114
1 PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DENGAN JEAN-JACQUES ROUSSEAU TENTANG KONSEP MANUSIA Disusun Oleh YURNAWAN FARDINANTA HAREFA 140906003 Dosen Pembimbing: Warjio, Ph.D Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik (S.I.P) DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

1

PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DENGAN

JEAN-JACQUES ROUSSEAU TENTANG KONSEP MANUSIA

Disusun Oleh

YURNAWAN FARDINANTA HAREFA

140906003

Dosen Pembimbing: Warjio, Ph.D

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Politik (S.I.P)

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

YURNAWAN FARDINANTA HAREFA (140906003)

Perbandingan Pemikiran Politik Thomas Hobbes dengan Jean-Jacques Rousseau tentang Konsep Manusia. Rincian isi Skripsi xi, 104 halaman, 28 buku, 6 situs internet (Kisaran buku dari tahun 1937-2013)

ABSTRAK

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling

sempurna di antara makhluk-makhluk lain, karena ia mempunyai berbagai potensi

yang tidak dimiliki makhluk lain. Potensi itu akan mengarahkan manusia pada

tahap mencapai hakikatnya sebagai manusia. Hakikat manusia tersebut mencoba

digambarkan oleh Thomas Hobbes dan Jean-Jacques Rousseau dalam memahami

konsep manusia. Hobbes dan Rousseau masing-masing lahir pada masa berbeda

serta kondisi sosial politik yang berbeda pula. Hobbes lahir dimana masa-masa

kelam pemerintahan Inggris dalam menyebarkan Protestan ke Skotlandia dan

Wales dan upaya penyatuan yang disebut Inggris Raya. Dalam keadaan itu,

Hobbes telah merasakan anarki serta ketidakacauan yang sebenarnya, yang lantas

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

3

menginspirasi beliau dalam memberikan pandangan tentang konsep manusia.

Sementara Rousseau lahir dalam kondisi dilemma melihat struktur sosial politik di

Perancis, yang menurutnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

menyebabkan manusia kehilangan fitrahnya sebagai manusia.

Penelitian ini mencoba membandingkan pemikiran Hobbes dengan

Rousseau melalui pendekatan budaya untuk menjelaskan fenomena manusia

tersebut. Serta teori Manusia, Psikologi Sigmund Freud untuk mengidentifikasi

tingkah pola manusia dalam dua kurun waktu yang berbeda antara pemikiran.

Apa yang diuraikan penulis dalam tulisan ini, akan memberikan

gambaran-gambaran perbandingan pemikiran Hobbes dengan Rousseau. Dari itu

pembaca bisa melihat persamaan dan perbedaan pemikiran keduanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

4

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA FACULTY OF SOSIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

YURNAWAN FARDINANTA HAREFA (140906003)

Comparison of Thomas Hobbes's Political Thought with Jean-Jacques Rousseau on Human Concepts. Details of thesis. Contents: xi, 104 pages, 28 books, 6 websites (publication from 1937-2013)

ABSTRACT

Man is the most perfect creature of God Almighty among other creatures,

because he has various potentials that no other creature has. That potential will

direct humans to the stage of achieving their nature as human beings. The nature

of humanity is tried to be described by Thomas Hobbes and Jean-Jacques

Rousseau in understanding human concepts. Hobbes and Rousseau were each

born in different times and different socio-political conditions. Hobbes was born

in the dark days of the British government in spreading Protestantism to Scotland

and Wales and efforts to unite the so-called Great Britain. Under these

circumstances, Hobbes had felt anarchy and true disruption, which then inspired

him to provide a view of human concepts. While Rousseau was born in a state of

dilemma to see the socio-political structure in France, which according to him the

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

5

progress of science and technology caused humans to lose their natural disposition

as humans.

This study tried to compare Hobbes's thoughts with Rousseau through a

cultural approach to explain human phenomena. As well as the theory of Man,

Psychology Sigmund Freud to identify the behavior of humans in two different

periods of time between thoughts.What the writer describes in this paper will

provide comparative descriptions of Hobbes's thoughts with Rousseau. From that

the reader can see the similarities and differences in their thoughts

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis diberikan berupa kesempatan

dan kesehatan untuk menyelesaikan studi ini yang berjudul “Perbandingan

Pemikiran Politik Thomas Hobbes dengan Jean-Jacques Rousseau Tentang

Konsep Manusia”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad saw berserta para sahabatnya yang semoga selalu mendapat

manfaat dalam menebar kebaikan.

Dalam Skripsi ini menguraikan tentang konsepsi manusia dalam dua

pandangan yang berbeda, yakni Thomas Hobbes dan Jean-Jacques Rousseau

dengan keadaan sosial politik serta rentang waktu yang berbeda. Mendefiniskan

awal mula manusia yang telah menjadi hakikat di sepanjang hidupnya,

menemukan tantangan dalam hidup manusia serta tujuan akhir manusia dari

berbagai tantangan yang dihadapinya tersebut. Kedua tokoh mendefiniskan

konsep manusia menurut pandangan masing-masing, sehingga penulis tertarik

untuk membandingkan serta menemukan perbedaan yang menarik dari kedua

definisi tersebut.

Dalam kesempatan ini, tentunya saya banyak berterima kasih kepada

pihak-pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan Skripsi ini, saya

berterimakasih kepada:

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

7

1. Bapak Warjio, Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu Politik sekaligus sebagai

dosen pembimbing saya yang tak hentinya membimbing saya hingga dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

2. Keluarga tercinta saya, Ayah Fatizomasi Harefa dan Ibu Iriani yang selalu

memberikan doa dukungan selama ini dalam menyelesaikan kuliah. Serta

Adik Marwani Harefa yang selalu ngomel ketika saya tidak dalam keadaan

focus sekedar untuk mengingatkan kembali agar Skripsi segera

diselesaikan.

3. Seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam

membantu melancarkan proses administrasi dan birokrasi, Pak Burhan dan

Kak Ema. Serta Staf Perpustakaan Pusat serta Perpustakaan FISIP yang

telah banyak memberikan saya pinjam sumber-sumber buku dalam

membantu penyelesaian Skripsi saya.

4. Teman-teman Ilmu Politik stambuk 2014 yang sama-sama masuk namun

tidak serta-merta sama-sama keluarnya. Untuk yang sudah wisuda duluan

maupun yang masih menyelesaikannya, jangan lama-lama ya keluarnya,

saya kan selalu mendukung kalian.

5. Teman seperjuangan dalam menggapai cita-cita, Adil Cahyo dan John

yang sekaligus menjadi kelompok PKL. Banyak cerita, sudah saling-

mengenal satu sama lain, belangnya, warnanya, hehehe... Adil, orang

selalu punya cerita, selalu ceria terukir di wajahnya, namun selalu gagal

dalam urusan wanita, orang yang mampu membuatku “ceplas-ceplos” jika

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

8

berbicara dengannya. Untuk John Garcia, rekan sebangku yang bahkan

banyak orang bilang kami mirip, selalu bareng selama di kampus, terlebih

ketika jam makan siang, kerjakan tugas-tugas dan bahkan bermain game

online. Jangan sering-sering main PUBG, Mobile Legends, John... kuyyy

selesaikan skripsi mu. Untuk Sambi Faradolin, terimaksih, di awal-awal

masuk kuliah, saya selalu berkunjung ke kos mu, sekedar untuk

membuang waktu saat jam kuliah selanjutnya dan bahkan sering

menginap, ya maklum lokasi saya di Tembung. Untuk filsuf muda Irfan

Prayogi terimakasih masukkannya.

6. Untuk Organisasi GMNI Komisariat FISIP USU (Gerakan Mahasiswa

Nasional Indonesia), terimakasih yang telah memberi sedikit banyaknya

sumbangsih dalam pembentukan nilai karakter diri saya. Maaf belum bisa

memberi lebih untuk organisasi ini.

Ada satu hal yang ingin saya klarifikasi saat saya masih menjabat

sebagai Wakil Komisaris Bidang Politik Periode 2016-2017, namun saya

mengundurkan diri. Mengenai hal pengunduran diri tersebut, adalah pure

dari hati nurani dan tidak ada unsur desakan dari pihak manapun. Ada

suara-suara yang sumbang selalu terngiang mengiri pengunduran diri saya

sampai saat ini, suara-suara sumbang itu adalah alasan pengunduran diri

saya karena jabatan yang lebih besar di suatu organisasi intra. Dalan point

keenam di sesi Kata Pengantar ini, saya menegaskan kembali saya mundur

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

9

murni dari hati nurani dan TIDAK ada desakan atau tergiur untuk jabatan

lain.

Awal-awal pengunduran saya berdekatan dengan pemilihan Ketua

IMADIP Periode 2016-2017, makanya “mungkin” timbul isu mundurnya

saya adalah ingin jabatan di IMADIP. Perlu diketahui, saya sudah

mengajukan surat pengunduran diri SEBELUM salah satu kandidat calon

IMADIP tersebut mengajak ngobrol dengan maksud melakukan koalisi,

namun saya mengatakan saat itu, saya sudah tidak menjabat Wakompol

lagi, lalu saya sudah menghubungi Komisaris serta Wakil Komisaris lain

untuk meneruskannya di dalam rapat internal. Namun diluar dugaan saya,

ajakan koalisi dari salah satu pasangan calon tersebut tidak digubris jajaran

Komisaris dan berlalu begitu saya. Ya sudah, saya bisa apa? saya hanya

menyampaikan berita itu kepada jajaran Komisariat FISIP untuk

diteruskan, saya tidak dapat mengambil alih karena posisi saya sudah tidak

menjadi Wakil Komisaris lagi.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

10

Ketika hari pemungutan suara pemilihan ketua IMADIP Periode

2016-2017, beliau yang berkeingan menjalin komunikasi ternyata

memenangkan pertarungan tersebut. Dalam penyusunan jajarannya, saya

masuk dalam kandidatnya untuk pemilihan Ketua Bidang Penelitian dan

Pengembangan, saya pun mensepakati dan menjalankan jabatan itu dengan

baik dalam 1 periode.

Nah, untuk itulah saya menekankan bahwa mundurnya saya

Wakompol adalah murni dari hati nurani serta ketidakcocokan terhadap

jajaran Komisariat, DAN BUKAN PAKSAAN ATAU TERGIUR

JABATAN di IMADIP. Dari situlah saya mulai sedikit terganggu dan

mencoba sedikit menjauh untuk mengurai isu tersebut. Sekarang lah

saatnya untuk mengklarifikasi isu tersebut melalui Kata Pengantar ini,

semoga kalian membaca.

Akhir kata, saya bangga menjadi bagian dari GMNI, Saya bangga menjadi

bagian salah satu kendaraan perjuangan dalam rangka menegakkan keadilan

rakyat melalui perjuangan mahasiswa. GMNI!! JAYA!! MARHAEN MENANG!!

Medan, 06 Agustus 2018

Yurnawan Fardinanta Harefa

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

11

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak..................................................................................................................... i

Abstract................................................................................................................... ii

Halaman Pengesahan............................................................................................. v

Halaman Persetujuan.............................................................................................. vi

Lembar Persembahan............................................................................................ vii

Kata Pengantar.................................................................................................... viii

Daftar Isi..................................................................................................................1

BAB I. Pendahuluan................................................................................................4

1.1. Latar Belakang...........................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah....................................................................................12

1.3. Batasan Masalah....................................................................................... 12

1.4. Tujuan Penelitian..................................................................................... 12

1.5. Manfaat Penelitian...................................................................................13

1.6. Kerangka Teori......................................................................................... 13

1.6.1. Filsafat Politik.................................................................................... 13

1.6.2. Pemikiran Politik Barat Serta Kontribusinya Terhadap Dunia-

Barat................................................................................................... 17

a. Peradaban Yunani-Romawi................................................................19

b. Peradaban Yahudi-Kristen.................................................................22

c. Kontribusi Peradaban Islam............................................................... 26

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

12

1.6.3. Teori Perbandingan Ilmu Politik........................................................ 27

1.6.4. Konsep Manusia................................................................................. 32

1.6.5. Teori Psikoanalisis Freud................................................................... 36

1.7. Metodologi Penelitian.............................................................................. 39

1.7.1. Jenis Penelitian................................................................................... 39

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 40

1.7.3. Teknik Analisa Data....................................................................... 40

1.8. Sistematika Penulisan.............................................................................. 40

BAB II. Thomas Hobbes dan Jean-Jacques Rousseau......................................... 42

2.1. Empirisme Modern................................................................................... 42

2.2. Thomas Hobbes (1588-1679) .................................................................. 43

2.2.1. Pemikiran........................................................................................... 46

a. Geometri............................................................................................. 47

b. Etika................................................................................................... 47

c. Filsafat................................................................................................ 48

d. Politik................................................................................................. 50

2.2.2. Karya-karya........................................................................................ 54

2.3. Sang Filsuf Pencerahan............................................................................ 56

2.3.1. Filsuf Pencerahan di Perancis............................................................ 58

2.3.2. Gerakan Romantisme......................................................................... 59

2.4. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)........................................................ 63

2.4.1. Pemikiran........................................................................................... 66

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

13

a. Keadaan Alamiah (State Of Nature).................................................. 66

b. Kontrak Sosial (Contract Social)....................................................... 69

c. Pendidikan (Emile)............................................................................. 71

d. Romantik............................................................................................ 72

e. Bentuk Pemerintahan......................................................................... 73

2.4.2. Karya-karya........................................................................................ 74

BAB III. Konsep Manusia menurut Thomas Hobbes dengan Jean-Jacques

Rousseau............................................................................................... 76

3.1. Konsep Manusia menurut Thomas Hobbes.............................................. 76

3.1.1. Filsafat Manusia Thomas Hobbes....................................................... 77

3.1.2. Manusia Alamiah................................................................................ 79

3.1.3. Manusia Politik................................................................................... 82

3.2. Konsep Manusia menurut Jean-Jacques Rousseau................................... 85

3.2.1. Filsafat Manusia Jean-Jacques Rousseau............................................ 87

3.2.2. Manusia Alamiah................................................................................ 89

3.2.3. Manusia Politik................................................................................... 90

BAB IV. Penutup.................................................................................................. 96

4.1. Kesimpulan................................................................................................ 95

4.2. Saran......................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 102

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya,

yang berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-

uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena

manusia memiliki sifat lupa danjinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri

dengan keadaan yang baru disekitarnya. Manusia cara keberadaannya yang

sekaligus membedakannya secara nyata dengan mahluk yang lain. Seperti dalam

kenyataan mahluk yang berjalan diatas dua kaki, kemampuan berfikir dan berfikir

tersebut yang menentukan hakekat manusia. Manusia juga memiliki karya yang

dihasilkan sehingga berbeda dengan mahluk yang lain.1

Kesempurnaan struktur tubuh manusia itu ternyata juga dimiliki oleh

psikis manusia. Freud mengemukakan bahwa psikis manusia juga memiliki

struktur dan sistem sempurna, yang terdiri dari tiga unsur besar, yaitu Id, Ego dan

Superegoyang memiliki hubungan tersebut memiliki satu kesatuan yang utuh dan

mempengaruhi satu sama lain.2

_________________________________________________

1 Musa Asy’ari, Filsafat Islam, (Yogyakarta: LESFI. 1999) 2 Matias Siagian, dkk.Etika Umum.(Medan: Grasindomonoratama. 2011) hal. 140

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

15

Psikis manusia ibarat gunung es yang terapung-apung dilaut, dimana kita

hanya dapat melihat puncak dar gunug es tersebut, tanpa dapat melihat bagian

terbesarnya yang tenggelam di laut. Begitu juga dengan psikis manusia, sebagian

kecil yang kelihatan, yang oleh Freud disebut kesadaran.3Oleh karena itu,

sebagian besar aktivitas, kehendak, keinginan, cita-cita manusia sesungguhnya

dikendalikan oleh alam bawah sadar atau yang tidak sadar tadi.Keunikan individu

manusia dengan segala kekuatan dan kelemahan atau keterbatasannya ini akan

berhadapan langsung dengan tata sosial yang mapan maupun dinamis.

Dalam kondisi yang demikianlah, manusia memiliki kebebasan yang

mungkin saja dihadapkan dengan situasi, termasuk di antaranya situasi dalam

bentuk keterpaksaan maupun tekanan. Situasi ini seperti yang dikemukakan oleh

Aristoteles bahwa pada hakikatnya negara lebih dahulu ada dari manusia pribadi,

karena hubungan manusia dengan negara adalah hubungan antara bagian dengan

keseluruhannya (bahwa keseluruhannya adalah lebih dahulu dari pada bagian-

bagiannya).4Akibat adanya pengelompokan sekumpulan manusia menjadi negara

(zoon politicoon),menurutnya ada dua jenis manusia, manusia merdeka dan

budak. Seseorang yang merdeka adalah mereka yang memiliki tubuh dan

kemampuan untuk mengatur serta menentukan jalan hidupnya sendiri. Seorang

budak adalah manusia yang secara natural dimiliki oleh orang lain,

dianggap property dan bukan manusia yang seutuhnya.

______________________________ 3 Ibid., hal. 41 4 Ibid., hal. 67

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

16

Perkembangan manusia yang cepat dan dinamis ini disebut sebagai pelaku

sejarah, yang memiliki hubungan dengan dunia. Ini juga salah satu perbedaan

manusia dengan makhluk lain. Segala tindakan dan perbuatan serta kesadaran

manusia membuat hubungan dengan dunia bersifat epokal, yang menujukkan

disini dengan disana, sekarang berhubungan dengan masa lalu dan berhubungan

dengan masa depan.5

Akibat perkembangan manusia yang melintasi jangka waktu ini, penulis

tertarik akan konsep serta keadaan manusia ini menurut dua ahli, yaitu Thomas

Hobbes (1588-1679) dengan Jean Jacques Rousseau (1712-1778) yang tentu saja

keadaan serta perilaku manusia pada dua zaman itu sangat berbeda dan akan

mempengaruhi kedua tokoh tersebut mengemukakan konsepnya masing-masing.

Thomas Hobbes, lahir di Malmesbury, Inggris tahun 1588. Ia sempat

mengecap pendidikan di Oxford University, tetapi kesempatan itu tidak

memberikan banyak manfaat.Ia sempat mempelajari pemikiran Aristoteles yang di

kemudian hari dikritiknya.6Pada masa itu, Inggris sedang mengalami pada

keadaan perang saudara, terjadi ketakutan, kekhawatiran demikian merajalela.

Kepala pemerintahan di negeri itu pun mengalami pergantian.

___________________________________________ 5 psikologi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli-filsafat. (Diakses pada 4/1/2018 pkl. 20.33 WIB) 6 Dr. Firdaus Syam, MA. Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap

Dunia ke-3. (Jakarta: Bumi Aksara. 2005). hal. 115.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

17

Ketidakstabilan politik itu tentu telah mengilhami Hobbes untuk menulis

dengan menarasikan bagaimana pendiriannya terhadap kehidupan politik maupun

kehidupan masyarakat.7Pada usia 22 tahun, ia telah melalang buana ke berbagai

negara, antara lain Perancis dan Italia. Disana Hobbes berkenalan dengan Rene

Descartes dengan alam pikirannya, Galileo Galilei, F. Bacon, dan lain-lain.

Mereka telah mempengaruhi Hobbes dalam memahami manusia dan perilakunya.8

Hobbes tampil sebagai pembela hak-hak pemerintahan raja di Inggris.

Oleh karena itu, ia melarikan diri dari Inggris ke Prancis, ketika kedudukan Raja

Charles I sudah mulai mengguncang, di tahun 1640.Dari semua tokoh yang

dikenalnya, tokoh pemikir yang mempengaruhinya adalah Frans Bacon.

Kedekatannya dengan ilmuwan dari Inggris itu bagi Hobbes telah membuka

pikirannya betapa pentingnya penggunaan suatu nalar serta metode eksperimental

dalam kehidupan sains.9 Selain itu juga terpengaruh dengan gagasan Bacon

mengenai pandangan politik otoritarianismenya.

Tentang pendekatan dan mempelajari manusia dan masyarakat, Hobbes

terpengaruh dari para filsuf-filsuf besar lainnya, antara lain Galileo Galilei dalam

memahami alam semesta. Atas pengaruh itu, pandangan Hobbes tentang manusia

dimulai dari pertanyaan: apa yang menggerakkan manusia? (what makes him

tick?).

_________________________________________________ 7 Deliar Noer, Pemikiran Politik di Negara Barat, (Jakarta: Mizan, 1999) hal. 103 8 Firdaus Syam, Pemikiran...Op.,cit.hal. 116. 9Ibid., hal. 117

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

18

Disini, Hobbes membandingkan manusia dengan sebuah jam tangan yang

bergerak secara teratur karena ada “onderdil-onderdil” di dalamnya. Maka dari itu

menurutnya bahwa tubuh manusia merupakan alat-alat mekanis.10Karya Hobbes

yang paling terkenal adalah Leviathan. Dalam tulisannya itu tampak jelas

bagaimana pengaruh masuk dalam diri cara pikir atas pergolakan yang terjadi di

negerinya. Ia seperti hendak mencari pemecahan terhadap keadaan sosial dan

politik, memberikan kepastian keamanan rakyat pada masa itu. Maka Leviathan

itu sama dengan sebuah negara kekuasaan (machstaat).

Masalah konflik dalam setiap manusia, apakah itu pertengkaran,

perselisihan serta konflik sesama itu merupakan suatu bawaan sejak lahir.

Sebaliknya pada sisi yang lainnya, di balik adanya sikap pertentangan itu, pada

hakikatnya setiap manusia memerlukan suatu keadaan untuk hidup damai dan

rukun.Oleh karena itu diperlukan apa yang dijelaskannya sebagai ‘tunduk pada

kekuasaan yang diakui bersama’. Hobbes, tentu menegaskan bahwa di antara dua

keinginan itu, tentu ada keinginan yang lebih kuat dari kedua itu, yakni keinginan

untuk memiliki kekuasaan demi kekuasaan.11

_______________________________________ 10Ibid., 11Ibid., hal.121

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

19

Sementara,Jean Jacques Rousseau lahir di Jenewa, Swiss, tahun 1712.

