8
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559 PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA TRANSAKSI FINANCIAL LEASE DITINJAU DARI SUDUT LESSOR Elly Anggraini1 Teddy Oswari2 Radi Sahara3 1 Mahasiswa Program Diploma III Bisnis Dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma [email protected] 2 Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma [email protected] 3 Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAK Berbagai kebutuhan ekonomi mendorong perusahaan untuk memenuhi kebutuhan denngan berbagai cara, salah satunya adalah jalan sewa. Penelitian ini dilakukan untuk memahami perlakuan akuntansi dan pengenaan pajak dalam setiap transaksi usaha. Studi kasus yang diamati adalah perusahaan Sinar Mas Multifinance, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perlakuan akuntansi dalam sewa guna usaha, pengenaan pajak dalam transaksi financial leasing, bagaimana lessor melakukan pencatatan transaksinya dan pelaporan pajaknya. Melalui data dokumen lease contract, dokumen harga-harga mobil yang disewagunakan dan tingkat suku bunga. dapat dianalisis dengan menggunakan perhitungan pembayaran sewa dibayar dibelakang dan dilakukan pentransformasian metode antara metode direct financing lease ke metode operating lease. Hasil dari penelitian ini, perusahaan Sinar Mas Multifinance, melalui metode direct financial leasing memperoleh net income sebesar Rp. 27.314.697 setelah dilakukan transformasi ke metode operating lease perusahaan memperoleh profit menurun menjadi Rp. 16.228.799. Sedangkan pada pelaporan pajak perusahaan mempunyai tax saving sebesar Rp. 2.771.474. Secara umum, penelitian ini menyimpulkan bahwa, pengusaha leasing menggunakan metode direct financial leasing saat melakukan pencatatan transaksi, karena dengan metode ini perusahaan dapat memperoleh laba lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode operating lease. Sebaliknya pada saat perusahaan melakukan pelaporan pajak perusahaan menggunakan metode operating lease karena dapat meminimalkan jumlah pajak terutang sebagai akibat dari laba yang lebih kecil. Kata Kunci: perlakuan akuntansi, pengenaan pajak, financial leasing PENDAHULUAN Kemajuan teknologi yang semakin pesat mengiringi kegiatan ekonomi yang semakin berkembang. Perkembangan ekonomi tersebut menyebabkan munculnya kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang harus terpenuhi. Banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang dan perkembangan di berbagai sector usaha membuat setiap perusahaan harus melakukan pengembangan atau perluasan usaha, guna memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut. Pengembangan dan perluasan usaha tersebut dalam upaya untuk bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan- perusahaan yang baru atau perusahaan yang sudah berkembang serta memenuhi kebutuhan para konsumen atau pengguna jasa atau produk perusahaan itu sendiri. Banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan guna memenuhi kebutuhan pasar. Salah satunya dengan upaya dalam perluasan dan pengembangan usaha adalah jalan penambahan sarana dan prasarana yang secara langsung atau tidak langsung mendukung proses usaha itu sendiri. Leasing merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun secara sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh pihak peminjam selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Setiap komponen dalam sebuah badan usaha yang mendapatkan penghasilan yang bisa dikonsumsi atau menambah kekayaan dikenakan pajak. Bagaimanapun bentuk badan usaha tersebut dan dalam bidang apapun badan usaha tersebut bergerak perpajakan telah mengatur bagaimana pengenaan atau pemungutan pajak tersebut A

PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559

PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA TRANSAKSI FINANCIAL LEASE

DITINJAU DARI SUDUT LESSOR

Elly Anggraini1 Teddy Oswari2 Radi Sahara3

1Mahasiswa Program Diploma III Bisnis Dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma [email protected]

2Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

[email protected] 3Dosen Tetap Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma [email protected]

