16
PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA MEDIA BIJI PADI DAN BIJI KACANG PANJANG DARI BIBIT F0 MEDIA UBI JALAR PUTIH Disusunsebagai salah satu syaratmenyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan BiologiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: FIANTININGSIH A420130036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM

(Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA

MEDIA BIJI PADI DAN BIJI KACANG PANJANG DARI BIBIT F0 MEDIA

UBI JALAR PUTIH

Disusunsebagai salah satu syaratmenyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

BiologiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

FIANTININGSIH

A420130036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR
Page 3: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR
Page 4: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR
Page 5: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

1

PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM

(Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA

MEDIA BIJI PADI DAN BIJI KACANG PANJANG DARI BIBIT F0 MEDIA

UBI JALAR PUTIH

ABSTRAK

Biji padi dan biji kacang panjang memiliki kandungan utama berupa

karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang dapat dimanfaatkan sebagai

pertumbuhan dan perkembangan pada bibit F1 jamur tiram dan jamur merang.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram

dan jamur merang yang ditumbuhkan pada media biji padi dan biji kacang panjang.

Penelitian ini menggunakan penelitian metode eksperimen dengan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri atas 2 faktor yang dilakukan dalam 2 kali

pengulangan. Faktor 1 jenis media : biji padi (M1) dan biji kacang panjang (M2).

Faktor 2 jenis bibit f0 : Bibit F0 jamur tiram (J1) dan Bibit F0 jamur merang (J2).

Parameter yang diukur adalah kecepatan, kerapatan, dan ketebalan.Teknik analisis

menggunakan menggunakan data deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang

diperoleh terhadap pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang,

yang tercepat pada media biji padi jamur merang yaitu 11.5 cm, kerapatan rapat

sangat tebal, ketebalan tumbuh sedang merata, sedangkan pada mediabiji kacang

panjang merupakan pertumbuhan yang lambat yaitu 5,6 cm, kerapatan rapat tipis,

dan ketebalannya tumbuh tipis tidak merata.

Kata kunci : biji padi, biji kacang panjang, pertumbuhan miselium bibit F1

ABSTRACT

Rice seeds and bean seeds have the main content of carbohydrates, proteins, fats

and minerals that can be utilized as the growth and development of F1 seeds of

oyster mushrooms andstraw mushrooms. The purpose of this research is to know the

growth of mycelium of F1 seeds of oyster mushrooms andstraw mushrooms which

grow on rice seeds and bean seeds medium. This research uses experimental method

research with Completely Randomized Design (RAL) of factorial pattern which

consists of 2 factors done in 2 repetitions. Factor 1: type of media: rice seeds (M1)

and seeds of long beans (M2). Factor 2: types of seedlings f0: Seeds F0 of oyster

mushroom (J1) and seeds F0 of straw mushroom (J2). The parameters

beingmeasured are speed, density, and thickness. The analysis technique uses

quantitative descriptive data. Based on the results obtained on the growth of the

mycelium of F1 mushroom and oyster mushroom, the faster growthis on the medium

grain mushroom media that is 11.5 cm, the density is very thick, the thickness grows

evenly, whereas on the medium bean, the growth is slower that is 5.6 Cm, thin

density, and the thickness grows unevenly.

Key word : Rice seeds, bean seeds, growth of mycelium of F1

Page 6: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

2

1. PENDAHULUAN

Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat

dikonsumsi dan dapat hidup di kayu-kayu yang sudah lapuk.Jamur ini

merupakan salah satu produk yang memiliki manfaat dan kanungan nutrisi yang

tinggi.Menurut hasil penelitian. Riyanto (2010), jamur dinilai mengandung

karbohidrat, berbagai mineral, seperti kalsium, kalium, fosfor, dan besi serta

vitamin B, B12, dan C. Jamur tiram sangat baik dikonsumsi karena dalam proses

pembudidayaannya tidak menggunakan pupuk dan pestisida organik. Menurut

hasil penelitian Zayusna (2011), jamur merang merupakan bahan makanan yang

enak dan kaya akan protein, mineral serta vitamin. Semakin meningkatnya

pemahanan tentang peranan makanan bergizi bagi kesehatan, maka semakin

tinggi pula kebutuhan masyarakat terhadap bahan makanan yang bergizi dan

berprotein tinggi.Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan protein bagi

masyarakat adalah membudidayakan jamur.

