55
i PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH MINI (Pennisetum purpureum cv.Mott) MELALUI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA LAHAN KERINGKRITIS SKRIPSI Oleh: ST. NURFADILAH SYAMSUDDIN I111 12 312 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

  • Upload
    vanngoc

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

i

PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH MINI

(Pennisetum purpureum cv.Mott) MELALUI PEMBERIAN PUPUK

ORGANIK CAIR PADA LAHAN KERING–KRITIS

SKRIPSI

Oleh:

ST. NURFADILAH SYAMSUDDIN

I111 12 312

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

ii

PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH MINI

(Pennisetum purpureum cv.Mott) MELALUI PEMBERIAN PUPUK

ORGANIK CAIR PADA LAHAN KERING–KRITIS

SKRIPSI

Oleh:

ST. NURFADILAH SYAMSUDDIN

I111 12 312

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan

pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

iii

Page 4: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

iv

Page 5: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

v

ABSTRAK

ST. Nurfadilah Syamsuddin (I111 12 312). Pertumbuhan Kembali (Regrowth) Rumput

Gajah Mini (Pennisetum purpureum Cv.Mott) melalui Pemberian Pupuk Organik Cair

pada Lahan Kering–Kritis. Dibawah bimbingan Syamsuddin Hasan sebagai

Pembimbing Utama dan Budiman Nohong sebagai Pembimbing Anggota. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah

utamanya pada lahan kering–kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pemberian pupuk organik cair SEDARISA terhadap pertumbuhan rumput gajah mini

pada lahan kering–kritis. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) 4 perlakuan 3 ulangan: T0 rumput gajah mini (kontrol), T1 (rumput gajah mini +

pupuk organik cair SEDARISA 80 mL/petak), T2 (rumput gajah mini + pupuk organik

cair SEDARISA 100 mL/petak), T3 (rumput gajah mini + pupuk organik cair SEDARISA

120 mL/petak). Data dianalisis dengan ANOVA, dilanjutkan uji Duncan taraf 5%. Hasil

penelitian tinggi tanaman (cm) T0: 54,63±2,10, T1: 88,03±9,56, T2: 108,13±5,45, T3:

117,13±1,45; jumlah anakan (tanaman) T0: 8,00±1,73, T1: 11,33±0,57, T2: 12,00 ±1,00,

T3: 13,00±3,00; jumlah klorofil (unit) T0: 24,95±4,25, T1: 36,06±0,20, T2: 39,14±2,62,

T3: 40,06±2,64 dan luas daun (mm2) T0: 18795,00±5410,13, T1: 24481,33±2475,76, T2:

30827,66±2199,41, T3: 33655,00±5060,81. Rumput gajah mini yang diberi pupuk

organik cair SEDARISA pada lahan kering–kritis berbeda nyata terhadap tinggi tanaman,

jumlah anakan, jumlah klorofil dan luas daun. Kesimpulannya bahwa (1) penggunaan

pupuk organik cair SEDARISA dapat memperbaiki pertumbuhan rumput gajah mini pada

lahan kering–kritis. Perlakuan T3 (120 mL) merupakan perlakuan terbaik diantara semua

perlakuan, (2) Semakin tinggi dosis pemupukan maka pertumbuhan yang dihasilkan

semakin meningkat.

Kata Kunci: Lahan kering–kritis, pupuk organik cair SEDARISA, rumput gajah mini.

Page 6: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

vi

ABSTRACT

ST. Nurfadilah Syamsuddin (I111 12 312). Regrowth Dwarf Elephant Grass

(Pennisetum purpureum Cv.Mott) through the Provision of Liquid Organic Fertilizer on

Critical–Dry Land. Under the supervision of Syamsuddin Hasan as Main Supervisor and

Budiman Nohong as CoSupervisor.

Fertilization is one of the effort to improve soil fertility mainly on critical–dry

land. This study aims to determine the effect of liquid organic fertilizer SEDARISA to

growth dwarf elephant grass on critical–dry land. The design used was Completely

Randomized Design (CRD) 4 treatments 3 replications: T0 dwarf elephant grass (control),

T1 (dwarf elephant grass + liquid organic fertilizer SEDARISA 80 mL/plot), T2 (dwarf

elephant grass + liquid organic fertilizer SEDARISA 100 mL/plot), T3 (dwarf elephant

grass + liquid organic fertilizer SEDARISA 120 mL/plot). Data were analyzed with

ANOVA, continued Duncan test extent 5%. The results of this study of plant height (cm)

T0: 54.63±2.10, T1: 88.03±9.56, T2: 108.13±5.45, T3: 117.13±1.45; tillers (plant) T0:

8.00±1.73, T1: 11.33±0.57, T2: 12.00±1.00, T3: 13.00±3.00; chlorophyll (unit) T0:

24.95±4.25, T1: 36.06±0.20, T2: 39.14±2.62, T3: 40.06±2.64 and leaf area (mm2) T0:

18795.00±5410.13, T1: 24481.33±2475.76, T2: 30827.66±2199.41, T3: 33655.00±5060.81

Dwarf elephant grass by liquid organic fertilizer SEDARISA on critical–dry land

significantly different with plant height, tillers, chlorophyll and leaf area. Conclusion this

study (1) liquid organic fertilizer SEDARISA can improve the growth of dwarf elephant

grass on critical–dry land. T3 (120 mL) treatment is the best treatment among all

treatment, (2) the higher the dose of fertilizer then the resulting growth is increasing.

Keywords: Critical–dry land, dwarf elephant grass, liquid organic fertilizer SEDARISA.

Page 7: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan taufikNya

yang senantiasa tercurah sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pertumbuhan

Kembali (Regrowth) Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv.Mott) melalui

Pemberian Pupuk Organik Cair pada Lahan Kering–Kritis”.

Skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya kerjasama, bantuan dan motivasi

dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan

terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Ayahanda Syamsuddin dan Ibunda Syamsiah serta Saudaraku Muhammad Abduh,

Sri Novi Pratiwi, St Ainun Mardiyah, St Nur Imaniar, St Yaumil Ramadhani,

Muhammad Alfarabi dan Indira Khanzani juga seluruh keluarga besar Sommeng

Puang Punna dan Hj. Puang Mini serta Puang Talli dan Puang Ti’no yang senantiasa

memberikan doa, kasih sayang, nasehat, dukungan dan semangat kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Hasan sebagai pembimbing utama dan Bapak Dr.

Ir. Budiman Nohong, MP. sebagai pembimbing anggota yang telah meluangkan

waktunya untuk mendidik, membimbing dan memberikan nasihat serta motivasi

dalam penyusunan Skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Asmuddin Natsir, M.Sc, Ibu Dr. Jamila, S.Pt., M.Si, Ibu Dr. A.

Mujnisa, S.Pt., MP dan Ibu Ir. Anie Asriany, M.Si.yang telah memberikan banyak

saran kepada penulis

4. Bapak Dr. Muhammad Ihsan Andi Dagong, S.Pt., M.Si selaku penasehat akademik

yang senantiasa memberikan arahan dan motivasi.

Page 8: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

viii

5. Bapak Dekan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc., Ibu WD I dan Ibu WD II serta

Bapak WD III. Ibu Bapak Dosen tanpa terkecuali dan Staf Fakultas Peternakan

terima kasih atas bantuan yang diberikan selama ini.

6. Kak Sema, Kak Jihad dan Ino yang banyak memberikan bantuan selama penelitian.

7. Bapak Paristan Tantaena sekeluarga dan Haimin Gobel sekeluarga yang telah

menjadi keluarga baru penulis selama KKN dan Teman-teman KKN Gorontalo

UNHAS angkatan 92.

8. Terkhusus Rafidah, Dewi, Ega, Mega, Ulfa, Nisa, Ica, Imu, Temmet, Indri dan

Hasrah serta keluarga besar FLOCK MENTALITY yang telah bekerja keras

membantu pelaksanaan penelitian.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, yang telah membantu baik material maupun spiritual. Penulis menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu diharapkan saran untuk

memperbaiki kekurangan tersebut. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca terutama

bagi saya sendiri. Aamiin.

