perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    1/35

    DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN

    Alasan dilakukan penyemenan

    Pada umumnya operasi peemenanbertujuan utk

    melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungicasing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasipemboran (sptgetaran), melindungi casing dari fluidaformasi yg bersifat korosi dan memisahkan zona yang satuthd zona yang lain dibelakang casing

    Menurut alsan dan tujuan, penyemenan apat dibagi 2 :Primary Cementing (penyemenan utama) dan Secondaryatau remidial Cementing (Penyemenan kedua ataupenyemenan perbaikan).

    Primary cementing adalah penyemenan pertama kali ygdilakukan stl casing diturunkan kedalam sumur.Sedangkansecondary cementing adalah penyemenan ulang utkmenyempurnakan primary cementing atau ,memperbaiki

    penyemenan yg rusak.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    2/35

    Pembuatan Semen

    Pembuatan semen Portland melalui beberapa tahap,:

    1. Proses peleburan

    Dalam bagian ini ada dua cara yg umum digunakan, yaitu :

    Dry Process

    Pd awal proses ini, mineral clay dan limestone sama2 dihancurkan,

    lalu dikeringkan di rotary dries.Hasilnya dibawa ketempat

    penggilingan utk dileburkan.Kemudian hasil leburan ini masuk

    ketempat penyaringan, dan partikel-partikel yg kasar dibuang dengan

    sistim sentrifugal.

    Wet Proses

    Material2 ,entah dicampur dengan air, lalu dimasukkan ketempat

    penggilingan (Grinding Mill).Campuran ini kemudian dipompa melalui

    Vibrating screen.Material2 yg kasar dikembalikan kepenggilingan,

    sementara campurann yg lolos yg berupa suspensi ini ditampung pd

    suatu tempat berbentuk kolom-kolom.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    3/35

    2. Proses Pembakaran

    Setelah melalui satu proses peleburan diatas, campuran tsb

    dimasukkan ketempat pembakaran (Kiln). Ada 6 tahap tem,peratur yg

    harus dilalui campuran di Kiln, yaitu :

    Tahap 1 (sampai 200oC): thp ini mngalami prses pnguapn air bbas

    Tahap 2 (200-800oC): pd thp ini mngalami prses pra-pmnsan, dmn

    prtkel2 clay mngalami dihidroksidasi 9pmbbasan unsr2 hidroksida)

    Tahap 3 (800-1100oC):Tahap 4 (1100-1300oC): pd thp ini mngalami prses pmbbasan unsr

    krbon (dekarbonisasi).Dehidroksidasi mneral2 clay dismpurnakan dan

    d dpt hsil yg brbntuk kristal.Klsium karbonat mmbbaskan sjmlh bsr

    karbondioksida.Prduk brmcm2 klsium aluminat & ferit mlai trjd

    Tahap 5 (1300-1500-1300oc), pd thp ini sbgian cmprn reaksi mncair.&

    suhu 1500oC (Clinkering temperature),C2S & C3S trbntk.Smntr it lime,

    alumina & oksida besi ttp dlm fasa cair.

    Tahap 6 (1300-1000oC), thp ini C3A & C4AF brbh dr fasa likuid mjd pdt

    & brbntk kristal

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    4/35

    3. PROSES PENDINGINAN

    Prses pndnginan sbnrnya tlh d mlai dr sbgian thp 5, ktika tmpratur

    mlai mnrun dr clinkering tmpratureKalsifikasiSemen

    Kls A, d gnakan dr kdlman 0-6000 ft, semen tpe biasa ASTM C-150 tpe1.Kls B, d gnakan dr kdlman 0-6000 ft, khusus than trhdap kndungan

