda tinggal di Cigugur?

Sudah 65 Tahun, Karena saya lahir dan besar di Cigugur.

2. Apa agama yang Anda anut?

Penghayat Sunda Wiwitan

3. Apa latar belakang pendidikan Anda?

SPG setara dengan SMA

4. Apabila Anda sudah/telah mempunyai anak, akan disekolahkan hingga

jenjang apa? Mengapa?

Sampai setinggi-tingginya, karena kebetulan anak saya sudah sarjana

semua, karena saya percaya pendidikan itu penting bagi mereka

dalam menjalani hidup dan memperbaiki nasib orang tuanya.

5. Mengenai perubahan yang terjadi pada masyarakat Cigugur, perubahan

apa yang paling Nampak terlihat?

Yang sangat jelas si perubahan terhadap suatu kepercayaan (agama),

yang awalnya Islam, sekarang menjadi sangat beragam.

6. Kalau perubahan pekerjaan (sistem mata pencaharian) masyarakat adakah

perubahan yang terjadi?

Ya, sangat jelas. Yang dulunya bertani banyak yang beralih menjadi

pedagang. Biasanya berdagang di sekitar tempat yang sering

Page 81: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

dikunjungi oleh masyarakat baik untuk penelitian (paseban) ataupun

untuk berwisata (kolam ikan dewa).

7. Selain beralih menjadi pedagang, perubahan pekerjaan apalagi yang ada di

Cigugur?

Meskipun banyak yang beralih profesi sesuai tuntutan zaman, tetapi

sampai sekarang pekerjaan masyarakat Cigugur mayoritas masih

petani.

2. Pedoman wawancara untuk warga

A. Latar Belakang Informan

Nama : Mang Didi

Umur : 44 tahun

Agama : Sunda Wiwitan

Pendidikan : SMP

Profesi : Petani

Tempat : 04 Juli 2012

Hari dan tanggal : Rumah Mang Didi

B. Berita Wawancara

1. Sudah berapa lama Anda tinggal di Cigugur?

Ya dari lahir saya sudah tinggal di sini, karena saya dilahirkan di

Cigugur.

2. Apa agama yang Anda anut?

Penghayat / Sunda Wiwitan

3. Apa latar belakang pendidikan Anda?

Terakhir sampai SMP, setelah itu merantau ke Jakarta.

4. Apabila Anda sudah/telah mempunyai anak, akan disekolahkan hingga

jenjang apa? Mengapa?

Pengennya sampe setinggi-tingginya tapi tergantung kemampuan

biaya, karena untuk bekal anak dalam menjalani hidup.

5. Mengenai perubahan yang terjadi pada masyarakat Cigugur, perubahan

apa yang paling nampak terlihat?

Page 82: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Perubahan pakaian, kalo dulu masih banyak yang menggunakan

pakaian khas daerah setempat.

6. Selain itu Mang?

Banyak si, cuma susah nyebutinnya.

7. Kalau pekerjaan masyarakat Cigugur ada yang berubah ga Mang?

Iya, banyak. Seperti peternak, yang dulu Cuma ternak ayam, bebek

dan budidaya ikan, sekarang sudah ada yang pelihara babi. Banyak

yang berdagang juga sekarang.

8. Terus, akibat dari berubahnya pekerjaan tersebut ada ga Mang?

Pasti ada, tapi baik-baik aja akibatnya.

3. Pedoman wawancara untuk warga

A. Latar Belakang Informan

Nama : Ibu Uum

Umur : 50 tahun

Agama : Katolik

Pendidikan : SMA

Profesi : Wiraswata/ mantan Biarawati

Tempat : 03 Juli 2012

Hari dan tanggal : Rumah Ibu Uum

B. Berita Wawancara

1. Sudah berapa lama Anda tinggal di Cigugur?

Sejak lahir udah di Cigugur

2. Apa agama yang Anda anut?

Katolik

3. Apa latar belakang pendidikan Anda?

Kebetulan hanya sampai SMA.

4. Apabila Anda sudah/telah mempunyai anak, akan disekolahkan hingga

jenjang apa? Mengapa?

Page 83: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Iya tentu, sampai jenjang setinggi-tingginya, selain karena pendidikan

penting menurut agama yang saya imani tadi, pendidikan juga telah

terbukti sebagia solusi dalam menghadapi tantangan zaman.

5. Mengenai perubahan yang terjadi pada masyarakat Cigugur, perubahan

apa yang paling nampak terlihat?

Perubahan pekerjaan, kalo dulu itu kebanyakan masyarakat Cigugur

berkerja sebagai petani, ngurus atau ngelola ladang milik sendiri atau

orang lain (sebagai penggarap). Tapi sekarang sudah banyak yang

berdagang, yang jadi guru, polisi dan lain-lain.

6. Terus, perubahan pekerjaan tersebut berdampak seperti apa bagi

masyarakat Cigugur?

Ya dampaknya si, masyarakat Cigugur jadi punya pekerjaan yang

bermacam-macam, positif lah intinya.

4. Pedoman wawancara untuk ketua adat

A. Latar Belakang Informan

Nama : Gumirat Barna Alam

Umur : 49 Tahun

Agama : Sunda wiwitan

Pendidikan : SMA

Profesi : Wakil Pupuhu Adat

Tempat : Paseban Tri Panca Tunggal

Hari dan tanggal : Kamis, 04 Juli 2013

B. Berita Wawancara

1. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur, yang paling

nampak perubahan dalam hal apa?

Banyak, terutama perubahan kepercayaan, yang dulu memang

mayoritas beragama Islam dengan Kiai Madrais sebagai tokohnya,

sekarang agama yang dianut masyarakat Cigugur beragam, seperti

Sunda Wiwitan dan Katolik.

Page 84: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

2. Selain itu?

Perubahan pola pikir, seperti perubahan pemikiran masyarakat

mengenai pendidikan. Sekarang banyak masyarakat yang meyakini

begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan mereka.

3. Perubahan sosial itu kan pasti ada dampak negatifnya, kira-kira dampak

negatif yang disebabkan oleh perubahan sosial terhadap masyarakat

Cigugur seperti apa?

Hampir sama kaya dampak negatif dari suatu perubahan pada

umumnya, seperti penyalahgunaan teknologi.

4. Selain perubahan yang tadi sudah disinggung, adakah perubahan lainnya?

Seperti perubahan sistem mata pencaharian masyarakat misalnya?

Sangat jelas terlihat. Dimana, pada umumnya pekerjaan masyarakat

Cigugur sama dengan masyarakat Indonesia, yaitu bertani. Tetapi

seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat Cigugur yang beraih

profesi atau berprofesi ganda. Sekarang banyak masyarakat Cigugur

yang memiliki usaha-usaha rumahan (home industry), seperti

membuat peye dan tape ketan yang menjadi oleh-oleh khas Cigugur.

Ada juga yang bekerja dengan bekal pendidikan yang mereka miliki,

seperti menjadi guru atau profesi yang memerlukan ijazah lainnya.

5. Lalu, dampak seperti apa yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut

(perubahan sistem mata pencaharian)?

