44
Persyaratan Persyaratan Teknis Teknis Keandalan Keandalan Bangunan Gedung Bangunan Gedung

PERSYARATAN KEANDALAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bangunan

Citation preview

Page 1: PERSYARATAN KEANDALAN

Persyaratan Teknis Persyaratan Teknis Keandalan Keandalan

Bangunan GedungBangunan Gedung

Page 2: PERSYARATAN KEANDALAN

Visi dan Misi UUBGVisi dan Misi UUBG

VisiVisi

Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, berjati diri, Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, berjati diri, dan berkepastian hukum, serta seimbang, serasi dan dan berkepastian hukum, serta seimbang, serasi dan

selaras dengan lingkungan, dan diselenggarakan secara selaras dengan lingkungan, dan diselenggarakan secara tertibtertib untuk menjamin kemanfaatan, untuk menjamin kemanfaatan, keselamatankeselamatan, ,

kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi masyarakatkesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi masyarakat..

VisiVisi

Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, berjati diri, Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, berjati diri, dan berkepastian hukum, serta seimbang, serasi dan dan berkepastian hukum, serta seimbang, serasi dan

selaras dengan lingkungan, dan diselenggarakan secara selaras dengan lingkungan, dan diselenggarakan secara tertibtertib untuk menjamin kemanfaatan, untuk menjamin kemanfaatan, keselamatankeselamatan, ,

kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi masyarakatkesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi masyarakat..

Page 3: PERSYARATAN KEANDALAN

MisiMisi Memberikan arahan perwujudan bangunan gedung yang Memberikan arahan perwujudan bangunan gedung yang

fungsionalfungsional, , andalandal dan efisien serta sesuai dengan kondisi sosial dan efisien serta sesuai dengan kondisi sosial budaya indonesiabudaya indonesia

Memberikan kejelasan status kepemilikan bangunan gedung Memberikan kejelasan status kepemilikan bangunan gedung Memberikan kesempatan bagi daerah dan masyarakat untuk Memberikan kesempatan bagi daerah dan masyarakat untuk

mengatur secara bertahap persyaratan bangunan gedung yang mengatur secara bertahap persyaratan bangunan gedung yang sesuai kondisi sosial budaya daerah dan masyarakatsesuai kondisi sosial budaya daerah dan masyarakat

Mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung melalui Mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung melalui mekanisme perizinan, pengawasan dan penertibanmekanisme perizinan, pengawasan dan penertiban

Menumbuhkembangkan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif Menumbuhkembangkan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan bangunan gedungdalam penyelenggaraan bangunan gedung

Melakukan pembinaan melalui pengaturan, pengawasan, sosialisasi Melakukan pembinaan melalui pengaturan, pengawasan, sosialisasi dan pemberdayaan bersama-sama pemerintah daerah dan dan pemberdayaan bersama-sama pemerintah daerah dan masyarakatmasyarakat

Menerapkan sanksi administrasi dan pidana secara tegas dan Menerapkan sanksi administrasi dan pidana secara tegas dan konsisten bagi pelanggar ketentuan dalam undang-undang.konsisten bagi pelanggar ketentuan dalam undang-undang.

MisiMisi Memberikan arahan perwujudan bangunan gedung yang Memberikan arahan perwujudan bangunan gedung yang

fungsionalfungsional, , andalandal dan efisien serta sesuai dengan kondisi sosial dan efisien serta sesuai dengan kondisi sosial budaya indonesiabudaya indonesia

Memberikan kejelasan status kepemilikan bangunan gedung Memberikan kejelasan status kepemilikan bangunan gedung Memberikan kesempatan bagi daerah dan masyarakat untuk Memberikan kesempatan bagi daerah dan masyarakat untuk

mengatur secara bertahap persyaratan bangunan gedung yang mengatur secara bertahap persyaratan bangunan gedung yang sesuai kondisi sosial budaya daerah dan masyarakatsesuai kondisi sosial budaya daerah dan masyarakat

Mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung melalui Mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung melalui mekanisme perizinan, pengawasan dan penertibanmekanisme perizinan, pengawasan dan penertiban

Menumbuhkembangkan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif Menumbuhkembangkan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan bangunan gedungdalam penyelenggaraan bangunan gedung

Melakukan pembinaan melalui pengaturan, pengawasan, sosialisasi Melakukan pembinaan melalui pengaturan, pengawasan, sosialisasi dan pemberdayaan bersama-sama pemerintah daerah dan dan pemberdayaan bersama-sama pemerintah daerah dan masyarakatmasyarakat

Menerapkan sanksi administrasi dan pidana secara tegas dan Menerapkan sanksi administrasi dan pidana secara tegas dan konsisten bagi pelanggar ketentuan dalam undang-undang.konsisten bagi pelanggar ketentuan dalam undang-undang.

Visi dan Misi UUBGVisi dan Misi UUBG

Page 4: PERSYARATAN KEANDALAN

Dasar HukumDasar Hukum

Bab IVBab IV

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

(3) Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung.

(3) Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung.

Persyaratan Bangunan GedungPersyaratan Bangunan Gedung

Pasal 7Pasal 7

Page 5: PERSYARATAN KEANDALAN

Persyaratan Teknis Keandalan Persyaratan Teknis Keandalan BGBG

KeselamatanKeselamatanKeselamatanKeselamatan

KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan

KenyamananKenyamananKenyamananKenyamanan

KemudahanKemudahanKemudahanKemudahan

Keselamatan StrukturKeselamatan StrukturKeselamatan StrukturKeselamatan Struktur

Pengamanan KebakaranPengamanan KebakaranPengamanan KebakaranPengamanan Kebakaran

Bahan PeledakBahan PeledakBahan PeledakBahan Peledak

Penangkal PetirPenangkal PetirPenangkal PetirPenangkal Petir

Pengamanan Instalasi Pengamanan Instalasi Tenaga ListrikTenaga Listrik

Pengamanan Instalasi Pengamanan Instalasi Tenaga ListrikTenaga Listrik

Page 6: PERSYARATAN KEANDALAN

Pengertian

KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG adalah keadaan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan gedung sesuai dengan kebutuhan fungsi yang telah ditetapkan.