Rousseau adalah seorang filsuf yang ideal pandangannya meliputi soal sosial,

kesusastraan, politik dan bapak gerakan Romantik12 yang mulai menjelma di

Eropa pada umumnya di abad ke-18. Golongan romantik lebih cenderung

melihatmanusia secara perseorangan bukan secara kolektif atau golongan Mereka

tidak suka kepada industri dan kota karena ini tidak mengandung keindahan sama

sekali, demikian pula pada suatu usaha yang mengeruk laba, mereka benci.13

Ia bersama ayahnya yang bernama Issac Rousseau, hidup tatkala Perancis

menjadi salah satu centre of civilization, penuh semangat membaca apa yang

ditulis Plurch mengenai tokoh-tokoh republik Romawi Kuno. Ayahnya

merupakan figure yang begitu berpengaruh terhadap pembentukan watak dan

pemikirannya. Di usia 16 tahun ia mulai mengembara, disinilah awal dari

perantauan hidupnya yang panjang.Meninggalkan Jenewa di tahun 1728 ke

negeri Savoy, lalu melarikan diri ke Paris pada tahun 1740 sampai akhirnya

meninggal pada tahun 1778 di desa Ermenonville.14

_____________________________________________ 12Sebuah gerakan yang dikenal dengan la sensibilite atau sensibility, yakni kecendrungan kepada emosi yang

digerakkan secara langsung dan kuat bukan disertai pemikiran sebelumnya. Sebuah “karakter” orang dari

golongan romantis ini akan menangis tersedu-sedu melihat suatu keluarga miskin, tetapi bersikap dingin

terhadap pemikiran yang akan menaikkan derajat hidup golongan keluarga yang miskin itu. Lihat Deliar

Noer, Pemikiran Politik di Negara Barat. (Jakarta: Mizan, 1999) hal. 149.

13Ibid., hal. 149. 14Ibid., hal. 152.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

20

Ia seorang filsuf yang memiliki pandangan yang kontraversi, memiliki

pengaruh yang luas dan selalu gelisah tidak pernah tenang untuk dapat

menemukan pola kehidupan yang stabil. Pandangan terhadap pengaguman akan

rasio dan akal juga dikritik Rousseau. Ia menolak keras rasionalisme dan

pengandalan persepsi indrawi sebagai tolak ukur kebenaran menyebabkan

manusia kehilangan perasaannya, dalam istilah Rousseau La Sensibilite.15Dalam

konteks inilah dapat dipahami mengapa ia ingin mengembalikan manusia ke

fitrahnya; manusia yang mementingkan emosi, perasaan dan tidak mendewakan

rasio serta tidak menganggap manusia sekadar jasad tanpa ruh. Gagasan inilah

yang kemudian menjadi cikal bakal aliran Romantisme di Eropa.16

Perbedaan yang fundamental dari kedua tokoh ini dalam memahami

konsep manusia sangat terlihat dan cenderung berseberangan, disamping pola

pemikiran mereka yang juga berbeda, Hobbes dengan rasionalisnya sedangkan

Rousseau dengan romatismenya. Hobbes menyebut bahwa manusia sebagai alat

mekanis dengan “onderdil-onderdil” didalamnya antara lain terdiri dari naluri dan

akal, mereka saling melengkapi satu sama lain untuk mencegah terjadinya

kekacuan dalam diri manusia yang berkeinginan untuk memiliki kuasa demi

kekuasaan manusia lain.17

______________________________________ 15Ibid., 16Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat: Kajian Sejarah, Perkembangan, Pemikiran Negara, Masyarakat

dan Kekuasaan. (Jakarta: Gramedia, 2001). hal. 238-239. 17Firdaus Syam, Pemikiran...Op.Cit., hal. 121.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

21

Sementara Rousseau justru mengganggap kekacauan dalam diri manusia

terjadi karena berkembangnya ilmu-ilmu teknologi serta budaya yang cepat

sehingga manusia kehilangan fitrahnya, terasingkan oleh dirinya sendiri. Maka

Rousseau ingin mengembalikan fitrah tersebut tulisannya yang berjudul “Emile”

atau tentang “Pendidikan”. Teknologi dan Kebudayaan tidak hanya merugikan

masyarakat secara pribadi, maka dari itu anak-anak harus dijauhkan dari

kebudayaan namun harus diberi pendidikan Alam, anak-anak harus diberi

kesempatan untuk berkembang secara bebas di alam terbuka maka dari itulah

anak-anak yang masih dini terhindar dari hilangnya jatidiri sebagai manusia serta

menemukan bakatnya sendiri.18

Dua tokoh filsuf yang sangat berpengaruh ini dengan pemikiran serta

konsepnya yang cenderung berbeda membuat penulis tertarik membahas

bagaimana konsep manusia menurut Thomas Hobbes dan J.J. Rousseau dengan

segala kondisi, keadaan, dinamika politik yang berbeda.Maka penulis mengambil

judul: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES DAN

J.J. ROUSSEAU TENTANG KONSEP MANUSIA.

_______________________________________ 18Harry Hamersma, Tokoh-yokoh Filsafat Barat Modern. (Jakarta:Gramedia1983). hal. 26.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

22

1.2. Rumusan Masalah

Dalam satu penelitian, perlu adanya penjelasan kenapa masalah atau

bahasan tersebut menarik untuk diteliti. Maka dari itu, penulis membuat rumusan

masalah, yaitu: Bagaimana perbandingan pemikiran konsep manusia menurut

Thomas Hobbes dan J.J. Rousseau tentang konsep manusia. Apakah suatu

keadaan atau rentang masa suatu kejadian (masa Thomas Hobbes dengan J.J.

Rousseau) dapat membuat konsep manusia bisa berbeda dengan menganalisis

keadaan sosial politiknya.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian masalah yang akan dibahas oleh penulis tidak keluar dari

tujuan yang dicapai atau dengan kata lain bisa berfokus, maka batasan masalah

dalam penelitian ini adalah: Pemikiran dari kedua tokoh yang menganalisis

kebebasan manusia serta hakikat manusia.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

1. Mengetahui konsep manusia menurut Thomas Hobbesdengan J.J.

Rousseau.

2. Mengetahui perbandingan konsep manusia dengan rentang masayang

berbeda. Yang artinya apakah konsep manusia itu tetap samadengan

rentang waktu, keadaan dan tempat yang berbeda.

3. Mengetahui perbedaan-perbedaan yang mendasari terciptanya

pengertian tentang konsep manusia.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

23

1.5. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini merupakan kajian ilmu politik yang

diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran mengenai

perbandingan pemikiran politik Thomas Hobbes dengan J.J. Rousseau

tentang konsep manusia.

2. Secara Akademis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pisau

analisis bagi para mahasiswa/i, aktivis sosial dalam membicarakan

persoalan konsep manusia menurut Thomas Hobbes dan J.J.

Rousseau.

3. Secara Kelembagaan, diharapkan penelitian ini dapat menambah

pembendaharaan referensi dan kajian peneliti sosial bagi Departemen

Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Universitas

Sumatera Utara.

1.6. Kerangka Teori

1.6.1. Filsafat Politik

Konsepsi-konsepsi tentang kehidupan dan dunia yang kita sebut “filosofis”

dihasilkan oleh dua faktor;pertama, konsepsi-konsepsi religius dan etis warisan;

kedua, semacam penelitian yang bisa disebut “ilmiah”.19 Kedua faktor ini

mempengaruhi sistem-sistem yang dibuat oleh para filsuf secara perseorangan

dalam proporsi yang berbeda-beda, tetapi kedua faktor inilah yang sampai batas-

batas tertentu mencirikan filsafat.

___________________________________ 19Bertrand Russell.Sejarah Filsafat Barat: ‘Kaitannya dengan kondisi sosio-politik zaman kuno hingga sekarang’.(Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2002). hal. xvii

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

24

Filsafat, adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan

sains. Sebagaimana teologi, filafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai

masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,

tidak bisa dipastikan; namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal

manusia daripada otoritas tradisi amupun otoritas wahyu. Semua pengetahuan

definitive termasuk ke dalam sains; semua dogma, yang melampaui pengetahuan

defiinitif termasuk ke dalam teologi. Tetapi, diantara sains dan teologi terdapat

sebuah wilayah yang tidak dimiliki oleh seorang manusia pun, yang tidak

terlindungi dari serangan di kedua sisinya;wilayah tak bertuan ini adalah filsafat.20

Sejak munculnya pemikiran yang membedakan watak alam sosial, dengan

alam fisik, lebih 2500 tahun yang lalu, teori politik telah menarik pemikir-pemikir

dari segala zaman. Tidak ada bidang yang tak tersentuh oleh gairah pemikiran

politik. Di antara kalangan yang berupaya merenungkan watak fenomena politik

adalah para teolog semisal Santo Agustinus, Thomas Aquinas dan Clavin; para

filsuf seperti Plato, Aristoteles, Kant, Hegel. Minat dan perhatian yang mendalam

ini tidak terlalu mengejutkan karena manusia adalah Zoon Politicon (manusia

politik). Manusia selalu bertanya tentang dirinya, lingkungannya, peranannya

dalam alam, dan maksud serta tujuan eksistensinya. Seolah-olah mereka diarahkan

oleh dorongan dalam diri mereka untuk mencari jawaban akan masalah-masalah

dasar ini. Dan dari pencarian akan kebenaran yang tidak pernah berakhir, dalam

proses ini yang menempati kedudukan penting adalah pemikiran spekulatif-

_________________________ 20 Ibid.,

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

25

tentang manusia sebagai pelaku politik, anggota masyarakat sipil.21

Sejarah filsafat politik adalah studi tentang ide-ide dan institusi-institusi

yang berkembang sepanjang waktu. Ia berusaha menjelaskan pemahaman

mengenai cara bagaimana manusia di sepanjang zaman membentuk dan

mengimplementasikan aspirasi politik dan sosial mereka. Namun filsafat poltiik

juga merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar analisis mengenai teori-teori

politik masa lalu. Ia berusaha menemukan prinsip-prinsip universal yang

mendasari fenomena politik dalam semua situasi historisnya. Filsafat politik, atau

pelacakan perilaku dua fenomena politik dalam suatu kerangka etik, merupakan,

bagian integral dari studi politik.

Filsafat politik melahirkan istilah ‘teori politik’, yang berarti seperangkat

hipotesa mengenai proses atau intuisi pemerintah, atau juga bisa merujuk pada

prinsip-prinsip dan norma-norma moral yang mengontrol perilaku politik. Teori

politik dapat digunakan mengenai fungsi-fungsi pemerintahan, memberi kepada

pembuat kebijakan yang membantu mereka dalam menangani problem-problem

sosial-politik tertentu, atau juga bisa berupaya untuk memberikan seperangkat

norma-norma untuk memutuskan apa yang secara etis baik dalam kehidupan

politik.

______________________________________________ 21 Henry J. Schamndt. Filsafat Politik:‘Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern’. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2002). hal. 3-4

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

26

Digunakan dalam makna kausal, teori politik merujuk seperangkat konsep

mengenai fakta-fakta politik dan hubungan-hubungan diantara keduanya.

Tujuannya adalah untuk membuat tatanan dan makna pada suatu pengumpulan

data; mengikuti tugasnya dengan membangun hipotesis tertentu mengenai proses-

proses pemerintahan dari investigasi politik (dengan observasi dan pengalaman)

ke dalam fenomena-fenomena politik.22Kajian teori politik bukanlah kajian

epistimologi, atau watak, batas-batas dan validitas pengetahuan. Bagaimanapun,

karena problem pengetahuan merupakan dasar bagi seluruh filsafat, politik dan

lainnya, dan karena ia muncul kembali secara konstan dalam karya-karya para

teorisasi politik, para pengkaji harusnya sadar akan kehadiran dan signifikansinya.

Hal lain yang berkaitan dengan ini adalah teori, yang disebut dengan

“rasionalisme”, yang beranggapan bahwa merupakan hal yang mungkin untuk

menegakkan kebenaran dengan wawasan akal semata yang bebas dari pengalaman

indera apa pun. Di bawah teori ini, jawaban-jawaban kategoris dapat diberikan

kepada semua problem pemerintah melalui penalaran abstrak tanpa perlu merujuk

pada pengalaman atau konteks historus yang problem itu muncul diluarnya. Jenis

pemikiran ini diilustrasikan Descartes dan para pengikutnya.

___________________________ 22 Ibid., hal. 5

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

27

Teori pengetahuan lain berada di antara kedua bentuk rasionalisme dan

empirime. Dikemukakan oleh Aristoteles dan dikembangkan oleh pemikir-

pemikir belakangan, teori ini mengkritik doktrin bahwa penalaran langsung yang

terpisah dari pengalaman keseluruhan dapat menetapkan kebenaran mengenai

realitas.23Dengan cara yang sama teori ini berpandangan bahwa pengetahuan yang

valid harus dibatasi dengen pengetahuan inderawi. Ia beranggapan bahwa realitas

politik yang sangat bermakna eksistensinya tidak bergantung pada pengetahuan

kita mengenal hal tersebut, namun adalah menemukan tujuan-tujuan moral dalam

realitas sendiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang

seharusnya ada dalam persoalan politik.

1.6.2. Pemikiran Politik Barat serta Kontribusi Terhadap Dunia

Barat

Sejarah peradaban Pemikiran Politik Barat merupakan suatu peristiwa

yang luar biasa. Filsafat, ilmu pengetahuan hingga kebudayaan yang berkembang

di Barat pada dasarnya berasal dari suatu proses “pergumulan” peristiwa dari

interaksi peradaban-peradaban besar, tak terkecuali Hobbes dan Rousseau yang

merupakan dua diantara filsuf-filsuf barat lainnya. Peradaban-peradaban besar itu

sendiri teridiri atas: Peradaban Yunani-Romawi, Yahudi-Kristiani, dan Islam.24

_______________________________________________ 23 Ibid., hal. 24. 24Roger Gaudy, Janji-janji Islam (terj.), H.M. Rasyidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984) hal. 11.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

28

Setelah runtuhnya tiga peradaban besar itu, memberikan pupuk penyubur

untuk tumbuhnya suatu peradaban baru bagi bangsa-bangsa di Barat. Namun,

sebelum dari pada itu bangsa-bangsa di Barat terlebih dahulu melewati masa The

Dark Ages25(masa kegelapan) yang panjang, dan kemudian mereka belajar dari

kemajuan serta keunggulan dari peradaban sebelumnya.26Seiring dengan pasang

surut sejarah, kemajuan serta peradaban bergulir kepada peradaban yang lain,

bagai roda penggerak perubahan sekaligus penghancuran yang bermula dari

puncak bangunan sejarah kelompok masyarakat kepada peredupan, penghancuran,

bahkan hilangnya sebuah pelaku peradaban kecuali puing-puing kebudayaan. Ini

semua bukti dari adanya pasang surut sejarah kebudayaan peradaban umat

manusia.

Pemikiran politik Barat menjadi bagian di dalamnya yang kini meluas

serta mempengaruhi keberlangsungan peradaban dan pemikiran politik modern

hingga saat ini, adalah bentukan yang tidak datang dan terjadi dengan sendirinya,

melainkan suatu proses panjang orang-orang di daratan Eropa. Melalui kelompok

kecil telah membuka, menyadarkan serta membangkitkan bangsa-bangsa Eropa

untuk mau belajar dari kemajuan peradaban terdahulu. Artinya bagaimana warisan

intelektual ketiga peradaban besar itu terhadap pembentukan tradisi keilmuan dan

perkembangan interaksi serta pengaruh kemudian ke belahan dunia lainnya.Yang

menjadi inti tradisi Barat adalah konsepsi manusia sebagai makhluk rasional yang

memiliki tujuan tertinggi dan kehendak menentukan dirinya.

_ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ __ -___ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____

25Abad dimana bangsa-bangsa di Eropa dipenuhi oleh perang antaragama, abad anti intelektualisme serta

masih kuatnya akan tahayul dan irasionalisme. Liat Firdaus Syam, Pemikiran...Op,.cit.,hal. 9. 26Firdaus Syam, Pemikiran... Op.Cit., hal. 11

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

29

a. Peradaban Yunani-Romawi

Peradaban Yunani-Romawi merupakan peradaban yang sangat

berpengaruh serta bermanfaat. Bagaimana tidak hampir dalam semua aspek

peradaban, berupa filsafat, seni, sains, etika, politik, kedokteran, matematika dan

lainnya. Agaknya Barat berutang budi pada peradaban ini. Dari segi pandang

hidup (way of life) yang berkembang di Barat sejak Renaissanshingga sekarang,

dapat dikatakan sama dan kelanjutan dari pandangan orang-orang Yunani seperti

pandangan rasionalisme, individualisme, liberalisme serta sekularisme.27Pada

awal perkembangan ilmu pengetahuan Yunani, filsafat tampil sebagai induk dari

segala ilmu pengetahuan (mater scienterium).

Sebagaimana halnya dengan pengetahuan, filsafat dimulai dan didorong

oleh rasa ingin tahu manusia. Rasa ingin tahu itu multidimensi, seperti tahu

tentang objek atau fenomena sehingga seseorang itu mengetahui apa saja yang

ingin diketahui.28Cara pandang yang pragmatis, empiris dan materialis itulah

mengakibatkan cara pandang kemajuan bangsa Eropa di kemudian waktu lebih

bertumpu pada filsafat Yunani.Pada dunia politik, filsuf Yunani seperti Plato dan

Aristoteles mempengaruhi pemikiran dan filsafat Barat. Sebagai

peristiwanya,pada mula negara yang ada pada saat ini belum benar-benar dapat

disebut negara.

_____________________________________________________

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

30

27Ibid., hal. 3 28Matias Siagian, Etika...Op.,cit. hal. 1-2. Terdapat proses panjang yang dilalui manusia hingga sampai pada masa

negara-negara modern muncul. Proses tersebut dimulai pada masa Yunani Kuno

yang bentuk negaranya masih berbentuk polis atau city-states (negara kota).29

Hingga muncul ide pemerintahan demokratis pertama kali dibentuk dan

dipraktekkan, bahwa nilai-nilai kebebasan manusia, keadilan, dan nasib individu

diakui dan bahwa benih peradaban Barat ditanamkan dan dipelihara.

SementaraKontribusi peradaban Romawi terhadap pemikiran politik Barat

terkhusus kepada bidang pemikiran sistem hukum dan lembaga politik.30Utama

pada bidang hukum di berbagai negara Eropa Barat seperti Perancis, Italia, Swiss,

Jerman, Belanda, Amerika Selatan, bahkan juga terhadap negara Commonwelth,

mempratikkan hukum Romawi. Ada tiga hukum yang mempengaruhi pemikiran

hukum di Barat, yakni Ius Civile, Ius Gentium, Ius Naturale.31

___________________________________________________ 29Miriam Budiardjo. Dasar-dasar Ilmu Politik. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2008). hal. 5 30Firdaus Syam. Pemikiran...Op.,Cit., hal. 4 31Ius Civile merupakan hukum sipil yang secara khusus diberlakukan untuk kalangan sipil dan warga negara

Romawi, bukan warga negara lain. Ius Gentium, merupakan hukum yang diberlakukan kepada semua orang,

terlepas apa pun kewarganegaraannya, tidak memandang nasionalitas seseorang. Ius Naturale, suatu prinsip

filsafat hukum yang menganggap keadilan dan kebenaran selamanya sesuai dengan tuntutan rasional dan

hakikat alam. Oleh sebab itu, semua orang memiliki hak-hak dan kedudukan yang sama di mata hukum

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

31

pemerintah (negara). Tidak berhak mengintervensi hak-hak hukum itu. (Lihat Firdaus Syam.

Pemikiran...op.cit,. hal. 5)

Dari segi pemikiran politik Romawi, memberikan pemahaman kepada

Barat tentang teori imeprium. Sebuah teori tentang kekuasaan dan otoritas negara

di mana kedaulatan dan kekuasaan negara dianggap sebagai bentuk pendelegasian

kedaulatan rakyat kepada penguasa negara. Dengan demikian, teori ini pada

hakikatnya kedaulatan sepenuhnya milik rakyat, penguasa politik hanyalah

lembaga yang melaksanakan bukan menguasai serta mendominasi dan

menggunakan kedaulatan untuk kebaikan seluruh rakyat.32Rakyat juga memiliki

hak-hak politik yang sama (equal rights) dan merupakan esensi tertinggi

kedaulatan negara.

Dari pemikiran ini, Romawi mengembangkan gagasan kontrak pemerintah

(governmental contract), kemudian dijadikan model teoritis bagi para pemikir

politk Barat seperti John Locke, Rousseau, Hobbes dan lainnya. Teori imperium

lalu digunakan juga sebagai kekuasaan dan keagaaman di gereja Katolik. Domain

ini yang mempengaruhi di dalam paham Kristiani dalam membangun peradaban

pemikiran, kekuasaan dan sistem Politik Barat sepanjang 600 tahun lebih. Yang

berupa ‘Kerajaan Tuhan” yang berkuasa atas bangsa Eropa telah menjelma dalam

bentuk kekuasaan “Pendeta dan Gereja” demikian mutlak tampilnya tokoh seperti

St. Agustinus, Thomas Aquinas yang telah menjelaskan bagaimana paham gereja

yang telah mengadopsi kebudayaan Romawi.33

_____________________________________________

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

32

32Ibid., hal. 5 33Ibid., hal. 5-6.

b. Peradaban Yahudi-Kristen

Orang-orang Yahudi itu sebagai The Historic People, yakni orang-orang

yang melahirkan peristiwa sejarah, menjadi subjek dan bukan objek peristiwa itu

melalui gagasan cerdas yang mereka kemukakan.34Dalam perspektif sejarah

kelahiran para Rasul dari agama besar di dunia, sebagian besar dari mereka

terlahir dan keturunan dari orang-orang Yahudi (Bani Israil).

Bukan hal yang mudah untuk menjejaki kapan peran penting itu dimulai,

ada yang menduga peran itu dimulai ketika orang-orang Yahudi berdiaspora ke

berbagai penjuru Eropa terutama kawasan Italia, sekitar Mediterania dan wilayah

bekas jajahan imperium Romawi dan Islam. Peradaban Renaissance yang lahir di

Eropa pada abad XIV-XVI tidak terlepas dari peranan orang-orang Yahudi.

