156
PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG PULO PASCA RELOKASI DI RUSUNAWA JATINEGARA BARAT JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Disusun Oleh: UMMI NADZIFAH NIM. 1112015000029 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

  • Upload
    lyduong

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT

KAMPUNG PULO PASCA RELOKASI DI RUSUNAWA

JATINEGARA BARAT JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Disusun Oleh:

UMMI NADZIFAH

NIM. 1112015000029

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 3: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 4: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 5: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 6: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

i

ABSTRAK

Ummi Nadzifah (1112015000029): Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat

Kampung Pulo Pasca Relokasi di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi

Sosiologi-Antropologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan interaksi sosial

masyarakat Kampung Pulo pasca direlokasi ke rumah susun sewa Jatinegara Barat

Jakarta Timur. Hal ini dikarenakan Kampung Pulo merupakan wilayah yang

selalu terkena banjir setiap tahun. Oleh karena itu, untuk mengatasi banjir dan

mengurangi jumlah permukiman kumuh yang ada di Jakarta pemerintah Jakarta

merelokasi masyarakat Kampung Pulo ke rumah susun sewa Jatinegara Barat

Jakarta Timur. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan rumah susun sebagai

salah satu solusi penyelesaian masalah keterbatasan lahan di kota khususnya di

Kampung Pulo. Rumah susun dengan pola hunian vertikal penghuni harus bisa

menyesuaikan diri setelah sebelumnya terbiasa tinggal di pola hunian horizontal

yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di dalamnya termasuk

dalam berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan mendasar

pada metode deskriptif untuk mengetahui perubahan interaksi sosial masyarakat

Kampung Pulo pasca relokasi ke rumah susun sewa Jatinegara Barat Jakarta

Timur. Ada tiga teknik metode penggalian data, diantaranya: kajian pustaka

(literature review), wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Hasil

data yang telah terkumpul kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan

landasan teori yang digunakan adalah teori perubahan sosial, teori interaksi sosial

dan teori relokasi. Pada sisi lain peneliti mencoba memahami bagaimana para

penghuni rumah susun memahami keadaan lingkungan rumah susun, kebiasan-

kebiasaan, norma, hubungan sosial dan jaringan yang dibentuk para penghuni

rumah susun.

Dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian bahwa dilakukannya relokasi

terhadap masyarakat Kampung Pulo ke rumah susun sewa Jatinegara Barat

Jakarta Timur, ternyata merubah interaksi masyarakat Kampung Pulo yang

memberikan dampak pada kurangnya rasa persaudaraan antar penghuni rumah

susun. Bahkan perubahan interaksi pasca relokasi membentuk masyarakat

individual karena ditopang dengan beban hidup mereka yang semakin besar

selama tinggal di rumah susun sewa. Hal ini disebabkan karena faktor pola

bangunan yang berbetuk vertikal sehingga menyulitkan aktivitas sosial para

penghuni dan memberikan pengaruh pada perubahan interaksi sosial penguni.

Kata Kunci: Interaksi Sosial, Perubahan Sosial, Relokasi

Page 7: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

ii

ABSTRACT

Ummi Nadzifah (1112015000029): The Transformation of Social Interaction in

the Community of Kampung Pulo After Relocating to West Jatinegara Flat East

Jakarta. A Thesis: Social Education Department, Sociology-Anthropology

Concentration. Faculty of Tarbiyah and Education, State Islamic University of

Syarif Hidaytulah Jakarta, 2017.

The objective of this study is to find out how social interaction of the

community of Kampung Pulo is changing after relocation to West Jatinegara Flat

located in East Jakarta. The relocation is conducted by the provincial government

of DKI Jakarta because the area of Kampung annually experience floods.

Therefore, to prevent floods and reduce the number of slums, the provincial

government of DKI Jakarta built flat named Rusunawa as one solution to solve

restrictive land in the city especially in Kampung Pulo. The vertical building of

flat requires the community to adapt with new condition after living in horizontal

building for long period and facilitate them to do social interaction with their

neighbors.

The thesis uses qualitative study based on descriptive method to examine

the change of social interaction in the community of Kampung Pulo after

displacing to the West Jatinegara flat, East Jakarta. There are three technique

methods in collecting data: literature review, interview, and observation. Then,

the writer describe and analyze the collected data. The writer choose social

change theory, social interaction theory, and relocation theory for theoretical

frame work. Additionally, the writer observes how the community of Kampung

Pulo are able to cope with the environment, habituality, norms, social relations

and the networking happen in the vertical building of flat.

The result illustrates that the relocation happens to change social

interaction among the people of Kampung Pulo. The people tend to lack fraternity

and become individualistic since they shoulder the burden of difficult life and

rising price of rent in a flat. Also, the vertical building type of flat contributes the

occupant to have less social interaction so that it becomes harder for them to

communicate with their neighbors.

Key words: Social Interaction, Social Change, Relocation

Page 8: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

iii

KATA PENGANTAR

ب الر س م ب الر ب س ب ب س ب هللا

Puji syukur penulis panjatkan atas Karunia Rahmat, Nikmat dan Ridho

Allah SWT yang telah memberikan inspirasi dan kecerahan dalam berpikir

sehingga penulis dapat menyusun sebuah karya ilmiah, sungguh Maha Besar

karunia yang telah Engkau berikan dan dengan izin-Mu lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat

Kampung Pulo Pasca Relokasi di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur”

karya ini ku persembahkan untuk mu Ayahanda KHOLISIN dan Ibunda tercinta

ENTIN KARTINI yang telah memberikan do‟a restu serta pengorbanannya

selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dari awal hingga akhir.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulis skripsi ini.

Namun keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

semua pihak yang senantiasa ikhlas telah membantu memberikan bimbingan,

dukungan dan dorongan yang tak pernah henti.

Harapan dari penulis agar kiranya skripsi ini menjadi sebuah skripsi yang

dapat bermanfaat dan memberikan andil guna pengembangan lebih lanjut. Atas

petunjuk-Nya, skripsi ini dapat selesai, oleh karena itu dengan segala hormat

penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M. A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial dan bapak Syaripulloh, M. Si selaku Sekertaris Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

4. Prof. Dr. Ulfah Fajarini, M. Si., selaku dosen pembimbing skripsi 1 dan

Sodikin, M. Si., selaku dosen pembimbing skripsi 2 yang dengan tulus dan

Page 9: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

iv

sabar telah banyak meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan,

petunjuk serta motivasi untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS)

yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya kepada

penulis, sehingga penulis mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat

dan berguna untuk masyarakat khususnya di bidang pendidikan.

6. Seluruh Civitas Akademik dan Staf Administrasi Fakultas Tarbiyah dan

Kegurusan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Dra. Vita Nurviatin, M. A.P., selaku Kepala Unit Pengelola Rumah Susun

Jatinegara Barat beserta staf yang sekiranya telah memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian di Rusunawa Jatinegara Barat.

8. Untuk kedua orang tua (Ayahanda Kholisin dan Ibunda Entin Kartini) yang

telah memberikan do‟a restu serta pengorbanannya yang tiada henti untuk

putra dan putrinya untuk terus melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih

tinggi.

9. Untuk kedua saudara kandungku (Ikhlasul Amal dan Siti Nur Hasanah) yang

selalu menjadi motivasi agar bisa menjadi seorang kaka yang lebih baik dan

dapat menjadi teladan bagi keduanya.

10. Terima kasih untuk para Romo Kyai (KH. Fauzi Noor, KH. Abdu Salam, KH.

Alwan, KH. Abdu Rahim, KH. Handik, KH. Ridwan Fadhol, KH. Noor Haq,

KH. Hasyim, KH. Ahmad Muad, KH. Basyir, KH. Bahrudin, ibu Nyai Hj.

Elok Hafidzah, Ummi Hj Tuti dan seluruh guru-guru yang pernah mengajari

saya tentang ilmu dunia dan akhirat) yang selalu saya nantikan doa dan ridho

dari para Kyai dan guru.

11. Terima kasih untuk keluarga besar Pondok Pesantren Daar El-hikam (KH.

Bahrudin S.Ag dan keluarga) dan Pondok Pesantren Al-Ittihad Demak (KH.

Abdurahim dan keluarga) yang selalu memberikan nasihat-nasihatnya dalam

mendidik ilmu agama dan juga kepada para Santriwan dan Santriwati Pondok

Pesantren Daar El-Hikam dan Pondok Pesantren Al-Ittihad Demak yang

memberikan semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

v

12. Terima kasih untuk keluarga besar Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa

(HIQMA) UIN JKT (Hilma Wildayani, Andi Nursamha Fitriah, Dede Delfia,

Kurnia Yuha Izvana, Syufia Hidayatu Sholehah, Marsita, Noor Muhammad,

Wiwin Handayani dll)

13. Terimakasih kepada sahabat terdekat yang tercinta (Hayatul Millah, Putriana

Sallamah, Khairum Millatin, Arsita Dewi Rasni, Siti Nur Adzni Adzkia, Nida

Arrafh, Nur Aliyah, sholihati) WADAH 2012 dan anak-anak „the beast

ledies” yang menjadi semangat untuk terus berjuang bersama-sama dan

kebersamaanya selama ini.

14. Teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan terutama pada seluruh

keluarga Sosiologi 2012 (Desty Rahmayanti, Nur Aini, Febriyani

Ramadhana, Aida, Sheila, Ida Aisyah Winda Agnes, dan kepada Mutia

Anggraini, Diah Fajriani dll) yang telah berjuang bersama-sama selama

berada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin

untuk mencapai kesempurnaan. Namun penulis menyadari dalam penyusunan

skripsi ini masih banyak kekurangan, semua itu dikarenakan keterbatasan dan

kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis akan menerima dengan hati terbuka

atas segala kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan

dapat menjadi sebuah skripsi yang baik. Akhirnya penulis berharap semoga

skripsi ini memiliki guna dan manfaat bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

dalam dunia Pendidikan

Jakarta, 14 September 2017

Penulis

Ummi Nadzifah

Page 11: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

UJI REFERENSI

ABSTRAK .................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Perubahan Sosial........................................................................... 7

1. Definisi Perubahan Sosial ......................................................... 7

2. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial ................................. 9

3. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial .............................................. 10

4. Proses Perubahan Sosial ........................................................... 12

B. Interaksi Sosial.............................................................................. 13

1.Definisi Interaksi Sosial ............................................................ 13

Page 12: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

vii

2. Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial ................................... 14

a. Adanya Kontak Sosial .......................................................... 15

b. Adanya Komunikasi ............................................................ 15

3. Faktor Dasar Interaksi Sosial .................................................... 16

4. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ................................................. 18

5. Proses Interaksi Sosial .............................................................. 18

a. Proses Asosiatif ................................................................... 18

b. Proses disosiatif ................................................................... 23

C. Relokasi ........................................................................................ 24

1. Definisi Relokasi ...................................................................... 24

2. Latar Belakang Relokasi .......................................................... 27

3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

dan Kegagalan Relokasi .......................................................... 27

D. Hasil Penelitian Relevan ............................................................... 28

E. Kerangka Berpikir ......................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ......................................................................... 38

B. Metode Penelitian ......................................................................... 39

C. Subjek dan Sumber Data ............................................................... 40

1. Data Primer .............................................................................. 40

2. Data Sekunder .......................................................................... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 41

1. Observasi ................................................................................. 41

2. Wawancara .............................................................................. 42

3. Dokumentasi ............................................................................ 42

E. Instrument Penelitian..................................................................... 43

1. Pedoman Observasi .................................................................. 43

2. Pedoman Dokumentasi ............................................................. 44

3. Pedoman Wawancara ............................................................... 44

F. Teknik Pengecekan Keabsahan Data.............................................. 45

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 46

Page 13: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 49

1. Gambaran Umum Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ..... 49

2. Permasalahan Rusunawa Jatinegara Barat ................................. 55

3. Karakteristik Informan .............................................................. 61

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 62

1. Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ................................ 62

2. Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo Setelah Relokasi .... 66

C. Pembahasan .................................................................................. 72

1. Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo ............. 72

2. Interasi Sosial Masyarakat Kampung Pulo Setelah Direlokasi ... 74

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 81

B. Saran ............................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................... 37

Page 15: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

x

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Hasil Penelitian Relevan ......................................................... 28

Table 2.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan ......................... 33

Table 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................... 38

Table 3.2 Pedoman Observasi ................................................................. 43

Table 3.3 Pedoman Dokumentasi............................................................ 44

Table 3.4 Pedoman Wawancara Jenis Data Jumlah Keterangan .............. 44

Table 4.1 Penduduk Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ............... 51

Table 4.2 Jumlah Penghuni Menurut Usia Sekolah ................................. 52

Table 4.3 Sarana dan Prasarana Rusunawa Jatinegara Barat .................... 54

Table 4.4 Kegiatan Rusunawa Jatinegara Barat Timur ............................ 55

Table 4.5 Data Informan ......................................................................... 61

Table 4.6 Data Demografi Rusunawa Jatinegara Barat ............................ 71

Page 16: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 SK Penelitian

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 6 Hasil Wawancara

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Lembar Uji Referensi

Lampiran 9 Biografi Penulis

Page 17: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Provinsi DKI Jakarta adalah provinsi yang menempati lahan kecil di

sebelah utara Jawa Barat dihimpit oleh wilayah Provinsi Banten dan Provinsi

Jawa Barat.1 Pada tahun 2015 jumlah penduduk kota Jakarta kurang lebih

sekitar 10.177,9 juta jiwa.2 Data tersebut menggambarkan keadaan Jakarta

sangat padat dengan kegiatan masyarakatnya yang selalu sibuk selama 24 jam.

Kota Jakarta selain menjadi pusat pemerintahan dan perpolitikan, kehidupan

Jakarta yang penuh dengan tempat hiburan, pendidikan yang baik dan

banyaknya lapangan pekerjaan menjadi faktor pendorong masyarakat di luar

Jakarta untuk melakukan urbanisasi dan mencari pekerjaan di Jakarta dengan

tujuan untuk memperbaiki taraf hidup mereka.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, Jakarta dihadapkan

pada sejumlah persoalan antara lain kemacetan lalu-lintas, kriminalitas, polusi

udara dan bencana banjir. Perluasan permukiman serta pembabatan pohon di

wilayah pinggiran akibat polusi penduduk yang semakin padat menyebabkan

hampir setiap tahun sebagian wilayah Jakarta mengalami banjir.

Pesatnya pertambahan jumlah penduduk di Jakarta selain akan

menyebabkan persoalan banjir juga akan berpengaruh langsung terhadap

kebutuhan sarana dan prasarana kota dalam hal ini menyangkut kebutuhan

akan perumahan dan permukiman. Semakin besar dan meluasnya kota serta

semakin tingginya tingkat kepadatan penduduk menimbulkan permasalahan

permukiman kumuh.

Permukiman kumuh yang berada di pinggiran sungai Jakarta

menghambat aliran sungai yang ada disekitar pemukiman tersebut terlebih

1Fritz G. kumendong dan G. Bani, Muatan Lokal Ensiklpodei Geografi Indonesia Mengenal

33 Provinsi di Tanah Air, (Jakarta: PT. Lentera Abadi, 2009), h. 69.

2Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Tahun 2015.

Page 18: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

2

sampah dari warga di sekitar sungai yang setiap harinya mereka buang dan

sampah tersebut mengendap sehingga mengurangi jumlah air yang bisa

ditampung oleh sungai. Akhirnya terjadilah banjir tahunan yang dapat

merugikan pendapatan masyarakat Jakarta karena ketika banjir kegiatan

perekonomian di Jakarta dapat terhambat hal ini menyebabkan pendapatan

masyarakat dan daerah menurun. Salah satu daerah yang setiap tahunnya

mengalami banjir adalah Kampung Pulo Jakarta Timur.

Permukiman Kampung Pulo yang berada di bantaran sungai Ciliwung

Jakarta Timur terendam mencapai 1,5 meter hingga 2 meter setiap musim

penghujan tiba.1 Namun setiap banjir warga Kampung Pulo tidak pernah keluar

dari kawasan Kampung Pulo untuk mengungsi, mereka hanya memindahkan

barang-barangnya dan tetap bertahan di lantai dua rumah mereka.

Hal inilah yang mendorong Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu kota

(DKI) Jakarta memperbaiki kawasan tersebut dan merelokasikan warganya ke

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur. Tujuan dari relokasi tidak lain

dilakukan agar pemerintah bisa menormalisasi kali dan sungai. Sebab selama

ini permukiman kumuh yang dibangun warga di badan sungai menyebabkan

lebar sungai pun berkurang dari 20-50 meter menjadi 5 hingga 10 meter.2

Sehingga pada tanggal 20 Agustus 2015 Pemerintah Daerah Jakarta

Timur yang dipimpin oleh Walikota Jakarta Timur, yaitu Bambang

Musyawardana dibantu dengan 2.100 personel merelokasi masyarakat

Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat.3

Kebijakan relokasi merupakan salah satu kebijakan yang diambil

Pemerintah Provinsi Jakarta untuk memperbaiki tata kota di Jakarta yang

hampir seluruh wilayah yang berada di pinggir sungai menjadi permukiman

1Tri Wahyuni dan CNN Indonesia, Berita Ahok di Balik Penggusuran Kampung Pulo, 2015, http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150820195034-20-73479/cerita-ahok-di-balik-

penggusuran-kampung-pulo/, diunduh pada 23 Januari 2017 pukul 10.00.

2Poskotanews, Ahok Sudah Relokasi 14.900 Warga ke Rumah Susun, 2016,

http://poskotanews.com/2016/05/21/ahok-sudah-relokasi-14-900-warga-ke-rumah-susun/, diunduh

pada 23 Januari 2017 pukul 10.20.

3Tempo. Co, Ahok Pastikan Penggusuran Kampung Pulo Jalan Terus, 2015,

https://www.tempo.co/read/fokus/2015/08/21/3239/ahok-pastikan-penggusuran-kampung-pulo-

jalan-terus, diunduh pada tanggal 23 Januari 2017 pukul 11.00

Page 19: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

3

kumuh. Sampai saat ini Pemerintah Provinsi Jakarta telah merelokasi 14.900

jiwa dari 6.000 Kepala Keluarga (KK) warga yang telah direlokasi ke rumah

susun. Jumlah tersebut berasal dari Waduk Pluit, Kali Sekretaris, Kali

Mookervart, Kampung Pulo, Pulomas, Kalijodo, Pasar Ikan, Waduk Ria Rio,

Sodetan Ciliwung dan akhir-akhir ini adalah Bukit Duri serta lokasi lainnya.4

Relokasi masyarakat Kampung Pulo ke rumah susun sewa Jatinegara Barat

secara tidak langsung membawa dampak perubahan interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis

yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antar kelompok-

kelompok manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok

manusia.5 Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

Artinya :

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-

Hujurat: 13)

Perubahan adalah hal yang bertujuan untuk merubah sesuatu yang

kurang baik menjadi sesuatu hal yang baik. Dalam kasus relokasi tersebut

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta bertujuan untuk

merubah pola kehidupan masyarakat Kampung Pulo menjadi lebih baik dan

menjadikan daerah Kampung Pulo menjadi ruang terbuka hijau.

4Poskotanews.com, Ahok Sudah Relokasi 14.900 Warga ke Rumah Susun, 2016,

http://poskotanews.com/2016/05/21/ahok-sudah-relokasi-14-900-warga-ke-rumah-susun/, diunduh

pada tanggal 23 Januari 2017 pukul 10.20

5Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2005), h.

61.

Page 20: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

4

Relokasi atau perpindahan memang memiliki tujuan tertentu, salah

satunya adalah agar masyarakat Kampung Pulo tidak hidup di lingkungan yang

kumuh dan juga meminimalisir banjir ketika musim hujan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat

Kampung Pulo Pasca Relokasi di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur”

B. Identifikasi Masalah

Untuk menghindari dari kekeliruan dan kesalah pahaman dalam

pembahasan ini maka identifikasi permasalahnnya adalah sebagai berikut:

1. Permukiman kumuh yang menjadi latar belakang diadakannya relokasi

masyarakat Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

2. Interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo yang terjadi sebelum

direlokasinya mereka ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

3. Interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo yang berada di Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur.

4. Kendala yang sering dirasakan masyarakat Kampung Pulo dalam melakukan

interaksi sosial pasca relokasi.

5. Usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempertahankan masyarakat

Kampung Pulo untuk tetap bertahan di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur.

C. Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan masalah, agar penelitian ini tidak meluas, maka

penulis akan meneliti mengenai interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo

yang direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur, maka penulis

memberi batasan masalah sebagai berikut :

1. Interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo yang terjadi sebelum direlokasi

mereka ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

2. Interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo yang terjadi yang berada di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Page 21: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

5

3. Kendala yang sering dirasakan masyarakat Kampung Pulo dalam melakukan

interaksi sosial pasca relokasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana

diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimana bentuk perubahan interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo yang

tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat akibat relokasi ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data, fakta yang valid

dan dapat dipercaya mengenai gambaran yang jelas tentang perubahan

interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo paska direlokasinya mereka ke

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, maka manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Yakni sebagai bahan acuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan bidang studi Sosiologi yang bertujuan untuk

menambah hasanah pengetahuan khususnya pada materi pembelajaran

Perubahan Sosial pada kelas XII.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah DKI Jakarta

Hasil kajian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan

bagi Pemerintah Jakarta dalam menentukan program relokasi di

kemudian hari sehingga mampu menghasilkan kebijakan yang optimal,

efektif, efesien dan dirasa tidak berat sebelah bagi masyarakat kecil

sesuai dengan tujuan pemerintah dan aspirasi/keinginan masyarakat yang

direlokasi permukimannya, khusunya bagi masyarakat korban

penggusuran permukiman kumuh.

Page 22: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

6

Memberikan gambaran terhadap langkah-langkah kebijakan

relokasi pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar relokasi bisa berjalan

dengan baik dan dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat

korban relokasi.

b. Bagi Institusi

Sebagai penerapan atau implementasi dari referensi-refensi

penelitian yang terdapat dalam penelitian ini bagi masyarakat Kampung

Pulo khususnya dan masyarakat umum secara luas.

c. Bagi Peneliti

1. Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan.

2. Sebagai salah satu cara untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Page 23: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Peribahan Sosial

1. Definisi Perubahan Sosial

Perubahan atau disebut juga dengan transformasi. Transformasi

berasal dari bahasa Inggris transformation yang berarti perubahan bentuk

(rupa) atau pengganti rupa.1Kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia

dengan kata transformasi. Kata transformasi dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), diartikan sebagai perubahan rupa, bentuk (sifat dan

sebagainya).2 Dalam ilmu sosial, transformasi sosial sering diartikan dengan

istilah perubahan sosial, yaitu “perubahan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat mencakup perubahan pada norma sosial, nilai sosial, interaksi

sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan

masyarakat, susunan kekuasaan dan wewenang.“3

Setiap manusia pasti mengalami perubahan dalam kehidupannya. Hal

ini merupakan hal yang wajar, karena manusia mempunyai kebutuhan yang

berbeda dan tak terbatas setiap harinya. “Perubahan-perubahan tersebut

akan terlihat ketika adanya perbedaan tatanan sosial yang sebelumnya

dengan yang baru.“4Adanya perubahan bisa terlihat dengan membandingkan

keadaan masyarakat pada masa tertentu yang dibandingkan dengan keadaan

masyarakat masa lampau.

Menurut Auguste Comte dan Herbert Spencer perubahan pasti terjadi

pada kehidupan manusia dan masyarakat yang selalu mengalami

perkembangan dalam segi kehidupan sesuai dengan tahap-tahap tertentu,

1John M. Echols. Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Jakarta, 2010), h. 601.

2Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), edisi keempat, h. 1484

3Beni Ahmad Saebani, Perspektif Perubahan Sosial, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016),

h.15. 4Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),

h.162.

Page 24: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

8

mulai dari bentuk sederhana, sampai kebentuk yang lebih kompleks hingga

sampai pada tahap yang sempurna.

Teori perubahan sosial berpusat pada ciri-ciri kapitalis atau

perkembangan industrial dan ketiadaan perkembangan sosial yang

nyata dalam masyarakat yang telah menjadi bagian dari wilayah

kekuasaan kolonial Eropa. Teori-teori perubahan sosial ini

mempunyai perhatian pada perkembangan jangka panjang dan

berskala besar atau makro.5

Disisi lain William F. Ogburn dalam Anwar Yesmil dan Adang

berpendapat mengenai perubahan sosial. Perubahan sosial diartikan sebagai

“Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang

material terhadap unsur-unsur immaterial. “6

Menurut Herbert Blumer (1955) dalam Beni Ahmad Saebani melihat

perubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk menegakkan terciptanya tata

kehidupan baru.7 Menurut Robert H. Laure dalam Beni Ahmad Saebani

perubahan sosial adalah perubahan penting dari struktur sosial, dan struktur

sosial adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial.8 Struktur yang pertama

kali berubah adalah struktur penduduk, yang kemudian menyeret terjadinya

perubahan yang lainnya.9

Menurut Sosiolog Indonesia Selo Soemardjan dan Soelaiman

Soemardi, berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial adalah segala

perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam

suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perikelakuan diantara

kelompok-kelompok dalam masyarakat.10

5Nicholas dkk, Kamus Sosiologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hh. 510-511. 6Anwar Yesmil dan Adang, Sosiologi untuk Universitas, (Bandung: PT Rafika Aditama,

2013), h.245.