Makassar, November 2016

St. Nurfadilah Syamsuddin

Page 9: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

PERNYATAAN KEASLIAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN 1

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv.Mott) 5

Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7

Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10

Hipotesis 14

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat 15

Materi Penelitian 15

Metode Penelitian 15

Pelaksanaan Penelitian 16

Parameter yang Diamati 16

Analisis Data 18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman 19

Jumlah Anakan 21

Jumlah Klorofil 22

Luas Daun 23

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 25

Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 26

Page 10: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

x

LAMPIRAN 30

DOKUMENTASI PENELITIAN 37

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

xi

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Mini 6

2. Kandungan Nutrisi Jonga–Jonga 13

3. Hasil Analisis Lahan Kering–Kritis Penelitian 16

4. Ratarata Tinggi Tanaman, Jumlah Anakan, Jumlah Klorofil dan Luas Daun

Rumput Gajah Mini yang Diberi Pupuk Organik Cair SEDARISA pada Lahan

Kering–Kritis 19

Page 12: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Rumput Gajah Mini 5

2. Lahan Kering–Kritis 8

3. Pupuk Organik Cair SEDARISA 12

4. Jonga–Jonga 14

5. Denah Penempatan Perlakuan 30

Page 13: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Denah Penempatan Perlakuan 30

2. Hasil Sidik Ragam Rumput Gajah Mini yang Diberi Pupuk Organik Cair

SEDARISA pada Lahan Kering–Kritis 31

Page 14: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

1

PENDAHULUAN

Hijauan merupakan salah satu faktor penting bahan pakan yang dapat

digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas

ternak ruminansia. Ketersediaan hijauan yang kontinu dan berkualitas sangat

dibutuhkan dalam pengembangan usaha peternakan. Namun demikian

ketersediaan lahan yang digunakan untuk menanam hijauan semakin terbatas. Hal

ini disebabkan perkembangan jumlah manusia yang semakin meningkat yang

memerlukan lahan sebagai tempat tinggal (Pawening, 2014). Oleh karena itu

diperlukan lahan alternatif yang dapat digunakan untuk menanam hijauan, salah

satunya dengan memanfaatkan lahan kering–kritis.

Lahan kering–kritis adalah lahan yang tidak pernah digenangi atau

tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun (Adimihardja dkk., 2000).

Secara fisik tidak diairi atau tidak mendapatkan pelayanan irigasi sehingga

sumber air utama adalah curah hujan dan sebagian kecil berasal dari air tanah

(Muku, 2002). Lahan kering–kritis miskin akan unsur–unsur hara yang

dibutuhkan tanaman (Santoso, 2003). Lahan kering–kritis dapat dimanfaatkan

sebagai lahan penyedia hijauan pakan ternak ruminansia. Namun demikian,

optimalisasi pemanfaatan lahan kering–kritis di Indonesia masih dihadapkan pada

berbagai tantangan, diantaranya dalam hal penanggulangan degradasi (Dariah,

2004).

Hijauan yang dapat ditanam pada lahan kering salah satunya adalah

rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv.Mott). Rumput gajah mini

merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan kandungan

Page 15: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

2

zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak

ruminansia. Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat, respon terhadap

pemupukan dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur

(Syarifuddin, 2006). Namun kendala dari penanaman rumput gajah mini pada

lahan kering yaitu kurangnya unsur hara tanah. Sesuai pendapat Santoso (2003)

bahwa kendala dalam penggunaan lahan kering yaitu sulit untuk meningkatkan

dan mempertahankan produktivitas lahan yang seringkali menurun. Hal ini terjadi

akibat tanahnya yang miskin unsur–unsur hara, penggunaan pupuk pada lahan

kering lebih rendah dari lahan sawah, pelapukan bahan organik tanah yang

berlangsung cepat, erosi serta pencucian unsur–unsur hara. Salah satu upaya untuk

mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemberian unsur hara yang diperlukan

tanaman dengan cara pemupukan pada lahan yang sesuai dengan kebutuhan

tanaman (Fanindi dkk., 2005).

Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan

tanah utamanya pada lahan kering–kritis. Rendahnya tingkat kesuburan tanah

pada suatu lahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain bencana alam,

perladangan berpindah dan panen yang berlangsung setiap musim dengan

mengangkut sebagian besar unsur hara tanpa dikembalikan kedalam tanah (Sarief,

1985). Pupuk berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah, sehingga dapat

memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik (Nurhidayati

dkk., 2008). Kekurangan satu unsur dalam tanah utamanya unsur hara esensial

akan menyebabkan tanaman tidak dapat menyempurnakan fase pertumbuhan

vegetatif dan generatifnya (Subroto dan Awang, 2005).

Page 16: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

3

Pemberian bahan kapur, bahan organik, dan pemupukan N, P dan K

merupakan kunci untuk memperbaiki kesuburan lahan kering (Notohadiprawiro,

2006). Namun penyediaan unsur hara yang berasal dari pupuk anorganik

belakangan ini terkendala dengan semakin mahalnya harga pupuk dan dapat

merusak tanah jika digunakan terus menerus, oleh karena itu perlu ada usaha

untuk mendapatkan unsur hara yang berasal dari sumber daya alam yang tersedia

seperti halnya biomasa gulma yang berlimpah yang dimanfaatkan sebagai bahan

organik sumber unsur hara yang berguna bagi tanaman (Ayu, 2011). Adapun

gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yaitu jonga–jonga

(Crhomolaena odorata). Penggunaan jonga–jonga sebagai pupuk baik dalam

bentuk padat maupun cair dapat meningkatkan hasil produksi tanaman. Akan

tetapi pupuk dalam bentuk cair lebih baik, karena unsur hara di dalamnya akan

lebih mudah dan cepat diserap oleh tanaman. Sesuai pendapat Pardosi dkk. (2014)

bahwa kelebihan pupuk organik cair yaitu unsur hara yang dikandungnya lebih

cepat tersedia dan mudah diserap akar tanaman. Salah satu pupuk organik cair

yang berbahan dasar jonga–jonga dan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman

adalah pupuk organik cair SEDARISA.

Pupuk organik cair SEDARISA merupakan jenis pupuk yang bersumber

dari bahan baku gulma jonga–jonga ditambah urin kambing dan ragi tape,

merupakan salah satu alternatif yang cukup perspektif untuk dimanfaatkan pada

padang pengembalaan. Kelebihan pupuk organik cair yang digunakan pada

padang rumput kritis yaitu dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah,

meningatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas tanaman serta dapat mengurangi

Page 17: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

4

penggunaan pupuk anorganik. Pupuk ini memiliki keistimewaan apabila

dibandingkan dengan pupuk organik yang lain (pupuk kandang, pupuk hijau dan

kompos), pupuk ini cepat diserap oleh tanaman (Hasan dkk., 2015).

Pemanfaatan lahan kering–kritis sebagai areal untuk mengembangkan

tanaman pakan sangat terbatas akibat rendahnya unsur hara yang tersedia pada

tanah tersebut. Untuk meningkatkan kesuburannya perlu dipupuk dengan pupuk

organik cair SEDARISA. Akan tetapi belum diketahui level terbaik dari pupuk

organik cair SEDARISA untuk memupuk rumput gajah mini yang ditanam pada

lahan kering–kritis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk

organik cair SEDARISA terhadap pertumbuhan rumput gajah mini pada lahan

kering–kritis. Kegunaan penelitian ini yaitu sebagai sumber informasi dan bahan

pertimbangan kepada masyarakat khususnya peternak dalam menggunakan pupuk

organik cair SEDARISA terhadap pertumbuhan rumput gajah mini pada lahan

kering–kritis.

