37
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM Oleh: Kelompok 3

Perdarahan antepartum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perdarahan antepartum

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL DENGAN

PERDARAHAN ANTEPARTUM

Oleh:

Kelompok 3

Page 2: Perdarahan antepartum

ANGGOTA KELOMPOK Siti Hajar (02) Endah Noviartha Sari (03) Muhammad Hasbi Ashiddiqi (09) Siti Nur Cholifah (12) Rifa Rindayani Syafitri (14) Mohammad Suhartommy (19) Ika Nurun Niharoh (20) Selvi Setya AS (36) Ririn Rindawati (37) Hilda Nafisah (40) Ni Putu Yuni Wulandari (43) Rohmawati Nur Aini (44)

Page 3: Perdarahan antepartum

MENU1. Definisi Perdarahan

Antepartum2.Faktor Penyebab

Perdarahan Antepartum#Plasenta Previa#Solusio Plasenta

Page 4: Perdarahan antepartum

HAMIL TUA

Page 5: Perdarahan antepartum

DEFINISI Perdarahan antepartum yaitu perdarahan

pervaginam semasa kehamilan dimana umur kehamilan telah melebihi 28 minggu atau berat janin lebih dari 1000 gram (Manuaba, 2010).

Menurut Wiknjosastro (2007), perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang timbul pada masa kehamilan kedua pada kira-kira 3% dari semua kehamilan.

Jadi dapat disimpulkan perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada akhir usia kehamilan.

Page 6: Perdarahan antepartum

JENIS PERDARAHAN 1. Perdarahan yang ada hubungannya

dengan kehamilan Plasenta previa Solusioplasenta Perdarahan pada plasenta letak

rendah Pecahnya sinus marginalis Pecahnya vasa previa

Page 7: Perdarahan antepartum

LANJUTAN...2. Perdarahan yang tidak ada

hubungannya dengan kehamilan Pecahnya varises vagina Perdarahan polypus servikalis Perdarahan perlukaan serviks Perdarahan karena keganasan serviks

Page 8: Perdarahan antepartum

PLASENTA PREVIAPlasenta previa adalah plasenta dengan implantasi disekitar bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum.Secara teoritis plasenta previa dibagi dalam bentuk klinis : Plasenta previa totalis

Menutupi seluruh osteum uteri internum pada pembukaan 4 cm.

Plasenta previa sentralis bila pusat plasenta bersamaan dengan sentral kanalis servikalis.

Plasenta previa partialis Menutupi sebagian osteum uteri internum

Plasenta pervia marginalis Apabila tepi plasenta berada sekitar pinggir osteum

uteri internum

Page 9: Perdarahan antepartum

PLASENTA NORMAL DAN ABNORMAL

Page 10: Perdarahan antepartum

PLASENTA PREVIA

Page 11: Perdarahan antepartum

Plasenta previa adalah implantasi

plasenta di segmen bawah rahim

sehingga menutupi kanalis servikalis dan

mengganggu proses persalinan dengan

terjadinya perdarahan.

PATOFISIOLOGI PLASENTA PREVIA

Page 12: Perdarahan antepartum

LANJUTANImplantasi Plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan: Endometrium di fundus uteri belum

siap menerima implantasi. Endometrium yang tipis sehingga

diperlukan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi janin.

Vili korealis pada korion leave yang persisten.

Page 13: Perdarahan antepartum

FAKTOR PENINGKATFaktor-faktor yang dapat meningkatkan kejadian plasenta previa:Umur penderitaEndometrium yang cacat

Page 14: Perdarahan antepartum

Mekanisme perdarahan karena pembentukan segmen bawah rahim menjelang kehamilan aterm sehingga plasenta lepas dari implantasi dan menimbulkan perdarahan. Bentuk perdarahan dapat sedikit atau banyak dan menimbulkan penyulit pada janin maupun ibu. Penyulit pada ibu dapat menimbulkan anemia sampai syok. Sedangkan untuk janin dapat menimbulkan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.

GAMBARAN KLINIK PLASENTA PREVIA

Page 15: Perdarahan antepartum

ASUHAN KEPERAWATAN 1. Anamnesa

Terjadi perdarahan pada kehamilan sekitar 28 minggu

Sifat perdarahan: Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba-tiba

Tanpa sebab yang jelas Dapat berulang

Page 16: Perdarahan antepartum

LANJUTAN 2. Pada inspeksi dijumpai:

Perdarahan pervaginam encer sampai bergumpal Pada perdarahan yang banyak ibu tampak anemis

3. Pemeriksaan fisik ibu Dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal

sampai syok Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik

sampai koma Pada pemeriksaan dapat dijumpai: Tekanan darah, nadi, dan pernapasan dalam batas

normal Tekanan darah turun, nadi, dan pernapasan

meningkat Daerah ujung menjadi dingin Tampak anemis

Page 17: Perdarahan antepartum

NORMAL DAN ABNORMAL

Page 18: Perdarahan antepartum

SOLUSIO PLASENTA Solusio Plasenta adalah terlepasnya

plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan trimester ketiga.

Terlepasnya plasenta sebelum waktunya menyebabkan timbunan darah antara plasenta dan dinding rahim yang dapat menimbulkan gangguan-penyulit terhadap ibu maupun janin.

Page 19: Perdarahan antepartum

LANJUTAN Pada solutio plasentae darah dari

tempat pelepasan, mencari jalan keluar antara selaput janin dan dinding rahim dan akhirnya keluar dari servix, terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan nampak.

Kadang-kadang darah tidak keluar tetapi berkumpul di belakang plasenta membentuk haeatom retroplasentair. Perdarahan semacam ini disebut perdarahaan kedalam atau perdarahan tersembunyi.