7J.Dwi Narwoko-Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Prenada

Media Group, 2007), h. 363.

8Saebani, h.14.

9Ibid, h.70.

10Abdulsyani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), hh.

163-164.

Page 25: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

9

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian perubahan

sosial, maka dapat disimpulkan perubahan sosial adalah berubahnya kondisi

atau keadaan yang terjadi di dalam masyarakat dengan lembaga atau elit

yang menjadi agen perubahan tersebut. Dimana keadaan tersebut bisa

mempengaruhi sistem sosial yang terjadi di masyarakat tersebut bukan

hanya sistem sosialnya tapi juga dapat mempengaruhi pola-pola perilaku

dan interaksi sosial. Perubahan tersebut terjadi dalam jangka waktu cepat

maupun lambat dan dalam keadaan perubahan yang direncanakan maupun

tidak direncanakan.

2. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial

Pada dasarnya perubahan-perubahan sosial pasti terjadi dalam

kehidupan manusia. Oleh karena itu, anggota masyarakat pada waktu

tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupannya yang lama

dan karena manusia pada dasarnya memiliki sifat bosan.11

Norma-norma

dan lembaga-lembaga sosial, atau sarana penghidupan yang lama dianggap

tidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru. Pada

umumnya dapat dikatakan bahwa sebab-sebab tersebut sumbernya mungkin

ada yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya di

luar masyarakat yaitu datangnya sebagai pengaruh dari masyarakat lain atau

alam sekitarnya.12

Dalam bagian ini selanjutnya akan dibahas tentang

faktor-faktor penyebab perubahan sosial. berikut penjelasannya:

Menurut Abdul Syani terdapat tiga faktor utama penyebab terjadinya

perubahan sosial yaitu penimbunan (akumulasi) kebudayaan, pertambahan

penduduk dan penemuan-penemuan baru.13

Timbunan kebudayaan dan

penemuan baru merupakan faktor penyebab perubahan sosial yang penting

karena selalu terjadinya penimbunan kebudayaan dalam kehidupan

masyarakat sehingga kebudayaan semakin lama semakin beragam. Hal ini

disebabkan karena adanya penemuan baru dari anggota masyarakat pada

11Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi keenam, (Jakarta: Erlangga,

1984), h. 207.

12Anwar Yesmil dan Adang, op.cit, h.248.

13Abdulsyani, op.cit, h.164.

Page 26: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

10

umumnya.14

Perubahan jumlah penduduk merupakan faktor penyebab

timbulnya perubahan sosial dan budaya, sehingga jika suatu daerah baru

telah dipadati penduduk, maka secara otomatis kadar keramah tamahan pun

akan semakin menurun dan lambat laun akan membentuk masyarakat yang

bersifat individual, kelompok sekunder akan semakin bertambah jumlahnya

dan akan berdampak pada rumitnya sistem kelembagaan.15

Penemuan baru

merupakan suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar tetapi yang

terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.16

3. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Perubahan sosial menurut Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanti dapat

dibedakan atas beberapa bentuk yaitu perubahan evolusi, revolusi,

perubahan yang tidak direncanakan dan yang terakhir perubahan yang

direncanakan.17

Adapun penjelasannya sebagai berikut: pertama perubahan

evolusi: Teori evolusi banyak diilhami oleh pemikiran Darwin. Para ahli

menyatakan bahwa evolusi memengaruhi cara pengorganisasian

masyarakat, utamanya adalah yang berhubungan dengan sistem kerja.

Perubahan evolusi terjadi dalam proses yang lambat, dalam waktu yang

cukup lama tanpa ada kemauan tertentu dari masyarakat yang

bersangkutan.18

Kemudian kedua perubahan revolusi: Berbeda dengan teori perubahan

evolusi perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara

cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya, sedangkan

dalam sosiologi perubahan revolusi dapat diartikan sebagai perubahan-

perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.19

Selanjutnya ketiga

perubahan yang tidak direncanakan: Perubahan yang tidak direncanakan

adalah perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di

14Abdulsyani, op.cit, h. 164

15Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, op.cit, h.218.

16Anwar Yesmil dan Adang, op.cit, h.249.

17 Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, loc.cit, h. 138. 18Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, loc.cit, h. 138.

19Abdulsyani, op.cit, h. 168.

Page 27: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

11

luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya

akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.20

Dan terakhir

adalah perubahan yang direncanakan: Perubahan yang direncanakan

menurut Lippit dalam Syamsir Salam dan Amir Fadilah merupakan proses

perubahan yang dilakukan menurut keputusan-keputusan tertentu yang akan

mewarnai perkembangan yang akan dicapai dalam suatu sistem sosial.21

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi dalam Abdulsyani,

perubahan yang direncanakan adalah perubahan atau yang telah

direncanakan terlebih dahulu sebelumnya oleh pihak-pihak yang hendak

mengadakan perubahan di dalam masyarakat. 22

Jadi perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan sosial yang

terjadi di dalam masyarakat yang telah direncanakan atau dibicarakan

terlebih dahulu oleh berbagai pihak yang menghendaki perubahan tersebut.

Proses perubahan berencana mencakup tahapan-tahapan sebagai

berikut: membangun kebutuhan untuk berubah, selain itu perubahan juga

membutuhan jaringan untuk perubahan, melaksanakan upaya gerakan untuk

meraih perubahan terutama melalui identifikasi permasalahan yang dihadapi

dan melakukan evaluasi terhadap pilihan yang ada serta merumuskan arah

(maksud dan tujuan) yang akan ditentukan, agar perubahan tersebut dapat

berdampak positif bagi masyarakat sehingga perubahan harus bersifat

generalisasi dan adanya stabilisasi perubahan, dan untuk menyempurnakan

keseluruhan proses maka proses yang terakhir adalah mensukseskan

hubungan akhir (cita-cita yang akan dicapai bersama).23

Dalam kaitannya dengan perubahan berencana, Tjondronegoro dalam

Syamsir Salam dan Amir Fadilah memandang bahwa pembangunan

berencana merupakan bentuk program pembangunan yang dilakukan secara

sistematis dan terorganisir melalui institusi birokrasi pemerintahan dari

20Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, op.cit, h. 271.

21Syamsir Salam dan Amir Fadilah, Sosiologi Pembangunan Pengantar Studi Pembangunan

Lintas Sektoral, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN JKT, 2009), h. 63.

22Abdulsyani, op.cit,h. 169-170.

23Syamsir Salam dan Amir Fadilah, op.cit, h.63.

Page 28: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

12

tingkat pusat sampai tingkat desa dalam rangka untuk mewujudkan

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.24

Fenomena dari bentuk sentralistik pemerintah melalui pembangunan

berencana dapat kita lihat dari berbagai upaya pemerintah untuk membentuk

organisasi dan lembaga sosial yang keberadaannya mulai menggusur

eksistensi lembaga lokal yang telah ada sebelumnya, karena diseragamkan

modelnya oleh pemerintah. Lebih jauh Tjondronegoro menggambarkan

bahwa kesadaran yang tertanam dalam pemikiran para elit dan agen

perubahan dalam pembangunan ekonomi negara akan tercapai jika ada

peningkatan produktivitas sumber daya dan ketrampilan warga desa dan

pedusunan dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki warga desa

dapat direkayasa jika mereka dimanfaatkan sebagai agen perubahan dalam

proses pembangunan.25

4. Proses Perubahan Sosial

Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap berurutan: invensi, yaitu

proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan; difusi, ialah

proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial dan

konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial

sebagai akibat pengabdosian atau penolakan inovasi.26

Dalam sumber lain mengatakan proses perubahan sosial meliputi:

Saluran perubahan sosial yang pada umumnya terdapat pada bidang

pemerintah, perekonomian, keagamaan, pendidikan, rekreasi/wisata dsb.

Keseluruhan saluran tersebut berjalan efektif tergantung pada lembaga

kemasyarakatan apa yang dominan dan dijunjung tinggi masyarakat. Selain

itu disorganisasi, apabila ada perubahan maka norma dan nilai-nilai

kemasyarakatan mengalami proses pudar, maka timbul problem sosial

berupa penyimpangan. Sebaliknya, reorganisasi merupakan proses

24Ibid, h.63.

25Ibid, h. 64-65.

26Anwar Yesmil dan Adang, op.cit, h.250.

Page 29: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

13

pembentukan norma dan nilai-nilai baru dalam bentuk penyesuaian diri

dalam lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. 27

B. Interaksi Sosial

1. Definisi Interaksi Sosial

Ketika berbicara mengenai ilmu sosial maka tidak terlepas dari

interaksi sosial karena interaksi merupakan alat dimana manusia bisa

bersosialisasi dengan lingkungan. Hal ini sesuai dengan pandangan ahli

sosiologi seperti Max Weber bahwa pokok pembahasan sosiologi ialah

tindakan sosial.28

Interaksi sosial merupakan tindakan sosial yang

berpengaruh sangat penting bagi terlaksananya proses sosialiasi dan juga

berpengaruh pada perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Interaksi

sosial berlangsung rutin dan tindakan sosial yang dilakukan orang-orang.29

Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan masyarakat.30

Menurut Bonner dalam Yusron Razak berpendapat bahwa interaksi

sosial ialah suatu hubungan antara dua orang atau lebih sehingga kelakuan

individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan

individu yang lain dan sebaliknya.31

Disisi lain Young dalam Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati

juga memberikan pendapatnya mengenai interaksi sosial. Menurut Young,

interaksi sosial ialah kontak timbal balik antara dua orang atau lebih.32

Pada

dasarnya interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial

karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.33

Para ahli sosiologi sepakat bahwa interaksi sosial adalah syarat utama

bagi terjadinya aktivitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial. Ketika

berinteraksi, seseorang atau kelompok sebenarnya tengah berusaha atau

27Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, Dasar-dasar Sosiologi, (yogyakarta: Graha ilmu, 2009),

h.137. 28Kamanto Sunarto, Ibid, h. 35.

29J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta:

Kencana, 2007), h.15. 30Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, op.cit, h.26. 31Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar, (Ciputat: Laboratorium Sosiologi Agama,

2008), h. 57. 32Ibid, h. 57. 33Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, op.cit, h. 54.

Page 30: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

14

belajar bagaimana memahami tindakan sosial orang atau kelompok lain.

Sebuah interaksi sosial akan kacau bilamana antara pihak-pihak yang

berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna tindakan sosial

yang mereka lakukan.34

Saling bertemunya individu dengan individu lain secara badaniah saja

tidak akan menciptakan suatu pergaulan hidup atau terjadinya kehidupan

bersama di dalam kelompok sosial. Pergaulan hidup atau kehidupan

bersama akan tercipta jika individu atau kelompok manusia saling berbicara,

bekerja sama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama, terciptanya

konflik, persaingan dan lain sebagainya.

Menurut George Herbert Mead dalam Dwi Narwoko dan Bagong

suyanto berpendapat bahwa agar interaksi sosial bisa berjalan dengan tertib

dan teratur dan agar anggota masyarakat bisa berfungsi secara normal, maka

yang diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan

konteks sosialnya, tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara

objektif perilaku kita sendiri dari sudut pandang orang lain.35

Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu dasar

proses sosial yang terjadi di dalam kelompok masyarakat, yang menunjuk

pada hubungan-hubungan kelompok sosial yang dinamis. Sehingga interaksi

sosial sangatlah penting bagi terciptanya suatu kehidupan jika individu

hanya bertemu secara badaniah saja tanpa adanya saling berbicara, saling

bekerja sama dan saling membantu maka kehidupan di dalam kelompok

sosial tidak akan terjadi. Manusia sebagai aktor sosial harus memberikan

timbal balik untuk saling mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki

kehidupan satu sama lain atau kehidupan kelompok.

2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan terjadi di dalam kehidupan sosial

apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:

34J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, op.cit, h. 20.

35J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, op.cit, h. 20.

Page 31: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

15

a. Adanya kontak sosial

Kata kontak berasal dari bahasa latin, yaitu con atau cum

(bersama-sama) dan tango (menyentuh) jadi artinya bersama-sama

menyentuh. Kontak sosial mempunyai dua sifat. Yang pertama

bersifat primer, artinya terjadi apabila hubungan diadakan secara

langsung yang berhadapan muka. Yang kedua bersifat sekunder

artinya suatu kontak memerlukan suatu perantara.36

Namun ada pula

yang bersifat positif dan negatif. Kontak sosial yang bersifat positif

mengarahkan pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif

mengarahkan pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak

menghasilkan suatu interaksi sosial.37

Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan

badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan

badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak

lain tanpa menyentuhnya, seperti misalnya, dengan cara berbicara

dengan pihak lain tersebut.38

b. Adanya komunikasi

Komunikasi menyangkut segala bentuk penyampaian pesan,

baik kepada kucing, rumput yang bergoyang, arwah, Tuhan dan

tentunya kepada manusia.39

Komunikasi sesuai dengan objek

materinya yang berada dalam rumpun ilmu-ilmu sosial. Artinya,

penyampaian pesan kepada makhluk selain manusia berada di luar

objek kajian ini.40

Usaha penyampaian pesan kepada manusia.41

Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang

memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud

pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa

36Yusron Razak, op.cit, h. 58.

37Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, op.cit, h. 59.

38Ibid, h. 58.

39Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Indeks, 2008),

h. 28.

40Ibid, h. 28.

41Ibid, h. 29.

Page 32: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

16

yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan

kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin

disampaikan oleh orang lain tersebut.42

Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih,

yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan

(nase), terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu

dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.43

Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan-

perasaan suatu kelompok manusia atau orang-perseorangan dapat

diketahui oleh kelompok-kelompok lain atau orang-orang lainnya. Hal

itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang

akan dilakukannya.44

Sedangkan aspek terpenting dari komunikasi adalah bila

seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu atau perikelakuan orang

lain. Dalam komunikasi sering kali muncul berbagai macam

penafsiran terhadap makna sesuatu atau tingkah laku orang lain yang

mana itu semua ditentukan oleh perbedaan konteks sosialnya.45

Dengan demikian, komunikasi memungkinkan kerja sama antara

orang perorangan atau antara kelompok-kelompok manusia dan

memang komunikasi merupakan salah satu syarat terjadinya kerja

sama. Akan tetapi, tidak selalu komunikasi menghasilkan kerja sama

bahkan suatu pertikaian mungkin akan terjadi sebagai akibat salah

paham atau karena masing-masing tidak mau mengalah.46

3. Faktor Dasar Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai

faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Imitasi

merupakan faktor yang paling penting dalam proses interaksi sosial. Imitasi

42Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, op.cit, h.60

43Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia Kuliah Dasar Edisi Kelima, (Jakarta:

Profesional Book, 1997), h. 23.

44Soejono Soekanto dan Budi Sulistyowati, Sosiologi, op.cit, h.61.

45J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, op.cit, h. 16.

46Soejono Soekanto dan Budi Sulistyowati, loc.cit, h.61.

Page 33: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

17

dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai

yang berlaku.47

Namun, disisi lain imitasi juga berdampak negatif ketika

yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dan imitasi juga

bisa menghambat kreativitas karena pengaruh dari meniru tersebut.

Faktor sugesti terjadi apabila seseorang memberi suatu pandangan

atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh

pihak lain. Proses sugesti hampir sama dengan imitasi, tetapi titik tolaknya

berbeda. Sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh

emosi, yang dapat menghambat daya berpikir secara rasioanal.48

Sugesti dapat terjadi ketika orang yang memberikan pandangan adalah

seseorang yang memiliki sifat berwibawa atau mungkin sifat otoriter. Orang

yang berwibawa atau terpandang dapat dengan mudah memberikan

pandangan bagi anggota dari kelompoknya, secara tidak sadar orang yang

menerima pandangan dari orang yang berwibawa atau otoriter mereka akan

dengan mudah menerima sugesti tersebut, sehingga apa yang mereka terima

secara otomatis akan merubah pola kehidupan atau sikap dari anggota

kelompok tersebut.

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan

atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan

pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari pada imitasi, oleh

karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses

identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar),

maupun dengan disengaja oleh karena seringkali seseorang memerlukan

tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.49 Berlangsungnya

identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh-pengaruh yang lebih

mendalam ketimbang proses imitasi dan sugesti walaupun ada kemungkinan

bahwa pada mulanya proses identifikasi diawali oleh imitasi dan sugesti.50

47Ibid, h.63.

48Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, op.cit, h.57.

49Ibid, h.63.

50Ibid, h.64.

Page 34: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

18

Tipe-tipe ideal memang sangat diperlukan dalam membentuk

kepribadian seseorang. Pengaruh yang diberikan dalam faktor identifikasi

sangatlah besar. Pihak yang melakukan identifikasi haruslah mengenal

dengan baik siapa tipe ideal yang akan dijadikan contoh yang ideal bagi

mereka. Sehingga sikap, kaidah maupun karakter yang dimiliki oleh tipe

ideal tersebut dapat menjiwai bagi mereka yang melakukan identifikasi

tersebut.

Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik

kepada pihak lain, contohnya ketika ada tetangga yang berusaha untuk

membantu, simpati lebih banyak terlihat pada hubungan sebaya dan lain-

lain.51

4. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),

Akomodasi (accomodation), Persaingan (competition), dan pertikaian

(conflict). Konflik selalu menuju suatu penyelesaian, namun dalam

prosesnya dapat berkondisi sementara, yang disebut akomodasi

(accomodation).52

Proses sosial dapat mengarah kepada proses asimilasi.

Hal ini dapat berupa interaksi sosial yang bersifat saling ada pendekatan,

interaksi sosial bersifat langsung atau primer, interaksi sosial yang lancar

dan tidak ada hambatan atau batas serta interaksi sosial yang sering, intensif

dan sehari-hari.53

5. Proses-proses Interaksi Sosial

a. Proses Asosiatif

1) Kerja sama

Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok

dimana kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan

terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainnya (out-

group-nya). Kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada

bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan yang

51Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, op.cit, h.27.

52Ibid, h.28.

53Ibid, h.28.

Page 35: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

19

menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional

telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau

segolongan orang. Betapa pentingnya kerja sama, digambarkan oleh

Charles H. Cooley dalam Soerjono Soekanto sebagai berikut:

Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka

mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang

bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian

terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan

tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang

sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang terpenting

dalam kerja sama yang berguna.54

Di kalangan masyarakat Indonesia dikenal bentuk kerja sama

tradisional dengan nama gotong royong. Di dalam sistem pendidikan

Indonesia yang tradisional, umpamanya, sejak kecil tidak

ditanamkan ke dalam jiwa seseorang suatu pola perilaku agar dia

selalu hidup, terutama dengan keluarga dan lebih luas lagi dengan

orang lain di dalam masyarakat. Hal mana disebabkan adanya suatu

pandangan hidup bahwa seseorang tidak mungkin sendiri tanpa kerja

sama dengan orang lain. Pandangan hidup demikian ditingkatkan

dalam taraf kemasyarakatan sehingga gotong royong sering kali

diterapkan untuk menyelenggarakan suatu kepentingan.

2) Akomodasi

Akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk

meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai

kestabilan. Menurut Gillin dan Gillin dalam Soerjono Soekanto

dikatakan bahwa:

Akomodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan oleh

para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-

hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi

(adaptation) yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk

54 Soejono Soekanto, op.cit, h. 66.

Page 36: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

20

menunjuk pada suatu proses dimana makhluk-makhluk hidup

menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya.55

Dengan pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses

dimana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang

mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri

untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari akomodasi

dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu:

1). Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau

kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.

Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, untuk sementara

atau secara temporer 2). Memungkinkan terjadinya kerja sama antara

kelompok-kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial

psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah seperti, misalnya yang

dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang mengenal sistem

berkasta 3). Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok

sosial yang terpisah, misalnya, melalui perkawinan campuran atau

asimilasi dalam arti yang luas. Akomodasi sebagai suatu proses,

dapat mempunyai beberapa bentuk, yaitu coercion, compromise,

arbitration, mediation, conciliation, tolerantion, stalemate,

adjudication.

Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya

dilaksanakan oleh suatu paksaan. Coercion merupakan bentuk

akomodasi, dimana salah satu pihak berada dalam keadaan yang

lemah sekali, dibandingkan dengan pihak lawan. Pelaksanaannya

dapat dilakukan secara fisik yaitu secara langsung, maupun secara

psikologis yaitu secara tidak langsung. Misalnya perbudakan, adalah

suatu coercion dimana interaksi sosialnya didasarkan pada

penguasaan majikan atas budak-budaknya, dimana yang terakhir

dianggap sama sekali tidak mempunyai hak-hak apapun juga.

55Ibid, h. 69.

Page 37: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

21

Compromise, yaitu suatu bentuk akomodasi, dimana pihak-

pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar

tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Sikap

untuk dapat melaksanakan compromise berarti bahwa salah satu

pihak bersedia untuk merasakan dan mengerti pihak lainnya

begitupun sebaliknya.

Arbitration, merupakan suatu cara untuk mencapai

compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan, masing-masing

tidak sanggup untuk mencapainya sendiri. Pertentangan

diselesaikan oleh pihak atau oleh suatu badan yang kedudukannya

lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan itu, seperti

contohnya adalah penyelesaian suatu perselisihan perbuatan.

Mediation, hampir menyerupai arbitration. Pada mediation

diundanglah pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang

ada. Conciliation, adalah suatu usaha untuk mempertemukan

keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan

bersama.

Tolerantion, yang juga sering dinamakan tolerant-

participation, ini merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa

persetujuan yang formil bentuknya, kadang-kadang tolerantion

timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan, hal mana

disebabkan karena adanya watak orang perorangan atau kelompok-

kelompok manusia.

Stalamete, merupakan suatu akomodasi, dimana pihak-pihak

yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang,

berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan

pertentangannya. Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau

sengketa dipengadilan.

Secara panjang lebar, Gillin dan Gillin menguraikan hasil-

hasil dari terjadinya proses akomodasi, dengan banyak mengambil

contoh-contoh dari sejarah. Antara lain hasil-hasilnya adalah

Page 38: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

22

akomodasi menyebabkan usaha-usaha untuk sebanyak mungkin

menghindarkan diri dari benih-benih yang dapat menyebabkan

pertentangan yang baru, untuk kepentingan integrasi masyarakat.

Menekan oposisi, seringkali suatu persaingan dilaksanakan demi

keuntungan suatu kelompok tertentu misalnya golongan produsen

demi kerugian pihak lain misalnya konsumen. Akomodasi membuka

jalan kearah asimilasi. Dengan adanya proses asimilasi, para pihak

lebih sering mengenal dan dengan demikian juga lebih mudah untuk

saling mendekati, oleh karena timbul benih-benih toleransi.

3) Asimilasi

Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf

kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi

perbedaan-perbedaan yang terdapat diantara orang perorangan atau

kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.

Memperjelas maksud di atas adalah: 1) Orang-perorangan sebagai

warga kelompok-kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan

intensif untuk waktu yang lama 2) kebudayaan-kebudayaan dari

kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan

saling menyesuaikan diri.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu

asimilasi adalah antara lain: toleransi, kesempatan-kesempatan di

bidang ekonomi yang seimbang, suatu sikap menghargai orang asing

dan kebudayaannya, sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa

dalam masyarakat, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan,

perkawinan campuran (amalgamations), adanya bersama dari luar.

Selain faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi

terdapat juga faktor-faktor yang dapat menjadi penghalang terjadinya

asimilasi adalah antara lain: terjadinya kehidupan suatu golongan

tertentu dalam masyarakat (biasanya golongan minoritas). Suatu

contoh misalnya orang-orang Indian di Amerika Serikat yang

diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah tertentu yang

Page 39: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

23

tertutup (Reservation), Kurangnya pengetahuan mengenai

kebudayaan yang dihadapi itu, Perasaan takut terhadap kekuatan

kebudayaan yang dihadapi itu, Perasaan bahwa suatu kebudayaan

golongan atau kelompok tertentu, lebih superior dari pada

kebudayaan golongan atau kelompok biasanya, Dalam batas-batas

tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniyah

dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi. Suatu

in-group feeling yang kuat dapat pula menjadi penghalang terhadap

terjadinya asimilasi. In-group feeling artinya bahwa suatu perasaan

yang kuat sekali bahwa individu terikat pada suatu kelompok yang

bersangkutan. Suatu hal lain yang dapat mengganggu proses

asimilasi adalah apabila golongan minoritas mengalami gangguan-

gangguan dari golongan yang berkuasa.

b. Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering juga disebut sebagai oppositional proces,

persis halnya dengan kerja sama, dapat ditemukan pada setiap

masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan

dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Proses-proses disosiatif

dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu:

1) Persaingan

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses

sosial, dimana orang perorangan atau suatu kelompok-kelompok

manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang

kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian dari publik

(tidak perseorangan maupun kelompok manusia).