ABSTRAK

Berbagai kebutuhan ekonomi mendorong perusahaan untuk memenuhi kebutuhan denngan berbagai cara, salah satunya adalah jalan sewa. Penelitian ini dilakukan untuk memahami perlakuan akuntansi dan pengenaan pajak dalam setiap transaksi usaha. Studi kasus yang diamati adalah perusahaan Sinar Mas Multifinance, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perlakuan akuntansi dalam sewa guna usaha, pengenaan pajak dalam transaksi financial leasing, bagaimana lessor melakukan pencatatan transaksinya dan pelaporan pajaknya. Melalui data dokumen lease contract, dokumen harga-harga mobil yang disewagunakan dan tingkat suku bunga. dapat dianalisis dengan menggunakan perhitungan pembayaran sewa dibayar dibelakang dan dilakukan pentransformasian metode antara metode direct financing lease ke metode operating lease. Hasil dari penelitian ini, perusahaan Sinar Mas Multifinance, melalui metode direct financial leasing memperoleh net income sebesar Rp. 27.314.697 setelah dilakukan transformasi ke metode operating lease perusahaan memperoleh profit menurun menjadi Rp. 16.228.799. Sedangkan pada pelaporan pajak perusahaan mempunyai tax saving sebesar Rp. 2.771.474. Secara umum, penelitian ini menyimpulkan bahwa, pengusaha leasing menggunakan metode direct financial leasing saat melakukan pencatatan transaksi, karena dengan metode ini perusahaan dapat memperoleh laba lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode operating lease. Sebaliknya pada saat perusahaan melakukan pelaporan pajak perusahaan menggunakan metode operating lease karena dapat meminimalkan jumlah pajak terutang sebagai akibat dari laba yang lebih kecil. Kata Kunci: perlakuan akuntansi, pengenaan pajak, financial leasing

PENDAHULUAN Kemajuan teknologi yang semakin pesat mengiringi kegiatan ekonomi yang semakin berkembang. Perkembangan ekonomi tersebut menyebabkan munculnya kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang harus terpenuhi. Banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang dan perkembangan di berbagai sector usaha membuat setiap perusahaan harus melakukan pengembangan atau perluasan usaha, guna memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut. Pengembangan dan perluasan usaha tersebut dalam upaya untuk bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang baru atau perusahaan yang sudah berkembang serta memenuhi kebutuhan para konsumen atau pengguna jasa atau produk perusahaan itu sendiri. Banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan guna memenuhi kebutuhan pasar. Salah satunya dengan upaya

dalam perluasan dan pengembangan usaha adalah jalan penambahan sarana dan prasarana yang secara langsung atau tidak langsung mendukung proses usaha itu sendiri.

Leasing merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun secara sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh pihak peminjam selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Setiap komponen dalam sebuah badan usaha yang mendapatkan penghasilan yang bisa dikonsumsi atau menambah kekayaan dikenakan pajak. Bagaimanapun bentuk badan usaha tersebut dan dalam bidang apapun badan usaha tersebut bergerak perpajakan telah mengatur bagaimana pengenaan atau pemungutan pajak tersebut

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini A99

Page 2: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559 selama badan usaha tersebut menghasilkan pendapatan. Rumusan Masalah Dalam penulisan ini penulis merumuskan masalah bagaimana leasing dalam akuntansi dan perhitungan pengenaan pajaknya dengan menggunakan data yang diperoleh dari PT. Sinar Mas Multifinance tahun 2005.

Tujual penulisan ini dalah mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi dalam sewa guna usaha, bagaimana pengenaan pajak dalam transaksi financial leasing dan menganalisa bagaimana lessor melakukan pencatatan transaksinya dan pelaporan pajaknya. TINJAUAN PUSTAKA Secara umum leasing merupakan equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan/ barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak. Pada Pasal 1 Surat keputusan Bersama Tiga Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Menteri perindustrian No.KEP.122/MK/2/1974, dan No. 30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 Februari, menyebutkan bahwa leasing itu adalah: “Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk satu jangka waktu secara berkala, disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk memebeli barnag-barang modal yang bersangkutan atau memeperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.” Kohler, Eric Louis dalam Kohler’s Dictionary for Accountants memberikan definisi tentang leasing sebagai berikut : “A lease is defined as an agreement conveying the right to use property, plant, or equipment (land or depreciable assets), usually for specified purposes and a stated period of time.” Sebagai suatu alternative pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan, maka leasing didukung oleh keuntugan-keuntungan sebagai berikut: Flexible/luwes, tidak diperlukan jaminan (agunan), on/off Balance sheet, capital saving, keuntungan “cashflow”, cepat dalam pelayanan, pembayaran angsuran lease sebagai biaya operasional, sebagai pelindung terhadap inflasi, biaya-biaya tambahan selain harga perolehan dapat dianggap sebagai biaya modal dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya masa lease, dapat mengatasi

