37
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN Escherichia coli dan Staphylococcus aureus SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi Disusun oleh: Masna Muya Saroh 14640003 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL

DAUN DAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP

PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN Escherichia coli dan Staphylococcus

aureus

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi

Disusun oleh:

Masna Muya Saroh

14640003

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

ii

Perbandingan Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun dan

Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap Pertumbuhan

Bakteri Patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Masna Muya Saroh

14640003

ABSTRAK

Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen

penyebab penyakit diare. Pengobatan terhadap infeksi bakteri dilakukan dengan

pemberian antibiotic yang bila digunakan secara terus menerus dan dalam jangka

panjang dapat mengakibatkan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik

tersebut. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengganti antibiotik yang ramah

lingkungan, antara lain yang berasal dari tumbuhan. Daun dan buah belimbing wuluh

(Averrhoa bilimbi) merupakan tanaman obat tradisional yang jumlahnya melimpah di

alam serta mudah terurai secara alami. Kedua bagian tanaman tersebut mengandung

senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh alternatif antibakteri yang ramah lingkungan dalam menanggulangi

infeksi bakteri patogen manusia yang resisten terhadap antibiotik yang telah ada.

Penelitian ini menggunakan ekstrak daun dan buah belimbing wuluh untuk

menghambat bahkan membunuh pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus penyebab

penyakit diare. Uji antibakteri ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh

menggunakan metode difusi cakram dengan 3 varisasi konsentrasi, yaitu 10%, 20%

dan 30% (b/v). Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun dan

buah belimbing wuluh adalah 10%, sedangkan nilai Konsentrasi Bunuh Minimum

(KBM) ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh adalah 30%. Ekstrak etanol

buah belimbing wuluh cenderung memiliki sifat antibakteri yang lebih baik dalam

menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya. Senyawa

aktif yang terkandung dalam ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh dapat

menghambat bahkan membunuh bakteri E. coli dan S. aureus dengan cara merusak

dinding dan membran sel yang ditandai dengan adanya kebocoran asam nukleat dan

protein.

Kata kunci: antibakteri, diare, daun dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi),

Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus

Page 3: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

iii

depan
Inserted Text
Page 4: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

iv

Page 5: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

v

Page 6: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

vi

Page 7: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

vii

HALAMAN MOTTO

“Tidak ada yang tidak mungkin, semua perlu perjuangan, perlu didoakan,

perlu bersabar dan tawakal, karena pertolongan Allah pasti datang”

Page 8: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini Penulis persembahkan kepada orang-orang yang sabar dan

setia mendukung, membantu serta mendo’akan Penulis. Terutama mereka yang telah

mencurahkan dengan ikhlas kasih sayang dan seluruh ilmunya untuk Penulis, mereka

adalah:

1. Bapak tercinta Warjo, ibu tersayang Rumanti, kakak terhebat Putra Ramadani dan

Titik Pratiwi, serta keponakan ku Hafizh Prataya Mahardika, yang telah banyak

membantu Penulis dalam menjalankan proses skripsi ini dengan sabar dan telaten

mendampingi.

2. Ibu Erny Qurotul Ainy, S.Si., M.Si., dan Ibu Dr. Isma Kurniatanty, S.Si., M.Si.,

berkat bimbingan dan kesabaran Ibu, Penulis dapat menyelesaikan kewajiban di

perkuliahan dengan baik.

Page 9: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT dengan memanjatkan segala

puji kepada-Nya, Shalawat dan salam kepada nabi dan rasul paling mulia, junjungan

kami Nabi Muhammad SAW, dengan segala rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat

menyelesaikan penelitian dengan lancar. Oleh karena itu, Penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberi dukungan kepada

Penulis.

1. Bapak Dr. Murtono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Erny Qurotul Ainy, M.Si. selaku Ketua program studi Biologi, dosen

pembimbing akademik serta dosen pembimbing skripsi yang senantiasa

mengarahkan dan memberikan masukan-masukan yang membangun dalam

penyelesaian penulisan laporan tugas akhir ini.

3. Ibu Erny Qurotul Ainy, M.Si. dan Ibu Dr. Isma Kurniatanty, M.Si. selaku dosen

pembimbing skripsi yang senantiasa sabar dan selalu menyisihkan waktunya untuk

membimbing dan memberikan ilmunya dalam penulisan laporan tugas akhir ini.

4. Ibu Etik Susilowati Purnomo, S.Si, selaku PLP yang selalu sabar mengajarkan

segala hal yang Penulis butuhkan selama proses penelitian dan menjadi teman

sharing di segala kondisi.

Page 10: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

x

5. Kedua orangtua Penulis, bapak Warjo dan ibu Rumanti yang tidak ada hentinya

mengalirkan semangat serta doa restu untuk kelancaran proses penulisan tugas

akhir dari awal hingga akhir.

6. Orang-orang terhebat di hidup Penulis, yaitu Putra Ramadani, Titik Pratiwi,

Hafizh Prataya Mahardika, dan Tejo Prasetyo Eko Cahyono yang senantiasa

mendukung dan menasehati Penulis.

7. Sahabat-sahabat Penulis, Oktavia, Brilinda, Ayu, Andria dan Maya yang sudah

banyak membantu Penulis dalam menjalankan penelitian.

