Upload
dinhdiep
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERSEPSI GURU PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF
TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
DI SMK SE KAB. REMBANG
Skripsi
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Heriyanto
NIM : 5201404008
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin S1
Jurusan : Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
ABSTRAK
Heriyanto. 2011. “Persepsi Guru Program Keahlian Mekanik Otomotif terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMK se Kab. Rembang”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sampai sejauh mana
persepsi guru program keahlian mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP). (2) Kendala apa yang dihadapi guru program mekanik
otomotif dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru Program Keahlian
Mekanik Otomotif SMK se-Kabupaten Rembang. Populasi ini berjumlah 50
orang. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 30. Sampel ini diambil dengan
pertimbangan bahwa dari 50 guru diambil 20 guru sebagai uji coba instrumen,
sehingga 30 guru sisanya sebagai sampel.
Penelitin menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data yang
digunakan angket, dokumentasi. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk
mendiskripsikan Persepsi Guru Program Keahlian Mekanik Otomotif Terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMK se Kab. Rembang.
Berdasarkan analisis diskriptif persentase Persepsi Guru Program
Keahlian Mekanik Otomotif Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori baik dengan persentase 73.95%. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru, kendala-kendala yang dihadapi guru program
mekanik otomotif dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yaitu: (1) Penjabaran materi pelajaran dalam pengembangan kompetensi
dan uji kelayakan membutuhkan biaya dan waktu yang cukup, tidak semua guru
yang mengajar pernah mengikuti pelatihan atau seminar tentang KTSP sehingga
pemahaman guru tentang KTSP belum terlalu mendalam. (2) Masih ada sebagian
siswa yang masih mengharapkan pemberitahuan langsung atau transfer ilmu dari
guru tanpa mau berusaha secara mandiri untuk mengembangkan potensi yang
mereka miliki. (3) Buku paket dan modul yang masih minim. (4) Masih ada
sebagian siswa yang kurang memiliki kesadaran untuk mempergunakan waktu di
luar. (5) Sebagian siswa cenderung hanya mengikuti pekerjaan temannya, siswa
kurang mampu mengembangkan life skill dalam mengaplikasikan pengetahuan
yang dimilikinya, serta jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas sehingga guru
memerlukan waktu dan tenaga yang cukup untuk melakukan penilaian kepada
siswa satu persatu berdasarkan beberapa aspek penilaian.
ii
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2011
Heriyanto
NIM. 5201404008
iii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diajukan oleh:
Nama : Heriyanto
NIM : 5201404008
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
Judul : Persepsi Guru Program Keahlian Mekanik Otomotif terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di SMK Se
Kab. Rembang.
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Prndidikan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Ketua : Drs. Wirawan Sumbodo, MT ( )
NIP. 196601051990021002
Sekretaris : Wahyudi, S.Pd, M.Eng ( )
NIP. 198003192005011001
Dosen Penguji
Pembimbing 1 : Dr. M. Khumaedi ( )
NIP. 196209131991021001
Pembimbing 2 : Drs. Sunyoto, M.Si ( )
NIP. 19651151991021001
Penguji Utama : Drs. Boenasir,M.Pd ( )
NIP. 194903051976031001
Penguji Pendamping 1 : Dr. M. Khumaedi ( )
NIP. 196209131991021001
Penguji Pendamping 2 : Drs. Sunyoto, M.Si ( )
NIP. 19651151991021001
Ditetapkan di semarang
Tanggal 8 September 2011
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Teknik
Drs. Abdurrahman, M.Pd
NIP. 196009031985031002
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
• Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al Insyiraah:
5-6 )
• Seluruh manusia akan binasa, kecuali orang yang berilmu. Orang yang
berilmu akan binasa kecuali yang mengamalkan ilmunya. Dan orang
yang mengamalkan ilmunya akan binasa kecuali yang ikhlas.” (Imam Al
ghazali)
• Kebahagiaan kedua orang tuaku dan kebersamaan dengan keduanya
adalah segala-galanya untukku
Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
• Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas kasih
sayang, dukungan, dan doanya yang tanpa lelah.
• Adik - adikku dan semua keponakanku tercinta,
terimakasih atas do’a dan motivasinya.
• Teman–teman, PTM angkatan 2004.
• Almamater.
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Peneliti berhasil dalam
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Persepsi Guru Program Keahlian Mekanik
Otomotif Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di SMK Se
Kab. Rembang”.
Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Peneliti
menyadari sepenuhnya bahwa selesai dan tersusunnya skripsi ini bukan
merupakan satu hasil dari usaha segelintir orang, karena setiap keberhasilan
manusia tidak akan pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena itu dengan
segala kekurangan dan ketidakmampuan yang ada pada Peneliti, ijinkanlah
Peneliti pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas
kepada :
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Abdurrahman, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik UNNES.
3. Drs. Wirawan Sumbodo, MT, Ketua Jurusan Teknik Mesin UNNES.
4. Dr. M. Khumaedi, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada Peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Sunyoto, M.Si, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada Peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
vi
vii
6. Drs. Boenasir,M.Pd Penguji skripsi yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada Peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
7. Teman-temanku PTM angkatan 2004 terima kasih atas bantuannya selama ini.
Peneliti berharap bahwa penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi Peneliti
pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi sangat Peneliti harapkan.
Semarang, Agustus 2011
Peneliti
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
PERNYATAAN ........................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Pembatasan masalah ................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
D. Tujuan ........................................................................................ 4
E. Manfaat ...................................................................................... 4
F. Penegasan Istilah ........................................................................ 4
G. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................... 7
viii
ix
1. Persepsi ................................................................................ 7
a. Tinjauan Tentang Persepsi ............................................. 7
2. Kurikulum ............................................................................ 10
a. Pengertian Kurikulum ...................................................... 10
b. Fungsi Kurikulum ................................................................. 11
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2006) ..... 13
a. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) ........................................................................... 14
b. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau
Kurikulum 2006 .................................................................... 14
c. Kebijaksanaan Pemberlakuan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 .............. 15
d. Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) ........................................................................... 16
4. Pemahaman Guru.................................................................. 16
a. Memahami Landasan pendidikan ..................................... 17
b. Memahami Wawasan Pendidikan ......................................... 17
c. Menguasai Materi Pelajaran .................................................. 18
d. Menguasai Pengelolaan Pembelajaran .................................. 19
e. Menguasai Evaluasi Pembelajaran ........................................ 19
f. Memiliki Kepribadian, Wawasan Profesi dan
Pengembangan ................................................................ 19
5. Acuan Operasional Penyusunan KTSP .................................. 20
ix
x
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. ............. 20
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik. ................................................................... 20
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan. ..................................................................... 20
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.................... 20
e. Tuntutan dunia kerja. ...................................................... 21
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni. ................................................................................ 21
g. Agama. ........................................................................... 21
h. Dinamika perkembangan global. ..................................... 21
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. ................ 21
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. ................... 22
k. Kesetaraan Jender. .......................................................... 22
l. Karakteristik satuan pendidikan....................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ....................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 24
1. Populasi Penelitian ................................................................ 24
2. Sampel Penelitian ................................................................. 24
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 25
D. Pengumpulan Data ...................................................................... 25
x
xi
1. Dokumentasi ......................................................................... 25
2. Kuesioner atau Angket .......................................................... 26
E. Instrument Penelitian .................................................................. 26
1. Validitas .............................................................................. 27
2. Reliabilitas ............................................................................ 29
F. Metode Analisis Data ................................................................. 31
1. Melakukan tabulasi data. ....................................................... 31
2. Melakukan perhitungan frekuensi ......................................... 31
3. Melakukan Analisis Diskriptif Prosentase ............................. 31
4. Melakukan analisis data penelitian ........................................ 32
BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 33
1. Analisis Deskriptif ................................................................ 33
B. Pembahasan ................................................................................ 41
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 44
B. Saran.......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi Angket ............................................................................ 27
Tabel 2. Hasil Uji Coba Validitas Angket ................................................... 28
Tabel 3. Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket ............................................... 30
Tabel 4. Kriteria Deskriptif Presentase ........................................................ 32
Tabel 5. Kriteria Deskripsi Persentase Variabel Persepsi Guru .................... 33
Tabel 6. Rangkuman Analisis Deskriptif Prosentase Variabel Persepsi
Guru ............................................................................................. 34
Tabel 7. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Per Komponen
Variabel Persepsi Guru ................................................................. 35
Tabel 8. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Pemahaman Variabel Persepsi Guru .............................................. 36
Tabel 9. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Pengembangan Variabel Persepsi Guru ......................................... 37
Tabel 10. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Perancangan Variabel Persepsi Guru ............................................. 39
Tabel 11. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Evaluasi Variabel Persepsi Guru ................................................... 40
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Grafik Variabel Persepsi Guru .................................................... 35
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Lampiran 2. Tabel Perhitungan Validitas Angket Persepsi Guru
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Guru
Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi Guru
Lampiran 5. Tabel Hasil Penelitian Variabel Persepsi Guru
Lampiran 6. Tabel Analisis Diskriptif Prosentase Variabel Persepsi Guru
Lampiran 7. Tabel Analisis Diskriptif Prosentase Variabel Persepsi Guru
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam
ekonomi yang kompetitif. Secara umum terbukti bahwa semakin
berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini
dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila
dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas yang dimiliki
seseorang tersebut dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari
pendidikan. Atas dasar itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh
pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup, inilah sebenarnya
arah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di Indonesia
akhir-akhir ini.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama
pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin
banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara
untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya
keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya
sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan
nasional.