    sulfat mnngah & tinggi.Kls C, d gnakan dr kdlman 0-6000 ft, &

    mmpnyai sfat high early strength (prses pngerasannya cpt), trsdia dlm

    jnis moderate & high sulfate resistant.Kls D, utk kdlman 6000-12000 ft,

    utk kndisi sumur yg mmpnyai tknan & tmpratur tngg.Semen ini trsdia

    dlm jnis moderate & high sulfate resistant.Kls E,dihuakan utk kdlman

    6000-14000 ft, & utk kndisi sumur yg mmpnyai tknan & tmpratur

    tngg.Semen ini trsdia jg dlm jnis moderate & high sulfate resistant.Kls

    F, kdlman 10000-16000 ft, & utk kndisi sumur yg mmpnyai tknan &tmpratur sngt tngg,semen ini trsdia dlm jnis high sulfate resistant.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    5/35

    4. Proses Penggilingan

    Pada tabung penggilingan ada bola2 baja, yang dapat

    mengakibatkan sekitar 97-99% energi yang masukdiuabh menjadi panas,oleh karena itu diperlukan

    pendinginan, karena bila terlalu panas akan banyak

    gipsum yg menghidrasi menjadi kalsium sulfat

    hemihidrat (CSH1/2) atau larutan anhidrit (CS).

    Akhirnya dari proses penggilingan didapat bubuk

    semen yang diinginkan, yang dihasilkan dari

    penggilingan clinker dengan gipsum (CSH2).

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    6/35

    SIFAT-SIFAT SEMEN

    Densitassuspensi semen sangat berpengaruh thd tekananhidrostatik suspensi semen didalam lubang sumur, bila formasi

    tidak sanggup menahan tekanan suspensi semen,maka akanmenyebebkan formasi pecah, shg tjd lost circulation

    Densitas suspensi semen yang rendah sering digunkan dalamoperasi primary cementing dan remedial cementing, guna

    menghindari tjdnya fracture pada formasi yang lemah.Untukmenurunkan densitas dapat dilakukan dengan hal2 brikut :

    Menambahkan clay atau zat-zat kimia silikat jenis extender

    Menambahkan bahan2 g dapat memperbesar volume suspensi

    semen, seperti pozzolan Sedangkan densitas suspensi semenyang tinggi digunakan bila tekanan formasi cukup besar, untukmemperbesar densitas dapat ditambahkan pasir atau material2pemberat kedalam suspensi semen, seperti barite.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    7/35

    THICKENING TIME DAN VISKOSITAS

    Didefinisikan sebagai waktu yg diperlukan suspensi

    semen utk mencapai konsistensi sebesar 100 Uc(Unit of Consistency).Konsistensi sebesar 100 Uc

    merupakan batasn bagi suspensi semen masih

    dapat dipompa lagi, Dalam penyemenan yang

    dimaksud dengan konsistensi adalah viskositas,

    Cuma dalam pengukurannya ada sedikit perbedaan

    antara viskosiata dialam proses penyemenan dan

    pemboran.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    8/35

    Teknik Lumpur Pemboran/Pemilihan Fluida Pemboran

    Fungsi lumpur pemboran :

    1. Mngangkat cutting kprmukaan

    2. Mndnginkan & mlumas bit & drill string

    3. Mmbri dnding pd lbang dng mud cake

    4. Mngontrol tknan frmasi

    5. Mmbwa cutting & mtrial2 pmbrat pd suspensi bilasirkulasi lmpur d hntikan smntra

    6. Mlpaskan psir & cutting d prmukaan

    7. Mnahan sbgian brat drillpipe & casing8. Mngrangi efek (-) pd frmasi

    9. Mndptkan infrmasi (mud log, sample log)

    10.Mdia logging

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    9/35

    Soal.

    1. Hitunglah material yg diperlukan untuk memperbaiki

    350 bbl dari 11.4 lb/gal CaCl2 brine.