Sejauh ini si positif-positif saja, karena dengan pekerjaan tersebut

masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Page 85: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

5. Pedoman wawancara untuk Guru

A. Latar Belakang Informan

Nama : Aang Taufik

Umur : 44 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : Perguruan Tinggi

Profesi : Guru SMP 02 Cigugur

Tempat : Mushola Dusun Cipager, Cigugur

Hari dan tanggal : Selasa, 02 Juli 2013

B. Berita Wawancara

1. Sudah berapa lama Anda menjadi guru di Cigugur?

Sudah 18 tahun

2. Apa agama yang Anda anut?

Islam

3. Alasan penting/tidaknya pendidikan bagi Anda? Telah melihat bukti apa

dari alasan tersebut?

Penting, sangat penting karena pendidikan merupakan proses menuju

ke arah yang lebih baik jika diiringi dengan usaha. Pendidikan

mengajarkan kita bagaimana dalam menjalani kehidupan serta

memaknai kehidupan.

4. Mengenai perubahan yang terjadi pada masyarakat Cigugur, perubahan

apa yang paling nampak terlihat?

Banyak sekali, diantaranya perubahan gaya berpakaian, perubahan

kepercayaan, perubahan pekerjaan, perubahan jumlah penduduk

dan lain-lain.

5. Mengenai perubahan pekerjaan, seperti apa perubahan yang terjadi?

Intinya, pekerjaan masyarakat Cigugur itu awalnya berangkat dari

bertani menuju berdagang, berternak dan bekerja sebagai

professional (menggunakan ijazah) seperti guru dan lainnya.

Page 86: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Pedoman Studi Dokumentasi

No Jenis Data Sumber Data

1 Foto-foto wawancara dan

beberapa sistem mata

pencaharian masyarakat

Cigugur

Mengambil sendiri ketika wawancara

berlangsung

2 Profil kelurahan Cigugur Kantor Kelurahan Cigugur

3 Surat pengantar penelitian Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

4 Surat keterangan telah

melakukan penelitian

Kantor kelurahan Cigugur

Page 87: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

BAB I

KONDISI GEOGRAFIS

Secara geografis posisi Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten

Kuningan merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di sebelah barat dari pusat

kota Kabupaten Kuningan yang berjarak + 3,5 Km dari Ibu Kota Kabupaten dan

terletak di kaki gunung Ciremai bagian timur. Berada pada ketinggian + 661 M dari

permukaan laut dan secara astronomis kira – kira terletak pada 108o

27’ 15” Bujur

Timur dan 05o 58’ 8” Lintang Selatan.

A. Lanskap Kelurahan Cigugur

Wilayah Kelurahan Cigugur adalah bagian dari Wilayah Kecamatan

Cigugur sebagai berikut :

1. Sebelah utara secara umum merupakan dataran rendah dan sebagian kecil

berbukit yang berfungsi sebagai lahan persawahan dan tanaman pangan.

2. Sebelah timur merupakan dataran rendah berupa persawahan dan sebagian

berupa perbukitan (Bungkirit).

3. Sebelah selatan merupakan dataran rendah persawahan.

4. Sebelah barat merupakan dataran tinggi dan perbukitan yang diantaranya

difungsikan sebagai lahan peternakan dan perkebunan.

B. Batas Administratif

Secara administratif Kelurahan Cigugur berbatasan dengan wilayah

Desa / Kelurahan yang lain yaitu :

1. Sebelah Utara : Kelurahan Cipari

2. Sebelah Timur : Kelurahan Kuningan

3. Sebelah Selatan : Kelurahan Sukamulya

4. Sebelah Barat : Desa Cisantana

C. Luas Wilayah

Luas wilayah Kelurahan Cigugur adalah 300,15 Ha yang terdiri atas

berbagai macam penggunaan.

1. Wilayah Darat

Wilayah darat terbagi atas beragam penggunaan seperti :

a. Pekarangan : 49 Ha

b. Tegalan / Kebun / Darat : 205,90 Ha

Page 88: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

c. Lapangan Olahraga : 1,2 Ha

d. Alun – alun : 0,2 Ha

e. Sarana Keagamaan : 0,15 Ha

f. Kuburan : 2,6 Ha

g. Puskesmas : - Ha

h. Jalan : 2,8 Ha

i. Solokan : 0,02 Ha

j. Perkantoran / Sekolah : 0,28 Ha

k. Kolam : 3 Ha

2. Wilayah Pesawahan

Wilayah pesawahan di Kelurahan Cigugur memiliki luas sekitar 80 Ha.

D. Iklim Dan Cuaca

1. Iklim

Kelurahan Cigugur dengan ketinggian + 661 mdpl sama seperti

daerah yang lain di wilayah Kabupaten Kuningan pada umumnya

dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson. Dengan perincian sebagai

berikut :

a. Musim kemarau berlangsung antara bulan Juni – Oktober.

b. Musim Penghujan

1) Waktunya antara bulan Nopember – Mei.

2) Curah hujan rata – rata 2000 – 2500 mm / tahun.

3) Curah hujan paling tinggi terjadi antara bulan Desember – Maret.

2. Cuaca

a. Suhu

1) Suhu rata – rata 180 – 28

0 Celcius.

2) Suhu tertinggi antara pukul 12.00 – 14.00 BBWI.

3) Suhu ter-rendah antara pukul 00.30 – 03.30 BBWI.

b. Keadaan Terang

1) Matahari terbit pada pukul 05.30 BBWI

2) Matahari terbenam pada pukul 17.45 BBWI

E. Keadaan Medan

1. Permukaan Bumi

a. Disebelah utara terdapat daerah persawahan dengan kemiringan

antara 25 – 30 derajat, menurun ke sebelah timur.

Page 89: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

b. Disebelah timur terdapat daerah persawahan dengan kemiringan

antara 25 – 30 derajat, menurun ke sebelah timur.

c. Disebelah selatan terdapat daerah persawahan dengan kemiringan

antara 20 – 25 derajat, menurun ke sebelah timur. Disamping itu

terdapat daerah perbukitan dengan tingkat kemiringan atara 25 – 30

derajat.

d. Disebelah barat juga terdapat daerah perbukitan dengan tingkat

kemiringan antara 30 – 50 derajat.

2. Sungai

Di wilayah Kelurahan Cigugur terdapat beberapa sungai

diantaranya adalah :

a. Sungai Cigeureung yang melintasi wilayah Kelurahan Cigugur

tepatnya melintasi RT. 14/15/16/17/32 RW. 04/05/06.

b. Sungai Citamba yang melintasi wilayah Kelurahan Cigugur tepatnya

pada RT. 03 RW. 01

3. Sawah / Ladang

a. Sawah

Kelurahan Cigugur terdapat lahan sawah seluas ± 80 Ha yang

luasnya merupakan 26,67 % bagian dari luas wilayah Kelurahan

Cigugur. Dilihat dari segi karakteristik tanah, Kelurahan Cigugur

merupakan lahan yang subur untuk diolah dan ditanami sepanjang

tahun.

b. Ladang

Wilayah Kelurahan Cigugur terdapat lahan ladang / tegalan

yang arealnya lebih luas dari areal pesawahan dengan luas ± 83 Ha

yang sebagian besar terletak di sebelah barat. Lahan tersebut

dominan ditanami oleh ubi kayu, jagung serta sebagian besar

merupakan tanaman tahunan.

