86
i PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A DENGAN TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar sarjana Psikologi Disusun Oleh : DEDI PERNANDO NIM: 103070029132 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

i

PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A DENGAN

TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi

syarat-syarat meraih gelar sarjana Psikologi

Disusun Oleh :

DEDI PERNANDO NIM: 103070029132

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 2: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

ii

PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A

DENGAN TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi

syarat-syarat meraih gelar sarjana Psikologi

Oleh: DEDI PERNANDO NIM: 103070029132

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. DR. Abdul Mujib, M. Ag Gazi Saloom, M. Si NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19711214 200701 1 014

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 3: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A DENGAN TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi. Jakarta, 9 Agustus 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130 885 552 NIP. 19561223 198303 2 001

Anggota

Penguji I, Penguji II, Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag NIP. 19561223 198303 2 001 NIP. 19680614 199704 1 001 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag Gazi Saloom, M.Si. NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19711214 200701 1 014

Page 4: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

iv

”pengetahuan diperoleh dengan belajar kepercayaan didapat dengan keraguan

keahlian ditimba dengan latihan cinta diraih dengan cinta”

(Thomas S Szasz)

Page 5: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

v

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dedi Pernando NIP : 103070029132 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam skripsi. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 9 Agustus 2010 Yang Menyatakan Dedi Pernando NIM 103070029132

Page 6: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

vi

ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Agustus 2010 (C) Dedi Pernando (D) Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara

Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

(E) Halaman : 66 halaman + lampiran (F) KM UIN sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan tentunya tak luput dari

permasalahan. Hal tersebut tidak diringi dengan pengorganisasian yang baik, sehingga sering kali organisasi ini menemukan hambatan-hambatan baik secara internal maupun eksternal. Hal ini ditandai dengan ketidak hadiran sebagian anggota ataupun pengurus dalam rapat kerja, tidak tercapainya target atau program kerja yang telah diputuskan dan lain sebagainya, sehingga jika hal tersebut tidak diselesaikan dapat mempengaruhi perkembangan serta daya laju kinerja organisasi. KM UIN sebagai organisasi kemahsiswaan tidak jarang melakukan aksi di jalan menentang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun aksi radikal mereka sering mengundang kecaman dan cibiran sinis dari masyarakat dan berbagai organisasi lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran minat

berorganisasi dan tipe kepribadian serta mengetahui perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta.

Minat yang dimaksud adalah tingkat kesenangan yang kuat dari seseorang

dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai. Dalam penelitian ini minat yang dimaksud adalah minat mahasiswa dalam berorganisasi yaitu tingkat kesenangan yang kuat dan respon yang terarah terhadap perkumpulan (organisasi).

Tipe kepribadian yang dimaksud adalah Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B. Ciri kepribadian Tipe A adalah senang bekerja keras, Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, berbicara secara eksplosif, tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap menghambat dirinya, selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya, selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus menerus merasa dikejar oleh waktu sedangkan ciri kepribadian Tipe B adalah santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan waktu.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian

Page 7: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

vii

komparatif untuk mengetahui perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 89 orang. Sampel penelitian ini terdiri dari 52 responden yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti (purposive sampling). Data penelitian ini menggunakan skala tipe kepribadian dan skala minat berorganisasi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Masing-masing responden diberikan angket dengan jumlah item sebanyak 57 item yang terdiri dari 17 item skala Tipe Kepribadian dan 40 item skala Minat Berorganisasi. Analisis komparasi dilakukan dengan menggunakan teknik uji-t dengan bantuan program SPSS versi 15.0. Hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 0.127, sementara nilai t tabel adalah sebesar 0.900. Karena nilai t hitung yang didapat (0.127) < t tabel 0.900, maka hipotesis nihil (H0) diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan Aspek yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta antara tipe Kepribadian A dan tipe Kepribadian B. Dalam hal ini mahasiswa dengan kepribadian tipe A dan tipe B memiliki ketiga aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi (dorongan dari dalam, motrif sosial, reaksi emosional) berada pada tingkat yang sama.

Berdasarkan hasil tersebut disarankan bahwa untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan studi komparatif dengan melibatkan dua atau lebih kelompok organisasi yang bervariasi sehingga hasil dari penelitian tidak hanya terpaku pada satu tempat saja. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih spesifik membahas minat berorganisasi berdasarkan hal lain sebagai variabel yang akan diteliti.

(G) Daftar Bacaan : 25 buku (1990 - 2009).

Page 8: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim. Puji dan syukur kupersembahkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan berbagai nikmat, taufik dan hidayah kepada hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam, penegak keadilan, pemberantas kedzaliman pengubah dekadensi moral manusia Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan siapa saja yang selalu berusaha melaksanakan sunahnya. Akhirnya, berakhir juga langkah awal dari sebuah perjuangan panjang yang penuh kerja keras dan doa. Meskipun penulis menemui banyak hambatan dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta” Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat dukungan, bantuan, dorongan dan bimbingan yang tidak ternilai harganya dari pihak-pihak lain. Ucapan terimakasih tak terhingga, penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Jahja Umar, Ph.D dekan Fakultas Psikologi dan para Pembantu Dekan,

serta bapak Miftahuddin, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 2. Bapak Prof. DR. Abdul Mujib, M. Ag pembimbing I yang telah berkenan

meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Gazi Saloom, M.Si pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah membantu dalam proses pembelajaran, terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberi.

5. Ibuku tersayang dan tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya baik dari segi moril maupun materil, terima kasih sekali dengan kesabaranmu dan do’amu. Ayahku tercinta dan tersayang terima kasih sebesar-besarnya atas do’anya atas apa yang dilakukan untuk penulis. Buat bang Adi beserta istri, buat kakakku Nani tercinta beserta suami, terima kasih atas perhatian dan semangat kalian karena kalianlah yang membuat penulis bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini; keempat keponakanku Shyca, Aurel, Haikal, dan Ghea.

6. Untuk Mama Rio, untuk Mami kos, Mama Uun dan Ncing Nong, terimakasih untuk kasih sayangnya selama ini.

Page 9: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

ix

7. Terima kasih banyak kepada Tri Nurhayati yang telah membantu penulis dengan do’a dan semangat kepada diri ini agar tidak pantang menyerah.

8. Seluruh sahabat- sahabatku di Fakultas Psikologi UIN Syahid Jakarta angkatan 2002, 2003 serta 2004. Seluruh Keluarga Besar Reni Ber-Jaya dan Pasukan Villa Siliwangi

9. Terima kasih kepada seluruh responden yang ada di KM UIN Jakarta dan HMI Cabang Ciputat, terimakasih banyak telah bersedia dan membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Mengingat kemampuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas, maka penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 10: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................... i Halaman Pengesahan............................................................................. ii Halaman Persetujuan............................................................................. iii Motto ....................................................................................................... iv Pernyataan ............................................................................................. v Abstrak ................................................................................................... vi Kata Pengantar ...................................................................................... viii Daftar Isi ................................................................................................. x Daftar Tabel ........................................................................................... xiii Daftar Bagan .......................................................................................... xiv Daftar Gambar ....................................................................................... xv Daftar Lampiran .................................................................................... xvi BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………......... 1 1.2 Identifikasi Masalah............................................................... 10 1.3 Pembatasan dan Perumusan masalah..................................... 10

1.3.1 Pembatasan Masalah...................................................... 10 1.3.2 Perumusan Masalah....................................................... 11

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................... 11 1.4.1 Tujuan Penelitian........................................................... 11 1.4.2 Manfaat Penelitian......................................................... 12

1.5 Sistematika Penulisan.............................................................. 12

BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Minat Berorganisasi................................................................. 14

2.1.1 Pengertian Minat Berorganisasi..................................... 14 2.1.2 Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Minat

Berorganisasi................................................................. 19 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya

Minat Berorganisasi....................................................... 21 2.2 Kepribadian............................................................................. 23

2.2.1 Definisi Kepribadian...................................................... 23 2.2.2 Pola Perilaku Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan

Kepribadian Tipe B....................................................... 24 2.3 Kerangka Berpikir................................................................... 28 2.4 Hipotesis.................................................................................. 32

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian....................................... 34 3.2 Variabel penelitian, Definisi Konseptual dan

Definisi Operasional.............................................................. 34 3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.............. 36

3.3.1 Populasi......................................................................... 36

Page 11: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

xi

3.3.2 Sampel.......................................................................... 37 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel........................................ 37

3.4 Metode dan Instrumen Penelitian........................................... 38 3.4.1 Metode Pengumpulan Data.......................................... 38 3.4.2 Instrumen Penelitian..................................................... 39

3.5 Prosedur Penelitian................................................................. 41 3.5.1 Tahap Persiapan............................................................ 41 3.5.2 Tahap Pelaksanaan........................................................ 42 3.5.3 Tahap Pengolahan Data................................................ 43

3.6 Teknik Uji Instrumen Penelitian.............................................. 43 3.6.1 Uji Validitas Skala......................................................... 44 3.6.2 Uji Reliabilitas Skala..................................................... 46

3.7 Teknik Analisa Data atau Statistik.......................................... 47 BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran umum responden………………………………… 48 4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..… 48 4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan

Tingkatan Semester…………………………………… 49 4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan

Lama Berorganisasi…………………………………… 50 4.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan

Tipe Kepribadian……………………………………… 51 4.2 Persentasi Data………………………….…………………… 52 4.3 Uji Persyaratan……………...……………………………….. 53 4.4 Uji Hipotesis ………………………………………………… 55

4.4.1 Perbedaan Skor Minat Berorganisasi Aspek Dorongan Dari Dalam Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................... 55

4.4.2 Perbedaan Skor Minat Berorganisasi Aspek Motif Sosial Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................................. 56

4.4.3 Perbedaan Skor Minat Berorganisasi Aspek Reaksi Emosional Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................... 58

4.4.4 Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Rata-rata Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................... 59

4.4.5 Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B........................................................... 60

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan............................................................................. 63 5.2 Diskusi.................................................................................... 63 5.3 Saran....................................................................................... 65

Page 12: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

xii

5.3.1 Saran Praktis................................................................. 65 5.3.2 Saran Teoritis................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

xiii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Try Out) ………...… 39 Tabel 3.2 : Bobot Nilai Jawaban ……………………………...…...... 40 Tabel 3.3 : Blue Print Item Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat

Berorganisasi (Try Out)..................................................... 41 Tabel 3.4 : Distribusi dan Komposisi Skala Tipe Kepribadian

(Penelitian) ……………………………………………… 45 Tabel 3.5 : Distribusi dan Komposisi Skala Aspek Yang

Mempengaruhi Minat Berorganisasi (Penelitian) ….…... 45 Tabel 3.6 : Kaidah Reliabilitas Guilford ............................................ 46 Tabel 4.1 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................ 48 Tabel 4.2 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkatan

Semester ........................................................................... 49 Tabel 4.3 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama

Berorganisasi .................................................................... 50 Tabel 4.4 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe

Kepribadian ...................................................................... 51 Tabel 4.5 : Deskripsi Statistik Skor Skala Aspek Yang

Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B ……………………….. 52

Tabel 4.6 : Kategorisasi Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi ………………………………………...… 53

Tabel 4.7 : Uji Normalitas ................................................................. 53 Tabel 4.8 : Skor Rata-rata Dimensi Dorongan Dari Dalam ............... 55 Tabel 4.9 : Independent Samples Test Dimensi Dorongan

Dari Dalam …………………………………………….. 56 Tabel 4.10 : Skor Rata-rata Dimensi Motif Sosial ............................... 57 Tabel 4.11 : Independent Samples Test Dimensi Motif Sosial ……… 57 Tabel 4.12 : Skor Rata-rata Dimensi Reaksi Emosional ....................... 58 Tabel 4.13 : Independent Samples Test Reaksi Emosional ………….. 59 Tabel 4.14 : Perbedaan Skor Antar Dimensi Minat Berorganisasi

dan Rata-Rata Skor Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B.. 60 Tabel 4.15 : Skor Rata-rata Minat Berorganisasi Antara

Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B ................................. 61 Tabel 4.16 : Independent Samples Test Aspek Yang Memepengaruhi

Minat Berorganisasi …………………………………….. 61

Page 14: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

xiv

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 : Bagan Kerangka Berfikir Penelitian ........................................ 32

Page 15: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

xv

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 : Gambar QQ Plot Skala Minat Berorganisasi ……………. 54

Page 16: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Tipe Kepribadian Dan Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 2 Data Mentah Skala Tipe Kepribadian Try Out) Lampiran 3 Validitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out) Lampiran 4 Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out) Lampiran 5 Data Mentah Skala Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 6 Validitas Skala Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 7 Reliabilitas Skala Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 8 Kuesioner Tipe Kepribadian Dan Minat Berorganisasi (Penelitian) Lampiran 9 Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Penelitian) Lampiran 10 Data Mentah Skala Minat Berorganisasi (Penelitian) Lampiran 11 Uji Normalitas dan Z Skor Lampiran 12 Uji-t Aspek Dorongan Dari Dalam Antara Kepribadian Tipe A Dan

Tipe B Lampiran 13 Uji-t Aspek Motif Sosial Antara Kepribadian Tipe A Dan Tipe B Lampiran 14 Uji-t Aspek Reaksi Emosional Antara Kepribadian Tipe A Dan

Tipe B Lampiran 15 Uji-t Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara

Kepribadian Tipe A Dan Kepribadian Tipe B

Page 17: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perilaku dalam organisasi merupakan sebuah keterkaitan antara individu,

organisasi dan kelompok. Jadi perilaku individu dalam organisasi akan sangat

berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan dengan organisasi

(Kreitner, 2005). Perilaku manusia merupakan perwujudan dari suatu keinginan

dan atau harapan. Manusia berperilaku berarti manusia berkeinginan untuk eksis.

