21
MAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG Disusun Oleh : Rina Wulansari (LT-3B / 3.31.12.1.20) PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

MAKALAH

PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG

Disusun Oleh :

Rina Wulansari (LT-3B / 3.31.12.1.20)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan pembangunan yang sangat pesat di era globalisasi ini

tidak bisa dielakan lagi. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk dunia

yang juga terus meningkat. Tentu saja hal ini berbanding lurus dengan

penggunaan energi listrik yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia

modern. Energi listrik bisa ditemui disetiap sektor baik sektor industri,

perkantoran, perumahan, dll.

Gedung-gedung tinggi pencakar langit sudah tidak asing lagi di era

globalisasi ini. Dibalik itu juga pasti ada instalasi listrik sebagai

kelengkapan dari gedung tersebut. Tentu saja instalasi listrik digedung

berbeda jauh dengan instalasi dirumah tinggal. Karena instalasi listrik

digedung pasti sudah sangat kompleks. Banyak alat kelengkapan di instalasi

listrik gedung yang tidak bisa kita jumpai di instalasi listrik rumah tinggal.

Dibalik instalasi lsitrik gedung yang sangat komplek itu, pasti

dibutuhkan perawatan dan perbaikan yang berkala agar kegiatan yang

berhubungan dengan penggunaan listrik tidak terganggu. Tentu saja, untuk

instalasi gedung ada teknisi yang ditugaskan untuk merawat dan

memperbaiki instalasi listrik tersebut. Tetapi kadang teknisi tidak

melakukan hal yang seharusnya dilakukan secara berkala dan tidak

mengikuti prosedur yang ada.

Banyak hal terjadi akibat tidak mematuhi prosedur perawatan instalasi

listrik di gedung. Karena pada dasarnya perawatan instalasi listrik gedung

tidak akan sama dengan perawatan instalasi listrik rumah tinggal. Dengan

dilalaikannya hal tersebut maka akan mengakibatkan beberapa hal yang

tidak menguntungkan terjadi, misalnya kebakaran akibat konsleting listrik,

listrik menjadi tidak stabil, penurunan tegangan, dll.

Untuk menghindari semua masalah itu, instalasi ada baiknya dirawat

secara berkala. Umumnya instalasi listrik hanya bertahan 10-15 tahun saja,

setelah itu instalasi wajib diperbaiki maupun diperbarui. Hal ini juga sudah

dicantumkan dalam PUIL 2000.

Page 3: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

Didalam PUIL juga sudah dijalaskan bagaimana cara memasang,

merawat, dan memperbaiki instalasi listrik dirumah maupun diindustri.

Sebagai orang listrik yang bergerak dibidang instalasi, kita wajib mematuhi

segala hal yang sudah tercantum dalam PUIL 2000.

Didalam hal perawatan, hal perlu diperhatikan misalnya sambungan

kabel, memastikan kabel tidak ada yang rusak dimakan tikus, memperbarui

isolasi, dll.

1.2 Ruang Lingkup

Di makalah ini, masalah yang akan dibahas adalah hanya pada cara

perbaikan dan perawatan instalasi gedung yang sesuai Standart Operating

Procedure (SOP) dan PUIL 2000.

1.3 Tujuan

Diharapkan setelah laporan ini selesai dibuat, mahasiswa dapat mengerti

cara perawatan dan perbaikan instalasi listrik gedung sesuai SOP dan PUIL

2000. Makalah ini juga disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bengkel

Listrik Semester V Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Semarang.

Page 4: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Peraturan Instalsi Listrik

PUIL 2000 mempunyai maksud dan tujuan utama agar pengoperasian

instalasi listrik dapat terselenggara dengan baik terutama untuk mencegah

bahaya listrik. Instalasi listrik harus direncanakan, dipasang, diperiksa,

dioperasikan dan dikelola/dipelihara secara berkala dengan baik sesuai

ketentuan PUIL 2000. Para ahli dan teknisi yang mengerjakan tahap-tahap

pekerjaan instalasi tersebut harus memiliki kompetensi sesuai dengan

bidangnya. Peralatan dan material instalasi yang digunakan harus memenuhi

persyaratan standar SNI atau standar lain yang diberlakukan dan harus pula

memenuhi persyaratan PUIL antara lain sesuai penggunaan dan

kemampuannya.

