13
Perbandingan Node.Js vs PHP ? Rohmatullah [email protected] Abstrak Akhir-akhir ini kita mendengar pengembangan aplikasi menggunakan Node.js . Kita juga memahami bahwa dalam lingkungan pemrograman berbasis web kita mengenal PHP sebagai bahasa pemrograman sisi server yang sangat terkenal. Sebenarnya bagaimanakah Node.js ini dibandingkan dengan PHP ? Manakah yang lebih baik dipelajari antara PHP dengan Node.js? Apakah Node.js akan segera menggantikan PHP? Benarkah PHP akan mati dalam waktu dekat? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita akan bandingkan beberapa aspek antara PHP dengan Node.js. Artikel ini lebih ditujukan untuk programmer pemula yang bingung mau belajar dan belum pernah membuat kode program dengan PHP maupun Node.js. Oleh karena itu bahasannya saya batasi agar tidak akan terlalu teknis supaya mudah dipahami. PHP dan Node.js ini sama-sama bisa digunakan di sisi server. Pertama- tama kita akan melihat usianya, kemudian dari usia ini kita dapat membuat analisa lebih lanjut. Secara sejarah PHP lebih tua dibandingkan dengan Node.js. Bahasa pemrograman lahir pada tahun 1994, sedangkan Node.js lahir pada tahun 2009. Usia PHP lebih tua, ini tentu akan memberikan tingkat kedewasaan yang lebih baik. Kedewasaan ini berarti kelengkapan pustaka dan juga kelengkapan dokumentasi. Dengan menggunakan bahasa PHP kita tentu lebih mudah belajar pemrograman karena mudah dalam mendapatkan dokumentasi pembelajaran. Dan karena kedewasaan tersebut, kita mudah mendapatkan tool-tool untuk mengebangkan aplikasi menggunakan bahasa PHP. Kata Kunci: pemrograman, programmer, developer, learning Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Perbandingan Node.Js vs PHP ?

Rohmatullah

[email protected]

Abstrak

Akhir-akhir ini kita mendengar pengembangan aplikasi menggunakan Node.js .

Kita juga memahami bahwa dalam lingkungan pemrograman berbasis web kita mengenal

PHP sebagai bahasa pemrograman sisi server yang sangat terkenal. Sebenarnya

bagaimanakah Node.js ini dibandingkan dengan PHP ? Manakah yang lebih baik

dipelajari antara PHP dengan Node.js? Apakah Node.js akan segera menggantikan PHP?

Benarkah PHP akan mati dalam waktu dekat?

Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita akan bandingkan beberapa aspek

antara PHP dengan Node.js. Artikel ini lebih ditujukan untuk programmer pemula yang

bingung mau belajar dan belum pernah membuat kode program dengan PHP maupun

Node.js. Oleh karena itu bahasannya saya batasi agar tidak akan terlalu teknis supaya

mudah dipahami. PHP dan Node.js ini sama-sama bisa digunakan di sisi server. Pertama-

tama kita akan melihat usianya, kemudian dari usia ini kita dapat membuat analisa lebih

lanjut. Secara sejarah PHP lebih tua dibandingkan dengan Node.js. Bahasa pemrograman

lahir pada tahun 1994, sedangkan Node.js lahir pada tahun 2009.

Usia PHP lebih tua, ini tentu akan memberikan tingkat kedewasaan yang lebih baik.

Kedewasaan ini berarti kelengkapan pustaka dan juga kelengkapan dokumentasi. Dengan

menggunakan bahasa PHP kita tentu lebih mudah belajar pemrograman karena mudah

dalam mendapatkan dokumentasi pembelajaran. Dan karena kedewasaan tersebut, kita

mudah mendapatkan tool-tool untuk mengebangkan aplikasi menggunakan bahasa PHP.

Kata Kunci: pemrograman, programmer, developer, learning

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 2: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Pendahuluan

Pengertian PHP dan Node.js

PHP dan Node.js sering dibandingkan karena sama-sama berperan di sisi server

(back-end). Dalam pemrograman web, istilah back-end merujuk ke pemrosesan yang

dijalankan di sisi web server. Sebagai contoh, untuk menjalankan PHP kita harus

menggunakan aplikasi web server seperti apache yang menjadi satu paket dari XAMPP.

