49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 MAGETAN YANG DALAM MENGHADAPI KELULUSAN DENGAN BERENCANA MELANJUTKAN KULIAH DAN YANG TIDAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DELIZA ARDELA PRAVINTASARI G0008077 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

  • Upload
    leminh

  • View
    254

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1

MAGETAN YANG DALAM MENGHADAPI KELULUSAN DENGAN

BERENCANA MELANJUTKAN KULIAH DAN YANG TIDAK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DELIZA ARDELA PRAVINTASARI

G0008077

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Perbedaan Kecemasan antara Siswa Kelas XII SMA

Negeri 1 Magetan yang dalam Menghadapi Kelulusan dengan Berencana

Melanjutkan Kuliah dan yang Tidak

Deliza Ardela Pravintasari, NIM : G0008077, Tahun : 2011

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Sabtu, Tanggal 15 Desember 2011

Pembimbing Utama

Nama : Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr., SpKJ (K)

NIP : 19461102 197609 1 001 (……………………..)

Pembimbing Pendamping

Nama : Bagus Wicaksono, Drs., MSi

NIP : 19620901 198903 1 003 (……………………..)

Penguji Utama

Nama : Djoko Suwito, dr., SpKJ

NIP : 19580223 198511 1 001 (……………………..)

Anggota Penguji

Nama : Widardo, Drs., MSc

NIP : 19631216 199003 1 002 (……………………..)

Surakarta,

Ketua Tim Skripsi

Muthmainah, dr., M.Kes.

NIP 19660702 199802 2 001

Dekan FK UNS

Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM

NIP 19510601 197903 1 002

Page 3: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 15 Desember 2011

Deliza Ardela Pravintasari

NIM. G0008077

Page 4: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Deliza Ardela Pravintasari, G0008077, 2011. PERBEDAAN KECEMASAN

ANTARA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 MAGETAN YANG DALAM

MENGHADAPI KELULUSAN DENGAN BERENCANA MELANJUTKAN

KULIAH DAN YANG TIDAK, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Tujuan : Kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang

ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan,

kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. Kecemasan

dapat terjadi pada siswa kelas XII dalam menghadapi kelulusan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII

di SMA Negeri 1 Magetan yang berencana melanjutkan kuliah dengan yang tidak

dalam menghadapi kelulusan.

Metode : Siswa yang berencana melanjutkan kuliah maksudnya siswa yang

berencana mengikuti ujian SNMPTN dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Siswa yang tidak berencana melanjutkan kuliah maksudnya siswa yang tidak

berencana melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Pada bulan Mei 2011

dilakukan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Data diambil dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa SMAN 1 Magetan.

Kuesioner terdiri dari dua macam yaitu L-MMPI untuk menilai kebohongan

responden dan TMAS untuk menilai kecemasan. Analisa data menggunakan uji

chi square.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berencana melanjutkan

kuliah terdapat 23 yang mengalami kecemasan dan 7 orang yang tidak mengalami

kecemasan. Sedangkan pada siswa yang tidak berencana melanjutkan kuliah

terdapat 14 orang yang mengalami kecemasan dan 16 orang yang tidak

mengalami kecemasan. Dari uji statistik penelitian ini didapat x2hitung sebesar

5,711 sementara x2tabel (db = 1, α = 0.05) sebesar 3,841 (p < 0,005). Karena

x2hitung lebih besar daripada x

2tabel, sehingga hasil signifikan.

Simpulan : Peneliti menyimpulkan bahwa dalam menghadapi kelulusan, terdapat

perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Magetan yang

berencana melanjutkan kuliah dengan yang tidak.

Kata Kunci: Kecemasan, Siswa SMA, Kelulusan

Page 5: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Deliza Ardela Pravintasari, G0008077, 2011. THE DIFFERENCE OF

ANXIETY BETWEEN THE 3RD

YEAR STUDENTS WHO PLAN

CONTINUING LECTURE AND WHO DO NOT PLAN CONTINUING

LECTURE FACED OF GRADUATION IN SMA NEGERI 1 MAGETAN.

Medical Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta.

Objective : Anxiety is an unpleasant emotional state, which is characterized by

subjective feelings such as tension, fear, worry, and also marked with active

central nervous system. Anxiety may occur in the class XII students in the face of

graduation. This study aims to determine the existence of anxiety difference

between a class XII student at SMA 1 Magetan who plans to go to college with

who are not in the face of graduation.

Method : Students who plan to go to college means students who plan to take

exams SNMPTN and proceed to Higher Education. Students who do not plan to

go to college means students who do not plan to continue education in

Universities. In the month of May 2011 conducted observational analytic study

with cross sectional approach. Data was taken by distributing questionnaires to

students of SMAN 1 Magetan. The questionnaire consists of two kinds, namely L-

MMPI to assess the respondent lies and TMAS to assess anxiety. Analysis of data

used chi square test.

Result : Results showed that students who plan to go to college there are 23 who

experience anxiety and 7 people who do not experience anxiety. While the

students who not plan to go to college there are 14 people who experienced

anxiety and 16 people who did not experience anxiety. From a statistical test of

this study obtained x2 at 5.711 while x

2tabel (db = 1, α = 0.05) of 3.841 (p <

0.005). Because x2 greater than x

2tabel, so significant results.

Conclusion : Researchers conclude there is a difference in anxiety between class

XII student at SMA 1 Magetan who plans to go to college with who are not in the

face of graduation.

Keywords: Anxiety, Student of Senior High School, Graduation

Page 6: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

petunjukNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Perbedaan

Kecemasan antara Siswa Kelas XII di SMA Negeri 1 Magetan yang dalam

Menghadapi Kelulusan dengan Berencana Melanjutkan Kuliah dan yang Tidak”

yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penyusunan skripsi ini tidak lepas atas dukungan yang diberikan dari

berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada beliau atas bimbingan, arahan, dan dorongannya sehingga skripsi

ini dapat diwujudkan.

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr., SpKJ (K) selaku Pembimbing Utama yang

telah memberikan bimbingan, nasehat, pengarahan, dan motivasi.

4. Bagus Wicaksono, Drs. MSi selaku Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan bimbingan, nasehat, pengarahan, dan motivasi.

5. Djoko Suwito, dr., Sp.KJ selaku Penguji Utama yang telah menguji skripsi ini.

6. Widardo, Drs. MSc selaku Anggota Penguji yang telah menguji skripsi ini.

7. Dra Hj. Mahmudah, M.Pd selaku Kepala SMAN 1 Magetan yang telah

memberikan izin penelitian.

8. Segenap Dosen program studi Pendidikan Dokter yang telah memberikan

bekal ilmu selama ini.

9. Seluruh keluarga (Ibu, Bapak, Mas Erza, dan Dek Manda) yang telah memberi

dukungan moral, material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesaikannya

skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat (Hemy, Cici, Ayu, Cherel, Anung, Salma, Ana dan teman-

teman lainnya) yang membantu dan memotivasi penulis dengan tawa dan

semangat.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari

semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 15 Desember 2011

Deliza Ardela Pravintasari

Page 7: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ...........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

DAFTAR TABEL ................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................

BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................

C. Hipotesis ..........................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................

A. Jenis Penelitian ................................................................................

B. Lokasi Penelitian .............................................................................

C. Subjek Penelitian ............................................................................

D. Teknik dan Ukuran Sampling .........................................................

E. Variabel Penelitian ..........................................................................

F. Definisi Operasional Variabel .........................................................

H. Instrumen Penelitian .......................................................................

I. Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data .....................................

J. Skema Penelitian ..............................................................................

G. Teknik Analisis Data ......................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

LAMPIRAN ........................................................................................................

vi

vii

viii

ix

x

1

1

4

4

5

6

6

18

19

20

20

20

20

21

21

22

22

23

24

25

26

29

33

34

38

Page 8: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Perencanaan Kuliah..................

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................

Tabel 3 Perbedaan Kecemasan Siswa kelas XII ............................................

26

27

27

Page 9: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 18

Gambar 2 Skema Penelitian ............................................................................. 24

Page 10: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Biodata

Lampiran 2 Kuesioner L-MMPI

Lampiran 3 Kuesioner TMAS

Lampiran 4 Data Hasil Penelitian

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Kecemasan Menggunakan Program SPSS 17.0

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Kedokteran UNS

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian dari SMA Negeri 1 Magetan

Lampiran 8 Tes Homogenitas

Page 11: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecemasan merupakan pengalaman emosional yang berlangsung

singkat dan merupakan respon yang wajar, pada saat individu menghadapi

tekanan atau peristiwa yang mengancam kehidupannya. Ada dua macam

bentuk kecemasan yaitu kecemasan normal dan kecemasan patologik.

Menurut May (1977) kecemasan normal adalah penangkapan proposional

dengan ancaman terhadap beberapa nilai yang individu memegang penting

keberadaannya sebagai diri. Sedangkan kecemasan patologis adalah respon

yang tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan pada

intensitas atau durasinya. Kecemasan sangat mengganggu homeostasis dan

fungsi individu, karena itu perlu segera dihilangkan dengan berbagai macam

cara penyesuaian (Maramis, 2005).

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Survei

Kesehatan Mental Dunia, mewawancarai 60.463 orang dewasa yang tinggal

di 14 negara. Studi ini memperkirakan prevalensi gangguan suasana hati

selama 12 bulan di negara-negara maju antara 3,1% di Jepang dan 9,6% di

Amerika Serikat, serta gangguan kecemasan antara 5,3% - 18,2% (Nandi dkk,

2009). Di Indonesia (2000) sendiri, penelitian seberapa banyak penderita

kecemasan belum ada. Namun, dari pengamatan dari waktu ke waktu, kasus-

kasus gangguan kejiwaan yang tergolong kecemasan semakin bertambah. Hal

Page 12: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah kunjungan pasien yang berobat di

pusat-pusat pelayanan kesehatan jiwa serta berobat ke dokter (psikiater)

(Hawari, 2008). Untuk kasus kecemasan pada remaja, diperkirakan sebanyak

47,7 % remaja sering merasa cemas (Haryadi 2007).

Tingginya angka kecemasan ini disebabkan oleh sumber-sumber

ancaman yang bersifat lebih umum. Sumber ancaman tersebut dapat berasal

dari berbagai kejadian di dalam kehidupan atau dapat terletak di dalam diri

seseorang (Trismiati, 2004). Di lain pihak, secara spesifik, Hasan (2007)

mengemukakan adanya sejumlah penelitian yang mendalam dan

dilaksanakan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir yang mencatat tiga

faktor utama pemicu kecemasan dalam menghadapi tes, yaitu keterbatasan

waktu, tingkat kesulitan materi tes, dan instruksi tes.

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) umumnya difokuskan

pada upaya mempersiapkan remaja untuk melanjutkan sekolah ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Sebagaimana disebutkan dalam UU Sisdiknas

2003 tentang tujuan pendidikan menengah, ada 2 arahan yaitu

mempersiapkan siswa ke jenjang PT dan untuk terjun ke masyarakat

(bekerja). Namun kenyataannya, remaja lulusan SMA yang dapat

melanjutkan ke Perguruan Tinggi, kurang dari 50 persen. Sisanya sekitar 50

persen lagi tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi (Dewan, 2011).

Penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Madiun, jumlah

lulusan SMA yang melanjutkan ke PT adalah 56%, yang bekerja 9%, dan

35% tergolong pengangguran. Rendahnya angka melanjutkan ke PT itu dapat

Page 13: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

disebabkan karena dua alasan pokok. Pertama, karena nilai akademis yang

rendah sehingga tidak mampu bersaing memenuhi syarat yang ditentukan

perguruan tinggi yang bersangkutan. Kedua, orang tua kurang mampu,

sehingga andaikan memenuhi syarat yang ditentukan perguruan tinggi,,

terpaksa secara ekonomis tidak mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi

(Dewan, 2011).

Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu cara pemerintah untuk

meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Siswa harus mampu mencapai

standar nilai tertentu sebagai syarat kelulusan. Namun pada kenyataannya,

seperti yang diberitakan di berbagai media, penggunaan standar nilai

kelulusan sebagai salah satu tolok ukur kelulusan banyak menuai kontroversi

di masyarakat. Salah satu isu yang mendapat perhatian banyak pihak adalah

kekhawatiran tentang kemungkinan banyaknya siswa yang tidak lulus. Bagi

siswa sendiri, adanya UN sebagai penentu kelulusan siswa dalam suatu

jenjang pendidikan formal, menjadikan beban yang luar biasa besar bagi

calon peserta ujian, bahkan perasaan ini mungkin saja dirasakan sejak siswa

menempati kelas akhir dari suatu jenjang. Siswa mengalami kecemasan jika

mereka tidak mampu mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan

(Harti, 2007).

Dampak terburuk ketika siswa gagal mengerjakan ujian adalah

ketidaklulusan. Menurut Sawali (2007), secara psikologis siswa yang tidak

lulus UN akan dihinggapi sikap rendah diri secara berlebihan akibat stigma

negatif yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Dampak psikologis

Page 14: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

semacam ini, disadari atau tidak, memiliki dampak buruk yang luar biasa

terhadap motivasi anak dalam mewujudkan masa depannya. Salah satunya

adalah motivasi melanjutkan kuliah. Sebab untuk melanjutkan kuliah,

dibutuhkan, tanda kelulusan Ujian Nasional.

Dengan melihat latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian

untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII di

SMA Negeri 1 Magetan yang dalam menghadapi kelulusan dengan berencana

melanjutkan kuliah dan yang tidak.

B. Perumusan Masalah

Adakah perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII di SMA Negeri

1 Magetan yang dalam menghadapi kelulusan dengan berencana melanjutkan

kuliah dan yang tidak?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII di

SMA Negeri 1 Magetan yang dalam menghadapi kelulusan dengan berencana

melanjutkan kuliah dan yang tidak.

