PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/44/umj-1x-faizalguna-2167-1... · PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16

  • Upload
    vuhanh

  • View
    305

  • Download
    30

Embed Size (px)

Citation preview

  • PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16

    PADA GLORY FUTSAL SUKOWONO

    Faizal Gunawan

    1110421092

    ABSTRAK

    Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory

    Futsal Sukowono, perusahaan ini bergerak di bidang jasa. Adapun tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap pada

    Glory Futsal Sukowono telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

    Keuangan No.16 Tahun 2011. Pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai

    bagaimana cara Glory Futsal Sukowono dalam menentukan perolehan, harga

    perolehan, dan pengeluaran selama penggunaan aset tetap, serta penetapan

    penyusutan dan penyajian aset tetap pada neraca, apakah telah sesuai standar

    akuntansi keuangan yang telah ditetapkan. Dalam penulisan petelitian ini, penulis

    menggunakan metode studi kasus dengan cara memperoleh fakta-fakta mengenai

    kebijakan perlakuan akuntansi aset tetap. Dari penelitian yang telah dilaksanakan,

    penulis memperoleh hasil penilitian bahwa kebijakan perusahaan dalam perlakuan

    akuntansi aset tetap masih belum sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2011.

    Kata Kunci : Aset tetap, Pengakuan Aset Tetap, Penyusutan Aset Tetap, dan

    Laporan Keuangan.

  • ABSTRACT

    This thesis will show the accounting treatment of fixed assets in Glory

    Futsal Sukowono, the company is engaged in the service. The purpose of this

    study was to determine whether the accounting treatment of fixed assets in Glory

    Futsal Sukowono in accordance with Statement of Financial Accounting Standard

    number 16 in 2011. The discussion in this paper is how to determine Glory Futsal

    Sukowono acquisition, cost, and expense for the use of fixed assets, and the

    determination and presentation of depreciation of fixed assets on the balance

    sheets, whether it has appropriate financial accounting standards that have been

    set. In this research, the author uses the case study method by obtaining the facts

    about the accounting treatment of fixed assets policy. From the research that has

    been conducted, the author obtained the result that the company's policy in the

    accounting treatment of fixed assets is not in accordance with SFAS number 16

    in 2011.

    Keywords: Fixed assets, recognition of Fixed Assets, Depreciation of Fixed

    Assets, and Financial Statements.

    1.PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Untuk meningkatkan kelancaran operasional yang diharapkan

    perusahaan dengan kualitas yang baik, maka diperlukan kemampuan

    manajemen dalam mengelola faktor-faktor yang ada di dalam perusahaan

    tersebut. Salah satu aset yang perlu dikoordinir oleh perusahaan, baik yang

    bergerak dalam bidang jasa maupun industri adalah keberadaan aset tetap

    yang merupakan bagian penting dari keseluruhan aset yang dimiliki

    perusahaan. Akuntansi untuk perlakuan aset tetap merupakan salah satu

    instrumen penting dalam laporan keuangan. Urgensitas aktiva tetap sebagai

    penggerak aktivitas perlu dicatat dan dilaporkan secara wajar dan mengacu

    pada PSAK.

    Menurut PSAK No.16, aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh

    dalam bentuk siap pakai atau dengan di bangun lebih dahulu, yang digunakan

    dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

  • kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu

    tahun. Proses pencatatan serta penyajian aset tetap harus sesuai dengan

    standar akuntansi keuangan yang berlaku sekarang, agar tidak terjadi

    kesalahan penyajian material yang berdampak pada ketidak akuratan

    informasi yang tersaji dan mempengaruhi atau menyesatkan keputusan

    pengguna laporan keuangan karena perlakuan akuntansi aset tetap tersebut

    sangat besar pengaruhnya tehadap laporan keuangan perusahaan.

    Permasalahan dalam penentuan harga perolehan sering terjadi karena

    untuk menetapkan harga perolehan aset tetap tidak hanya dipandang dari

    sudut harga belinya, tetapi juga biaya lain yang dikeluarkan sampai aset tetap

    tersebut dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan. Ini sejalan

    dengan teori yang menyebutkan bahwa harga perolehan merupakan seluruh

    pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan aset tetap sehingga siap

    untuk digunakan.

    Pada umumnya, pengeluaran-pengeluaran untuk aset tetap yang terjadi

    selama masa penggunaannya dapat dibedakan menjadi pengeluaran modal

    (capital expenditures) yaitu pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat

    sebagai aset atau biaya yang dikorbankan oleh perusahaan mempunyai

    manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena itu harus dikapitalisasi

    sebagai bagian dari harga perolehan aset tetap yang bersangkutan. Kemudian

    pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) yaitu biaya yang

    dikorbankan perusahaan hanya bermanfaat selama kurang dari satu periode

    akuntansi dan dinyatakan sebagai biaya operasi perusahaan pada periode

    terjadinya pengeluaran.

    Setiap aset tetap akan memberikan manfaat bagi perusahaan sesuai

    dengan umur aset tetap tersebut. Hal ini dipengaruhi juga oleh penggunaan

    atau pemakaian, keausan, ketidak seimbangan kapasitas yang tersedia dan

    ketinggalan teknologi. Oleh karena itu setiap aktiva tetap yang sudah

    digunakan perlu dilakukan penyusutan terhadap harga perolehannya. Sesuai

    dengan PSAK 16 penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat

    disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.

    Glory Futsal Sukowono adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

    jasa, karyawannya dituntut untuk bekerja dengan cepat, efektif, dan efisien. .

    Aset yang disusutkan merupakan bagian yang signifikan dari jumlah (total)

  • aset keseluruhan Glory Futsal Sukowono. Permasalahan akuntansi yang

    berkaitan dengan aset tetap meliputi: penentuan harga perolehan aset tetap,

    pencatatan pengeluaran setelah perolehan aset tetap, penyusutan aset tetap,

    pelepasan aset tetap, dan penyajian aset tetap. Klasifikasi aset tetap oleh

    Glory Futsal Sukowono yaitu tanah, peralatan, mesin dan kendaraan, gedung

    dan bangunan, inventaris kantor, dan furnitur futsal yang jumlah nilai

    keseluruhannya cukup besar lebih dari 2 miliar rupiah. Fenomena yang

    terjadi pada Glory Futsal Sukowono menyangkut aktiva tetapnya setelah

    mendapat aset itu hanya mencatat harga perolehan dan dilaporan keuangan

    langsung di sajikan tanpa ada biaya penyusutan. Padahal sesuai dengan

    PSAK 16 aset itu harus diperlakukan dari penentuan harga perolehan aset

    tetap, pencatatan pengeluaran setelah perolehan aset tetap, penyusutan aset

    tetap, pelepasan aset tetap, dan penyajian aset tetap untuk mengetahui nilai

    bukunya pada akhir periode akuntansi.