Mereka yang bermukin di Florence, Italia, selama berabad-abad telah berhasil

membangun kota-kota baru serta melakukan aktivitas perekonomian, pendidikan.

Di sini terjadi perkembangan intelektual serta ekspansi kapitalisme di kawasan

Italia, lambat laun menciptakan kondisi kondusif untuk lahirnya gerakan

Renainssans di Eropa.

_________________________________________________ 34Lihat Max Dimon, The Indesstructible Jews. The New American Library, 1971. Karya ini merupakan kajian

yang menjawab rahasia kekuatan bangsa Yahudi sepanjang sejarahnya dimana mereka mampu tetap bertahan,

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

33

sekaligus yang membedakannya dengan bangsa lain yang pernah jaya namun kemudian peradabannya punah

seperti Mesir Kuno, Mesopotam

Pada abad XIX dan XX, minoritas Yahudi Eropa telah melahirkan tokoh-

tokoh besar di berbagai bidang pengetahuan dan filsafat, seperti Hegel, Marx,

Freud, Nitzsche, Charles Darwin, Herbert Spencer dan lainnya. Meskipun juga

banyak pemikir lainnya yang non-Yahudi seperti Hobbes, Machiavelli, John

Locke dan lainnya, akan tetapi cara mereka ada kesamaan, penentangan terhadap

konsep agama dan mengembangkan gagasan securism (pemisah) agama dalam

persoalan kehidupan dunia (politik).35Dapat diliat melalui Baruch Spinoza yang

meletakkan dasar pemikiran mengenai pembentukan masyarakat baru dan bebas,

tetapi terikat selaras dengan hakikat ketuhanan. Ia juga perintis lahirnya agama

sekuler bagi manusia modern dan mengajarkan bahwa akal dan intuisi dapat

mengarahkan manusia pada kesatuan dirinya dengan sumber segala sesuatu yang

disebut Intellectual Love of God. 36

Lalu, dalam peradaban Kristen yang paling diingat ketika Barat tengah

dirundung masa atau abad kegelapan (The Dark Ages). Abad di mana banga-

bangsa di Eropa dipenuhi dengan perang antaragama, abad anti intelektualisme

serta masih kuatnya akan tahayul dan irasionalisme. Akan tetapi, abad ini juga

telah merintis jalan bagi terbentuknya suatu peradaban, yakni saat dimulai

dibangun universitas, gereja-gereja katedral Gothic dan lahirnya negara-negara

bangsa (nation state).

____________________________________________

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

34

35Firdaus Syam. Pemikiran....Op,.cit,. hal. 7 36Ibid., hal. 7-8.

Peristiwa historis penting ini tidak dapat dipisahkan dari peran pemuka

agama Kristiani. Organisasi gereja merupakan elemen vital abad pertengahan,

karena telah berhasil memperkembangkan struktur masyarakat Eropa. Oleh karena

itu, masyarakat Barat diidentikkan sebagai masyarakat Kristiani selama berabad-

abad.Gereja pada masa itu telah mengambil alih peran serta fungsi penting dari

imperium serta mengendalikan berbagai kekacauan sosial yang diakibatkan

kehancuran imperium Romawi. Peran gereja menghindari Eropa dari kehancuran

yang lebih dalam sebagai suatu peradaban masyarakat di daratan Eropa. Lembaga-

lembaga gereja telah membantu memperadabkan suku-suku Barbar, mengenalkan

cita-cita luhur, mentransformasikan kekayaan warisan kuno Yunani-Romawi serta

Islam ke jantung peradaban Barat. Sumbangan penting lainnya, mempelopori

adanya ‘kebangkitan nalar’ Eropa.

Konsep nalar yang rasional itu, sebenarnya mulai nyata dan menonjol

diterima lembaga gereja ketika lahirnya Protestanisme dan Calvinisme. Peran itu

dilakukan oleh Thomas Aquinas sebagai suatu aliran filsafat Skolastisisme. Aliran

Skolastik ini memiliki karakteristik, yakni rasionalitas akan tetapi tidak empiris.

Dengan kata lain, aliran ini dibangun atas dasar logika (logic), bukan sains

(science) atau pengalaman (experience). Lalu skolaisme ini mementingkan

pendekatan etika, sebab tujuan manusia dunia adalah bagaimana manusia dapat

hidup lebih baik, di dunia maupun kelak sesudah mati.37

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

35

______________________________ 37Ibid., hal. 10.

Puncak sumbangan agama Kristiani kepada Barat adalah peranan agama

dalam melahirkan gerakan reformasi Protestan. Tokoh-tokohnya antara lain

Martin Luther, Zwingli, Calvin. Reformasi ini kemudian menjadi salah satu

tonggak penting sejarah pemikiran dan peradaban Barat. Reformasi Protestan

merupakan produk interpretasi terhadap doktrin Katolik Ortodoks dan reaksi

terhadap berbagai penyimpangan kekuasaan gereja.

Gerakan intelektual keagamaan ini dimulai ketika gereja menjual surat-

surat pengampunan dosa yang kemudian diprotes oleh Luther. Dasar pemikiran

reformasi Protestan adalah ajaran tentang etika kerja, atau etos Kapitalisme yang

dirumuskan oleh Johanes Calvin. Calvinisme dicetuskan yang berisi ajaran bahwa

kerja merupakan panggilan Tuhan (Calling of God), serta pula pentingnya

menghargai waktu, rasional dalam berpikir dan bertindak, berorientasi ke masa

depan, hemat dalam kegiatan ekonomi sehari-hari merupakan etika yang

sepenuhnya sesuai dengan runtutan doktrin Kristiani.38Sehingga Webber dalam

hal ini melihat adanya pertautan khusus antara etika Kristiani dengan semangat

atau etos Kapitalisme. Dengan demikian, etika protestan telah dijadikan dasar

doktrin bagi perkembangan kapitalisme serta berkembangnya paham rasionalisme

di Eropa.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

36

____________________________________ 38Ibid., hal. 10-11

c. Kontribusi Peradaban Islam

Peradaban Islam mempengaruhi dunia Barat di Eropa merupakan fase

ketiga setelah dua peradaban besar sebelumnya. Peradaban Islam yang pernah

mencapai puncak kegemilangan selama seribu tahun sejak dimulai misi kenabian.

Harus diakui, memang terjadi persentuhan dari warisan yang ditinggalkan

peradaban Yunani-Romawi.Cita dalam pemikir politik kalangan Muslim dari

pengaruh cita pikiran zaman Yunani Kuno itu tidak sedikit, ahli-ahli seperti Ibnu

Sina (980-1037) dengankonsep Negara Sosialis berdasarkan kekeluargaan, Al

Farabi (870-950) yang banyak membicarakan manusia, Al Ghazali (1058-1111)

tentang Negara Moral sertaIbnu Khaldun (1332-1406) dengan metodologi ilmu

berupa kajian teoritis empiris di bidang ilmu-ilmu sosial.39

Sebenarnya bagi kalangan pemikir Islam masa lalu dengan sifat ajarannya,

Islam yang terbuka untuk menyerap segala sesuatu yang positif telah menjadikan

umat Islam tidak ‘alergis’ terhadap peradaban yang datang dari mana pun seperti

peradaban Mesopotamis, Bizantium, Persia, Hindu dan Cina. Sebagaimana

dikemukakan para pemikir Islam, bahwa Islam itu agama yang inklusif, bersikap

terbuka dan toleran guna memperkaya khazanah peradaban itu sendiri.Dengan

karakteristik seperti itu, menyebabkan kehadiran Islam tidak diiringi dengan

penghancuran peradaban lokal negeri yang dibebaskan serta menerima secara

kreatif warisan Yunani-Romawi, juga warisan peradaban negeri-negeri

taklukkanlainnya, karena watak mereka yang kosmopolis dan universalis.40

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

37

________________________________________________________ 39Zainal Abidin Ahmad, Teori Politik Islam. (Jakarta: Bulan Bintang, 1977) hal. 10.

40Firdaus Syam. Pemikiran...Op.,cit., hal. 13. Kontribusi peradaban Islam di Barat tidak bisa dikemsampingkan, bila kita

melihat karya-karya salah satu dari mereka yaitu Ibnu Rusyd (1126-1198) yang

rasionalis pengikut aliran Mu’tazilah yang gagasannya sangat kuat dipengaruhi

Aristoteles. Melalui Ibnu Rusyd dunia Barat mulai menganut kebebasan berpikir

dan menyerap kekayaan intelektual Yunani kuno.Ajaran Ibnu Rusyd mengenai

kekekalan benda (eternity of matter) dan kefanaan jiwa (immortality of the soul)

atau Panteisme (Pantheisme) telah melahirkan banyak pemikir bebas dan sangat

berpengaruh kepada kalangan pemikir Eropa seperti Albertus Magnus dan

Thomas Aquinas.41Dari keempat peradaban tersebut merupakan adanya

persentuhan atau persinggungan, ada perbedaan, yang sangat-sangat berpengaruh

dalam kontruksi dan tonggak sejarah pemikiran Politik Barat.

1.6.3. Teori Perbandingan Ilmu Politik

Perbandingan ilmu politik sudah setua ilmu politik itu sendiri. Selama

berabad-abad telah banyak perbandingan sistem politik yang dilakukan oleh para

teorisasi dunia, termasuk membandingkan antara negara dengan negara,

monarki/oligarki dengan demokrasi, konstitusional dengan tirani dan

sebagainya.42Secara sederhana definisi perbandingan adalah suatu kegiatan untuk

mengadakan identifikasi persamaan/perbedaan antara dua gejala atau

lebih.43Namun, dalam studi perbandingan ilmu politik, acap kali banyak istilah

yang terlanjur digunakan secara longgar dan diartikan secara berbeda-beda.

____________________________________________________

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

38

41Ibid., hal. 6 42M. Masoed. Perbandingan Sistem Politik. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press). hal. 21. 43S. Soekanto, Perbandingan Ilmu Hukum. (Bandung: Sinar Grafika, 1979). hal. 10.

Contohnya istilah “perbandingan pemerintahan”, yang biasanya mengacu

ke studi tentang berbagai negara bangsa di Eropa, dan fokus studi ini adalah

tentang lembaga-lembaga beserta segenap fungsinya di negara-negara itu,

denganpenekanan pada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta berbagai

organisasi lain yang terkait seperti partai-partai politik dan kelompok-kelompok

penekan (pressure group).Sedangkan studi perbandingan politik (comparative

politics) mempelajari kegiatan-kegiatan politik dalam cakupan lebih luas,

termasuk mengenai pemerintahan dan berbagai lembaganya dan juga aneka

organisasi yang tidak secara langsung berhubungan dengan pemerintahan (antara

lain adalah suku-suku bangsa, masyarakat, asosiasi-asosiasi, dan berbagai

perserikatan).44

Ilmu politik dan ilmu perbandingan politik berkaitan dalam hal teori dan

metode. Teori (theory) adalah serangkaian generalisasi yang tersusun seacara

sistematik, sedangkan metode (method) adalah suatu prosedur atau proses yang

menggunakan teknik-teknik dan perangkat-perangkat tertentu dalam mengkaji

suatu guna menelaah, menguji dan mengevaluasi teori. Sedangkan metodologi

(methodology) mencakup berbagai metode, prosedur, konsep-konsep kerja, aturan,

dan sebagainya, yang digunakan untuk menguji teori menjadi pedoman kajian,

serta kerangka arahan dalam mencari solusi atas berbagai persoalan di dunia

nyata.45

_______________________________________________

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

39

44Ronald H. Chilote. Teori Perbandingan Politik: “Penelusuran Paradigma”. (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada. 2003) hal. 4. 45Ibid., hal. 4.

Teori maupun metode dalam perbandingan ilmu politik banyak bersumber

dari pemikiran para filsuf politik, seperti Aristoteles, Plato, Machiavelli,

Montesquieu, Hegel, Marx dan Mill. Pemikir abad ke-20 juga ikut serta seperti

Wodrow Wilson, James Bryce, Carl Friedrich yang telah mengarah ke studi

formal tentang pemerintahan dan negara.

Garis-garis besar Studi Perbandingan Ilmu Politik sejak tahun 1953

cenderung teoritis umum dibidang ini terbagi kedalam empat kelompok teori

yakni:46

1. Teori-teori Sistem

2. Teori-teori Budaya

3. Teori-teori Pembangunan Politik

4. Teori-teori Kelas

Berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai pisau analisis di bab

selanjutnya, penulis mengambil subjek dari garis-garis besar studi perbandingan

ilmu politik yakni Teori-teori Budaya.

Teori-teori Budaya

Pendekatan budaya awalnya lahir lewat konseptualisasi dan studi-studi

budaya sendiri dari pembahasan tentang budaya sampai kajian budaya politik.

Lahirnya konsep budaya politik awalnya dalam pengertian antropologi. Tahun

1871, E. Taylor memperkenalkan konsep budaya kepada antropologi sebagai

“keutuhan kompleks yang menyertakan pengetahuan, keyakinan, seni,

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

40

moral,hukum, dan kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan lain dari sebuah

komunitas”.

_______________________________________________ 46 studypolitic.org (Diakses pada 03/03/2018 pkl. 12.00 WIB.

a. Budaya sebagai Sistem Adaptif

Suatu perkembangan yang berasal dari aliran yang meninjau kebudayaan

dari sudut pandangan evolusioner. Suatu jembatan antara kajian-kajian tentang

evolusi makhluk humanoid dan kajian tentang kehidupan sosial makhluk

manusia.47 Melihat Budaya sebagai Sistem Adaptif ini mampu merubah pola

tingkah laku yang terikat kepada kelompok-kelompok tertentu, yakin adat istiadat

(custom) atau cara kehidupan (way of life) manusia. Perubahan kultural pada

dasarnya adalah suatu proses adaptasi dan dalam artian adalah seleksi alam.

b. Budaya Sebagai Sistem Kognitif

Budaya dipandang sebagai sistem pengetahuan. Menurut Ward

Goodenough, kebudayaan suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang harus

diketahui atau dipercayai seseorang agar dia dapat diterima oleh anggota-anggota

masyarakat tersebut. Budaya sebagai sistem kognitif adalah bentuk hal-hal yang

ada dalam pikiran manusia (mind), model-model yang dipunyai manusia untuk

menerima, menghubungkan dan kemudian menafsirkan suatu perubahan kultural.

c. Budaya sebagai sistem Struktural

Levi Strauss memandangn budaya sebagai sistem Struktural yang dimiliki

bersama, dan merupakan ciptaan pikiran (creation of mind). Strauss berusaha

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

41

menemukan dalam penstrukturan bidang kultural dan prinsip-prinsip dari pikiran

yang menghasilkan budaya itu. Pikiran (mind) memaksakan tatanan yang terpola-

___________________________________________________________

47 Roger M. Keesing, “Theories of Culture” Annual Review of Anthropology (1974).pdf

secara kultural pada satu dunia yang terus-menerus berubah.48

Pendekatan kebudayaan dalam perbandingan ilmu politik marak selama

1960-an. Konsep budaya politik ini dikaitkan ke konsep negara atau budaya-

budaya nasional serta berkaitan dengan sistem. Hal ini karena budaya politik

terdiri dari serangkaian keyakinan, simbol-simbol, dan nilai-nilai yang

melatarbelakangi situasi dimana suatu peristiwa politik terjadi. Antropolog Franz

Boaz juga mengatakan bahwa “budaya merangkul seluruh perwujudan kebiasaan

suatu komunitas, reaksi-reaksi individual ketika dipengaruhi oleh kebiasaan-

kebiasaan kelompok di mana ia tinggal dan produk-produk kegiatan manusia yang

ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan tersebut”.49

Peristiwa-peristiwa ini seperti pada pembahasan si penulis, ketika Hobbes

dan Rousseau masing-masing mengalami suatu keadaan yang melatarbelakangi

suatu peristiwa politik terjadi.Sikap masyarakat suatu negara melatarbelakangi

peristiwa politik terjadi, karena budaya politik menunjuk pada orientasi dari

tingkah laku individu/masyarakat terhadap sistem politik.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

42

____________________________________________ 48 Ibid.,

49studypolitic.org/blog/2017/11/07teori-teori-budaya/ (Diakses pada 03/03/2018 pkl. 12.06 WIB)

1.6.4. Konsep Manusia

Seperti yang sudah ditulis dalam bagian pendahuluan,manusia secara

bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa Arabnya, yang berasal dari kata

Nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar Al-Uns yang berarti jinak.

Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa

dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru

disekitarnya. Manusia cara keberadaannya yang sekaligus membedakannya secara

nyata dengan mahluk yang lain.Seperti dalam kenyataan mahluk yang berjalan

diatas dua kaki, kemampuan berfikir dan berfikir tersebut yang menentukan

manusia hakikat manusia. Manusia juga memiliki karya yang dihasilkan sehingga

berbeda dengan mahluk yang lain. Manusia dalam memiliki karya dapat dilihat

dalam seting sejarah, seting psikologis, situasi emosiona l dan intelektual yang

melatarbelakangi karyanya. Dari karya yang dibuat manusia tersebut menjadikan

ia sebagai mahluk yang menciptakan sejarah.

Manusia juga dapat dilihat dari sisi dalam pendekatan teologis, dalam

pandangan ini melengkapi dari pandangan yang sesudahnya dengan melengkapi

sisi trasendensi dikarenakan pemahaman lebih bersifat fundamental. Pengetahuan

pencipta tentang ciptaannya jauh lebih lengkap dari pada pengetahuan ciptaan

tentang dirinya.50

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

43

_______________________________________________________

50Musa Asy’ari, Filsafat Islam. (Yogyakarta, LESFI. 1999).

Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah

berbagai macam perfektif, ada yang mengatakan masnusia adalah hewan rasional

(animal rasional) dan pendapat ini diyakini oleh para filosof. Sedangkan yang lain

menilai manusia sebagai animal simbolik adalah pernyatakan tersebut

dikarenakan manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan

manusia menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain menilai tentang

manusia adalah sebagai homo feber dimana manusia adalah hewan yang

melakukan pekerjaan dan dapat gila terhadap kerja.51Dalam ilmu pengetahuan,

disiplin ilmu tentang manusia juga bermacam-macam, mulai dari Teologi,

Biologi, Antropologi, Sosiologi dan Psikologi.52

Manusia menurut Plato adalah makhluk ganda. Manusia memiliki tubuh

yang “berubah”, yang tidak terpisahkan dengan dunia indera, dan tunduk pada

takdir yang sama seperti segala sesuatu yang lain di dunia ini. Semua yang

manusia didasarkan pada tubuh, dan karenanya tidak dapat dipercaya.Namun

manusia memiliki jiwa yang abadi, dan jiwa inilah dunianya akal, dan karena

tidak bersifat fisik, jiwa dapat menyelidiki dunia ide.53

_____________________________________________

51K. Bertens. Panorama Filsafat Modern. (Jakarta: Gramedia, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

44

52Arif Budiman, dkk.Mencari Konsep Manusia Indonesia, Sebuah Bunga Rampai. (Jakarta: Erlangga. 1986). 53Jostelin Gaarder. Dunia Sophie. (Bandung: Mizan, 1966). hal. 108.

Menurut Plato, martabat manusia sebagai pribadi tidak terbatas pada

mulainya jiwa bersatu dengan raga. Jiwa telah berada lebih dulu sebelum jatuh ke

dunia dan disatukan dengan badan. Maka bagi Plato, yang disebut manusia atau

pribadi adalah jiwa sendiri. Sedangkan badan oleh Plato dianggap seabagi alat

yang berguna sewaktu masih hidup di dunia ini.Tetapi badan itu, di samping

berguna, sekaligus juga memberati usaha jiwa untuk mencapai kesempurnaan,

yaitu kembali kepada dunia ide. Jiwa menurut Plato sudah berada sebelum bersatu

dengan badan. Persatuan jiwa dengan badan merupakan hukuman karena

kegagalan jiwa untuk memusatkan perhatiannya kepada dunia ide. Jadi manusia

mempunyai “pra ekstensi”, yaitu sudah berada sebelum dipersatukan dengan

badan dan jatuh ke dunia ini.54

Hakikat serta Watak Rasional Manusia

Terdapat banyak pandangan-pandangan berbeda tentang hakikat manusia.

Dua diantaranya adalah pandangan kaum spritualis dan pandangan kaum

materialis. Menurut kaum spiritualis, manusia adalah realitas yang tersusun atas

tubuh dan jiwa (ruh). Ruh atau jiwa bersifat abadi dan tak akan binasa karena

kematian. Menurut kaum materialis, manusia hanya tersusun atas tubuh semesta,

yang akan rusak karena kematian dan berarti terputusnya kepribadiannya.55

____________________________________________

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

45

54Hardono, Hadi. Jati Diri Manusia Berdasarkan Filsafat Organisme. (Yogyakarta: Kanisius. 1996). hal. 32.

55 Murtadha Muthahhari. Manusia Sempurna. (Yogyakarta: Prisma Media, 2004). hal. 25-26.

Meskipun ada perbedaan yang sangat besar, ada sesuatu yang disepakati

oleh kedua paham tersebut, yaitu kenyataan bahwa ada elemen-elemen non-

material tertentu yang disebut dengan akal, yang memberi manusia nilai dan

kepribadiannya, yang mampu membedakan baik dan buruk.56Manusia adalah

makhluk yang sadar, sadar dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang

menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang

tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realitas

dan peristiwa.57Manusia adalah makhluk yang idealis, ia tidak pernah puas dengan

apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang seharusnya.

Manusia adalah makhluk kratif, memiliki suatu daya yang kuat dan gemilang

yang dapat mendorong dia keatas, yaitu cinta (eros).

Eros inilah yang menurut Plato adalah daya kreatif dalam diri manusia,

pencetus kehidupan, inspirator kehidupan. Eros memenuhi kita dengan semangat

kebersamaan, membebaskan kita dari kesendirian. Eros itu luwes, murah hati,

dikagumi oleh para cerdik dan pandai, dan disayangi para dewa.58Dan yang

terakhir, seperti yang sedikit diuraikan diatas, manusia adalah mahkluk moral

yang terdiri dari nilai. Nilai yang terdiri dari ikatan ada antara manusia dan setiap

gejala, perilaku, perbuatan. Dan hal serta aspek-aspek inilah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya.