8. Keluarga besar Biologi angkatan 2014 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

9. Bangga dan Della yang sudah menemani dan banyak membantu Penulis selama

menjalankan penelitan. Serta seluruh pihak yang telah membantu dengan berbagai

bentuk yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki

sehingga masih ada kekurangan dan ketidaksempurnaan baik materimaupun cara

penulisan. Oleh karena itu, dengan rendah hati Penulis menerima segala usulan,

kritik, maupun saran guna penyempurnaan laporan tugas akhir ini.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yogyakarta, Desember 2018

Penulis

Page 11: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR PEMBIMBING I ................ iv

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR PEMBIMBING II ................ v

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ............................................................ vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 8

A. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ......................................................... 8

B. Metabolit Sekunder ...................................................................................... 10

1. Tanin ....................................................................................................... 11

2. Alkaloid .................................................................................................. 12

3. Flavonoid ................................................................................................ 13

C. Bakteri Uji .................................................................................................... 14

1. Escherichia coli ....................................................................................... 14

2. Staphylococcus aureus ............................................................................ 16

Page 12: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

xii

D. Ekstraksi ...................................................................................................... 17

E. Antibakteri ................................................................................................... 18

F. Uji Aktifitas Antibakteri ............................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 22

A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 22

B. Alat dan Bahan ............................................................................................ 22

1. Alat .......................................................................................................... 22

2. Bahan ...................................................................................................... 22

C. Prosedur Kerja ............................................................................................. 23

1. Sterilisasi alat dan bahan ......................................................................... 23

2. Pengambilan sampel tanaman dan pembuatan ekstrak daun dan buah

belimbing wuluh ...................................................................................... 23

3. Pembuatan medium Nutrient Broth (NB) dan Nutrient Agar (NA) ........ 25

4. Periapan Inokulum ................................................................................. 25

5. Pengecatan bakteri E. coli dan S. aureus ................................................ 26

6. Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi ........................................ 27

7. Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh

Minimum (KBM) .................................................................................... 28

8. Pengujian kandungan flavonoid dan alkaloid ........................................ 30

9. Uji kebocoran protein dan asam nukleat ................................................. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 32

A. Perolehan Ekstrak Kasar Daun dan Buah Belimbing Wuluh ...................... 32

B. Hasil Pengecatan Gram terhadap Bakteri Uji .............................................. 32

C. Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun dan Buah

Belimbing Wuluh terhadap Bakteri E. coli dan S. aureus ........................... 35

D. Pengujian KHM Ekstrak Etanol Daun dan Buah Belimbing Wuluh

terhadap Bakteri E. coli dan S. aureus ......................................................... 37

E. Pengujian KBM Ekstrak Etanol Daun dan Buah Belimbing Wuluh

terhadap Bakteri E. coli dan S. aureus ......................................................... 39

Page 13: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

xiii

F. Uji Kandungan Flavonoid dan Alkaloid Ekstrak Daun dan Buah

Belimbing Wuluh ......................................................................................... 40

G. Uji Kebocoran Asam Nukleat dan Protein................................................... 43

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 47

A. Kesimpulan ................................................................................................. 47

B. Saran ............................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 48

LAMPIRAN ............................................................................................................... 55

Page 14: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persentase rendemen bobot ekstrak kasar yang diperoleh dari daun dan

buah belimbing wuluh (A. bilimbi) ............................................................. 32

Tabel 2. Hasil uji pendahuluan KHM ekstrak daun dan buah belimbing wuluh (A.

bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus ............................................ 35

Tabel 3.Hasil pengamatan uji KHM ekstrak daun dan buah belimbing wuluh (A.

bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus ............................................ 37

Tabel 4.Hasil pengamatan uji KBM ekstrak daun dan buah belimbing wuluh (A.

bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus ............................................ 40

Tabel 5.Hasil uji alkaloid dan flavonoid daun dan buah belimbing wuluh (A.

bilimbi) ......................................................................................................... 41

Tabel 6. Hasil pengamatan deteksi analisis kebocoran sel ekstrak daun dan buah

belimbing wuluh (A. bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus pada

konsentrasi 10% ........................................................................................... 43

Tabel 7. Hasil pengamatan deteksi analisis kebocoran sel ekstrak daun dan buah

belimbing wuluh (A. bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus

pada konsentrasi 30% .................................................................................. 44

Page 15: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Daun dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ............................ 9

Gambar 2.Struktur senyawa tanin ............................................................................. 12

Gambar 3. Struktur senyawa alkaloid ........................................................................ 13

Gambar 4. Struktur senyawa flavonoid ...................................................................... 14

Gambar 5. Morfologi sel bakteri E. coli pengamatan dibawah mikroskop .............. 15

Gambar 6. Morfologi sel S. aureus pada mikroskop electron dengan perbesaran

10000x ..................................................................................................... 17

Gambar 7. Hasil Pengecatan Gram Isolat S. aureus (a) dan E. coli (b)pengamatan

menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 40x10 ............. 34

Page 16: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Data Hasil Penelitian ........................................................ 55

Tabel 1. Hasil diameter zona bening dari uji pendahuluan ekstrak

etanol daun dan buah belimbing wuluh terhadap bakteri

E. colidan S. aureus ................................................................ 55

Tabel 2. Hasil diameter zona bening dari uji KHM ekstrak etanol

daun dan buah belimbing wuluh terhadap bakteri E. coli

danS. aureus ............................................................................ 55

Tabel 3. Foto hasil pengamatan diameter zona bening dari KHM

ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap E. coli

danS. aureus ............................................................................ 56

Tabel 4. Foto hasil pengamatan uji KBM ekstrak etanol daun dan

buah belimbing wuluh terhadap E. coli .................................. 57

Tabel 5. Foto hasil pengamatan uji KBM ekstrak etanol daun dan

buah belimbing wuluh terhadap S. aureus .............................. 58

Lampiran 2.Dokumentasi ........................................................................................... 59

