30
PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

  • Upload
    vocong

  • View
    257

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Page 2: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN

• SA yang berlaku umum mengenai pekerjaanlapangan yang pertama mengharuskandilakukannya perencanaan yang memadai.

“Auditor harus melakukan perencanaan kerjayang memadai dan harus melakukanpengawasan secara seksama terhadappekerjaan yang dilakukan oleh paraasistennya.”

Page 3: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN (Lanjutan)

• 3 alasan utama mengapa auditor harusmelakukan perencanaan penugasan dengantepat :

1. Agar auditor mampu mendapatkan cukupbukti yang memadai sesuai dengankondisinya.

2. Untuk menjaga supaya biaya audit tetapterjangkau.

3. Mencegah kesalahpahaman dengan klien.

Page 4: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN (Lanjutan)• Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain : Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang

menjadi tempat usaha entitas tersebut. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut. Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah

informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasijasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.

Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian

(adjustment). Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan

pengujian audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yangmaterial atau adanya transaksi antar pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa.

Sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan.

Page 5: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN (Lanjutan)• Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam

perencanaan dan supervisi biasanya mencakup reviewterhadap catatan auditor yang berkaitan dengan entitas danpembahasan dengan personel lain dalam kantor akuntan danpersonel entitas tersebut.

• Contoh prosedur tersebut meliputi : Mereview arsip korespondensi, kertas kerja, arsip

permanen, laporan keuangan, dan laporan auditor tahunlalu.

Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadapaudit dengan personel kantor akuntan yang bertanggungjawab atas jasa nonaudit bagi entitas.

Meminta keterangan tentang perkembangan bisnis saat iniyang berdampak terhadap entitas.

Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan.

Page 6: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN (Lanjutan) Membahas tipe, lingkup, dan waktu audit dengan

manajemen, dewan komisaris, atau komite audit. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan

standar akuntansi dan standar auditing yang ditetapkanIAPI, terutama yang baru.

Mengkoordinasi bantuan dari personel entitas dalampenyiapan data.

Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan,spesialis, dan auditor intern.

Membuat jadwal pekerjaan audit. Menentukan dan mengkoordinasi kebutuhan staf audit. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk

memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audityang akan dilaksanakan sehingga auditor dapatmengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.

Page 7: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PERENCANAAN (Lanjutan)• Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-

baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan sebaik-baiknya (understanding client business).

• Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam : Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan

pertimbangan khusus. Menilai kondisi yang di dalamnya data akuntansi yang

dihasilkan, diolah, di-review dan dikumpulkan dalamorganisasi.

Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian ataspersediaan, depresiasi, penyisihan kerugian piutang,persentase penyelesaian kontrak jangka panjang.

Menilai kewajaran representasi manajemen. Mempertimbangkan kesesuaian prinsip akuntansi yang

diterapkan dan kecukupan pengungkapannya.

Page 8: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

RISIKO

• Risiko Audit Yang Dapat diterima (Acceptable AuditRisk) merupakan sebuah ukuran seberapa besarauditor menerima kemungkinan adanya salah sajidalam laporan keuangan setelah pengauditan selesaidilaksanakan dan opini wajar tanpa pengecualian(Unqualified) telah diterbitkan.

• Risiko Bawaan (Inherent Risk) merupakan sebuahukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanyasalah saji material dalam saldi akun sebelummempertimbangkan efektivitas pengendalian internal.

Page 9: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Merencanakan Audit & Merancang Pendekatan Audit

Menerima Klien & Melakukan Perencanaan Awal

Memahami Bisnis & Industri Klien

Menilai Risiko Bisnis Klien

Melakukan Prosedur Analitis Awal

Menentukan Tingkat Materialitas & Menilai Risiko Audit Yang Dapat DiterimaSerta Risiko Bawaan

Memahami Pengendalian Internal dan Menilai Risiko Pengendalian

Mendapatkan Informasi Untuk Menilai Risiko Kecurangan

Mengembangkan Keseluruhan Perencanaan Audit & Program Audit

Page 10: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Menerima Klien & Melakukan PerencanaanAwal Audit

Perencanaan awal audit melibatkan 4 hal, yang seluruhnyaharus dilakukan segera dalam pengauditan, yaitu :

1. Auditor menentukan apakah akan menerima klien baruatau melanjutkan memberikan jasa pada klien lama.

2. Auditor mengidentifikasikan mengapa klien memerlukanatau menginginkan pengauditan.

3. Menghindari terjadinya kesalahpahaman, auditor harusmendapatkan kesepahaman dengan klien mengenai kondisikontrak kerja.