Penyelenggaraan pendidikan nasional selama ini, telah mengalami
banyak perubahan, terutama pada kurikulum. Perubahan tersebut diantaranya
1
2
diterbitkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
pengganti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2006.
Kurikulum itu mengacu pada kemampuan setiap peserta didik supaya benar-
benar dapat diuji setelah menuntaskan pendidikannya ditingkat tertentu.
KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan,
potensi dan karakteristik daerah serta sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik. KTSP adalah ide tentang pengembangan kurikulum yang
diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah
dan satuan pendidikan.
KTSP sangat menuntut kesiapan guru dan sekolah dalam menangani
kurikulum tersebut. Dalam hal ini sebaik apapun sebuah kurikulum, jika tidak
didukung oleh kesiapan guru dan sekolah maka semua itu akan sia-sia.
Padahal sosialisasi KTSP belum merata keseluruh guru, sehingga banyak
guru yang masih belum memahami dengan baik apa dan bagaimana cara
mengimplementasikan KTSP, sehingga hasilnya masih sangat diragukan.
Berkaitan dengan kenyataan tersebut seharusnya sebelum KTSP
dilaksanakan, harus ditingkatkan dulu kesiapan guru dan sekolah dalam
melaksanakan KTSP.
Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari berbagai pihak,
kenyataannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah
dilaksanakan diberbagai satuan pendidikan (sekolah), seluruh SMK se kab.
Rembang sampai saat ini sudah dilaksanakan secara keseluruhan. Akan tetapi
3
kenyataan yang terjadi di lapangan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) terlaksana hanya sebagai formalitas atas kurikulum yang
diberlakukan. Hampir setiap guru belum tahu pasti akan kurikulum tersebut
baik mengenai konsep dasar kurikulum, prinsip serta tujuannya.
Oleh karena itu peneliti merasa perlu meneliti guru program keahlian
mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di
SMK se kab. Rembang. Alasan memilih judul ini dikarenakan kurangnya
pemahaman guru tentang kurikulum tersebut. Pemahaman guru sangat
berpengaruh pada jalanya proses belajar mengajar. Kesemuanya itu sangat
menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas, proses pembelajaran yang baik dan keberhasilan peserta didik.
Untuk Memghindari kesalahan pemahaman dalam penelitian ini,
maka penulis memberi batasan masalah yaitu mengenai persepsi guru
program keahlian teknik mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) di SMK se kab. Rembang. Subjek penelitian ini adalah
guru program keahlian mekanik otomotif di SMK se kab. Rembang.
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka
penulis member batasan masalah yaitu tentang persepsi Guru Program
Keahlian Otomotif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
di SMK se KAB. Rembang.
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut:
Sampai sejauh mana persepsi guru program keahlian mekanik
otomotif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :
Sejauh mana Persepsi guru program keahlian mekanik otomatif
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)) khususnya.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Memberikan masukan kepada guru pengajar dalam melaksanakan
kurikulim tingkat satuan pendidikan yaitu mencakup penyusunan silabus,
RPP serta penilaian kepada peserta didik.
2. Bagi intitusi penelitian ini dapat mengetahui sejuh mana pemahaman
guru mengenai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
F. Penegasan Istilah
Untuk mempertegas makna yang terkandung dalam judul skripsi dengan
jelas dan menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian
PERSEPSI GURU PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF
TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
DI SMK SE KAB. REMBANG
5
Maka penulis perlu memberikan penjelasan terhadap istilah yang
digunakan dalam judul penelitian. Berikut akan dijelaskan batasan-batasan
beberapa istilah yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Persepsi
Menurut Walgito (1992: 70) persepsi merupakan proses penafsiran,
pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diinderanya
sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang
menyatu dalam diri individu. Jadi dapat disimpulkan persepsi adalah
proses penafsiran seorang mengenai beberapa hal dan memberi tanggapan
suatu serapan.
2. Guru Program Keahlian Mekanik Otomotif
Guru SMK adalah orang dewasa yang pekerjaannya (mata
pencahariannya) mengajar. Dalam hal ini seorang tersebut mengajar anak
didik yang duduk pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dengan program keahlian mekanik otomotif.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus (BSNP, 2006: 6)
4. SMK se kab. Rembang
SMK se-Kabupaten Rembang adalah seluruh SMK yang tempatnya di
kabupaten Rembang. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
6
program keahlian mekanik otomotif berjumlah 5 buah SMK terdiri dari 2
SMK Negeri (SMK Negeri 1 Rembang, SMK Negeri 1 Sedan) dan 3 SMK
Swasta (SMK Muhammdadiyah Rembang, SMK NU Lasem dan SMK Al
Mubarok Rembang).
G. Sistematika Skripsi
Skripsi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu bagian awal, isi, dan akhir
skripsi. Pada bagian awal berisi judul, abstrak, pengesahan, motto,
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.
Bagian isi terdiri dari 5 bab. Bab I mengungkap alasan latar belakang
masalah, permasalahan, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika skripsi. Bab II berisi tentang kajian teori. Bab III
tentang metode penelitian, bab ini berisi mengenai populasi penelitian,
sampel penelitian, variable penelitian, instrument penelitian, ujicoba
instrument, serta analisis data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian mengungkap data deskriptif dan analisis data,
sedangkan pembahasan mengungkap secara lebih mendalam gejala-gejala
yang terjadi dari hasil penelitian. Bab V berisi simpulan dari hasil penelitian
dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian. Bagian akhir skripsi
berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran penelitian.
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
1. Persepsi
a. Tinjauan Tentang Persepsi
Menurut Walgito (1992: 70) persepsi merupakan proses
penafsiran, pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus
yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan respon yang menyatu dalam diri individu. Jadi dapat
disimpulkan persepsi adalah proses penafsiran seorang mengenai
beberapa hal dan memberi tanggapan suatu serapan. Berkaitan dengan
faktor yang berperan dalam persepsi data dikemukakan adanya
beberapa faktor antara lain:
1. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari individu yang mempersepsi,
tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan.
Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera (reseptor) merupakan alat penerima stimulus.
Disamping itu juga ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,
7
8
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan
respon diperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian
Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian juga
merupakan pemusatan/konsentrasi dari seluruh aktivias individu
yang ditunjukkan pada sekumpulan objek.
Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera
(reseptor). Proses ini merupakan proses fisik. Stimulus yang diterima
oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini
merupakan proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak
sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat,
apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses ini merupakan proses
psikologis. Proses ini adalah proses terakhir dari persepsi dan
merupakan persepsi yang sebenarnya.
Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu
dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan
mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu
yang bersangkutan. Secara skematis hal tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut:
9
St St
St St
Respon
Fi Fi
Fi Fi
Keterangan:
St = Stimulus (faktor luar)
Fi = Faktor intern (faktor dalam, termasuk perhatian)
Sp = Struktur pribadi individu
(Walgito, 1992: 72)
Skema tersebut memberikan gambaran bahwa individu
menerima bermacam-macam stimulus yang datang dari lingkungan.
Tidak semua stimulus diperhatikan atau diberi respon. Individu
mengadakan seleksi terhadap stimulus yang mengenainya, perannya
perhatian. Sehingga individu menyadari dan memberikan respon
sebagai reaksi terhadap stimulus. Skema tersebut dapat dilanjutka
sebagai berikut:
L – S – O – R – L
Keterangan:
L = lingkungan
S = Stimulus
O = Organisme/individu
R = Respon atau reaksi
(Walgito, 1992: 72)
SP
10
Menurut Walgito (1992: 54-55) faktor internal yang
mempengaruhi persepsi yaitu individu, sedang faktor eksternal adalah
stimulus dan lingkungan. Kedua faktor itu saling berinteraksi dalam
individu mengadakan persepsi. Agar stimulus dapat dipersepsi, maka
stimulus harus cukup kuat, stimulus mempunyai kekuatan yang
minimal tetapi sudah dapat menimbulkan kesadaran, sudah dapat
dipersepi oleh individu. Kejelasn stimulus juga dapat berpengaruh pada
persepsi.
Oleh karena itu maksud dari kejelasan dan kekuatan objek dari
penelitian ini adalah KTSP. Apabila guru mempersiapkan KTSP positif
maka akan positif pula sikapnya. Untuk itu, apabila persepsi ini
dikaitkan terhadap KTSP maka persepsi terhadap KTSP diartikan
sebagai proses penafsiran, pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap KTSP sehingga merupakan sesuatu yang berarti merupakan
respon yang menyatu dalam diri individu (guru otomotif).
2. Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan
berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistematis atas dasar norma-
norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai tujuan.
11
Dalam undan-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989
Bab I pasal 1 disebutkan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar".
Kurikulum adalah seperangkat mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan
kegiatan pembelajaraan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
degan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh karena iti kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah (Soehendro, 2006: 3).
b. Fungsi Kurikulum
Menurut Hendyat Soetopo dan Soemanto dalam M. Joko Susilo
(2007: 83) bahwa fungsi Kurikulum adalah:
1) Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan. Maksudnya
bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha-usaha untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah
yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.
2) Fungsi kurikulum bagi anak. Maksudnya kurikulum sebagai
organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah
satu konsumsi bagi pendidikan mereka.
12
3) Fungsi kurikulum bagi guru. Ada tiga macam yaitu 1) sebagai
pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman
belajar bagi anak didik, 2) sebagai pedoman untuk mengadakan
evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap
sejumlah pengalaman yang diberikan, 3) sebagai pedoman dalam
mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran.
4) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah. Dalam
arti: 1) sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu
memperbaiki situasi belajar, b) sebagai pedoman dalam
melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk
menunjang situasi belajar anak kearah lebih baik, c) sebagai
pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan
bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi belajar.
5) Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksudnya orang tua dapat
turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-
putrinya.
6) Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkatan diatasnya. Ada dua
jenis berkaitan dengan fungsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan
proses pendidikan dan penyiapan tenaga guru.
7) Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
Sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dilakukan dalam fungsi
ini yaitu pemakai lulusan ikut memberikan bantuan guna
13
memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan
kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat. Dan ikut memberikan
kritik /saran yang membangun dalam rangka menyempurnakan
program pendidikan di sekolah agar bisa lebih serasi dengan
kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2006)
Kurikulum 2006 atau sering juga disebut Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (Soehendro,
2006: 5), sehingga dapat dikatakan bahwa KTSP adalah sebuah kurikulum
yang dibuat oleh sekolah dan dilaksanakan oleh sekolah itu sendiri. KTSP
sebagai salah satu produk yang diluncurkan pemerintah, adalah salah satu
perangkat/sarana untuk mencapai kualitas pendidikan terbaik untuk bangsa
ini. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dalam rangka
memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan
peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan.
a. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Karakteristik KTSP atau kurikulum 2006 dapat diketahui antara
lain, bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan
kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar,
14
profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. Maka
dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut:
pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan,
partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang
demokratis dan profesional, serta team kerja yang kompak dan
transparan ( Mulyasa, 2006: 29).
b. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau Kurikulum 2006
Mulyasa (2006: 22) mengemukakan secara umum tujuan
diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya kurikulum adalah untuk:
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2) Meningkatkan keperdulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3) Meningkatkan kompetisi yang sehat antara satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
c. Kebijaksanaan Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) atau Kurikulum 2006
Kepala Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional Diah
Harianti mengatakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
15
yang digunakan saat ini tidak berlaku lagi sebab Menteri Pendidikan
Nasional telah menerbitkan Peraturan Nomor 22 dan 33 tahun 2006
tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk tingkat dasar
dan menengah.
Dengan peraturan tersebut Kepala Puskur memaparkan, setiap
satuan pendidikan atau sekolah dapat memuat kurikulum sesuai dengan
ciri khas, keunggulan, keunikan masing-masing Standar kompetensi
lulusan ini memberikan kerangka dasar bagi kurikulum di satuan
pendidikan.
Isi kurikulum yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ini tidak berbeda jauh dengan KBK, kecuali
pelaksanaannya. Pedoman yang ditetapkan pada KBK mencakup
standar kompetensi, Kompetensi dasar, Materi pokok, indikator,
sedangkan kurikulum baru ini hanya mencakup standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Untuk materi pokok dan indikator diserahkan pada
guru. Implementasi dari standar isi dilakukan secara bertahap mulai
tahun ajaran 2006/2007 sampai 2009. diharapkan pada tahun ajaran
2009/2010 semua satuan pendidikan telah menerapkannya.
d. Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
16
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan , tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiyayaan dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu standar isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulus (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum. (BSNP, 2006: 1-24)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
(UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan undang undang nomor 19
Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Sl dan
SKL serta pedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
4. Pemahaman Guru
Benjamin Bloom (Taxonomy of Edukation Objective) dalam
Nasution (2003: 49) menyatakan bahwa memahami, yakni menafsirkan
sesuatu, menterjemahkannya dengan kata-kata sendiri, mengambil
kesimpulan berdasarkan apa yang diketahui, menduga akibat sesuatu
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan sebagainya.
a. Memahami Landasan pendidikan
Landasan pendidikan yang perlu diketahui dan dipahami guru
adalah: a) landasan filosofis dengan pengupasan makna atau hakikat
17
pendidikan yang berusaha menelaah secara mendalam, b) landasan
sosiologis perlu dipahami guru, karena landasan ini menjelaskan bahwa
kegiatan pendidikan merupakan proses interaksi antara dua individu
atau lebih, bahkan antara generasi yang berbeda, c) ladasan kultural,
kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia akan selalu terkait baik
langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan terutama proses
pembelajaran, d) landasan psikolgis, pemahaman peserta didik terhadap
materi materi bahan ajar yang disampaikan guru berkaitan erat dengan
aspek kejiwaan, e) landasan ilmiah dan teknologis, bahan ajar dan
produk pendidikan juga dipengaruhi oleh cara penginderaan terhadap
fakta, penalaran, termasuk juga intuisi. Kesemuanya dikaji secara
ilmiah dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi (Puskur,
Balitbang depdiknas, 2002).