Gambar 1.Hasil uji kandungan flavonoid pada daun dan buah

belimbing wuluh ................................................................... 59

Gambar 2.Hasil uji kandungan alkaloid buah belimbing wuluh .......... 59

Gambar 3.Hasil uji kandungan alkaloid daun belimbing wuluh .......... 58

Page 17: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diare merupakan masalah yang sering terjadi di negara maju maupun negara

berkembang dan mendapat banyak perhatian karena sangat mudah menyebar ke

dalam tubuh manusia dari semua kalangan usia. Menurut Ciesla dan Guerrant

(2003), diare merupakan defekasi (buang air besar) dengan tinja berbentuk cair atau

semi cair (setengah padat). Frekuensi buang air penderita diare lebih dari 3 kali/hari

dengan atau tanpa disertai lendir dan darah. Penyakit diare ini perlu diatasi karena

akan membuat seseorang menjadi dehidrasi yang berujung pada kematian.

Sebagian penyakit diare disebabkan oleh infeksi oleh beberapa bakteri

patogen pada saluran pencernaan. Infeksi merupakan masuknya suatu

mikroorganisme ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan suatu penyakit (Potter dan

Perry, 2005). Menurut Wilson et al. (2003), Escherichia coli dan Staphylococcus

aureus merupakan patogen penyebab utama penyakit diare. Penyakit infeksi,

termasuk diantaranya infeksi saluran pencernaan merupakan penyebab utama

tingginya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) terutama pada

negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Penyakit infeksi bakteri umumnya ditangani dengan menggunakan antibiotik.

Obat-obatan antibiotik ini akan menghambat sintesis protein, replikasi DNA, sintesis

dinding sel, kerja enzim, sintesis asam nukleat, dan menganggu permeabilitas dinding

Page 18: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

2

sel bakteri patogen (Madigan, 2005). Namun, penggunaan antibiotik dalam jangka

panjang dapat menyebabkan adanya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik itu

sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Neal (2006), bahwa penggunaan

antibiotik secara berlebihan dengan dosis atau lama pemakaian yang tidak sesuai akan

menyebabkan resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik itu sendiri.

Menurut Jawetz et al. (2005), kekebalan bakteri terhadap antibiotik

menyebabkan angka kematian pada manusia semakin meningkat, sehingga penurunan

jumlah kejadian infeksi oleh bakteri-bakteri patogen sulit dicapai. Kumala (2007)

menyatakan bahwa jenis bakteri patogen E. coli dan S. aureus telah menjadi kebal

terhadap antibiotik, sehingga diperlukan pengembangan suatu zat yang dapat

digunakan sebagai antibakteri alternatif. Timbulnya berbagai penyakit infeksi yang

disebabkan oleh bakteri mendorong untuk terus dilakukannya penelitian baru yang

mampu menghasilkan antibakteri yang optimal untuk mengobati penyakit infeksi.

Penggunaan antibiotik juga menjadi suatu masalah karena tingginya harga antibiotik

itu sendiri yang kurang sesuai dengan kondisi keuangan masyarakat menengah ke

bawah. Pemanfaatan bahan-bahan aktif yang terdapat dalam tumbuhan dapat menjadi

salah satu alternatif dalam mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu,

bahan-bahan yang diperoleh dari alam memiliki efek samping yang lebih kecil,

harganya terjangkau, dan bahan mudah diperoleh, sehingga dapat meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat.

Menurut Sheikh et al. (2012), ekstrak tumbuhan mempunyai peran penting

dalam penghambatan patogen dan pengendalian infeksi dengan sifat antibakteri yang

Page 19: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

3

dimilikinya. Anindyawati dan Dody (2017) melaporkan bahwa buah belimbing manis

(Averrhoa carambola) memiliki sifat farmakologis sebagai antibakteri, antioksidan,

antiinflamasi, antijamur, dan antitumor. Payal et al. (2012) menambahkan bahwa A.

carambola mempunyai aktivitas hipoglikemik, hipokolesterol, dan hipolipid.

Menurut Wiryowidagdo dan Sitanggang (2002), efek farmakologis yang ditimbulkan

dari ekstrak buah belimbing manis adalah senyawa kimia yang terkandung di

dalamnya, seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin.

Kandungan ekstrak tumbuhan berupa metabolit sekunder seperti flavonoid,

fenol, saponin, dan tanin menunjukan adanya aktivitas antibakteri, sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai obat antibakteri. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri

menurut Nuria dkk. (2009) adalah dengan membentuk senyawa kompleks bersama

dengan protein ekstraseluler dan protein terlarut sehingga dapat merusak membran sel

bakteri yang diikuti dengan keluarnya senyawa intraseluler. Senyawa bioaktif lain

seperti fenol dapat berikatan dengan protein melalui ikatan hidrogen sehingga

mengakibatkan struktur protein, baik yang ada pada membran sel atau dinding sel,

mengalami kerusakan dan menurunkan kestabilannya. Ketidakstabilan pada dinding

sel dan membran sitoplasma bakteri menyebabkan fungsi permeabilitas selektif,

fungsi pengangkutan aktif, pengendalian susunan protein dari sel bakteri menjadi

terganggu. Gangguan integritas membran sitoplasma berakibat pada lolosnya

makromolekul dan ion dari sel sehingga sel bakteri menjadi kehilangan bentuk dan

terjadilah lisis (Susanti, 2008).