Page 18: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

5

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran umum rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv.Mott)

Rumput gajah mini merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai

produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki

palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia, dapat hidup diberbagai tempat,

tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat

kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah mini tumbuh merumpun dengan

perakaran serabut yang kompak dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas

secara teratur (Syarifuddin, 2006). Bentuk rumput gajah mini dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Rumput Gajah Mini (Dokumentasi penelitian, 2016)

Keunggulan rumput gajah mini antara lain tahan kekeringan, hanya bisa

dipropagasi melalui metode vegetative, zat gizi yang cukup tinggi dan memiliki

palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia (Lasamadi dkk., 2013). Menurut

Widodo (2015) bahwa keunggulan rumput gajah mini yaitu batang relatif pendek

dan empuk, pertumbuhannya relatif cepat, daun lembut dan tidak berbulu, mampu

Page 19: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

6

beradaptasi dengan kondisi lahan, tidak memerlukan perawatan khusus, dalam

satu rumpun terdapat 50–80 batang dan sangat sangat disukai ternak ruminansia

dibandingkan rumput lainnya. Kandungan nutrisi rumput gajah mini dapat dilihat

pada Tabel 1. berikut.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Mini

Kandungan Persentase (%)

Kadar lemak daun

Kadar lemak batang

Protein kasar daun

Protein kasar batang

Digestibility daun

Digestibility batang

Protein kasar

2,72

0,91

14,35

8,10

72,68

62,56

14 Sumber: Wildan (2015)

Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak,

berakar dalam dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2–3

m, dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20

ruas/buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter.

Helai daun bergaris dengan dasar yang lebar dan ujungnya runcing (Nei dan Li,

1979).

Rumput gajah mini dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau

sobekan rumpun (pols) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat

dan tua, dengan panjang stek 20–25 cm (2–3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau

mata). Waktu yang terbaik untuk memotong tanaman yang akan dibuat silase

adalah pada fase vegetatif, sebelum pembentukan bunga (Reksohadiprodjo, 1994

dan Regan, 1997).

Page 20: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

7

Lahan kering–kritis sebagai media tumbuh tanaman

Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah digenangi atau

tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun Adimihardja dkk. (2000).

Lahan kering secara fisik tidak diairi atau tidak mendapatkan pelayanan irigasi

sehingga sumber air utama adalah curah hujan dan sebagian kecil yang berasal

dari air tanah atau pomponisasi (Muku, 2002). Menurut Bamualim (2004) bahwa

lahan kering dibedakan dalam dua kategori, yaitu: (1) Lahan kering beriklim

kering, banyak terdapat di kawasan timur Indonesia, dan (2) Lahan kering

beriklim basah, banyak ditemui dikawasan barat Indonesia. Cukup banyak

tipologi wilayah pengembangan lahan kering yang terdapat di dua kategori

tersebut. Namun wilayah pengembangan lahan kering yang dominan di Indonesia

diklasifikasikan berdasarkan potensi dan dominasi vegetasinya.

Menurut Dariah (2004) bahwa berdasarkan luasan, lahan kering

merupakan sumber daya lahan yang mempunyai potensi besar untuk menunjang

pembangunan pertanian di Indonesia. Namun demikian, optimalisasi pemanfaatan

lahan kering di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, diantaranya

dalam hal penanggulangan degradasi lahan. Degradasi lahan adalah proses

penurunan produktivitas lahan, baik yang sifatnya sementara maupun tetap.

Akibat lanjut dari proses degradasi lahan adalah timbulnya areal–areal yang tidak

produktif atau dikenal sebagai lahan kritis.

Lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami kerusakan fisik/tanah.

Faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis adalah (1) genangan air

yang terus menerus seperti di daerah pantai dan rawa–rawa, (2) kekeringan,

Page 21: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

8

biasanya terjadi di daerah bayangan hujan, (3) erosi tanah atau masswasting yang

biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah miring lainnya,

(4) pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

Lahan kritis dapat terjadi baik di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring

maupun di dataran rendah, (5) masuknya material yang dapat bertahan lama ke

lahan pertanian, misal plastik. Plastik dapat bertahan 200 tahun di dalam tanah

sehingga sangat mengganggu kelestarian lahan pertanian, (6) terjadinya

pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pegunungan yang sangat

tinggi, dan (7) masuknya zat pencemar, misal pestisida dan limbah pabrik ke

dalam tanah sehingga tanah menjadi tidak subur (Hasan dkk., 1995). Bentuk dari

lahan kering–kritis dapat dilihat pada Gambar 2. berikut.

Gambar 2. Lahan kering–kritis (Dokumentasi penelitian, 2016)

Lahan–lahan untuk pengembangan hijauan pakan di daerah tropis pada

umumnya berupa lahan kering–kritis. Lahan–lahan ini menempati topografi yang

mempunyai bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit. Pada umumnya

daerah–daerah seperti ini didominasi oleh tanah–tanah yang mempunyai kepekaan

erosi yang tinggi (Hasan, 2000). Lahan kering mempunyai potensi yang cukup

Page 22: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

9

luas untuk dikembangkan, dengan luas yang mencapai 52,5 juta ha (Haryati,

2002) untuk seluruh Indonesia maka pengembangan sangat perlu dilakukan.

Penggunaan lahan kering untuk pertanian di Indonesia pada umumnya

dikelompokkan untuk pekarangan, padang rumput, perkebunan,

tegalan/kebun/ladang dan lahan tidak diusahakan. Lahan kering untuk perkebunan

yang belum dikelola seluas ± 12,2 juta ha, tegalan/kebun/ladang seluas ± 9,7 juta

ha (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2001).

Indonesia mempunyai lahan kering yang sangat luas, tetapi produktivitas

lahan kering masih rendah. Kendala dalam penggunaan lahan kering yaitu sulit

untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas lahan yang seringkali

menurun setelah beberapa tahun. Hal ini terjadi akibat dari banyak faktor.

Disamping secara alami tanahnya miskin unsur–unsur hara, penggunaan pupuk

pada lahan kering umumnya lebih rendah dari penggunaan pupuk untuk lahan

sawah dan proses–proses degradasi lahan akibat pembakaran, pelapukan bahan

organik tanah yang berlangsung cepat, erosi serta pencucian unsur–unsur hara.

Kesuburan tanah lahan kering umumnya rendah karena faktor–faktor berikut: (a)

unsur–unsur hara dalam tanah tererosi atau tercuci oleh pelapukan yang lanjut di

bawah pengaruh curah hujan dan suhu tinggi, sehingga terbentuk tanah yang

bereaksi masam (pH < 5,0) dan miskin unsur–unsur hara, dan (b) kandungan

unsur–unsur hara tanah terkuras akibat sistem pertanian yang eksploitatif, meliputi

sistem perladangan berpindah, pergiliran tanaman terus menerus dengan

pemberian pupuk yang tidak cukup dan tidak seimbang (Santoso, 2003).

Page 23: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

10

Pemberian bahan kapur, bahan organik, dan pemupukan N, P dan K

merupakan kunci untuk memperbaiki kesuburan lahan kering (Notohadiprawiro,

2006). Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, menaikan

bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah dan

sebagai sumber zat makanan bagi tanaman (Lingga dan Marsono, 2007). Sesuai

dengan pendapat Buckman dan Brady (1982) bahwa pupuk organik mendorong

peningkatan daya tahan air pada tanah dan meningkatkan jumlah air yang tersedia

untuk kehidupan tanaman.

Pupuk organik cair SEDARISA sebagai sumber unsur hara tanaman

Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila

ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara serta

dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah atau kesuburan tanah.

Pemupukan adalah cara–cara atau metode pemberian pupuk atau bahan–bahan

lain seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah.

Jadi pupuk adalah bahan sedangkan pemupukan adalah cara pemberian. Pupuk

berbagai macam dan jenis–jenisnya serta berbeda pula sifat–sifat, reaksi dan

peranannya di dalam tanah dan tanaman. Karena hal–hal tersebut di atas agar

diperoleh hasil pemupukan yang efisien dan tidak merusak akar tanaman maka

perlulah diketahui sifat, macam dan jenis pupuk serta cara pemberian pupuk yang

tepat (Hasibuan, 2006).

