Upload
buithien
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PPEERRUUBBAAHHAANN RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS
BBAALLIITTBBAANNGG PPRROOVVIINNSSII RRIIAAUU TTAAHHUUNN 22001144--22001199
PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jl. Diponegoro No. 24 A, Telp. 0761-7761340 Fax. 0761-27205 Pekanbaru TAHUN 2018
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. I-1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... I-1 1.2. Landasan Hukum ........................................................................... I-3
1.3. Maksud dan Tujuan ....................................................................... I-4
1.4. Sistematika Penulisan .................................................................... I-5
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ................. II-1
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ........... II-1
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah .................................................... II-21
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................................ II-38
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah ............................................................................................ II-41
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ............................. III-1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ............................................. III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ....................................................... III-2
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota ..................... III-4
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis .......................................................... III-6
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ............................................................ III-10
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN DAN STRATEGI .................................. IV-1
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ............ IV-1
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................. V-1
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ....... VI-1
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BUDANG URUSAN ............... VII-1 BAB VII : PENUTUP .............................................................................................. VIII-1
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau Berdasarkan Jabatan dan Golongan Tahun 2017 .................. II-21 Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan
Berdasarkan Pendidikan .................................................................................. II-23 Tabel 2.3 Status Kepangkatan PNS Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau Menurut Pangkat/Gol. Ruang dan Jenis Kelamin Tahun 2017 ........... II-25 Tabel 2.4 Daftar Inventaris Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Tahun 2016 .................................................................................................... II-26
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau Tahun 2010-2016 .................................................................. II-38 Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Balitbang Provinsi Riau ..................... II-40 Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah .................................................................................. III-1 Tabel 3.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi Pelayanan
Pada Balitbang Provinsi Riau ...................................................................... III-4 Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Yang Ditinjau
Dari Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten/Kota ............................................................................... III-5
Tabel 4.1 Indikator dan Target Kinerja........................................................................ IV-2 Tabel 4.2 Formulasi dan Perhitungan Indikator Kinerja ............................................. IV-2 Tabel 5.1 Matrik Prioritas Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman ................ V-1 Tabel 5.2 Strategi dan Arah Kebijakan ........................................................................ V-2 Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikator Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau Tahun 2014-2019 .................................................................. VI-4 Tabel 7.1 Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ........................................................................................... VII-1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan daerah mesti selaras dengan tujuan nasional, sebagaimana
disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Esensi dasar inilah yang dijadikan dasar dalam merencanakan
pembangunan, baik pembangunan dalam skala nasional maupun skala daerah
dalam satu sistem perencanaan pembangunan nasional.
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa setiap Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) harus memiliki Rencanan Strategis (Renstra) yang
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Renstra OPD disusun oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai
penjabaran RPJMD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta
program dan kegiatan OPD sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana kerja OPD untuk jangka waktu lima tahunan dirumuskan dalam
Rencana Strategis (Renstra) OPD. Renstra OPD merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam rangka
penyusunan dan penetapan Renstra-OPD sebagaimana diatur dalam UU Nomor
25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah bahwa Kepala OPD menyiapkan rancangan
Renstra-OPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada
rancangan awal RPJMD. Selanjutnya kepala Balitbang menyusun rancangan
RPJMD dengan menggunakan rancangan Renstra-OPD dengan berpedoman pada
Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
Berdasarkan pasal 15 ayat 4 UU Nomor 25 Tahun 2004 tersebut dapat
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | I-2
diambil suatu pemahaman bahwa penyusunan dan penetapan Renstra-OPD
merupakan suatu proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan
penetapan RPJMD. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah diamanatkan pula bahwa Renstra-OPD
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan OPD, serta
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi OPD dengan berpedoman pada RPJMD
dan bersifat indikatif.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau, Balitbang
Provinsi Riau melaksanakan fungsi penunjang penelitian dan pengembangan.
Kewajiban tersebut di samping sebagai bentuk implementasi pelaksanaan amanat
peraturan perundang-undangan juga didasarkan atas kebutuhan pembangunan
Pemerintah Provinsi Riau untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Perubahan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun
yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan indikasi
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi serta
diselaraskan dengan Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019 dan
bersifat indikatif.
Sesuai dengan tugas dan fungsi tersebut, tantangan yang dihadapi adalah
melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang penelitian dan pengembangan,
meliputi penelitian dan pengembangan kebijakan bidang pemerintahan, sosial dan
budaya, bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang ekonomi pembangunan
dan sumber daya alam, bidang penataan ruang dan pembangunan daerah dan
pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | I-3
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Perubahan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Riau disusun dengan berlandaskan pada :
1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah
Swatantra Tk.I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1646);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
4. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia
dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2012 dan
Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017
Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312);
6. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2019 sebagaimana
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | I-4
telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 (Lembaran
Daerah Provinsi Riau Tahun 2018 Nomor 1);
7. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi
Riau Tahun 2016 Nomor 4);
8. Peraturan Gubernur Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau;
1.3. Maksud dan Tujuan
Tujuan penyusunan Perubahan Renstra Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau untuk memberikan arah kebijakan perencanaan
serta penentuan prioritas penelitian dan pengembangan pada tahun 2014-2019
sehingga memudahkan untuk mencapai tujuan institusi secara terpadu, terarah,
terukur dan bersinergi dengan Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-
2019. Sedangkan maksudnya adalah sebagai berikut:
1. Teridentifikasinya gambaran tingkat layanan perangkat daerah;
2. Teridentifikasinya permasalahan dan isu strategis penelitian dan
pengembangan daerah yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Organisasi
Perangkat Daerah (OPD);
3. Teridentifikasinya kondisi dan prospek penelitian dan pengembangan daerah
yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah
(OPD);
4. Terumuskannya visi, misi, tujuan dan sasaran Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) tahun 2014-2019;
5. Terumuskannya strategi dan kebijakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
tahun 2014-2019;
6. Terumuskannya program, kegiatan dan indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif tahun 2014-2019;
7. Teridentifikasinya indikator kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
mengacu pada tujuan dan sasaran Perubahan RPJMD.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | I-5
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
BAB III : PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII : PENUTUP
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau
Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah merupakan unsur
penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
2. Tugas Pokok
Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok membantu
Gubernur melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan kebijakan teknis pada Sekretariat, Bidang Pemerintahan dan
Pengkajian Peraturan, Bidang Sosial dan Kependudukan, Bidang Ekonomi
dan Pembangunan, dan Bidang Inovasi dan Teknologi;
b) pelaksanaan tugas dukungan teknis pada Sekretariat, Bidang Pemerintahan
dan Pengkajian Peraturan, Bidang Sosial dan Kependudukan, Bidang
Ekonomi dan Pembangunan, dan Bidang Inovasi dan Teknologi;
c) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis
pada Sekretariat, Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan, Bidang
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-2
Sosial dan Kependudukan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, dan
Bidang Inovasi dan Teknologi;
d) pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah pada Sekretariat, Bidang Pemerintahan dan
Pengkajian Peraturan, Bidang Sosial dan Kependudukan, Bidang Ekonomi
dan Pembangunan, dan Bidang Inovasi dan Teknologi; dan
e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
4. Struktur Organisasi
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Riau dalam
melaksanakan tugasnya dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Riau yang dalam
melaksanakan tugas pokok dibantu oleh satu sekretaris, empat kepala bidang
dan kelompok jabatan fungsional.
Adapun rincian tugas pokok Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Riau diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur 96 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau sebagaimana diuraikan di
bawah ini :
a) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah pada bidang Penelitian
dan Pengembangan;
b) Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi
pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Subbagian
Kepegawaian dan Umum;
c) Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan mempunyai tugas
melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang
Penyelenggaraan Pemerintahan, Subbidang Pemerintahan Desa, dan
Subbidang Data dan Pengkajian Peraturan;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-3
d) Bidang Sosial dan Kependudukan mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang Sosial dan Budaya,
Subbidang Kependudukan, dan Subbidang Pemberdayaan Masyarakat;
e) Bidang Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang Ekonomi, Subbidang
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Subbidang
Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana;
f) Bidang Inovasi dan Teknologi mempunyai tugas melakukan koordinasi,
fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang Pengembangan Teknologi dan
Inovasi, Subbidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi, dan
Subbidang Diseminasi Kelitbangan;
g) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
peraturan/ketentuan yang berlaku.
Struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
digambarkan sebagai berikut:
Adapun penjabaran tugas pokok dan fungsi struktur organisasi adalah
sebagai berikut :
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-4
1. Kepala Badan
1.1 Tugas
a. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah pada bidang
Penelitian dan Pengembangan;
b. Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur.
1.2 Fungsi
a. Penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan tugas dukungan teknis,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan
pemerintahan Daerah, dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi pada Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah.
b. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan
2. Sekretaris
2.1 Tugas
a. Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan
evaluasi pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian
Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah,
dan Subbagian Kepegawaian dan Umum.
b. Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.
2.2 Fungsi
a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada
Sekretariat;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-5
c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah; dan
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan,
Sekretariat terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan Program;
2) Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang
Milik Daerah;
3) Subbagian Kepegawaian dan Umum.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.
(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas :
a) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Perencanaan Program;
b) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Perencanaan Program;
c) melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Subbagian Perencanaan Program;
d) menyiapkan bahan dan menghimpun usulan rencana
program/kegiatan dari masing-masing bidang;
e) melakukan fasilitasi penyiapan dan pelaksanaan kerjasama;
f) melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, Perjanjian Kinerja, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah unit kerja;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-6
g) melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur;
h) mempersiapkan bahan-bahan untuk pra-rapat koordinasi
dan rapat koordinasi musyawarah perencanaan
pembangunan daerah serta rapat koordinasi teknis;
i) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian
Perencanaan Program; dan
j) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(2) Kepala Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan
Barang Milik Daerah mempunyai tugas :
a) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan
Barang Milik Daerah;
b) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah;
c) melakukan urusan perbendaharaan dan akuntansi keuangan
dan aset;
d) mengelola keuangan dan penyiapan pembayaran gaji
pegawai;
e) melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis
pengelolaan keuangan dan aset;
f) menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran
barang milik daerah;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-7
g) melakukan urusan pengurusan barang milik daerah yang
berada pada penguasaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah;
h) melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan;
i) melaksanakan proses administrasi Tuntutan Perbendaharaan
dan Tuntutan Ganti Rugi;
j) melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran;
k) melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban
dan pencatatan aset;
l) melakukan fasilitasi rencana umum pengadaan barang dan
jasa unit kerja;
m) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Keuangan,
Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah; dan
n) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas :
a) merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbagian Kepegawaian dan Umum;
b) membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian
Kepegawaian dan Umum;
c) mengagendakan dan mendistribusikan surat menyurat;
d) melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian;
e) melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan,
Analisa Beban Kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan
pegawai, standar kompetensi, dan evaluasi jabatan;
f) melaksanakan proses penegakan disiplin pegawai;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-8
g) membuat laporan perkembangan kepegawaian;
h) menyelenggarakan urusan kehumasan;
i) melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
j) melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan
upacara, serta melakukan kegiatan keprotokolan dan
administrasi perjalanan dinas;
k) melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kantor
setelah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah;
l) melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor,
kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor;
m) mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data
informasi untuk kepentingan masyarakat;
n) melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian
Kepegawaian dan Umum; dan
o) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
3. Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan
3.1 Tugas
a. Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan
mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi
pada Subbidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Subbidang
Pemerintahan Desa, dan Subbidang Data dan Pengkajian
Peraturan.