Berdasarkan hasil penelitian Khusnul(2014), tahapan pembuatan bibit

jamur pada umumnya dikenal dengan pembuatan biakan mumi (F0), yaitu hasil

isolasi tubuh buah jamur yang diinokulasikan pada medium padat (agar) dengan

nutrisi sintetis maupun semi-sintetis.Miselium tersebut kemudian dikembangkan

ke tahap selanjutnya yaitu menjadi (Fl) dengan memindahan miselium jamur

dari medium padat ke medium alami (umumnya serealia) yang kaya nutrisi dan

digunakan sebagai bibit induk. Piryadi (2013), menjelaskan pembibitan jamur

tiram terdiri dari tiga tahapan yang berurutan, biakan murni (F0), bibit induk

atau bibit starter (F1), dan bibit semai (F2).Bibit jamur tiram dan jamur merang

di ambil dari miselium yang berasal dari biakan murni atau F0 media PDA

yangakan diinokulasikan pada media bibit F1.

Para petani jamur umumnya dalam pembuatan bibibt F1 jamur

menggunakan media dari bahan serbuk gergaji dan biji-bijian. Menurut

penelitian Utama (2013),media dari biji-bijian merupakan inokulum yang

ideal.Setiap biji mempunyai kamampuan tinggi sebagai inokulum. Biji jagung

mengandung gula (monosakarida) yang merupakan sumber karbon bagi

pertumbuhan jamur.Menurut hasil penelitian Wardana (2016), media generarasi

Page 7: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

3

pertama yaitu media F1, media ini berasal dari biji-bijian.Media untuk budidaya

jamur harus mengandung karbohidrat sebagai sumber C dan Protein sebagai

sumber N sehingga diperoleh nilai C/N optimal yang dibutuhkan untuk

mendukung pertumbuhan dan perkembangan miselium. Nutrisi yang dibutuhkan

mikroorganisme untuk pertumbuhan meliputi karbon, nitrogen, unsur non logam

seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan

Fe, vitamin, air, dan energi (Cappucino, 2014). Padi dan Kacang Panjang

digunakan sebagai inovasi baru dalam pembuatan media tumbuh jamur, selain

sebagai inovasi media tumbuh jamur, karena terdapat kandungan karbohidrat

serta protein yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan jamur.

Padi merupakan salah satu tanaman sereal utama yang hasilnya dikenal

sebagai beras yang dikonsumsi sebagai makanan pokok oleh sebagian

masyarakat.Padi mengandung nutrisi di antaranya karbohidrat utama.Komposisi

kimia beras putih kulit per 100 g antara lain Energi karbohidrat 79 g, Serat

Pangan 0,12 g, Protein 7,13 g, Air 11,62 g, vit B1 5 g, Vit B2 3 g, Vit B3 11 g,

B5 20 g, vit B6 13 g, vit B9 2 g, Besi 6 g, Magnesium 7 g, Mangan 54 g, Fosfor

16 g ( Sumber Data Nutrisi USDA, 2009).Selain itu padi hanya di manfaatkan

oleh masyarakat untuk makanan pokok, pembuatan gandum, atau makanan

olahan yang lainnya yang berbahan dasar beras. Pemanfaatan padi di sini

digunakan sebagai menambahan nilai ekonomi padi dalam hal lain.

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber

vitamin dan mineral.Jarang sekali biji kacang panjangdimanfaatkan oleh

masyarakat.Kandungan yang terdapat dalam kacang panjang cukup lengkap

yaitu ada protein, lemak, mineral, karobohidrat, kalsium, fosfor, besi, Vitamin

B1, B2, dan B3 (Pitojo, 2006). Menurut Muclisin (2013), zat-zat yang

dibutuhkan jamur untuk tumbuh yaitu karbohidrat dan protein, sedangkan zat

yang dapat menghambat pertumbuhan jamur umumnya dikenal sebagai getah

dan atsiri. Pertumbuhan miselium jamur pada bibit F1 ditentukan oleh faktor

nutrisi yang sangat dibutuhkan yaitu B komplek. Beberapa nutrisi dan

kandungan (pada 100 g porsi makan) yang terdapat di dalam kacang panjang

yaitu protein (19,3 g), karbohidrat (60,6 g), kalori (364 g), serat (17,4 g),

Page 8: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

4

kalsium (105 mg), fosfor (366 mg),dan besi (6,24 mg) (Anonim, 2008 dalam

sa’diyah 2013). Menurut hasil penelitian suharnowo (2012), kandungan

karbohidrat yang terdapat pada media dapat mempercepat pertumbuhan

miselium jamur.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium

bibi F1 jamur tiram dan jamur merang yang ditumbuhkan pada media biji padi

dan biji kacang panjang, sehingga penelitian ini berjudul “ Pertumbuhan

Miselium Bibit F1 Jamur Tiram Dan Jamur Merang Pada Media Biji Padi Dan

Biji Kacang Panjang Dari Bibit F0 Dari Media Ubi Jalar Putih”.