Bentuk-bentuk persaingan antara lain: (1) persaingan di bidang

ekonomi (2) persaingan dalam bidang kebudayaan (3) persaingan

untuk mencapai kedudukan dan peranan yang tertentu dalam

masyarakat (4) persaingan karena perbedaan ras.

Page 40: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

24

2) Kontravensi

Kontravensi pada hakekatnya merupakan suatu bentuk proses

sosial antara persaingan dengan pertentangan atau pertikaian.

Contravention terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidak

pastian mengenai seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak

suka disembunyikan, kebencian atau keraguan-keraguan terhadap

kepribadian seseorang. Dalam bentuk murni, contravention adalah

suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau

terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.

3) Pertentangan

Pertentangan merupakan suatu proses sosial dimana individu

atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan

menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

kekerasan. Sebab dari pertikaian antara lain: Perbedaan antara orang-

perorangan. Perbedaan pendirian dan perasaan mungkin

menyebabkan bentrokan antara orang perorangan. Perbedaan

kebudayaan. Perbedaan kepribadian dari orang perorangan

tergantung pula dari pola-pola kebudayaan yang menjadi latar

belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian tersebut.

Bentrokan antara kepentingan-kepentingan. Bentrokan-bentrokan

kepentingan orang perorangan maupun kelompok-kelompok

manusia merupakan sumber lain dari pertentangan. Dan yang

terakhir adalah Perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam

masyarakat, merubah nilai-nilai dalam masyarakat dan menyebabkan

terjadinya golongan yang berbeda pendiriannya mengenai

reorganisasi menyebabkan suatu disorganisasi.

C. Relokasi

1. Definisi Relokasi

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), relokasi adalah

memindahkan tempat. Sedangkan menurut istilah perpindahan atau

Page 41: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

25

pemindahan lokasi, baik suatu pemukiman, industri atau tempat berdagang

dari satu tempat ke tempat lainnya dengan alasan-alasan tertentu.56

Relokasi adalah upaya pemindahan sebagian atau seluruh aktivitas

berikut sarana dan prasarana penunjang aktivitas dari satu tempat ke tempat

lain guna mempertinggi faktor keamanan, kelayakan, legalitas pemanfaatan

dengan tetap memperhatikan keterkaitan antara yang dipindah dengan

lingkungan alami dan binaan di tempat tujuan. Menurut Jha et al (2010)

dalam Fahrudin dan Saut mendefinisikan relokasi sebagai sebuah proses di

mana permukiman masyarakat, aset dan infrastruktur publik dibangun

kembali di lokasi lain.57

Jadi relokasi yang dimaksud dalam hal ini adalah tindakan pengalihan

tempat tinggal, usaha, dan kegiatan sosial serta ekonomi dari satu lokasi ke

satu lokasi yang lain. Dalam hal ini dari Kampung Pulo Jakarta Timur ke

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Menurut Philip dalam Mutiara Khairani kata pemindahan atau

Penggeseran tempat dalam penggusuran berarti adanya destinasi

perpindahan subjek yang digusur, dan yang dipindahkan bukan hanya

sebuah obejk tetapi sekelompok manusia yang memiliki kehidupan sangat

terkait satu hal dengan hal lainnya seperti aspek sosial, ekonomi, kesehatan

dan lain-lain. Hal ini yang akan membuat relokasi menjadi kompleks, dan

tawaran relokasi sering kali tidak mengakomodir seluruh warga gusur, tetapi

jika ada yang mengakomodir keseluruhan warga gusur akan terjadi

penurunan kualitas hidup masyarakat. Masyarakat korban penggusuran

mengalami perpindahan tempat tinggal dengan pengalaman yang berbeda

56http://peunebah.blogspot.co.id/2011/06/, diunduh pada tanggal 15 Oktober 2015, pukul

13.00

57Fahrudin dan saut, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persoalan Relokasi Pasca Bencana

Lahar Dingin di Kali Putih (Studi Kasus Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan

Salam,Kabupaten Magelang), jurnal, program megister perencanaan wilayah dan kota, sekolah

arsitektur, perencanaan dan pengembangan kebijakan, ITB, 2014, h. 70.

Page 42: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

26

dengan masyarakat biasa yang memang ingin berpindah tempat, ada faktor

eksternal dan unsur pemaksaan terhadap perpindahan.58

Dalam melaksanakan relokasi setelah terjadinya ada beberapa prinsip

yang harus dipegang sebagai pedoman. Jha et al (2010) dalam Fahrudin dan

Saut menyebutkan beberapa prinsip tentang relokasi, yaitu: relokasi

bukanlah sebuah pilihan yang harus dilakukan karena resiko bisa dikurangi

dengan mengurangi jumlah penduduk pada suatu permukiman dari pada

memindahkan seluruh permukiman. Relokasi bukan sekedar merumahkan

kembali manusia namun juga menghidupkan dan membangun kembali

masyarakat, lingkungan dan modal sosial. Lebih baik menciptakan insentif

yang mendorong orang untuk merelokasi dari pada memaksa mereka untuk

meninggalkan. Relokasi seharusnya mengambil tempat sedekat mungkin

dengan lokasi asal mereka. Dan yang terakhir adalah masyarakat di lokasi

yang akan ditempati merupakan salah satu yang mendapatkan dampak dari

relokasi dan harus dilibatkan dalam perencanaan.59

Berdasarkan tata cara pelaksanaan penataan kawasan relokasi yang

disusun oleh Dirjen Cipta Karya kementerian Pekerjaan Umum, relokasi

harus mempertimbangkan bahwa penerima dampak relokasi merupakan

pihak yang dinilai rentan (vulnerable). Dengan mempertimbangkan hal

tersebut, maka dalam pelaksanaan relokasi harus mengikuti beberapa

prinsip-prinsip sebagai berikut : pemindahan bersifat sukarela, penerimaan

dampak mendapatkan penghidupan yang setara atau lebih baik dari

sebelumnya, penerima dampak mendapatkan kompensasi penuh selama

proses transisi, sebisa mungkin meminimalisir kerusakan jaringan sosial dan

peluang ekonomi, memberikan peluang pengembangan bagi semua

penerima dampak, dan terakhir harus memiliki kesadaran demokrasi,

partisipatoris, terbuka, akuntabel, kemandirian dan keberlanjutan.

Penyelenggaraan kegiatan relokasi memperhitungkan dengan cermat

kondisi pasca relokasi dan menjamin berjalannya proses menuju

58 Mutiara Kahirani, Rumah Susun Sebagai Tujuan Relokasi dan Hunian bagi Korban

Penggusuran, skripsi, program studi Arsitektur Fakultas Teknik, UI, 2016, h. 20. 59Fahrudin dan saut, op.cit, h. 70.

Page 43: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

27

kemandirian dan keberlanjutan kehidupan dan penghidupan serta

pengelolaan dan pengembangan lingkungan permukiman relokasi.60

2. Latar Belakang Relokasi

Asian developman Bank (November 1995) dalam Martzessa Hario

Prakoso menyampaikan laporan hasil studinya yang menunjukkan bahwa

kebijakan dan peristiwa yang seringkali menjadi penyebab program relokasi

(resettlement), antara lain: Proyek pemerintah yang memerlukan

pembebasan tanah untuk keperluan pembangunan sarana prasarana kota,

pembuatan waduk, pembuatan rel kereta api atau jalan bebas hambatan

untuk keperluan jaringan listrik dan telepon. Kondisi force majour, seperti

bencana alam, kebakaran, perang dan kerusuhan.61

3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Relokasi

Jha et al (2010) dalam Fahrudin dan Saut menyebutkan beberapa

kriteria mengenai faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan relokasi. Faktor

kegagalan relokasi yaitu : tidak memadainya lokasi baru, jarak yang jauh

dari sumber penghidupan dan jaringan sosial, susunan permukiman yang

tidak sesuai dengan keadaan sosial budaya, kurangnya partisipasi

masyarakat, serta kurangnya anggaran relokasi merupakan faktor utama

terjadinya kegagalan dalam kebijakan relokasi.

Sedangkan faktor-faktor keberhasilan relokasi yaitu: Masyarakat yang

terkena dampak berpartisipasi dalam relokasi dan keputusan implementasi

(pemilihan lokasi, identifikasi kebutuhan dasar, perencanaan permukiman,

desain rumah dan implementasi), mata pencaharian tidak spesifik pada

lokasi sehingga tidak terganggu, air, angkutan umum, pelayanan kesehatan,

pasar dan sekolah dapat diakses dan terjangkau, orang dapat membawa

barang-barang yang berhubungan dengan spiritual, budaya atau nilai

emosional tinggi (benda-benda keagamaan, bagian-bagian bangunan

60Ibid, h. 71.

61 Martzessa Hario Prakoso, Faktor Keberhasilan Relokasi Permukiman Menurut Persepsi

Penghuni (Studi Kasus: Program Relokasi Permukiman DAS Bengawan Solo Surakarta), skripsi,

program studi perencanaan wilayah dan kota jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret, 2015.

Page 44: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

28

diselamatkan, patung atau land mark lokal lainnya), orang pada kelompok

masyarakat yang sama dipindahkan ke lokasi baru, keterkaitan emosional,

spiritual dan budaya lampiran pada lokasi yang lama tidak terlalu tinggi,

penilaian resiko sosial, lingkungan, dan bahaya mengkonfirmasi bahwa

resiko tidak dapat dikurangi di lokasi lama, sementara masyarakat yakin

dengan kesesuian tempat relokasi, desain rumah, tatanan permukiman,

habitat alami, dan fasilitas masyarakat sesuai dengan cara hidup masyarakat,

komunikasi yang intensif dengan kelompok sasaran dan transparan, serta

yang terakhir adalah mekanisme penyelesaian keluhan yang efektif, serta

relokasi dan bantuan untuk mengurangi dampak ekonom bantuan untuk

mengurangi dampak ekonomi yang didanai secara memadai selama periode

waktu yang wajar.62

Sudah sangat jelas dikatakan bahwa ketika kaum elit ingin merelokasi

masyarakat kelas bawah maka pemerintah harus memperhatikan akibat

setelah terjadinya relokasi. Jangan sampai relokasi tersebut memberikan

dampak yang negatif bagi perkembangan sistem dalam masyarakat tersebut.

D. Hasil Penelitian Relevan

Dalam penulisan ini, terdapat beberapa bahan bacaan yang berkaitan

dengan permasalahan dalam perubahan interaksi sosial yang diakibatkan

karena adanya kebijakan relokasi suatu wilayah, masing-masing hasil

penelitian yang relevan dijelaskan pada Tabel 2.1:

Table 2.1

Hasil Penelitian Relevan

No Nama, Judul, Instansi Jenis Penelitian Hasil

1 Fakhrudin Martanto dan Saut

Aritua. Fakhrudin merupakan

Mahasiswa Program Magister

Perencanaan Wilayah dan Kota,

Sekolah Arsitektur,

Perencanaan dan

Jurnal

perencanaan

wilayah dan kota

B SAPPK V3N1

Kebijakan

Pemerintah

Kabupaten

Magelang yang

merelokasi warga

Dusun Gempol

62Fahrudin dan saut, op.cit, h. 72.

Page 45: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

29

Pengembangan kebijakan ITB

dan Saut Aritua H. Sagala

merupakan anggota dari

kelompok Keilmuan

Perencanaan Wilayah dan

Perdesaan, Sekolah Arsitektur,

Perencanaan dan

Pengembangan Kebijakan ITB,

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Persoalan

Relokasi Pasca Bencana Lahar

Dingin di Kali Putih (Studi

Kasus Dusun Magelang)

Desa Jumoyo yang

diakibatkan karena

banjir lahar dingin

gunung Merapi

tahun 2010 yang

mengakibatkan

kerusakan

permukiman

penduduk daerah

Sampadan Sungai

yang berhulu di

gunung Merapi

dan adanya

penolakan warga

yang terindikasi

adanya persoalan

pada penerapan

kebijakan relokasi

yang dilakukan

oleh Pemerintah

Kabupaten

Magelang.

2 Sri Rahayu Rahman Nasir

merupakan Mahasiswa Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas

Hasanudin Makasar, Perubahan

Sosial Masyarakat Lokal

Akibat Perkembangan

Pariwisata Dusun Wakka

Kabupaten Pinrang (Interaksi

antara Wisatawan dan

Masyarakat Lokal

Skripsi ketidak puasan

sebagian

masyarakat Dusun

Wakka yang

melihat

lingkungan

sekeliling mereka

mengalami

percepatan

kemajuan dan

pemenuhan

kebutuhan primer

dan sekunder

mereka yang

kurang terpenuhi

dan kurang

memuaskan yang

dikibatkan karena

pembangunan

pariwisata di

Dusun Wakka

serta

mengidentifikasika

Page 46: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

30

n perubahan sosial

yang terjadi akibat

interaksi antara

masyarakat lokal

dengan wisatawan

dan untuk

mengetahui faktor-

faktor yang

mempengruhi

perubahan sosial

yang terjadi akibat

interaksi antara

masyarakat lokal

dengan wisatawan

3. Tri Arif Mudhito merupakan

Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Sosiologi Jurusan

Pendidikan Sejarah Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri

Yogyakarta, Dampak Sosial

Ekonomi Relokasi Pasar pada

Pedagang Burung dari Ngasem

ke Dongkelan (Studi Kasus di

Pasar Satwa dan Tanaman Hias

Yogyakarta)

Skripsi Perubahan sosial

yang secara teknis

terjadi. Dalam

relokasi ini

memunculkan

dampak sosial dan

ekonomi seperti

manifestasi,

dengan adanya

dampak

manifestasi, maka

muncul dampak

dibelakangnya

berupa dampak

latensi yang

dialami setelah

relokasi dan

kurangnya

intennya interaksi

yang terjalin.

Dampak sosial

yang muncul yaitu,

berubahnya sistem

sosial, interaksi

dan hubungan

personal yang

kurang intensif

4 Martzessa Hario Prakoso

merupakan Mahasiswa

Program Studi Perencanaan

Wilayah dan Kota Jurusan

Skripsi Relokasi dianggap

memberikan

banyak perubahan

bagi warga

Page 47: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

31

Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret,

Faktor Keberhasilan Relokasi

Pemukiman Menurut Persepsi

Penghuni (Studi Kasus Program

Relokasi Permukiman DAS

Bengawan Solo)

relokasi, sehingga

kegiatan relokasi

hanya

menimbulkan

masalah-masalah

baru di lokasi

pemindahan

5 Andy Rizal Umbara merupakan

Mahasiswa Program

Pascasarjana Magister Teknik

Pembangunan Kota Universitas

Diponegoro, Kajian Relokasi

Permukiman Kumuh Nelayan

ke Rumah Susun Kedaung

Kelurahan Sukamaju, Bandar

Lampung

Tesis Terdapat faktor

sosial yaitu

rusaknya jaringan

sosial akibat

pecahnya

komunitas dan

ketidak mampuan

beradaptasi dengan

lingkungan sosial

6 Bindu Hutapea merupakan

Mahasiswa Program

Pascasarjana Ilmu Administrasi

Kekhususan Administrasi dan

Kebijakan Publik Universitas

Indonesia, Pengaruh Rumah

Susun Sederhana Terhadap

Peningkatan Kehidupan Sosial

dan Ekonomi Penghuninya

(Studi Kasus Rumah Susun di

Kelurahan Penjaringan Kota

madya Jakarta Utara Propinsi

DKI Jakarta

Tesis Perubahan yang

dialami penghuni

rumah susun dari

lingkungan

sebelumnya di

lingkungan

permukiman

bukan rumah

susun. Perubahan

permukiman yang

dihadapi

mengharuskan

untuk mengadakan

penyesuaian diri

terhadap

lingkungan fisik

dan lingkungan

sosial yang baru.

7 Mutiara Khairani merupakan

Mahasiswa Program Studi

Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Indonesia, Rumah

Susun sebagai Tujuan Relokasi

dan Hunian bagi Korban

Penggusuran

Skripsi Hasil penelitian

terdahulu

menunjukkan

bahwa rumah

susun yang

seharusnya bisa

menjadi wadah

kebutuhan

prioritas korban

penggusuran tetapi

justru membatasi

interaksi

Page 48: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

32

penghuninya dan

penelitian

sebelumnya lebih

menunjukkan

tingkat

keberhasilan dan

kegagalan relokasi

dan fungsi rumah

susun untuk

penghuni

8 Suryantika Sinaga merupakan

Mahasiswa Program

Pascasarjana Kekhususan

Manajemen Pembangunan

Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas

Indonesia, Dampak Sosial

Kebijakan Pemda DKI Jakarta

tentang Relokasi Pedagang

Kaki Lima di Lokasi Binaan

(Studi Kasus di Lokasi Binaan

Pal Merah Jakarta Pusat)

Tesis Hasil penelitian

sebelumnya

menunjukkan

bahwa relokasi

cukup memberikan

solusi bagi

problematika di

perkotaan, adanya

perubahan yang

lebih baik antara

sebelumnya

adanya relokasi

dan setelahnya

9 Arifin Mukhlis merupakan

Mahasiswa Program

Pascasarjana Kajian Strategik

Ketahanan Nasional

Universitas Indonesia, Program

Relokasi Masyarakat dan

Pengaruhnya kepada Human

Security (Studi Kasus

Penertiban Daerah Aliran

Sungai Ciliwung DKI Jakarta)

Tesis Hasil penelitian

sebelumnya

menunjukkan

relokasi

merupakan

kebijakan yang pro

rakyat namun

warga tidak begitu

tertarik karena

dikhawatirkan

akan menggusur

tempat tinggal

mereka dan lebih

kepada aspek

keamanan manusia

10 Ratna Handayani merupakan

Mahasiswa Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Indonesia,

Interaksi Penghuni pada Ruang

Luar Rumah Susun

Skripsi Hasil sebelumnya

lebih kepada

bagaimana para

penghuni

memanfaatkan

ruang luar untuk

aktivitas sosial

mereka

Page 49: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

33

Hal-hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian di

atas adalah sebagai berikut:

Table 2.2

Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

No Persamaan Perbedaan

1 Kebijakan Pemerintah Kabupaten Magelang

yang merelokasi warga Dusun Gempol Desa

Jumoyo yang diakibatkan karena banjir lahar

dingin gunung Merapi tahun 2010 yang

mengakibatkan kerusakan permukiman

penduduk daerah Sampadan Sungai yang

berhulu di gunung Merapi dan adanya penilakan

warga yang terindikasi adanya persoalan pada

penerapan kebijakan relokasi yang dilakukan

oleh Pemerintah Kabupaten Magelang.

Berbeda dengan

penelitian terdahulu

karena dalam penelitian

ini, peneliti meninjau dari

segi perubahan interaksi

sosial setelah relokasi

sedangkan peneliti

terdahulu meninjau dari

segi faktor-faktor yang

mempengaruhi

munculnya persoalan

dalam relokasi

2 ketidak puasan sebagian masyarakat Dusun

Wakka yang melihat lingkungan sekeliling

mereka mengalami percepatan kemajuan dan

pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder

mereka yang kurang terpenuhi dan kurang

memuaskan yang dikibatkan karena

pembangunan pariwisata di Dusun Wakka serta

mengidentifikasikan perubahan sosial yang

terjadi akibat interaksi antara masyarakat lokal

dengan wisatawan dan untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengruhi perubahan sosial yang

terjadi akibat interaksi antara masyarakat lokal

dengan wiasatawan

Berbeda dengan

penelitian terdahulu

karena dalam penelitian

ini, peneliti lebih

meninjau dari segi

perubahan sosial interaksi

setelah relokasi

sedangkan dalam

penelitian terdahulu

meninjau perubahan

sosial yang terjadi akibat

interaksi antara

masyarakat lokal dengan

wisatawan dan

mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi

perubahan tersebut

3 Perubahan sosial yang secara teknis terjadi.

Dalam relokasi ini memunculkan dampak sosial

dan ekonomi seperti manifestasi, dengan adanya

dampak manifestasi, maka muncul dampak

dibelakangnya berupa dampak latensi yang

dialami setelah relokasi dan kurangnya intennya

interaksi yang terjalin. Dampak sosial yang

muncul yaitu, berubahnya sistem sosial,

Dalam penelitian

terdahulu lebih terfokus

pada perubahan sosial

ekonominya sedangkan

skripsi ini lebih kepada

perubahan interaksi sosial

masyarakat yang

direlokasi

Page 50: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

34

interaksi dan hubungan personal yang kurang

4 Relokasi dianggap memberikan banyak

perubahan bagi warga relokasi, sehingga

kegiatan relokasi hanya menimbulkan masalah-

masalah baru di lokasi pemindahan

Penelitian terdahulu

meninjau dari segi

keberhasilan relokasi dan

karakteristik

permukiman, sedangkan

yang diteliti dalam skripsi

ini kebijakan relokasi

yang mempengaruhi pola

interaksi masyarakatnya

5 Terdapat faktor sosial yaitu rusaknya jaringan

sosial akibat pecahnya komunitas dan

ketidakmampuan beradaptasi dengan

lingkungan sosial

Hasil penelitian terdahulu

terdapat lima faktor yang

saling berkaitan di

antaranya faktor fisik

lingkungan, faktor

ekonomi, faktor sosial,

faktor budaya dan faktor

hukum, sedangkan yang

diteliti dalam skripsi ini

adalah hanya pada segi

peruban interaksi sosial

dan faktor yang

mempengaruhi perubahan

interaksi sosial

6 Perubahan yang dialami penghuni rumah susun

dari lingkungan sebelumnya di lingkungan

permukiman bukan rumah susun. Perubahan

permukiman yang dihadapi mengharuskan

untuk mengadakan penyesuaian diri terhadap

lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang

baru.

Hasil penelitian

sebelumnya

menunjukkan bahwa

rumah susun sederhana

bukan hanya memberikan

pengaruh pada kehidupan

sosial saja melainkan

pada aspek ekonominya

sedangkan dalam

penelitian ini yang akan

lebih dikaji adalah pada

segi perubaha interaksi

sosial

7 Rumah susun dengan ketetapan dimensi dan

peraturannya membatasi interaksi penghuni

dengan huniannya.

Hasil penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa

rumah susun yang

seharusnya bisa menjadi

wadah kebutuhan

prioritas korban

penggusuran tetapi justru

membatasi interaksi

penghuninya dan

Page 51: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

35

penelitian sebelumnya

lebih menunjukkan

tingkat keberhasilan dan

kegagalan relokasi dan

fungsi rumah susun untuk

penghuni sedangkan

penelitian ini lebih

kepada bagaimana

perubahan interaksi sosial

yang terjadi di rumah

susun pada korban

penggusuran.

8 Melihat dampak sosial yang terjadi dari

kebijakan relokasi.

Hasil penelitian

sebelumnya

menunjukkan bahwa

relokasi cukup

memberikan solusi bagi

problematika di

perkotaan, adanya

perubahan yang lebih

baik antara sebelumnya

adanya relokasi dan

setelahnya sedangkan

pada penelitian ini

menunjukkan bahwa

relokasi memberikan

permasalahan pada

interaksi sosial

masyarakat.

9 Banjir di Jakarta membuat Pemda Jakarta

menerapkan relokasi menjadi salah satu

kebijakan untuk mengatasinya dan

memindahkan masyarakat ke rumah susun

Hasil penelitian

sebelumnya

menunjukkan relokasi

merupakan kebijakan

yang pro rakyat namun

warga tidak begitu

tertarik karena

dikhawatirkan akan

menggusur tempat

tinggal mereka dan lebih

kepada aspek keamanan

manusia sedangkan

dalam penelitian ini lebih

kepada aspek interaksi

sosial

10 Penataan ruang pada Rumah susun yaitu bentuk Hasil sebelumnya lebih

Page 52: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

36

ruang, unsur-unsur pembentukan ruang dan

iklim dapat mempengaruhi interaksi penghuni

rumah susun

kepada bagaimana para

penghuni memanfaatkan

ruang luar untuk aktivitas

sosial mereka sedangkan

pada penelitian ini

melihat interaksi sosial

masyarakat penghuni

rumah susun bukan hanya

pada ruang luar saja

melainkan pada seluruh

ruang yang ada di rumah

susun

E. Kerangka Berpikir

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan kegiatan

interaksi sosial, manusia memanfaatkan wilayah pinggiran untuk berbagai

kepentingan. Konsekuensi yang muncul adalah masalah pemukiman liar yang

mengakibatkan adanya bencana banjir yang terjadi di Jakarta, khususnya yang

sering terjadi setiap tahun di Kampung Pulo Jakarta Timur. Jalan yang

ditempuh untuk mengatasi masalah pemukiman liar dan banjir adalah dengan

merelokasi masyarakat Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur.

