69
PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah OLEH : BETTY CAROLINA SILITONGA NIM: 308 121 029 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013

PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

  • Upload
    vannga

  • View
    250

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN

1970-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH :

BETTY CAROLINA SILITONGA

NIM: 308 121 029

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

Page 2: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Perumusan Masalah .............................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Konsep ................................................................................... 6

1. Konsep Perkembangan ...................................................................... 6

2. Konsep Pasar ..................................................................................... 7

3. Konsep Fungsi……………………………………………………….. 9

B. Kerangka Berpikir…… .......................................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ................................................................................. 17

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 17

C. Sumber Data ......................................................................................... 17

1. Sumber primer...……………………………………………………... 17

2. Sumber Sekunder..…………………………………………………… 18

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 18

Page 3: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

1. Observasi..…………………………………………………………… 18

2. Wawancara……………………………………………………………. 19

3. Arsip/Dokumen………………………………………………………. 19

E. Teknik Analisis Data…………………………………………………….. 19

BAB IV PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian………………………………………. 21

1.1 Geografis dan sejarah kecamatan Medan Kota……………………… 21

1.2 Gambaran umum pusat pasar kota Medan…………………………... 23

1.3 Keadaan penduduk……………………….………………………….. 24

B. Sejarah Kota Medan……………………………………………………... 32

C. Latar Belakang Berdirinya Pusat Pasar………………………………….. 36

D. Fungsi Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat………………………………. 39

1.Fungsi pasar dalam bidang ekonomi…………………………………... 40

1.1 Menambah lapangan pekerjaan…………………………………. 41

1.2 Sumber pendapatan daerah……………………………………… 42

2.Fungsi pasar dalam bidang sosial-budaya …………………………….. 43

E. Perkembangan Pusat Pasar Medan………………………………………. 44

1.1 Pergantian kepengurusan…………………………………………….. 44

1.2 Sarana dan prasarana…………………………………………………. 45

1.3 Jenis-jenis barang dagangan………………………………………….. 47

1.4 Aktivitas di Pusat Pasar Medan………………………………………. 48

1.5 Daya tarik/keunikan Pusat Pasar Medan……………………………… 50

F. Dampak Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat……………………………… 52

Page 4: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

1. Dampak Ekonomi…………………………………………………….. 52

2. Dampak Sosial………………………………………………………… 53

3. Dampak Budaya………………………………………………………. 54

BAB V KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………… 57

B. Saran………………………………………………………………….. 60

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 62

PETA

PEDOMAN WAWANCARA

DAFTAR INFORMAN

Page 5: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

ABSTRAK

Betty Carolina Silitonga NIM 308121029, “Perkembangan Pusat

Pasar Medan tahun 1970-2013”, Skripsi, Jurusan Pendidikan sejarah,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2013.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui latar belakang berdirinya

Pusat Pasar di kota Medan (2) Mengetahui fungsi Pusat Pasar di kota Medan (3)

Mengetahui perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari tahun 1970-2013 (4)

Mengetahui dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan

kualitatif. Peneliti melakukan penelitian lapangan (field research) guna mencari

dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang ada di lapangan. Di dalam

penelitian ini penulis melakukannya langsung di Pusat Pasar, Kelurahan Pusat

Pasar, Kecamatan Medan Kota, Provinsi Sumatera Utara. Peneliti juga

menggunakan penelitian pustaka (library research), dengan cara menelaah buku

atau dokumen yang relevan terhadap masalah yang akan diteliti. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara,

dan studi pustaka yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Teknik analisa data

yaitu dengan mengumpulkan data, melakukan interpretasi, menganalisis data, dan

membuat kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: Pada tanggal 29

April 1929 dalam sidangnya Gemeenteraad mengusulkan pembangunan sebuah

pasar di atas tanah bekas pacuan kuda, yang oleh masyarakat disebut Pasar

Lomba, pembangunannya dimulai pada tanggal 2 April 1931 dan selesai pada

tanggal 31 Desember 1932. Pada awalnya pasar ini dijadikan sebagai tempat

berkumpulnya pedagang kecil pada hari-hari pasar, akan tetapi dengan semakin

banyaknya jumlah pedagang yang melebihi kapasitas yang telah ditentukan

menyebabkan kondisi pasar semrawut, untuk mengatasinya dilakukanlah

perluasan pasar. Hal ini ditandai dengan dibangunnya sarana infrastruktur pasar

dan jalan. Pasar secara resmi digunakan pada tanggal 1 Maret 1933 dan sejak saat

itu disebut Pusat Pasar.

Page 6: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN

TAHUN 1970-2013”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah. Penulis menyadari

bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari

segi isi maupun dalam hal penyajian data, mengingat keterbatasan pengetahuan

dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati, penulis

mengharapkan kritik dan saran serta sumbangan saran yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyadari banyak kendala dan tantangan dalam penulisan skripsi

ini, tetapi atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini dapat

diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Ibnu Hajar

Damanik, M.si beserta seluruh staf rektoral.

2. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan DR.

Restu, M.S selaku Dosen FIS beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah dan Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Sejarah.

4. Ibu DR. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan sekaligus Dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran kepada penulis.

Page 7: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si dan Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum sebagai

dosen penguji saya yang telah memberikan masukan dan saran kepada

penulis.

7. Para Bapak dan Ibu Dosen di Lingkungan Program Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

8. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai kedua orangtua saya yakni,

Tohap Silitonga dan Rosmiaty Manalu dan juga adik-adik saya yang

telah mendoakan, memberikan dukungan baik moril maupun materil

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai keluarga besar saya yang

telah memberikan motivasi kepada penulis sampai saat ini.

10. Kepada sahabat-sahabat saya, Evi, Nova, Senja, Dame, Rika.

11. Teman-teman seperjuangan saya, Santa Antinosa, Jonathan Sianturi,

Mulyani Sabatini, seluruh teman-teman yang ada dikelas C-Reguler

dan adik stambuk ’09 dan ‘10 yang tidak bisa disebutkan semuanya..

12. Teman-teman PPL saya di SMA Negeri I Sei Bamban

13. Kepada Bapak Kepala Balitbang Kota Medan beserta stafnya.

14. Kepada Bapak Direktur Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan beserta

stafnya.

15. Kepada Bapak Kepala Pasar Pusat Pasar Medan beserta stafnya.

16. Kepada seluruh staf PUSIS, Taman Baca Lukman Sinar, Perpustakaan

Daerah Sumatera Utara, Perpustakaan UNIMED, dan Ruang Baca FIS.

17. Kepada seluruh informan yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juli 2013

Penulis

Betty Carolina Silitonga

Page 8: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak

manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan tersebut

adalah memerlukan adanya pasar sebagai sarana pendukungnya. Sebelum

terbentuknya pasar, manusia sudah terlebih dahulu mengenal yang namanya

bercocok tanam. “ Dengan dikenalkan kegiatan bercocok tanam maka dapat

diperoleh sedikit gambaran mengenai pola-pola tempat tinggal kegiatan

perekonomian pada masa bercocok tanam tersebut. Hasil dari kegiatan itu sudah

diperdagangkan pula secara barter (tukar-menukar barang). Barang-barang yang

dipertukaran sudah diangkut dalam jarak yang jauh melalui sungai, laut dan darat.

Barang yang dipertukarkan bukan saja hasil-hasil dari aktivitas di luar kegiatan

bercocok tanam seperti gerabah, anyaman, dan alat-alat bekerja tetapi juga hasil-

hasil pertanian/ cocok tanam seperti keladi (talas), ubi, sukun, pisang, buah

kelapa, durian, salak, rambutan dan duku. R.P. Suyono dalam Leirissa (1996:7).”

Melakukan kegiatan transaksi jual beli antara produsen dan konsumen

pada dasarnya dapat terjadi dimana saja dan tidak harus dilakukan di tempat-

tempat atau bangunan tertentu. Pada zaman dahulu misalnya, tempat pertemuan

antara penjual dan pembeli tidak diperlengkapi dengan bangunan-bangunan

permanen yang kokoh, tempat pertemuan itu dilakukan tidak secara tetap

melainkan berpindah-pindah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan

Page 9: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

masyarakat. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya pengertian pasar lebih

dipahami sebagai suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang dan dilakukan

pada tempat tertentu yang bersifat permanen dan dilakukan setiap hari.

Keberadaan pasar pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat agar bisa memenuhi berbagai keinginan yang

dibutuhkan bagi kelangsungan hidup sehari-hari. Tetapi pada perkembangan

sekarang ini pasar tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan

hidup sehari-hari (keperluan akan makanan dan pakaian), namun juga

menawarkan benda-benda lain disamping kebutuhan pokok tersebut. Menyadari

pentingnya peranan pasar, maka kini hampir setiap kelompok masyarakat bahkan

di desa terpencil sekalipun memiliki pasar. Sebagai pusat (sentral), pasar dengan

segala perangkat yang ada di dalamnya secara tidak langsung menjadi panutan

bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya peranan

ekonomi tetapi juga peranan kebudayaan terhadap masyarakat di sekitarnya cukup

besar. Syarifuddin (1990:1-2)

Pasar dibangun di tempat-tempat strategis, maksudnya untuk

memungkinkan orang banyak berdatangan dan itu menempati misalnya

persimpangan jalan, di dekat pelabuhan atau stasiun dan sebagainya. Demikian

pula dengan Medan yang sudah sejak awal abad ke-19 merupakan pusat

berkumpulnya manusia yang kebanyakan beraktivitas di sektor perkebunan

maupun sektor-sektor penunjangnya dimana pasar menjadi salah satu kebutuhan

masyarakat. Koestoro (2006:47)

Page 10: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Pusat pasar merupakan pasar terbesar yang ada di kota Medan, didirikan

pada bulan Maret 1933. Pada awalnya Pusat pasar didirikan di atas tanah bekas

pacuan kuda yang oleh masyarakat disebut Pasar Lomba, sebagai pasar untuk

menampung segala kebutuhan pokok masyarakat yang semakin bertambah

banyak, dan tempat berkumpulnya pedagang kecil pada hari-hari pasar. Jenis-

jenis barang yang diperjual-belikan antara lain seperti: beras, sayur-mayur, ikan,

daging, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian dan sepatu. Pusat pasar

mempunyai arti yang penting bagi kehidupan masyarakat, khususnya kota Medan

baik dalam kehidupan ekonominya (mata pencaharian) maupun kehidupan sosial

budaya.

Perkembangan Pusat pasar yang demikian cepat menjadikan Pusat Pasar

sebagai generator aktivitas komersial yang signifikan serta dinyatakan sebagai

kawasan pasar terbesar di Medan pada masanya. Selain pembangunan

infrastruktur pasar maka untuk menunjang proses transportasi barang dagangan,

pembangunan terminal kendaraan bermotor merupakan sarana vital dalam

menunjang kegiatan pasar, terutama bagi pasar yang terletak di pusat kota,

termasuk terminal di Pusat Pasar. Deni Sutrisna dalam --------,(2004:2,4)

Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan mengangkat judul yakni : “Perkembangan Pusat Pasar Medan Dari Tahun

(1970-2013)”.