Pupuk dapat digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk

anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa–sisa makhluk hidup

yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai,

Page 24: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

11

misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk organik mempunyai

komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara

tersebut rendah, namun kandungan bahan organik di dalamnya sangatlah tinggi.

Sedangkan pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan

cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki kandungan persentase yang

tinggi. Contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP dan gandasil (Novizan, 2007).

Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal

dari hewan maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah

sehingga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi lebih

baik. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena pembentukan

agregat yang lebih stabil, memperbaiki aerasi dan drainase tanah, dapat

mengurangi erosi karena infiltrasi air hujan berlangsung baik serta kemampuan

tanah menahan air meningkat. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat kimia tanah

karena dapat meningkatkan unsur hara tanah baik makro maupun mikro,

meningkatkan efisiensi pengambilan unsur hara, meningkatkan kapasitas tukar

kation dan dapat menetralkan sifat racun Al dan Fe. Pupuk organik juga dapat

memperbaiki sifat biologi tanah karena pupuk organik menjadi sumber energi

bagi jasad renik/mikroba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman

(Nurhidayati dkk., 2008).

Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair. Kelebihan pupuk

organik cair yaitu unsur hara yang dikandungnya lebih cepat tersedia dan mudah

diserap akar tanaman (Pardosi dkk., 2014). Salah satu pupuk organik cair adalah

SEDARISA. Pupuk organik cair SEDARISA merupakan jenis pupuk yang

Page 25: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

12

bersumber dari bahan baku gulma jonga–jonga (Chromolaena odorata) 120 kg

yang ditambahkan urin kambing (40 Liter), ragi tape (300 gram), dan H2O (60

Liter) melalui fermentasi selama 14 hari. Hal ini menunjukan bahwa pupuk

organik cair SEDARISA sangat efektif dalam meningkatkan produksi hijauan,

memberikan hasil yang baik pada jenis rumput Brachiaria brizantha dengan

kandungan protein kasar 14,20% dan bahan kering 6,42% (Hasan dkk., 2015).

Bentuk dari pupuk organik cair SEDARISA dapat dilihat pada Gambar 3. berikut.

Gambar 3. Pupuk organik cair SEDARISA (Dokumentasi penelitian, 2016)

Beberapa jenis pupuk organik yang ada, pupuk organik cair berbahan baku

gulma jonga–jonga ditambah urin kambing dan ragi tape merupakan salah satu

alternatif yang cukup perspektif untuk dimanfaatkan pada padang pengembalaan.

Kelebihan pupuk organik cair yang digunakan pada padang rumput kritis karena

dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan kualitas,

kuantitas dan kontiunitas tanaman serta dapat mengurangi pengunaan pupuk

anorganik. Pupuk ini memilki keistimewaan apabila dibandingkan dengan pupuk

alam yang lain (pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos), pupuk ini cepat

diserap oleh tanaman. Oleh karena itu, laboratorium tanaman pakan fakultas

Page 26: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

13

peternakan Universitas Hasanuddin membuat pupuk organik cair berbahan baku

gulma jonga–jonga yang ditambahkan urin kambing dan ragi tape. Jenis pupuk ini

dinamakan SEDARISA yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup baik

dalam meningkatkan produksi dan kualitas tanaman dan memperbaiki kondisi

padang rumput kritis (Hasan dkk., 2015).

Penggunaan jonga–jonga sebagai pupuk baik dalam bentuk padat maupun

cair dapat meningkatkan hasil produksi tanaman sayur dan buah. Pupuk dalam

bentuk cair lebih baik daripada dalam bentuk padat, karena unsur hara di

dalamnya akan lebih mudah dan cepat diserap oleh tanaman. Kandungan unsur N

dan K jonga–jonga sangat tinggi, sedangkan unsur P jonga–jonga tergolong

sedang (Sutedjo, 2004). Kandungan nutrisi jonga–jonga dapat dilihat pada Tabel

2. berikut.

Table 2. Kandungan Nutrisi Jonga–jonga

Kandungan Nutrisi Persentase (%)

Bahan Kering

Protein Kasar

Kalsium (Ca)

Fosfor (P)

Nitrogen (N)

Energi (Kkal/kg)

12,40

20–30

0,14

0,42

2,65

3.583,50 Sumber: Marthen (2007)

Jonga–jonga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi namun terikat

dalam kandungan tannin. Proses fermentasi dalam pembuatan pupuk hijau cair

ditujukan untuk mengurai tannin tersebut sehingga kandungan protein dapat

terlepas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Luik (2005) menunjukan bahwa

pemberian pupuk organik cair jonga–jonga 30 ton/ha mampu meningkatkan

kandungan NPK tanah maupun dalam jaringan tanaman dan mampu

Page 27: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

14

meningkatkan hasil tanaman jagung 4,83 kg/16 m2 dibandingkan tanpa pemberian

jonga–jonga yaitu 4,09 kg/16m2. Dengan demikian pemberian jonga–jonga

mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Bentuk dari jonga–

jonga dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Jonga–jonga (Enalgattuso, 2015)

Hipotesis

Diduga bahwa penggunaan pupuk organik cair SEDARISA dapat

memperbaiki pertumbuhan rumput gajah mini pada lahan kering–kritis.

Page 28: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

15

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2016

di Desa Bulo Timoreng Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang

Provinsi Sulawesi Selatan.

Tahap Pertama yaitu pemotongan /penyeragaman tanaman dilakukan pada

tanggal 18 September 2016. Tahap kedua dilakukan pemupukan pada tanggal 24

September 2016 setelah masa pemotongan dengan dosis sesuai perlakuan. Tahap

ketiga yaitu pengambilan data di lokasi penelitian pada tanggal 02 November

2016, dimana tanaman sudah berumur 40 hari setelah pemupukan.

Materi Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, parang, meteran,

ember plastik, kwf meter/leaf area meter, klorofil meter, sprayer dan alat tulis.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air, pupuk organik cair

SEDARISA dan rumput gajah mini.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4

perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan terdiri atas:

T0 = rumput gajah mini (kontrol)

T1 = rumput gajah mini + pupuk organik cair SEDARISA 80 mL/petak (10 m2)

T2 = rumput gajah mini + pupuk organik cair SEDARISA 100 mL/petak (10 m2)

T3 = rumput gajah mini + pupuk organik cair SEDARISA 120 mL/petak (10 m2)

Page 29: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

16

Pelaksanaan Penelitian

Lokasi penelitian telah ditumbuhi rumput gajah mini dengan umur rumput

40 hari, jarak tanam rumput adalah 40 x 60 cm. Langkah pertama yang dilakukan

pada penelitian ini yaitu membersihkan gulma yang ada diantara tanaman rumput

gajah mini. Selanjutnya, dilakukan pemotongan/ penyeragaman sekitar 10 cm

dari tanah (tanggal 18 September 2016) dan pemupukan (tanggal 24 September

2016) pada semua unit perlakuan dengan dosis sesuai dengan perlakuan yang

telah ditentukan. Pengambilan data di lokasi penelitian tanggal 02 November

2016 setelah tanaman berumur 40 hari. Kandungan tanah lahan kering–kritis pada

lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. berikut.

Tabel 3. Hasil Analisis Lahan Kering–Kritis Penelitian

Kandungan Satuan Jumlah

pH 1 : 2,5 H2O

KCL

6,45

5,43

Bahan Organik C (%)

N(%)

Rasio C/N (%)

0,52

0,14

4

Ekstrak HCL 25% P2O5 (mg/100 gr)

K2O (mg/100 gr)

11,33

25 Sumber : Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, 2015

Parameter yang diamati

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah

anakan, klorofil daun dan luas daun sebagai berikut:

1. Tinggi tanaman

Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi tanaman yaitu meteran, dengan

cara diukur dari batang terbawah sampai pucuk daun tertinggi.

Page 30: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

17

2. Jumlah anakan

Jumlah anakan dihitung secara manual dengan cara menghitung setiap anakan

yang tumbuh.

