4

Click here to load reader

PERTANIAN ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN · Hasil tanaman tidak menunjukkan ... tersebut sudah diproduksi menurut standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi

  • Upload
    ledan

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTANIAN ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN · Hasil tanaman tidak menunjukkan ... tersebut sudah diproduksi menurut standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi

8/4/2016 Pertanian Organik menuju Pertanian Berkelanjutan

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/969-pertanian-organik-menuju-pertanian-berkelanjutan?tmpl=component&print=1&page= 1/4

Post 24 Maret 2016 By Ir. Elvina Herdiani, MP Dilihat: 911

bbppl-pertanianorganik1

PERTANIAN ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

ШАБЛОНЫ ROCKETTHEMEФОРУМ ВЕБМАСТЕРОВPenilaian: / 2

Terburuk Terbaik BERI PENILAIAN

Pertanian modern/konvensional sangat tergantung pada input

kimia buatan (pupuk dan pestisida), benih hibrida dan mekanisasi

dengan memanfaatkan bahan bakar minyak dan juga irigasi.

Sistem pertanian ini mengkonsumsi sumber-sumber yang tak

dapat diperbarui, seperti minyak bumi dan fosfat dalam tingkat

yang membahayakan. Sistem pertanian seperti ini berorientasi

pasar dan membutuhkan modal besar.

Pemanfaatan input buatan yang berlebihan dan tidak seimbang

dalam sistem konvensional bisa menimbulkan dampak besar

terhadap situasi ekologi, ekonomi dan sosiopolitik, di antaranya

ketergantungan yang semakin meningkat terhadap pestisida dan

pupuk buatan. Input tersebut telah mencemari sungai dan air tanah dalam tingkat yang membahayakan.

Sejak akhir tahun delapan puluhan, mulai tampak tanda-tanda terjadinya kelelahan pada tanah dan penurunan

produktivitas pada hampir semua jenis tanaman yang diusahakan. Hasil tanaman tidak menunjukkan

kecenderungan meningkat walaupun telah digunakan varietas unggul yang memerlukan pemeliharaan dan

pengelolaan hara secara intensif melalui bermacam-macam paket teknologi.

Penerapan sistem pertanian alternatif yang berwawasan lingkungan merupakan konsep yang

pemasyarakatannya memerlukan waktu yang relatif panjang. Oleh karena itu diperlukan diseminasi terus

menerus konsep pengelolaan lahan secara organik agar sistem pertanian di Indonesia menjadi sistem

pertanian yang berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Konsep Pertanian Organik

Pada kamus Wikipedia disebutkan bahwa usahatani organik (organic farming) adalah bentuk usahatani yang

menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetis, zat

pengatur tumbuh tanaman dan perangsang.

Menurut Codex Alimentarius Guidelines, jika sebuah produk disebut organik, berarti bahwa produk-produk

tersebut sudah diproduksi menurut standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi atau

pihak-pihak yang mendapat otoritas untuk itu. Sementara yang disebut dengan pertanian organik adalah

kegiatan pertanian yang mengupayakan penggunaan asupan luar yang minimal dan menghindari penggunaan

pestisida dan pupuk sintetis. Tata cara bertani dalam pertanian organik dapat digunakan untuk meminimalkan

polusi udara, polusi tanah dan polusi air.

Page 2: PERTANIAN ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN · Hasil tanaman tidak menunjukkan ... tersebut sudah diproduksi menurut standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi

8/4/2016 Pertanian Organik menuju Pertanian Berkelanjutan

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/969-pertanian-organik-menuju-pertanian-berkelanjutan?tmpl=component&print=1&page= 2/4

bbppl-pertanianorganik

Di Indonesia, yang disebut dengan produk pertanian organik ditetapkan dengan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Pertanian Organik no SNI 6729-2013. Pertanian

organik adalah sistem manajemen produksi yang holistik untuk meningkatkan dan

mengembangkan kesehatan agroekosistem termasuk keragaman hayati, siklus

biologi dan aktivitas biologi tanah.

IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movement) menyepakati

ada 4 prinsip dasar pertanian organik, yaitu:

1. Prinsip Kesehatan: pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan

kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan

tak terpisahkan.

2. Prinsip Ekologi: pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi

kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi

kehidupan.

3. Prinsip Keadilan: pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu

menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.

4. Prinsip Perlindungan: pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk

melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.

Pertanian Berkelanjutan

Dalam pembangunan di bidang pertanian, peningkatan produksi seringkali diberi perhatian utama. Namun ada

batas maksimal produktivitas ekosistem. Jika batas ini dilampaui, ekosistem akan mengalami degradasi dan

kemungkinan akan runtuh sehingga hanya sedikit orang yang bisa bertahan hidup dengan sumber daya yang

tersisa. Produksi dan konsumsi harus seimbang pada tingkat yang berkelanjutan dari segi ekologis.

Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna

membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas

lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Sistem pertanian bisa dikatakan berkelanjutan bila

mencakup hal-hal berikut ini:

Mantap secara ekologis, yang berarti bahwa kualitas sumber daya alam dipertahankan dan kemampuan

agroekosistem secara keseluruhan – dari manusia, tanaman, hewan sampai organisme tanah – ditingkatkan.

Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga kehilangan unsur hara, biomassa dan energi bisa

ditekan serendah mungkin serta mampu mencegah pencemaran.

Bisa berlanjut secara ekonomis, yang berarti bahwa petani bisa cukup menghasilkan untuk pemenuhan

kebutuhan dan atau pendapatan sendiri, serta mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk

mengembalikan tenaga dan biaya yang dikeluarkan.

Adil, yang berarti bahwa sumber daya dan kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan

dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka dalam penggunaan lahan, modal yang

memadai, bantuan teknis serta peluang pemasaran terjamin.

Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan dan manusia) dihargai

Luwes, yang berarti bahwa masyarakat pedesaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi

usahatani yang berlangsung terus-menerus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila pertanian organik dilaksanakan dengan baik maka dengan cepat

akan memulihkan tanah yang sakit akibat penggunaan bahan kimia. Hal ini terjadi apabila fauna tanah dan

mikroorganisme yang bermanfaat dipulihkan kehidupannya, dan kualitas tanah ditingkatkan dengan

pemberian bahan organik karena akan terjadi perubahan sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Pengelolaan Lahan secara Organik

Page 3: PERTANIAN ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN · Hasil tanaman tidak menunjukkan ... tersebut sudah diproduksi menurut standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi

8/4/2016 Pertanian Organik menuju Pertanian Berkelanjutan

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/969-pertanian-organik-menuju-pertanian-berkelanjutan?tmpl=component&print=1&page= 3/4

bbppl-pertanianorganik3

Sistem usahatani harus direncanakan dan disusun sesuai

dengan kebutuhan unsur hara dan selanjutnya akan

membantu dalam mempertahankan produktivitas

tanah.Terdapat beberapa sistem usahatani yang dapat

meningkatkan produktivitas tanah melalui penggunaan

bahan organik yang berasal dari tanaman maupun hewan,

konservasi sumber daya tanah dan air serta dihindarkan

terjadinya pencemaran lingkungan, diantaranya adalah:

a. Budidaya lorong (alley cropping) dan pertanian sejajar

kontur (contour farming)

b. Wanatani/Hutantani (agroforestry)

c. Intensifikasi pekarangan

d. Sistem pertanaman campuran dan pergiliran tanaman

e. Sistem pertanaman surjan

f. Pertanian – Perikanan terpadu

g. Pertanian – Peternakan terpadu

h. Pertanian – Peternakan – Perikanan terpadu

Perlindungan tanaman merupakan proses yang bersifat kompleks sehingga memerlukan pemahaman

peranan masing-masing komponen lingkungan, sistem usahatani dan sistem pertanaman yang

dilaksanakan.Beberapa praktek budidaya sebagai berikut membantu pengendalian hama penyakit pada

pertanian organik:

a. Pertanaman campuran dan diversifikasi

b. Lokasi lahan, dalam suatu bentang lahan terdapat lahan yang tidak diusahakan

c. Pergiliran tanaman, prinsipnya adalah memutus daur hidup hama tertentu

d. Irama alam dan saat tanam yang tepat, pada umumnya ledakan serangan hama selalu berhubungan

dengan kondisi alam tertentu

e. Pemupukan dan kesehatan tanaman

f. Pengolahan tanah, terutama untuk tanaman sayuran merupakan salah satu tindakan pencegahan terhadap

serangan hama.