2. METODE PENELITIAN

Penilitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode

eksperimen.Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan

percobaan secara langsung dengan membuat media biji padi dan biji kacang

panjang untuk pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang.

Analisis data dilakukan secara diskriptif kualitatif.Analisis dilakukan untuk

menjelaskan pertumbuhan miselium jamur tiram dan jamur merang (kecepatan,

kerapatan dan ketebalan).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram dan Jamur Merang Pada

Media Biji Padi dan Media Biji Kacang Panjang menunjukkan kecepatan,

kerapatan, dan ketebalan yang berbeda-beda. Berikut ini data dari rerata

kecepatan,kerapatan, dan ketebalan pada hari ke 7 dan hari ke 14.

Tabel 4.1 Rerata pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang

selama 7 hari dan 14 hari pada media kacang panjang dan padi

Parameter

Kecepatan (cm) Kerapatan Ketebalan

7 Hari

(cm)

14 Hari

( cm) 7 Hari 14 Hari

7 Hari

14 Hari

M2J1

M1J1

M2J2

M1J2

0.6 *

9.3 **

7

6.3

5.6*

11,5**

8,6

8

T

R+

R

R++

R+

R+++

R++

R++

+

++

+++

++++

+

+++

+++

++++

Tabel 3.1 Menunjukkan bahwa hasil pertumbuhan miselium bibit F1 paling

cepat pada jamur tiram dengan media biji padi yaitu 11.5 cm, sedangkan

pertumbuhan yang paling lambat pada jamur tiram dengan media biji kacang

Page 9: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

5

panjang yaitu 5.6 cm. Kerapatan miselium paling cepat pada jamur tiram dengan

media biji padi yaitu R+++ (Sangat Rapat), sedangkan kerapatan miselium

paling lambat pada jamur tiram dengan media biji kacang panjang yaitu R+ (

Agak Rapat). Ketebalan miselium paling cepat pada jamur merang dengan

media biji padi yaitu ++++( Sedang merata), sedangkan pertumbuhan yang

paling lambat pada jamur tiram dengan media biji kacang panjang yaitu + (Tipis

Tidak Merata).

3.1 Kecepatan Pertumbuhan Miselium

Pertumbuhan miselium merupakan awal dari pertumbuhan

jamur.Menurut penelitian Suharmowo (2012), pertumbuhan miselium

merupakan awal pembentukan tubuh buah. Perkembangan tubuh buah

membutuhkan materi yang mengandung nitrogen yang disuplai oleh

miselium, yang akan terjadi pendegradasian protein ekstraseluler untuk

memenuhi kebutuhan jamur selama pertumbuhan. Jamur berawal dari spora

( basidiospora) yang kemudian akan berkecambah membentuk suatu hifa

yang berupa benang benang halus. Hifa yang terbentuk akan tumbuh

keseluruh bagian media tumbuh, kemudian kumpulan dari hifa akan

terbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan bahwa

tubuh buah jamur mulai terbentuk

Pertumbuhan miselium dapat ditandai dengan munculnya warna putih

seperti kapas yang tumbuh menyebar pada permukaan media, seperti

menurut Ahmad (2006), bahwa miselium jamur harus berwarna putih dan

tumbuh jaringan inokulasi. Hasil dari pertumbuhan miselium jamur tiram

dan jamur merang dapat dilihat pada diagram sebagai berikut :

Page 10: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

6

Gambar 4.1 Histogram Pertumbuhan Miselium Bibit F1 jamur tiram dan

jamur merang pada biji kacang panjang dan biji padi dari 7

hari sampai 14 hari (cm)

Gambar 4.1 Menunjukkan rata-rata tertinggi untuk kecepatan

pertumbuhan miselium pada media padi jamur tiram 11,5 cm, pada media

kacang panjang 5,6 cm, sedangkan pada jamur merang media kacang

panjang 8,6 cm dan pada media padi 8 cm. Hasil pengamatan pertumbuhan

miselium jamur tiram dan jamur merang pada media padi dan kacang

panjang menunjukkan bahwa miselium jamur tiram dan jamur merang dapat

tumbuh pada media tersebut, akan tetapi dengan kecepatan yang berbeda.

