22
Sejarah Transportasi Kereta Api Bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara, menggunakan kereta yang ditarik kuda beroda besi berjalan pada bantalan kayu. Perkembangan berikutnya balok kayu diganti seluruhnya dengan besi.

Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Sipil

Citation preview

Page 1: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Sejarah Transportasi Kereta Api

• Bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara, menggunakan kereta yang ditarik kuda beroda besi berjalan pada bantalan kayu.

• Perkembangan berikutnya balok kayu diganti seluruhnya dengan besi.

Page 2: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Sejarah Transportasi Kereta Api (2)• Untuk menghindari melesetnya roda tersebut maka roda-roda diberi flens (flange), ini terjadi pada

tahun 1789. Akibat dari penggunaan flens pada roda ini mengakibatkan kendaraannya tidak dapat digunakan di jalan raya biasa, sejak itulah terjadi perbedaan antara jalan raya dan jalan yang menggunakan batang besi atau jalan rel.

• Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan dengan mesin (lokomotif) uap.

• Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di New Jersey tahun 1925, kereta diesel-listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di Amerika tahun 1934.

• Perkembangan selanjutnya :– kereta api super cepat, – kereta api monorail (dengan satu rel), – kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat. – lokomotif diesel, – diesel-listrik dan – penggerak listrik. – Teknologi persinyalan mekanis tetapi juga sinyal elektris

Page 3: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Perkembangan Kereta Api di Jepang

Visi : Membangun Negeri Sepanjang Rel

Tidak dapat dipungkiri lagi bila Jepang sangat terkenal dengan jaringan

perkeretaapian yang menghubungkan pelosok negerinya. Saat ini terdapat 27.268

kilometer rel yang membentang di seluruh wilayah Jepang, sebagian besar

dipegang oleh grup Japan Railways (JR), dan sekitar 7.133 kilometer sisanya

dipegang oleh ratusan perusahaan swasta lain.

Jepang juga memelopori pembangunan kereta api berkecepatan tinggi pertama di

dunia, yang kini akrab kita kenal dengan nama Shinkansen.

Ini hanya pengantar, dan hanya secuil dari informasi seputar perkeretaapian Jepang

yang bisa dibaca. Banyak informasi lebih lengkap tersedia dalam bahasa Jepang

dan Inggris, dan lebih mendalam.

Page 4: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Awal Mula Perkereta-apian di JepangPerkeretaapian Jepang menjadi wacana serius yang digarap di awal masa Restorasi Meiji.

Jatuhnya pemerintahan Tokugawa dan dimulainya zaman Meiji mengawali politik keterbukaan Jepang.

Pada 1869, Harry Parkes, Duta Besar Inggris untuk Jepang menyarankan agar pemerintah segera membangun jaringan kereta api.

Diskusi yang dilakukan pun membuat rencana pembangunan jaringan kereta api pertama dilakukan antara Tokyo dan Yokohama dengan jarak sepanjang 29 kilometer.

Pembangunan ini menggunakan lebar sepur 1067 mm.

Akhirnya, layanan kereta api pertama di Jepang dimulai pada tanggal 12 Juni 1872 antara stasiun Shinagawa dan Yokohama.

Layanan penuh antara Shimbashi dan Yokohama dibuka pada 14 Oktober 1872, dan tanggal ini diperingati sebagai hari pertama kereta api di Jepang beroperasi.

Beberapa tahun kemudian, jalur antara Osaka dan Kobe dibuka pada 1874, diperpanjang hingga Kyoto pada 1876, dan sampai Otsu pada 1880

Page 5: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Awal Mula Perkereta-apian di Jepang

Stasiun Shimbashi pada 1875

Di tahun 1880, pemerintah membuka akses bagi perusahaan swasta untuk membangun jalur. Saat itu pemerintah Jepang menghadapi kendala anggaran yang sangat parah akibat pembaruan masif dan pemberontakan para samurai di wilayah barat Jepang. Nippon Railway pun didirikan dan perusahaan ini dengan cepat membangun jalur antara Ueno dan Aomori pada 1890, yang kini dikenal dengan nama Tohoku Main Line.