Perilaku manusia pun sangat bermacam-macam, ada perilaku

menyenangkan, ada juga perilaku menjengkelkan, ada juga perilaku yang tanpa

didasari motif dan alasan tertentu. Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa

orang dengan tujuan tertentu, terdapat interaksi antara individu yang melibatkan

banyak aspek psikis, di antaranya orang yang ingin diterima oleh lingkungannya

harus meleburkan diri atau setidaknya mempelajari apa yang menjadi kebutuhan

kelompok, dan segera menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh sebagian besar

dari anggota kelompok.

Kecenderungan untuk mengikuti suatu kegiatan tidak terlepas dari motif

yang kemudian mengharah kepada minat. Di sini minat menggunakan dan

menyelidiki dunia luar (manipulate and eksploring motives), artinya, dari

manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan

timbullah minat terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto, 2004). Minat

mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan dari

Page 18: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

2

perbuatan itu. Di dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan / motif-motif

yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Dan setiap motif

ini berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan kekhasan individu

tersebut.

Apabila seseorang telah mempunyai motif, hal itu akan mendorong individu

untuk berbuat sesuai dengan minatnya (Sujanto, 2004). Dalam hal ini dapat

dilihat bagaimana kepribadian seseorang dapat mempengaruhi keinginan dan

minat seseorang. Begitu juga dalam berorganisasi, indvidu yang memiliki

kesamaan dengan yang lain cenderung mencari tempat atau wadah untuk

berkumpul dan merencanakan serta menjalankan tujuan bersama. Minat

mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan dari

perbuatan itu. Di dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan / motif-motif

yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

Susunan kontinuitas minat dapat dikemukakan sebagai berikut:

Minat dimulai dari kategori penerimaan, lalu berlanjut pada kategori

menanggapi, dan akhirnya pada kategori pemilihan pada suatu nilai. Hal ini juga

dapat dijelaskan dengan cara lain. Pertama: Individu yang berminat pada sesuatu

hal, baik berupa benda, orang atau aktivitas, maka individu tersebut akan

menerima benda, orang atau aktivitas dalam dirinya (dalam arti individu tersebut

mau menerima atau memperhatikan benda, orang atau aktivitas). Kedua: Setelah

individu menerima fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya, maka selanjutnya

akan timbul reaksi dari individu untuk menanggapi fenomena yang ada. Kategori

menanggapi ini merupakan perhatian yang sifatnya aktif terhadap benda, orang

Page 19: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

3

atau aktivitas yang menimbulkan rangsangan (rasa tertarik) pada diri individu.

Pada kategori ini, individu akan melaksanakan aktivitas yang berkaitan dengan

objek atau fenomena yang telah dipilih. Ketiga: pada taraf ini individu akan

memberi penilaian terhadap apa yang telah ia pilih dan apa yang telah ia tanggapi.

Individu akan memberikan nilai atau harga pada suatu benda, orang, atau aktivitas

yang dilakukan dirinya. Saat inilah yang menjadi suatu keadaan yang menentukan

apakah individu berminat atau tidak itu tergantung dari penilaian ini (Neila, 2000).

Minat berkaitan dengan aspek-aspek psikologi lainnya. Kaitan tersebut

dapat berupa konsep diri, kemandirian, kepercayaan diri, pengambilan keputusan,

dan lain-lain. Begitu juga halnya dengan minat berorganisasi, sangat erat

kaitannya dengan aspek-aspek psikologi tersebut. Pembahasan yang berkaitan

dengan minat telah diteliti oleh beberapa peneliti, baik itu yang berkaitan dengan

pendidikan, perkembangan, dan sosial.

Di bawah ini ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan minat,

diantaranya adalah penelitian minat yang berkaitan dengan agresivitas. Hasil dari

penelitian tersebut menyimpulkan adanya hubungan antara minat menonton film

kekerasan dengan kecenderungan agresifitas pada remaja (Muchlisoh, 2006). Ada

juga penelitian yang mengaitkan minat dengan prestasi belajar. Dari penelitian

tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa minat membaca berhubungan dengan

prestasi belajar (Sahara, 2005).

Demikian juga penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan minat,

diungkapkan bahwa perbedaan minat antara yang aktif dengan yang tidak aktif

berorganisasi. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2002 untuk mengetahui

Page 20: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

4

minat dan aktivitas mahasiswa baru. Analisis penelitian ini dilakukan terhadap

236 subjek mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan

2000/2001, yang diambil sebagi subjek sebanyak 71 orang. Hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut :

a. Harga koefisien korelasi perbedaan minat menjadi mahasiswa antara yang

aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Hasil

penelitian ini mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua

variabel dengan kriteria tersebut. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa minat

mahasiswa baru yang tidak aktif berorganisasi lebih tinggi dari mereka yang aktif

berorganisasi.

b. Dari hasil t-test, menunjukkan bahwa antara kelompok mahasiswa yang

aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dinyatakan:

terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi

dengan yang tidak aktif berorganisasi dalam persepsi minat mahasiswa terhadap

organisasi. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa pada kelompok mahasiswa

yang aktif berorganisasi ternyata memiliki minat yang lebih rendah dari kelompok

yang tidak aktif berorganisasi (Neila, 2000)

Pada penelitian komparasi di atas dapat dijelaskan bahwa minat seseorang

terhadap suatu objek atau suatu kegiatan berbeda-beda. Hal tersebut tergantung

pada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan

bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada

anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu

Page 21: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

5

sebagai warisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama

munculnya bakat (Stiggins, 2001). Faktor lainnya yang berpengaruh terhadap

minat adalah kepribadian. Faktor kepribadian merupakan keadaan psikologis

dimana perkembangan potensi tergantung pada diri dan emosi individu itu sendiri.

Hal ini akan membantu dalam membentuk konsep serta optimisme dan percaya

diri dalam mengembangkan minat dan bakat (Crow dan Crow, 2005).

Faktor lain yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat

adalah faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan, keluarga,

akademis dan sosial. Faktor eksternal ini sangat berpengaruh bagi pengembangan

minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat seseorang

dikembangkan secara intensif. Suatu lingkungan yang berhubungan dengan

kehidupan bermasyarakat. Di lingkungan ini individu akan mengaktualisasikan

minat dan bakatnya kepada masyarakat dan mengarahkan individu kepada suatu

pikiran tertentu, seperti berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang

memiliki kesamaan motif (Agus Sujanto dkk., 1999). Dari beberapa penelitian di

atas belum ada penelitian yang membahas minat berorganisasi secara langsung.

Oleh karena itu penulis mengambil minat berorganisasi sebagai salah satu variabel

dalam penelitian ini.

Kegiatan berorganisasi menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan

dari dunia kemahasiswaan. Dalam sejarahnya, organisasi mahasiswa ikut memberi

sumbangan bagi pembentukan sikap, tingkah laku, dan kepribadian mahasiswa

selama proses belajar di perguruan tinggi (Andriana, 2006). Setiap kegiatan yang

dilakukan oleh mahasiswa tidak terlepas dari sebuah motif. Dan setiap motif ini

Page 22: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

6

berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan kekhasan (kepribadian)

individu tersebut (Agus Sujanto dkk., 1991).

Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A

dan kepribadian tipe B. Penemu konsep pola perilaku atau kepribadian tipe A dan

B berasal dari kerja kelompok antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan

Rosenman, dan seorang ahli biokimia Myers. Lalu Friedman dan Rosenman

membagi individu menjadi dua macam pola perilaku, yaitu tipe A dan tipe B

(Rice, 1999).

Pembahasan kepribadian secara luas telah banyak dibahas dan diteliti, baik

oleh peneliti maupun praktisi yang fokus pada bidang ini. Tidak sedikit juga

mahasiswa yang membahas dan meneliti bidang kepribadian ini. Ada beberapa

penelitian yang berkaitan dengan kepribadian, diantaranya adalah:

- Rizky (2006), mengaitkan kepribadian dengan tingkat stress karyawan.

Dalam penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara kepribadian dengan tingkat stress.

- Winduwulan (2001), mengaitkan kepribadian dengan pola perilaku remaja.

Dalam penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa pola perilaku remaja

memiliki hubungan dengan kepribadian dalam melaksanakan tugas-tugas

perkembangannya.

- Dilla (2008), mengaitkan tipe kepribadian dengan perilaku agresif. Dalam

penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada dimensi Scofflaw antara

pengendara dengan kepribadian tipe A dan tipe B.

Page 23: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

7

- Neila (2008), analisis difokuskan pada hubungan antara faktor kepribadian

dengan penggunaan email. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa

kepribadian extraversion dan penggunaan email ini behubungan secara signifikan.

Dari beberapa penelitian di atas belum ada yang membahas hubungan antara

tipe kepribadian dengan minat berorganisasi. Hal inilah yang menguatkan alasan

mengapa penulis akan meneliti tema perbedaan tipe kepribadian dengan minat

berorganisasi. Penelitian ini untuk menguatkan dari hasil penelitian sebelumnya

yang mengemukakan bahwa extraversion, neuroticism, dan openness to

experience adalah dimensi kepribadian yang dapat dikaitkan dengan pemilihan

objek dan suatu kegiatan (Neila, 2008).

Dalam perkembangan studi tentang organisasi dan perilaku orang-orang di

dalamnya, salah satu yang menjadi fokus penulis dalam organisasi saat ini yaitu

tentang minat berorganisasi pada mahasiswa berdasarkan tipe kepribadian.

Kehidupan dunia belajar, khususnya pada perguruan tinggi, tidak hanya terbatas

pada ruang lingkup belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Organisasi dan

mahasiswa adalah dua komponen yang beriringan dalam perkembangan

kehidupan dunia belajar di perguruan tinggi. Sebab mahasiswa cenderung mencari

sesuatu yang berbeda dan memulai fokus pada kegiatan kampus yang sesuai

dengan diri mahasiswa itu sendiri , salah satunya organisasi. Banyak kegiatan dan

kesempatan yang diberikan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.

Bahkan tidak sedikit perguruan-perguruan tinggi menyediakan fasilitas

untuk dapat menyalurkan setiap kegiatan yang bersifat positif. Dari ragam

kegiatan yang ada, setiap mahasiswa bebas memilih sesuai dengan bakat dan

Page 24: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

8

kemempuannya, mulai dari kegiatan intra kampus seperti Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM), olah raga, seni, bahasa, bela diri, pecinta alam dan lain

sebagainya. Ada juga perekumpulan dan organisasi yang berada di luar area

kampus yang sering disebut organisasi ekstra kampus seperti Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum

Kota (FORKOT), Komunitas Mahasiswa UIN (KM UIN), dan lain-lain.

Salah satu organisasi yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini

adalah Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN).

Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN), dilahirkan

atau didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1998, ketika situasi Jakarta dan

seluruh Indonesia sedang mengalami euforia atas jatuhnya Rezim otoritarian

Soeharto (Darmawan, 2009). Dalam perkembangannya, KM UIN mengalami

kemajuan yang cukup pesat dari segi jumlah anggota. Hal tersebut dapat dilihat

dari semakin banyaknya anggota-anggota baru yang tergabung di dalamnya.