_________________________________________________ 56Ibid., 57umamsmile.blogspot.co.id/2012/09/hakikat-manusia.html?m=1(Diakses 30/1/2018 pkl. 17.13 wib)

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

46

58K. Bertens. Filsuf-filsuf Besar Tentang Manusia. (Jakarta: Gramedia, 1988) hal. 33. Terjemahan dari buku

karya Dr. PA. Van der Weij, Grote Filosofen Over De Mens. (Utrech: Erven J. Bijleveld. 1972).

Sejarah pemikiran politik benar-benar menggambarkan hubungan yang

dekat antara watak manusia dan filsafat politik. Ini hal biasa, namun yan tidak

kalah pentingnya untuk dicatat adalah bahwa setiap tatatnan sosial dan politik

pasti didasarkan atas suatu filsafat yang mencakup asumsi-asumsi dan keyakinan-

keyakinan dasar dasar mengenai manusia. Jika kita mengetahui mengetahui apa

itu manusia, kita bisa menentukan bagaimana dia harus bertindak dan tujuan apa

yang seharusnya ia kejar. Dan dengan dimiliki pengetahuan ini, kita bisa

menentukan peran yang harus dimainkan negara dan tujuan apa yang seharusnya

dicari. Filsafat politik, karenanya harus bermula dengan manusia. Struktur teoritis

yang didesain pemikir mana pun, pada akhirnya ditentukan oleh konsepnya

tentang konsepsi dan watak manusia. 59

1.6.5. Teori Psikonalisis Freud

Konsep manusia dan hakikat manusia menjadi satu konsentrasi yang

dikhususnya bagi pembelajaran Freud, yaitu Psikonalisis.Teori psikoanalisis ini

merujuk pada istilah yang dipopulerkan oleh Freud. Secara garis besar, teori ini

menyatakan bahwa “ketidaksadaran” pada individu memiliki peran yang utama

dalam diri seseorang. Dengan landasan teori ini, Freud melakukan pengobatan

mereka yang menderita gangguan psikis.Karena latar belakang Freud adalah

seorang dokter, pada usia 17 tahun, Freud masuk Universitas Vienna untuk studi

ilmu kedokteran.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

47

______________________________________________ 59Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.,cit. hal. 11

Awalnya, minat studi Freud dalam ilmu kedokteran adalah zoology atau

ilmu tentang binatang, sebelum akhirnya pindah pada objek manusia.60Teori

Psikoanalisis Freud telah menjadi teori yang paling banyak digunakan dan

dikembangkan hingga saat ini. Konsep teori ini digunakan untuk meneliti

kepribadian seseorang terhadap proses psikis yang tidak terjangkau oleh hal yang

bersifat ilmiah.Dengan metode psikoanalisis, Freud bermaksud mengembalikan

struktur kepribadian pasien dengan cara memunculkan kesadaran yang tidak ia

sadari sebelumnya. Tingkah laku seseorang dipahami melalui pengkajian terhadap

keadaan kesadaran dan ketidaksadaran.

Freud menganalogikan persepsi jiwa manusia dengan gunung es untuk

menunjukkan skema gambaran jiwa seseorang. Bagian puncak dinamakan

kesadaran (conciousnes), Bagian tengah dinamakan pra-kesadaran (sub

conciousnes) dan bagian dasar yang tertutup air adalah ketidaksadaran

(unconciousnes). Dialam bawah sadar atau ketidaksadaran merupakan hal yang

paling menentukan kehidupan manusia. Dimana penyebab dari penyimpangan

perilaku ini berasal dari faktor alam bawah sadar ini.61Hal yang seperti inilah yang

dianalisa oleh Freud untuk mengungkapkepribadian seseorang dan menjadikan

analisa ini sebagai metode penyembuhan. kepribadian seseorang dan menjadikan

analisa ini sebagai metode penyembuhan.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

48

________________________________________________ 60https://dosenpsikologi.com/teori-psikoanalisis-klasik. Diakses pada 17/04/18. pkl. 13.01 WIB. 61Matias Siagian, Etika...Op.,cit., hal. 140

Lebih jauh, manusia dalam konteks ini adalah tersusun dalam sebuah

mekanisme yang didorong oleh sejumlah energi seksual tetap yang disebut dengan

libido. Libido akan menyebabkan ketegangan yang menyakitkan yang

“energinya” hanya bisa dikurangi atau ditekan lewat pelepasan fisik. Upaya

pelepasan inilah yang oleh Freud dijelaskan lewat konsep pleasure principle

(prinsip kesenangan).Konsep ini dikontraskan dengan yang dia sebut sebagai

reality principle (prinsip realitas),yang menunjukkan apa yang dicari manusial

dan segala yang akan mereka hindari, dalam kehidupan nyata mereka di dunia

agar mereka bisa bertahan hidup.62Prinsip realitas akan selalu bertabrakan dengan

prinsip kesenangan, dan keseimbangan yang terjadi akibat benturan keduanya

merupakan prasyarat bagi kesehatan mental manusia.

Freud melihat perkembangan manusia sebagian sebuah evolusi, dalam

bentuk perkembangan individu. Perkembangan umat manusia, menurut Freud

sangat mirip dengan perkembangan individu dalam berbagai aspek. Manusia

primitif, misalnya, dalam perspektif Freud, adalah individu yang melakukan

sepenuhnya kepuasan sesuai dorongan insting yang dimilikinya, sementara

manusia juga selalu mempertahankan insting-insting yang menjadi bagian

seksualitas primitifnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

49

_________________________________________ 62Sigmund, Freud. Pengantar Umum Psikonalisis. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006) hal. 4

Lantas terjadinya peradaban justru mendorong manusia untuk menahan

pemuasan dan insting-insting secara langsung dan sepenuhnya. Insting yang tidak

terpenuhi inilah yang selanjutnya berubah menjadi energi mental dan psikis

nonseksual, yang selanjutnya bergulir kembali menjadi dasar pembentukan

peradaban manusia. 63

1.7. Metodologi Penelitian

1.7.1. Jenis Penelitian

Dalam menganalisi perbandingan pemikiran politik Thomas Hobbes

dengan J.J. Roussseau tentang konsep manusia yang merdeka,

penulismenggunakan penelitiaan kepustakaan (Library Research). Penelitian ini

bersifat kualitatif deskriptif dimana penulis akan berusaha untuk mendiskripsikan.

Pada umumnya penelitian kualitatif tidak mempergunakan angka atau nomor

dalam mengolah data yang diperlukan. Data kualitatif diungkapkan dalam bentuk

kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek. Data kualitatif

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai

kondisi, berbagai situasi ataupun variabel tertentu.64

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

50

___________________________________________ 63Ibid., Hal. 5

64Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group:

2013). hal. 67

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan

kepustakaan. Data yang digunakan merupakan data-data sekunder yaitu karya-

karya dari kedua tokoh yang akan diteliti dan juga karya-karya pemikir lain

mengenai Thomas Hobbes dan J.J. Rousseau atau topik bahasan yang diteliti.

Data sekunder ini bisa berupa data-data yang didapat dalam bentuk buku, majalah,

karya ilmiah, maupun dalam elektronik seperti data yang didapat dari situs

internet.

1.7.3. Teknik Analisa Data

Data-data yang dikumpulkan melalui tulisan-tulisan Thomas Hobbes dan

J.J. Rousseau ataupun tulisan-tulisan dari pemikir lain yang membahas mengenai

topic yang dipilih penulis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu

dengan analisis atas masalah yang ada sehingga selanjutnya akan diperoleh

gambaran jelas mengenai objek yang akan diteliti dan kemudian akan dilakukan

penarikan kesimpulan pada bahasan yang akan diteliti.

1.8. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

51

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II : THOMAS HOBBES DAN JEAN-JACQUESROUSSEAU

Bab ini menguraikan tentang segala sesuatu mengenai objek penelitian ini,

yaitu profil Hobbes dan Rousseau, latar belakang kehidupan serta karya-karya

mereka.

BAB III : KONSEP MANUSIA MENURUT PEMIKIRAN THOMAS

HOBBES DAN JEAN-JACQUES ROUSSEAU

Bab ini menguraikan inti dari objek penelitian, menganalisis pemikiran

Hobbes dan J.J. Rousseau tentang konsep manusia. Bagaimana perbandingan dari

pemikiran mereka dengan rentang waktu yang berbeda ini.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan oleh si

penulis, beserta saran dan kesimpulan-kesimpulan terkait dengan penelitian

tersebut yang berguna bagi penulis nantinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

52

BAB II

THOMAS HOBBES DAN JEAN-JACQUES ROUSSEAU

2.1. Empirisme Modern

Perkembangan filsafat rasionalisme tentu sangat berpengaruh dan pesat.

Para pengikut aliran rasionalisme sangat mengagungkan peranan rasio atau akal

sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Dengan demikian, mereka

menganggap segala hal yang berada di luar rasio, seperti hasil-hasil perasaan

misalnya, bukanlah merupakan sebuah kebenaran.65 Namun, pemikiran aliran

rasionalisme tersebut kemudian mendapat banyak tantangan dair pemikir-pemikir

selanjutnya, yakni para pemikir empiris. Aliran ini meyakini bahwa pengalaman

adalah yang menentukan munculnya ilmu pengetahuan.

Pada zaman sekarang ini, empirisme menjadi sikap dasar segala bentuk

penelitian ilmiah. Pengetahuan harus didasarkan pada observasi empiris.

Sebenarnya empiris macam ini sudah didapatkan dari pemikiran Francis Bacon

tentang metode induksinya, namun baru dalam filsafat Hobbes, Locke, Berkeley

dan Hume, pengalaman entah yang bersifat indrawi atau bathiniah menjadi pokok

refleksi utama. Empirisme mengembalikan pengetahuan pada pengalaman,

empirisme berusaha membebaskan diri dari bentuk-bentuk spekulasi spritiual

yang menandai metafisika tradisional.Dengan cara itu empirisme mencoba

memisahkan filsafat dengan teologi.

____________________________________________ 65panduan-belajar-mandiri.blogspot.com. (Diakses 06/06/18 pkl. 11.23 WIB).

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

53

Lama kelamaan menjadi jelas juga bahwa para filsuf aliran ini (dalam hal

ini Thomas Hobbes) memelopori kelahiran ilmu-ilmu kemanusiaan modern yang

didasarkan pada observasi empiris, misalnya psikologi.

2.2. Thomas Hobbes (1588-1679)

Thomas Hobbes, lahir di Malmesbury, Inggris tahun 1588. Ia sempat

mengecap pendidikan di Oxford University, tetapi kesempatan itu tidak

memberikan banyak manfaat. Ia sempat mempelajari pemikiran Aristoteles yang

di kemudian hari dikritiknya.66 Pada masa itu, Inggris sedang mengalami pada

keadaan perang saudara, terjadi ketakutan, kekhawatiran demikian merajalela.

Ketidakstabilan politik itu tentu telah mengilhami Hobbes untuk menulis dengan

menarasikan bagaimana pendiriannya terhadap kehidupan politik maupun

masyarakat pada saat suatu penaklukan Inggris atas Irlandia Utara dan Skotlandia

untuk menjadi bagian Inggris Raya (Great Britanain).67

Ia sebagai sosok filsuf yang tumbuh di bawah prahara politik masa itu.

Politik yang penuh anarkis di abad ke-17, adanya perang dan konfrontasi baik

karena agama, maupun perang sipil yang sedang berkecamuk di Inggris. Ia hidup

dalam suasana malapetaka perang saudara antara kubu Charles I dan kubu

parlemen yang akhirnya dimenangkan kubu parlemen. Charles I akhirnya

dihukum gantung, lalu berdirilah republik yang dipimpin oleh Oliver Cromwell. 68

_______________________________________________ 66Firdaus Syam, Pemikiran...Op.Cit., hal. 115 67Deliar Noer, Pemikiran...Op.Cit., hal. 103 68F. Budi Hardiman. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Dari Machiavelli sampai

Nietzsche). (Jakarta:Erlangga, 2011) hal.56.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

54

Pengalaman bahaya-bahaya perang itu memberinya kesan yang mendalam

dalam hidupnya bahwa anarki adalah sebuah bencana kemanusiaan yang tragis

dalam kehiudpan bermasyarakat adalah sebuah usaha yang sangat rapuh.Ia sendiri

melukiskan dirinya identik dengan ketakutan itu: ‘Fear an I, Hobbes said, were

born together’.69Pada masa itu ada tuntutan kuat untuk terjadinya perubahan di

segala bidang kehidupan. Perubahan besar dalam pandangan intelektual Eropa,

dalam masalah falsafah dan ilmu pengetahuan, mengharuskan perubahan hebat

yang sama dalam ajaran politik. Di sinilah signifikansi kehadiran Thomas Hobbes,

sebagaimana filsuf dan pemikir besar lainnya masa Renaisans.

Pada usia 22 tahun, ia telah melalang buana ke berbagai negara, antara lain

Perancis dan Italia. Disana Hobbes berkenalan dengan Rene Descartes dengan

alam pikirannya, Galileo Galilei, F. Bacon, dan lain-lain. Mereka telah

mempengaruhi Hobbes dalam memahami manusia dan perilakunya. Hampir

sepanjang hidupnya dia berusaha memecahkan masalah kodrat manusia yang

menurutnya rapuh untuk kehidupan sosial. Ketika kedudukan Raja Charles I

sudah mulai mengguncang, di tahun 1640. Ia melarikan diri ke Perancis karena

pamfletnya yang mempertahankan hak absolut raja.

_____________________________________________

69Cranston, Makers of Modern Thought, New York, American Heritages Publishing Co. Inco. 1972, hal. 193

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

55

Porak-porandanya kesatuan abad pertengahan mempengaruhi Inggris dan

daratan Eropa. Monarki Tudor diuntungkan oleh pecahnya mata rantai politik

eksternal dan spiritual ini, tetapi kekuatan yang sama yang memungkinkan

terbentuknya negara modern juga melahirkan semangat baru akan kemerdekaan

dan penentuan nasib sendiri di kalangan masyarakat.70Karena kekuasaan raja

semakin besar, para pedagang dan pemilik tanah mulai melihat adanya bahaya

yang terkandung dalam kekuasaan politik yang tidak terbatas dan tidak terkontrol

ini. Demikian pula halnya, persoalan monopoli keagamaan dalam negara mulai

menciptakan kesulitan pada masa itu ketika Bible sudah menjadi sumber

kebenaran, dan hak penafsiran diakui secara luas.

Pada zaman Stuarts, kekuatan-kekuatan ini menjadi nyata di Inggris.

Zaman berikutnya adalah zaman kekerasan di mana kesewang-wenangan para

penguasa berlangsung seiring dengan pergolakan yang diakibatkannya. Inggris

tidak menikmati kehidupan internal damai yang nyata pada saat James I naik ke

tampuk kekuasaan pada tahun 1903.Dan dalam lingkungan seperti inilah Hobbes

menulis karya politik terbesarnya, Leviathan.71

____________________________________________________ 70Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.,cit. hal. 305 71Ibid., hal. 305-306.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

56

Dari semua tokoh yang dikenalnya, tokoh pemikir yang mempengaruhinya

adalah Frans Bacon. Kedekatannya dengan ilmuwan dari Inggris itu bagi Hobbes

telah membuka pikirannya betapa pentingnya penggunaan suatu nalar serta

metode eksperimental dalam kehidupan sains. Selain itu juga terpengaruh dengan

gagasan Bacon mengenai pandangan politik otoritarianismenya. Namun karena

karya-karyanya, khsususnya Leviathan, Hobbes dianggap sebagai atheis yang

jahat. Ia dimusuhi oleh semua golongan agama pada zamannya: Kaum Kalvini,

Anglikan, maupun Katolik. Meskipun demikian, kehidupan pribadi Hobbes

menyangkal semua itu, ia adalah seorang berbudi bahasa, toleran dan

mengabdikan seluruh hidupnya demi kemajuan ilmu pengetahuan.

2.2.1. Pemikiran

Hobbes adalah seorang perintis kemandirian filsafat. Karena itu, dialah

yang mencoba membedakan ruang lingkup filsafat dengan teologi. Menurutnya,

filsafatnya tidak berkaitan dengan ajaran-ajaran teologis, yang menjadi objek-

objek lahiriah yang bergerak beserta ciri-cirinya atau dengan kata lain, objek-

objek yang dapat dialami dengan tubuh kita. Kalau ada suatu substansi yang tak

berubah-ubah, yaitu Allah, dan juga substansi yang tak bisa diraba (malaikat, roh,

dan lain-lain), substansi-substansi macam itu harus disingkirkan dri refleksi

biologis. 72

________________________________________ 72 F. Budi Hardiman. Pemikir...Op.,Cit..hal.56.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

57

Dalam buku Budi Hardiman disebut bahwaHobbes hanya mengesahkan

empat bidang filsafat, yaitu:

a. Geometri

Yaitu refleksi atas benda-benda dalam ruang. Hobbes berpendapat segala

sesuatu di dunia ini, termasuk juga manusia, terdiri atas bagian-bagian yang

bergerak menurut hukum mekanisme yang telah pasti. Apa yang akan terjadi

dapat diperhitungkan lebih dahulu secara pasti. Secara prinsip, apa pun di dunia

ini, termasuk masalah manusia, masyarakat dan negara akan dapat dipahami

sesempurna mungkin oleh akal manusia untuk memahami suatu mekanisme.

b. Etika

Etika, yang dewasa ini disebut ‘psikologi’, yaitu hasrat-hasrat dan

perasaan-perasaan manusia dan gerak-gerak mentalnya. Pendekatan-pendekatan

manusiaHobbes terinspirasi dari Galileo Galilei dalam memahami alam semesta.

Dengan pengaruh itu, pandangan Hobbes tentang manusia dimulai dari

pertanyaan: Apa yang menggerakkan manusia? (what makes him tick?) . Disini,

Hobbes membandingkan manusia dengan sebuah jam tangan yang bergerak secara

teratur karena ada “onderdil-onderdil” di dalamnya. Maka dari itu menurutnya

bahwa tubuh manusia merupakan alat-alat mekanis, namun manusia itu

merupakan mesin-mesin yang berpikir. Akal telah menyebabkan manusia

mencari-cari alasan-alasan rasional untuk tidak saling menghancurkan.73

_____________________________________________ 73Firdaus Syam, Pemikiran...Op.,cit., hal. 117

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

58

c. Filsafat

Yaitu refleksi atas hubungan timbal-balik manusia. Dalam hal ini Hobbe s,

melukiskan manusia dalam ‘keadaan alamiah’ (State of Nature).Manusia sebelum

terbentuknya sebuah negara, masyarakat politik atau kekuasaan bersama sebagai

keadaan alamiah. Dalam keadaan ilmiah, struktur sosial dan kekuasaan belum

terbentuk. Keadaan normal kehidupan manusia adalah kehidupan konflik terus-

menerus, persaingan yang brutal dalam meraih kekuasaan dan kedudukan.

Manusia bebas melakukan apapun yang dikehendakinya sesuai tuntutan nalurinya.

Tidak ada hal lain yang dilakukannya kecuali hal itu bisa membantunya

mempertahankan kehidupannya menghadapi musuh-musuhnya; dalam keadaan ini

setiap orang mempunyai hak atas segala sesuatu, bahkan pada tubuh orang lain. 74

Setiap manusia memiliki motivasi yang sama dan juga berusaha mengejar

kepuasan mereka. Dengan keterbatasan benda material, beberapa orang pasti

meninginkan benda benda yang sama. Dan karena manusia pada umumnya sama

dalam kemampuan mereka untuk mempertahankan diri dan memenuhi rasa

aman.Jika dua orang menginginkan hal yang sama, yang dengan sendirinya tidak

dapat dinikmati oleh keduanya, mereka menjadi musuh; dan dalam upaya untuk

meraih keinginannya, mereka saling mengalahkan satus sama lain.

____________________________ 74Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.Cit., hal. 311-312.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

59

Meskipun demikian, Hobbes berpendapat manusia dalam keadaan alamiah

bukanlah sejenis hewan sosial (social animal) seperti yang dikemukakan

Aristoteles. Meski sama-sama memiliki naluri, manusia berbeda dengan hewan.

Naluri hewan mendorong seekor semut atau lebah untuk berkompromi dan

berdamai. Sebaliknya, naluri manusia mendorong sesorang untuk berkompetisi

atau berperang. Manusia, tidak seperti semut dan lebah, berusaha meraih

kebesaran dan hak-hak istimewa. Keadaan seperti itulah yang kemudian

‘memaksa’ akal manusia untuk mencari kehidupan alternatif yang baik dimana

manusia dapat mengekang hawa nafsunya.

Manusia mempunyai hak alamiah (kebebasan) untuk mencari apa saja

yang akan memuaskan keinginannya. Hobbes berpendapat bahwa tiap-tiap orang

bertindak untuk menyelamatkan apa yang dianggap sebagai kebaikan dan

menghindari bahaya. Kehidupan alternatif itu ditemukan Hobbes setelah manusia

mengadakan perjanjian untuk membentuk negara.75Hal inilah yang disebut hukum

alam menurut Hobbes. Hukum ini adalah seperangkat prinsip-prinsip materialistik

bagi pengembangan masyarakat yang aktif yang berasal dari tindakan dan

interaksi individu-individu. Dengan kata lain, ini adalah aturan ataupetuah tentang

kebijaksanaan sehingga diharapkan manusia mampu mengatasi ketakutan akan

kematian dan menikmati kehidupan yang menyenangkan.76

______________________________________________ 75Ahmad Suhelmi, Pemikiran.... Op.Cit., hal. 175 76Op.,cit., hal. 314.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

60

d. Politik

. Yaitu refleksi intuisi-intuisi sosial, termasuklah ketika Hobbes

memimpikan mewujudkan suatu negara versi dirinya. Dimulai dari era perjanjian

sosial,kehidupan alternatif pada keadaan alamiah yang Hobbes sebut untuk

mengadakan perjanjian membentuk suatu negara. Keinginan alternatif manusia itu

untuk mempertahankan hidup dri terhindar dari kematian serta tragis dan

memotivasi manusia untuk keluar dari zona alamiah-nya menuju ke zona

masyarakat politik. Akal mengajarkan bahwa manusia sebaiknya hidup damai di

bawah kekuasaan negara dan hukum daripada hidup dalam keadaan bebas tapi

anarkis dan berbahaya bagi keselamatan dirinya.

