31
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Materi 3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Lingkungan adalah Ruangan yang ditempati makhluk hidup dan benda yang tidak hidup Ekosistem adalah saling berinteraksi antara makhluk hidup demgan makhluk tak hidup yang membentuk system Timbal Balik adalah hubungan manusia dengan makhluk hidup lain dan benda mati A. Unsur- unsur Lingkungan Pengertian: Lingkungan terdiri atas unsur biotik (unsur hayati atau makhluk hidup), Unsur abiotik (unsur fisik atau benda mati), dan unsur sosial budaya. 1. Unsur Biotik Unsur biotik yang terdapat dalam lingkungan hidup adalah manusia, hewan [Fauna], tumbuhan [Flora]dan jasat renik. Berdasarkan pada interaksi dan kemampuanya dalam mengikat energi, unsur biotik dalam

Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aku punya

Citation preview

Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan

Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan BerkelanjutanMateri 3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Lingkungan adalah Ruangan yang ditempati makhluk hidup dan benda yang tidak hidup Ekosistem adalah saling berinteraksi antara makhluk hidup demgan makhluk tak hidup yang membentuk system Timbal Balik adalah hubungan manusia dengan makhluk hidup lain dan benda matiA. Unsur- unsur LingkunganPengertian:Lingkungan terdiri atas unsur biotik (unsur hayati atau makhluk hidup), Unsur abiotik (unsur fisik atau benda mati), dan unsur sosial budaya.1. Unsur Biotik Unsur biotik yang terdapat dalam lingkungan hidup adalah manusia, hewan [Fauna], tumbuhan [Flora]dan jasat renik.Berdasarkan pada interaksi dan kemampuanya dalam mengikat energi, unsur biotik dalam lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu: Produsen Produsen adalah: makhluk hidup yang dapat mensintesis zat makanan sendiri dengan bantuan energi matahari. KonsumenKonsumen adalah:kelompok organisme yang tidak mampu mensintesis makanan sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengambil dari produsenContoh yang termasuk Produsen adalah: Manusia, hewan, organisme heterotrof PenguraiPengurai adalah organisme yang berperan dalam menguraikan sisa- sisa makhluk hidup. Pengurai disebut juga decomposer. Pengurai akan menguraikan senyawa organic menjadi senyawa anorganic.2. Unsur Abiotik [ Unsur Fisik ]Unsur abiotik yang terdapat diantara kita antara lain tanah air, sinar matahari, udara, senyawa kimia, dan makhluk yang tidak hidup lainya.Fungsi Unsur Abiotik sebagai media berlangsungnya kehidupanContoh: Tanah diperlukan tumbuhan untuk tempat hidup Air diperlukan tumbuhan untuk mengalirkan zat makanan Udara diperlukan tumbuhan untuk bernafasApabila activitas seluruh kehidupan tumbuhan terganggu akibat unsur abiotik yang tidak menunjang, maka activitas seluruh kehidupan di seluruh muka bmi akan terhambat.3. Unsur sosial dan budayaUnsur sosial adalah: hal- hal yang berkaitan dengan masyarakat Unsur budaya adalah: keseluruhan system, nilai, atau gagasan tindakan dan kewajiban yang dimiliki manusia untuk menentukan perilaku sebagai makhluk sosial dan dalam kehidupan bermasyarakat yang didapatnya dengan cara belajar.Unsur sosal budaya dapat dikembangkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.B. Arti Penting Lingkungan Bagi KehidupanLingkungan hidup merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur lingkungan hidup dan factor material, seperti suhu dan cahaya.C. Bentuk- bentuk kerusakan Lingkungan hidup Dan factor penyebabnyaMenurut Otto Soemarwoto (1989) untuk mengatur kwalitas hidup manusia, yaitu terpenuhinya kebutuhan makhluk hidup hayati seperti air dan udara, terpenuhinya kebutuhan hidup manusia seperti perumahan, pakaian , pendidikan, dan kesehatan dan terpenuhinya derajad kebebasan yang dibatasi oleh hukum tertulis ataupun tidak tertulis seperti: aturan- aturan yang dibuat oleh pemeritah.Berdasarkan factor penyebabnya,bentuk kerusakan lingkungan hidup yaitu:

