28
Perjalanan Ekonomi Indonesia: Bertahan di Tengah Turbulensi Global Bertahan di Tengah Turbulensi Global Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Guru Besar Universitas Lampung Senior Economist INDEF, Jakarta S i F ll It CAFE IPB B Senior Fellow InterCAFE-IPB, Bogor

Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Perjalanan Ekonomi Indonesia: Bertahan di Tengah Turbulensi GlobalBertahan di Tengah Turbulensi Global

Prof. Dr. Bustanul [email protected]@

Guru Besar Universitas Lampung Senior Economist INDEF, Jakarta

S i F ll I t CAFE IPB BSenior Fellow InterCAFE-IPB, Bogor

Page 2: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

CV Prof. Dr. Bustanul Arifin Jl. Batu Merah No. 45, Jakarta 12510, Indonesia

Phone: +62-21-790-1001, Fax: +62-21-7919-4018e-mail: [email protected] HP +62-812-940-1150

P didik K Il i hPendidikan.Doktor Ekonomi Sumberdaya Alam Univ of Wisconsin Madison (1995)

Karya Ilmiah.35 judul buku (13 sbg penulis tunggal)65 artikel jurnal atau bab dalam bukuUniv. of Wisconsin-Madison (1995)

.Sarjana Agribisnis, IPB-Bogor (1985)Pekerjaan saat ini

.65 artikel jurnal atau bab-dalam-buku

.48 makalah di forum internasional

.lebih 200 makalah di forum nasionalPekerjaan saat ini.Guru Besar Ilmu Ekonomi PertanianUniversitas Lampung (1 Sep 2005)

.lebih 200 makalah di forum nasional

.lebih 300 artikel di media massaPengabdian saat ini

.Dosen Pascasarjana UI dan IPB

.Dewan Pendiri/Komisaris INDEF.Badan Eksekutif ASAE (Asian AgEcon).Ketua Perhepi, Pengurus Pusat ISEI,dll

.Penasehat Timnas Perunding WTO(Keputusan Presiden No.28/2005)

.Pakar di Dewan Ketahanan Nasional

.Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan

Page 3: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Janji kampanye Pasangan SBY-JK yang dituangkan dalam dokumen resmi RPJMdituangkan dalam dokumen resmi RPJM

2005 2006 2007 2008 2009Pengangguran terbuka (%) 9,5 8,9 7,9 6,6 5,1 Penduduk miskin (%) - - - - 8.2P t b h Ek i 5 5 6 1 6 7 7 2 7 6 Pertumbuhan Ekonomi 5,5 6,1 6,7 7,2 7,6 Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen (%) 7,0 5,5 5,0 4,0 3,0 Nilai Tukar Nominal (Rp/US$) 8.900 8.800 8.800 8.700 8.700Pertumbuhan Ekspor Nonmigas (%) 5,5 6,5 7,5 8,1 8,7 Pertumbuhan Impor Nonmigas (%) 11,4 8,2 8,9 10,3 11,9 Cadangan Devisa (US$ miliar) 36,8 36,0 35,6 35,2 35,9 Cadangan Devisa (US$ miliar) 36,8 36,0 35,6 35,2 35,9 Surplus/Defisit APBN/PDB (%) -0,7 -0,6 -0,3 -0,0 0,3 Penerimaan Pajak/PDB (%) 11,6 11,6 11,9 12,6 13,6 Stok Utang Pemerintah/PDB (%) 48 0 43 9 39 5 35 4 31 8

Sumber: RPJM.

Stok Utang Pemerintah/PDB (%) 48,0 43,9 39,5 35,4 31,8

Page 4: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Pertumbuhan (%) Defisit APBN (%)

6

7

1.5

2

50.5

1

4

Janji 5.5 6.1 6.7

Realisasi 5.6 5.5 6.2

2005 2006 20070

Janji 0.7 0.6 0.3

Realisasi 0.5 1.1 1.7

2005 2006 2007

• Setelah cukup lama diperingatkan, pemerintah baru kemarin (13 November 2007) mengakui bahwa target pertumbuhan ekonomi sulit untuk tercapai, walau faktor eksternal kondisi ekonomi global dianggap sangat dominaneksternal kondisi ekonomi global dianggap sangat dominan.

