47
i PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMILIH TENAGA AHLI PERPAJAKAN Oleh : RIANITA GABRIEL SEPTIANI 232011226 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

i

PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN WAJIB PAJAK BADAN

DALAM MEMILIH TENAGA AHLI PERPAJAKAN

Oleh :

RIANITA GABRIEL SEPTIANI

232011226

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …
Page 3: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …
Page 4: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …
Page 5: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

JalanDiponegoro 52-60

Telp : (0298) 21212, 311881

Telex 22364 ukwsaia Salatiga 50711 – Indonesia

Fax. (0298) 213433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Rianita Gabriel Septiani

NIM : 232011226

Program Studi: AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,

Judul : Perbandingan Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Wajib Pajak

Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam Memilih Tenaga Ahli

Perpajakan

Pembimbing : Gustin Tanggulungan, SE., M.Ak.

Tanggal diuji : 24 April 2015

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan

orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian

kalimat atau simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan

pengakuan tanpa penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau

meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima

sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen

Satya Wacana, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 10 Maret 2015

Yang memberi pernyataan

RIANITA GABRIEL SEPTIANI

Page 6: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

iii

Page 7: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat yang

selalu setia membimbing dan memberi kekuatan kepada peneliti sehingga tugas akhir ini

dapat diselesaikan dengan baik. Di tengah kondisi fisik, batin dan pikiran yang terkuras,

Tuhan Yesus selalu setia beserta dan membuat segalanya bisa terjadi dengan sempurna dan

segala prosesnya menyenangkan. Terimakasih untuk semuanya Tuhan Yesus.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada orang-orang dibawah ini:

1. Orangtua peneliti yang tercinta, Papa Raba Nataniel dan Mama Rachel Setia Kassa’ atas

cinta kasih, doa, pengorbanan dan kerja kerasnya selama ini mulai dari sebelum peneliti

lahir di dunia hingga sekarang. Tanpa mereka berdua peneliti tidak dapat bertahan dan

cenderung untuk cepat menyerah. Terimakasih atas semua hal yang telah diberikan dan

peneliti bersyukur atas semangat dan nasihat yang selalu diberikan.

2. Kakak dan kedua Adik peneliti yang luar biasa Reni Octorianty, Reinhard Yeremia

Samara dan Ratiningsih Pasca Aprilia yang selalu memberikan semangat dan dukungan

baik melalui social media atau melalui telpon dan terutama melalui doa.

3. Keluarga besar yang ada di Makassar, Palopo, Takalar, Palesan, Buakayu, Makale,

Rantepao dan dimanapun, atas semua doa dan dukungan yang telah diberikan.

Penyertaan Tuhan melalui kalian sungguh luar biasa dalam hidup peneliti.

4. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana dan juga selaku wali studi yang telah memberikan

pengarahan kepada peneliti dalam menjalani perkuliahan di Fakultas Ekonomika dan

Bisnis.

5. Bapak Dr. Usil Sis Sucahyo, SE, MBA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

6. Ibu Gustin Tanggulungan, SE., M.Ak., selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia

menyisihkan waktu dan tenaga untuk membantu dan mendukung peneliti dalam

menyelesaikan tugas akhir.

7. Seluruh Staf Pengajar FEB-UKSW yang telah memberikan pengetahuan kepada peneliti

selama menempuh pendidikan.

8. Seluruh Staf TU FEB-UKSW yang telah membantu peneliti dalam memenuhi

persyaratan administrasi peneliti selama membuat tugas akhir.

Page 8: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

v

9. Teman-teman seperjuangan yang selama peneliti menempuh pendidikan selalu setia

menemani dan mendukung Inry Cesar Milan, Grace Samsurya Batara dan Ratrihening

Gusti Tangdiongan.

10. Teman-teman Kos Kauman 17 Kak Ega, Kak Iber, Kak Nanda, Kak Chika, Kak Erin,

Kak Iren, Kak Fani, Kak Melisa, Cesar, Susan, Debby, Irma, Pepu, Asni, Idel, Indi,

Elling, Kezia atas perhatian, dukungan, kebersamaan, kebahagian dan semangat yang

terus diberikan kepada peneliti selama menempuh pendidikan di Salatiga.

11. Keluarga di Salatiga Kak Ega dan Herpaniel terimakasih atas dukungan, perhatian dan

bantuannya kepada peneliti selama menempuh pendidikan di Salatiga.

12. Untuk Juna Baturante yang selalu memberikan perhatian dan doanya. Terimakasih selalu

menjadi orang yang mengingatkan peneliti untuk mengerjakan tugas akhir ini.

13. Saudara-saudari di PKMST Salatiga (Persekutuan Keluarga Mahasiswa Siswa Toraja

Salatiga) atas doa, persaudaraan dan kebersamaan yang membuat peneliti terus

bersemangat dalam menempuh pendidikan di Salatiga.

14. Teman-teman seperjuangan FEB-2011 (e-Goal) yang selalu memberikan semangat dan

membantu peneliti selama menjalani perkuliahan Heni, Agil, Ratna, Novi, Meyrlin,

Bucek, Adit, Agung, Yoyo, Hadi dan teman-teman lainnya.

15. Teman-teman seperjuangan dari Sulawesi yang selalu memberikan kebersamaan dan

semangat dalam menjalani perkuliahan Adventias, Febe Melina, Kartini, Adrian dan

teman-teman lainnya.

16. Untuk Vania Isabella Pakpahan terimakasih menjadi teman seperjuangan yang setia dan

membantu selama menyelesaikan tugas akhir ini.

Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu per satu atas perhatian, dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan

kepada peneliti baik yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Tuhan Yesus

Memberkati.

Salatiga, 30 Maret 2015

Penulis

Page 9: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

vi

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus, atas berkat, kasih dan anugerahNya selama ini

Orang Tua, Kakak, Adik yang selalu mendoakan dan mendukung selama ini

Teman-teman untuk dukungan dan kebersamaan selama ini

MOTTO

“Put your works into the hands of the Lord, and your purposes will be made certain”

(Proverbs 16:3)

“Whatever you do work at it with all your heart, as working for the Lord, not for human.”

(Colossians 3:23)

“Don’t worry about anything instead, pray about everything. Tell God what you need, and

thank Him for all He has done”

(Philippians 4:6)

Page 10: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

vii

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out that there are different factors being considered by the

Individual Tax Obligatory and the Corporation Tax Obligatory in selecting the Taxation

Experts. The samples used in this study are the Individual Tax Obligatory and the

Corporation Tax Obligatory that are listed in the Tax Office (KPP Pratama) in Salatiga. The

selection process applies the Purposive Sampling technique. The data collection is done by

distributing questionnaires to 60 respondents (30 Individual Tax Obligatory and 30

Corporation Tax Obligatory). The data analysis utilizes the Independent T Test. The result of

this study shows that there is no different factor being considered by the Individual Tax

Obligatory and the Corporation Tax Obligatory in selecting the Taxation Experts. However,

in terms of testing each factor, there is a different factor being considered between the Tax

Obligatory - the Information of the Taxation Experts factor.

Key Words: Tax Obligatory, Taxation Experts, Information, Motivation, Perception, Study,

Personality, Behavior, Trust and Commitment, Risk, Result.

Page 11: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

viii

SARIPATI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan faktor-faktor

yang dipertimbangkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam

memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Sampel dari penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Pratama Salatiga. Pemilihan sampel

menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang

disebarkan kepada 60 responden yang terdiri dari 30 Wajib Pajak Orang Pribadi dan 30

Wajib Pajak Badan. Analisis data menggunakan Uji Beda Independent T Test. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan

antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli

Perpajakan tetapi pada pengujian pada masing-masing faktor terdapat perbedaan faktor yang

dipertimbangkan antara Wajib Pajak yaitu pada faktor Informasi Tenaga Ahli Perpajakan.

Kata Kunci: Wajib Pajak, Tenaga Ahli Perpajakan, Informasi, Motivasi, Persepsi,

Pembelajaran, Kepribadian, Tingkah Laku, Percaya dan Komitmen, Risiko, Hasil.

Page 12: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

ix

KATA PENGANTAR

Tenaga Ahli Perpajakan merupakan tenaga ahli yang memiliki tugas untuk membantu

Wajib Pajak dalam menyelesaikan kewajiban perpajakannya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui adakah perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan Wajib Pajak Orang Pribadi

dan Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Penelitian ini menambahkan

indikator baru yaitu mengenai Wawasan Akuntansi dan Latar Belakang Pendidikan dari

Tenaga Ahli Perpajakan. Objek pada penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Wajib Pajak Badan yang terdaftar pada KPP Pratama Salatiga. Penyusunan skripsi digunakan

untuk memperoleh gelar sarjana jenjang strata I Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis menyadari bahwa masih

terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang dari pembaca. Akhir

kata, penulis mengucapkan terimakasih, serta penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi peneliti selanjutnya dan juga pada pihak-pihak yang membutuhkan.