b. Memahami Wawasan Pendidikan
Pemahaman guru tentang wawasan pendidikan, yaitu: a)
memahami asas-asas pendidikan, b) memahami aliran-aliran pendidikan
secara garis besar, c) memahami teori belajar, d) memahami
perkembangan peserta didik, e) memahami tujuan pendidikan nasional,
f) kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
Memahami asas-asas pendidikan, asas pendidikan di Indonesia
yaitu a) Asas Tut Wuri Handayani, asas ini merupakan semboyan dari
depdiknas yang diadopsi dari pendapat Ki Hajar Dewantara, b) Asas
Belajar Sepanjang Hayat, makna pendidikan seumur hidup harus
18
ditanamkan kepada peserta didik. Pembelajaran disekolah seyogyanya
mengembangkan sekurang-kurangnya dua misi, yaitu membelajarkan
siswa secara aktif, kreatif, efisien, dan aktif secara menyenangkan dan
serentak, dengan hal tersebut guru harus meningkatkan kemauan dan
kemampuan belajar di sepanjang umurnya, c) Asas Kemandirian dalam
belajar, pembelajaran disekolah guru perlu sedini mungkin
mengembangkan kemandirian dalam belajar peserta didik, dengan
menghindari campur tangan yang berlebihan dari guru, tetapi guru
harus siap manakala bimbingannya diperlukan peserta didik.
c. Menguasai Materi Pelajaran
Menguasai materi pembelajaran (materi bahan ajar) yang ada di
dalam kurikulum merupakan hal yang mutlak yang tidak bisa ditawar
lagi bagi seorang guru. Di samping itu, guru perlu mengembangkan
pengetahuaannya agar tidak ketinggalan zaman. Sumber yang dapat
dipakai antara lain buku teks, buku kurikulum, televisi, radio, jurnal,
hasil penelitian, penelitian berkala (majalah, tabloid, Koran, dan
sebagainya), dokumen Negara, internet, dan sebagainya.
d. Menguasai Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran meliputi: a) mengidentifikasi
karakteristik siswa, b) mengembangkan perencanan pembelajaran, c)
mengembangkan materi pembelajaran, d) mengembangkan metode,
media, dan sumber belajar, e) menentukan strategi pembelajaran, f)
19
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sesuai
karakteristik materi yang diajarkan.
e. Menguasai Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran meliputi: a) menguasai konsep dasar
evaluasi, b) memilih dan mengembangkan metode evaluasi sesuai
dengan tujuan pembelajaran, d) melaksanakan evaluasi, penskoran, dan
inteprestasi hasil evaluasi, e) menggunakan hasil-hasil evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
f. Memiliki Kepribadian, Wawasan Profesi dan Pengembangan
Hal ini meliputi:
1) Memiliki sikap, nilai, dan moral serta berperilaku sebagai pendidik
2) Memiliki integritas dan dedikasi sebagai pendidik
3) Memiliki komitmen terhadap pengembangan profesi
4) Mampu mengkomunikasikan gagasan secara efektif dalam forum
ilmiah
5) Mampu mengadopsi dan mengembangkan inovasi pendidikan
5. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
Adapun acuan operasional dalam penyusunan KTSP antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun
20
yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual,
dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
e. Tuntutan dunia kerja.
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi
mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
21
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
g. Agama.
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah.
h. Dinamika perkembangan global.
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa
lain.
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan
dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya.
22
k. Kesetaraan Jender.
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan
dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
l. Karakteristik satuan pendidikan.
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei. Metode
Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis (Kerlinger
dalam Sugiyono, 1997: 43).
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei, Penelitian survei
merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian
survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar
variabel tanpa adanya intervensi peneliti
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_survei)
Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi
tertentu yang menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orangorang
yang bertanggung jawab atau yang tertarik. Tujuan dari survei adalah
memaparkan data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan
menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi itu tergantung
kepada metode yang digunakan dalam survei (http://massofa.wordpress.com).
Untuk mengetahui tingkat persepsi guru Program Keahlian Mekanik
Otomotif SMK se-Kabupaten Rembang terhadap kurikulum KTSP.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian berupa
23
24
kuesioner dan lembar wawancara. Penelitian ini menggunakan kuesioner,
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yaitu waktu, jumlah data yang
cukup banyak dan tersebar secara geografis. Sumber data penelitian ini
diperoleh dari semua guru Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK se-
Kabupaten Rembang sebagai responden, hasil wawancara langsung dengan
responden, dan dokumen dari Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang tentang
data sekolah dan jumlah guru.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:
130). Populasi adalah totalitas semua nilai yang dimungkinkan, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996: 6). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua guru Program Keahlian Mekanik Otomotif
SMK se-Kabupaten Rembang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50
orang guru, terdiri dari 15 orang guru SMK Negeri 1 Rembang, 11 orang
guru SMK Negeri 1 Sedan, 7 orang guru SMK Muhammdadiyah
Rembang, 7 orang guru SMK NU Lasem, dan 10 orang guru SMK Al
Mubarok Rembang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Sudjana,
1996: 6). Sampel adalah sebagian individu yang dapat dianggap memiliki
dan mencerminkan keadaan populasi atau sebagai wakil populasi yang
25
diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Adapun sampel dalam penelitian
ini adalah 30 guru Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK se-
Kabupaten Rembang. Sampel ini diambil dengan pertimbangan bahwa dari
50 guru diambil 20 guru sebagai uji coba instrumen, sehingga 30 guru
sisanya sebagai sampel. Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah teknik total sampling yakni seluruh populasi yang
menjadi anggota yang akan diamati digunakan sebagai sampel.
C. Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala/objek yang harus diteliti. Variabel adalah
gejala yang bervariasi, sedangkan gejala adalah objek penelitian, sehingga
variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Variabel dari penelitian ini adalah Pemahaman, Pengembangan,
Perancangan, evaluasi terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang akan diteliti
digunakan alat pengumpul data sebagai berikut.
1. Dokumentasi
Dokumentasi asal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis
atau dokumen (Arikunto, 1996: 148). Metode dokumentasi dalam
penelitian ini untuk memperoleh daftar nama Guru Program Keahlian
Mekanik Otomotif se-Kabupaten Rembang
26
2. Kuesioner atau angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1993: 124).
Metode kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup.
Adapun nilai skor yang ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Jawaban A dengan skor 4
2. Jawaban B dengan skor 3
3. Jawaban C dengan skor 2
4. Jawaban D dengan skor 1
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Adapun angket yang disusun adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah
disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih, hal ini
akan memudahkan responden dalam menjawab.
Penyusunan butir-butir angket didasarkan atas kisi-kisi angket yang telah
disesuaikan dengan landasan teori yang telah dikaji. Setelah angket disusun,
butir-butir angket tersebut diujicobakan terhadap sejumlah guru untuk
mengetahui validitas dan reabilitas instrument-instrumen sehingga dengan
kriteria-kriteria tertentu dapat ditentukan butir instrumen yang dapat digunakan
dan yang tidak dapat digunakan.