3.2 Fungsi
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-9
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pemerintahan dan
Pengkajian Peraturan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan terdiri dari :
1. Subbidang Penyelenggaraan Pemerintahan;
2. Subbidang Pemerintahan Desa;
3. Subbidang Data dan Pengkajian Peraturan.
Masing-masing Sub Bidang dimpimpin oleh Kepala Sub Biadang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepada Bidang.
(1) Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan mempunyai
tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Penyelenggaraan Pemerintahan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan
c. tugas bawahan di lingkungan Subbidang Penyelenggaraan
Pemerintahan;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan meliputi aspek penyelenggaraan otonomi
daerah, pemerintahan umum, kelembagaan, ketatalaksanaan,
aparatur, keuangan dan aset daerah, reformasi birokrasi,
ketertiban dan ketentraman umum;
e. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan
penyelenggaraan pemerintahan meliputi aspek-aspek
penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintahan umum,
kelembagaan, ketatalaksanaan, aparatur, keuangan dan aset
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-10
daerah, reformasi birokrasi, ketertiban dan ketentraman
umum dan perlindungan masyarakat;
f. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang
Penyelenggaraan Pemerintahan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(2) Kepala Sub Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Pemerintahan Desa;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Pemerintahan Desa;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan Pemerintahan Desa
meliputi aspek penataan kelembagaan desa, ketatalaksanaan
desa, aparatur desa, keuangan dan aset desa, dan Badan
Usaha Milik Desa;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan
Pemerintahan Desa, meliputi aspek-aspek penataan
kelembagaan desa, ketatalaksanaan desa, aparatur desa,
keuangan dan aset desa, dan Badan Usaha Milik Desa;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang
Pemerintahan Desa; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Sub Bidang Data dan Pengkajian Peraturan mempunyai
tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Data dan Pengkajian Peraturan;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-11
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang Data
dan Pengkajian Peraturan;
c. melakukan pengelolaan data kelitbangan dan peraturan;
d. menyiapkan bahan perumusan rekomendasi atas rencana
penetapan peraturan baru dan/atau evaluasi terhadap
pelaksanaan peraturan;
e. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan data dan pengkajian
peraturan;
f. memfasilitasi pemberian rekomendasi penelitian bagi warga
negara asing untuk diterbitkannya izin penelitian oleh instansi
yang berwenang;
g. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Data dan
Pengkajian Peraturan; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
4. Kepala Bidang Sosial dan Kependudukan
4.1 Tugas
Bidang Sosial dan Kependudukan mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang Sosial dan Budaya,
Subbidang Kependudukan, dan Subbidang Pemberdayaan Masyarakat;
4.2 Fungsi
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Sosial dan Kependudukan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Sosial dan
Kependudukan;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-12
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Sosial dan Kependudukan terdiri dari:
1. Sub Bidang Sosial dan Budaya;
2. Sub Bidang Kependudukan
3. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(1) Kepala Sub Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Sosial dan Budaya;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang Sosial dan
Budaya;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang sosial dan
budaya meliputi aspek-aspek sosial, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, pendidikan, kebudayaan, kepemudaan
dan olahraga, dan pariwisata;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan di bidang sosial
dan budaya, meliputi aspek-aspek sosial, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, pendidikan, kebudayaan,
kepemudaan dan olahraga, dan pariwisata;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Sosial dan
Budaya; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
(2) Kepala Sub Bidang Kependudukan mempunyai tugas :
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-13
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Kependudukan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Kependudukan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang kependudukan
meliputi aspek-aspek kesehatan, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana, administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan di bidang
kependudukan, meliputi aspek-aspek kesehatan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Kependudukan;
dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Subbidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas:
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Pemberdayaan Masyarakat;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Pemberdayaan Masyarakat;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang pemberdayaan
masyarakat, meliputi aspek-aspek pemberdayaan masyarakat,
partisipasi masyarakat, transmigrasi, dan tenaga kerja;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan di bidang
pemberdayaan masyarakat, meliputi aspek-aspek pemberdayaan
masyarakat, partisipasi masyarakat, transmigrasi, dan tenaga
kerja;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-14
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Pemberdayaan
Masyarakat; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
5. Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan
5.1 Tugas
Bidang Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang Ekonomi,
Subbidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan
Subbidang Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana.
5.2 Fungsi
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Ekonomi dan Pembangunan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Ekonomi dan
Pembangunan;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala
kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari:
1. Sub Bidang Ekonomi;
2. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
3. Sub Bidang Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana.
Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(1) Kepala Sub Bidang Ekonomi mempunyai tugas :
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-15
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Ekonomi;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Ekonomi;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang ekonomi,
meliputi aspek-aspek penanaman modal, koperasi, usaha kecil
dan menengah perindustrian, perdagangan, dan Badan Usaha
Milik Daerah;
d. memfasilitasi serta evaluasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan
di bidang ekonomi, meliputi aspek-aspek penanaman modal,
koperasi, usaha kecil dan menengah perindustrian,
perdagangan, dan Badan Usaha Milik Daerah;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Ekonomi; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(2) Kepala Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang sumber daya
alam dan lingkungan hidup, meliputi aspek-aspek pangan,
pertanian, kelautan dan perikanan, energi dan sumber daya
mineral, lingkungan hidup, kehutanan, dan perkebunan;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan di bidang
sumber daya alam dan lingkungan hidup, meliputi aspek-aspek
pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, energi dan sumber
daya mineral, lingkungan hidup, kehutanan, dan perkebunan;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-16
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana
mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang sumber daya
alam dan lingkungan hidup, meliputi aspek-aspek pangan,
pertanian, kelautan dan perikanan, energi dan sumber daya
mineral, lingkungan hidup, kehutanan, dan perkebunan;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kelitbangan di bidang
sumber daya alam dan lingkungan hidup, meliputi aspek-aspek
pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, energi dan sumber
daya mineral, lingkungan hidup, kehutanan, dan perkebunan;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang
Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
6. Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi
6.1. Tugas
Bidang Inovasi dan Teknologi mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbidang Pengembangan
Teknologi dan Inovasi, Subbidang Difusi Inovasi dan Penerapan
Teknologi, dan Subbidang Diseminasi Kelitbangan.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-17
6.2. Fungsi
a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang
Inovasi dan Teknologi;
b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Inovasi dan
Teknologi;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.
Bidang Inovasi dan Teknologi terdiri dari:
1. Sub Bidang Pengembangan Teknologi dan Inovasi;
2. Sub Bidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi;
3. Sub Bidang Diseminasi Kelitbangan.
Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(1) Kepala Sub Bidang Pengembangan Teknologi dan Inovasi
mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Pengembangan Teknologi dan Inovasi;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Pengembangan Teknologi dan Inovasi;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang teknologi dan
inovasi;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan,
dan perekayasaan di bidang teknologi dan inovasi;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang
Pengembangan Teknologi dan Inovasi; dan
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-18
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(2) Kepala Sub Bidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi
mempunyai tugas :
a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada
Subbidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang Difusi
Inovasi dan Penerapan Teknologi;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang difusi inovasi
dan penerapan teknologi;
d. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan uji coba dan penerapan
rancang bangun/model replikasi dan invensi di bidang difusi
inovasi dan penerapan teknologi;
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Difusi Inovasi
dan Penerapan Teknologi; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Sub Bidang Diseminasi Kelitbangan mempunyai tugas :
a. merencanakan merencanakan program/kegiatan dan
penganggaran pada Subbidang Diseminasi Kelitbangan;
b. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbidang
Diseminasi Kelitbangan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan terkait jenis, prosedur
dan metode penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
bersifat inovatif, penyiapan dan pelaksanaan sosialisasi dan
diseminasi hasil-hasil kelitbangan;
d. memfasilitasi Hak Kekayaan Intelektual;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-19
e. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbidang Diseminasi
Kelitbangan; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
7. Fungsional Peneliti Dan Perekayasa
7.1. Peneliti
Sesuai Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2009 tentang
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti, peneliti mempunyai
tugas pokok meelakukan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), sesuai tingkat jabatan
fungsionalnya, yakni sebagai berikut :
a. Peneliti Pertama
- Melaksanakan kegiatan dan membuat laporan penelitian sesuai
bidangnya dibawah bimbingan dan pembinaan.
- Menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI).
- Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah secara nasional
dan internasional.
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahliannya
sesuai kepakarannya.
b. Peneliti Muda
- Menyiapkan bahan program rencana kegiatan litbang.
- Melaksanakan kegiatan dan membuat laporan litbang iptek
Sesuai kepakarannya, memperhatikan isu-isu nasional dan
international, kebutuhan pasar, pembangunan berkelanjutan.
- Menyusun KTI (karya tulis ilmiah).
- Menyebarluaskan hasil penelitian.
- Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah nasional dan
internasional.
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahliannya
sesuai kepakarannya.
c. Peneliti Madya
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-20
- Membuat program rencana kegiatan litbang.
- Melaksanakan kegiatan penelitian.
- Merumuskan konsep usulan kebijaksanaan nasional yang akan
diterapkan .
- Menyusun KTI (karya tulis ilmiah) .
- Mengarakan, membimbing dan membina pejabat peneliti
dibawahnya.
- Menyebarluaskan hasil penelitiannya.
- Mengikuti perkembangan ilmiah.
- Meningkatkan kepengetahuan, keterampilan sesuai
kepakarannya.
d. Peneliti Utama
- Membuat program rencana kegiatan litbang.
- Melaksanakan kegiatan penelitian.