Page 15: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat, yaitu :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

perbedaan kecemasan pada siswa yang ingin melanjutkan kuliah dengan

yang tidak ingin melanjutkan kuliah.

2. Manfaat aplikatif

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi

orang tua siswa dan guru sehingga dapat mengetahui perlu tidaknya

intervensi psikiatri pada orang tua dan siswa untuk mengatasi

kemungkinan terjadi kecemasan pada siswa yang ingin melanjutkan kuliah

dan yang tidak ingin melanjutkan kuliah.

Page 16: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecemasan

a. Definisi

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal

dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci”

yang berarti mencekik. Kecemasan adalah kondisi emosional yang

tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif

seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai

dengan aktifnya sistem syaraf pusat (Trismiati, 2004).

Kecemasan merupakan gangguan perasaan yang ditandai

dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan

berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas,

kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih

dalam batas normal (Hawari, 2008).

Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan dan

memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan

memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi

ancaman. Freud mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan

yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis seperti

perubahan detak jantung dan pernapasan, dengan kata lain kecemasan

Page 17: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya (Kaplan dan

Sadock, 2004).

Kecemasan dapat pula diartikan sebagai suatu keadaan yang

ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda

somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktivitas saraf otonom.

Kecemasan adalah gejala tidak spesifik yang sering ditemukan dan

sering kali merupakan suatu emosi yang normal (Kusuma, 1997).

Beberapa individu normal bisa saja cemas terhadap berbagai

hal, tetapi jika berlebihan dan tidak mampu dikendalikan maka inilah

yang akhirnya menjadi gangguan. Individu dengan gangguan

kecemasan umum seolah menunggu sesuatu yang buruk akan terjadi

pada diri mereka sehingga merasa gelisah, mudah terpengaruh, dan

sulit konsentrasi.

DSM (1994) menggambarkan ciri-ciri diagnostik dari

gangguan ini agar dapat ditegakkannya diagnosa yang tepat. Ciri ciri

tersebut antara lain,

1) Adanya kecemasan berlebihan yang terjadi sehari-hari sampai

minimal 6 bulan.

2) Individu sulit mengontrol keresahannya.

3) Kecemasan diasosiasikan dengan 3 atau lebih gejala berikut ini

(beberapa gejala hadir dalam beberapa hari sampai sedikitnya 6

bulan). Kurang istirahat atau merasa terkurung, kelelahan yang

Page 18: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

berlebihan, sulit konsentrasi atau pikiran kosong, mudah

tersinggung, ketegangan otot, gangguan tidur.

4) Kecemasan, keresahan atau gejala fisik yang disebabkan distres

klinis atau kelemahan pada sosial, pekerjaan atau area penting

lainnya.

5) Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari

pengobatan ataupun kondisi umum medis (Tupattinaja, 2003).

b. Epidemiologi

Kecemasan dapat terjadi pada siapa saja. Sejumlah besar

survey epidemiologi telah menunjukkan prevalensi tinggi gangguan

mood dan kecemasan di populasi umum. Penelitian yang dilakukan

oleh Kadri (2007), prevalensi gangguan kecemasan suatu populasi di

wilayah Casablanca, Maroko pada 800 orang, 25,5% memenuhi

kriteria minimal satu gangguan kecemasan saat ini: gangguan panik

(2%), agrofobia (7,6%), Gangguan Kecemasan Fobik (3,4%),

Gangguan Obsesif-kompulsif (6,1%), Gangguan Stres Pasca Trauma

(3,4%), dan Gangguan Cemas Menyeluruh (4,3%). Usia rata-rata pada

onset pertama biasanya di awal hingga dewasa tengah. Angka lebih

tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki di semua negara (Kadri,

2007).

Survei di Amerika (1996) melaporkan bahwa 15%-35% pasien

yang datang berobat ke dokter non psikiater merupakan pasien dengan

Page 19: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

gangguan mental. Dari jumlah tersebut minimal sepertiganya

menderita gangguan kecemasan. Di Indonesia penelitian yang

dilakukan di Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat tahun

1984 menunjukkan bahwa di puskesmas tersebut, jumlah gangguan

kesehatan jiwa yang sering muncul sebagai gangguan fisik adalah

28,73% untuk dewasa dan 34,39% untuk anak (Mubarak, 2008).

Kemungkinan 50% pasien dengan gangguan kecemasan

umumnya memiliki gangguan mental lainnya. Rasio wanita dan laki-

laki dua berbanding satu, tetapi rasio wanita dan laki-laki yang

mendapat perawatan untuk gangguan tersebut adalah sama. Pada

remaja prevalensinya mencapai 12% hingga 20% (Gorini dan Riva,

2008; Kaplan dan Saddock, 2004)

Di Negara berkembang yang padat populasinya prevalensi

depresi dan kecemasan mencapai 33,62%. Faktor-faktor

sosiodemografi yang berhubungan dengan timbulnya depresi dan

kecemasan di Negara tersebut mencakup status pendidikan yang

rendah, status pernikahan (bercerai, janda, berpisahan) dan status

sebagai ibu rumah tangga (Khan et al., 2007).

c. Etiologi

Sebab-sebab kecemasan menurut Ngemron dan Masudi (2001)

antara lain:

Page 20: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

a. Ketakutan yang terus menerus karena kesusahan dan kegagalan

yang bertumpuk-tumpuk.

b.Adanya keinginan atau pikiran dari alam bawah sadar yang tidak

dapat dipersepsikan, hingga ditekan ke alam bawah sadar dan tidak

mampu diterima lagi.

c. Adanya kecenderungan menonjolkan diri yang terhalangi.

Menurut Horney, sumber-sumber ancaman yang dapat

menimbulkan kecemasan tersebut bersifat lebih umum. Dapat berasal

dari berbagai kejadian di dalam kehidupan atau dapat terletak di

dalam diri seseorang (Trismiati, 2004).

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Menurut Holder (2010) ada sejumlah faktor yang dapat

mengakibatkan perkembangan gangguan kecemasan. Faktor-faktor

ini dikelompokkan menurut kepribadian, lingkungan, genetik, dan

komposisi kimia dalam otak.

1) Kepribadian

Menurut penelitian medis, perbedaan dalam kepribadian

secara signifikan dapat mempengaruhi perkembangan gangguan

kecemasan dalam diri seseorang. Hal ini sering terjadi pada

individu dengan kondisi kecemasan ekstrim untuk melihat orang-

orang dan lingkungan sekitar mereka sebagai ancaman. Orang

yang menderita gangguan kecemasan juga memiliki kompleks

Page 21: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

rendah diri, berpikir dan percaya bahwa mereka tidak berdaya

terhadap orang lain atau situasi.

2) Lingkungan

Lingkungan juga merupakan faktor yang sangat kuat

dalam perkembangan gangguan kecemasan pada individu.