4. Auditor mengembangkan keseluruhan strategipengauditan, termasuk penugasan audit dan spesialis-spesialis audit yang diperlukan.

Page 11: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Menerima Klien & Melakukan Perencanaan Awal Audit (Lanjutan)

• Sebelum menerima klien baru, umumnya KAP akan melakukanpenyelidikan terhadap calon kliennya untuk menentukan apakahakan menerima atau tidak.

• Penyelidikan dilakukan dengan menguji, sepanjang memungkinkanposisi calon kliennya dalam komunitas bisnis, stabilitas keuangandan hubungan dengan KAP sebelumnya.

• Untuk calon klien yang sebelumnya pernah diaudit oleh KAP lain,KAP baru (penerus) diharuskan oleh PSA No. 16 (SA 315) untukberkomunikasi dengan auditor sebelumnya agar dapat membantuauditor penerusnya untuk mengevaluasi apakah akan menerimaatau menolak kontrak kerja.

• Ketentuan kerahasiaan dalam Kode Etik mengharuskan auditorpendahulu mendapatkan izin dari klien sebelum komunikasidilakukan.

Page 12: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Menerima Klien & Melakukan Perencanaan Awal Audit (Lanjutan)

• Banyak KAP yang mengevaluasi klien-klien yang sudah ada setiaptahunnya untuk menentukan apakah terdapat alasan untuk tidakmelanjutkan melakukan pengauditan. Konflik-konflik sebelumnyamengenai lingkup audit yang tepat, jenis opini yang dikeluarkan,imbal jasa, atau hal-hal lain dapat menyebabkan auditormenghentikan hubungan dengan klien.

• Dua alasan utama yang mempengaruhi risiko audit yang dapatditerima adalah siapa para pengguna laporan tersebut dan untuktujuan apa menggunakan laporan tersebut.

• Pemahaman yang jelas atas kondisi kontrak kerja yang akandijalankan harus dimiliki klien dan KAP.

• PSA No. 05 (SA 310) mengharuskan auditor untukmendokumentasikan kesepahaman dengan klien dalam perjanjiankontrak kerja, termasuk tujuan kontrak kerja, tanggung jawabauditor dan manajemen, dan keterbatasan dalam kontrak kerjatersebut.

Page 13: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Menerima Klien & Melakukan Perencanaan Awal Audit (Lanjutan)

• Setelah memahami alasan klien untuk melaksanakan audit,auditor harus menyusun strategi pengauditan awal.Strategi ini harus mempertimbangkan keberadaan klien,termasuk bagian-bagian yang memiliki risiko salah sajisignifikan yang lebih besar.

• Auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor sepertijumlah lokasi-lokasi klien dan pengendalian internal klienyang sebelumnya dalam menyusun pendekatan awalpengauditan.

• Strategi yang direncanakan membantu auditor dalammenentukan sumber-sumber yang diperlukan dalam kontrakkerja, termasuk penugasan dalam kontrak kerja tersebut.

Page 14: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Menerima Klien & Melakukan Perencanaan Awal Audit (Lanjutan)

• Auditor harus menugaskan staf yang tepat untuk kontrak kerjaagar memenuhi standar audit yang berlaku umum dan untukmelakukan pengauditan secara efisien.

• Pertimbangan utama dalam penugasan staf adalah kebutuhanatas keberlanjutan dari tahun ke tahun. Keberlanjutan membantuKAP untuk menjaga kepahaman dengan ketentuan-ketentuanteknis dan hubungan pribadi yang lebih dekat dengan personelklien.

Page 15: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Memahami Industri & Bisnis Klien

MEMAHAMI INDUSTRI & BISNIS KLIEN

Industri & Lingkungan Eksternal

Operasi & Proses Bisnis

Manajemen & Tata Kelola Perusahaan

Tujuan & Strategi

Pengukuran & Kinerja

Page 16: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

INDUSTRI & LINGKUNGAN EKSTERNALTerdapat 3 alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yg baikatas industri klien & lingkungan eksternal :1. Risiko terkait dengan industri tertentu dapat mempengaruhi

penilaian auditor atas risiko bisnis klien & risiko audit yg dapatditerima, bahkan dapat mempengaruhi auditor untuk menolakkontrak kerja dalam industri-industri yang lebih berisiko,contoh industri simpan pinjam dan asuransi kesehatan

2. Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk semua klien dibeberapa industri tertentu. Kepahaman atas risiko-risiko tsbdapat membantu auditor dalam menilai relevansinya denganklien. Sbg contoh keusangan persediaan yang potensial dalamindustri pakaian jadi, risiko bawaan penagihan piutang dagang diindustri pinjaman konsumen.