27
Tabel 1. Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator No. Item
1. Pemahaman terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan
a. Pemahaman terhadap
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP)
1,2,
2. Pengembangan terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan
a. Proses penyusunan
(pengembangan)
KTSP
3, 4,
b. Tujun kurikulum
tingkat satuan
pendidikan
5, 6, 7,
3. Perancangan terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan
a. Menyusun kalender
pendidikan
8, 9
b. Struktur muatan
KTSP
10,11,12,13
c. Penyusunan silabus 14,15,16,17,
d. Penyusunan RPP 18,19,20, 21
4. Evaluasi terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan
a. pre test (test
awal)
22, 23,
b. pembentukan
kompetensi
24, 25,
c. post test 26,27
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 1993 : 136).
Untuk menentukan validitas masing-masing butir angket persepsi
digunakan rumus Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product
moment, yakni:
28
rxy =
∑ ∑ ∑−−∑
∑∑−∑
))()()((
))((
2222YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
N = jumlah responden
X = nilai faktor tertentu
Y = nilai faktor total
(Arikunto, 2002: 146)
Cara pengukuran data validitas butir dilakukan dengan cara
mengkorelasikan jumlah skor masing-masing butir dengan hasil
perhitungan validitas tersebut untuk selanjutnya dikonsultasikan dengan
tabel. Jika indeks korelasi atau rxy mempunyai harga lebih besar atau sama
dengan rkriteria, maka butir instrument itu valid dan jika harga rxy lebih kecil
dari rkriteria (0,3) maka butir instrumen itu tidak valid. Daya pembeda di
atas 0,3 merupakan soal yang temasuk dapat membedakan kelompok yang
berkemampuan tinggi dengan kelompok yang berkemampuan rendah
(Sumarna, 2004: 47).
Berdasarkan hasil uji coba validitas angket penelitian yang diuji
cobakan kepada 20 responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Coba Validitas Angket
No rxy Rkriteria Kriteria No rxy Rkriteria Kriteria
1 0.684 0.3 Valid 15 0.635 0,3 Valid
2 0.665 0,3 Valid 16 0.617 0,3 Valid
3 0.754 0,3 Valid 17 0.601 0,3 Valid
4 0.793 0,3 Valid 18 0.576 0,3 Valid
5 0.611 0,3 Valid 19 0.543 0,3 Valid
6 0.544 0,3 Valid 20 0.565 0,3 Valid
7 0.748 0,3 Valid 21 0.576 0,3 Valid
8 0.601 0,3 Valid 22 0.484 0,3 Valid
9 0.634 0,3 Valid 23 0.611 0,3 Valid
10 0.782 0,3 Valid 24 0.601 0,3 Valid
11 0.654 0,3 Valid 25 0.665 0,3 Valid
29
12 0.735 0,3 Valid 26 0.565 0,3 Valid
13 0.846 0,3 Valid 27 0.635 0,3 Valid
14 0.611 0,3 Valid
Diketahui bahwa hasil uji validitas terhadap 27 butir angket kepada
20 orang responden diketahui bahwa terdapat 27 butir angket yang valid
karena memiliki r hitung
> r kriteria
, r kriteria
= 0,3 untuk N = 20 pada taraf
signifikasi 5%, maka dapat dijelaskan bahwa 27 butir soal tersebut dapat
digunakan untuk pengambilan data penelitian.
2) Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Sebuah
tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap (ajeg), artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek
yang sama pada lain waktu, maka hasilnya tetap sama.
Untuk menghitung reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan
rumus Alpha yaitu:
−
−=
∑∑
2
2
11 11 t
b
k
kr
σ
σ
(Arikunto, 2006: 196)
Keterangan :
r11 = relibilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
= jumlah varians butir
= varians total
30
3)
4)
dimana :
Y = skor siswa
N = jumlah siswa
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r11 > rkriteria (0,6) product moment
maka item soal yang diuji bersifat reliable. Menurut Nunnaly (1972), dan
Kaplan dan Saccuzo (1989) koefisien reliakilitas 0,7 sampai 0,8 cukup
tinggi untuk suatu penelitian dasar (Sumarna, 2004: 114).
Dari perhitungan uji reliabilitas diperoleh hasil seperti pada tabel berikut
ini:
Tabel 3. Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.941 27
Analisis perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus
Alpha menghasilkan rhitung sebesar 0,941. Hasil tersebut dikonsultasikan
dengan rkriteria yang besarnya 0,6. Dari hasil tersebut ternyata rhitung lebih
besar dari rkriteria sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut
reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian.
( )
Ν
Ν
ΣΥ−ΣΥ
=
2
2
2
tσ
31
F. Analisis Data
1. Melakukan tabulasi data.
Untuk dapat dilakukan analisis lebih lanjut, seluruh jawaban dalam
kuesioner ini dikonversi dalam bentuk numerik, dimana pada skala sikap:
a) Jawaban sangat setuju , memiliki bobot nilai 4
b) Jawaban setuju, memiliki bobot nilai 3
c) Jawaban kurang setuju, memiliki bobot nilai 2
d) Jawaban tidak setuju, bobot nilai 1
2. Melakukan perhitungan frekuensi tiap-tiap kategori jawaban masing-
masing variabel atau sub variabel. Frekuensi kemudian dinyatakan dalam
bentuk persentase dengan rumus:
%1001
1 xn
fp =
Keterangan:
p1 = persentase kategori tertentu
F1 = frekuensi kategori tertentu
n = jumlah item pertanyaan dikalikan dengan jumlah responden
(Sudjana, 1989:130)
3. Melakukan analisis deskriptif persentase, dengan rumus:
%100xN
nD p =
Keterangan:
Dp = skor yang diharapkan
N = jumlah skor maksimum
n = jumlah skor yang diperoleh
32
Kategori skor persepsi guru setelah diubah ke batas-batas skor
berdasarkan skala empat, dimana nilai tertinggi adalah 4 (jawaban sangat
setuju) dan nilai terendah adalah 1 (jawaban tidak setuju), Sehingga
kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori skor persepsi guru
adalah sebagai berikut:
Prosentase Maksimal = (4 : 4) x 100% = 100%
Prosentase Minimal = (1 : 4) x 100% = 25%
Rentang = 100 % - 25% = 75%
Interval = 75% : 4 = 18,75%
(Ali, 1984: 104)
Tabel 4. Kriteria Deskriptif Persentase
Kelas interval persentase Kriteria
81,26% - 100,00% Sangat Baik
62.51% - 81,25% Baik
43,76% - 62,50% Kurang Baik
25,00% - 43,75% Tidak Baik
4. Melakukan analisis data penelitian.
Analisis data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian,
sehingga digunakan analisis presentase. Hasil analisis dipersentasikan
dengan tabel kriteria deskriptif persentase. Kemudian ditafsirkan dengan
kalimat yang bersifat kualitatif.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner
yang digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi guru
program keahlian mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) di SMK se kab. Rembang.
Untuk mendeskripsikan variabel berdasarkan hasil penskoran
dapat digunakan kriteria berikut:
Persentase Maksimal = (4 : 4) x 100% = 100%
Ppersentase Minimal = (1 : 4) x 100% = 25%
Rentang = 100 % - 25% = 75%
Interval = 75% : 4 = 18,75%
Tabel 5. Kriteria Deskripsi Persentase Variabel Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kelas interval persentase Kriteria
81,26% - 100,00% Sangat Baik
62.51% - 81,25% Baik
43,76% - 62,50% Kurang Baik
25,00% - 43,75% Tidak Baik
Hasil penelitian tentang Persepsi guru program keahlian
mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) di SMK se kab. Rembang diperoleh rata-rata 74,10%. Rata-
33
34
rata tersebut pada interval 62,51% - 81,25% dan dalam kategori baik.
Adapun hasil deskripsi persentase dari 30 guru program keahlian
mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) di SMK se kab. Rembang, dapat dilihat pada lampiran dan
terangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 6. Rangkuman Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Keterangan Frekuensi
Frekuensi %
Sangat Baik 1 3.33%
Baik 27 90.00%
Kurang Baik 2 6.67%
Tidak Baik 0 0.00%
Total 30 100.00%
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui jawaban
responden tentang persepsi guru program keahlian mekanik otomotif
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMK se kab.