Dengan adanya relokasi tersebut diharapkan tidak hanya dapat mengatasi

masalah pemukiman liar dan banjir tetapi juga dapat merubah pola kehidupan

masyarakat yang sebelumnya.Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya dari

kebijakan relokasi ini adalah perubahan taraf sosial dan interaksi sosial

masyarakat Kampung Pulo, yang diketahui melalui perbandingan pola interaksi

sosial sebelum dan sesudah adanya relokasi. Pemberdayaan masyarakat

pinggiran harus dapat dikelola secara optimal oleh pemerintah provinsi Daerah

Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta, sehingga kondisi kehidupan masyarakat yang

sesuai dengan standar kesejahteraan dapat terwujud secara perlahan, tentunya

hal ini memerlukan perencanaan secara terpadu dan analisis dampak yang tidak

hanya mempertimbangkan aspek lingkungan saja, tetapi juga dampak

perubahan interaksi sosial yang dapat menentukan masa depan masyarakat.

Page 53: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

37

Relokasi termasuk kebijakan pemerintah yang menyebabkan perubahan

interaksi sosial. Dengan berubahnya kondisi lingkungannya, masyarakat

berusaha menyesuaikan diri (adaptasi) sebagai upaya untuk bertahan dengan

kondisi lingkungan yang baru. Dalam proses penyesuaian ini tidak semua

individu dikatakan berhasil dan merasakan dampak positif dari relokasi,

sebagian dari mereka merasakan ketidak nyamanan dan kegagalan dalam

proses ini, sehingga harus merasakan dampak negatif dari suatu perubahan

lingkungan (relokasi).

Dengan demikian, dapat dirangkaikan suatu asumsi bahwa jika penataan

ruang hasil relokasi sesuai dengan pedoman atau ketentuan yang berlaku, maka

hal ini akan memudahkan masyarakat untuk tetap saling berinteraksi dengan

tetangga atau kerabat dulu, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif yang

ditimbulkan akibat relokasi serta kecenderungan dampak positif relokasi dapat

dirasakan secara signifikan. Dapat dilihat pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Permasalahan Jakarta:

pemukiman kumuh, banjir,

kemacetan, kriminalitas dll

Perubahan interaksi

sosial masyarakat

Kampung Pulo

Kesimpulan

Relokasi

Page 54: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur.Dipilihnya tempat ini untuk mengetahui perubahan interaksi sosial pada

masyarakat Kampung Pulo yang telah direlokasi ke Rusunawa Jatinegara

Barat. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 15 (lima belas) bulan terhitung

bulan September 2015 sampai dengan November 2016, dimulai dari pengajuan

judul sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Secara garis besar

rancangan jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1:

Table 3.1

Jadwal Penelitian

No

Kegia

tan

Bulan (2015 s/d 2016)

Sep

tem

ber

Ok

tob

er

No

vem

ber

Dese

mb

er

Ja

nu

ari

Feb

ru

ari

Ma

ret

Ap

ril

Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ust

us

Sep

tem

ber

Ok

tob

er

No

vem

ber

1

Seminar

proposal

2 Revisi

proposal

3 Pengumpulan

data

4 Analisis data

5

Penyusunan

laporan hasil

penelitian

Page 55: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

39

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1Metode yang digunakan penulis dalam

penyusunan penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah

jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-

cara lain dari kuantitatif.2Penelitian kualitatif memang bertujuan untuk mencari

temukan makna, pemahaman yang mendalam. Bukan sekedar penjelasan

tentang hubungan atau pengaruh variabel yang terbatas.3

Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristirahatannya. Sedangkan, menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.4

Penelitian kualitatif dapat menunjukkan pada penelitian tentang

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku atau hubungan

kekerabatan.Beberapa dapat diukur melalui data sensus, tetapi analisisnya

adalah analisis data kualitatif. Beberapa peneliti memperoleh data dengan cara

interview dan observasi.5 Jadi, penggalian data lapangan adalah titik anjak atau

sumber dari perumusan masalah dan cara kerja utama dalam penelitian

kualitatif.6

Dari pengertian dan pandangan mengenai penelitian kualitatif menurut

para ahli, maka penulis akan mengambil data mengenai perubahan interaksi

sosial masyarakat Kampung Pulo yang telah direlokasi ke Rusunawa Jatinegara

Barat melalui metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan

1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.

2.

2Syamsir Salam, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.29.

3Nusa Putra, Penelitian Kualitatif Proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT Indeks, 2012), h. 18.

4Syamsir Salam, loc.cit, h. 30.

5Ibid, h. 29.

6 Nusa Putra, Ibid, h. 42.

Page 56: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

40

dokumentasi yang sesuai dengan data yang diperlukan untuk mendukung

penelitian ini.

C. Subjek dan Sumber Data

Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat Kampung Pulo yang telah

di relokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur. Sedangkan sumber

datanya adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh

langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland

bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan.7

Kata-kata dan tindakan merupakan sumber utama yang hanya bisa

diperoleh dari lapangan melalui cara mengamati atau mewawancarai.

Peneliti menggunakan data ini untuk mendapat informasi langsung tentang

perubahan interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo yang telah direlokasi

ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Data primer penelitian ini adalah hasil wawancara dari para informan

yang merupakan masyarakat Kampung Pulo yang tinggal di rumah susun

sewa Jatinegara Barat Jakarta Timur, selain itu data primer penelitian ini

adalah berupa hasil observasi yang diambil langsung di rumah susun sewa

Jatinegara Barat Timur dan dokumentasi berupa foto yang menunjang

penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan

berbagai sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian,

notula rapat perkumpulan sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai

instansi pemerintah.Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin,

publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan

7Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana; 2011), h. 115.

Page 57: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

41

resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survei,

studi histories dan sebagainya.8

Pada penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder berupa

gambaran umum masyarakat Kampung Pulo yang di relokasi ke Rusunawa

Jatinegara barat serta data kependudukan yang telah diarsip oleh pengelola

Rusunawa Jatinegara Barat untuk memperkuat penemuan dan melengkapi

informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan

masyarakat Kampung Pulo di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa media cetak, skripsi,

tesis dan jurnal yang mendukung dan memperkuat penelitian skripsi ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Dalam metode kualitatif ada tiga teknik

yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diinginkan, sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data yang

mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara kuesioner. Bila wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi

dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-

objek alam yang lain.9

Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan

secara sistematik tentang bagaimana perubahan interaksi sosial masyarakat

Kampung Pulo setelah direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur.

Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perubahan

aktivitas sosial, lembaga sosial dan perilaku masyarakat Kampung Pulo

yang berpengaruh kepada perubahan interaksi sosial masyarakat Kampung

Pulo yang telah direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur,

8Ibid, h. 116.

9Sugiyono, op.cit, h.162.

Page 58: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

42

sewaktu kejadian tersebut berlaku sehingga tidak menggantungkan data dari

ingatan seseorang.

Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas, maka yang

dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan.10

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.11

Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh data

secara jelas dan kongkret tentang perubahan interaksi sosial masyarakat

Kampung Pulo di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.

Sedangkan dokumentasi yang berbentuk karya misalnya gambar, patung,

film dll. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif.12

Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah pengumpulan

data dengan mengambil dan meneliti catatan-catatan penting yang sangat

erat hubungannya dengan objek penelitian. Karena sebenarnya sejumlah

besar fakta dan data sosial tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi.

Tujuan digunakannya metode dokumentasi ini adalah untuk

memperoleh data secara jelas dan konkret tentang perubahan interaksi sosial

masyarakat Kampung Pulo di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

10Burhan Bungin, op.cit, h. 118.

11Sugiyono, op.cit, h.260.

12Ibid, h.270.

Page 59: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

43

E. Instrument Penelitian

1. Pedoman Observasi

Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini dapat disajikan pada Table

3.2:

Table 3.2

Pedoman Observasi

No Aspek yang diamati Indikator Objek yang diamati

1

Bagaimana pola

interaksi masyarakat

Kampung Pulo

Peneliti dapat

mengidentifikasi pola

interaksi masyarakat

Kampung Pulo yang

berada di rusunawa

Jatinegara Barat

Jakarta Timur

Masyarakat Kampung

Pulo yang di relokasi ke

Rusunawa Jatinegara Barat

pada saat proses

berinteraksi

2 Lingkungan

Peneliti dapat

mengidentifikasi

keadaan lingkungan

sekitar rusunawa

Jatinegara Barat

Jakarta Timur

Mengamati lingkungan

Rusunawa Jatinegara Barat

3 Bangunan

Peneliti dapat

mengidentifikasi

keadaan bangunan,

sarana prasana dan

unit di Rusunawa

Jatinegara Barat

Mengamati kondisi

bangunan Rusunawa

Jatinegara Barat

4 Masyarakat

Peneliti dapat

mendeskripsikan

kegiatan sehari-hari

dari penguin

Rusunawa Jatinegara

yang menjadi korban

penggusuran

Kampung Pulo

Jakarta Timur

Mengamati masyarakat

Kampung Pulo yang

tinggal di Rusunawa

Jatinegara Barat

Page 60: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

44

2. Pedoman Dokumentasi

Adapun dokumen yang diperlukan seperti terlihat pada Tabel 3.3:

Table 3.3

Pedoman Dokumentasi

No Data yang diperlukan Dokumen yang

dibutuhkan

1 Data kependudukan Monografi

2 Struktur kepengurusan Rusunawa

Jatinegara Barat

Struktur kepengurusan

Rusunawa Jatinegara Barat

3 Harga sewa Rusun Rincian harga sewa Rusun

4 Fasilitas Rusunawa Jatinegara

Barat

Rincian fasilitas yang

berada di Rusunawa

Jatinegara Barat

5 Foto/gambar Masyarakat Rusunawa

3. Pedoman wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada masyarakat Kampung Pulo

yang telah direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur untuk

mendapatkan data yang lebih valid. Adapun pedoman wawancara yang

diperlukan seperti terlihat pada Tebal 3.4:

Table 3.4

Pedoman wawancara

No Aspek Indikator No soal

1 Perubahan - Mengidentifikasi hal-hal

yang mempengaruhi

terjadinya perubahan sosial

- Mendeskripsikan bentuk-

bentuk perubahan sosial

- Mendeskripsikan proses

terjadinya perubahan sosial

1 dan 3

2 Interaksi

Sosial

- Mengidentifikasi hal-hal

yang menjadi syarat

terjadinya interaksi sosial

- Mengidentifikasi faktor-

faktor terjadinya interaksi

6, 9, 13, 14,

7, 8, 10, 20

Page 61: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

45

sosial

- Mendeskripsikan bentuk-

bentuk interaksi sosial

4, 5, 11, 12,

19

3 Relokasi - Mendeskripsikan latar

belakang diadakannya

relokasi

- Mengidentifikasi faktor

yang mempengaruhi

keberhasilan relokasi

- Mengidentifikasi faktor

yang mempengaruhi

kegagalan

2

15, 17, 18

16

F. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini adalah

triangulasi, perpanjangan pengamatan dan meningkatkan ketekunan.

1. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai mencocokan (croos chek) antara hasil

wawancara, atau observasi dengan bukti dokumen, atau pendapat yang

lain.13

Berbagai sumber yang didapat harus dicek terlebih dahulu untuk

memastikan apakah datanya benar atau tidak. Yang terdiri dari:

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan untuk memastikan kebenaran

data.Penelitian kualitatif memang tidak boleh percaya begitu saja pada

sebuah sumber.14

Pengecekan data dalam triangulasi sumber ini dilakukan

dengan mengecek kembali data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.15

13Boy S. Sabarguna, Analisis Data pada Penelitian Kualitatif edisi revisi, (Jakarta: UI PRESS,

2008), h.60.

14Nusa Putra, Penelitian Kualitatif Proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT Indeks, 2012), h. 190.

15Sugiyono, op.cit, h. 307.

Page 62: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

46

c. Triangulasi Waktu

Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu

atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yng berbeda,

maka dilakukan berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya.16

2. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan Pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah

ditemui maupun yang baru.17

perpanjangan pengamatan bertujuan agar

hubungan peneliti dengan narasumber semakin akrab, semakin terbuka,

saling mempercayai sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan

sumber yang lebih mendalam tanpa ada hal yang disembunyikan.

3. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan

ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun

hasil peneliti atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan

yang diteliti.18

G. Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan sebuah analisis yang tepat dalam penelitian tentu

saja memerlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Pengumpulan data yang

tepat bertujuan untuk menghindari adanya data yang salah walaupun telah

dianalisis dengan benar, tetap saja akan memperoleh hasil analisis yang salah.

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi, maka tahap selanjutnya adalah tahap

analisa.Tahap ini adalah tahap yang penting dan menentukan keberhasilan

sebuah penelitian. Di mana pada tahap inilah data dikerjakan dan diolah

16Ibid, h. 308.

17Ibid, h. 302.

18Ibid, h. 305.

Page 63: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

47

sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

digunakan untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan oleh peneliti.

Analisis data adalah menata, menyusun dan memberi makna pada

kumpulan data.19

Analisis data menunjuk pada kegiatan mengorganisasikan

data ke dalam susunan-susunan tertentu di dalam rangka penginterpretasian

data, ditabulasi sesuai dengan susunan sajian data yang dibutuhkan untuk

menjawab masing-masing masalah.20

Dari rumusan di atas dapat kita ambil garis besarnya bahwa analisis

data bermaksud pertama-tama untuk menata data.Semua data yang terkumpul

terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa

laporan, biografi, artikel dan sebagainya.

Analisis data diawali dengan penelusuran dan pencarian catatan

pengumpulan data, dilanjutkan dengan mengorganisasikan dan menata data

tersebut ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun pola, dan memilih

yang penting dan esensial sesuai dengan aspek yang dipelajari dan diakhiri

dengan kesimpulan dan laporan.21

Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode

pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data

tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa

menggunakan teknik kuantitatif.

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang

menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul

dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi

yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan

menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.22

Sedangkan menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

19Boy S. Sabarguna, op.cit, h. 31.

20 Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2008), hh. 33-34.

21Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan Edisi

Pertama, ( Jakarta : Prenadamedia Gorup, 2014), h. 401. 22 Syamsir Salam, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 50.

Page 64: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

48

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.23

Agar data yang diperoleh memberi makna maka dalam analisis yang

dilakukan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Reduksi data, yaitu kegiatan menyeleksi, menentukan fokus,

menyederhanakan, dan mentransformasikan data yang muncul pada catatan

lapangan. Reduksi data dilakukan berupa penulisan ringkasan, penajaman,

pengkodean, pemfokusan, pembuangan dan penyusunan data sehingga

kesimpulan dapat ditarik, dibuktikan dan dipertanggung jawabkan.

(2) Display data, yaitu katedorisasi dengan menyusun sekumpulan data

berdasar pola pikir, pendapat, dan kriteria tertentu untuk menarik kesimpulan.

Display data membantu untuk memahami peristiwa dan apa yang harus

dilakukan untuk menganalisa lebih jauh dan lebih dalam, berdasarkan

pemahaman terhadap peristiwa tersebut.

(3) Penyimpulan atau pembuktian, yaitu menafsirkan berdasarkan

kategori yang ada dan menggabungkan dengan melihat hubungan semua data

yang ada, sehingga dapat diketahui tentang perubahan interaksi sosial di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur setelah relokasi.

Dalam pelaksanaannya, data yang diperoleh berasal dari informasi, dari

lapangan, dijadikan bentuk uraian, kemudian dikaitkan dengan data yang

lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran.

23Ibid, h. 50.

Page 65: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

Rusunawa Jatinegara Barat berlokasi di Jl. Jatinegara Barat No. 142

Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi

Jakarta Timur. Letaknya kurang lebih sekitar 350 meter dari Terminal

Kampung Melayu. Rusunawa Jatinegara Barat dibangun pada tanggal 31

Desember 2013 oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

di atas tanah milik Pemda Provinsi DKI Jakarta. Peletakan batu pertama

diletakan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang ketika itu dijabat oleh

Ir. H. Joko Widodo.1

Rusunawa Jatinegara Barat memang sengaja dibangun sebagai tempat

relokasi bagi masyarakat Kampung Pulo yang terkena gusur. Tidak semua

masyarakat Kampung Pulo terkena penggusuran pemerintah Jakarta

Timur. Hanya rumah-rumah yang berada di zona merah saja yang digusur

sekitar 40% dari keseluruhan permukian yang berada di Kampung Pulo,

sehingga warga terpaksa untuk menempati rusunawa yang telah disiapkan

oleh pemerintah.

Rusunawa Jatinegara Barat merupakan sebuah tempat hunian

masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Fisik bangunan memang

setara dengan apartemen dan merupakan kebanggaan bagi masyarakat

Provinsi DKI Jakarta, namun setelah masuk ke dalam unit yang ada di

rusun kondisi unit yang sangat sempit ditambah lorong yang kurang celah-

celah udara yang masuk dan juga terlihat banyak gantungan baju-baju

1Data yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur dalam Power

Point.

Page 66: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

50

warga yang terlihat dari luar gedung. Membuat sebagian masyarakat

penghuni rusun kurang merasa nyaman untuk tinggal di rusun.

Pengelola rusunawa Jatinegara Barat yang bekerjasama dengan RW

dan RT juga membuat program atau pelatihan pemberdayaan masyarakat

penghuni rusun. Tujuannya untuk memberikan motivasi dan dukungan

moral serta dukungan sosial agar penghuni rusun lebih mandiri dan lebih

berdaya lagi.

Rusunawa Jatinegara Barat memiliki luas area 7.460 m². Gedung rusun

dibagi menjadi dua tower yaitu tower A dan tower B dengan jumlah

keseluruhan unit hunian 518 unit. Tower A memiliki 266 unit hunian

dengan 16 lantai dan tower B memiliki 252 unit hunian dengan jumlah 16

lantai. Tipe unit hunian di Rusunawa Jatinegara Barat adalah tipe 30.2

a. Penduduk

Dari data yang diperoleh diketahui bahwa jumlah penduduk

rusunawa Jatinegara Barat berjumlah 2.145 jiwa, yang terbagi dalam

jumlah KK berdasarkan unit yang dihuni 516 Kepala Keluarga dengan

jumlah KK berdasarkan anggota keluarga berjumlah 657 Kepala

Keluarga dengan 1 unit lebih dari 2 KK. Jumlah penduduk berusia

lanjut berjumlah 170 jiwa.3 Dari jumlah penduduk yang berada di

rusunawa Jatinegara Barat terdiri dari 1.082 jiwa berjenis kelamin

laki-laki dan 999 jiwa berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data

monograf antara jenis kelamin laki-laki dengan perempuan lebih

banyak jenis kelamin laki-laki.

Di bawah ini adalah deskripsi penduduk rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur berdasarkan data yang diperoleh dari kantor

UPRS (Unit Pengelola Rusun) Jatinegara Jakarta Timur. Deskrispsi

2Data kondisi eksisting yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

dalam Power Point.

3Data demografi yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur dalam

Power Point.

Page 67: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

51

ini merupakan keseluruhan data kependudukan secara umum yang

dijelaskan dalam tabel 4.1:

Tabel 4.1

Penduduk Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

Jenis Data Jumlah Keterangan

Total unit hunian 518 unit 266 unit hunian di tower A dan 252

unit hunian di tower B

Jumlah unit hunian yang

terisi 516 unit

Penghuni yang sudah

ber-SP 504 unit

Penghuni yang belum

ber-SP 11 unit

I unit undian agustus 2015, 4 unit

undian 10/06/2016, 18 unit undian

21/06/2016

Penghuni yang sudah

ber-KTP rusun 487 unit

Penghuni yang belum

ber-KTP rusun 29 unit

Masih sedang dalam proses. Sudah

diberikan surat teguran pada tanggal

24 Juni

Penghuni yang sudah

membuka Rek. DKI 472 unit

Penghuni yang

belummembuka Rek.

DKI

43 unit Sudah diberikan surat teguran pada

tanggal 24 Juni 2016

Jumlah KK pemilik SP

Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur

516 KK

Jumlah KK Gendong 141 KK

Jumlah jiwa di

Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur

2081

jiwa

Termasuk di dalamnya jumlah jiwa

KK Gendong sebanyak 753 jiwa

Jenis kelamin perempuan 999 jiwa

Jenis kelamin laki-laki 1082

jiwa

Jumlah lansia di

Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur

170

orang

Page 68: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

52

Sumber: Data Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat bulan Agustus

2016

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara administrasi

penghuni rusun masih banyak yang belum memiliki SP sehingga

pihak pengelola rusun mengadakan undian pada tahun 2015 dan 2016

sebanyak 23 unit undian. Permasalahan administrasi kependudukan

juga terdapat pada kepemilikan KTP sebanyak 29 penghuni yang

belum memiliki KTP rusun.

Unit dengan tipe 30 dirasa masih terbilang cukup sempit terlebih

berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa 141 KK gendong dengan

753 jiwa masih belum memiliki unit hunian sendiri, sehingga terdapat

2 sampai 3 KK dalam satu unit hunian. Inilah yang membuat sebagian

para penghuni rusun kurang nyaman untuk tinggal di rusun.

Searah dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

bahwa pemerintah mengupayakan setiap warga negara mendapatkan

hak pendidikan yang sama dan pemerataan kualitas pendidikan yang

baik. Berdasarkan hal ini pula dapat dilihat tingkat pendidikan warga

rusun secara umum. Agara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.2:

Tabel 4.2

Jumlah Penghuni Menurut Usia Sekolah

No Jenis Data Jumlah

1 Jumlah penghuni usia sekolah PAUD 65 pelajar

2 Jumlah penghuni usia sekolah SD 142pelajar

3 Jumlah penghuni usia sekolah SMP 84 pelajar

4 Jumlah penghuni usia sekolah SMA 60 pelajar

5 Jumlah 351

Sumber: Data Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat bulan Agustus

2016

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa penghuni rusunawa

Jatinegara Barat yang bersekolah berjumlah sebagaimana yang terbagi

dalam berbagai jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan taraf

Page 69: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

53

pendidikan masyarakat penghuni rusunawa Jatinegara Barat Pemda

memberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) setiap bulan sebasar Rp.

100.000-, untuk membantu para pelajar dalam hal kebutuhan sekolah

dan Pemda menyediakan bis gratis untuk antar jemput siswa dari

sekolah ke Rusunawa Jatinegara Barat setiap jam pergi dan pulang

sekolah. Dengan adanya data penduduk berdasarkan usia sekolah

menunjukkan bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan

terbilang cukup tinggi, sehingga banyak penghuni rusun yang

melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

walaupun jumlah angka tidak terlalu besar dan belum terdata secara

administrasi oleh pihak UPRS namun dari hasil wawancara beberapa

masyarakat penghuni rusun banyak jumlah anak usia sekolah yang

melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Pemerintah Daerah Jakarta juga memberikan bentuk perhatiannya

terbukti masyarakat rusun difasilitasi bis sekolah gratis dan pemberian

Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk memudahkan pelajar dan sedikit

meringankan beban biaya sekolah, walaupun perhatian pemerintah

bukan termasuk bentuk perhatian khusus kepada masyarakat rusun

karena bus sekolah dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih bisa

dinikmati oleh masyarakat DKI Jakarta lainnya bukan hanya

masyarakat Kampung Pulo yang direlokasi ke rusunawa Jatinegara

Barat saja.

b. Sarana Prasarana

Unit Rusunawa Jatinegara Barat bangunan permanen yang

memiliki luas 30 m² bisa dilihat pada table 4.3:

Page 70: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

54

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana Rusunawa Jatinegara Barat

Sarana dan Prasarana

Rusunawa Jatinegara Barat

Kondisi

Terawat Tidak

A. Sarana dan Prasarana unit

1. 2 Kamar Tidur

2. 1 Kamar Mandi

3. Ruang Tamu

4. Dapur

5. Air (AETRA)

6. APAR

7. Exhaust Fan

8. Grease Trape

B. Sarana Air Bersih

1. Ground Water Tank

2. Roof Water Tank

C. Sarana Air Kotor

1. STP/Biotek

2. Saluran Air Kotor

D. Sarana Penerangan

1. Unit Hunian dan Fasos

Fasum dari PLN

2. Halaman Rusun dari

Dinas Perindustrian dan

Energi

3. Genset

4. Penanggulangan

Bencana Kebakaran

5. Hydrant

6. Depp Well

E. Sarana dan Prasarana Umum

1. PAUD

2. Puskesmas

3. Poliklinik Gigi

4. Perpustakaan

5. Ruang Posyandu

6. Ruang PKK

7. Taman Masjid

8. Parkir Kendaraan Roda

Dua

9. Sarana Tempat berjualan

Page 71: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

55

c. Kegiatan Rusnawa Jatinegara Barat

Rusunawa Jatinegara Barat juga mengadakan kegiatan untuk para

penghuni. Hal ini bertujuan agar penghuni rusun memiliki kegiatan

yang bermanfaat dan dapat mengolah kemampuan untuk mendapatkan

tambahan perekonomian bagi para penghuni, dapat dilihat pada tabel

4.4:

Tabel 4.4

Kegiatan Rusunawa Jatinegara Barat

Kegiatan di Rusunawa

Jatinegara Barat Efektif Tidak

1. Kegiatan pemberdayaan

(membuat kue, tanaman

hidproponik, budidaya

lele, taman hari PKK

2. BAKSOS (pemberdayaan

sembako, pelayanan

kesehatan gratis)

3. Kegiatan pelayanan

(perubahan KK, KTP

rusun, pembuatan Rek.