Contoh: Pemukiman rusak akibat hujan Hancurnya bangunan akibat gempa Hancurnya wilayah akibat tsunamiAkibat aktifitas manusiaContoh: Terjadinya Iklim MikroKet. Perubahan iklim mikro dan berkurangnya daerah perserapan air di perkotaan akibat pembangunan gedung- gedungserta berkurangnya daerah hujan di perkotaan. Terjadinya Pencemaran LingkunaganKet. Itu akan terjadi apabila lingkungan hidup manusia terdapat suatu polutan dalam jumlah besar yang dihasilkan oleh activities manusia.Polutan adalah: zat yang menyebabkan pencemaran. Sifat polutan ada dua antara lain sebagai berikut:1. Merusak sementaraDalam kondisi rendah, polutan dapat merusak lingkungan hidup tetapi hanya bersifat sementara. Apabila polutan telah bereaksi terhadap lingkungan maka tralisir polutan.2. Merusak dalam waktu lamaDalam permasalahan pencemaran lingkungan, terdapat tiga komponen pokok yaitu lingkungan yang terkena adalah lingkungan hidup manusia, yang terkena akibat negative adalah manusia, dan terdapat bahan berbahaya sebagai akibat activities manusia.Macam pencemaran menurut tempat terjadinya dibedakan menjadi tiga yaitu: Pencemaran airPencemaran air di suatu perairan dapat terjadi akibat bahan limbah yang berasal dari bahan buangan domestic, industri, dan perairan. Ciri air tercemar adalah: kandungan kimianya, warna, bau, kandungan oli, benda padat yang ada di dalamnya Pencemaran udaraPada umumnya pencemaran udara di sebabkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar proses produksi, seperti buangan pabrik, asap kendaraan dan asap rumah tangga, dan kebisingan kendaraaan. Akibat dari pencemaran udara antara lain: hujan asam terjadi karena pencampuran senyawa nitrat, sulfat, dan oksida dengan air hujan, rusaknya lapisan ozon dan effec rumah kaca. Pencemaran tanahPencemaran ini di sebabkan oleh polutan. Seperti : kenaikan beban limbah, terutamasampah padat, seperti kaleng plastic, kaca. Kerusakan HutanHutan merupakan paru - paru duniayang dapat menyeimbangkan kadar O2 di udara dan sumber utama pemenuhan kebutuhan manusia.Fungsi hutan antara lain: menyimpan air hujan, mengatur kelestarian air di permukaan bumi, menghasilkan berbagai komoditi, mengatur kesuburan tanah, dan menjadi hanitat Flora dan Fauna di permukaan bumi.D. Usaha Pelestarian Lingkungan HidupPelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.Contoh usaha dari pemerintah yang di gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup: Pelestarian sumberdaya airDilakukan dengan cara mencegah pencemaran, penyediaan resapan air, pengamanan pintu- pintu air, dan penghematan air. Program yang lain untuk melestarikan air dari pemerintah adalah program air bersih yang di rencanakan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Kesehatan Umum, program penghijauan di area peresapan air, untuk fungsi estetika dan rekreasi. Pelestarian sumber daya udaraDilakukan dengan cara penyaringan terhadap pembuangan gas yang berasal dari pabrik dan sebagainya, penanaman di area pembatas jalan raya dan hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Pelestarian sumberdaya hutan Pelestarian ini dilakukan dengan cara seperti system tumpang sari pada lahan pertanian, reboisasi, tata guna lahan, dan peraturan tebang pilih tanam Indonesia [ TPTI ]. Pelestarian keanekaragaman hayatiPelestarian ini dapat berupa pelestarian hutan, varietas tenaman asli dan fauna asli, seperti jenis rojolele, serta tanaman asli bunga melati dan satwa nasional komodo.Usaha pelestarian ini dapat dilakukan oleh penduduk seperti, penghematan air yang digunakan sehari- hari, pengelompokan sampah menjadi sampah organic dan anorganic, dan penggunaan sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui sehemat mungkin.E. Tujuan dan Saran Pembangunan NasionalPembangunan berfungsi untuk meningkatkan kwalitas hidup penduduk. Kwalitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar yang esensial sehingga kehidupan menjadi lebih baik. Kebutuhan dasar tersebut terdiri atas kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati, kehidupan dalas untuk kelangsungan hidup manusiawi, dan derajad kebebasan untuk memilih.Agar kebutuhan dasar terpenuhi maka kemampuan lingkungan yang mendukung kehidupan perlu di tingkatkan hal itu dilakukan dengan cara menjaga lingkungan agar tidak rusak. Masih adanya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial, hal itu terjadi karena pembangunan dan hasil- hasilnya, belum dapat dinikmati secar adil. Dalam bidang lingkungan hidup, pembangunan diarahkan untuk meningkatkan fungsi dan kwalitas lingkungan hidup. Dengan demikian, kegiata sosial ekonomi masyarakat dan usaha pemanfaatan sember daya alam berlangsung secara berkelanjutan. Tujuan itu dapat dicapai dengan usaha yaitu kesadaran tentang pentingnya fungsi lingkungan hidup pada semua aspek kehidupan.Pembangunan Berkelanjutan dan Masalah KependudukanHakikat Pembangunan berkelanjutan : Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan hidup manusia. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas secara bertahap dengan memperhatikan factor lingkungan. Pembangunan berwawasan Lingkungan dikenal dengan pembangunan Berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan : Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam sehingga berkelanjutan. Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan. Menggunakan pendekatan intergratif sehingga terjadi keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan untuk masa kini dan mendatang Menggunakan padangan jangka panjang untuk merencanakan rancangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan. Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan.o Penerapan Pembangunan Berkelanjutan : Pembangunan berkelanjutan bertumpu pada tiga pilar yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan social. Beberapa cara dapat diterapkan dalam pembanguna berkelanjutan antara lain : Pembanguna suatu irigasi atau PLTA, diimbangi dengan usaha pelestarian hutan didaerah aliran sungai (DAS) sebagai sumber irigasi atau PLTA. Penggalian barang tambang seperti batu bara, timah,nikel dan sebagainya di daerah hutan, supaya bekas-bekas galian tambang ditimbun kembali dan ditanami pohon-pohon. Melibatkan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dalam pembangunan sehingga kehidupan semakin baik. Dengan meningkatnya kehidupan mereka maka akan berkurangnya perusakan lingkungan.Sumber ;