Beberapa sejarah perlawanan gerakan mahasiswa baik di tingkat nasional

maupun tingkat basis kampus telah ditorehkan oleh organ KM UIN selama

perjalanannya di dunia gerakan mahasiswa dan selalu menjadi motor atau pelopor

terhadap setiap gerakan-gerakan perlawanan, sehingga tidak heran bila organisasi

ini mempunyai motto “Tunduk Ditindas atau Bangkit Melawan, Karena Mundur

adalah Penghkianatan” (Darmawan, 2009). KM UIN sebagai sebuah organisasi

kemahasiswaan tentunya tak luput dari permasalahan. Hal tersebut tidak diringi

dengan pengorganisasian yang baik, sehingga sering kali organisasi ini

menemukan hambatan-hambatan baik secara internal maupun eksternal. Hal ini

Page 25: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

9

ditandai dengan ketidak hadiran sebagian anggota ataupun pengurus dalam rapat

kerja, tidak tercapainya target atau program kerja yang telah diputuskan dan lain

sebagainya. Sehingga jika hal tersebut tidak diselesaikan dapat mempengaruhi

perkembangan serta daya laju kinerja organisasi. KM UIN sebagai organisasi

kemahsiswaan tidak jarang melakukan aksi melawan yang berkaitan dengan

kebijakan pemerintah. Namun aksi radikal sering mengundang kecaman dan

cibiran sinis dari masyarakat dan berbagai organisasi lain yang bersebrangan

paham dengan KM UIN (Darmawan, 2009).

Atas dasar permasalahan di atas dan melihat paparan fenomena yang terjadi

dalam dunia organisasi, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema

minat berorganisasi. Penelitian ini difokuskan kepada aspek yang mempengaruhi

minat berorganisasi anggota KM UIN Jakarta, sehingga akan terlihat bagaimana

gambaran minat pada setiap individu dan bagaimana perbedaannya berdasarkan

kelompok tipe kepribadian. Maka untuk mempertajam, kiranya penulis perlu

melakukan pembatasan masalah dan merumuskan masalah yang disimpulkan

dalam judul penelitian, yaitu: “Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat

Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Keperibadian Tipe B

Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah penelitian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

Page 26: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

10

a. Bagaimana gambaran aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

pada anggota Komunitas Mahasiswa UIN Jakarta?

b. Aspek apa saja yang mempengaruhi minat berorganisasi?

c. Bagaimana pola perilaku kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B?

d. Apakah ada perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

pada mahasiswa antara kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B?

1.3. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan masalah

Agar masalah yang dibahas tidak melebar maka diperlukan pembatasan masalah.

Pokok masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

a. Minat yang dimaksud adalah tingkat kesenangan yang kuat dari

seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan

tersebut menyenangkan dan memberi nilai. Dalam hal ini adalah aspek

yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berorganisasi yaitu tingkat

kesenangan yang kuat dan respon yang terarah dalam berorganisasi.

b. Tipe kepribadian yang dimaksud adalah Kepribadian Tipe A dan

Kepribadian Tipe B. Ciri kepribadian Tipe A adalah senang bekerja

keras, Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, berbicara apa

adanya, tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap

menghambat dirinya, selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya,

selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus

menerus merasa dikejar oleh waktu dan ciri kepribadian Tipe B adalah

Page 27: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

11

santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah atau khawatir jika

tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan waktu.

c. Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN

Jakarta yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa UIN Jakarta

1.3.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

“Apakah ada perbedaan yang signifikan Aspek Yang Mempengaruhi Minat

Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta?”

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan tema di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Ada tidaknya perbedaan yang signifikan Aspek Yang Mempengaruhi

Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

(KM UIN).

2. Gambaran aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi Anggota

Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN).

Page 28: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

12

1.4.2. Manfaat penelitian

• Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam keilmuan

psikologi. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis

bagi penelitian-penelitian berikutnya terutama bagi mereka yang tertarik

untuk meneliti lebih lanjut mengenai tipe kepribadian dan minat serta

dunia organisasi.

• Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi

khususnya kepada mahasiswa agar dapat memilih kegiatan khususnya

berorganisasi yang sesuai dengan minatnya. Dapat mengaplikasikan teori-

teori yang berkaitan dengan psikologi kepribadian dan psikologi sosial.

1. 5. Sistematika Penulisan

Pada penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan kaidah American

Psychologycal Association (APA) style. Dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bagian ini terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian serta Sistematika

Penulisan.

Page 29: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

13

Bab II Kajian Teori

Bagian ini terdiri dari: kajian pustaka dari penulis yang berisi tentang teori-teori

dari penelitian ini, diantaranya teori tentang Minat, Kepribadian dan Organisasi

yang terdiri dari pengertian dan penjelasannya.

Bab III Metode Penelitian

Bagian ini terdiri dari: pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, subjek

penelitian yang terbagi menjadi karakteristik dan jumlah subjek penelitian,

banyaknya alat bantu pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan terakhir

adalah analisa data.

Bab IV Hasil Penelitian

Bagian ini terdiri dari: gambaran umum responden, deskripsi hasil penelitian dan

hasil analisis penelitian.

Bab V Penutup

Bagian ini terdiri dari: kesimpulan, diskusi, dan saran dari penulis.

Page 30: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

14

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1. Minat Berorganisasi

2.1.1. Pengertian Minat Berorganisasi

Minat berorganisasi terdiri dari dua kata, yaitu minat dan organisasi. Untuk lebih

jelas akan dipaparkan satu persatu.

Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi

kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut

antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya (Crow dan

Crow, 2005). Menurut Muhibbin (2004), minat (interest) berarti kecenderungan

dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat

dapat mempengaruhi kualitas pencapaian suatu hal dalam bidang-bidang tertentu.

Minat mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan dorongan

bagi perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif)

yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif

menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and eksploring motives),

artinya, dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu,

lama kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto,

1992).

Menurut Crow and Crow (2005) minat merupakan kekuatan pendorong

yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau

Page 31: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

15

aktivitas tertentu. Menurut Sabri (2007) minat erat hubungannya dengan sikap dan

perasaan senang terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat diartikan sebagai sikap

senang kepada sesuatu atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan

mengingat sesuatu secara terus menerus.

Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak

berperan juga dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang

mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan

kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang.(Stiggins, 2001).

Dimensi afektif mencakup tiga hal penting, yaitu

1. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda.

2. Perasaan-perasaan tersebut memilki arah yang dimulai dari titik nertal ke

dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.

3. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda yang dimulai dari

kuat ke sedang ke lemah. (Stiggins, 2001)

Aiken (1997) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap

kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-

nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat juga

merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara

perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-

kecenderungan lain.

Sama dengan perangkat mental lainnya minat dapat dilihat dan diukur dari

respon yang dihasilkan (Aiken, 1997). Minat adalah suatu keadaan mental yang

menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang

Page 32: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

16

menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini

menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan

seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber

untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat

menyenangkan (excitement).

Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang

dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan

dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi,

namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai hasil tindakan yang

memberi kepuasan (satisfiers), hal ini mengandung arti minat tidak hanya

memiliki dimensi aspek afektif tetapi juga aspek kognitif (Stiggins, 2001).

Dalam kamus psikologi, Chaplin (2006) menyebutkan bahwa interest atau

minat dapat diartikan sebagai:

a. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada

perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek

minatnya.

b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu

berharga atau berarti bagi individu.

c. Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku

menuju satu arah tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diambil beberapa pengertian

minat adalah:

Page 33: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

17

1. Perasaan sadar dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas, karena

adanya anggapan bahwa objek dan aktivitas tersebut bermanfaat bagi

dirinya.

2. Perasaan senang terhadap subjek atau objek ataupun juga aktivitas.

3. Perasaan sadar dan suka tersebut pada gilirannya akan menimbulkan rasa

untuk memperhatikan suatu objek, subjek atau aktivitas.

4. Dorongan tersebut akan berlangsung secara terus menerus untuk selalu

melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek atau subjek yang

diminati,

5. Kuatnya kecenderungan individu untuk memberikan perhatian terhadap

objek, subjek atau aktivitas yang memuaskan dan bermanfaat bagi objek,

subjek atau aktivitas tersebut.

Organisasi

Organisasi berasal dari kata organon yang berarti alat. Jadi organisasi adalah

adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam

penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang

ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.

Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational

studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi

(organization analysis).

Page 34: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

18

Perilaku dalam organisasi adalah sebuah keterkaitan antara individu,

organisasi dan kelompok. (Kreitner, 2005). Jadi perilaku individu dalam

organisasi akan sangat berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan

dengan organisasi. Perilaku manusia merupakan perwujudan dari suatu keinginan

dan atau harapan. Manusia berperilaku berarti manusia berkeinginan untuk eksis.

Perilaku manusia pun sangat bermacam-macam, ada perilaku menyenangkan, ada

juga perilaku menjengkelkan, ada juga perilaku yang tanpa didasari motif dan

alasan tertentu.

Menurut Kreitner (2005), sebagai mahluk sosial manusia sering berkumpul

dalam kelompok-kelompok, seperti keluarga, kelompok sosial, pendidikan, dan

lain-lain. Yang menuntun manusia untuk berperilaku tertentu dalam kelompoknya

adalah norma yang berlaku. Setiap kelompok dimana manusia ikut sebagai

anggota di dalamnya pasti mempunyai standar tersendiri. Perilaku dalam

organisasi adalah sebuah keterkaitan antara individu, organisasi dan kelompok.

Jadi perilaku individu dalam organisasi akan sangat berkaitan dengan individu

lain yang juga bersinggungan dengan organisasi. Organisasi adalah bentuk dari

perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (Kreitner, 2005).

Paham paradigma berorganisasi dalam literatur komunikasi dikatakan

“Organication is united people who has emotional relation and work together to

gain their intention and distination” Kreitner (2005). Jadi organisasi adalah

asosiasi manusia-manusia yang mempunyai keterikatan secara emosional dan

bekerja secara bersama-sama guna tercapainya tujuan bersama. Secara sederhana

paham paradigama berorganisasi adalah kesanggupan individu akan assignment

Page 35: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

19

(tugas), responsibility (tanggung jawab), komitmen dan konsekuen. Berbagi

literature tentang organisasi dan kehidupan berkelompok telah memberikan

definisi tentang organisasi, dengan berbagai cara, tergantung segi tinjauan

pendekatannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah asosiasi manusia-

manusia yang mempunyai keterikatan secara emosional dan bekerja secara

bersama-sama guna tercapainya tujuan bersama.

Minat Berorganisasi

Dari beberapa definisi serta pengertian beberapa ahli di atas, secara umum dan

elementer dapat disimpulkan bahwa minat berorganisasi adalah suatu

kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk

memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktivitas yang berhubungan

dengan perkumpulan (berorganisasi) dan didorong oleh tingkat kesenangan yang

kuat (excitement) didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri

seseorang, kegiatan tersebut dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan

yang memberikan nilai bagi dirinya dan itu berlangsung secara terus menerus.

2.1.2. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Crow and Crow (2005) menjelaskan, minat berhubungan dan dipengaruhi oleh

dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan reaksi emosional:

a. Dorongan dari dalam

Page 36: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

20

Merupakan komponen yang mengandung unsur kognisi (mengenal),

dimana minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai

objek yang dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa

ingin tahu seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih

menantang atas dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang). Minat

(interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu yang didasari rasa keingintahuan.

Minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan individu

memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau aktivitas.

b. Motif sosial

Merupakan komponen yang mengandung unsur konasi (kehendak,

kecenderungan untuk melakukan sesuatu) yang diwujudkan dalam

bentuk kemauan atau hasrat untuk melakukan suatu aktivitas dalam

memenuhi dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan untuk diakui atau

mendapatkan penghargaan dari lingkungannya.

a. Reaksi emosional

Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi (perasaan)

karena dalam partisipasi atau pengalaman minat itu disertai dengan

perasaan puas (biasanya perasaan senang). Minat berfungsi sebagai daya

penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu

yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat

terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat menyenangkan.

Page 37: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

21

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Berorganisasi

Secara gasir besar Anonim (dalam Suranto, 1991) menjelaskan faktor yang

mempengaruhi timbulnya minat ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

a. Faktor Bawaan (Herditas)

Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu

dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan

orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang

dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai

faktor pertama munculnya minat dan bakat.

b. Faktor kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi

tergantung pada diri dan emosi individu itu sendiri. Hal ini akan membantu dalam

membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat

dan bakat. Setiap pemilihan objek atau suati kegiatan tidak terlepas dari motif.

Dan setiap motif ini berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan

kekhasan (kepribadian) individu tersebut (Agus Sujanto dkk., 1991).