Rembang, sebanyak 1 responden atau 3,33% menjawab bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
termasuk dalam kategori baik, sebanyak 27 responden atau 90,00%
menjawab bahwa persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) termasuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2
responden atau 6,67`% menilai bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam kategori
kurang baik. Dari keseluruhan responden tidak ada yang menjawab
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
termasuk dalam kategori tidak baik. Untuk lebih jelasnya tentang
35
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di
SMK se Kab. Rembang dapat dilihat dalam grafik berikut
Grafik. 1. Variabel Persepsi Guru
Sedangkan secara terperinci hasil analisis deskriptif persentase
setiap komponen variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) program keahlian mekanik otomotif SMK
se Kab. Rembang dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 7. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Per Komponen
Variabel Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
No Komponen Total
Skor % Kriteria
1 Pemahaman 199 82.92% Sangat
Baik
2 Pengembangan 826 76.48% Baik
3 Perancangan 670 69.79% Baik
4 Evaluasi 701 73.02% Baik
Total 2396 73.95% Baik
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata persepsi
guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) program
36
keahlian mekanik otomotif SMK se Kab. Rembang dalam kategori
baik. Apabila dilihat secara terperinci untuk setiap komponen, maka
komponen pemahaman memiliki rata-rata persentase skor yang
tetinggi yakni mencapai 82,92%. Komponen perancangan memiliki
rata-rata persentase yang terkecil yaitu 69.79%.
a. Pemahaman
Hasil analisis deskriptif persentase komponen pemahaman
variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) program keahlian mekanik otomotif SMK se
Kab. Rembang dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Pemahaman Variabel Persepsi Guru Terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
No
Pemahaman
Kriteria
Jumlah
Frekuensi Persen
1 Sangat Baik 16 53.33%
2 Baik 12 40.00%
3 Kurang Baik 2 6.67%
4 Tidak Baik 0 0.00%
Jumlah 30 100.00%
Berdasarkan tabel 8. tersebut dapat diketahui jawaban responden
tentang persepsi guru pada komponen pemahaman terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMK se kab.
Rembang, sebanyak 16 responden atau 53,33% menjawab bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 12
37
responden atau 40,00% menjawab bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori baik, sebanyak 2 responden atau 6,67% menilai bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori kurang baik. Dari keseluruhan
responden tidak ada yang menjawab persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori tidak baik.
b. Pengembangan
Hasil analisis deskriptif persentase komponen pengembangan
variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) program keahlian mekanik otomotif SMK se
Kab. Rembang dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 9. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Pengembangan Variabel Persepsi Guru Terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
No
Pengembangan
Kriteria
Jumlah
Frekuensi Persen
1 Sangat Baik 8 26.67%
2 Baik 20 66.67%
3 Kurang Baik 2 6.67%
4 Tidak Baik 0 0.00%
Jumlah 30 100.00%
Berdasarkan tabel 9 tersebut dapat diketahui jawaban responden
tentang persepsi guru pada komponen pengembangan terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMK se kab.
38
Rembang, sebanyak 8 responden atau 26,67% menjawab bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 20
responden atau 66,67% menjawab bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori baik, sebanyak 2 responden atau 6,67% menilai bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori kurang baik. Dari keseluruhan
responden tidak ada yang menjawab persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori tidak baik.
c. Perancangan
Hasil analisis deskriptif persentase komponen perencanaan
variabel persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) program keahlian mekanik otomotif SMK se
Kab. Rembang dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 10. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Perancangan Variabel Persepsi Guru Terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
No
Perancangan
Kriteria
Jumlah
Frekuensi Persen
1 Sangat Baik 0 0.00%
2 Baik 24 80.00%
3 Kurang Baik 5 16.67%
4 Tidak Baik 1 3.33%
Jumlah 30 100.00%
39
Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui jawaban responden tentang
persepsi guru pada komponen perancangan terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMK se kab. Rembang,
sebanyak 24 responden atau 80,00% menjawab bahwa persepsi
guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
termasuk dalam kategori baik, sebanyak 5 responden atau 16,67%
menjawab bahwa persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) termasuk dalam kategori kurang baik, sebanyak
1 responden atau 3,33% menilai bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori tidak baik. Dari keseluruhan responden tidak ada yang
menjawab persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) termasuk dalam kategori sangat baik baik.
d. Evaluasi
Hasil analisis deskriptif persentase komponen evaluasi variabel
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) program keahlian mekanik otomotif SMK se Kab.
Rembang dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
40
Tabel 11. Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Komponen
Evaluasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
No
Evaluasi
Kriteria
Jumlah
Frekuensi Persen
1 Sangat Baik 5 16.67%
2 Baik 20 66.67%
3 Kurang Baik 5 16.67%
4 Tidak Baik 0 0.00%
Jumlah 30 100.00%
Berdasarkan tabel 11 tersebut dapat diketahui jawaban responden
tentang persepsi guru pada komponen pengembangan terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMK se kab.
Rembang, sebanyak 5 responden atau 16,67% menjawab bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 20
responden atau 66,67% menjawab bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori baik, sebanyak 5 responden atau 16,67% menilai bahwa
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) termasuk dalam kategori kurang baik. Dari keseluruhan
responden tidak ada yang menjawab persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) termasuk dalam
kategori tidak baik.
41
B. Pembahasan
Untuk melaksanakan KTSP dengan baik, seorang guru terlebih
dahulu harus mengetahui dan memahami KTSP dan juga harus mempunyai
persepsi yang baik pula tentang KTSP. Berdasarkan hasil penelitian dengan
menggunakkan analisis data deskriptif persentase sebagaimana terlihat dalam
tabel hasil penelitian bahwa persepsi guru terhadap (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) KTSP termasuk dalam kategori baik.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru teknik mekanik otomotif
SMK se Kabupaten Rembang secara umum mempunyai pemahaman yang baik
dalam melaksanakan KTSP. Hal ini dapat dilihat dari hasil diskriptif persentase
yang menunjukkan bahwa rata-rata guru menjawab bahwa persepsi guru
terhadap KTSP pada komponen pemahaman dalam kategori baik (82.92%).
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk
mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP
merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberi
otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam
mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar
setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola
sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai
prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Dalam
KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru kepala sekolah, serta
Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Selanjutnya komite sekolah perlu
merumuskan dan menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai
42
implikasinya terhadap program-program kegiatan untk mencapai tujuan
sekolah.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru teknik mekanik
otomotif SMK se Kabupaten Rembang secara umum telah mengetahui perannya
dalam pengembangan KTSP dengan baik dalam. Hal ini dapat dilihat dari hasil
diskriptif persentase yang menunjukkan bahwa rata-rata guru menjawab bahwa
persepsi guru terhadap KTSP pada komponen pemgembangan dalam kategori
baik (76.48%)
Perancangan dalam hal ini adalah kemampuan guru dalam membuat
silabus dan RPP. Dalam Silabus dan RPP ini tugas guru meliputi;
mengidentifikasi dan mengelompokan kompetensi yang ingin dicapai,
mengembangkan materi standar, menentukan metode, penentuan metode
pembelajaran, merencanaan penilaian. Perencanaan pembelajaran mengacu pada
bagaimana kemampuan seorang guru dalam merencanakan dan kemampuan guru
dalam membuat RPP.