Page 7: PERSYARATAN KEANDALAN

Manfaat

menjamin keselamatan pemiik dan pengguna

bangunan, serta masyarakat lingkungan

di sekitarnya, disamping persyaratan

yang bersifat administratif.

Page 8: PERSYARATAN KEANDALAN

Pokok-Pokok Pengaturan Persyaratan Keandalan

Bangunan

Page 9: PERSYARATAN KEANDALAN

1 9

Keselamatan – strukturKeselamatan – strukturKeselamatan – strukturKeselamatan – struktur Setiap BG, StrukSetiap BG, Struktturnya harus urnya harus direncanakan :direncanakan : Mampu memikul beban sesuai Mampu memikul beban sesuai

fungsinya fungsinya dalam kurun waktu umur dalam kurun waktu umur teknis yang ditentukanteknis yang ditentukan

secara secara daktail, stabil, dan kukuh daktail, stabil, dan kukuh shg shg pada kondisi pembebanan diatas pada kondisi pembebanan diatas beban maksimum, apabila terjadi beban maksimum, apabila terjadi keruntuhan masih dapatkeruntuhan masih dapat memberi memberi kemudahan untuk evakuasi kemudahan untuk evakuasi pengguna pengguna

mampu mampu memikul semua bebanmemikul semua beban dan/atau dan/atau pengaruh luarpengaruh luar yang yang mungkin bekerja selama umur mungkin bekerja selama umur layanan struktur yang direncanakanlayanan struktur yang direncanakan

Setiap BG pada Setiap BG pada zona gempazona gempa atau atau zona zona anginangin harus direncana-kan sebagai harus direncana-kan sebagai BG BG tahan gempa/angintahan gempa/angin

Elemen struktur bangunan harus dirancang Elemen struktur bangunan harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada kejadian sedemikian rupa sehingga pada kejadian kebakaran dalam bangunan, tdk terjadi kebakaran dalam bangunan, tdk terjadi keruntuhankeruntuhan

Setiap BG, StrukSetiap BG, Struktturnya harus urnya harus direncanakan :direncanakan : Mampu memikul beban sesuai Mampu memikul beban sesuai

fungsinya fungsinya dalam kurun waktu umur dalam kurun waktu umur teknis yang ditentukanteknis yang ditentukan

secara secara daktail, stabil, dan kukuh daktail, stabil, dan kukuh shg shg pada kondisi pembebanan diatas pada kondisi pembebanan diatas beban maksimum, apabila terjadi beban maksimum, apabila terjadi keruntuhan masih dapatkeruntuhan masih dapat memberi memberi kemudahan untuk evakuasi kemudahan untuk evakuasi pengguna pengguna

mampu mampu memikul semua bebanmemikul semua beban dan/atau dan/atau pengaruh luarpengaruh luar yang yang mungkin bekerja selama umur mungkin bekerja selama umur layanan struktur yang direncanakanlayanan struktur yang direncanakan

Setiap BG pada Setiap BG pada zona gempazona gempa atau atau zona zona anginangin harus direncana-kan sebagai harus direncana-kan sebagai BG BG tahan gempa/angintahan gempa/angin

Elemen struktur bangunan harus dirancang Elemen struktur bangunan harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada kejadian sedemikian rupa sehingga pada kejadian kebakaran dalam bangunan, tdk terjadi kebakaran dalam bangunan, tdk terjadi keruntuhankeruntuhan

Page 10: PERSYARATAN KEANDALAN

Struktur bangunan yang terdiri dari elemen struktur harus dapat bekerja sama secara keseluruhan menjadi satu kesatuan untuk mampu berfungsi menjamin kekuatan, stabilitas, kekakuan, keselamatan dan kenyamanan bangunan gedung terhadap segala macam beban dan terhadap segala bahaya (gempa, kebakaran, dll.)

Keselamatan – Keselamatan – strukturstrukturKeselamatan – Keselamatan – strukturstruktur

Page 11: PERSYARATAN KEANDALAN

1 11

Setiap BG, Setiap BG, kecuali Rumah Tinggal kecuali Rumah Tinggal TunggalTunggal, harus dilindungi terhadap , harus dilindungi terhadap bahaya kebakaran dengan bahaya kebakaran dengan Sistem Sistem Proteksi Pasif dan AktifProteksi Pasif dan Aktif thd thd Bahaya Bahaya KebakaranKebakaran

Penerapan Penerapan sistem proteksi sistem proteksi pasif/aktif didasarkan pada pasif/aktif didasarkan pada fungsi/klasifikasi, luas, ketinggian, fungsi/klasifikasi, luas, ketinggian, volume, bahan bangunan volume, bahan bangunan terpasang, dan/atau jumlah terpasang, dan/atau jumlah penghuni BG.penghuni BG.

Setiap BG dengan fungsi/klasifikasi, Setiap BG dengan fungsi/klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan, luas, ketinggian, volume bangunan, dan/atau jumlah penghuni tertentu dan/atau jumlah penghuni tertentu harus memiliki unit harus memiliki unit Manajemen Manajemen Pengamanan KebakaranPengamanan Kebakaran

Setiap BG, Setiap BG, kecuali Rumah Tinggal kecuali Rumah Tinggal TunggalTunggal, harus dilindungi terhadap , harus dilindungi terhadap bahaya kebakaran dengan bahaya kebakaran dengan Sistem Sistem Proteksi Pasif dan AktifProteksi Pasif dan Aktif thd thd Bahaya Bahaya KebakaranKebakaran

Penerapan Penerapan sistem proteksi sistem proteksi pasif/aktif didasarkan pada pasif/aktif didasarkan pada fungsi/klasifikasi, luas, ketinggian, fungsi/klasifikasi, luas, ketinggian, volume, bahan bangunan volume, bahan bangunan terpasang, dan/atau jumlah terpasang, dan/atau jumlah penghuni BG.penghuni BG.