    Aset tetap merupakan harta kekayaan yang nilainya relatif material jika

    dibandingkan dengan harta kekayaan lainnya. Setiap aset tetap akan

    memberikan manfaat bagi perusahaan sesuai dengan umur aset tetap tersebut.

    Aset yang disusutkan merupakan bagian yang signifikan dari jumlah (total)

    aset keseluruhan.

    Oleh karena itu, aset yang di susutkan dapat berpengaruh signifikan pula

    dalam menentukan dan menyajikan posisi keuangan (neraca) dan laporan

    laba rugi.

    Akuntansi aset tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan

    keuangan, kesalahan dalam menilai aset tetap berwujud dapat mengakibatkan

    kesalahan yang cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan pada

    aset tetap relatif besar. Mengingat pentingnya akuntansi aset tetap dalam

    laporan keuangan tersebut, maka perlakuannya harus berdasarkan pada

    Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No 16). Oleh karena itu Glory Futsal

    Sukowono perlu melakukan perbaikan pada akuntansi aset tetapnya. Aset

    tetap dalam penyajian pada laporan keuangan seharusnya membebankan

    biaya depresiasi yang dimiliki secara konsisten pada setiap periode dengan

    menggunakan metode yang dianggap sesuai untuk diterapkan, yaitu metode

    garis lurus untuk bangunan, peralatan dan inventaris, serta metode jumlah

  • angka tahun untuk kendaraan dan sarana transportasi lainnya, agar diketahui

    nilai sisanya pada akhir periode.

    Masing-masing tipe aset tetap dikelompokkan dan disajikan sesuai

    dengan jenisnya. Informasi yang harus diungkapkan dalam penyajian aset

    tetap adalah: kebijakan akuntansi aset tetap, dasar penilaian yang digunakan

    untuk mencatat aset tetap, rekonsiliasi jumlah yang tercatat pada awal dan

    akhir periode, serta informasi penyusutan. Agar tidak menyesatkan pemakai

    laporan keuangan, maka penyajian aset tetap di neraca harus disesuaikan

    dengan apa yang telah ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan

    Glory Futsal sudah sesuai PSAK 16 pada pengklasifikasian aset

    tetap,namun dalam penentuan harga perolehan aset tetap berwujud ,

    Kebijakan pencatatan penyusutan, Kebijakan penghentian dan pelepasan,

    penyajian aset tetap pada laporan keuangan Glory Futsal Sukowono belum

    sesuai dengan PSAK No.16. Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong

    penulis untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul Perlakuan

    Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No.16 Pada Glory Futsal

    Sukowono

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

    kesimpulan permasalahan yaitu:

    1. Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory Futsal Sukowono?

    2. Apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan

    yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory

    Futsal Sukowono.

    2. Untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi

    Keuangan.

  • 1.4 Manfaat penelitian

    a. Secara teoritis

    Bagi penulis dapat memberikan pemahaman tentang perlakuan akuntansi

    aset tetap dan penerapannya didalam praktik.

    b. Secara praktis

    Bagi Glory Futsal Sukowono untuk dapat menjadi sumbangan penulisan

    berupa saran atau usul bagi pihak manajemen dan sebagai bahan masukan

    untuk pencatatan lebih lanjut atas aktiva tetap dan sebagai bahan evaluasi

    aset tetap yang selama ini dijalankan.

    2.1. TINJAUAN TEORI

    2.1.1. Aset Tetap

    Menurut Bambang Riyanto (2011:115) menyatakan bahwa aktiva tetap

    adalah aktiva yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur-angsur habis

    turut serta dalam proses produksi dan ditinjau dari lama perputaran aktiva

    tetap ialah aktiva yang mengalami proses perputaran dalam jangka waktu

    panjang.

    2.1.2. Klasifikasi aset tetap

    Pada umumnya aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan

    dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.

    Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan berdasarkan Standar

    Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.07:

    (a) Tanah;

    (b) Peralatan dan Mesin;

    (c) Gedung dan Bangunan;

    (d) Jalan, Irigasi dan Jaringan;

    (e) Aset Tetap Lainnya; dan

    (f) Konstruksi dalam Pengerjaan.

    2.1.3. Perolehan Aset Tetap

    Menurut Harahap (1999: 25) perolehan aset tetap melalui pembelian

    tunai yaitu aset yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang

  • dikeluarkan untuk pembelian itu ditambah dengan biaya-biaya lain

    sehubungan dengan pembelian aktiva tetap itu, dikurangi potongan harga

    yang diberikan baik karena pembelian dalam partai besar maupun karena

    pembayaran yang dipercepat.Prinsip biaya mengharuskan aset tetap dicatat

    pada harga perolehannya. Dimana harga perolehan itu mencakup seluruh

    pengeluaran yang dibutuhkan untuk memperoleh aktiva sehingga aktiva

    tersebut siap digunakan.

    2.1.4 Pengeluaran Setelah Perolehan

    Pengeluaran yang terkait dengan asset tetap (setelah perolehan aset

    tetap-subsequent expenditure) dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

    1. Pengeluaran untuk pemeliharaan aset tetap.

    2. Pengeluaran yang bersifat memperpanjang masa manfaat atau

    memberi manfaat keekonomian di masa yang akan datang dalam bentuk

    peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja. Baik

    akuntansi berbasis akrual maupun akuntansi pemerintahan di Indonesia

    mempunyai perlakuan yang sama terhadap transaksi tersebut

    2.1.5 Pengakuan Aset Tetap

    Menurut Nordiawan, dkk (2007: 231), dalam akuntansi pemerintahan di

    Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual, pengakuan aset

    tetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud dan

    memenuhi kriteria:

    1. Memiliki masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.

    2. Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.