Bank DKI, pembuatan

BPJS, imunisasi,

digitalisasi arsip)

4. Sosialisasi (penyuluhan

kesehatan, penyuluhan

narkoba, penanggulangan

HIV/AIDS)

5. Kegiatan Pelatihan

(damkar, komputer)

6. Kegiatan bimbingan

belajar (bimbel oleh

pelajar SMAN 8 Jakarta)

7. Kegiatan warga (kerja

bakti, senam aerobik)

2. Permasalahan Rusunawa Jatinegara Barat

Rusunawa Jatinegara Barat merupakan bangunan baru yang disahkan

dan resmi digunakan sebagai hunian bagi masyarakat Kampung Pulo yang

digusur pada tanggal 20 Agustus 2015. Hunian yang berbentuk vertikal ini

Page 72: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

56

dibagi menjadi dua tower dan setiap masing-masing tower memiliki 16

lantai merupakan banguan yang terlihat mewah dari luar. Namun

Rusunawa Jatinegara Barat juga memiliki sejumlah bentuk permasalahan

yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang kini tinggal di rusun.

a. Permasalahan Hunian

Penghuni rusun pasti merasakan sejumlah permasalahan selama

tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat mereka yang dulunya tinggal di

daerah yang berbentuk horizontal kini harus tinggal di bangunan yang

berbentuk vertikal dengan unit yang terbilang kecil karena masih ada

unit hunian yang dihuni lebih dari delapan jiwa. Padahal unit rusun

berukuran cukup kecil dengan tipe 30 yang didalamnya berisi ruang

tamu sekaligus dijadikan sebagai ruang keluarga, dua kamar tidur, satu

kamar mandi, dapur yang tidak terlalu jauh dengan ruang tamu dan juga

adanya ruang kecil di luar untuk tempat jemur pakaian, sedangkan

dalam satu unit itu ada yang terdapat dua KK bahkan lebih di dalamnya.

Selain itu parmasalahan hunian yang lain adalah masih ada warga rusun

yang belum memiliki KTP Rusunawa yaitu berjumlah 29 jiwa tetapi

KTP tersebut masih dalam proses dan juga masih ada masyarakat

penghuni rusun yang belum memiliki Rekening Bank DKI berjumlah

44 jiwa.

Setelah warga dipindahkan ke Rusunawa Jatinegara Barat banyak

sekali keluhan yang dirasakan warga terutama pada aspek sosial dan

ekonomi. Sehingga banyak warga yang menunggak uang sewa unit

berjumlah kurang lebih 135 unit serta masih kurang kesadaran dari

warga rusun untuk tidak membuang sampah di tangga darurat dan

permasalahan yang terakhir adalah masih ada satu warga rusun yang

tidak mau membuat SP sejak masuk rusun.

Dalam hal ini pihak pengelola melakukan berbagai langkah untuk

menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di rusun yaitu dengan

memberikan satu unit tambahan pada pengundian tanggal 10 dan 21

Juni 2016 bagi unit yang berpenghuni lebih dari sembilan jiwa dengan

Page 73: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

57

total 21 unit data yang sudah disepakati oleh pihak pengelola rusunawa

Jatinegara Barat, RT, RW, LMK dan Kelurahan Kampung Melayu.

Sedangkan bagi warga yang belum memiliki KTP rusun dan Rekening

Bank DKI pengelola berkordinasi dengan pihak RW dan Dinas

Pendudukan dan Pencatatan Sipil untuk permasalahan pembuatan KTP

dan bekerjasama dengan pihak pengelola dan Bank DKI dan sudah

diberikan surat teguran bagi yang belum pada tanggal 24 Juni 2016.

Bagi warga rusun yang menunggak uang sewa pengelola akan

memberikan teguran satu dan teguran dua sampai dengan penyegelan,

jika warga tidak juga membayar. Dan bagi warga yang membuang

sampah di tangga darurat maka akan dilakukan pendekatan secara

persuasif (Door to Door) untuk mengingatkan warga agar meletakan

kantong sampah di depan unit hunian nanti petugas yang akan

mengambil sampah ke setiap unit. Sedangkan untuk permasalahan

penghuni yang tidak mau membuat SP sejak awal masuk maka

pengelola akan melakukan penyegelan atas unit tersebut.

b. Permasalahan Sarana dan Prasarana

Selain permasalahan hunian rusunawa Jatinegara Barat juga

mengalami permasalahan pada sarana dan prasarana. Rusunawa

Jatinegara Barat belum menyiapkan kios di lantai dua untuk

menampung para pedagang di lantai dua dan terkesan kumuh serta tidak

tertata dengan rapih dan rawan terjadinya kehilangan. Dengan kondisi

tempat berdagang di lantai dua yang kurang tertata rapih sehingga

pedagang mengeluh sepi dari pembeli dan mereka memilih berjualan di

trotoar depan rusun hal itu mengakibatkan depan rusun kotor dan

kumuh.

Seperti pada umumnya rusunawa Jatinegara Barat juga memiliki

petugas keamanan yang bertugas selama dua puluh empat jam untuk

mengawasi keamanan rusun tetapi masih disayangkan hanya ada satu

pos keamanan yaitu di gerbang masuk rusunawa sedangkan untuk di

gerbang keluar rusun belum ada pos keamanan. Hunian dengan bentuk

Page 74: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

58

bangunan yang vertikal harus memiliki fasilitas penunjang untuk

memudahkan segala aktivitas warga untuk itu rusunawa Jatinegara

Barat menyediakan lift sebagai sarana bagi masyarakat untuk

memudahkan aktivitas mereka sehari-hari, namun disisi lain lift di

rusun sering macet hal ini disebabkan karena pemeliharaan lift tidak

bisa berkontrak dengan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) karena

alokasi anggaran 2016 hanya Rp. 32.000.000-, sedangkan ATPM

menawarkan untuk 1 unit lift/bulan Rp. 1.100.000 x 10 Unit Lift x 12

bulan = Rp. 132.000.000-,.4 Untuk segi kebersihan minimnya tong

sampah besar beroda (sulo) untuk mengangkut sampah dari unit hunian.

Pihak pengelola mengambil tindakan untuk bisa mengatasi

permasalahan sarana dan prasarana yang ada di rusunawa Jatinegara

Barat yaitu dengan berusaha mengajukan tambahan untuk membuat

kios di lantai dua. Pengelola juga memfasilitasi atau menyediakan

tempat berjualan di halaman lantai dasar sebelah utara pojok samping

Masjid rusunawa Jatinegara Barat namun tempat masih berbentuk tanah

dan bila hujan menyebabkan becek dan juga tidak beratap. Untuk

persoalan pos keamanan sendiri pengelola mengajukan pembuatan pos

jaga di gerbang keluar rusun.

Persoalan lift memang menjadi persoalan utama bagi keselamatan

para warga rusun. Sehingga pengelola berupaya melakukan perbaikan

sistem panggilan darurat kepada ATPM, mendayagunakan teknisi

rusunawa Jatinegara Barat. Untuk kekurangan anggaran pemeliharaan

telah diusulkan dalam APBDP sebesar Rp. 219.650.420, berdasarkan

surat dengan PT. Jaya Kencana. Telah berkordinasi dengan pihak PT.

Jaya Kencana (ATPM Sigma) untuk bekerjasama dalam hal

pemeliharaan lift dan telah dilakukan general chek-up terhadap

komponen-komponen lift yang akan diganti. Untuk segi kebersihan

sendiri pengelola sudah mengirim surat ke sudin kebersihan untuk

4Data yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur dalam Power

Point.

Page 75: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

59

memfasilitasi tempat sampah beroda (sulo) dengan nomor surat 718/1-

1.796.35 tentang permohonan tempat sampah besar beroda (sulo) yaitu

sejak tanggal 30 Mei 2016, tetapi sampai saat ini belum ada jawaban

terkait tentang permohonan tempat sampah beroda (sulo).

c. Permasalahan Fisik

Penghuni rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur juga

mengalami permasalahan fisik selama mereka menjadi penghuni

rusunawa Jatinegara Barat yaitu terjadi rembesan air masuk ke dalam

unit hunian yang di tembok antara precast dan precast tidak di silent

(rembes dari sambungan). Serta masih banyak kavar yang bocor di unit

hunian. Tower A: 13 unit dan tower B: 13 unit. Dak yang berada di

lantai 17 mengalami rembes saat hujan hal itu mengakibatkan bocor ke

unit hunian di lantai 16. Selain itu terjadinya ketidak fungsian Deep

Well dikarenakan bocor (dari 4 GWT).Penampungan blower di STP

tower B dan bak Screen STP tidak berfungsi dengan baik.

Permasalahan fisik juga terjadi pada Roof Tank (Torrent) yang berada

di DAK lantai 16 harus diberikan atap torrent sehingga tidak mudah

pecah akibat dari kondisi cuaca.

Pengelola juga melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi

permasalahan fisik yang terjadi di rusunawa yaitu sudah dilakukan

perbaikan oleh WIKA dan HIK pada persoalan rembesan air yang

masuk ke unit dan persoalan dak lantai 17 yang rembes saat hujan

namun hasilnya belum maksimal, beberapa unit yang diperbaiki oleh

teknisi rusunawa Jatinegara Barat dan hal tersebut sudah dilaporkan

PPTK Kemenpupera dan sudah TL paska lebaran. Sedangkan untuk

persoalan penampungan Deep Well yang tidak berfungsi dengan baik

pengelola sudah melakukan perbaikan yang bekerjasama dengan pihak

HK tetapi hasilnya belum maksimal dan masih bocor. Sudah

dilakukannya perbaikan penampungan blower TB dan penampungan di

bak Screen STP untuk menyelesaikannya pihak pengelola melakukan

Page 76: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

60

koordinasi dengan pihak subcon dan juga berkordinasi dengan PTTK

Kemenpora pada bulan Agustus 2016.

d. Permasalahan Tarif Sewa

Permasalahan yang paling utama dirasakan oleh para penghuni

rusun adalah permasalahan biaya sewa rusun. Berbanding terbalik

dengan kehidupan mereka ketika berada di Kampung Pulo mereka

hanya memikirkan biaya listrik dan air setiap bulannya tanpa

memikirkan biaya sewa rumah, terlebih bagi mereka yang dulunya

mempunyai usaha sewa rumah kontrakan. Setiap bulan mereka

mendapatkan uang dari usaha sewa rumah kontrakan tersebut.

Pada surat perjanjian sewa Pasal 2 tertulis biaya sewa rusun

sebesar Rp. 300.000,- tetapi sampai saat ini peraturan yang menetapkan

tarif tersebut belum didapatkan atau belum tercantum baik pada Perda

nomor 3 tahun 2012 tentang tarif rusun maupun Perda nomor 1 tahun

2015 tentang perubahan Perda nomor 3 tahun 2012.

Sampai dengan saat ini berita acara serah terima rusun dari

Kemenpora ke Pemprov DKI cq. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda

belum ada. Begitu juga surat izin mengelola rusun dari kementrian.

Sedangkan DPGP Up. UPRS Jatinegara, terkait dengan pengelolaan

rusun telah menganggarkan kegiatan untuk mengelola rusun yang

tertuang dalam DPA. Hal tersebut menurut ketentuan yang ada tidak

diperkenankan, mengingat belum menjadi aset Pemerintah Provinsi.

Pengelola belum bisa mengambil tindakan untuk mengatasi

permasalahan tarif sewa tersebut, tetapi hanya bisa memberikan saran

untuk bisa memperbaiki peraturan daerah mengenai permasalahan tarif

adalah pada Perda nomor 3 tahun 2012 hanya mencantumkan tarif

sewa 5 lantai sedangkan untuk rusun yang lebih dari 5 lantai tidak

diatur dalam Perda 3 tahun 2012 maupun Perda nomor 1 tahun 2015.

Berkenaan tarif sewa Rp. 300.000,- pihak pengelola memohon

dibuatkan aturan tarif sebagai dasar penetapan tarif sewa.

Page 77: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

61

Sedangkan saran untuk permasalahan berita acara serah terima

rusun dari Kemenpora ke Pemprov DKI yaitu agar dari dinas

Perumahan dan Gedung Pemda cq. Bidang Perencanaan Teknis segera

mendorong BAST tersebut untuk dapat terealisasi. Demikian juga untuk

surat ijin mengelola dari Kementrian dapat segera didorong (seandainya

BAST tersebut masih dalam proses, minimal untuk sementara dapat

menggunakan surat ijin mengelola dari Kementrian). Dengan adanya

BAST atau surat ijin mengelola dari Kementrian dapat dijadikan

sebagai dasar Pemprof cq. Dinas/UPRS Jatinegara Barat dalam

mengusulkan anggaran kegiatan dalam rangka pengelolaan rusun.

3. Karakteristik Informan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan 10

responden masyarakat penghuni rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Hal ini seperti terlihat pada table 4.5:

Tabel 4.5

Data Informan

Nama Nomor

Unit

Jenis

Kelamin

Tanggal

Masuk Agama Pendidikan Pekerjaan

Iwan

Setiawan 3.15 L

20 Agustus

2015 Islam SD Pedagang

Warji 10.04 L 21 Agustus

2015 Islam SLTP Wiraswasta

Marwiyah 8.06 P 22 Agustus

2015 Islam SD

Ibu Rumah

Tangga

Bahrudin 6.11 L 20 Agustus

2015 Islam SLTA Wiraswasta

Eti

Roswa

ti

4.15 P 20 Agustus

2015 Islam SLTA

Ibu Rumah

Tangga

Dewi

Purnawati 11.16 P

20 Agustus

2015 Islam SLTA

Ibu Rumah

Tangga

Achmad

Rifa‟i 3.07 L

20 Agustus

2015 Islam SLTP Buruh

Anita 9.15 P 20 Agustus Islam SLTA Ibu Rumah

Page 78: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

62

Suryani 2015 Tangga

Indah 12.01 P 20 Agustus

2015 Islam SLTA

Karyawan

Swasta

Karimah 13.03 P 20 Agustus

2015 Islam SD

Ibu Rumah

Tangga

Sumber: Hasil wawancara dengan para informan

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan

dalam penelitian.Informan yang diwawancarai adalah penghuni rusunawa

Jatinegara Barat yang merupakan masyarakat relokasi dari Kampung Pulo.

Kehidupan di rusun dirasa sangat berbeda dengan kehidupan ketika

berada di Kampung Pulo terlebih dalam hal berinteraksi dengan

masyarakat.Tetapi sebagian peanghuni merasa lebih nyaman tinggal di

rusun karena mereka tidak mengalami banjir yang setiap tahunnya mereka

alami sedangkan dalam segi interaksi mereka tidak merasa nyaman.

B. Hasil Penelitian

1. Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo di Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur

a. Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo Sebelum Relokasi

Interaksi sosial merupakan hal terpenting dalam kelangsungan

kehidupan bermasyarakat. Ketika interaksi dalam masyarakat tidak

berjalan dengan baik maka yang timbul adalah permasalahan-

permasalahan sosial di antaranya seperti masalah ekonomi, permasalahan

hubungan antar suku bahkan negara. Kebanyakan masyarakat Indonesia

hidup dalam toleransi yang tinggi dimana toleransi timbul dari sebuah

interaksi yang baik. Tetapi bagi sebagian orang yang tinggal di wiliyah

perkotaan, terkadang interaksi sosial sudah jarang terjadi di kehidupan

sehari-hari dan akan menciptakan masyarakat yang bersifat individual.

Gambaran interaksi masyarakat Kampung Pulo sebelum digusur sangat

tinggi tingkat sosialnya, diantaranya:

Page 79: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

63

a) Komunikasi

Komunikasi masyarakat Kampung Pulo ketika sebelum di

relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur terbilang cukup

intensif sesuai dengan penuturan beberapa masyarakat Kampung Pulo

yang dituturkan oleh Bapak Warji (50 tahun) yang merupakan ketua RT

02 di Rusunawa Jatinegara Barat dengan jawabannya:

“Perbedaan jelas terasa waktu kami di Kampung Pulo kami

pulang dari mana saja dan jam berapa saja banyak yang bertegur sapa”.5

Bapak Warji selain menjabat sebagai Ketua RT 02 pak Warji juga

membuka usaha kecil di lantai dasar rusun. Bapak Warji merasa bahwa

interaksi antar masyarakat Kampung Pulo sebelum digusur berjalan

hingga malam hari, banyak warga yang masih melakukan interaksi di

malam hari entah itu hanya sekedar menyapa masyarakat yang baru

pulang dari kerja.

Jawaban bapak Warji diperkuat oleh bapak Rifai (37 tahun) juga

menceritakan bagaimana seringnya masyarakat Kampung Pulo

berkumpul dengan tetangga yang lain:

“Interaksi waktu di Pulo kita sama-sama masyarakat sering

berkumpul ada acara maupun tidak ada acara kita tetap kumpul setiap

harinya, sekedar mengobrol, duduk, sampai kita ngopi bareng di depan

teras bareng warga”.6

Jarak rumah yang tidak terlalu jauh membuat masyarakat

Kampung Pulo sering berkumpul dengan tetangga bahkan sampai tengah

malam. Sehingga rasa persaudaraan yang mereka rasakan sangat besar

hal ini dapat membentuk masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang

tinggi.

b) Simpati

Proses penempatan unit yang dilakukan dengan sistem random

atau pengocokanpun menjadi salah satu faktor mereka harus melakukan

5Wawancara dengan bapak Warji, 20 Desember 2016.

6Wawancara dengan bapak Rifai, 11 Januari 2017.

Page 80: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

64

adaptasi kepada masyarakat Kampung Pulo yang lain. Hal ini sesuai

dengan perkataan ibu Indah (30 tahun), beliau mengatakan bahwa:

“Tetangga juga masing-masing. Kan sekarang dalam satu lantai

beda-beda tetangganya ada yang dari gang Anwar yang dulu di Pulo jadi

tetangganya ga sama kaya dulu”.7

Adaptasi ulang yang dilakukan oleh ibu Indah membuat ibu Indah

jarang berkumpul dengan tetangga di rusun, walaupun ibu Indah

bercerita tetangga yang di rusun merupakan tetangga yang baik yang

memiliki rasa simpati yang besar namun karena faktor belum terlalu

kenal dan faktor beban ekonomi yang lebih besar membuat mereka

jarang untuk melakukan interaksi di rusun, ketika berbincang-bincang

pun hanya sekedar saja.

c) Kerjasama

Bapak Iwan (42 tahun) juga mengatakan pola interaksi dirasa

sudah berubah bukan hanya dari pola interaksi sehari-hari tapi juga dari

kegiatan masyarakat yang lain berupa kerjasama:

“Mengurus jenazah ketika dulu di Kampung Pulo jenazah

disemayamkan di rumah duka masing-masing jadi warga bisa bergadang

menjaga jenazah dan juga ngaji atau Yasinan”.8

Ukuran unit yang terbilang kecil membuat beberapa kegiatan

tidak bisa dilakukan di unit, dalam hal ini Bapak Iwan menceritakan

bahwa masyarakat Kampung Pulo selalu bergadang ketika ada warga

yang meninggal dunia, jenazah disemayamkan di rumah duka sehingga

bisa dilakukan pengajian Yasin semalaman di rumah duka dan bagi

keluarga bisa dengan nyaman untuk melakukan persiapan pengurusan

jenazah yang dibantu oleh masyarakat sekitar.

Hal yang sama juga dirasakan oleh ibu Anita (33 tahun)

kerjasama masyarakat Pulo ketika masih hidup di Kampung Pulo begitu

baik seperti halnya:

7Wawancara dengan ibu Indah, 11 Januari 2017.

8Wawancara dengan bapak Iwan, 20 Desember 2016.

Page 81: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

65

“Kalau waktu di Pulo kita sering ngeriung kalau disini mah ke

lantai juga sepi apa lagi kalau ada yang meninggal yang

nunggu jenazah paling hanya keluarga aja kalau di Pulo mah

banyak tetangga dari mana aja juga begadang ngajiin jenazah

nungguin”.9

Bentuk kerjasama masyarakat Kampung Pulo yang dikemukakan

oleh ibu Anita terlihat sangat baik. setiap kali ada masyarakat Kampung

Pulo yang meninggal dunia mereka selalu bekerjasama untuk mengurusi

jenazah tersebut. Dimulai dari menyemayamkan jenazah di rumah duka,

ikut serta bergadang di rumah duka, membuat tenda, adanya pengajian

Yasinan bahkan para ibu pun ikut serta membantu memasak untuk

keluarga duka. Selain itu ketika di Pulo jika ada masyarakat yang

mengadakan pesta pernikahan mereka sudah tidak segan untuk datang

dan membantu ke rumah pemilik hajad.

Dilihat dari pendapat yang diperoleh sebelum peristiwa

penggusuran dan sebelum masyarakat direlokasi ke Rusunawa Jatinegara

Barat telihat sangat jelas kehidupan interaksi masyarakat yang sangat

baik. Mereka tidak memiliki halangan untuk melakukan interaksi atau

untuk melakukan aktivitas sosial. Masyarakat juga cenderung memiliki

sifat sosial yang tinggi terbukti dimana saja dan kapan saja masyarakat

kampung Pulo selalu bertegur sapa setiap kali bertemu dengan tetangga

dan sering kali mereka berkumpul di rumah tetangga satu RT untuk

berkumpul dan saling mengobrol setiap harinya.

Bentuk kerjasama masyarakat Kampung Pulo juga terbilang baik.

Mereka selalu membantu masyarakat Kampung Pulo yang terkena

musibah maupun dalam acara pernikahan, sunatan atau acara-acara yang

lain.

Dari jawaban para responden tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa sebelum masyarakat direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat

kehidupan masyarakat Kampung Pulo dalam segi interaksi sosialnya

lebih baik. Masyarakat memiliki sifat sosial dan simpati yang tinggi.

9Wawancara dengan ibu Anita, 11 Januari 2017.

Page 82: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

66

b. Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo Setelah Relokasi

Pengamatan terhadap interaksi para penghuni rumah susun

dilakukan selama 4 hari (2 hari kerja dan 2 hari libur), yaitu pada selasa 20

Desember 2016, rabu 21 Desember, minggu 25 Januari dan 1 Januari

2017. Pengamatan dilakukan antara pukul 08.00-18.30 WIB. Berdasarkan

pengamatan dan wawancara dengan pihak pengelola dan penghuni rumah

susun. Penghuni biasanya berinteraksi di lingkungan rumah susun pada

pagi dan sore hari.

Interaksi yang terjadi berupa kegiatan mengobrol, mengantar anak

ke sekolah, menemani anak bermain atau sekedar duduk-duduk. Penghuni

biasa memanfaatkan pinggir jalan yang berada di lobi untuk duduk dan

biasanya penghuni laki-laki yang berusia lanjut memanfaatkan pelataran

lantai dasar untuk tempat bersantai dan berkumpul dengan penghuni

seusianya.

Pada hari biasa, pada pagi hari ruang luar di pakai oleh anak-anak

yang bermain atau ibu-ibu yang menemani anak-anak bermain. Area parkir

biasa mereka manfaatkan untuk berjalan santai dan juga lari pagi. Interaksi

di lokasi parkir terjadi bila seseorang kebetulan berpapasan dengan

tetangganya.

Pada waktu menjelang siang (pukul 09.00-11.00 WIB), mulai

banyak orang baik itu laki-laki maupun perempuan yang berkumpul

disekitar penjual makanan dari taman yang berada di lantai dasar dekat

gerbang keluar untuk berbelanja sekedar jajanan makanan kecil dan

mengobrol.

Interaksi juga terjadi di taman kecil tepatnya di belakang PAUD

yang biasa dimanfaatkan anak-anak untuk bermain pada hari libur atau

setelah mereka pulang sekolah. Tingkat penggunaan lapangan cukup tinggi

pada sore hari dan jika hari libur tingkat penggunaannya pun cukup tinggi

dimulai dari pagi dan sore hari sedangkan pada siang hari, terkadang masih

ada beberapa orang yang memanfaatkannya.

Page 83: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

67

Di lokasi aula yang berada di lantai 2 yang juga terdapat pujasera.

Menurut penghuni aula serbaguna ini digunakan untuk acara-acara besar

seperti pernikahan, panggung 17 Agustusan hingga acara duka. Selain itu,

sering juga digunakan untuk rapat warga dan juga dimanfaatkan bagi para

remaja dan anak-anak untuk bermain bola di lantai 2 ini pada sore hari.

Peneliti sempat mengamati pada saat lantai serbaguna ini dimanfaatkan

untuk lapangan bola. Dan kegiatan berlangsung dalam waktu yang cukup

lama. Sedangkan untuk pujasera sendiri kurang ramai banyak penjual yang

mengeluh sepi.