Trauma situasi seperti pemisahan orang tua, kematian, sistem

dukungan yang lemah, serta konflik dengan anggota keluarga dan

teman-teman pasti dapat menyebabkan kondisi kecemasan yang

abnormal.

3) Faktor genetik

Studi membuktikan bahwa gangguan kecemasan juga

diturunkan. Mereka yang ditemukan menderita gangguan

kecemasan memiliki anggota keluarga yang juga mengalami

kondisi kecemasan yang ekstrim atau gangguan mood. Penelitian

terbaru juga mengklaim bahwa ada faktor-faktor genetik tertentu

(seperti kerentanan terhadap stres) yang berkontribusi terhadap

kerentanan seseorang untuk gangguan kecemasan.

4) Komposisi kimia dalam Otak

Terjadinya ketidakseimbangan pada neurotransmiter otak

manusia juga dapat mengarah pada perkembangan lebih lanjut

dari gangguan kecemasan. Dengan demikian, obat-obatan

biasanya diberikan oleh dokter atau praktisi kesehatan

Page 22: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dimaksudkan untuk menyesuaikan kembali ketidakseimbangan

kimia dalam otak.

Selain empat faktor utama yang disebutkan di atas, stres

kehidupan kepala seperti masalah perkawinan dan kesulitan keuangan

juga dapat memicu perkembangan gangguan kecemasan. Namun,

penting untuk diingat bahwa gangguan kecemasan tidak dapat dipicu

oleh hanya salah satu penyebab atau faktor. Kehidupan stres dan

empat kontributor utama untuk gangguan kecemasan sering saling

terkait (Holder, 2010).

e. Patofisiologi

Kehidupan manusia selalu dipengaruhi oleh rangsangan dari

luar dan dari dalam berupa pengalaman masa lalu dan faktor genetik.

Rangsangan tersebut diterima oleh panca indera, diteruskan dan

direspon oleh sistem saraf pusat. Bila rangsangannya berupa

ancaman, maka responnya adalah suatu kecemasan. Di dalam sistem

saraf pusat, proses tersebut melibatkan jalur Cortex cerebri – Limbic

sistem RAS (Reticular Activating System) – Hypotalamus yang

memberikan impuls kepada kelenjar hipofise untuk mensekresikan

mediator hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar adrenal, yaitu

memacu sistem saraf otonom melalui mediator hormonal yang lain

(catecholamine). Hiperaktifitas sistem saraf otonom menyebabkan

timbulnya kecemasan. Keluhan kecemasan sangat beraneka ragam

Page 23: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

seperti sakit kepala, pusing, serasa mabuk, cenderung untuk pingsan,

banyak berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas, gangguan

pada lambung dan usus, diare, anoreksia, kaki dan tangan dingin,

kesemutan, merasa dingin/panas di seluruh tubuh, dan lain

sebagainya (Mujaddid, 2006). Pada penderita dengan gangguan

kecemasan terdapat petunjuk adanya gangguan tertentu pada reseptor

serotonin tertentu yaitu 5HT-1A, namun terbatas pada penderita

dengan hipersekresi kortisol atau yang menunjukkan manifestasi

berupa stres berat (Drevets et al, 2008).

f. Gejala klinis

Kecemasan dapat mengurangi daya ingat dan kemampuan

kapasitas kerja. Meskipun terdapat penurunan efisiensi kerja, tetapi

tidak ada perubahan efektifitas kerja (William et al., 2002).

Gejala kecemasan dibagi menjadi dua (Kusuma, 1997), yaitu :

1) Gejala - gejala Somatik

Gejala-gejala ini dapat berupa gemetar, ketakutan, merasa

terguncang, nyeri punggung, nyeri kepala, ketegangan otot,

nafas pendek, hiperventilasi, mudah capai, respon mengejutkan,

hiperaktivitas otonomik (kemerahan dan pucat, takikardi,

palpitasi, berkeringat, tangan dingin, diare, mulut kering,

frekuensi urin), parestesia, dan sulit menelan.

2) Gejala – gejala Psikologik

Page 24: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gejala ini mugkin timbul sebagai perasaan ketakutan, sulit

konsentrasi, insomnia, penurunan libido, sumbatan di

tenggorokan, dan kupu-kupu di lambung.

Pada Pemeriksaan fisik terdapat nadi yang sedikit lebih cepat

(biasanya tidak lebih dari 100 per menit), pernafasan yang cepat,

kadang-kadang hiperventilasi dengan keluhan-keluhan yang

menyertainya (Maramis, 2005). Penderita dengan gangguan

kecemasan umum dapat pula menunjukkan disfungsi seksual atau

berkurangnya rangsangan seksual (Kendurkar dan Kaur, 2008).

g. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan gangguan kecemasan harus memperhatikan

prinsip holistik (menyeluruh) dan eklitik (mendetail) yaitu meliputi

aspek organo-biologik, aspek psiko-edukatif, dan aspek sosio-kultural

(Mujaddid, 2006).

Terapi psikofarmaka juga dapat digunakan sebagai

penataksanaan gangguan kecemasan. Obat yang biasa digunakan oleh

psikiater adalah obat anti cemas (anxyolitic) dan obat anti depresi

(antidepressant) yang juga berkhasiat sebagai obat anti stres. Cara

kerja psikofarmaka ini adalah dengan jalan memutuskan sirkuit

psikoneuroimunologi sehingga stressor psikososial yang dialami

seseorang tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif, afektif,

psikomotorik dan organ-organ tubuh (Hawari, 2008).

Page 25: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Pengertian dan Batasan Arti Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Magetan

Yang Berencana Melanjutkan Kuliah

Siswa adalah seseorang yang terdaftar pada sebuah lembaga

pendidikan dan mengikuti suatu jalur studi. Pada umumnya, mereka

bertindak sebagai pelaku pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran

yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan (Adrian, 2004). Siswa kelas

XII SMA Negeri 1 Magetan Yang Berencana Melanjutkan Kuliah adalah

sekelompok siswa kelas XII yang sedang bersekolah di SMA Negeri 1

Magetan dan berencana mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri untuk melanjutkan kuliah.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa

disingkat SNM-PTN dulu dengan nama Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Baru (SPMB) adalah salah satu bentuk ujian penerimaan mahasiswa untuk

perguruan tinggi negeri, selain program mandiri dan penyaluran minat dan

bakat melalui sekolah-sekolah (PMDK) (Jardiknas, 2011).

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun

2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada

Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pola penerimaan

mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi melalui pola

seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi secara

Page 26: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh Indonesia (GCL

ITS Team, 2011).

Ujian ini dilaksanakan selama dua hari dalam setiap tahunnya

secara serentak di seluruh Indonesia, biasanya dilaksanakan pada awal

bulan Juli. Berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi

Negeri Indonesia di Jakarta pada tanggal 4 November 2010, para Rektor

Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional menyelenggarakan

seleksi calon mahasiswa baru secara nasional dalam bentuk Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN 2011

merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama

oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan

diselenggarakan secara serenta (Jardiknas, 2011).