Page 20: Perdarahan antepartum

PERBEDAAN PERDARAHAN TERSEMBUNYI DAN TAMPAK 1. Perdarahan tersembunyi

Pelepasan biasanya komplit Sering disertai toxaemia Hanya merupakan 20% dari solutio

plasentae2. Perdarahan keluar

Biasanya incomplete Jarang disertai toxaemia Merupakan 80% dari solutio plasentae

Page 21: Perdarahan antepartum

PERDARAHAN TERSEMBUNYI

Page 22: Perdarahan antepartum

PERDRAHAN TAMPAK

Page 23: Perdarahan antepartum

TAMPAK DAN TERSEMBUNYI

Page 24: Perdarahan antepartum

PLASENTA NORMAL DAN ABNORMAL

Page 25: Perdarahan antepartum

PENYEBAB SOLUSIO PLASENTA1. Trauma langsung terhadap uterus hamil :

Tejatuh terutama tertelungkup Tendangan anak yang sedang digendong Atau trauma langsung lainnya

2. Faktor predisposisi terjadinya solusio plasenta adalah : Hamil pada usia tua Mempunyai tekanan darah tinggi Bersamaan dengan pre-eklampsia atau

eklampsia Tekanan vena kava inferior yang tinggi

Page 26: Perdarahan antepartum

GAMBARAN KLINISGambaran klinik solusio plasenta tergantung dari seberapa bagian plasenta yang terlepas1. Solusio plasenta ringan

Terlepasnya plasenta kurang dari ¼ luasnya

Tidak memberikan gejala klinik dan ditemukan setelah persalinan

Keadaan umum ibu dan janin tidak mengalami gangguan

Persalinan berjalan dengan lancar pervaginam

Page 27: Perdarahan antepartum

LANJUTAN2. Solusio plasenta sedang

Terlepasnya plasenta lebih dari ¼ ,tetapi belum mencapai 2/4 bagian

Dapat menimbulkan gejala klinik: Perdarahan dengan rasa sakit Perut terasa tegang Gerak janin berkurang Palpasi bagian janin sulit diraba Auskultasi jantung janin dapat terjadi

asfiksia ringan dan sedang Pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol Dapat terjadi gangguan pembekuan darah

Page 28: Perdarahan antepartum

LANJUTAN3. Solusio plasenta berat

a. Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian b. Terjadi perdarahan di sertai rasa nyeri c. Penyulit pada ibu: Terjadi syok dengan tekanan darah menurun,

nadi dan pernafasan meningkat Dapat terjadi gangguan pembekuan darah Pada pemeriksaan di jumpai turunnya tekanan

darah sampai syok , dan penderita tampak anemis

Pemeriksaan abdomen tegang , bagian janin sulit diraba,dinding perut terasa sakit , dan janin telah meninggal dalam rahim

Pemeriksaan dalam ketuban tegang dan menonjol

Page 29: Perdarahan antepartum

ASUHAN KEPERAWATANA. Anamnesa

Terdapat perdarahan disertai rasa nyeri

Terjadi spontan atau karena trauma Perut terasa nyeri Diikuti penurunan sampai terhentinya

gerakan janin dalam rahimB. Pemeriksaan fisik umum

Tekanan darah menurun, nadi dan pernafasan meningkat

Penderita tampak anemis

Page 30: Perdarahan antepartum

LANJUTAN2. Pemeriksaan khusus

a. Palpasi abdomen Perut tegang terus menerus Terasa nyeri saat dipalpasi Bagian janin sukar ditentukan

b. Auskultasi Denyut jantung janin bervariasi dari

asfiksia ringan sampai berat

Page 31: Perdarahan antepartum

NORMAL,PREVIA DAN SOLUSIO PLASENTA

Page 32: Perdarahan antepartum

INTERVENSI PADA PERDARAHAN ANTEPARTUM

Diagnosa keperawatan 1 : kertidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kehilangan cairan vaskuler berlebih Kriteria hasil : Menunjukkan tanda-tanda vital yang normal Turgor kulit dalam batas normal Keseimbangan asupan dan keluaran

Intervensi : Pemeriksaan tanda-tanda vital Kaji keadaan kulit, warna, kelembapan, turgor, dan

membran mukosa Monitor intake dan output cairan Kaji tanda-tanda dehidrasi Anjurkan pasien untuk minum 200ml/hari Kaji pengeluaran urin

Page 33: Perdarahan antepartum

LANJUTANDiagnosa keperawatan 2 : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. Kriteria hasil :

Meningkatkan masukan oral Menjelaskan faktor penyebab

Intervensi : Anjurkan makan sedikit tapi sering Berikan makanan yang tinggi kalori dan

protein Anjurkan istirahat sebelum makan Berikan dorongan individu untuk makan

dengan orang lain

Page 34: Perdarahan antepartum

LANJUTANDiagnosa keperawatan ke 3 : retensi urin berhubungan dengan tindakan anestesi atau trauma mekanik. Kriteria hasil :

Eliminasi urin tidak mengalami perubahan Mengosongkan kandung kemih saat berkemih

Intervensi : Perhatikan dan catat warna dan konsistensi

urin Catat output dan input Berikan cairan peroral 6-18/hari Perhatikan tanda dan gejala

Page 35: Perdarahan antepartum

TERIMAKASIH

Page 36: Perdarahan antepartum

PERTANYAAN

Page 37: Perdarahan antepartum

Bahagia bukan berarti

memiliki semua yang kita

cintai.

Bahagia itu mencintai

semua yang kita miliki