http://windu2008.blogspot.com/2008/07/permasalahan-lingkungan-hidup-dan-upaya.html

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI JAWA BARAT MENGANCAM KESELAMATAN RAKYAT.

Dadang Sudardja. Ka. Divisi Kampanye Dan POR WALHI JABAR Contak : 081931220356 Hujan yang turun dan mengguyur di beberapa wilayah di Jawa Barat dalam pekan ini , telah menimbulkan bencana. Di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung terjadi banjir lumpur yang menutup akses jalan de Desa Cibeureum yang berjarak kira-kira 50 km dari arah selatan kota Bandung. Puluhan rumah di Kp Cirawa dan Kampung Neglasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari tergenang lumpur dan mengakibatkan kerusakan yang berat. Dinding rumah penduduk jebol akibat dihantam lumpur. Data resmi yang dikeluarkan oleh pihak Desa Cibeureum, menyebutkan, lumpur dengan ketinggian hingga 1 meter menggenangi empat titik sepanjang 400 meter di jalan raya Kertasari. Sebanyak 20 rumah dan dua mesjid tergenang lumpur di Kampung Cirawa. Diperkirakan kerugian fisik mencapai ratusan juta rupiah. Belum terganggunnya kehidupan ekonomi yang diakibatkan oleh terputusnya jalan. Sementara itu di Kabupaten Tasikmalaya 453 rumah yang terletak di daerah Ciandum, Kecamatan Cipatujah, diterjang banjir. Musibah itu terjadi akibat Sungai Cipanyerang yang berada di Ciandum meluap setelah di guyur hujan selama 3 hari terakhir. Dua kejadian ini cukup menggambarkan bahwa kondisi lingkungan di Jawa Barat dalam keadaan kritis. Berawal dari Alih Fungsi Lahan. Pokok permasalahan terjadinya degradasi sumberdaya lahan adalah karena inkonsistensi atau ketidak sesuaian antara penggunaan lahan dan ruang yang ada dengan arahan yang diperintahkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sekitar 33% lahan tidak digunakan sesuai dengan arahan tata guna tanah dalam Rencana Tata Ruang bahkan selama lima tahun terakhir telah terjadi penyimpangan terhadap pemanfaatan kawasan lindung sekitar 12,9% . Kondisi terbesar dari penyimpangan tersebut terutama disebabkan adanya alih fungsi pada kawasan hutan dan kawasan resapan air. Dari tahun 1994 sampai 2000, hutan lindung berkurang sekitar 106.851 ha (24%), sementara hutan produksi berkurang sekitar 130.589 ha (31 %). Pesawahan dalam periode ini telah diubah menjadi lahan bukan pesawahan seluas kurang lebih 165.903 ha (17%). Gejala ini bisa menurunkan daya dukung lingkungan wilayah Jawa Barat (Perda No. 2/2000: Pola Dasar Pembangunan Jawa Barat 2001-2007). Dalam periode 1994 hingga 2001 telah terjadi perubahan tata guna tanah yang cukup besar, yaitu berkurangnya hutan primer sebanyak 24%, hutan sekunder dan semak belukar 17%. Pemukiman, kawasan industri, perkebunan dan kebun campuran meluas masing-masing sebanyak 33%, 21%, 22% dan 29% hingga tingkat erosi di wilayah Jawa Barat telah mencapai 32.931.061 ton per tahun. Wilayah hutan yang sebelumnya 791.571 ha (22% daratan Jawa Barat) ternyata penutupan vegetasi hutannya hanyalah 9% atau sekitar 323.802 ha pada tahun 2000. Kerusakan keseluruhan wilayah hutan Jawa Barat diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat apabila tidak dilakukan tindakan-tindakan yang memadai (BPLHD Jawa Barat, 2002). Konversi lahan dari hutan alarm menjadi area yang rendah penutupan vegetasinya telah terjadi beberapa dekade di kawasan Bopuncur dan Depok. Pembangunan villa dan perumahan di kawasan Puncak yang selama ini terjadi sudah melebihi aturan yang ditentukan yaitu 19.500 Ha untuk lahan permukiman perkotaan dan untuk hutan lindung 19.475 Ha (Keppres No.114 Tahun 1999). Pada kenyataannya kawasan kota dan pemukiman menjadi 20.500 Ha. Selain itu terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Ciliwung yang mengalami peningkatan luasan lahan budidaya dari 3.761 Ha (tahun 1990) menjadi 13.760 Ha (tahun 2000). Sementara itu volume banjir periodik 25 tahunan pun mengalami peningkatan dari 330 m3/detik pada tahun 1973 menjadi 740 m3/detik pada tahun 2000. Balai RLKT Wilayah IV melaporkan bahwa luas lahan kritis di Jawa Barat cenderung meningkat, terutama yang berada di luar kawasan hutan. Sampai tahun 1999 ada tiga kabupaten yang memiliki luas lahan kritis terbesar, yaitu : Kabupaten Bandung seluas 36.698 ha, Cianjur seluas 44.084 ha, dan Garut seluas 33.945 ha. Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat (2004) melaporkan bahwa luas lahan kritis di DAS Citarum Hulu sudah mencapai 150.000 ha, Cimanuk Hulu seluas 24.000 ha, Citanduy sekitar 64.000 ha dan lebih dari 9000 ha lahan kritis di DAS Ciliwung Hulu.Adanya lahan-lahan kritis umumnya disebabkan oleh adanya kegiatan yang secara langsung menyebabkan rusaknya daya dukung tanah/lahan antara lain pemanfaatan lereng bukit yang tidak sesuai dengan kemampuan peruntukannya, untuk lahan pertanian yang tidak menerapkan teknologi konservasi, bahkan tidak sedikit yang berubah fungsi menjadi areal permukiman. Pembangunan infrastruktur di Jawa Barat belum bisa mengikuti secara penuh pedoman yang diberikan dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah termasuk transportasi, irigasi, dan konservasi lingkungan. RTRW tidak mampu mengendalikan perencanaan regional yang menciptakan kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya (Rencana Strategis Jawa Barat 2001-2004). Permasalahan tersebut dapat ditelaah lebih lanjut dengan melihat masalah-masalah yang berkaitan dengan sektor dan komponen lingkungan atau sumberdaya lainnya. Misalnya, dampak dari adanya lahan kritis yaitu munculnya masalah banjir dan tanah longsor. Di Jawa Barat daerah yang rawan banjir, yaitu Bandung (1.750 ha), Majalengka ( 530 ha ), Indramayu (16.600 ha), daerah pantai utara Subang ( 12.000 ha), Cirebon (450 ha), Ciamis (16.000 ha). Selain dampak adanya lahan kritis terhadap banjir, permasalahan lain yang sering muncul di Jawa Barat yaitu semakin sering terjadi bencana alam longsor. Bahaya longsor di Jawa Barat dapat dikategorikan ke dalam dua areal, yaitu di daerah jalan/prasarana transportasi dan di daerah permukiman penduduk. (Sumber BPLHD JABAR) Penutup Tingkat dan akselerasi kerusakan lingkungan saat ini telah lebih jauh berubah menjadi masalah sosial yang pelik. Aktifitas pembangunan saat ini telah menimbulkan masalah-masalah sosial seperti mengabaikan hak-hak rakyat atas kekayaan alam, marjinalisasi dan pemikisnan. Permasalahan lingkungan hidup juga bukan masalah yang berdiri sendiri dan harus dipandang sebagai masalah sosial kolektif. Oleh karenanya, masalah lingkungan hidup saat ini mau tidak mau juga harus mentransformasikan dirinya menjadi sebuah gerakan sosial. Artinya seluruh komponen masyarakat seperti buruh, petani, nelayan guru, kaum profesional, pemuda, mahasiswa, remaja, anak-anak dan kaum perempuan harus bersatu melawan ketidak adilan lingkungan hidup. Dampak dari aktivitas pembangun yang tidak terkendali, telah membawa perubahan yang cukup ekstreem terhadap tatanan kehidupan, yang kemudian membawa dampak negatif terhadap kerusakan lingkungan dimuka bumi. Dampak yang ditimbulkan, telah mengancam keselamatan kehidupan manusia dan eksosistem.Sumber ;