Sesuai kesepakatan bersama, Panitia Lokal, Panlok SNMPTN 2011

Yogyakarta, akan menyelenggarakan SNMPTN melalui 2 jalur, yakni

jalur undangan tanpa tes bagi siswa berprestasi, serta jalur ujian tertulis

SNMPTN. Masing-masing PTN diharuskan memberikan kuota 60% untuk

SNMPTN, sedangkan kuota 40 % sisanya menjadi kewenangan masing-

masing PTN, untuk jalur seleksi masuknya (Fina, 2011).

Jalur undangan atau tanpa tes adalah jalur bagi siswa berprestasi

akademik yang masih duduk di kelas 12 berdasarkan rekomendasi sekolah,

termasuk di dalamnya program bidik misi bagi siswa berprestasi kurang

mampu. Untuk jalur undangan ini, bagi sekolah yang Terakreditasi A,

Page 27: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dapat merekomendasikan seluruh siswa dari kelas akselerasi, 75% terbaik

dari kelas RSBI atau unggulan, dan 50% terbaik dari kelas regular.

Sedangkan untuk sekolah terakreditasi B, hanya dapat merekomendasikan

25% terbaik di sekolah, dan sekolah Terakreditasi C, dapat

merekomendasikan 10% siswa terbaiknya. Jalur kedua adalah ujian tertulis

serta keterampilan SNMPTN, bagi siswa lulusan tahun 2009 sampai 2011

(Fina, 2011).

3. TMAS (The Taylor Minnesota Anxiety Scale)

Kuesioner TMAS adalah instrument pengukur kecemasan. TMAS

berisi 50 butir pertanyaan, dimana responden menjawab keadaan ya atau

tidak sesuai dengan keadaan dirinya dengan member tanda (X) pada

kolom jawaban ya atau tidak, setiap jawaban ya diberi nilai Kuesioner

TMAS terdiri atas 15 pertanyaan unfavourable (nomor 1, 3, 4, 9, 12, 15,

18, 20, 25, 29, 35, 38, 43, 44, dan 50) dan 35 pertanyaan favourable.

Setiap jawaban ya pada pilihan yang favorable dan jawaban tidak pada

pilihan yang unfavorable diberi skor 1. Sebagai cut off point adalah

sebagai berikut :

a. Nilai < 21 berarti tidak cemas

b. Nilai ≥ 21 berarti cemas (Azwar, 2007)

Keuntungan memakai TMAS yaitu waktu pemeriksaan yang

relative cepat, dan penilaian dilakukan oleh responden sendiri, karenanya

responden sendiri yang tahu keadaan sebenarnya (Murniasih, 2007).

Page 28: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. L-MMPI (Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

Yaitu skala validitas yang berfungsi untuk mengidentifikasi hasil

yang mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subyek

penelitian. Bila responden menjawab tidak maka diberi nilai 1. Nilai batas

skala adalah 10, artinya apabila responden mempunyai nilai >10 maka

data hasil penelitian tersebut dinyatakan invalid (Cherry, 2005).

B. Kerangka Pemikiran

Melanjutkan kuliah Tidak Melanjutkan Kuliah

(1) Tidak perlu persiapan untuk

menghadapi ujian masuk

perguruan tinggi.

(2) Kurang stres untuk mendapat

nilai yang tinggi.

(1) Memikirkan untuk persiapan

menghadapi ujian masuk

perguruan tinggi.

(2) Stres mendapat nilai yang

tinggi.

Lebih cemas

Siswa kelas XII

SMAN 1 Magetan

Kurang cemas

- Pengaruh orang tua

- Masalah ekonomi

- Ketidakmampuan akademik

- Kondisi biopsikososial

Page 29: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

C. Hipotesis

Ada perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII di SMA Negeri 1

Magetan yang dalam menghadapi kelulusan dengan berencana melanjutkan

kuliah dan yang tidak.

Page 30: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional. Yang dimaksud dengan penelitian analitik yaitu penelitian yang

hasilnya tidak hanya berhenti pada taraf pendeskripsian, akan tetapi

dilanjutkan sampai taraf pengambilan kesimpulan yang dilakukan dengan

menggunakan uji statistik untuk menganalisis data yang diperoleh. Yang

dimaksud dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian dengan

pengumpulan data yang dilakukan hanya satu kali pada saat yang sama untuk

menjawab suatu pertanyaan penelitian (Taufiqurohman, 2004).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Magetan sebelum pengumuman

kelulusan ujian nasional.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil subyek penelitian siswa kelas XII SMA

Negeri 1 Magetan. Jumlah siswa kelas XII yang berencana melanjutkan kuliah

diambil sebanyak 30 orang secara acak dan siswa yang tidak berencana

melanjutkan kuliah diambil sebanyak 30 orang juga secara acak.

Page 31: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive random sampling. Purposive karena sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005). Dalam penelitian ini yang dipilih

sebagai subyek penelitian hanya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Magetan.

Setelah dilakukan pencuplikan secara purposive sampling dilanjutkan

pencuplikan dengan random sampling. Pencuplikan random sederhana

dilakukan terhadap siswa kelas XII dimana masing-masing diambil 30 sampel

secara acak antara siswa yang melanjutkan kuliah dengan yang tidak

melanjutkan kuliah sehingga masing-masing subyek memiliki peluang yang

sama dan independen untuk terpilih dalam sampel (Murti, 2006).

Adapun faktor inklusi dan ekslusi dari sampel yang akan diambil

adalah sebagai berikut :

1. Faktor inklusi

a. Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Magetan yang berencana melanjutkan

kuliah dan yang tidak berencana melanjutkan kuliah.

b. Telah mengikuti Ujian Akhir Nasional 2011.

c. Bersedia menjadi responden.

d. Skor kuesioner L-MMPI (Lie Minnesota Multiphasic Personality

Inventory) kurang dari atau sama dengan 10.

2. Faktor ekslusi

a. Tidak menderita penyakit kronis dan kecacatan.

Page 32: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Tidak sedang mengalami kematian salah satu anggota keluarga (ayah,

ibu atau saudara kandung) dalam waktu 6 bulan terakhir.

c. Tidak sedang mengalami perpisahan (perceraian) orang tua dalam

waktu 6 bulan terakhir atau sedang dalam proses perceraian orang tua.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Magetan yang melanjutkan kuliah dan

yang tidak melanjutkan kuliah.

2. Variabel terikat

Kecemasan.

3. Variabel luar

Umur (dapat dikendalikan), jenis kelamin (dapat dikendalikan dengan

menggunakan tes homogenitas), berat badan (gemuk atau tidak gemuk),

perpisahan atau perceraian orang tua, kematian atau kecelakaan anggota

keluarga, tingkat sosial ekonomi orang tua, dukungan orang tua, dan

kepribadian.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas

Siswa yang berencana melanjutkan kuliah maksudnya siswa yang

berencana mengikuti ujian SNMPTN dan melanjutkan ke Perguruan

Page 33: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tinggi. Siswa yang tidak berencana melanjutkan kuliah maksudnya siswa

yang tidak berencana melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi.