Page 20: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

4

Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri dengan cara merusak

komponen penyusun peptidoglikan sel bakteri sehingga dapat menyebabkan kematian

sel karena lapisan dinding sel tidak sempurna adalah tanin (Kurniawan, 2015).

Adapun mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri adalah tanin mampu mengerutkan

dinding sel bakteri dan mengganggu fungsi proteksi terhadap sel sehingga

pertumbuhannya terhambat bahkan mati (Maliana dkk., 2013). Menurut Sari dan Sari

(2011), tanin mempunyai target pengikatan pada polipeptida dinding sel sehingga

pembentukan dinding sel menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel bakteri

menjadi lisis karena tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri akan mati.

Sementara itu, secara umum mekanisme saponin yaitu dapat merusak membran

sitoplasma dan menyebabkan denaturasi protein yang mengakibatkan membran sel

akan rusak atau lisis. Saponin dengan konsentrasi tinggi mampu melisiskan membran

sel, sementara saponin dengan konsentrasi rendah hanya mampu berinteraksi dengan

membran sel tetapi tidak sampai melisiskan sel (Hassan, 2008).

Tumbuhan lain yang dapat memberikan manfaat farmakologis, salah satunya

adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Pemanfaatan tanaman belimbing wuluh

yang belum optimal oleh masyarakat, membuat tumbuhan tersebut hanya dibiarkan

tumbuh begitu saja dan dibiarkan tumbuh seperti tanaman liar yang tidak dirawat dan

memiliki nilai ekonomi yang sangat kecil. Daun belimbing wuluh merupakan salah

satu tanaman herbal lokal yang mengandung senyawa antibakteri dan sangat mudah

ditemukan. Daun belimbing wuluh mengandung zat-zat aktif yang dapat menghambat

pertumbuhan bakteri atau disebut zat antiseptik sehingga dapat dijadikan sebagai

Page 21: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

5

bahan obat. Ekstrak dari daun belimbing wuluh dapat berpengaruh terhadap

pertumbuhan bakteri penyebab infeksi karena memiliki nilai medis.

Menurut Aprilia dkk. (2010), kandungan metabolit sekunder yang terdapat

dalam daun belimbing wuluh adalah saponin, tanin, alkaloid, dan flavonoid, yang

merupakan senyawa aktif dalam tanaman dan berkhasiat sebagai obat yang dapat

menyembuhkan penyakit infeksi oleh bakteri. Namun, penelitian tentang sifat

antibakteri pada buah belimbing wuluh belum banyak ditemukan. Oleh karena itu,

pada penelitian ini dilakukan pengujian tehadap efektivitas antibakteri dari ekstrak

daun dan buah blimbing wuluh. Setiap bahan memiliki karakteristik dan daya

antibakteri yang berbeda tehadap jenis bakteri yang berbeda, sehingga dalam

penelitian ini ekstrak daun dan buah belimbing wuluh akan diujikan pada E. coli dan

S. aureus.

Efektifitas antibakteri ekstrak daun dan buah A. bilimbi terhadap bakteri

penyebab penyakit diare yaitu E. coli dan S. aureus belum diketahui. Oleh sebab itu,

perlu diketahui perbandingan efektifitas antibakteri dari ekstrak daun dan buah A.

bilimbi melalui penelitian ini.

Aktivitas antibakteri diukur berdasarkan nilai Konsentrasi Hambat Minimum

(KHM), Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM), dan kebocoran sel bakteri. Ekstraksi

daun dan buah belimbing wuluh dilakukan dengan metode maserasi menggunakan

pelarut etanol. Maserasi merupakan suatu proses penarikan senyawa kimia pada

bahan tumbuhan dengan metode perendaman dalam pelarut (Putra et al., 2014).

Pemilihan jenis pelarut yang digunakan dalam ekstraksi didasarkan pada kesamaan

Page 22: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

6

sifat polaritas antara suatu zat dengan pelarut, dimana zat polar akan larut dengan

pelarut polar dan zat nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar (Kristian dkk.,

2016). Pemilihan pelarut etanol dalam penelitian ini dikarenakan pelarut etanol

merupakan pelarut bersifat polar yang sering digunakan dan bersifat aman karena

memiliki titik didih rendah, mudah larut dalam air, dan pelarut organik lainnya.

Pelarut etanol akan menghasilkan ekstrak kental sehingga akan mempermudah dalam

proses identifikasi senyawa metabolit sekunder. Selain itu, pemilihan pelarut ini juga

didasarkan pada kegunaannya dalam mengekstraksi bahan kering, daun-daunan,

batang, dan akar (Aziz, 2014).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, rumusan

masalah dari penelitian ini adalah:

a) Berapa nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan KBM (Konsentrasi

Bunuh Minimum) yang diperoleh dari ekstrak etanol daun dan buah belimbing

wuluh (A. bilimbi) terhadap E. coli dan S. aureus?

b) Konsentrasi ekstrak etanol daun atau buah manakah yang paling efektif

sebagai antibakteri untuk kedua bakteri patogen E. coli dan S. aureus?

c) Bagaimana dampak kerusakan sel pada bakteri patogen E. coli dan S. aureus

akibat pemberian ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh?

Page 23: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

7

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis ekstrak dari daun

atau buah belimbing wuluh (A. bilimbi) yang paling efektif sebagai sifat antibakteri

terhadap kedua bakteri patogen penyebab diare, yaitu E. coli dan S. aureus

berdasarkan nilai KHM dan KBM, serta mengetahui dampak kerusakan sel yang

terjadi akibat pemberian ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif antibakteri yang ramah

lingkungan dalam menanggulangi infeksi bakteri patogen manusia yang resisten

terhadap antibiotik yang telah ada.