Setiap BG dengan fungsi/klasifikasi, Setiap BG dengan fungsi/klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan, luas, ketinggian, volume bangunan, dan/atau jumlah penghuni tertentu dan/atau jumlah penghuni tertentu harus memiliki unit harus memiliki unit Manajemen Manajemen Pengamanan KebakaranPengamanan Kebakaran

Keselamatan – Keselamatan – Pengamanan KebakaranPengamanan KebakaranKeselamatan – Keselamatan – Pengamanan KebakaranPengamanan Kebakaran

Page 12: PERSYARATAN KEANDALAN

Keselamatan jiwa manusia (life-safety) Perlindungan harta benda (property-safety) Kelangsungan proses dan kerja (process-safety) Keselamatan lingkungan (environmental-safety)

TUJUAN KESELAMATAN KEBAKARAN

Page 13: PERSYARATAN KEANDALAN

Beberapa Peraturan yang berkaitan dengan keselamatan kebakaran

• Kepmenneg PU No.10/KPTS/2000 tentang Ketentuan persyaratan teknis pengamanan thd bahaya kebakaran pd bangunan gedung dan lingkungan

• Kepmenneg PU No.11/KPTS/2000 tentang Ketentuan persyaratan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan

• Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Dep. Kimpraswil No. 58/KPTS/DM/2002, Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung

• SNI-SNI tentang proteksi kebakaran

Page 14: PERSYARATAN KEANDALAN

Sistem proteksi pasif adalah suatu sistem proteksi

kebakaran pada bangunan gedung yang berbasis pada

disain struktur dan arsitektur sehingga bangunan

gedung itu sendiri secara struktural stabil dalam waktu

tertentu dan dapat menghambat penjalaran api

serta panas bila terjadi kebakaran.

Sistem Proteksi Pasif

Page 15: PERSYARATAN KEANDALAN

Sistem Proteksi Pasif

Pengamanan terhadap bahaya kebakaran dilakukan dengan sistem proteksi pasif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) meliputi kemampuan stabilitas struktur dan elemennya, konstruksi tahan api, kompartemenisasi dan pemisahan, serta proteksi pada bukaan yang ada untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya api dan asapkebakaran.

Page 16: PERSYARATAN KEANDALAN

Sistem Proteksi Aktif

• Setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal, harus dilengkapi dengan sistem proteksi aktif yang merupakan proteksi terhadap harta milik terhadap bahaya kebakaran berbasis pada penyediaan peralatan yang dapat bekerja baik secara otomatis maupun secara manual, digunakan oleh penghuni atau petugas pemadam dalam melaksanakan operasi pemadaman.

Page 17: PERSYARATAN KEANDALAN

Manajemen Keselamatan KebakaranFire Safety Management (FSM)FSM lebih diupayakan untuk MENCEGAH terjadinya kebakaran, atau sebelum kebakaran (PRA).

Namun FSM selaku manajemen darurat kebakaran juga harus memiliki 3 komponen : PENCEGAHAN = preparedness dan mitigation (PRA), RESPONS (PADA SAAT), dan PEMULIHAN (PASCA).

Page 18: PERSYARATAN KEANDALAN

Pengertian FSM

FSM : pola pengelolaan dan atau pengendalian faktor manusia / personil, biaya, bahan, peralatan, informasi, data teknis, serta kelengkapan lainnya dengan tujuan menjamin dan meningkatkan keamanan total pada bangunan gedung terhadap bahaya kebakaran.

Page 19: PERSYARATAN KEANDALAN

Tugas MKK1. memastikan persyaratan keselamatan kebakaran memenuhi FEP

2. penyeliaan pemeliharan seluruh kerja terkait keselamatan kebakaran,

3. memastikan beban hunian tidak over,

4. memeriksa harian bahaya kebakaran dan menghilangkannya,

5. menyiapkan FEP dan latihan kebakaran,

6. memastikan penghuni familiar dengan sarana jalan keluar,

7. menyiapkan panduan keselamatan kebakaran,

8. melatih penghuni untuk pemadaman awal dan evakuasi,

9. menyelia operasional Pusat Komando Kebakaran pada saat kebakaran,

10 melakukan kampanye kebakaran dan mengorganisasikan aktivitas lain terkait.

Page 20: PERSYARATAN KEANDALAN

1 20

Setiap BG yang berdasarkan Setiap BG yang berdasarkan letak, sifat geografis, bentuk letak, sifat geografis, bentuk dan penggunaannya berisiko dan penggunaannya berisiko terkena sambaran petir harus terkena sambaran petir harus dilengkapi instalasi penangkal dilengkapi instalasi penangkal petirpetir

Sistem Penangkal/Proteksi Petir Sistem Penangkal/Proteksi Petir harus dapat mengurangi secara harus dapat mengurangi secara nyata risiko kerusakan yang nyata risiko kerusakan yang disebabkan sambaran petir disebabkan sambaran petir terhadap bangunan gedung terhadap bangunan gedung yang diproteksinyayang diproteksinya

Setiap BG yang berdasarkan Setiap BG yang berdasarkan letak, sifat geografis, bentuk letak, sifat geografis, bentuk dan penggunaannya berisiko dan penggunaannya berisiko terkena sambaran petir harus terkena sambaran petir harus dilengkapi instalasi penangkal dilengkapi instalasi penangkal petirpetir