- Mengevaluasi hasil litbang.
- Merumuskan konsep usulan kebijaksanaan nasional yg akan
diterapkan.
- Menyusun karya tulis ilmiah.
- Mengarahkan, membimbing peneliti dibawahnya.
- Memupuk perkembangan kehidupan ilmiah taraf nasional dan
internasional.
- Menyebarluaskan hasil penelitiannya.
- Mengikuti perkembangan ilmiah.
- Meningkatkan pengetahuan sesuai kepakarannya.
7.2. Perekayasa
Pejabat fungsional perekayasa sesuai Keputusan Kepala Badan
Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/Bppt/I/2009
Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa Dan Angka
Kreditnya, dengan jenjang jabatan Perekayasa Pertama, Perekayasa
Muda, Perekayasa Madya dan Perekayasa Utama. Fungsi dan tugas
pokok melakukan kegiatan rancang bangun/perekayasaan, sesuai
dengan tingkat jabatannya, yakni:
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-21
a. Melaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan dan pengoperasian.
b. Memimpin para enginering staff dalam melaksanakan penelitian
terapan, penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian.
Mengkoordinasikan para leader dalam melaksanakan penelitian
terapan, penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1 Sumber Daya Aparatur
Ketersediaan sumberdaya aparatur yang berkualitas dalam mengelola
suatu organisasi atau unit kerja agar dapat berjalan secara optimal merupakan hal
yang sangat diperlukan, karena keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan
sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya aparatur yang berpengetahuan,
berkemampuan, terampil dan berperilaku dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing.
Untuk melaksananakan tugas dan fungsi Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau, didukung dengan 88 orang Pegawai Negeri Sipil
dengan perincian sebagai berikut :
1). Komposisi Pegawai jika ditinjau dari jabatan dan golongan Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau.
Komposisi pegawai berdasarkan jabatan dan golongan pada tahun 2017
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1.
Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau Berdasarkan Jabatan dan Golongan Tahun 2017
No JABATAN GOLONGAN
TKS JUMLAH I II III IV
1 Kepala Badan 1 1
2 Sekretaris 1 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-22
3 Kepala Bidang Pemerintah dan Pengkajian Peraturan
1 1
4 Kepala Bidang Sosial dan Kependudukan
1 1
5 Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan
1 1
6 Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi
1 1
7 Kepala Subbagian Perencanaan Program
1 1
8
Kepala Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah
1 1
9 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum
1 1
10 Kepala Subbidang Penyelenggaraan Pemerintah
1 1
11 Kepala Subbidang Pemerintah Desa
1 1
12 Kepala Subbidang Data dan Pengkajian Peraturan
1 1
13 Kepala Subbidang Sosial dan Budaya
1 1
14 Kepala Subbidang Kependudukan
1 1
15 Kepala Subbidang Pemberdayaan Masyarakat
1 1
16 Kepala Subbidang Ekonomi 1 1
17 Kepala Subbidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
1 1
18 Kepala Subbidang Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana
1 1
19 Kepala Subbidang Pengembangan Teknologi dan Inovasi
1 1
20 Kepala Subbidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi
1 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-23
21 Kepala Subbidang Diseminasi Kelitbangan 1
1
22 Jabatan Fungsional Peneliti 6 5 11
23 Jabatan Fungsional Perekayasa 2 5
7
24 Pelaksana 1 8 22 18 49
JUMLAH TOTAL 1 8 43 36 0 88
% 1,14 9,09 48,86 40,91 0,00 100,00
Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa komposisi pegawai berdasarkan
tingkat golongan terdiri dari pegawai Golongan IV yakni sebesar 40,91%,
selanjutnya Golongan III sebesar 48,86%, Golongan II sebesar 9,09% dan
Golongan I sebesar 1,14%.
2). Komposisi Pegawai jika ditinjau dari tingkat pendidikan Badan
Penelitian Pengembangan Provinsi Riau
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan
memiliki tingkat pendidikan yang relatif memadai. Kondisi ini ditandai dengan
banyaknya pegawai yang memiliki tingkat pendidikan S1 dan S2 yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan Pendidikan
NO JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
1 Kepala Badan 1 1
2 Sekretaris 1 1
3
Kepala Bidang Pemerintah dan Pengkajian Peraturan
1 1
4 Kepala Bidang Sosial dan Kependudukan
1 1
5 Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan
1 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-24
6 Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi
1 1
7 Kepala Subbagian Perencanaan Program
1 1
8
Kepala Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah
1 1
9 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum
1 1
10 Kepala Subbidang Penyelenggaraan Pemerintah
1 1
11 Kepala Subbidang Pemerintah Desa
1 1
12
Kepala Subbidang Data dan Pengkajian Peraturan
1 1
13 Kepala Subbidang Sosial dan Budaya
1 1
14 Kepala Subbidang Kependudukan
1 1
15 Kepala Subbidang Pemberdayaan Masyarakat
1 1
16 Kepala Subbidang Ekonomi
1 1
17
Kepala Subbidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
1 1
18
Kepala Subbidang Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana
1 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-25
19
Kepala Subbidang Pengembangan Teknologi dan Inovasi
1 1
20
Kepala Subbidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi
1 1
21 Kepala Subbidang Diseminasi Kelitbangan
1 1
22 Jabatan Fungsional Peneliti
1 6 4 11
23 Jabatan Fungsional Perekayasa
4 3 7
24 Pelaksana 1 13 20 14 1 49
TOTAL 2 31 40 0 14 0 1 88
% 2,27 35,23 45,45 0,00 15,91 0,00 1,14 100,00
Dari komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikannya, terlihat
bahwa pegawai yang berpendidikan S3 : 2,27%, S2 : 35,23%, S1 : 45,45%, D3 :
0,00%, SLTA : 15,91%, SLTP : 0,00% dan SD : 1,14%.
3). Komposisi Pegawai jika ditinjau dari status kepangkatan dan jenis
kelamin pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau.
Komposisi Pegawai jika ditinjau dari status kepangkatan dan jenis
kelaminpada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau dapat dilihat
pada tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3 Status Kepangkatan PNS Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Riau Menurut Pangkat/Gol. Ruang dan Jenis Kelamin Tahun 2017
No. Pangkat/Gol. Ruang Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Pembina Utama Madya (IV/d) 2 0 2
2 Pembina Utama Muda (IV/c) 6 1 7
3 Pembina Tk.I (IV/b) 13 2 15
4 Pembina (IV/a) 10 4 14
5 Penata Tk. I (III/d) 15 5 20
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-26
6 Penata (III/c) 7 2 9
7 Penata Muda Tk. I (III/b) 0 8 8
8 Penata Muda (III/a) 2 0 2
9 Pengatur Tk. I (II/d) 0 0 0
10 Pengatur (II/c) 1 7 8
11 Pengatur Muda Tk. I (II/b) 1 0 1
12 Pengatur Muda (II/a) 1 0 1
13 Juru Tk. I (I/b) 1 0 1
14 Juru Muda (I/a) 0 0 0
JUMLAH 59 29 88
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang mencakup gedung
kantor, maka diperlukan sarana pendukung lainnya terutama yang berkaitan
dengan kegiatan kelitbangan. Kondisi yang belum terpenuhi adalah berupa daya
dukung sarana penunjang operasional.
Sarana ini penting untuk kelancaran dan efektivitas penyelenggaraan
tugas dan fungsi yang mencakup administrasi, kearsipan, perencanaan, dan
pengendalian yang membutuhkan dukungan perangkat komputer, baik yang
bersifat hardware maupun software.
Di samping itu, terdapat potensi untuk mengembangkan teknologi
informasi dalam untuk mendukung penyelenggaraan tugas umum pemerintahan,
baik untuk lembaga pemerintah maupun non pemerintah dan masyarakat umum
guna memberikan informasi pembangunan bidang penelitian dan pengembangan
daerah. Kondisi tersebut menunjukan bahwa sarana penunjang dan peralatan
kantor masih sangat minim sebagai penunjang kelembagaan yang dipergunakan
berupa aset inventaris sebagaimana tertera pada tabel 2.4 dibawah ini.