http://www.berpolitik.com/static/myposting/2007/11/myposting_247.htmlpaya penanggulangan pencemaran air

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirabbilalamin, puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah pengetahuan lingkungan tentang Upaya Penaggulangan Pencemaran Air. Makalah ini dibuat berdasarkan pengalaman membaca buku-buku maupun sumber-sumber bacaaan yang berkaitan tentang materi tersebut.

Dengan adanya makalah ini , penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

Sebagaimana upaya peningkatan kualitas yang tidak akan pernah selesai, demikian pula dangan makalah ini tentunya akan sangat memerlukan kritikan maupun saran dari para pembaca. Untuk itu kritik dan saran dapat disampaikan secara langsung kepada penulis. Mudah-mudahan dengan membaca makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang lingkungan makhluk hidup, amin.

Pekanbaru, 21 Maret 2011

PENULIS

JUMIANTO

UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 2

1.2. Tujuan Penulisan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

BAB III Pembahasan 12

3.1. Pencemaran Air 12

3.2. Upaya Penaggulangan Pencemaran Air 13

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 20

4.1. Simpulan 20

4.2. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Latar belakang penulisan makalah ini pada dasarnya ialah jika kita melihat Indonesia merupakan negara kedua setelah Brazil yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim tropis.

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.Darimana polutan itu berasal ?Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar. Maka dari itu kelompok kami ingin membahas upaya pencegahan pencemaran air melalui makalah ini.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah yang pertama merupakan syarat mengikuti ujian mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang di asuh oleh Bapak Dosen Drs. H. T. Ariful Amri, M.Si.

Namun dari sisi lain kami juga ingin mengetahui bagaimana upaya pemecahan masalah dalam penanggulangan pencemaran air. Sehingga kami dapat mengimplementasikan dalam kehidupan keseharian kami, dan dapat menggunakan cara cara dalam upaya pemecahan masalah pencemaran air tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Upaya Penanggulangan Pencemaran Air

Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normal. Keadaan normal air tergantung pada factor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Pencemar air dikelompokkan dalam, pencemar bahan buangan organic, pencemar bahan buangan an organic , dan bahan buangan zat kimia.(Natah, 2007, Jurnal Pemukiman)

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Meskipun dunia penuh dengan air, hanya tiga persen itu minum. Termasuk dalam sumber 3% air minum adalah sungai, musim semi, sungai, danau, dan air terjun yang terus menerus terancam dan terkontaminasi oleh berbagai faktor yang menyebabkan pencemaran air. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.( KORAN ANAK INDONESIA, Jakarta, Yudhasmara Publisher)