    Solusi :

    Berdasarkan tabel B3

    - Air yg dibutuhkan = 0.854 bbl/bbl

    - 1 bbl = 42 gal (1gal = 3.78 liter)

    - 350 bbl x 0.854 bbl/bbl = 299 bbl (water)- CaCl2 yang dibutuhkan = 180 lb/bbl

    - 350 bbl x 180 lb/bbl = 63.000 lb

    - (asumsi : 1 sack = 80.687 lb CaCl2, 1 lb = 0.4536 kg)

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    10/35

    2. Hitunglah volume air yang diperlukan untuk menurunkandensity/berat jenis dari 200 bbl CaCl2 dengan berat jenis 11.5lb/gal menjadi 10.5 lb/gal.

    Jawab:

    Berdasarkan tabel B4% CaCl2 I = 36.6 ( I = initial=mula2)

    % CaCl2 F = 26.7 (F = final = akhir)

    SG = 1.3806

    Solusi:Formulasi:

    H2O/CaCl2 = 42x(SG)x(%CaCl2 I - %CaCl2 F)/%CaCl2 F

    H20/CaCl2 = 42x(1.3806) x(36.6-26.7)/26.7

    = 21.5 gal/bbl

    21.5 gal/bbl x 200 bbl = 4300 gal

    = 102 bbl (water)

    (1 gal = 42.157 bbl, 1 bbl=158 liter)

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    11/35

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    12/35

    PEMBORAN MINYAK DAN GASBUMIBUILD CURVE DESIGN

    Adanya bagian pertambahan sudut menimbulkan

    pesoalan dalam pemboran, masalah yang timbulberhubungan erat dengan efek friksi, gravitasi danpengangkatan cutting serta karakteristik formasi yangakan ditembus ditambah dengan kegagalan mekanis

    peralatan yang digunakan dalam pemboran berlangsung.Penggambaran bagian pertambahan sudut dilakukan

    dengan metode radius of curvature. Metode inimenganggap segmen2 lubang bor berupa suatulingkaran yg menyinggung dua titik survey ygmempunyai sudut kemiringan tertentu. Perumusan ygdipergunakan selama perancangan ini adalah sebagai

    berikut :

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    13/35

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    14/35

    TVL/TVD MD Sin a = TVL/MD

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    15/35

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    16/35

    Dimana :

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    17/35

    Dimana :

    B= build rate (o/100ft)

    R = Build radius (ft)

    TVD = Ketinggian vertikal (ft)

    H=Displacement (ft)MD = Panjang lintasan lubang bor (ft)

    1= Inklinasi awal lubang bor (derajat)

    2=Inklinasi akhir lubang bor (derajat)

    Sedangkan penggambaran bagian lubang tanpa pertambahan sudut

    digunakan metoda tangential dengan peumusan :

    Dengan adalah sudut kemiringan lubang bor (derajat)

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    18/35

    Gambar Dasar Perhitungan Build Curve

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    19/35

    Interval prhtngan dssuaikan dgn lju prtmbhan sdut, yait 100 ft, hsil

    prhtngan tiap bgian lbang dgmbrkan dlm bntk pryeksi vrtkal & hrzontal,

    yg slnjutnya d jdkan pmbnding hsil prhtngan dta survey oprasi pmbran

    d lpangan.Tipe2 bgian prtmbhan sdut dpt d dsain dgn bbrpa cra yg

    trgtung dr kmmpuan prlatan yg akn d gnakan,d smping it pla utk

    mghindari mslh2 yg mngkn tmbl akbt efek frmasi dgn mnydiakan

    interval yg ssuai utk mnghdapi prmslhn tsb.Idealnya lntasan lbang bor

    dpt brupa kurva lngkungan, utk bgian prtmbhan sdut,& dpt d

    kmbnasikan dgn prinsip2 tangential utk pmbntukan bgian dgnkmringan yg konstan.Tipe desain lintasan lubang bor, yang terdiri dari :

    1. SINGLE BUILD CURVE

    Single build curve adalah cara pembentukan buld up rate dengan

    satu lengkungan dengan build rate yg konstan dan denganmenggunakan jari2 lengkungan sumur yang konstan (lihat gambar

    dibawah)