2. Faktor Eksternal (Faktor lingkungan)

Faktor lingkungan terbagi atas:

a. Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat

anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama

dan paling penting bagi seseorang

Page 38: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

22

b. Lingkungan akademis

Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar

kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi

pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat

seseorang dikembangkan secara intensif.

c. Lingkungan sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Di

lingkungan ini individu akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada

masyarakat dan mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu, seperti

berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang memiliki kesamaan.

Menurut Munandar (2001) seseorang masuk kedalam suatu kelompok atau

kedalam organisasi tentu dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga orang

tersebut mendapatkan kepuasan, baik kepuasan yang bersifat psikologis maupun

kepuasan yang bersifat sosial. Secara terperinci dapat disebutkan bahwa fungsi

kelompok bagi anggotanya adalah:

a) Kelompok dapat memenuhi kebutuhan, kebutuhan rasa aman, affiliation,

power, dan prestasi.

b) Pengembang, penunjang, dan pemantap dari identitas dan pemelihara

dari harga diri.

c) Sebagai penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial.

d) Sebagai mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas.

Page 39: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

23

2.2. Kepribadian

2.2.1. Definisi Kepribadian

Kata kepribadian dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah personality

(Alwisol, 2009). Yang berasal dari kata persona (bahasa Latin) yang berarti

topeng atau kedok. Diartikan demikian karena terdapat ciri-ciri yang khas yang

hanya dimiliki oleh seseorang tersebut dalam artian kepribadian yang universal

(Alwisol, 2009).

Menurut Allport (Rice, 1992) kepribadian adalah ”The dynamic

organization within the individual of those psychophysical system that determine

his characteristic behavior and thought ”. Dalam hal ini dikatakan bahwa

kepribadian adalah sebuah organisasi dinamis dalam sistem psikis dan fisik

individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Organisasi

dinamik dalam definisi tersebut menekankan bahwa kepribadian selalu

berkembang dan berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau system

yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. Istilah

psikofisis, menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan

bukan juga semaya-mata neural. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya

adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis kejiwaan dan juga yang

bersifat fisik (Rice, 1992).

Pervin dan John (1997) mengatakan kepribadian mewakili karakteristik

individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten.

Hal ini senada dengan apa yang dikatan oleh Watson dalam Crow dan Crow

(2005) bahwa kepribadian adalah hasil dari titik tolak diri kita untuk bertindak

Page 40: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

24

dari pengalaman yang telah lampau dan menjadi reaksi secara keseluruhan. Hjelle

dan Zlegler (2003) mengungkapkan kepribadian sebagai konsep abstrak yang

mengintegerasikan sejumlah aspek yang menjadi karakteristik seseorang yaitu

emosi, motivasi, pikiran, pengalaman, persepsi dan tindakan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan kepribadian adalah

suatu kesatuan komponen dalam individu yang khas yang merupakan ciri atau

karakteristik atau gaya atau sifat- sifat yang bersumber dari bentukan-bentukan

yang berasal dari campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis dan bersifat fisik.

2.2.2. Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B

Sifat (sifat-sifat) yaitu disposisi yang dinamis dan fleksibel yang dihasilkan dari

pengintegrasian kebiasaan-kebiasaan khusus, yang menyatakan diri sebagai cara-

cara penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya. Yang dimaksud disposisi

dalam batasan tersebut adalah suatu unsur kepribadian yang mencerminkan

kecenderungan masa lalu atau pengalaman yang telah lampau (Rice, 1992).

Penemu konsep pola perilaku atau kepribadian tipe A dan B berasal dari

kerja kelompok antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman, dan

seorang ahli biokimia Myers (Rice, 1992). Lalu Friedman dan Rosenman

membagi individu menjadi dua macam pola perilaku, yaitu tipe A dan tipe B

(Rice, 1992).

Kepribadian tipe A mempunyai ciri agresif, ingin melawan orang lain dalam

rangka mendapatkan apa yang dia inginkan, ambisius dan memiliki tuntutan

tinggi terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya kepribadian tipe B merasa kurang

Page 41: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

25

begitu mendapat desakan, ia mengambil langkah yang lebih teratur daripada

bekerja berpacu dengan waktu dan ia mungkin membiarkan segala sesuatu

berjalan sendiri daripada aktif menghadapi permasalahan.

Pada tahun 1950-an dua orang dokter peneliti jantung, Friedman dan

Roseman mengembangkan suatu pendekatan untuk meramalkan munculnya

penyakit jantung pada manusia, yaitu dengan cara melihat reaksi-reaksi tingkah

laku individu terhadap rangsangan lingkungan. Ditemukan bahwa faktor-faktor

lain yang mempunyai peran penting dalam penyakit jantung koroner, dengan

mewawancarai dan mengobservasi pasien akhirnya mereka menemukan suatu ciri

khas atau pola perilaku tertentu (Friedman, 2008). Akhirnya mereka menamakan

perilaku ini dengan pola perilaku A atau Type A Behavior Pattern (TABP) atau

disebut juga dengan kepribadian tipe A, perilaku tipe A adalah “an action-emotion

complex that can be observed in any person who is aggressively involved an a

chronic, incessant struggle to achive and more in less time and if required to do

so against the opposing efforst of other person”. Friedman dan Roseman dalam

Rice (1992). Dalam hal ini dikatakan bahwa sebuah ungkapan emosi yang

komplek dapat ditelusuri pada orang-orang yang mempunyai keterlibatan secara

agresif dan terus-menerus, tanpa putus asa terus berjuang untuk mendapatkan

sesuatu yang lebih dalam waktu yang sangat singkat, bahkan jika perlu

menyisihkan orang lain yang menghalangi usahanya.

Friedman dan Roseman menklasifikasikan karakteristik orang dengan Type-

A Behaviour Pattern (TABP) (Rice, 1992) sebagai berikut :

Page 42: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

26

a. Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir

ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat

mungkin, tidak suka menganggur, cenderung tidak merasa tenang atau

bersalah jika santai serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang

relative mengulang-ulang

b. Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, akan tetapi ambisi

mereka seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki

tujuan yang jelas sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain

seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial.

c. Berbicara secara eksplosif, suka menyuruh orang lain untuk cepat

menyelesaiakan apa yang dikatakannya.

d. Tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap

menghambat dirinya.

e. Selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya, selalu menetapkan target

serta batasan waktunya sehingga terus menerus meras dikejar oleh waktu.

Fungsi mental dan fisik bekerja dengan cepat sehingga dalam melakukan

apapun cendenrung tergesa-gesa.

f. Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang

menghambatnya atau menentangnya.

g. Memiliki acuan keberhasilan tinggi dan akan berusaha mendapatkan

penghargaan.

Page 43: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

27

h. Seringkali tidak menyangka bahwa perasaan tertekan atau stress yang

mereka alami merupakan akibat dari perilaku mereka dan bukan akibat

dari lingkungan.

Kepribadian tipe B bertolak belakang dengan tipe A. Kepribadian tipe B

ditandai dengan sifat yang santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah

atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan

waktu. Tipe B tidak terburu-buru oleh waktu, kurang kompetitif dan tidak mudah

marah seperti tipe A. Individu yang bertipe B mudah dalam bersosialisasi dengan

orang lain, jarang bersikap tidak sabar dan jarang mempunyai perasaan curiga

akan orang lain (Rice, 1992).

Individu yang memiliki kepribadian tipe B cenderung memiliki sifat

flegmatik. Flegmatik adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung

tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi

naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa

menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke

dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di

sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan

juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau

ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang

yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Secara umum kepribadian tipe B

adalah kebalikan dari ciri maupun kekhasan kepribadian tipe A.

Kepribadian tipe A terdiri dari tiga faktor yang merupakan karakteristik dari

TAPB Zyzanski dan Jenkins (dalam Rice, 1992) yakni :

Page 44: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

28

a. Faktor S, cepat dan tidak sabar (speed and impatience)

Waktu merupakan sesuatu yang penting sehingga mereka selalu

melakukan segala sesuatu dengan cepat dan mereka memiliki sifat tidak

sabar. Mereka menuntut ketepatan waktu, memberi batas waktu dalam

menyelesaikan suatu kegiatan atau tugas karena mereka berorientasi pada

waktu. Mereka tidak sabar ketika melihat orang lain bekerja dengan

lamban. Mereka juga tidak sabar dan gelisah jika terjadi keterlambatan.

b. Faktor J, keterlibatan dengan tugas (job involvement)

Mereka sangat terlibat dengan apa yang mereka kerjakan, sangat

bertanggung jawab atas tugas mereka sehingga seringkali aspek

kehidupan lainnya cenderung terabaikan. Individu yang bertipe A adalah

ambisius, perfeksionis dan selalu sadar akan waktu.

c. Faktor H, kompetitif, mudah marah dan pekerja keras (competitive,

hostile and hard driving). Mereka memiliki orientasi yang kuat, serta

mudah marah. Mereka juga memilki sikap sinis terhadap hidup kepada

orang lain. Mereka menganggap diri sebagai orang yang konpetitif, teliti

dan berusaha mengerjakan sesuatu melebihi apa yang akan dikerjakan

oleh orang lain.

2.3. Kerangka Berfikir

Kehidupan dunia belajar, khususnya pada perguruan tinggi, tidak hanya terbatas

pada ruang lingkup belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Banyak

kegiatan dan kesempatan yang diberikan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan

Page 45: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

29

itu. Bahkan tidak sedikit perguruan-perguruan tinggi menyediakan fasilitas untuk

dapat menyalurkan setiap kegiatan yang bersifat positif.

Dari ragam kegiatan yang ada, setiap mahasiswa bebas memilih sesuai

dengan bakat dan kemampuannya, mulai dari kegiatan intra kampus seperti Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM), olah raga, seni, bahasa, bela diri, pecinta alam dan

lain sebagainya. Ada juga perkumpulan dan organisasi yang berada di luar area

kampus yang sering disebut organisasi ekstra kampus seperti Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum

Kota (FORKOT), Komunitas Mahasiswa UIN (KM UIN), dan lain-lain.

KM UIN sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan tentunya tak luput dari

permasalahan. Hal tersebut tidak diringi dengan pengorganisasian yang baik,

sehingga sering kali organisasi ini menemukan hambatan-hambatan baik secara

internal maupun eksternal. Hal ini ditandai dengan ketidak hadiran sebagian

anggota ataupun pengurus dalam rapat kerja, tidak tercapainya target atau

program kerja yang telah diputuskan dan lain sebagainya. Sehingga jika hal

tersebut tidak diselesaikan dapat mempengaruhi perkembangan serta daya laju

kinerja organisasi. KM UIN sebagai organisasi kemahsiswaan tidak jarang

melakukan aksi melawan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Namun

aksi radikal sering mengundang kecaman dan cibiran sinis dari masyarakat dan

berbagai organisasi lain yang bersebrangan paham dengan KM UIN (Darmawan,

2009).

Perilaku dalam organisasi adalah sebuah keterkaitan antara individu,

organisasi dan kelompok. (Kreitner, 2005). Jadi perilaku individu dalam

Page 46: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

30

organisasi akan sangat berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan

dengan organisasi. Perilaku manusia pun sangat bermacam-macam, ada perilaku

menyenangkan, ada juga perilaku menjengkelkan, ada juga perilaku yang tanpa

didasari motif dan alasan tertentu.

Menurut Linda L. Davidoff (1991), sebagai makhluk sosial manusia sering

berkumpul dalam kelompok-kelompok, seperti keluarga, kelompok sosial,

pendidikan, dan lain-lain. Yang menuntun manusia untuk berperilaku tertentu

dalam kelompoknya adalah norma yang berlaku. Setiap kelompok dimana

manusia ikut sebagai anggota di dalamnya pasti mempunyai standar tersendiri.

Di dalam perkembangan studi tentang organisasi dan prilaku orang-orang

didalamnya, salah satu yang menjadi fokus penelitian dalam organisasi saat ini

adalah minat berorganisasi. Menurut Crow and Crow (2005) minat merupakan

kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada

seseorang, sesuatu atau aktivitas tertentu. Aspek yang mempengaruhi minat ada

tiga yaitu: dorongan dari dalam, motif sosial, dan reaksi emosional. Minat salah

satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan

seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi

perasaan dari kesadaran emosi, disposisis, dan kehendak yang mempengaruhi

pikiran dan tindakan seseorang.(Stiggins, 2001). Setiap kegiatan yang dilakukan

oleh individu tidak lepas dari sebuah motif. Setiap motif ini berbeda pada setiap

individu bergantung pada ciri dan kekhasan (kepribadian) individu tersebut (Agus

Sujanto dkk., 1991).