kekhawatiran terhadap resiko keuangan serta tidak memadai (obsolescence and inadequacy), kemudahaan dalam penyusunan anggaran tahunan bagi lesse, masa berlaku lease lebih lama dibandingkan dengan cara pembiayaan lainnya dan masa lakunya kerap kali mendekati masa daya guna alat perlengkapan yang bersangkutan, adanya hak opsi bagi lesse, hak kepemilikan tetap pada lessor sampai lesse mempergunakan hak opsinya, dapat diatur pembiayaanya, mengurangi resiko ketinggalan mode dan memungkinkan masa coba pemakaian, adanya kepastian hukum, biaya-biaya itu antara lain terdiri dari “commitment fee”, biaya kontrak, provisi, biaya hipotik, bea materai dan biaya lainnya. Kerugian-kerugian leasing adalah pembiayaan secara leasing merupakan sumber pembayaan yang relative mahal bila dibandingkan dengan kredit investasi dari bank. Barang modal yang di “lease” tidak dapat dicantumkan sebagai unsur aktiva lesse untuk tujuan “collateral credit” dari bank, yaitu “trade creditor” mungkin akan menilai perusahaan tersebut memiliki posisis keuangan yang lemah. Bagi para pengusaha tertentu kadang-kadang timbul masalah prestise antara memiliki sendiri barang modal atau lease. Risiko yang lebih besar pada lessor, artinya adanya tanggung jawab atas tuntuntan pihak ketiga jika terjadi kecelakaan atau kerusakan atas barang orang lain yang disebabkan oleh “lease property” tersebut, dan juga lessor belum tentu yakin bahwa baranh lease tersebut bebas dari berbagai ikatan seperti “liens” (gadai), ”preferences”, “priorities”, “charges” atau kepentingan lainnya. Perlakuan Akuntansi Terhadap Leasing Leasing diklasifikasikan menjadi dua yaitu Financial Leasing dan Operating Leasing. Financial leasing adalah suatu perjanjian kontrak yang salah satu sifatnya adalah non cancelable bagi pihak lesse. Perjanjian kontrak tersebut menyatakan bahwa lesse bersedia untuk melakukan serangkaian pembayaran uang atas penggunaan suatu asset yang menjadi obyek lease, lesse berhak untuk memperoleh menfaat ekonomis dengan mempergunakan barang tersebut sedangkan hak kepemilikannya tetat dipegang lessor. Operating lease sama seperti transaksi sewa menyewa biasa, jangka waktu sewanya adalah lebih pendek dari umur ekonomis property dan lesse biasanya tidak mempunyai hak utnuk membeli atau purchae option dan pada waktu kontrak hak untuk membeli atau purchase option