3. Luas daun

Alat yang digunakan untuk mengukur luas daun yaitu kwf meter/leaf area

meter, dengan cara daun dipotong dari batang, kemudian dimasukkan

kedalam alat pengukur dan akan terbaca pada alat berupa panjang dan lebar

daun, kemudian untuk mendapatkan luas daun maka panjang daun dikalikan

dengan lebar daun (P X L).

4. Klorofil

Alat yang digunakan untuk mengukur klorofil yaitu klorofil meter (spad),

caranya daun dijepit menggunakan alat, kemudian akan terbaca pada alat

tersebut.

Page 31: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

18

Analisis data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan

SPSS 16 dan diuji lanjut menggunakan uji Duncan (Gasperz, 1991). Rumus

matematikanya sebagai berikut:

Yij = µ + i + €ij

Keterangan:

Yij = Nilai pengamatan dengan ulangan ke–j

µ = Rata–rata umum (nilai tengah pengamatan)

i = Pengaruh perlakuan ke–i (i = 1, 2, 3, 4)

€ij = Galat percobaan dari perlakuan ke–i pada pengamatan ke–j (j = 1, 2, 3)

i = Banyaknya perlakuan

j = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

Page 32: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ratarata tinggi tanaman, jumlah

anakan, jumlah klorofil dan luas daun rumput gajah mini yang diberi pupuk

organic cair SEDARISA pada lahan kering–kritis dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Ratarata Tinggi Tanaman, Jumlah Anakan, Jumlah Klorofil dan Luas Daun Rumput Gajah Mini yang Diberi Pupuk Organik Cair SEDARISA

pada Lahan Kering–Kritis

Parameter Perlakuan

T0 T1 T2 T3

Tinggi

Tanaman

(cm)

54,63 ± 2,10a 88,03 ± 9,56

b 108,13 ± 5,45

c 117,13 ± 1,45

c

Jumlah

Anakan

(tanaman)

8,00 ± 1,73a 11,33 ±0,57

ab 12,00 ± 1,00

c 13,00 ± 3,00

c

Jumlah

Klorofil

(unit)

24,95 ± 4,25a 36,06 ± 0,20

b 39,14 ± 2,62

b 40,06 ± 2,64

b

Luas Daun

(mm2)

18795,00 ±

5410,13a

24481,33 ±

2475,76ab

30827,66 ±

2199,41bc

33655,00 ±

5060,81c

Keterangan: T0 = rumput gajah mini (kontrol), T1 = rumput gajah mini + pupuk organik cair

SEDARISA 80 mL/petak (10 m2), T2 = rumput gajah mini + pupuk organik cair

SEDARISA 100 mL/petak (10 m2) dan T3 = rumput gajah mini + pupuk organik

cair SEDARISA 120 mL/petak (10 m2).

a, b, c: Superskrip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata P<0,05.

Tinggi Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa rumput gajah mini yang diberi

pupuk organik cair SEDARISA pada lahan kering–kritis berbeda nyata terhadap

tinggi tanaman. Semakin tinggi pemberian pupuk organik cair semakin tinggi pula

peningkatan tinggi tanaman . Tinggi tanaman pada perlakuan T3 berbeda nyata

lebih tinggi daripada perlakuan lainnya (T1 dan T0), tetapi perlakuan T3 dan T2

tidak ada perbedaan. Perbedaan diantara perlakuan disebabkan oleh jumlah pupuk

yang diberikan berbeda. Perlakuan T3 jumlah pupuk yang diberikan lebih banyak

Page 33: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

20

daripada perlakuan lainnya, sehingga unsur hara yang tersedia dan dapat diserap

oleh tanaman juga lebih banyak dibandingkan perlakuan lain. Hal ini sesuai

dengan pendapat Hardjowigeno (1992) bahwa pupuk adalah suatu bahan yang

diberikan untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mengganti unsur–unsur hara

yang hilang dari tanah. Setiap jenis pupuk mempunyai kandungan unsur hara,

kelarutan dan kecepatan kerja yang berbeda sehingga dosis dan jenis pupuk yang

diberikan berbeda.

Menurut Setiadi (2006) bahwa penambahan unsur hara akan meningkatkan

pertumbuhan tanaman, sedangkan akibat kekurangan unsur hara akan terlihat

nyata pada pertumbuhan dan perpanjangan akar. Lanjut dikemukakan oleh

Newton et al. (2003) melaporkan bahwa kandungan N dan P dari pupuk organik

akan menambahkan kesuburan tanaman, disisi lain pupuk organik dapat

meningkatkan kandungan mikroorganisme tanah per cm3. Kandungan

mikroorganisme pada satuan tertentu merupakan indikator kesuburan tanah yang

berpengaruh langsung pada pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian Annicchiarico

et al. (2011) melaporkan bahwa kandungan N dan P yang ada pada lahan subur

akibat penggunaan pupuk organik yang akan memperbaiki jaringan meristem

tanaman. Pada penelitian tersebut hasil pengamatan tinggi tanaman rata–rata 113

cm pada umur 50 hari setelah defoliasi pertama tanaman. Begitu pula menurut

Djiwosaputro (1990) bahwa tanaman akan tumbuh dengan baik apabila unsur hara

yang diberikan berada dalam jumlah yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

tanaman.

Page 34: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

21

Jumlah Anakan

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa rumput gajah mini yang diberi

pupuk organik cair SEDARISA pada lahan kering–kritis berbeda nyata terhadap

jumlah anakan. Perbedaan jumlah anakan pada perlakuan T3 lebih tinggi

dibandingkan perlakuan lainnya, meskipun T3 tidak berbeda nyata dengan T2 dan

T1. Tetapi lebih banyak jumlah anakan yang dihasilkan daripada perlakuan T0. Hal

ini disebabkan karena pada perlakuan tanpa penggunaan pupuk kebutuhan unsur

hara tanaman tidak tercukupi sehingga pertumbuhan anakan tidak maksimal.

Lahan yang digunakan pada penelitian ini tergolong lahan kering–kritis, dimana

unsur hara yang terkandung didalamnya sangat rendah. Apabila lahan kering–

kritis tidak dipupuk maka tanaman yang tumbuh didalamnya akan semakin

terhambat pertumbuhannya, sehingga semakin rendahnya persentase unsur hara

yang tersedia, maka kesuburan tanah akan merosot (Adele et al., 2011).

Secara teoritis menurut Wahid (2003) bahwa bahan organik cair

mempunyai peranan terhadap ketersedian unsur hara oleh karena itu tanaman

sangat membutuhkan hal tersebut yang akan digunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangan seperti pertumbuhan daun dan batang. Bahwa pertumbuhan jumlah

dan ukuran daun dipengaruhi oleh ketersedian unsur hara di dalam tanah. Menurut

Nasaruddin (2010) bahwa pemberian pupuk sangat erat kaitannya dengan fase

pertumbuhan vegetative dan generative. Nitrogen merupakan unsur hara utama

bagi pertumbuhan tanaman pada umumnya yang sangat diperlukan untuk

pembentukan atau pertumbuhan bagian–bagian vegetative tanaman seperti daun,

batang dan akar.

Page 35: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

22

Hasil penelitian Annicchiarico et al. (2011) melaporkan bahwa kandungan

N dan P yang ada pada lahan subur akibat penggunaan pupuk organik akan

memperbaiki jaringan meristem tanaman. Pada penelitian tersebut hasil

pengamatan jumlah anakan rata–rata 14,56 per rumpun pada umur 50 hari setelah

defoliasi pertama tanaman. Menurut Adele et al. (2011) bahwa pupuk organik

merupakan pensuplai N, meningkatkan gerak dan ketersediaan unsur P dan unsur

mikro, meningkatkan retensi kelembaban, memperbaiki struktur tanah dengan

peningkatan kegemburan dan pengurangan berat jenis tanah.