Salatiga, 30 Maret 2015

Penulis

Page 13: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................................... i

Pernyataan Keaslian Skripsi .................................................................................................... ii

Halaman Persetujuan .............................................................................................................. iii

Ucapan Terima Kasih .............................................................................................................. iv

Halaman Motto ........................................................................................................................ vi

Abstract .................................................................................................................................. vii

Saripati .................................................................................................................................. viii

Kata Pengantar .........................................................................................................................ix

Daftar Isi ................................................................................................................................... x

Daftar Tabel ........................................................................................................................... xii

Daftar Gambar ....................................................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

TINJAUAN LITERATUR

Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan .................................... 2

Tenaga Ahli Perpajakan di Indonesia ........................................................................... 3

Pengambilan Keputusan Penggunaan Jasa ................................................................... 4

Pengembangan Hipotesis ............................................................................................. 7

METODE PENELITIAN

Penjelasan Indikator Baru ............................................................................................ 8

Pengukuran Variabel .................................................................................................... 9

Populasi dan Sampel .................................................................................................. 11

Jenis dan Teknik Analisis Data .................................................................................. 11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden ............................................................................................ 13

Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................... 13

Uji Asumsi Klasik ...................................................................................................... 15

Page 14: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

xi

Uji Beda Independent T Test ...................................................................................... 16

Analisis Deskriptif ...................................................................................................... 17

Pembahasan ................................................................................................................ 18

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Kesimpulan ................................................................................................................. 20

Keterbatasan ............................................................................................................... 21

Saran ............ .............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 23

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................... 25

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 30

Page 15: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Konsep dan Indikator Empirik .................................................................... 9

Tabel 2. Karakteristik Responden .......................................................................................... 13

Tabel 3. Uji Validitas ............................................................................................................. 14

Tabel 4. Uji Reliabilitas ......................................................................................................... 15

Tabel 5. Uji Normalitas .......................................................................................................... 15

Tabel 6. Hasil Uji Beda Independent T Test .......................................................................... 16

Tabel 7. Statistik Deskriptif ................................................................................................... 17

Tabel 8. Interval Faktor – Faktor ............................................................................................ 17

Tabel 9. Penjelasan Hipotesis ................................................................................................ 17

Page 16: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Keputusan Untuk Memilih Tenaga Ahli Pajak ..................... 9

Page 17: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

1

PENDAHULUAN

Perpajakan sering mengalami perubahan ketentuan perundang-undangan dan Wajib

Pajak dituntut untuk memahami semua aturan pajak yang berlaku. Namun tidak semua wajib

pajak memiliki informasi yang cukup mengenai perpajakan (Juliastuti,2010). Oleh karena itu

seringkali Wajib Pajak mengalami kesulitan memenuhi kewajiban pajaknya termasuk Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

Tenaga Ahli Perpajakan dapat berperan penting membantu Wajib Pajak melakukan

segala sesuatu yang benar, sesuai ketentuan undang-undang yang dapat menghindarkan

Wajib Pajak dari perbuatan yang menyalahi hukum (Soemitro,2004). Tenaga Ahli Perpajakan

itu sendiri terdiri dari Konsultan Pajak dan Pegawai Bidang Perpajakan (PMK

22/PMK.03/2008). Dalam memilih dan menggunakan jasa Tenaga Ahli Perpajakan, Wajib

Pajak tentu memiliki beberapa alasan dan kriteria selain sekedar kebutuhan untuk memenuhi

kewajiban perpajakan.

Sebelum pemberlakuan Peraturan Perpajakan Nomor 46 tahun 2013, Wajib Pajak

Badan diwajibkan melakukan pembukuan sedangkan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan

peredaran tertentu dapat memilih menggunakan pencatatan. Dengan demikian Wajib Pajak

Badan telah cukup lama dituntut untuk dapat melakukan pembukuan namun bagi Wajib Pajak

Orang Pribadi tidak diwajibkan jika memenuhi syarat omset untuk dapat memilih metode

pencatatan. Dengan demikian permintaan tenaga ahli perpajakan bagi Wajib Pajak Badan

diduga akan lebih mempertimbangkan kemampuan akuntansi dari Tenaga Ahli Perpajakan

untuk membantu memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut hendak diuji apakah terdapat perbedaan

pertimbangan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Wajib Pajak Badan dalam memilih

Tenaga Ahli Perpajakan. Hasil penelitian Selly (2010) menunjukkan sembilan faktor yang

menjadi pertimbangan Wajib Pajak dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Penelitian

tersebut menggunakan wajib pajak yang menjadi klien pada satu kantor Konsultan Pajak

yang sama dan belum memasukkan indikator Wawasan Akuntansi dan Latar Belakang

Pendidikan yang dimiliki Tenaga Ahli Perpajakan tersebut dalam pengujiannya.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Selly (2010) yakni dengan

penambahan indikator Wawasan Akuntansi Tenaga Ahli Perpajakan, Latar Belakang

Pendidikan Tenaga Ahli Perpajakan dan responden yang menggunakan jasa Tenaga Ahli

Page 18: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

2

Perpajakan yang beragam. Responden penelitian ini adalah Wajib Pajak di wilayah KPP

Pratama Salatiga dengan pertimbangan kedekatan akses data dan belum ada penelitian yang

sejenis di wilayah ini. Adapun rumusan persoalan penelitian ini adalah: apakah ada

perbedaan faktor yang dipertimbangkan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakannya.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemberi jasa/calon pemberi jasa Tenaga

Ahli Perpajakan di wilayah Salatiga, pengelolah pelatihan Tenaga Ahli Perpajakan, dan

menjadi referensi bagi penelitian terkait.

TINJAUAN LITERATUR

1. Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

Definisi Wajib Pajak menurut UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan baru,

pasal 1 angka 2, adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong

pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Menurut Prabowo (2013), Wajib Pajak memiliki kewajiban terkait perpajakan yaitu:

(1) menyelenggarakan pembukuan bagi wajib pajak Badan, (2) mendaftarkan diri ke

Kantor Pelayanan Pajak untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), (3)

kewajiban membayar atau menyetor pajak, (4) mengisi dan menyampaikan SPT, dan (5)

menaati pemeriksaan pajak.

Menurut subjeknya wajib pajak dapat dibedakan atas Wajib Pajak Orang Pribadi dan

Wajib Pajak Badan. Klasifikasi tersebut diikuti dengan beberapa pembedaan

pemberlakuan ketentuan perpajakan baik ketentuan formal maupun ketentuan materil.

Salah satu ketentuan yang menunjukkan perbedaan perlakuan adalah dalam Ketentuan

Undang-undang Perpajakan (KUP) pasal 28 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 yang

mewajibkan badan usaha untuk melakukan pembukuan sedangkan wajib pajak orang

pribadi dengan omset tertentu dapat memilih untuk menggunakan pencatatan. Pada

peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 197/PMK.03/2013, besaran maksimal omset

bagi Wajib Pajak Orang pribadi untuk dapat memilih pencatatan ditetapkan sebesar

Rp4.800.000.000.

Page 19: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

3

Pilihan untuk menggunakan pencatatan dimaksudkan bahwa Wajib Pajak dalam

menghitung Penghasilan Neto hanya diwajibkan mencatat omset dan menaksir

penghasilan neto sebagai dasar pengenaan pajak menggunakan taksiran atau disebut

mekanisme Norma Penghitungan Penghasilan Neto (UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal

14 ayat (2)). Ketentuan lebih lanjut ada dalam PER-1/PJ./2009 yang mulai berlaku pada 1

Januari 2009 (Estralita,2011). Ketentuan ini memberikan tuntutan yang lebih kepada

Wajib Pajak badan untuk melakukan pembukuan.

2. Tenaga Ahli Perpajakan di Indonesia

Tenaga ahli memiliki keterkaitan yang erat dengan jasa yang diberikan berdasarkan

keahlian yang dimilikinya. Seorang tenaga ahli “menjual jasa” atau kemampuan yang

dimilikinya kepada pihak-pihak yang membutuhkan jasanya. Tenaga Ahli Perpajakan

adalah seseorang yang memiliki keahlian tertentu yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal

Pajak untuk melakukan tugas di bidang perpajakan (PMK Nomor 86/PMK.03/2013 pasal

1). Perkembangan perpajakan yang selalu dinamis nampaknya membutuhkan jasa seperti

tenaga ahli perpajakan yang mengerti dan berkompeten dalam seluk beluk perpajakan.