Apakah sebuah web harus menggunakan back-end? Tidak juga. Untuk web

sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti PHP dan

Node.js baru diperlukan jika web tersebut butuh memproses form atau mengakses

database.

PHP dan Node.js sebenarnya berbeda dalam hal konsep dasar. PHP adalah sebuah

bahasa pemrograman back-end murni, sedangkan Node.js adalah sebuah platform.

Maksudnya, tidak ada namanya bahasa pemrograman Node.js, yang ada adalah Node.js

itu menggunakan bahasa pemrograman JavaScript yang dibawa ke sisi back end.

Dengan kata lain, agar bisa menggunakan Node.js kita harus paham JavaScript terlebih

dahulu.

JavaScript sendiri pada awalnya merupakan bahasa pemrograman web yang

berjalan di front-end. Disini JavaScript dipakai untuk memprogram HTML dan CSS di

dalam web browser. Hal tersebut berlangsung puluhan tahun sejak 1995. JavaScript

pertama kali dirancang oleh Brendan Eich saat bekerja sebagai programmer di Netscape

Communications Corporation. PHP sendiri juga hadir di tahun yang sama (1995).

Pada saat itu konsep dasarnya cukup simple. HTML, CSS dan JavaScript dipakai

di sisi front-end, sedangkan PHP dipakai di sisi back-end. PHP sendiri bisa diganti

dengan bahasa pemrograman lain seperti ASP.

Hal ini berubah ketika JavaScript di bawa ke sisi server oleh Ryan Dahl di tahun

2009, dan lahirlah Node.js. Dengan demikian, JavaScript bisa dipakai di sisi front-end

maupun back-end, sehingga komunikasi antar keduanya menjadi lebih efisien.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 3: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Pembahasan

Airbnb, LinkedIn, Walmart, Uber, dan bahkan NASA telah menggunakan Node.js dalam

produksi mereka. Banyak perusahaan kecil dan pemula mengikuti jejak mereka dan

memanfaatkan teknologi dalam membangun aplikasi. Manfaat Node.js tidak terhitung

jumlahnya, namun Anda juga harus menyadari kendalanya

Apa itu Node.js?

Node.js adalah server-side JavaScript . Akhir-akhir ini mungkin Anda sudah mulai sering

mendengar kata tersebut di dunia programming. Tapi mengapa sebenarnya kita

membutuhkan JavaScript di server?

Untuk membuat konsep Node.js jelas kita bisa membandingkannya dengan bahasa server-

side biasa seperti PHP. Node.js menggunakan prosedur eksekusi server berbasis event

dan bukan eksekusi multithread di PHP. Untuk menjelaskannya lebih lanjut, kita akan

membicarakan terlebih dahulu apa itu Node.JS.

Pertimbangkan sebuah situs web di mana Anda perlu memuat konten secara dinamis dari

server web lain yang lambat. Di PHP Anda bisa melakukannya dengan 2 cara –

mengkodekannya dalam file sederhana dan mengkodekannya sebagai skrip lain,

kemudian mengeksekusinya secara multithread.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 4: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Pada metode pertama walaupun kodenya sederhana, eksekusi akan berhenti sebentar pada

saat server web lambat diakses. Metode kedua lebih dioptimalkan jika terjadi kinerja

namun sulit untuk dikodekan dan memiliki overhead pengelolaan multithread. Kasus ini

serupa untuk sebagian besar bahasa pemrograman web selain JavaScript sisi server, yaitu,

Node.js.

Apa bedanya Node.js? Untuk memahami Node.js, Anda harus mengingat pemrograman

berbasis JavaScript di browser. Kami menggunakan teknologi yang sama di sini. Alih-

alih menggunakan thread terpisah, sebuah function dilampirkan pada acara akhir dari

“akses server web lambat” yang disebutkan di atas, sehingga Anda mendapatkan

fungsionalitas penuh pada opsi kedua yang dioptimalkan yang disebutkan di atas tanpa

overhead multithread.