    3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.

    4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

    2.1.6. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset Tetap

    Menurut Nordiawan, dkk (2007: 232) baik dalam akuntansi komersial

    maupun akuntansi pemerintahan di Indonesia, pengukuran aset tetap dapat

    terjadi melalui dua cara, yaitu menggunakan biaya perolehan (historical cost)

    dan biaya wajar pada saat perolehan (fair value).

    2.1.7. Penyusutan Aset Tetap

  • Menurut Abdul Hafiz Tanjung, (2009: 262) aset tetap disajikan sebesar

    biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan merupakan

    pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud. Nilai penyusutan

    untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset

    tetap dan diinvestasikan dalam aset tetap.

    Perhitungan penyusutan aktiva tetap ditentukan oleh faktor-faktor

    sebagai berikut:

    1. Harga perolehan, yaitu jumlah uang yang dikeluarkan untuk

    memperoleh aktiva tersebut sehingga siap untuk dipergunakan di

    dalam operasi perusahaan.

    2. Taksiran nilai residu, yaitu taksiran nilai sisa aset tetap tersebut pada

    saat masa kegunaannya habis.

    3. Taksiran umur kegunaan, yaitu taksiran umur aktiva tetap yang

    bersangkutan dapat dipergunakan dalam operasi perusahaan.

    2.1.8 Metode-metode penyusutan

    Menurut Mardiasmo (2000: 160-161) untuk menghitung penyusutan

    dapat dipergunakan beberapa metode yaitu:

    a. Metode garis lurus

    Beban penyusutan dibagi sama rata selama masa manfaat aset yang

    bersangkutan, setelah dikurangi dengan estimasi nilai residu yang wajar.

    b. Rumus untuk menghitung penyusutan metode garis lurus yaitu :

    Harga Perolehan Nilai Sisa

    Metode Garis Lurus =

    Masa Manfaat

    c. Metode saldo menurun

    Dalam metode penyusutan saldo menurun yang menyajikan penyusutan

    dalam jumlah yang terus menurun dari tahun ke tahun .

    Rumus untuk menghitung penyusutan metode saldo menurun yaitu :

    Metode Saldo Menurun = % Tarif Penyusutan x Nilai Sisa Buku

  • d. Metode Unit Produksi

    Taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas profuksi yang dapat dihasilkan .

    tarif penyusutan di hitung sebagai persentase (%) produksi aktual terhadap

    kapasitas produksi. Dengan demikian tarif dan beban penyusutan akan

    bervariasi dari tahun ke tahun, tergantung produksi aktual yang dicapai pada

    tahun yang bersangkutan.

    Rumus untuk menghitung penyusutan metode jumlah unit produksi yaitu :

    Harga Perolehan - Taksiran Nilai Residu

    Metode Unit Produksi =

    Taksiran Total Hasil Produksi

    2.1.9 Penghentian Pengakuan Aset Tetap

    Menurut PSAK (IAI, 2011 : 16.20), jumlah tercatat aset tetap dihentikan

    pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat

    ekonomi masa depan yang bisa diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

    Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap

    dimasukkan dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya,

    tetapi keuntungan tersebut tidak dapat dianggap sebagai pendapatan.Namun pada

    perusahaan yang kegiatan usahanya menjual aset yang sebelumnya direntalkan

    kepada pihak lain, maka perusahaan harus memindahkan aset tetap tersebut

    menjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi direntalkan dan

    menjadi aset dimiliki untuk dijual. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari

    penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil

    pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya.

    Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

    1.Penjualan aset tetap.

    2.Berakhirnya masa manfaat aset tetap.

    3.Pertukaran aset tetap.

    2.1.10 Penyajian Aset Tetap dalam Neraca

    Menurut PSAK Nomor 16 (2011:16.22) menyatakan bahwa laporan

    keuangan harus mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap yaitu :

    1. Dasar penilaian yang di gunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto,

  • jika lebih dari satu dasar yang digunakan, maka jumlah tercatat bruto untuk

    dasar dalam setiap kategori harus diungkapkan.

    2. Metode penyusutan yang digunakan.

    3. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan.

    4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

    periode.

    5. Suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

    memperlihatkan penambahan, pelepasan, akuisisi penggabungan usaha,

    penurunan nilai tercatat, penyusutan, perbedaaan pertukaran neto yang timbul

    pada penjabaran laporan keuangan suatu entuitas asing dan

    mengklasifikasikan kembali.

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif

    adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

    yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

    tindakan, dan lain sebagainya (Moleong, Lexy J. 2011). Hal ini sesuai

    dengan penelitian yang akan dilakukan dalam rangka untuk menganalisa

    perlakuan akuntansi aset tetap terhadap PSAK 16 pada GLORY FUTSAL

    SUKOWONO.

    3.2 Jenis dan sumber data

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dari

    sumber primer dan sumber sekunder.

    1. Data Primer Data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan

    data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:225). Sumber primer ini

    berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang

    penulis lakukan. Selain itu, penulis juga melakukan observasi lapangan

    dan mengumpulkan data dalam bentuk catatan tentang situasi dan

    kejadian di perpustakaan.

  • 2. Data Sekunder

    Data ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer yang

    diperoleh baik dari wawancara, maupun dari observasi langsung ke

    lapangan. Penulis juga menggunakan data sekunder hasil dari studi

    pustaka. Dalam studi pustaka, penulis membaca literatur-literatur yang

    dapat menunjang penelitian, yaitu literatur-literatur yang berhubungan

    dengan penelitian ini.

    3.3. Teknik pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Observasi

    Observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang

    yang ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya.

    Dan peneliti dapat masuk ke lingkungan yang ditelitinya atau yang

    dikenal dengan observasi partisipatif. Pada observasi ini, peneliti

    mengamati peristiwa, kejadian, pose, dan sejenisnya disertai dengan daftar

    yang perlu diobservasi (Sulistyo-Basuki, 2010:149).