Page 24: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Uji aktifitas antibakteri ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh

terhadap S. aureus dan E. coli menghasilkan nilai yang sama, yaitu KHM

sebesar 10% dan KBM sebesar 30%.

2. Ekstrak etanol buah belimbing wuluh lebih efektif dalam menghambat

pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli daripada ekstrak daunnya,

dilihat dari nilai absorbansi yang dihasilkan pada kedua panjang

gelombang, yaitu 260 nm dan 280 nm.

3. Ekstrak etanol daun dan buah belimbing wuluh mampu menghambat

bahkan membunuh bakteri S. aureus dan E. coli pada konsentrasi 30%.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk identifikasi kandungan senyawa

metabolit sekunder yang lebih spesifik pada daun dan buah belimbing wuluh

yang berperan sebagai antibakteri.

Page 25: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

48

DAFTAR PUSTAKA

Abas, F., Shaari, K., Lajis, N. H., Israf, D. A., dan Kalsom, Y. U. (2006).

Antioxidative and radical scavenging properties of the constituents isolated

from Cosmos caudatus Kunth. Jurnal of Sciences, 9(4), 245-248.

Alam, G., Taeba, B., dan Makhmud, I. (2006). Buku Pegangan Laboratorium

Fitokimia 1, Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Jurusan Farmasi.

Makassar: Universitas Hasanuddin: pp. 82-86.

Anindyawati, T., dan Dody, P. (2017). Isolation, Antibacterial Activity and Bioactive

Compound Identification of Endophytic Fungi from Starfruit Plant (Averrhoa

carambola). Journal of Agro-Based Industry, 34(1), 1-7.

Anonim. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Derektoral Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan: pp. 1-3.

Aprilia, P. R., Sri, A. B. S., dan Dian, W. H. (2010). Jumlah Staphylococcus aureus

dan kandungan nutrient susu akibat dipping puting menggunakan ekstrak daun

belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) Pada Sapi Perah Penderita Mastitis

Subklinis. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(1), 43-51.

Aprilia, P. R., Sri, A. B. S., dan Dian, W. H. (2015). Jumlah Staphylococcus aureus

dan Kandungan Nutrient Susu Akibat Dipping Puting Menggunakan Ekstrak

Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) Pada Sapi Perah Penderita

Mastitis Subklinis. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(1), 43-51.

Arief, Prahasta. (2009). Belimbing. Bandung: CV Pustaka Grafika: pp. 83-88.

Asriani, Laksmi, B. S., Yasni, S., dan Sudirman, I. (2007). Mekanisme Antibakteri

Metabolit Lactobacillus plantarum dan Monoasilgliserol Minyak Kelapa

terhadap Bakteri Patogen Pangan. Jurnal Tehnol dan Industri Pangan, 18(2),

126-132.

Aziz, T., Sendary, F., dan Aris, D. M. (2014). Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap

Persen Yieldalkaloid dari Daun Salam India (Murraya Koenigii). Jurnal

Teknotan, 20(2), 42-48.

Bontjura, S., Olivia, A. W., dan Krista, V. S. (2015). Uji Efek Antibakteri Ekstrak

Daun Leilem (Clerodendrum minahassae l.) terhadap Bakteri Streptococcus

mutans. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, 4(4), 32-38.

Bunduki, M. M. C., Flanders, K. J., dan Donelly, C. W. (1995). Metabolic and

Structural Sites of Demage in Heat and Sanitazer-Injured Populations of

Listeria monocytogenes. Journal Food Protect, 58(10), 410-415.

Page 26: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

49

Carr, J. H. (2001). Centers for Disease Control and Prevention. (diakses 13

November 2018).

Carson, C. F., Briyan, J. M., dan Riley, T. V. (2002). Mechanism of Action of Tea

Tree Oil on Staphylococcus aureus Determined By Time-Kill, Lyses, Leakage,

and Salt Tolerance Assays and Electron Microscopy. Journal Antimkrobial

Agent and Chemotheraphy, 6(1), 1914-1920.

Ciesla, W. P., dan Guerrant, R. L. (2003). Infectious Diarrhea. New York: Lange

Medical Books: pp. 225-230.

Dewi, M. K., Evie, R., dan Guntur, T. (2014). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun

Majapahit (Crescentia cujete) terhadap Pertumbuhan Bakteri Ralstonia

solanacearum Penyebab Penyakit Layu. LenteraBio, 3(1), 51-55.

Djide, N., dan Sartini, K. 2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi Farmasi. Makassar:

Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin: pp.27-30.

Ergina, Siti N., dan Indarini D. P. (2014). Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder

Pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang Diekstraksi dengan Pelarut Air

dan Etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 165-172.

Fahrunnida,dan Pratiwi, R. (2017). Kandungan Saponin Buah, Daun, dan Tangkai

Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn). Prosiding Seminar Pendidikan

Biologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sains, PKLH – FKIP UNS: pp. 194-

197.

Garrity, G. M., Bell, J. A., dan Lilburn, T. G. (2004). Taconomic Outlineof The

Prokaryotex bergey”s Manual of Systematic Bacteriolog. 2th Edition. United

States of America: New York Berlin Hendelberg: pp. 331-351.

Gilbert, P. (1984). The Revival Of Micoorganism Sublethally Injured By Chemical

Inhibitors. London: Academic Press: pp. 175-197.