Pada titik inilah, Hobbes berpendapat bahwa terbentuknya sebuah negara

pada hakikatnya merupakan sebuah kontrak atau perjanjian sosial (covenant).

Dalam perjanjian itu manusia atau individu secara sukarela menyerahkan hak-hak-

nya serta kebebasannya kepada seorang negara atau penguasa. Hanya satu yang

tidak diserahkan oleh negara yaitu hak mempertahankan diri.Perjanjian ini hanya

terjadi pada individu dengan individu lain, bukan antara negara individu. Dengan

demikian negara bebas melakukan apapun yang dikehendakinya, terlepas itu

sesuai atau tidak sesuai dengan kehendak invidu.77

________________________________________________

77Ahmad Suhelmi, Pemikiran.... Op,.Cit., hal. 175

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

61

Kesatuan orang-orang yang dibentuk oleh perjanjian sosial ini lebih

merupakan konsekuensi dari kedaulatan daripada sumber kedaulatan. Sumber

pokok negara yang terpenting, adalah kehendak individu yang mengadakan

persetujuan dengan orang lain. Berbagai kehendak ini semata-mata disatukan

sebagai hasil dair kontrak mereka serta dibentuknya kekuatan bersama, yaitu

‘rakyat’. Kesatuan ini riil dan bukan semata-mata bersifat moral. Bukan

kesepakatan tapi penyerahan kehendak semua orang kepada kehendak satu orang

yang menciptakan masyarakat sipil.78

Dengan terbentuknya negara dari hasil sebuah kontrak atau perjanjian

sosial (covenant), Hobbes menjuluki negara kekuasaan sebagai Leviathan. Pihak

yang kepadanya individu-individu menyerahkan kekuasaan mereka disebut

penguasa (the sovereign). Kedudukannya mempunyai hak-hak serta kekuasaan

dasar tertentu. Orang-orang tidak bisa mencabut penyerahan otoritas mereka tanpa

ijinnya karena mereka telah mengadakan perjanjian yang mengikat satu sama lain,

mengganggapnya sebagai pemilik semuanya sehingga ia yang sudah menjadi

penguasa mereka akan melakukan dan memutuskan segala sesuatu yang dianggap

pantas.79Karena penguasa bukanlah pihak yang terlibat dalam kontrak, maka tidak

ada kendali dari orang-orang di bawah kekuasaan terhadapanya. Apapun yang

dilakukan penguasa adalah baik dan adil serta tidak bisa dipertanyakan oleh

rakyat.

_______________________________________________ 78Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.Cit., hal. 318. 79Ibid.,hal. 319.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

62

”Kekuasaan tidak bisa dipindahkan kepada orang lain tanpa persetujuannya. Ia

tidak bisa kehilangan kekuasaanya. Ia tidak bisa dituduh melakukan

penganiayaan oleh bawahan-bawahannya. Ia tidak bisa dijatuhi hukuman oleh

mereka. Ia adalah orang yang memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk

perdamaian dan hakim doktrin. Ia adalah satu-satunya legislator dan hakim

perselisihan yang tertinggi, dan hakim pada masa perang dan damai” 80

Lalu nilai apa yang dimiliki hak-hak individu ini jika penguasaatidak

bertanggung jawab pada kedudukannya? Sebenarnya, mereka tidak mempunyai

apa-apa, hak-hak tersebut secara etis dan hukum tidak berarti. Akibat dari

‘kerasnya’ efek yang ditimbulkan dari kontrak ini, terjadi pemberontakan-

pemberontakan. Dalam hal ini penguasa wajib melindungi serta memadamkan

pemberontakan yang terjadi. Jika penguasa tidak dapat memadamkan hal tersebut,

maka perjanjian akan berakhir dan orang-orang akan kembali pada keadaan

alamiah.81

Dan benar saja, konsep serta kontrak yang ditimbulkan menjadi meluas.

Dalam buku Ahmad Suhelmi menyebut, negara ini menimbulkan rasa takut

kepada siapa pun yang melanggar hukum negara. Bila warga negara melanggar

hukum, negara Leviathan tak segan-segan menjatuhkan vonis hukuman mati.

Negara ini merupakan lembaga politik yang hanya mengenal hak, tapi minus

kewajiban. Penguasa diberi hak untuk melakukan apa saja demi kebaikan negara.

________________________________________ 82Ibid., hal. 320. Dikutip dari Leviathan. Bab II. hal. 20. 83Ibid., hal. 322.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

63

Dengan alat-alat kekerasan yang dilembagakan, negara berhak memaksa

warganya untuk patuh.80Negara Leviathan harus kuat. Bila lemah, akan timbul

anarki, perang sipil mudah meletus dan dapat mengakibatkan kekuasaan negara

terbelah. Apa pun kritik terhadap negara Leviathan, Hobbes berkeyakinan negara

seperti itu jauh lebih baik daripada terjadinya anarkis akibat terbelahnya

kekuasaan negara. Menurutnya kekuasaan tunggal (absolut) dapat lebih konsisten

dengan kebijakan-kebijakannya.

Ia sangat menolak sistem demokrasiyang menurutnya pembagian

kekuasaan dapat menjadi kelemahan bagi keutuhan suatu negara.Kekuasaan itu

memang harus mutlak bagi penguasa. Baginya negara merupakan Leviathan,

tetapi tidak seorang pun menyukai dan memuja ‘binatang’ yang menakutkan itu.

Itu dialihkan sebagai sesuatu yang berguna, baik untuk apa yang diperbuat, yang

semata-mata sebagai pelayan untuk keselamatan individu. Alasan sesungguhnya

yang mendorong individu hidup bermasyarakat adalah ketakutan untuk dihukum,

sedangkan kekuasaan hukum hanya dapat berlangsung sepanjang pelaksanaannya

bisa dirasakan. Pada prinsipnya, konsep negara itu memperlakukan pemerintahan

sama dengan kekuatan. 81

______________________________________________ 80Ahmad Suhelmi, Pemikiran.... Op.Cit., hal. 177. 81 GH. Sabine. A History of Political. (London: George G. Harrap & Co. Ltd, 1937) hal. 122.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

64

2.2.2. Karya-karya

1651 --- Leviathan, dalam tulisannya itu tampak jelas bagaimana pengaruh

atas pergolakan yang terjadi di negerinya. Ia seperti hendak mencari pemecahan

terhadap keadaan sosial dan politik, memberikan kepastian keamanan rakyat pada

masa itu. Maka Leviathan itu sama dengan sebuah negara kekuasaan (machstaat).

Masalah konflik dalam setiap manusia, apakah itu pertengkaran, perselisihan serta

konflik sesama itu merupakan suatu bawaan sejak lahir.

Sebaliknya pada sisi yang lainnya, di balik adanya sikap pertentangan itu,

pada hakikatnya setiap manusia memerlukan suatu keadaan untuk hidup damai

dan rukun.Oleh karena itu diperlukan apa yang dijelaskannyasebagai ‘tunduk pada

kekuasaan yang diakui bersama’.Hobbes, tentu menegaskan bahwa di antara dua

keinginan itu, tentu ada keinginan yang lebih kuat dari kedua itu, yakni keinginan

untuk memiliki kekuasaan demi kekuasaan.82

Karya gabungannya yang diberi judul Elementa Philosophica 1651-1658

merupakan karya yang tidak dapat dipisahkan dari karya-karya lainnya :

1640 --- The Elements of Law, Nature and Politic(Unsur-unsur Hukum,

Alam dan Politik). Pada akhir 1630-an Parlemen dan raja berkonflik tentang

seberapa jauh kekuasaan raja biasa dapat dilampaui dalam keadaan luar biasa,

terutama dalam hal mengumpulkan uang untuk tentara.Pada 1640 Hobbes menulis

sebuah risalah yang membela penafsiran luas Raja Charles I tentang hak

prerogatifnya. Anggota Parlemen Royalis menggunakan argument dari risalah-

__________________________________________ 82Ahmad Suhelmi., Pemikiran...Op.,cit. hal. 176.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

65

Hobbes dalam perdebatan, dan risalah itu sendiri beredar dalam bentuk

manuskrip.Diterbitkan dalam versi tanpa izin yang disalahtafsirkan pada 1650. Ia

sendiri tidak bermaksud untuk publikasi sebagai sebuah buku.

Trilogi agungnya yang terkandun g dalam De Corpore(1655, tentang

jiwaraga),De Homine(1658, tentangmanusia), dan De Cive (1642, tentang

kewarganegaraan) bagian yang tak terpisahkan dari karyanya. Karya-karya ini

adalah usahanya untuk menyusun berbagai potongan ilmu alam, serta psikologi

dan politik, menjadi hierarki, mulai dari yang paling umum dan mendasar hingga

yang paling spesifik. Walaupun secara logis merupakan bagian terakhir dari

sistemnya, De Cive diterbitkan lebih dulu, karena kekacauan politik di Inggris

membuat pesannya sangat tepat waktu dan karena doktrinnya dapat dipahami baik

dengan dan tanpa pendahuluan ilmiah-ilmiah.

Di dalam karya De Corpore dan De Homine memiliki temuan-temuan,

antara lain, Galileo pada gerakan tubuh terestrial, Kepler tentang astronomi,

William Harvey pada peredaran darah, dan Hobbes sendiri pada disiplin optik.

Ilmu politik yang terkandung dalam De Cive secara substansial dijelaskan dalam

Bagian II dari Unsur-Unsur Hukum dan dikembangkan lebih lanjut di

Leviathan.83

____________________________________________________ 83https://www.britannica.com/biography/Thomas-Hobbes/Intellectual-development#ref68421. Diakses pada

15/05/2018 pukul 11.28 WIB

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

66

1654 --- The Questions concerning Liberty, Necessity and Chance. Karya

ini menyajikan pertukaran antara Hobbes dan ulama Anglikan, John Bramhall.

Hobbes dan Bramhall memperdebatkan pertanyaan seperti apakah manusia dapat

bertindak secara bebas, apa artinya kebebasan, apakah kebebasan dan penentuan

material dapat hidup berdampingan, dan bagaimana hukuman ilahi dapat

dibenarkan. Buku ini, diedit oleh Vere Chappell, termasuk teks lengkap dari surat

awal mereka, pilihan dari balasan mereka berikutnya satu sama lain, dan kutipan

dari karya Hobbes lainnya yang menyentuh kebutuhan. 84

2.3. Sang Filsuf Pencerahan

Garis pemikiran modern yang sudah dirintis sejak Descartes, dilanjutkan

oleh rasionalisme dan empirisme, bagaimanapun meyakini bahwa rasio

merupakan kekuatan manusiawi yang terpenting. Di abad ke-18 keyakinan itu

menggejala dan menjadi sebuah gerakan zaman memengaruhi tidak hanya

kehidupan akademis, melainkan juga kehidupan sosial, politis dan kultural.

Zaman itu disebut zaman ‘Aufklraung’ (Jerman), ‘les lumieres’ (Perancis),

‘enlightmen’t (Inggris) yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

zaman ‘pencerahan’.85

_____________________________________________

84http://thegreatthinkers.org/hobbes/major-works/the-works-of-thomas-hobbes-of-malmesbury-volume-5-the

questions-concerning-liberty-necessity-and-chance/. Diakses pada 15/05/2018 pukul 11.30 WIB 85F. Budi Hardiman. Pemikir...Op.,cit. hal. 81

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

67

Di zaman ini para pemikir sangat yakin bahwa umat manusia dapat

mencapai kesempurnaan dan kebahagian di dunia ini sehingga manusia tidak

perlu menunggu-nunggu rahmat atau kehidupan akhirat sebagaimana diajarkan

oleh agama Kristen, melainkan mewujudkannya sekarang di dunia ini. Keyakinan

ini diperoleh berdasarkan pengalaman bahwa berabad-abad dominasi religius

tidak menghasilkan kebahagiaan duniawi, melainkan sebagai bentuk

ketergantungan dan ketakutan karena kepercayaan naif akan takhayul-takhayul.

Menurut pandangan zaman itu rasio merupakan terang baru (maka disebut

‘pencerahan’) yang menggantikan iman kepercayaan, dan rasio ini membawa

tidak hanya kebenaran, melainkan juga kebahagiaan dalam hidup manusia.

Rasio menjadi dewa tertinggi dari kultus intelektual baru; tetapi ia bukan

lagi akal masa lalu. Ia adalah akal baru, sepenuhnya percaya diri, yakin dengan

otonominya, dan yakin bahwa ia telah menemukan kunci untuk menyingkap

misteri semesta alam yang tersembunyi.86Dengan optimisme macam itu, para

pemikir di zaman ini dengan gigih dan tajam mengkritik segala bentuk intuisi

religious lama beserta takhayul-takhayul. Maksudnya adalah untuk membebaskan

kehidupan manusia dari segala bentuk ketergantungan karena ketidaktahuan.

Ketidaktahuan ini menurut zaman itu, tidak disebabkan oleh ketidakmampuan

manusia, melainkan karena manusia tidak memakai rasionya semaksimal

mungkin. 87

______________________________________________ 86Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.,cit., hal. 357. 87 F. Budi Hardiman. Pemikir...Op.,Cit.hal.83.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

68

Menurut tafsiran Kant, dengan pencerahan manusia barulah sadar bahwa

selama ini perkembangan dirinya terhambat karena hidup dalam prasangka-

prasangka dan tuntutan dogma-dogma.88Rasa salah muncul dari suatu refleksi atas

ketergantungan dogmatis selama berabad-abad, karena rasio tidak pernah

difungsikan sepenuhnya. Pencerahan lalu dilihat sebagai suatu kesadaran baru

akan tanggung jawab untuk memakai rasio itu, karena jika tidak, kebahagiaan

yang dicita-citakan itu tak akan terwujud.

Semboyan ‘Sapere aude!’ (Berani berpikir sendiri!) memuat suatu

keyakinan bahwa rasio itu juga menjelaskan bahwa kemampuan manusiawi yang

sentral. Semboyan itu juga menjelaskan bahwa kemampuan itu baru menjadi

actual kalau dikaitkan dengan keberanian. Kaitannya dengan kemajuan

(pencerahan) jelas bahwa untuk upaya kebahagiaan di dunia, sebab kebahagiaan

harus tampil dalam bentuk kemajuan material dan tentu dengan semangat

keberanian.

2.3.1. Filsuf Pencerahan di Perancis

Beberapa filsuf Inggris sudah membawa gagasan ant-klerikalisme dan juga

menyingkirkan misteri-misteri dalam agama wahyu. Pengaruh filsafat Inggris,

khusunya empirisme dan fisika Newton meluas di Perancis. Jadi, kalau di abad

ke-17 filsafat Perancis-rasionalisme-banyak dipelajari di Inggris, di abad ke-18 ini

terjadi hal sebaliknya: Empirisme melanda Perancis.89

__________________________________ 88Ibid., hal. 83. 89Ibid., hal. 89.

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

69

Di negeri ini gelombang anti-klerikalisme dan anti-metafisika tampil

dalam semangatnya yang paling ekstrem. Di sini kita menyaksikan bagaimana

sebuah gerakan zaman yang sudah dirintis sejak Renainsans, melalui rasionalisme

dan empirisme, mendapatkan momentum historisnya untuk menjebol dominasi

feodal dan religiua yang berakar selama berabad-abad di Eropa. Reaksi kritis

zaman itu secara intelektual tampil dalam bentuk materialis dan pemuja ilmu-ilmu

alam. Ilmu-ilmu ini menyimpan janji kesejahteraan di dunia ini lewat penemuan-

penemuan teknlogi dan industri. Salah seorang yang membuka jalan kearah

pencerahan di Perancis adalah Pierre Bayle (1647-1706).

2.3.2. Gerakan Romantisme

Kaum fisiokrat, ensiklopedis, materialis, dan kelompok-kelompok filsuf

pencerahan lainnya sangat optimis akan masa depan kemanusiaan yang bisa diraih

lewat kemajuan ilmiah. Kemajuan ilmu pengetahuan akan menghasilkan

kemajuan moral dan kebudayaan pula. Optimisme atas kekuatan rasio itu

mendapat tantangan yang paling keras di Perancis dari sebuah gerakan yang

sangat terkenal yakni dengan sebutan “Romantisme”. Gerakan ini berlangsung di

bidang kesusastraan, kebudayaan, seni, filsafat dan lebih mengutamakan segi-segi

emosional dan kepekaan afeksi serta ‘petualangan fantasi’ manusia daripada segi-

segi rasionalnya.90 Sedikit banyak filsafat Timur memengaruhinya. Gerakan ini

mulai sejak tahun 1770-an sampai dasawarsa pertama abad ke-19, maka

sebenarnya mencakup dalam zaman Pencerahan.

______________________________ 90Ibid., hal. 98

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

70

Romantisme, seperti juga Pencerahan berpandang bahwa manusia pada

dasarnya adalah makhluk yang baik dan merdeka. Keduanya bersimpang jalan

dalam penjelasan mereka tentang apa yang membelenggu manusia. Pencerahan

memandang mitos-mitos dan emosi-emosi subjektif manusia, sedangkan

Romantisme sebaliknya memandang kebudayaan adalah hasil dari daripada hal-

hal yang membuat manusia terbelenggu. Seorang filsuf besar yang mewakili

gerakan ini menulis sebuah ucapan yang sangat terkenal, dia adalah Jean-Jaques

Rousseau:

“Manusia dilahirkan bebas; dan dimana-mana dia terbelenggu. Orang

menganggap dirinya tuan atas orang-orang lain, padalah dirinya tetap menjadi

seorang budak yang lebih parah daripada mereka”.91

Gerakan Romantik pada dasarnya adalah pemberontakan menentang

standar moral dan estetik yang sudah diterima.Kalangan yang menjunjung tinggi

tata-krama di Perancis abad ke-18 sangat mengagumi apa yang mereka sebut La

Sensibilite, yang berarti mudah menangkap perasaan, dan lebih khusus lagi

terhadap rasa simpati. Agar benar-benar memuaskan, perasaan mesti bersifat

langsung, keras dan tidak tersentuh oleh pikiran. Orang yang peka akan terharu

dan meneteskan air mata melihat satu keluarga petani yang sangat miskin, namun

bersikap dingin terhadap rencana matang untuk memiskinkan kaum petani sebagai

sebuah kelas. 92

____________________________________________________________ 91Ibid., hal. 98 92Bertrand Russell. Sejarah Filsafat...Op.,cit. Hal. 883.

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

71

Kaum miskin seyogyanya lebih memiliki kebaikan ketimbang orang yang

berpunya; orang bijak diyakini adalah seorang yang meninggalkan kebobrokan

istana menuju perdamaian hidup di perdusunan yang suasanya tidak ambisius.

Sebagai perasaan yang diungkapkan, sikap ini didapati di kalangan penyair

hampir di setiap periode.Kaum miskin, dalam imajinasi mereka yang telah

tertanam kepekaan, selalu memiliki beberapa jengkal lahan warisan, dan mencari

nafkah dengan tenaga mereka sendiri tanpa perlu melakukan perdangangan

eksternal. Kaum miskin, bagi kalangan romantis bukanlah kaum perkotaan

maupun kalangan industri.

Rousseau tertarik dengan pengkultusan kepekaan yang ada, dan

memberinya lingkup yang sebenarnya tidak ia miliki. Dia seorang demokrat, tidak

hanya dalam teorinya namun juga dalam seleranya. Dalam waktu yang lama ia

menjadi gelandangan miskin, mendapat perlakuan baik dari orang-orang yang

hanya sedikit lebih miskin darinya. Dengan selera seorang gelandangan dia

mendapati bahwa pengekangan oleh komunitas Paris sangat menjengkelkan.

Darinya kalangan romantis mempelajari kebencian akan pembatasan ketentuan—

pertama dalam hal berpakaian dan bertingkah-laku, dalam lagu dan syair

kepahlawanan, dan kemudia dalam seni dan cinta, dan yang terakhir dalam

keseluruhan lingkup moral tradisiona l.93

______________________________ 93Ibid., hal. 884.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

72

Watak kalangan romantis banyak dibahas dalam fiksi. Mereka menyukai

hal-hal aneh; hantu, kastil kuno yang berantakan, hipnotis dan ilmu ghaib.Para

pengikut terdiri dari pendukung statisme otoritarian dan sosialis utopian; orang-

orang Protestan yang taat dan orang-orang Katolik yang sungguh-sungguh; orang-

orang moderat yang hanya berusaha menemukan kembali nilai-nilai lama dan

menekankan pentingnya tradisi dalam masyarakat kepada orang-orang ekstrem

yang menolak semua otoritas tradisional dan menempatkan keinginan dan emosi

dalam pertentangan langsung dengan akal.

Gerakan romantisme pertama kali muncul di Jerman, kendati salah satu

sumbernya adalah Rousseau. Kaum romantik Jerman adalah kaum muda di

penghujung abad ke-18, dan di masa muda itulah mereka mengungkapkan apa

yang menjadi cirri khas pandangan mereka. Sementara di Inggris, awal

romantisme dapat diketahui dari tulisan para saitris. Dalam karya Sheridan, Rival

(1775), pahlawati diseyogyakan menikahi pria miskin demi cintanya, ketimbang

pria kaya yang hanya untuk menyenangkan para pendukungnya dan orang

tuanya.94

_________________________________ 94Ibid., hal. 885

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

73

2.4. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)

Jean Jacques Rousseau lahir di Jenewa, Swiss, tahun 1712. Rousseau

adalah seorang filsuf yang ideal pandangannya meliputi soal sosial, kesusastraan,

politik dan bapak gerakan Romantikyang mulai menjelma di Eropa pada

umumnya di abad ke-18. Golongan romantik lebih cenderung melihat manusia

secara perseorangan bukan secara kolektif atau golongan. Mereka tidak suka

kepada industri dan kota karena ini tidak mengandung keindahan sama sekali,

demikian pula pada suatu usaha yang mengeruk laba, mereka benci.95Ia bersama

ayahnya yang bernama Issac Rousseau, hidup tatkala Perancis menjadi salah satu

centre of civilization, penuh semangat membaca apa yang ditulis Plurch mengenai

tokoh-tokoh republik Romawi Kuno.