Hal ini diperkuat oleh Wihardjo (1997) menyatakan bahwa tanaman akan

tumbuh subur apabila semua unsur hara yang dibutuhkan tersedia media

dalam jumlah yang cukup.

Pertumbuhan dan perkembangan jamur membutuhkan nutrisi dalam

bentuk selulosa, lignin, glukosa, protein dan senyawa pati.Menurut hasil

penelitian Kinasih (2015), jamur merang mendapat nutrisi makanan dalam

bentuk selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati. Menurut Utama

(2013), bila kandungan nutrisi cukup miselium jamur akan tumbuh secara

normal. Biji padi dapat memenuhi syarat kebutuhan nutrisi dalam

pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur tiram dan jamur merang

yaitu karbohidrat 76 g dan protein 7,13 g data nutrisi USDA (2009).

Kandungan nutrisi terutama karbohidrat yang tinggi pada media tanam

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan miselium jamur.Hal ini diperkuat

oleh Yumna (2014) bahwa penambahan sumber karbohidrat dan N dari

media tumbuh dapat mempercepat pertumbuhan miselium secara merata

karena penggunaan nutrisi maksimal.

0

5

10

15

M2J1 M1J1 M2J2 M1J2

GRAFIK PERTUMBUHAN MISELIUM

Kecepatan (cm) 7 Hari (cm)

Kecepatan (cm) 14 Hari ( cm)

Page 11: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

7

Kandungan nutrisi yang terdapat pada media tanam merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan miselium

jamur.Kandungan nutrisi yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan

miselium jamur.Seperti yang dikemukakan Winanrni (2002), jamur

membutuhkan karbon, nitrogen, vitamin, dan mineral untuk

pertumbuhannya. Macam- macam vitamin yang sangat diperlukan untuk

pertumbuhan jamur tiram putih adalah thiamin ( Vitamin B1), asam

nikotinat (vitamin B3), biotin (vitamin B7), pirodoksin dan inositol. Hal ini

sejalan dengan penelitian Sadad (2014), Kandungan vitamin dan mineral ini

yang membantu pertumbuhan cendawan meskipun kandungan karbohidrat

dan proteinnya relatif kecil.

Pertumbuhan miselium pada jamur dipengaruhi oleh beberapa faktor,

meliputi faktor fisik, kimia dan biologi.Faktor fisik terdiri dari suhu, pH,

kelembaban, intensitas cahaya dan sirkulasi (aerasi) udara. Hal ini diperkuat

Aini dan Kuswytasari, (2013)Suhu dan kelembaban yang dibutuhkan selama

pertumbuhan miselium yaitu antara 22ºC-28ºC dan 60%-70% .Intensitas

cahaya yang dibutuhkan selama pertumbuhan miselium yaitu sebesar 10%.

Kisaran pH yang dibutuhkan selama pertumbuhan miselium jamur antara 4-

7.pH (tingkat keasaman) akan mempengaruhi pertumbuhan secara langsung

terhadap kemampuan permukaan sel jamur pada ketersediaan nutrisi .sejalan

dengan hasil penelitian Patmasari (2007), pH yang optimal untuk

menumbuhkan miselium jamur merang pada media bibit berkisar 6,2-

7.Sedangkan sirkulasi udara berkaitan dengan kadar CO2 dan O2 di

lingkungan. Pertumbuhan miselium memerlukan lingkungan yang

mengandung CO2 sebesar 15-20%. Intensitas cahaya, pH dan sirkulasi

udara akan mempengaruhi kebutuhan vitamin yang terdapat pada media,

yang berfungsi sebagai koenzim atau konstituen yang mengkatalisis reaksi

spesifik dan tidak digunakan sebagai sumber energi maupun materi

struktural protoplasma. Diperkuat Aini (2013), intensitas cahaya, pH dan

sirkulasi udara yang tinggi akan dapat merusak vitamin.