Menurut Taslim (2007), tenaga ahli perpajakan dibagi menjadi lima yaitu Pegawai

Direktorat Jenderal Pajak, Konsultan Pajak, Pegawai Perusahaan yang menangani pajak,

Pengajar atau instruktur perpajakan dan Pengamat atau analis perpajakan. Tenaga Ahli

Perpajakan berusaha memenuhi kewajiban perpajakan Wajib Pajak sesuai dengan undang-

undang dan ketentuan perpajakan yang berlaku. Adapun syarat kompetensi untuk menjadi

Tenaga Ahli Perpajakan khususnya Konsultan Pajak (Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 485/KMK.03/2003 pasal 2) adalah antara lain:

1. Warga Negara Indonesia;

2. Bertempat tinggal di Indonesia;

3. Memiliki serendah-rendahnya ijazah Strata Satu (S-1) atau setingkat dengan itu dari

Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta, kecuali bagi pensiunan

pegawai Direktorat Jenderal Pajak ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak;

4. Tidak terikat dengan pekerjaan atau jabatan pada Pemerintah/Negara atau Badan

Usaha Milik Negara/Daerah;

5. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang

berwenang;

6. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;

Page 20: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

4

7. Memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan;

8. Bersedia menjadi anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan tunduk pada Kode

Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia;

9. Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak;

3. Pengambilan Keputusan Penggunaan Jasa

Menurut Schiffman dan Kanuk (1991:560-580) pada teori Perilaku Konsumen,

terdapat tiga komponen utama dalam pengambilan keputusan, yaitu:

a. Input

Input merupakan pengaruh eksternal berupa informasi tentang produk atau jasa

tertentu yang dipengaruhi nilai, sikap dan tingkah laku konsumen terhadap produk

atau jasa tersebut.

b. Proses

Proses berkenaan dengan bagaimana seseorang membuat keputusan. Hal yang

diperhatikan merupakan faktor internal mencakup faktor motivasi, persepsi,

pembelajaran, kepribadian dan tingkah laku yang dipertimbangkan proses

pengambilan keputusan oleh konsumen.

c. Output

Dalam output dapat dilihat tingkat kepuasan konsumen terhadap apa yang dibeli

ataupun apa yang dipakainya. Ada tiga kemungkinan dari evaluasi ini, yaitu:

1) Hasil sesungguhnya sesuai dengan harapan, mengarah pada perasaan netral.

2) Harus melebihi perasaan, mengarah pada kepuasan.

3) Hasil tidak sesuai dengan harapan, mengarah pada ketidakpuasan.

Dalam mengambil keputusan untuk menggunakan suatu jasa pastinya akan

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang

cukup untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Dalam bukunya,

(Patriasmo,2009) mengatakan bahwa jasa pada umumnya diperlukan untuk melaksanakan

sebagian fungsi user (pengguna) dengan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Pengguna jasa menilai akan lebih efektif dan efisien apabila lingkup pekerjaan

kegiatan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki keahlian di

bidangnya.

2. Pengguna jasa memerlukan telaahan atau rekomendasi pihak ketiga untuk menjamin

objektivitas ataupun karena kompetensi pihak ketiga yang bersangkutan, dalam hal ini

adalah tenaga ahli untuk mengambil keputusan yang strategis.

Page 21: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

5

3. Pengguna jasa tidak memiliki sumber daya dengan keahlian/pengetahuan yang cukup

untuk melaksanakan kegiatan bersangkutan, sedangkan di dunia usaha sangat

berkembang kebutuhan untuk bidang keahlian yang bersangkutan.

4. Pengguna tidak memiliki cukup waktu untuk melaksanakan sendiri kegiatan yang

bersangkutan.

Dalam penelitian sebelumnya (Selly,2010) menguji faktor-faktor berikut ini yang

diduga dipertimbangkan Wajib Pajak dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan:

1. Informasi Tenaga Ahli

Wajib Pajak ketika memutuskan menggunakan tenaga ahli perpajakan baik itu

konsultan pajak maupun pegawai bidang perpajakan akan mempertimbangkan keputusan

berdasarkan rekomendasi orang lain yang juga telah menggunakan jasa tenaga ahli

perpajakan. Semakin banyak informasi yang didapat dari rekomendasi orang lain tentang

tenaga ahli perpajakan baik kompetensi maupun reputasi, maka akan semakin mudah

bagi wajib pajak dalam mempertimbangkan penggunaan jasa tenaga ahli perpajakan.

Pengalaman tenaga ahli pajak akan membentuk keandalan dan kualitas dari para tenaga

ahli pajak yang akan menunjukkan kredibilitas terhadap kemampuan mereka masing-

masing dimana kompetensi dan wawasan tenaga ahli pajak menjadi tolak ukur yang

menjadikan tenaga ahli pajak tersebut memiliki reputasi di mata masyarakat pada

umumnya (Selly,2010).

2. Motivasi Wajib Pajak

Motivasi merupakan dasar yang menjadi alasan seseorang yang memiliki suatu

kebutuhan yang mendesak untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai macam

faktor akan dapat menjadi motivasi Wajib Pajak dalam mempertimbangkan penggunaan

jasa tenaga ahli perpajakan. Menurut Hassim Hanna dan Richard Wozniak (2001:35) ada

empat unsur-unsur dasar motivasi yaitu kebutuhan (need), motif (motives), tujuan (goals)

dan hasrat (desires). Biaya merupakan salah satu faktor yang menjadi motif wajib pajak

dalam pengambilan keputusan dimana wajib pajak akan membandingkan antara biaya

dengan hasil kinerja dari tenaga ahli pajak yang digunakan (Selly,2010).

3. Persepsi Wajib Pajak

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Hermansyah dkk (2009:5) persepsi

merupakan salah satu faktor psikologis selain motivasi, belajar kepribadian dan sikap

yang merupakan proses memilih, mengorganisir dan menginterpretasikan stimulasi

kedalam gambaran yang mempunyai arti dan masuk akal sehingga dapat dimengerti.

Page 22: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

6

Masyarakat pada umumnya menilai bahwa pajak merupakan permasalahan yang

kompleks dan rumit untuk dihadapi. Oleh karena itu, pajak sering dianggap sebagai

sesuatu yang menakutkan yang sebisa mungkin dihindari dan masih dianggap sebagai

suatu beban yang harus dibayar dengan harga yang mahal oleh wajib pajak sehingga

dinilai akan lebih efektif jika perpajakan yang mereka anggap sebagai urusan yang rumit

itu dikerjakan oleh orang yang benar-benar berkompeten di bidangnya (Selly,2010).

4. Pembelajaran Wajib Pajak

Perpajakan merupakan sebuah kajian yang selalu berkembang dinamis yang

menuntut untuk dipelajari secara terus-menerus seiring dengan perkembangan situasi dan

kondisi yang terjadi. Perubahan aturan perpajakan yang ada menjadikan seorang Wajib

Pajak harus selalu belajar dalam dunia perpajakan (Selly,2010).

5. Kepribadian Wajib Pajak

Pengambilan keputusan untuk menggunakan tenaga ahli perpajakan oleh Wajib

Pajak juga dipengaruhi oleh kepribadian Wajib Pajak itu sendiri. Wajib Pajak yang

memiliki kepribadian yang perfectionis dan memiliki kepribadian ekstravers, mungkin

akan lebih memilih menggunakan Tenaga Ahli Perpajakan yang dinilai memiliki

profesionalitas yang tinggi (Selly,2010).

6. Tingkah Laku Wajib Pajak

Wajib pajak dalam menentukan keputusan penggunaan Tenaga Ahli Perpajakan

dapat dikarenakan kecendurungan sikap manusia yang saat ini lebih memilih untuk lebih

instant atau mencari kepraktisan. Urusan perpajakan yang dinilai memakan waktu lama

membuat Wajib Pajak yang memiliki aktivitas yang padat, akan lebih memilih

menggunakan jasa tenaga ahli perpajakan yang dinilai akan lebih efisien dalam segi

waktu dan ekonomis (Selly,2010).

7. Kepercayaan dan Komitmen

Hasil pembelajaran dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang akan memperoleh

suatu kepercayaan dan sikap yang selanjutnya akan dipertimbangkan tingkah laku

terhadap komitmen yang terjadi. Para Tenaga Ahli Perpajakan berusaha untuk menjalin

relasi yang baik terhadap para klien mereka sehingga dengan demikian akan timbul rasa

kepercayaan yang berdampak pada kesetiaan klien atau Wajib Pajak untuk selalu

menggunakan jasa Tenaga Ahli Perpajakan tersebut. Kepercayaan yang diberikan oleh

Wajib Pajak tentu sudah semestinya digunakan oleh para Tenaga Ahli Perpajakan

tersebut untuk bekerja secara baik dan dengan demikian para Tenaga Ahli Perpajakan

Page 23: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

7

memiliki komitmen profesionalisme yang tinggi dalam memberikan jasa mereka

(Selly,2010).