Ayahnya merupakan figur yang begitu berpengaruh terhadap pembentukan

watak dan pemikirannya. Bersma ayahnya menghabiskan malam masa kanak-

kanaknya membaca berbagai karya klasik Plutarch di Genewa yang juga

mempengaruhi jiwa dan perkembangan intelektualnya. Semua itu membuat

Rousseau memiliki kepekaan dan berjiwa romantik yang tinggi. Sampai ia dewasa

menjadikannya memiliki kepekaan dan kehalusan jiwa daripada logika dan

rasional.

___________________________________________________________________

95Firdaus Syam, Pemikiran... Op.,cit., hal. 149

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

74

Rousseau banyak membaca karya filsuf besar lainnya, seperti Pufendorf

dan Grotius, juga karya pengarang Inggris abad sebelumnya, Hobbes dan Locke.

Ia bergaul juga dengan filosofi, yakni sekelompok cendikiawan yang berjuang

melakukan perubahan otoritarianisme serta kekolotan agama yang mencandui

kehidupan intelektual Perancis semasa Louis XIV. Mereka melakukan jalan

berpikir yang bebas dan rasional, mengembangkan filsafat sosial politik yang

datang dari para pemikir di Inggris dengan menggunakan Encyclopedia yang

disunting Diderot, tidak terlewatkan juga pandangan Montesquieu dengan

pengaruhnya kepada Rousseau. 96

Di usia 16 tahun ia mulai mengembara, disinilah awal dari perantauan

hidupnya yang panjang. Meninggalkan Jenewa di tahun 1728 ke negeri Savoy,

lalu melarikan diri ke Paris pada tahun 1740 sampai akhirnya meninggal pada

tahun 1778 di desa Ermenonville.Ia seorang filsuf yang memiliki pandangan yang

kontraversi, memiliki pengaruh yang luas dan selalu gelisah tidak pernah

tenanguntuk dapat menemukan pola kehidupan yang stabil. Pandangan terhadap

pengaguman akan rasio dan akal juga dikritik Rousseau. Ia menolak keras

rasionalisme dan pengandalan persepsi indrawi sebagai tolak ukur kebenaran

menyebabkan manusia kehilangan perasaannya, dalam istilah Rousseau La

Sensibilite.97

__________________________________________________ 96Sastrapratedja & Frans Magnis Parera, Kontrak Sosial. (Yogyakarta:Yayasan Kartika Saran,1989) hal. 10 97 Op.,cit.hal. 152.

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

75

Dalam konteks inilah dapat dipahami mengapa ia ingin mengembalikan

manusia ke fitrahnya; manusia yang mementingkan emosi, perasaan dan tidak

mendewakan rasio serta tidak menganggap manusia sekadar jasad tanpa ruh.

Gagasan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal aliran Romantisme di

Eropa.Rousseau juga menolak produk-produk peradaban rasional abad

Pencerahan yang dinilainya telah merusak tatanan sosial tradisional. Pemikiran

mengenai hak kepemilikan yang dikembangkan tokoh-tokoh seperti John Locke,

menurut Rousseau telah menciptakan ketimpangan-ketimpangan sosial. Manusia

menjadi tidak sederajat dengan manusia lainnya.

Sebagaimana manusia ada yang memiliki kekayaaan yang jauh lebih besar

dari sebagian (besar) manusia lainnya. Ia juga menyatakan bahwa peradaban

modern dengan logika Rasionalisme Cartesiannya membuat manusia menjadi

terasing dari kehidupannya. Kritik Rousseau ini membalikkan keyakinan dari

pencerahan. Bagi pencerahan kemajuan teknologi berhubungan dengan

perkembangan moral. Rousseau justru mengecam ilmu dan teknologi yang

berkembang sebagai ‘pembangkang’ konsep nilai luhur manusia.

Rasionalisme membuat manusia mengabaikan aspek emosi dan

romantisme dalam dirinya. Manusia tidak lagi menjadi manusia yang alamiah.

Manusia berperadaban modern, tidak seperti manusia Sparta yang bebas dan

merdeka, ternyata telah menjadi budak bagi dirinya sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

76

Dengan gaya retoris Rousseau menulis:

“Untuk anda masyarakat modern, anda tidak melakukan perbudakan tetapi telah

melakukannya; anda membayar harga kebebasan dengan diri anda”.98

2.4.1. Pemikiran

a. Keadaan Alamiah (State Of Nature)

Rousseau menggunakan konsep keadaan alamiah dalam tiga maksud:

menjelaskan keadaan atau primitif ras manusia; mengidentifikasi prinsip-prinsip

dasar hakikat manusia yang ada dalam keadaan asli atau primitif itu; menjelaskan

keadaan manusia yang hidup dalam masyarakat modern. 99

Dalam keadaan ilmiah, manusia pada dasarnya baik (liar tapi baik),

manusia bertindak didorong oleh kecintaan pada diri sendiri yang membuatnya

selalu menjaga keselamatan dirinya.Manusia sangat damai, penuh kasih sayang

dan menghindari perang. Rousseau mengganggap manusia terjadi perang karena

fenomena alam (nature phenomenon) bukan fenomena sosial (social

phenomenom). Artinya terjadinya perang ketika keadaan alami manusia berubah

menjadi masyarakat sosial. Perang adalah sesuatu yang secara sosial

dikontruksikan, hanya dalam kehidupan sosial perang akan terjadi. Keadaan

ilmiah ini juga dapat berubah menjadi keadaan perang apabila terjadi kesenjangan

derajat manusia, baik karena perbedaan atas kepemilikan atau posisi sosial.

____________________________________________________________ 98Ahmad Suhelmi, Pemikiran...Op.,cit. hal. 244.Dikutip dalam buku Rousseau, Du Contract Social, (Paris:

Editors Granier Freres, 1962) hal. 303 99 Adam dan Lively and Andrew Reeve, Modern Political Theory from Hobbes to Marx. Key Debates.

(London and New York: Routledge, 1993) hal. 114

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

77

Pandangan ini berbeda dengan gagasan Hobbes yang melihat keadaan

alamiah dapat berubah menjadi keadaan perang, bukan karena kesenjangan

derajat, melainkan watak agresif manusia.100

Dalam keadaan ilmiah, manusia menurut Rousseau memiliki kebebasan

mutlak. Mereka bebas melakukan apa pun yang dikehendakinya, terlepas apakah

hal itu akan menyebabkan pertikaian dengan manusia lainnya. Kebabasan

merupakan determinan yang membuat manusia menjadi manusia alamiah.

Manusia alamiah adalah makhluk yang belum mengerti nilai-nilai baik dan buruk

dalam pengertian moralitas yang kita pahami, sebab mereka tidak terdidik dalam

struktur sosial yang mendominasi oleh moralitas. Manusia menjadi buruk

perilakunya. tidak lagi menjadi manusia alamiah, adalah karena masyarakat

sekitarnya serta peradaban modernnya telah membuatnya demikian. Peradaban

dan masyarakat modern secara bertahap mengkis sifat-sifat modern yang mungkin

tidak disadari para perintis dunia modern.

Dalam Discourse on the Origin and Foundation of Inquality (1754),

ditulis tujuh tahun sebelumnya, ia menggambarkan manusia yang hidup di taman

Sorga dalam keadaan yang sederhana, bahagia dan tenang. Dalam keadaan ini,

individu memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri, dengan naluri dan bukan rasio.

Ia mempunyai dua insting dasar: mempertahankan diri sendiri (self-preservation)

dan simpati (pitie) atau rasa kasihan atas penderitaan orang lain. 101

_________________________________________________________________________

100Ahmad Suhelmi.,Pemikiran...Op.,cit., hal. 248 101Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.,cit., hal. 391

Universitas Sumatera Utara

Page 78: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

78

Untuk menjadi manusia alamiah, Rousseau mencoba memberikan

pemecahan masalah. Menurutnya manusia harus dididik sejak kanak-kanak.

Janganlah anak-anak dididik dalam struktur sosial dunia modern dengan segala

etika dan nilai-nilai moralitasnya. Anak-anak harus dibiarkan bebas menentukan

watak dan kepribadiannya sesuai dengan kehendak alam. Manusia yang alamiah

adalah manusia dalam keadaan bebas sejak dilahirkan. Rousseau menegaskan

bahwa pada dasarnya semua manusia menurut kodrat alaminya bebas, tapi

kemudian terbelenggu setelah terlepas dari kodrat alaminya.

Seperti telah dikemukakan diatas, dalam keadaan ilmiah manusia

mempunyai kebebasan penuh dan bergerak menurut nafsu dan nalurinya. Sebaik

apa pun keadaan alamiah disadari kemudian bahwa situasi demikian teramat

rentan akan dapat mengancam eksistensi manusia. Perang dan pertikaian akan

mudah terjadi. Kekhawatiran itulah yang kemudian menggerakkan manusia untuk

mengadakan ikatan bersama, berupa kontrak sosial. Manusia berdasarkan

kesadaran penuh, berusaha untuk keluar dengan alamiah dan membentuk negara.

Maksudnya agar dengan adanya kekuasaan negara itu mereka bisa merasa lebih

terjamin hidupnya dan terhindar dari anarki. 102

________________________________________________________________

102Ahmad Suhelmi. Pemikiran... Op.,cit., hal. 250

Universitas Sumatera Utara

Page 79: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

79

b. Kontrak Sosial (Contract Social)

Konsepsi tentang Kontrak Sosial pada awalnya tampak sejalan dengan

konsepsi Locke dan Hobbes. Dalam perkembangannya dari negara alami, ada saat

ketika individu tidak lagi bertahan dengan kemandirian primitifnya, selanjutnya

dirasakan perlu upaya perlindungan diri sehingga mereka bersatu membentuk

sebuah masyarakat. Namun bagaimana menjamin suatu kebebasan individu tanpa

merugikan kebebasan individu lain. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana

mencari bentuk perkumpulan yang akan secara bersama mempertahankan dan

melindungi orang dan barang masing-masing, meski menggabungkan diri dengan

kelompok dapat tetap otonom seperti sebelumnya. Inilah yang coba dipecahkan

melalui Kontrak Sosial.103

Menurut Rousseau, negara merupakan sebuah produk perjanjian sosial.

Individu-individu dalam masyarakat sepakat untuk menyerahkan sebagian hak-

hak, kebebasan dan kekuasaan yang dimilikinya kepada suatu kekuasaan bersama.

Kekuasaan bersama ini kemudian dinamakan negara, kedaulatan rakyat,

kekuasaan negara, atau istilah-istilah lain yang identik dengannya, tergantung dari

mana kita melihatnya. Dengan menyerahkan hak-hak itu, individu-individu itu

tidak kehilangan kebebasan atau kekuasaannya. Mereka tetap dalam sediakala.

_____________________________________________ 103Bertrand Russell. Sejarah Filsafat... Op.,cit. hal. 908.

Universitas Sumatera Utara

Page 80: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

80

Negara berdaulat karena mandat dari rakyat untuk mengatur, mengayomi

dan menjaga keamanan maupun harta dan benda. Kedaulatan negara akan tetap

absah selama negara tetap menjalankan fungsi-fungsinya sesuai dengan kehendak

umum. Kontrak tersebut bertujuan untuk ‘menemukan’ bentuk persekutuan

(association) yang dengan kekuatan bersama akan mempertahankan dna

melindungi orang serta miliknya, dan di mana masing-masing orang, meskipun

telah menyatukan dirinya dengan orang lain. masih patuh pada dirinya saja, dan

tetap bebas sebagaimana sebelumnya.104

Ketika kontrak sosial terbentuk, dengan segera sebagai pengganti dari

personalitas masing-masing kelompok, bentuk-bentuk persekutuan ini

menciptakan lembaga moral dan kolektif, terdiri dari anggota yang jumlahnya

sama dengan pemilih parlemen. Kepada badan kolektif ini, komunitas politik

masing-masing orang secara penuh dan bulat tunduk dan menyerahkan hak-

haknya. Penyerahan penuh dari masing-masing orang yang bersekutu, bersama-

sama dengan semua hak-haknya, kepada semua komunitas; terutama karena

ketika masing-masing menyerahkan dirinya seacara mutlak, tidak ada orang yang

mempunyai kepentingan menjadikan mereka beban bagi orang lain.Menurutnya

juga, negara yang memiliki keabsahan memerintah atas kehendak umum atau

rakyat itu memiliki dua hal: pertama kemauan, dan kedua, kekuatan.Yang

dimaksud Rousseau dengan kemauan adalah kekuasaan legislative (legislative

power), sedangkan kekuatan adalah kekuatan eksekutif (executive power).

________________________________________ 104Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.Cit., hal. 393

Universitas Sumatera Utara

Page 81: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

81

Setiap anggota dalam menghormati perjanjian sosial bersedia

menyerlaraskan kehendak individunya dengan kehendak masyarakat dalam semua

masalah umum. Kehendak yang timbul dari pernyataan politik mempunyai tiga

karakter penting; ia selalu benar dan selalu untuk kepentingan umum; ia bukanlah

kehendak mayoritas atau jumlah keseluruhan dari kehendak individu-individu,

dan ia berdaulat dan dinyatakan dalam hukum.

c. Pendidikan (Emile)

Pada zaman Rousseau pendidikan dilakukan secara otoratif, dengan

disiplin ketat dan nyaris mekanis, menurut kepatuhan luar biasa dari siswa yang

bertujuan akhir untuk penyeragaman tingkah-laku dan indormasi.105Pendidikan

macam itu tidak disetujui Rousseau.Dalam tulisan Emile, Rousseau memberi

suatu ideal pedagogis, yang juga berdasarkan prinsip ‘kembali ke alam’.

Kebudayaan tidak hanya merugikan masyarakat, melainkan juga setiap anggota

masyarakat secara pribadi.Salah satu elemen kebudayaan yang bertanggung jawab

atas korupsi moral manusia adalah pendidikan, maka pendidikan ahrus

ditransformasikan. Jadi, manusia harus dididik sejak kanak-kanak. Dan anak-anak

itu harus dibiarkan bebas menentukan watak dan kepribadiannya sesuai dengan

kehendak alam.

___________________________________________________________ 105 F. Budi Hardiman. Pemikir...Op.cit.,hal. 103

Universitas Sumatera Utara

Page 82: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

82

Karena pendidikan yang baik bukanlah membuat anak belajar dari segala

tata krama sopan santun, terikat oleh norma atau nilai-nilai etika, melainkan

membiarkannya sepenuhnya berkembang sesuai naluri kemanusiaan dan insting

kemanusiaannya.

d. Romantik

Rousseau merupakan ‘wajah lain’ di jamannya. Rasionalisme, Empirisme,

perkembangan ilmu-ilmu eksakta. Rousseau menekankan semua unsur lain;

perasaan, sentiment, nafsu, kesederhanaan, kemurnian alam, dan suara

hati.106Rousseau adalah pelopor Romantisme, didikan ayahnya membuat dirinya

memiliki kepekaan perasaan dan jiwa romantik yang tinggi. Maka, tak

mengherankan jika sejak kecil ia terbiasa melatih emosi dan kepekaan

perasaannya ketimbang berpikir secara rasional. Pemikirannya mengenai ‘kembali

ke alam’ adalah merupakan cirri khas pemikiran dari seorang romantik. Manusia

yang dikembalikan ke fitrahnya; manusia yang mementingkan emosi, perasaan

dan tidak mendewakan rasio serta tidak menganggap manusia sekedar jasad tanpa

ruh.107

____________________________________ 106 Harry Hamersma, Tokoh-tokoh FIlsafat Barat Modern. (Jakarta:Gramedia, 1983) hal. 26 107 Firdaus Syam, Pemikiran...Op.cit., hal. 157

Universitas Sumatera Utara

Page 83: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

83

e. Bentuk Pemerintahan

Hukum adalah suara kehendak umum, yang pada gilirannya adalah

kehendak rakyat yang tergabung sebagai lembaga politik. Hukum bukanlah

ketetapan individu atau kelompok yang memaksa kita bertindak bertentangan

dengan kehendak diri sendiri.Hukum tidak dibuat oleh paksaan tetapi oleh

persetujuan dan kesepakatan rakyat. Dan karena rakyat adalah subyek hukum,

mereka harus menjadi pembuatnya. Semua anggota komunitas politik harus

mempunyai kedudukan yang sama dalam membuat hukum karena mereka

mempunyai kepentingan bersama dalam kehidupan bersama. Kedaulatan, oleh

karenanya, tidak terletak pada monarki atau pemerintahan tetapi pada komunitas

dalam kapasitas kolektif legislatifnya.108

Negara ideal baginya haruslah tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Negara yang terlalu luas akan menyukarkan penyetartaan rakyat dan luas daerah

dari negara itu bergantung kepada perbandingan yang tepat antara jumlah manusia

dengan keadaan tanah yang akan menghidupi rakyat itu. Negara ideal bagi

Rousseau adalah negara seluas Polis (Police State) dengan sistem demokrasi

langsung.109Rosseau merasa bahwa kebabasan lebih terjamin ketika rakyat bisa

berkumpul secara periodik untuk menyatakan kehendak umum. Membayangkan

sebuah sistem dimana kursi pemerintahan digirikan secara periodik dalam wilayah

negara secara bergantian.

______________________________________________ 108Bertrand Russell. Sejarah Filsafat... Op.cit. Hal. 401. 109Firdaus Syam, Pemikiran...Op.cit., hal. 159

Universitas Sumatera Utara

Page 84: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

84

Kehendak umum terbentuk ketika setiap orang merasa dirinya terikat

bersekutu dengan setiap anggota masyarakat lainnya secara spontan.110Hanya

pada saat inilah sikap mementingkan diri sendiri dari individu hilang dan yang ada

adalah kehendak umum yang sejati.Pemerintah dalam pengertian Rousseau adalah

instumen sedangkan warga negara sebagai penguasa menerapkan hukum-hukum

mereka ciptakan terhadap diri mereka sendiri sebagai subyek. Meskipun warga

negara patuh kepada pemerintah, ia adalah penguasanya yang berdaulat karena

partisipasinya dalam kehendak umum. Jadi, meskipun warga harus bertindak

sesuai dengan hukum.

2.4.2. Karya-karya

1749 --- Discours sur les sciences et les arts (Ilmu Pengetahuan dan Seni),

karya ini memberikan jawaban bahwa kemajuan dalam kesenian dan ilmu-ilmu

pengetahuan tidak melainkan merusak kemurnian moral manusia. Ia melontarkan

tuduhan bahwa ketidaksamaan antarmanusia bersumber pada masyarakat dan

negara.

1761 --- Julie, ou La Nouvelle Heloise (Roman), Ditulis berdasarkan

gambaran masyarakat Paris yang kosmopolitan, menerangkan bahwa kehidupan

modern merupakan kemerosotan bagi moralitas manusia. Ini terlihat pada bagian

ke-27 novel tersebut:“The farther we retreat from business, great cities, and

numerous societies, the fewer and weaker are the obstacles to morality”

____________________________________________ 110Bertrand Russell. Sejarah... Op. Cit. hal. 403

Universitas Sumatera Utara

Page 85: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

85

1962 --- Du Contrat Social (Kontrak Sosial), menguraikan kembali

bagaimana peran negara untuk mengembalikan manusia dalam hak kebebasan dan

alamiah.

Bertrand Russell dalam bukunya,mengatakan bahwa karya Rousseau ini

membahayakan karena mendukung demokrasi dan mengabaikan hak suci para

raja. Berkat karya itu, Rousseau menuai kecaman dari para pejabat dan diwajibkan

untuk segera angkat kaki dari Perancis, Lalu dirinya kembali ke Jenewa, namun

juga tidak menerimanya. Pada akhirnya Frederick the Great (Frederick II, Raja

Prusia 1740-1786) bersimpati kepada Rousseau dan memperbolehkan tinggal di

Montiers. Selama tiga tahun tinggal, pada 1765 penduduk Montiers menuduh dia

telah meracuni mental masyarakat, dan mencoba membunuhnya. Rousseau lari ke

Inggris, di mana Hume mengulurkan jasa bantuannya pada.111

1762 --- Emile ou de l’Education (Pendidikan), menguraikan kembali

bagaimana seharusnya manusia belajar menjadi hakikat manusia yang alamiah.

__________________________________ 111Ibid.,hal. 901-902

Universitas Sumatera Utara

Page 86: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

86

BAB III

KONSEP MANUSIA MENURUT PEMIKIRAN THOMAS HOBBES

DAN JEAN-JACQUES ROUSSEAU

3.1. Konsep Manusia menurut Thomas Hobbes

Konsep tentang manusia merupakan pemikiran fundamentalHobbes dalam

memberikan apresiasi luas terhadap segala hal, baik dalamkehidupan manusia.

Terlebih Hobbes lahir dan besar pada masa-masa anarki, Ia sebagai sosok filsuf

yang tumbuh di bawah prahara politik masa itu. Politik yang penuh anarkis di

abad ke-17, adanya perang dan konfrontasi baik karena agama, maupun perang

sipil yang sedang berkecamuk di Inggris. Ia hidup dalam suasana malapetaka

perang saudara antara kubu Charles I dan kubu parlemen yang akhirnya

dimenangkan kubu parlemen. Charles I akhrinya dihukum gantung, lalu berdirilah

republic yang dipimpin oleh Oliver Cromwell.112

Pengalaman bahaya-bahaya perang itu memberinya kesan yang mendalam

dlaam hidupnya bahwa anarki adalah sebuah bencana kemanusiaan yang tragis

dalam kehiudpan bermasyarakat adalah sebuah usaha yang sangat rapuh. Ia

sendiri melukiskan dirinya identik dengan ketakutan itu: ‘Fear an I, Hobbes said,

were born together’. 113

_________________________________________________ 112F. Budi Hardiman. Pemikir...Op.Cit., hal.56. 113Cranston, Makers of Modern Thought, (New York, American Heritages Publishing: 1972) hal. 193

Universitas Sumatera Utara

Page 87: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

87

Dalam memahami makna dari manusia, Hobbes sangat berhati-hati dalam

menjelaskannya. Setelah kejadian besar yang sudah dirasakannya, menjadikan

manusia menurut Hobbes sebagai pusat segala persoalan sosial dan politik.