F. Mata Air

Di Kelurahan Cigugur terdapat 2 (dua) titik mata air yang debitnya

diperkirakan rata – rata ........... Ml / detik yang terletak di Balong Cigugur dan

Situ Citamba.

Page 90: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

G. Jarak Tempuh Ke Pusat Pemerintahan

a. Jarak tempuh ke pusat kota Provinsi sekitar 210 Km.

b. Jarak tempuh ke pusat kota Kabupaten sekitar 3,5 Km dengan waktu

tempuh kira – kira 25 menit dengan berjalan kaki atau 15 menit dengan

menggunakan kendaraan Angkutan Kota yaitu nomor 016 (trayek

Cisantana – Kuningan) setelah itu dilanjutkan dengan Angkutan Kota

nomor 02 (trayek Kadugede – Kuningan), atau menggunakan Angkutan

Kota nomor 10 (trayek Ancaran – Kuningan) dan Angkutan Kota nomor 04

(trayek Cirendang – Kuningan).

c. Jarak tempuh ke pusat Kecamatan 0 Km karena Kantor Kecamatan

Cigugur berdampingan dengan Kantor Kelurahan Cigugur.

Page 91: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

BAB II

KONDISI DEMOGRAFIS

A. Jumlah Penduduk

Kelurahan Cigugur dengan segala kemajemukannya terdiri dari berbagai

macam etnis dan suku bangsa serta keanekaragaman agama dan kepercayaan

hidup dengan rukun. Menurut data kependudukan Kelurahan Cigugur pada 31

Desember 2012 tercatat sebanyak 7.084 orang/jiwa, laki – laki 3.615 jiwa dan

perempuan 3.469 jiwa atau sekitar 2.413 Kepala Keluarga / KK.

B. Tingkat Kepadatan Penduduk

Luas wilayah Kelurahan Cigugur adalah 300,15 Ha dengan berbagai

penggunaannya terutama untuk lahan pertanian dan pemukiman penduduk dan

sebagainya. Maka tingkat kepadatan Penduduk di wilayah Kelurahan Cigugur

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk

Luas Wilayah

(Jiwa)

(Km2)

Kepadatan Penduduk = 7.084

300,15

(Jiwa)

(Ha)

Apabila di hitung secara Kilo Meter Persegi maka Tingkat Kepadatan

Penduduk sebagai berikut :

1 Hektar are (Ha) = 10.000 M2

10.000 M2 = 0,01 Km

2

300,15 Ha = 3.001.500 M2 itu Artinya dalan Km

2 = 3,0015 Km

2

Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk

Luas Wilayah

(Jiwa)

(Km2)

= 7.084

3,0015

(Jiwa)

(Km2)

= 2.360,1533 Jiwa/Km2

(Pembulatan menjadi) 2.360 Jiwa Per Km2

C. Komposisi Penduduk

Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2012 komposisi penduduk

Kelurahan Cigugur akan disajikan secara terperinci sebagai berikut :

Page 92: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

1. Laki-laki : .............. 3.615 orang

2. Perempuan : 3.469 orang

Jumlah : 7.084 orang

Jumlah Kepala Keluarga / KK : .............. 2.413 KK

b. Berdasarkan Kelompok Usia

1. Usia 0 s/d 3 Tahun : 452 orang

2. Usia 4 s/d 6 Tahun : 356 orang

3. Usia 7 s/d 12 Tahun : 735 orang

4. Usia 13 s/d 15 Tahun : 332 orang

5. Usia 16 s/d 44 Tahun : 3.252 orang

6. Usia 45 Tahun ke atas : 1.958 orang

c. Berdasarkan Etnis

1. Sunda : ................................ orang

2. Jawa : ................................ orang

3. Madura : …………….. orang

4. Batak : ................................ orang

5. Melayu/Minang : ................................ orang

6. Bugis/Makassar : …………….. orang

7. Timor/Maluku/Papua : ................................ orang

8. Tionghoa : …………….. orang

d. Berdasarkan Agama

1. Islam : 4.075 orang

2. Protestan : 195 orang

3. Katholik : 2.620 orang

4. Hindu : 6 orang

5. Budha : 12 orang

6. Kepercayaan : 176 orang

e. Berdasarkan Pendidikan

1. Lulusan SD / Sederajat : 1.752 orang

2. Lulusan SLTP / Sederajat : 773 orang

3. Lulusan SLTA / Sederajat : 2.764 orang

4. Lulusan Akademi / Universitas : 543 orang

5. Buta Aksara (karena lanjut Usia) : - orang

f. Berdasarkan Pekerjaan

1. PNS / TNI / POLRI : 512 orang

2. Wiraswasta / Pedagang : 210 orang

Page 93: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

3. Karyawan Swasta : 455 orang

4. Buruh : 1363 orang

5. Petani : 1932 orang

6. Peternak : 253 orang

7. Industri Kecil : 4 orang

g. Perubahan Penduduk

1. Kelahiran Rata – rata Per-tahun : 98 orang

a. Kematian Rata – rata Per-tahun : 24 orang

b. Mutasi Penduduk Pindah : 173 orang

c. Pendatang : 87 orang

(berdasarkan data kependudukan dan Kesra tahun 2012)

D. Tingkat Kesehatan Penduduk

a. Angka Kelahiran/Kematian Bayi

1. Jumlah Bayi Lahir : 98 orang

2. Jumlah Bayi Meninggal (Mati) : - orang

b. Kejadian Luar Biasa ( KLB )

1. Kasus Muntaber : - Kasus

Jumlah Meninggal : - orang

2. Kasus Demam Berdarah (DBD) : - Kasus

Jumlah Meninggal : - orang

3. Kasus Flu Burung ( AI ) : - Kasus

Jumlah Meninggal : - orang

4. Kasus Flu Babi (Swine Flu) : - Kasus

Jumlah Meninggal : - orang

c. Kematian Ibu Melahirkan

1. Jumlah Ibu Melahirkan Tahun ini : 98 orang

2. Jumlah Ibu Melahirkan,

Meninggal Tahun ini : - orang

d. Cakupan Imunisasi

1. Jumlah Balita : 622 orang

2. Jumlah Balita yang Diimunisasi : 622 orang

a) Jumlah balita yang sudah di Vaksin Polio

Polio I : 154 orang

Polio II : 154 orang

Polio III : 144 orang

Polio IV : 137 orang

Page 94: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

b) Jumlah balita yang sudah di Vaksin PDPT

DPT I : 153 orang

DPT II : 146 orang

DPT III : 142 orang

c) Jumlah balita yang sudah di Imunisasi Campak

Jumlah Balita : 137 orang

d) Jumlah balita yang sudah di Imunisasi Tetanus (TT)

TT I : 158 orang

TT II : 148 orang

e) Jumlah Balita yang sudah di Imunisasi BCG

Jumlah Balita : 156 orang

f) Jumlah Balita yang sudah di Imunisasi Hepatitis B

Hepatitis B I : 153 orang

Hepatitis B II : 146 orang

Hepatitis B III : 142 orang

e. Program Keluarga Berencana ( KB )

1. Jumlah WUS : 2.138 orang

2. Jumlah PUS : 1.367 orang

3. Jumlah Akseptor

a. I U D : 370 orang

b. M OP : 2 orang

c. M O W : 75 orang

d. Implant : 45 orang

e. Suntik : 68 orang

f. Pil : 11 orang

g. Kondom : - orang

(berdasarkan data Kasi Kesra Tahun 2012)

Page 95: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

BAB III

KONDISI SOSIAL

A. Bidang Idiologi

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Idiologi Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

merupakan satu – satunya azas yang sampai saat ini diterima oleh

masyarakat Kelurahan Cigugur.