Sistem Penangkal/Proteksi Petir Sistem Penangkal/Proteksi Petir harus dapat mengurangi secara harus dapat mengurangi secara nyata risiko kerusakan yang nyata risiko kerusakan yang disebabkan sambaran petir disebabkan sambaran petir terhadap bangunan gedung terhadap bangunan gedung yang diproteksinyayang diproteksinya

Keselamatan – Penangkal Keselamatan – Penangkal PetirPetirKeselamatan – Penangkal Keselamatan – Penangkal PetirPetir

Page 21: PERSYARATAN KEANDALAN

1 21

Setiap BG yang Dilengkapi Setiap BG yang Dilengkapi dengan Instalasi Tenaga dengan Instalasi Tenaga Listrik termasuk Sumber Listrik termasuk Sumber daya Listriknya harus daya Listriknya harus dijamin aman, andal, dan dijamin aman, andal, dan akrab lingkunganakrab lingkungan

Keselamatan – Instalasi Tenaga ListrikKeselamatan – Instalasi Tenaga ListrikKeselamatan – Instalasi Tenaga ListrikKeselamatan – Instalasi Tenaga Listrik

Page 22: PERSYARATAN KEANDALAN

1 22

Setiap BG Setiap BG untuk untuk kepentingan umumkepentingan umum, atau , atau BG BG fungsi khususfungsi khusus, harus , harus dilengkapi dengan sistem dilengkapi dengan sistem pengamanan yang pengamanan yang memadai untuk mencegah memadai untuk mencegah terjadinya keruntuhan terjadinya keruntuhan struktur dan/atau struktur dan/atau kebakaran akibat bencana kebakaran akibat bencana bahan peledak dan bahan peledak dan sejenisnyasejenisnya

Setiap BG Setiap BG untuk untuk kepentingan umumkepentingan umum, atau , atau BG BG fungsi khususfungsi khusus, harus , harus dilengkapi dengan sistem dilengkapi dengan sistem pengamanan yang pengamanan yang memadai untuk mencegah memadai untuk mencegah terjadinya keruntuhan terjadinya keruntuhan struktur dan/atau struktur dan/atau kebakaran akibat bencana kebakaran akibat bencana bahan peledak dan bahan peledak dan sejenisnyasejenisnya

Keselamatan – Bahan PeledakKeselamatan – Bahan PeledakKeselamatan – Bahan PeledakKeselamatan – Bahan Peledak

Page 23: PERSYARATAN KEANDALAN

KeselamatanKeselamatanKeselamatanKeselamatan

KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan

KenyamananKenyamananKenyamananKenyamanan

KemudahanKemudahanKemudahanKemudahan

Sistem penghawaanSistem penghawaan Sistem penghawaanSistem penghawaan

Sistem pencahayaanSistem pencahayaanSistem pencahayaanSistem pencahayaan

Sistem sanitasiSistem sanitasiSistem sanitasiSistem sanitasi

Penggunaan bahanPenggunaan bahanPenggunaan bahanPenggunaan bahan

Page 24: PERSYARATAN KEANDALAN

1 24

• Merupakan kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang harus disediakan pada bangunan Merupakan kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang harus disediakan pada bangunan gedung melalui bukaan dan / atau ventilasi alami dan / atau ventilasi buatan.gedung melalui bukaan dan / atau ventilasi alami dan / atau ventilasi buatan.

• Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan dan bangunan pelayanan Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan dan bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk ventilasi alami.umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk ventilasi alami.

• Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya.sesuai dengan fungsinya.

• Bangunan gedung tempat tinggal harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu Bangunan gedung tempat tinggal harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.

• Bangunan gedung pelayanan kesehatan, khususnya ruang perawatan, harus mempunyai Bangunan gedung pelayanan kesehatan, khususnya ruang perawatan, harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.

• Bangunan gedung pendidikan, khususnya ruang kelas, harus mempunyai bukaan permanen, Bangunan gedung pendidikan, khususnya ruang kelas, harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada jendela dan pintu dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kisi-kisi pada jendela dan pintu dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.kepentingan ventilasi alami.

Sistem PenghawaanSistem PenghawaanSistem PenghawaanSistem Penghawaan

Page 25: PERSYARATAN KEANDALAN

1 25

Ventilasi alami harus memenuhi ketentuan:Ventilasi alami harus memenuhi ketentuan:• terdiri dari bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela, atau sarana lain yang dapat dibuka sesuai dengan terdiri dari bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela, atau sarana lain yang dapat dibuka sesuai dengan

kebutuhan dan standar teknis yang berlaku;kebutuhan dan standar teknis yang berlaku;• setiap lantai gedung parkir kecuali pelataran parkir terbuka harus mempunyai sistem ventilasi alami permanen yang setiap lantai gedung parkir kecuali pelataran parkir terbuka harus mempunyai sistem ventilasi alami permanen yang

memadai;memadai;• ventilasi alami pada suatu ruangan dapat berasal dari kisi-kisi pada pintu dan jendela, bukaan permanen, pintu ventilasi ventilasi alami pada suatu ruangan dapat berasal dari kisi-kisi pada pintu dan jendela, bukaan permanen, pintu ventilasi

atau sarana lainnya dari ruangan yang bersebelahan;atau sarana lainnya dari ruangan yang bersebelahan;Ventilasi mekanik/buatan harus memenuhi ketentuan:Ventilasi mekanik/buatan harus memenuhi ketentuan:• harus diberikan jika ventilasi alami tidak dapat memenuhi syarat;harus diberikan jika ventilasi alami tidak dapat memenuhi syarat;• penempatan fan harus memungkinkan pelepasan udara keluar dan masuknya udara segar, atau sebaliknya;penempatan fan harus memungkinkan pelepasan udara keluar dan masuknya udara segar, atau sebaliknya;• harus bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni;harus bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni;• bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanik/buatan untuk pertukaran udara;bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanik/buatan untuk pertukaran udara;• gas buang mobil pada setiap lantai ruang parkir bawah tanah (basemen) tidak boleh mencemari udara bersih pada lantai gas buang mobil pada setiap lantai ruang parkir bawah tanah (basemen) tidak boleh mencemari udara bersih pada lantai

lainnya;lainnya;• harus memperhitungkan besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruang dalam bangunan harus memperhitungkan besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruang dalam bangunan

gedung.gedung.• mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi.mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi.• mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Sistem PenghawaanSistem PenghawaanSistem PenghawaanSistem Penghawaan

