Perawat Hati: Anatomi Fisiologi Sistem Endokrinperawathati.blogspot.com/2012/05/anatomi-fisiologi...2018-01-16Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin

  • Upload
    vuthuan

  • View
    217

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Perawat Hati: Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

Perawat Hati

Caring for your heart

BerandaDownloadMy Campus BlogMy Camps Web

1

Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

Anatomidan Fisiologi Sistem Endokrin

Sistem endokrin, dalam kaitannyadengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem inibersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satusama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristiktertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yangmempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat,maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.

Bilasistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja

melaluineurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

A.Struktur

Terdapat dua tipe kelenjar yaitueksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktuspada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisantraktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjareksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.

Kelenjar endokrin termasuk :

1. Pulau Langerhans pada Pankreas

2. Gonad (ovarium dan testis)

3. Kelenjar adrenal, hipofise,tiroid dan paratiroid, serta timus

B. Hormon dan fungsinya

Kata hormon berasal dari bahasaYunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengaturberbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsiumum :

1. Membedakan sistem saraf dan sistemreproduktif pada janin yang sedang berkembang

2. Menstimulasi urutan perkembangan

3.Mengkoordinasi sistem reproduktif

4. Memelihara lingkungan internaloptimal

5. Melakukan respons korektif danadaptif ketika terjadi situasi darurat

C. Klasifikasi

Dalam hal struktur kimianya, hormondiklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak.Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon,hormone adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin,norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis.,estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin(mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam airbekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapatmenembus membrane sel dengan bebas.

D. Karakteristik

Meskipun setiap hormon adalah unikdan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyaikarakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut(1) sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari danturun pada malam hari. (2) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turunsepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik denganpuncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. (3) Tipe sekresi hormonalyang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroiddisekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.

Hormon bekerja dalam sistem umpanbalik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untukdipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitasselular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhisel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik.Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satukelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormonesecara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresioleh ginjal.

E.Regulasi Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise

Dua kelenjar endokrin yang utamadalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsungdan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengansistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dandari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapahormon realizing dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalamkelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise.Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yangdisekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon.Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletakjauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan darilobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormonhipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik.Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. Sistem umpanbalik Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negative manakalakadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikankadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadarhormone mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnyapeningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsangpeningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunanpelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon jugamemicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik. Pelepasaninsulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah. Aktivasisel-sel targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhicara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaanmediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satumediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yangberikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat padasel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormonpankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMPmeningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan seldengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan padaakhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi danproses selular.

1. Struktur dan fungsi hipotalamus

Hipotalamus terletak di batang otaktepatnya di dienchepalon, dekat dengan

ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius). Hipotalamus sebagai pusattertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral(hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktorR dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormone hipofise anterior sedangkankontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluhdarah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portalhipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:

a. ACTH : Adrenocortico ReleasingHormon

b. ACIH : Adrenocortico InhibitingHormon

c. TRH : Tyroid Releasing Hormon

d. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon

e. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon

f. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon

g. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon

h. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon

i.PRH : Prolaktin Releasing Hormon

j.PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon

k. GRH : Growth Releasing Hormon

l.GIH : Growth Inhibiting Hormon

m. MRH : Melanosit Releasing Hormon

n. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon

Hipotalamus sebagai bagian dari sistemendokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofiseanterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrolmelalui kerja saraf.

2.Struktur dan Fungsi Hipofise

Hipofise terletak di sella tursika, lekukanos spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dandibagi atas dua lobus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofisekira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebutadenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri darijaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalahstruktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus.Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Lobus intermediate (pars intermediate)adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya belum diketahuisecara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkinmenghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis, sel-selkelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu:

a. Sel-sel somatotrof bentuknyabesar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350- 500 nm dan terletak disayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan hormon somatotropin atauhormon pertumbuhan.

b. Sel-sel lactotroph jugamengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktinatau laktogen.

c. Sel-sel Tirotroph berbentukpolihedral, mengandung granula sekretori dengan diameter 50-100 nm, menghasilkanTSH.

d. Sel-sel gonadotrof diameter selkira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH.Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granulaterbesar, menghasilkan ACTH.

e. Selnonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar hipofisetidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itudisebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin danerytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkanhormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresihormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung padaorgan sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitaskelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

3.Struktur dan Fungsi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagiandepan, tepat di bawah kartilago

krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebihkurang 18 gram.

Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan olehisthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm,lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang dimasing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel initerdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjartiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteritiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arterikarotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dariarteri subklavia. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebihbesar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dankolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergikberasal dari nervus vagus.

Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenishormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan olehfolikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasarpembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan danminuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yangmasuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumberenergi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP- ase, ionklorat dan ion sianat.

Selfolikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian mengalamipenguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT).Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentukTri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironinatau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapatdihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. HormonT3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein bindingIodine).

Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:

a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsioksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-parudan testis

b. Kedua hormon ini tidak berbedadalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepatdan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelahdilepaskan dari folikel kelenjar.

c. Memegang peranan penting dalampertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang

d. Mempertahankan sekresi GH dangonadotropin

e.Efek kronotropik danInotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan

menambah irama jantung.

f. Merangsangpembentukan sel darah merah

g. Mempengaruhikekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuhterhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme.

h. Bereaksisebagai antagonis insulin. Tirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran

tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsiumserum dengan menghambat reabsorpsi kalsium ditulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsiumserum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknyapeningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktortambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin dilambung.

1.Anatomi Tiroid:

Kelenjar tiroid merupakan kelenjarberwarna merah kecoklatan dan sangat vascular. Terletak di anterior cartilagothyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5 sampai vertebrathorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fasciacervicalis dan terdiri atas 2 lobus, lobus dextra dan sinistra, yang dihubungkanoleh isthmus. Beratnya kira2 25 gr tetapi bervariasi pada tiap individu.Kelenjar tiroid sedikit lebih berat pada wanita terutama saat menstruasi danhamil. Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang kelateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggicartilago trachea 4-5. Setiap lobus berukutan 5x3x2 cm. Isthmus menghubungkanbagian bawah kedua lobus, walaupun terkadang pada beberapa orang tidak ada.Panjang dan lebarnya kira2 1,25 cm dan biasanya anterior dari cartilgo tracheawalaupun terkadang lebih tinggi atau rendah karena kedudukan dan ukurannyaberubah.

Secara embriologi, tahap pembentukan kelenjar tiroidadalah:

Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan daridinding depan bagian tengah farings, yang terbentuk pada usia kelahiran 4minggu. Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu antara arcusbrachialis 1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen ceacum, yang beradaventral di bawah cabang farings I.

Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menujupharyngeal pouch melalui saluran yang disebut ductus thyroglossus.

Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulanke-3, dan ductus thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroidterletak di depan vertebra cervicalis 5, 6, dan 7.

Namun pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini jugamasih sering ditemukan di pangkal lidah (ductus thyroglossus/lingua thyroid)dan pada bagian leher yang lain.

Kelenjar tiroid dialiri olehbeberapa arteri:

1. A. thyroidea superior(arteri utama).

2. A. thyroidea inferior(arteri utama).

3.Terkadang masih pulaterdapat A. thyroidea ima, cabang langsung dari aorta atau A. anonyma.

Kelenjar tiroid mempunyai 3 pasangvena utama:

1. V. thyroidea superior(bermuara di V. jugularis interna).

2. V. thyroidea medialis(bermuara di V. jugularis interna).

3. V. thyroidea inferior(bermuara di V. anonyma kiri).

Aliran limfe terdiri dari 2 jalinan:

1. Jalinan kelenjar getahbening intraglandularis

2. Jalinan kelenjar getahbening extraglandularis

Kedua jalinan ini akan mengeluarkanisinya ke limfonoduli pretracheal lalu menuju ke kelenjar limfe yangdalam sekitar V. jugularis. Dari sekitar V. jugularis ini diteruskan ke limfonodulimediastinum superior.

Persarafan kelenjar tiroid:

1. Ganglion simpatis(dari truncus sympaticus) cervicalis media dan inferior

2. Parasimpatis, yaituN. laryngea superior dan N. laryngea recurrens (cabang N.vagus)

N. laryngea superior dan inferior sering cederawaktu operasi, akibatnya pita suara terganggu (stridor/serak).

Vaskularisasi

Kelenjar tiroid disuplai oleh arteritiroid superior, inferior, dan terkadang juga arteri tiroidea ima dari a.brachiocephalica atau cabang aorta. Arterinya banyak dan cabangnyaberanastomose pada permukaan dan dalam kelenjar, baik ipsilateral maupunkontralateral.

tiroid superior menembus fascia tiroid dan kemudianbercabang menjadi cabang anterior dan posterior. Cabang anterior mensuplaipermukaan anterior kelenjar dan cabang posterior mensuplai permukaan lateraldan medial. tiroid inferior mensuplai basis kelenjar dan bercabang ke superior(ascenden) dan inferior yang mensuplai permukaan inferior dan posteriorkelenjar.Sistem venanya berasal dari pleksus perifolikular yang menyatu dipermukaan membentukvena tiroidea superior, lateral dan inferior.

Sistem Limfatik

Pembuluh limfe tiroid terhubungdengan plexus tracheal dan menjalar sampai nodus prelaringeal di atas isthmustiroid dan ke nodus pretracheal serta paratracheal. Beberapa bahkan jugamengalir ke nodus brachiocephal yang terhubung dengan tymus pada mediastinum superior.

2.Histologi Kelenjar Tiroid:

Kelenjar ini tersusun dari bentukan-bentukan bulat denganukuran yang bervariasi yang disebut thyroid follicle.

Setiap thyroid follicle terdiri dari sel-sel selapis kubispada tepinya yang disebut SEL FOLIKEL dan mengelilingi koloid didalamnya. Folikel ini dikelilingi jaringan ikat tipis yang kaya dengan pembuluhdarah.