2. Masalah Sensitif Potensi Perpecahan dan Solusinya

Masyarakat Kelurahan Cigugur yang majemuk merupakan hot spot wilayah

dengan potensi terjadinya perpecahan dan konflik terutama SARA. Tetapi

hal tersebut tidak terjadi dikarenakan adanya komunikasi dua arah antar

masyarakat baik secara individu atau kelompok selalu terjalin. Sedangkan

Pemerintah Kelurahan Cigugur melaksanakan fungsinya sebagai penengah

dan monitoring.

3. Data Radikal Kiri

Sampai saat ini Kelurahan Cigugur bebas dari Pengaruh Radikal yang

menentang Pancasila dan merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Kalaupun ada yang dicurigai terlibat dengan kejadian September

tahun 1965 maupun dengan aksi terorisme baru – baru ini maka Pemerintah

Kelurahan Cigugur dengan instansi terkait berupaya untuk melakukan

pembinaan disamping tetap melakukan tindakan – tindakan preventif.

B. Bidang Politik

1. Struktur Pemerintahan

a. Pemerintah Kelurahan Cigugur

1) Kepala Kelurahan, bernama : UJANG SUTRISNA, S.Sos.,

Pangkat / Golongan – Penata Tk. I / III.d, NIP. 19591101 198103

1 013, Umur 53 tahun dan beralamat di Gg. Siaga Ciasem

Kuningan

2) Sekretaris Kelurahan, bernama : SULKAN, Pangkat / Golongan –

Penata / III.c, NIP. 19570105 197811 1 001, Umur 56 tahun dan

beralamat di RT. 18 RW. 07 Lingkungan Puhun Kelurahan

Cigugur.

Page 96: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

3) Kepala Seksi Pemerintahan, bernama : ENTIN TINI, Pangkat /

Golongan – Penata / III.c, NIP. 19561205 197703 2 003, Umur 56

tahun dan beralamat di Kelurahan Sukamulya RT. 002 RW.001.

4) Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat, bernama : TATI SUHARTI,

S.AP, Pangkat / Golongan – Penata Tk.I/III.d, NIP. 19631209

198303 2 013, Umur 49 tahun dan beralamat di Perum Desa

Cikaso Kramatmulya.

5) Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban, bernama : KURNADI,

S.Sos., Pangkat / Golongan – Penata Muda/III.a, NIP. 19760817

200701 1 012, Umur 36 tahun dan beralamat di Kecamatan

Nusaherang.

6) Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, bernama : DAHLAN,

Pangkat / Golongan – Penata /III.c, NIP. 19590819 198003 1 006,

Umur 53 tahun dan beralamat di Kelurahan Cijoho.

Untuk meningkatkan disiplin dan kinerja terhadap tugas dan

kewajiban sebagai Aparat Abdi Negara dan Abdi Masyarakat sesuai

dengan tugas dan fungsi masing-masing serta demi lancarnya roda

pemerintahan di tingkat Kelurahan senantiasa dilaksanakan

pembinaan. Pembinaan Aparatur yang dilakukan antara lain :

Pembinaan Administrasi secara berkala dari Kecamatan Cigugur.

Rapat khusus semua Perangkat Kelurahan.

Pertemuan dan kunjungan langsung ke RT/RW/Lingkungan.

b. Aparatur yang ada di Kelurahan Cigugur sebagai berikut :

1) Kepala Kelurahan 1 Orang

2) Sekretaris Kelurahan 1 Orang

3) Kepala Seksi 4 Orang

4) Pelaksana PNS 7 Orang

5) Tenaga Sukwan 2 Orang

(daftar nama aparatur dan Struktur OrganisasiKelurahan Cigugur

terlampir)

c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan

pembangunan, sebenarnya Kepala Kelurahan mempunyai partner kerja

yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat / LPM. Berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Kelurahan Nomor : 147 / KEP.08-LPM / I / 2005

telah terbentuk susunan pengurus LPM untuk periode 2005 – 2012.

Page 97: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Kepengurusan LPM tersebut telah berakhir pada tahun 2010 dan

sampai dengan sekarang belun ada pembentukan kepengurusan LPM

yang baru.

d. Jumlah Lingkungan terdiri dari 4 Lingkungan dengan perincian

sebagai berikut:

1) Lingkungan Manis

2) Lingkungan Pahing

3) Lingkungan Puhun

4) Lingkungan Wage

5) Jumlah Rukun Warga (RW) : 13 RW

6) Jumlah Rukun Tetangga (RT) : 38 RT

(Daftar Ketua RT / RW di Kelurahan Cigugur terlampir)

2. Organisasi Politik

a. Situasi politik di Kelurahan Cigugur selama tahun 2012 tetap stabil

dan tidak terjadi gejolak yang meresahkan masyarakat, mengganggu

dan mengancam kondisi kehidupan warga masyarakat.

Keadaan ini senantiasa diupayakan dengan mengadakan pembinaan

kepada warga masyarakat dengan melibatkan aparat terkait di tingkat

Kelurahan maupun di tingkat RT / RW. Hal ini dibuktikan dengan

kondusifnya situasi politik di Kelurahan Cigugur.

b. Pada tanggal 24 Februari 2013 akan diselenggarakan diselenggarakan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Dalam rangka

menghadapi pemilihan tersebut maka Panitia Pemungutan Suara

Kelurahan Cigugur telah melakukan pendataan penduduk yang

mempunyai hak pilih yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data

Pemilih (PPDP) yang merupakan tahap awal dari proses tersebut mulai

tanggal 04 November 2012 yang kemudian ditetapkan KPU sebagai

Daftar Pemilih Sementara pada tanggal 05 Desember 2012. Daftar

pemilih sementara sebagai berikut:

Page 98: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH SEMENTARA PER TPS

PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JABAR TAHUN 2013

PPS KELURAHAN CIGUGUR

No. TPS KETUA KPPS PPDP RT

PEMILIH

TERDAFTAR

(DP4) JML

PEMILIH

TAMBAHAN

YG BLM

TERDAFTAR JML

JUMLAH

HAK PILIH JML

L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. I Drs. MULI IDI SUWARDI APANDI 30, 31 161 164 325 10 12 22 171 176 347