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini

A100

Page 3: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559 dan pada waktu kontrak lease berakhir tidak terjadi pemindhan hak milik barang dan sifatnya adalah cancelable. Dalam financial accounting standard board (FASB) no. 13 yang diterbitkan oleh American institute of certified publicaccountants (AICPA) mengklasifikaskan leasing untuk tujuan akuntansinya sebagai berikut: Ditinjau dari segi lessor, Financial lease yang dibagi menjadi 3 tipe lagi, yaitu: Sales type lease, merupakan financial lease juga tetapi dalam hal ini leased property pada saat permulaan lease mempunyai nilai yang berbeda dengan cost yang ditanggung oleh lessor, yaitu adanya perbedaan antara harga pasar aktiva dengan harga perolehan nilai bukunya dan ini akan berakibat dalam perhitungan laba atau rugi. Direct financing lease, merupakan salah satu bentuk dari financial lease yang dibiayai langsung oleh lessor. Operating lease (true lease) merupakan suatu kontak, yaitu barang leasenya tidak diamortisasi sampai habis selama primary lease period, dan lessor tidak mengharapkan profit semata-mata dari rental lease tersebut, tetapi mengharapkan adanya recovery dari hasil penjualan barang itu atau dengan menyewakan kembali barang itu kepada pihak yang berikutnya. Ditinjau dari segi lesse: Capital lease (financial lease), operating lease (true lease), Perlakuan Akuntansi oleh Perusahaan Sewa Guna Usaha (Lessor) Finance Lease adalah penanaman netto dalam aktiva yang disewagunakan harus diperlukan dan dicatat sdebagai penanaman netto sewa guna usaha. Jumlah penanaman netto tersebut terdiri dari jumlah piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang akan diterima oleh perushaan sewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi dengan pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui (unerned lease income), dan simpanan jaminan (security deposit). Selisih antara piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) dengan harga perolehan aktiva yang disewagunakan diperlukan sebagai pendapatn sewa guna usaha yang belum diakui (unearned lease income). Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui harus dialokasikan secara konsisiten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala (periodic rate of return) atas penanaman netto perusahaan sewa guna usaha. Apabila perushaan sewa guna usaha menjual barang modal kepada penyewa guna usaha sebelum berakhirnya masa sewa guna usaha, maka

pernbedaan antara harga jual dengan penanaman netto dalam sewa guna usaha pada saat penjualan dilakukan harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian periode berjalan. Pendapatan lain yang harus diterima sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha harus diakui dan di catat sebagai pendapatn periode berjalan.

Operating Lease adalah barang modal yang disewa gunakan harus diperlakukan dan dicatat sebagi aktiva sewa guna usaha berdasarkan harga perolehan. Pembayaran sewa guna usaha (lease payment) selam tahun berjalan yang diperoleh dari penyewa guna usaha diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa guna usaha meskipun pembayaran sewa guna usaha mungkin dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode. Penyusutan aktiva yang disewa guanakan harus dilakukan dalam jumlah yang layak berdasarkan taksiran masa manfaatnya. Kalau aktiva yang disewagunakan dijual maka perbedaan antara nilai buku dan jual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan. METODE PENELITIAN Data yang digunakan bersumber dari objek penelitian terhadap perusahaan yang diteliti yaitu PT.Sinar Mas Multifinance. Data berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan leasing. Dokumen-dokumen tersebut yaitu berupa tiga kontrak lease selama tahun 2005 serta daftar harga mobil dan tingkat suku bunga yang digunakan perusahaan dalam transaksinya.

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan memperoleh data secara langsung ke perusahaan dan mempelajari dokumen-dokumen saat melakukan transaksi leasing yaitu berupa contract lease serta daftar harga mobil yang dilease juga daftar tingkat suku bunga yang digunakan perusahaan dalam melakukan perhitungan sewa contract lease.

Payment In Arrears (Sewa Dibayar Dibelakang) adalah metode pembayaran sewa yang dilakukan pihak lesse dengan membayar angsuran pada setiap akhir periode yang dapat dilakukan perbulan, triwulan maupun tengah tahunan tergantung kemampuan lesse. Contohnya dalam lease contract terdapat sewa yang dilakukan pada 5 Agustus 2005 – 5 Agustus 2008, maka pembayaran angsuran pertama dilakukan pada tanggal 5 bulan berikutnya yaitu 5 September 2005 ataupun sesuai kesepakatan antar lessor dan lesse bagaimana periode angsuran dibayar.

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini A101

Page 4: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559

Bunga angsuran dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat suku bunga dengan jumlah nilai barang modal yang telah dikurangi dengan nilai sisa yang dikurangi jumlah angsuran sebelumnya yang telah dikurangi bunga angsuran sebelumnya.Tingkat suku bunga (%)X (Nb-Ns)-(Angsuran/Periode-Bunga sebelumnya). Net Book Value adalah Nbv = Cost Of Lease Asset – Residual Value. L/R Balance = n x Angsuran. Unearned Lease Interest = ULI = L/R + RV – Cost Of. HASIL DAN PEMBAHASAN Objek penelitian ini adalah PT. Sinar Mas Multifinance yang beralamat di Jl. RS. Fatmawati, Jakarta Selatan mengalami banyak perubahan akhirnya pada awal tahun 1996 perusahaan mengukuhkan namanya menjadi PT. Sinar Mas Multifinance. Perusahaan ini bergerak

dalam jasa usaha pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang, dan pembiayaan konsumen. Guna menunjang pengembngan usaha tersebut, maka perusahaan mengenmbangkan pula jaringan kantor cabang di berbagai kota besar dipulau Jawa, sehingga pada akhir tahun 2003 PT. Sinar Mas Multifinance telah memiliki 9 kantor cabang/perwakilan.

Dalam prakteknya selama ini, lessor melakukan pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan direct financing lease sedangkan untuk pelaporan pajak penghasilan mereka menggunakan metode operating lease, maka lessor akan mengakui leased asset sebagai aktiva tetapnya, sedangkan lease contract receivable akan di offset. Berikut ini akan diuraikan perhitungan pembayaran sewa untuk tiga kontrak leasing selama tahun 2005.

Tabel 1.

Lease Contract Tahun 2005 Lease Contract Jenis Mobil

Lease contract 1 Honda Accord New 2.4 VTI-L At

Lease contract 2 Nissan X-Trail 2.0

Lease contract 3 Toyota Avanza 1.3 E

Cost of leased asset (nilai barang modal)

354700000 318000000 89500000

Residual value (nilai sisa)

35470000 3180000 8950000

Interest rate (tingkat bunga)

10.68 % 9.38 % 8.18 %

Jangka waktu leasing (leased Term)

36 bulan 24 bulan 12 bulan

Periode leasing (lease period)

5 Agustus 2005 – 5 Agustus 2008

27 July 2005 - 27 July 2007

15 Mei 2005 - 15 Mei 2006

Simpanan jaminan (security deposit)

35470000 31800000 8950000

Perhitungan pembayaran Sewa (Sewa

dibayar dibelakang) dengan Lease contract 1 diperoleh: Rp. 10.402.871 (sewa per periode/ per bulan). Lease contract 2 diperoleh Rp. 13.124.928 (sewa per periode / per bulan). Lease contract 3 diperoleh Rp. 7.013.623 (sewa

per periode/per bulan). Interest dihitung berdasarkan outstanding principal balance. Lease contract 1 diperoleh Rp 2.705.949. Lease contract 2 diperoleh Rp 2.066.252. Lease contract 3 diperoleh Rp 460.649.

Tabel 2.

Amortisasi Pembayaran Lease Contract (Lease Contract 1) Periode Bulan Angsuran

(Payment) Bunga (Intereset)

Pembayaran Pokok Principal

L/R Balance

Principal Balance

0 AGT '05 0 0 0 374503356 319,230,000 1 SEP '05 10402871 2,841,147 7,561,724 364100485 311,668,276 2 OCT '05 10402871 2,773,848 7,629,023 353697614 304,039,253 3 NOV '05 10402871 2,705,949 7,696,922 343294743 296,342,331 4 DEC '05 10402871 2,637,447 7,765,424 332891872 288,576,907

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini

A102

Page 5: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559

Tabel 2. Amortisasi Pembayaran Lease Contract (Lease Contract 1) (Lanjutan)

5 JAN '06 10402871 2,568,334 7,834,537 322489001 280,742,370 6 FEB '06 10402871 2,498,607 7,904,264 312086130 272,838,106 7 MAR '06 10402871 2,428,259 7,974,612 301683259 264,863,494 8 APR '06 10402871 2,357,285 8,045,586 291280388 256,817,909 9 MEI '06 10402871 2,285,679 8,117,192 280877517 248,700,717 10 JUN '06 10402871 2,213,436 8,189,435 270474646 240,511,282 11 JUL '06 10402871 2,140,550 8,262,321 260071775 232,248,962 12 AGT '06 10402871 2,067,016 8,335,855 249668904 223,913,107

Tabel 3.