Jumlah Klorofil

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa rumput gajah mini yang diberi

pupuk organik cair SEDARISA pada lahan kering–kritis berbeda nyata terhadap

jumlah klorofil. Jumlah klorofil pada perlakuan T3 lebih tinggi dibandingkan

perlakuan lainnya (T0, T1 dan T2), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan T2

dan T1. Jumlah klorofil rumput gajah mini setelah diberi pupuk organik cair

SEDARISA pada penelitian ini tidak termasuk kritis. Sesuai pendapat Wahid

(2003) bahwa skala kritis klorofil daun berdasarkan pembacaan alat klorofil meter

adalah 35 unit. Kandungan N pupuk cair SEDARISA dapat meningkatkan zat

hijau daun dalam ini adalah kandungan klorofil daun. Menurut Singh et al. (2002)

bahwa efisiensi pemberian nitrogen ditinjau dari sinkronnya pemupukan N dengan

kebutuhan N tanaman. Upaya mensinkronkan waktu pemberian dan kesesuai

takaran N yang dibutuhkan tanaman adalah dengan pemantauan kecukupan hara

N tanaman menggunakan klorofil meter dengan SPAD (Soil Plant Analisis

Development).

Page 36: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

23

Kandungan klorofil rumput gajah mini paling tinggi terdapat pada

perlakuan T3 karena dosis pupuk yang diberikan lebih banyak daripada perlakuan

lainnya. Semakin banyak dosis pupuk yang diberikan, maka kandungan unsur

hara yang diterima tanaman akan semakin tinggi pula, disamping itu pupuk

organik cair SEDARISA sangat cepat diserap oleh tanaman terutama unsur

nitrogen. Menurut Lingga dan Marsono (2007) bahwa peran nitrogen bagi

tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan keseluruhan batang, cabang dan

daun, serta mendorong terbentuknya klorofil sehingga daunnya menjadi lebih

hijau, segar dan banyak mengandung butir–butir hijau daun yang berguna bagi

proses fotosintesis,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata kandungan klorofil rumput

gajah mini yang diberi pupuk organik cair SEDARISA meningkat dibandingkan

tanpa pupuk. Hal ini disebabkan karena kandungan unsur hara pupuk yang

digunakan tinggi, yang berasal dari bahan baku (urin kambing + daun jonga–

jonga) yang memiliki kandungan hara yang tinggi. Hasil penelitian Nompo dkk.

(2016) melaporkan bahwa kandungan N dan P yang ada pada pupuk organik cair

SEDARISA mampu meningkatkan kandungan klorofil daun. Pada penelitian

tersebut hasil pengamatan klorofil daun 39 unit, tinggi tanaman 194 cm, jumlah

anakan 11,33 per rumpun dan luas daun 174,76 mm2.

Luas Daun

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa rumput gajah mini yang diberi

pupuk organik cair SEDARISA pada lahan kering–kritis berbeda nyata terhadap

luas daun. Perlakuan T3 lebih tinggi dibandingkan perlakuan T1 dan T0. Meskipun

Page 37: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

24

perlakuan T3 tidak berbeda nyata dengan T2. Begtitu juga perlakuan T1 dan T2

tidak berbeda nyata. Terjadi peningkatan luas daun rumput gajah mini setelah

dipupuk, karena pada pupuk organik cair SEDARISA mudah terurai didalam

tanah dan menyuburkan tanaman dengan adanya kandungan nitrogen didalamnya

sehingga mampu merespon pertumbuhan daun. Hal ini sesuai dengan pendapat

Wilson dan Wild (1990) bahwa kandungan nitrogen pada pupuk akan

meningkatkan kandungan nitrogen tanah sehingga berpengaruh terhadap

peningkatan kandungan nitrogen daun dan merespon pertumbuhan daun.

Tanaman yang unsur haranya tidak tercukupi ditandai dengan adanya

warna kekuningan pada bagian daun saat tumbuh. Begitu pula dengan perlakuan

T0 (tanpa pupuk) produksi daun yang dihasilkan kurang subur ini ditandai dengan

adanya gejala yang ditimbulkan berupa daunnya sempit, warna kekuningan dan

kemerahan pada daun. Gejala ini disebabkan karena didalam tanah kandungan

unsur hara tidak tercukupi untuk tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasno

(2009) bahwa Tanaman yang kekurangan unsur N akan mengalami pertumbuhan

lambat, kerdil, daun hijau menjadi kekuningan, daunnya sempit, daun–daun tua

menjadi cepat menguning dan mati.

Menurut Utomo (2010) bahwa bahan organik cair mempunyai peranan

terhadap ketersedian unsur hara, dimana unsur hara sangat dibutuhkan oleh

tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain yaitu

pertumbuhan daun dan batang. Sesuai dengan pendapat Gardner dkk. (1991)

bahwa jumlah dan ukuran daun dipengaruhi oleh faktor genotip dan lingkungan,

antara lain unsur hara atau bahan organik.

Page 38: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

25

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan pupuk organik cair SEDARISA dapat memperbaiki

pertumbuhan rumput gajah mini pada lahan kering–kritis. Perlakuan T3

(120 mL) merupakan perlakuan terbaik diantara semua perlakuan.

2. Semakin tinggi dosis pemupukan maka pertumbuhan yang dihasilkan

semakin meningkat.

Saran

Peningkatan produktivitas lahan kering–kritis perlu menggunakan pupuk

organik cair SEDARISA berbahan baku gulma jonga–jonga. Pupuk tersebut

mampu memperbaiki tingkat kesuburan lahan kering–kritis.

Page 39: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

26

DAFTAR PUSTAKA

Adele, K., L. Piere and J. C. Thouret. 2011. Environmental changes in the

highlands of the western Andean Cordillera. Southern Peru. The Holocene

1–12.

Adimihardja, A. I., Juarsah dan U. Kurnia. 2000. Pengaruh Penggunaan Beberapa

Jenis dan Takaran Pupuk Kandang Terhadap Produktivitas Tanah Ultisol

Terdegradasi Desa Batin. Jambi. Hlm 303−320.

Annicchiarico, G., G. Caternolo, E. Rossi and P. Martiniello 2011. Effect of

manure vs. fertilizer inputs on productivity of forage crop models. Int J.

Environ. Res public Health 8:1893–1913.

Ayu, R. 2011. Cara Membuat Pupuk organik untuk Tanaman Buah dan Bunga

yang Ramah Lingkungan. Pustaka Mina. Jakarta.

Bamualim, A. 2004. Strategi Pengembangan Peternakan pada Daerah Kering.

Makalah Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berwawasan

Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Buckman, H. O. dan N. C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.

Dariah, A. 2004. Erosi dan Degradasi Lahan Kering di Indonesia. Balittanah

Litbang Deptan. Bogor.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2001. Statistik Perkebunan Indonesia 1998–2000.

Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.

Djiwosaputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

Enalgattuso. 2015. Jonga–jonga. [serial online]. Enalgattuso8.wordpress.com.

Diakses tanggal 3 Oktober 2016.

Fanindi, A., S. Yuhaini dan A. Wahyu. 2005. Pertumbuhan dan Produktivitas

Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Moench dan Sorgum sudanense

(Piper stafp) yang Mendapatkan Kombinasi Pemupukan N,P,K dan Ca.

Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. 12–13 September

di Bogor. Buku 2 : 872–885.

Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya. UI. Press. Jakarta.

Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. CV. Armico. Bandung.

Page 40: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

27

Hardjowigeno. 1992. Ilmu Tanah. Penerbit. PT. Mediyatma Sarana Perkasa.

Jakarta.

Haryati, U. 2002. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Alley Cropping Serta

Peluang dan Kendala Adopsinya di Lahan Kering DAS Bagian Hulu.

[serial online]. http://rudyct.tripod.com/umi.haryati.lahan.kering. Diakses

pada tanggal 3 Oktober 2016.

Hasan, S., A. Natsir, Syahriani, Sudirman, Wempie dan A. Ako. 1995.

Peningkatan Produktivitas Lahan Kering/Kritis Melalui Upaya Penanaman

Hijauan Pakan Sistem Bertingkat dan Introduksi Sapi Bali Jantan. Laporan

Penelitian. Fakultas Peternakan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.

Ujung Pandang.