Page 12: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

8

Kerapatan dan Ketebalan Miselium

M1J1 M1J2 M2J1 M2J2

Gambar 4.2 Hasil pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang

pada hari ke 7

M1J1 M1J2 M2J1 M2J2

Gambar 4.3 Hasil pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang

pada hari ke 14

Berdasarkan gambar 4.2 dan gambar 4.3 diperoleh hasil bahwa

ketebalan miselium paling baik pada perlakuan M1J2 ( media biji padi pada

jamur merang), yaitu rapat dan rapat sangat tebal, sedangkan kerapatan

miselium yang paling lambat pada perlakuan M1J1 ( media biji padi pada

jamur tiram), yaitu tumbuh dan rapat. Miselium yang rapat sangat tebal

dapat memanfaatkan nutrisi yang terdapat dalam media dengan

baik.berdasarkan penelitian dari Yuniasmara (1999) Miselium yang tumbuh

dengan baik menyebar pada media dan berwarna putih, Khalil (2010) juga

menyatakan Miselium tampak berwarna putih kapas, padat, tumbuh melekat

Page 13: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

9

dan sukar dilepaskan dari media tanamHal ini diperkuat hasil penelitian

Sugianto (2012), miselium bibit jamur yang efektif memanfaatkan unsur-

unsur yang tersedia dalam substrat memacu pembentukan percabangan

miselium, sehingga dengan cepat memenuhi media kerapatannya bagus.

Ketebalan miselium paling cepat pada perlakuan M1J2 ( media biji

padi pada jamur merang) yaitu ++++(sedang merata), sedangkan

pertumbuhan yang paling lambat pada perlakuan M2J1 ( media biji kacang

panjang pada jamur tiram),yaitu + (Tumbuh Tipis Tidak Merata). Hasil

yang berbeda menunjukkan bahwa kandungan nutrisi yang terdapat pada

media berbeda. Hal ini dipertegas oleh Muffarihah (2009), apabila

kekurangan unsur nitrogen pada media akan menyebabkan pertumbuhan

miselium tipis .

Berdasarkan gambar 4.2 dan 4.3 hasil yang diperoleh bahwa ketebalan

miselium tumbuh sedang merata. Miselium yang bagus adalah miselium

yang pertumbuhannya dapat memenuhi media dengan baik.hal ini diperkuat

oleh Kusnul (2014), miselium yang baik menghasilkan miselium yang

tumbuh lebat, sejalan dengan penelitianRiduwan (2013), semakin tebal

miselium maka akan menghasilkan bibit yang semakin baik.

Bibit F1 pada jamur tiram dan jamur merang yang dihasilkan baik

karena tidak terdapat bibit yang terkontaminasi oleh jamur lain atau bakteri.

Hal ini sesuai dengan hasil peneitian Aprilina (2015), biakan murni yang

bagus dapat dihasilkan dari media tanamyang bagus, bernutrisi, dan

terhindar dari kontaminasi. Apabila bibit terkontaminasi akan menimbulkan

warna yang berbeda, Kontaminasi oleh cendawan lain tampak dari

adanyakoloni berwarna hijau, hitam, atau merah jambu.

Berdasarkan uraian diatas bahwa pertumbuhan bibit F1 jamur tiram

dan jamur merang pada media biji padi dan biji kacang hijau dari bibit F0

ubi putih menghasilkan pertumbuhan miselium yang berbeda-beda.Media

biji padi menghasilkan pertumbuhan miselium yang lebih baik

dibamdingkan dengan media biji kacang panjang.Hal ini membuktikan

bahwa biji padi dan biji kacang panjang terdapat karbohidrat dan protein

Page 14: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

10

yang dapat digunakan sebagai media tanam pertumbuhan miselium bibit F1

jamur tiram dan jamur merang, karena adanya pertumbuhan miselium pada

media tersebut.

4. PENUTUP

Media biji padi dan biji kacang panjang untuk pertumbuhan bibit F1 jamur

tiram dan jamur merang. Hasil pertumbuhan miselium bibit F1 yang tercepat

adalah pada media biji padi jamur merang, dengan kecepatan tumbuh 11,5 cm,

kerapatannya rapat sangat tebal, ketebalannya sedang tidak merata, sedangkan

pertumbuhan yang lambat pada media biji kacang panjang jamur tiram yaitu 5.6

cm, kerapatannya rapat tibis dan ketebalannya tipis tidak merata.

5. PERSATUAN

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Hj.

Suparti. M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan

meluangkan waktu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, dkk. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Depok : Penebar Swadaya.