Amortisasi Pembayaran Lease Contract (Lease Contract 2) Periode Bulan Angsuran

(Payment) Bunga (Intereset)

Pembayaran Pokok Principal

L/R Balance

Principal Balance

0 JUL '05 0 0 0 314998272 286,200,000 1 AGT '05 13124928 2,237,130 10,887,798 301873344 275,312,202 2 SEP '05 13124928 2,152,024 10,972,904 288748416 264,339,298 3 OCT '05 13124928 2,066,252 11,058,676 275623488 253,280,622 4 NOV ' 05 13124928 1,979,810 11,145,118 262498560 242,135,504 5 DEC '05 13124928 1,892,693 11,232,235 249373632 230,903,269 6 JAN '06 13124928 1,804,894 11,320,034 236248704 219,583,234 7 FEB '06 13124928 1,716,409 11,408,519 223123776 208,174,715 8 MAR '06 13124928 1,627,232 11,497,696 209998848 196,677,020 9 APR '06 13124928 1,537,359 11,587,569 196873920 185,089,451 10 MEI '06 13124928 1,446,783 11,678,145 183748992 173,411,305 11 JUN '06 13124928 1,355,498 11,769,430 170624064 161,641,875 12 JUL '06 13124928 1,263,501 11,861,427 157499136 149,780,448

Tabel 4.

Amortisasi Pembayaran Lease Contract (Lease Contract 3)

Periode Bulan Angsuran (Payment)

Bunga (Intereset)

Pembayaran Pokok Principal L/R Balance Principal

Balance

0 MEI '05 0 0 0 84163476 80,550,000 1 JUN '05 7013623 549,083 6,464,541 77149853 74,085,460 2 JUL '05 7013623 505,016 6,508,607 70136230 67,576,852 3 AGT '05 7013623 460,649 6,552,974 63122607 61,023,878 4 SEP '05 7013623 415,979 6,597,644 56108984 54,426,235 5 OCT '05 7013623 371,005 6,642,618 49095361 47,783,617 6 NOV '05 7013623 325,725 6,687,898 42081738 41,095,719 7 DEC '05 7013623 280,136 6,733,487 35068115 34,362,232 8 JAN '06 7013623 234,236 6,779,387 28054492 27,582,845 9 FEB '06 7013623 188,023 6,825,600 21040869 20,757,245 10 MAR '06 7013623 141,495 6,872,128 14027246 13,885,117 11 APR '06 7013623 94,650 6,918,973 7013623 6,966,144 12 MEI '06 7013623 47,486 6,966,137 0 7

Hasil Operasi Lease contract 1 adalah Net book value Rp 319.230.000, Balance L/R per 31/12/2005 Rp 332.891.872, Unearned lease interest (ULI) = L/R + RV – Cost of leased

asset Rp 55.273.356. LI sampai 05/12/2005 Rp 42.174.687. Rental receivable Rp 8.669.059. Rental receivable adalah pendapatan sewa pada tahun 2005 tapi jatuh tempo pada januari

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini A103

Page 6: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559 tahun 2006 sehingga belum diterima. Biaya depresiasi diketahui terlebih dahulu mengenai lamanya lease contract periode dan periode depresiasi dimana periode depresiasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang sebenar-benarnya terjadi dari lease contract periode sebesar Rp. 42.859.583.

Hasil Operasi Lease contract 2 adalah Net book value Rp 286.200.000, Balance L/R per 31/12/2005 Rp 249.373.632, Unearned lease interest (ULI) = L/R + RV – Cost of leased

asset Rp 28.798.272. LI sampai 05/12/2005 Rp 17.567.916. Rental receivable Rp 6.562.464. Biaya depresiasi Rp. 6.558.750

Hasil Operasi Lease contract 3 adalah Net book value Rp 80.550.000, Balance L/R per 31/12/2005 Rp 35.068.115, Unearned lease interest (ULI) = L/R + RV – Cost of leased asset Rp 3.613.476. LI sampai 05/12/2005 Rp 17.567.916. Rental receivable Rp 2.337.874. Biaya depresiasi Rp. 49.225.000

Tabel 5.