Hasan, S. 2000. Pemberdayaan Lahan Kering/Kritis melalui Integrasi Pakan

Hijauan dan Ternak Ruminansia. Pidato Penerimaan Guru Besar Tetap.

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hasan, S., S. Nompo dan Sema. 2015. Komersialisasi dan Pemberian Pupuk

Organik Cair SEDARISA pada Rumput Tropis untuk Penggemukan

Kambing Peranakan Etawa di Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi

Sulawesi Selatan. Sidrap. Sulawesi Selatan.

Hasibuan, B. E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian. Universitas

Sumatera Utara. Medan.

Kasno, A. 2009. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah. [serial

online]. www. Pustaka litbang deptan.go.id. Diakses 03 November 2016.

Lasamadi, R. D., S. S. Malalantang, Rustandi dan S. D. Anis. 2013. Pertumbuhan

dan perkembangan rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott)

yang diberi pupuk organik hasil fermentasi EM4. Jurnal Zootek. 32 (5):

158–171.

Lingga, P. dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi Penebar

Swadaya. Jakarta. Hal: 89.

Luik, P. 2005. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Jonga–Jonga pada

Tanaman Jagung. Penerbit Kanisus. Jakarta.

Marthen. 2007. Ki Rinyuh (Chromolaena odorata L.) gulma padang rumput yang

merugikan. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia (Wartazoa). 17(1).

Page 41: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

28

Muku, O. M. 2002. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan dan Macam Pupuk

Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah

(Allium ascalonicum L.) di Lahan Kering. Tesis. Universitas Udayana.

Denpasar.

Nasaruddin. 2010. Dasar–Dasar Fisiologi Tanaman. Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin dan Yayasan Forest Indonesia. Jakarta.

Nei, M. and W. Li. 1979. Mathematical model for studying genetic variation in

terms of restion endonucleass. Proc. Natl. Acad. Sci. USA. 76: 5269–5273.

Newton, G. L., J. K. Benard, R. K. Hubband, J. R. Allison, R. R. Lowrence, G. J.

Gascho, R. N. Gates and G. Vellidis. 2003. Managing manure nutriets

through multi–crop forage production. J. Dairy Sci. 86:2243–2252.

Nompo, S., B. Nohong, S. Syawal, S. Hasan, Sema dan J. Fajri. 2016.

Meningkatkan Pertumbuhan Rumput Benggala (Panicum maximum)

Melalui Pemberian Pupuk Cair dengan Dosis Berbeda Pada Lahan

Kering–Kritis. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin. Makassar.

Notohadiprawiro, T. 2006. Pola Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Lahan

Basah, Rawa dan Pantai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Nurhidayati, I., Pujiwati, A. Solichah, Djuhari dan A. Basit. 2008. Pertanian

Organik. Universitas Negeri Malang. Malang. 185 hlm.

Pardosi, H. Andri, Irianto dan Mukhsin. 2014. Respon Tanaman Sawi terhadap

Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran pada Lahan Kering Ultisol.

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang 26–27

September 2014. ISBN : 979–587–529–9.

Pawening, G. 2014. Pengaruh Penambahan Pupuk Organik pada Tanah Erupsi

Merapi Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Sorgum

(Sorghum bicolor L.) Moench. Skripsi. Sarjana Fakultas Peternakan

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Regan, C. S. 1997. Forage Concervation in The Wet/ Dry Tropics for Small

Landholder Farmers. Thesis. Faculty of Science. Nothern Territory

University. Darwin Austalia.

Reksohadiprodjo, S. 1994. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.

B.P.F.E. University Gadjah Mada. Yogyakarta.

Page 42: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

29

Santoso, D. 2003. Teknologi Pengolahan Lahan Kering. Balittanah Litbang

Deptan. Bogor.

Sarief. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Setiadi. 2006. Pengetahuan Dasar Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang. Agromedia

Pustaka. Jakarta.

Singh, B., Y. Singh and J. K. Ladha. 2002. Chlorophymeter and leaf color chart

based nitrogen management for rice and wheat in Northweastern India.

Agron. J. 94: 821–829.

Subroto dan S. Awang. 2005. Kesuburan dan Pemanfaatan Tanah. Bayumedia

Publishing. Malang.

Sutedjo, M. M. 2004. Peranan Jonga–Jonga Terhadap Sifat Fisik Tanah. PT.

Rineka Cipta. Jakarta

Syarifuddin, N. A. 2006. Nilai Gizi Rumput Gajah Sebelum dan Setelah Enzilase

pada Berbagai Umur Pemotongan. Produksi Ternak. Fakultas Pertanian.

Universitas Lampung. Lampung.

Utomo, B. 2010. Pengaruh bioaktivator terhadap pertumbuhan sukun (Artocarpus

communis Forst) dan perubahan sifat kimia tanah gambut. J. Agron.

Indonesia. 38(1): 15–18.

Wahid, A. S. 2003. Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada padi sawah dengan

metode bagan warna daun. Jurnal Litbang Pertanian. 22(4).

Widodo, K. 2015. Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv.Mott). [serial

online]. www.facebook.com/paguyubanpeternaksapinusantara. Diakses

pada tanggal 4 Oktober 2016.

Wildan, A. 2015. Rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott). [serial online].

www.kampungternak.com/rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott).

Diakses pada tanggal 4 Oktober 2016.

Wilson, J. R. and D. W. M. Wild. 1990. Improvement of Nitrogen Nutrition and

Grass Growth Under Shading. [serial online]. www.aciar.gov.au/web.nsf.

Diakses 03 November 2016.

Page 43: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

30

Lampiran I. Denah Penempatan Perlakuan

Denah penempatan perlakuan dapat dilihat pada Gambar 5. dibawah ini.

Perlakuan Perlakuan Perlakuan

T11 T01 T33

T31 T21 T13

T02 T12 T23

T22 T32 T03

Gambar 5. Denah Penempatan Perlakuan Penelitian

Keterangan : T0 = rumput gajah mini tanpa perlakuan (kontrol)

T1 = rumput gajah mini dengan dosis pupuk 80 mL/petak

T2 = rumput gajah mini dengan dosis pupuk 100 mL/petak

T3 = rumput gajah mini dengan dosis pupuk 120 mL/petak

Page 44: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

31

Lampiran 2. Hasil Sidik Ragam Rumput Gajah Mini yang Diberi Pupuk

Organik Cair SEDARISA pada Lahan Kering–Kritis

DATASET ACTIVATE DataSet0.

ONEWAY Tinggi_Tanaman Jumlah_Anakan Klorofil Luas_Daun BY Pupuk_Organik_Cair

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=DUNCAN LSD ALPHA(0.05)

Oneway

Notes

Output Created 12-NOV-2016 21:13:59

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 12

Missing

Value

Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on cases with

no missing data for any variable in the analysis.

Syntax ONEWAY Tinggi_Tanaman Jumlah_Anakan

Klorofil Luas_Daun BY Pupuk_Organik_Cair

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=DUNCAN LSD ALPHA(0.05).