Pada ruang luar terdapat banyak pedagang makanan. Keberadaan

pedagang dapat mendorong penghuni untuk pergi ke area tersebut dan

interaksi dapat terjadi ditambah dengan banyaknya pepohonan yang

rindang membuat tempat ini menjadi teduh.

Sedangkan setelah memasuki setiap lantai di rusun jarang terjadi

interaksi karena kondisi yang kurang nyaman ditambah angin cukup

kencang masuk ke dalam unit sehingga banyak penghuni yang menutup

pintu rumah mereka, ditambah bentuk bangunan yang vertikal dan mereka

perlu beradaptasi dengan orang-orang baru sehingga hal ini menyebabkan

jarang sekali penghuni melakukan interaksi di unit atau koridor rumah

susun hanya terlihat sesekali penghuni berinteraksi ketika mereka

memanfaatkan lift untuk naik dan turun tangga.

Pada waktu maghrib menjelang malam sudah jarang ditemukan

interaksi penghuni, mereka sudah masuk ke unit masing-masing dan

menutup pintu unit mereka. Hanya saja waktu maghrib menjelang isya

masih terlihat kegiatan di beberapa Taman Pendidikan Al-quran (TPA)

yang didirikan oleh penghuni dan hal ini dijadikan tempat interaksi bagi

anak-anak.

Peristiwa penggusuran pada tanggal 20 Agustus 2015 membuat

kehidupan masyarakat Kampung Pulo mengalami perubahan terutama dari

segi kehidupan sosial.

Page 84: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

68

a) Komunikasi

Bentuk interaksi berupa komunikasi juga dirasakan pada penghuni

rumah susun. Perubahan komunikasi dirasakan pada ibu Indah (30 tahun)

yang menyatakan:

“Sekarang saya jarang ngobrol sama tetangga kalau dulu mah waktu

di Pulo sering ngobrol sama tetangga. Karena penghuni rusun kebanyakan

pada nutup pintu. Apa lagi kalau anginnya lagi kenceng”.10

Tinggal di gedung bertingkat membuat angin yang masuk ke unit

sangat kencang apa lagi bagi penghuni yang tinggal di lantai atas. Hal ini

menyebabkan masyarakat banyak yang menutup pintu unit mereka untuk

menghindari angin kencang yang masuk ke dalam unit, sehingga

masyarakat jarang melakukan interaksi di luar unit.

b) Simpati

Komunikasi penghuni yang kurang intensif berdampak pada rasa

simpati penghuni yang semakin berkurang sesuai dengan pernyataan ibu

Eti (53 tahun):

“Sudah sendiri-sendiri jarang terjadi interaksi karena faktor lantai

yang berbeda-beda”.11

Sama seperti halnya ibu Indah, ibu Eti juga merasakan interaksinya

mengalami perubahan. Perbedaan lantai membuat ibu Eti hanya

melakukan interaksi dengan tetangga satu lantai dengannya, sedangkan

untuk tetangga di lantai yang berbeda ibu Eti jarang berinteraksi karena

ibu Eti terbilang sudah masuk dalam kategori usia lanjut sehingga sulit

bagi ibu Eti untuk naik atau turun tangga setiap harinya kalau bukan

karena terpaksa atau karena ada suatu keperluan yang mengharuskan ibu

Eti turun dari lantai unitnya.

Selanjutnya bapak Iwan (42 tahun) menyatakan perubahan interaksi

yang dirasakan setelah direlokasi ke rusunawa Jatinegara Barat:

10Wawancara dengan ibu Indah, 11 Januari. 11Wawancara dengan ibu Eti, 20 Desember 2016.

Page 85: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

69

“Persaudaraannya agak berkurang, interaksi juga kurang. Kalau

kita ga turun ke bawah kita ga kenal saudara kita yang di Pulo.

Sekarang hidupnya masing-masing. Kalau ada yang mampu yah

untuk diri mereka sendiri kalau ga ada yang mampu yah urusan

pribadi”.12

Bapak Iwan merasakan perubahan pada segi interaksi sosial para

penghuni rusun. Persaudaraan di dalam rusun semakin lama semakin

berkurang termasuk juga pada interaksi para penghuni rusun. Ketika

interaksi para penghuni berkurang maka yang terjadi adalah timbulnya

sifat individual. Sifat individual hampir tertanam di dalam pribadi para

penghuni rusun, sehingga para penghuni rusun hanya mementingkan

kehidupan mereka pribadi dibandingkan dengan penghuni rusun yang

lainnya.

Bukan hanya orang dewasa saja yang mengalami perubahan dalam

berinteraksi, anak-anak juga mengalami perubahan interaksi dengan teman

sebayanya. Hal ini dijelaskan oleh ibu Anita (33 tahun) yang menyatakan

bahwa:

“Paling depan unit kalau ga dibawah, tapi emang sekarang anak saya

mah jarang main, di rumah terus”.13

Tidak tersedianya tempat bermain yang nyaman bagi anak-anak

ditambah dengan bangunan yang berbentuk vertikal membuat orang tua

khawatir untuk melepaskan anak-anak mereka bermain di luar unit apa lagi

sampai turun di lantai dasar dengan lift atau tangga. Dan hal itu

menyebabkan anak-anak jarang sekali bermain dengan teman sebayanya,

anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah atau bermain di

depan unit mereka. Walaupun disediakannya taman di depan PAUD

namun posisi taman yang berada di lantai dasar membuat mereka harus

turun dulu menggunakan lift atau tangga dan hal itu dapat membahayakan

keselamatan anak-anak.

Kasus kriminal di dalam rusun juga sering terjadi. Hal ini dinyatakan

langsung bapak Rifai (32 tahun):

12Wawacara dengan bapak Iwan, 20 Desember 2016. 13Wawancara dengan ibu Anita, 11 Januari 2017.

Page 86: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

70

“Narkoba, pencurian yah gitu aja. Sudah kita serahkan sama satpam,

RW dan RT warga juga udah sendiri-sendiri sekarang”.14

Kasus kriminal pasti terjadi dimana saja tidak terkecuali di rusunawa

Jatinegara Barat. Beberapa kasus kriminal terjadi di rusunawa Jatinegara

Barat seperti pencurian, narkoba. Dengan biaya sewa Rp. 300.000 per-

bulan pihak pengelola memberikan fasilitas keamanan bagi para penghuni

rusun. Ketika kasus kriminal terjadi di rusun, kasus tersebut di serahkan

oleh RW, RT dan dibantu oleh Satpam sehingga masyarakat sudah tidak

terlalu perduli dengan kasus-kasus kriminal yang terjadi di rusun, karena

menurut mereka kasus tersebut sudah ada yang bertanggung jawab.

Pernyataan bapak Rifai juga dibenarkan oleh ibu Karimah (57 tahun)

yang menyatakn bahwa:

“Sering disini. Ada narkoba terus perselingkuhan, baru-baru ini ada

penculikan bayi. Sikap warga yah gitu cuek aja namanya juga

rumah pada tertutup. Paling pas kumpul di warung aja baru pada

ngobrol-ngobrol. Kalau di Pulo mah kan masyarakatnya sosial jadi

kalau ada yang kasus kriminal rame pada ngumpul. Sekarang mah

cuek-cuek aja”.15

Fasilitas keamanan ditambah bentuk bangunan yang vertikal

membuat para penghuni lebih banyak menghabiskan waktu di dalam unit.

Unit yang selalu tertutup membuat mereka jarang mengetahui kasus-kasus

kriminal yang ada di rusun. Dan menciptakan masyarakat yang acuh tak

acuh dengan permasalahan yang ada di rusun.

c). Kerjasama

Relokasi juga berdampak pada kerjasama penghuni rusun. Terlihat

ketika ada warga yang mengadakan hajatan berupa pernikahan atau

khitanan hanya sanak saudara keluarga saja yang membantu persipan

sednagkan penghuni jarang untuk membantu.

Selain itu ketika ada penghuni yang meninggal dunia aktivitas

pengajian untuk jenazah kebanyakan dari saudara sendiri. Hal ini

14Wawancara dengan bapak Rifai, 11 Januari 2017. 15 Wawancara dengan ibu karimah, 11 Januari 2017

Page 87: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

71

disebabkan karena lingkungan yang sempit sehingga seluruh kegiatan

besar hanya dilakukan di aula lantai dua dan itu sangat terbatas.

Dari jawaban para responden dapat diketahui bahwa setelah

masyarakat Kampung Pulo direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat

kehidupan sosial mereka mengalami perubahan, terlebih pada perubahan

interaksi sosial antar masyarakat penghuni rusun.

Kehidupan yang baik ditunjang dengan lingkungan dan kawasan

permukiman yang layak merupakan keinginan setiap orang. Setiap orang

menginginkan hidup dengan hunian yang bersih, nyaman dan lingkungan

yang sehat, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas sosial dengan baik.

Aktivitas sosial akan berjalan dengan baik jika didukung dengan

pola interaksi antar masyarakat sekitar permukiman yang berjalan dengan

efektif sehingga dapat menciptakan masyarakat yang memiliki rasa

kekeluargaan yang erat.

Interaksi sehari-hari masyarakat penghuni rusun kurang berjalan

dengan efektif dikarenakan bentuk bangunan yang vertikal sehingga bagi

penghuni yang berusia lanjut mereka merasa tidak nyaman untuk tinggal di

rusun. Mereka sulit untuk bercengkrama dengan rekan seusia atau tetangga

mereka di Kampung Pulo. Penghuni usia lanjut di rusunawa Jatinegara

Barat memiliki jumlah yang tidak terlalu banyak seperti disajikan pada

table 4.6:

Tabel 4.6

Data Demografi Rusunawa Jatinegara Barat

No Jenis Data Jumlah

1 Jumlah KK berdasarkan unit yang dihuni 516 KK

2 Jumlah KK berdasarkan anggota

keluarga

657 KK

3 Jumlah penghuni 2145

4 Jumlah lansia 170

Sumber: Data dari UPRS dalam bentuk Power Point

Page 88: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

72

Karena jumlah lansia yang terbilang cukup sedikit dengan jumlah

keseluruhan penghuni rusun sehingga penghuni lansia tidak memiliki

ruang yang layak dan fasilitas yang khusus untuk mendukung aktivitas

sosial dan interaksi sosial.

Sebagian dari mereka biasa berkumpul di lantai dasar setiap sore itu

pun hanya dilakukan oleh penghuni berusia lanjut laki-laki. Berbeda

dengan sebagian penghuni berusia lanjut yang berjenis kelamin perempuan

mereka sudah sangat jarang melakukan interaksi.

C. Pembahasan

Dari hasil wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa peristiwa

penggusuran mengharuskan masyarakat kampung Pulo yang terkena gusur

terpaksa direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat. Perubahan pun mereka

alami terlebih pada perubahan interaksi sosial. Bangunan yang berbentuk

vertikal mengharuskan mereka memanfaatkan fasilitas pendukung untuk

membantu aktivitas mereka, sehingga ketika fasilitas pendukung itu rusak

atau tidak berfungsi dengan baik maka yang terjadi adalah hambatan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari di lantai dasar atau lantai yang berbeda.

Perubahan interaksi di rusunawa Jatinegara Barat membentuk karakter

individual bagi para penghuni rusun.

1. Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo

a. Interaksi Sosial Masyarakat Kampung Pulo Sebelum Relokasi

Kehidupan sosial masyarakat Kampung Pulo terbilang sangat

harmonis mereka selalu berkomunikasi dengan tetangga sekitar

Kampung Pulo secara efektif. Kehidupan bergotong royong,

bekerjasama, hubungan antar warga terjalin dengan baik. Masyarakat

Kampung Pulo yang direlokasi kebanyakan adalah penduduk asli

betawi yang memang sudah lama menempati wilayah Kampung Pulo.

Sifat ramah yang dimiliki masyarakat Kampung Pulo membuat mereka

betah untuk hidup disana walaupun setiap tahunnya mereka harus

bergotong royong untuk membersihkan lingkungan Kampung Pulo

akibat banjir yang datang.

Page 89: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

73

Banjir yang datang setiap tahunnya tidak membuat masyarakat

Kampung Pulo merasa tidak nyaman dalam kondisi kehidupan yang

terbilang cukup menyulitkan bagi mereka. Hal ini disebabkan karena

masyarakat Kampung Pulo yang hidup dengan tingkat kerukunan yang

tinggi, sifat sosial yang tinggi dan mereka merasa bahwa masyarakat

yang tinggal di Kampung Pulo merupakan saudara mereka. Sehingga

disana mereka saling membantu dan saling melindungi jika ada

masyarakat yang terkena musibah. Komunikasi antar masyarakat pun

berjalan dengan baik bahkan terjadi sampai malam hari. Setiap sore hari

ibu-ibu selalu berkumpul dengan tetangga sekitar rumah dan saling

bercengkrama dengan tetangga. Bahkan jika ada masyarakat Kampung

Pulo yang pulang kerja pada malam hari mereka selalu disapa oleh

warga yang memang sedang berkumpul di luar.

Adanya kontak sosial yang merupakan syarat terjadi interaksi

sosial. Kontak sosial mempunyai dua sifat yaitu primer yang

terjadi apabila hubungan diadakan secara langsung yang

berhadapan muka dan bersifat sekunder yang terjadi ketika kontak

sosial dilakukan melalui perantara.16

“Dan kontak sosial juga bersifat positif yang mengarahkan pada

suatu kerjasama selain itu juga bersifat negatif yang mengarahkan pada

suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan

interaksi sosial.”17

Komunikasi juga syarat terjadi interaksi sosial yang dapat

memungkinkan kerjasama antara orang perorangan atau antara

kelompok-kelompok manusia dan memang komunikasi

merupakan salah satu syarat terjadinya kerjasama. Akan tetapi

komunikasi tidak selalu menghasilkan kerjasama bahkan

menghasilkan suatu pertikaian mungkin akan terjadi sebagai

akibat salah paham atau karena masing-masing tidak mau

mengalah.18

Komunikasi yang merupakan salah satu syarat terjadinya

interaksi sosial menghasilkan sebuah bentuk kerjasama yang baik.

16Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar, (Ciputat: Laboratorium Sosiologi Agama,

2008), h. 58. 17Soejono Soekanto dan Budi Sulistyowati, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2014), h. 59. 18Ibid, h.61.

Page 90: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

74

Masyarakat Kampung Pulo terbentuk sebagai masyarakat yang

memiliki rasa kekeluargaan yang besar, mereka selalu bekerjasama dan

saling tolong menolong antar masyarakat Kampung Pulo. Sifat tersebut

terbentuk karena seringnya mereka berkomunikasi sehingga dapat

menghasilkan hubungan antar masyarakat semakin kuat.

“Pada dasarnya interaksi sosial merupakan kunci dari semua

kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada

kehidupan bersama.”19

Walaupun mereka tinggal di lingkungan yang padat penduduk

dan selalu mengalami banjir, namun dari segi perekonomian, kehidupan

sosial dan kenyamanan mereka merasa lebih baik disana. Banyak

masyarakat Kampung Pulo yang membuka usaha kecil di depan rumah

mereka dan itu bisa dijadikan sumber perekonomian bagi mereka

karena warung kecil tersebut bisa buka hingga pukul 00.00 bahkan

lebih karena masih ada saja warga yang membeli ditengah malam.

Aktivitas sosial mereka pun berjalan dengan baik karena mudah

melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan mereka.

Seperti yang telah diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa tingkat interaksi sosial masyarakat Kampung lebih tinggi dan

memberikan pengaruh terhadap sendi-sendi perekonomian masyarakat

Kampung Pulo. Hal ini pula yang membuat masyarakat Kampung

membuat aksi pertahanan ketika akan dilakukan penggusuran pada

tanggal 20 Agustus 2015 dan membuat masyarakat Kampung Pulo

merasa tidak nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat karena

kurangnya interaksi.

b. Interasi Sosial Masyarakat Kampung Pulo Setelah Direlokasi

Kebijakan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk menggusur

masyarakat Kampung Pulo dan merelokasinya ke rusunawa Jatinegara

Barat membawa hasil yang tidak baik bagi masyarakat Kampung Pulo

yang tinggal di rusun. Perubahan terjadi pada kehidupan masyarakat

19 Ibid, h.54.

Page 91: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

75

penghuni rusun terutama adanya perubahan interaksi sosial. Perubahan

interaksi sosial ini dapat dilihat dari kurangnya masyarakat penghuni

rusun melakukan komunikasi terhadap penghuni rusun lainnya salah

satunya adalah faktor bentuk bangunan yang vertikal sehingga

menyulitkan bagi mereka untuk melakukan interaksi ke penghuni rusun

yang berbeda lantai dengan mereka.

Perubahan yang dialami oleh masyarakat penghuni rusun

merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap manusia termasuk juga

masyarakat Kampung Pulo yang direlokasi ke rusunawa Jatinegara

Barat. Mereka yang awalnya tinggal di lingkungan yang berbentuk

horizontal kini mereka dengan terpaksa tinggal di bangunan yang

berbentuk vertikal. Dimana mereka harus menggunakan lift atau tangga

untuk membantu pergerakan mereka dalam beraktivitas.

Setiap manusia pasti mengalami perubahan dalam

kehidupannya. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena

manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda dan tak terbatas

setiap harinya. Perubahan-perubahan tersebut akan terlihat

ketika adanya perbedaan tatanan sosial yang sebelumnya dengan

yang baru.20

Setelah peristiwa penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah Jakarta Timur masyarakat tidak bisa lagi menolak perubahan

yang ada. Mereka dengan sangat terpaksa mencoba kembali

bersosialisasi dengan lingkungan baru, tetangga baru dan kehidupan

yang baru. Walaupun bagi mereka itu merupakan sebuah hal yang

mendadak tanpa perencanaan dan hal yang tidak mereka harapkan.

Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan-

perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar

jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan

timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan

masyarakat.21

Akibat penggusuran yang terjadi tanggal 20 Agustus 2015,

masyarakat Kampung Pulo terpaksa menempati bangunan rusun untuk

20Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h.

162.

21Soejono Soekanto dan Budi Sulistyowati, op.cit, h. 271.

Page 92: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

76

tempat tinggal mereka. Dengan bangunan 16 lantai menyebabkan

masyarakat sulit untuk berinteraksi dengan penghuni rusun di lantai

yang berbeda. Kebanyakan dari mereka memanfaatkan rusun sebagai

tempat untuk beristirahat setelah mereka lelah bekerja di luar. Mereka

sudah merasa lelah untuk berkomunikasi dengan tetangga satu lantai

apa lagi tetangga di lantai yang berbeda, sehingga ketika sudah

memasuki lorong di setiap lantai suasananya sangat sepi, karena para

penghuni banyak yang menutup pintu dan jarang untuk berkomunikasi

dengan penghuni rusun lainnya.

Proses perubahan sosial berupa penyesuaian terhadap perubahan

yang setiap kali ada gangguan terhadap keseimbangan

(dinamika sosial) selalu distabilkan melalui perubahan lembaga

sosial atau orang perorangan yang menyesuaikan diri pada

perubahan (control mity), saluran perubahan sosial,

disorganisasi (dintegrasi dan reorganisasi) terjadi apabila ada

perubahan maka norma dan nilai-nilai kemasyarakatan

mengalami proses pudar, maka timbul problem sosial berupa

penyimpangan. Sebaliknya, reorganisasi merupakan proses

pembentukan norma dan nilai-nilai baru dalam bentuk

penyesuaian diri dalam lembaga kemasyarakatan yang

mengalami perubahan.22

Masyarakat Kampung Pulo yang direlokasi ke rusunawa

Jatinegara Barat berupaya untuk tidak meninggalkan nilai-nilai dan

norma-norma yang ada di Kampung Pulo. Awal mereka pindah ke

rusun ketua RW dibantu oleh RT dan para pemuda untuk membuat

kembali organisasi-organisasi yang dulu ada di Kampung Pulo untuk

dikembangkan kembali di rusunawa Jatinegara Barat. Selama 4 bulan

mereka bekerja keras untuk menggerakan kembali organisasi-organisasi

sosial seperti PKK, Posyandu, Karang Taruna dan Jumantik hingga

organisasi-organisasi tersebut bisa berjalan dengan efektif di rusun.

Masyarakat penghuni rusun merasakan sekali perubahan dalam pola

interaksi sosial sedangkan dalam organisasi-organisasi sosial, nilai dan

norma hanya sedkit yang berubah.

22Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanti, Dasar-dasar Sosiologi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

h.137.

Page 93: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

77

Relokasi mayarakat Kampung Pulo ke rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur yang terjadi pada tanggal 20 Agustus 2015

merupakan cara pemerintah Jakarta untuk mengatasi banjir di wiliyah

Jakarta yang setiap tahunnya terjadi. Sehingga 40% masyarakat

Kampung Pulo yang masuk dalam zona merah direlokasi ke rusunawa

Jatinegara Barat.

Relokasi sebagai upaya pemindahan sebagian atau seluruh

aktivitas berikut sarana dan prasarana penunjang aktivitas dari

satu tempat ke tempat lain guna mempertinggi faktor kemanan,

kelayakan, legalitas pemanfaatan dengan tetap memperhatikan

keterkaitan antara yang pindah dengan lingkungan alami dan

binaan di tempat tujuan. Menurut Jha et al (2010)

mendefinisikan relokasi sebagai sebuah proses di mana

permukiman masyarakat, aset dan infrastruktur publik dibangun

kembali di lokasi lain.23

Awalnya masyarakat Kampung Pulo sempat melakukan upaya

mempertahankan permukiman mereka, namun upaya itu sia-sia.

Masyarakat Kampung Pulo tetap harus meninggalkan Kampung Pulo

dan terpaksa menempati rusun yang sudah disediakan sebelumnya oleh

pemerintah daerah.

Prinsip relokasi adalah pemindahan dilakukan bersifat sukarela,

penerimaan dampak mendapatkan penghidupan yang setara atau

lebih baik dari sebelum relokasi, penerimaan dampak

mendapatkan kompensasi penuh selama proses transisi,

meminimalisir kerusakan jaringan sosial dan peluang ekonomi,

memberikan peluang pengembangan bagi penerimaan dampak,

demokrasi, partisipatitoris, terbuka dan akuntabel, dan

kemandirian serta keberlanjutan. Penyelenggaraan kegiataan

relokasi memperhitungkan dengan cermat kondisi paska relokasi

dan menjamin berjalannya proses menuju kemandirian dan

keberlanjutan kehidupan dan penghidupan serta pengelolaan dan

pengembangan lingkungan permukiman relokasi.24

23http://peunebah.blogspot.co.id/2011/06, diunduh pada tanggal 15 Oktober 2015, pukul

13.00.

24Fahrudin dan Saut, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persoalan Relokasi Pasca Bencana

Lahar Dingin di Kali Putih (Studi Kasus Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam,

Kabupaten Magelang), jurnal, program megister perencanaan wilayah dan kota, sekolah arsitektur,

perencanaan dan pengembangan kebijakan, ITB, 2014, h. 70.

Page 94: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

78

Masyarakat Kampung Pulo beralasan bahwa upaya mereka

mempertahankan agar penggusuran tidak terjadi dan mereka tidak

direlokasi ke rusun disebabkan karena kekecewaan mereka terhadap

pemerintah yang tidak memberikan uang kompensasi atas bangunan

mereka yang digusur. Padahal seharusnya warga yang direlokasi harus

mendapatkan kompensasi penuh selama proses transisi. Mereka hanya

diberikan biaya sewa gratis selama tiga bulan. Setelah tiga bulan

mereka berada dirusun mereka harus membayar biaya sewa yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah. Banyak dari penghuni rusun yang tidak

bisa membayar biaya sewa sehingga unit yang mereka tempati harus

disegel.

Beban yang dirasakan masyarakat penghuni rusun menjadikan

masyarakat rusun lebih memikirkan bagaimana mendapatkan uang

untuk membayar biaya sewa, sehingga kehidupan mereka dirusun

cenderung hampir bersifat individual. Masyarakat sudah tidak ada

waktu lagi dan enggan untuk berkumpul dan bercengkrama seperti dulu

dengan penghuni rusun lainnya karena terlalu berat beban hidup mereka

ditambah dengan lingkungan yang kurang mendukung.