• Dominasi sektor non-tradables sangat besar, sehingga karakter ekonomi Indonesia sulit menyerap tambahan angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja baru.

• Harga minyak dunia yang mendekati US$ 100 per barrel (dan keputusan politik untuk tidak menaikkan harga BBM) telah cukup menyulitkan anggaran negara

Page 5: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Pengangguran (%) Kemiskinan (%)

10

12

13.0

16.0

6

8

7 0

10.0

13.0

4

Janji 9.5 8.9 7.9

Realisasi 11.2 10.3 9.8

2005 2006 20077.0

Janji 8.2

Realisasi 16.0 17.8 16.6

2005.0 2006.0 2007.0 2009.0

• Akibat paling nyata adalah bahwa target pengurangan pengangguran menjadi 5% pada akhir 2009 sulit tercapai. Dominasi pengangguran usia muda dan kalangan terdidik (15-24 thn) dikhawatirkan membawa konsekuensi sosial-kemasyarakatan.

• Struktur industri manufaktur yang semakin bergeser ke arah padat modal (47%) –padat tenaga kerja 34% -- juga mempersulit penciptaan lapangan kerja baru.

• Karakter penduduk miskin yang “bergerombol” di sekitar garis kemiskinan Rp 167 • Karakter penduduk miskin yang bergerombol di sekitar garis kemiskinan Rp 167 ribu per kapita per bulan membuat mereka sangat sensitif terhadap gejolak harga kebutuhan pokok. Sasaran Millennium Development Goals (MDGs) sulit tercapai.

Page 6: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Laju inflasi (%) Nilai tukar (Rp/US$)

10

12

14

9,500

10,000

6

8

10

8,500

9,000

4

Janji 7 5.5 5

Realisasi 10.5 13.1 6.3

2005 2006 20078,000

Janji 8,900 8,800 8,800

Realisasi 9,711 9,187 9,200

2005 2006 2007

• Kenaikan harga pangan sulit untuk dikatakan temporer dan musiman, melainkan lebih permanen. Faktor eksternal global juga telah membentuk keseimbangan baru yang lebih tinggi. Apabila target inflasi ingin tercapai, peningkatan produksi pangan domestik tidak dapat ditawar-tawar lagi dan wajib menjadi prioritas kebijakan.

• Dampak yang sangat dikhawatirkan dari tingginya laju inflasi adalah melemahnya daya beli masyarakat miskin. Target dan pengentasan kemiskinan semakin rumit.daya be asya a a s a ge da pe ge asa e s a se a u

• Rupiah pernah menguat pada bulan Agustus 2007 sejalan dengan sentimen positif penurunan suku bunga di AS, walau sulit mencapai target di bawah Rp 9000.

Page 7: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Utang Pemerintah (RpT)Cadangan devisa (US$)

45

50

50

60

35

40

40

50

30

Janji 48 44 40

Realisasi 50 41 37

2005 2006 200730

Janji 36.8 36 35.6

Realisasi 34.7 42.6 54.5

2005 2006 2007

• Cadangan devisa akhir tahun yang jauh melebihi target mungkin dapat dianggap positif dan memperkuat fundamental ekonomi, dengan catatan tidak terjadi pelarian modal yang cukup besar. Perhatian pada komposisi “hot-money” perlu lebih jeli.

• Investasi portofolio asing meningkat menjadi Rp 11,7 triliun (US$ 1.3 miliar), sangat mungkin berasal dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN).g ( ) g g ( )

• Utang pemerintah dapat ditekan di bawah target, karena “keberhasilan” melakukan pembayaran pokok dan bunga utang, walau harus mempengarui anggaran negara.