Menurut Mulyasa (2006: 5), berbagai kasus menunjukkan kurangnya
pemahaman penyelenggara, dan para pelaksana, termasuk guru dan kepala
sekolah terhadap kurikulum, bahkan tidak sedikit guru atau instruktur yang tidak
tahu kurikulum. Pemahaman guru dan penyelenggara pendidikan yang kurang
terhadap kurikulum bisa berakibat fatal terhadap hasil belajar peserta didik. Hal
ini terbukti, ketika mereka dihadapkan pada ujian nasional, mereka sering
kelabakan, dan sering ketakutan, takut kalau-kalau peserta didik di sekolahnya
tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian dan tidak lulus.
43
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru teknik mekanik
otomotif SMK se Kabupaten Rembang secara umum mempunyai perancangan
yang baik dalam melaksanakan KTSP. Hal ini dapat dilihat dari hasil diskriptif
persentase yang menunjukkan bahwa rata-rata guru menjawab bahwa persepsi
guru terhadap KTSP pada komponen perancangan dalam kategori baik
(76.48%).
Pada dasarnya penilaian adalah bagaimana seorang guru
merencanakan indikator penilaian serta memilih alat penilaian yang tepat
sesuai kompetensi yang sedang dipelajari. Jika seorang guru tidak bisa
melaksanakan penilaian dengan baik, maka gurupun tidak bisa melakukan
tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik sesuai dengan
kesulitan mereka dalam belajar. Menurut Hamalik (2006: 159), evaluasi
merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Dari hasil penelitian guru teknik mekanik otomotif SMK se Kabupaten
Rembang secara umum sudah bisa melakukan penilaian pembelajaran
berdasarkan KTSP dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil diskriptif
persentase yang menunjukkan rata-rata guru mwnjawab bahwa persepsi guru
terhadap KTSP pada komponen penilaian dalam kategori baik (73.02%).
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Persepsi guru program keahlian mekanik otomotif terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) di SMK se kab. Rembang dalam kategori baik
dengan prosentase (74,10%). Dari keempat faktor pendukung persepsi guru
menunjukkan bahwa faktor pemahaman dalam kategori sangat baik (82.92%),
pengembangan dalam kategori baik (76.48%, perancangan dalam kategori
baik (69,79%), dan evaluasi dalam kategori baik (73.02%).
B. Saran
Masih ada persepsi guru yang tergolong rendah terutama pada komponen
perancangan, sehingga persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) pada komponen perancangan perlu di tingkatkan. Hal ini
dapat di lakukan dengan cara mengadakan pelatihan mengenai bagaimana
cara perancangan dan penyusunan silabus dan RPP.
44
45
DAFTAR PUSTAKA
ali, M. (1984). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(edisi revisi V). Jakarta: Rineka Cipta
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standart Isi (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: Depdiknas
_____ . 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Depdiknas
_____ . Standar Kompetensi Lulus (SKL). Jakarta: Depdiknas
Hamalik, Omar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Bandung: Bumi Aksara
Mulyasa, Enco. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Nasution, A. 2003. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara
Puskur-Balitbang Depdiknas.2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Ringkasan Kegiatan belajar Mengajar). Jakarta: Depdiknas
Soehendro, Bambang. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
BSNP
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiono,1997, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Surapranata, Sumarna. 2004. Validitas, Reliabilitas, dan INTERPRETASI
HASIL TES Implementasi kurikulum 2004. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Susilo, M. Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Managemen
Pelaksanaan Dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya). Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Walgito, B. 1992. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
45
46
LAMPIRAN
47
KUISIONER PENELITIAN
PERSEPSI GURU PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK
OTOMOTIF TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (KTSP) DI SMK SE KAB. REMBANG 2010
A. IDENTITAS
Nama : .............................................
Sekolah : .............................................
B. PETUNJUK CARA MENJAWAB
1. Tulislah identitas Anda pada kolom yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan Anda
dengan memberi tanda silang pada pada kolom jawaban yang telah
disediakan. SS = sangat setuju; S = setuju; KS = kurang setuju; dan TS =
sidak setuju.
C. DAFTAR PERNYATAAN
NO PERTANYAAN SS S KS TS
1. KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum
2004 (KBK)
2. Penyusunan KTSP hampir sema dengan prinsip
implementasi KBK yaitu pengelolaan kurikulum
berbasis sekolah (KBS)
3. Prinsip KTSP yaitu pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
4. KTSP disusun dengan memperhatikan acuan
operasional yaitu keragaman potensi serta
karakteristik daerah dan lingkunganya.
Lampiaran 1
48
5. KTSP pada pendidikan dasar dan menengah
tertuang dalam standar isi yang di kembangkan
dari kelompok mata pelajaran.
6. Tujuan umum pendidikan tingkat satuan
pendidikan yaitu: tujuan pendidikan dasar, tujuan
pendidikan menengah, dan tujuan menengah
kejuruan.
7. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan.
8. Penyusunan kalender pendidikan harus sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
9. Komponen KTSP, Dokumen I memuat tentang
acuan pengembangan KTSP, tujuan pendidikan,
struktur muatan KTSP, dan kalender pendidikan.
10. Struktur dan muatan kurikulum ada beberapa
subkomponen: mata pelajaran, mutan lokal,
kegiatan pengembangan diri.
11. Dokumen II memuat silabus
12. Silabus sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atahu pokok-pokok isi atahu materi pelajaran.
13. Dalam mengembangkan atau menyusun silabus
adalah guru kelas, kelompok guru kelas, kelompok
kerja guru, atau dinas pendidikan.
14. Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan
silabus: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan
menyeluruh.
15. Komponen dalam pengembangan silabus:
identifikasi, standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok, pengalaman belajar, indikator,
penilaian, alokasi waktu, sumber/bahan/alat.
16. Pengembangan silabus diawali perencanaan,
perbaikan, pemantapan, penilaian hasil
pelaksanaan.
17. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
18. RPP didefinisikan sebagai rancangan pembelajaran
mata pelajaran per unit yang akan di terapkan guru
dalam pembelajaran di kelas.
19. Fungsi RPP yaitu, fungsi perencanaan dan fungsi
pelaksanaan.
49
20. Langkah-langkah dalam pengembangan KTSP
adalah mengidentifikasi dan mengelompokkan
kompetensi yang ingin dicapai setelah proses
pembelajaran.
21. Pengembangan RPP salah satunya adalah
merencanakan penilaian.
22. Penilaian kelas berorientasi pada kompetensi yang
ingin dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
23. Fungsi pre tes untuk mengetahui kemampuan awal
yang telah di miliki peserta didik
24. Kriteria penilaian kelas yaitu validitas, reliabilitas,
fokus kompetensi, komprehensif, objektif,
mendidik.
25. Fokus kompetensi yaitu penilaian dilakukan untuk
pencapaian kompetensi yang sesuai dengan
kurikulum..
26. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri
dengan post test
27. Fungsi post test adalah untuk mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi
yang telah ditentukan.
50
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS ANGKET
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
5 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 6 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 9 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 10 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 13 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 14 1 4 4 4 4 2 3 1 1 3 4 3 3 4 4 15 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 16 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 17 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 19 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
ΣX 58 71 72 74 59 59 64 60 59 64 68 59 61 59 56
ΣX2 178 263 268 282 183 187 212 190 189 212 242 181 193 183 176
ΣXY 4934 5517 5520 5688 4502 4509 4927 4589 4452 4850 5265 4508 4690 4502 4389
rxy 0.684 0.665 0.754 0.793 0.611 0.544 0.748 0.601 0.634 0.782 0.654 0.735 0.846 0.611 0.635
Lampiaran 2
51
rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
σb2 0.52 0.58 0.46 0.43 0.47 0.68 0.38 0.53 0.79 0.38 0.57 0.37 0.37 0.47 1.01
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 252 336 336 336 252 252 252 252 336 252 336 252 252 252 168
2 246 164 246 246 246 246 246 246 246 328 164 246 246 246 246
3 231 231 308 308 154 231 308 231 154 231 231 231 154 154 154
52
PERHITUNGAN VALIDITAS ANGKET PERSEPSI GURU
Rumus :
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
berikut ini perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No. X Y X2 Y2 XY
1 3 84 9 7056 252
2 3 82 9 6724 246
3 3 77 9 5929 231
4 4 93 16 8649 372
5 3 82 9 6724 246
6 3 85 9 7225 255
7 4 101 16 10201 404
8 3 85 9 7225 255
9 3 84 9 7056 252
10 2 83 4 6889 166
11 4 101 16 10201 404
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xyr
ΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
Lampiaran 3
53
12 3 93 9 8649 279
13 3 88 9 7744 264
14 1 77 1 5929 77
15 3 92 9 8464 276
16 3 94 9 8836 282
17 2 55 4 3025 110
18 2 52 4 2704 104
19 3 75 9 5625 225
20 3 78 9 6084 234
Σ 58 1661 178 140939 4934
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
20 x 4934 58 x 1661
rxy =
20 x 178 - 58 2 20 x 140939 - 1661
2
rxy = 0.684
Pada α = 5% dengan N= 20 diperoleh rtabel = 0,444
karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid.