Page 11: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dikemukakan suatu

identifikasi sebagai berikut:

1. Latar belakang berdirinya Pusat Pasar di kota Medan

2. Fungsi Pusat Pasar di kota Medan

3. Perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari tahun 1970-2013

4. Dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar

C.Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pusat Pasar di kota Medan

2. Bagaimana fungsi Pusat Pasar di kota Medan

3. Bagaimana perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari tahun 1970-

2013

4. Bagaimana dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar

D.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Pusat Pasar di kota Medan

2. Untuk mengetahui fungsi Pusat Pasar di kota Medan

Page 12: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

3. Untuk mengetahui perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari

tahun 1970-2013

4. Untuk mengetahui dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar

E.Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan teoritis, praktis, dan akademis mengenai perkembangan

Pusat Pasar Medan dari tahun 1970-2013.

2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai

perkembangan Pusat Pasar Medan dari tahun 1970-2013.

3. Untuk menambah bahan pembelajaran khususnya sejarah lokal bagi

mahasiswa jurusan pendidikan sejarah UNIMED.

4. Supaya masyarakat mengetahui perkembangan Pusat Pasar Medan dari

tahun 1970-2013.

5. Peneliti berharap kepada Pemerintah Kotamadya Medan, khususnya

Perusahaan Daerah pasar untuk tetap menjaga kelestarian Pusat Pasar

Medan.

6. Sebagai bahan lanjutan dalam melaksanakan penelitian mengenai

Pusat Pasar kota Medan.

Page 13: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Kerangka Konsep

1. Konsep Perkembangan

Istilah perkembangan sering sekali terdengar didalam kehidupan kita baik

itu perkembangan zaman, masyarakat maupun usaha yang berubah dalam bentuk

sengaja ataupun tidak di sengaja.

Menurut Schumpeter dalam Sanusi, Bachrawi (2004:9) yang dimaksud

dengan perkembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus di dalam

keadaan stasioner yang selalu mengubah serta mengganti situasi keseimbangan

yang ada sebelumnya.

Perkembangan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan faktor-

faktor penentu yang mendasari pertumbuhan ekonomi seperti perubahan dalam

teknik produksi, sikap masyarakat, dan lembaga-lembaga yang terkait.

Sedangkan menurut Prof. Bonne dalam Sanusi, Bachrawi (2004:9)

perkembangan membutuhkan serta melibatkan semacam pengarahan, pengaturan,

dan pedoman dalam rangka menciptakan kekuatan-kekuatan bagi perluasan dan

pemeliharaan.

Page 14: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Pusat Pasar sebagai salah

satu lembaga ekonomi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-

harinya mengalami perkembangan baik dari kepengurusan pasar, luas areal pasar,

jumlah pedagang yaitu pribumi dan non pribumi, dan sarana yang terdiri dari kios,

stan dan toko, serta adanya peraturan yang diberlakukan di dalam pasar guna

memelihara dan memajukan pasar.

2. Konsep Pasar

Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak

manusia itu ada. Banyak hal yang menjadi pendorong terhadap usaha pemenuhan

tersebut, diantaranya dorongan yang bersifat alamiah, dorongan untuk

mempertahankan diri, mengembangkan diri maupun untuk mempertahankan

kelompok. Semua dorongan itu akan terlihat dalam bentuk hasrat, kehendak dan

kemauan baik secara individu maupun kelompok. Dalam usaha memenuhi

kebutuhan tersebut, salah satu faktor yang sangat penting yakni memerlukan

adanya pasar sebagai sarana pendukungnya

Menurut Geertz (1973:8) pasar adalah pusat jaringan perdagangan yang

sangat aktif dan meliputi daerah yang amat luas, lewat pasar itu segala macam

dagangan disalurkan, dan dari pasar itu sebagian besar penduduk kota barangkali

mendapat mata pencahariannya.

Menurut Harsono (1995:2) pasar merupakan pusat kegiatan jual beli, itu

biasanya terletak ditempat yang mudah didatangi dari berbagai arah, berlangsung

Page 15: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

pada waktu-waktu tertentu dan, mengutamakan benda-benda keperluan hidup

sehari-hari untuk keluarga.

Menurut Weber dalam Sulaiman (1988:290) pasar itu sendiri dilihat dari

segi pengertian ekonomi ialah suatu tempat menetap yang penduduknya terutama

hidup dari perdagangan daripada hidup dari pertanian.

Dalam ilmu ekonomi, pasar itu dibagi menjadi dua golongan: (1) pasar

Nyata, yakni tempat para penjual dan pembeli berkumpul untuk berjual beli akan

barang-barangnya. (2) pasar Niskala (abstrak), barang yang diperdagangkan tidak

sampai di pasar, jual beli berlaku langsung atau hanya menurut contoh barang

Akan tetapi sejalan dengan bertambahnya tuntutan dan perkembangan

masyarakat, di beberapa tempat tertentu biasanya di kota-kota besar, mulai

tumbuh pasar yang melakukan kegiatan setiap saat, setidaknya selama orang

belum tidur. Pada umumnya pasar ini tergolong ke dalam jenis pasar modern

dimana di pasar ini pelayanan terhadap pembeli sangat di utamakan seperti

kenyamanan berbelanja, tempat yang bersih dan sejuk, harga barang sudah

langsung ditentukan, keramah-tamahan pegawai dan barang-barang yang dijual

pada umumnya adalah barang-barang bermerek dan memiliki kualitas yang bagus.

Menurut Syarifuddin (1990:2) pasar yang merupakan tempat bertemunya

para penjual dan pembeli dari berbagai lapisan masyarakat berperan pula sebagai

arena sosial.

Pasar sebagai tempat pertemuan antar masyarakat yang berbeda-beda itu

dapat juga diartikan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan dengan dunia

Page 16: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

luar. Dengan demikian pasar dapat berperan sebagai pembawa perubahan-

perubahan di dalam kehidupan suatu masyarakat.

Ekonomi pasar memiliki ciri khas antara lain sebagai berikut:

Harga barang tidak pasti, orang dapat tawar-menawar

Barang beralih dari pedagang yang satu ke pedagang yang lain berkali-kali

sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen

Adanya hubungan utang piutang yang kompleks antara pedagang tersebut

Barang dagangan sedikit

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pasar merupakan pusat

kegiatan jual beli dimana bertemunya penjual dan pembeli (dari berbagai lapisan

masyarakat) yang mudah didatangi dari berbagai arah, berlangsung pada waktu-

waktu tertentu dan mengutamakan kebutuhan pokok, selain itu pasar dapat juga

dijadikan sebagai sumber mata pencaharian.

3. Konsep Fungsi

Menurut Malinowski dalam Setiawati (1999:51)

“fungsi adalah semua tingkah laku manusia yang terorganisasi dengan suatu rangkaian kebutuhan naluri organisasme manusia, kemudian ia mengembangkan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan meresponnya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar sehingga kelangsungan hidup tetap terpelihara”.

Page 17: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Menurut Merton dalam Setiawati (1999:51) fungsi adalah sesuatu yang

menjadi kaitan antara satu hal dengan hal lain atau sesuatu yang menyatakan

hubungan antara suatu hal dengan pemenuhan kebutuhan tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Pusat pasar memiliki fungsi

sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli antara pedagangang dan

pembeli dimana setiap individu dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok

sehari-hari memerlukan pasar sebagai tempat pendukung dimana dalam hal ini

pedagang dan pembeli saling membutuhkan satu sama lainnya, selain itu pasar

juga berfungsi sebagai sumber matapencaharian, tempat untuk bergaul dan lain-

lain.

Pasar memiliki fungsi tersendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat

berikut ini merupakan penjelasan beberapa fungsi pasar bagi masyarakat, adalah

sebagai berikut:

1. Aktivitas Ekonomi

Geertz (1973:31) menyatakan bahwa pasar sebagai pranata ekonomi dan

sekaligus cara hidup, suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi mencapai segala

aspek yang membahas mengenai pasar sebagai tempat jalinan hubungan penjual

dan pembeli dalam melaksanakan transaksi tukar-menukar, baik pada suatu

tempat maupun dalam suatu keadaan yang lain.

Pasar memiliki beberapa aspek perdagangan di dalamnya, agar dapat

dikatakan sebagai sebuah pasar yang merupakan pranata penting dalam kegiatan

Page 18: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

ekonomi dan kehidupan masyarakat, yaitu adanya tempat untuk berlangsungnya

transaksi jual beli atau tukar-menukar barang yang telah diatur dan terorganisasi,

aspek-aspek perdagangan antara lain memiliki lokasi atau tempat, terdapat

ketentuan pajak (retribusi) bagi pedagang, terdapat berbagai jenis barang

dagangan, adanya proses produksi dan distribusi, adanya jaringan transportasi dan

adanya alat tukar (uang). Demikian pula dengan fungsi Pusat Pasar yang erat

kaitannya dengan aspek perdagangan yang di dalamnya terdapat transaksi jual beli

dan tawar-menawar antara pedagang dan pembeli.

2. Aktivitas Sosial Budaya

Selain memiliki fungsi dalam bidang ekonomi, pasar juga pasar juga

berperan dalam bidang sosial-budaya yaitu sebagai tempat aktivitas sosial, pasar

merupakan suatu wadah yang di dalamnya terjadi interaksi, komunikasi,

informasi, tempat keramaian dan hiburan. Pasar merupakan juga kawasan sosial

bagi masyarakat yang berasal dari daerah yang berbeda, yang dipertemukan di

dalam pasar dan melakukan interaksi yang menimbulkan suatu kebudayaan.

Kunjungan masyarakat yang berbeda etnis dalam Pusat Pasar menimbulkan

terjadinya percampuran kebudayaan.

Perubahan tersebut dapat dilihat dalam bahasa, cara berpakaian dan

sebagainya. Misalnya dalam bahasa, pengunjung yang berasal dari masyarakat

Pribumi terpengaruh untuk menggunakan bahasa Mandarin meskipun tidak begitu

dimengerti, contohnya dalam gaya bahasa untuk menyebutkan panggilan bagi

orang-orang Tionghoa, abang menjadi koko, kakak menjadi cici dan lain-lain.

Page 19: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Demikian pula halnya dengan pedagang Tionghoa yang melayani pembeli yang

berasal dari masyarakat Pribumi akan menggunakan bahasa Indonesia yang

betujuan agar pedagang dan pembeli saling mengerti satu sama lain.

Setiap masyarakat selama hidupnya, pasti mengalami perubahan-

perubahan. Perubahan-perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai

sosial, pola perilaku organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan,

lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan

lain sebagainya.

Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto (1982:269) yang menyatakan

perubahan-perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah

diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubhan kondisi geografis

maupun kebudayaan materiil, komposisi penduduk, dan ideologi dalam

masyarakat tersebut.

Hal ini sejalan dengan pendapat Soemardjan dalam Soekanto (1982:269)

yang menyatakan bahwa perubahan-perubahan sosial adalah segala perubahan-

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat

yang mempengaruhi sistim sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-

sikap dan pola-pola perikelakuan di antara kelompok-kelompok dalam

masyarakat.

Begitu pula dengan Pusat Pasar dengan keberadaan pasar ini maka secara

langsung terdapat perubahan-perubahan sosial yang terjadi di dalamnya baik

secara cepat maupun lambat.

Page 20: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

3. Tempat Mendapatkan Kebutuhan

Dengan adanya pasar sebagai sarana dalam pemenuhan kebutuhan

manusia, baik kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan pendukung

(sekunder). Oleh sebab itu masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya

dapat mendapatkan kebutuhan tersebut melalui keberadaan pasar. Segala sesuatu

yang dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat ditemukan dalam pasar yang

telah menyediakan segalanya, terutama peralatan-peralatan rumah tangga dan

kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup masyarakat sehari-hari.