2. Variabel terikat

Kecemasan dalam penelitian ini adalah keadaan pada subyek penelitian,

diukur dengan TMAS, yaitu :

a. cemas : bila skor TMAS ≥ 21

b. tidak cemas : bila skor TMAS ≤ 21

3. Variabel luar

Terdiri dari yang dapat dikendalikan seperti umur (dapat dikatakan

homogen) dan jenis kelamin (menggunakan tes homogenitas), dan yang

tidak dapat dikendalikan seperti, berat badan, perpisahan atau perceraian

orang tua, kematian atau kecelakaan anggota keluarga, tingkat sosial

ekonomi, dukungan orang tua, dan kepribadian.

G. Instrumen Penelitian

1. Formulir biodata

2. Kuesioner L-MMPI

3. Kuesioner TMAS

H. Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data

1. Responden mengisi formulir biodata.

2. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mengetahui angka

kebohongan sampel. Bila responden menjawab “tidak” maka diberi nilai

Page 34: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1. Bila didapatkan angka lebih besar atau sama dengan 10 maka

responden dianggap tidak valid dan dikeluarkan dari sampel penelitian

(Cherry, 2005).

3. Responden mengisi kuesioner TMAS untuk mengetahui angka

kecemasan. Pengukuran kecemasan adalah dengan menggunakan

kuesioner TMAS. Responden dinyatakan cemas bila jawaban sama atau

lebih dari 21, dan tidak cemas bila jawaban kurang dari 21. Skala yang

digunakan adalah skala nominal, skala yang paling sederhana disusun

menurut kategorinya atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk

membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya (Azwar,

2007).

Page 35: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

I. Skema Penelitian

Kelompok subyek

(30 responden)

Siswa kelas XII SMA Negeri 1

Magetan

(346 responden)

Tidak Melanjutkan Kuliah

(57 responden)

Melanjutkan Kuliah

(276 responden)

Biodata dan L-MMPI

(272 responden)

Random sampling

Biodata dan L-MMPI

(56 responden)

T-MAS

Analisis

(Chi Square)

Cemas

(14 siswa)

Tidak cemas

(16 siswa)

Cemas

(23 siswa)

Tidak cemas

(7 siswa)

Kelompok subyek

(30 responden)

T-MAS

Page 36: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

J. Teknik Analisa Hasil

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan uji analisis

chi square (x2). Chi square adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data

berbentuk nominal, dan sampelnya besar.

Rumus dasar chi square adalah : ∑

Keterangan : x2 = chi square

Fo = frekuensi diperoleh dari sampel

Fh = frekuensi yang diharapkan dari populasi

Interpretasi nilai x2 sebagai berikut (Sastroasmoro, 1995) :

1. derajat kebebasan untuk nilai-nilai x2 adalah 1.

2. taraf signifikasi yang dipakai adalah 5%, dengan ketentuan jika xo

(xhitung)2

> xh (xtabel)2 5%, maka nilai x

2 signifikan. Sebaliknya jika xo

(xhitung)2

< xh (xtabel)2 5%, maka nilai x

2 dikatakan non signifikan.

Dengan : xo = chi square yang diperoleh

xh = chi square yang diharapkan

Page 37: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di SMAN 1 Magetan.

Responden merupakan seluruh siswa kelas XII yang menghadapi kelulusan pada

tanggal 16 Mei 2011.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 346 responden. Dimana jumlah

seluruh siswa kelas XII yang menghadapi kelulusan pada tanggal 16 Mei 2011

berjumlah 346 siswa. Dalam menjalankan penelitian, terdapat 8 responden yang

tidak dimintai kuisioner dikarenakan siswa tersebut tidak masuk sekolah pada saat

penelitian dilaksanakan dan terdapat 5 siswa yang tidak memenuhi kriteria karena

skor L-MMPI lebih dari 10. Jadi total sampel yang digunakan menjadi 333 siswa.

Dari 333 siswa tersebut, terdapat 276 siswa yang berencana melanjutkan kuliah

dan 57 yang tidak. Selanjutnya dilakukan pencuplikan untuk kelompok siswa

yang berencana melanjutkan kuliah dan yang tidak masing-masing 30 sampel

untuk tiap kelompok.

Dari 60 sampel diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Perencanaan Kuliah

No Perencanaan Kuliah Jumlah (orang) presentase

1. Melanjutkan kuliah 30 50%

2. Tidak melanjutkan kuliah 30 50%

Jumlah 60 100%

Page 38: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%)

1. Laki-laki 20 33,3

2. Perempuan 40 66,7

Jumlah 60 100%

Data Tabel 2. dapat dilihat bahwa jumlah responden perempuan lebih

banyak dari jumlah responden laki-laki. Siswa yang melanjutkan kuliah terdiri

dari 21 perempuan dan 9 laki-laki. Sedangkan yang tidak berencana melanjutkan

kuliah terdiri dari 19 perempuan dan 11 laki-laki.

Tabel 3. Perbedaan Kecemasan Siswa kelas XII

No. Keterangan Cemas Tidak Cemas Jumlah

1.

Siswa kelas XII SMAN 1

Magetan yang berencana

melanjutkan kuliah

23 7 30

2.

Siswa kelas XII SMAN 1

Magetan yang tidak berencana

melanjutkan kuliah

14 16 30

Jumlah 37 23 60

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa kelas XII SMAN 1 Magetan

yang berencana melanjutkan kuliah terdapat 23 orang yang mengalami kecemasan

dan 7 orang yang tidak mengalami kecemasan. Sedangkan Siswa kelas XII

SMAN 1 Magetan yang berencana melanjutkan kuliah 14 orang yang mengalami

kecemasan dan 16 orang yang tidak mengalami kecemasan.

Data penelitian ini yang didapat dianalisis dengan uji statistik chi square

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecemasan. Sebelumnya terlebih

dahulu dihitung derajat kebebasannya (db) untuk mengetahui apakah hasil yang

diperoleh signifikan.

Page 39: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Berdasar data hasil penelitian didapat nilai x2 sebesar 5,711. Dengan

menetapkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) = 1, maka nilai

x2tabel adalah 3,841. Dari penelitian diperoleh nilai x

2hitung > x

2tabel. Dari

perhitungan chi square tests didapatkan nilai p = 0,017 (lebih kecil dari 0,05)

yang menunjukkan hasil yang diperoleh signifikan, maka dapat disimpulkan Ho

ditolak dan Hi diterima. Jadi terdapat perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII

di SMA Negeri 1 Magetan yang dalam menghadapi kelulusan dengan berencana

melanjutkan kuliah dan yang tidak.