Kenapa Node.js dianggap lebih baik?

Node.js dianggap sebagai revolusioner. JavaScript yang dulunya hanya dipakai untuk

membuat efek-efek animasi di dalam web browser (berjalan di sisi front-end), sekarang

juga bisa dipakai untuk memproses form dan berkomunikasi dengan database (berjalan

di sisi back-end).

Salah satu fitur utama yang sering dibandingkan dengan PHP adalah, Node.js

menggunakan konsep non-blocking I/O model. Konsep ini membuat pemrosesan di

Node.js lebih efisien karena tidak terkunci ketika sebuah proses sedang berjalan.

Katakanlah kita ingin memproses 2 tugas dalam waktu yang hampir bersamaan: 1. Ambil

data dari database dan 2. menghapus sebuah file di server.

Di dalam PHP, kedua tugas ini dikerjakan dengan sistem antrian. Proses hapus file baru

berjalan setelah data selesai diambil dari database.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 5: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Sedangkan di Node.js, keduanya bisa berjalan bersamaan tanpa harus menunggu proses

yang satu selesai terlebih dahulu. Pertama, Node.js akan memberi instruksi untuk

mengambil data dari database. Tanpa menunggu data tersebut sampai, ia akan lanjut ke

proses kedua untuk menghapus file. Hasilnya, bisa jadi file dihapus duluan sebelum data

dari database sampai.

Namun di sisi lain, Node.js juga menggunakan konsep single threaded. Maksudnya,

hanya ada 1 proses yang berjalan sepanjang waktu. Ini berbeda dengan PHP yang

menggunakan konsep multi threaded.

Katakanlah pada waktu yang bersamaan ada 1000 orang mengunjungi web kita. Di dalam

PHP, akan dibuat 1000 thread dimana setiap pengunjung dilayani oleh 1 thread khusus.

Setiap thread akan diproses dengan sistem antrian seperti sebelumnya. Berikut ilustrasi

dari konsep ini:

Pemrosesan multi thread di PHP. Sumber: quora.com

Dalam gambar diatas, ada 4 orang pengunjung yang dilayani oleh 4 thread. Masing-

masing 1 untuk setiap pengunjung.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 6: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Sedangkan di Node.js, 1000 pengunjung itu akan di layani oleh 1 thread saja. Thread

secara bergantian berpindah dari satu proses ke proses lain tanpa harus menunggu proses

yang satu selesai (kopsep non-blocking I/O model). Berikut ilustrasinya:

Pemrosesan single thread di Node.js. Sumber: quora.com

Dalam gambar diatas, ada 4 orang pengunjung yang dilayani oleh 1 thread yang berpindah

secara bergantian. Tapi kembali, berbeda dengan thread di PHP, di dalam Node.js thread

tersebut tidak harus menunggu setiap proses selesai, tapi cukup memberikan instruksi dan

thread akan ‘loncat’ ke tugas berikutnya. Istilahnya asynchronous requests.

Jadi, mana yang lebih baik? Banyak faktor yang mesti dipertimbangkan. Secara umum,

untuk tugas-tugas sederhana, konsep 1 thread, non-blocking I/O model kepunyaan

Node.js akan memberikan performa yang lebih baik. Ditambah lagi efisiensi dari konsep

single thread ini. Sedangkan untuk web yang butuh pemrosesan besar, konsep multi

thread kepunyaan PHP akan lebih baik.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 7: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Meskipun begitu, masih banyak faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti

optimisasi server, update teknologi, perancangan kode program, dll. Sebagai contoh, PHP

7 menawarkan peningkatan performa yang jauh lebih besar dibandingkan dengan PHP 5.

Jadi menurut saya, dari segi performa PHP tidak otomatis kalah dari Node.js. Hanya saja,

memang ada aplikasi-aplikasi yang lebih cocok menggunakan Node.js daripada PHP,

terutama website yang terus-menerus realtime dan butuh banyak JavaScript.

Sebagai contoh, aplikasi Google seperti Gmail, Google Docs, Google Analytics itu full

JavaScript, sehingga paling pas dipadukan dengan Node.js di server.