Berdasarkan data yang telah diperoleh penulis menyimpulkan

bahwa interaksi sosial masyarakat Kampung Pulo mengalami

perubahan yang rendah setelah masyarakat Kampung Pulo direlokasi ke

rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur. Dalam penelitian ini juga

ditemukan faktor yang mempengaruhi perubahan interaksi sosial di

rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur yaitu perubahan bentuk

lingkungan yang awalnya masyarakat Kampung Pulo hidup pada

lingkungan yang berbentuk horizontal membuat masyarakat mudah

melakukan aktivitas sosial sehingga berdampak pula pada pola interaksi

sosial masyarakat Kampung Pulo yang baik, dilihat dari kehidupan

masyarakat yang memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi akibat dari

seringnya mereka berkomunikasi dengan tetangga lain dan kini

masyarakat Kampung Pulo harus hidup pada lingkungan yang

Page 95: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

79

berbentuk vertikal yang berdampak pada berubahnya interaksi sosial

masyarakat Kampung Pulo, dilihat dari jarangnya masyarakat Kampung

Pulo yang direlokasi ke rusunawa Jatinegara Barat berkomunikasi

dengan penghuni rusun lainnya, terlebih pada penghuni yang berbeda

lantai hal ini diakibatkan karena bentuk bangunan yang berbentuk

vertikal sehingga mereka harus turun dan naik tangga untuk melakukan

interaksi sosial walaupun disediakannya lift untuk memudahkan mereka

dalam berinteraksi dengan penghuni di lantai yang berbeda, namun hal

ini dirasa masih cukup menyulitkan mereka terlebih jika lift mengalami

gangguan. Jarangnya mereka berinteraksi perlahan dapat membentuk

masyarakat yang bersifat individual.

Dari hasil penelitian ini adanya perubahan interaksi sosial

masyarakat Kampung Pulo paska relokasi. Hal tersebut berkaitan

dengan hasil penelitian terdahulu tentang Dampak Sosial Ekonomi

Relokasi Pasar pada Pedagang Burung dari Ngasem ke Dongkelan

(Studi Kasus di Pasar Satwa dan Taman Hias Yogyakarta, Dongkelan,

DIY).

Hasil penelitian sebelumnya bahwa adanya perubahan sosial,

dimana secara teknis pedagang dan lokasi berdagang dari Ngasem

berpindah pada lokasi pasar yang baru. Dalam perpindahan pasar ini

memunculkan dampak, yaitu dampak sosial dan ekonomi seperti

manifestasi, maka muncul dampak dibelakangnya, yaitu dampak latensi

yang dialami oleh pedagang setelah relokasi pasar. Serta kurang

intensnya interaksi yang terjalin antara pedagang lama dengan

pedagang baru. Dampak sosial yang muncul yaitu, berubahnya sistem

sosial, interaksi dan hubungan personal yang kurang. Dampak ekonomi

yang muncul yaitu tentang pendapatan yang menurun setelah

menempati pasar yang baru.

Sedangkan dalam penelitian ini hasil yang diperoleh setelah

masyarakat Kampung Pulo direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur adalah masyarakat mengalami perubahan pada segi

Page 96: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

80

interaksi sosial. Kurang intensnya interaksi masyarakat sehingga

berdampak pada hubungan sosial masyarakat dan perubahan pada

kepribadian masyarakat yang perlahan bersifat individual karena terlalu

banyaknya beban terutama beban ekonomi dimana masyarakat harus

membayar biaya sewa unit setiap bulan dan tidak diimbangi dengan

tempat usaha yang baik sehingga yang ada dipikiran masyarakat

Kampung Pulo yang tinggal di rusun adalah bagaimana mendapatkan

uang untuk memenuhi beban hidup dirusun dan hal ini berdampak pada

kurang intensnya interaksi masyarakat Kampung Pulo yang direlokasi

ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Page 97: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perubahan kehidupan masyarakat Kampung Pulo yang dipengaruhi

oleh berubahnya bentuk lingkungan tempat tinggal mereka yang awalnya

mereka hidup dalam lingkungan yang berbentuk horizontal kini harus hidup

dalam lingkungan yang berbentuk vertikal menimbulkan perubahan dari segi

interaksi sosial para penghuni rusun. Hal ini disebabkan karena kebijakan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang harus merelokasi masyarakat

Kampung Pulo yang permukimannya terkena penggusuran.

Masyarakat Kampung Pulo yang awalnya hidup dengan tingkat sosial

yang tinggi dan memberikan pengaruh terhadap sendi-sendi perekonomian

masyarakat Kampung Pulo, sehingga beban yang dirasakan masyarakat dirasa

tidak terlalu membebani mereka dan berdampak pada intensitas interaksi

sosial masyarakat Kampung Pulo yang tinggi.

Masyarakat Kampung Pulo yang menjadi korban penggusuran dan

terpaksa direlokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur kini

mengharuskan mereka mengalami perubahan pada segi interaksi sosial.

kurang intensifnya masyarakat dalam melakukan interaksi sosial sehingga

berdampak pada hubungan sosial masyarakat dan perlahan mampu

membentuk masyarakat yang bersifat individual.

Berubahnya bentuk bangunan dan lingkungan serta bertambahnya

beban berupa biaya sewa unit menjadi faktor berubahnya interaksi sosial

masyarakat Kampung Pulo yang direlokasi ke rusunawa Jatinegara Barat

Timur.

Masyarakat Kampung Pulo yang awalnya memiliki tingkat simpati

yang tinggi setelah mereka tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat rasa simpati

dari tiap-tiap penghuni berkurang dibuktikan dengan kejadian kriminal yang

Page 98: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

82

ada di rusun tidak terlalu penghuni hiraukan lagi, sehingga membentuk

masyarakat yang bersifat individal.

B. Saran

1. Bagi pemerintah DKI Jakarta, hendaknya kebijakan yang diambil oleh

pemerintah DKI Jakarta dapat merubah kehidupan rakyat kecil menjadi

lebih baik lagi. Relokasi yang dijadikan sebagai kebijakan untuk mengatasi

banjir dan untuk memperbaiki tatanan kota juga harus mempertimbangkan

dampak kehidupan sosial dan ekonomi bagi para korban relokasi.

2. Bagi warga rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur, semoga penghuni

rusun tetap mampu mempertahankan nilai-nilai dan norma-norma yang

ada di Kampung Pulo dan dapat menerapkannya di kehidupan mereka di

rusun agar rasa sosial dan hubungan antar penghuni rusun dapat terus

terjalin dengan baik.

3. Bagi pendidik, semoga penelitian ini dapat menjadi acuan dalam materi

pembelajaran sosiologi khususnya pada materi perubahan sosial.

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini belum dan masih sangat banyak

terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis sangat berharap jika ada penelitian

selanjutnya yang ingin mengangkat tema yang sama dengan penelitian ini,

untuk bisa lebih lagi mengembangkan penelitian menjadi penelitian yang

jauh lebih baik.

Page 99: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

83

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. Sosiologi Skematika. Teori dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

2012.

Astrid, Phil. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial Bandung: Bina Cipta.

1977.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Tahun 2014.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. 2011.

Data demografi yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur dalam Power Point.

Data kondisi eksisting yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur dalam Power Point.

Data yang bersumber dari UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur dalam

Power Point.

Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia Kuliah Dasar Edisi Kelima Jakarta:

Profesional Book. 1997.

Echols John M. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Jakarta. 2010.

Fahrudin dan Saut. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persoalan Relokasi Pasca

Bencana Lahar Dingin di Kali Putih (Studi Kasus Dusun Gempol, Desa

Jumoyo, Kecamatan Salam,Kabupaten Magelang). Jurnal. program

megister perencanaan wilayah dan kota. sekolah arsitektur. perencanaan dan

pengembangan kebijakan. ITB 2014.

Faisal Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada. 2008.

Henslin, James M. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Edisi 6 Jilid 2 Jakarta:

Erlangga. 2006.

Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. Sosiologi Jilid 2 Edisi keenam. Jakarta:

Erlangga. 1984.

http://peunebah.blogspot.co.id/2011/06. diunduh pada tanggal 15 Oktober 2015.

pukul 13.00.

Kahirani, Mutiara. Rumah Susun Sebagai Tujuan Relokasi dan Hunian bagi

Korban Penggusuran. Skripsi. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik.

UI. 2016.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi keempat.

Kumendong, Fritz G. Dan G. Bani. Muatan Lokal Ensiklpodei Geografi Indonesia

Mengenal 33 Provinsi di Tanah Air. Jakarta: PT. Lentera Abadi. 2009.

Narwoko, J.Dwi -Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.

Jakarta: Prenada Media Group. 2007.

Nicholas dkk. Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.

Poskotanews. Ahok Sudah Relokasi 14.900 Warga ke Rumah Susun. 2016.

http://poskotanews.com/2016/05/21/ahok-sudah-relokasi-14-900-warga-ke-

rumah-susun/. diunduh pada 23 Januari 2017 pukul 10.20.

Page 100: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

84

Poskotanews.com. Ahok Sudah Relokasi 14.900 Warga ke Rumah Susun. 2016.

http://poskotanews.com/2016/05/21/ahok-sudah-relokasi-14-900-warga-ke-

rumah-susun/. diunduh pada tanggal 23 Januari 2017 pukul 10.20.

Prakoso, Martzessa Hario. Faktor Keberhasilan Relokasi Permukiman Menurut

Persepsi Penghuni (Studi Kasus: Program Relokasi Permukiman DAS

Bengawan Solo Surakarta) Skripsi. Program Studi Perencanaan Wilayah

dan Kota Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

2015.

Putra, Nusa. Penelitian Kualitatif Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks. 2012.

Razak Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar. Ciputat: Laboratorium Sosiologi

Agama. 2008.

Razak, Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar. Ciputat: Laboratorium Sosiologi

Agama. 2008.

Sabarguna, Boy S. Analisis Data pada Penelitian Kualitatif edisi revisi. Jakarta:

UI PRESS. 2008.

Saebani Beni Ahmad. Perspektif Perubahan Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.

2016.

Salam, Syamsir dan Amir Fadilah. Sosiologi Pembangunan Pengantar Studi

Pembangunan Lintas Sektoral. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN JKT.

2009.

--------------------- Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta Press 2006.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan

Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Jakarta:

Prenadamedia Group. 2011.

Soekanto Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2005.

Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:

PT Rajagrafindo Persada. 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

2006.

Sunarto, kamanto. Pengantar Sosiologi (edisi revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004.

Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. Dasar-dasar Sosiologi. Yogyakarta: Graha

ilmu. 2009.

Tempo. Co. Ahok Pastikan Penggusuran Kampung Pulo Jalan Terus. 2015.

https://www.tempo.co/read/fokus/2015/08/21/3239/ahok-pastikan-

penggusuran-kampung-pulo-jalan-terus. diunduh pada tanggal 23 Januari

2017 pukul 11.00.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT

Indeks. 2008.

Wahyuni, Tri dan CNN Indonesia. Berita Ahok di Balik Penggusuran Kampung

Pulo. 2015. http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150820195034-20-

73479/cerita-ahok-di-balik-penggusuran-kampung-pulo/. diunduh pada 23

Januari 2017 pukul 10.00.

Wawancara dengan bapak Bahrudin, 20 Desember 2016.

Page 101: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

85

Wawancara dengan bapak Iwan, 20 Desember 2016.

Wawancara dengan bapak Rifai, 11 Januari 2017.

Wawancara dengan bapak Warji, 20 Desember 2016.

Wawancara dengan ibu Marwiyah, 20 Desember 2016.

Wawancara dengan ibu Anita, 11 Januari 2017.

Wawancara dengan ibu Dewi, 20 Desember 2016..

Wawancara dengan ibu Eti, 20 Desember 2016.

Wawancara dengan ibu Indah, 11 Januari 2017.

Wawancara dengan ibu Karimah, 11 Januari 2017.

Yesmil, Anwar dan Adang. Sosiologi untuk Universitas. Bandung: PT Rafika

Aditama. 2013.

Yusuf Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan

Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Gorup. 2014.

Page 102: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 103: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI,

SURAT PERMOHONAN IZIN

PENELITIAN, SK PENELITIAN

Page 104: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 105: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 106: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 107: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

PEDOMAN WAWANCARA DAN

HASIL WAWANCARA

Page 108: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

PEDOMAN WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

1. Hari/Tanggal : ...................................................................................

2. Jam : ...................................................................................

3. Tempat : …………………………………………………….

4. Topik : …………………………………………………….

5. Informan : ...................................................................................

A. Pertanyaan-pertanyaan:

1. Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

2. Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

3. Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah pindah ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

4. Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan dengan efektif di Rusun ?

5. Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

6. Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang satu/berbeda

lantai ? jika tidak apa alasannya ?

7. Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat setelah di relokasi ke

rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

8. Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang direlokasi ke

Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan interaksi ?

9. Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

? jika ada sebutkan ?

10. Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal yang menimpa

penghuni Rusun ?

11. Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

12. Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat ?

13. Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan teman sebayanya di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

14. Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Page 109: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

15. Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

16. Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal di Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

17. Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

18. Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada Saudara/Saudari

selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

19. Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan Saudara/Saudari dan

sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

20. Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat Rusun ?

B. Catatan Tambahan Peneliti

...........................................................................................................................

....

Page 110: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

6. Hari/Tanggal : 11 Januari 2017

7. Jam : 16.00

8. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

9. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

10. Informan : M. Rifai

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : 20 Agustus 2015

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Yah karena terpaksa udah digusur kita juga bingung mau pindah

kemana

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Banyak berubah. Berubah dari segi sosial kita ke tetangga

terutama ekonomi kita disini

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : PKK, Karang Taruna, Posyandu dan Jumantik. Lumayan

efektif

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya sibuk kerja jadi ga ikut organisasi disini

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Page 111: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Jarang. Penghuni juga dah lelah naik turun jadi yah ngobrol ke

lantai yang beda sama kita jarang banget

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Interaksi waktu di Pulo kita sama-sama masyarakat sering

berkumpul ada acara maupun tidak ada acara kita tetap kumpul

setiap harinya, sekedar mengobrol, duduk, sampai kita ngopi

bareng di depan teras bareng warga.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Mau ngobrol ke tetangga yang beda lantai harus naik turun

tangga dulu

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Pernah. Narkoba, pencurian yah gitu aja

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Sudah kita serahkan sama satpam, RW dan RT warga juga udah

sendiri-sendiri sekarang

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Seminggu sekali

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Peringatan hari kemerdekaan, tahun baru islam, maulid Nabi

kadang juga kemarin ada calon Gubernur yang bikin acara disini

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sore hari kalau ga yah habis pulang sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Page 112: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Taman depan PAUD, depan uit sama lantai dasar kalau engga

mereka sering main bola di lantai dua dekat aula

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Nyaman ga nyaman

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Liftnya sering mati, naik turun tangga

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tinggal di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Udah ga kena banjir lagi itu aja keuntungannya

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Sudah tidak ada perhatian khusus. Kalau perhatian umum yah ada

sama kaya warga Jakarta yang lain diberikan KJP, Bis sekolah

gratis. Tapi kalau perhatian khusus untuk kami tidak ada. Uang

ganti rugi saja belum diberikan

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Yah kalau ada acara pernikahan atau ketika ada yang

meninggal

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban :Tidak ada

Page 113: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

11. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016

12. Jam : 15.00 WIB

13. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

14. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

15. Informan : Ibu Dewi

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : 20 Agustus 2015. Kita tanggal 13Agustus 2015 udah mengambil

undian unit rusun

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kan udah disuruh pemerintah kita bingung rumah kita, walaupun

kita jaga-jaga tetap dibongkar. Kita harus ikut aturan pemerintah.

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau pribadi saya sih Alhamdulillah kita dipindah kesini dari

segi tempat tinggal sudah lebih enak dari pada dulu masih di

Kampung Pulo, tapi yah hanya dari segi ekonominya saja yang kita

rasa cukup membebani kita.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Ada. Dari PKK sampai Karang taruna berjalan efektif

disini

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Page 114: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Kalau saya mah ga aktif organisasi, karena memang sudah ada

kader-kadernya. Tapi kalau ada acara dari posyandu, PKK

masyarakat penghuni rusun diundang saya sering ikut kegiatannya

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : Saya jarang ngobrol sama tetangga yah paling hanya di bawah

setiap sorenya bersama-sama para penghuni tower A dan B. Lagian

orang-orang yang di lantai 6 bukan tetangga saya dulunya tapi yah

sudah setahun tinggal di rusun sudah seperti saudara sendiri tetapi

untuk mengobrol kita jarang karena memang sudah males keluar

unit dan ketika sudah masuk unit nyamannya untuk beristirahat

saja.

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Dulu ketika kita masih di Kampung Pulo sering kita kumpul-

kumpul sama tetangga kadang kita makan bareng tapi sekarang

mah udah dipisah, jadi setiap lantai bukan tetangga kita yang dulu

perlu adabtasi lagi untuk saling kenal. Tapi memang rasa

kekeluargaan di rusun masih terasa sedikit seperti kalau ada yang

masak saya sendiri sering dikasih tapi dari segi kebersamaan sudah

hampir tidak terasa lagi.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Kalau lift mati yah kita naik tangga, kasian untuk para lansia.

Ketika liftnya yang berfungsi hanya satu jadi kita antri dan itu

buang-buang waktu.

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Ada sih. Pencurian dan narkoba.

Page 115: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Kita saling bekerjasama untuk menyelesaikan kasus criminal.

saling melapor kalau ada warga yang menjadi korban.

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Seminggu sekali setiap jumat

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Ada. Peringatan ulang tahun kemerdekaan, maulid Nabi dan

tahun baru islam kita pawai sampai Kampung Pulo.

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sore, kalau seandainya saya ga turun ke lantai dasar atau

halaman yah anak-anak ga main.

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Di taman yang dekat PAUD, lantai dasar kadang di

lorong-lorong

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Nyaman kalau saya pribadi, tapi yah beban kita ke biaya

sewa aja.

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Hanya kendala biaya sewa aja kalau saya pribadi

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kita sudah tidak mengalami banjir lagi setiap tahunnya.

Kesehatan terjamin dokter, keamanan dan kebersihan sudah

disediakan.

Page 116: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Waktu awal pindah kita masih dikasih sembako sebagai bentuk

perhatiannya, cuma kalau untuk sekarang sudah kurang.

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Sering terjadi kalau untuk segi kerjama antar warga.

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Yah mungkin ustadz dan ustadzah yang ngajar ngaji kita.

Page 117: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

16. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016

17. Jam : 16.00 WIB

18. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

19. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

20. Informan : Ibu Eti

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : 20 Agustus bersamaan dengan pembongkaran rumah di Kampung

Pulo

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Yah terpaksa karena tidak ada tempat lagi

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Perubahan ekonomi yang lebih saya rasakan. Dulu saya memiliki

usaha sewa rumah kontrakan mendapatkan penghasilan setiap

bulannya. Tapi sekarang saya harus memikirkan uang setiap bulan

yang harus saya keluarkan untuk biaya sewa unit, listrik, galon,

dan juga air.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Karang taruna, POSYANDU dan PKK

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya tidak ikut organisasi apa pun disini

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Page 118: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Kita sudah jarang ngobrol sama tetangga. Dulu ketika di Pulo kita

mau ke tetangga buka pintu sudah langsung bisa berbincang-

bincang sama tetangga tapi kalau disini mau ngobrol sama tetangga

yang beda lantai aja susah jadi sudah males untuk ngobrol.

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sudah sendiri-sendiri jarang terjadi interaksi karena faktor lantai

yang berbeda-beda.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Naik lift dan tangga untuk bisa beraktivitas ke lantai yang

berbeda ditambah biaya sewa

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Ada yah seperti anak-anak nakal pada maling barang

milik warga

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Kita saling lapor kalau ada kejadian pencurian di rusun kan ada

CCTV jadi lebih cepat terdeteksinya.

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sering seminggu sekali

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Agustusan, maulid Nabi. Diadakan juga kegiatan pengajian

mingguan setiap malam Jumat untuk ibu-ibu di unit yang berbeda

setiap minggunya, kalau siang di masjid setelah shalat Jum‟at

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Page 119: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Tergantung anak-anak kadang sore atau setelah pulang

sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Di depan lift, lorong-lorong, taman dan PAUD

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya kurang nyaman tinggal di rusun. Suasananya kurang enak

mau ngobrol ke tetangga susah. Tidur ga nyaman

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Harus naikl dan turun tangga dan terkadang juga lift

sering macet

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Terhindar dari banjir

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Sudah tidak ada lagi

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Ketika ada masyarakat penghuni rusun yang meninggal kita

bekerjasama untuk membantu pengurusan jenazah ke lantai 2,

karena jenazah tidak di semayamkan di masing-masing unit tetapi

di tempat yang sudah disediakan di lantai 2.

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Saya belum menemukan, yah paling hanya ustdazah yang

mengajari ilmu agama.

Page 120: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

21. Hari/Tanggal : 11 Januari 2017

22. Jam : 14.50

23. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

24. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

25. Informan : Ibu Anita

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Pas gusuran. Tanggal 21 saya masuk rusun

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya sebenarnya ga mau dipindahin enakan rumah yang dulu

gratis. Yah udah rumah ga ada yah mau ga mau. Ngontrak di luar

kan mahal

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Belum ada perubahan yang baik gini-gini aja. Sekarang mah pada

sendiri-sendiri jadi kalau ada apa-apa jadi susah

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Disini ada PKK, Karang Taruna. Yah lumayan

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau saya ga ikut paling hanya ngaji-ngaji aja

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : Sekarang saya ngobrol sama tetangga berkurang paling kalau

emang lagi pada ngumpul di luar baru ngobrol kalau ga ada yah

Page 121: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

engga karena emang udah pada males lingkungannya begini jadi ga

enak ga kaya dulu. Kalau dulu mah depan rumah saya ibu-ibu dari

mana aja pada duduk depan teras

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sekarang kalau apa-apa susah. Kalau waktu di Pulo kita sering

ngeriung kalau disini mah ke lantai juga sepi apa lagi kalau ada

yang meninggal yang nunggu jenazah paling hanya keluarga aja

kalau di Pulo mah banyak tetangga dari mana aja juga begadang

ngajiin jenazah nungguin. Sekarang mah udah pada cuek

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Lift sering rusak, tapi kebanyakan orang mah kendalaya bayar

sewa.

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Ga tau tapi jarang paling hanya kehilangan aja

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Yah gitu kalau ada yang bisa bantu tapi yah pada sibuk masing-

masing kan sekarang mah udah ada satpam jadi paling serahinnya

ke satpam gitu

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Setiap minggu per-RT

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : 17 Agustusan itu juga masing-maing RT ada yang ga juga, yah

Karang Taruna bikin pentas seni gitu

Page 122: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Abis pulang sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Paling depan unit kalau ga dibawah, tapi emang sekarang anak

saya mah jarang main di rumah terus

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Nyaman ga nyaman deh. Kalau buat tidur yah lumayan kalau di

Pulo mah berisik kalau disini kan ga berisik

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Naik turun tangganya susah, lift mati

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tinggal di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Bebas banjir aja sekarang mah

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Udah ga ada sekarang Cuma waktu awal pindah aja

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau ada yang meninggal, acara-acara besar terus nikahan aja.

Bantu-bantu masak tapi yah hanya keluarga sendiri kalau ga pas

ada yang minta bantuan aja kalau ga minta bantuan yah ga. Kalau

dulu mah disuruh ga disuruh kita dateng buat bantu.

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Ga ada si kayanya

Page 123: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

26. Hari/Tanggal : 11 Januari 2017

27. Jam : 10.19

28. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

29. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

30. Informan : Ibu Indah

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Pas kami digusur tanggal 20 Agustus 2015

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Abisnya mau kemana lagi, sebenarnya mah ga mau tapi nyari

kontrakan juga susah karena dadakan yah terpaksa ke rusun

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Banyak pengeluaran, tetangga juga masing-masig. Kan sekarang

dalam satu lantai beda-beda tetangganya ada yang dari gang Anwar

yang dulu di Pulo jadi tetangganya ga sama kaya dulu

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Ada PKK, Posyandu, Karang Taruna. Lumayan aktif

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya ga ikut abis ribet paling ikut pengajian

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Page 124: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Sekarang saya jarang ngobrol sama tetangga kalau dulu mah

waktu di Pulo sering ngobrol sama tetangga. Karena penghuni

rusun kebanyakan pada nutup pintu. Apa lagi kalau anginnya lagi

kenceng

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sekarang interaksinya kurang, hidupnya masing-masing paling

nyapa sekedarnya itu pun pas ga sengaja ketemu

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Sekarang udah banyak beban jadi masyarakat juga udah males

ngobrol, kalau mau ke unit tetangga yang dulu yang beda lantai

harus naik lift dulu atau tangga jadi kita udah males aja ngobrol

karena itu

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Ada. Yah paling hanya pencurian aja

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Kalau yang ilang masalah kecil yah biasa ga teralalu rame. Kalau

masalahnya besar yah sebisa mungkin bantu, itu pun hanya yang

kenal-kenal aja. Kalau di Pulo kalau ada yang terkena musibah atau

menjadi korban kejahatan yah kita sama-sama saling bantu

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Setiap hari minggu, jadi seminggu sekali

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Agustusan ada lomba, maulid biasanya di lantai dua

Page 125: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Paling siang, abis pulang sekolah. Tapi anak saya sekarang mah

udah jarang main belum berani turun soalnya.