Banyak jalur lain yang dibangun, seperti di Hokkaido, Kyuushu, dan jalur-jalur kecil milik perusahaan swasta lain.

Page 6: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Ekspansi Jalur Kereta Api JepangKebutuhan untuk membangun perekonomian membuat pemerintahan Meiji memutuskan membangun jalur untuk menghubungkan Tokyo, Nagoya, dan Osaka. Mula-mula pemerintah mengusulkan jalur melalui pesisir pantai timur Jepang (yang kini dikenal dengan nama Tokaido Main Line), namun militer memaksa agar jalur ini harus melewati pegunungan untuk mencegah serangan lawan. Hal ini menyebabkan pemerintah memutuskan membangun jalur Nakasendo.

Menjamurnya perusahaan kereta api di Jepang membuat pemerintah mengeluarkan peraturan UU Konstruksi Kereta Api yang mengatur standar teknis sarana dan prasarana kereta api pada Juni 1892.

Page 7: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Di akhir abad ke-19, elektrifikasi mulai marak setelah Tokyo Electric Light Co. mendemonstrasikan trem listrik pada publik.

Efisiensi kereta listrik membuat sejumlah perusahaan dengan cepat mengalihkan sarana dan prasarana kereta api mereka dari berbasis uap menjadi berbasis listrik.

Pada akhir Maret 1893, total jalur kereta api di Jepang mencapai 3010 kilometer.

Di tahun 1906 jaringan kereta api pemerintah memiliki panjang 2413 km dan jaringan swasta sepanjang 5213 km.

Di tahun 1906, pemerintah Jepang mengesahkan UU Nasionalisasi Kereta Api yang menyebabkan jalur-jalur umum seperti jalur Tohoku dan jalur Sanyo berada dalam kendali pemerintah.

Rencana perubahan lebar sepur yang disampaikan oleh Shinpei Goto kepada pemerintah agar segera mengubah lebar sepur menjadi 1435mm, namun rencana ini ditolak oleh parlemen pada 1911.

Rencana ini kembali diajukan pada 1917, namun kembali ditolak. Lebar sepur 1067mm menjadi standar di Jepang sampai kemunculan Shinkansen pada 1964.

Page 8: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Pengembangan Jalur Cabang, Kereta Bawah Tanah, dan Kemandirian Teknologi Jepang

Kereta Rel Listrik (KRL) seri KuMoHa 42

Jalur cabang yang dikembangkan oleh perusahaan swasta dengan cepat memudahkan akses.

Hankyu Railway membangun jalur antar kota berskala masif di wilayah Kyoto-Osaka-Kobe, dan Keikyu membangun jalur trem di wilayah Tokyo-Yokohama.

Kemandirian teknologi yang dimiliki Jepang membuat Jepang mampu membangun segala hal tanpa bantuan dari teknologi asing. Pembangunan jalur di Usui Pass juga sepenuhnya dikerjakan dengan SDM Jepang, di mana konsultan Inggris hanya memantau proses pembangunannya.

Di tahun 1901, Jepang mampu memproduksi lokomotif uap pertamanya dan pada 1911 Jepang sepenuhnya mengandalkan produksi lokomotif uap dalam negeri. Selain itu, di tahun 1890 SDM Jepang pun sudah menguasai cara pembuatan grafik perjalanan dan jadwal kereta api.

Page 9: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Sebelum masa perang, Jepang telah mencapai teknologi dalam memproduksi kereta listrik, di mana Jepang mampu memproduksi KRL tipe KuMoHa seri 30, 42, dan lain-lain dalam jumlah banyak.

Penggunaan kopler otomatis pada 17 Juli 1925 juga menandai salah satu keberhasilan Jepang dalam kemajuan teknologi perkeretaapian.