Hamid, J. N., Mulyadi, dan Jelani. (2016). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Belimbing

Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas

Sp yang Diisolasi dari Ikan Patin (Pangisius Sp). Jurnal Pendidikan Biologi,

3(12), 417-418.

Hammado, N., dan Ilmiati, I. (2013). Identifikasi Senyawa Bahan Aktif Alkaloid

Pada Tanaman Lahuna (Eupatorium odoratum). Jurnal Dinamika, 4(2), 2-9.

Hassan, S. M. (2008). Antimicrobial Activities Of Saponin Rich Guar Meal Extract.

Texas: Poultry Science, A dan M University: pp. 1-7.

Page 27: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

50

Heat, H. B., dan Reineccius, G. (1987). Flavouring materials of Natural Origin, in:

Flavour Chemistry and Technology. Westpoint, Conn: The AVI Pub. Co. Inc:

pp. 16-18.

Indriyanti, C. P. (2013). Identifikasi Komponen Minyak Atsiri pada Beberapa

Tanaman dari Indonesia yang Memiliki Bau Tak Sedap. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia: pp. 31-35.

Irianto, K. (2006). Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya: pp. 257-260.

Jawetz, Z., Melnick, dan Adelberg. (2001). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:

Salemba Medika: pp. 250-257.

Jawetz, Z., Melnick, dan Adelberg. (2005). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:

Salemba Medika: pp. 335-338.

Jean, M. M. (2013). Natural Products: Phytochemistry, Botani, and Metabolism of

Alkaloids, Phenolics, and Terpens. New York: Springer Heidelberg: pp. 31-35.

Kristian, J., Zain, S., Nurjanah, S., Widyasanti, A., dan Putri, S. H. (2016). Pengaruh

Lama Ekstraksi Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Bunga Melati Putih

Menggunakan Metode Ekstraksi Pelarut Menguap (Solvent Extraction). Jurnal

Teknotan, 10 (2), 37-39.

Kumala, S. (2007). Isolation and Screening of Endophytic from Morinda citrifolia

and Their Ability to Produce Anti-microbial Subtance. Journal Micribiol

Indonesia, 1(3), 145-148.

Kumalasari, E., dan Nanik S. (2011). Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Batang

Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) terhadap Candida albicans

serta Skrining Fitokimia. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah Kefarmasiaan, 1(2), 51-62.

Kurniawan, B., dan Wayan, F. A. (2015). Binahong (Cassia alata L) As Inhibitor of

Escherichia coli Growth. Artikel Review Faculty of Medicine, Lampung

University, 4(4), 70-73.

Lenni, F., dan Yekki, Y. (2011). Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri

Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(2), 20-25.

Lingga, P. (1990). Bertanam Belimbing. Jakarta: Penebar Swadaya: pp. 37-40.

Madigan, M. T., Martinko, J. M., dan Parker, J. (2000). Brock Biology of

Microorganisms, 9th Edition. New Jersey: Prentice-Hall: pp. 721-725.

Page 28: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

51

Madigan, M. T., Martinko, J. M., dan Parker, J. (2005). Brock Biology of

Microorganisme. London: PrenticeHall: pp. 555-560.

Madigan, M. T., Martinko, J. M., Dunlap, P. V., dan Clark, D. P. (2008). Biology of

Microorganisms 12th edition. San Francisco: Pearson: pp. 327-330.

Magdalena, N. V., dan Kusnadi, J. (2015). Antibakteri dari Ekstrak Kasar Daun

Gambir (Uncaria gambir Var) Metode Microwave-Assisted Extraction terhadap

Bakteri Patogen. Jurnal Pngan dan Agroindustri, 3(1), 124-135.

Mailoa, M. N., Mahendradatta, M., Laga, A., dan Djide, N. (2014). Antimicrobial

Activities Of Tannins Extract From Guava Leaves (Psidium Guajava L) On

Pathogens Microbial. International Journal of Scientific & Technology

Research, 3(1), 236-41.

Maleki, S., Seyyednejad, S. M., Damabi, N. M., dan Motamedi, H.. (2008).

Antibacterial Activity of The Fluid of The Iranian Torilis leptophylla Againts

Some Clinical Pathogen. Journal of Biological Science, 11(9), 1286-1289.

Maliana, Y., Khotimah, S., dan Diba, F. S. (2013). Aktifitas Antibakteri Kulit

Garcinia mangostana Linn. Terahadap Pertumbuhan Flavobacterium dan

Enterobacter dari Coptotermes curvignathus Holmgren. Program Studi Biologi.

FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Tanjungpura.

Pontianak. Jurnal Protabiont, 2(1), 7-11.

Miksusanti, Jennie, B.S.L., Panco, B., dan Trimulyadi, G. (2008). Kerusakan Dinding

Sel Escherichia coli K1.1 oleh Minyak Atsiri Temu Kunci (Kaempferia

pandurata). Berita Biologi, 9(1), 1-8.

Naufalin, R. (2005). Kajian Sifat Antimikroba Ekstrak Bunga Kecombrang (Nicolaia

speciosa Horan) Terhadap Berbagai Mikroba Patogen dan Perusak Pangan.

[Tesis]. Bogor: Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan: pp. 45-48.

Neal, M. J. (2006). Medical Pharmacology at A Glance. Jakarta: Erlangga: pp. 73-75.

Ningrum, R., Elly, P., dan Sukarsono. (2016). Identifikasi Senyawa Alkaloid dari

Batang Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) sebagai Bahan Ajar Biologi

untuk SMA Kelas X. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(3), 231-236.