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    20/35

    2. SIMPLE TANGENT BUILD CURVE

    Simple tangent build curve adalah carapemebetukan bagian pertambahan sudut dengan

    melalui beberapa fasa, yaitu :1. Lengkungan pertama, dengan laju pertambahan

    sudut dan jari2 kelengkungan sudut tertentu, yangkemudian dilanjutkan dengan

    2. Bagian tangential, yaitu bagian/seksi dengankemiringan yg konsta, dan

    3. Bagian lengkungan kedua dengan laju pertambahan

    sudut dan jari2 kelengkungan lubang bor tertentuyang sama.Besarnya pertambahan sudut serta jari2untuk kelengkungan dan kedus besarnya sama (lihatgambar dibawah)

    3 COMPLEX TANGENT BUILD CURVE

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    21/35

    3. COMPLEX TANGENT BUILD CURVE

    Adalah suatu cara pembentukan bagian pertambahansudut yang hampir sama dengan metode SingleTangent Build Curve, tetapi pada tipe ini lajupertamabahan sdut dan jari2 lengkungan lubang borfasa pertama dan kedua besarnya berbeda.

    Dalam merubah BUR dari suatu alat BHA yg mempunyai BUR

    tertentu dapat dilakukan dengan cara memutar pipapemboran kekiri atau kekanan yg biasa disebut denganTool Face Angel ().Besarnya tool face angel tersebuttergantung dari besarnya build rate total (Bt) dan buildrate yang direncanakan (Bv), seperti terlihat dalam

    persamaan berikut.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    22/35

    Akibat adanya perputaran alat maka akan diperoelh suatu

    perubahan azimuth (Az) dengan besarnya Dog leg (DL) yglebih besar dari pertambahan sudut inklinasi.

    Dimana :

    DL = Dog leg yg terbentuk (derajat)

    1 = Sudut inklinasi awal (derajat)

    2 = Sudut inklinasi akhir (derajat)

    Az = Azimuth yang terbentuk

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    23/35

    4. IDEAL BUILD CURVE

    Adalah metoda pembentuan daerah

    pertambahan sudut dengan menggunakan satulengkungan yg mulus, tetapi dengan laju

    petambahan sudut dan jari kelengkungan sumur

    yang berbeda (gambar dibawah ini)

    5 END BUILD CURVE

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    24/35

    5. END BUILD CURVE

    Build rate akhir yang harus dilakukan untuk dapat

    mencapai posisi target dengan toleransi yang diijinkan,

    dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaanberikut :

    Dimana :

    B = Build rate yg dibutuhkan untuk mencapai target

    (derajat/100 ft)

    t =Inklinasi target (derajat)

    = Inklinasi lubang terakhir (derajat)

    TVDt = Kedalaman vertikal target (ft)

    TVD = Kedalaman vertikal terakhir yang dicapai (ft)

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    25/35

    G G D l Fl id T k

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    26/35

    GayaGaya Dalam Fluida Tekanan

    Mekanika fluida suatu ilmu yg mmplajari prilaku

    fluida baik dlm keadaan diam (static) maupun brgrak

    (dynamic) srta akbat intraksi dgn mdia btsnya(zat pdt

    / fluida dgn yg lain). Mnrut teori hidrolika, fluida adlh

    suatu kontinyum (CONTINUUM)ykni suatu bhn yg

    brsfat kontinyu,brsaha mnmpati slrh ruangan,tnpa adyg ksng.Krn fluida sll brsaha molor(YIELDS) wlaupun

    tgngannya sngat kcil mka ia tak bsa mnimbulkan gya

    yg trpusat. Smua gya2 yg dibrikan pdnya akndidistribusikan mrata dlm slrh volume

    (massa)/searah dgn prmukaannya.Jd gya luar yg bsa

    bkrja pd stiap volume fluida hnyalah gya inersia (

    BODY FORCE / a rmukaan SURFACE FORCE .