Karena segala sesuatu di dunia ini, termasuk persoalan manusia terdiri atas

bagian-bagian yg bergerak menurut hukum mekanisme yg telah pasti, dengan

begitu, cara terbaik untuk menjelaskan manusia adalah dengan melihat manusia

sebagai sebuah ‘alat mekanis' dan memahaminya dari pendekatan matematis-

geometris.114Secara garis besar, pengertian manusia menurut Hobbes dibelah

melalui dua bagian, yaitu pada saat belum terbentuknya negara (manusia alami)

hingga terbentuknya negara (masyarakat politik).

3.1.1. Filsafat Manusia Thomas Hobbes

Manusia menurut Hobbes dipengaruhi oleh filsuf-filsuf besar lainnya

seperti Bacon, Descartes dan Galileo Galillei membuat konsep manusia ini tertata

dengan baik. Ia sepakat dengan Bacon bahwa pentingnya penggunaan nalar dan

metode-metode eksperimental dalam dunia ilmu pengetahuan , termasuk dalam

pengertian tentang manusia.Descartes mengatakan bahwa geometri bisa

membentuk suatu model pengetahuan sistematik ideal. Sistematika ideal inilah

yang kemudian Hobbes teruskan melalui suatu mekanisme penggunaan akal dan

penggunaan metode matematika.

___________________________________________________________

114Ahmad Suhelmi.,Pemikiran...Op.cit., hal. 169

Universitas Sumatera Utara

Page 88: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

88

Lalu, Galileo Galilei yang berhasil memadukan ilmu pengetahuan teoritis

dengan ilmu pengetahuan praktis dalam kajiannya mengenai kerja alam semesta,

memberikan Hobbes gagasan untuk menggunakan pendekatan yang sama dalam

mempelajari manusia.Berdasarkan teori alam semesta yang terus bergerak.

Pandangan Hobbes tentang manusia dimulai dari pertanyaan: Apa yang

menggerakkan manusia? (what makes him tick?). Disini Hobbes membandingkan

manusia dengan sebuah jam tangan yang bergerak secara teratur karena ada

“onderdil-onderdil” di dalamnya. Maka dari itu menurutnya bahwa tubuh manusia

merupakan alat-alat mekanis. 115

Manusia adalah mesin-mesin yang berpikir, manusia memiliki akal dan

naluri dan tidak sama dengan hewan yang hanya memiliki naluri. Dengan akalnya,

manusia mampu melakukan refleksi, berkalkulasi dan berargumen. Bila hanya

memiliki naluri, manusia akan saling menghancurkan. Akal menyebabkan

manusia mencari alasan-alasan rasional untuk tidak saling

menghancurkan.Kekuatan akal dan naluri manusia sama kuatnya, kadang akal

lebih dominan, begitu juga sebaliknya.

Lebih dalam mengenai akal, Hobbesberpegangpada pandangan bahwa

yang riil hanyalah tubuh dan gerakannya, ia menyatakan bahwa perasaan, harus

mencakup gerakan partikel-partikel. Objek-objek eksternal menekankan organ-

organ indra dan menimbulkan gerakan yang terus bergerak ke dalam sampai ia

mencapai pusat organ otak. ___________________________________________________________________________________________________________________________

115Firdaus Syam, Pemikiran...Op.Cit., hal. 117.

Universitas Sumatera Utara

Page 89: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

89

Disini terjadi reaksi terhadap gerakan yangmenimbulkan upaya atau tindakan

keluar pada subjek yang sadar menuju objek yang ditangkap. 116

Sumber indera adalah tubuh atau objek eksternal, yang menekan organ

pada tiap-tiap indera, baik secara langsung (sentuhan) dan tidak langsung

(penglihatan, penciuman). Hal ini terus bergerak ke dalam menuju otak dan hati,

dan menimbulkan resistensi atau daya tolak balik, atau reaksi untuk mengatur

dirinya sendiri. Hobbes menyatakan bahwa keinginan dan hasrat manusia sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapainya, sedangkan akal meminkan fungsi yang

murni instrumental pada keinginan manusia. Jadi, keinginan, menentukan tujuan

tertentu, dan hal ini pada gilirannya mendorong pemikiran individu untuk

menemukan saran-saran yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah

diproyeksikan.117

3.1.2. Manusia Alamiah

Maka dalam keadaan alamiah (setara), manusia bisa bertindak semata-

mata mengikuti keinginan-keinginan dirinya, yaitu memuaskan hawa nafsu,

sehingga kehidupan manusia hanyalah suatu usaha terus-menerus memuaskan

hawa nafsu (naluri), mencari kebahagian serta menghindari apa yang tidak

disukainya (akal).118Tujuan atau upaya manusia dalam mencapai keinginannya

adalah sama, dengan kata lain, alam menakdirkan manusia sama, dalam-

______________________________________________ 116Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.cit., hal. 308. 117Ibid., hal. 309.

118Ahmad Suhelmi. Pemikiran...Op.cit., hal. 171

Universitas Sumatera Utara

Page 90: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

90

kemampuan tubuh dan akal, meskipun terdapat orang-orang yang mempunyai

tubuh lebih kuat, atau pikiran yang lebih cerdas, namun Hobbes meyakini manusia

mampu memenuhi keinginannya sendiri.119

Hobbes menganggap manusia secara alamiah dan pada dasarnya

selfish(mementingkan diri sendiri), suka bertengkar, haus kekuasaan, kejam dan

jahat. Karakter ini pada umumnya adalah hasil dari upaya manusia untuk

memenuhi keinginannya yang semakin bertambah, karena hanya dengan

memenuhi keinginannya tersebut individu dapat memperoleh kebahagiaan. Proses

ini terjadi terus-menerus dan abadi. Manusia menginginkan kepastian, rasa aman,

sehingga mereka bisa memenuhi bukan hanya dari keinginan jangka pendek tetapi

juga keinginan masa depan.

Hal inimelahirkan persaingan sesama manusia. Dalam usaha

memaksimalkan kebahagiaan dan meminimalisasi penderitaan diri, manusia akan

berhadapan dengan manusia lain. Mereka yang kalah akan tersingkir dan yg

menang akan berkuasa. Dalam menghadapi persaingan ini, manusia yang akan

bertarung cenderung menggunakan kekuasaannya (kekuasaan wilayah atau

kelompok/keluarga). Dari sinilah selalu timbul persaingan dan konflik kekuasaan.

Dalam hal persaingan ini, kekerasan adalah hal yang paling ampuh dalam

persaingan dan konflik itu, untuk memenangkan suatu ‘pertarungan’.

_____________________________ 119Op.cit., hal. 110

Universitas Sumatera Utara

Page 91: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

91

Maka, tak mengherankan bahwa bila Hobbes kemudian menyebut manusia

secara alamiah akan memerangi manusia lainnya (Homo homini lupus bellum

omnium contra omnes). Dengan pengertian, Manusia akan menjadi serigala

terhadap manusia lain(Homo homini lupus), maka dari itu mereka akan berperang

melawan semua (Bellum omnium contra omnes).

Dalam suatu kehidupan alamiah itu, menempatkan fitrah manusia dan

tabiatnya tanpa mengalami hambatan apa pun, yang bagi Hobbes adalah

kemerdekaan seluas-luasnya untuk bertindak yang ditunjukkan kepada

kepentingan pertahanan diri sendiri (Ius Naturale).120 Dimana setiap orang

memiliki naluri untuk mempertahankan diri, termasuk mempertahankan

kebebasannya. Hal ini menjadikan menguasai yang lain (pertempuran) adalah hal

yang efektif untuk mempertahankan kebebasannya.Maka dari itu Hobbes

mengatakan bahwa penting ada kekuasaan yang berkuasa di atas segala yang lain,

yang berperan untuk mengatur dan menjaga kemerderkaan yang seluasnya-

luasnya ini.

__________________________________________ 120Firdaus Syam, Pemikiran...Op.cit., hal. 119.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

92

3.1.3. Manusia Politik

Berdasarkan pada kodrat egoistis dari manusia itu, Hobbes mengemukakan

ajarannya tentang negara dalam Leviathan. Kalau manusia pada dasarnya egois,

bagaimana kehidupan bermasyarakat ini menjadi mungkin terjadi diantara

makhluk-makhluk yang kejam, bengis dan buas seperti ini? Manusia mempunyai

hak alamiah (kebebasan) untuk mencari apa saja yang akan memuaskan

keinginannya. Hobbes berpendapat bahwa tiap-tiap orang bertindak untuk

menyelamatkan apa yang dianggap sebagai kebaikan dan menghindari bahaya.

Pemeliharaan diri menjadi kepentingan asasi setiap individu, saling menerkam

menjadi tidak rasional, sebab berlawanan dengan kepentingan asasi itu.Akal

mengajarkan bahwa manusia sebaiknya hidup damai di bawah kekuasaan negara

dan hukum daripada hidup dalam keadaan bebas tapi anarkis dan berbahaya bagi

keselamatan dirinya.

Hobbes membayangkan sebuah “keadilan asasi” yang menjadi alternatif.

Kehidupan alternatif itu ditemukan Hobbes setelah manusia mengadakan

perjanjian untuk membentuk negara.Hal inilah yang disebut hukum alam.121

Hukum ini adalah seperangkat prinsip-prinsip materialistik bagi pengembangan

masyarakat yang akrif yang berasal dari tindakan dan interaksi individu-individu.

Dengan kata lain, ini adalah aturan atau petuah tentang kebijaksanaan sehingga

diharapkan manusia mampu mengatasi ketakutan akan kematian dan menikmati

kehidupan yang menyenangkan.122

____________________________________________________________________________________________________ 121Ahmad Suhelmi, Pemikiran.... Op.cit., hal. 175. 122Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.cit., hal. 314.

Universitas Sumatera Utara

Page 93: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

93

Dalam perjanjian membentuk suatu negara itu, manusia atau individu

secara sukarela menyerahkan hak-haknya serta kebebasannya kepada seorang

penguasa negara atau semacam dewan rakyat. Dalam Leviathan, Hobbes

mengatakan:

“Saya mewenangkan dan menyerahkan hak saya atas pengaturan ilahi saya

kepada orang ini atau kepada sekumpulan orang ini, dengan syarat ini bahwa

anda melepas hak anda kepadanya dan mewenangkan semua tindakannya dalam

perilaku yang sama”123

Dalam perjanjian itu juga disepakati untuk saling menyerang dan hidup

mematuhi undang-undang. Hanya satu hak yang tidak diserahkan kepada negara,

hak mempertahankan diri. Perlu ditegaskan bahwa perjanjian adalah individu-

individu itu. Negara sendiri bebas, tidak terikat dengan kehendak individu. Negara

versi Hobbes ini juga tidak memiliki tanggung jawab apa pun terhadap rakyat.

Negara yang telah terbentu itu memiliki hak menentukan nilai-nilai moralitas.

Negara menentukan baik dan buruknya suatu norma atau sistem nilai. Negara

berhak memutuskan perkara tertinggi. Apa yang dianggap nilai-nilai kebenaran

haruslah sesuai dengan yang ditentukan negara. Negara juga menentukan apakah

seseorang boleh menguasai aset atau sumber-sumber ekonomi atau tidak. Hak atas

kepemilikan kekayaan dapat disita negara kapan pun bila negara

menghendakinya.

_____________________________________________ 123Op.,Cit. hal. 176

Universitas Sumatera Utara

Page 94: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

94

Dalam Leviathan, ada sebuah bab yang membahas tentang kebebasan

(liberty) warga negara, yang dimulai dengan sebuah definisi: Kebebasan adalah

tiadanya rintangan eksternal untuk bergerak. Dalam pengertian ini, kebebasan

sesuai dengan kebutuhan; misalnya, air mengalir ke bawah bukit karena tidak ada

hambatan untuk bergerak dan karenanya menurut definisi tersebut, air itu bebas.

Warga negara bebas campur tangan hukum, warga negara tidak memiliki hak

untuk menentang raja, kecuali raja menghendakinya dengan suka rela.124

Karena penguasa bukanlah pihak yang terlibat dalam kontrak, maka tidak

ada kendali dari orang-orang di bawah kekuasaan terhadapanya. Apapun yang

dilakukan penguasa adalah baik dan adil serta tidak bisa dipertanyakan oleh

rakyat.Negara ini menimbulkan rasa takut kepada siapa pun yang melanggar

hukum negara. Bila warga negara melanggar hukum, negara Leviathan tak segan-

segan menjatuhkan vonis hukuman mati. Negara ini merupakan lembaga politik

yang hanya mengenal hak, tapi minus kewajiban. Penguasa diberi hak untuk

melakukan apa saja demi kebaikan negara. Dengan alat-alat kekerasan yang

dilembagakan, negara berhak memaksa warganya untuk patuh. Negara Leviathan

harus kuat. Bila lemah, akan timbul anarki, perang sipil mudah meletus dan dapat

mengakibatkan kekuasaan negara terbelah. 125

_____________________________________________ 124Bertrand Russell. Sejarah...Op.,Cit. hal. 726 125 Ahmad Suhelmi, Pemikiran...Op..,Cit. hal. 178

Universitas Sumatera Utara

Page 95: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

95

Hobbes berkeyakinan negara seperti itu merupakan pemecahan masalah

terbaik untuk menghadapi persoalan manusia yang kejam dan bengis. Negara

seperti itu jauh lebih baik daripada terjadinya anarkis akibat terbelahnya

kekuasaan negara yang telah belajar banyak dari sejarah bangsa Romawi,

khususnya kehancuran Athena. Negara merupakan satu-satunya alternative bagi

anarki; negara adalah alternatif yang paling shahih. Menurutnya kekuasaan

tunggal (absolut) dapat lebih konsisten dengan kebijakan-kebijakannya.

3.2. Konsep Manusia menurut Jean-Jacques Rousseau

Sama halnya dengan Thomas Hobbes, Rousseau lahir dan besar saat

dimana terjadi gejolak pemikiran politik. Rousseau adalah pengkritik ulung,

sehingga ia mendapatkan banyak musuh di berbagai perantauannya karena

dianggap telah meracuni watak pemikiran masayarakat. Hingga ia mengalami

gangguan psikis merasa terus dikejar-kejar sampai masa kematiannya.

Zaman pencerahan yang pada saat itu para pemikirnya sangat yakin bahwa

umat manusia dapat mencapai kesempurnaan dan kebahagian duniawi, sehingga

manusia tidak perlu menunggu-nunggu rahmat atau kehidupan akhirat. Menurut

pandangan zaman itu rasio merupakan terang baru (maka disebut ‘pencerahan’)

yang menggantikan iman kepercayaan, dan rasio ini membawa tidak hanya

kebenaran, melainkan juga kebahagiaan dalam hidup manusia. Rasio menjadi

dewa tertinggi dari kultus intelektual baru; tetapi ia bukan lagi akal masa lalu. Ia

adalah akal baru, sepenuhnya percaya diri, yakin dengan otonominya, dan yakin

Universitas Sumatera Utara

Page 96: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

96

bahwa ia telah menemukan kunci untuk menyingkap misteri semesta alam yang

tersembunyi.126

Zaman pencerahan yang meluas di Perancis tidak lantas diterima

sepenuhnya. Optimisme atas kekuatan rasio itu mendapat tantangan yang paling

keras di Perancis dari sebuah gerakan yang sangat terkenal yakni “Romantisme”.

Gerakan ini berlangsung di bidang kesusastraan, kebudayaan, seni, filsafat dan

lebih mengutamakan segi-segi emosional dan kepekaan afeksi serta ‘petualangan

fantasi’ manusia daripada segi-segi rasionalnya.Rousseau sebagai bapak pelopor

gerakan Romantisme di Eropa menolak itu semua.

Romantisme, seperti juga halnya Pencerahan berpandang bahwa manusia

pada dasarnya adalah makhluk yang baik dan merdeka. Namun, keduanya

bersimpang jalan dalam penjelasan mereka tentang apa yang membelenggu

manusia. Pencerahan memandang mitos-mitos dan emosi-emosi subjektif

manusia, sedangkan Romantisme sebaliknya memandang kebudayaan adalah hasil

dari daripada hal-hal yang membuat manusia terbelenggu.Lantas Rousseau

menulis sebuah ucapan yang sangat terkenal, dia adalah Jean-Jaques Rousseau:

“Manusia dilahirkan bebas; dan dimana-mana dia terbelenggu. Orang

menganggap dirinya tuan atas orang-orang lain, padalah dirinya tetap menjadi

seorang budak yang lebih parah daripada mereka.127

________________________________________________ 126Op.cit., hal. 357. 127 F. Budi Hardiman. Pemikiran...Op.Cit.,hal.90.

Universitas Sumatera Utara

Page 97: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

97

Gerakan Romantik pada dasarnya adalah pemberontakan menentang

standar moral dan estetik yang sudah diterima.Kalangan yang menjunjung tinggi

tata-krama di Perancis abad ke-18 sangat mengagumi apa yang mereka sebut La

Sensibilite, yang berarti mudah menangkap perasaan, dan lebih khusus lagi

terhadap rasa simpati.

3.2.1. Filsafat Manusia Jean-Jacques Rousseau

Rousseau adalah sang pemberontak pada Abad Pencerahan. Kritik

Rousseau ini membalikkan keyakinan dari pencerahan. Bagi pencerahan

kemajuan teknologi berhubungan dengan perkembangan moral. Rousseau justru

mengecam ilmu dan teknologi yang berkembang sebagai ‘pembangkang’ konsep

nilai luhur manusia.Ia terpengaruh oleh sang ayah terhadap pembentukan watak

dan sikap, karena ayahnya selalu membaca dongen, syair-syair, karya klasik

Plutarch di Jenewa yang juga mempengaruhi jiwa dan perkembangan

intelektualnya.

Rousseau banyak membaca karya filsuf besar lainnya, seperti Pufendorf

dan Grotius, juga karya pengarang Inggris abad sebelumnya, Hobbes dan Locke.

Ia bergaul juga dengan filosofi, yakni sekelompok cendikiawan yang berjuang

melakukan perubahan otoritarianisme serta kekolotan agama yang mencandui

kehidupan intelektual Perancis semasa Louis XIV. Semua itu membuat Rousseau

memiliki kepekaan dan berjiwa romantik yang tinggi. Sampai ia dewasa

menjadikannya memiliki kepekaan dan kehalusan jiwa daripada logika dan

rasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 98: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

98

Rousseau menolak keras rasionalisme dan pengandalan persepsi indrawi

sebagai tolak ukur kebenaran menyebabkan manusia kehilangan perasaannya,

dalam istilah Rousseau La Sensibilite. Dalam konteks inilah dapat dipahami

mengapa ia ingin mengembalikan manusia ke fitrahnya; manusia yang

mementingkan emosi, perasaan dan tidak mendewakan rasio serta tidak

menganggap manusia sekadar jasad tanpa ruh. Rousseau juga menolak produk-

produk peradaban rasional abad Pencerahan yang dinilainya telah merusak tatanan

sosial tradisional. Pemikiran mengenai hak kepemilikan yang dikembangkan

tokoh-tokoh seperti John Locke, menurut Rousseau telah menciptakan

ketimpangan-ketimpangan sosial. Manusia menjadi tidak sederajat dengan

manusia lainnya. Sebagaimana manusia ada yang memiliki kekayaaan yang jauh

lebih besar dari sebagian (besar) manusia lainnya. Ia juga menyatakan bahwa

peradaban modern dengan logika Rasionalisme Cartesiannya membuat manusia

menjadi terasing dari kehidupannya.

Penjelasan Rousseau tentang manusia juga serupa dengan Hobbes yang

mengklasifikasikan kehidupan manusia dari keadaan alamiah ke masyarakat

politik. Rousseau mencoba menjelaskan bagaimana keadaan manusia (pada saat

itu) yang seharusnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 99: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

99

3.2.2. Manusia Alamiah

Rousseau menggunakan konsep keadaan alamiah dalam tiga maksud:

menjelaskan keadaan atau primitif ras manusia; mengidentifikasi prinsip-prinsip

dasar hakikat manusia yang ada dalam keadaan asli atau primitif itu; menjelaskan

keadaan manusia yang hidup dalam masyarakat modern. 128

Dalam keadaan ilmiah, manusia pada dasarnya baik (liar tapi baik),

manusia bertindak didorong oleh kecintaan pada diri sendiri yang membuatnya

selalu menjaga keselamatan dirinya.Manusia sangat damai, penuh kasih sayang

dan menghindari perang. Manusia yang alamiah adalah manusia dalam ekadaan

bebas sejak dilahirkan.129Rousseau mengganggap manusia terjadi perang karena

fenomena alam (nature phenomenon) bukan fenomena sosial (social

phenomenom).Artinya terjadinya perang ketika keadaan alami manusia berubah

menjadi masyarakat sosial.Perang adalah sesuatu yang secara sosial

dikontruksikan, hanya dalam kehidupan sosial perang akan terjadi. Keadaan

ilmiah ini juga dapat berubah menjadi keadaan perang apabila terjadi kesenjangan

derajat manusia, baik karena perbedaan atas kepemilikan atau posisi sosial.

Dalam keadaan ilmiah, manusia menurut Rousseau memiliki kebebasan

mutlak. Mereka bebas melakukan apa pun yang dikehendakinya, terlepas apakah

hal itu akan menyebabkan pertikaian dengan manusia lainnya. Kebebasan

merupakan determinandeterminan yang membuat manusia menjadi manusia-

___________________________________ 128Adam, Lively and Andrew Reeve, Modern Political...Op.cit. hal. 114. 129 Ahmad Suhelmi, Pemikiran....Op.cit. hal. 248

Universitas Sumatera Utara

Page 100: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

100

alamiah. Manusia alamiah adalah makhluk yang belum mengerti nilai-nilai baik

dan buruk dalam pengertian moralitas yang kita pahami, sebab mereka tidak

terdidik dalam struktur sosial yang mendominasi oleh moralitas. Manusia menjadi

burukperilakunya, tidak lagi menjadi manusia alamiah, adalah karena masyarakat

sekitarnya serta peradaban moderennya telah membuatnya demikian.

Akibat dari gagasannya yang mengatakan bahwa manusia telah

‘terkontaminasi’ oleh kemajuan teknologi dan dihimbau untuk kembali ke

manusia alamiah, Rousseau memberi suatu formula. Untuk menjadi manusia

alamiah, Rousseau mencoba memberikan pemecahan masalah. Menurutnya

manusia harus dididik sejak kanak-kanak. Janganlah anak-anak dididik dalam

struktur sosial dunia modern dengan segala etika dan nilai-nilai moralitasnya.