Page 26: PERSYARATAN KEANDALAN

1 26

• Kebutuhan pencahayaan disediakan melalui pencahayaan alami dan / atau pencahayaan buatan.Kebutuhan pencahayaan disediakan melalui pencahayaan alami dan / atau pencahayaan buatan.• Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan dan bangunan pelayan Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan dan bangunan pelayan

umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.• Setiap bangunan gedung harus mempunyai pencahayaan yang cukup sesuai dengan fungsinya, Setiap bangunan gedung harus mempunyai pencahayaan yang cukup sesuai dengan fungsinya,

yang dapat dipenuhi baik melalui pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan.yang dapat dipenuhi baik melalui pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan.Pencahayaan alami harus memenuhi ketentuan:Pencahayaan alami harus memenuhi ketentuan:• pemanfaatan pencahayaan alami harus diupayakan optimal;pemanfaatan pencahayaan alami harus diupayakan optimal;• kebutuhan pencahayaan alami disesuaikan dengan fungsi bangunan gedung dan fungsi masing-kebutuhan pencahayaan alami disesuaikan dengan fungsi bangunan gedung dan fungsi masing-

masing ruang di dalam bangunan gedung;masing ruang di dalam bangunan gedung;• bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, dan pendidikan harus mempunyai bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, dan pendidikan harus mempunyai

dinding dan/atau atap tembus cahaya buntuk kepentingan pencahayaan alami. Bukaan tersebut dinding dan/atau atap tembus cahaya buntuk kepentingan pencahayaan alami. Bukaan tersebut dapat ditutup dengan bahan yang tembus cahaya; dandapat ditutup dengan bahan yang tembus cahaya; dan

• silau sebagai akibat pencahayaan alami perlu dikendalikan agar tidak mengganggu tingkat silau sebagai akibat pencahayaan alami perlu dikendalikan agar tidak mengganggu tingkat iluminasi yang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dalam bangunan gedung.iluminasi yang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dalam bangunan gedung.

Sistem PencahayaanSistem PencahayaanSistem PencahayaanSistem Pencahayaan

Page 27: PERSYARATAN KEANDALAN

1 27

• Pencahayaan buatan harus dipilih secara fleksibel, efektif dan sesuai Pencahayaan buatan harus dipilih secara fleksibel, efektif dan sesuai dengan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dengan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dalam bangunan gedung, dengan mempertimbangkan efisiensi, dalam bangunan gedung, dengan mempertimbangkan efisiensi, penghematan energi yang digunakan, dan tidak menghasilkan penghematan energi yang digunakan, dan tidak menghasilkan ketidaknyamanan karena silau atau pantulan.ketidaknyamanan karena silau atau pantulan.

• Semua sistem pencahayaan, kecuali yang diperlukan untuk Semua sistem pencahayaan, kecuali yang diperlukan untuk pencahayaan darurat, harus dilengkapi dengan pengendali manual, pencahayaan darurat, harus dilengkapi dengan pengendali manual, dan/atau otomatis, serta ditempatkan pada tempat yang mudah dan/atau otomatis, serta ditempatkan pada tempat yang mudah dicapai/dibaca oleh pengguna ruang.dicapai/dibaca oleh pengguna ruang.

• Mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.Mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Sistem PencahayaanSistem PencahayaanSistem PencahayaanSistem Pencahayaan

Page 28: PERSYARATAN KEANDALAN

1 28

• Sistem sanitasi harus disediakan di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi Sistem sanitasi harus disediakan di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan / atau air limbah, kotoran dan sampah, kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan / atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.serta penyaluran air hujan.

• Sistem sanitasi pada bangunan gedung dan lingkungannya harus dipasang sehingga Sistem sanitasi pada bangunan gedung dan lingkungannya harus dipasang sehingga mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, tidak membahayakan serta tidak mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, tidak membahayakan serta tidak menggangu lingkungan sekitar.menggangu lingkungan sekitar.

• Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sistem plambing, yang meliputi sistem Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sistem plambing, yang meliputi sistem air bersih, sistem air kotor, air kotoran dan/atau air limbah, alat plambing yang memadai, air bersih, sistem air kotor, air kotoran dan/atau air limbah, alat plambing yang memadai, serta sistem pengolahan air limbah.serta sistem pengolahan air limbah.

• Sistem plambing harus direncanakan dan dipasang sedemikian rupa sehingga mudah Sistem plambing harus direncanakan dan dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dalam operasional dan pemeliharaannya, tidak mencemari lingkungan, serta dalam operasional dan pemeliharaannya, tidak mencemari lingkungan, serta diperhitungkan sesuai dengan fungsi bangunan gedung.diperhitungkan sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

• Ketentuan tatacara perencanaan dan pemasangan sistem plambing pada bangunan Ketentuan tatacara perencanaan dan pemasangan sistem plambing pada bangunan gedung mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.gedung mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Sistem SanitasiSistem SanitasiSistem SanitasiSistem Sanitasi