PT. Sinar Mas Multifinance Proforma Balance Sheet December 31, 2005 Adjusment

Direct Financing Method

Debit Credit

Operating Method

Cash on hand and in banks

Rp156,331,485 Rp156,331,485

Investment in direct financing lease

Lease contract receivable net

Rp617,333,619 Rp156,331,485 Rp773,665,104

Residual value Rp76,220,000 Rp76,220,000 Unearned lease income

-Rp60,370,407 Rp87,685,104 Rp27,314,697

Net Rp789,514,697 Rp156,331,485 Rental receivable Rp17,569,397 Rp17,569,397 Other receivable Property and equipment

cost less acc. depr Net Leased property cost Rp762,200,000 Rp762,200,000 less acc. Depr Rp157,672,083 -Rp157,672,083 Other asset Total assets Rp789,514,697 Rp1,023,785,986 Rp1,034,871,884 Rp778,428,799

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini

A104

Page 7: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559

Tabel 6. PT. Sinar Mas Multifinance Proforma Statement Of Income And Retained Earnings December 31,

2005

Tabel 7.

Perbandingan Tax Rate Golongan Tarif Tax paid

1. Rp 10000000 15 % Rp 1500000 Direct financing lease method 2. Rp 17314697 25 % Rp 4328674 Total Rp 5828674

1. Rp 10000000 15 % Rp 1500000 Operating lease method 2. Rp 6228799 25 % Rp 1557200 Total Rp 3057200

Besarnya tax saving (penghematan

pajak) yang diperoleh oleh perusahaan dengan metode operating lease adalah sebesar: Rp 2.771.474 KESIMPULAN Kesimpulan dari analisis dan pembahasan adalah dapat diketahui bahwa leasing mempunyai beberapa tipe dan klasifikasi serta criteria untuk menentukan metode akuntansinya. Perlakuan akuntansi untuk transaksi leasing di atur dan di laksanakan sesuai dengan SAK di bidang leasing di Indonesia.

Dari hasil pembahasan terbukti bahwa metode operating leasing lebih menguntungkan bagi perusahaan dalam pelaporan PPH 25 sedangkan dengan metode direct financing lease perusahaan bisa memperoleh laba yang lebih besar sehingga lebih menguntungkan dalam pencatatan transaksi. Pada perusahaan PT. Sinar Mas Multifinance menggunakan metode Direct Financing Lease sehingga memperoleh Net Income sebesar

Rp.27.314.697 setelah dilakukan transformasi metode ke operating lease perusahaan mendapatkan Profit menurun menjadi Rp.16.228.799.Sedangkan dalam pelaporan pajak perusahaan mempunyai Tax Saving atau penghematan pajak sebesar Rp.2.771.474. DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal , dan Arif Djohan

Tunggal, 1994. Akuntansi Leasing atau Sewa Guna Usaha, Harvarindo, Jakarta.

Asuransi Sinar Mas, http://www.simasfinance.co.id

Mardiasmo, 2003, Perpajakan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta

Undang – Undang Pajak, 2004, Salemba Empat, Jakarta. Wildan Prayitno, 1994, Pengantar Perpajakan

Untuk Manajemen, Universitas Gunadarma, Jakarta.

____________, 2002, Standar Akuntansi Keuangan (Buku Satu dan Buku Dua), Salemba Empat, Jakarta.

Adjusment

Direct Financing Method

Debit Credit Operating Method

INCOME Lease income earned

Rp27,314,697

Rp27,314,697

Leased rental income

Rp156,331,485

Rp17,569,397

Rp173,900,882

Net Rp27,314,697

Rp27,314,697 Rp173,900,882 Rp173,900,882

EXPENSE Direciation on lease properties

Rp157,672,083 -Rp157,672,083

Total income Rp27,314,697

Rp184,986,780 Rp173,900,882 Rp16,228,799

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini A105

Page 8: PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PENGENAAN PAJAK PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/562/1/ELLY_ANG... · tentang leasing sebagai berikut : ... bea materai dan biaya lainnya

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559

Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan… … Anggraini

A106