Ningsih, D. D., Zusfahir, dan Kartika, D. (2016). Identifikasi Senyawa Metabolit

Sekunder Serta Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antibakteri. Jurnal

Molekul, 11(5), 101-111.

Noer, S., Rosa, D. P., dan Efri, G. (2018). Penetapan Kadar Senyawa Fitokimia

(Tanin, Saponin, dan Flavonoid sebagai Kuersetin) pada Ekstrak Daun Inggu

(Ruta angustifolia L). Eksakta: Jurnal Ilmu-Ilmu IPA, 3(1), 19-29.

Page 29: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

52

Nuria, M. C., A. Faizatun., dan Sumantri. (2009). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol

Daun Jarak Pagar (Jatropha cuircas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi ATCC

1408. Jurnal Ilmu-ilmu Pertania,5(3), 26-37.

Oktavianes, Fifendy, M., dan Handayani, D. (2013). Daya Hambat Sari Buah

Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) terhadap Pertumbuhan Bakteri

Eschericia Coli. Jurnal Pendidikan Biologi, 2(2), 1-5.

Pandey, R. dan Avinash, M. (2010). Antibacterial Activities of Crude Extract of Aloe

barbadensis to Clinically Isolated Bacterial Pathogen. Appl Biochem

Biotechnol, 160(1), 1356-1361.

Pasril, Y., dan Aditya, Y. (2014). Daya Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Merah (Priper

crocatum) terhadap bakteri Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen

Saluran Akar dengan Metode Dilusi. Jurnal Biologi, 3(1), 33-39.

Payal, G., Pankti, K., Manodeep, C., dan Jagadish, V. K. (2012). Phytochemical and

Pharmacological Profile of Averrhoa carambola. Journal of Pharmacy, 3(1),

88-92.

Pelczar, Michael, J., dan Chan, E. C. S. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:

Universitas Indonesia: pp. 150-152.

Pelczar, Michael, J., dan Chan, E. C. S. (2008). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:

Universitas Indonesia: pp. 237-239.

Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan Praktek. Jakarta: EGC: pp. 734-737.

Prabu, G. R., Ganamani, A., Sadulla, S., dan Guaijaverin. (2006). A Plant Flavonoid

As PotentialAntiplaque Agent Against Streptococcus mutans. Journal of

Applied Microbiology, 101(2), 487-95.

Pratiwi, S. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama: pp. 188-

191.

Quinn, P. J., Markey, B. K., Carter, M. E., Donnelly, W. J., dan Leonard, F. C.

(2002). Veterinary Microbiology and Microbial Disease. London: Blackwell

Science: pp. 37.

Raja, R., dan Sreenivasulu, M. (2015). Medical Plants Secondary Metabolites Used in

Pharmaceutical Importance an Overview. World Journal of Pharmacy and

Pharmaceutical Science, 4(4), 436-439.

Page 30: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

53

Rivai, H., Putri, E. N., dan Humaira, F. (2014). Pembuatan dan Karakterisasi Ekstrak

Kering Daun Sirih Hijau (Piper betle L.). Jurnal Farmasi Higea, 6 (2), 91-94.

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB Press:

pp. 197-199.

Sabir, A. (2005). Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp. Terhadap

Bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi, 38(2), 135-

141.

Salisbury, F. B., dan C. W. Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Press:

pp. 177-180.

Salni, Marisa, H., dan Mukti, R. W. (2011). Isolasi Senyawa Antibakteri dari Daun

Jengkol (Pithecolobium lobatum Benth) dan Penentuan Nilai KHM-nya. Jurnal

Penelitian Sains, 14(1), 104-109.

Sari, F. P., dan S. M. Sari. (2011). Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman

Yodium (Jatropha multifida Linn) sebgai Bahan Baku Alternatif Antibiotik

Alami. Semarang: Fakultas Teknik Universitas Diponegoro: pp. 140-143.

Senja, R. Y., Issusilaningtyas, E., Nugroho, A. K., dan Prawita, E.. (2014).

Perbandingan Metode Ekstraksi dan Variasi Pelarut terhadap Rendemen dan

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L. var. capitata.

F rubra). Traditional Medicine Journal, 1(1), 43-48.

Sheikh, M., Abdul, R. M., Meghavanshi, dan Irshad,M. (2012). Studies on Some

Plant Extracts for Their Antimicrobial Potential against Certain Pathogenic

Microorganisms. American Journal of Plant Science,3(1), 209-213.

Sri, N., Syariful, A., dan Akhmad, K. (2015). Aktivitas Antibakteri Fraksi Ekstrak

Kulit Buah Mentah Pisang Ambon (Musa paradisiacal var. sapientum)

Terhadap Stahylococcus aureus.Online Jurnal of Natural Science, 4(3), 300-

309.

Steenis,V. (2006). Flora. Jakarta: PT Pradnya Paramita: pp. 47- 48.

Suliantari. (2009). Aktivitas Antibakteri dan Mekanisme Penghambatan Ekstrak Sirih

Hijau (Piper betle Linn.) terhadap Bakteri Patogen Pangan. [Disertasi]. Bogor:

Sekolah Pascasarjana, Jurusan Ilmu Pangan: pp. 47- 49.

Susanti, A. (2008). Daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica

less) terhadap Escherichia coli secara in vitro. Jurnal universitas airlangga,

1(1), 1-8.

Page 31: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

54

Taiz, L. dan Zeiger, E. (1998). Plant Physiology. Massachuset: Sinnuer Associates:

pp. 29-35.