2.2. Bahan Listrik

Bahan listrik untuk instalasi penerangan, Tenaga/Industri dan mesin

pada dasarnya sama, yang membedakannya hanyalah bentuknya dan sistim

yang digunakan apakah 3 fasa atau 1 fasa. Bahan listrik antara lain :

2.2.1. Kabel

Adalah bahan penghantar listrik biasanya digunakan kawat

tembaga. Ada 5 jenis kabel yang digunakan :

a. Kabel NGA

Merupakan kabel tunggal yang bahan isolatornya terbuat

dari karet yang dilasisi oleh kain. Digunakan pada instalasi

listrik pada tempat yang terlindung.

b. Kabel NYA

Merupakan kabel tunggal yang bahan isolatornya terbuat

dari PVC. Digunakan pada instalasi listrik pada tempat yang

terlindung. NYA merupakan penggati dari NGA.

c. Kabel NYM

Page 5: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

Merupakan kabel tunggal yang bahan isolatornya terbuat

dari PVC yang digabung dalam satu kemasan yang terdiri dari

beberapa kabel NYA. Yang dilapisi oleh karet dan dilapisi oleh

lapisan luar PVC. Digunakan pada tempat yang terlindung,

dapat ditanam dalam tembok atau beton.

d. Kabel NYY

Merupakan kabel tunggal yang bahan isolatornya terbuat

dari PVC yang digabung dalam satu kemasan yang terdiri dari

beberapa kabel NYA. Yang dilapisi oleh karet dan dilapisi oleh

lapisan luar PVC dan lapisan paling luar yang terdiri dari

campuran beberapa bahan yang tahan terhadap oksigen.

Digunakan pada tempat yang terlindung, dapat ditanam dalam

tembok atau beton, dibentangkan diudara, dan ditanam dalam

tanah.

e. Kabel Snur

Kabel serabut yaitu terdiri dari beberapa kabel yang tipis

dan halus yang dibungkus oleh bahan PVC yang lentur.

Digunakan untuk menghubungkan antara alat-alat listrik yang

portable dengan sumber listrik

Gambar 2.23

2.2.2. Saklar

Page 6: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

Fungsinya untuk memutus dan menghubungkan hubungan

listrik. Macamnya :

a. Saklar tunggal

b. Saklar ganda/ seri

c. Saklar komplek

d. Saklar putar

e. Saklar tekan

f. Saklar tarik

g. Saklar 1 fasa / saklar 3 fasa

2.2.3. Stop kontak / kotak kontak

Alat untuk menghubungkan instalasi listrik antara sumber

listrik (PLN) dengan alat-alat / mesin listrik. Macamnya :

a. Stop kontak 1 fasa dengan ground atau tanpa ground.

b. stop kontak 3 fasa, dengan ground atau tanpa ground

2.2.4. Steker / Kontak tusuk

Merupakan pasangan dari stop kontak biasanya terdapat pada

ujung kabel alat-alat / mesin listrik. Macamnya :

a. Steker 1 fasa, dengan ground atau tanpa ground

b. Steker 3 fasa, dengan ground atau tanpa ground

2.2.5. Fitting

Tempat memasang / menempatkan bola lampu. Sistim fitting

ada dua yaitu

a. sistim bayonet. contoh fitting lampu pada mobil / sepeda motor

b. sistim ulir. Contoh fitting lampu pada penerangan di rumah.

Macamnya fitting gantung, fitting plafon, fitting dinding,

fitting kedap air, dll

2.2.6. Lampu

Bahan listrik yang termasuk bahan jadi yang berfungsi sebagai

alat penerangan, alat penunjuk/ isyarat tertentu. Macamnya :

1. lampu pijar

Page 7: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

2. lampu TL

3. lampu Halogen

4. lampu Neon

2.2.7. Isolator

Adalah bahan penyekat listrik, fungsinya untuk memisahkan,

melindungi, kawat kabel listrik terhadap benda / kabel yang

lainya yang dianggap membahayakan.

Gambar 2.24

2.2.8. Pengaman (sekering)

Untuk mengamankan hantaran dan aparatur digunakan

pengaman lebur dan sakelar arus maksimal (kotak sikering).

Alat-alat ini umumnya digunakan untuk:

a. mengamankan hantaran, aparatur dan motor listrik terhadap

bebannlebih.

b. mengamankan terhadap hubungan singkat antar fasa atau fasa

dan netral dan terhadap hubungan singkat aparatur dan motor

listrik.

c. pengamanan terhadap hubungan singkat dengan badan mesin

atau aparat.