    2. Wawancara

    Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu

    pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

    terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

    (Moleong, 2012:118). Melalui wawancara ini pula peneliti menggali

    informasi secara mendalam dari informan mengenai perlakuan akuntansi

    aset tetap berdasarkan PSAK No 16 pada Glory Futsal Sukowono.

    Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur dengan harapan

    dapat menemukan informasi lebih terbuka dari informan.

    3.4. Teknik analisis data

    Metode analisis data yang dipakai adalah menggunakan analisis

    deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan

    keadaan perusahaan berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya terjadi

    disuatu perusahaan. Setelah semua data yang diperoleh dari hasil penelitian

  • mengetahui apakah perlakuan akuntansi aktiva tetap yang diterapkan sesuai

    dengan Standar Akuntansi Keuangan.

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

    1. Pembagian

    Menurut Abdul Hafiz Tanjung, (2009: 260) aset tetap diklasifikasikan

    berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya. Pembagian aset tetap

    berdasarkan PSAP No. 07 yaitu tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan

    mesin, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan.

    2. Pengukuran

    Menurut Nordiawan, dkk (2007: 232) baik dalam akuntansi komersial

    maupun akuntansi pemerintahan di Indonesia, pengukuran aset tetap dapat

    terjadi melalui dua cara, yaitu menggunakan biaya perolehan (historical cost)

    dan biaya wajar pada saat perolehan (fair value)

    3. Penilaian

    Menurut PSAK (IAI, 2011 : 16.19), dalam hubungannya dengan

    penilaian aktiva tetap menyatakan bahwa aktiva tetap dinyatakan sebesar

    nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

    4. Penyajian

    Menurut Nordiawan, dkk (2007: 243-244) masing-masing tipe aset tetap

    dikelompokkan dan disajikan sesuai dengan jenisnya. Informasi yang harus

    diungkapkan dalam penyajian aset tetap adalah kebijakan akuntansi aset

    tetap, dasar penilaian yang digunakan untuk mencatat aset tetap, rekonsiliasi

    jumlah yang tercatat pada awal dan akhir periode, serta informasi penyusutan.

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Perusahaan

    4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

    MunculnyaGLORY FUTSAL SUKOWONO dilatar belakangi dari

    kebutuhan masyarakat akan hiburan bermain futsal sehingga memunculkan

    peluang usaha yang besar. GLORY FUTSAL SUKOWONO didirikan tanggal 25

    maret 2012

  • Sebagaimana diketahui, kawasan Jember terutama Sukowono merupakan

    kawasan yang berkembang sehingga peluang inilah yang di tangkap Bpk. Budi

    selaku pemilik perusahaan GLORY FUTSAL SUKOWONO. Beliau ingin

    menciptakan tempat bermain futsal sebagai tempat yang bagus untuk menyalurkan

    hobi akan tempat futsal dengan mengikuti modernisasi dan kebutuhan masyarakat

    luas juga sebagai hiburan dan tempat menyediakan berbagai macam makanan

    yang baik dan menarik.

    GLORY FUTSAL SUKOWONO memiliki Visi Dan Misi sebagai berikut :

    Visi :

    1. Konsep tempat bermain futsal yang modern, aman, bersih, dan nyaman.

    Misi :

    1. Membangun dan menciptakan image yang baik akan hiburan futsal.

    2. Menjadikan GLORY FUTSAL yang terbaik dan Menyediakan hiburan

    bermutu dan bisa diterima oleh masyarakat.

    3. Melakukan inovasi dan terobosan baru dalam bidang olahraga.

    4. Menyediakan tempat kuliner yang bermutu dan menarik.

    4.3.Hasil Penelitian 4.3.1. Pembagian Aset Tetap

    Untuk lebih jelasnya, perbandingan pembagian aktiva tetap antara Glory

    Futsal Sukowono dengan PSAK 16 & PSAP 07 dapat dilihat pada table

    dibawah ini.

    Tabel 4.1

    Perbandingan Pembagian Aset Tetap

    Pembagian Aset Tetap Pada

    Glory Futsal Sukowono

    Pembagian Aset Tetap

    Berdasarkan PSAK 16 & PSAP

    07

    Tanah Tanah

    Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan

    Mesin dan Kendaraan Mesin dan Kendaraan

  • Peralatan Peralatan

    inventaris kantor inventaris kantor

    funitur futsal funitur futsal

    Pada tabel diatas pembagian yang dilakukan oleh Glory Futsal Sukowono

    terhadap aset tetapnya tidak ada perbedaan dengan PSAK 16 & PSAP 07.

    Sehingga dapat disimpulkan tidak ada masalah dalam pengklasifikasian ini

    karena telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.

    4.3.2. Pengukuran aset tetap

    Pengukuran aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dimana harga

    perolehan itu merupakan semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

    memperoleh aset tetap tersebut mulai dari biaya pembelian hingga semua

    biaya-biaya yang timbul hingga aset tetap tersebut siap beroperasi. Glory

    Futsal Sukowono memperoleh aset tetap dilakukan dengan beberapa cara

    pembelian tunai yaitu :

    Pembelian secara tunai

    Jurnal transaksi yang dicatat oleh Glory Futsal Sukowono pada saat

    pembelian secara tunai Genset mitshubishi 20 KVA Rp. 55.000.000 pada

    tahun 2012 adalah sebagai berikut :

    Dr.Aset tetap (Mesin) Rp. 55.000.000

    Cr. Kas Rp. 55.000.000

    Penjurnalan ini dikatakan tidak wajar , karena pengeluaran atau biaya yang

    diakui sebagai harga perolehan adalah sejumlah harga beli tunai aset tetap

    tanpa adanya pembebanan seperti biaya angkut, biaya pemasangan, bea dan

    pajak. Evaluasinya adalah sebagai berikut :

    Dr. Aset tetap (Mesin) Rp. 55.000.000

    Dr. B. Angkut Rp. 200.000

    Dr. B. Pemasangan Rp. 500.000

    Dr. B. Lain- lain Rp. 300.000

  • Cr. Kas Rp.56.000.000

    Penjurnalan ini dikatakan wajar karena harga perolehan mesin adalah

    sejumlah harga beli tunai ditambah biaya angkut, biaya pemasangan, biaya

    lain-lain sampai mesin tersebut siap digunakan.

    Tabel 4.2

    Pengukuran Aset Tetap Berdasarkan Harga Perolehan

    Harga Perolehan Aset Tetap

    Berdasarkan PSAK 16

    Harga Perolehan Aset

    Tetap Pada Glory Futsal

    Sesuai / Belum

    Sesuai

    a. Harga perolehan dicatat

    sebesar biaya yang

    tertera pada faktur

    pembelian termasuk

    bea impor dan pajak

    pembelian yang tidak

    boleh dikreditkan

    setelah dikurangi

    diskon pembelian dan

    potongan lain.

    Glory Futsal mencatat

    harga perolehan (HP)

    sebesar nilai yang tertera

    pada faktur pembelian dan

    belum di kurangi dengan

    bea dan pajak.

    Belum sesuai

    b. Biaya perolehan aset

    tetap adalah setara

    harga tunai yang di akui

    pada saat terjadinya

    pembelian dikurangi

    biaya yang dikeluarkan.

    Perolehan atas aset tetap

    pada Glory Futsal tidak

    mencatat setiap biaya yang

    dikeluarkan. Sehingga

    biaya perolehan tidak

    dicatat dan tidak dihitung

    sebagai harga tunai.

    Belum sesuai

    Dalam hal ini kebijaksanaan pencatatan yang di lakukan oleh Glory

    Futsal dalam menentukan harga perolehan aset tetap yang dilakukan dengan

    pembelian tunai belum sesuai dengan PSAK No.16.

    Pengeluaran Setelah Masa Perolehan Aset Tetap

    Perusahaan mengolongkan pengeluaran setelah perolehan aset tetap ke

    dalam dua kategori yaitu pengeluaran beban dan pengeluaran modal.

  • Pengeluaran beban (revenue expenditure) yaitu pengeluaran yang sifatnya

    relatif kecil dan masa manfaatnya kurang dari satu tahun.Dan biaya-biaya

    yang dikeluarkan tersebut hanya untuk menggantikan komponen yang kecil,

    agar aset tersebut dapat beroperasi dengan baik. Pengeluaran beban tersebut

    dapat diketahui dari biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan aset seperti :

    Biaya service peralatan kantor, dan biaya pemeliharaan aset lainnya.

    Glory Futsal Sukowono telah mengeluarkan biaya seperti rehabilitasi

    yaitu memperbaiki kerusakan yang mengubah utilitas (meningkatkan nilai

    gunanya), untuk lebih jelas seharusnya pengeluaran dapat dilihat dari biaya

    yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan perbaikan dan

    pemeliharaan lapangan futsal yang rutin dilakukan setiap bulannya sebesar

    Rp. 650.000, - dengan jurnal :

    Dr.Biaya Perbaikan Lapangan Rp. 650.000, -

    Cr. Kas Rp. 650.000, -

    Pada pencatatan jurnal diatas, perusahaan mencatat pengeluaran tersebut

    belum sesuai dengan PSAK No.16. Karena perusahaan mencatat pengeluaran

    tersebut sebagai pengeluaran modal, Sedangkan menurut Pernyataan standar

    akuntansi keuangan No.16, perusahaan seharusnya mencatat pengeluaran

    tersebut sebagai pengeluran beban, karena pengeluaran tersebut termasuk ke

    dalam salah satu pengeluaran rutin yang sering dilakukan dalam rangka

    memelihara aset tetap untuk dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Jurnal

    seharusnya adalah :

    Dr.Biaya Pemeliharaan lapangan Rp. 650.000,-

    Cr. Kas Rp. 650.000 ,-.

    Sedangkan pengeluaran modal (capital expenditure) yaitu pengeluaran yang

    jarang terjadi dan mempunyai nilai yang cukup material. Pengeluaran tersebut

    akan menambahkan harga perolehan atau masa manfaat dari aset tersebut.

    Pengeluaran seperti ini teerjadi apabila aset tetap diperbaharui dengan

    melakukan penambahan komponen tertentu yang dapat meningkatkan nilai

    tercatat dan memperpanjang masa manfaat aset tersebut. Selain pencatatan

    pengeluaran modal yang salah dilakukan perusahaan diatas, maka perusahaan

    tidak pernah melakukan pengeluaran modal pada tahun tersebut.

  • 4.3.3. Penilaian Aset Tetap Menurut PSAK dalam hubungannya dengan penilaian aktiva tetap

    menyatakan bahwa aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga

    perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

    Penyusutan aktiva tetap

    Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis sejumlah aset yang

    dapat disusutkan sepanjang masa manfaat tersebut. Proses alokasi tersebut

    dapat dilakukan dengan memilih suatu metode penyusutan yang tepat secara

    konsisten dari satu periode ke periode berikutnya. Berdasarkan evaluasi yang

    penulis lakukan dapat diketahui bahwa untuk pelaporan keuangan,

    perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menentukan besarnya

    beban penyusutan untuk tiap periode. Penggunaan metode tersebut diterapkan

    atas seluruh aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan, kecuali untuk tanah

    karena tidak dilakukan penyusutan, dengan membagi nilai perolehan aset

    dengan umur penggunaan aset tetap tanpa ada nilai residu.

    Setelah aset tetap diperoleh maka perusahaan akan menyusutkan nilai

    dari aset tersebut setiap periode akuntansinya. Glory Futsal Sukowono belum

    pernah menyusutkan aset tetap untuk semua jenis aset yang ada Glory Futsal

    Sukowono dengan menggunakan metode penyusutan yang telah di tetapkan

    di dalam standar akuntansi keuangan.

    Tabel 4.3

    Penyusutan Aset Tetap Glory Futsal Sukowono

    31 Desember 2011 S/d 2015

    No Uraian Tahun

    Perolehan Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai buku

    1 Tanah Ta. 2010/2011 814.750.000,00 -

    814.750.000,00

    2 Bangunan Ta. 2011/2012 1.219.710.255,00

    243.942.050,80

    975.768.204,20

    3 Mesin dan kendaraan Ta. 2012 55.000.000,00 27.500.000,00 27.500.000,00

    4 Inventaris Kantor Ta. 2011/2015 11.353.900,00

    9.803.120,00

    1.550.780,00

  • 5 Peralatan Ta. 2011/2015

    -

    1. KVM Switch 4 port 550.000,00

    440.000,00

    110.000,00

    2. Speaker BMB 8 inch 1.400.000,00

    1.120.000,00

    280.000,00

    3. Amplifier BMB DA-1600 1.750.000,00

    1.400.000,00

    350.000,00

    4. Intel core2Duo 1.900.000,00 1.520.000,00

    380.000,00

    5. CPU Room 2.900.000,00 2.320.000,00

    580.000,00

    6. Komputer 4.500.000,00 3.600.000,00

    900.000,00

    7. Printer epson LX 300 1.550.000,00

    1.240.000,00

    310.000,00

    8. TV LCD LG slim 29" 2.500.000,00

    2.000.000,00

    500.000,00

    9. CCTV 5.200.000,00 4.160.000,00

    1.040.000,00

    10. Adaptor 350.000,00 280.000,00

    70.000,00

    11. Plang outdoor 10.000.000,00 8.000.000,00

    2.000.000,00

    12. Meja 1.000.000,00 800.000,00

    200.000,00

    13. Kursi plastik 1.600.000,00 1.280.000,00

    320.000,00

    14. kursi elviron 1.920.000,00 1.536.000,00

    384.000,00

    6 Funitur Futsal

    Ta. 2011/2012 1.080.000,00

    864.000,00

    216.000,00

    Total 2.139.014.155,00 311.805.170,80 1.827.208.984,20

    Sebagaicontoh :

    1. Pengadaan pembelian komputer seharga Rp. 4.500.000 dengan masa

    manfaatnya 5 tahun.

    Beban penyusutan per tahun = Harga Perolehan Nilai Sisa

    Umur manfaat

    Beban penyusutan komputer = Rp. 4.500.000 Rp. 0

    5 Tahun

    = Rp. 900.000/ tahun

    Maka pencatatan yang seharusnya menurut PSAK tahun 2011/2012 yaitu :

    ( Dr) Beban penyusutan komputer Rp. 900.000

  • (Cr) Akumulasi penyusutan komputer Rp. 900.000

    2. Pengadaan pembelian per speaker BMB 8 seharga Rp. 350.000 dengan

    masa manfaatnya 5 tahun.

    Beban penyusutan per tahun = Harga Perolehan Nilai Sisa

    Umur manfaat

    = Rp. 350.000 Rp. 0

    5 Tahun

    = Rp. 70.000/ Tahun

    Maka pencatatan yang seharusnya menurut PSAK tahun 2011/2012 yaitu :

    ( Dr) Beban penyusutan speaker Rp. 70.000

    (Cr) Akumulasi penyusutan speaker Rp. 70.000

    3. Pengadaan pembelian perCCTV sehargaRp.1.300.000,00dengan masa

    manfaatnya 5 tahun.

    Beban penyusutan per tahun = Harga Perolehan Nilai Sisa

    Umur manfaat

    = Rp. 1.300.000,00 Rp. 0

    5 Tahun

    =Rp. 260.000,00

    Maka pencatatan yang seharusnya menurut PSAK tahun 2011/2012 yaitu :

    ( Dr) Beban penyusutan CCTV Rp. 260.000,00

    (Cr) Akumulasi penyusutan CCTV Rp. 260.000,00

    Sehingga Glory Futsal belum pernah melakukan pencatatan penyusutan untuk

    semua aset tetap tersebut, hal ini belum sesuai dengan PSAK No.16 kecuali

    untuk tanah, karena menurut PSAK No.16 ada beberapa metode yang dapat

    digunakan dalam menghitung penyusutan. Di bawah ini penulis akan

    menggunakan salah satu metode penyusutan yang telah di sesuaikan PSAK

    No.16 yaitu metode garis lurus (Straight Line Method).

    Tabel penyusutan aset tetap dapat dilihat pada lampiran berikutnya.

    Untuk lebih jelasnya apakah Glory Futsal Sukowono dalam melakukan

    pencatatan terhadap penyusutan aset tetap sesuai dengan PSAK No.16 dapat

    di lihat dari tabel di bawah ini :

  • Tabel 4.4

    Perbandingan Penilaian Aset Tetap

    Penilaian Aset Tetap

    Berdasarkan PSAK 16

    Penilaian Aset Tetap Pada Glory

    Futsal Sukowono

    Sesuai/

    Belum

    Sesuai

    a. Penilaian aset tetap

    sebesar nilai buku

    yaitu harga perolehan

    dikurangi akumulasi

    penyusutan

    Penilaian aset tetap oleh Glory

    futsal adalah sebesar harga

    perolehannya saja tanpa dikurangi

    akumulasi penyusutan

    Belum sesuai

    b. Setiap bagian dari

    aset tetap yang

    memiliki biaya

    perolehan cukup

    signifikan terhadap

    total biaya perolehan

    seluruh asset kecuali

    tanah, harus di

    susutkan secara

    terpisah

    Setiap aset tetap yang dimiliki

    glory futsal belum pernah

    disusutkan berdasarkan kebijakan

    perusahaan tersebut

    Belum sesuai

    c. Jumlah tersusutkan

    dari suatu aset di

    alokasikan secara

    sistematis sepanjang

    umur manfaatnya.

    Perusahaan belum pernah

    mencatat biaya penyusutan aset

    tetap sampai masa manfaat aset

    tersebut habis dan nilai buku aset

    tersebut nol

    Belum sesuai

    d. Metode penyusutan

    meliputi metode garis

    lurus, metode saldo

    menurun, dan metode

    unit produksi

    Perusahaan glory futsal belum

    pernah sama sekali menggunakan

    salah satu metode penyusutan

    yang telah di terapkan terhadap

    aset perusahaan yang ada.

    Belum sesuai

  • Berdasarkan perbandingan di atas berarti perusahaan dalam mencatat

    nilai buku aset tetap yang dimilikinya belum sesuai dengan PSAK No.16

    karena dalam aset tetap yang dimiliki Glory Futsal Sukowono belum pernah

    disusutkan berdasarkan kebijakan perusahaan tersebut. Seharusnya dalam

    PSAK 16 nilai buku setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya

    perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus

    dikurangi akumulasi penyusutan atau di susutkan secara terpisah .Glory

    Futsal juga belum pernah mencatat biaya penyusutan aset tetap sampai masa

    manfaat aset tersebut habis dan nilai buku aset tersebut nol, dan Glory Futsal

    belum sama sekali menggunakan salah satu metode penyusutan yang telah di

    terapkan terhadap aset perusahaan yang ada.

