Perdarahan Subarachnoid

Embed Size (px)

Citation preview

Perdarahan Subarachnoid DEFINISI Subarachnoid hemorrhage adalah pendarahan ke dalam ruang (ruang subarachnoid) diantara

lapisan dalam (pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) para jaringan yang melindungan otak (meninges). Penyebab yang paling umum adalah pecahnya tonjolan pada pembuluh (aneurysm). Biasanya, pecah pada pembuluh menyebabkan tiba-tiba, sakit kepala berat, seringkali diikuti kehilangan singkat pada kesadaran. Computed tomography, kadangkala spinal tap belakang, dan angiography dilakukan untuk memastikan diagnosa. Obat-obatan digunakan untuk menghilangkan sakit kepala dan untuk mengendalikan tekanan darah, dan operasi dilakukan untuk menghentikan pendarahan. Subarachnoid hemorrhage adalah gangguan yang mengancam nyawa yang bisa cepat menghasilkan cacat permanen yang serius. Hal ini adalah satu-satunya jenis stroke yang lebih umum diantara wanita.

PENYEBABAneurysma berry Aktivitas Fisik yang menyebabkan TIK

meninggi Trauma AVM

GejalaSakit kepala, yang bisa tiba-tiba tidak

seperti biasanya dan berat (kadangkala disebut sakit kepala thunderclap). Nyeri muka atau mata. Penglihatan ganda. Kehilangan penglihatan sekelilingnya

Diagnosis A. Gambaran Klinis

Gejala prodromal : nyeri kepala hebat dan perakut, hanya 10%, 90% tanpa keluhan sakit kepala. Kesadaran sering terganggu, dan sangat bervariasi dari tak sadar sebentar, sedikit delir sampai koma. Fundus okuli : 10% penderita mengalami edema papil beberapa jam setelah pendarahan. Sering terdapat pedarahan subarachnoid karena pecahnya aneurisma pada arteri komunikans anterior, atau arteri karotis interna Gangguan fungsi saraf otonom : demam setelah 24 jam, demam ringan karena rangsangan mening, dan demam tinggi bila pada hipotalamus. Begitu pun muntah,berkeringat,menggigil, dan takikardi, adanya hubungan dengan hipotalamus kadar gula darah, glukosuria, albuminuria, dan ada perubaha pada EKG.

Gejala / tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk, tanda kernig ada.

Gejala-gejala neurologik fokal : bergantung pada lokasi lesi.

Bila berat, maka terjadi ulkus peptikum disertai hematemesis dan melena dan seringkali disertai peninggian

DiagnosisB. Gambaran Radiologi1 CT SCAN 2 Magnetic resonance imaging (MRI)

TerapiAnalgetik Antiemetik: promethazyne Anti Konvulsi:Fenythoin Agen Osmotik: Manitol Diuretik: Furosemid Penghambat kanal kalsium:Nimodipin Obat anti hipertensi:labelatol