Page 8: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Indeks harga saham gabungan

2,500

2,600

2,700

17 Oktober = 2.642

2,100

2,200

2,300

2,400

1,7001,800

1,900

2,000

1,300

1,400

1,500

1,600 Awal pemerintahan SBY = 834

900

1,000

1,100

1,200

800

900

22-O

ct

10-D

ec

25-J

an

10-M

ar

26-A

pr

9-Ju

n

21-J

ul

5-Se

p

17-O

ct

5-De

c

18-J

an

2-M

ar

19-A

pr

2-Ju

n

14-J

ul

30-A

ug

11-O

ct

29-N

ov

15-J

an

26-F

eb

11-A

pr

25-M

ay

9-Ju

l

21-A

ug

2-Oc

t

Page 9: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Produksi Minyak MentahJuta barel/hari

1.5

1.6

Juta barel/hari

1.3

1.4

1.5

1.1

1.2

1.3

0.9

1

0.81997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Sumber: BPS

Line 1 1.51 1.45 1.39 1.31 1.24 1.02 1.13 0.99 0.95 0.93

Page 10: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Harga Pangan dan Minyak Dunia

Sumber: Gunawan (2007) berdasarkan Citi, “Concerns about inflation rise,” Emerging World, 17 October 2007

Page 11: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

INDONESIA: Inflation and Interest Rates, Since Jan-0020 20

Perkembangan Laju Inflasi dan Suku Bunga

16

18

16

18

12

14

12

14

8

10

8

10

4

6

4

6

Inflation Rate (% yoy)Core Inflation (%yoy)1M SBI Rate (%)

Forecast

2

0

2

2

0

21M SBI Rate (%)

-2Jan-00 Jan-01 Jan-02 Jan-03 Jan-04 Jan-05 Jan-06 Jan-07 Jan-08 Jan-09

-2

Sumber: Badan Pusat Statistik (berbagai tahun)

Page 12: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Pangsa inflasi inti masih sangat tinggi • Laju inflasi (IHK) Februari 2008 tercatat 0,65 % per

tahun, lebih rendah dari Januari 2008 (1,77%), tapi tahun, lebih rendah dari Januari 2008 (1,77%), tapi sedikit lebih tinggi dari laju Februari 2007 (0,65%)

• Peningkatan ini karena kenaikan kelompok komoditas Peningkatan ini karena kenaikan kelompok komoditas volatile seperti bahan makanan, dengan pangsa 0,41%yang juga berhubungan dengan imported inflation.

• Inflasi administered meningkat karena kenaikan cukai dan dampak berantai dari kelangkaan minyak tanah;

• Secara teori, kenaikan harga volatile food meningkatkan ekspektasi inflasi untuk 3 bulan ke depan, seperti tercermin pada Survai Konsumen dan Survai Pelaku Ekonomi yang masih menunjukkan trend peningkatan.

Page 13: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Sumber dan Determinan Kenaikan Hargag

• Fenomena “supply constraints” beberapa komoditas penting; • Jatuhnya Dollar AS (relatif terhadap mata uang lain di dunia) • “Pergeseran aset” karena ketidakpastian pasar keuangan global. g g g• Pasar minyak mentah dunia menipis sejak pertengahan 2007,

bahkan berlanjut sampai kuartal-3 dan 4. Sangat tidak biasa.• Faktor gangguan cuaca dan angina topan di Meksiko dan North

Sea juga berpengaruh terhadap suplai minyak dunia, • Ekspektasi gangguan produksi minyak karena instabilitas politik

di Timur Tengah & diplomasi frontal Hugo Chavez di Venezuela.

Page 14: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Harga-Harga Dunia Semakin Liar

Sub-Indeks Harga Pertanian Indeks Harga Komoditas PentingIndeks Harga Nominal US$ (1990=100)

g gIndeks Harga Nominal US$ (1990=100)

Sumber: Bank Dunia (2007). “Commodity Market Review”, 8 November 2007

Page 15: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Kenaikan Harga Komoditas Penting Lain

• Harga batu bara meningkat 9,3 % pada Oktober atau 50% per t h t t k Ci h t k tid k k tahun, terutama karena Cina menahan untuk tidak mengekspor batu-baranya karena kebutuhan domestiknya juga cukup besar. H di E ik b 7 3% h di AS ik • Harga gas di Eropa naik sebesar 7,3%, harga gas di AS naik 11.5%, yang seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia sebagai salah satu produsen gas terbesar di dunia Indonesia sebagai salah satu produsen gas terbesar di dunia.