2. II MAMAN SUHAMAN ABDURRACHMAN 01, 02 188 181 369 11 6 17 199 187 386

3. III Drs. NONO TRENGGANA NARYO, S.Pd. 03, 04 137 152 289 2 5 7 139 157 296

4. IV Drs. IMAN TAOPIK D. HADIRIN 04, 05 153 117 270 2 3 5 155 120 275

5. V E. MANSUR OJO MARDJONO 06, 07 145 153 298 1 7 8 146 160 306

6. VI SUHARJO, SH SULAEMAN 08, 09 143 140 283 3 4 7 146 144 290

7. VII ENDA SUHENDRA, SKM. AMAN ADENTODY 11, 12 122 125 247 5 7 12 127 132 259

8. VIII Drs. AMIN NIAS OMAN ROHMANA 10, 13, 32 174 149 323 15 13 28 189 162 351

9. IX M. SUKRIATNA ADNAN 14, 15 190 182 372 10 8 18 200 190 390

10. X DJODJO ANDJAR

DJOHANTARA AGAM WASDJAM 16, 17 140 144 284 2 5 7 142 149 291

11. XI T. BASMAN TETI AGUS 18, 33 193 187 380 7 9 16 200 196 396

12. XII WAHYU ALAMSAH NANDI SUNANDI 19, 37, 38 204 186 390 2 6 8 206 192 398

13. XIII ENDANG, SS R. RUSNADI 20, 21 110 112 222 2 3 5 112 115 227

14. XIV K. SUBARMAN SANHARI 22, 23 111 104 215 4 3 7 115 107 222

15. XV RAFAEL SUWEGA, S.Pd. ASEP YUSUF RIZAL 23, 35 97 90 187 4 3 7 101 93 194

16. XVI YETI NURHAYATI, S.Pd.,

M.Pd. SALEH, S.Ag 24, 34 144 143 287 10 15 25 154 158 312

17. XVII RASJAM PETRUS SADAR 25, 36, 28 209 187 396 1 3 4 210 190 400

18. XVIII MURKANDA JOJO SUDRAJAT 26, 27 173 168 341 5 4 9 178 172 350

19. XIX U. SURIPNO, S.Pd. CARTA, S.Pd. 28, 29 164 167 331 12 10 22 176 177 353

JUMLAH 2958 2851 5809 108 126 234 3066 2977 6043

Page 99: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

Dari hasil verifikasi KPU Daerah Jawa Barat maka ditetapkan ada 5

(lima) Pasang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Kelima Pasangan tersebut seuai dengan nomor urut pilihan adalah:

1) Dikdik Mulyana AM dan Cecep Nana, ST

2) Irianto Mahfudz dan Tatang Farhanul H

3) Dede Yusuf danLex Laksamana

4) Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar

5) Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki

C. BIDANG EKONOMI

1. Sektor Pertanian

Secara umum sektor pertanian masih merupakan kegiatan ekonomi yang

paling utama dari masyarakat Kelurahan Cigugur oleh karena itu

Pemerintah Kelurahan Cigugur mengambil langkah – langkah sebagai

berikut :

a. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan dibidang pertanian dan

peternakan.

b. Memfasilitasi Kelompok Tani dalam pengajuan bantuan dari

pemerintah.

2. Sektor Hasil Produksi Daerah

Dari sektor hasil produksi daerah dalam kurun waktu satu tahun

diperkirakan perputaran uang yang ada di Kelurahan Cigugur adalah

sebagai berikut :

a. Hasil Pertanian Secara Lengkap yang mencakup Sektor Pertanian,

Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan, data terlampir.

Θ Hasil total dari sektor di atas : Rp. 926.851.250, -

b. Hasil Home Industri

1) Makanan : Rp. 54.000.000, -

2) Kerajinan Kayu/Bambu : Rp. 108.000.000, -

c. Sektor Perdagangan : Rp. 4.830.000.000, -

d. Sektor Buruh : Rp. 22.754.000.000, -

e. Sektor Jasa Angkutan : Rp. 576.000.000, -

f. Jasa Lainnya

(PNS, Kary. Swasta dll) : Rp. 14.065.000.000, -

JUMLAH : Rp. 43.314.361.250, -

Jumlah Penduduk (jiwa / orang) : 7.084

Page 100: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

Income Per Kapita / Tahun : Rp. 6.114.393, -

Per Hari : Rp. 16.752, -

Terbilang Enam Belas Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Dua Rupiah

3. Sektor Tenaga Kerja Sesuai Usia Produktif (18 – 56 Tahun)

a. Penduduk Usia 18 – 56 Tahun : 4425 orang

b. Ibu Rumah Tangga : 1107 orang

c. Pelajar / Mahasiswa : 1007 orang

d. Yang Bekerja Penuh : 1984 orang

e. Bekerja Serabutan/Tidak Tentu : 220 orang

f. Cacat dan tidak bekerja : 5 orang

g. Cacat dan Bekerja : 2 orang

4. Sektor Perdagangan

Berdasarkan Perda Nomor 2 tahun 2005 tentang organisasi dan Tata

Kerja Kelurahan, maka secara rutin senantiasa melaksanakan pemantauan

harga sembilan bahan pokok, sasaran pemantauan adalah : Barang-

barang/komoditas strategis seperti : Minyak goreng, lauk pauk, beras, gula

pasir/merah dan lain-lain, data harga sembako & barang konsumsi lainnya

terlampir.

Selama bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri

1433 serta menjelang Natal Tahun 2012 kepada para pedagang toko

dihimbau untuk tidak menjual petasan dan minuman keras.

Dalam sektor perdagangan juga senantiasa diadakan pembinaan

secara persuasif agar para pengusaha/pedagang sadar dan taat kepada

kewajiban melaksanakan tera ulang alat ukur UTTP, registrasi perijinan

maupun kelengkapan lainnya. Kegiatan tersebut rutin diselenggarakan di

Kecamatan Cigugur yang selalu dipusatkan di wilayah Kelurahan Cigugur

pada setiap tahunnya.

5. Sektor Koperasi

Di Kelurahan Cigugur terdapat 12 buah Koperasi dan diantaranya

ada yang sudah berbadan hukum dan ada yang belum.

Koperasi juga merupakan soko guru perekonomian rakyat, oleh

karena itu koperasi sangat membantu dalam mengangkat kesejahteraan

masyarakat Kelurahan Cigugur, terutama yang paling menonjol di

Kelurahan Cigugur adalah Koperasi Susu.

(Data Koperasi terlampir).

Page 101: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

6. Sektor Peternakan

Sektor peternakan merupakan salah satu mata pencaharian

masyarakan Kelurahan Cigugur baik sebagai mata pencaharian utama

maupun mata pencaharian sampingan, jenis dan produksi ternak yang ada

di Kelurahan Cigugur antara lain :

a. Sapi Perah : 3.222 ekor

b. Kerbau : 11 ekor

c. Ayam Ras Pedaging / tahun : 138.188 ekor

d. Ayam Ras Petelur : 14.000 ekor

e. Kambing : 75 ekor

f. Babi / tahun : 1.320 ekor

7. Sektor Perindustrian

Sektor industri di Kelurahan Cigugur berdasarkan hasil evaluasi

terdapat peningkatan secara kwalitas pada beberapa sub-sektor usaha kecil

dan menengah. Hal ini menunjukkan adanya keinginan dari warga

masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi kesejahteraan baik secara

individu maupun secara berkelompok.