Page 29: PERSYARATAN KEANDALAN

1 29

• Setiap bangunan gedung dan pekarangannya harus dilengkapi dengan sistem saluran air hujan.Setiap bangunan gedung dan pekarangannya harus dilengkapi dengan sistem saluran air hujan.• Air hujan harus dialirkan ke sumur resapan dan dialirkan ke jaringanAir hujan harus dialirkan ke sumur resapan dan dialirkan ke jaringan• drainase kota sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk daerah tertentu.drainase kota sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk daerah tertentu.• Bila belum tersedia jaringan drainase kota ataupun sebab-sebab lain yang dapat diterima, maka Bila belum tersedia jaringan drainase kota ataupun sebab-sebab lain yang dapat diterima, maka

harus dilakukan cara-cara lain yang dibenarkan oleh instansi yang berwenang.harus dilakukan cara-cara lain yang dibenarkan oleh instansi yang berwenang.• Sistem saluran air hujan harus dipelihara untuk mencegah terjadinya endapan dan penyumbatan Sistem saluran air hujan harus dipelihara untuk mencegah terjadinya endapan dan penyumbatan

pada saluran.pada saluran.• Ketentuan tatacara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem saluran air hujan pada Ketentuan tatacara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem saluran air hujan pada

bangunan gedung mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.bangunan gedung mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.• Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan fasilitas penampungan dan/atau pengolahan Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan fasilitas penampungan dan/atau pengolahan

sampah yang memadai, sehingga tidak mengganggu keselamatan, kesehatan dan kenyamanan sampah yang memadai, sehingga tidak mengganggu keselamatan, kesehatan dan kenyamanan bagi penghuni, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.bagi penghuni, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

• Ketentuan tata cara perencanaan, pemasangan, dan pengelolaan fasilitas persampahan pada Ketentuan tata cara perencanaan, pemasangan, dan pengelolaan fasilitas persampahan pada bangunan gedung mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.bangunan gedung mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Sistem SanitasiSistem SanitasiSistem SanitasiSistem Sanitasi

Page 30: PERSYARATAN KEANDALAN

1 30

Penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak Penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Penggunaan bahan bangunan dalam pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung harus:Penggunaan bahan bangunan dalam pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung harus:• menjamin kesehatan, keselamatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif menjamin kesehatan, keselamatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan;terhadap lingkungan;• menjamin keandalan bangunan gedung sesuai umur layanan teknis yang direncanakan;menjamin keandalan bangunan gedung sesuai umur layanan teknis yang direncanakan;• menjamin ketahanan bahan bangunan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh cuaca, serangga perusak menjamin ketahanan bahan bangunan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh cuaca, serangga perusak

dan/atau jamur; dandan/atau jamur; dan• mewujudkan bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;mewujudkan bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;Pemanfaatan dan penggunaan bahan bangunan lokal dianjurkan sesuai dengan kebutuhan dan Pemanfaatan dan penggunaan bahan bangunan lokal dianjurkan sesuai dengan kebutuhan dan

memperhatikan kelestarian lingkungan.memperhatikan kelestarian lingkungan.Penggunaan bahan bangunan untuk fungsi dan klasifikasi bangunan gedung tertentu termasuk bahan Penggunaan bahan bangunan untuk fungsi dan klasifikasi bangunan gedung tertentu termasuk bahan

bangunan tahan api harus melalui pengujian.bangunan tahan api harus melalui pengujian.Bahan bangunan prefabrikasi harus dirancang sehingga memiliki sistem sambungan yang baik dan andal, Bahan bangunan prefabrikasi harus dirancang sehingga memiliki sistem sambungan yang baik dan andal,

serta mampu bertahan terhadap gaya angkat pada saat pemasangan.serta mampu bertahan terhadap gaya angkat pada saat pemasangan.Ketentuan mengenai penggunaan bahan bangunan mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.Ketentuan mengenai penggunaan bahan bangunan mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Penggunaan BahanPenggunaan BahanPenggunaan BahanPenggunaan Bahan

Page 31: PERSYARATAN KEANDALAN

KeselamatanKeselamatanKeselamatanKeselamatan

KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan

KenyamananKenyamanan

(Pasal 26)(Pasal 26)

KenyamananKenyamanan

(Pasal 26)(Pasal 26)

KemudahanKemudahanKemudahanKemudahan

Kenyamanan ruang Kenyamanan ruang gerak dan hubungan gerak dan hubungan

antar ruangantar ruang

Kenyamanan ruang Kenyamanan ruang gerak dan hubungan gerak dan hubungan

antar ruangantar ruang

Kondisi udaraKondisi udaraKondisi udaraKondisi udara

Tingkat kebisinganTingkat kebisinganTingkat kebisinganTingkat kebisingan

Kenyamanan Kenyamanan pandanganpandangan

Kenyamanan Kenyamanan pandanganpandangan

Tingkat getaranTingkat getaranTingkat getaranTingkat getaran

Persyaratan Teknis Keandalan Persyaratan Teknis Keandalan BGBG

Page 32: PERSYARATAN KEANDALAN

Ayat (2) : Kenyamanan ruang gerak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh dari dimensi ruang dan tata letak ruang yang memberikan kenyamanan bergerak dalam ruangan.

Page 33: PERSYARATAN KEANDALAN

Ayat (3). Kenyamanan hubungan antar ruang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh dari tata letak ruang dan sirkulasi antar ruang dalam bangunan gedung untuk terselenggaranya fungsi bangunan gedung.

Page 34: PERSYARATAN KEANDALAN

Ayat (4): Kenyamanan kondisi udara dalam ruang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh dari temperatur dan kelembaban di dalam ruang untuk terselenggaranya fungsi bangunan gedung.

Page 35: PERSYARATAN KEANDALAN

Ayat (5): Kenyamanan pandangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan kondisi dimana hak pribadi orang dalam melaksanakan kegiatan di dalam bangunan gedungnya tidak terganggu dari bangunan gedung lain di sekitarnya.