Page 8: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

Pengaman lebur (sikering) harus memutuskan rangkaian

yang diamankan kalau arusnya menjadi terlalu besar. Bagian

pengaman yang memutuskan arus tersebut adalah patron lebur.

Untuk arus nominal 25 A atau kurang harus digunakan patron

lebur jenis D. patron ini jenis ulir yang biasanya digunakan

sampai dengan 63 A.

Sebuah kotak sikering terdiri dari :

1. rumah sikering

2. tudung sikering

3. pengepas patron lebur

4. sakelar arus maksimal.

2.3. Potensi Bahaya Listrik Pada InstalasiALASI

Instalasi listrik memiliki potensi bahaya bagi manusia maupun bagi

instalasi itu sendiri. Potensi bahaya ini bisa menjadi sumber penyebab

terjadinya kecelakaan listrik. Terdapat 4 macam bahaya listrik yaitu :

1. Bahaya kejut listrik karena tersentuh tegangan

2. Bahaya kebakaran

3. Bahaya panas yang dapat merusak isolasi

4. Bahaya ledakan atau percikan metal panas

2.4. Kondisi Yang Dapat Menunjang Terjadinya Kerusakan / Kecelakaan / Kebakaran

Ada beberapa macam sebab – sebab terjadinya kerusakan pada instalasi listrik. Sebab-sebab tersebut antara lain:

1. Hubung pendek terjadi tanpa pengaman atau dengan pengaman yang

salah.

2. Beban lebih tanpa pengaman atau dengan pengaman yang tidak sesuai.

3. Ledakan, percikan api atau pemanasan lokal yang timbul karena salah

pemilihan dan penggunaan perlengkapan listrik.

4. Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan baik yang disyaratkan

dalam standar maupun dalam PUIL.

Page 9: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

5. Pelaksanaan pemasangan sistem proteksi termasuk di dalamnya sistem

pembumian instalasi yang tidak benar.

6. Penggunaan identifikasi warna atau tanda lain yang tidak benar.

7. Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan, dan pada klem

buruk kondisinya.

8. Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangatidak

berimbang.

9. Keadaan lingkungan instalasi yang buruk.

2.5. Lingkup Pemeriksaan dan Pengujian

Instalasi yang telah diperiksa dan diuji dengan hasil baik, sesuai

ketentuan PUIL, jika dipandang perlu harus diuji coba dengan tegangan dan

arus kerja menurut batas yang ditentukan dan dalam waktu yang

disyaratkan. Pada waktu uji coba, semua peranti yang terpasang dan akan

digunakan harus dijalankan, baik secara sendiri-sendiri maupun serempak

sesuai dengan rencana dan tujuan penggunaannya. Hasil pemeriksaan dan

pengujian, termasuk hasil uji coba, harus dilaporkan dalam bentuk berita

acara. Jika uji coba menunjukkan ada kesalahan dalam instalasi, uji coba itu

harus dihentikan dan hanya dapat diulangi setelah instalasi diperbaiki.

Sebelum Instalasi dengan suplay hendaknya memriksa beberapa hal di

bawah ini:

1. Kontinuitas penghantar proteksi

2. Kontinuitas penghantar pengikat

3. Resistans isolasi

4. Isolasi yang dilaksanakan setempat

5. Proteksi dengan pemisahan

6. Proteksi dengan penghalang

7. Dan penyelungkupan

8. Resistans isolasi lantai dan dinding

9. Polaritas

10. Resistans elektrode bumi

Sesudah instalasi dihubungkan dengan suplai:

Page 10: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

1. Meyakini polaritas yang benar

2. Impedans lingkar gangguan bumi

3. Bekerjanya GPAS

4. Bekerjanya semua sakelar, pemutus sirkit dan pemisah

2.6. Perawatan

Karena instalsi mengalami aus, penuaan atau kerusakan yang akan

mengganggu instalasi jika dibiarkan, secara berkala instalasi harus diperiksa

dan diperbaiki, dan bagian yang aus, rusak atau mengalami penuaan diganti.

Perlengkapan tertentu seperti relai, kontaktor yang bagiannya lebih cepat

terganggu bekerjanya karena mengalami aus, penuaan atau kerusakan, harus

secara berkala diperiksa dan dicoba, baik segi mekanis maupun listriknya.