• Harga timah naik 7% karena Indonesia mengurangi ekspornya untuk mengatasi persoalan struktural pertambangan tanpa ijin. untuk mengatasi persoalan struktural pertambangan tanpa ijin.

• Betapa peluang yang sedemikian besar sama sekali tidak dapat dimanfaatkan oleh Indonesia, yang pada era 1970 dan 1980an , y g ppernah sangat jaya dalam menguasai pasar timah dunia.

Page 16: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Harga Produk Perkebunan: Peluang Besar

Sumber: Bank Dunia, (November, 2007)

Page 17: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Kenaikan Harga Komoditas Pertanian• Harga komoditas pertanian naik 3% Oktober, karena dorongan

kanaikan minyak nabati dan berlemak lainnya sekitar 8%. P i t ti i t h d bi f l d • Permintaan yang tinggi terhadap biofuel dan penurunan produksi kedelai AS, Brazil dan Argentina telah semakin menipiskan volume perdagangan minyak dan lemak dunia. menipiskan volume perdagangan minyak dan lemak dunia.

• Harga minyak kedelai dunia naik 12% karena suplai menurun,• Harga minyak kelapa dan minyak biji sawit (PKO) 8,5% karena g y p y j ( ) ,

volume perdagangan memang menipis, • Hrga karet alam naik 8% karena kenaikan harga minyak

t h d i b i b h b k k t i t timentah dunia, sebagai bahan baku karet sintetis;• Indonesia terlambat melakukan peremajaan pohon-pohon

karet tua berumur puluhan dan ratusan tahunkaret tua berumur puluhan dan ratusan tahun,• Harga kopi naik 5% karena suplai menurun di Brazil & Vietnam

Page 18: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Bio-diesel bukan main-main Biodiesel 11.75bn litres (est) (2007), % global production, by crop

C llCallow4%

Waste oil4%

Palm

SoyaSunflow er8%

Palm7%

43%8%

Rapeseed34%

Sumber: Kingsman/Frost & Sullivan / Financial Times 23 Nov 2007 p11

34%

Page 19: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Demikian pula bio-ethanol..Bioethanol 45bn litres (2006), % global production, by crop

othersothers5%

wheat9%

sugar50%

corn/maize36%

Sumber: Kingsman/Frost & Sullivan / Financial Times 23 Nov 2007 p11

Page 20: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Kenaikan Harga Pangan: Dampak Instan

Sumber: Bank Dunia, (November, 2007)

Page 21: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Kenaikan Harga Pangan Pokok• Kenaikan harga beras karean Cina dan Vietnam mulai

menahan untuk tidak mengekspor ke pasar dunia dan fenomena penurunan produksi di negara-negara lain;

• Kenaikan harga jagung dan gula karena kenaikan permintaan dunia untuk bio-etanol, di AS dan Brazil. Sektor peternakan akan menanggung beban berat;

• Kenaikan harga kedelai karena penurunan produksi di AS dan Argentina, sehingga juga melonjakkan harga minyak kedelai dan produk turunannyaminyak kedelai dan produk turunannya.

• Apabila produksi domestik tidak mampu mengikuti irama kenaikan harga harga pangan pokok maka ancaman kenaikan harga-harga pangan pokok, maka ancaman inflasi dan penurunan daya beli bukan isapan jempol.

Page 22: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Posisi Kredit Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing Menurut Sektor Ekonomi

300,000

200 000

250,000 Pertanian Pertambangan Perindustrian Perdagangan Jasa-jasa Lain-lain

150,000

200,000

ar R

upia

h)

100,000

(Mili

a

-

50,000

Jan-97

Jul-97

Jan-98

Jul-98

Jan-99

Jul-99

Jan-00

Jul-00

Jan-01

Jul-01

Jan-02

Jul-02

Jan-03

Jul-03

Jan-04

Jul-04

Jan-05

Jul-05

Jan-06

Jul-06

Jan-07

Jul-07

(periode)

Page 23: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan
Page 24: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Respon terhadap Kondisi Global• Pemimpin yang pesimis dan peragu hanya menunggu, mengeluh

dan menyerah terhadap kondisi eksternal atau ekonomi global yang dan menyerah terhadap kondisi eksternal atau ekonomi global yang saat ini memang sedang tidak bersahabat. Pemimpin semacam ini sibuk menunjukkan keunggulan dirinya dan menyalahkan pihak lain.

• Pemimpin yang optimis akan melihat perubahan di atas sebagai peluang besar yang akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya. Walau meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya. Walau dalam kondisi terdesak sekalipun, pemimpin optimis selalu berfikir postif terhadap peluang yang berada di hadapannya. Pemimpin ang realistis melak kan pen es aian terhadap strategi • Pemimpin yang realistis melakukan penyesuaian terhadap strategi kebijakan pembangunan ekonomi yang secara konsisten akan dijalankannya. Pemimpin realis ini tidak akan menunda-nunda pekerjaan, tapi segera melaksanakan strategi yang diputuskannya.

Page 25: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Kinerja Sektoral Ekonomi Indonesia, 2004-20072004 2005 2006 3Q07 Sh 2004 2005 2006 3Q07 Sh2004 2005 2006 3Q07 Share 2004 2005 2006 3Q07 Share

1. Agriculture 2.8% 2.7% 3.0% 8.9% 14.1% 4. Utilities 5.3% 6.3% 5.9% 11.7% 0.7% a. Farm Food Crops 2.9% 2.6% 2.7% 16.3% 7.0% 5. Constructions 7.5% 7.4% 9.0% 7.5% 0.5% b. Non Food Crops 0.4% 2.5% 3.2% 2.0% 2.2% 6. Trade, Hotel & Rest. 5.7% 8.4% 6.1% 6.9% 16.9%p , c. Others 3.8% 2.8% 3.3% 2.8% 4.9% a. Wholesale & Retail 5.5% 8.9% 6.4% 7.4% 14.0%2. Mining and Quarrying -4.5% 3.1% 2.2% 1.8% 9.1% b. Hotel 7.9% 6.7% 2.9% 5.3% 0.7% a. Oil & Gas -4.3% -1.8% -1.3% 0.0% 5.2% c. Restaurant 6.1% 5.8% 5.4% 4.1% 2.3%

b Non Oil & Gas -8 0% 12 1% 6 6% 3 1% 3 0% 7 Transport & Comm 13 4% 13 0% 13 6% 12 5% 6 7% b. Non Oil & Gas -8.0% 12.1% 6.6% 3.1% 3.0% 7. Transport & Comm. 13.4% 13.0% 13.6% 12.5% 6.7% c. Quarrying 7.5% 7.4% 9.0% 7.6% 0.9% a. Transport 8.8% 6.3% 6.7% 3.5% 3.8%3. Manufacturing Industries 6.4% 4.6% 4.6% 4.5% 27.8% * Railways -0.9% -3.0% 6.0% 1.3% 0.0% a. Oil & Gas -1.9% -5.9% -1.2% 4.4% 2.6% * Road 5.0% 4.9% 5.1% 1.8% 1.6%

b N Oil & G 7 5% 5 9% 5 3% 4 5% 25 2% * Ai T t 30 1% 10 4% 10 7% 11 3% 0 6% b. Non Oil & Gas 7.5% 5.9% 5.3% 4.5% 25.2% * Air Transport 30.1% 10.4% 10.7% 11.3% 0.6% * Food, Bev. & Tobacco 1.4% 2.7% 7.2% 3.6% 7.0% b. Communication 22.9% 25.1% 24.4% 24.3% 2.9% * Textile, Leath & Footw 4.1% 1.3% 1.2% -3.4% 3.0% 8. Finance 7.7% 6.8% 5.6% 8.0% 9.2% * Wood & Forest Prod. -2.1% -0.9% -0.7% -1.1% 1.1% a. Banks 6.0% 4.6% 1.7% 9.7% 3.9% * Paper & Printing 7.6% 2.4% 2.1% 2.9% 1.3% b. Non Bank Financial 9.2% 8.1% 7.0% 7.6% 0.8% * Fertilizer, Chem.& Rubber 9.0% 8.8% 4.5% 1.9% 3.4% 9. Services 5.4% 5.0% 6.2% 5.7% 9.2% * Cement/Non-Metal Quarry 9.5% 3.8% 0.5% 5.2% 0.9%