Sektor industri yang terdapat di Kelurahan Cigugur berdasarkan

rekapitulasi data yang ada pada Pemberdayaan Masyarakat sampai dengan

akhir tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel sebagaimana terlampir.

Dalam upaya peningkatan pembangunan sektor industri baik secara

kuantitatif maupun kualitatif telah dilaksanakan melalui kegiatan

pembinaan dan penyuluhan, baik oleh Aparatur Kelurahan maupun UPTD

Dinas terkait.

Adapun pembinaan yang dilaksanakan untuk mengembangkan

sektor industri di Kelurahan Cigugur selama kurun waktu tahun 2012,

adalah sebagai berikut :

a. Pembinaan dan Pelayanan Legalitas Usaha dan Perijinan

Kegiatan yang dilaksanakan penertiban surat ijin tempat usaha,

Surat Ijin Gangguan (HO), Tanda Daftar Usaha dan Tanda Daftar

Perusahaan (TDU/TDP), Lisensi Surat Ijin Mendirikan Bangunan

(IMB) dan perijinan lainnya.

Pembinaan dan pelayanan perijinan terhadap perusahaan kecil

dan mencegah masih belum optimal, hal ini disebabkan karena masih

kurangnya kesadaran dari pengusaha / masyarakat untuk mengurus

perijinan.

Page 102: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

b. Pembinaan Produk Unggulan

Selama kurun waktu tahun 2012 di Kelurahan Cigugur terdapat

4 (empat) perusahaan yang menghasilkan produk unggulan, industri

yang ada ini menyerap tenaga kerja 50 (lima puluh) orang.

Dalam pembinaan produk unggulan ini lebih diarahkan kepada

peningkatan kualitas hasil produksi, hal ini dimaksudkan untuk

mengimbangi persaingan pasar.

c. Pemberian Dukungan Modal Usaha

Bantuan dukungan modal yang telah diberikan kepada

pengusaha kecil dan menengah di Kelurahan Cigugur selama kurun

waktu tahun 2012 untuk bantuan pengembangan pengusaha kecil dan

menengah lebih banyak diberikan bantuan modal dalam bentuk

pinjaman kredit.

Berikut data perindustrian yang terdapat di Kelurahan Cigugur :

1. Pabrik : 1 buah (Susu Pasteurisasi)

2. Huller : 6 buah

3. Home Industri

a. Tape Ketan : 3 orang

b. Kerajinan Kayu : 6 orang

(berdasarkan data Seksi Pemberdayaan dan Masyarakat tahun 2012)

8. Sektor Perbankan dan Lembaga Keuangan

Bank dan lembaga Keuangan lain di Kelurahan Cigugur

mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi

masyarakat, baik dalam penyediaan jasa dalam bidang keuangan maupun

dalam dana tabungan masyarakat.

Berdasarkan hasil pendataan sampai dengan bulan Desember tahun

2012 Lembaga Perbankan di Kelurahan Cigugur tercatat 1 (satu) buah,

sedangkan Lembaga Keuangan terlampir sesuai data Seksi Pemberdayaan

Masyarakat.

D. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

1. Sektor Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2012 komposisi

penduduk Kelurahan Cigugur akan disajikan secara terperinci sebagai

berikut :

Page 103: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

1) Laki-laki : .............. 3.615 orang

2) Perempuan : 3.469 orang

Jumlah : 7.084 orang

Jumlah Kepala Keluarga / KK : ................... 2.413 KK

Dengan rincian sebagai berikut :

Keluarga Pra-KS sebanyak : 125 KK

Keluarga KS-I (Alasan Ekonomi) : 310 KK

Keluarga KS-II : 133 KK

Keluarga KS-III : 32 KK

2. Sektor Kesehatan

a. Sarana dan Prasarana Kesehatan

1) Rumah Sakit : 1 buah

2) Puskesmas : - buah

3) Balai Pengobatan : 1 buah

4) Apotek / Toko Obat : 1 buah

5) Dokter Praktek : 2 orang

6) Bidan Praktek : 3 orang

7) Perawat : 71 orang

b. Penyakit yang menonjol adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan

Akut).

c. Organisasi Penunjang Kesehatan

1) Posyandu, dengan rincian sebagai berikut : Posyandu dengan

klasifikasi Pratama 11 buah dan Posyandu dengan klasifikasi

Madya 1 buah.

2) Desa / Kelurahan Siaga

3) Bank Darah Desa / Kelurahan

3. Sektor Kesenian dan Kebudayaan

a. Jenis Kesenian yang ada di Kelurahan Cigugur beserta tokoh kesenian

sebagaimana terlampir.

b. Kesenian yang bernuansa Islami di kembangkan oleh ibu – ibu Majelis

Ta’lim yang berupa Shalawatan.

4. Sektor Pendidikan

Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kelurahan Cigugur adalah

sebagai berikut :

Page 104: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

Berikut data di bidang pendidikan :

NO. PARAMETER KRITERIA JUMLAH ORANG / TAHUN

2011 2012

1. Pendidikan penduduk

dengan usia 15 tahun ke atas

Penduduk buta huruf - -

Jumlah penduduk tidak tamat

SD / sederajat - -

Jumlah penduduk tamat SD /

sederajat 755 737

Jumlah penduduk tamat SLTP /

sederajat 703 824

Jumlah penduduk tamat SLTA /

sederajat 764 1809

Jumlah penduduk tamat D.I 67 67

Jumlah penduduk tamat D. II 50 55

Jumlah penduduk tamat D. III 75 85

Jumlah penduduk tamat S. I 56 60

Jumlah penduduk tamat S. II 25 27

2 Wajib Belajar 9 tahun dan

putus sekolah

Jumlah penduduk usia 7 – 15

tahun / masih sekolah 1.153 1.173

Jumlah penduduk usia 7 – 15

tahun putus sekolah - -

3 Prasarana Pendidikan Jumlah Perguruan Tinggi /

Universitas 1 1

Jumlah SLTA / sederajat 2 2

Jumlah SLTP / Sederajat 3 3

Jumlah SD / Sederajat 3 3

Lembaga Pendidikan Agama

2

2

Pendidikan luar sekolah (PLS) /

non formal / kejar paket B 1 1

Lembaga pendidikan lain

(kursus / sejenisnya) 2 2

Lembaga pendidikan taman

kanak-kanak (TK) 2 2

Lembaga pendidikan PAUD 3 3

TPA 2 2

Madrasah Diniyah 1 1

Bina Iman Anak (BIA) Katholik 1 1

5. Sektor Agama dan Kepercayaan

a. Sarana keagamaan yang ada di Kelurahan Cigugur berdasarkan data

yang ada sampai akhir tahun 2012 sebagai berikut :

Mesjid : 6 buah

Langgar / Mushola : 14 buah

Majelis Ta’lim : 15 buah

TPA : 2 buah

Page 105: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

Pontren : 1 buah

Gereja : 3 buah

b. Jumlah pemeluk agama sampai dengan akhir tahun 2012 di Kelurahan

Cigugur sebagai berikut :

Islam : 4.075 orang

Protestan : 195 orang

Katholik : 2.620 orang

Hindu : 6 orang

Budha : 12 orang

Kepercayaan : 176 orang

Dalam rangka mengefisienkan kegiatan belajar mengajar di waktu

libur diadakan Pesantren Kilat dengan materi sebagai berikut : Rukun Iman

/ Islam, tarikh, Puasa, Bersuci, Sholat, membaca Al-Qur’an, Adzan dan

lain-lain.