Page 36: PERSYARATAN KEANDALAN

Ayat (6) Kenyamanan tingkat getaran dan kebisingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tingkat kenyamanan yang ditentukan oleh suatu keadaan yang tidak mengakibatkan pengguna dan fungsi bangunan gedung terganggu oleh getaran dan / atau kebisingan yang timbul baik dari dalam bangunan gedung maupun lingkungannya.

Page 37: PERSYARATAN KEANDALAN

1 37

PERSYARATAN – PERSYARATAN – KEMUDAHANKEMUDAHANPERSYARATAN – PERSYARATAN – KEMUDAHANKEMUDAHAN

PERSYARATAN KEMUDAHAN PERSYARATAN KEMUDAHAN SEBAGAIMANA DIMAKSUDSEBAGAIMANA DIMAKSUD ::

KEMUDAHAN HUBUNGAN KE, DARI KEMUDAHAN HUBUNGAN KE, DARI DAN DI DALAM BANGUNAN: FASILITAS DAN DI DALAM BANGUNAN: FASILITAS & AKSESIBILITAS YG MUDAH, AMAN & AKSESIBILITAS YG MUDAH, AMAN DAN NYAMAN TERMASUK BAGI DAN NYAMAN TERMASUK BAGI PENYANDANG CACAT DAN LANJUT PENYANDANG CACAT DAN LANJUT USIAUSIA

KELENGKAPAN PRASARANA & KELENGKAPAN PRASARANA & SARANA: RUANG IBADAH, RUANG SARANA: RUANG IBADAH, RUANG GANTI, RUANGAN BAYI, TOILET, GANTI, RUANGAN BAYI, TOILET, TEMPAT PARKIR, TEMPAT SAMPAH, TEMPAT PARKIR, TEMPAT SAMPAH, FASILITAS KOMUNIKASI DAN FASILITAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI INFORMASI

PERSYARATAN KEMUDAHAN PERSYARATAN KEMUDAHAN SEBAGAIMANA DIMAKSUDSEBAGAIMANA DIMAKSUD ::

KEMUDAHAN HUBUNGAN KE, DARI KEMUDAHAN HUBUNGAN KE, DARI DAN DI DALAM BANGUNAN: FASILITAS DAN DI DALAM BANGUNAN: FASILITAS & AKSESIBILITAS YG MUDAH, AMAN & AKSESIBILITAS YG MUDAH, AMAN DAN NYAMAN TERMASUK BAGI DAN NYAMAN TERMASUK BAGI PENYANDANG CACAT DAN LANJUT PENYANDANG CACAT DAN LANJUT USIAUSIA

KELENGKAPAN PRASARANA & KELENGKAPAN PRASARANA & SARANA: RUANG IBADAH, RUANG SARANA: RUANG IBADAH, RUANG GANTI, RUANGAN BAYI, TOILET, GANTI, RUANGAN BAYI, TOILET, TEMPAT PARKIR, TEMPAT SAMPAH, TEMPAT PARKIR, TEMPAT SAMPAH, FASILITAS KOMUNIKASI DAN FASILITAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI INFORMASI

Page 38: PERSYARATAN KEANDALAN

1 38

Kemudahan hubungan horizontal Kemudahan hubungan horizontal antar ruang dalam bangunan gedungantar ruang dalam bangunan gedung sebagaimana merupakan keharusansebagaimana merupakan keharusan BANGUNAN GEDUNG UNTUK BANGUNAN GEDUNG UNTUK MENYEDIAKAN PINTU DAN / ATAU MENYEDIAKAN PINTU DAN / ATAU KORIDOR ANTAR RUANG KORIDOR ANTAR RUANG

Penyediaan mengenai jumlah, ukuran Penyediaan mengenai jumlah, ukuran dan konstruksi teknis pintu dan dan konstruksi teknis pintu dan koridorkoridor DISESUAIAKAN DENGAN DISESUAIAKAN DENGAN FUNGSI RUANG BANGUNAN GEDUNGFUNGSI RUANG BANGUNAN GEDUNG

HARUS MENYEDIAKAN AKSES MASUK / HARUS MENYEDIAKAN AKSES MASUK / KELUAR UTAMA YG MEMADAI SESUAI KELUAR UTAMA YG MEMADAI SESUAI DENGAN FUNGSINYA DENGAN FUNGSINYA

Arah bukaan daun pintu dalam suatu Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkanruangan dipertimbangkan BERDASARKAN FUNGSI RUANG DAN BERDASARKAN FUNGSI RUANG DAN ASPEK KESELAMATAN ASPEK KESELAMATAN

Kemudahan hubungan horizontal Kemudahan hubungan horizontal antar ruang dalam bangunan gedungantar ruang dalam bangunan gedung sebagaimana merupakan keharusansebagaimana merupakan keharusan BANGUNAN GEDUNG UNTUK BANGUNAN GEDUNG UNTUK MENYEDIAKAN PINTU DAN / ATAU MENYEDIAKAN PINTU DAN / ATAU KORIDOR ANTAR RUANG KORIDOR ANTAR RUANG

Penyediaan mengenai jumlah, ukuran Penyediaan mengenai jumlah, ukuran dan konstruksi teknis pintu dan dan konstruksi teknis pintu dan koridorkoridor DISESUAIAKAN DENGAN DISESUAIAKAN DENGAN FUNGSI RUANG BANGUNAN GEDUNGFUNGSI RUANG BANGUNAN GEDUNG

HARUS MENYEDIAKAN AKSES MASUK / HARUS MENYEDIAKAN AKSES MASUK / KELUAR UTAMA YG MEMADAI SESUAI KELUAR UTAMA YG MEMADAI SESUAI DENGAN FUNGSINYA DENGAN FUNGSINYA