Aini, Fitriah Nur dan Kuswytasari.2013. “Pengaruh Penambahan Enceng Gondok

(Eichohornia crassipes) Terhadap pertumbuhan Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostretus). Jurnal sains dan Seni Pomits. Vol 2(1): 2337-3520.

Aprilina, Erni. 2015. “ Karakterisasi FTIR dari Miselium Bibit Jamur Tiram Pada

Media Jagung Pecah. Sripsi.Institut Pertanian Bogor.

Cappuccino, James G and Sherman Natalie. 2013. Manual Laboratorium Biologi.

Jakarta: EGC.

Khusnul. Nuniek Ina Ratnaningtyas. Dan Nuraeni Ekowati. 2014. “ Pengoptimalan

Pertumbuhan Gadoderma lucidum Asal Banyumas (B4) Pada Beberapa

Medium Bibit. Purwokerto” : Universitas Jendral Sudirman

Kinasih, Pakarti, Arum. 2015. “ Pengaruh Penambahan Daun Pisang Kering (Klaras)

dan Air Leri Terhadap produktivitas Jamur Merang (Volvariella

volvacea) Yang Ditanam Pada Baglog”.Skripsi.Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Mufarrihah, Lailatul. 2009. Pengaruh Penambahan Bekatul dan Ampas Tahu pada

Media Terhadapa Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih

Page 15: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

11

(Pleurotus ostreatus) (Skripsi) Malang.Jurusan Biologi Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Patmasari.Utik.Theresia, Tri Suharni dan Djumhawan, Ratman, Permana. 2007.

Pengaruh Penambahan Zeolit Terhadap Viabilitas Bibit Jamur Merang.

Biodiversitas. 8 (1): 27-33.

Piryadi, T.U. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: Argo Media Pustaka.

Riduwan, Muhammad. Didik, Hariyono dan Moch. Nawawi. 2013. “ Pertumbuhan

dan Hasil Jamur Merang (Volvariella volvacea) Pada Berbagai Sistem

Penebaran Bibit dan Ketebalan Media”. Jurnal Produksi Tanaman vol1.1

Riyanto, Fredi. 2010. Pembibitan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) di Balai

Pengembangan dan Promosi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BPPTPH) Ngipiksari Sleman, Yogyakarta.Skripsi: Universitas Sebelas

Maret.

Sadad, Anwar. Mahanani, Tri Asri. Dan Evie Ratnasari. 2014. Pemanfaatan Bekatul

Padi, Bekatul Jagung, dan Kulit Ari Biji Kedelai sebagai Media

Pertumbuhan Miselium Cendawan Metarhizium anisopliae. Lentera

Bio.3(2): 136-140.

Sugianto, Agus dan Arif Srihardyatutie. 2012. “ Pengujian Bibit Jamur Tiram Putih

Yang Dibuat Dengan Metode Tanam Eksplan Langsung (TEL) dan

Biakan Murni Miselium (BMM). Jurnal Penelitian

Suharnowo.Lukas S. Budipramana dan Isnawati. 2012. “ Pertumbuhan Miselium dan

Produksi Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan

Memanfaatkan Kulit Ari Biji Kedelai sebagai Campuran Media Tanam”.

Lentera Bio. 1(3) : 125-130.

Utama, Putra. Dusep, Suhendar. Dan Lisa, Herlisa,Ramalia. 2013. “ Penggunaan

berbagai media tumbuh dalam pembuatan bibit induk jamur tiram putih.

Jurnal Agroteknologi 5(1): 45-53.

Wardana, Rudi dan Iqbal Erdiansyah.2016.”Mata Naga (Pemanfaatan alat dan Bahan

Rumah Tangga) Produksi Jamur Tiram Generasi F0 sampai F2 Sebagai

Bahan Ajar Ekstrakulikuler Budidaya Jamur Tiram di SMK Raudatul

Ulum” .Seminar hasil penelitian dan pengamdian masyarakat.

Yumna, H., 2014,Studi KomperatifBeberapa Media Bibit Induk DanMedia Bibit

Produksi TerhadapPertumbuhan Miselium danProduksi Jamur Merang

(Volvariella volvacea Bil. Sing.) [Tesis], Universitas Andalas, Padang.

Page 16: PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM Pleurotus ...eprints.ums.ac.id/54621/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR

12

Zayusna.Mariani, Nasution dan Dewi, Fitriani. 2011. “ Pertumbuhan dan Hasil Jamur

Merang Akibat Perbedaan Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Super

A-1. J.Forensik 6: 92-103.