8. Risiko

Pengambilan keputusan untuk menggunakan jasa Tenaga Ahli Perpajakan yang

dilakukan oleh Wajib Pajak juga dilihat dari sudut pandang risiko atau konsekuensi yang

akan diterima oleh Wajib Pajak. Wajib Pajak pasti akan terlebih dahulu

mempertimbangkan risiko jika Tenaga Ahli Perpajakan yang akan mereka gunakan tidak

mampu bekerja sesuai dengan harapan mereka. Risiko lain yang menjadi pertimbangan

dalam penentuan penggunaan jasa Tenaga Ahli Perpajakan adalah risiko adanya

pemeriksaan pajak. Para Tenaga Ahli Perpajakan pasti akan mempertanggung jawabkan

jasa yang dilakukannya termasuk jika terjadi pemeriksaan pajak oleh Direktorat Jenderal

Pajak (Selly,2010).

9. Hasil (Tingkat Kepuasan)

Dalam memutuskan menggunakan jasa tenaga ahli pajak dilihat pada tingkat

kepuasan klien dari hasil kerja yang dilakukan oleh para tenaga ahli pajak tersebut.

Menurut Hannah dan Karp (1991) dalam Musanto (2004), kepuasan para pengguna jasa

terbagi atas dua faktor yaitu pengalaman tenaga ahli serta kemudahan dan kenyamanan.

Kepuasan klien merupakan suatu tingkat dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari

klien dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya penggunaan ulang atau

kesetiaan yang berlanjut (Band, 1991) dalam Musanto (2004).

Hasil penelitian Selly (2010) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi

pertimbangan Wajib Pajak dalam menggunakan konsultan pajak sekaligus mempekerjakan

pegawai dibidang perpajakan adalah faktor hasil kerja sebagai faktor tertinggi kemudian

faktor percaya dan komitmen, informasi tenaga ahli, kepribadian wajib pajak, risiko,

motivasi wajib pajak, pembelajaran wajib pajak, persepsi wajib pajak merupakan faktor

selanjutnya yang dipertimbangkan. Faktor tingkah laku Wajib Pajak menjadi faktor yang

terendah yang dipertimbangkan Wajib Pajak.

4. Pengembangan Hipotesis

Penelitian Selly (2010) ada sembilan faktor yang mempengaruhi wajib pajak dalam

memilih Tenaga Ahli Perpajakan yaitu informasi tenaga ahli pajak, motivasi wajib pajak,

persepsi wajib pajak, pembelajaran wajib pajak, kepribadian wajib pajak, tingkah laku

wajib pajak, percaya dan komitmen, risiko dan hasil kerja.

Page 24: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

8

Sistem self assesment yang berlaku di Indonesia sekarang ini menuntut Wajib Pajak

untuk memenuhi kewajiban perpajakannya sendiri yaitu menghitung, melapor dan

menyetor pajaknya. Kewajiban melakukan penghitungan menurut kegiatan pembukuan

dalam rangka menyajikan keterangan-keterangan yang cukup untuk menghitung

Penghasilan Kena Pajak (UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 pasal 28 (1)) bagi

Wajib Pajak yang wajib pembukuan. Sedangkan bagi wajib pajak yang menurut ketentuan

perundang-undangan perpajakan dibebaskan dari kewajiban untuk mengadakan

pembukuan, cukup menyelenggarakan pencatatan omset sebagai dasar pengenaan pajak

yang terhutang (UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 pasal 28 (2)).

Sebelum pemberlakuan PP 46 tahun 2013, setiap Wajib Pajak Badan diwajibkan

melakukan pembukuan sedangkan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan omset tertentu

diberikan opsi melakukan pencatatan. Tuntutan demikian diduga menimbulkan perbedaan

faktor yang dipertimbangkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Wajib Pajak Badan

dalam memilih penyedia jasa perpajakan (Tenaga Ahli Perpajakan). Oleh karena itu

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha : Terdapat perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan .

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang dikembangkan dari penelitian sebelumnya

(Selly,2010). Penelitian sebelumnya ada sembilan variabel yang digunakan yaitu informasi

Tenaga Ahli Perpajakan, motivasi wajib pajak, persepsi wajib pajak, pembelajaran wajib

pajak, kepribadian wajib pajak, tingkah laku wajib pajak, percaya dan komitmen, risiko dan

hasil kerja. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan kembali sembilan variabel

tersebut. Namun pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan variabel yang sudah ada

dengan menambahkan indikator yang baru yaitu wawasan akuntansi dan latar belakang

pendidikan pada kuesioner.

Peneliti menambahkan wawasan akuntansi dan latar belakang pendidikan Tenaga

Ahli Perpajakan karena ketika perpajakan muncul sebagai kebutuhan untuk memperoleh

pendapatan negara dan memberlakukan aturan mengenai perpajakan, tentunya tidak lepas

dari informasi yang diberikan oleh akuntansi (Sorin,2013). Akuntansi pajak (tax accounting)

sangat penting karena menekankan perlunya pemahaman perpajakan yang baik oleh Wajib

Pajak (terutama Wajib Pajak Badan) agar jangan sampai terjadi kesalahan dalam

Page 25: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

9

pencatatannya karena dapat menyebabkan terjadinya pemeriksaan oleh fiskus

(Sukrisno:2011). Dengan pemberian kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak, peranan

pembukuan dan akuntansi dalam perpajakan menjadi sangat besar.

Adapun model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keputusan untuk Memilih Tenaga Ahli Perpajakan

Pengukuran Variabel

Konsep dan definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 1

Definisi Konsep dan Indikator Empiris

Konsep Definisi Indikator Empiris

Informasi

Tenaga Ahli

Perpajakan

Keterangan yang diperoleh dari

berbagai sumber mengenai Tenaga

Ahli Perpajakan yang digunakan

Wajib Pajak untuk pengambilan

keputusan apakah akan menggunakan

jasa Tenaga Ahli Perpajakan tertentu

atau tidak (Selly,2010)

Informasi kompetensi Tenaga Ahli Perpajakan .

Wawasan akuntansi Tenaga Ahli Perpajakan

Reputasi Tenaga Ahli Perpajakan

Latar belakang pendidikan Tenaga Ahli

Perpajakan

Pengalaman kerja Tenaga Ahli Perpajakan .

Keandalan Tenaga Ahli Perpajakan .

Kualitas Jasa Tenaga Ahli Perpajakan

Motivasi

Wajib Pajak

Dasar yang menjadi alasan Wajib

Pajak baik berasal dari internal

maupun eksternal untuk mengambil

Kebutuhan Wajib Pajak saat memilih Tenaga Ahli

Perpajakan

Biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh

jasa Tenaga Ahli Perpajakan.

INFORMASI TENAGA AHLI PERPAJAKAN

MOTIVASI WAJIB PAJAK

PERSEPSI WAJIB PAJAK

PEMBELAJARAN WAJIB PAJAK

KEPRIBADIAN WAJIB PAJAK

TINGKAH LAKU WAJIB PAJAK

KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN

HASIL KERJA TENAGA AHLI PERPAJAKAN

RISIKO

MENGGUNAKAN JASA

TENAGA AHLI

PERPAJAKAN

Page 26: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

10

suatu tindakan (Selly,2010) Keinginan untuk membayar pajak yang rendah

Hasrat untuk menunjuk Tenaga Ahli Perpajakan

Persepsi

Wajib Pajak

Cara pandang Wajib Pajak terhadap

situasi yang dihadapi terkait

perpajakan yang merupakan masalah

yang kompleks dan rumit yang

dijadikan sebagai beban oleh wajib

pajak (Selly,2010).

Pajak merupakan masalah yang kompleks.

Pajak merupakan hal yang menakutkan.

Pajak merupakan masalah yang sulit

Pajak itu mahal

Pajak merupakan beban

Pembelajaran

Wajib Pajak

Aktivitas yang dilakukan Wajib Pajak

untuk memahami dan menambah

informasi mengenai perpajakan

(Selly,2010).

Pemahaman Wajib Pajak tentang perpajakan.

Pemahaman Wajib Pajak tentang akuntansi.

Kepribadian

Wajib Pajak

Sikap yang menjadi ciri khas Wajib

Pajak dalam menanggapi

permasalahan perpajakan

(Selly,2010).

Kesempurnaan hasil kinerja Tenaga Ahli

Perpajakan

Tingkah Laku

Wajib Pajak

Perwujudan sikap Wajib Pajak dalam

menanggapi permasalahan

perpajakan (Selly,2010).

Kepraktisan dalam mengurus pajak jika

menggunakan Tenaga Ahli Perpajakan .

Kecendurungan dalam memilih Tenaga Ahli

Perpajakan

Kepercayaan

dan Komitmen

Kesediaan Wajib Pajak menerima

risiko dari mempekerjakan Tenaga

Ahli Perpajakan serta sikap

profesionalisme Tenaga Ahli

Perpajakan atas kepercayaan yang

telah diberikan Wajib Pajak

(Selly,2010).

Komitmen profesionalisme Tenaga Ahli

Perpajakan

Loyalitas Tenaga Ahli Perpajakan kepada Wajib

Pajak

Kode etik Tenaga Ahli Perpajakan

Sikap kehati-hatian Tenaga Ahli Perpajakan

Sikap kepekaan dan respon Tenaga Ahli

Perpajakan

Sikap Tenaga Ahli Perpajakan mampu menjaga

rahasia

Risiko Konsekuensi yang akan diterima

Wajib Pajak saat pengambilan

keputusan untuk menggunakan jasa

Tenaga Ahli Perpajakan (Selly,2010).