    Penghentian dan pelepasan aset

    Pada kondisi tertentu, aset tetap tidak lagi digunakan dalam kegiatan

    operasional pemerintah.Misalnya karena aset tetap tersebut rusak, ketinggalan

    teknologi atau aset tersebut dijual dan lain-lain. Maka perlu dilakukan

    pencatatan dan perhitungan terhadap aset tetap tersebut.Suatu aset tetap

    dihentikan dari penggunaannya apabila diperkirakan tidak dapat memberikan

    manfaatnya lagi untuk kepentingan Glory Futsal Sukowono.

    Suatu aset tetap perusahaan tidak mungkin akan dipergunakan selamanya

    karena aset tetap tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan perusahaan

    tersebut bagi aset tetap yang tidak bermanfaat lagi terhadap perusahaan dapat

    dilakukan cara-cara seperti dijual, ditukar tambah dengan aset lain atau

    dibuang saja. Di Glory Futsal Sukowono penghentian dan pelepasan

    dilakukan dengan cara di biarkan atau di buang.

    Sebagai contoh:

    Bola Futsal akan dibuang sebagai rongsokan, sedangkan menurut catatan

    pembukuan, Bola tersebut masih mempunyai nilai buku sebesar Rp 100.000

    Jurnal :

    (Dr) Akumulasi penyusutan bola Rp 500.000

    (Dr) Kerugian atas pelepasan aset tetap Rp 100.000

    (Cr) Bola Futsal Rp.600.000

  • Untuk lebih jelasnya apakah perusahaan Glory Futsal Sukowono dalam

    penghentian pengakuan terhadap aset tetap telah sesuai dengan PSAK No.16

    dapat di lihat dari tabel di bawah ini.

    Tabel 4.5

    perbandingan penghentian pengakuan dan pelepasan atas aset tetap

    Pengakuan Dan Pelepasan

    Aset Tetap Berdasarkan PSAK

    16

    Pengakuan dan Pelepasan

    Aset Tetap Pada Glory Futsal

    Sukowono

    Sesuai/Belum

    Sesuai

    Pelepasan aset tetap dapat

    dilakukan berbagai cara

    ( misalnya : dijual, disewakan

    berdasarkan sewa pembiayaan,

    disumbangkan).

    Pelepasan aset tetap

    perusahaan di lakukan dengan

    cara di biarkan atau di buang.

    Sesuai

    Kerugian yang timbul dari

    pelepasan aset tetap harus

    diakui dan dicatat dalam

    laporan keuangan

    Pelepasan aset tetap

    perusahaan di buang dan

    dibiarkan tanpa adanya

    pencatatan kerugian

    Belum sesuai

    Berdasarkan perbandingan penghentian pengakuan dan pelepasan aset

    tetap di atas berarti perusahaan dalam pelepasan aset tetap yang di lakukan

    dengan cara di biarkan atau di buang telah sesuai dengan PSAK No.16 tetapi

    dalam pencatatan kerugian yang timbul dari pelepasan aset tetap perusahaan

    tersebut belum sesuai dengan PSAK No.16.

    4.3.4. Penyajian Aset Tetap Dalam Neraca Dalam PSAK No. 16 paragraf 28 dinyatakan bahwa aset tetap disajikan

    berdasarkan nilai perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi

    penyusutan. Untuk penyajian aset tetap di neraca harus disajikan secara

    terpisah seperti: tanah, peralatan, mesin dan kendaraan, gedung dan

    bangunan, inventaris kantor,funitur futsal. Agar penyajiannya lebih mudah

    dipahami maka pengungkapannya harus lengkap dan sistematis, karena

    neraca merupakan sumber informasi termasuk didalamnya mengenai aset

    tetap. Menurut PSAK 07 paragraf 79 laporan keuangan harus

    mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut:

  • a. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat

    (carryingamount);

    b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang

    menunjukkan:

    1) Penambahan

    2) Pelepasan

    3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada

    4) Mutasi aset tetap lainnya.

    c. Informasi penyusutan, meliputi:

    1) Nilai penyusutan

    2) Metode penyusutan yang digunakan

    3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan

    4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

    periode

    Di dalam penyajian aset tetap pada laporan posisi keuangan, perusahaan

    menyajikan secara terpisah seperti : bangunan, tanah, inventaris kantor. Hal

    ini dilakukan karena laporan posisi keuangan merupakan sumber informasi

    mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada suatu periode

    akuntansi. Di sini perusahaan telah menyajikan komponen aset tetapnya

    dengan benar pada laporan posisi keuangan, hanya penyajian akumulasi

    penyusutan dan pelepasan aset tetap tidak dilakukan perhitungan dari masing-

    masing aset tersebut, sehingga tidak dapat dilihat langsung berapa akumulasi

    penyusutan dan pengakuan pelepasan untuk masing-masing kelompok aset

    tetap.

    Perlakuan seperti ini sehingga menyulitkan pembaca laporan keuangan.

    Bagi yang membutuhkan laporan keuangan akan sulit mengetahui beberapa

    jumlah akumulasi aset tetap yang bersangkutan dan nilai buku dari masing-

    masing kelompok aset. Jadi penyajian aset tetap pada laporan keuangan

    perusahaan masih belum sesuai dengan PSAK No.16.

    Glory Futsal Sukowono menyajikan aset tetap pada laporan posisi

    keuangan adalah sebagai berikut :

  • Tabel 4.6

    NERACA

    GLORY FUTSAL SUKOWONO

    31 DESEMBER 2015

    Aset tetap:

    -Tanah Rp. 814.750.000,00

    - Inventori Bangunan Rp.1.219.710.255,00

    -Mesin dan Kendaraan Rp. 55.000.000,00

    -Peralatan Rp. 37.120.000,00

    -Inventaris Kantor Rp. 11.353.900,00

    -Funiture Futsal Rp. 1.080.000,00

    Total Aset Tetap Rp. 2.139.014.155,00

    Tabel 4.7

    Perbandingan penyajian aset tetap

    Penyajian Aset Tetap

    Berdasarkan PSAK 16

    Penyajian Aset Tetap

    Pada Glory Futsal

    Sesuai/ Belum Sesuai

    a. Aset tetap

    disajikan dalam

    neraca sebesar

    nilai perolehan

    aset tersebut di

    kurangi dengan

    akumulasi

    penyusutan.