Ditambah lagi ada jargon “JavaScript: One programming language to rule them all”.

Maksudnya JavaScript saat ini bisa dipakai untuk memprogram apa saja, mulai dari

aplikasi desktop, mobile app, web server, hingga Internet of things. Hal ini Semakin

menambah alasan untuk belajar Node.js yang berbasis JavaScript.

Jadi, Apakah Lebih baik belajar Node.js daripada PHP?

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa Node.js tampak lebih menarik daripada PHP. Ini

pula yang menimbulkan anggapan bahwa sebaiknya kita belajar Node.js yang lebih

modern daripada PHP yang sudah mulai tua. Betulkah? Kita akan lihat dari sisi lain.

Pangsa Pasar Penggunaan PHP vs Node.js

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi JavaScript (termasuk di Node.js), berkembang

dengan sangat pesat, terutama dalam beberapa tahun belakangan. Namun untuk pangsa

pasar penggunaan teknologi back-end, PHP masih jauh lebih kuat.

Berikut beberapa data yang saya dapat tentang perbandingan penggunaan PHP dengan

Node.js:

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 8: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Diagram pangsa pasar bahasa pemrograman web server. Sumber: w3techs.com

Terlihat bahwa 80% website yang ada di dunia masih menggunakan PHP di sisi server,

ini sangat dominan. Diantaranya, sekitar 30% menggunakan CMS WordPress, yang juga

berbasis PHP.

Dari 20% sisa web yang tidak menggunakan PHP, itupun terdiri dari berbagai teknologi

back-end lain seperti ASP, Java, Ruby, ColdFusion dan JavaScript. Jika kita menganggap

JavaScript ini adalah Node.js, maka hanya 0,4% saja website yang menggunakan

Node.js. Ini berdasarkan hasil riset dari w3techs.com.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 9: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Salah satu alasannya adalah karena Node.js merupakan teknologi baru, jadi jika

dibandingkan dengan keseluruhan website yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu,

angkanya menjadi sangat kecil.

Jadi agak mustahil jika menyebut PHP akan mati dalam waktu dekat. Saya yakin dalam

5 tahun ke depan PHP masih tetap ada. Dan tentu saja PHP akan terus berinovasi agar

lebih baik dan lebih efisien lagi.

Migrasi sebuah website yang sudah ada dari PHP ke Node.js akan butuh tenaga dan biaya

yang cukup besar, sehingga mayoritas website jarang yang mau beralih dari PHP kecuali

ada hal yang sangat urgent.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 10: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Dasar Keahlian untuk belajar PHP vs Node.js

Bagi saya, inilah alasan terbesar untuk tidak langsung belajar Node.js. Alur belajar

(learning curve) Node.js lumayan sulit. Bagi pemula jauh lebih mudah belajar PHP

dibandingkan Node.js. Bahkan boleh dibilang mustahil pemula bisa langsung ke

Node.js.

Syarat untuk bisa ke PHP hanya perlu paham HTML (disarankan juga punya dasar CSS

meskipun tidak wajib). Dua materi dasar ini (HTML dan CSS) sudah cukup untuk bisa

belajar PHP sebagai bahasa pemrograman web.

Sebagai contoh, untuk menampilkan teks “Hello World” di web browser, kode PHPnya

adalah sebagai berikut:

1

2

3

<?php

echo 'Hello World!';

?>

Sangat sederhana. Satu paragraf saja sudah cukup untuk membahas kode diatas, dimana

sebuah kode PHP dibuka dengan tag <?php dan diakhiri dengan tag ?>. Perintah echo

dipakai untuk menampilkan teks ke dalam web browser.

Bagaimana dengan Node,js? Setelah punya dasar HTML dan CSS, harus belajar lagi

JavaScript karena Node.js berbasis kepada bahasa pemrograman JavaScript.

Untuk menampilkan teks “Hello World” di Node.js, berikut perintahnya:

1

2

3

4

5

6

var http = require('http');

http.createServer(function (req, res) {

res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});

res.end('Hello World!');

}).listen(3000, '127.0.0.1');

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 11: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Selain lebih panjang, kode-kode diatas butuh pemahaman yang mendalam tentang

JavaScript dan pengetahuan seputar cara kerja web server.

Bagi pemula, saya rasa perlu 1 halaman bahkan lebih untuk membahas semua kode ini,

mulai dari konsep variabel, object, function, callback, http header, http respond, http

port, dan alamat IP Server. Inilah yang saya maksud bahwa Node.js lebih susah

dipelajari, khususnya untuk pemula.

Hosting untuk PHP vs Node.js

Selain kode program yang lebih sulit, meng-onlinekan sebuah web yang dibuat dengan

Node.js juga perlu skill yang mumpuni. Setidaknya kita mesti nyaman men-setting VPS

(Virtual Private Server) yang biasanya harus menggunakan command line Linux

(perintah terminal) via SSH. Yakni mengetik perintah secara manual baris per baris.

Sedangkan untuk PHP, web hosting yang dipakai untuk meng-onlinekan website ada

dimana-mana dan harganya relatif murah (pakai shared hosting). Selain itu konfigurasi

web server juga sangat mudah karena semua tinggal pakai sistem cPanel yang berbasis

grafis. Kita cuma perlu beberapa kali klik dan website sudah online. Tidak perlu hapal

perintah-perintah linux. Kecuali jika webnya sudah ramai dan butuh server sekelas VPS.

Disisi ini menurut saya PHP juga lebih user friendly untuk pemula dibandingkan Node.js.

Atau setidaknya sampai ada hosting yang menyediakan cara mudah menjalankan web

yang dibuat dengan Node.js

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 12: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Materi Belajar PHP vs Node.js

Karena relatif baru, materi belajar untuk Node.js tentu saja belum sebanyak PHP,

terutama referensi / web berbahasa Indonesia.

Khusus bagi pelajar atau mahasiswa, menurut saya masih cukup jarang guru / dosen yang

update dan paham tentang Node.js. Jika bicara tentang bahasa pemrograman web, mereka

mungkin hanya tahu PHP. Ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan sebelum

membuat skripsi web menggunakan Node.js

Penutup

Jadi lebih baik belajar PHP atau Node.js?

Dari artikel ini tentu anda bisa menebak bahwa saya cenderung menyarankan untuk

belajar PHP terlebih dahulu. Alasan paling kuat karena Node.js lumayan susah

dipelajari bagi pemula. Banyak yang harus dipersiapkan sebelum bisa ke Node.js.

Saya bukan tidak suka Node.js, tapi hanya mengarahkan jalur yang paling pas. Setelah

paham PHP dan JavaScript, silahkan lanjut ke Node.js.

Terkait masa depan keduanya, baik PHP maupun Node.js sama-sama menarik. PHP

sudah sangat mapan dan masih menjadi bahasa mayoritas untuk pemrograman server.

CMS PHP populer seperti WordPress juga akan ‘menjamin’ bahwa PHP akan terus

hadir. Sehingga saya kurang sependapat jika dikatakan bahwa PHP akan segera

digantikan oleh Node.js. Jika pun hal itu akan terjadi, mungkin butuh waktu 5 – 10 tahun

lagi.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Page 13: Perbandingan Node.Js vs PHP - ilmuti.orgilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/Perbandingan-Node.js-VS-PHP.pdf · sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti

Referensi

Duniailkom.com

Dewaweb.com

Proweb.co.id

Bukacode.blogspot.com

Biografi

Nama saya Rohmatullah, tempat tinggal di Kota Tangerang, sebuah kota kecil di

pinggiran ibu kota Indonesia, samapi tulisan ini di buat saya sedang menjalani studi di

sebuah kampus swasta di Kota Tangerang. Saya merupakan anak bungsu dari 2

bersaudara yang mempunyai hobbi yang mungkin belum banyak orang mengetahui

yaitu bermain Hockey Indoor & outdoor. Saya lahir di Kota Tangerang pada 21 tahun

yang lalu. Jika ingin mengetahui pribadi diri saya lebih lanjut anda bias mengikuti akun

sosmed saya di facebook dengan nama akun rohmatullah atau bias juga di akun

Instagram saya di @rhmatt98.

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org