Kemampuan Tenaga Ahli Perpajakan bekerja

sesuai harapan.

Risiko pemeriksaan pajak jika menggunakan jasa

Tenaga Ahli Perpajakan .

Hasil Output dari penggunaan jasa Tenaga

Ahli Perpajakan yang menunjukkan

Kepuasan terhadap kinerja Tenaga Ahl

Page 27: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

11

tingkat kepuasan dimana kebutuhan,

keinginan dan harapan dari wajib

pajak dapat terpenuhi (Band,1991)

dalam Musanto (2004)

Perpajakan

Sumber: Dikembangkan dari berbagai sumber

Data pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari objek

yang diteliti yaitu wajib pajak dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Wajib Pajak yaitu Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang menggunakan

jasa Tenaga Ahli Perpajakan yang bertempat tinggal didaerah Salatiga, Jawa Tengah. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana sampel dipilih

berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan

sebagai sampel dengan pertimbangan tertentu atau kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian

ini adalah wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan yang sedang menjalankan

usaha.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada responden. Kuesioner yang digunakan

merupakan pengembangan dari kuesioer peneliti sebelumnya (Selly,2010) dan merupakan

kuesioner yang terstruktur (structured questionnaire) artinya jawaban pertanyaan yang

diajukan sudah disediakan.

Kuesioner yang dibagikan kepada responden ada 60 kuesioner dimana masing-masing

terbagi atas 30 wajib pajak orang pribadi dan 30 wajib pajak badan. Peneliti mendatangi satu

per satu responden yang dianggap cocok untuk dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu

wajib pajak yang menggunakan tenaga ahli perpajakan yang bertempat tinggal di daerah

Salatiga. Kemudian responden diberikan kuesioner dan menentukan sendiri pada kuesioner

apakah merupakan wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan. Kuesioner yang telah

diisi oleh responden dapat diambil langsung atau menunggu beberapa hari untuk diambil

kembali oleh peneliti sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan

dalam penelitian ini peneliti akan melakukan Uji Beda yaitu akan melihat ada atau tidaknya

perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib

Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Jumlah kuesioner yang terkumpul

sebanyak 60 terdiri dari 30 Wajib Pajak Orang Pribadi dan 30 Wajib Pajak Badan.

Page 28: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

12

Sebelum pengelolaan data dilakukan, pengujian kelayakan data untuk dianalisis lebih

lanjut yang meliputi Uji Kualitas Data yaitu sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Arikunto (2005:72) menjelaskan bahwa pengujian validitas dilakukan untuk

mengetahui apakah alat mengukur data itu valid. Uji validitas menggunakan rumus

korelasi Corrected Item-Total Correlation. Menurut Djaali (2000:77) dasar pengambilan

keputusan adalah jika r hitung > r tabel, maka instrumen item pertanyaan berkorelasi

signifikan terhadap skor total sehingga dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2005:72) menjelaskan bahwa tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk

menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skor satu dengan skor lainnya.

Pengujian realibilitas ini dilakukan pada butir-butir pernyataan yang telah valid, dengan

fasilitas Alpha Cronbach. Menurut Zulganef (2006) dasar pengambilan keputusan adalah

ketika konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach >

0,60.

3. Uji Normalitas

Untuk mendeteksi normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (Uji K-S)

dengan ketentuan yaitu bila signifikansi < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal dan

sebaliknya apabila signifikansi > 0,05 maka distribusi datanya normal (Ghozali 2005:114).

4. Uji Beda (Uji Independent T test)

Untuk menguji apakah terdapat perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan Wajib

Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan

digunakan Uji Beda (uji t) atau Independent T test setelah asumsi pengujian sebelumnya

terpenuhi. Uji beda (uji t) bisa juga disebut dengan Independent t test adalah uji

komparatif atau uji beda dengan menguji adakah perbedaan mean atau rerata yang

bermakna antara dua kelompok bebas yang berskala data interval/ratio. Kelompok bebas

yang dimaksud adalah dua kelompok yang tidak berpasangan yang artinya sumber data

berasal dari subjek yang berbeda (Anwar:2014).

Page 29: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 Wajib Pajak, yaitu terdiri dari 30 Wajib

Pajak Orang Pribadi dan 30 Wajib Pajak Badan. Peneliti menyebar 60 kuesioner dan

kuesioner yang kembali ke peneliti berjumlah 60 kuesioner sesuai dengan kuesioner yang

disebarkan. Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 2. dibawah ini:

Tabel 2.

Karakteristik Responden

No. Kategori Wajib

Pajak Karakteristik Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Orang Pribadi Umur Responden a. <35 tahun 10 33,33

b. 36 - 45 tahun 11 36,67

c. 46 - 55tahun 7 23,33

d. >56 tahun 2 6,67

Jenis Kelamin a. Laki-Laki 12 40,00

b. Perempuan 18 60,00

Jenis Usaha a. Jasa 12 40,00

b. Dagang 15 50,00

c. Manufaktur - -

2 Badan Manajemen a. Terpisah 18 60,00

b. Sendiri 12 40,00

Jenis Usaha a. Jasa 18 60,00

b. Dagang 9 30,00

c. Manufaktur 3 10,00

Status Usaha a. Induk 16 53,33

b. Cabang 14 46,67

c. Waralaba - -

Sumber: Hasil olahan data Karakteristik Responden

Berdasarkan Karakteristik Responden (Tabel 2.) pada Wajib Pajak Orang Pribadi,

responden didominasi oleh Perempuan yang berumur 36-45 tahun yang kebanyakan bergerak

dibidang usaha dagang. Pada Wajib Pajak Badan responden didominasi oleh perusahaan yang

bergerak dibidang jasa yang merupakan perusahaan induk dan antara kepentingan pemilik

perusahaan dan manajer yang menjalankan usaha terpisah (manajemen terpisah).

Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas pada penelitian ini terdiri dari 30 pertanyaan untuk kesembilan variabel

yang digunakan yaitu informasi Tenaga Ahli Perpajakan (x1), motivasi wajib pajak (x2),

Page 30: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

14

persepsi wajib pajak (x3), pembelajaran wajib pajak (x4), kepribadian wajib pajak (x5),

tingkah laku wajib pajak (x6), percaya dan komitmen (x7), risiko (x8) dan hasil (x9).

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi Corrected Item-Total

Correlation, dibantu dengan Software SPSS 16.0 for windows. Nilai korelasi yang diperoleh

dari masing-masing instrumen pertanyaan kemudian dibandingkan dengan r tabel, dengan n

sebesar 60 dan alpha 5% diperoleh nilai r tabel 0,254.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas pada wajib pajak orang pribadi maupun

wajib pajak badan dari 30 item pertanyaan terdapat 9 item yang tidak valid sehingga data

tersebut dihilangkan atau dihapuskan sehingga item pertanyaan yang digunakan ada 21 item

pertanyaan. Hasil uji Validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3.

Uji Validitas Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

Df=60-2; α:0,05

Item Pertanyaan r hitung r tabel keterangan

2 0,368 0,254 Valid

4 0,305 0,254 Valid

6 0,382 0,254 Valid

7 0,259 0,254 Valid

11 0,387 0,254 Valid

12 0,305 0,254 Valid

15 0,359 0,254 Valid

16 0,310 0,254 Valid

17 0,287 0,254 Valid

18 0,326 0,254 Valid

19 0,419 0,254 Valid

20 0,433 0,254 Valid

22 0,366 0,254 Valid

23 0,538 0,254 Valid

24 0,549 0,254 Valid

25 0,507 0,254 Valid

26 0,589 0,254 Valid

27 0,443 0,254 Valid

28 0,258 0,254 Valid

29 0,332 0,254 Valid

30 0,313 0,254 Valid

Sumber : Hasil olahan Uji Validitas Data Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan

Page 31: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

15

Selanjutnya, reliabilitas kuesioner dihitung dengan menggunakan uji Cronbach’s

Alpha. Pengujian realibilitas ini dilakukan pada butir-butir pertanyaan yang sudah dinyatakan

valid. Hasil pengujian menunjukkan kuesioner memiliki karakteristik reliabilitas yakni

dengan Alpha Cronbach sebesar 0,798 yakni lebih besar dari 0,600 yang menjadi batasan

ukuran reliabilitas menurut Zulganef (2006).

Tabel 4.

Uji Reliabilitas Data

Sumber: Hasi Olahan Uji Reliabilitas Data

HASIL

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis diharuskan memenuhi uji asumsi klasik yaitu

sebagai berikut:

Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov. Didalam pengujian ini uji

normalitas dilakukan terhadap total nilai dari variabel yang ada. Dapat dilihat dari uji

normalitas jika nilai asymp.sig > alpha (0,05) maka total nilai berdistribusi normal. Dari hasil

analisa SPSS dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test pada Orang Pribadi maupun

Badan menunjukkan data normal dilihat dari nilai asymp.sig masing-masing Wajib Pajak

0,200 > 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas ini bisa dilihat pada tabel 5.