Gambar 2.1

Semua bagian instalasi listrik harus diperiksa dan dibersihkan secara

berkala dan teratur berdasarkan petunjuk, metode, dan program yang telah

ditentukan. Hasil pemeriksaan berkala suatu instalasi harus dimuat dalam

laporan tertulis pemeriksaan. Instalasi listrik yang disiapkan untuk melayani

keadaan darurat, harus diperiksa dan dicoba secara berkala agar keamanan

dan keandalannya terjamin. Pemeliharaan semua instalasi listrik sementara

di lapangan pembangunan harus diawasi oleh orang yang berwenang dan

memikul tanggung jawab penuh atas keamanan menggunakan, mengubah,

dan menambah instalasi. Instalasi sementara tersebut harus diperiksa dan

diuji secara berkala sesuai ketentuan mengenai instalasi sementara, paling

lama tiga bulan sekali sesuai dengan keadaan dan tempat instalasi.

2.7. Perbaikan

Page 11: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

Sebelum melaksanakan perawatan dan perbaikan hubungan

kelistrikan instalasi listrik, sakelar pemutus daya dan MCB harus dibuka

terlebih dahulu serta sekering dilepaskan. Pekerjaan-pekerjaan dalam

perawatan dan perbaikan hubungan kelistrikan instalasi listrik salah satu

diantaranya adalah Kotak sekering / PHB.

Langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut :

(1) Kotak sekering dibuka tutupnya dengan obeng, tetapi sebelumnya sakelar

pemutus daya dilepaskan dahulu. Sambungan kawat pada terminal-terminal

dilepaskan dengan membuka sekerup-sekerup terminal menggunakan obeng.

Karena panas dan lambat pada terminal-terminal tersebut sering terbentuk kotoran

atau kerak-kerak yang dapat menghambat aliran arus listrik, maka harus

dibersihkan dengan menggunakan amplas (kertas gosok) yang halus dengan cara

menggosoknya sampai bersih. Setelah bersih pasang kembali ujung-ujung kawat

pada terminal-terminalnya, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyambungan,

maka sebelummelepaskan terminal jika perlu diberi tanda.

(2) Sakelar-sakelar dibuka tutupnya, sambungan-sambungan kawat pada

terminal dilepaskan dan dibersihkan dari kotoran, setelah itu dipasang kembali

dengan kuat. Jika kontak geser pada sakelar sudah rusak atau aus, sakelar tersebut

harus diganti.

(3) Tutup kotak kontak–kotak kontak dibuka, sambungan pada terminal

dibuka dan dibersihkan, setelah bersih dipasang kembali dengan kuat, lubang-

lubang kontak pada kotak kontak dibersihkan.

(4) Kabel-kabel di atas plafon bila ada yang rusak misalnya digigit tikus, bila

memungkinkan kabel tersebut diganti, bila tidak memungkinkan bagian yang

rusak isolasinya dibungkus dengan isolasi yang baik. Sambungan-sambungan

kawat pada kotak sambung dibersihkan dari kotoran, bila ada yang kendor

ikuatkan kembali dengan dipuntir menggunakan tang. Bila tutup sambungan (las

dop) ada yang kendor atau lepas dan tutup kotak sambungan ada yang lepas, maka

dipasang kembali dengan kuat.

Page 12: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

(5) Tahanan isolasi antara fase dan nol, fase dan fase, fase dan bumi

(ground), nol dan bumi diukur. Bila  hasilnya lebih kecil dari 1000  tiap volt

maka diadakan pemeriksaan bagian instalasi yang mengalami kerusakan isolasi

dan harus diganti kabelnya.

2.8. Standart Operating Procedure (SOP)

Mengacu pada standard pelaksanaa pekerjaan dan sebagai bahan

rujukan untuk perawatan mekanikal dan elektrikal gedung di Gedung dalam

masa pemakaian gedung tentunya akan muncul masalah masalah teknis yang

terjadi karena banyak faktor yang tidak lepas dari kualitas pekerjaan

pemasangan dan kualitas bahan / material sendiri.

Sebagai landasan / pedoman perawatan Instalasi Mekanikal dan

Eletrikal di Gedung. Penting akan adanya Standard Operating Prosedure

( SOP ) yang di himpun dengan penyesuaian keadaan lapangan/ gedung

dengan berdasar pada sistem pemasangan awal.

   Tujuan , Ruang Lingkup , Deskripsi dan elemen, kami paparkan pada

tiap Sub pekerjaan.