Page 47: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

31

Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A

dan kepribadian tipe B. Bahwa tipe kepribadian tipe A yang aktivitas

kesehariannya ditandai senang bekerja keras, agresif, berambisi, memiliki daya

saing yang kuat, berbicara secara eksplosif, tidak sabar menghadapi orang lain

atau situasi yang dianggap menghambat dirinya, selalu berorientasi pada tugas

atau kegiatannya, selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus

menerus meras dikejar oleh waktu. Kepribadian tipe B bertolak belakang dengan

tipe A.

Kepribadian tipe B ditandai dengan sifat yang santai, sabar, tenang tanpa

adanya perasaan bersalah atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak

merasa tertekan oleh batasan waktu. Kepribadian tipe B tidak terburu-buru oleh

waktu, kurang kompetitif dan tidak mudah marah seperti tipe A. Individu yang

bertipe B mudah dalam bersosialisasi dengan orang lain, jarang bersikap tidak

sabar dan jarang mempunyai perasaan curiga akan orang lain (Rice, 1992).

Apabila dikaitkan dengan aspek yang mempengaruhi minat, individu kepribadian

A cenderung didominasi oleh aspek reaksi emosional dan motif sosial sedangkan

individu dengan kepribadian B didominasi oleh aspek dorongan dari dalam.

Di dalam perkembangan studi tentang organisasi dan prilaku orang-orang di

dalamnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta

lingkungan. Salah satu yang menjadi fokus peneliti dalam organisasi saat ini yaitu

tentang perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi berdasarkan

pengelompokan tipe kepribadian.

Page 48: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

32

Bagan 2.1

Bagan Kerangka Berfikir Penelitian

TIPE

KEPRIBADIAN

KEPRIBADIAN TIPE B

SANTAI

TENANG

LEBIH SABAR

PASIF

MENAHAN DIRI

DAYA SAING RENDAH

KEPRIBADIAN TIPE A

KOMPETITIF

AGRESIF

TIDAK SABAR

MUDAH TEGANG

WASPADA

MUDAH MARAH

PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI

DORONGAN DARI

DALAM

-Rasa ingin tahu

-Kegairahan yang tinggi

terhadap organisasi

-Perhatian

REAKSI EMOSIONAL

-Rasa puas

-Rasa senang

MOTIF SOSIAL

-Kebutuhan diakui -Kebutuhan dihargai

Page 49: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

33

2.4. Hipotesis

Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya Perbedaan

Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A

Dengan Kepribadian Tipe B Pada Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Jakarta (KM UIN) maka diajukan hipotesis sebagai berikut :

(Ho) : Tidak ada perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

antara kepribadian tipe A dengan tipe B anggota Komunitas

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN).

(Ha) : Ada perbedaan yang signifikan aspek yang mempengaruhi minat

berorganisasi antara kepribadian tipe A dengan tipe B anggota

Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN)

Page 50: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan metode yang

digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian komparatif.

Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan

data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dihasilkan dari serangkaian

pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka dan kemudian dianalisis

dengan uji statistik (Sevilla, 1993).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan jenis penelitian komparatif. Karena penelitian ini berupaya untuk

menentukan sebab atau alasan adanya perbedaan faktor yang mempengaruhi

minat berorganisasi pada mahasiswa. Menurut Sugiyono (1997) penelitian

komparasi berusaha menguji kemampuan generalisasi yang berupa

perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih.

3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan

Definisi Operasional

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki bermacam-macam nilai atau

sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Variabel merupakan suatu karakteristik yang

mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat yang satu sama lain terpisah (Sevilla,

Page 51: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

35

1993). Variabel terbagi dua macam, yaitu variabel bebas (independent variable)

dan variabel terikat (dependent variable).

Pada penelitian ini variabel tersebut adalah sebagai berikut :

Variabel bebas (IV) : Tipe kepribadian mahasiswa (X)

Variabel terikat (DV) : Faktor yang mempengaruhi minat berorganisasi (Y)

Variabel Bebas; tipe kepribadian

a. Definisi Konseptual

Tipe kepribadian mahasiswa yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah tipe

kepribadian A dan B. Kepribadian tipe A ditandai dengan adanya ketidaksabaran

dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi

terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung

atau marah, dan agresif. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan manifestasi

yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan

diri, dan pasif.

b. Definisi Operasional

Kepribadian tipe A dan tipe B adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan

instrumen, menggunakan skala dengan tipe jawaban “Ya” dan “Tidak” yang

diukur melalui 3 komponen aspek yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan

ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan yang

tinggi terhadap tugas), Hard Driving Competitivenes (dorongan kuat untuk

bersaing).

Page 52: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

36

Variable Terikat; faktor yang mempengaruhi minat

a. Definisi konseptual

Minat berorganisasi adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku

yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu

aktifitas yang berhubungan dengan perkumpulan dan didorong oleh tingkat

kesenangan yang kuat (excitement) didasarkan pada dorongan yang timbul dari

dalam diri, kegiatan tersebut dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan

yang memberikan nilai bagi dirinya.

b. Definisi operasional

Minat berorganisasi adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen,

menggunakan skala Likert pada aspek-aspek yang mempengaruhi timbulnya

minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu Dorongan Dari Dalam, Motif

Sosial, dan Reaksi Emosional.

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau sejumlah individu yang

paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Menurut Sevilla (1993) populasi

adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi pada penelitian.

Yang termasuk populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung

dan aktif dalam Komunitas Mahasiswa (KM) UIN Syahid Jakarta yang

berjumlah 89 orang.

Page 53: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

37

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dimaksudkan untuk

mengeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang

berlaku bagi seluruh populasi.Sampel adalah sebagian objek populasi yang

memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasi yang ingin diketahui

besaran karakteristiknya (Ferguson, dalam Sevilla, 1993).

Adapun karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:

a. Anggota KM UIN semester 2 s/d semester 10

b. Anggota KM UIN yang telah bergabung dalam organisasi 1s/d 4 tahun

c. Anggota KM UIN yang termasuk kedalam kelompok kepribadian tipe A atau

kepribadian tipe B

Dalam penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 52 orang. Untuk

membagi dua kelompok yang akan dibedakan menurut kepribadiannya penulis

membuat kuisioner apakah sampel tersebut termasuk dalam kelompok

kepribadian tipe A atau kelompok kepribadian tipe B. Jumlah sampel tersebut

sudah dapat mewakili populasi karena menurut Sevilla, bahwa jumlah sampel

minimal suatu penelitian kausal komparatif adalah 15 responden perkelompok

(Gay dalam Sevilla, 1993).

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Purposive

Sampling Technique (sampel bertujuan). Sampel bertujuan dilakukan dengan cara

pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2002).

Page 54: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

38

Pengambilan sampel penelitian didasarkan atas ciri-ciri, sifat, atau karakteristik

tertentu. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan metode non -

probability sampling, artinya tidak semua subyek dalam suatu populasi mendapat

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

3.4. Metode dan Instrumen Penelitian

3.4.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket.

Angket yang digunakan adalah model angket tertutup, yang berisi pernyataan

mengenai kepribadian yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

responden hanya memberikan tanda check list (√) pada kolom yang disediakan.

Untuk mengetahui apakah sampel termasuk kedalam kelompok kepribadian tipe A

atau kelompok kepribadian tipe B penulis membuat skala kepribadian. Dalam

penelitian ini skala kepribadian tersusun dari beberapa butir pernyataan yang

disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Friedman dan Roseman.

Sedangkan skala minat berorganisasi dalam penelitian ini terdiri dari

beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh

Crow and Crow. Skala ini menggunakan model skala Likert. Menurut Sevilla,

(1993) skala model Likert pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang

memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju.

Page 55: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

39

3.4.2. Instrumen Penelitian

a. Skala Tipe Kepribadian

Pada skala kepribadian, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh

peneliti untuk mengkategorikan individu kedalam kelompok kepribadian tipe A

dan B. Skala ini tersusun dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan

teori yang dikemukakan oleh Friedman dan Roseman melalui 3 komponen aspek

yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan

sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas), Hard

Driving Competitivenes (dorongan kuat untuk bersaing). Skala yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala dengan 2 kategori jawaban yaitu ”Ya” dan

”Tidak”. Dimana jawaban ”Ya” diskor untuk kepribadian tipe A dan diberi nilai

1, sedangkan untuk jawaban ”Tidak” diskor untuk kepribadian tipe B dan diberi

nilai 0.

Untuk lebih jelas mengenai distribusi item skala kepribadian, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Try Out)

No Aspek Indikator No item Total1 Speed &

Impatience -Tergesa-gesa -Tidak sabar

7,14,17,19,23,24 8,22,28,32,34

6 5

2 Job & Invovement

-Tanggung jawab -Pekerja keras

13,29,31,35 1,3,9,10,11,12,25,26,30

4 9

3 Hard –Driving, Hostile & Competitiveness

-Kompetitif -Ambisius

4,5,18,21,27 2,6,15,16,20,33

5 6

Total 35 35

Page 56: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

40

b. Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Dalam penelitian ini skala minat berorganisasi terdiri dari beberapa butir

pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow and

Crow. Dalam model skala Likert terdapat 5 (lima) kategori jawaban dan masing-

masing kategori ini memiliki nilai tertentu. Namun dalam penelitian ini skala yang

digunakan hanya 4 (empat) kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), sedangkan Ragu-ragu (R) tidak

digunakan, hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan responden untuk

mencari aman dan menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai angka netral.

Item-item di-skor berdasaran jawaban yang dipilih dari jenis pernyataan,

favorable atau unfavorable. Untuk jawaban favorable skornya bergerak dari kanan

ke kiri (SS S TS STS) dengan nilai (4 3 2 1). Sedangkan untuk

unfavorable cara skoringnya bergerak sebaliknya dari kiri ke kanan.

Tabel 3.2

Bobot Nilai Jawaban

Pilihan SS S TS STS

Favourable 4 3 2 1

Unfavourable 1 2 3 4

Secara lebih jelas mengenai distribusi item skala minat berorganisasi,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 57: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

41

Tabel 3.3

Blue Print Item Skala Aspek Yang Mempengaruhi

Minat Berorganisasi (Try Out)

No

Aspek

Indikator

Favorabel

Un

Favorabel

Total

1 Dorongan dari

dalam

-Rasa ingin tahu

-Kegairahan yang tinggi

-Perhatian

12,18,39,40

1,20,22,23

2,19,27

10,24,41,44

5,8,14

9,36

8

7

5

2 Motif sosial

-Kebutuhan diakui

-Kebutuhan dihargai

29,30,32

11,21,38,42

31,33,34

3,13,43,45

6

8

3 Reaksi emosional -Rasa puas

-Rasa senang

6,7,15,35

16,17,25

4,28

26,37

6

5

Total item

25

20

45

3.5. Prosedur Penelitian

3.5.1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti memulainya dengan merumuskan masalah dan

menentukan variabel yang akan diteliti. Kemudian peneliti mencari serta

menyusun teori, menentukan lokasi penelitian, membuat instrumen atau alat ukur

penelitian. Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan penelusuran kepustakaan

untuk menemukan berbagai konsep dan teori ilmiah yang berkenaan dengan

masalah yang diteliti untuk membuat instrument penelitian.

Penelusuran ini dilakukan melalui buku-buku yang menyajikan pembahasan

mengenai minat dan kepribadian. Selain buku-buku, juga dilakukan penelaahan

Page 58: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

42

artikel-artikel ilmiah yang terdapat di situs-situs internet yang menyajikan

bahasan-bahasan yang sesuai masalah ini. Hal ini dilakukan untuk menemukan

teori dan kelengkapan aspek yang akan diukur dalam penelitian ini. Selanjutnya

peneliti membuat instrumen penelitian berdasarkan teor-teori yang terkumpul.

Setelah instrumen penelitian ini selesai, dilakukan observasi lapangan guna

mengumpulkan data responden penelitian, serta meminta izin untuk melaksanakan

penelitian kepada pihak-pihak yang terkait.

3.5.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mulai menentukan sampel penelitian. Setelah itu peneliti

memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan

subyek untuk mengisi skala penelitian. Setelah itu melaksanakan pengambilan

data dengan memberikan skala yang telah disiapkan kepada subyek penelitian.

Dalam tahap pelaksanaan, penulis memberikan skala dalam waktu yang

bersamaan. Penyebaran alat ukur dilakukan sebanyak dua kali.penyebaran

pertama dilakukan uji coba (try out) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

item. Sedangkan penyebaran kedua dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian.

Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 27 April s/d 2 Mei 2010 kepada 38

anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat. Selanjutnya pengambilan

data untuk penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 s/d Mei 2010 kepada 52

anggota KM UIN Syahid Jakarta.