Page 40: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB V

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 60 siswa yang

meliputi 30 siswa yang berencana melanjutkan kuliah dan 30 siswa yang tidak

berencana melanjutkan kuliah. Dari tabel 3 kita mendapatkan bahwa jumlah

siswa yang mengalami kecemasan ada 37 siswa, sedangkan siswa yang tidak

mengalami kecemasan ada 23 siswa. Tabel tersebut juga menunjukan bahwa

pada siswa yang berencana melanjutkan kuliah terdapat 23 siswa yang

memiliki kecemasan dan 7 siswa yang tidak cemas. Sedangkan siswa yang

tidak berencana melanjutkan kuliah terdapat 14 siswa yang cemas dan 16

siswa yang tidak cemas.

Hal tersebut disebabkan oleh karena setiap responden memiliki reaksi

yang berbeda terhadap masalah yang sedang dihadapinya. Tidak semua orang

yang mengalami stresor psikososial akan menderita gangguan cemas, hal ini

tergantung pada struktur kepribadiannya dan sosial ekonomi. Orang dengan

kepribadian pencemas lebih rentan (vulnerable) untuk menderita gangguan

cemas. Atau dengan kata lain orang dengan kepribadian pencemas risiko

untuk menderita gangguan cemas lebih besar daripada orang yang tidak

berkepribadian pencemas (Maramis, 2005).

Faktor-faktor tersebut di satu pihak, dipandang sebagai suatu tantangan

yang oleh sebagian siswa justru dapat meningkatkan motivasi dan semangat

Page 41: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

belajarnya dan ini tentu saja akan berpengaruh positif terhadap keberhasilan

studinya. Di lain pihak, faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan masalah dan

menjadi sumber stres bagi sebagian siswa lainnya. Apabila stres tersebut dapat

dirasakan sedemikian beratnya sehingga melampaui batas toleransi, maka

dapat dipastikan akan timbul gangguan-gangguan yang dapat berpengaruh

terhadap keberhasilan studinya (Hartanto, 1990). Faktor-faktor tersebut yang

menyebabkan bervariasinya respon terhadap kecemasan yang dialaminya

sehingga tidak semua siswa yang tidak berencana melanjutkan kuliah tidak

mengalami kecemasan dan tidak semua siswa yang berencana melanjutkan

kuliah mengalami kecemasan.

Hasil uji analisis menggunakan uji chi square menunjukan bahwa

terdapat perbedaan kecemasan antara siswa yang berencana melanjutkan

kuliah dan yang tidak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh

Komalasari (2011) menyimpulkan bahwa siswa kelas XII SMA Negeri di

Provinsi DKI Jakarta tahun ajaran 2010/2011 pada umumnya mengalami

kecemasan pada tingkat sedang. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah

siswa kelas XII yang mengalami kecemasan tingkat sedang sebesar 60,4%

(244 orang), sisanya berada pada tingkat rendah 35,4% (143 orang) dan tinggi

4,2% (17 orang). Penelitian tersebut sama seperti yang didapat oleh penulis

yaitu mengenai kecemasan yang dihadapi siswa kelas XII di SMA Negeri

tahun ajaran 2010/2011. Hanya saja pada penelitian tersebut lebih berfokus

pada kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional dan coping, sedangkan

penulis membahas mengenai kecemasan menghadapi pengumuman hasil

Page 42: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Ujian Akhir Nasional. Sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya

yang sama persis dengan penelitan ini.

Kecemasan merupakan dampak dari adanya stresor psikologik, namun

tidak semua orang yang mengalami stres akan mengalami kecemasan yang

sama. Daya tahan terhadap stres setiap orang berbeda-beda. Hal ini

bergantung pada keadaan somatopsikososial orang itu (Maramis, 2005).

Dalam penelitian ini belum dapat dipilih subyek penelitian dengan latar

belakang somatopsikososial yang sama, karena keterbatasan penelitian.

Kecemasan lahir dari berbagai permasalahan yang dihadapi siswa,

antara lain mulai memikirkan masalah karir, masalah pendidikan lanjutan

setelah mereka lulus nantinya dan masalah pekerjaan mereka nantinya

(Solomon & Patch, 1974). Pengetahuan responden tentang aspek-aspek dunia

kerja dan pendidikan lanjutan sangat berpengaruh. Semakin banyaknya

pengetahuan yang dimiliki seseorang maka seseorang tersebut akan lebih siap

dalam menghadapi sesuatu dan dapat mengurangi kecemasan (Wangmuba,

2009). Kecemasan tersebut berupa kekhawatiran karena tidak dapat

memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang (Barlow dan

Durand, 2006).

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki beberapa kelemahan

dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, materi, dan kemampuan penulis.

Kelemahan – kelemahan tersebut antara lain:

Page 43: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Kurang cermatnya pengukuran variabel tergantung yang pengukurannya

dilakukan dengan instrumen TMAS, karena metode yang digunakan

adalah kuesioner dimana tingkat subjektifitasnya sangat tinggi. Jadi

kemungkinan salah tafsir dalam mengartikan sebuah pertanyaan lebih

besar.

2. Dalam melakukan penelitian semuanya dilakukan sendiri. Mulai dari

menyebar kuesioner, mengumpulkan kuesioner, menyajikan data,

menganalisa data dan menarik kesimpulan dilakukan oleh penulis sendiri

sehingga tingkat subyektifitasnya tinggi.

3. Penelitian ini hanya menentukan apakah ada perbedaan kecemasan pada

siswa yang berencana melanjutkan kuliah dengan yang tidak. Sehingga

tidak dapat menentukan seberapa besar pengaruh melanjutkan kuliah

atau tidak terhadap kecemasan.

4. Keterbatasan mengenai jumlah subyek penelitian dan variabel yang dapat

dikendalikan. Pada penelitian ini, penulis belum dapat mengendalikan

berat badan pada subyek.

5. Penelitian ini memperhitungkan aspek kecemasan dilihat dari rencana

setelah kelulusan, yaitu melanjutkan kuliah atau tidak melanjutkan.

Sedangkan variabel-variabel lain tidak diperhitungkan, seperti:

a. Pengetahuan responden khususnya mengenai dunia kerja dan

pendidikan lanjutan.

b. Lingkungan tempat tinggal responden.

Page 44: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Sosial, ekonomi, budaya dan kepercayaan dimana sistem dukungan

sosial dan psikologis dapat menentukan risiko kecemasan.

d. Kepribadian responden dalam kemampuan mengatasi masalah

(coping).

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

kecemasan antara siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Magetan yang dalam

menghadapi kelulusan dengan berencana melanjutkan kuliah dan yang tidak.

Page 45: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan data yang telah dianalisis dengan uji chi square di atas dapat

diambil simpulan bahwa terdapat perbedaan kecemasan antara siswa kelas XII di

SMA Negeri 1 Magetan yang dalam menghadapi kelulusan dengan berencana

melanjutkan kuliah dan yang tidak (p = 0,017).