Volk and Wheeler. (1988). Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga: pp. 51-55.

Wijayakusuma dan Dalimarta. (2006). Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah

Tinggi. Jakarta: Swadaya: pp. 87-91.

Wilson,G. J., Seo, K. S., Cartwright, R. A., Conneley, T., dan Guinane, C. (2003).

Principles and Procedures for Blood Cultures: Approved Guideline.

Pennysylvania: Clinical Laboratory Standars Institute, 27(17), 1-51.

Winarsih, S., Danik, A. P., dan Anastasia, S. W. (2015). Efek Antibakteri Ekstrak

Daun Katuk (Sauropus androgynus) terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi

secara In vitro. Jurnal Mutiara Medika, 15(2), 4-8.

Wiryowidagdo, S., dan Sitanggang, M. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit

Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: Agro Media: pp. 10-15.

Yati, K., Rahmah E., dan Dessy, A. P. (2014). Formulasi Hard Molded Lozenges

Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Penambahan

Kombinasi Corn Syrup dan Manitol. Jurnal Pharmacy, 11 (2), 142-156.

Yulianingsih, S. N. A., Ratna, Y., dan Rima, M. (2012). Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus

aureus dan Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Fakultas Farmasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 1(2), 3-9.

Page 32: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

55

Lampiran

Lampiran 1. Perhitungan Data Hasil Penelitian

Tabel 1. Hasil diameter zona bening dari uji pendahuluan ekstrak etanol daun dan

buah belimbing wuluh (A. bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus

Tabel 2. Hasil diameter zona bening dari uji KHM ekstrak etanol daun dan buah

belimbing wuluh (A. bilimbi) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus

Sampel

Kon-

sentrasi

Diameter Zona Bening (cm)

E. coli Rata-

Rata

(cm)

S. aureus Rata-

Rata

(cm)

Ulangan

I

Ulangan

II

Ulangan

I

Ulangan

II

Daun

A. bilimbi

5% 0 0 0 0,05 0,01 0,03

10% 0,28 0,16 0,22 0,15 0,14 0,15

20% 0,11 0,08 0,1 0,16 0,07 0,12

Buah

A. bilimbi

5% 0 0 0 0 0 0

10% 0,68 0,92 0,8 0,17 0,14 0,16

20% 0,29 0,13 0,21 0,56 0,32 0,44

Kontrol (+)

Kloramfenikol 3,08 3.03 3,06 3,01 3,34 3,18

Kontrol (-)

Etanol 96% 0 0 0 0 0 0

Sampel Kon-

sentrasi

Diameter ZonaBening (cm)

E. coli Rata-

Rata

(cm)

S. aureus Rata-

Rata

(cm) Ulangan

I

Ulangan

II

Ulangan

I

Ulangan

II

Daun

A. bilimbi

10% 0,24 0,49 0,365 0,15 0,14 0,15

20% 0,47 0,27 0,37 0,99 0,63 0,81

30% 0,53 0,56 0,545 0,61 1,17 0,89

Buah

A. bilimbi

10% 1,03 0,87 0,95 0,53 0,62 0,575

20% 1,03 0,83 0,93 0,91 1,17 1,04

30% 1,59 0,87 1,23 0,85 0,78 0,815

Kontrol (+)

Kloramfenikol 3,08 3.03 3,06 3,01 3,34 3,18

Kontrol (-)

Etanol 96% 0 0 0 0 0 0

Page 33: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

56

Tabel 3. Foto hasil pengamatan diameter zona bening dari KHM ekstrak etanol daun

belimbing wuluh terhadap E. coli dan S. aureus

No. Konsentrasi

Ekstrak

Gambar

1. 10%

2. 20%

3. 30%

Page 34: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

57

Tabel 4. Foto hasil pengamatan uji KBM ekstrak etanol daun dan buah belimbing

wuluh terhadap E. coli

No

.

Konsentrasi

Ekstrak

Gambar

Ekstrak Etanol Daun Ekstrak Etanol Buah

1. 20%

2. 30%

Page 35: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

58

Tabel 5. Foto hasil pengamatan uji KBM ekstrak etanol daun dan buah belimbing

wuluh terhadap S. aureus

No

.

Konsentrasi

Ekstrak

Gambar

Ekstrak Etanol Daun Ekstrak Etanol Buah

1. 20%

2. 30%

Page 36: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

59

Lampiran 2. Dokumentasi

Gambar 1. Hasil uji kandungan flavonoid pada daun dan buah belimbing wuluh

Gambar 2. Hasil uji kandungan alkaloid

pada buah belimbing wuluh

Gambar 3. Hasil uji kandungan alkaloid

pada daun belimbing wuluh

Page 37: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK …digilib.uin-suka.ac.id/34475/1/14640003_BAB I_BAB... · menghambat bakteri E. coli dan S. aureus dari pada ekstrak etanol daunnya

60

CURRICULUM VITAE

A. Biodata Diri

Nama : Masna Muya Saroh

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 25 September 1996

Alamat Asal : Tunggaknongko RT 01/ RW 01, Ngeposari, Semanu,

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Alamat Tinggal : Tunggaknongko RT 01/ RW 01, Ngeposari, Semanu,

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

No. Hp. : 087839492449

Email : [email protected]

Jenjang Nama Sekolah Tahun

SD SD N Tunggaknongko 2002-2008

SMP SMP N 1 Semanu 2008-2011

SMA SMA N 1 Karangmojo 2011-2014

S1 UIN Sunan Kalijaga 2014-2018