g. Pemilihan varietas

h. Gatra sosial, petani secara individu tidak mungkin dapat melaksanakan perlindungan secara efektif untuk

areal yang cukup luas, dengan demikian untuk melaksanakan usaha perlindungan tanaman untuk suatu

hamparan diperlukan kerjasama dengan petani yang lain.

ix. Pemanfaatan pestisida hayati.

Sertifikasi Pertanian Organik

Sertifikasi organik adalah proses untuk mendapatkan pengakuan bahwa proses buudidaya pertanian organik

atau proses pengolahan produk organik dilakukan berdasarkan standar dan regulasi yang ada. Apabila

memenuhi prinsip dan kaidah organik, produsen dan atau pengolah akan mendapatkan sertifikat organik dan

berhak mencantumkan label organik pada produk yang dihasilkan dan bahan-bahan publikasinya.

Sertifikasi produk pertanian organik di Indonesia dapat dilakukan dengan cara: pelaku usaha pertanian

organik mendaftar ke LSO (Lembaga Sertifikasi Organik) yang telah diakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi

Nasional) dan diverifikasi oleh OKPO (Otoritas Kompeten Pangan Organik) Kementerian Pertanian. Proses

sertifikasi dilakukan 4 tahap yaitu : (1) aplikasi sertifikasi, (2) inspeksi yang terdiri dari review dokumen

aplikasi dan inspeksi proses produksi, fasilitas produksi dan dokumentasi, (3) keputusan sertifikasi dan (4)

pemberian sertifikat dan inspeksi tiap tahun. Sertifikat diberikan bila memenuhi persyaratan kesesuaian dan

berhak mencantumkan logo/tanda pangan organik yang dilengkapi nomor register.

Page 4: PERTANIAN ORGANIK MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN · Hasil tanaman tidak menunjukkan ... tersebut sudah diproduksi menurut standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi

8/4/2016 Pertanian Organik menuju Pertanian Berkelanjutan

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/969-pertanian-organik-menuju-pertanian-berkelanjutan?tmpl=component&print=1&page= 4/4

Otoritas atau lembaga setifikasi resmi harus memastikan bahwa semua inspeksi fisik dilakukan paling sedikit

sekali dalam setahun dalam unit tersebut. Contoh untuk pengajuan produk yang tidak tercantum dalam yang

diperbolehkan dalam standar dapat dilakukan jika dirasa penggunaannya mencurigakan. Tambahan frekuensi

kunjungan dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Untuk tujuan inspeksi, operator harus memberikan akses

kepada otoritas atau lembaga sertifikasi resmi ke lokasi produksi, penyimpanan dan ke areal lahan serta ke

semua dokumen pendukung yang diperlukan. Untuk tujuan inspeksi, operator juga harus memberikan semua

informasi yang diperlukan kepada lembaga inspeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Coen Reijntjes, Bertus Haverkort dan Ann Waters-Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan. Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Rachman Sutanto. 2002. Pertanian Organik, Menuju Pertanian Alternatif Berkelanjutan. Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Rachman Sutanto. 2002. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta.

Sabastian Eliyas Saragih. 2008. Pertanian Organik. Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. 2013. Sistem Pangan Organik.Standar Nasional Indonesia (SNI) 0729-2013.

Jakarta

ТЕКСТИЛЬ ДЛЯ ДОМА, ВЫШИВКА, ФУРНИТУРА, ТКАНИАВТОНОВОСТИ