Anak-anak harus dibiarkan bebas menentukan watak dan kepribadiannya sesuai

dengan kehendak alami, membiarkannya sepenuhnya berkembang sesuai naluri

kemanusiaan dan insting kemanusiaannya. Rousseau menegaskan bahwa pada

dasarnya semua manusia menurut kodrat alaminya bebas, tapi kemudian

terbelenggu setelah terlepas dari kodrat alaminya.

3.2.3. Manusia Politik

Namun, Rousseau menyatakan bahwa kondisi alamiah itu bebas namun

bersifat elementer dan penuh dengan keinginan nafsu dan naluri, sehingga

manusia yang bersangkutan tidak ubahnya seperti budak, yaitu budak dari

keinginan, nafsu dan naluri. Kebebasan manusia adalah kebebasan alami, berupa

hak-hak yang tidak tentu dan tidak terbatas untuk mengambil saja yang menarik

Universitas Sumatera Utara

Page 101: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

101

minatnya. Keadaan serba tidak tentu inilah yang diatasi dengan perjanjian

bersama. Hanya dalam masyarakat manusia itu akan mengalami kebebasannya

secara penuh.

Kebebasan menurut Rousseau adalah suatu keadaan tidak terdapatnya

keinginan manusia untuk menaklukkan sesamanya. Manusia merasa bebas dari

rasa ketakutan akan kemungkinan terjadinya penaklukkan atas dirinya sendiri,

secara persuasif maupun kekerasan. Kebebasan juga diartikan sebagai hak untuk

melakukan sesuatu yang orang lain tidak diperkenankan melakukannya, di sisi

lain istilah yang sama bisa dipahami sebagai keadaan dimana keadilan

sepenuhnya ditegakkan. Dengan demikian tidak ada manusia yang diperlakukan

semena-mena. Kebebasan tidak boleh menjadikan manusia anarki sosial.

Rousseau berkata bahwa orang yang merdeka (bebas) adalah orang yang patuh

terhadap hukum dan peraturan, tetapi tidak menjadi dirinya budak.130

Hanya dalam masyarakat politik, manusia menjadi ‘manusia’. Apa yang

membuat manusia hidup bermasyarakat. Menurutnya; pertama, jumlah penduduk

mendekatkan manusia dengan lainnya. Mereka harus bekerja sama untuk dapat

memenuhi kebutuhannya, yang dimulai pada tingkat komunitas keluarga meluas

kepada sejumlah keluarga dan akhirnya membentuk masyarakat.

______________________________________________ 130 Ibid.,hal. 249

Universitas Sumatera Utara

Page 102: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

102

Tiap sekutu membentuk masyarakat atau badan politik menyerahkan

segenap haknya kepada semua sekutu, sehingga tiap orang berada dalam keadaan

yang sama dengan yang lain dalam persekutuan. Dengan itu persamaan pun

diciptakan serta mendapat jaminan. Pada masa ini menurut Rousseau fase yang

paling membahagiakan. Masa ini berlaku hukum kebiasaan, tidak ada hukum

tetap, terjadi perkembangan bahasa dan mereka memiliki pengertian.131

Negara merupakan sebuah produk dari perjanjian sosial. Individu

masyarakatnya sepakat untuk menyerahkan sebagian hak-hak, kebebasan dan

kekuasaan yang dimilik kepada suatu kekuasaan bersama. Negara berdaulat

karena mandat dari rakyat. Negara diberi mandat oleh rakyat untuk mengatur,

mengayomi dan menjaga keamanan dan harta benda mereka. Kedaulatan rakyat

akan tetap absah selama negara menjalankan fungsi-fungsinya mewujudkan

kehendak umum. Rousseau mengumpamakan negara memiliki sepuluh ribu

warga. Kekuasaan negara yang merupakan manifestasi dari penyerahan hak,

kebabasan dan kekuasaan serta kemuan individu haruslah dilihat secara kolektif

dan sebagai suatu lembaga politik yang utuh. Meskipun demikian, setiap individu

masyarakat yang merupakan subjek harus dilihat sebagai suatu entitas individual.

Bukan sebagai entitas kolektif. Makasetiap orang mewakili akses sepersepuluh

ribu dari kekuasaan negara, walaupun ia menyerahkan semua haknya pada

lembaga politik itu.132

___________________________________________________________________ 131 Firdaus Syam, Pemikiran...Op.cit. hal. 154 132Op.cit. hal 252

Universitas Sumatera Utara

Page 103: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

103

Menurutnya, negara yang memiliki keabsahan memerintah atas kehendak

umum atau rakyat itu memiliki dua hal; pertama kemuan, dan kedua kekuatan.

Yang dimaksud kemauan adalah kekuasaan legislatif (legislative power),

sedangkan kekuasaan adalah kekuasaan eksekutif (executive power).Dua bentuk

kekuasaan ini harus bekerja bersama-sama secara harmonis apabila negara ingin

menjalankan fungsinya secara baik. Tanpa kerjasama dan keberadaan kedua

lembaga itu negara tidak bisa berbauat apa-apa.

Dalam buku Sosial Contract, setiap anggota dalam menghormati

perjanjian sosial bersedia menyelaraskan kehendak individunya dengan kehendak

masyarakat dalam semua masalah umum. Kehendak yang timbul dari penyatuan

politik mempunyai tiga karakter penting; ia selalu benar dan selalu untuk

kepentingan umum; ia bukanlah kehendak mayoritas atau jumlah keseluruhan dari

kehendak individu-individu; dan ia berdaulat dan dinyatakan dalam hukum.

Kehendak umum adalah ungkapan dari tuntutan kepentingan umum atau kemauan

bersama (volunte generale).

Ia didasarkan pada teori bahwa, ketika kelompok-kelompok individu

berpartisipasi dalam perjanjian sipil, kehendak mereka yang banyak menentukan

dan mempengaruhi satu sama lain guna menciptakan kehendak baru yang

diarahkan pada kebaikan umum.133

______________________________________________ 133Henry J. Schamndt. Filsafat Politik...Op.Cit., hal. 396.

Universitas Sumatera Utara

Page 104: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

104

Ia senantiasa benar dan adil. Ia akan mengalahkan kepentingan dirinya

sendiri. Sang pemegang kedaulatan adalah yangtidak terbatas, tidak dapat

diserahkan dan tidak dapat pula dibagi-bagi; dan juga merupakan sumber hukum

yang senantiasa harus didasarkan pada ‘bersamanya’ bukan diuntukkan bagi

seseorang atau segolongan.

Negara ideal menurut Rousseau haruslah tidak terlalu besa dan tidak

terlalu kecil. Negara yang terlalu luas akan menyukarkan penyertaan rakyat dan

luas daerah dari negara itu bergantung kepada perbandingan yang tepat antara

jumlah manusia dengan keadaan tanah yang akan menghidupi rakyat itu. Negara

ideal bagi Rousseau adalah enagra seluas Polis (Police State).134

____________________________ 134 Deliar Noer. Pemikiran...Op.cit. hal. 154

Universitas Sumatera Utara

Page 105: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

105

BAB IV.

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kedua pemikir sejak awal sudah banyak memiliki perbedaan, mulai dari

latar belakang kehidupan sehingga mengiringi disepanjang perjalanan hidup

mereka, sampai mencestuskan bagaimana kehidupan manusia itu dapat dikatakan

layak untuk keberlangsungan hidup manusia. Walau sebenarnya mereka

mengklasifikasikan kehidupan manusia yang sama, yakni dari keadaan alamiah ke

masyarakat politik.

Bermula dari perbedaan zaman, yang merupakan point awal menemukan

perbedaan di kedua pemikir ini, zaman menentukan pola pikir mereka di

sepanjang kehidupannya dalam menemukan pengertian manusia. Kedua filsuf

tersebut termasuk dalam para filsuf modern, namun berbeda aliran. Hobbes lahir

pada tahun 1588, yang pada saat itu filsafat rasionalisme sangat berpengaruh serta

berkembang dengan pesat. Para pengikut aliran rasionalisme sangat

mengagungkan peranan rasional atau akal sebagai satu-satunya sumber ilmu

pengetahuan. Perkembangan rasionalisme ini mendapat tantangan banyak dair

aliran selanjutnya, yakni Empirisme. Aliran ini meyakini bahwa pengalaman

adalah yang menentukan munculnya ilmu pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara

Page 106: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

106

Sejalan dengan itu, pengetahuan harus didasarkan pada obeservasi empiris.

Empirisme mengembalikan pengetahuan pada pengalaman, empirisme berusaha

membebaskan diri dari bentuk-bentuk spekulasi spiritual yang menandai

metafisika tradisional. Dengan cara itu empirisme mencoba memisahkan filsafat

dengan teologi. Melalui pemikiran Francis Bacon, Hobbes, Locke serta Berkeley

membuat empirisme menjadi refleksi utama. Hobbes sepakat dengan Bacon

bahwa pentingnya penggunaan nalar dan metode-metode eksperimental dalam

ilmu pengetahuan, termasuk dalam pengertian tentang manusia. Yang akhirnya

Hobbes mengatakan bahwa manusia memiliki akal serta naluri.

Sementara Rousseau, lahir ketika aliran Rasionalisme serta Empirisme

melanda Perancis. Garis pemikiran yang sudah dirintis sejak Descartes ini justru

semakin menggejala dan menjadi sebuah gerakan yang tidak hanya

mempengaruhi kehidupan akademis, melainkan juga kehidupan sosial, politik dan

kultural. Zaman ini disebut ‘Aufklarung’ dalam bahasa Jerman, yang artinya

zaman ‘Pencerahan’. Pada zaman ini, rasio merupakan terang baru (maka disebut

‘pencerahan’) yang menggantikan iman kepercayaan, membawa tidak hanya

kebenaran, melainkan juga kebahagiaan dalam hidup manusia. Perkembangan

sains dan teknologi yang begitu cepat telah mengakibatkan perubahan orintasi

nilai secara radikal. Manusia Pencerahan berjuang gigih menaklukan alam

semesta dengan ilmu pengetahuan. Serta segala sesuatu termasuk kebenaran serta

kebahagian harus diukur dengan parameter sains dan teknologi. Perkembangan ini

menumbulkan revolusi berbagai bidang kehidupan manusia.

Universitas Sumatera Utara

Page 107: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

107

Kecendrungan-kecendrungan Abad Pencerahan itu dikritik oleh Rousseau.

Ia membalikkan optimisme pencerahan menjadi pesimisme total. Apa yang

dianggap baik bagi pemikir Pencerahan, justru buruk bagi Rousseau.

Perkembangan sains dan teknologi yang dibanggakan Perancis menyebabkan

kerusakan akhlak dan dekadensi kebudayaan. Rasionalisme dan pengandalan

resepsi inderawi sebagai tolak ukur kebenaran menyababkan manusia kehilangan

perasaannya. Atas kritikan-kritikan itu Rousseau memiliki banyak musuh serta

sering tidak diterima di berbagai negara. Dan dalam konteks inilah Rousseau ingin

mengembalikan manusia kembali ke fitrahnya sebagai manusia, menurutnya

manusia kehilangan fitrahnya karena ‘kontaminasi’ dari kemajuan sains dan

teknologi. Dan ini juga yang menajdi cikal-bakal lahirnya aliran Romantisme di

Eropa.

Selanjutnya yang menjadi element perbedaan di kedua pemikir ini ialah

filsafatnya tentang manusia. Dalam membangun kerangka psikologi manusia,

Hobbes dipengaruhi oleh Bacon, Descartes serta Gallileo. Melalui Bacon tentang

penggunaan nalar serta metode eksperimen, Descartes tentang geometrinya dan

Gallileo tentang kerja alam semesta. Kesemua itu dipadukan oleh Hobbes menjadi

sebuah pertanyaan besar, yakni Apa yang menggerakkan manusia?. Disini

Hobbes membandingkan manusia dengan sebuah jam tangan yang bergerak secara

teratur karena ada ‘onderdil-onderil’ di dalam nya. Begitu pula dengan manusia

dengan adanya akal serta naluri. Lebih dalam dengan akal, Hobbes berpegang

pada pandangan bahwa yang riil hanyalah tubuh dan gerakannya, ia menyatakan

Universitas Sumatera Utara

Page 108: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

108

bahwa perasaan mencakup gerakan partikel. Objek-objek eksternal menekankan

organ-organ indra dan menimbulkan gerakan yang terus bergerak ke dalam

sampai ia mencapai pusat organ otak. Bila lebih sedikit diteliti, pemikiran Hobbes

ini merupakan tolak ukur terhadap apa yang dikatakan oleh Freud tentang

penelitiannya yang berjudul manusia sebagai manusia. Menurut Freud, manusia

dalam konteks ini adalah tersusun dalam sebuah mekanisme yang didorong oleh

sejumlah enger tetap yang disebut sebagai lidibo.135

Sementara Rousseau lahir sebagai kemandirian berpikir walau ia sering

membaca buku karangan Pufendorf dan Grotius yang membuat dirinya memiliki

kepekaan dan kehalusan jiwa daripada logika dan rasional. Dan juga menjadikan

dirinya sebagai kritik ulung. Ia menolak apa yang sangat dibanggakan Perancis

pada saat itu, yakni zaman pencerahan yang menurutnya sebagai suatu

kemunduran yang sangat jauh bagi fitrah manusia.

Setelah mereka berdua telah menemukan pondasi serta kerangka dalam

membentuk manusia. Lebih lanjut mereka mengurai apa serta bagaimana manusia

itu, yang diklasifikasi melalui keadaan manusia alamiah ke manusia politik.

Dimulai dari Hobbes, ia menguraikan manusia dalam keadaan alamiah bisa

bertindak semata-mata untuk mengikuti keinginan-keinginan dirinya, yaitu

memuaskan hawa nafsu (naluri) serta mencari kebahagiaan serta menghindari apa

yang tidak mereka sukai (akal).

________________________________ 135Sigmund Freud. Pengantar Umum Psikonalisis..Op.cit., hal iv

Universitas Sumatera Utara

Page 109: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

109

Namun Hobbes menganggap, sering kali naluri lebih dominan daripada

akal, karena pada dasarnya manusia bersifat selfish (mementingkan diri sendiri),

suka bertengkar, haus kekuasaan, kejam dan jahat dan keinginan serta naluri itu

semakin bertambah terus-menerus serta abadi. Sehingga mereka sesama manusia

saling memerangi satu sama lain (Homo Homini Lupus) atau dalam pengertian

lain menjadi serigala terhadap manusia, serta akan berbuntung panjang, yakni

berperang melawan semua (Bellum Omnius Contra Omnes)seperti yang dikatakan

Hobbes. Setelah menguraikan dasar sifat manusia, Hobbes mengemukakan

ajarannya tentang sebuah negara dalam Leviathan. Karena manusia pada dasarnya

egois yang tiap-tiap orang memiliki hak untuk menyelamatkan diri sendiri.

Hobbes membayangkan sebuah ‘keadilan asasi’ untuk mengajak manusia

mengadakan perjanjian sosial dalam membentuk negara untuk melindungi atau

mewadahi hak-hak saling menyelamatkan tersebut. Dengan kata lain, ini adalah

aturan atau petuah tentang kebijaksanaan sehingga diharapkan manusia mampu

mengatasi ketakutan akan kematian dan menikmati kehidupan yang

menyenangkan.

Sementara menurut Rousseau, manusia pada dasarnya baik, manusia

bertindak didorong oleh kecintaan pada diri sendiri yang membuatnya selalu

menjaga keselamatannya. Damai, penuh kasih sayang dan belum mengerti nilai-

nilai baik dan buruk dalam pengertian moralitas yang kita pahami. Namun dari

pada itu, manusia telah menjadi buruk perilakunya, tidak lagi menjadi manusia

ilmiah karena perdaban modern yang telah membuatnya. Kemajuan sains dan

Universitas Sumatera Utara

Page 110: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

110

teknologi menurut Rousseau merupakan buah petakan bagi hilangnya fitrah pada

manusia. Untuk itu, ia mencoba menarik manusia kedalam manusia politik dalam

pengertiannya. Keadaan alamiah manusia yang bersifat elementer dan berubah-

ubah menjadikan manusia layaknya budak dari keinginan nafsu dan naluri. Hanya

dalam masyarakat politik, manusia menjadi ‘manusia’ yakni dengan mendekatkan

manusia dengan manusia lain, bekerja sama dalam lingkup masyarakat melalui

sebuah perjanjian sosial.

Dalam beberapa kesempatan, Rousseau juga pernah mengkritik tesis

Hobbes bahwa hanya ada dua pilihan bagi manusia: kebebasan atau menjadi objek

kekuasaan atau dikuasai. Hobbes tidak membuka peluang kemungkinan manusia

bisa bebasa tetapi pada saat yang sama berada dalam dominasi kekuasaan negara.

Dengan kata lain, manusia tidak dapat hidup dalam negara bila ia tetap menuntu

kebebasan sejati seperti yang dimikinya sebelum terbentuknya negara. Pandangan

ini bertolak dengan Rousseau. Manusia menurut Rousseau pada dasarnya

merdeka. Kebebasan itu tetap dapat dimilikinya meskipun dalam gradasi berbeda

apabila ia masuka menjadi bagian dari political society atau berada dalam

kekuasaan negara. Kebebasan itu bahkan bisa diraih justru apabila manusia

bergelut sepenuhnya dalam kehidupan bernegara. Lagi, lagi Rousseau selalu

optimis apabila manusia dikumpulkan menjadi sebuah komunitas besar (negara)

dengan segala hak serta kebebasan yang dimiliknya, manusia menjadi manusia

seutuhnya.

_________________________ 136 Ahmad Suhelmi, Pemikiran…Op.cit., hal. 250

Universitas Sumatera Utara

Page 111: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

111

4.2. Saran

Kajian ini tentu tidak sempurna, sehingga diperlukan kajian-kajian yang

lebih mendalam mengenai tema tersebut, karena kajian ini menyangkut hakikat

manusia. Dengan mengetahui hakikat serta konsep manusia, ia akan hidup dengan

benar, yaitu hidup sesuai dengan keharusan-keharusan sebagaimana manusia.

.

Universitas Sumatera Utara

Page 112: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

112

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ahmad,Zainal Abidin. 1977. Teori Politik Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Asy’ari, Musa. 1999. Filsafat Islam. Yogyakarta: LESFI.

Bertens, K. 1988. Filsuf-filsuf Besar tentang Manusia. Jakarta: Gramedia.

Bertens, K. 2005. Panorama Filsafat Modern. Jakarta: Gramedia. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Budiman, Arif dkk. 1986. Mencari Konsep Manusia Indonesia, Sebuah Bunga

Rampai. Jakarta: Erlangga.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Cranston. 1972. Makers of Modern Thought. New York: American Heritages

Publishing

Freud, Sigmund. 2006. Pengantar Umum Psikonalisis: Terjemahan. Yogyakarta:

PustakaPelajar.

Gaarder, Jostellin. 1966. Dunia Sophie. Bandung: Mizan

Hadi, Hardono. 1996. Jati Diri Manusia Berdasarkan Filsafat Organisme.

Yogyakarta: Kanisius.

Hamersma, Harry. 1983. Tokoh-tokoh FIlsafat Barat Modern. Jakarta: Gramedia

Hardiman, F. Budi. 2011. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern

(Dari Machiavelli sampai Nietzsche). Jakarta:Erlangga

Universitas Sumatera Utara

Page 113: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

113

Keesing, M. Roger. 1974. “Theories of Culture” Annual Review of Anthropology

Lively, Adam and Reeve, Andrew. 1993. Modern Political Theory from Hobbes

to Marx. KeyDebates. London and New York: Routledge.

Mas’oed, M. 1986. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

Muthahhari, Murtadha. 2004. Manusia Sempurna. Yogyakarta: Prisma Media.

Noer, Deliar. 1999. Pemikiran Politik di Negara Barat. Jakarta: Mizan.

Rasyidi, H.M. 1984. Janji-janji Islam. Jakarta: Bulan Bintang

Ronald, Chilote. 2003. Teori Perbandingan Politik: “PenelusuranParadigma”.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Russell, Bertrand. 2002. Sejarah Filsafat Barat: ‘Kaitannya dengan kondisi

sosio-politik zaman kuno hingga sekarang’. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sabine, GH. 1937. A History of Political. London: George G. Harrap & Co. Ltd.

Sastrapratedja & Magnis Parera, Frans. 1989. Kontrak Sosial.Yogyakarta:

Yayasan Kartika

Schamndt, Henry J.2002. Filsafat Politik:‘Kajian Historis dari Zaman Yunani

Kuno sampai Zaman Modern’. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Siagian, Matias dkk. 2011. Etika Umum. Medan: Grasindomonoratama.

Soekanto, Sarjono. 1979. Perbandingan Ilmu Hukum. Bandung: Sinar Grafika.

Syam, Firdaus. 2005. Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan

PengaruhnyaTerhadap Dunia ke-3. Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Sumatera Utara

Page 114: PERBANDINGAN PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES …

114

Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Barat: Kajian Sejarah, Perkembangan,

PemikiranNegara, Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta: Gramedia.

Internet:

- psikologi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli-filsafat.

Diakses pada 4/1/2018 pkl. 20.33 WIB.

- umamsmile.blogspot.co.id/2012/09/hakikat-manusia.html?m=1.

Diakses pada 30/1/2018 pkl. 17.13 WIB.

- panduan-belajar-mandiri.blogspot.com.

Diakses 06/06/18 pkl. 11.23 WIB. - https://dosenpsikologi.com/teori-psikoanalisis-klasik.com.

Diakses pada 17/04/18 pkl. 13.01 WIB

-https://www.britannica.com/biography/Thomas-Hobbes/Intellectual-

development#ref68421. Diakses pada 15/05/2018 pukul 11.28 WIB

- http://thegreatthinkers.org/hobbes/major-works/the-works-of-thomas-hobbes-of-

malmesbury-volume-5-the-questions-concerning-liberty-necessity-and-chance/.

Diakses pada 15/05/2018 pukul 11.30 WIB

Universitas Sumatera Utara