  Dalam masa pemakaian gedung tentunya akan muncul masalah

masalah teknis yang terjadi karena banyak faktor yang tidak lepas dari

kualitas pekerjaan pemasangan dan kualitas bahan / material sendiri.

Untuk Instalasi listrik gedung, perawatan dan perbaikan di bagi dalam 3

bagian, yaitu :

2.8.1.Paanel-panel dan Transformator

Dalam instalasi gedung, kita akan selalu menemui panel-panel

besar dan transformator untuk menunjang kebutuhan instalasi listrik

gedung yang komplk, maka di bawah ini merupakan perawatan yang

sesuai dengan SOP :

a. Panel MVMDP

Panel MVMDP adalah kepanjangan dari Medium Voltage

Main Distribution Panel, panel yang bekerja pada tegangan

menengah. Dan berikut ini perawatannya :

Pastikan Fungsi pemanas udara di dalam panel bekerja dengan

baik, hal ini untuk menghindari kandungan air di udara/

Page 13: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

kelembaban yang berlebihan dalam terminasi panel yang akan

mengakibatkan loncatan arus antar Phase, 

Pastikan kembali kontrol pengaman panel dan trafo berfungsi

dengan baik bila perlu lakukan simulasi kecil sebelumnya, 

Pengoperasian Panel Tegangan menengah membutuhkan

operating person yang sudah berpengalaman, guna menghindari

kecerobohan.

b. Transformator

Transformator adalah alat untuk menurunkan atau

menaikkan tegangan. Dan berikut adalah perawatannya :

Pastikan pemberian pengaman luar Transformator, misalnya

pemberian pagar pelindung agar hanya orang orang tertentu

yang bisa memiliki akses masuk 

Pastikan pergantian udara didalam ruang Transformator

berjalan dengan baik. 

Selalu beri tanda peringatan bahwa area disekitar

Transformator berbahaya.

c. Panel LVMDP 

LVMDP adalah kependekan dari Low Voltage Main

Distribution Panel, artinya panel ini bekerja pada tegangan rendah

dan berfungsi sebagai pembagi utama pembagian daya instalasi di

seluruh gedung dan sekitar. Berikut cara perawatan dalam panel :

Pastikan pergantian udara di ruang panel LVMDP berjalan

lancar, untuk mengurangi efek kenaikkan temperatur pada

komponen panel. 

Selalu beri tanda peringatan bahwa area sekitar panel berbahaya.

Perawatan rutin dengan melakukan pembersihan pada komponen

– komponen panel.( maksimal 3 bulan sekali). 

Pengamanan ruang panel, sehingga hanya orang- orang tertentu

yang memiliki akses masuk. 

Page 14: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pemasangan dan perawatan Instalasi Listrik harus sesuai dengan PUIL

2000

2. Ada bebrapa macam Gambar dan diagram pada Instalasi Listrik. Gambar

Instalasi, Diagram Garis tunggal, Diagran lingkaran, Diagram pengawatan

dsb

3. Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program pemeriksaan, perawatan,

perbaikan, dan uji ulang agar keadaan instalasi selalu baik dan bersih,

serta aman bila digunakan.

4. Seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan

saja, tetapi juga pengaman, sambungan kabel, pelindung, dan

perlengkapannya seperti papan pengenal dan rambu peringatan, serta

bangunannya harus terpelihara dengan baik.

5. Perawatan dan perbaikan perlengkapan instalasi listrik gedung meliputi

fuse, saklar, stop kontak, serta fitting.

6. Perawatan dan perbaikan hubungan kelistrikan meliputi kotak sekring/

fuse dan sambungan kawat instalasi.

7. Pengecekan alat sebelum memriksa dan memperbaiki instalasi sangat

diperlukan guna memperkecil kecelakaan kerja.

3.2 Saran

1. Sebelum melaksanakan kegiatan perbaikan dan perawatan instalasi listrik

gedung pastikan keadaan sekitar aman dan matikan sumber.

2. Perawatan dan perbaikan instalasi listrik gedung harus sesuai SOP

(Standar Operating System) yang berlaku (PUIL 2000).

Page 15: PERAWATAN DAN PERBAIKAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG.docx

3. Kesehatan dan keselamatan kerja harus selalu diutamakan dalam

melaksanakan kegiatan praktek perawatan instalasi listrik gedung dan

kegiatan praktek lainnya.