Tabel. 2.4. Daftar Inventaris Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Tahun 2016
NO SPESIFIKASI BARANG Nama/
Jenis Barang Merk/ Type
Keadaan Barang
(B/KB/RB) Jumlah Barang
1 2 3 4 5
1 packaging machine gt-4a3 Baik 1
2 packaging machine sealing machine / vrb- Baik 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-27
770
3 Station Wagon opel blazer / opel blazer Baik 1
4 Pick Up isuzu / mobil tangki Baik 1
5 Pick Up Strada triton / Strada single cab exceed 4x4 Baik 1
6 Mobil Tangki Isuzu / Mobil Tangki Baik 1
7 Sepeda Motor Honda Revo / NF. 100 TD Abu-abu Silver
Baik 7
8 Sepeda Motor honda / beat CBS Baik 1
9 kendaraan bermotor beroda dua lain lain
Power ebike / elektrik scuter
Baik 12
10 Gerobak Dorong Agro Baik 2
11 Gerobak Dorong Rajawali Baik 1
12 alat pengolahan tanah dan tanaman lain lain
Baik 1
13 Oven lokal Baik 1
14 mesin potong rumput STIHL Baik 2
15 Pengolahan Madu lokal Baik 1
16 Mesin Foto Copy dengan keras Folio Konica Minolta / Bizhub 211 Baik 1
17 Mesin Foto Copy dengan keras Folio Fuji xerox / Docu print CM305df Baik 1
18 Mesin Foto Copy dengan keras Folio Develop / Ineo 164 Baik 1
19 Mesin Foto Copy dengan keras Folio brother / mfc-j3729 Baik 4
20 Mesin Photo Copi dengan kertas biasa doble Folio
SHARP / AR-5618 Baik 1
21 Rak Besi/Metal Lokal Baik 1
22 Rak Kayu lokal Baik 1
23 Filling Besi/Metal lion Baik 1
24 Filling Besi/Metal Kresbow / 2 Top shelves W / Glas
Baik 11
25 Filling Besi/Metal lokal Baik 14
26 Filling Besi/Metal VIP Baik 1
27 Brangkas cobra Baik 1
28 Lemari Kaca lokal Baik 1
29 Lemari Makan lokal Baik 1
30 almari furnilux RB Baik 1
31 Lemari Makan lokal Baik 1
32 lemari kayu Grand Furniture / LX 807 H
Baik 1
33 Alat Penghancur Kertas krisbowl / vs 71ocd Baik 1
34 Alat Penghancur Kertas kozure Baik 2
35 Alat Penghancur Kertas SECURE / CROSS CUT Baik 2
36 Papan Nama Instansi Baik 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-28
37 Papan Tulis Baik 1
38 finger Print finger Print Baik 2
39 finger Print finger Print Baik
40 Overhead Projektor Mitsubhisi Baik 1
41 Overhead Projektor Mitsubishi / XL 30 U Baik 3
42 screan work infokus Elektrik S GV Baik 3
43 Breket dan perlengkapannya (perlengkapan LCD)
Baik 1
44 Lemari Kayu lokal Baik 2
45 Rak Kayu Baik 6
46 Rak Kayu lokal / Rak display Baik 1
47 Meja Rapat Expo Baik 2
48 Meja Rapat Logig Baik 1
49 Meja Rapat LOKAL Baik
50 Meja Resepsion Lokal Baik 1
51 Meja Tambahan lokal / lokal Baik 4
52 Meja Panjang Baik 1
53 Kursi Rapat GFM TOPIX Baik 70
54 Kursi Tamu lokal Baik 1
55 Meja Komputer Expo Baik 3
56 Meja Komputer lokal Baik 1
57 Sofa Baik 5
58 Sofa lokal / lokal Baik 5
59 Gorden Vertikal Blind / VB 7127
Baik 1
60 Gorden dimont / dimont Baik 1
61 Jam Mekanis Nagoya Baik 10
62 Jam Mekanis SEIKO Baik 15
63 Mesin Penghisap Debu Sharp Baik 2
64 Mesin Pel Krisbow / KW 18-303 Baik 1
65 Mesin Potong Rumput Daito / BC-328 A Baik 2
66 Penggaruk ember peras mop Baik 4
67 AC Standing lokal Baik 1
68 AC Split LG Baik 12
69 AC Split Panasonic Baik 10
70 AC Split 2 PK Baik 8
71 AC Split DAST / DAST Baik 3
72 AC Split 2 PK dast Baik 1
73 AC Split 1,5 PK dast Baik 1
74 AC Split POLYTRON / PAC 12VDW
Baik 4
75 AC Split POLYTRON / PAC 09LAW
Baik 4
76 AC Split AC standtng Baik
77 AC Split Sharap AH aq Sey Baik
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-29
78 Kompor Gas rinnai / ri-2rsp Baik
79 Alat Dapur vavinci Baik
80 Radio Motorola / GP. 2000 Baik 2
81 Televisi LG / Pearl black FU 1 Series Ultra Baik 6
82 Televisi Samsung / LED UA40F5500
Baik 2
83 Televisi Samsung / LED UA40F5500
Baik
84 Televisi Samsung / Plasma Baik 1
85 Televisi samsung Baik 5
86 Amplifiler Toa ZA 2120 MPU Baik 1
87 Amplifiler Toa ZA 2120 Baik 2
88 Loudspeker Toa ZS 646 R / Ceiling Speker Baik 50
89 Microphone Toa EC-100m Baik 1
90 Unit Power Supply Bravo Baik 3
91 Unit Power Supply ICA / CS 638 Baik 1
92 stabilizer 10000 stabilizer 10000 Baik 1
93 Tustel Canon Baik 1
94 Dispencer miyako Baik 7
95 Dispencer GEA / VENUS Baik 3
96 Handy Cam Sony Baik 1
97 Braket LCD Baik 3
98 alat rumah tangga lain lain (revovasi lantai 2 dan 3)
Baik 1
99 Asbak Rokok Baik 10
100 terali besi kantor Baik 1
101 Alat Pemadan/Portable Pyromax Baik 10
102 personal komputer lain lain Acer / P Series Baik 1
103 personal komputer lain lain IBM / Server Baik 1
104 personal komputer lain lain Acer Aspire / P.4 Baik 6
105 personal komputer lain lain Acer Veriton Baik 2
106 personal komputer lain lain LG Baik 1
107 personal komputer lain lain Acer Veriton Baik 1
108 personal komputer lain lain HP Paviliun / G3630i Baik 6
109 Personal Computer Unit Evern / Raon Baik 1
110 Personal Computer Unit Lenovo / A58 RS2 Baik 1
111 Personal Computer Unit acer aspire / Z 5761 Baik 2
112 Personal Computer Unit Dell Vostro / All in one 360
Baik 5
113 Personal Computer Unit Hewlett-Packa rd/HP / 202 G1MT Baik 20
114 Personal Computer Unit lenovo / ideacentre c20 all in one Baik 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-30
115 Personal Computer Unit Lenovo/F0B4 Baik 2
116 Personal Computer Unit Asus Baik 4
117 Lap Top zenbook / ux303ub Baik 2
118 Note Book Acer Travel Baik 2
119 Note Book Sony Vaio Baik 4
120 Note Book Toshiba SA M300 Baik 2
121 Note Book Sony Vaio / VPCS123FG- Black
Baik 4
122 Note Book Apple inc/MacBook Air / MC968Z A/A Baik 1
123 Note Book Sony Vaio / S Baik 4
124 Hard Copy Console HP.Laser Jet Baik 1
125 Hard Disk transcend / 1 TB Baik 3
126 Hard Disk transcend / 500 GB Baik 2
127 Hard Disk TOSHIBA Baik 12
128 Peralatan Komputer Mainframe Baik 6
129 Peralatan Komputer Mainframe portable mini / speker Baik 1
130 Peralatan Komputer Mainframe transcend/Tos hiba Baik 1
131 Peralatan Komputer Mainframe toshiba/transc end Baik 1
132 Scanner CANON Baik 3
133 Scanner Brother 2100 Baik 2
134 Printer epson L220 Baik 2
135 Printer Laser Jet / 1010 Baik 1
136 Printer HP Laser Jet / 1020 Baik 2
137 Printer Canon Pixma / iP 1880 Baik 2
138 Printer Canon Laser / LBP 2900 Baik 2
139 Printer HP Laser Jet / P 1006 Baik 5
140 Printer Xerox / Phaser 3124 Baik 1
141 Printer Brother / DCP-125 Baik 1
142 Printer Brother / MFCJ5910DW Baik 1
143 Printer Canon pixma / iP 3680 Baik 3
144 Printer Brother / MFCJ430W Baik 3
145 Printer brother Baik 2
146 Printer epson Baik 1
147 Printer HP laserjet Baik 8
148 Printer epson / l220 Baik 11
149 peralatan jaringan lain lain Baik 9
150 peralatan jaringan lain lain PVC / 5/8 4 M Baik 1
151 peralatan jaringan lain lain COAXIAL Baik 1
152 peralatan jaringan lain lain NYMHZ Baik 1
153 peralatan jaringan lain lain ICA CE 1200 Baik 4
154 peralatan jaringan lain lain Acces Poin PRN 2001
Prolink Baik 4
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-31
155 peralatan jaringan lain lain Cable UTP Baik 1
156 Meja Kerja Pejabat Eselon II paou / lokal Baik 1
157 Meja Kerja Pejabat Eselon III Expo Baik 5
158 Meja Kerja Pejabat Eselon III lokal / lokal Baik 5
159 Meja Kerja Pejabat Eselon IV CASERINI / FUTURE Baik 2
160 Meja Kerja Pegawai Non Struktural Lokal Baik 11
161 Meja Kerja Pegawai Non Struktural LOKAL Baik 30
162 Meja Kerja Pegawai Non Struktural MM051 Baik 1
163 Meja Kerja Staf lokal Baik 1
164 Meja Pelayanan (Front Office) paou / lokal Baik 1
165 Meja Pelayanan (Front Office) LOKAL Baik 2
166 Kursi Kerja Pejabat Eselon II Direktur chair / Type 608
Baik 1
167 Kursi Kerja Pejabat Eselon II PAOU / lokal Baik 1
168 Kursi Kerja Pejabat Eselon III Direktur chair / Type R 999 Black Baik 5
169 Kursi Kerja Pejabat Eselon III lokal / lokal Baik 5
170 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV Direktur chair / Type R988HDAM Baik 3
171 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV brother Baik 2
172 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural Comforpro Baik 71
173 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural Manajer M.09 Baik 1
174 Kursi Rapat Pejabat Lain paou / lokal Baik 10
175 Kursi kerja pejabat lain lain GFM TOPIX Baik 45
176 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Eselon III
Baik 1
177 Lemari Buku untuk Pejabat Eselon III LOKAL Baik 5
178 Lemari Buku untuk Perpustakaan Baik 3
179 Lemari Buku untuk Perpustakaan uk 353x4, 5x220
lokal Baik 1
180 Lemari Buku untuk Perpustakaan LOKAL Baik 1
181 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis uk 120x1, 80x50 cm
Lokal Baik 3
182 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis uk 70x120x50cm
Lokal Baik 6
183 lemari dan arsip pejabat lain lain LOKAL Baik 9
184 Proyektor + Attachment NEC / M402W Baik 1
185 Proyektor + Attachment Sony DX 127 Baik 1
186 Audio Mbding Portable Toa / TS. 802 Baik 7
187 peralatan audio amplifier wireless Pw-1268 (double) Baik 1
188 Audio Mbding Portable Toa / TS. 802 Baik 1
189 Audio Video Selector Baik 1
190 kamera Baik 1
191 Microphone/Wireless Mic shurf / U720 Baik 2
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-32
192 Microphone/Wireless Mic Chairman Krezt Baik 1
193 Microphone Floor Stand telescopic boom Baik 2
194 Microphone Floor Stand hercules stand Baik 2