Tabel 5.

Uji Normalitas Data

Wajib Pajak Kolmogorov-Smirnov

Statistic Df Sig.

Orang Pribadi .206 30 .200

Badan .117 30 .200*

Sumber: Hasil olahan data Uji Normalitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.798 21

Page 32: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

16

Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang dilakukan pada item-item pertanyaan pada masing-masing

subjek yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan hasilnya menunjukkan pada

Levene’s Test bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama yaitu 0,632 > 0,05. Jadi

dapat dikatakan data tersebut homogen atau terdapat kesamaan varians antar kelompok.

Oleh karena semua asumsi sudah terpenuhi maka dapat dilanjutkan ke Uji selanjutnya

yaitu uji beda menggunakan Uji Beda Independent T Test. Karena hasil uji Levene’s test

menunjukkan data homogen atau memiliki varians yang sama maka pada tabel dibawah yang

dilihat adalah pada baris pertama yaitu nilai t hitung 0,022 pada DF 58 dan pada uji t adalah

N-2 yaitu pada penelitian ini berarti 60-2 = 58. Nilai t hitung ini kemudian dibandingkan

dengan t tabel pada DF=58 dan probabilitas 0,05 yang menunjukkan hasil 2,001.

Uji Beda (Uji t)

Tabel 6.

Hasil Uji Beda

Independent Samples Test

Levene’s Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Item Equal

variances

assumed

.231 .632 .022 58 .983 .03333 1.54122 -3.05176 3.11842

Equal

variances not

assumed

.022 57.351 .983 .03333 1.54122 -3.05250 3.11917

Sumber: Hasil olahan data uji beda

Hasil analisis Independent Sample t-Test didapatkan t-hitung sebesar 0,022 < t tabel

sebesar 2,001 dan juga dilihat dari nilai Sign. (2-tailed) 0,983 > 0,05 maka hipotesis awal dari

penelitian ini ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan antara Wajib Pajak Orang

Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan .

Page 33: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

17

Analisis Deskriptif

Tabel 7.

Statistik Deskriptif

Subjek N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Orang Pribadi 30 58,00 81,00 65,43 5,64

Badan 30 51,00 79,00 65,40 6,27

Valid n (listwise) 60

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Faktor-Faktor 60 51,00 81,00 65,42 5,91

Valid n (listwise)

Sumber: Hasil Olahan Data Statitik Deskriptif

Berdasarkan Tabel 7. dapat diketahui bahwa nilai pada faktor-faktor yang paling rendah

adalah 51 dan skor paling tinggi adalah 81, rata-ratanya adalah 65,42 dengan standar deviasi

5,91. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran pada faktor-faktor maka

digunakan empat kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Jumlah item

pertanyaan yang digunakan adalah 21 item yang terpakai dengan kategori jawaban mulai dari

1 sampai 4.

Tabel 8.

Interval Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan

Kategori Orang Pribadi Badan

Percent Mean Percent Mean

Sangat Tidak Setuju 1,4

1,6

Tidak Setuju 10,6 14,9

Setuju 62,9 56,8

Sangat Setuju 25,1 26,7

Total 100 3,12 100 3,09

Sumber: Hasil Olahan Frekuensi Data

Berdasarkan tabel yang ada diatas dapat diketahui bahwa pada responden baik Wajib

Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan rata-rata memilih jawaban Setuju pada

kuesioner dengan nilai Wajib Pajak Orang Pribadi 62,9% dan Wajib Pajak Badan 56,8%.

Page 34: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

18

PEMBAHASAN

Berdasarkan perhitungan uji beda (Independent T Test) untuk keseluruhan variabel

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan Wajib Pajak

Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Hal ini

menunjukkan bahwa baik wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan

memperhitungkan banyak faktor dalam memilih tenaga ahli perpajakan meliputi informasi

tenaga ahli perpajakan, motivasi wajib pajak, persepsi wajib pajak, pembelajaran waijb

pajak, kepribadian wajib pajak, tingkah laku wajib pajak, percaya dan komitmen, risiko dan

hasil (tingkat kepuasan).

Pada faktor informasi tenaga ahli pajak, wajib pajak cenderung mempertimbangkan

aspek kualitas, wawasan akuntansi, latar belakang pendidikan, kompetensi, reputasi,

pengalaman dan keandalan yang dimiliki oleh tenaga ahli perpajakan khususnya pada Wajib

Pajak Badan. Motivasi wajib pajak dalam memilih tenaga ahli pajak adalah untuk membantu

wajib pajak dalam mengatur rencana perpajakan agar bisa mendapat laba maksimal setelah

pajak dengan membayar pajak serendah mungkin tanpa mendapatkan sanksi pajak. Wajib

pajak memiliki persepsi bahwa pajak merupakan masalah yang kompleks dan sulit sehingga

wajib pajak lebih mempercayakan urusan perpajakannya kepada tenaga ahli pajak sehingga

pajak terutang yang tinggi menjadi beban bagi wajib pajak, oleh karenanya dengan

menggunakan tenaga ahli pajak, wajib pajak berharap pajak yang terutang dapat ditekan

menjadi lebih murah.

Perubahan peraturan perundang-undangan perpajakan di Indonesia semakin membuat

wajib pajak tidak mengetahui mengenai perpajakan sehingga kecenderungan menggunakan

tenaga ahli pajak akan semakin besar. Wajib pajak akan cenderung merasa membutuhkan

tenaga ahli pajak untuk menyelesaikan urusan perpajakannya karena ketidakmampuan wajib

pajak dan tidak menguasai bidang perpajakan maupun akuntansi. Dengan mempekerjakan

tenaga ahli pajak maka besar harapan wajib pajak akan kesempurnaan dari hasil kerja dari

tenaga ahli pajak yang dipilih. Tingkah laku wajib pajak cenderung lebih dipengaruhi oleh

kepraktisan dimana wajib pajak menginginkan semua masalah perpajakannya dapat

diselesaikan dengan cepat dan hasil kerja yang benar.

Para tenaga ahli pajak yang digunakan oleh wajib pajak diharapkan mampu bekerja

sama dengan komitmen profesional serta mampu bersikap hati-hati dalam menyelasaikan

permasalahan perpajakan sehingga rahasia wajib pajak akan terjamin. Tenaga ahli pajak akan

Page 35: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

19

bekerja menurut kode etik profesi mereka dengan tetap peka pada masalah perpajakan yang

dihadapi oleh wajib pajak sehingga akan terbangun sikap loyalitas antara tenaga ahli pajak

dan wajib pajak. Ketika mempekerjakan tenaga ahli pajak, wajib pajak tentunya

mempertimbangkan akan risiko jika menggunakan jasa tenaga ahli pajak yang tidak mampu

bekerja sesuai dengan harapan wajib pajak sehingga dibutuhkan tenaga ahli pajak yang bisa

berperan sebagai kuasa hukum pajak wajib pajak jika terjadi sengketa pajak dan

mendampingi ketika terjadi pemeriksaan pajak. Hasil maksimal yang melebihi harapan

memberikan nilai kepuasan yang tinggi bagi para pengguna jasa. Wajib pajak menginginkan

hasil yang memuaskan dalam pengelolaan perpajakan mereka.

Ketika melakukan Uji Beda pada masing-masing kesembilan faktor yang ada (Tabel

9.) menunjukkan hasil bahwa ada perbedaan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib

Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan pada faktor Informasi Tenaga Ahli

Perpajakan. Faktor Informasi Tenaga Ahli Perpajakan memiliki nilai sign. 0,035 < α 0,05

yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak

Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Faktor informasi Tenaga Ahli Perpajakan

yang dimaksud meliputi Wawasan Akuntansi dari Tenaga Ahli Perpajakan, Latar Belakang

Pendidikan, Keandalan Tenaga Ahli Perpajakan dan juga Kualitas Jasa yang dimiliki

Tenaga Ahli Perpajakan .

Tabel 9.

Penjelasan Hipotesis (Ha)

Faktor

Nilai Mean

Difference Keterangan (Ha)

α Sign. (2-tailed)

Informasi 0,05 0,035 0,432 Diterima

Motivasi 0,05 0,945 -0,012 Ditolak

Persepsi 0,05 0,330 -0,471 Ditolak

Pembelajaran 0,05 0,877 -0,038 Ditolak

Kepribadian 0,05 0,359 -0,286 Ditolak

Tingkah Laku 0,05 0,103 -0,243 Ditolak

Percaya dan Komitmen 0,05 0,518 -0,374 Ditolak

Risiko 0,05 0,496 0,161 Ditolak

Hasil 0,05 0,609 0,085 Ditolak

Sumber: Hasil Olahan Data Uji Beda Faktor

Perbedaan yang terjadi antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

pada faktor Informasi Tenaga Ahli Perpajakan bisa terjadi karena ketika Wajib Pajak Badan

Page 36: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

20

diwajibkan melakukan Pembukuan (Undang-Undang KUP No.16:2009) tentunya tidak lepas

dari informasi yang diberikan oleh akuntansi sehingga latar belakang pendidikan yang

dimiliki oleh Tenaga Ahli Perpajakan juga menjadi kriteria utama Wajib Pajak Badan dalam

memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak memiliki

omzet melebihi 4,800,000,000 dalam setahun hanya diwajibkan melakukan pencatatan (UU

PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 14 ayat 2) sehingga wawasan akuntansi dan latar belakang

pendidikan tidak menjadi faktor yang dipertimbangkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal

ini menyebabkan terjadinya perbedaan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak

Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Hasil perhitungan statistik secara keseluruhan menggunakan Uji Beda Independent T Test

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan antara

Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli

Perpajakan. Faktor-Faktor yang dimaksud adalah informasi Tenaga Ahli Perpajakan,

motivasi wajib pajak, persepsi wajib pajak, pembelajaran wajib pajak, kepribadian wajib

pajak, tingkah laku wajib pajak, percaya dan komitmen, risiko dan hasil kerja.

2. Pada perhitungan masing-masing faktor menggunakan Uji Beda Independent T Test

menunjukkan hasil bahwa pada faktor informasi Tenaga Ahli Perpajakan terjadi

perbedaan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan dalam

mempertimbangkan memilih Tenaga Ahli Perpajakan. Perbedaan ini terjadi karena Wajib

Pajak Badan dalam memilih Tenaga Ahli Perpajakan akan lebih mempertimbangkan

mengenai Faktor Informasi Tenaga Ahli Perpajakan karena adanya kewajiban Pembukuan

(Undang-Undang KUP No.16:2009). Wajib Pajak Orang Pribadi hanya diwajibkan

melakukan Pencatatan (PER-1/PJ./2009) sehingga indikator wawasan akuntansi dan latar

belakang pendidikan tidak menjadi hal yang utama bagi Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan indikator baru mengenai wawasan akuntansi

dan latar belakang pendidikan tenaga ahli perpajakan menunjukkan hasil bahwa terdapat

perbedaan faktor yang dipertimbangkan antara Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib

Pajak Badan dalam memlih Tenaga Ahli Perpajakan. Faktor yang dimaksud adalah pada

faktor informasi Tenaga Ahli Perpajakan yang didalamnya mencakup wawasan akuntansi,

latar belakang pendidikan, keandalan jasa dan kualitas jasa tenaga ahli perpajakan.

Page 37: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

21

Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini peneliti tentunya memiliki beberapa keterbatasan

dalam melakukan penelitian. Keterbatasan itu antara lain:

1. Penelitian mengenai topik yang diangkat peneliti merupakan topik yang baru sehingga

dalam mencari referensi yang mendukung penelitian ini terbatas yaitu hanya satu yaitu

penelitian dari Fransisca Mart Selly (2010).

2. Dalam menyebarkan kuesioner peneliti mengalami kesulitan dalam mendapatkan sampel

sehingga yang terkumpul hanya 60 responden yang masing-masing terdiri dari 30 Wajib

Pajak Orang Pribadi dan 30 Wajib Pajak Badan. Hal ini dikarenakan peneliti tidak

mendapatkan data lengkap mengenai Wajib Pajak pada KPP Pratama Salatiga.

3. Item pertanyaan yang digunakan hanya 21 item dikarenakan dari 30 item pertanyaan

yang diuji melalui Uji Validitas dan Reliabilitas terdapat 9 item pertanyaan tidak lolos

sehingga data tersebut dihilangkan atau tidak digunakan.

4. Peneliti tidak menanyakan dengan jelas mengenai urusan perpajakan wajib pajak karena

tidak semua wajib pajak di daerah Salatiga yang berstatus cabang mengurus masalah

perpajakannya sendiri karena ada beberapa yang urusan perpajakannya diurus oleh pusat

atau induk sehingga ada beberapa sampel yang tidak sesuai.

5. Terdapat tiga konsep yang berbeda yang seharusnya dipisahkan namun dijadikan satu

yaitu kepercayaan, komitmen dan loyalitas.

Saran

Tenaga Ahli Perpajakan dalam memberikan jasanya kepada Wajib Pajak sebaiknya

mempertimbangkan faktor-faktor yang telah dibahas pada penelitian ini sehingga dalam

memberikan jasanya akan lebih maksimal dan Wajib Pajak akan puas dengan hasil yang

didapatkan.

Bagi Lembaga Pendidikan yang nantinya akan menghasilkan Tenaga Ahli Perpajakan

sebaiknya lebih meningkatkan kualitas pada masing-masing Tenaga Ahli Perpajakan dengan

lebih mempertimbangkan faktor-faktor yang telah dibahas pada penelitian ini sehingga pada

akhirnya akan lebih mengetahui kebutuhan dari Wajib Pajak.

Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya mencari lebih banyak lagi referensi mengenai

perpajakan ataupun Tenaga Ahli Perpajakan baik konsultan pajak maupun pegawai bidang

Page 38: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

22

perpajakan sehingga untuk penelitian selanjutnya akan menghasilkan hasil yang lebih

sempurna.

Page 39: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

23

DAFTAR PUSTAKA

________. 1983. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

________. 2003. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

485/KMK.03/2003 tentang Konsultan Pajak Indonesia.

________. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 22/PMK.03/2008

tentang Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang Kuasa.

_______. 2008. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang

Perubahan Keempat Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

________. 2008. Teknik Sampling. http://peni.staff.gunadarma.ac.id diunduh pada tanggal 12

Februari 2015.

________. 2009. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 1/PJ/2009 tentang Perubahan

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 53/PJ/2008 tentang Tata Cara

Pembayaran, Pengecualian Pembayaran dan Pengelolaan Administrasi Pajak

Penghasilan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri.

________. 2013. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 86/PMK.03/2013

tentang Tata Cara Pemberian Izin Tertulis Kepada Pejabat Dan/Atau

Memperlihatkan Bukti Tertulis Dari Atau Tentang Wajib Pajak .

________. 2013. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 197/PMK.03/2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010

tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai.

________. 2013. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013 tentang

Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh

Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Agoes. Sukrisno. 2010. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 40: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

24

Djaali, dkk. 2000. Pengukuran Dalam Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana.

Ghozali, H.Imam., 2005. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Universitas

Diponegoro, Semarang.

Hidayat. Anwar. Independent T Test dengan SPSS.

http://www.statistikian.com/2014/04/independen-t-test-dengan-spss.html diunduh

pada tanggal 25 Februari 2014.

Juliastuti. Harlina. 2010. Pengaruh Kebijakan Perpajakan, Peraturan Perpajakan, Sanksi

Administrasi dan Pemeriksaan Pajak, Persepsi Wajib Pajak Terhadap

Perencanaan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Merupakan Klien dari

Kantor Konsultan Pajak X. Surabaya.

Robu.Adrian-Sorin. A Hierarchy in Accounting – Taxation Relation?.

http://conference.scientificpapers.org diunduh pada tanggal 21 Februari 2014.

Sari, Anna Purwita. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Wajib

Pajak terhadap Penggunaan Jasa Tenaga Ahli Perpajakan. Universitas Katolik

Soegijapranata. Semarang.

Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 1991. Consumer Behavior. Prentice Hall Inc,

Upper Saddle River, New Jersey

Selly, Fransisca Mart. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak Menggunakan

Jasa Tenaga Ahli Perpajakan . Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang

Smeets, M.J.H. De Economische Berekins der Belastingen.

Soemitro, Rochmat. Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan. Eresco. Bandung

Trisnawati. Estralita. 2010. Akuntansi Perpajakani. Jakarta: Salemba Empat.

Taslim. Defiandry. 2010. Tax Specialist Sebagai Suatu Profesi? http://ortax.com diunduh

pada tanggal 17 Februari 2015.

Patriasmo. Ikak. 2010. Jasa Konsultasi. http://LPSE.com diunduh pada tanggal 17 Februari

2015.

Prabowo, Sigot. 2013. Analisis Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak, Pemeriksaan Pajak,

dan Pelayanan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di

Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Zulganef. 2006. Pemodelan Persamaan Struktur dan Aplikasinya menggunakan AMOS 5.

Bandung.