6. Sektor Pemuda dan Olah Raga

a. Organisasi Kepemudaan yang ada di Kelurahan Cigugur secara umum

diwakili oleh Karang Taruna “Tunas Mandiri”. Disamping itu

organisasi kepemudaan lainnya adalah Remaja mesjid / musholla,

muda-mudi gereja dll.

b. Jenis olah raga yang digemari adalah Tenis Meja, Bola Voli, Sepak

Bola, Bulu Tangkis.

c. Fasilitas sarana Olahraga yang ada :

1) Lapangan Sepak Bola : 1 buah

2) Lapangan Bola Voli : 7 buah

3) Lapangan Basket : 5 buah

4) Lapangan Bulu Tangkis : 2 buah

5) Tenis Meja : 4 buah

(berdasarkan data Seksi Kesejahteraan Rakyat tahun 2012)

E. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Masalah PBB dalam pelaksanaan Otonomi Daerah sangat penting

karena PBB untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan disegala bidang.

Berdasarkan evaluasi pemasukan PBB tahun 2011 serta disesuaikan

dengan jumlah SPPT PBB Tahun 2012 yang diterima, maka nominal PBB

Kelurahan Cigugur untuk tahun 2012 ini mengalami kenaikan menjadi total

sebesar Rp. 145.915.990, - (Seratus Empat Puluh Juta Sembilan Ratus Lima

Belas Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Rupiah) yang terdiri dari :

Page 106: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

Golongan 1,2 : 5.388 SPPT Rp. 126.946.791, -

Golongan 3,4,5 : 4 SPPT Rp. 18.969.199, -

Jumlah Rp. 145.915.990, -

Realisasi Rp. 127.719.799, -

Sisa Target Rp. 18.196.191, -

Dengan prosentase keberhasilan sebesar 87,56 %

Target PBB tiap lingkungan :

Lingkungan Manis : 1282 SPPT Rp. 33.915.066, -

Lingkungan Pahing : 798 SPPT Rp. 15.577.077, -

Lingkungan Puhun : 1332 SPPT Rp. 28.367.489, -

Lingkungan Wage : 1676 SPPT Rp. 38.448.908, -

Luar Kelurahan : 132 SPPT Rp. 11.291.362, -

F. Bidang Sarana Dan Prasarana Perhubungan

1. Sarana Perhubungan / Jalan

a. Jalan Negara : 3 Km

b. Jalan Propinsi : 3 Km

c. Jalan Kabupaten : 2,5 Km

d. Jalan Desa / Kelurahan : 6 Km

2. Angkutan Darat

Jenis dan jumlah kendaraan yang melayani masyarakat Kelurahan

Cigugur yang dimiliki oleh masyarakat :

a. Truk : 13 buah

b. Angkot : 20 buah

c. Pick Up (bak terbuka) : 10 buah

d. Kendaraan Roda Empat Pribadi : 50 buah

e. Sepeda Motor : 268 buah

f. Sepeda : 100 buah

g. Motor Ojek : 48 buah

3. Depot BBM

a. POM bensin : tidak ada

b. Pangkalan Minyak tanah dengan kapasitas 2000 liter

c. Pangkalan LPG 3Kg : ada

(berdasarkan data Seksi Pemberdayaan dan Masyarakat tahun 2012)

Page 107: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

LAPORAN KINERJA LURAH CIGUGUR 2012

G. Bidang Komunikasi

1. Telekomunikasi

a. Organisasi Radio Masyarakat : Nihil

b. Wartel : nihil (sudah tutup karena perkembangan telepon seluler)

c. Warnet : 7 buah

2. Radio dan Televisi

a. Radio diperkirakan : 37 unit

b. Televisi diperkirakan : 1547 unit

(berdasarkan data Seksi Pemberdayaan dan Masyarakat tahun 2012)

H. Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Situasi Ketentraman dan Ketertiban di Kelurahan Cigugur yang

disebabkan oleh ulah manusia dapat dikendalikan dengan baik, hal ini berkat

adanya kerjasama antara aparat keamanan di tingkat Kelurahan Cigugur dengan

petugas keamanan lainnya yang selalu mengadakan pembinaan ke tingkat

RT/RW.

1. Pangkalan TNI

Di Kelurahan Cigugur terdapat pangkalan TNI yaitu Koramil 1515 dan

KAMINVET.

2. Pangkalan POLRI

Di Kelurahan Cigugur tidak ada pangkalan POLRI, sedangkan untuk

mempermudah komunikasi dengan POLSEK Cigugur yang berada di

Kelurahan Cipari ditugaskan BABINMAS POLRI.

3. LINMAS

Potensi pendukung pelaksana keamanan dan ketertiban di

Kelurahan Cigugur sampai akhir tahun 2012 antara lain sebagai berikut :

Pos Kamling 13 buah

Kasatgas Hansip 2 orang

Hansip Periode Siap 2 orang

Suskalak B 3 orang

Linmas 28 orang

Hansip Periode Siap yang telah

mengikuti Diklatsar 2 orang

(berdasarkan data Seksi Trantib tahun 2012)

Page 108: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem
Page 109: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

`

KEPALA KELURAHAN CIGUGUR

UJANG SUTRISNA, S.Sos. Penata Tk. I

NIP. 19591101 198103 1 013

KASI PEMERINTAHAN

AJUDIN NIRWAN, S.IP Penata Muda

NIP. 19780604 200801 1 003

KASI KESEJAHTERAAN RAKYAT

DADI SETIADI, S.Sos Penata Muda

NIP. 19741111 200701 1 006

KASI TRANTIB

KURNADI, S.Sos. Penata Muda Tk. I

NIP. 19760817 200701 1 012

KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

D A H L A N Penata

NIP. 19590819 19803 1 006

STAF PEMERINTAHAN

1. S A H R U D I N

STAF KESRA 1. PIPIT FITRIYANTI 2. M. HASYIM 3. AGUS SURYANA

STAF PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. A N D I 2. IRWAN’S ARISWARA, SE.