195 Microphone Floor Stand delegate krest Baik 1
196 Battery Charger Toa / BC.900 Baik 1
197 Control Unit HF TS 800 Baik 1
198 Power Amplifier martin roland / PAD-081 Baik 1
199 Chairman/Audio Comference Toa Baik 1
200 Microphone Table Stand Toa / TS.903 Baik 9
201 peralatan studio visual lain lain Baik 3
202 peralatan studio visual lain lain power cable / cable Baik 1
203 peralatan studio visual lain lain instalaion project / upah jasa
Baik 1
204 peralatan studio visual lain lain hero Baik 1
205 peralatan studio visual lain lain cable / jack Baik 1
206 peralatan studio visual lain lain Asheley Baik 2
207 keyboard/organ YAMAHA/ PSR 950 Baik 1
208 breket LCD/TV breket LCD/TV Baik 1
209 peralatan studio visual lain lain Cable VGA / VGA Baik 1
210 peralatan studio visual lain lain D-light Baik 1
211 overhead projector (OHP/LCD) SONY / ECO255 3200 Baik 1
212 mic conference mic delegate Baik 1
213 instalasi audio bahan dan material Baik 1
214 Power Supply Toa / BP.900 Baik 9
215 Power Supply Krezt Conference Baik 1
216 Photo Tustel canon / 700D Baik 1
217 Layar Film SONY Baik 1
218 speker portable aubern Baik 1
219 Sound System Kret Germany / Was 03 A Baik 1
220 Wireless Amplifier zgw / 810 HS Baik 1
221 Receiver STLA/HF (FM) Toa Baik 1
222 alat keamanan lain lain EDGE EGA / 16 AHD Baik 1
223 Alat Keamanan lain lain EDGE AHD INDOOR KAMERA / EG 1,2 M Baik 8
224 alat keamanan lain lain EDGE AHD / OUTDOOR KAMERA EG1,2M
Baik 8
225 alat keamanan lain lain POWER SUPLY Baik 1
226 alat keamanan lain lain SEAGATE Baik 1
227 alat keamanan lain lain LCD MONITOR / CCTV
Baik 2
228 alat keamanan lain lain CABLE / RG6 Baik 5
229 alat keamanan lain lain CONSUMTAB LE / MATERIAL Baik 1
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-33
230 alat keamanan lain lain SURGE Baik 1
231 alat keamanan lain lain INSTALASI / CCTV Baik 16
DAFTAR INVENTARISASI BARANG STP- PURIBANGTEK HINGGA AKHIR BULAN MEI 2016
No Lokasi Jenis Barang
/ Nama Barang
Jumlah Barang Merk / Model/Tahun
Keadaan Keterangan Jumlah Satuan Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
I RUMAH JAGA Motor / Sepeda Listrik
1 unit Kurang Baik
Ban dalam tidak tersedia
II GEDUNG PENGELOLA
A Ruang Tamu Meja tamu 1 buah Bahan Karet Baik Ruangan tamu, dapur,
Kursi 6 buah Baik dan ruang pengelola belum
dipasang teralis, sehingga
B Laboratorium Meja Preparasi
1 buah Baik aset ditumpuk di lab
Penggalengan Ikan Exhausting 1 buah Baik penggalengan ikan
Seaming 1 buah Baik
Sterilization 1 buah Baik Air tidak mengalir
Bak Pendingin
1 buah Baik karena pompa rusak
Meja Dorong Stainles
1 buah Baik
Rak Karantina
1 buah Baik Listrik masih isi pulsa, sum
Lemari Besi 1 buah Baik ber listrik bisa ditarik dari
Lemari Kayu 1 buah Baik belakang
Meja Kayu 1 buah Baik
Wastafel 1 buah Baik Kunci pintu dan jendela
Kompor Gas 1 buah Baik perlu diganti, karena
Tabung Gas 2 buah Baik banyak yang rusak
Meja dorong plastik
1 buah Krisbow Baik
Racun Api 1 buah Affar Baik
Papan tulis 1 buah Baik
Napan stainless
3 buah Baik
Dandang 2 buah Halco Baik
Rak sepatu 2 set Baik
Box plastik 2 buah Smack Baik
Kursi plastik 4 buah Baik
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-34
Blender 1 buah Cosmos Baik
1 2 3 4 5 6 7 8
Kompor Semi Profesional
1 set Rinnai 2 burn Baik
Selang & Regulator
2 set Quantum Baik
Kuali Alma 3 buah Diamond Baik
Piring Ceper 12 buah Baik
Soup plate 13 buah Indokeramik Baik
Supra Super Steamer 36 cm
1 set Baik
Stand Mixer 625
1 buah Miyako Baik
Ember + tutup 100 liter
2 set Paco Baik
Soup spoon 1 buah Shuma s/s Baik
Turner W/hole
1 buah Shuma s/s Baik
Soup ladle A 23
1 buah Shuma s/s Baik
Oxone 2 pcs knife +culting board
1 buah Baik
Ceramik khife "4"
1 buah Baik
Chopper 8" 1 buah Baik
Sodet Hyl 2 buah Baik
Kuali hitam new 40 cm
1 buah Baik
Chopping board chervo
1 buah Baik
Sendok makan
1 lusin Doll Baik
Garpu makan 1 lusin Doll Baik
Measuring Cup 1 liter
1 buah Baik
Baskom tinggi malaysia
2 buah Baik
Kompor besi "low presure"289
1 buah Rinnai Baik
Blender 151 GF
1 buah Miyako Baik
Panji jumbo lux+tutup
1 buah Vavinci Baik
Nampan polos 50 cm
2 buah Daichi Baik
Baskom steel 34 cm
2 buah Butterflay Baik
Panci masak 28 cm
1 buah Horse brand Baik
Cup+soucer / bima lis mas
3 set Baik
Cup + soucer 1 set Baik
Saringan 28 cm
1 buah Houyu Baik
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-35
Cup measuring 160Z
1 buah Pyrex Baik
Cup measuring 320Z
1 buah Pyrex Baik
1 2 3 4 5 6 7 8
Manual Cup Sealing Machine
1 buah 2015 Baik
Rolling Box 110 liter
1 buah 2015 Baik
Rolling Box 150 liter
1 buah 2015 Baik
Power Pack Vacum
1 buah Type DZ-280, 2015
Baik
Quad Peniris Minyak, kap 5 kg
1 buah 2015 Baik
Gas deep prayer fomach
1 buah 2015 Baik
Kukur kelapa elektro
1 buah 2015 Baik
C Dapur Lemari Penyimpan
2 set ukuran 150x60x240
Baik
D Ruang Rapat Meja rapat panjang
1 set Baik
Kursi biru 11 buah Baik
Kursi coklat 4 buah Kurang baik
Meja kecil 3 buah Baik
Komputer 1 set Baik
Alat pengemasan (for metal cup)
1 set 2015 Baik
Alat pengemasan mesin sealer
1 set 2015 Baik
Pompa air 2 buah Shimizu, Balitbang PU
Baik
E Gudang Sementara Tangki air 1 buah Baik Akan dipindahkan ke
(Depan ruang tamu) Tempat tidur 2 unit Baik salah satu ruangan
Rencana dijadikan pada rumah contoh
ruang pengelola
III LABORATORIUM Kursi tamu 6 buah Vallian, 2013 Baik Bangunan laboratorium
Meja tamu 1 buah Baik belum
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-36
dipasang teralis
Jam dinding 1 buah Yanmar Rusak rawan untuk kehilangan
Filling Cabinet
2 set VIP, 2014 Baik
Papan tulis 1 buah Sakura, 2014 Baik
AC 1 buah Aux, 2012 Rusak berat
Lemari kayu 1 set Melodi, 2012 Baik
1 2 3 4 5 6 7 8
Gerobak dorong
1 buah Arco, 2016 Baik
Mesin parut kelapa
1 set Qyushu, 2016 Baik
Genset 1 buah Tanika, 2015 Baik
Semprot racun
1 set Solo425 Baik
Cangkul 2 buah Baik
Kompresor 2 unit Baik
Parang 2 buah Baik
Frezer 1 buah Omidea Baik
Microscop 1 buah Smic, 2013 Baik
Minitor TV 1 buah LG, 2013 Baik
Meja 3 buah Lokal, 2013 Baik
Meja cuci piring
1 set 2013 Baik
Pompa Air 1 buah Shimizu, 2013 Baik
Tangki Air 1 buah Baik
Hand Traktor 1 unit Data masuk 15 Juni 2016
IV FITOBIOREAKTOR Fitobireaktor 500 liter
1 set 2013 Baik Motor rusak
MIKROALGAE Fitobireaktor 20 liter
1 set 2013 Baik
Fitobireaktor 3000 liter
1 set 2013 Baik
Unit Fermentor
1 set 2015 Baik Baru tahap setting
V PILOT PLANT BIOETANOL
Kompresor 1 set Swam, 2014 Baik Alat bioetanol, baru tahap
Unit Fermentor
1 set 2013 Baik Setting
Unit Destilasi 1 set 2013 Baik Gedung tidak berpintu
Alat pemanen 1 set 2013 Baik rawan kehilangan
Mesin sirkulasi air
1 set 2013 Baik
Mesin potong rumput
2 buah Still , Firman Baik
VI LABORATORIUM Kolam plastik 19 buah 2015 Baik Kondisi bangunan
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-37
hampir
IMMUNOLOGI AIR RAWA
Tangki Air 1 set 2015 Baik roboh, sementara diguna-
kan penyangga dari kayu
1 2 3 4 5 6 7 8
VII RUMAH CONTOH Type 36 2 unit 4 kamar, 2015 Baik Listrik dan Air bersih
Type 36 Tingkat (2 lantai)
8 unit 16 kamar, 2015
Baik belum ada
Belum dipasang teralis
Meubel tidak ada
Ada sebagian kamar bagian
luar yang berlubang
perlu dipasang kanopi
VIII POHON KELAPA Bagian Depan (dari kolam-spi
435 batang
depan)
Bagian belakang
400 batang
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-42
2.4 Tantangan dan Peluang Pelayanan Perangkat Daerah
Adapun tantangan dan peluang pelayanan Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau dalam menajalankan tugas dan fungsinya dapat
digambarkan pada tabel berikut:
1. Tantangan
a. Kompleksitas kebutuhan dan permasalahan masyarakat yang harus dijawab
melalui penelitian dan pengembangan.
b. Kurangnya hasil penelitian yang diimplementasikan perangkat daerah.
c. Komitmen untuk menjadikan kegiatan penelitian (riset) sebagai pilar
terdepan masih dalam tataran normatif.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, sementara
secara kelembagaan belum tersedia sarana dan prasarana pendukung yang
memadai.
e. Persepsi terhadap manfaat penelitian dan pengembangan belum sepenuhya
menggambarkan kondisi yang diharapkan.
f. Belum memiliki tenaga peneliti yang memadai dari sisi kuantitas dan
kualitas.
g. Belum mampu memperoleh dana APBN dan swasta.
h. Belum memanfaatkan lahan seluas 32 Ha sebagai pusat riset dan inovasi.
i. Belum memiliki data base hasil kelitbangan dan potensi keunggulan daerah
untuk penguatan SIDa
2. Peluang
a. Memanfaatkan lahan seluas 32 Ha di UPT Riau STP sebagai pusat riset dan
inovasi.
b. Inovasi yang dihasilkan dapat mempercepat pembangunan Povinsi Riau
c. Hasil kelitbangan menjadi sumber data dan potensi keunggulan daerah
d. Adanya kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan dengan
Perguruan Tinggi dan sejumlah lembaga penelitian dan pengembangan di
tingkat Pusat;
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | II-43
e. Penerapan otonomi daerah dan era globalisasi yang menuntut diperlukannya
hasil-hasil penelitian dan pengembangan sebagai bahan perumusan
kebijakan daerah.