Page 59: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

43

3.5.3. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap yang terakhir ini peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang

telah diisi oleh subyek penelitian atau responden, kemudian menghitung dan

membuat tabulasi data yang diperoleh. Selanjutnya peneliti membuat tabel data

dan terakhir melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian.

3.6. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian harus digunakan alat ukur yang valid dan reliabel, agar

kesimpulan dalam penelitian yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang

jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Pengujian tingkat validitas dan

reliabilitas dari kedua alat ukur dalam penelitian ini dilakukan sebelum diadakan

pengambilan data. Pengujian alat ukur ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

mana dapat mengungkapkan hal-hal yang semestinya diukur dari suatu variabel.

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen tipe

kepribadian dengan item-item yang direncanakan sebanyak 35 item dan minat

berorganisasi yang terdiri dari 45 item. Uji instrumen diberikan pada 38

mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun tujuan

dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud :

1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam

menyelesaikan pengisian instrumen.

Page 60: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

44

2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item

yang diberikan.

3. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan

dengan skor total.

4. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang digunakan untuk

mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.

3.6.1. Uji Validitas Skala

Validitas artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Pengujian validitas dilakukan untuk

mengetahui aspek suatu skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat

dan sesuai dengan tujuan ukuran. Uji validitas instrumen dilakukan dengan

mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Validitas suatu butir

pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS 15.0.

a. Hasil pengujian instrumen tipe kepribadian

Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson

pada skala tipe kepribadian yang diujicobakan, dari 35 item yang diuji diperoleh

17 item valid dan 18 item yang gugur. Sedangkan penyebaran item-item yang

valid dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

Page 61: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

45

Table 3.4

Distribusi dan Komposisi Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)

No Aspek Indikator No item Total

1 Speed &

Impatience

-Tergesa-gesa

-Tidak sabar

1,4,13,16

6,9,11

4

3

2 Job &

Invovement

-Tanggung jawab

-Pekerja keras

2,3,17

10

3

1

3 Hard –Driving, Hostile &

Competitiveness

-Kompetitif

-Ambisius

5,7

8,12,14,15

2

4

Total 17 17

b. Hasil pengujian instrumen minat berorganisasi

Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson

pada skala minat berorganisasi yang diujicobakan, dari 45 item yang diuji

diperoleh 40 item valid dan 5 item yang gugur. Sedangkan penyebaran item-item

yang valid dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5

Distribusi dan Komposisi Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi (Penelitian)

No

Aspek

Indikator

Favorabel

Un Favorabel

Total

1 Dorongan dari dalam

-Rasa ingin tahu -Kegairahan yang tinggi -Perhatian

1,20,22,23 12,18,39,40 9,36

3,10,24 5,8,14 2,19

7 7 4

2 Motif sosial

-Kebutuhan diakui -Kebutuhan dihargai

29,30,32 4,11,21,38

31,33,34 13,27

6 6

3 Reaksi emosional

-Rasa puas -Rasa senang

6,7,15,35 16,17,25

28 26,37

5 5

Total item 24 16 40

Page 62: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

46

3.6.2 Uji Reliabilitas Skala

Setelah dilakukan uji validitas, maka dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan rumus alpha cronbach dengan menggunakan program SPSS 15.0 for

windows. Menurut Azwar (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dari definisi tersebut dapat diartikan

bahwa reliabilitas adalah sejauhmana instrumen menghasilkan pengukuran yang

relatif sama meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda.

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas rumus yang digunakan

adalah Alpha Cronbach. Data ini diperoleh dari satu kali pengujian. Dengan cara

ini, permasalahan yang muncul pada pendekatan tes ulang dapat dihindari

(Azwar,2003).

Tabel 3.6

Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien Kriteria

< 0,2 Tidak Reliabel

0,2 – 0,4 Kurang Reliabel

0,4 – 0,7 Cukup Reliabel

0,7 – 0,9 Reliabel

>0,9 Sangat Reliabel

Page 63: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

47

Hasil yang diperoleh untuk skala tipe kepribadian dengan 17 item valid

adalah 0,782. Dengan nilai alpha croncbach sebesar 0,782 maka skala tipe

kepribadian ini memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel. Adapun hasil uji

reliabilitas skala minat berorganisasi dengan 40 item valid adalah 0,868. Dengan

nilai alpha croncbach sebesar 0, 868 maka minat berorganisasi ini memiliki

reliabilitas yang baik atau reliabel. Berdasarkan data tersebut maka dapat

dikatakan bahwa kedua instrumen yang digunakan reliabel, sehingga dapat

dipercaya untuk dijadikan sebagai alat ukur.

3.7. Teknik Analisa Data atau Statistik

Dalam penelitian ini, bentuk analisa data yang digunakan adalah analisis

kuantitatif, yaitu jenis analisis yang mempergunakan alat analisis berupa metode

statistik, yang hasilnya disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian

dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Analisis data dimaksudkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

untuk mengetahui perbedaan Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A

Dengan Kepribadian Tipe B Pada Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Jakarta. Metode statistik yang digunakan adalah t-test dengan taraf

signifikansi 5%. Uji t digunakan khusus untuk menentukan apakah ada perbedaan

yang signifikan rata-rata dari dua kelompok yang diamati (Sevilla,1993).

Page 64: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

48

BAB 4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum subjek penelitan diuraikan secara rinci di bawah ini, yaitu

berupa gambaran umum frekuensi dari jenis kelamin, semester, lama

berorganisasi dan tipe kepribadian. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa/mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sampel penelitian 52

orang mahasiswa/mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung

dalam Komunintas Mahasiswa (KM) UIN Syarif Hidayatullah. Berikut ini adalah

gambarannya:

4.1.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini digambarkan sebagaimana

terlihat pada table berikut:

Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 44 84,62% 2 Perempuan 8 15,38% Total 52 100%

Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden

dalam penelitian ini berasal dari jenis kelamin yang berbeda. Dari 52 jumlah

responden, terdiri dari 44 mahasiswa/mahasiswi (84,62%) berjenis kelamin laki-

Page 65: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

49

laki dan 8 mahasiswa/mahasiswi (15,38%) berjenis kelamin perempuan.

Frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori jenis kelamin laki – laki dan

frekuensi terendah ditemui pada kategori perempuan. Dari data yang ada di

lapangan, anggota KM UIN Jakarta lebih banyak didominasi oleh anggota yang

berjenis kelamin laki-laki hal ini dikarenakan laki-laki lebih senang

memanfaatkan waktu senggangnya dibandingkan perempuan (Kartini Kartono

dalam Suranto, 1991).

4.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkatan Semester

Berdasarkan tingkatan semester, responden penelitian ini digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkatan Semester

No Tingkatan semester

Frekuensi Persentase

1 Semester 2 7 13,46%

2 Semester 4 14 26,92%

3 Semester 6 20 38,46%

4 Semester 8 7 13,46%

5 Semester 10 4 7,70%

Total 52 100%

Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden

dalam penelitian ini berasal dari tingkatan semester yang berbeda. Dari 52 jumlah

Page 66: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

50

responden diperoleh: Mahasiswa/mahasiswi semester 2 sebanyak 7 orang

(13,46%), Mahasiswa/mahasiswi semester 4 sebanyak 14 orang (26,92%),

Mahasiswa/mahasiswi semester 6 sebanyak 20 orang (38,46%),

Mahasiswa/mahasiswi semester 8 sebanyak 7 orang (13,46%) dan

Mahasiswa/mahasiswi semester 10 sebanyak 4 orang (7,70%). Frekuensi

responden terbanyak ditemui pada kategori tingkatan semester 6 sedangkan

frekuensi terendah ditemui pada kategori semester 10.

4.1.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi

Berdasarkan lama berorganisasi, responden penelitian ini digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi

No Lama

Berorganisasi

Frekuensi Persentase

1 1 s/d 2 tahun 42 80,77%

2 3 s/d 4 tahun 10 19,23%

Total 52 100%

Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden

dalam penelitian ini memiliki rentang waktu yang berbeda dalam mengikuti

organisasi. Dari 52 jumlah responden diperoleh 42 (80,77%)

Mahasiswa/mahasiswi yang mengikuti organisasi 1 s/d 2 tahun dan 10 (19,23%)

Mahasiswa/mahasiswi yang mengikuti organisasi 3 s/d 4 tahun. Frekuensi

Page 67: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

51

responden terbanyak ditemui pada kategori lama berorganisasi 1 s/d 2 tahun

sedangkan frekuensi terendah ditemui pada kategori 3 s/d 4 tahun.

4.1.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian

Berdasarkan tipe kepribadian, responden penelitian ini digambarkan sebagaimana

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian

No Tipe

Kepribadian

Frekuensi Persentase

1 Tipe A 32 61,5%

2 Tipe B 20 38,5%

Total 52 100%

Responden penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

yang memiliki kepribadian tipe A dan tipe B. Berdasarkan data pada tabel hasil

penelitian di atas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada

kategori kepribadian tipe A yaitu sebanyak 32 orang (61,5%) dari total

keseluruhan responden sebanyak 52. Dan frekuensi terendah terdapat pada

kelompok kepribadian tipe B yaitu sebanyak 20 orang (38,5%) dari total

keseluruhan responden sebanyak 52.

Page 68: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

52

4.2. Persentasi Data

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

(Sugiyono,2008).

Table 4.5

Deskripsi Statistik Skor

Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Antara Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B Descriptive Statistics

Minat Berorganisasi N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kepribadian tipe A 32 57.00 103.00 160.00 131.4375 12.92893 Kepribadian tipe B 20 36.00 117.00 153.00 131.0000 10.70170 Valid N (listwise) 20

Dari tabel di atas diketahui jumlah subjek penelitian 52, skor Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Berorganisasi Pada Tipe A nilai terendah adalah 103, skor

tertinggi 160 dengan nilai rata-rata 131,44. Kemudian skor terendah dari Minat

Berorganisasi Kepribadian Tipe B adalah 117, dan skor tertinggi 153 dengan nilai

rata-rata 131.

Untuk mengetahui frekuensi faktor yang mempengaruhi minat berorganisasi

pada anggota Komunitas Mahasisawa (KM) UIN Jakarta, penulis melakukan

kategorisasi rentangan untuk setiap responden. Rentangan dibagi menjadi 3 (tiga)

interval dengan kategori: tinggi, sedang dan rendah. Penentuan setiap interval

berdasarkan z skor pada masing-masing individu dengan bantuan program SPSS

versi 15.0. Adapun tingkat faktor yang mempengaruhi minat berorganisasi pada

Page 69: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

53

anggota Komunitas Mahasisawa (KM) UIN Jakarta dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6

Kategorisasi Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Kelompok

Kepribadian Tipe A Kepribadian Tipe B No. Tingkat

Frekuensi % Frekuensi %

1 Tinggi 5 15,63% 4 20%

2 Sedang 23 71,87% 13 65%

3 Rendah 4 12,5% 3 15%

Total 32 100.00% 20 100.00%

4.3. Uji Persyaratan

Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Data

yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu

distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau ke kanan, Ashari (2005). Uji

normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak.

Tabel 4.7

Uji Normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Minat Berorganisasi .116 52 .079 .960 52 .081 Lilliefors Significance Correction

Page 70: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

54

Berdasarkan tabel uji persyaratan normalitas di atas, taraf signifikansi

variabel minat berorganisasi 0.081 > 0.05 Dengan demikian taraf signifikansi

variabel tersebut lebih besar dari 0.05, maka penyebaran datanya berdistribusi

normal.

Gambar 4.1

QQ Plot Skala Minat Berorganisasi

Page 71: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

55

Dari grafik di atas terlihat bahwa sebaran data dari variabel minat

berorganisasi bergerak ke kanan atas di sekitar garis uji, item-item berada dekat

dari garis uji. Hal ini membuktikan bahwa sebaran data adalah normal.

4.4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pernyataan statistik tentang parameter populasi

(Sugiyono,2008). Di bawah ini akan dibahas perbedaan skor dari setiap dimensi

aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi dan perbedaan minat berorganisasi

antara individu kepribadian tipe A dengan individu kepribadian tipe B.