54
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET PERSEPSI GURU
Rumus :
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket
tersebut reliabel
Perhitungan
1. Varians Total
140939 1661
σt2 =
20
20
= 157.524
2. Varians Butir
Σ−
−=
2
2
11 11k
k
t
brσ
σ
( )
Ν
Ν
ΣΥ−ΣΥ
=
2
2
2
tσ
Lampiaran 4
55
178 58
σb12 =
20 = 0.52
20
263 71
σb22 =
20 = 0.58
20
221 72
σb272 =
20 = 1.19
20
Σσb2 = 14.75
3. Koefisien reliabilitas
r11 = 27
1 - 14.75
27 - 1 157.524
r11 = 0.941
56
TABEL HASIL PENELITIAN
No
Butir Soal
Pemahaman Pengembangan Perancangan Evaluasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 1 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2
2 3 4 4 4 3 1 4 1 4 2 2 3 4 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 1 1
4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 4 1 3 2 3 3 2 2
6 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4
9 3 4 4 2 2 4 4 1 4 3 2 4 2 3 3 1 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 4 4 4 3 3 4 4
11 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 1 1 2 2
12 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2
13 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2
14 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3
15 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 1 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3
16 3 4 4 3 2 2 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1
17 3 3 4 3 3 2 4 1 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3
19 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2
20 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 1 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4
Lampiaran 5
57
21 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2
22 3 3 4 1 3 4 4 1 3 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 4 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3
26 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 1 2 3 4 4 2 3 3 3 3
27 4 3 4 3 2 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3
28 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 4 4 4 1 1 1
29 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 1 1 3 3 4
30 3 3 4 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 4 3 1 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2
58
TABEL ANALISIS DESKRIPTIF PROSENTASE VARIABEL PERSEPSI GURU
No.
Resp.
Pemahaman Pengembangan Perancangan Evaluasi
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
1 7 87.50% SB 32 88.89% SB 23 71.88% B 22 68.75% B
2 7 87.50% SB 25 69.44% B 24 75.00% B 24 75.00% B
3 5 62.50% KB 31 86.11% SB 26 81.25% B 24 75.00% B
4 6 75.00% B 30 83.33% SB 24 75.00% B 24 75.00% B
5 8 100.00% SB 26 72.22% B 24 75.00% B 20 62.50% KB
6 7 87.50% SB 30 83.33% SB 24 75.00% B 24 75.00% B
7 7 87.50% SB 28 77.78% B 22 68.75% B 24 75.00% B
8 7 87.50% SB 26 72.22% B 23 71.88% B 28 87.50% SB
9 7 87.50% SB 26 72.22% B 20 62.50% KB 26 81.25% B
10 6 75.00% B 29 80.56% B 21 65.63% B 29 90.63% SB
11 6 75.00% B 22 61.11% KB 22 68.75% B 21 65.63% B
12 6 75.00% B 26 72.22% B 26 81.25% B 28 87.50% SB
13 8 100.00% SB 27 75.00% B 23 71.88% B 17 53.13% KB
14 7 87.50% SB 34 94.44% SB 23 71.88% B 27 84.38% SB
15 8 100.00% SB 31 86.11% SB 24 75.00% B 24 75.00% B
16 7 87.50% SB 27 75.00% B 25 78.13% B 21 65.63% B
17 6 75.00% B 25 69.44% B 14 43.75% TB 22 68.75% B
18 6 75.00% B 28 77.78% B 25 78.13% B 24 75.00% B
19 7 87.50% SB 25 69.44% B 21 65.63% B 22 68.75% B
20 6 75.00% B 29 80.56% B 21 65.63% B 27 84.38% SB
Lampiaran 6
59
21 6 75.00% B 28 77.78% B 22 68.75% B 24 75.00% B
22 6 75.00% B 25 69.44% B 19 59.38% KB 24 75.00% B
23 6 75.00% B 24 66.67% B 19 59.38% KB 24 75.00% B
24 7 87.50% SB 30 83.33% SB 24 75.00% B 23 71.88% B
25 6 75.00% B 29 80.56% B 23 71.88% B 25 78.13% B
26 8 100.00% SB 27 75.00% B 19 59.38% KB 25 78.13% B
27 7 87.50% SB 28 77.78% B 24 75.00% B 23 71.88% B
28 8 100.00% SB 29 80.56% B 24 75.00% B 17 53.13% KB
29 5 62.50% KB 30 83.33% SB 22 68.75% B 20 62.50% KB
30 6 75.00% B 19 52.78% KB 19 59.38% KB 18 56.25% KB
Rata2 6.63 82.92% SB 27.53 76.48% B 22.33 69.79% B 23.37 73.02% B
Sangat Baik 16 8 0 5
Baik 12 20 24 20
Kurang Baik 2 2 5 5
Tidak Baik 0 0 1 0
Jumlah 30 30 30 30
Sangat Baik 53.33% 26.67% 0.00% 16.67%
Baik 40.00% 66.67% 80.00% 66.67%
Kurang Baik 6.67% 6.67% 16.67% 16.67%
Tidak Baik 0.00% 0.00% 3.33% 0.00%
Jumlah 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
60
No Komponen Total
Skor % Kriteria
1 Pemahaman 199 82.92% Sangat
Baik
2 Pengembangan 826 76.48% Baik
3 Perancangan 670 69.79% Baik
4 Evaluasi 701 73.02% Baik
Total 2396 73.95% Baik
61
TABEL ANALISIS DESKRIPTIF PROSENTASE
VARIABEL PERSEPSI GURU
No.
Resp.
Persepsi Guru
Skor % Krit
1 84 77.78% B
2 80 74.07% B
3 86 79.63% B
4 84 77.78% B
5 78 72.22% B
6 85 78.70% B
7 81 75.00% B
8 84 77.78% B
9 79 73.15% B
10 85 78.70% B
11 71 65.74% B
12 86 79.63% B
13 75 69.44% B
14 91 84.26% SB
15 87 80.56% B
16 80 74.07% B
17 67 62.04% KB
18 83 76.85% B
19 75 69.44% B
20 83 76.85% B
21 80 74.07% B
22 74 68.52% B
23 73 67.59% B
24 84 77.78% B
25 83 76.85% B
26 79 73.15% B
27 82 75.93% B
28 78 72.22% B
29 77 71.30% B
30 67 62.04% KB
Rata2 80.03 74.10% B
Keterangan
Frekuensi
Frekuensi %
Sangat Baik 1 3.33%
Baik 27 90.00%
Kurang 2 6.67%
Tidak Baik 0 0.00%
Total 30 100.00%
Lampiaran 7
62
Keterangan
Sangat Baik 3.33%
Baik 90.00%
Kurang 6.67%
Tidak Baik 0.00%
Total 100.00%