f. Kesadaran perlunya litbang dalam menentukan kebijakan daerah dan dalam
pengembangan potensi daerah.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-1
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau dihadapkan kepada permasalahan yang harus segera
diatasi guna meningkatkan penyelenggaraan tugas pemerintah daerah yang
meliputi penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat. Permasalahan dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Belum memadaiknya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia untuk
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai
penunjang penelitian dan pengembangan;
2. Belum optimalnya fungsi UPT Riau STP
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahaan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
1 Komposisi SDM Peneliti/Perekayasa
Belum memadainya komposisi SDM peneliti/perekayasa terhadap seluruh disiplin ilmu untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai penunjang penelitian dan pengembangan
Komposisi SDM Peneliti/Perekayasa belum memadai
2 Belum banyaknya wirausahawan baru melalui inkubasi bisnis
Belum optimalnya fungsi UPT Riau STP
Fungsi UPT Riau STP belum optimal
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-2
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Memperhatikan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang
yang ada di Provinsi Riau serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka Visi Pemerintah Daerah Provinsi Riau 2014-2019
dirumuskan dalam Perubahan RPJMD adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya
melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya
lapangan kerja serta pemantapan aparatur”
Makna yang terkandung dalam misi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Maju : Tersedia sarana dan prasarana pelayanan publik
yang baik dan berkualitas serta berteknologi
tinggi yang dapat menjangkau seluruh lapisan
masysarakat;
Sejahtera : Terciptanya kondisi masyarakat yang makmur,
aman dan nyaman serta merata dari segala aspek
ekonomi, sosial, politik, hukum dan keamanan;
Berbudaya Melayu : Merupakan upaya terus-menerus untuk menggali
dan menerapkan nilai-nilai budaya Melayu
sebagai jati diri dan menjadi roh bagi perilaku
masyarakat dan pemerintah dalam karsa dan
karya pembangunan dalam menjadikan Provinsi
Riau sebagai pusat budaya melayu;
Berdaya saing : Suatu kondisi Pemerintah dan Masyarakat yang
tangguh, unggul dan memiliki kemampuan untuk
tumbuh dan berkembang terhadap dinamika
perubahan dengan tetap berpegang pada nilai-
nilai budaya, tatanan sosial yang agamis;
Menurunnya kemiskinan : Suatu kondisi masyarakat yang mampu
memenuhi kebutuhan hak-hak dasarnya untuk
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-3
mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan yang layak dan bermartabat;
Lapangan kerja : Tersedianya peluang dan kesem-patan bagi
angkatan kerja melalui kemitraan antara
pemerintah, swasta dan masyarakat;
Pemantapan Aparatur : Meningkatkan profesionalisme dan etos kerja
dalam memberikan pelayanan prima menjalankan
fungsi pemerintahan.
Untuk mewujudkan visi tersebut melalui efektivitas dan efisiensi dalam
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, maka ditetapkan misi pembangunan
Provinsi Riau yang di dalamnya mengandung gambaran tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai pada tahun 2019.
Misi yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Riau untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan daerah diantaranya adalah :
1. Meningkatkan pembangunan infrastuktur;
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan;
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan;
4. Menurunkan kemiskinan;
5. Mewujudkan pemerintahan yang handal dan terpercaya serta pemantapan
kehidupan politik;
6. Pembangunan masyarakat yang berbudaya melayu, beriman dan bertaqwa;
7. Memeperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan;
8. Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
pariwisata;
9. Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-4
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota
Sesuai dengan sasaran strategis Kementrian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yaitu Meningkatnya relevansi, kuantitas
dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek
dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa, maka arah kebijakan
pembangunan Iptek adalah meningkatnya kapasitas Iptek yang dijabarkan sebagai
berikut:
1. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan
penerapan Iptek yang mendukung:
a. daya saing sektor produksi barang dan jasa;
b. keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta
c. penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.
2. Meningkatnya ketersediaan faktor input bagi penelitian, pengembangan
dan penerapan Iptek yang mencakup SDM, sarana prasarana,
kelembagaan, jaringan, dan pembiayaannya.
3. Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di
setiap provinsi.
Sasaran dalam Renstra Balitbang Provinsi Riau juga memiliki tujuan
untuk pencapaian visi misi pembangunan nasional yang sesuai dengan yang
dijabarkan dalam sasaran Renstra Kemenristekdikti. Beberapa faktor penghambat
dan pendorong dari sisi pelayanan Balitbang dijelaskan dalam Tabel 3.2 berikut
ini :
Tabel 3.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi Pelayanan
Pada Balitbang Provinsi Riau
Permasalahan Pelayanan Balitbang
Faktor yang Mempengaruhi
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3)
Belum memadaiknya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai penunjang penelitian dan pengembangan
Jumlah SDM belum terpenuhi & kurangnya diklat/workshop/beasiswa pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM
Usulan penambahan formasi peneliti & perekayasa kepada Menpan-RB, memperbanyak diklat dan meningkatkan pendidikan formal melalui tugas belajar
Belum optimalnya fungsi UPT Riau STP
Kurangnya dukungan regulasi terhadap 4 fokus kegiatan UPT Riau STP
Membentuk Pokja percepatan pengembangan UPT Riau STP, memperkuat kelembagaan UPT Riau STP dan meningkatkan kerjasama dengan stakeholder
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-5
Adapun permasalahan pelayanan perangkat daerah yang ditinjau dari
sasaran jangka menengah Renstra K/L dan renstra perangkat daerah
Kabupaten/Kota dijabarkan sebagaimana tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Yang Ditinjau Dari Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota
Sasaran Renstra Kemenristekdikti
Permasalahan Pelayanan Balitbang Riau dan Balitbang/Bappeda
Kabupaten Kota
Faktor yang Mempengaruhi
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya hasil
penyelenggaraan penelitian,
pengembangan dan penerapan
Iptek yang mendukung; daya
saing sektor produksi barang
dan jasa; keberlanjutan dan
pemanfaatan sumber daya
alam; dan penyiapan
masyarakat Indonesia
menyongsong kehidupan
global
2. Meningkatnya ketersediaan
faktor input bagi penelitian,
pengembangan dan penerapan
Iptek yang mencakup SDM,
sarana prasarana,
kelembagaan, jaringan, dan
pembiayaannya
3. Terbangunnya 100 Techno
Park di kabupaten/kota, dan
Science Park di setiap provinsi
1. Belum memadaiknya kuantitas
dan kualitas sumber daya
manusia untuk
mengoptimalkan pelaksanaan
kegiatan penelitian dan
pengembangan sebagai
penunjang penelitian dan
pengembangan
2. Belum optimalnya fungsi UPT
Riau STP
1. Jumlah SDM belum
terpenuhi & kurangnya
diklat/workshop/beasiswa
pendidikan untuk
meningkatkan kualitas
SDM
2. Kurangnya dukungan
regulasi terhadap 4 fokus
kegiatan UPT Riau STP
1. Usulan penambahan
formasi peneliti &
perekayasa kepada
Menpan-RB,
memperbanyak
diklat dan
meningkatkan
pendidikan formal
melalui tugas
belajar
2. Membentuk Pokja
percepatan
pengembangan UPT
Riau STP,
memperkuat
kelembagaan UPT
Riau STP dan
meningkatkan
kerjasama dengan
stakeholder
Sasaran strategis Kemenristek tersebut tentu perlu mendapat dukungan
dari daerah untuk dapat mencapai tujuan nasional yang diharapkan. Demikian
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-6
juga dengan Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau harus memiliki tujuan
untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional tersebut.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Provinsi Riau pertama kali menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) pada Tahun 1991 dan disahkan menjadi Peraturan Daerah Provinsi Riau
melalui Perda Nomor 10 Tahun 1994, dengan masa berlaku selama 15 tahun
yakni tahun 1994 hingga tahun 2009. Dengan terbitnya Undang-Undang Penataan
Ruang dan adanya pemekaran Provinsi Riau dengan Provinsi Kepulauan Riau
menyebabkan terjadinya perubahan pola dan struktur ruang Provinsi Riau,
sehingga diperlukan revisi terhadap Perda Tata Ruang tersebut. Meski RTRW
Propinsi Riau 1994 - 2009 telah habis masa berlakunya, namun hingga saat ini
Rancangan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Riau masih dalam tahap finalisasi
oleh DPRD Provinsi Riau untuk ditetapkan menjadi Perda. Meskipun demikian,
perencanaan pembangunan wilayah Provinsi Riau telah diselaraskan dengan
rancangan RTRW dimaksud dengan aspek struktur danpola ruang telah mengacu
pada RTRW Nasional dan RTR Pulau Sumatera.
Penataan ruang merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan
pembangunan sekaligus juga merupakan produk yang memiliki landasan hukum
untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah. Melalui instrumen ini pula
maka daya dukung lingkungan dari suatu wilayah menjadi pertimbangan yang
sangat penting dalam rangka perwujudan wilayah Provinsi Riau sebagai pusat
pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang diharapkan.
Dalam rancangan RTRW Provinsi Riau 2016-2035, telah dirumuskan
rencana sistem perkotaan yang meliputi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp), serta Pusat
Kegiatan Lokal (PKL). Selain itu juga telah diintegrasikannya Proyek Strategis
Nasional (PSN) yang ada di Provinsi Riau serta ditetapkan beberapa kawasan
strategis nasional, kawasan strategis provinsi, dan kawasan strategis
kabupaten/kota yang dalam upaya perwujudannya memerlukan perhatian khusus,
baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-7
Rencana Tata Ruang
Wilayah (RT/RW)
Prov. Riau
Permasalahn
Pelayanan Balitbang
Faktor Yang Mempengaruhi
Penghambat Pendorong
1 2 3 4
Pekanbaru-Dumai
diarahkan sebagai Pusat
Kegiatan Nasional
(PKN)
- Ranperda RTRW
Provinsi Riau belum
ditetapkan.
Posisi strategis yang
berada di tengah pulau
Sumatera dan jalur
pelayaran internasional
Selat Malaka sebagai
pusat perdagangan dan
industri hasil olahan
sektor perkebunan dan
kehutanan serta hasil
galian minyak bumi dari
Kabupaten Bengkalis
dan Rokan Hilir.
Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) diarahkan pada
setiap ibukota
Kabupaten, meliputi
Bangkinang, Pasir
Pangairan, Bagan Siapi-
api, Pangkalan Kerinci,
Teluk Kuantan,
Bengkalis, Siak Sri
Indrapura, Rengat, dan
Tembilahan. Sedangkan
Pusat Kegiatan Wilayah
promosi (PKWP)
diarahkan pada Selat
Panjang, Kuala Enok
dan Tanjung Buton.
Belum optimalnya
pengkajian/penelitian
kewilayahan terpadu
Jumlah fungsional
peneliti yang belum
memadai
Potensi sebagai pusat
perdagangan dan jasa,
pusat pemerintah
kabupaten serta sebagai
kawasan pengembangan
industri, pariwisata,
kehutanan, perkebunan
dan pertanian dan
pertambangan.
Pusat Kegiatan Lokal
(PKL) diarahkan pada
Ujung Tanjung; Ujung
Batu, Sungai Pakning,
Bagan Batu, Duri,
Perawang, Air Molek,
Sungai Guntung, Sungai
Apit, dan Pulau Kijang.
Tidak optimalnya
koordinasi antar
SKPD/Instansi sehingga
kesesuaiaan rencana
dengan implementasi
masih rendah.
Hasil pengendalian dan
evaluasi penataan ruang
kurang berkontribusi
sebagai acuan penelitian.
Potensi sebagai kawasan
pengembangan
permukiman, industri
perkebunan,
pertambangan dan
migas, pertanian,
perikanan, pariwisata
serta pusat perdagangan
dan jasa.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-8
Kawasan strategis
propinsi, meliputi
Kawasan Strategis Duri
– Dumai – Rupat, Selat
Panjang dan sekitarnya,
Kuala Enok, Kawasan
Industri Tenayan,
Kawasan Industri
Tanjung Buton,
Kawasan Istana Siak Sri
Indrapura dan
sekitarnya, Kawasan
Candi Muara Takus dan
sekitarnya, Kawasan
Strategis PLTA Koto
Panjang.
Belum optimalnya
perencanaan
kewilayahan terpadu.
Jumlah fungsional
peneliti yang belum
memadai
Kawasan ini memiliki
pengaruh yang sangat
penting dalam lingkup
provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya
dan/atau lingkungan.
Pelaksanaan KLHS evaluasi RPJMD Provinsi Riau mengacu pada Pasal
15 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bahwa mewajibkan pemerintah daerah melaksanakan kajian
lingkungan hidup strategis dalam penyusunan atau evaluasi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau resiko lingkungan hidup. Selanjutnya sesuai Pasal 26
Permendagri 67 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
bahwa Pemerintah Provinsi Riau melalui Kelompok Kerja Pengendalian
Lingkungan (POKJA PL) telah melakukan Pengkajian terhadap visi dan misi,
tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program
Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Selain itu dengan diberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
bahwa sesuai pasal 19 diperlukan Penjaminan kualitas KLHS yang dilaksanakan
melalui penilaian mandiri oleh Penyusun Kebijakan, Rencana,dan/atau Program
untuk memastikan bahwa kualitas dan proses pembuatan dan pelaksanaan KLHS
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-9
dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berkenaan
dengan hal tersebut KLHS Evaluasi RPJMD Provinsi Riau telah dilakukan
evaluasi Penjaminan kelayakan KLHS oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Salah satu hal penting dalam upaya pelestarian lingkungan hidup,
sebagaimana tertuang dalam UU PPLH, adalah pengembangan instrumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS pada prinsipnya merupakan
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS dalam
penyusunan dan evaluasi rencana program jangka menengah daerah (RPJMD)
yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup. Seluruh
proses dalam penyusunan dokumen KLHS dilaksanakan secara partisipatif yang
diawali dengan BimbinganTeknis yang diikuti oleh instansi daerah dan unsur-
unsur seperti tim KLHS LSM, dan Tokoh Masyarakat. Proses ini kemudian
dilanjutkan dengan tahap-tahap berikutnya yang meliputi tahap pelibatan
pemangku kepentingan, pelingkupan, pengumpulan dan analisis baseline data,
pengkajian pengaruh program, perumusan mitigasi dan alternatif perbaikan
program, penyusunan rekomendasi dan pengambilan keputusan.
Tahap pelibatan pemangku kepentingan pada proses penyusunan dokumen
KLHS Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pelalawan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti pemerintah, LSM,
perguruan tinggi atau akademisi, dunia usaha, dan tokoh masyarakat. Dengan
demikian masyarakat ikut berperan aktif dalam proses penerapan KLHS.
Berdasarkan hasil proses penyusunan KLHS RPJMD Provinsi Riau yang telah
dilakukan agar memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Visi dan Misi agar memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan yaitu keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-10
2. Arah kebijakan, strategi, dan program agar memperhatikan kajian pengaruh
yang berdampak negatif terhadap isu strategis yang muncul untuk Kabupaten
Pelalawan.
3. Perlu komitmen dari pemerintah Kabupaten untuk memperhatikan hasil KLHS
RPJMD sebagai instrumen yang mengintegrasikan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program.
4. Dalam mengimplementasikan KLHS RPJMD sebagai instrumen perlu
memperhatikan karakteristik wilayah kondisi sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat sehingga berhasil guna dan berdaya guna.
5. Karakteristik wilayah yang harus mendapat perhatian adalah terkait dengan
isu strategis berupa:
a. Menurunnya keanekaragaman hayati dan kinerja layanan jasa
ekosistem.
b. Peningkatan intensitas dan wilayah bencana serta
kerentananterhadap perubahan iklim.
c. Meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kesenjangan dan
Konflik.
d. Kualitas pendidikan serta pelestarian nilai budaya melayu
e. Kinerja kelembagaan dan tata kelola pemerintahan
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Mengacu pada berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi Balitbang
Provinsi Riau pada masa yang akan datang dan sasaran Perubahan RPJMD serta
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaaan tugas pokok dan
fungsi Balitbang Provinsi Riau dilakukan analisis lingkungan internal dan
lingkungan eksternal yang menjadi penentu isu strategis, maka isu-isu strategis
bidang kelitbangan adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan pemanfaatan hasil kelitbangan sebagai referensi perumusan
kebijakan daerah;
Hasil-hasil kelitbangan dari Balitbang Provinsi Riau perlu dioptimalkan oleh
OPD lain untuk mendukung perumusan pengambilan kebijakan pemerintah
daerah.
2. Memiliki database temuan hasil penelitian dan potensi keunggulan daerah
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | III-11
sebagai penguatan SIDa;
Beberbagai hasil kelitbangan dari Program Penelitian dan Pengembangan
serta dari Program PSIDa memerlukan inventarisasi dan disusun dalam suatu
database untuk menjaga ketertiban secara adminitratif dan kearsipan sehingga
dapat dengan mudah dieavaluasi dikemudian hari.
3. Memiliki peneliti yang memadai secara kuantitas dan kualitas untuk
mengoptimalkan tugas dan fungsi kelitbangan;
Peran peneliti dan perekayasa sangat vital dalam kegiatan kelitbangan.
Optimalisasi peran peneliti dan perekaya akan sangat berpengaruh terhadap
kinerja Balitbang pada kegiatan kelitbangan.
4. Menjadi institusi yang strategis penempatan Aparatur Sipil Negara;
Selama ini Balitbang sering dianggap sebagai tempat ASN yang kurang
strategis, sehingga menimbulkan keengganan ASN lainnya berkiprah di
Balitbang. Dengan dukungan porsi dana yang layak, memadainya kulitas dan
kuantitas SDM dan optimalisasi UPT Riau STP diharapkan menjadi menjadi
institusi yang strategis penempatan Aparatur Sipil Negara.
5. Menjadi lembaga kelitbangan yang mandiri.
Penguatan kelembagaan dan kerjasama dengan stakeholder diharapkan dapat
meningkatkan kemandirian Balitbang dalam menjalankan tupoksinya.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | IV-1
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Tujaun dan sasaran jangka menengah yang ingin diwujudkan Balitbang
Provinsi Riau adalah sebagai berikut :
Tujuan dan Sasaran misi (1)
Tujuannya adalah meningkatkan tugas dan fungsi Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau sebagai OPD yang mempunyai tugas mendorong
peningkatan penelitian dan pengembangan daerah di Provinsi Riau.
Sasarannya adalah meningkatnya kapasitas manajemen kelembagaan kelitbangan
Tersedianya database hasil kelitbangan dan potensi keunggulan daerah sebagai
penguatan strategi pembangunan.
Tujuan misi (2)
Tujuannya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau inovasi
dalam menghasilkan nilai dan produk dengan mempertimbangkan sudut pandang
dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika dalam
suatu kelompok kerja fungsional yang terkait dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Sasarannya adalah meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur, tenaga
fungsional peneliti dan perekayasa.
Tujuan misi (3)
Tujuannya adalah mengembangkan Pusat Riset dan Pengembangan Teknologi
(Puribangtek) Riau atau Riau Science Technology Park (STP).
Sasarannya adalah tersedianya Pusat Riset dan Pengembangan Teknologi
(Puribangtek) Riau atau Riau STP serta mendorong berkembangnya kawasan-
kawasan riset baru di Kabupaten/Kota.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | IV-2
Tujuan misi (4)
Tujuannya adalah meningkatkan pelaksanaan pembangunan berdasarkan hasil
kelitbangan secara implementatif dan inovatif.
Sasarannya adalah tersedianya hasil riset dan inovasi sebagai rekomendasi
perumusan kebijakan pembangunan daerah.
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Perangkat Daerah. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah
Perangkat Daerah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.2
sebagaimana berikut ini :
Tabel 4.1 Indikator dan Target Kinerja
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada
2015 2016 2017 2018 2019
1. Meningkatkan
pelaksanaan
pembangunan
berdasarkan hasil
kelitbangan secara
implementatif dan
inovatif.