Sehingga pasar berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan kebutuhan hidup

sehari-hari.

4. Sebagai Tempat Bergaul dan Bertukar Informasi

Dalam fungsi ini Pusat Pasar bukan hanya dijadikan sebagai tempat jual

beli bagi masyarakat tetapi juga menjadi tempat bergaul dan bertukar informasi

bagi sesama pedagang maupun pedagang dengan pembeli. Di pasar dapat

ditemukan kelompok atau suatu organisasi yang dibentuk oleh para pedagang

yang terkadang juga melibatkan para pembeli. Selain itu diantara pedagang yang

mempunyai hubungan yang erat seperti keluarga. Yang mana telah terjalin rasa

persaudaraan yang kuat diantara kalangan pedagang-pedagang yang lain. Tetapi

dalam berebut pelanggan atau pembeli mereka tetap bersaing walaupun

persaingan ini berjalan dengan sengit.

Page 21: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

5. Sebagai Tempat Rekreasi

Pasar juga merupakan sebagai salah satu tempat rekreasi yang paling

sering dikunjungi oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan

banyaknya kegiatan yang dapat dijumpai dipasar seperti: melihat barang-barang

yang sedang trend (baru), melihat atraksi lokal, menghibur diri dengan keunikan

yang ada pada pasar tersebut dan lain-lain. Inilah yang menyebabkan mengapa

masyarakat pada umumnya lebih memilih menghabiskan waktu senggang (libur)

untuk pergi ke pasar.

Segala sesuatu yang ada di bumi ini, semuanya memiliki fungsinya

masing-masing. Demikian halnya dengan pasar yang memiliki fungsinya sendiri,

baik fungsi bagi masyarakat sekitar maupun bagi pemerintah daerah dimana pasar

tersebut didirikan. Sama seperti Pusat Pasar yang berada di kecamatan Medan

Kota, pasar tersebut memiliki fungsinya sendiri yaitu bagi masyarakat berfungsi

sebagai tempat yang menyediakan segala kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat.

Dan bagi pemerintah kota Medan sendiri, Pusat Pasar dapat menjadi sumber

pendapatan daerah dari sektor ekonomi.

B.Kerangka Berpikir

Page 22: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Latar belakang berdirinya Pusat pasar adalah untuk memenuhi segala

kebutuhan pokok masyarakat, mengingat semakin bertambahnya jumlah

LATAR BELAKANG BERDIRINYA PUSAT

PASAR

PERKEMBANGAN PUSAT PASAR DARI TAHUN 1970-2013

SARANA DAN

PRASARANA

KEPENGURUSAN

/PENGELOLAPASAR

DAMPAK PUSAT PASAR

JENIS-JENIS BARANG

YANG DIJUAL

FUNGSI PUSAT PASAR

Page 23: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

masyarakat di kota Medan dan sebagai tempat untuk pedagang berjualan sehingga

tidak menimbulkan kesemrawutan. Di dalam masyarakat yang semakin

berkembang, peran pasar sangat penting dirasakan bagi masyarakat pada

umumnya. Di pasar inilah pedagang dan pembeli saling berhubungan dalam usaha

untuk memenuhi kebutuhannya baik berupa barang maupun jasa. Selain itu pasar

juga memiliki fungsi bagi masyarakat yaitu: sebagai tempat untuk melakukan

aktivitas ekonomi, sosial-budaya, dan sebagai tempat untuk mendapatkan

kebutuhan sehari-hari. Jenis-jenis barang dagangan yang diperjual-belikan pada

umumnya di Pusat Pasar ini berupa : beras, sayur-mayur, ikan, daging, buah-

buahan, pakaian, sepatu, tas dan lain-lain.

Pasar juga berperan sebagai pembawa perubahan-perubahan di dalam

kehidupan suatu masyarakat. Selain melihat perkembangan pasar baik dari

kepengurusan pasar, jenis-jenis barang dagangan yang dijual, maupun sarana dan

prasarananya. Kemudian melihat dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar

baik dari bidang ekonomi, sosial dan budaya. Peneliti juga akan terjun langsung

ke lapangan untuk melihat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang ada di

Pusat Pasar. Dan peneliti juga ingin mengetahui bagaimana eksistensi Pusat Pasar

di kota Medan sampai sekarang.

BAB III

Page 24: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan

(Field Research) metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui

wawancara, dan pengamatan langsung (observasi) di lapangan dan didukung dari

sumber-sumber dan data yang relevan dari berbagai buku, arsip, dokumentasi, dan

surat kabar yang berkenaan dengan penelitian yang akan diteliti. Pendekatan yang

digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif.

B.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pasar jalan Sutomo, kelurahan Pusat

Pasar, Kecamatan Medan Kota, Provinsi Sumatera Utara.

C.Sumber Data

Pada hakikatnya suatu penelitian sejarah membutuhkan sumber data.

Dalam penelitian ilmiah ini sumber data yang digunakan terbagi menjadi dua

kelompok, yaitu:

1. Sumber Primer

Menurut Gottschalk, Louis (1975:35) sumber primer adalah kesaksian

daripada seorang saksi dengan mata-kepala sendiri atau saksi dengan pancaindera

yang lain, atau dengan menggunakan alat mekanis. Juga arsip yang ditulis pada

Page 25: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

saat peristiwa tersebut berlangsung berkaitan dengan perkembangan Pusat pasar di

kota Medan, antara lain:

Informan adalah orang yang memeberikan informasi berdasarkan

pedoman wawancara mengenai sejarah perkembangan Pusat Pasar

Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi yakni dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang dapat

memberikan keterangan tentang sejarah perkembangan Pusat Pasar

seperti kepala dinas pasar, sejarahwan, tokoh-tokoh masyarakat dan

pedagang ataupun pembeli.

2. Sumber Sekunder

Yaitu data yang merupakan kesaksian daripada siapapun yang bukan

merupakan saksi pandangan mata atau berasal dari buku, dokumen-dokumen,

arsip dan surat kabar yang relevan dengan masalah yang diteliti.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu faktor yang prinsipil

dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data harus ditangani

secara teliti agar diperoleh hasil yang tepat.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Page 26: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Yaitu pengamatan langsung terhadap pasar dengan maksud untuk

memperoleh data tentang bagaimana perkembangan pusat pasar, mengamati

perkembangan lingkungan pasar dan kegiatan sehari-hari para pedagang di Pusat

Pasar.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi yakni dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan

keterangan tentang perkembangan Pusat Pasar seperti kepala dinas pasar,

sejarahwan, tokoh-tokoh masyarakat dan pedagang.

3. Arsip/Dokumen

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah arsip-arsip atau

dokumen-dokumen yang diperoleh dari lapangan (kantor dinas pasar) atau studi

kepustakaan.

E.Teknik Analisa Data

1. Mengumpulkan data yang di dapat di lapangan maupun dari literatur, arsip

dan dokumen tentang perkembangan Pusat Pasar.

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik, Sjamsuddin

Helius (2007:89)

3. Melakukan interpretasi dan analisis data dilakukan dengan berdasarkan

data primer dan didukung oleh data sekunder.

Page 27: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

4. Membuat kesimpulan, setelah mengumpulkan data, melakukan kritik

sumber, menginterpretasi dan menganalisis data-data maka peneliti

mengambil suatu kesimpulan yang kemudian dituliskan ke dalam laporan

penelitian.

Page 28: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

BAB IV

PEMBAHASAN

A.Keadaan Umum Lokasi Penelitian

1.1 Geografi & Sejarah Kecamatan Medan Kota

Letak geografis kecamatan Medan Kota terletak antara 20° - 30° Lintang

Utara sampai 98° - 44° Bujur Timur, berada di ketinggian 27 sampai 35 meter di

atas permukaan laut, luas wilayah 5,98 Km². Kecamatan Medan Kota merupakan

salah satu wilayah kota Medan, yang dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan

yang disebut Asisten Wedana. Kecamatan Medan Kota dibentuk dan berdiri

secara resmi sejak tanggal 1 desember 1952 sesuai dengan SK. Gubernur

Sumatera Utara No. 688/II P.S.U tanggal 1 November 1952 yang diikuti dengan

Maklumat Walikota Medan menjadi 4 (empat) wilayah kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Medan Kota

2. Kecamatan Medan Timur

3. Kecamatan Medan Barat

4. Kecamatan Medan Baru

Kecamatan Medan Kota yang luasnya 1.130,43 Ha yang membawahi 26

(dua puluh enam) kepenghuluan/kampung/desa yang pada waktu itu kepala desa

diangkat/dipilih berdasarkan pemilihan masyarakat masing-masing desa yang

bersangkutan.

Sesuai dengan peraturan pemerintah (SK. Menteri Dalam Negeri) No.

138/4064/PUOD tanggal 13 Desember 1983 tentang pembentukan 10 perwakilan

kecamatan di Kotamadya Tingkat I Provinsi Sumatera Utara No. 138/218/K/84,

Page 29: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

dengan keputusan Walikotamadya KDH Tingkat I Medan No. 361/SK/1984

tanggal 9 Agustus 1984, membentuk perwakilan kecamatan yang mana kecamatan

Medan Kota terbentuk menjadi 3 (tiga) perwakilan, yaitu:

1. Perwakilan Kecamatan Medan I

2. Perwakilan Kecamatan Medan II

3. Perwakilan Kecamatan Medan III

Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 50 tahun 1991, hal penambahan

dan pemekaran wilayah daerah Propinsi Sumatera Utara salah satu daerah

pemekaran tersebut adalah Daerah Tingkat II Medan, maka sejak tanggal 30

Oktober 1991 Kecamatan Medan Kota mengalami pengurangan wilayah

pemerintahan kelurahan yang mempunyai luas 599 Ha terdiri atas, 12 kelurahan

dan 138 lingkungan, RW 179, RT 446. Demikianlah pemerintahan kecamatan

Medan Kota berjalan terlaksana dari tahun 1952 hingga saat ini kepala

pemerintahannya disebut Camat.

Adapun batas-batas pemerintahan wilayah kecamatan Medan Kota,

adalah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Medan Timur

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Medan Amplas

3. Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Medan Denai/kecamatan

Medan Area

4. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Medan Maimun

Page 30: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

1.2 Gambaran Umum Pusat Pasar Kota Medan

Secara administratif lokasi Pusat Pasar Kota Medan berada di kelurahan

Pusat Pasar yang merupakan salah satu dari 12 kelurahan yang ada di kecamatan

Medan Kota, Provinsi Sumatera Utara yang luasnya mencapai 45,6 Ha. Kelurahan

ini mempunyai tanah pemukiman dan perkantoran seluas ± 36.5 Ha, dan jalan

serta fasilitas umum seluas ± 9.1 Ha. Kelurahan Pusat Pasar Medan terdiri atas 9

lingkungan yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Lingkungan.

Pusat Pasar Medan berdiri pada tahun 1933 sejak masa pemerintahan

Hindia Belanda. Sampai sekarang kita masih bisa melihat Pusat Pasar yang

menjadi ikon kota Medan, akan tetapi bangunan pada Pusat Pasar yang sekarang

kita lihat tidak lagi seindah pada saat didirikan, hal ini disebabkan karena

peristiwa kebakaran yang terjadi di Pusat Pasar sebanyak 2 (dua) kali, dimana

kebakaran yang pertama terjadi pada tahun 1971 dua dari empat bangunan pasar

habis terbakar. Dan pada tahun 1978 dua dari bangunan yang tersisa juga terbakar.

Pusat Pasar Medan merupakan pasar tradisional terbesar dan terlengkap di kota

Medan yang terhubung langsung dengan Medan Mall sehingga memudahkan

pembeli/pengunjung untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Adapun batas-batas wilayah kelurahan Pusat Pasar Kota Medan adalah

sebagai berikut:

Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Pandau Hulu I

Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Pasar Baru

Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Pandau Hilir

Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas I

Page 31: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

1.3 Keadaan penduduk

Kecamatan Medan Kota dihuni oleh 72.663 orang penduduk, yang terdiri

atas beraneka ragam etnis yang saling hidup berdampingan antara lain: Melayu,

Aceh, Batak, Padang, Jawa, Cina, India/Tamil. Dimana penduduk terbanyak

berada di kelurahan Sudi Rejo I yakni sebanyak 12.616 orang dan jumlah

penduduk terkecil berada di kelurahan Pasar Baru sebanyak 2.883 orang. Bila

dibandingkan antara penduduk serta luas wilayahnya, maka kelurahan Kota

Matsum III merupakan kelurahan terpadat yaitu 5.174 jiwa tiap Km². kecamatan

Medan Kota terdiri atas 17.138 rumah tangga, sehingga rata-rata anggota rumah

tangganya masing-masing terdiri atas 4 (empat) orang. Jumlah penduduk di lihat

berdasarkan jenis kelamin antara lain sebagai berikut: laki-laki berjumlah 35.274

orang, perempuan berjumlah 37.389 orang, sedangkan jika dilihat berdasarkan

kelompok umur jumlah penduduk yang bermukim di kecamatan Medan Kota

relatif lebih banyak berusia produktif (15-44 tahun) berjumlah 39.499 jiwa.

Tingkat pendidikan di kecamatan Medan Kota dilihat dari banyaknya

jumlah sekolah yang terdiri dari: 15 sekolah Taman Kanak-kanak (TK), 18

Sekolah Dasar Negeri (SDN), 25 Sekolah Dasar Swasta, 5 Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Negeri (SLTPN), 21 Sekolah lanjutan Tingkat Pertama Swasta, 1

Sekalah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), 10 Sekolah Menengah Kejuruan

Swasta, 4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri (SLTA), 18 Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas Swasta.

Page 32: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Tabel I

Luas Wilayah Dirinci Berdasarkan Kelurahan Di Kecamatan Medan Kota

No Kelurahan Luas (Km²) Persentase %

1 Siti Rejo I 0,45 7,53 %

2 Sudi Rejo I 0,90 15,05 %

3 Sudi Rejo II 0,72 12,04 %

4 Teladan Timur 0,70 11,71 %

5 Teladan Barat 0,98 16,39 %

6 Pasar Merah Barat 0,32 5,35 %

7 Mesjid 0,28 4,68 %

8 Kota Matsum III 0,31 5,18 %

9 Sei Rengas I 0,29 4,85 %

10 Pasar Baru 0,22 3,68 %

11 Pusat Pasar 0,46 7,69 %

12 Pandau Hulu I 0,35 5,85 %

Medan Kota 5,98 100 %

Sumber: BPS, Kecamatan Medan Kota dalam angka 2012

Page 33: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa kelurahan Teladan Barat

merupakan kelurahan yang memiliki luas terbesar di kecamatan Medan Kota

yakni 0,98 Km² sedangkan kelurahan Mesjid merupakan kelurahan terkecil yakni

0,28 Km². Dan total keseluruhan luas kecamatan Medan Kota sebesar 5,98 Km².

Tabel II

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kecamatan Medan Kota

No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah

(jiwa) Laki-laki Perempuan

1 Siti Rejo I 3.344 3.529 6.873

2 Sudi Rejo I 6.232 6.384 12.616

3 Sudi Rejo II 4.139 4.699 8.838

4 Teladan Timur 5.241 4.994 10.235

5 Teladan Barat 3.525 3.747 7.272

6 Pasar Merah Barat 1.458 1.579 3.037

7 Mesjid 1.500 1.561 3.061

8 Kota Matsum III 2.497 2.677 5.174

9 Sei Rengas I 2.074 2.338 4.412

10 Pasar Baru 1.401 1.482 2.883

Page 34: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

11 Pusat Pasar 1.677 1.782 3.459

12 Pandau Hulu I 2.186 2.617 4.803

Medan Kota 35.274 37.389 72.663

Sumber: BPS, Kecamatan Medan Kota dalam Angka 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah penduduk yang tinggal di

kecamatan Medan Kota berjumlah 72.663 jiwa, berdasarkan jenis kelamin jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 35.274 jiwa dan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 37.389 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa rasio kelahiran penduduk

berjenis kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Tabel III

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Di Kecamatan Medan Kota

No Kelurahan Islam Kristen Budha Hindu Katholik

1 Siti Rejo I 2.629 899 35 0 3.310

2 Sudi Rejo I 7.141 4.526 0 7 942

3 Sudi Rejo II 4.192 2.171 1.952 0 523

4 Teladan Timur 593 6.678 18 35 2.911

5 Teladan Barat 2.537 754 53 0 3.928

6 Pasar Merah Barat 2.063 921 18 0 35

Page 35: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

7 Mesjid 1.503 89 1.081 5 383

8 Kota Matsum III 2.521 2.363 172 12 106

9 Sei Rengas I 41 166 4.100 0 105

10 Pasar Baru 128 37 2.147 18 553

11 Pusat Pasar 540 420 2.061 6 432

12 Pandau Hulu I 132 178 3.304 15 174

Medan Kota 25.020 19.202 14.941 98 13.402

Sumber: BPS, Kecamatan Medan Kota dalam angka 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah penduduk yang bermukim

di Kecamatan Medan Kota lebih dominan beragama Islam berjumlah 25.020 jiwa,

diikuti dengan agama lainnya yaitu: Kristen Protestan, Budha, Katholik, dan

Hindu. Ditambah lagi dengan adanya sarana tempat beribadah untuk masing-

masing agama seperti: Mesjid, Langgar, Gereja, Kelenteng, dan Vihara. Akan

tetapi jika dilihat dari kelurahan Pusat Pasar dimana penelitian ini dilaksanakan

mayoritas penduduknya beragama Budha, hal ini disebabkan karena pada

umumnya etnis Tionghoa beragama Budha.

Tabel IV

Page 36: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Kecamatan Medan

Kota

No Kelurahan Pegawai Lainnya

Negeri Swasta ABRI Pedagang Pensiunan

1 Siti Rejo

I

302 401 23 496 194 0

2 Sudi

Rejo I

228 399 15 585 160 0

3 Sudi

Rejo II

35 1.321 20 437 14 0

4 Teladan

Timur

398 1.118 29 321 142 0

5 Teladan

Barat

82 5.578 41 122 41 0

6 Pasar

Merah

Barat

195 98 6 123 23 0

7 Mesjid 26 647 3 690 5 0

8 Kota

Matsum

III

68 491 1 2.054 43 0

9 Sei 9 1.353 3 2.618 3 0

Page 37: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Rengas I

10 Pasar

Baru

0 615 0 615 2 0

11 Pusat

Pasar

5 780 1 877 3 0

12 Pandau

Hulu I

3 1.644 0 2.202 1 0

Medan Kota 1.631 14446 142 11.140 757 0

Sumber: BPS, Kecamatan Medan Kota dalam angka 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk yang

bermukim di kecamatan Medan Kota bermatapencaharian sebagai pegawai swasta

sebanyak 14.446 jiwa dan pedagang sebanyak 11.140 jiwa, dibandingkan dengan

pegawai negeri sipil. Dari tabel diatas dapat dilihat, kelurahan Pusat Pasar

mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai pedagang, hal ini disebabkan

karena pada umumnya etnis Tionghoa lebih cenderung bekerja di bidang

perekonomian (berdagang) dibandingkan bekerja sebagai pegawai negeri sipil,

akan tetapi hal ini sangat berbanding terbalik dengan etnis Pribumi (lokal) yang

lebih cenderung bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

Tabel V

Banyaknya Jumlah Pasar Dan Pertokoan Di Kecamatan Medan Kota

No Kelurahan Pasar Pertokoan Swalayan Mall/Plaza

Page 38: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

1 Siti Rejo I 0 8 0 0

2 Sudi Rejo I 0 3 0 0

3 Sudi Rejo II 2 2 2 0

4 Teladan Timur 0 2 1 1

5 Teladan Barat 0 3 0 1

6 Pasar Merah Barat 2 2 1 1

7 Mesjid 1 5 1 1

8 Kota Matsum III 0 5 1 0

9 Sei Rengas I 0 22 0 0

10 Pasar Baru 0 34 2 0

11 Pusat Pasar 2 11 2 1

12 Pandau Hulu I 2 31 1 0

Medan Kota 9 128 11 5

Sumber: BPS, Kecamatan Medan Kota dalam angka 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa perekonomian di kecamatan

Medan Kota berkembang dengan pesat selain itu di dukung dengan tempatnya

yang sangat strategis terletak di tengah-tengah kota, hal ini ditandai dengan

adanya pertokoan, swalayan/minimarket, pasar, dan plaza/mall, dimana kesemua

Page 39: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

tempat ini bergerak dalam bidang perekonomian yang bertujuan sebagai sumber

pendapatan masyarakat dan menambah sumber pendapatan daerah.

B.Sejarah Kota Medan

Medan didirikan oleh Guru Patimpus, lokasinya terletak di Tanah Deli.

Maka sejak zaman penjajahan orang selalu menghubungkan Medan dengan Deli

(Medan-Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama-kelamaan istilah Medan Deli

secara berangsur-angsur menghilang. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai

dari sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke sungai Wampu di Langkat sedangkan

Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu, wilayah kekuasaannya tidak

mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. John Anderson, orang Eropa

pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833, menemukan sebuah kampung

yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang

pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim

disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni

sungai.

Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba

dan di sana sini terutama di muara-muara sungai diselingi pemukiman-

pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan Semenanjung Malaya. Deli

kemudian mulai didatangi pengusaha Hollandia dari Java Timoer bernama

Jacobus Nienhuys pada tahun 1863. Jacobus Nienhuys dan Sultan Mahmud

Perkasa Alam membuat suatu persetujuan dimana orang Holland mulai diberi

kesempatan untuk membuka perkebunan tembakau di Deli. Nienhuys pun

Page 40: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

mendapat konsesi dari Sultan yang awalnya berada di tepi sungai Deli di sekitar

Labuhan. Jika pada awalnya tanaman tembakau di Deli ditanam dan dikelola

secara tradisional oleh para penduduk lokal, maka sejak kedatangan Nienhuys

tanaman tembakau ditanam pada kebun yang lebih luas dan dikelola oleh orang

asing. Pada tahun 1869 Nienhuys memindahkan kantor perusahaan

perkebunannya Deli Maatschappij, pada sebuah kampong bernama Medan Putri.

Avan, (2010:40-41)

Pada tahun 1887 Medan ditetapkan sebagai ibukota residensi baru

Sumatera Timur dengan luas wilayah 90.000 km². Pindahnya Sultan Deli ke kota

ini menyebabkan Medan juga menjadi tempat kedudukan pemerintahan pribumi.

Afdeling Deli yang juga meliputi Serdang dan Langkat lalu dipecah-pecah

menjadi beberapa onder afdeling yang masing-masing dikepalai oleh seorang

kontrolir. Breman, (1997:50)

Pada awal perkembangannya, Medan merupakan sebuah kampung kecil

bernama Medan Putri, perkembangan ini tidak terlepas dari posisinya yang

strategis karena letaknya yang lebih tinggi dari wilayah ibukota Sultan, dirasa

aman dari ancaman banjir, kampong ini juga berada di jalur jalan antara kota

Labuhan dan wilayah lain yang disebut dengan Deli Tua, selain itu juga kampong

ini terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh dari jalan Putri

Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu

lintas perdagangan yang cukup ramai. Sehingga dengan demikian kampung

Medan Putri yang merupakan cikal bakal kota Medan, cepat berkembang menjadi

pelabuhan transit yang sangat penting.

Page 41: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama

setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-

besaran. Dewan kota yang pertama dibentuk terdiri dari 12 anggota orang Eropa,

2 orang Bumiputera, 1 orang Tionghoa. Diakhir abad ke 19 dan awal abad ke 20

terdapat 2 gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa

kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi

setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang

Tionghoa. Karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering

melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang

Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan

kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang

kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka

datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh, tetapi untuk berdagang,

menjadi guru dan ulama.

Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah deli terdiri dari tanah liat, tanah

pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat, dan tanah merah. Hal ini

merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh

penelitian Vriens tahun 1910 bahwa di samping tanah tadi ada lagi di temui jenis

tanah liat yang lebih spesifik. Tanah liat inilah pada zaman penjajahan Belanda

berada ditempat yang bernama bakaran batu (Sekarang Medan Tenggara-

Menteng) orang membakar batu bata yang berkualitas tinggi dan salah satu pabrik

batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei. Mengenai curah hujan di tanah Deli

digolongkan atas 2 macam yakni: Maksima Utama dan Maksima Tambahan.

Page 42: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Maksima Utama terjadi pada bulan Oktober sampai Desember sedangkan

Maksima Tambahan terjadi antara bulan Januari sampai September. Secara rinci

curah hujan di Medan rata-rata 2000/tahun dengan intensitas rata-rata 4,4

mm/jam.

Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43.826 jiwa yang

terdiri dari Eropa 409 orang, Indonesia 35.009 orang, Cina 8.269 orang dan

Timoer Asing lainnya 139 orang. Sejak itu kota Medan berkembang semakin

pesat, berbagai fasilitas dibangun beberapa diantaranya adalah Kantor Stasiun

Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang RISPA, hubungan Kereta

Api Pangkalan Berandan-Besitang (1919), Konsulat Amerika, Sekolah Guru

Indonesia di jalan HM. Yamin (1923), Mingguan Soematra (1924), Perkumpulan

Renang Medan, Pusat Pasar, Rumah Sakit Elizabeth, Klinik sakit mata, dan

Lapangan Olahraga Kebun Bunga (1929).

Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal,

dari 1.853 Ha menjadi 26.510 Ha pada tahun 1974, dengan demkian dalam tempo

25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir

delapan belas kali lipat. Secara historis perkembangan kota Medan, telah menjadi

pusat perdagangan (ekspor-impor) sekaligus pusat pemerintahan.

B.Latar Belakang Berdirinya Pusat Pasar

Sejak abad ke-19, Medan dan sekitarnya merupakan daerah perkebunan,

yang hasilnya merupakan komoditas perdagangan antara lain tembakau, karet,

kopi, kelapa sawit, dan lain-lain. Dampak dari adanya perkebunan menyebabkan

Page 43: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

kehidupan sosial/budaya dan ekonomi berkembang pesat yang ditandai dengan

tumbuhnya bangunan-bangunan kota. Bangunan besar dan juga rumah besar saat

itu banyak yang dibangun pada pertenghan abad 19 sampai pertengahan abad 20,

salah satunya dengan dibangunnya pasar.

Pasar biasanya dibangun di tempat-tempat yang strategis, maksudnya

untuk memungkinkan orang banyak berdatangan seperti di persimpangan jalan,

pelabuhan, bandar sungai dan sebagainya. Adapun pasar di kota Medan yang

pertama kali dikenal adalah untuk mensuplai kebutuhan konsumsi daging ternak.

Pasar tersebut dibangun pada tahun 1886 terletak di jalan Perdagangan. Kemudian

pasar diperluas untuk mensuplai kebutuhan konsumsi ikan segar, dan arealnya

sampai ke jalan Pembelian (sekarang menjadi Pasar Ikan Lama). Seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan komoditi khususnya makanan

pokok juga bertambah. Maka pada tahun 1905 dibangunlah Pasar Sayur untuk

keperluan penjualan sayur-mayur yang terletak di jalan Cirebon (sekarang dikenal

dengan Pasar Hongkong). Adapun untuk penjualan alat perkakas dapur maka pada

tahun 1915 dibangun pasar di Petisah dan ketika itu orang lebih mengenalnya

dengan sebutan Pasar Bundar.

Keletakan/penempatan pasar dengan jenis penjualan barang dagangan

yang berbeda dirasa kurang efisien. Kondisi tersebut telah mengugah pemerintah

kolonial saat itu untuk membangun lagi pasar yang mampu menampung segala

kebutuhan terutama kebutuhan-kebutuhan pokok. Untuk keperluan itu maka pada

tanggal 29 April 1929 dalam sidangnya Gemeenteraad (Pemerintah Kotapraja

Medan) mengusulkan pembangunan sebuah pasar diatas tanah bekas pacuan kuda,

Page 44: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

yaitu satu-satunya lapangan yang pernah disinggahi oleh kapal terbang HN ACC

dari negeri Belanda, yang oleh masyarakat disebut Pasar Lomba. Pembangunan

fisiknya dimulai pada tanggal 2 April 1931 dan selesai pada tanggal 31 desember

1932, yaitu lebih kurang selama 21 bulan. Hal ini disebabkan karena krisis

ekonomi (malaise) pada tahun 1931/1932. Thaib, (1959:323)

Letaknya ketika itu berada di sebelah timur dari simpang jalan M.T

Haryono dan jalan H.M Yamin. Sebelum dibangun pasar yang permanen, pasar

tersebut awalnya dijadikan tempat berkumpulnya pedagang kecil pada hari-hari

pasar. Semakin ramainya pasar dan banyaknya jumlah pedagang yang melebihi

kapasitas tempat dagang yang telah ditentukan menyebabkan kondisi pasar sangat

semrawut dan sebagian pedagang tidak tertampung lagi. Untuk mengatasi hal

tersebut, dilakukan perluasan pasar. Perluasan pasar ditandai dengan dibangunnya

sarana infrastruktur pasar dan jalan. Pasar secara resmi digunakan pada bulan

Maret 1933 dan sejak itu disebut Pusat Pasar dan sebagai satu-satunya pasar yang

cukup indah dan besar.

Pusat Pasar tersebut terdiri dari beberapa bangunan yaitu 4 (empat) buah

bangunan besar dan panjang yang megah berukuran 115 x 36 M dan dikelilingi

sebanyak 183 pertokoan yang terdiri dari 60 bangunan untuk pedagang pribumi,

60 bangunan untuk pedagang Cina, 60 bangunan untuk pedagang keturunan

Arab/India dan 3 (tiga) bangunan lainnya untuk perkantoran. Pembangunannya

menghabiskan biaya sebesar 1.567.208 Gulden (Pemda Tingkat I Sumatera Utara,

1996). Adapun letak pasar setelah mengalami perluasan meliputi kawasan sekitar

Page 45: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

jalan Sutomo yang saat itu bernama Wihelminestraat, dan jalan Sambu yang

disebut dengan Hospitaalweg. ………, (2004:1-2)

Pemda telah mendirikan sejumlah kios-kios seperti memperbaiki Loods

Pusat Pasar dengan biaya Rp. 1.619.437, pada tahun 1971/1972 mengangkat

puing-puing bekas kebakaran Pusat Pasar ke Delitua telah menelan biaya

pengangkutan sebesar Rp.7.500.000, pada tahun itu telah didirikan sejumlah 312

buah kios di kompleks Pusat Pasar dengan biaya sebesar Rp.5.085.000. Pada

tahun 1972/1973 Pemda telah mendirikan sejumlah 328 buah kios penampungan

di Pusat Pasar dengan biaya Rp.5.514.664, proyek Pusat Pasar pertama kali

dibangun oleh P.T. Sumatera Contractor dengan biaya sebesar Rp.168.211.171.

Kemudian proyek Pusat Pasar bekas pasar kebakaran dibangun oleh

Perusahaan Swasta P.T. Mercu Buana dengan biaya sebesar Rp.1.600.000.000.

Proyek Pusat Pasar yang sudah diresmikan pembukaannya oleh Menteri Dalam

Negeri dibangun oleh pengusaha swasta nasional P.T. Mercu Buana

pimpinan/Direktur Utama ialah Probosutedjo. Pusat Pasar yang dibangun itu

merupakan pusat perbelanjaan siang malam yang terdiri dari empat lantai, lantai

ke 4 belum dapat dimanfaatkan. Sedangkan lantai 1 terdiri dari 891 kios, lantai 2

terdiri dari 676 kios, dan lantai 3 terdiri dari 686 kios. Jumlah kios seluruhnya

2.253 kios. Harga kios menurut Dirut PT. Mercu Buana antara Rp.75.000.000 dan

Rp.1.600.000. Mengenai penerangan lampu, Pusat Pasar ini dilengkapi dengan

eskalator sebanyak 4 buah, lift pengangkut orang dan lift pengangkut barang.

Penerangan mempergunakan 3 buah Disel Catterpilar dengan kekuatan 250 KVA

Page 46: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

sedangkan arus listrik yang diperlukan hanya sekitar 400 KVA.

Bangun,(1974:228-229)

C.Fungsi Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat

Pusat Pasar yang merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di kota

Medan, mayoritas orang yang berjualan dan membeli di dalamnya ialah 50%

orang Pribumi, 45% orang Tionghoa dan 5% orang India. Dilihat dari pedagang

yang terdapat di dalam pasar ini dan dari jenis barang dagangan yang

diperdagangkan, maka akan tampak bahwa pedagang ikan (kering) seperti:

bermacam-macam teri, ikan asin, pakaian sembako lebih di dominasi oleh etnis

Tionghoa dari pada etnis Pribumi yang lebih dominan berdagang ikan basah,

sayur-mayur, pakaian, dan lain-lain, sedangkan untuk bumbu-bumbu dapur lebih

di dominasi oleh etnis India. Umumnya para pedagang pribumi yang berjualan di

Pusat Pasar sangat beraneka ragam antara lain: etnis Tionghoa, India, Batak

(Toba, Karo, Mandailing), Padang, Jawa.

Sebuah pasar pastilah memiliki fungsi bagi masyarakat. Demikian halnya

dengan Pusat Pasar Medan yang merupakan pasar tradisional ini, juga memiliki

fungsi tersendiri baik bagi masyarakat Tionghoa maupun masyarakat Pribumi

dalam bidang ekonomi maupun bidang sosial dan budaya. Antara lain sebagai

berikut yaitu:

1. Fungsi pasar dalam bidang ekonomi

Page 47: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Adapun fungsi pasar dalam bidang ekonomi bagi masyarakat pada

umumnya adalah sebagai tempat mendapatkan kebutuhan sehari-hari, dapat

menambah lapangan pekerjaan, menjadi sumber pendapatan daerah, dan dapat

menjadi tempat hubungan kerja sama dalam kegiatan perekonomian dengan

masyarakat luar.

Pasar merupakan tempat berkumpulnya para pedagang dengan berbagai

jenis barang dagangannya. Pada dasarnya pasar mempunyai fungsi untuk

menyediakan kebutuhan hidup masyarakat banyak. Biasanya orang pergi ke pasar

untuk berbelanja keperluan hidup sehari-hari. Adapun barang yang biasanya dicari

di pasar adalah seperti: beras, ikan, sayur, minyak makan, buah-buahan, pakaian

dan lain sebagainya. Yang dianggap perlu dan dibutuhkan keberadaannya.

Pasar tradisional khususnya Pusat Pasar memiliki fungsi yang sama

dengan pasar-pasar lainnya, dimana Pusat Pasar menjadi tempat untuk

mendapatkan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat yang ada disekitarnya

maupun yang berasal dari luar kota. Pusat Pasar merupakan pasar tradisional yang

terdapat di kelurahan Pusat Pasar, kecamatan Medan Kota, pasar ini merupakan

tempat yang sangat ramai di kunjungi oleh masyarakat pada umumnya yang

berasal dari sekitar kota Medan maupun dari luar kota Medan. Sama seperti pasar

tradisional lainnya, di pasar ini juga terjadi tawar-menawar antara penjual dan

pembeli untuk mendapatkan kecocokan harga barang yang diinginkan.

1.1. Menambah lapangan pekerjaan

Page 48: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Pasar secara tidak langsung memiliki pengaruh yang sangat besar bagi

kehidupan ekonomi masyarakat yaitu menambah lapangan pekerjaan bagi

masyarak yang ada di sekitar pasar tersebut. Selain pekerjaan sebagai pedagang di

pasar, keberadaan pasar telah memberikan pekerjaan lain bagi mereka yang dapat

melihat peluang lain selain berdagang, misalnya tukang parkir, tukang kebersihan,

dan tukang angkat barang. Selain berdagang Pusat Pasar merupakan tempat bagi

masyarakat lain yang bukan pedagang untuk mencari nafkah, misalnya: sopir

angkot dan tukang becak yang berada di sekitar lingkungan pasar.

Menurut Ibu Nesty (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013) “saya

berjualan buah-buahan di Pusat Pasar sudah 23 tahun, saya merupakan lulusan

sarjana ekonomi karena susahnya mencari pekerjaan setelah saya lulus dari

Perguruan Tinggi, saya mencoba berdagang buah-buahan setiap harinya ternyata

hasil yang saya dapat setiap harinya lumayan besar dimana para pembeli yang

datang setiap harinya berasal dari dalam maupun luar kota, akan tetapi pembeli

yang berasal dari luar kota seperti: Aceh, Padang, dan Siantar yang lebih dominan

dibandingkan pembeli dari dalam kota Medan”.

Berdasarkan pendapat di atas, hal tersebut dianggap wajar melihat

banyaknya persaingan dalam mencari pekerjaan pada masa kini dimana jumlah

pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang tersedia,

menyebabkan banyaknya jumlah pengangguran. Akan tetapi ibu tersebut tidak

menyerah dengan situasi dan kondisi yang tejadi, ibu tersebut memanfaatkan

ilmunya/keahliannya dalam membuka usaha sendiri seperti berdagang buah-

Page 49: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

buahan di Pusat Pasar, bahkan bisa mempekerjakan beberapa orang untuk

membantunya dalam berdagang.

1.2. Sumber pendapatan daerah

Pasar merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yaitu melalui

retribusi yang dikutip setiap bulannya. Pusat Pasar yang pada awalnya dikelolah

oleh pihak pemerintah yaitu Dinas Pasar kemudian beralih ke Perusahaan Daerah

Pasar. Setiap pedagang yang berjualan di dalam pasar ini dan usaha-usaha lainnya

yang berada disekitar pasar memiliki peranan penting dalam memberikan

sumbangan pendapatan bagi pemerintah.

Menurut Bapak Rudi Hartono (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei

2013) “hasil retribusi yang dikutip setiap bulannya dari pedagang akan digunakan

untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di Pusat Pasar selain itu pihak

PD Pasar akan memberikan sebahagian hasil retribusi tersebut kepada pemerintah

kota Medan sebagai sumber pendapatan daerah”.

Berdasarkan pendapat di atas, hal tersebut sangat wajar dilakukan

mengingat adanya campur tangan Pemerintah Kota Medan terhadap semua pasar-

pasar yang ada di kota Medan, dengan menjalin hubungan kerjasama dengan

pihak Perusahaan Daerah Pasar. Dari hasil pendapatan yang diperoleh

berdasarkan retribusi yang dikutip setiap bulannya dari pedagang, sebahagiannya

akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan sebagai sumber pendapatan dari

sektor perdagangan.

Page 50: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

2. Fungsi pasar dalam bidang sosial dan budaya

Pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, juga merupakan

suatu tempat yang dapat menciptakan hubungan interaksi sosial bagi masyarakat

yang melakukan pertemuan di dalam pasar. Pertemuan yang dilakukan secara

terus-menerus antara penjual dan pembeli yang berasal dari etnik yang berbeda-

beda dapat mempengaruhi satu dengan yang lain. Baik pengaruh dalam bidang

sosial maupun budaya. Interaksi yang terjadi antara pedagang dan pembeli pada

saat melakukan transaksi jual beli akan mempengaruhi antara satu dengan yang

lainnya. Misalnya seorang pedagang Tionghoa akan menggunakan bahasa

Mandarin kepada pembeli yang juga berasal dari etnik Tionghoa, hal ini juga

didasari karena adanya kesamaan etnis yang berguna untuk mempererat hubungan

komunikasi.

Menurut Bapak A Huat (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013)

“Saya sering belanja di Pusat Pasar ini karena di sini semua jenis barang dagangan

yang saya butuhkan sudah tersedia, ditambah lagi saya sudah menjadi pembeli

tetap (langganan) pada pedagang yang khususnya berasal dari etnis Tionghoa,

selain itu harga yang dipatokkan lebih murah dibandingkan pedagang dari etnis

lain dan adanya kesamaan sosial budaya memudahkan saya berinteraksi dalam

membeli barang kebutuhan sehari-hari”.

Berdasarkan pendapat di atas, hal tersebut sangat wajar kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari baik dari semua etnis pada umumnya, dan secara khusus

dengan adanya kesamaan etnis cenderung akan berdampak pada hubungan

Page 51: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

komunikasi yang terjalin dengan baik dan lebih mempererat hubungan

kekeluargaan.

D.Perkembangan Pusat Pasar Medan

1. Pergantian Kepengurusan

Pada tahun 1960-an hingga tahun 1992 pasar-pasar yang ada di kota

Medan berada di bawah pengawasan Dinas Pasar yang berada dalam susunan

birokrasi pemerintah yang ditetapkan oleh pejabat tertentu. Tugas mereka adalah

mengurus pasar, memungut cukai/retribusi, dan lain-lain. Selanjutnya untuk

menunjang terlaksananya tujuan pemerintah menciptakan pasar yang bersih,

teratur dan memenuhi hasrat masyarakat maka melalui Peraturan Daerah Kota

Madya Tingkat II Medan nomor 15 tahun 1993 pengelolaan pasar yang selama ini

dikelola oleh Dinas Pasar telah beralih kepada Perusahaan Daerah Pasar hingga

sekarang. Pusat Pasar merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh Perusahaan

Daerah Pasar Kota Medan Cabang I yang berkantor di jalan Pusat Pasar (tepat

berada di atas gedung tempat/los berjualan ikan basah).

Adapun Visi dan Misi Perusahaan Daerah Pasar yaitu: Memberikan

pelayanan dan jasa yang terbaik kepada pedagang dan pembeli.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar dalam

memajukan Pusat Pasar sebagai berikut:

Membuka kembali lantai 3 (tiga) yang sedang dalam tahap

penyelesaian

Page 52: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Membangun dan menggunakan eskalator dan lift yang selama ini tidak

pernah dipergunakan (dalam tahap pengerjaan)

Adanya pergantian kabel listrik yang sudah rusak untuk menghindari

terjadinya mati lampu dan kebakaran

Adanya peninggian los ikan basah untuk menghindari terjadinya

kebecekan pada saat hujan

Adapun faktor-faktor yang menghambat kemajuan Pusat Pasar ini adalah

sebagai berikut:

Adanya pedagang-pedagang liar yang berdagang tidak pada tempatnya

Kurangnya pengoptimalan tempat untuk berjualan seperti: kios, stand,

dan los

Banyaknya sampah yang berserakan

Kurangnya pemeliharaan pada setiap sarana yang ada

Kurangnya kesadaran para pedagang dalam mematuhi peraturan yang

berlaku

2. Sarana dan Prasarana yang ada di Pusat Pasar Medan

Adapun sarana yang ada di Pusat Pasar adalah sebagai berikut:

Kios sebanyak 2.781 unit

Stand sebanyak 207 unit

Meja daging sebanyak 68 unit

Stand ikan basah sebanyak 206 unit

Toko mini sebanyak 4 unit

Page 53: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Warung makanan (Food Count) sebanyak 26 unit

Toilet/WC sebanyak 3 unit

Lampu

AC

Eskalator dan Lift manusia sebanyak 2 unit dan barang 1 unit (dalam

tahap pengerjaan)

Tempat penitipan anak

Sedangkan prasarana yang ada di Pusat Pasar adalah sebagai berikut:

Gedung

Tempat Parkir

Taman

Jalan Raya

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara langsung di Pusat Pasar,

baik sarana dan prasarana yang ada di pasar ini masih kurang memadai ditambah

lagi dengan banyaknya sarana dan prasarana yang telah rusak namun belum ada

dilakukan tindakan perbaikan, melainkan dibiarkan seperti itu saja, banyaknya

sampah yang berserakan di setiap lorong maupun di tiap-tiap bangunan yang tidak

digunakan.

Berdasarkan bukti-bukti yang ada dilapangan, bisa dikatakan bahwa pihak

PD pasar sangat lamban/kurang bersungguh-sungguh dalam menjalankan

tugasnya, hal inilah yang membuat banyak pedagang yang sangat kecewa karena

selain berdampak pada berkurangnya jumlah pembeli, pendapatan para pedagang,

Page 54: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

juga pada Pusat Pasar itu sendiri. Akan tetapi melihat perkembangan yang terjadi

di Pusat Pasar Medan ini baik dari bangunan (gedung), jenis barang dagangan dan

sarana parasarananya, Pusat Pasar ini mengalami kemunduran, hal ini disebabkan

karena ketidakpedulian pihak-pihak yang bertanggungjawab (seperti: pengelola

pasar, pedagang, dan masyarakat sekitar) atas keberadaan Pusat Pasar Medan.

3. Jenis-jenis barang dagangan yang diperjual belikan

Adapun jenis-jenis barang dagangan yang diperjual-belikan di Pusat Pasar

pada tahun 1970-1990 adalah sebagai berikut, antara lain:

Sayur-mayur, cabai, bawang dan lain-lain

Daging

Ikan basah dan kering

Barang-barang pokok seperti: beras, telur, minyak, bumbu dapur

(instan), dan lain-lain

Makanan ringan seperti: kue-kue, manisan, keripik dan lain-lain

Buah-buahan

Pakaian

Sepatu/tas

Ulos, kain sarung, dan tandok (kantong beras yang terbuat dari daun

pandan berduri atau plastik)

Sepeda

Barang pecah belah seperti: piring, gelas, peralatan dapur, dan lain-lain

Page 55: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Sedangkan jenis-jenis barang dagangan yang bertambah di Pusat Pasar

pada tahun 2000-2013 adalah sebagai berikut, antara lain:

Aksesoris (kalung, jepitan rambut, alat-alat make up dan lain-lain)

Alat-alat tulis Kantor dan lain-lain

Lukisan, Kaligrafi dan bunga-bunga hias (plastik)

Cinderamata untuk pesta pernikahan, miniatur rumah adat lokal dan

keramik hias (pajangan lemari dan tempat kue)

Emas dan berlian (Perhiasan)

Barang-barang elektronik

Peralatan olahraga (sport)

4. Aktivitas Di Pusat Pasar Medan

Meskipun sudah ada pasar-pasar yang baru dibangun untuk menampung

keramaian dan kepadatan Pusat Pasar bukan semakin berkurang malah semakin

bertambah. Banyaknya bangunan tempat berjualan tanpa izin semakin menjadi-

jadi dan banyaknya jumlah pedagang yang sudah menyesak, tetapi tidak mau

dipindahkan ke pasar-pasar yang lain seperti: Pasar Peringgan, Halat, Sukaramai

dan lain-lain. Mereka pada umumnya masih berusaha dengan berbagai jalan

supaya mendapat tempat di sekitar Pusat Pasar yang semakin ramai dan sibuk.

Setiap harinya kita akan melihat keramaian yang terjadi di Pusat Pasar, hal

ini disebabkan karena setiap individu yang datang ke pasar memiliki

kepentingannya masing-masing seperti: pedagang yang menjual barang-barang

dagangannya, pembeli yang membeli kebutuhan sehari-hari, pegawai PD Pasar

Page 56: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

yang bertugas untuk mengatur, mengutip iuran dan lain-lain. Pusat Pasar

merupakan salah satu pasar tradisional di pasar ini kita dapat melihat pedagang

dan pembeli saling berinteraksi dalam menentukan harga yang diinginkan.

Hal ini juga menimbulkan persaingan diantara para pedagang dalam

merebut pembeli yakni dengan cara menawarkan harga yang lebih murah

dibandingkan dengan pedagang yang lainnya. Selain pedagang dan pembeli,

pegawai PD Pasar merupakan salah satu faktor penting dalam pasar yaitu untuk

mencegah terjadinya kesemrawutan pedagang-pedagang yang berjualan di pasar

maka pihak PD Pasar menyediakan tempat bagi pedagang berupa kios, stand, dan

los. Dimana setiap akhir bulannya pegawai PD Pasar akan mengutip iuran bulanan

seperti: iuran tempat berjualan yang mana iuran ini sangat bervariasi berdasarkan

jenis dagangan dan luas kios, iuran kebersihan sebesar Rp. 31.500, iuran listrik

tergantung pamakaiannya.

Menurut Bapak Limbong (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013)

“selama saya berjualan di Pusat Pasar ini pihak PD Pasar dianggap kurang tegas

dalam melaksanakan tugasnya karena menurutnya banyak pedagang yang

berjualan di depan gerbang pintu masuk pasar, di lorong-lorong jalan khususnya

pada lantai 1 (satu) yang menyebabkan para pembeli susah/malas untuk masuk ke

dalam pasar, hal ini sangat berdampak pada omzet pendapatan pedagang, padahal

setiap bulannya saya harus membayar retribusi kios, listirk dan kebersihan”.

Berdasarkan pendapat diatas dan pengamatan secara langsung, dimana

pada saat memasuki pintu gerbang utama dan pintu lainnya di Pusat Pasar kita

akan melihat banyak sekali pedagang yang berdagang tidak pada tempatnya

Page 57: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

ditambah lagi dengan adanya pedagang-pedagang nakal maupun musiman yang

menyebabkan terhambatnya pembeli untuk masuk ke dalam pasar sehingga

berdampak pada berkurangnya pendapatan yang diperoleh padahal setiap

bulannya pihak PD pasar melakukan kutipan retribusi. Dalam hal ini, para

pedagang sangat mengharapkan ketegasan pihak PD pasar dalam melaksanakan

tugasnya sehingga Pusat Pasar ini dapat terus berdiri/bertahan.

5. Daya tarik/Keunikan Pusat Pasar Medan

Yang menjadi daya tarik Pusat Pasar ini adalah sistem yang digunakan

pada saat ini (dalam tahap pengerjaan) cenderung semi Mall yang dimana pada

lantai 2 (dua) dan 3 (tiga) akan menggunakan keramik untuk lantainya, AC (Air

Conditioner) dan akan di aktifkannya lagi eskalator yang selama ini tidak pernah

aktif/digunakan, akan tetapi Pusat Pasar ini masih tetap dipertahankan sebagai

pasar tradisional. Selain itu di Pusat Pasar ini juga terdapat tempat penitipan anak

yang mana hanya dapat dijumpai di Pusat Pasar saja, tidak ada di pasar-pasar

lainnya khususnya daerah Sumatera Utara.

Pusat Pasar Medan merupakan pasar terbesar dan terlengkap di kota

Medan dengan luas 12,8 Ha dan di pasar ini menyediakan semua kebutuhan

sehari-hari, selain itu pembeli/pengunjung yang datang pada umumnya berasal

dari dalam dan luar kota Medan bahkan ada yang datang dari luar negeri.

Keunikan lainnya dapat dilihat dari bangunannya, dimana Pusat Pasar ini

terhubung langsung dengan Medan Mall sehingga memudahkan

pembeli/pengunjung untuk berpindah tempat dari pasar tradisional ke pasar

Page 58: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

modern yang mana secara jelas terdapat perbedaan yang sangat mencolok baik

dari segi bangunannya, pelayanannya, kebersihannya, jenis barang dan harga.

Menurut Ibu Sri Yati (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013) “saya

setiap harinya berbelanja kebutuhan sehari-hari di Pusat Pasar ini, karena rumah

saya dekat dari sini keunikan dari Pusat Pasar ini adalah terhubungnya pasar

tradisional dan pasar modern dimana saya bisa leluasa berpindah dari satu tempat

ke tempat lain dalam mencari kebutuhan sehari-hari, selain itu pemandangan yang

sangat mencolok dapat dilihat dari gedung, fasilitas, pelayanan, jenis barang

dagangannya dan harganya”.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis sangat setuju bahwa salah satu daya

tarik dari Pusat Pasar ini adalah bangunannya yang terhubung dengan Medan Mall

yang merupakan pasar modern dimana kedua tempat ini memiliki perbedaan yang

sangat jauh dan juga memiliki kesamaan. Perbedaannya antara lain: keadaan

bangunan/gedung, fasilitas, tata letak/posisi tempat berdagang, pelayanan,

penentuan harga, dan pembelinya (berdasarkan pendapatan) sedangkan

kesamaanya: sama-sama menjual kebutuhan sehari-hari, pembelinya berasal dari

dalam dan luar kota Medan.

E.Dampak Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat

1. Dampak ekonomi

Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi, dimana pasar merupakan tempat

pertemuan antara penjual dan pembeli atau tempat dimana produsen dan

konsumen dipertemukan. Pada awalnya pasar berfungsi untuk memenuhi

Page 59: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

kebutuhan masyarakat yang bersangkutan, untuk perkembangan selanjutnya pasar

menampung berbagai hasil sumber daya alam yang di distribusikan oleh produsen

dan langsung memasarkannya ke konsumen.

Pasar yang berfungsi sebagai tempat kegiatan ekonomi mendorong dan

memperlancar aktivitas yang bersifat ekonomis bagi masyarakat setempat. Salah

satunya adalah dengan adanya Pusat Pasar yang dibangun pada tahun 1933 hingga

2013 pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan masyarakat setempat secara

khusus dan kota Medan pada umumnya.

Adapun dampaknya dalam bidang ekonomi adalah masyarakat setempat

lebih dominan bekerja sebagai pedagang/pengusaha dimana jumlah pendapatan

yang diperoleh relatif besar. Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan secara

langsung di Pusat Pasar, banyak masyarakat yang sangat bergantung pada Pusat

Pasar karena di pasar ini para pedagang melakukan kegiatan jual-beli dengan para

pembeli. Selain itu dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya persaingan

harga antara pedagang yang satu dengan yang lainnya dalam memperebutkan

pembeli.

Menurut Bapak Teddy (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013) “saya

sudah 15 tahun berjualan ikan teri di Pusat Pasar ini, pendapatan yang saya

peroleh setiap harinya bisa mencapai Rp. 4.000.000, dimana pembeli yang datang

berasal dari dalam dan luar kota Medan, pada umumnya para pembeli yang

menjadi langganan saya berasal dari luar kota seperti: Siantar, Tebing, Jakarta dan

mereka membeli dalam jumlah banyak. Dengan adanya Pusat Pasar ini saya bisa

berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya sehari-harinya”.

Page 60: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Berdasarkan pendapat di atas, pendapatan yang diperoleh setiap harinya

relatif besar dimana para pembeli yang datang berasal dari dalam dan luar kota

yang membeli dalam jumlah banyak guna dijual kembali, digunakan untuk

keperluan pribadi maupun untuk oleh-oleh/ buah tangan dari kota Medan.

2. Dampak Sosial

Pasar menjadi penting kedudukannya dalam aktivitas kehidupan

masyarakat. Demikian pula halnya dengan masyarakat yang berada di kecamatan

Medan Kota, pasar tidak saja merupakan tempat untuk mendapatkan penghasilan

dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari tetapi juga sebagai tempat terjadinya

interaksi sosial antar individu, kelompok dan masyarakat sekitar bahkan belanjut

di luar pasar.

Dengan adanya Pusat Pasar ini sebagai arena pergaulan sosial yang

melibatkan pedagang dengan pedagang, pembeli dengan pembeli, buruh dengan

pedagang, pedagang dengan petugas pasar dan antar warga masyarakat yang

berada di sekitarnya. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya

pengelompokkan sesama etnis di antara pedagang dan pembeli.

Menurut Ibu Intan (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013) ”teman-

teman sesama pedagang sering mengundang saya pada perayaan resepsi pesta

pernikahan atau upacara adat begitupun sebaliknya, bahkan apabila ada salah

seorang pedagang yang tertimpa musibah atau kemalangan biasanya kami para

pedagang yang sudah berhubungan cukup baik/lama akan memberikan bantuan

berupa uang. Bahkan jika ada pembeli yang datang ke tempat saya untuk mencari

Page 61: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

barang yang dibutuhkan dan bertepatan barang atau ukuran yang dicari tersebut

habis maka saya akan meminjamnya dari teman-teman pedagang yang

menyediakan barang tersebut, dan biasanya saya menggantinya dalam bentuk

uang seharga pembelian (modalnya)”.

Berdasarkan pendapat di atas, adanya sikap solidaritas yang terjalin di

antara para pedagang dapat ditunjukkan dengan cara menghadiri perayaan resepsi

pernikahan atau upacara adat dan memberikan bantuan berupa uang bagi

pedagang yang tertimpa musibah/ kemalangan bahkan tidak jarang juga kita

melihat seorang pedagang yang akan meminjam barang dagangan milik pedagang

lainnya yang mana pada saat barang tersebut laku terjual pedagang tadi akan

mengganti dalam bentuk uang seharga pembelian (modalnya) ataupun

mengembalikan dalam bentuk barang yang sama.

3. Dampak Budaya

Pasar menghimpun berbagai nilai sosial budaya baru sebagai perwujudan

dari adanya pertemuan antara kebudayaan yang berbeda-beda. Kunjungan ke

pasar akan berdampak pada pertemuan antara individu yang memiliki

pengetahuan budaya yang berbeda. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang

saling mempengaruhi secara timbal-balik sehingga terbentuk pengalaman ataupun

pengetahuan tentang pengalaman masing-masing yang pada awalnya diperlukan

saling pengertian sesama anggota masyarakat sehingga dapat berlangsungnya

komunikasi yang baik.

Page 62: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara langsung di Pusat Pasar,

ada banyak ragam etnis yang berdagang di pasar ini antara lain yaitu: etnis

Pribumi (Jawa, Aceh, Padang dan Batak), etnis Cina dan etnis India/Tamil. Pada

umumnya setiap pedagang (sesuai dengan etnisnya) akan mempengaruhi etnis

lainnya yang ada di Pusat Pasar ini, sebagaimana yang kita ketahui budaya Jawa

dan Cina dalam penggunaan bahasa cenderung lembut dan halus berbeda dengan

budaya Batak yang cenderung kuat (vokal) dan keras, selain itu dalam hal

perkawinan dapat dijumpai adanya dua kebudayaan yang berbeda dalam sebuah

keluarga seperti: etnis Padang dengan etnis Jawa dan lain-lain, adanya

pengelompokkan pedagang berdasarkan etnisnya masing-masing, Akan tetapi

inilah yang menjadi daya tarik bagi pembeli yang datang, sehingga tidak jarang

kita jumpai para pedagang dari etnis lain juga melakukan hal yang sama.

Sedangkan budaya Cina yang kita ketahui dalam berdagang adalah lebih

baik barang dagangannya laku/habis dengan untung yang sedikit dan memiliki

banyak pelanggan dari pada untung banyak tetapi barang daganganya tidak habis

terjual dan pembelinya sedikit sehingga tidak terjadi yang namanya perputaran

barang dimana hal inilah yang menyebabkan para pedagang mengalami

kerugian/bangkrut. Dan banyak pedagang dari etnis lain yang menerapkan budaya

tersebut dalam berdagang.

Menurut Bapak Manurung (Hasil wawancara pada tanggal 28 Mei 2013)

“sehari-harinya saya berjualan ikan untuk menarik perhatian para pembeli saya

harus menggunakan suara yang keras sembari menawarkan harga yang sedikit

Page 63: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

lebih murah dari penjual ikan yang lainnya, ditambah lagi ikan-ikan yang saya

jual memang ikan yang masih segar diambil langsung dari Belawan”.

Berdasarkan pendapat di atas, etnis Batak terkenal dengan suara yang

keras (vokal), pekerja keras, sangar, dan sensitif. Hal ini menjadi salah satu

dampak budaya yang terjadi di setiap pasar, dimana setiap etnis akan

menunjukkan/menampilkan kebudayaannya masing-masing dimanapun mereka

berada sekaligus menjadi tambahan ilmu tentang kebudayaan dari tiap-tiap etnis

dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli yang datang ke pasar ini.

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A.KESIMPULAN

Page 64: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Adapun pasar di kota Medan yang pertama kali dikenal adalah untuk

mensuplai kebutuhan konsumsi daging ternak, dibangun pada tahun 1886

terletak di jalan Perdagangan. Kemudian pasar diperluas untuk mensuplai

kebutuhan konsumsi ikan segar, sampai ke jalan Pembelian (sekarang

menjadi Pasar Ikan Lama). Dengan bertambahnya jumlah penduduk,

kebutuhan akan komoditi khususnya makanan pokok juga bertambah.

Maka pada tahun 1905 dibangunlah Pasar Sayur untuk keperluan

penjualan sayur-mayur yang terletak di jalan Cirebon (sekarang dikenal

dengan Pasar Hongkong). Adapun untuk penjualan alat perkakas dapur

maka pada tahun 1915 dibangun pasar di Petisah dan ketika itu orang lebih

mengenalnya dengan sebutan Pasar Bundar. Pada tanggal 29 April 1929

dalam sidangnya Gemeenteraad (Pemerintah Kotapraja Medan)

mengusulkan pembangunan sebuah pasar di atas tanah bekas pacuan kuda,

yang oleh masyarakat disebut Pasar Lomba, pembangunan fisiknya

dimulai pada tanggal 2 April 1931 dan selesai pada tanggal 31 Desember

1932. Pada awalnya pasar ini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya

pedagang kecil pada hari-hari pasar, akan tetapi dengan semakin ramainya

pasar dan banyaknya jumlah pedagang yang melebihi kapasitas tempat

dagang yang telah ditentukan sehingga menyebabkan kondisi pasar yang

sangat semrawut, untuk mengatasi hal tersebut dilakukanlah perluasan

pasar. Perluasan pasar ditandai dengan dibangunnya sarana infrastruktur

Page 65: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

pasar dan jalan. Pasar secara resmi digunakan pada tanggal 1 Maret 1933

dan sejak saat itu disebut Pusat Pasar.

2. Adapun fungsi pasar dalam bidang ekonomi bagi masyarakat pada

umumnya adalah sebagai tempat mendapatkan kebutuhan sehari-hari,

dapat menambah lapangan pekerjaan, menjadi sumber pendapatan daerah,

fungsi pasar dalam bidang sosial-budaya selain adanya hubungan interaksi

yang terjadi antara pedagang dan pembeli dalam aktivitas jual beli, pada

saat yang bersamaan pasar juga berfungsi sebagai tempat pertemuan

budaya yang berbeda-beda dan akan mempengaruhi antara satu dengan

yang lainnya.

3. Perkembangan Pusat Pasar ditandai dengan adanya pergantian pengurus

Pusat Pasar yakni melalui Peraturan Daerah Kota Madya Tingkat II Medan

nomor 15 tahun 1993, pengelolaan pasar yang selama ini dikelola oleh

Dinas Pasar telah beralih kepada Perusahaan Daerah Pasar hingga

sekarang, perkembangan sarana dan prasarana ditandai dengan adanya

penambahan sarana berupa tempat penitipan anak, adanya penggunaan

lift/eskalator, AC (sedang dalam tahap pengerjaan), dan perkembangan

jenis barang dagangan ditandai dengan adanya penambahan jenis barang

dagangan antara lain: aksesoris, alat tulis kantor, kaligrafi, lukisan,

cinderamata, emas dan berlian (perhiasan).

4. Dampak Pusat Pasar terhadap kehidupan masyarakat dalam bidang

ekonomi adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh para pedagang,

dalam bidang sosial adanya sikap solidaritas yang ditunjukkan dalam

Page 66: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

kehidupan sehari-hari baik pada saat di luar pasar seperti menghadiri

perayaan resepsi pesta pernikahan, memberikan bantuan berupa uang

kepada pedagang yang tertimpa musibah atau kemalangan, dan dalam

bidang budaya adanya perbedaan budaya di antara etnis yang ada di Pusat

Pasar ini menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi pembeli yang datang dan

menjadi tambahan pengetahuan bagi setiap individu yang ada di dalam

pasar.

B.SARAN

Melalui penelitian ini maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya pihak PD Pasar lebih tegas dalam melaksanakan peraturan yang

berlaku dan lebih konsisten dalam memelihara dan memajukan Pusat

Pasar, karena Pusat Pasar ini merupakan salah satu aset yang sangat

Page 67: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

penting terutama dilihat secara historis Pusat Pasar merupakan salah satu

pasar tertua dan yang terbesar di kota Medan, hal ini tidak dapat dipungkiri

melihat Pusat Pasar yang sampai saat ini masih merupakan ikon

perbelanjaan di kota Medan karena menyediakan berbagai perlengkapan

barang-barang kebutuhan sehari-hari sekaligus berada di dekat Medan

Mall (pasar modern), pertokoan, dan pasar Sambu (pasar tradisional).

2. Pemerintah kota Medan dan pihak PD Pasar sebaiknya bekerjasama dalam

memperkenalkan Pusat Pasar sebagai salah satu tempat wisata yang layak

untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, dimana hal

ini tentu saja akan lebih melestarikan dan memajukan Pusat Pasar itu

sendiri.

3. Pemerintah kota Medan dan pihak PD Pasar harus bekerjasama dalam

melindungi dan melestarikan bangunan-bangunan lama yang ada di Pusat

Pasar guna untuk menambah daya tarik/eksotisme Pusat Pasar dan

mendidik anak-anak kita untuk mencintai sejarah lokalnya dan

menanamkan nilai-nilai sejarah agar generasi kita selanjutnya bangga akan

kekayaan sejarah yang dimikinya, belajar dari adanya sejarah

(pengalaman) dalam menghadapi masa yang akan datang dan menjadi

sumber pendapatan daerah.

4. Kepada pihak PD Pasar sebaiknya harus bekerja lebih sungguh-sungguh

lagi dalam menjalankan tugasnya agar keberadaan Pusat Pasar yang

menjadi kebanggaan masyarakat kota Medan ini tidak hancur oleh karena

Page 68: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

pihak-pihak tertentu. Melainkan masih dapat diwariskan kepada anak,

cucu kita di masa yang akan datang.

5. Pihak PD Pasar harus lebih tegas dalam menertibkan pedagang-pedagang

liar yang berdampak pada pendapatan pedagang tetap. Selain itu

berdampak pula pada keindahan pasar dan kenyamanan pembeli. Sehingga

hubungan antara pedagang dan pembeli terjalin dengan baik, begitupun

hubungan antara pedagang dan pihak PD Pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Avan, (2010), Parijs van Soematra, Rainmaker, Medan

Bangun, Mulya, (1974), Sumatera Utara Ditinjau Dari Sektor Pembangunan

Ekonomi dan Sosial, Kardina, Medan

Breman, Jan, (1997), Menjinakkan Sang Kuli, Grafiti, Jakarta

Page 69: PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Bety Carolina.pdf · PETA PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN . ABSTRAK Betty Carolina

Geertz, Cliford, (1973), Penjaja dan Raja, LPEM Universitas Indonesia, Jakarta

Gottschalk, Louis, (1985), Mengerti Sejarah, UI-Press, Jakarta

Harsono, T. Dibyo dkk, (1995), Dampak Pembangunan Ekonomi (Pasar)

Terhadap Kehidupan Sosial-Budaya Daerah Riau, Depdikbud, Riau

Koestoro, Lucas dkk, (2006), Medan , Kota di Pesisir Timur Sumatera Utara dan

Peninggalan Tuanya, Balai Arkeologi, Medan

Leirissa, RZ dkk, (1996), Sejarah Perekonomian Indonesia, Defit Prima Karya,

Jakarta

Sanusi, Bachrawi, (2004), Pengantar Ekonomi Pembangunan, Rineka Cipta,

Jakarta

------------------, (2004), Pusat Pasar Medan, Sekilas Tentang Arsitektur dan

Sejarah Perkembangannya, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No.13,

Balai Arkeologi, Medan

Sulaiman, Irchami dkk, (1988), Perdagangan, Pengusaha Cina dan Perilaku

Pasar, PT. Pustaka Grafika, Jakarta

Setiawati, dkk, (1999), Keberadaan Paguyuban-Paguyuban Etnik di Daerah

Perantauan Dalam Menunjang Pembinaan Persatuan dan Kesatuan,

Depdikbud, Jakarta

Sjamsuddin, Helius, (2007), Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta

Syarifuddin, dkk, (1990), Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Daerah

Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta

Thayyib, Rustam dkk, ( 1959), 50 Tahun Kotapraja Medan, Djawatan Penerangan

Kotapraja-I Medan, Medan