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Paling di depan unit, di taman deket PAUD

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Yah gitu deh! Kadang nyaman kadang ga. Nyamannya udaah ga

kena banjir. Ga nyamannya sekarang hidupnya udah masing-

masing

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau lift mati nunggunya lama, mau turun lama jadi kalau mau

membeli sesuatu yah sekalian, dan biaya sewa rusun

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Hanya bebas dari banjir aja

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Di awal aja ngasih bebas sewa unit itu juga Cuma 3 bulan sama

dikasih kasur itu juga untuk satu orang setelah itu udah ga ada lagi

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau ada acara-acara yang penting aja, kaya ada yang hajatan

nikah, atau yang meninggal terus pas acara besar kaya maulid aja.

Itu juga yang acara nikahan juga kebanyakan mah keluarga-

keluarga aja yang bantu.

Page 126: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Udah gada lagi. Dulu waktu Pulo mah ada Habib

Page 127: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

31. Hari/Tanggal : 11 Januari 2017

32. Jam : 13.00

33. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

34. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

35. Informan : Ibu Karimah

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : dari pertama digusur tanggal 20 Agustus 2015

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : yah kan dipaksa. Kalau ga mauh yah kita ga dapat rumah, terus

mau tinggal dimana uang aja kita ga punya

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : perubahan baik sih ga ada, malah tambah buruk. Kalau disana kan

saya dagang depan rumah laku sehari dapat uang, anak sekolah

bayaran lancar buat makan lancar. Sedangkan saya dagang disini

sepi banget kadang-kadang dapat uang kadang-kadang ga.

Hidupnya udah pada sendiri-sendiri.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : ada. Ada PKK, Karang taruna. Tapi ga tau udah lama ga

aktif

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : kalau saya ga ikut. Kadang-kadang mah saya ikutnya

pengajian

Page 128: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : jarang saya ngobrol, paling kalau ada tetangga di depan rumah

yah baru ngobrol kalau ga ada mah males. Karena emang udah

pada pusing sama beban hidupnya maing-maing, jadi di unit udah

pada tutup pintu.

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : kalau dulu kan tetangga kita deket, namanya kita kan hidup di

Pulo bertahun-tahun jadi kaya saudara. Kalau disini kan campur

ada gang Anwar terus ada gang yang beda-beda sama kita dulu jadi

harus kenalan lagi. Hidupnya udah sendiri-sendiri sekarang jadi

yang pada kumpul.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : kan saya lansia kalau lagi liftnya mati saya pusing lewat sana sini

nyari lift yang hidup. Kalau ga ada yah terpaksa tangga. Saya

pernah sekali naik ke lantai saya lantai tiga belas itu kaki saya jadi

sakit seminggu bengkak. Capek lift sering mati terus anak saya

juga pernah kejebak di lift.

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : sering disini. Ada narkoba terus perselingkuhan, baru-baru ini ada

penculikan bayi

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : yah gitu cuek aja namanya juga rumah pada tertutup. Paling pas

kumpul di warung aja baru pada ngobrol-ngobrol. Kalau di Pulo

mah kan masyarakatnya sosial jadi kalau ada yang kasus kriminal

rame pada ngumpul. Sekarang mah cuek-cuek aja.

Page 129: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : hari minggu, paling yah di bawah tapi ga semuanya ikut.

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : ada juga penyuluhan anak-anak, ada kampanye partai juga, 17

Agustusan, maulid Nabi

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : paling sore jam 4

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : taman deket PAUD palingan

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : yah nyaman mah lumayan

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : yah lift suka mati, tetangga yang kurang dekat kaya dulu terus

biaya sewa

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tinggal di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : untungnya sih gini kita ga banjit. Kalau dibandingkan yah

mendingan di Pulo, walaupun banjir kan enak kita tetap betah

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : udah ga ada lagi Cuma diawal-awal aja

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Page 130: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : kalau kerjama mah udah kurang paling yah karena ada yang

hajatan itu juga yang bantu kebanyakan kelaurga sendiri, terus pas

ada yang meninggal

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : ga ada ah! Udah pada hidup sendiri-sendiri juga. Kalau dulu mah

Habib jadi kita senang.

Page 131: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

36. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016

37. Jam : 10.00 WIB

38. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

39. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

40. Informan : Bapak Bahrudin (Ketua RW 09)

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Tanggal 20 Agustus saya registrasi ulang lalu tanggal 28 saya

bersih-bersih rusun dan tanggal 30 saya beserta keluarga

menempati rusun.

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Faktor kebutuhan dan terpaksa. Terpaksa karena kami sudah

digusur sedangkan faktor kebutuhan ketika kami dalam keadaan

digusur kami tidak memiliki tempat tinggal. Akhirnya kita

mengalah.

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Perubahan pola hidup yang pasti. Awalnya kita hidupnya

horizontal sekarang pola hidupnya vertikal dan itu mempengaruhi

hal-hal yang lain seperti ekonomi dan sosial. Dulu kita hidupnya

bermasyarakat sekarang hampir terkikis. Masyarakat penghuni

rusun kalau sudah berada di unit sudah males untuk keluar kecuali

ada hal-hal yang urgent selain itu mereka sudah males keluar unit

apa lagi bagi masyarakat penghuni lantai 15 atau 16. Contohnya

ketika di masjid sudah masuk waktu shalat berjamaah dan ada

masyarakat penghuni rusun yang terlambat maka kebanyakan dari

mereka enggan untuk turun dan mengejar shalat berjamaah. Untuk

Page 132: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

perubahan ekonomi sendiri kebanyakan masyarakat rusun kan

hidupnya surviver hari ini mereka dapat uang untuk hari ini mereka

makan ditambah problem usaha kecil sulit untuk berjalan di rusun.

Bisa dikatakan hampir terbentuk masyarakat yang bersifat

individual.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : PKK, Posyandu, Karang Taruna dan Jumantik. Organisasi

tersebut berjalan secara efektif walaupun diawal-awal banyak

hambatan dan dalav waktu 4 bulan organisasi sudah bisa berjalan

efektif sampai sekarang. Untuk TPA sendiri itu dikelola oleh

masyarakat penghuni rusun yang membuka TPA untuk anak-anak

di rusun.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya dipercayai sebagai RW oleh warga untuk itu saya harus

sering dan ikut serta aktif dalam setiap organisasi yang ada di

rusun ini.

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : Saya sebagai ketua RW sering mengobrol dengan warga untuk

mengetahui keadaan masyarakat yang sebenarnya jadi saya juga

harus sering mengobrol dengan masyarakat penghuni rusun yang

lain.

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Perbedaan interaksi di rusun sangat dirasakan oleh masyarakat

penghuni rusun. Dulu ketika di Kampung Pulo ketika ada

masyarakat yang pulang kerja malam hari masyarakat masih

banyak yang menyapa. Terlebih setiap sore dan siang ibu-ibu

Page 133: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

sering melakukan interaksi dengan tetangga sekitar rumahnya. Tapi

setelah kami pindah ke rusun interaksi kami sudah tidak sering

seperti dulu. Kami kalau sudah sampai rusun sudah males untuk

interaksi dengan masyarakat lain apa lagi untuk tetangga yang

berbeda lantai. Dan juga tidak disediakannya tempat berkumpul

yang nyaman di rusun yah paling hanya dibawah itupun

masyarakat jarang ke bawah.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Kendala masyarakat itu lebih terletak pada lift yang sering macet

dan kita harus menggunakan tangga darurat, terkadang ketika lift

ramai di pagi hari kami terpaksa menggunakan tangga darurat

untuk turun atau naik tangga. Biaya sewa juga termasuk kendala

atau beban kami selama tinggal di sewa.

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Jelas ada, walaupun kami tinggal di gedung yang terlihat mewah

tapi tetap saja ini zona hunian masyarakat yang direlokasi. Tapi

kriminal yang terjadi di rusun bukan karena faktor kebutuhan tapi

hanya faktor usil karena beberapa kali kami sering mempergoki

penghuni yang mengambil sendal. Kasus kriminal disini hanya

kasus-kasus kecil seperti pencurian dan juga sempat ada kasus

narkoba di awal kami pindah ke rusun ini.

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Kita kompak dalam penanganan kasus kriminal. Ketika ada

masyarakat penghuni rusun yang kehilangan mereka akan lapor

dan RW akan lapor ke security untuk melihat CCTV lalu kami

bersama masyarakat dan keamanan mencari pelaku dari kasus

kriminal tersebutl.

Page 134: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kami selalu ada agenda kerja bakti. Jadwal yang diberikan

kelurahan adalah setiap satu bulan sekali tapi ada jadwal masing-

masing dari setiap RT. Karena kami tidak ingin menghilangkan

kebiasan-kebiasan baik kami ketika berada di Kampung Pulo. Tapi

yang memang kerja bakti tidak dilakukan terus menerus setiap

minggu karena kami disini dengan biaya sewa Rp. 300.000-, sudah

termasuk uang kebersihan dan keamanan

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Ada dua acara besar yang kami adakan setiap tahunnya di rusun

yang pertama adalah hari kemerdekaan 17 Agustus ada acara

upacara serta pawai sampai Kampung Pulo dan juga ketika tahun

baru islam kita ada pawai obor

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Di sore hari dan setelah mereka pulang sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Tidak ada tempat yang nyaman untuk anak-anak bermain yah

akhirnya mereka bermain bola di lorong-lorong terkadang juga di

lantai 2 dekat dengan kantin-kantin yang ada di lantai 2 dan

mungkin mereka bermain di taman kecil depan PAUD.

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kami nyaman dari segi kebersihan dan keamanan sedangkan dari

segi ekonomi kami belum merasa nyaman.

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Dari segi bentuk bangunan yang mengharuskan kita

menggunakan lift atau tangga untuk bisa ke unit apa lagi ketika lift

Page 135: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

macet itu yang menjadi kendala kami dan juga kendala biaya sewa

rumah. Ketika di Kampung Pulo kami hanya memikirkan biaya air

dan listrik tapi ketika kami di rusun kami memikirkan biaya sewa,

air dan listrik.

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kita sudah tidak merasa khawatir mengalami banjir

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Fasilitas daging murah, bis antar jemput sekolah, KJP tetapi tidak

ada perhatian khusus untuk masyarakat penghuni rusun.

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Bentuk kerjasama masyarakat penghuni rusun sering terjadi

contohnya ketika ada masyarakat yang meninggal dunia kami

bersama-sama mengurusi jenazah di lantai 2.

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Tidak ada tokoh khusu yang mempengaruhi pola pikir

masyarakat penghuni rusun hanya kita dari warga saling

menasehati.

Page 136: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

41. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016

42. Jam : 11.00 WIB

43. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

44. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

45. Informan : Marwiah

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : 22 Agustus 2015

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Karena terpaksa. Kami sudah digusur jadi yah terpaksa kami

pindah karena sudah tidak ada lagi tempat tinggal.

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau disini kita sudah males untuk kumpul sama tetangga apa

lagi kalau beda lantai. Kalau disana kita kan ga perlu naik jadi kita

enak mau main ke tetangga, ngobrol-ngobrol.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Ada PKK, Posyandu, Karang Taruna. Semuanya berjalan

aktif

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya ga terlalu aktif di organisasi yang ada rusun, tapi yah saya

hanya ikut pengajian-pengajian setiap seminggu sekali yang ada di

rusun.

Page 137: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : Kalau ngobrol sama tetangga yang satu lantai lumayan sering tapi

kalau tetangga kita yang dulunya di Pulo tapi sekarang beda lantai

itu saya sudah jarang ngobrol karena memang males untuk naik

dan turun tangga.

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Dulu kita ingin berinteraksi ke tetangga mudah tapi kalau

sekarang sudah sulit. Saya harus naik lift dulu ditambah tempatnya

kurang nyaman untuk berinteraksi. Saya juga jarang ketemu

tetangga di lantai yang berbeda padahal itu tetangga dulu saya yang

di Pulo.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Harus naik lift atau tangga untuk beraktivitas, terkadang lift

sering macet dan penuh jadi untuk usia lansia itu sangat

membebani mereka beraktivitas. Biaya sewa rusun juga menjadi

kendala tinggal di rusun.

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Kasusu kriminal pasti ada, tapi yah tidak kasus-kasus besar paling

hanya pencurian kecil. Di awal pindah ada kasus narkoba

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Jawaban : Kita seluruh penghuni saling bantu kalau ada kasus kriminal. Dari

RW juga bekerjasama dengan bagian keamanan rusun.

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Page 138: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Sering. Kadang sebulan sekali, kalau sehari-harinya kan ada

bagian kebersihan rusun.

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Hari kemerdekaan 17 Agustus, peringatan Maulid Nabi, tahun

baru islam ada pawai obor.

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sore setelah pulang sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Di lorong-lorong lantai, di taman dekat PAUD mungkin yah di

lantai bawah.

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Nyaman ga nyaman sih, dulu kan kita kena banjir sekarang sudah

tidak. Tapi yah kita ga bisa lagi kumpul sama tetangga-tetangga

seperti dulu. Jadi sendiri-sendiri.

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kendalanya hanya di susahnya naik dan turun tangga.

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Dulunya kita ga kenal sama orang-orang Kampung Pulo yang

beda Rt sekarang bisa kenal jadi banyak saudara lagi, sudah tidak

terkena banjir lagi.

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Diawal pindah kita dikasih kasur lipat, sembako sampai dua

bulan saja. Tapi kalau sekarang sudah tidak ada lagi perhatian lagi

dari pemerintah.

Page 139: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Yah paling kalau lagi ada acara-acara kita saling bantu, terus

kalau ada yang meninggal.p

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Yah paling RW, RT dan ustadz yang ngajar ngaji di rusun

Page 140: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

46. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016

47. Jam : 13.00 WIB

48. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

49. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

50. Informan : Pak Iwan

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Penggusurannya tanggal 20 Agustus 2015 saya tanggal 23

ngambil kunci tanggal 25 saya bersih-bersih rusun 27 Agustus

2015 saya mulai masuk bersama anggota keluarga saya yang

lainnya.

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kan dibongkar paksa, kami dipaksa bukan terpaksa karena kami

disuruh tinggal disini dan kami tidak meminta untuk tinggal disini.

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Banyak juga salah satunya yah persaudaraannya agak berkurang,

interaksi juga kurang. Kalau kita ga turun ke bawah kita ga kenal

saudara kita yang di Pulo. Sekarang hidupnya masing-masing.

Kalau ada yang mampu yah untuk diri mereka sendiri kalau ga ada

yang mampu yah urusan pribadi. Perubahan mengurus jenazah

ketika dulu di kampung pulo jenazah disemayamkan di rumah

duka masing-masing jadi warga bisa begadang ngejaga jenazah dan

juga ngaji atau Yasinan tapi sekarang jenazah di semayamkan di

lantai 2 gedung jadi warga hanya seadanya disana. Karena kondisi

unit yang sempit. Tapi memang segi interaksi yang sangat berubah.

Page 141: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Organisasi sosial disini ada seperti PKK, Karang Taruna,

Posyandu dan semuanya berjalan efektif. Ada juga forum

silaturahmi cuma belum resmi.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya ikut forum silaturahmi warga rusun. Cuma memang akhir-

akhir tidak berjalan secara efektif lagi karena beberapa faktor.

Salah satunya adalah ketua sudah tidak ada perhatiannya lagi

semenjak ada pemelihan gubernur.

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : Sering. Karena kan saya juga punya usaha di bawah jadi cukup

sering saya mengobrol warga rusun.

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Warga jarang melakukan interaksi. Kalau warga rusun ga turun

tangga atau turun ke bawah maka jarang terjadinya bentuk interaksi

antar warga

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Macet yah rezekinya macet, liftnya macet dan mati

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Ada. Pencurian awal pindah juga ada warga yang terkena kasus

narkoba

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Page 142: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Yah kita bersama-sama mencari pelaku dibantu oleh pihak

keamanan rusun. Mencarinya lewat CCTV yang ada di rusun.

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sebulan sekali itu karena jadwal dari kelurahan. Kalau setiap

minggunya memang jarang soalnya kan kita sudah ada bagian

kebersihan rusun.

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus itu kita upacara sama

tahun baru islam ada pawai obor.

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Paling sore dan setelah pulang sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban :Di lantai 2 yang dijadikan kantin biasanya anak-anak bermain bola

disana dan di taman kecil dekat PAUD terkadang juga di lorong-

lorong. Tetapi tidak ada tempat yang nyaman bagi anak-anak

bermain terlebih bentuk bangunan yang vertical jadi anak-anak

harus bersama orang tuanya kalau mau turun ke lantai dasar.

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Saya kurang nyaman terkadang merasa takut kalau tiba-tiba

gedungnya terjadi sesuatu.

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Lift sering macet, antri lift terkadang menghambat aktivitas dan

biaya sewa gedung

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Bebas banjir

Page 143: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Perhatian khusus tidak ada tapi yah kita dikasih fasilitas mobil

antar jemput sekolah, daging murah dan KJP. Namun kalau untuk

perhatian khusu memang tidak ada

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Pengurusan jenazah dan ketika ada acara-acara besar di rusun kita

saling kerjasama untuk acara tersebut.

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Tidak ada orang yang memberikan pengaruh secara khusus yah

mungkin hanya dari pihak RW, RT dan juga ustadz atau ustadzah

yang memberikan pengajian di rusun.

Page 144: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

TRANSKIP WAWANCARA

Pelaksanan Wawancara:

51. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016

52. Jam : 14.00 WIB

53. Tempat : Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

54. Topik : Perubahan interaksi sosial paska relokasi

55. Informan : pak Warji

Pertanyaan : Kapan Saudara/Saudari mulai menempati Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : 21 Agustus 2015

Pertanyaan : Apa alasan Saudara/Saudari bersedia dipindahkan ke Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Karena kami digusur jadi yang kami terpaksa karena

dipaksa

Pertanyaan : Perubahan apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari setelah

pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sangat banyak diantaranya tadinya kita berpikir bangun tidur

nepak jidat tapi sekarang tidur nepak jidat. Waktu di Pulo kami

sebelum melangkah kita tidak memikirkan biaya sewa tapi disini

bangun tidur sebelum melangkah sudah memikirkan biaya sewa.

Dan bagi penghuni yang mempunyai keahlian dalam memperbaiki

bangunan tapi setelah di rusun keahlian tersebut tidak bisa

digunakan dengan seperti dulu.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ? jika ada apakah organisasi sosial tersebut berjalan

dengan efektif di Rusun ?

Jawaban : Karang taruna, PKK, majelis-majelis ta‟lim dan organisasi-

organisasi tersebut berjalan secara efektif.

Pertanyaan : Organisasi sosial apa saja yang Saudara/Saudari ikuti di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Page 145: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Saya di kepengurusan RT

Pertanyaan : Apakah sering Saudara/Saudari mengobrol dengan tetangga yang

satu/berbeda lantai ? jika tidak apa alasannya ?

Jawaban : Saya sering mengobrol dengan tetangga karena saya berjualan

kopi sekaligus menjadi ketua RT

Pertanyaan : Perbedaan interaksi seperti apa yang dirasakan masyarakat

setelah di relokasi ke rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Perbedaan jelas terasa waktu kami di Kampung Pulo kami pulang

dari mana saja dan jam berapa saja banyak yang bertegur sapa

kalau disini mungkin hanya di lift ketika mau turun atau naik tapi

kalau bertegur sapa disetiap lantai sudah hampir tidak terlihat, para

penghuni biasanya langsung menutup pintu dan jarang sekali

terjadinya interaksi di setiap lantai di rusun itu karena lingkungan

yang sangat tidak memadai karena kondisi yang lingkungan yang

sangat sempit.

Pertanyaan : Kendala apa yang dirasakan masyarakat Kampung Pulo yang

direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat dalam melakukan

interaksi ?

Jawaban : Bukan permasalahan kendala mungkin hanya yang tadinya kita

memikirkan biaya sewa itu menjadi tambahan beban lagi untuk

kami dan juga kita harus menggunakan lift atau tangga yang

terkadang lift tersebut sering mengalami macet atau rusak dan juga

kami sering mengantri lift dan menjadi hambatan bagi kami untuk

beraktivitas.

Pertanyaan : Apakah pernah terjadi kasus kriminal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ? jika ada sebutkan ?

Jawaban : Pada dasarnya anak-anak ABG yang jail. Seperti kehilangan

sendal jadi tidak ada kasus kriminal yang lebih besar berbeda

dengan ketika di Kampung Pulo.

Pertanyaan : Bagaimana sikap Saudara/Saudari ketika terjadi tindakan kriminal

yang menimpa penghuni Rusun ?

Page 146: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Jawaban : Masyarakat selalu kompak ketika ada kasus kriminal, karena dari

RW sendiri kami diharuskan untuk terus menerapkan kebiasaan

baik kita dulu.

Pertanyaan : Apakah sering diadakannya kerja bakti di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Kalau kerja bakti memang sering diarahkan karena memang dari

kelurahan sudah dijadwalkan setiap satu bulan sekali dan jadwal

per-Rt tapi kurang berjalan efektif karena kami sudah membayar

uang sewa dan itu sudah termasuk dalam uang kebersihan dan

keamanan.

Pertanyaan : Kegiatan besar apa saja yang ada di Rusunawa Jatinegara

Barat ?

Jawaban : Hari-hari islam seperti Maulid kami adakan setiap tahun.

Pengajian-pengajian, hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus

Pertanyaan : Di waktu kapan anak-anak Saudara/Saudari bermain dengan

teman sebayanya di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Sore hari dan ketika pulang sekolah

Pertanyaan : Dimana anaka-anak Saudara/Saudari biasanya bermain ?

Jawaban : Tidak ada ruang untuk bermain anak-anak hanya di lorong-

lorong, taman dekat PAUD dan juga hanya sekedar lari-larian aja.

Pertanyaan : Apakah Saudara/Saudari nyaman tinggal di Rusunawa Jatinegara

Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Nyaman karena tidak terkena banjir lagi

Pertanyaan : Kendala apa saja yang dirasakan Saudara/Saudari selama tinggal

di Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Biasanya kita tidak memikirkan biaya sekarang kita memikirkan

biaya dan juga warga sering terjebak lift mati

Pertanyaan : Keuntungan apa yang didapat Saudara/Saudari selama tingga di

Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur ?

Jawaban : Biasanya setiap tahun kami mengalami banjir tapi setelah pindah

kami tidak mengalami banjir lagi

Page 147: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Pertanyaan : Apa saja bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada

Saudara/Saudari selama tinggal Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta

Timur ?

Jawaban : Kami dikasih gerobak untuk berjualan di bawah rusun tapi

setelah itu tidak ada perhatian lagi dari pemerintah. Seharusnya ada

penyuluhan untuk berwirausaha untuk kami dan akhirnya banyak

yang tidak berjalan.

Pertanyaan : Bagaimanakah bentuk kerjasama yang sering dilakukan

Saudara/Saudari dan sering terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat

Jakarta Timur ?

Jawaban : Masalah mengurusi jenazah salah satunya

Pertanyaan : Siapakah orang yang berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

Rusun ?

Jawaban : Tidak ada tokoh yang secara khusus berperan dalam pola pikir

kami hanya mungin ustadz atau ustadzah yang sering mengisi

pengajian di rusun.

Page 148: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

DOKUMENTASI, LEMBAR UJI

REFERENSI DAN BIODATA

PENULIS

Page 149: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Bersama Petugas Unit Pengelola Rusun (UPRS) dan Para Penghuni

Rusunawa

Jatinegara Barat Jakarta Timur

Gambar 1. Foto bersama petugas UPRS Rusunawa Gambar 2. Foto bersama

narasumber Jatinegara Barat

Gambar 3. Foto bersama penghuni rusunawa Gambar 4. Foto bersama

narasumber

Page 150: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Foto Lingkungan Rusunawa Jatinegara Barat Jakarta Timur

Gambar 5. foto bagian depan Rusunawa Gambar 6. foto lorong

Rusunawa

Gambar 7. Foto keadaan lift Rusunawa Gambar 8. Foto keadaan taman

bermain

Page 151: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 152: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 153: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 154: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 155: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di
Page 156: PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37791... · 2018-01-19 · yang memudahkan mereka melakukan aktivitas sosial di

Biodata Penulis

Nama lengkap penulis adalah Ummi Nadzifah dan

biasa dipanggil “Ummi/iffah”, lahir di Jakarta, 11 Mei 1993,

putri dari pasangan Bapak Kholisin dan Ibunda Entin Kartini.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Alamat e-mail penulis [email protected].

Penulis mengenyam pendidikan diantaranya, di MI Hidayatul

Athfal Depok 2000-2006, MTs Bandar Alim Demak 2006-

2009, MA Raden Fattah Demak 2009-2012 dan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2017) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Sosiologi-

Antropologi.

Pengalaman organisasi selama menjadi mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu Ikatan Remaja Masjid Fatullah (IRMAFA ), penulis juga aktif

di Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa ( HIQMA ) tahun

2012-2016.

Skripsi yang dibuat penulis berjudul ”PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL

MASYARAKAT KAMPUNG PULO PASCA RELOKASI DI RUSUNAWA

JATINEGARA BARAT JAKARTA TIMUR ”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai

arahan dan bimbingan Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M. Si dan Bapak Sodikin, M. Si, serta berkat

doa dan dukungan orang tua, para kyai, guru, keluarga dan teman-teman penulis.