STAF TRANTIB

1. DEDEN RAMDHANA, SE.

SEKRETARIS KELURAHAN CIGUGUR

TATI SUHARTI, S.AP Penata Tk. I

NIP. 19611209 198303 2 013

STAF SEKRETARIS

1. S A S T I A H 2. A R I P I N

Page 110: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Gambar 1. Pembangunan rumah dibantu oleh warga sekitar

Gambar 2. Wawancara dengan Aang Taufik

Gambar 3. Wawancara dengan Gambar 4. Wawancara dengan

Kento Subarman Pangeran Gumirat Barna Alam

Page 111: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Gambar 5. Home Industri Gambar 6. Pabrik Susu

Gambar 7. Toko Susu Gambar 8. Home Industri

Gambar 9. Pedagang Gambar 10. Peternakan Sapi

Gambar 11. Peternakan Babi

Page 112: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

PEME RINTAH IGBUPATEN KUNINGANBAI)N KISATUN BANGSA, POTITIKDAN PIRLNDUNGN MASYARAKAT

Jl. R{1. Martadinata Telp. (0232) gT}iTgAncaranKLININGAN Kode Pos 45515

;SURAT KETERANGAN

tttomorffi1. Yang bertanda tangan di bawah ini :

NamaJabatan

Berdasarkan Surat dari

Menerangkan bahwa :

a. Nama

b. Agamac. Pekerjaan

d. Alamat

e" Maksudf. Untuk keperluang. Lamanya Kegiatan

h. Pesertai. Penanggung jawab

J. Lokasi Kegiatan

Dengan catatan :

a. Tidak . mengga.nggu keamanan dan ketertiban sesuai dengan ketentuan peraturanperUhdang undangan yang berlaku dan tidak menyimpang dari kegiatan yang telahditetHpkan;

b. Sebdlum pelaksanaan, agar terlebih dahulu berkonsultasi dengan aparat yang terkait;c. Memelihara hubungan baik dengan para Pejabat setempat dan masyarakat;d. Setelah _kegiatan berakhir, agar menyampaikan laporan kepada Bupati Kuningan melalui Kepala

Bddan Kesbang, Politik dan Linrnas Kabupaten Kuningan,

e. Sdrat Keterangan ini akan dic;abut dan dinyatakan tidak berlaku lagi apabila tidak memenuhiketefttuan yang telah ditetapkan

Sehubungan dengan maksud tersel)ut, diharapkan agar pihak yang terkait dapat memberikan bantuanfasilitas seperlunya.

Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinr/a.

Kunlngan, a) Juli2013

TEMBUSAN:1. Bupati Kuningan (sebagai Laporan);2. Camal Cigugur;3. Kelurahan Cigugur4. Paseban Cigugur5. Dekan Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

MAMAN NURACHMAN, SH.,M.SI'(epala Bidang Penguatan Nilai-nilai KebangsaanBadan Kesbang, Pol dan Linmas Kab. Kuningan

Universitas lslam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta, Nomor :

Un.01 /F.'1 /KMi.01 .3/1 065 t2O1 g, tanggat 28 Juni 201 3.

FERINALDI

lslamMahasiswa

Jl. lr. H. Juanda Nomor 95 Ciputat JakarrtaPenelitianPenyusunan Skripsi5 hari

1 (satu) orang

Dr. IWAN PURWANTO, M.Pd

Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur Kab.K':nirrgan

3.

ir\l\'os\sg))-;'

Page 113: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Nama

NtM

FakultaVJurusan

Prodi

Judul Skripsi

LEMBAR UJI RS,FERE}ISI

:Ferinaldi

:109015000014

:llmu Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan IPS

: Sosiologi

:PerubahanSmialMasya rakatCigugur (AnalisiSistem Mata

Pe nca ha rianlVlasya rakatCigugu rKuninga nJawa

Barat)

BUKU RE,FER.ENSIPARAF

PEMBIMBING

Koentjaraningrat PengantarllmuAntropologi, (Jakarta:

AksaraBaru, 1980), h. 217.

SoerjonoSoekanto, SosiologiSuatuPengantar, (Jakarta:

RajawaliPers, 2007), h.259 8.261.

Piotr Saomka, Sosiologi Perubahon Sosial, (Jakarta:

Prenada 2010), h. 83.

http ://id. wikiped ia.org/wi ki/Perubahan_sosial_budaya

SoerjonoSoekanto, SosiologiSuatuPengantar, (Jakarta:

Raj awali Pers, 200 7), h - 266, 267, 27 l, 27 2, 3 53, 282

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, PengantorSosiologi,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 201l), h. 623-

624,838,839

Hartono danAmicun Aziz llmuSosialDasm, (Jakarta:

BumiAksara, I993). h. 89-90.

Koendaraningrat PengantarllmuAnlropologi, (Jakarta:

AksaraBaru. 1980), h. 143-144.367. 368.

Page 114: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Jacobus Ranjabar, Sistem Sosial Budaya Indonesia,

(Bandung; Alfabeta 2013), h, 18.

M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar: Teori dqn

Kowep llmu Sosial, @andung: PT Eresco, 1995), h.64.

Muhammad Amin NurdindanAhmad Abrori, Mengerti

Sosiologi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 35-36

Rusmin Tumanggor, Sosiologi Dalan Perspebif Islam,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 20Aq,h.25.

I fuanu I : hflp : / I ifzanol.blo gspot. c om/ 20 I 0 / 0 6/m asyarakat-

trad i s ional-masyarakat.htrn I

(diaksespadahariJum'attanggal 08 November 2013 pukul

21.40).

Juyq PajarHatrnalndra. 2003.

TransformasiTenagaKerjaPedesaan, Surakarta Skripsi :

FISIP UNS, Cf idakditerbitkan).

Piotr Saomka Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakara:

Prenada 2010), h.l l7-l 19.

trxy J. Moleong, Me todologi P enelit ianKual ita if@andung: PT RemajaRosdakarya, 1997), h.30, 175.

Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Perelitian fusial:

B erbagai Alternat if P ende kntan, (Jakarta: Kencana, 2005),

h.166.

HusainiUsmarL PurnomoSetiady Akbar,

Metodo logi P ene litionSo sial, (lakxta: BumiAksara, 2008),

h.t8-79.

Sanapiah Faisal. Penelitian Kualitatif : Dacar-dosor don

Aplikasi. (Malang: Yayasan Asih Asah Asuh. I990), h.61.

62,77,81.

AriefSubyantoro, FX. Survarto,

Metode donTekni kPene ! itianSos ial, (Yogyakarta: CV. Andi

Page 115: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT CIGUGUR (ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29105/3/... · Dari hasil penelitian ini ditemukan perubahan sosial terhadap sistem

Offset, 2A07),h,97.

AtwarBaj ari, Me ngolah dat a dol amP e.nel i t ianKwlit at if,2013,(http ://atwarbajari.wordpress.com/20 A9 /04 / I 8l mengolah-data{alam-penel itian-kual itatit(diaksespadahariMinggutanggal 3 Februari 20 I 3 Pukul

Nasution, Me t o de P e ne I i t i an N aturol ist i k Kual i t ot if,

(Bandung: Tarsito, 1996), h.126.

Analisis Dats PenelitianKuslitotif, (Jakarta: PT

RajagrafindoPersad4 2007), h, 83.

Beni AhmadS, MetodePenelitia4 ( Bandung:Pustakasetia 2008) h.200 dan202.

Jakarta0l Desember 20 14

Drs H. Svaripulloh. M.SiNIP.19670909 200701 1033

Dosen Ponbimbing