Jalur kereta api bawah tanah pertama dibangun oleh Tokyo Underground Railway, yang hari ini menjadi Tokyo Metro jalur Ginza. Bagian antara Ueno dan Asakusa dibuka pada 30 Desember 1927, dan menjadi yang pertama di Asia.

Mobilisasi tentara saat Perang Dunia II

Page 10: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Inovasi Tiada Henti dan Elektrifikasi Jalur KA Jepang

KA ekspres terbatas Tsubame, perjalanan perdana setelah elektrifikasi jalur Tokaido, 1956

Inovasi dalam desain kereta listrik Jepang semakin terlihat saat JNR meluncurkan KRL seri 101 pada 1957. Namun ini bukan tanpa kelemahan; konsumsi listrik yang boros di seri 101 membuat JNR meluncurkan seri 103 pada 1964. Keberhasilan seri 101 membawa efek besar, sehingga JNR pun meluncurkan KRL seri 151 yang dioperasikan sebagai KA ekspres terbatas Kodama. Kodama mampu menempuh waktu perjalanan antara Tokyo-Osaka kurang dari 7 jam, dan menjadi inspirasi bagi pembangunan Shinkansen.

KRL seri 101 di jalur Tsurumi.

Page 11: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Inovasi Tiada Henti –Peluncuran Shinkansen 1964

Peluncuran Tokaido Shinkansen, 1 Oktober 1964

Hasil positif dari pengembangan kereta penumpang dan teknologi elektrifikasi membuat JNR bermimpi melakukan pengembangan lain yang lebih radikal.

Pada tahun 1958 dengan dana pinjaman dari Bank Dunia, JNR memulai pengembangan Tokaido Shinkansen.

Jalur Tokaido telah mencapai kapasitas maksimum dan pemerintah pun mendukung pembangunan Shinkansen, dengan riset RTRI bahwa KRL cepat dapat menghubungkan Tokyo-Osaka dalam tiga jam saja.

Shinji Sogo meminta Shinkansen untuk dibangun dengan lebar sepur 1435mm, mengingatkan kembali ide perubahan lebar sepur, lima puluh tahun lalu.

Konstruksi Tokaido Shinkansen dimulai pada 1959 dan jalur ini resmi dibuka untuk umum pada 1 Oktober 1964. Untuk kali pertama, Shinkansen mendemonstrasikan kereta api mampu mencapai kecepatan 200 km/jam dan tetap aman. Sistem ATC yang dipergunakan membuat pengendalian Shinkansen tetap aman dalam kecepatan tinggi, dan sistem ini pun menjadi kewajiban di setiap jalur kereta api besar di Jepang.

Page 12: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Pembangunan Jaringan Rel Masif di Pusat Kota Jepang

KRL Tokyo Metro jalur Chiyoda yang berjalan di jalur Odakyu Odawara.

Logo Japan Railway [JR]" dipasang di depan KRL seri 103 pada 1 April 1987

Page 13: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Masa Depan Kereta Api di Jepang (Japan Railway)

Purwarupa Maglev Shinkansen milik JR Central.

Kemajuan lain siap menanti, ketika Shinkansen diperpanjang sampai Aomori dan JR Central mengumumkan akan membangun jalur Maglev antara Tokyo-Nagoya, dua kali lebih cepat daripada Shinkansen.

Page 14: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Sejarah Kereta Api Indonesia

• Dapat dikatakan bahwa secara de-facto hadirnya kerata api di Indonesia ialah

dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km pada lintas Kemijen-Tanggung

yang dibangun oleh NV. Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

• Pembangunan jalan rel tersebut dimulai dengan penyangkulan pertama

pembangunan badan jalan rel oleh Gubernur Jenderal Belanda Mr. L.A.J. Baron

Sloet Van De Beele pada hari Jum’at tanggal 17 Juni 1864. Jalur kereta api lintas

Kemijen-Tanggung mulai dibuka untuk umum pada hari Sabtu, 10 Agustus

1867.