Pencegahan Pencemaran Air

5R itu Reduce, Reuse, Recycle, Recharge dan Recovery. Dua yang terakhir adalah usaha pemulihan, misalnya dengan pembuatan lubang biopori dan sumur resapan. Sedangkan contoh recycle yaitu dengan memanfaatkan air mandi untuk menyiram tanaman atau nyuci kendaraan.( KORAN ANAK INDONESIA, Jakarta, Yudhasmara Publisher)

10 Cara Mencegah Pencemaran Air

1. Gunakan air dengan bijaksana.

2. Kurangi penggunaan deterjen.

3. Kurangi konsumsi obat-obat kimia.

4. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga.

5. Kurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.

6. Kelola sampah rumah tangga dengan baik.

7. Menanam pohon.

8. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

9. Menggalakkan industri daur ulang.

10. Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga.( www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html -)

Sampai batas batas tertentu sebenarnya air secara alamiah akan mampu membersihkan zat pencemar tersebut. Namun karena jumlah zat pencemaran berlebihan maka kemampuan itu menjadi hilang. Air yang tercemar dapat dikurangi kadar pencemarannya dengan menyaring, mengencerkan, dan mengendapkan.(Drs. Slamet Prawirohartono dkk, 2000, Sains Biologi 1b Untuk SMU kelas 1 tengah tahun kedua, Bandung, Hal. 103)

Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air Tanah

Pegenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk.

Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman

2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis jenis pestisida dan zat zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran

4. Memperluas gerakan penghijauan

5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya

7. Melakukan intensifikasi pertanian

Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam

1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu

2. banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap.(M. ALI MAS'UD,2009, Makalah Pencemaran Air, Sidoarjo, hal. 5)

Langkah Penyelesaian Penanggulangan pencemaran air

Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).

Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.

Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain. (Artikel kimia, 02 Januari 2009,Dampak Pencemaran Lingkungan )

Menanggulangi Pencemaran Air

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air.

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

2. Tidak membuang sampah ke sungai.

3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.

5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan

Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.

Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).

2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup

Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.

Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.( Artikel, Cara Penanggulangan Pencemaran Air, AnneAhira.com)

Dua Cara Mencegah Limbah pemukiman

CARA-CARA MENCEGAH LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN PREFENTIF)

Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan yakni : Tidak membuang sampah kesungai,Tidak memakai deterjen secara berlebihan,Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.

CARA-CARA MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN KURATIF) Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu: Mengelolah sampah, Membuang sampah ditempatnya,Tidak membuang sampah kesungai.( PANDI SURYADI, Januari 2011, KARYA ILMIAH DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT, Taluk Kuantan)

Pencegahanpencemaran Air juga dapat dilakukan dengan upaya pemerintah menerbitkan peraturan dalam bentuk PP, Perda dan lain sebagainya.

Seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air .

Ada juga PERATURAN Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, diterbitkan dengan dasar pertimbangan kondisi mutu air pada sumber air di wilayah Jabar yang semakin menurun akibat pencemaran dari segala aktivitas manusia. Hal tersebut mengakibatkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pengelolaan kualitas air di dalam Perda No. 3/2004 adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan, sesuai dengan peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya. Sedangkan pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.

Sebenarnya pada tingkat pemerintah pusat, terdapat pula ketentuan yang sama, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Akan tetapi sesuai dengan prinsip - prinsip otonomi daerah, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar mengeluarkan perda tersendiri, untuk memenuhi kebutuhan pengaturan yang aktual dan faktual di wilayahnya. (Sumber : Biro Hukum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Oleh KARTONO SARKIM Penulis, wartawan Pikiran Rakyat)

Upaya yang dilakukan Pengprov Riau dan Pemkot Pekanbaru dalam penanganan Pencemaran air di DAS siak.