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    27/35

    Gaya inersia sebanding massa fluida, untuk bahan

    yang homogen sebanding dengan volume fluida. Ini

    timbul terutama akibat pengaruh gravitasi, dan juga

    gaya yang dialami fluida dalam bejana yang bergerak

    dengan akselerasi, atau fluida yang mengalir dengan

    akselerasi dalam saluran yang stasioner. Besaran ini

    didapat dari teori DALEMBERT.Gaya permukaan terbagi kontinyu pada seluruh

    permukaan fluida; jika distribusinya merata maka

    sebanding dengan luas permukaan. Ini timbul akibatpengaruh lingkungan dari fluida yang kita tinjau atau

    akibat pengaruh benda lain yang bersinggungan

    dengan volume tersebut ( benda padat; cair;gas ).

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    28/35

    k k k b l k d

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    29/35

    Viskositet merupakan kebalikan dari FLUIDITAS. Zat

    cair yang kental (GLYCERINE & LUBRICANTS )

    fluiditasnya rendah. Apabila cairan-kental mengalir

    terhadap bidang padat maka terjadi perubahan

    kecepatan (dalam arah tegak lurus) terhadap arah

    aliran; hal mana disebabkan oleh viskositet.

    5. PENGUAPAN ( EVAPORABILITY).

    Sifat ini dimiliki oleh semua jenis cairan.

    Intensitasnya berbedabeda untuk setiap jenis cairan,

    dan tergantung kondisinya.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    30/35

    l l

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    31/35

    Natural Flow

    Para ahli geologi produksi menginginkan hidrokarbon

    akan mengalir kepermukaan dengan tekanan

    alamiah reservoir. Namun yang terjadi tekanan

    dalam reservoir akan menurun secara perlahan yang

    pada akhirnya sisa tekanan yang ada tidak lagi

    mampu mendorong atau mengangkat hidrokarbonkepermukaan.

    Artificial Lift

    Adalah Metode untuk mengangkat hidrokarbon,

    umumnya minyak bumi, dari dalam sumur

    keatas.artificial lift dbgi mnjdi 5 :

    1 P i C it P

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    32/35

    1. Progressive Cavity Pump

    (sejenis dngn Mud motor). Pompa dipasang di dalamsumur tetapi motor dipasang dipermukaa. Keduanya

    dihubungkan dengan batang baja yang Sucker rod.2. Gas Lifting

    Menginjeksi gas (umumnya gas alam) kedalam kolom

    minyak di dalam sumur sehingga berat minyakmenjadi lebih ringan dan lebih mampu samapai kepermukaan.

    3. Sucker Rod Pumping atau Beam Pump

    Menggunakan prinsip katup searah (check Valve),pompa ini akan mengangkat fluida formasikepermukaan.

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    33/35

    4. Jet Pump

    Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan

    tinggi lalu disemprotkan lewat nosel kedalam kolomminyak. Melawati lubang nosel, fluida ini akan

    bertambah kecepatan energi kinetiknya sehingga

    mampu mendorong minyak sampai kepermukaan.

    5. Subsurface Electrik Pumping

    Menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang

    digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di

    dalam sumur.

    EOR(Enhanced Oil Recovery)

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    34/35

    EOR(Enhanced Oil Recovery)

    teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jikaberbagai tekni dasar sudah dilakukan hasilnya tidak

    seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis.Teknik Thermal

    Menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam

    formasi untuk menurunkan Viskositas minyaksehingga mudah mengalir. Sering menggunakan airpanas (water Injection) / uap air (steam injection).

    Teknik Chemical

    Menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant ataubahan polimer untuk mengubah properti fisika dariminyak atau pun fluida yang dipindahkan.

    P Mi ibl

  • 8/11/2019 perminyakan DISAIN SEMEN DAN PENYEMENAN.pptx

    35/35

    Proses Miscible

    Menginjeksikan fluida pendorong yang akan

    bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi.

    Fluida yang digunakan midalnya larutan hidrokarbon,

    gas hidrokarbon, CO2 atau pun gas hidrogen.