Arah bukaan daun pintu dalam suatu Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkanruangan dipertimbangkan BERDASARKAN FUNGSI RUANG DAN BERDASARKAN FUNGSI RUANG DAN ASPEK KESELAMATAN ASPEK KESELAMATAN

KETENTUAN MENGENAI KETENTUAN MENGENAI HUBUNGAN KE, DARI, DI HUBUNGAN KE, DARI, DI DALAM BANGUNANDALAM BANGUNAN

KETENTUAN MENGENAI KETENTUAN MENGENAI HUBUNGAN KE, DARI, DI HUBUNGAN KE, DARI, DI DALAM BANGUNANDALAM BANGUNAN

Page 39: PERSYARATAN KEANDALAN

Kemudahan hubungan vertical Kemudahan hubungan vertical dalam bangunan gedung termasuk, dalam bangunan gedung termasuk, saranasarana TRANSFORMASI VERTIKAL TRANSFORMASI VERTIKAL berupaberupa penyediaan tangga, ram, penyediaan tangga, ram, dan sejenisnya serta lift dan / atau dan sejenisnya serta lift dan / atau tangga berjalandalam bangunan tangga berjalandalam bangunan gedung denganmempertimbangkan gedung denganmempertimbangkan kemudahan, keamanan, kemudahan, keamanan, keselamatan, dan keselamatan, dan kesehatanpengguna.kesehatanpengguna.

BANGUNAN GEDUNG DENGAN JMLH BANGUNAN GEDUNG DENGAN JMLH LANTAI LEBIH DARI 5 HARUS LANTAI LEBIH DARI 5 HARUS DILENGKAPI DG SARANA DILENGKAPI DG SARANA TRANSPORTASI VERTIKAL (LIF) YG TRANSPORTASI VERTIKAL (LIF) YG DIPASANG SESUAI KEBUTUHAN DAN DIPASANG SESUAI KEBUTUHAN DAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG.FUNGSI BANGUNAN GEDUNG.

Kemudahan hubungan vertical Kemudahan hubungan vertical dalam bangunan gedung termasuk, dalam bangunan gedung termasuk, saranasarana TRANSFORMASI VERTIKAL TRANSFORMASI VERTIKAL berupaberupa penyediaan tangga, ram, penyediaan tangga, ram, dan sejenisnya serta lift dan / atau dan sejenisnya serta lift dan / atau tangga berjalandalam bangunan tangga berjalandalam bangunan gedung denganmempertimbangkan gedung denganmempertimbangkan kemudahan, keamanan, kemudahan, keamanan, keselamatan, dan keselamatan, dan kesehatanpengguna.kesehatanpengguna.

BANGUNAN GEDUNG DENGAN JMLH BANGUNAN GEDUNG DENGAN JMLH LANTAI LEBIH DARI 5 HARUS LANTAI LEBIH DARI 5 HARUS DILENGKAPI DG SARANA DILENGKAPI DG SARANA TRANSPORTASI VERTIKAL (LIF) YG TRANSPORTASI VERTIKAL (LIF) YG DIPASANG SESUAI KEBUTUHAN DAN DIPASANG SESUAI KEBUTUHAN DAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG.FUNGSI BANGUNAN GEDUNG.

Page 40: PERSYARATAN KEANDALAN

AKSES EVAKUASI DALAM KEADAAN DARURAT • PENYEDIAAN AKSES EVAKUASI HRS DAPAT DICAPAI DG

MUDAH & DILENGKAPI DG PETUNJUK ARAH YG JELAS • PENYEDIAAN SARANA JALAN KELUAR, TANDA ARAH &

SISTEM PERINGATAN BAHAYA DISESUAIAKAN DG FUNGSI, KLASIFIKASI, JUMLAH DAN KONDISI PENGGUNA BANGUNAN GEDUNG SERTA JARAK PENCAPAIAN KETEMPAT YG AMAN

• SARANA JALAN KELUAR YG MELIPUTI PENCAPAIAN KE AKSES EKSIT, EKSIT & PELEPASAN EKSIT HARUS DILENGKAPI DG TANDA ARAH YG MUDAH DIBACA & JELAS

• PEMILIHAN JENIS, JUMLAH & LETAK SISTEM PERINGATAN BAHAYA DLM BANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG & MENGACU PD STANDAR TEKNIS YG BERLAKU

• KETENTUAN LEBIH LANJUT TENTANG PERANCANGAN, PEMASANGAN & PEMELIHARAAN SARANA JALAN KELUAR, TANDA ARAH & SISTEM PERINGATAN BAHAYA MENGIKUTI PEDOMAN & STANDAR TEKNIS YG BERLAKU

Page 41: PERSYARATAN KEANDALAN

FASILITAS & AKSESIBILITAS

SEBAGAIMANA DIMAKSUD MELIPUTI :

TOILET, TEMPAT PARKIR, TELEPON UMUM, RAMP,

JALUR PEMANDU & RAMBU PENANDA BAGI

PENYANDANG CACAT

PENYEDIAAN FASILITAS & AKSESIBILITAS BAGI

PENYANDANG CACAT DAN LANJUT

USIA

Page 42: PERSYARATAN KEANDALAN

PENUTUP

• SEMUA PRASARANA & SARANA DLM BANGUNAN GEDUNG HARUS SELALU DIPELIHARA & DIRAWAT AGAR SELALU LAIK FUNGSI

• KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI JENIS, JUMLAH, UKURAN & PENEMPATAN PRASARANA & SARANA BANGUNAN GEDUNG MENGIKUTI KETENTUAN DLM PEDOMAN & STANDAR TEKNIS YG BERLAKU.

Page 43: PERSYARATAN KEANDALAN

persyaratan keandalan teknis adalah untuk menjamin keselamatan pemilik dan pengguna bangunan, serta masyarakat

lingkungan di sekitarnya

Page 44: PERSYARATAN KEANDALAN

Terima Kasih