Meningkatnya
hasil riset
kelitbangan
Persentase
rekomendasi hasil
kelitbangan yang
dapat
diimplementasikan
perangkat daerah
50 % 50 % 50 % 50 % 50 %
Meningkatnya
pengembangan
inovasi dan
prototipe
kelitbangan
Jumlah inovasi dan
prototipe hasil
kelitbangan
2
rekomendasi,
3
rekomendasi,
1
kawasan
9
rekomendasi,
1
kawasan
- -
Untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi dan pencapaian indikator tersebut,
perlu dijelaskan formulasi perhitungan dari masing-masing indikator. Adapun
formulasi masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja
Sasaran Indikator Kinerja Formulasi Perhitungan Ket
Meningkatnya hasil riset kelitbangan
Persentase
rekomendasi hasil
kelitbangan yang
dapat
diimplementasikan
perangkat daerah
Jumlah rekomendasi hasil kelitbangan yang dapat diimplementasikan perangkat daerah x 100% Jumlah seluruh rekomendasi hasil kelitbangan
Meningkatnya pengembangan inovasi dan prototipe kelitbangan
Jumlah inovasi dan
prototipe hasil
kelitbangan
Jumlah seluruh inovasi dan prototipe hasil kelitbangan
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | V-1
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Balitbang dalam rangka
mewujudkan keberhasilan pembangunan daerah diperlukan suatu hasil penelitian
dan pengembangan berkualitas yang akan mendukung pencapaian tujuan
pembangunan Provinsi Riau. Berdasarkan identifikasi peluang dan tantangan
sebagaiman diuraikan sebelumnya, selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk
matriks SWOT.
Tabel 5.1 Matrik Prioritas Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman
KEKUATAN PRIO
RITAS PELUANG
PRIO
RITAS
Memiliki payung hukum pendukung keberadaan dan pelaksanaan tugas kelitbangan.
I Berpeluang memanfaatkan lahan seluas 32 Ha sebagai pusat riset dan inovasi,
I
Memiliki sumberdaya aparatur didominasi oleh ASN yang mumpuni dan berpengalaman di bidang pemerintahan, pembangunan dan peberdayaan masyarakat.
II Berpeluang menghasilkan inovasi guna percepatan pembangunan Provinsi Riau
II
Memiliki alokasi anggaran bersumber dari APBD yang cenderung meningkat
III Berpeluang menjadikan hasil kelitbangan sebagai referensi perumusan kebijakan daerah
III
Memiliki lahan seluas 30 ha untuk pengembangan riset dan inovasi
IV Berpeluang menjadi sumber data hasil kelitbangan dan potensi keunggulan daerah
IV
Memiliki SIDa sebagai instrumen koordinasi perencanaan penelitian
V Berpeluang memiliki kuantitas dan kualitas tenaga peneliti sesuai kebutuhan daerah
V
KELEMAHAN PRIO
RITAS ANCAMAN
PRIO
RITAS
Belum memiliki tenaga peneliti yang memadai dari sisi kuantitas dan kualitas
I Dominasi pihak eksternal penyebab kegiatan kelitbangan tidak sesuai dengan mekanisme perencanaan dan kebutuhan daerah.
I
Belum mampu memperoleh dana APBN dan swasta
II Menjadi institusi alternatif penempatan Aparatur Sipil Negara
II
Belum memanfaatkan lahan seluas 32 Ha sebagai pusat riset dan inovasi
III Belum tersedia nomenklatur khusus kelitbangan pada pranata anggaran
III
Belum memiliki data base hasil kelitbangan dan potensi keunggulan daerah untuk penguatan SIDa
IV Sulitnya formasi tenaga fungsional peneliti dan perekayasa
IV
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | V-2
Strategi dan arah kebijakan Balitbang Provinsi Riau berdasarkan strategi
dan arah kebijakan pembangunan Provinsi Riau sebagaimana yang tertuang dalam
RPJMD Provinsi Riau tahun 2014-2019 dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai
berikut :
Tabel 5.2
Startegi dan Arah Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan angka harapan hidup
Meningkatknya angka harapan hidup
Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak Meningkatnya pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan bermutu
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
Menurunkan jumlah penduduk miskin
Menurunnya jumlah penduduk miskin
Mengurangi beban biaya dasar dan memperluas kesempatan kerja/usaha
Pmberian bantuan kepada masyarakat miskin dan meningkatkan akses terhadap aset dan permodalan
Meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin
Menurunnya tingkat keparahan dan kedalaman kemiskinan Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pengendalian inflasi dan daya beli masyarakat
Peningkatan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Daerah
Membaiknya kinerja pengelolaan keuangan Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Meningkatnya transparansi penyelenggaraan Meningkatnya efektifitas dan integritas Pemerintah Daerah
Meningkatkan manajemen administrasi keuangan dan aset Meningkatkan akuntabiltas kinerja Pemerintah Daerah Meningkatkan transparansi peneyelnggaraan pemerintah Penguatan sistem dan aparatur pemerintahan yang handal dan terpercaya
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel Peningkatan sistem perencanaan pengendalian dan evaluasi serta kapasitas aparatur
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | V-3
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Mewujudkan masyarakat yang berbudaya Melayu, beriman dan bertaqwa
Terwujudnya masyarakat yang berbudaya Melayu dan berprestasi Meningkatnya rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Melestarikan nilai-nilai Melayu Mengembangkan sarana dan prasarana seni dan budaya Meningkatkan prestasi di bidang olah raga dengan peningkatan fungsi sarana dan prasarana olah raga Mengoptimalkan potensi dan peningkatan kualitas kepemudaan Mengembangkan sarana dan prasarana tempat ibadah dan Riau sebagai Darul Qur’an Meningkatnya kerukunan umat beragama
Pelestarian nilai-nilai budaya Melayu Peningkatan fungsi sarana dan prasarana olah raga dan prestasi olah raga di berbagai event Peningkatan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan Peningkatan kualitas kehidupan beragama
Meningkatnya nilai tambah produksi pertanian dan perkebunan
Meningkatnya jumlah industri olahan produk pertanian dan perkebunan
Mengembangkan industri hilir pertanian
Peningkatan daya saing dan nilai tambah produk-produk pertanian
Meningkatkan kesejahteraan petani
Meningkatnya nilai tukar petani Meningkatkan nilai tukar petani
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | VI-1
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Sebagai lembaga atau instansi perencanaan, penetapan rencana program
dan kegiatan prioritas beserta indikator kinerja Balitbang disesuaikan dengan
Perubahan RPJMD Provinsi Riau periode 2014-2019. Penetapan program-
program yang termuat dalam Renstra Balitbang Provinsi Riau disesuaikan dengan
fungsi dan urusan pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah serta peraturan perundangan terkait dengan tugas dan fungsi Balitbang.
Program dan kegiatan prioritas dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas
tugas utama Balitbang Provinsi Riau dalam proses perencanaan, pengendalian,
monitoring dan evaluasi.
Adapun program-program dalam kerangka pelaksanaan Misi Perubahan
Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan 2014-2019 adalah :
Misi 1 : Mewujudkan kapasitas kelembagaan kelitbangan yang berkualitas
dan berkelanjutan
1) Program Pelayanan administrasi perkantoran;
2) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
4) Program Pemantauan dan Evaluasi Hasil Penelitian dan
Pengembangan;
5) Program Peningkatan Sumberdaya Pengelolaan Bank Data;
6) Program Koordinasi Pemanfaatan Hasil Penelitian dan
Pengembangan;
7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | VI-2
Misi 2 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumberdaya aparatur,
fungsional peneliti dan perekayasa
1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
3) Program Peningkatan Sumber Daya Pengelolaan Bank Data
Misi 3 : Mewujudkan kawasan riset dan pengembangan teknologi sebagai
center of excellent dalam rangka mendorong daya saing daerah
1) Program Pengembangan Sistem Informasi Hasil Kelitbangan dan
Potensi Keunggulan Daerah;
2) Program Penguatan Sistem Inovasi Daerah (PSIDa).
Misi 4 : Mewujudkan hasil riset dan inovasi sebagai rekomendasi perumusan
kebijakan pembangunan daerah
1) Program Penelitian dan Pengembangan;
2) Program Diseminasi Hasil Riset Dan Inovasi;
3) Program Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan.
5.2 Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
Dari 15 (lima belas) program tersebut dengan indikator kinerja program
(outcome) dan kegiatan (output) masing-masing diharapkan dapat mendukung
pencapaian visi dan misi Balitbang Provisni Riau lima tahun ke depan. Indikator
kinerja adalah suatu ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik
kuantitatif dan kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan
yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat
kegiatan pemantauan dan evaluasi, baik kinerja input, outputs, outcomes, benefit
dan impacts sesuai dengan sasaran rencana. Selain itu indikator kinerja juga
berfungsi sebagai :
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | VI-3
1) Dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan (ex-
ante), tahap pelaksanaan (on–going), atau setelah tahap kegiatan
selesai dan berfungsi (ex-post).
2) Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai
dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditujukan.
Adapun rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Tahun 2014-2019 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | VII-1
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN
Indikator kinerja merupakan pengukuran kinerja yang akan dicapai oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan, mulai tahun 2014 sampai dengan 2019 sebagai komitmen dalam
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Riau.
Pengukuran kinerja sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan dan atau
kegagalan dari pelaksanaan rencana kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau yang secara operasional dilaksanakan
setiap tahun melalui program dan kegiatan. Tolok ukur sebagai pengukuran
kinerja pelaksanaan rencana pembangunan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau secara rinci sesuai dengan kinerja program yang
tertuang dalam Perubahan RPJMD Provinsi Riau tahun 2014-2019 dalam
mendukung tujuan dan sasaran pembangunan.
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya
serta indikator kinerja Balitbang Provinsi Riau yang menjadi pendukung terhadap
capaian tujuan dan sasaran dalam dalam Perubahan RPJMD maka secara rinci
indikator kinerja untuk lima tahun ke depan 2014–2019 dapat diuraikan dalam
Tabel 7.1 sebagai berikut:
Tabel 7.1 Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja Pada Tahun
Kondisi Kinerja
Pada Akhir
Periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Persentase rekomendasi
hasil kelitbangan yang
dapat diimplementasikan
perangkat daerah
10%
50% 50% 50% 50% 50% 50%
2 Jumlah inovasi dan
prototipe hasil
kelitbangan
-
2
rekomendasi,
3
rekomendasi,
1
kawasan
9
rekomendasi,
1
kawasan
- - 14
rekomendasi,
2
kawasan
Perubahan Renstra Balitbang Provinsi Riau 2014-2019 | VIII-1
BAB VIII
PENUTUP
Perubahan Rencana Srategis Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Riau Tahun 2014-2019 berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas penyelenggaran pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan
pelayanan kepada stakeholders yang ada. Perubahan Rencana Strategis ini
merupakan penjabaran dari visi dan misi Balitbang Provinsi Riau yang mengacu
pada Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019. Dalam melaksanakan
Perubahan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat dan
komitmen dari seluruh aparatur Balitbang Provinsi Riau, karena akan menentukan
keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian
Perubahan Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen
administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan
pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan
misi yang ingin dicapai. Akhir kata semoga Perubahan Rencana Strategis Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau ini dapat dapat diimplementasikan
dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten
dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.