Resources Processor

Time 00:00:00.14

Elapsed

Time 00:00:00.28

Page 45: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

32

Descriptives

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

Tinggi_Tana

man

T0 3 54.6333 2.10317 1.21427 49.4088 59.8579 52.60 56.80

T1 3 88.0333 9.56992 5.52519 64.2603 111.8063 79.20 98.20

T2 3 108.1333 5.45924 3.15190 94.5718 121.6948 102.50 113.40

T3 3 117.1333 1.45717 .84130 113.5135 120.7531 115.60 118.50

Total 12 91.9833 25.52677 7.36894 75.7644 108.2023 52.60 118.50

Jumlah_Anak

an

T0 3 8.0000 1.73205 1.00000 3.6973 12.3027 6.00 9.00

T1 3 11.3333 .57735 .33333 9.8991 12.7676 11.00 12.00

T2 3 12.0000 1.00000 .57735 9.5159 14.4841 11.00 13.00

T3 3 13.0000 3.00000 1.73205 5.5476 20.4524 10.00 16.00

Total 12 11.0833 2.50303 .72256 9.4930 12.6737 6.00 16.00

Klorofil T0 3 24.9500 4.25176 2.45476 14.3880 35.5120 20.45 28.90

T1 3 36.0667 .20817 .12019 35.5496 36.5838 35.90 36.30

T2 3 39.1433 2.62214 1.51389 32.6296 45.6571 36.20 41.23

T3 3 40.0633 2.64220 1.52548 33.4997 46.6269 37.23 42.46

Total 12 35.0558 6.73358 1.94382 30.7775 39.3341 20.45 42.46

Luas_Daun T0 3

18795.000

0

5410.1363

2

3123.5436

6 5355.4763

32234.523

7

13485.0

0

24300.0

0

T1 3

24481.333

3

2475.7676

3

1429.3851

0 18331.1856

30631.481

1

21664.0

0

26310.0

0

T2 3

30827.666

7

2199.4159

1

1269.8333

7 25364.0147

36291.318

7

28288.0

0

32098.0

0

T3 3

33655.000

0

5060.8154

5

2921.8631

6 21083.2375

46226.762

5

27816.0

0

36778.0

0

Total 12

26939.750

0

6937.8428

5

2002.7827

2 22531.6550

31347.845

0

13485.0

0

36778.0

0

Page 46: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

33

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Tinggi_Tanaman Between

Groups

(Combined) 6911.910 3 2303.970 72.037 .000

Linear Term Contrast 6464.664 1 6464.664 202.126 .000

Deviation 447.246 2 223.623 6.992 .018

Within Groups 255.867 8 31.983

Total 7167.777 11

Jumlah_Anakan Between

Groups

(Combined) 42.250 3 14.083 4.225 .046

Linear Term Contrast 36.817 1 36.817 11.045 .010

Deviation 5.433 2 2.717 .815 .476

Within Groups 26.667 8 3.333

Total 68.917 11

Klorofil Between

Groups

(Combined) 434.797 3 144.932 18.129 .001

Linear Term Contrast 351.626 1 351.626 43.984 .000

Deviation 83.171 2 41.586 5.202 .036

Within Groups 63.955 8 7.994

Total 498.752 11

Luas_Daun Between

Groups

(Combined) 397773730.9

17 3

132591243.

639 8.054 .008

Linear Term Contrast 389023714.0

17 1

389023714.

017 23.632 .001

Deviation 8750016.900 2

4375008.45

0 .266 .773

Within Groups 131696567.3

33 8

16462070.9

17

Total 529470298.2

50 11

Page 47: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

34

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent

Variable

(I)

Pupuk_

Organi

k_Cair

(J)

Pupuk_

Organik

_Cair

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Tinggi_

Tanama

n

LSD T0 T1 -33.40000* 4.61760 .000 -44.0482 -22.7518

T2 -53.50000* 4.61760 .000 -64.1482 -42.8518

T3 -62.50000* 4.61760 .000 -73.1482 -51.8518

T1 T0 33.40000* 4.61760 .000 22.7518 44.0482

T2 -20.10000* 4.61760 .002 -30.7482 -9.4518

T3 -29.10000* 4.61760 .000 -39.7482 -18.4518

T2 T0 53.50000* 4.61760 .000 42.8518 64.1482

T1 20.10000* 4.61760 .002 9.4518 30.7482

T3 -9.00000 4.61760 .087 -19.6482 1.6482

T3 T0 62.50000* 4.61760 .000 51.8518 73.1482

T1 29.10000* 4.61760 .000 18.4518 39.7482

T2 9.00000 4.61760 .087 -1.6482 19.6482

Jumlah_

Anakan

LSD T0 T1 -3.33333 1.49071 .056 -6.7709 .1043

T2 -4.00000* 1.49071 .028 -7.4376 -.5624

T3 -5.00000* 1.49071 .010 -8.4376 -1.5624

T1 T0 3.33333 1.49071 .056 -.1043 6.7709

T2 -.66667 1.49071 .667 -4.1043 2.7709

T3 -1.66667 1.49071 .296 -5.1043 1.7709

T2 T0 4.00000* 1.49071 .028 .5624 7.4376

T1 .66667 1.49071 .667 -2.7709 4.1043

T3 -1.00000 1.49071 .521 -4.4376 2.4376

T3 T0 5.00000* 1.49071 .010 1.5624 8.4376

T1 1.66667 1.49071 .296 -1.7709 5.1043

T2 1.00000 1.49071 .521 -2.4376 4.4376

Klorofil LSD T0 T1 -11.11667* 2.30860 .001 -16.4403 -5.7930

T2 -14.19333* 2.30860 .000 -19.5170 -8.8697

T3 -15.11333* 2.30860 .000 -20.4370 -9.7897

T1 T0 11.11667* 2.30860 .001 5.7930 16.4403

T2 -3.07667 2.30860 .219 -8.4003 2.2470

T3 -3.99667 2.30860 .122 -9.3203 1.3270

T2 T0 14.19333* 2.30860 .000 8.8697 19.5170

Page 48: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

35

T1 3.07667 2.30860 .219 -2.2470 8.4003

T3 -.92000 2.30860 .701 -6.2436 4.4036

T3 T0 15.11333* 2.30860 .000 9.7897 20.4370

T1 3.99667 2.30860 .122 -1.3270 9.3203

T2 .92000 2.30860 .701 -4.4036 6.2436

Luas_D

aun

LSD T0 T1 -5686.33333 3312.81058 .124 -13325.6882 1953.0216

T2 -12032.66667* 3312.81058 .007 -19672.0216 -4393.3118

T3 -14860.00000* 3312.81058 .002 -22499.3549 -7220.6451

T1 T0 5686.33333 3312.81058 .124 -1953.0216 13325.6882

T2 -6346.33333 3312.81058 .092 -13985.6882 1293.0216

T3 -9173.66667* 3312.81058 .024 -16813.0216 -1534.3118

T2 T0 12032.66667* 3312.81058 .007 4393.3118 19672.0216

T1 6346.33333 3312.81058 .092 -1293.0216 13985.6882

T3 -2827.33333 3312.81058 .418 -10466.6882 4812.0216

T3 T0 14860.00000* 3312.81058 .002 7220.6451 22499.3549

T1 9173.66667* 3312.81058 .024 1534.3118 16813.0216

T2 2827.33333 3312.81058 .418 -4812.0216 10466.6882

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Homogeneous Subsets

Tinggi_Tanaman

Pupuk_Organik_Cair N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Duncana T0 3 54.6333

T1 3 88.0333

T2 3 108.1333

T3 3 117.1333

Sig. 1.000 1.000 .087

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 49: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

36

Jumlah_Anakan

Pupuk_Organik_Cair N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana T0 3 8.0000

T1 3 11.3333 11.3333

T2 3 12.0000

T3 3 13.0000

Sig. .056 .315

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Klorofil

Pupuk_Organik_Cair N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana T0 3 24.9500

T1 3 36.0667

T2 3 39.1433

T3 3 40.0633

Sig. 1.000 .135

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Luas_Daun

Pupuk_Organik_Cair N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Duncana T0 3 18795.0000

T1 3 24481.3333 24481.3333

T2 3 30827.6667 30827.6667

T3 3 33655.0000

Sig. .124 .092 .418

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 50: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

37

DOKUMENTASI PENELITIAN

Bibit rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv.Mott) dijadikan

bahan penelitian

Perlakuan T0 (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Page 51: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

38

Perlakuan T2 (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Perlakuan T1 (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Page 52: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

39

Perlakuan T3 (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Pengukuran jumlah anakan (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Page 53: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

40

Pengukuran klorofil daun (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Pengukuran jumlah anakan (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Page 54: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

41

Pengukuran luas daun (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Pengukuran tinggi tanaman (rumput gajah mini berumur 40 hari)

Page 55: PERTUMBUHAN KEMBALI (REGROWTH) RUMPUT GAJAH … · Lahan Kering–Kritis Sebagai Media Tumbuh Tanaman 7 Pupuk Organik Cair SEDARISA Sebagai Sumber Unsur Hara Tanaman 10 ... memerlukan

42