• Sedangkan landasan de-jure pembangunan jalan rel di Jawa ialah disetujuinya

undang-undang pembangunan jalan rel oleh pemerintah Hindia Belanda

tanggal 6 April 1875.

Page 15: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API
Page 16: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

• Di Sumatera Selatan dibangun route :

Panjang – Tanjung Karang (1914),

Tanjung Karang – Prabumulih (1925),

Kertapati – Prabumulih (1915),

Prabumulih – Muara Enim (1917),

Muara Enim – Tanjung Enim (1919), dan

Muara Enim Lahat (1924).

• Di Sumatera Barat :

Padang Panjang – Sawah Lunto (1894),

Bukittinggi – Payakumbuh (1896).

Page 17: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

Data tahun 1999 memberikan informasi bahwa panjang jalan rel di Indonesia ialah

4615,918 km, terdiri atas Lintas Raya 4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596 km.

Page 18: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API
Page 19: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

• Dalam masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia peran kereta api

sangatlah besar. Sejarah mencatat peran kereta api dalam distribusi logistik

untuk keperluan perjuangan dari Ciporoyom (Bandung) ke pedalaman Jawa

Tengah, mobilisasi prajurit pejuang di wilayah Jogjakarta-Magelang-

Ambarawa.

• Hijrahnya pemerintahan republik Indonesia dari Jakarta ke Jogjakarta

Tanggal 3 Januari 1946 dimana rombongan Presiden Soekarno berhasil

meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api, tiba di Jogjakarta tanggal 4

Januari 1946 pukul 09.00 disambut oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

• Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia mencatat pengambilalihan kekuasaan

perkereta-apian dari pihak Jepang oleh Angkatan Moeda Kereta Api

(AMKA) pada peristiwa bersejarah tanggal 28 September 1945.

Page 20: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

• Pengelolaan kereta api di Indonesia telah ditangani oleh institusi yang dalam sejarahnya telah mengalami beberapa kali perubahan.

• Institusi pengelolaan dimulai dengan nasionalisasi seluruh perkereta-apian oleh Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), yang kemudian namanya dipersingkat dengan Djawatan Kereta Api (DKA), hingga tahun 1950.

• Institusi tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada tahun 1963 dengan PP. No. 22 tahun 1963, kemudian dengan PP. No. 61 tahun 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

• Perubahan kembali terjadi pada tahun 1990 dengan PP. No. 57 tahun 1990 status perusahaan jawatan diubah menjadi perusahaan umum sehingga PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kerata Api (Perumka).

• Perubahan besar terjadi pada tahun 1998, yaitu perubahan status dari Perusahaan Umum Kereta Api menjadi PT Kereta Api (persero), berdasarkan PP. No. 19 tahun 1998.

Page 21: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

• Perkembangan dalam dunia kereta api di Indonesia terus berlangsung, begitu pula

dengan teknologinya.

• Tanggal 31 Juli 1995 diluncurkan KA Argo Bromo (dikenal juga sebagai KA JS 950)

Jakarta-Surabaya dan KA Argo Gede (JB 250) Jakarta-Bandung.

• Peluncuran kedua kereta api tersebut mendandai apresiasi perkembangan teknologi

kereta api di Indonesia dan sekaligus banyak dikenal sebagai embrio teknologi nasional.

• Saat ini selain kedua KA “Argo” tersebut di atas, telah beroperasi pula KA Argo Lawu, KA

Argo Dwipangga, KA Argo Wilis, KA Argo Muria.

• Kemampuan dalam teknologi perkereta-apian di Indonesia juga terus berkembang baik

dalam prasarana jalan rel maupun sarana kereta apinya.

• Dalam rancang bangun, peningkatan dan perawatan kereta api, perkembangan

kemampuan tersebut dapat dilihat di PT. Inka (Industri kereta Api) di Madiun, dan Balai

Yasa yang terdapat di beberapa daerah.

Page 22: Pertemuan 2 -Sejarah Jalan-kereta API

TERIMA KASIH