    Nilai tetap aset yang

    disajikan pada neraca

    adalah nilai bersih atas

    aset tetap tersebut pada

    tahun pelaporan tanpa

    dikurangi akumulasi

    penyusutan

    Belum Sesuai

    b. Setiap jenis aset

    (seperti tanah,

    bangunan,

    inventaris

    kantor) harus

    Di dalam penyajian

    asset tetap pada neraca,

    Glory Futsal

    menyajikannya secara

    terpisah.

    Sesuai

  • dinyatakan

    dalam neraca

    secara terpisah

    atau terperinci

    Dari neraca di atas dapat dilihat Glory Futsal Sukowono menyajikan nilai

    buku dari aset tetap tanpa akumulasi penyusutan, alasannya karena akumulasi

    penyusutan tidak terlalu diperlukan, sehingga laporan keuangannya kurang

    informatif.

    Seharusnya dilakukan akumulasi penyusutan pada setiap aset tetap

    tersebut dan dibuat secara terpisah dalam laporan keuangan, supaya pengguna

    laporan keuangan dapat mengetahui langsung harga perolehan tiap jenis aset

    tetap yang dimiliki oleh Glory Futsal Sukowono setelah dikurangi akumulasi

    penyusutan. Glory Futsal Sukowono tidak melakukan akumulasi penyusutan

    pada aset tetapnya sehingga belum sesuai dengan Standar Akuntansi

    Keuangan.

    5. PENUTUP

    Kesimpulan

    Perlakuan akuntansi atas aset tetap yang diterapkan oleh Glory Futsal

    Sukowono adalah sebagai berikut:

    1. Pada pembagian atau pengelompokan aset tetap, perlakuan akuntansi yang

    diterapkan Glory Futsal Sukowono tidak ada masalah sama sekali karena

    telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.

    2. Dalam pengukuran berdasarkan harga perolehan aset tetap berwujud oleh

    Glory Futsal Sukowono belum sesuai pencatatannya dengan PSAK No.16.

    3. Kebijakan pencatatan nilai buku aset tetap yang dilakukan oleh Glory Futsal

    Sukowono belum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam PSAK No.16

    dimana aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehannya saja tanpa dikurangi

    akumulasi penyusutan dengan menggunakan salah satu metode penyusutan

    yang terdapat di dalam PSAK No.16 Tahun 2011. Glory Futsal Sukowono

    belum menerapkan penyusutan yang ditentukan dari manajemen tersebut.

    Kebijakan penghentian dan pelepasan aset tetap Glory Futsal Sukowono tidak

  • disajikan dalam laporan keuangan sehingga kerugian yang muncul akibat

    pelepasan dan penghapusan aset tetap tidak diakui.

    4. Dalam hal penyajian aset tetap pada laporan keuangan Glory Futsal

    Sukowono belum melakukan kesesuaiannya dengan PSAK No.16, nilai aset

    tetap yang disajikan pada neraca tidak disajikan akumulasi penyusutannya.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran

    yang mungkin dapat membantu Glory Futsal Sukowono, antara lain :

    1. Dalam penentuan harga perolehan terhadap aset tetap yang dibeli secara tunai

    operasional Glory Futsal Sukowono. Glory Futsal Sukowono harus

    memperhatikan setiap pengeluaran-pengeluaran yang terjadi selama aset

    tersebut sampai bisa digunakan. Karena semua biaya-biaya yang dikeluarkan

    oleh Glory Futsal Sukowono pada saat perolehan aset tersebut merupakan

    komponen dari harga perolehan aset tersebut.

    2. Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan aset tetap yang bersifat

    menambah manfaat umur aset, dapat dibebankan langsung terhadap

    pengeluaran modal, dalam hal ini perusahaan harus lebih menekankan apakah

    kebijakan yang di ambil dalam pengeluaran yang terjadi selama masa manfaat

    penggunaan aset tetap tersebut. Apakah pengeluaran modal atau pengeluaran

    pendapatan, yang dapat digolongkan sesuai dengan besarnya pengeluaran

    tersebut.

    3. Dalam penyajian aset tetap Glory Futsal Sukowono harus menyajikan

    akumulasi penyusutan aset yang dibuat secara terpisah sesuai dengan

    kelompoknya, sehingga pembaca laporan keuangan dapat mengetahui nilai

    tercatat dari masing-masing kelompok aset tersebut.

    4. Dalam penyajian aset tetap di neraca Glory Futsal Sukowono, Glory Futsal

    Sukowono harus membuat aset tetap dan penyusutannya secara sejajar agar

    penguna laporan keuangan dapat melihat berapa akumulasi penyusutan oleh

    masing-masing aset yang ada.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bambang Riyanto, 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat, Yogyakarta : BPFE UGM

    Bastian, Indra, 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Cetakan kedua. Jakarta : Salemba Empat.

    Harahap, Sofyan Syafri, 1999. Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

    Ikatan Akuntansi Indonesia.2011. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Aset Tetap (PSAK No.16). Jakarta: Salemba Empat

    Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, 2008. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi pemerintahan. Cetakan kelima. Jakarta:Salemba Empat. Mardiasmo, 2000. Akuntansi Keuangan Dasar. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.

    Moleong,L.J. 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi revisi. Bandung : PT.RemajaRosdakaryaMulyadi, 2008. Auditing. buku 2. Cetakan kelima. Jakarta : Salemba Empat.

    Mulyatini, 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penyusutan. Skripsi Program S-1. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

    Nordiawan, dkk, 2007. Akuntansi Pemerintahan. cetakan kedua. Jakarta : Salemba Empat.

    Nugroho, Andy Harom. 2006. Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan. Skripsi Program S-1. Universitas Widyatama.