B. SARAN

1. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara pihak sekolah, orang tua, dan

siswa di dalam proses belajar mengajar. Sehingga kecemasan dalam

menghadapi kelulusan dapat ditekan.

2. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan penyempurnaan yang

memperhitungkan variabel-variabel lain (pengetahuan, lingkungan, sosial,

kepribadian responden), sehingga hasil yang didapatkan lebih

representatif.

Page 46: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

DAFTAR PUSTAKA

Adrian. 2004. Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa

http://re-searchengines.com/art05-65.html (7 Maret 2011 )

Azwar, Azrul. 2007. Konsep Pengukuran Validitas. Jakarta : Gunadharma

Press.

Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.

Cherry, Kendra. 2005. Validity Scales of the MMPI-2

http://psychology.about.com/od/psychologicaltesting/a/mmpi_3.htm(1

3 Maret 2011)

Dewan, Asep. 2011. Penjurusan di SMA dan kriterianya .

http://www.enersi.com/2011/07/penjurusan-di-sma-dan-

kriterianya.html (4 Desember 2011)

Drevets, W.C., Price, J.L., Furey, M.L. 2008. Brain structural and functional

abnormalities in mood disorders: implications for neurocircuitry

models of depression.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2522333/(13 Maret

2011)

Fina, Edna. 2011. SNMPTN 2011 Melalui 2 Jalur

http://www.jogjatv.tv/berita/04/02/2011/snmptn-2011-melalui-2-jalur

(22 maret 2011)

Gorini dan Riva. 2008. The Potential of Virtual Reality as Anxiety

Management Tool: a randomized controlled study in a sample of

patients affected by Generalized Anxiety Disorder.

http://www.trialsjournal.com/content/9/1/25 (20 Februari 2011)

GCL ITS team. 2011. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

http://www.snmptn.ac.id/(20 Maret 2011)

Harlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Remaja. Surabaya :

Erlangga.

Harti, Y. 2008. Masih Perlukah Ujian

Nasional?.http://www.guruvalah.20m.com/kontoversi_ujian_nasional.

html. (28 Februari 2011)

Haryadi, Doddy. 2007. Perilaku bermasalah remaja muncul lebih dini.

http://www.duniaguru.com (22 Maret 2011)

Page 47: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Hasan, D.C. 2007. Test Anxiety: Sisi Lain dari Ujian Nasional.

http://diana1asril.multiply.com/journal/item/21/Test_Anxiety_Sisi_La

in_dari_Ujian_Nasional. (28 Februari 2011)

Hawari, D. 2008. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta: Balai

Penerbitan FK UI, pp: 18-19, 88, 130-131.

Holder, Moses. 2010. FactorsAffectingAnxietyandStress.

http://www.seniorfitness.com/tutorials/Factors_Affecting_Anxiety_an

d_Stres_1551716_0_article.html (15 Maret 2011)

Ibrahim, Ayub Sani. 2002. Menyiasati gangguan cemas.

http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=902&tbl=artikel

(20 Februari 2011)

Jardiknas. 2011. Pelaksanaan SNMPTN 2011 Diperluas Melalui Jalur

Undangan.

http://jardiknas.kemdiknas.go.id/index.php?option=com_content&tas

k=view&id=1674&Itemid=458 (4 Desember 2011)

Kadri N., Agoub M., Gnaoui S.E., Berrada S. and Moussaoui D. 2007.

Prevalence of Anxiety Disorders: A Population-Based

Epidemiological Study in Metropolitan Area of Casablanca, Marocco.

http://www.annals-general-psychiatry.com/content/6/1/6 (15 Maret

2011)

Kaplan dan Sadock. 2004. Sinopsis Psikiatri edisi 7 jilid 11. Jakarta :

Binarupa Aksara.

Kendunkar, K., Kaur, B. 2008. Major depressive disorder, obsessive-

compulsive disorder, and generalized anxiety disorder: do the sexual

dysfunction differ?http://pubget.com/paper/18787674(13 Maret 2011)

Khan H., Kalia S., Itrat A., Khan A., Khan M.A., Khalis R., Khalid S., Javed

S., Umer A., Naqvi H. 2007. Prevalenceand demographics of anxiety

disorders: a snapshot from a community health centre in Pakistan

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17999756 (13 Maret 2011)

Kusuma, Widjaja. 1997. A sampai Z Kedaruratan Psikiatri Dalam Praktek.

Jakarta : Profesional Books.

Komalasari, Gantina. 2011. Coping Skills Untuk Mengatasi Kecemasan

Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Sekolah Menengah Atas

Negeri di Provinsi DKI Jakarta. Jakarta, Universita Negeri Jakarta.

Thesis

Page 48: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Maslim, Rusdi. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ

III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.

Maramis W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga

University Press.

May, Rollo. 1977. The Meaning of Anxiety.United State of America : The

Ronald Press Company.

Mujaddid, E. 2006. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan

Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. In : Ilmu

Penyakit Dalam Edisi IV Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. Hal : 903

Mubarak, Husnul. 2008. Gangguan Cemas.

http://cetrione.blogspot.com/2008/12/gangguan-cemas.html (13

Maret 2011)

Murniasih, E dan Rahmawati A. 2007. Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Usia

Prasekolah di Bangsal L RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/4.pdf (16 Maret

2011).

Murti, Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan.Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, p:58.

Nandi, A., Beard J.R., Galea S. 2009. Epidemiologic Heterogeneity of

Common Mood and Anxiety Disorders Over the Lifecourse in the

General Population: A Systematic. Review.

http://www.biomedcentral.com/1471-244X/9/31 (22 maret 2011).

Ngremon M. dan Marsudi S. 2001. Psikologi Abnormal. Surakarta: UMS

Press.

Sawali. 2007. Kecemasan Menjelang

UN.http://pelangipendidikan.blogspot.com/2007/07/kecemasan-

menjelang-un.html (28 Februari 2011)

Sastroasmoro, Sudigdo. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Jakarta : Binarupa Aksara

Stein J., Hollander E., Rothbaum B. 2009. Textbook of Anxiety Disorders.

American Psychiatric Pub. pp : 167.

Page 49: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII SMA …/Perbedaan...dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka ... bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Taufiqurohman, M.A. 2004. Pengantar metodologi penelitian untuk ilmu

kesehatan. Klaten: CGSF (The Community of Self Help Group

Forum)

Trismiati, 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Pria dan Wanita

Akseptor Kontrasepsi Mantap di RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta.

http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnaltrismiati.pdf (16 maret

2011)

Tupattinaja, J.M.R. 2003. CemasNormal atau Tidak.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1925/1/D0300172.pdf

(13 Maret 2011)

William M., Joan Vicker, Sergio Rodriguest. 2001. The Effect of Anxiety on

Visual Searc, Movements Kinematics, and Performance in Table

Tennis: A Test of Eysenck and Calvo’s Processing Efficiency. Journal

of Sport and Exercise Psychology. Vol 24 No. 4. pp: 438-455.