4.4.1. Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Dimensi Dorongan Dari Dalam Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Hasil perbedaan skor aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi dimensi

dorongan dari dalam antara kepribadian Tipe A dengan Tipe B ditampilkan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Skor Rata-rata Dimensi Dorongan Dari Dalam

Tipe Kepribadian N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Dorongan dari dalam

Tipe Kepribadian A 32 60.0313 6.17740 1.09202

Tipe Kepribadian B 20 60.1500 5.55617 1.24240

Hasil penghitungan nilai rerata komponen aspek yang mempengaruhi minat

berorganisasi berupa Dimensi Dorongan Dari Dalam antara individu dengan tipe

kepribadian A dan individu dengan tipe kepribadian B didapat nilai rerata

Page 72: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

56

tertinggi komponen Dorongan Dari Dalam pada individu dengan Tipe

Kepribadian B (60.15), sementara nilai rerata terendah terdapat pada individu

dengan tipe kepribadian A (60.03).Hasilnya ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Independent Samples Test Dimensi Dorongan Dari Dalam Dorongan dari dalam

Equal variances

assumed Equal variances

not assumed Levene's Test for Equality of Variances

F .019

Sig. .890 t-test for Equality of Means

T -.070 -.072

df 50 43.709 Sig. (2-tailed) .944 .943 Mean Difference -.1187 -.1187 Std. Error Difference 1.69572 1.65410 95% Confidence

Interval of the Difference

Lower -3.52470 -3.45301

Upper 3.28720 3.21551

Hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik independent

sample t test, didapat nilai t hitung sebesar -0.070, sementara nilai t tabel pada

table di atas adalah sebesar 0.944. Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel

Karena nilai t hitung yang didapat (-0.070) < t tabel 0.944, maka hipotesis

nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan aspek yang

mempengaruhi minat berorganisasi berupa Dorongan dari Dalam antara individu

dengan tipe Kepribadian A dan individu dengan tipe Kepribadian B diterima.

4.4.2. Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Dimensi Motif Sosial Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Hasil perbedaan skor aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi dimensi

motif sosial antara kepribadian Tipe A dengan Tipe B ditampilkan pada tabel

berikut ini:

Page 73: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

57

Tabel 4.10

Skor Rata-rata Dimensi Motif Sosial

Tipe Kepribadian N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Motif Sosial Tipe Kepribadian A 32 38.8750 3.84162 .67911

Tipe Kepribadian B 20 38.3500 3.21632 .71919

Hasil penghitungan nilai rerata aspek yang mempengaruhi minat

berorganisasi berupa Motif Sosial antara individu dengan tipe kepribadian A dan

individu dengan tipe kepribadian B didapat nilai rerata tertinggi komponen Motif

Sosial pada individu dengan Tipe Kepribadian A (38.87), sementara nilai rerata

terendah terdapat pada individu dengan tipe kepribadian B (38.35).

Berdasarkan perbedaan nilai rerata tersebut kemudian hendak diketahui

perbedaan komponen Motif Sosial yang sesungguhnya di antara kedua kelompok

responden. Hasilnya ditampilkan pada tabel berikut;

Tabel 4.11

Independent Samples Test Dimensi Motif Sosial

Reaksi Emosional

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .297

Sig. .588 t-test for Equality of Means

t .509 .531

df 50 45.713 Sig. (2-tailed) .613 .598 Mean Difference .5250 .5250 Std. Error Difference 1.03094 .98915 95% Confidence

Interval of the Difference

Lower -1.54570 -1.46640

Upper 2.59570 2.51640

Page 74: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

58

Hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik independent

sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 0.509, sementara nilai t tabel pada

table di atas adalah sebesar 0.613. Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel

Karena nilai t hitung yang didapat (0.509) < t tabel 0.613, maka hipotesis

nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan aspek yang

mempengaruhi minat berorganisasi berupa Motif Sosial antara individu dengan

tipe Kepribadian A dan individu dengan tipe Kepribadian B diterima.

4.4.3. Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Dimensi Reaksi Emosional Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Hasil perbedaan skor aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi dimensi

reaksi emosional antara kepribadian Tipe A dengan Tipe B ditampilkan pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.12

Skor Rata-rata Dimensi Reaksi Emosional

Tipe Kepribadian N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Reaksi Emosional Tipe Kepribadian A 32 32.5313 3.89362 .68830 Tipe Kepribadian B 20 32.5000 3.28473 .73449

Hasil penghitungan nilai rerata aspek yang mempengaruhi minat

berorganisasi berupa Reaksi Emosional antara individu dengan tipe kepribadian A

dan individu dengan tipe kepribadian B didapat nilai rerata tertinggi komponen

Reaksi Emosional pada individu dengan Tipe Kepribadian A (32.53), sementara

nilai rerata terrendah terdapat pada individu dengan tipe kepribadian B (32.50).

Berdasarkan perbedaan nilai rerata tersebut kemudian hendak diketahui

Page 75: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

59

perbedaan komponen Reaksi Emosional yang sesungguhnya di antara kedua

kelompok responden. Hasilnya ditampilkan pada tabel berikut;

Tabel 4.13

Independent Samples Test Reaksi Emosional Reaksi Emosional

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .078

Sig. .781 t-test for Equality of Means

t .030 .031

df 50 45.512 Sig. (2-tailed) .976 .975 Mean Difference .0313 .0313 Std. Error Difference 1.04729 1.00659 95% Confidence

Interval of the Difference

Lower -2.07230 -1.99551

Upper 2.13480 2.05801

Hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik independent

sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 0.030, sementara nilai t tabel pada pada

table di atas adalah sebesar 0.976. Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel

Karena nilai t hitung yang didapat (0.030) < t tabel 0.976, maka hipotesis

nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan aspek yang

mempengaruhi minat berorganisasi berupa Reaksi Emosional antara individu

dengan tipe Kepribadian A dan individu dengan tipe Kepribadian B diterima.

4.4.4. Perbedaan Skor Antar Dimensi Minat Berorganisasi dan Rata-Rata

Skor Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Dari uji beda ketiga aspek di atas hasilnya ditampilkan pada tabel berikut:

Page 76: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

60

Tabel 4.14

Perbedaan Skor Dimensi Aspek Yang Mempengaruhi

Minat Berorganisasi dan Rata-Rata Skor Kepribadian Tipe A Dan Tipe B

Dimensi Kepribadian Rata-Rata t Sig. Keputusan

Dorongan Dari Dalam Tipe A

Tipe B

60.03

60.15 -0.070 0.944

t < t tabel

H0 diterima

Motif Sosial Tipe A

Tipe B

38.87

38.35 0.509 0.613

t < t tabel

H0 diterima

Reaksi Emosional Tipe A

Tipe B

32.53

32.50 0.030 0.976

t < t tabel

H0 diterima

Dari tabel di atas dapat dilihat skor tertinggi uji beda ditemukan pada

dimensi motif sosial (0.509; sig. 0.613) dan skor terendah terdapat pada dimensi

dorongan dari dalam (-0.070; sig. 0.944). Artinya skor rata-rata minat

berorganisasi antara kepribadian tipe A dan tipe B pada anggota KM UIN Jakarta

pada setiap dimensi tidak jauh berbeda. Dari perbedaan skor diatas skor tertinggi

terdapat pada dimensi motif sosial (0.509; sig.0.613).

4.4.5. Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Hasil perbedaan skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara

Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B ditampilkan pada tabel berikut ini:

Page 77: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

61

Tabel 4.15

Skor Rata-rata Aspek Yang Mempengaruhi

Minat BerorganisasiAntaraKepribadian Tipe A Dengan Tipe B

Tipe Kepribadian

N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Faktor yang mempengaruhi Minat Berorganisasi

Tipe Kepribadian A 32 131.4375 12.92893 2.28553

Tipe Kepribadian B 20 131.0000 10.70170 2.39297

Hasil penghitungan nilai rerata aspek yang mempengaruhi minat

berorganisasi antara individu dengan tipe kepribadian A dan individu dengan tipe

kepribadian B didapat nilai rerata tertinggi aspek yang mempengaruhi minat

berorganisasi pada individu dengan Tipe Kepribadian A (131.44), sementara nilai

rerata terendah terdapat pada individu dengan tipe kepribadian B (131.00).

Berdasarkan perbedaan nilai rerata tersebut kemudian hendak diketahui

perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi yang sesungguhnya di

antara kedua kelompok responden. Hasilnya ditampilkan pada tabel berikut;

Tabel 4.16

Independent Samples Test Aspek Yang Memepengaruhi Minat Berorganisasi

Minat Berorganisasi

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .084

Sig. .773 t-test for Equality of Means

t .127 .132

df 50 46.009 Sig. (2-tailed) .900 .895 Mean Difference .4375 .4375 Std. Error Difference 3.45782 3.30908 95% Confidence

Interval of the Difference

Lower -6.50774 -6.22329

Upper 7.38274 7.09829

Page 78: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

62

Hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik independent

sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 0.127, sementara nilai t tabel pada

tabel di atas adalah sebesar 0.900. Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel

Karena nilai t hitung yang didapat (0.127) < t tabel 0.900, maka hipotesis

nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan aspek yang

mempengaruhi minat berorganisasi antara individu tipe Kepribadian A dan

individu dengan tipe Kepribadian B diterima.

Page 79: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

63

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penghitungan statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

antara individu dengan tipe Kepribadian A dan individu dengan tipe Kepribadian

B. Dalam hal ini mahasiswa dengan kepribadian tipe A dan tipe B memiliki ketiga

aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi (dorongan dari dalam, motrif

sosial, reaksi emosional) berada pada tingkat yang sama.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, perbedaan antara kepribadian tipe A

dengan kepribadian tipe B tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap

faktor yang mempengaruhi minat berorganisasi. Akan tetapi perbedaan rata-rata

kelompok kepribadian tipe A lebih tinggi dibandingkan kelompok kepribadian

tipe B. Artinya beberapa individu kelompok kepribadian tipe A memiliki minat

berorganisasi yang tinggi.

Dari beberapa tori dan fakta yang ada di lapangan menunjukkan setiap

individu memilih objek atu aktifitas sesuai dengan kepribadian individu tersebut.

Hal ini sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Agus Sujanto, setiap

mminat berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan kekhasan

(kepribadian) individu tersebut (Agus Sujanto dkk., 2009).

Page 80: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

64

Seperti yang dikemukakan oleh Crow dan Crow (2005), perbedaan minat

seseorang dipengaruhi oleh tiga aspek, yang terdiri dari: dorongan dari dalam,

motif sosial, dan reaksi emosional. Jadi minat seseorang tidak hanya dipengaruhi

oleh kepribadian saja tapi minat dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Dari data yang ada, dapat dilihat presentase dimensi motif sosial merupakan

dimensi yang memiliki skor tertinggi antara kepribadian tipe A dengan

kepribadian tipe B. Artinya minat anggota KM UIN Jakarta bergabung dalam

organisasi karena memiliki motif sosial yang tinggi. Hal ini senada dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Neila (2000) yang menunjukkan

bahwa pada kelompok mahasiswa yang aktif berorganisasi ternyata memiliki

minat yang lebih tinggi dari kelompok yang tidak aktif berorganisasi untuk

mengikuti suatu kegiatan.

Menurut Munandar (2001) seseorang masuk kedalam suatu kelompok atau

kedalam organisasi tentu dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga orang

tersebut mendapatkan kepuasan, baik kepuasan yang bersifat psikologis maupun

kepuasan yang bersifat sosial. Tidak sedikit anggota yang bergabung dalam

organisasi karena faktor eksternal, misalnya karena ajakan teman, trend, ikut-

ikutan, dsb. Setiap individu memiliki cara penerimaan dan minat yang berbeda,

karena minat didasari oleh suatu penerimaan akan hubungan antara diri sendiri

dan sesuatu di luar diri sendiri (Slameto, 2002).

Dalam penelitian ini kepribadian dipakai sebagai pembeda antara dua

kelompok sehingga belum diketahui seberapa besar pengaruh kepribadian

terhadap aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi. Keterbatasan rujukan

Page 81: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

65

teori khususnya teori tentang minat berorganisasi sangat minim, sehingga

eksplorasi dalam penilitian ini kurang begitu luas dan hal ini akan berpengaruh

pada penetapan variabel dan instrumen yang lebih spesifik.

5.3 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis merasa masih banyak kekurangan

dan kelemahan dalam pengerjaan tugas akhir ini. Namun hal tersebut merupakan

pembelajaran berharga yang dapat diperoleh. Dan berdasarkan pengalaman

tersebut, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

5.3.1. Saran Praktis

Kepada pimpinan organisasi dan fakultas diharapkan lebih mengoptimalkan

kinerja organisasi agar lebih produktif dan bermanfaat. Kiranya menjadi masukan

tersendiri bagi mahasiswa agar memilih kegiatan yang benar-benar sesuai dengan

kepribadian dan minatnya. Dan bagi pemerhati masalah sosial untuk meneliti

lebih jauh lagi dalam mengeksplore permasalahan yang ada di dalam organisasi

dan peran serta psikologi sosial dalam menyumbangkan situasi dan kondisi yang

sebenarnya agar mampu memberikan solusi riil untuk mengatasi permasalahan

yang ada baik secara internal maupun eksternal.