* Iron & Steel -2.6% -3.7% 4.7% 2.3% 0.4% Iron & Steel 2.6% 3.7% 4.7% 2.3% 0.4% * Transport/Machine Equip. 17.7% 12.4% 7.5% 10.7% 8.0% Real GDP 5.0% 5.7% 5.5% 6.5% 100.0%

Sumber: Badan Pusat Statistik (berbagai tahun)

Page 26: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Persepsi Iklim Investasi Membaik?

43

48

49

53

47

59

52

42

66

C ti C t l G tEconomic Policy Uncertainty

Corruption Local GovernmentTransportation

Macroeconomic Instability

38

39

39

42

43

39

38

41

36

47

Labor skill & EducationTax rate

Legal System&Conflict ResolutionElectricity

Corruption Central Government

35

37

37

38

38

34

37

37

39

Labor Regulation Central GovernmentCost of Finance

Labor Regulation Local GovernmentTax Administration

Labor skill & Education

29

32

33

35

29

27

36

36

36

Li & P it C t l G tCrime

Customs&Trade Regulation-NationalCustoms&Trade Regulation-RegionalLicense & Permits Local Government

g

end-2005

mid-2007

20

21

28

28

29

16

21

23

28

29

Land ProcurementTelecommunication

Financial AccessMonopoly Practices

License & Permits Central Government mid 2007

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Land Procurement

Sumber: Bank Dunia (2007)

Page 27: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Penutup: Rekomendasi Kebijakan• Perumus kebijakan perlu lebih realistis dalam menyikapi dan

mengantisipasi perubahan harga-harga komoditas dunia.g g g• Kenaikan harga minyak mentah dunia perlu direspon dengan

kebijakan anggaran yang memadai. • Apabila pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM dalam

negeri, maka pengamanan fiskal juga perlu disusun hati-hati.• Anggota parlemen perlu secara bahu-membahu bersama

kelompok masyarakat madani dan pemerintah sendiri berfokus d i k t k j ht k tpada peningkatan kesejahteraan rakyat.

• Peningkatan produksi minyak mentah domestik wajib menjadi i it k bij k di kt t b d i jik prioritas kebijakan di sektor pertambangan dan energi, jika

masih ingin menjadi negara net-exporter minyak.

Page 28: Perjalanan Ekonomi Indonesia - web.ipb.ac.idweb.ipb.ac.id/.../05/bustanul-arifin-perjalanan-ekonomi-indonesia.pdf · .48 makalah di forum internasional ... mengakui bahwa target pertumbuhan

Rekomendasi Kebijakan (lanjutan)• Peningkatan produksi pangan penting wajib menjadi

acuan kebijakan baik di tingkat pusat, maupun di tingkat i i d k b t /k t provinsi dan kabupaten/kota.

• Fokus pada empat komoditas pangan strategis: beras, j k d l i d l d di j k jagung, kedelai dan gula yang sedang diperjuangkan Indonesia dalam Kelompok G-33 di WTOK di d k i f t kt d i ti k t d • Kemudian dukungan infrastruktur dari tingkat desa, daerah dan provinsi perlu dijadikan fixed variable, dalam perumusan kebijakan ekonomiperumusan kebijakan ekonomi.

• Diplomasi ekonomi tingkat global perlu lebih konsisten dalam merumuskan dan mengawal kebijakan pemihakan dalam merumuskan dan mengawal kebijakan pemihakan dan perlindungan bagi petani di dalam negeri.