Page 41: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

25

Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN WAJIB PAJAK

DALAM MEMILIH TENAGA AHLI PERPAJAKAN

IDENTITAS RESPONDEN: (Berikan tanda silang (X) pada salah satu kotak yang ada dibawah)

1. Kategori Wajib Pajak : Orang Pribadi Badan

2. Jenis Kelamin Responden : Pria Wanita

3. Umur Responden : ........ tahun

PROFIL USAHA: (Berikan tanda silang (X) pada salah satu kotak yang ada dibawah)

1. Jenis Usaha : Jasa Dagang Manufaktur

2. Status Usaha : Induk Cabang Waralaba (franchise)

3. Manajemen Usaha : Sendiri (pemilik) Manajemen terpisah

4. Lama Usaha : ........ tahun

5. Omzet Usaha : Rp ......................................... per tahun

Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang

dipertimbangkan Wajib Pajak dalam memilih tenaga ahli perpajakan. Anda dapat menyatakan

pendapat dengan memberi tanda silang ( X ) pada salah satu nomor 1 sampai 4. Skala nomor

menunjukkan seberapa dekat jawaban anda dengan kedua pilihan jawaban yang tersedia :

1 = Sangat Tidak Setuju 3 = Setuju

2 = Tidak setuju 4 = Sangat setuju

No FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN 1 2 3 4

Informasi Tenaga Ahli Perpajakan

Hal-hal yang saya pertimbangkan dalam memilih tenaga ahli perpajakan:

1. Informasi tentang kompetensi yang dimiliki tenaga ahli

perpajakan.

1 2 3 4

2. Wawasan akuntansi yang dimiliki tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

3. Reputasi yang dimiliki tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

4. Latar belakang pendidikan tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

5. Pengalaman kerja yang dimiliki tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

6. Keandalan tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

7. Kualitas jasa yang dimiliki tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

Motivasi Wajib Pajak

Hal-hal yang saya pertimbangkan dalam memilih tenaga ahli perpajakan:

8. Kebutuhan ketika menggunakan jasa tenaga ahli perpajakan 1 2 3 4

Page 42: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

27

ketika saya menunjuk tenaga ahli perpajakan.

29. Saya mempertimbangkan faktor risiko pemeriksaan pajak

ketika menunjuk tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

Hasil

30. Saya mempertimbangkan faktor hasil yang saya dapat

dalam menunjuk tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

Dari sekian aspek di kuesioner, menurut Bapak/Ibu faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

memilih tenaga ahli perpajakan diurutkan dari yang paling dipertimbangkan:

1. .......................................................................

2. .......................................................................

3. .......................................................................

4. .......................................................................

5. .......................................................................

6. .......................................................................

7. .......................................................................

8. .......................................................................

9. .......................................................................

Atas bantuan, partisipasi Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya.

Ttd,

( Tanda Tangan / Nama Terang / Stempel)

Page 43: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

28

Lampiran 2. Identitas Responden (Wajib Pajak)

RES. WAJIB

PAJAK

PROFIL USAHA

JENIS

STATU

S

MANAJEME

N

LAMA

(THN)

OMZET

(JUTA)

1 Badan Jasa - - - -

2 Badan Jasa - - - -

3 Badan Jasa - - - -

4 Badan Jasa - - - -

RES. IDENTITAS RESPONDEN PROFIL USAHA

WAJIB

PAJAK JK UMUR (THN) JENIS STATUS MAN.

LAMA

(THN)

OMZET

(JUTA)

1 Orang Pribadi P 27 Jasa Induk Sendiri 1,5 150

2 Orang Pribadi P 41 Dagang Induk Sendiri 8 250

3 Orang Pribadi P 40 Jasa & Dagang Induk Sendiri 5 100

4 Orang Pribadi L 46 Dagang Induk Sendiri 8 250

5 Orang Pribadi P 44 Dagang Induk Sendiri 9 200

6 Orang Pribadi P 42 Dagang Induk Sendiri 10 180

7 Orang Pribadi L 44 Dagang Induk Sendiri 7 108

8 Orang Pribadi P 29 Dagang Induk Sendiri 5 300

9 Orang Pribadi L 50 Jasa Waralaba Sendiri 4 60

10 Orang Pribadi P 45 Jasa Induk Sendiri 2 60

11 Orang Pribadi P 56 Jasa Induk Sendiri 2 24

12 Orang Pribadi P 28 Dagang Induk Sendiri 5 750

13 Orang Pribadi L 45 Dagang Induk Sendiri 8 1000

14 Orang Pribadi L 37 Dagang Induk Sendiri 7 -

15 Orang Pribadi P 38 Jasa Induk Sendiri 3 -

16 Orang Pribadi P 30 Dagang Induk Sendiri 6 -

17 Orang Pribadi L 50 Jasa Induk Sendiri 8 -

18 Orang Pribadi L 37 Jasa Induk Sendiri 6 -

19 Orang Pribadi P 32 Dagang Induk Sendiri 7 -

20 Orang Pribadi P 35 Jasa Induk Sendiri 4 -

21 Orang Pribadi P 31 - - - - -

22 Orang Pribadi P 45 - - - - -

23 Orang Pribadi L 33 Dagang Cabang Terpisah 1 -

24 Orang Pribadi P 36 - - - - -

25 Orang Pribadi L 35 - - - - -

26 Orang Pribadi L 66 Jasa Induk Sendiri 4 60

27 Orang Pribadi L 46 Dagang Induk Sendiri 2 100

28 Orang Pribadi P 51 Jasa Induk Terpisah 5 -

29 Orang Pribadi L 53 Dagang Cabang Terpisah 13 -

30 Orang Pribadi L 32 Jasa Induk Sendiri 1 100

Page 44: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

26

9. Biaya ketika menunjuk tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

10. Keinginan untuk membayar pajak yang rendah. 1 2 3 4

11. Hasrat untuk menunjuk tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

Persepsi Wajib Pajak

Saya memilih tenaga ahli perpajakan dipengaruh oleh persepsi saya sebagai berikut:

12. Persepsi bahwa pajak adalah masalah yang kompleks. 1 2 3 4

13. Persepsi bahwa pajak adalah hal yang menakutkan. 1 2 3 4

14. Persepsi bahwa pajak adalah masalah yang sulit. 1 2 3 4

15. Persepsi bahwa pajak itu mahal. 1 2 3 4

16. Persepsi bahwa pajak adalah beban. 1 2 3 4

Pembelajaran Wajib Pajak

17. Saya mempertimbangkan faktor pengetahuan saya di bidang

perpajakan ketika saya menunjuk tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

18. Saya mempertimbangkan faktor penguasaan saya di bidang

akuntansi ketika saya menunjuk tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

Kepribadian Wajib Pajak

19. Saya mempertimbangkan faktor keinginan saya terhadap

hasil kerja yang sempurna ketika saya menunjuk tenaga ahli

perpajakan.

1 2 3 4

Tingkah Laku Wajib Pajak

20. Saya mempertimbangkan faktor kepraktisan ketika

menunjuk tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

21. Saya mempertimbangkan faktor kecenderungan Wajib Pajak

ketika menunjuk tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

Percaya dan Komitmen

Hal-hal yang saya pertimbangkan dalam memilih tenaga ahli perpajakan:

22. Komitmen profesionalisme tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

23. Loyalitas tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

24. Kode etik tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

25. Sikap kehati-hatian yang dimiliki oleh tenaga ahli perpajakan. 1 2 3 4

26. Sikap kepekaan dan respon terhadap permasalahan yang dimiliki

oleh tenaga ahli perpajakan.

1 2 3 4

27. Sikap tenaga ahli perpajakan yang mampu menjaga rahasia. 1 2 3 4

Risiko

28. Saya mempertimbangkan faktor risiko tenaga ahli perpajakan

yang tidak mampu bekerja sesuai dengan harapan saya

1 2 3 4

Page 45: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

29

5 Badan Jasa - - - -

6 Badan Jasa - - - -

7 Badan Jasa - - - -

8 Badan Jasa - - - -

9 Badan Jasa - - - -

10 Badan Jasa - - - -

11 Badan Jasa - - - -

12 Badan Jasa - - - -

13 Badan Jasa - - - -

14 Badan Jasa - - - -

15 Badan Jasa - - - -

16 Badan Jasa - - - -

17 Badan Jasa - - - -

18 Badan Jasa - - - -

19 Badan Dagang - - - -

20 Badan Dagang - - - -

21 Badan Dagang - - - -

22 Badan Dagang - - - -

23 Badan Dagang - - - -

24 Badan Dagang - - - -

25 Badan Dagang - - - -

26 Badan Dagang - - - -

27 Badan Dagang - - - -

28 Badan Manufaktur - - - -

29 Badan Manufaktur - - - -

30 Badan Manufaktur - - - -

Page 46: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

30

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rianita Gabriel Septiani

NIM : 232011226

Alamat Asal : Jalan Tritura Nomor 94 Makale, Tana Toraja

Judul Skripsi : Perbandingan Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Wajib

Pajak Orang Pribadi dan Badan dalam Memilih Tenaga

Ahli Perpajakan

Riwayat Pendidikan : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Salatiga lulus tahun 2015

SMA Negeri I Makale Tana Toraja lulus tahun 2011

SMP Negeri I Makale Tana Toraja lulus tahun 2008

SD Kristen Makale I Tana Toraja lulus tahun 2005

Page 47: PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN …

31