3. Banyak industri yang memiliki ketentuan akuntansi yang khususdimana auditor harus memiliki pemahaman dalam hal tersebutuntuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sesuai denganprinsip akuntansi yang di Indonesia. Contoh jika auditormengaudit pemerintah kota maka auditor harus memahamiakuntansi pemerintahan.

Page 17: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

INDUSTRI & LINGKUNGAN EKSTERNAL

Auditor juga harus memahami lingkungan eksternal klien,termasuk kondisi perekonomian, tingkat kompetisi danketentuan-ketentuan dalam peraturan pemerintah.

Contoh perusahaan penyedia energi memerlukan lebihdari sekedar pemahaman atas akuntansi yang khususuntuk industri tsb, bagaimana peraturan terbaru diindustri tersebut dapat meningkatkan kompetisi, danbagaimana fluktuasi dalam harga energi mempengaruhioperasi perusahaan.

Page 18: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

OPERASI & PROSES BISNIS

• Auditor harus memahami faktor-faktor seperti sumberutama pendapatan, pelanggan dan pemasok utama, sumberpendanaan, dan informasi mengenai pihak yang memilikihubungan istimewa yang dapat mengindikasikan risiko bisnisklien, contoh kebergantungan pada beberapa pelangganutama dapat mengakibatkan kerugian material atas piutangyang tak tertagih.

• Mengunjungi Pabrik dan Kantor, bermanfaat untuk : Memberikan kesempatan untuk mengamati kegiatan

operasional langsung dan untuk menemui pegawai-pegawaikunci.

Auditor dapat menilai keamanan fisik thd aset-aset klien Auditor mampu untuk mengidentifikasikan risiko bawaan ,

misalnya peralatan yang tidak bisa digunakan ataupersediaan yang tidak bisa dijual

Diskusi dengan karyawan non akuntansi membantu auditoruntuk belajar lebih banyak mengenai bisnis klien.

Page 19: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

OPERASI & PROSES BISNIS Lanjutan

• Identifikasi pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa :

Transaksi dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa bukan merupakantransaksi yang wajar, karena terdapat risikobahwa transaksi tersebut tidak dinilaidengan jumlah yang sama dengan transaksiyang dilakukan dengan pihak ketiga yangindependen.

Contoh ;………………….

Page 20: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

MANAJEMEN DAN TATA KELOLAPERUSAHAAN

Karena manajemen yang menciptakan strategi perusahaan& proses bisnisnya, auditor harus menilai filosofismanajemen & gaya kepemimpinan serta kemampuan untukmengidentifikasi & menghadapi risiko, salah saji materialdalam laporan keuangan.

Tata kelola perusahaan termasuk struktur organisasi &juga aktivitas dewan direksi dan komite audit.

Auditor harus mempelajari Akta pendirian perusahaan danperaturan-peraturan.

Kode etik melihat apakah perusahaan telah mengadopsikode etik yang diterapkan manajemen

Auditor harus membaca Notulansi rapat untukmendapatkan otoritas dan informasi lainnya yang relevandengan pelaksanaan audit.

Page 21: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

TUJUAN & STRATEGI KLIEN

• Strategi merupakan pendekatan yangdilakukan oleh suatu entitas untuk mencapaitujuan organisasi. Auditor harus memahamitujuan klien terkait dengan hal-hal sbb :

o Keandalan laporan keuangan

o Efektivitas dan efisiensi operasionalperusahaan

o Kepatuhan dengan hukum dan peraturan.

Page 22: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

MENILAI RISIKO BISNIS KLIEN

• Auditor menggunakan pengetahuan yangdidapatnya dari pemahaman strategis atasbisnis dan industri klien untuk menilai risikobisnis klien, yaitu risiko bahwa klien akan gagalmencapai tujuannya.

• Risiko bisnis klien dapat muncul dari setiapfaktor yang mempengaruhi klien danlingkungannya, seperti kemajuan teknologibaru merusak keunggulan kompetitif klien.

Page 23: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS AWAL

• Dilakukan agar auditor dapat memahami dengan lebihbaik bisnis klien untuk menilai risiko bisnis klien

• Salah satu prosedur yang digunakan adalahmembandingkan rasio-rasio klien dengan industri ataukompetitor yang dijadikan acuan untuk memberikanindikasi kinerja perusahaan

• Pengujian awal dapat mengungkapkan perubahan-perubahan yang tidak biasa dalam rasio-rasiodibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau denganrata-rata industri dan membantu auditor dalammengidentifikasi bagian-bagian yang mengalami risikosalah saji yang membutuhkan perhatian lebih lanjutselama menjalankan pengauditan.