Oleh karena perubahan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

berbeda-beda tidak hanya berkaitan dengan tipe kepribadian hendaknya

disarankan agar melakukan penelitian selanjutnya yang mengaitkan minat dengan

variabel lainnya.

Page 82: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

66

5.5.2. Saran Teoritis

1. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya ada studi komparatif dengan

melibatkan dua atau lebih kelompok organisasi yang bervariasi sehingga

hasil dari penelitian tidak hanya terpaku pada satu tempat saja.

2. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang membahas minat

berorganisasi berdasarkan hal lain sebagai variabel yang akan diteliti.

Seperti misalnya minat beorganisasi dengan Organizational Citizenship

Behavior (OCB). Minat berorganisasi dengan komitmen berorganisasi,

kepribadian dengan komitmen berorganisasi, dll.

3. Bagi mahasiswa disarankan untuk lebih cermat dalam pengumpulan data

agar tidak hanya terbatas pada penggunaan instrument atau angket saja,

tapi juga observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, agar

mendapatkan informasi yang lebih kompleks dan dapat dijadikan acuan

dalam pelaksanaan penelitian.

4. Dianjurkan untuk penelitian selanjutnya agar memilih teori dan variabel

yang spesifik untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran. Begitu

juga penentuan populasi, diharapkan agar lebih cermat untuk

menghindari kesalahan dalam pengambilan sampel.

Page 83: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

DAFTAR PUSTAKA Aiken, L.R. (1997). Psychological Testing and Assessment (edisi kesembilan). Boston :

Allyn And Bacon.

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian (cetakan ketujuh), Malang : UMM Press.

Amir. M.F. (2006). Mengolah dan Membuat Interpretasi Hasil Olahan SPSS

untuk Penelitian Ilmiah. Jakarta : Edsa Mahkota.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (edisi

keenam). Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas (edisi ketiga). Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Chaplin, J P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Crow, L.D & Crow, A. (2005). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Friedman, H.S & Schustack M.W. (2008). Kepribadian Teori Klasik dan Modern

(edisi ketiga). Jakarta : Erlangga.

Hjelle, Larry A & Zieger D.J. (1992). Personality Theories (edisi ketiga), Boston :

Allyn And Bacon.

Kreitner, R & Kinicki,A. (2005). Organizational Behavior (edisi kedelapan). New

York: Irwin Mc Graw Hill.

Munandar, A.S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas

Indonesia.

Pervin, L.A. & John O.P. (1997). Personality Theory and Research (edisi

ketujuh). New York : Jhon Willey an Sons, Inc.

Purwanto, M.N. (1992). Psikologi Pendidikan (cetakan ketujuh). Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Rice, P.L. (1992). Stress and Health (edisi kedua). California : Wadsworth.

Rice, V.H. (2000). Stress, Coping an Health. California : Sage Publications.

Sabri, M.A. (2007). Psikologi Pendidikan (cetakan ketiga). Jakarta : CV Pedoman

Ilmu Jaya.

Sarwono, W.S. (2005) Psikologi Sosial Psikologi Kelompok dan Psikologi

Terapan (cetakan ketiga). Jakarta : Balai Pustaka.

Page 84: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

Sevilla, C.G. dkk.(1993). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Slameto, (2002). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. (cetakan

kelima). Jakarta : Rineka Cipta.

Stiggins, R.J. (2001). Student-Involved Classroom Assessment (edisi ketiga). Ohio

: Merill Prentice Hall.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian (cetakan ketigabelas). Bandung :

CV Alfabeta.

Sujanto, A. Dkk. (2009). Psikologi Kepribadian (cetakan ketiga belas). Jakarta :

Bumi Aksara.

Suryabrata, S. (1990). Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali Pers

Syah, M. (2005). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (cetakan

kesebelas). Bandung : Remaja Rosdakarya.

Uyanto, S.S. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS (edisi kedua).

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Jurnal Neila, (2000). Minat Dan Aktivitas Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga Tahun

Ajaran 2000/2001 (Sebuah Penelitian Kuantitatif dengan Menggunakan Teknik AnalisisDwivariat). Diunduh 22 Juni 2009 dari: (file:http//:uinsuka.infoejurnalindex.phpoption=com_content&task=view&id=99&Itemid=52.pdf)

Suranto, (1991) Minat Mahasiswa Program Pendidikan Sejarah FKIP Untuk Membuat Skripsi Dalam Mengakhiri Studinya, Jurnal Penelitian DEPDIKBUD RI Universitas Jember

Internet Andriana, D. (tidak ada tanggal). Dua Sks Untuk Organisasi; Akademik dan

Organisasi. Diunduh 4 Desember 2009 dari: (http://fptk.upi.edu/ mod/forum/user.php ? course=1& id=559&mode= discussions).

Darmawan, R. (tidak ada tanggal) Tentang Komunitas Mahasiswa (KM) UIN. Dunduh 23 januari 2009 dari: (http://www.facebook.com/group.php ?gid=65699564046&v=info).

Page 85: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

Lampiran 1 Kuesioner Tipe Kepribadian Dan Minat Berorganisasi (Try Out)

INFORM CONSENT

Assalaamualaikum Wr.Wb

Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi semester akhir UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Saat ini,

saya sedang mengadakan penelitian tentang “Perbedaan Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Pada Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta”. Penelitian ini merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Psikologi.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan saudara untuk menjadi responden guna dijadikan

sebagai data masukan. Data-data tersebut akan dijamin kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk

penelitian saja. Dan bagi saudara yang bersedia, saya harapkan untuk mengisi setiap pernyataan

berdasarkan pendapat pribadi.

Atas kesediaan dan bantuan saudara, saya ucapkan terimakasih.

Bagi saudara yang bersedia, agar mengisi lembar pernyataan pada bagian berikut:

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Jenis kelamin : Fakultas/Jurusan : Semester :

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara Dedi

Pernando. Dan data saya dijamin kerahasiaanya dan hanya dipakai untuk kepentingan penelitian ini

saja.

Wassalaamualaikum Wr.Wb

Jakarta, Maret 2010 Responden Peneliti

( ) ( Dedi Pernando )

Petunjuk Pengisian 1. Pahami dan isilah jawaban, jangan sampai ada yang terlewatkan. 2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi atau pendapat saudara dengan memberi tanda

checklist (√) 3. Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, tidak ada jawaban yang salah, karena itu

jawablah sesuai dengan diri saudara. Contoh:

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya senang dapat mengalahkan saingan √

Skala tipe kepribadian

No Pernyataan Ya Tidak 1 Saya mengorbankan akhir pekan untuk mengerjakan tugas 2 Saya jengkel tidak dapat mencapai target 3 Saya mampu mengerjakan tugas berjam-jam tanpa ingin diganggu 4 Saya senang dapat mengalahkan saingan 5 Saya frustasi saat mengalami kekalahan 6 Saya menuntut diri untuk berprestasi dalam semua kegiatan 7 Saya mudah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu bahkan dalam

situasi yang tidak mendesak

8 Saya jengkel dengan orang yang mengerjakan sesuatu dengan santai 9 Saya masih mengerjakan tugas saat jam kerja sudah habis

10 Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan dalam kegiatan yang saya lakukan

11 Saya pantang beristirahat selama tugas belum selesai 12 Saya tidak peduli dengan keadaan sekitar saat sedang mengerjakan

tugas

13 Saya frustasi saat tidak dapat mengatasi semua tugas 14 Saya senang mengerjakan sesuatu dari orang lain 15 Saya menekuni pekerjaan dengan lebih baik dibanding orang lain 16 Saya belum puas dengan prestasi yang sudah saya capai 17 Saya menjadwalkan aktifitas yang ketat 18 Saya mengerjakan sesuatu melebihi apa yang dikerjakan orang lain 19 Saya senang bekerja dengan tekanan waktu 20 Saya berambisi untuk mengalahkan orang lain 21 Saya berusaha untuk melebihi orang lain dalam hal apapun 22 Menunggu adalah aktifitas yang membuat saya marah 23 Saya mendesak orang lain untuk menyelesaikan tugas dengan cepat 24 Saya menuntut diri untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang

singkat

Page 86: PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT …

25 Saya merasa bersalah ketika bersantai seharian 26 Saya memiliki tuntutan keberhasilan yang tinggi dalam mencapai tujuan 27 Saya antusias menghadapi persaingan 28 Saya jengkel dengan orang yang lambat dalam mengerjakan sesuatu 29 Saya kesal kepada orang yang menyela setiap kegiatan berlangsung 30 Saya merasa memiliki terlalu sedikit waktu untuk menyelesaikan tugas 31 Sulit untuk meninggalkan tugas yang telah saya terima walaupun hanya

sebentar

32 Saya jengkel dengan keterlambatan 33 Saya sulit mencari waktu untuk bersantai 34 Saya mempercepat pembicaraan orang lain yang bertele-tele 35 Saya berusaha untuk dapat menetapi janji yang telah dibuat

Petunjuk Pengisian 1. Pahami dan isilah jawaban, jangan sampai ada yang terlewatkan. 2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi atau pendapat saudara dengan memberi tanda

checklist (√) 3. Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, tidak ada jawaban yang salah, karena itu

jawablah sesuai dengan diri saudara. Keterangan : SS = Sangat Setuju, jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri anda. S = Setuju, jika pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. TS = Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda. STS = Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri anda. Contoh:

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya memiliki antusias yang tinggi untuk bergabung dalam organisasi √

No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya memiliki antusias yang tinggi untuk bergabung dalam

organisasi

2 Menjaga nama baik organisasi adalah tanggung jawab saya 3 Saya membenci perbedaan pendapat 4 Saya keberatan dengan kebijakan yang diputuskan dalam

organisasi

5 Berorganisasi dapat mengganggu aktifitas kuliah saya 6 Saya kecewa saat ada anggota keluar dari organisasi 7 Saya senang dapat menjadi bagian dari organisasi 8 Saya heran dengan orang-orang yang mau bergabung dalam

organisasi

9 Yang terpenting bagi saya adalah mengerjakan tugas pribadi, tanpa memikirkan bergabung dalam organisasi

10 Saya adalah pribadi yang monoton 11 Orang-orang di sekeliling, dapat menerima keberadaan saya 12 Saya suka menonton berita di televisi 13 Keberadaan orang lain mengganggu bagi saya

14 Secara umum orang-orang yang berorganisasi hanya membuang waktu

15 Saya mendapatkan keuntungan dengan bergabung dalam organisasi

16 Bergabung dengan organisasi membuat saya senang 17 Saya bangga bisa menjadi bagian dari anggota organisasi 18 Saya suka berpetualang 19 Saya bersedia mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi

dibandingkan dengan kegiatan lain

20 Bagi saya, dengan bergabung dalam organisasi akan memberi banyak manfaat

21 Saya bisa menerima perbedaan setiap orang 22 Organisasi dapat meluangkan waktu saya melakukan aktifitas

yang positif

23 Berorganisasi adalah salah satu kegiatan yang saya perioritaskan

24 Orang-orang banyak menganggap saya bodoh 25 Organisasi merupakan salah satu tempat saya bisa merasa

senang

26 Saya resah bergabung dengan organisasi 27 Kemajuan organisasi merupakan tanggung jawab saya sebagai

anggota

28 Saya jengkel dengan kinerja rekan-rekan 29 Keberadaan saya diorganisasi dapat membantu 30 Organisasi merupakan salah satu tempat untuk menemukan

jati diri saya

31 Saya sulit beradaptasi di dalam organisasi 32 Saya mampu bekerjasama dengan sesama anggota organisasi 33 Teman-teman enggan membantu saya 34 Orang-orang sulit untuk mengenal saya 35 Saya senang menjalankan tugas saya sebagai anggota

organisasi

36 Bagi saya organisasi hanyalah sekedar tempat berkumpul dengan teman-teman

37 Saya kecewa bergabung dalam organisasi 38 Pendapat saya dapat diterima oleh rekan-rekan 39 Saya memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal yang baru 40 Saya banyak belajar dari lingkungan 41 Saya menghiraukan setiap informasi yang ada 42 Menghargai pendapat orang lain adalah yang terpenting bagi

saya

43 Banyak orang yang menolak tingkah laku saya 44 Saya menghindari kegiatan yang berhubungan dengan

organisasi

45 Keberadaan orang lain sangat mengganggu bagi saya

Mohon Periksa Kembali Jawaban Anda!! “TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA”