15
AKUNTABILITAS Vol. VII No. 3, Desember 2014 P-ISSN: 1979-858X Halaman 196 - 210 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL SETELAH DIKELUARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH Yessi Fitri 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ABSTRACT: The purpose of this study is to compare the financial performance of Islamic banks against conventional banks after enactment of Indonesia’s Islamic Banking Act No 21/2008. The data was based on selected financial statements of Islamic banks and conventional banks in Indonesia from year 2009 to 2011. Financial performance measures were expressed in term of various financial ratios in which were categorized into profitability, liquidity, risk, solvency and efficiency. To test the hipotheses, Mann-Whitney was employed to compare financial performance. In general, the study found no major difference in financial performance between Islamic banks and conventional banks except in term of its ROA and EM. This indicated that conventional banks are generally more profitable as compared to conventional banks but failure risk of islamic banks are smaller than conventional banks. Keywords: Islamic Banking, Profitabilitas, Liquidity, Risk, Solvency and Efficiency. ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan bank syariah terhadap bank konvensional setelah berlakunya Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah di Indonesia. Data ini didasarkan pada laporan keuangan yang dipilih dari bank syariah dan bank konvensional di Indonesia dari tahun 2009 hingga 2011. Ukuran kinerja keuangan yang disajikan dalam berbagai rasio keuangan yang dikategorikan ke dalam profitabilitas, likuiditas, risiko, solvabilitas dan efisiensi. Untuk menguji hipotesis digunakan Mann-Whitney untuk membandingkan kinerja keuangan. Secara umum, penelitian ini tidak menemukan perbedaan besar dalam kinerja keuangan antara bank syariah dan bank konvensional kecuali dalam hal ROA dan EM. Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank konvensional umumnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan bank konvensional namun risiko kegagalan bank syariah lebih kecil dari bank konvensional. Kata kunci: Perbankan Islam, Profitabilitas, Likuiditas, Risiko, Solvabilitas dan Efisiensi. 1 *Draft pertama: 10 September 2014 ; Revisi: 16 Oktober 2014 ; Diterima: 15 November 2014 Penulis dapat dikontak melalui: [email protected]

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30944/1/Yessi... · digunakan Mann-Whitney untuk membandingkan ... jelas berbagai indikator

  • Upload
    lequynh

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

AKUNTABILITASVol.VIINo.3,Desember2014P-ISSN:1979-858XHalaman196-210

PERBANDINGANKINERJAKEUANGANANTARABANKSYARIAHDENGANBANKKONVENSIONALSETELAHDIKELUARKAN

UNDANG-UNDANGNOMOR21TAHUN2008TENTANGPERBANKANSYARIAH

YessiFitri1UINSyarifHidayatullahJakarta

ABSTRACT:The purpose of this study is to compare the financial performance of Islamicbanks against conventional banks after enactment of Indonesia’s Islamic Banking Act No21/2008. The data was based on selected financial statements of Islamic banks andconventionalbanksinIndonesiafromyear2009to2011.Financialperformancemeasureswereexpressed in term of various financial ratios in which were categorized into profitability,liquidity,risk, solvencyandefficiency.Totestthehipotheses,Mann-Whitneywasemployedtocomparefinancialperformance.Ingeneral,thestudyfoundnomajordifferenceinfinancialperformance between Islamic banks and conventional banks except in termof itsROAandEM. This indicated that conventional banks are generally more profitable as compared toconventionalbanksbutfailureriskofislamicbanksaresmallerthanconventionalbanks.Keywords:IslamicBanking,Profitabilitas,Liquidity,Risk,SolvencyandEfficiency.

ABSTRAK:TujuandaripenelitianiniadalahuntukmembandingkankinerjakeuanganbanksyariahterhadapbankkonvensionalsetelahberlakunyaUndang-undangNo.21tahun2008tentangperbankansyariahdi Indonesia.Data inididasarkanpada laporankeuanganyangdipilihdaribanksyariahdanbankkonvensionaldiIndonesiadaritahun2009hingga2011.Ukurankinerjakeuanganyangdisajikandalamberbagairasiokeuanganyangdikategorikankedalamprofitabilitas,likuiditas,risiko,solvabilitasdanefisiensi.Untukmengujihipotesisdigunakan Mann-Whitney untuk membandingkan kinerja keuangan. Secara umum,penelitian ini tidak menemukan perbedaan besar dalam kinerja keuangan antara banksyariah dan bank konvensional kecuali dalam hal ROA dan EM. Hal ini menunjukkanbahwa bank-bank konvensional umumnya lebih menguntungkan dibandingkan denganbankkonvensionalnamunrisikokegagalanbanksyariahlebihkecildaribankkonvensional.Katakunci:PerbankanIslam,Profitabilitas,Likuiditas,Risiko,SolvabilitasdanEfisiensi.

1 *Draft pertama: 10 September 2014 ; Revisi: 16 Oktober 2014 ; Diterima: 15 November 2014 Penulis dapat dikontak melalui: [email protected]

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 197

PENDAHULUANKebutuhan terhadap institusi keuangan Islam timbul untuk memfasilitasi

komunitas muslim. Masyarakat pindah ke sistem keuangan Islam karena kharakteristiksebagai berikut: (1) inovasi dan fairness dalam transaksi (2) pembagian risiko dan returnyang sama antara stakeholders (3) standar etika yang diikuti oleh sistemkeuangan Islamyaitu tidak mengeksploitasi dan untuk kemakmuran sosial ((Laghari et. al., 2011).Pertumbuhan usaha perbankan syariah di Indonesia terbilang cepat dan menjanjikan,dalamartibahwabisnis inisangat jelasmemilikiprospekyangcerah.DibandingMalaysiayang telah sepuluh tahun lebih dahulu mengembangkan dan mengimplementasikanperbankan syariah, perkembangan di Indonesia boleh dibilang lebihmenjanjikan. Palingtidaksecaranominalhinggatahun2004,tingkatpertumbuhanperbankansyariahmencapaiangkafantastis60%,sementarauntuktahun2005hinggatahun2006sedikitmelambatdanhanyamencapai30%.Meskipun,jikadilihatdaripangsapasaryangadaperbankansyariahbarumemilikipangsa2%,sementaradiMalaysiamencapai 15%,namunjikadilihatsecaranominal,pertumbuhannyatelahmencapaiangkayangsama.Kelebihanperbankansyariahdibandingperbankankonvensionaladalahpadanilai-nilaiyangdianut.Perbankansyariahkarena didasarkan pada nilai-nilai Islam, maka jelas lebih islami. Selain itu, perbankansyariah jugamematoknilai-nilai governancedan transparansi sebagai ruhdalamkegiatanusaha yangdijalankan (Zuhdi, 2007).HaniffadanHudaib (2007) jugamenyatakanbahwabank syariah memiliki identitas etis karena tujuan sosial bank syariah sama pentingnyadengantujuankeuangankarenafaktabahwabanksyariahberdasarkansyariahIslamyangmemilikitujuanutamanyayaituperbaikanmasyarakat.

Senada dengan yang disampaikan oleh Bank Indonesia (BI) bahwa BI optimispangsapasarperbankansyariahterhadapindustriperbankandarisegiasetbisameningkatmenjadi 10 persen dalam lima tahun mendatang. Saat ini, perbankan syariah barumemegang4persendaripangsapasar.Haltersebutbisatercapai lantaranBImelihattrenpertumbuhan perbankan syariah dalam lima tahun terakhir. Deputi Gubernur BI HalimAlamsyah mengungkapkan aset perbankan syariah rata-rata tumbuh 40,5 persen selamalimatahunterakhir.Pertumbuhaninimencakupbanksyariah,unitusahasyariah,maupunBPR syariah. Angka tersebut dua kali lebih cepat daripada pertumbuhan perbankankonvensional(Djumena,2012).

Kalaupertumbuhannyabisaberlanjutsepertisekarang,bukanmustahildalamlimatahun mendatang pangsa pasar syariah bisa mendekati 10 persen. Kalau ditambah limatahun lagi bisa 15 persen,” ungkap Halim saat membuka Musyawarah Nasional AsosiasiBank Syariah Indonesia (Asbisindo), Rabu (21/3/2012). Melihat data BI per Januari 2012,untuk aset bank umum syariah saja terjadi peningkatan nilai aset sebesar 47,43 persenmenjadi Rp115,296 triliun dibandingkan Januari 2011 sebesar Rp78,203 triliun. Untukmencapaitargetpangsapasarmendekati10persendalamlimatahunmendatang,menurutHalimadabeberapa tantangan yangharusdihadapi industri perbankan syariah.Pertama,peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia. Kedua, peningkatan inovasiproduk dan layanan yang kompetitif. Ketiga, keberlangsungan edukasi dan sosialisasikepadamasyarakat(Djumena,2012).

Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang telahdikeluarkandanterbittanggal16Juli2008menjadikanindustriperbankansyariahnasionalsemakin memiliki landasan hukum yanmg memadai. Karena memiliki landasan hukumyang memadai maka akan mendorong pertumbuhan industri yang semakin cepat. BankSyariah memiliki ROA yang lebih tinggi karena mereka mampu meminimalkan biayaoverheaddibandingbankkonvensional(RoslyandBakar,2003). DengandikeluarkanUndang-UndangNo.21Tahun2008tentangPerbankanSyariahmakadiharapkanterjadipeningkatankinerjabanksyariahbaikkinerjakeuanganmaupunnon keuangan. Peneliti ingin mengetahui perbandingan kinerja keuangan bank syariah

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

198

dengan bank konvensional. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan olehHanifet.al.,(2011),penelitianIkadanAbdullah(2011)danBilalet.al.,(2011).DalamhaliniterdapatgappenelitiandimanaHanifet.al.,(2011)menyatakandalamhalprofitabilitasdanlikuiditas bank konvensional kinerjanya lebih baik, sedangkan dalam manajemen risikokredit dan pemeliharaan solvabilitas perbankan syariah lebih baik, sedangkan Ika danAbdullah (2011) secaraumumtidakmenemukanperbedaanbesardalamkinerjakeuanganantara bank syariah dengan bank konvensional, kecuali dalam hal likuiditas. Penelitianmereka menunjukkan bahwa bank syariah lebih likuid daripada bank konvensional.PenelitianBilalet.al.,(2011)menyimpulkanbahwabank-bankIslamlebihefisiendaripadabank-bankkomersialkecildiPakistan.Karenaterdapatgappenelitianmakapenelitiinginmenelitikembaliperbandingankinerjakeuanganbanksyariahdenganbankkonvensionalsetelah dikeluarkannya undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian antara lain: menganalisa kinerjakeuangan perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan konvensional untukmasing -masing rasio keuangan setelah dikeluarkannya undang-undang nomor 21 tahun2008tentangperbankansyariah.Menganalisakinerjaperbankansyariahjikadibandingkandenganperbankankonvensionalsecarakeseluruhan.

KERANGKATEORIDANPENGEMBANGANHIPOTESISTeoriSinyal

Teorisinyalmenunjukkanadanyaasimetriinformasiantaramanajemenperusahaandan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Berkaitan denganasimetri informasi, sangat sulit bagi investor dan kreditor untuk membedakan antaraperusahaan yang berkualitas tinggi dan rendah. Scott (1997)menyatakan bahwa terdapatduatipeasimetriinformasiyaitu:Adverseselectionadalahparamanajersertaorangdalamlainnyabiasanyamengetahui lebihbanyak informasidibandingkan investor sebagaipihakluar.Moralhazardadalahkegiatanyangdilakukanolehseorangmanajertidakseluruhnyadiketahuiolehpenggunasahamataupunpemberipinjaman.

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaanmemberikansinyal-sinyalkepadapenggunalaporankeuangan.Sinyaliniberupainformasimengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginanpemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lainnya yang menyatakan bahwaperusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lainnya (Machfoedz, 1999).MenurutDiamond (1985) pengumuman informasi publik akanmengurangi doronganbagi investordalammemperolehinformasiprivat, karena informasipublik akanmembuatkepercayaaninvestor lebih homogeneous dan mengurangi spekulasi investor yang memiliki informasiyangsuperior. Wolket.al.(2000)menyatakansalahsatucarauntukmengurangiasimetriinformasi keuangan denganmemberikan sinyal kepada pihak luar, salah satunya berupainformasikeuanganyangdapatdipercayadanakanmengurangiketidakpastianmengenaiprospekperusahaanyangakandatang.RasioKeuangan

Rasio – rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu bentuk informasiakuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, dengan rasio-rasiokeuangan tersebut akan tampak jelas berbagai indikator keuangan yang dapatmengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapaiperusahaanuntuksuatuperiodetertentu.Rasiokeuanganadalahangkayangdiperolehdariperbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyaihubungan yang relevan. Analisis laporan keuangan khususnya memperhatikan padapenghitungan rasiokeuanganagardapatmengevaluasi keadaanpadamasa lalu, sekarangdanproyeksihasildimasadatang.

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 199

Rasio keuangan adalahperbandingan antaradua elemen akun yangmenunjukkansuatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu (BEJ, 2001). Rasio keuanganmenyederhanakan informasi yangmenggambarkanhubunganantarapos tertentudenganpos lainnya.Dengan penyederhanaan ini dapat dinilai secara cepat hubungan antara postadi dan dapatmembandingkannya dengan rasio lain sehingga diperoleh informasi dandiberikan penilaian. Rasio keuangan yang diolah dari laporan keuangan sangat pentingdalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan oleh berbagai pihak (Itan danSyakhroza,2003).

MenurutPrastowo(2005)dalamYaya(2008)untukmenilaikinerjakeuangansuatuperusahaandiperlukanukuran-ukuran.Salah satucarauntukmempelajaridanmengukurkeadaankeuanganperusahaanadalahdengananalisisrasiokeuangan.

Derbel et. al., (2011)menyorotimanfaat keuangan Islam. Secara teoritis, beberapapenelitian telahmenunjukkan bahwa jenis pembiayaan secara syariah dapatmengurangiefekdari krisis.Untukmenggambarkan secara empiris laporan ini,merekamenggunakanmodel ekonometrik yaitu model VAR untuk kasus pasar keuangan Amerika Serikat,Perancis,SaudiSaudidanIndonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran krisis lemah dalam pasar yangberdasarkan keuangan syariah. Mereka menemukan bahwa terjadi penurunan indeks diAmerikaSerikatdanPerancisdibandingkandengandiArabSaudidandi Indonesia. Jadi,efek negatif guncangan lebih terasa pada pasar konvensional. Tidak seperti keuangankonvensionalyangsecaraberkaladilandakrisisdariberbagaitingkatkeparahan,keuanganIslam dapat dianggap sebagai sistem keuangan yang stabil dan efisien untuk menyerapguncangan,danmampumendorongpertumbuhandanpenciptaanlapangankerja.

Beberapa analis keuangan menganggap bahwa keuangan syariah, berdasarkansifatnya,lebihstabildaripadakeuangankonvensional(Moody`s(2008),Bouslama.G(2008),Drown.C(2009)dalamDerbeletal.,(2011).Pelaranganbungadanpembagiankeuntungandan kerugian menciptakan sistem keuangan berdasarkan aset riil. Sehingga bank tidakdapatmelaksanakanprosesspekulatif.Kredityangdiberikanberdasarkansimpananriilinidan hanya memberikan kredit jika diinvestasikan secara langsung dalam kegiatanproduktif. Bank-bank yang bersaing hanya untuk investasi riil dan sumber daya merekadiinvestasikan kembali dalam kegiatan nyata. Sehingga pertumbuhan ekonomi tidakterkenadampaknegatifdariinflasi.

Di sisi lain, analis keuangan lainnyamenganggap bahwa bank syariah tidak stabildan dapat menyebabkan banyak risiko dalam sistem keuangan yang berbeda dari bankkonvensional,sepertirisikolikuiditas,risikooperasionaldanrisikohukum.ChoongdanLiu(2006)dalamDerbeletal.,(2011)berpendapatbahwalayananperbankanIslam,setidaknyaseperti yang dilakukan di Malaysia, menyimpang dari prinsip berbagi keuntungan dankerugian, dan dalam prakteknya tidak terlalu berbeda dengan sistem tradisional. HasilpenelitianmerekamenunjukkanbahwapertumbuhanyangcepatdisektorperbankanIslampada prinsipnya disebabkan oleh kebangkitan Islam di dunia bukan karena prinsippembagian keuntungan dan kerugian. Sehingga menurut mereka perlu peraturan yangsamaantarabanksyariahdenganbankkonvensional.

Pendapat ini didukung oleh Sadr dan Iqbal (2002) dalamMuda dan Ismail (2010)yangmenyatakanwalaupunprinsipbagihasilmenjadicirikhasbanksyariah,namunrisikoyangdihadapicukupbesaryaiturisikoterjadinyamoralhazarddanbiayatransaksitinggi,sebagaimanadikemukakanberikut:Islamicbankinginprinciplespromotesequity-basedcontracts.However,itisoftenclaimedbycritics of the Islamic banking that in the presence of transaction costs and asymmetricalinformation, equity-based contracts are subjected to higher degree of adverse selection andmoralhazard.

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

200

Pelaranganbungadapatmengakibatkankekurangansumberpendanaan.Sehingga,bank syariahmenghadapi hambatan tertentu dalam pengelolaan likuiditas. Noyer (2009)dalam Derbel et al., (2011), menyatakan kelemahan standarisasi produk dan kurangnyaharmonisasi norma-norma Islam, karena perbedaan antara interpretasi dari ahli syariah,dapat meningkatkan risiko operasional dan terciptanya ketidakpastian hukum, prinsippembagian keuntungan dan kerugian menjadi jauh lebih kompleks ketika volumetransaksibankmeningkat.

Cihak dan Hesse (2008) dalam Derbel et al., (2011), menyatakan bahwa ketikaukuran bank syariah semakin besar maka akan lebih sulit untuk menyesuaikan sistemmonitorterhadapkredit.Merekajugamenyatakanbahwapangsapasarbanksyariahtidakberdampaksignifikanpadakekuatankeuangandaribanklain.

Hanifetal., (2011)menganalisisdanmembandingkankinerjabank syariahdenganbankkonvensionaldiPakistan.Sampelyangdigunakanadalah22bankkonvensionaldan5banksyariah.Untukpemahamanmendalam,indikatorkinerjautamadibagimenjadifaktoreksternal dan internal bank. Analisis faktor eksternal termasuk mempelajari perilakupelanggandanpersepsitentangperbankanbaikperbankansyariahmaupunkonvensional.Analisisfaktorinternalmengukurperbedaankinerjabanksyariahdankonvensionaldalamhal profitabilitas, risiko likuiditas, kredit dan solvabilitas. Sembilan rasio keuangandigunakanyangdikenalsebagai"Bank-o-meter".Temuanpenelitianmerekamenunjukkandalamhalprofitabilitasdanlikuiditasbankkonvensionalkinerjanyalebihbaik,sedangkandalam manajemen risiko kredit dan pemeliharaan solvabilitas perbankan syariahmempunyai kinerja yang lebih baik dibanding bank konvensional.Safiullah (2010) melakukan studi perbandingan kinerja bank konvensional denganbank syariahdi Bangladesh. Empat bankkonvensional dan empat bank syariahdijadikansampel.Periodewaktuuntukpenelitianiniadalah5tahundari2004sampai2008.Analisisrasio digunakan untuk mengukur perkembangan bisnis, profitabilitas, likuiditas dansolvabilitas, komitmen terhadap ekonomi dan masyarakat, efisiensi dan produktivitas,untuk kedua jenis bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja bank-bankkonvensional lebih baik dalam hal komitmen terhadap perekonomian dan masyarakat,produktivitasdanefisiensidaripadabanksyariah.

Bilal et al., (2011) menginvestigasi efisiensi bank-bank Islam denganmembandingkannyadenganbank-bankkomersialkecildiPakistanselamajangkawaktu3tahundari2006-2008.Untukmengetahuimengetahuiperkiraanefisiensidaribankindividupeneliti menggunakan metode Non-Parametrik Analisis Data Envelopment (DEA) danmenyimpulkanbahwabank-bankislamlebihefisiendaripadabank-bankkomersialkecildiPakistan.

PenelitianIkadanAbdullah(2011)membandingkankinerjakeuanganbanksyariahdengan bank konvensional sebelum berlakunya Undang-Undang Perbankan SyariahIndonesia No 21/2008. Data berdasarkan laporan keuangan bank yang dipilih sebagaisampeldaritahun2000sampai2007.Ukurankinerjakeuangandinyatakandalamberbagairasiokeuanganyangdikategorikankedalamprofitabilitas,likuiditas,risiko,solvabilitasdanefisiensi. Untuk menguji hipotesis, Mann-Whitney digunakan untuk membandingkankinerja keuangan bank syariah dengan bank konvensional. Secara umum, penelitian initidak menemukan perbedaan besar dalam kinerja keuangan antara bank syariah denganbank konvensional, kecuali dalamhal likuiditas. Penelitianmerekamenunjukkan bahwabanksyariahlebihlikuiddaripadabankkonvensional.

Jaffar danManarvi (2011) dalamHanif et. al. (2011) menguji danmembandingkankinerjabankkonvensionaldenganbanksyariahyangberoperasididalamwilayahPakistanselama tahun 2005 sampai 2009 dengan uji CAMEL. 5 bank syariah dan 5 bankkonvensionaldipilihmenjadisampel.Rasioberbedadigunakanuntukmengevaluasisetiapelemen CAMEL. Studi ini menemukan bahwa kinerja bank syariah lebih baik dalam hal

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 201

perolehankecukupanmodaldanposisi likuiditassedangkanbankkonvensional lebihbaikdalamhalmanajemenmutudankemampuanmenghasilkanearnings.Kualitasasetuntukbank konvensional dan bank syariah hampir sama. Berdasarkan analisis rasio UNCOLmenunjukkankinerjayanglebihbaikuntukbanksyariah.

Laghari et al., (2011)melakukanperbandingan kinerja antara bank syariah denganbankkonvensionalmelaluirasiodanpersepsikonsumen.Konsumenpadakeduabankpuasdengan kinerja bank, dalam hal ini konsumen bank syariah lebih puas. Hasil regresimemperlihatkan bahwa ATM dan jaringan cabang adalah faktor signifikan yangmempengaruhikinerjabanksyariah.

Awan(2009)dalamLagharietal.,(2011)melakukanpenelitianuntukjangkawaktuduatahundari2006-2008,yangmeliputi12bank(6banksyariah6bankkonvensional)danmenemukan bahwa bank-bank Islam memiliki pertumbuhan yang konsisten sejak awal.Disimpulkanbahwabanksyariahlebihbaikdaribankkonvensionaldalamberbagaiaspektermasuk aset, deposito, pembiayaan, investasi, efisiensi, kualitas pelayanan danpengembalian pinjaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank syariah menjadialternatif yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan danmasyarakat bisnisprinsipsyariah.Banksyariahmerupakanorganisasipenyediajasa.

Dalam literatur ekonomi dan perbankan syariah, Bank Syariah lebih tepatdianalogkan sebagai institusi investasi yangmemperoleh keuntungan dari hasil investasiyangdilakukandenganberbagaimodeltransaksiyangsesuaidengansyariah.Dalamhalini,nasabah sebagai pemilik dana berhak atas proporsi tertentu dari keuntungan yangdiperoleh Bank. Jika Bank syariah memperoleh keuntungan yang tinggi, maka nasabahpenabungakanmemperolehkeuntunganyangtinggijuga,demikiansebaliknya(Yayadkk.,2008).

HipotesisHanif et al., (2011) menyatakan dalam hal profitabilitas dan likuiditas bank

konvensional kinerjanya lebih baik, sedangkan dalam hal manajemen risiko kredit danpemeliharaansolvabilitasperbankansyariahlebihbaik,sedangkanIkadanAbdullah(2011)secara umum tidak menemukan perbedaan besar dalam kinerja keuangan antara banksyariah dengan bank konvensional, kecuali dalam hal likuiditas. Penelitian merekamenunjukkanbahwabanksyariahlebihlikuiddaripadabankkonvensional.PenelitianBilalet al., (2011) menyimpulkan bahwa bank-bank islam lebih efisien daripada bank-bankkomersialkecildiPakistan.Berdasarkanpenelitianterdahuluhipotesisdalampenelitianiniadalah:H1: Terdapatperbedaansignifikankinerjakeuangandilihatdarirasioprofitabilitasantara

banksyariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011.H2: Terdapat perbedaan signifikan kinerja keuangan dilihat dari rasio likuiditas antara

banksyariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011.H3:Terdapat perbedaan signifikan kinerja keuangan dilihat dari rasio risiko dan

solvabilitasantarabanksyariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011.H4: Terdapatperbedaansignifikankinerjakeuangandilihatdarirasioprofitabilitasantara

banksyariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011.METODOLOGIPENELITIAN

Ruanglingkuppenelitianinimencakupperbandingankinerjakeuanganantarabanksyariah dengan bank konvensional setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 21tahun2008tentangperbankansyariah.Sampelyangdigunakandalampenelitianiniadalahpurposivesamplingyaituyangmemenuhikriteria.Dalampenelitian iniBankSyariahyangdikelompokkanBankIndonesiasebagaiBUSNNonDevisadigunakansebagaisampeluntuk

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

202

banksyariah.Sampeluntukbankkonvensionaladalahbankkonvensionalyangmemenuhikriteriasebagaiberikut:

a. Berdasarkan pengelompokan Bank Indonesia termasuk kelompok BUSN NonDevisa.

b. Tidakmempunyaiunitusahasyariahselama2009–2011.c. Tidakmengalamirugiselamatahun2009–2011d. Laporankeuanganbanktersediasecaralengkapdiwebsiteresmibank.

MetodePengumpulanData

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalampenelitianiniadalah:dokumentasi,dilakukandengancaramengumpulkan,menyalin,sertamengevaluasilaporansertadokumen-dokumenyangterkaitdenganobyekpenelitian.Datapenelitian berupa laporan keuangan bank yang dijadikan sampel yang diperoleh dariwebsiteresmibankyangdijadikansampeldanwebsiteresmiBankIndonesia.

MetodeAnalisisData

Analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitney merupakansuatuujinonparametrikuntukmengujiapakahduabuahsampelyangindependenberasaldari populasi yang sama. UjiMann-Whitney digunakan untukmembandingkan rata-ratadari dua sampel dari dua populasi. Untuk menentukan apakah perbedaan rata-ratasignifikan,Asymp.Sig(2-tailed) haruslebihkecildari0.05.JikaAsymp.Sig(2-tailed)lebihkecildari0.05,hipotesisalternatif(terdapatperbedaanantaragroupsmean)akanditerima,dapatdinyatakansebagaiberikut:

JikanilaiAsymp.Sig(2-tailed)>0,05makaH1ditolakJikanilaiAsymp.Sig(2-tailed)<0,05makaH1diterima.

OperasionalisasiVariabelPenelitianKinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu

diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui aktivitas-aktivitasperusahaanuntukmenghasilkankeuntungansecaraefesiendanefektif,yangdapatdiukurperkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap terhadap data-data keuanganyangtercermindalamlaporankeuangan.Untukmengukurkeberhasilansuatuperusahaanpada umumnya berfokus pada laporan keuangandisampingdata-data non keuangan lainyang bersifat sabagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksikapasitasperusahaandalammenghasilkanaruskasdari sumberdanayangada (ArdiyanadanMuid). Kinerja keuangan bank diukur denganmenggunakan 13 rasio yang diadopsiSamaddanHassan (2000); Samad (2004) dalam Ika danAbdullah (2011). Rasio –rasio inidikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu: rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasiorisikodansolvency,danrasioefisiensi.RasioProfitabilitas.

Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalammenghasilkanearningsdibandingkandenganbeban-bebandanbiayarelevanlainnyayangterjadi selama periode tertentu. Rasio – rasio yang digunakan umtuk mengukurprofitabilitasbankadalah:ReturnonAsset (ROA),ReturnonEquity (ROE),Profit toTotalExpenses(PER)danReturnonDeposit(ROD)(IkadanAbdullah,2011).a.ReturnonAsset(ROA)

Rasio ini memperlihatkan bagaimana kemampuan bank menggunakan asetnyauntukmendapatkanpengembalian.Nilaiyanglebihtinggiuntukrasioinimengindikasikankemampuan perusahaan yang lebih tinggi. Rasio ini merupakan indikator untuk

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 203

mengevaluasi efisiensi manajerial (Samad, 1999; Samad and Hassan, 2000; Samad, 2004;Kader,etal.,2007)dalamIkadanAbdullah(2011).

b.ReturnonEquity(ROE)

Rasioinimemperlihatkanbagaimanabankmenghasilkanlabadenganmodalyangdiinvestasikanolehpemegangsaham.Nilaiyanglebihtinggiuntukrasioinimemperlihatkankinerjakeuanganyanglebihtinggipula.Rasioinijugamerupakanindikatoruntukmengevaluasiefisiensimanajerial.

c.ProfittoTotalExpenses(PER)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan profit jikadibandingkandengantotalbebannya.Nilaiyangtinggimenunjukkanbahwabankdapatmenghasilkanlabayangtinggidenganbebantertentu.

d.ReturnonDeposit(ROD)

Rasio ini memperlihatkan persentase pengembalian dari setiap uang yangmerupakan simpanan konsumen. Dengan kata lain, mengindikasikan keefektifan bankdalammengkonversisimpananterhadaplababersihnya(RoslyandBakar(2003).

RasioLikuiditasRasio ini mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Semakin tinggi nilai pada rasio ini, menunjukkan bahwa perusahaanmempunyaimarginsafetyyanglebihbesaruntukmemenuhikewajibanjangkapendeknya.Rasioyangdigunakanadalah:CashDepositRatio(CDR),LoanDepositRatio(LDR),CurrentRatio(CR)danCurrentAssetRatio(CAR).

a.CashDepositRatio(CDR).

Semakintingginilainyaberartiperusahaansemakinlikuid.

b.LoanDepositRatio(LDR)Nilaiyangrendahdarirasioinimengindikasikanbahwabankmemilikikelebihanlikuiditas.Rasioinijugamengidentifikasikankeefektifanfungsimediasidaribank.Dalamkonteksbanksyariah,rasioinidikenalsebagaiFinancingDepositRatio(FDR)

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

204

c.CurrentRatio(CR)Rasioinimenunjukkankemampuanperusahaanuntukmelunasiliabilitaslancardengan aset lancarnya. Perusahaan yang mempunyai rasio yang tinggi berartilebihlikuid.

d.CurrentAssetRatio(CAR)Rasio ini memperlihatkan komposisi aset perusahaan. Jika rasio ini tingginilainya,berartiperusahaanmempunyailebihbanyakasetlancardibandingasetjangkapanjangnya.

RasioRisikodanSolvabilitas.

Rasio-rasioyangdigunakanuntukmengukurriskdansolvabilitasadalah:Debtequityratio(DER),Debttototalassetsratio(DTAR),Equitymultiplierratio(EM)danLoantodepositratio(LDR).

a. Debtequityratio(DER)Rasio ini memperlihatkan bagaimana pembiayaan operasi perusahaan denganutangdibandingkanpenggunaanekuitas.

b.Debttototalassetsratio(DTAR)Rasioinimengindikasikanproporsipembiayaanasetdenganutang.Nilaiyangtinggiterhadaprasioinimenunjukkanbahwaperusahaanrisikobisnisnyalebihtinggi.

c.Equitymultiplierratio(EM)Rasio ini menunjukkan berapa banyak rupiah aset harus didukung oleh setiaprupiah dari modal ekuitas. Nilai yang lebih tinggi dari rasio ini menunjukkansinyalrisikokegagalan.

d.Loantodepositratio(LDR)Selainmengukur likuiditas, rasio ini jugamengindikasikan risiko kredituntuk

perusahaan.Tingginyanilairasioinimenunjukkankemungkinankebangkrutan.

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 205

RasioEfisiensi.

Dua rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi suatu bank adalah: AssetUtilizationratio(AU)danOperatingEfficiencyratio(OE).

a. AssetUtilizationratio(AU).

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan perusahaan untuk menghasilkanpendapatandenganasetyangdimilikinya.Nilairasioyangtinggimenunjukkanbahwaperusahaanmemilikiproduktifitasyangtinggiterhadapasetperusahaan.

b.OperatingEfficiencyratio(OE).

Rasioinimengukurefisiensiperusahaandalammenggunakanasetnyadenganmeminimalkanbebandanmeningkatkanproduktifitas.Rasioinidiukurdenganmembagitotaloperatingexpensesdengantotaloperatingincome

HASILDANPEMBAHASAN

Gambaranumumbankyangdijadikansampelbersumberdaridariwebsiteresmibank dan laporan tahunan bank tahun 2011. Bank yang dijadikan sampel penelitianadalahBUSNNonDevisa.Perusahaanyangdijadikansampeladalah3bankSyariahdan8bankkonvensional.BankKonvensionalyangdijadikansampeladalah:1. PTBankHardaInternasional2. PTBankInaPerdana3. PTBankJasaJakarta4. PTBankKesejahteraan5. PTBankRoyalIndonesia6. PTBankDipoInternasional7. PTBankSinarHarapanBali8. PTNationalnobuBanksyariahyangdijadikansampeladalah:1. PTBankSyariahBukopin2. PTBCASyariah3. PTBankVictorySyariah

Kinerjakeuangandilihatdarirasioprofitabilitasantarabanksyariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011.

Hasil pengolahan data untuk kinerja keuangan yang diukur dengan rasio

profitabilitassebagaiberikut:

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

206

Tabel1.Mann-WhitneyTestTestStatistics(b)

ROA ROE PER RODMann-WhitneyU 42.000 57.000 50.000 81.500WilcoxonW 70.000 85.000 78.000 109.500Z -1.984 -1.276 -1.606 -.118Asymp.Sig.(2-tailed) .047 .202 .108 .906

ExactSig.[2*(1-tailedSig.)] .048a .216a .115a(a) .908a

aNotcorrectedforties. bGroupingVariable:Jenis_Bank

Dari hasil test statistitics terlihat kinerja keuangan yang diukur dengan rasio

profitabilitas ROA,ROE,PERdanRODmemperlihatkanAsymp. Sig. (2-tailed)masing–masing 0.048; 0.216; 0.115 dan 0.908 sehingga hanya rasio Return on Asset (ROA) yangberbedaantarabanksyariahdenganbankkonvensionalsedangkankinerjakeuanganyangdiukurdenganROE,PERdanRODtidakterdapatperbedaaan.

Rasio ROA memperlihatkan bagaimana kemampuan perusahaan menggunakanasetnya untuk mendapatkan pengembalian. Nilai yang lebih tinggi untuk rasio inimengindikasikankemampuanperusahaanyanglebihtinggi.Rasioinimerupakanindikatoruntukmengevaluasiefisiensimanajerial. RasioROAperbankansyariah secara rata– ratalebih rendah daripada ROA bank konvensional, berarti profitabilitas bank syariah lebihrendahdibandingbankkonvensional,halinikemungkinandisebabkankarenabanksyariahyangmenjadi sampelmerupakan bank yang baru berdiri (paling lama umurnya 3 tahun)sehingga pihak manajemennya belum mempunyai pengalaman yang banyak dalammengaturusahanya.HasilpenelitianinimendukunghasilpenelitianHanifetal.(2011)yangmenunjukkan bank konvensional dalam hal profitabilitas kinerjanya lebih baik, jugamendukung temuan Jaffar danManarvi (2011) dalamHanif et al. (2011) yangmenyatakanbank konvensional lebih baik kinerjanya dibanding bank syariah dalam hal kemampuanmenghasilkanearning.Kinerja keuangan dilihat dari rasio likuiditas antara bank syariah dengan bankkonvensionalselamatahun2009–2011

Hasilpengolahandatauntukkinerjakeuanganyangdiukurdenganrasiolikuiditassebagaiberikut:

Tabel2.Mann-WhitneyTest

TestStatistics(b) CDR LDR CR CARMann-WhitneyU 77.500 77.000 60.000 60.000

WilcoxonW 377.500 105.000 88.000 88.000Z -.307 -.331 -1.134 -1.134Asymp.Sig.(2-tailed) .759 .741 .257 .257

ExactSig.[2*(1-tailedSig.)] .764a .764a .274a .274a

aNotcorrectedforties. bGroupingVariable:Jenis_Bank

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 207

Dari hasil test statistitics terlihat kinerja keuangan yang diukur dengan rasiolikuiditasCDR,LDR,CRdanCARmemperlihatkanAsymp.Sig.(2-tailed)masing–masing0.764;0.764;0.274dan0.274sehinggatidakterdapatperbedaankinerjakeuanganantarabanksyariahdanbankkonvensionalyangdilihatdarirasiolikuiditas.HasilpenelitianinitidakmendukunghasilpenelitianIkadanAbdullah(2011); JaffardanManarvi(2011)yangmenemukanbahwabanksyariahlebihlikuiddibandingbankkonvensional.Hasilinijugatidak mendukung hasil penelitian Hanif et al. (2011) yang menyatakan kinerja bankkonvensionallebihbaikdibandingbanksyariahdalamhallikuiditas.Kinerjakeuangandilihatdarirasiorisikodansolvabilitasantarabanksyariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011

Hasilpengolahandatauntukkinerjakeuanganyangdiukurdengan rasio risikodansolvabilitassebagaiberikut:

Tabel3.Mann-WhitneyTest

TestStatistics(b) DER DTAR EM LDRMann-WhitneyU 49.000 81.000 41.000 77.000

WilcoxonW 77.000 381.000 69.000 105.000

Z -1.654 -.142 -2.032 -.331Asymp.Sig.(2-tailed) .098 .887 .042 .741

ExactSig.[2*(1-tailedSig.)]

.104a .908a .043a .764a

aNotcorrectedforties. bGroupingVariable:Jenis_Bank DarihasilteststatistiticsterlihatkinerjakeuanganyangdiukurdenganrasiorisikodansolvabilitasDER,DTAR,EMdanLDRmemperlihatkanAsymp.Sig.(2-tailed)masing–masing0.104;0.908;0.043dan0.764sehinggahanyarasioEquiyMultiplierRatio(EM)yangberbedaantarabanksyariahdenganbankkonvensionalsedangkankinerjakeuanganyangdiukur dengan DER, DTAR, dan LDR tidak berbeda antara bank syariah dengan bankkonvensional.

NilaiyanglebihtinggidarirasioEquityMultiplier(EM)menunjukkansinyalrisikokegagalan. Perbankan syariah secara rata – rata lebih rendah rasio EMnya dibandingbankkonvensional,darihalinidapatdianalisabahwarisikokegagalanbanksyariahlebihrendah dibanding bank konvensional. Beberapa analis keuangan menganggap bahwakeuangan syariah, berdasarkan sifatnya, lebih stabil daripada keuangan konvensional(Moody`s (2008), Bouslama.G (2008), Drown.C (2009) dalam Derbel et al., (2011).Pelaranganbungadanpembagiankeuntungandankerugianmenciptakansistemkeuanganberdasarkan aset riil. Sehingga bank tidak dapat melaksanakan proses spekulatif. Kredityang diberikan berdasarkan simpanan riil ini dan hanya memberikan kredit jikadiinvestasikan secara langsungdalamkegiatanproduktif.Bank-bankyangbersainghanyauntukinvestasiriildansumberdayamerekadiinvestasikankembalidalamkegiatannyata.Sehinggapertumbuhanekonomitidakterkenadampaknegatifdariinflasi.Hasilpenelitianinimendukung temuanHanif et al (2011) yangmenyatakan dalam halmanajemen risikokreditdanpemeliharaansolvabilitasbanksyariahkinerjanyalebihbaik.

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

208

Kinerja keuangan dilihat dari rasio efisiensi antara bank syariah dengan bankkonvensionalselamatahun2009–2011

Tabel4.Mann-WhitneyTestTestStatistics(b)

AU OEMann-WhitneyU 58.000 53.000WilcoxonW 86.000 353.000Z -1.229 -1.465Asymp.Sig.(2-tailed) .219 .143ExactSig.[2*(1-tailedSig.)] .234a .153a

aNotcorrectedforties. bGroupingVariable:Jenis_Bank

Dari hasil test statistitics terlihat kinerja keuangan yang diukur dengan rasio

efisiensi AU dan OEmemperlihatkan Asymp. Sig. (2-tailed)masing –masing 0.234; dan0.153 sehingga tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank syariah dan bankkonvensionalyangdilihatdarirasioefisiensi.HasilpenelitianinitidakmendukungSafiulah(2010) yang menyatakan bank konvensional lebih efisien, juga tidak mendukung hasilpenelitianBilaletal.(2011)yangmenyatakanbankIslamlebihefisiendaripadabank–bankkomersialkecildiPakistan.SIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan BankSyariahdibandingkandengan BankKonvensional setelahdikeluarkanUndang–UndangNomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, dari hasil pengolahan data dapatdisimpulkan: Kinerja keuangan yang dilihat dari rasio profitabilitas antara bank syariahdenganbankkonvensionalselamatahun2009–2011,hanyaberbedapadarasioROAsaja,sedangkan ROE, PER dan ROD tidak berbeda. Kinerja keuangan yang dilihat dari rasiolikuiditas antara bank syariah dengan bank konvensional selama tahun 2009 – 2011 tidakberbeda.Kinerjakeuanganyangdilihatdarirasiorisikodansolvabilitasantarabanksyariahdengan bank konvensional selama tahun 2009 – 2011, hanya berbeda pada rasio EquityMultiplier (EM) saja, sedangkan rasio DER, DTAR dan LDR tidak berbeda. Kinerjakeuangan yang dilihat dari rasio efisiensi antara bank syariah dengan bank konvensionalselamatahun2009–2011 tidakberbeda.Secarakeseluruhandari 14 rasioyangdigunakanuntukmembandingkan kinerja keuangan antara bank syariah dengan bank konvensionalhanya2rasioyangberbeda.PUSTAKAACUAN

Antonio, Muhammad Syafii.2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Gema Insani

bekerjasamadenganYayasanTazkiaCendikia.Ardiyana,MarisadanDulMuid.AnalisisPerbandinganKinerjaKeuanganBankSyari’ahdan

BankKonvensionalSebelum,Selama,danSesudahKrisisGlobalTahun2008.DenganMenggunakan Metode CAMEL diakses dari http://eprints.undip.ac.id/ 29852 /1/JURNAL.pdftanggal1September2012.

BankIndonesia. .2011. InstitusiPerbankandiIndonesia.Diaksesdarihttp://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Ikhtisar+Perbankan/Lembaga+Perbankan/

YessiFitri:PerbandinganKinerjaKeuanganAntaraBankSyariah 209

BEJ. 2001. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi Di Pasar Modal Indonesia, Jakarta.PenerbitPTBursaEfekJakarta

Bilal,H.,Ahmad,K.,Ahmad,H.,&Akbar,S.2011.ReturnsToScaleOfIslamicBanksVersusSmallCommercialBanksInPakistan.EuropeanJournalOfEconomics,FinanceAndAdministrativeSciences(30).

Derbel,H.,Bouraoui,T.andDammak,N.2011.CanIslamicFinanceConstituteASolutiontoCrisis?InternationalJournalofEconomicsandFinanceVol.3,No.3;August

Djumena,Erlangga.2012.Diaksesdarihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/03/21/13593993/BI.5.Tahun.Pangsa.Pasar.Syariah.Bisa.10.Persentanggal2April2012

Hamdan, Umar, dan Andi Wijaya. 2006. “Analisis Komparatif Resiko Keuangan BankPerkreditan Rakyat (BPR) Konvensional Dan BPR Syariah”. Jurnal Manajemen &BisnisSriwijayaVol.4,No7Juni2006.

Hanif, M., Tariq Mahvish, Tahir Ashiya and Momeneen. 2011. Comparative PerformanceStudy of Conventional and Islamic Banking in Pakistan Electronic copy available at:http://ssrn.com/abstract=1959950

Haniffa, R. & Hudaib, M. 2007. Exploring the Ethical Identity of Islamic Banks viaCommnicationinAnnualReports.JournalofBusinessEthics,76.

Ika, Siti Rochmah and Abdullah, Norhayati. 2011. A Comparative Study of FinancialPerformance of Islamic Banks and Conventional Banks in Indonesia. InternationalJournalofBusinessandSocialScience.Vol.2No.15;August

Itan,IskandardanSyakhroza,Akhmad.2003.TheInfluenceofFinancialPerformancetoThePriceofLQ45StocksAtJakartaStockExchange.SNAVI,Surabaya

Kader,J.M.,Asarpota,A.J.andAl-Maghaireh,A.2007.ComparativeFinancialPerformanceofIslamicBanksvis-à-visConventionalBanksintheUAE.ProceedingonAnnualStudentResearchSymposiumandtheChancellor’sUndergraduateResearchAward. (Online)Available:http://sra.uaeu.ac.ae/CURA/Proceedings

Laghari, Minhoon Khan, Iram Rani, Niaz Ahmed Bhutto and Falah-ud-Din Butt. 2011.Comparative Analysis of Islamic Bank With Conventional Banks. InterdisciplinaryJournalofContemporaryResearchinBusiness.NovemberVol3,No7.

Machfoedz,Mas’ud.1999.PengaruhKrisisMoneterpadaEfisiensiPerusahaanPublikdiBursaEfekJakarta.JurnalEkonomidanBisnisIndonesia,Vol.14No.1

Muda, Ruhaini and Abdul Ghafar Ismail. 2010. Profit-Loss Sharing and Value Creation inIslamic Banks. Journal of Business and Policy Research Volume 5. Number 2.December2010

Prasetyo, Indra. 2008. Analisis Kinerja Keuangan bank Syariah dan Bank Konvensional.JurnalAplikasiManajemen.Vol6,No2,Hal164-168.

Rosly, S.A and Bakar, M.A.A. 2003. Performance of Islamic and Mainstream Banks inMalaysia.InternationalJournalofSocialEconomics,30(12),1249-1265.

Safiullah, M. 2010. Superiority of Conventional Banks & Islamic Banks of Bangladesh:AComparativeStudy.InternationalJournalofEconomicsandFinance2:3.

Suyanto, M. “Perbandingan Kinerja Bank Islam Terhadap Bank Persero, Bank Asing DanBankUmumDiIndonesiaPada2000–2004”.

Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor21Tahun2008tentangPerbankanSyariah.Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

SebagaimanaTelahDiubahDenganUndang–UndangNomor10Tahun1998Wisdagdo, Ari Kuncara, dan Siti Rochmah Ika. 2008. “The Interset Prohabition and

FinancialPerformanceofIslamicBanks:IndonesiaEvidence”.InternationalBusineesResearch.Vol1,No.3.

Wulandari, Novita. 2004.Keunggulan Komparatif Bank Syariah, SuaraMerdeka, Senin 22Nopember2004.

Akuntabilitas:Vol.VIINo.3,Desember2014

210

Yaya, Rizal, Ahim Abdurrahim dan Peni Nugraheni. 2008. Kesenjangan Harapan AntaraNasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informasi Keuangan dan NonKeuangan Bank Syariah: Studi Empiris Bank Syariah di Yogyakarta dan Surakarta.SNAXIPontianak

Zuhdi,RamziA.2007.UsahaSyariahlebihIslamidanGovernance.AkuntanIndonesia.EdisiNo.2Tahun1,Oktober.