Page 24: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

PROSEDUR ANALITIS, dapat dilakukansetiap fase slm penugasan berlangsung :

1. Fase Perencanaan, untuk membantumenentukan sifat, keluasan dan waktu dalamprosedur pengauditan.

2. Fase Pengujian Audit, sebagai pengujiansubstantif untuk mendukung saldo-saldoakun.

3. Fase Penyelesaian Audit, sebagai penelaahanakhir atas salah saji material atau masalahkeuangan dan membantu auditor dalammengambil “pandangan objektif” akhir ataslaporan keuangan yang telah diaudit.

Page 25: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

5 Jenis Prosedur Analitis

• Auditor membandingkan data klien dengan hal-hal berikut :

Data Industri

Data yang sama di periode sebelumnya

Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh klien

Hasil ekspektasi yang ditentukan olehauditor

Ekspektasi hasil dengan menggunakan datanon keuangan.

Page 26: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Membandingkan Data Klien dengan Data Industri

• Membandingkan data klien dengan satu atau lebihperusahaan lain yang dijadikan tolak ukur dalam industriklien.

• Kelebihan :

Membantu memahami bisnis klien

Menilai kekuatan relatif struktur modal klien, kapasitaspinjaman dan kemungkinan kegagalan keuangan

• Kelemahan :

Perbedaan antara sifat informasi keuangan klien dengansifat informasi keuangan perusahaan-perusahaan yangmembentuk angka industri secara total

Beda perusahaan beda metode akuntansi yangdigunakan

Page 27: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Membandingkan Data Klien dengan Data Yang Sama di Periode Sebelumnya

• Beragam variasi prosedur analitis memungkinkan auditormelakukan perbandingan terhadap data klien dengan datayang sama pada satu periode atau lebih sebelumnya,misalnya :

Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahunsebelumnya

Membandingkan rincian total saldo dengan perincianyang sama pada tahun sebelumnya

Menghitung rasio dan hubungan prosentase untukperbandingan dengan tahun sebelumnya

Page 28: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Membandingkan Data Klien dengan Hasil Ekspektasi Klien

• Sebagian besar perusahaan menyusun anggaran untukberagam aspek operasional dan juga hasil-hasil keuangan,karena anggaran merupakan ekspektasi klien untuk suatuperiode.

• Auditor harus menyelidiki perbedaan yang paling signifikanantara anggaran dengan hasil aktual, karena bagian inidapat mengandung salah saji material.

• Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran merupakanrencana yang realistis, sehingga ekspektasi klien jugarealistis.

• Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada kemungkinanbahwa informasi keuangan periode berjalan telah diubaholeh personel klien agar sesuai dengan anggaran.

Page 29: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Membandingkan Data Klien dengan Hasil Ekspektasi Auditor

• Auditor membuat perkiraan atas berapa seharusnya saldosuatu akun dengan mengaitkan dengan akun neraca ataulaba rugi atau akun lainnya atau dengan menggunakanproyeksi yang berdasarkan pada beberapa tren historis.

• Contoh :

Auditor dapat membuat perhitungan sendiri mengenaibeban bunga dari wesel bayar jangka panjang denganmengalikan saldo akhir bulan di wesel bayar dengan rata-rata tingkat bunga bulanan. Estimasi ini berdasarkan padahubungan antara beban bunga dan wesel bayar yangdigunakan sebagai pengujian atas kewajaran beban bungayang dicatat.

Auditor dapat menghitung rata-rata berjalan akunpenyisihan piutang tak tertagih sebagai dasar akunpiutang dagang, kemudian menerapkannya pada saldopiutang dagang kotor di akhir tahun.

Page 30: PERENCANAAN PEMERIKSAAN - pdf.nsc.ac.idpdf.nsc.ac.id/12-perencanaan -20160114.pdf · PERENCANAAN (Lanjutan) • Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain

Membandingkan Data Klien dengan Hasil Menggunakan Data Nonkeuangan

• Penggunaan data nonkeuangan adalah keakuratan data itusendiri.

• Misalnya :

Audit hotel : pendapatan dari kamar denganmengalikan jumlah kamar, rata-rata tarif harian untuksetiap kamar dan tingkat hunian kamar, kemudianbandingkan dengan pendapatan yang dicatat sebagaipengujian atas kewajaran pendapatan yang tercatat.

Audit universitas : pendapatan biaya pendidikan denganmengalikan rata-rata biaya pendidikan dengan jumlahmahasiswa yang terdaftar, kemudian bandingkandengan pendapatan yang dicatat sebagai pengujian ataskewajaran pendapatan yang tercatat.