3
Perbedaan LTSP dan DRBL Salah satu perbedaan DRBL (Diskless Remote Boot in Linux) dari LTSP adalah pada sisi fungsionalnya : DRBL: secara fungsi mirip cara kerja Clone Zilla/Symantech Ghost, plus bisa untuk memanage diskless/systemless (remote XServer ke server). LTSP: paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user bekerja pada sebuah komputer. Semua aplikasi berjalan pada server dan di sisi client hanya menangani input dan output. Kedua metode ini memiliki konsep yang sama yaitu diskless. Tapi perbedaan utamanya adalah LTSP hanya meng-eksekusi tampilan di client, dan prosesnya di titik beratkan pada server, sedangkan DRBL kebalikannya yaitu semua filesystem di- load pada client untuk kemudian dijalankan layaknya sistem biasa sehingga titik beratnya pada masing-masing client. Menurut situs resminya http://drbl-winroll.sourceforge.net/: Jika komputer klien adalah PC, bukan thin client, lebih baik untuk menggunakan DRBL, paragraf di bawah ini diambil dari website DRBL, di bawah FAQ: “Apa perbedaan antara DRBL dan LTSP? DRBL menggunakan PXE atau etherboot, yang mirip dengan Linux Terminal Server Project (LTSP), untuk boot mesin klien. Sementara LTSP adalah server terpusat, semua pengguna mesin klien 'mengakses server LTSP untuk menjalankan aplikasi mereka pada server tersebut.

Perbedaan LTSP Dan DRBL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sekilas penjelasan mengenai perbedaan metode jaringan diskless DRBL dan LTSP yang dikutip dari website-nya langsung.

Citation preview

Page 1: Perbedaan LTSP Dan DRBL

Perbedaan LTSP dan DRBL

Salah satu perbedaan DRBL (Diskless Remote Boot in Linux) dari LTSP adalah pada sisi

fungsionalnya :

DRBL: secara fungsi mirip cara kerja Clone Zilla/Symantech Ghost, plus bisa untuk

memanage diskless/systemless (remote XServer ke server).

LTSP: paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user bekerja pada sebuah

komputer. Semua aplikasi berjalan pada server dan di sisi client hanya menangani

input dan output.

Kedua metode ini memiliki konsep yang sama yaitu diskless. Tapi perbedaan utamanya

adalah LTSP hanya meng-eksekusi tampilan di client, dan prosesnya di titik beratkan pada

server, sedangkan DRBL kebalikannya yaitu semua filesystem di-load pada client untuk

kemudian dijalankan layaknya sistem biasa sehingga titik beratnya pada masing-masing

client.

Menurut situs resminya http://drbl-winroll.sourceforge.net/:

Jika komputer klien adalah PC, bukan thin client, lebih baik untuk menggunakan DRBL,

paragraf di bawah ini diambil dari website DRBL, di bawah FAQ:

“Apa perbedaan antara DRBL dan LTSP? DRBL menggunakan PXE atau etherboot, yang

mirip dengan Linux Terminal Server Project (LTSP), untuk boot mesin klien. Sementara

LTSP adalah server terpusat, semua pengguna mesin klien 'mengakses server LTSP untuk

menjalankan aplikasi mereka pada server tersebut. Keyboard dan mouse klien digunakan

untuk masukan sedangkan monitor klien digunakan untuk menampilkan hasil. Hal ini bagus

ketika menggunakan thin client. Spesifikasi server harus meningkat ketika lebih dari 20 atau

30 klien sedang digunakan. Di sisi lain, DRBL menggunakan NFS dan NIS untuk

menyediakan layanan boot untuk mesin klien. Pada dasarnya, server DRBL hanya server

NFS dan NIS. Semua pengguna dari semua mesin klien hanya mengakses server DRBL

untuk meminta file atau otentikasi. Paket dimuat ke mesin klien dan mereka menggunakan

CPU dan RAM mereka sendiri untuk diproses. Sebuah PC biasa dapat digunakan sebagai

server DRBL karena hanya melayani permintaan file dan otentikasi. Mesin klien,

bagaimanapun, harus cukup kuat untuk menjalankan aplikasi yang mereka butuhkan. Instalasi

khas menggunakan DRBL untuk menyebarkan kelas Linux memiliki sekitar 30 sampai 40

klien.”

Page 2: Perbedaan LTSP Dan DRBL

Fungsi lain DRBL:

Selain mode diskless (fat/powerful) client yang disediakan oleh DRBL, DRBL menyediakan

fungsi lain, seperti:

(a) Clonezilla, sistem clone opensource. Ini adalah alat pencitraan versi server, mirip

dengan edisi Ghost server, True image atau Rembo. Dengan menggunakan Clonezilla,

Anda dapat mengkloning 5,6 GBytes system image untuk 40 komputer dalam waktu

10 menit melalui multicasting.

(b) Small Linux diskless solution. DRBL menyediakan Damn Small Linux (DSL),

PuppyLinux. untuk klien. Anda dapat mengimpor distribusi Linux kecil dan biarkan

booting klien dari PXE tanpa hardisk, CD atau USB flash drive.

(c) Diskless FreeDOS untuk klien.

(d) Diskless memtest untuk klien.

(e) Install GNU / Linux (Debian, Ubuntu, Fedora, CentOS, Mandriva, SuSE ...) untuk

klien dari jaringan.

LTSP dan DRBL masing-masing memiliki keuntungan mereka sendiri. Pilih salah satu yang

paling cocok dengan kebutuhan Anda.