Pekanbaru, Kompas - Usaha untuk menindak tegas para pengusaha yang telah mencemari Sungai Siak kini mulai terlihat. Untuk pertama kali, sejak peristiwa kematian ribuan ekor ikan di sungai tersebut pada 8 Juni 2004 lalu, Pemerintah Kota Pekanbaru memanggil lima pengusaha yang diduga kuat telah mencemari air di daerah aliran sungai Siak. Akan tetapi, hanya dua pengusaha saja yang memenuhi panggilan, sementara tiga pengusaha lainnya tidak hadir tanpa memberikan alasan yang jelas. hanya dua pengusaha saja yang memenuhi panggilan, sementara tiga pengusaha lainnya tidak hadir tanpa memberikan alasan yang jelas.( Kompas - 13 Juli 2004)

Harian kompas tertanggal 27 Agustus 2007, salah satu upaya yang harus dilakukan Pemda Riau mengatasi pencemaran air di DAS Siak ialah pengusulan pengelolaan Daerah Aliran Sungai Siak harus di serahkan kepada sebuah lembaga atau badan langsung di bawah Pemerintah Provinsi Riau. Usul ini tercantum dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Siak, yang telah diajukan Gubernur Riau kepada DPRD Riau. Prof Adnan Kasry, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak, yang dipercaya menyusun rancangan Perda DAS Siak, Minggu (13/5), menjelaskan, pengelolaan DAS Siak secara terpadu perlu segera diwujudkan. Ini penting mengingat tingkat pencemaran dan kerusakan DAS Siak sudah semakin parah.( Kompas, 27 Agustus, 2007)

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.

2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai

3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh penduduk.

4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:

1. Secara Administratif

Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.

2. Secara Teknologis

Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

3. Secara Edukatif

Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.( ahmad cecep sofyan Hariri, 2010 Biologi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

Akibat

Dapat menyebabkan banjir

Erosi

Kekurangan sumber air

Dapat membuat sumber penyakit

Tanah Longsor

Dapat merusak Ekosistem sungai

3.2. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air

Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:

1. Secara Administratif

Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.

2. Secara Teknologis

Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

3. Secara Edukatif

Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.( ahmad cecep sofyan Hariri, 2010 Biologi)

Menanggulangi Pencemaran Air

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air.

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

2. Tidak membuang sampah ke sungai.

3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.

5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.

Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. . (www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html -).

Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.

Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan

Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.

Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).

2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup

Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.

Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.

Penanggulangan Pencemaran Air

Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:

Perubahan perilaku masyarakat

Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair

Perubahan Perilaku Masyarakat Secara alami, ekosistem air dapat melakukan rehabilitasi apabila terjadi pencemaran terhadap badanair. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai perlu merubah perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.

Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:

1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.

2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor

3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus

4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu

Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair

Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yangrata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / airtanah.Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atausungai.

Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalambeberapa kolam kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.

Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar.

Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:

a) Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.

b) Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis

c) Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi,terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.

- Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.

- Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.

- Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga

listrik

- Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air

- Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit

Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung padajenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air danlumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

PADA INTINYA ADALAH MANAGEMENT SAMPAH

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Air merupakan kebutuhan makhluk hidup, maka dalam hal ini kualitas air harus tetap terjaga. Namun air juga dapat tercemar oleh bahan bahan pencemar seperti pencemar bahan buangan organic, bahan buangan an organic,bahan buangan kimia. Upaya pencegahan & penaggulangan pencemaran air ini, dan pada dasarnya ada tiga hal pokok yang perlu di perhatikan dalam pencegahan pencemaran air, yakni : Penanggulangan secara administrative , teknologi dan edukatif.

4.2. Saran

Untuk menjaga kualitas air maka kita selaku makhluk yang sangat rentan melakukan pencemaran terhadap air maka, kita harus sadar akan lingkungan artinya bahwa kita lah yang menjaga lingkungan ini agar tetap baik. Mari bersama kita jaga lingkungan ini agar tetap dapat kita nikmati dan demi anak cucu kita di hari kemudian.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Slamet Prawirohartono, 2000, Biologi 1b untuk SMU kelas 1 tengah tahun kedua, Bandung, Bumi Aksara

Natah, 2007, Jurnal Pemukiman

Pusat litbang SDA, Jurnal Teknologi pengendalian Air di indonesia

Artikel kimia

Pandisuryadi-berbagiilmu.blogspot.com//karya-ilmiah-dampak-pencemaran-air-oleh-html

Ipvt.blogspot.com/2009/2/makalah-pencemaran-air.html

restorasibumi.blogspot.com//cara-mencegah-pencemaran-air.html-

idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU//pencemaran-air/hal. 17.html -

www.anneahira.com

www.kompas.com

www.kapanlagi.com

www.pikiranrakyat.com