Sel folikel yang mengelilingi thyroid folikel ini dapatberubah sesuai dengan aktivitas kelenjar thyroid tersebut.

ada kelenjar thyroid yang hipoaktif, sel foikel menjadikubis rendah, bahkan dapat menjadi pipih. Tetapi bila aktivitas kelenjar initinggi, sel folikel dapat berubah menjadi silindris, dengan warna koloid yangdapat berbeda pada setiap thyroid folikel dan sering kali terdapat Vacuola Resorbsipada koloid tersebut.

SEL PARAFOLIKULER

Diantara thyroid folikel terdapat sel parafolikuler yangbisa berupa kelompok-kelompok sel ataupun hanya satu sel yang menempel padabasal membran dari thyroid folikel. Sel ini mempunyai ukuran lebih besar dan warnalebih pucat dari sel folikel.

Fungsi sel parafolikuler ini menghasilkan HormonThyricacitonin yang dapat menurunkan kadar kalsium darah.

3.Fisiologi Kelenjar Tiroid

Hormon tiroid dihasilkan olehkelenjar tiroid. Kelenjar tiroid memiliki dua buah lobus, dihubungkan olehisthmus, terletak di kartilago krokoidea di leher pada cincin trakea ke dua dantiga. Kelenjar tiroid berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat metabolisme.Kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin (T4) dantriiodotironin (T3). Karakteristik triioditironin adalah berjumlah lebihsedikit dalam serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein pengikatplasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak resptor padajaringan. Tiroksin memiliki banyak reseptor pada protein pengikat plasma diserum yang mengakibatkan banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia kurangkuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit.

Proses pembentukan hormon tiroidadalah:

a. Proses penjeratan ion iodida denganmekanisme pompa iodida. Pompa ini dapat memekatkan iodida kira-kira 30 kalikonsentrasinya di dalam darah;

b. Proses pembentukan tiroglobulin.Tiroglobulin adalah glikoprotein besar yang nantinya akan mensekresi hormontiroid;

c. Proses pengoksidasian ion iodidamenjadi iodium. Proses ini dibantu oleh enzim peroksidase dan hidrogenperoksidase.

d. Proses iodinasi asam amino tirosin.Pada proses ini iodium (I) akan menggantikan hidrogen (H) pada cincin benzenatirosin. Hal ini dapat terjadi karena afinitas iodium terhadap oksigen (O) padacincin benzena lebih besar daripada hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzimiodinase agar lebih cepat.

e. Proses organifikasi tiroid. Padaproses ini tirosin yang sudah teriodinasi (jika teriodinasi oleh satu unsur Idinamakan monoiodotirosin dan jika dua unsur I menjadi diiodotirosin)

f. Proses coupling (penggandengantirosin yang sudah teriodinasi). Jika monoiodotirosin bergabung dengandiiodotirosin maka akan menjadi triiodotironin. Jika dua diiodotirosinbergabung akan menjadi tetraiodotironin atau yang lebih sering disebuttiroksin. Hormon tiroid tidak larut dalam air jadi untuk diedarkan dalam darahharus dibungkus oleh senyawa lain, dalam hal ini tiroglobulin. Tiroglobulin inijuga sering disebut protein pengikat plasma. Ikatan protein pengikat plasmadengan hormon tiroid terutama tiroksin sangat kuat jadi tiroksin lama keluardari protein ini. Sedangkan triiodotironin lebih mudah dilepas karena ikatannyalebih lemah. (Guyton. 1997)

EFEK HORMON TIROID

Efek hormon tiroid dalam meningkatkansintesis protein adalah :

(1) Meningkatkan jumlah danaktivitas mitokondria;

(2) Meningkatkan kecepatanpembentukan ATP.

Efek tiroid dalam transpor aktif :meningkatkanaktifitas enzim NaK-ATPase yang akan menaikkan kecepatan transpor aktif dantiroid dapat mempermudah ion kalium masuk membran sel.

Efek pada metabolisme karbohidrat:menaikkan aktivitas seluruh enzim,

Efek pada metabolisme lemak: mempercepat proses oksidasi dariasam lemak.

Pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan kolesterol, fosfolipid, dantrigliserid dan menaikkan asam lemak bebas.

Efek tiroid pada metabolismevitamin:menaikkan kebutuhan tubuh akan vitamin karena vitamin bekerja sebagai koenzimdari metabolisme. Oleh karena metabolisme sebagian besar sel meningkat akibatefek dari tiroid, maka laju metabolisme basal akan meningkat. Dan peningkatanlaju basal setinggi 60 sampai 100 persen diatas normal.

Efek Pada berat badan. Bila hormone tiroid meningkat, makahampir selalu menurunkan berat badan, dan bila produksinya sangat berkurang,maka hampir selalu menaikkan berat badan. Efek ini terjadi karena hormonetiroid meningkatkan nafu makan.

Efek terhadap Cardiovascular. Aliran darah, Curah jantung,Frekuensi deny jantung, dan Volume darah meningkat karena meningkatnyametabolism dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak produkakhir yang dilepas dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi padasebagian besar jaringan tubuh, sehingga meningkatkan aliran darah.

Efek pada Respirasi. Meningkatnya kecepatan metabolismakan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida.

Efek pada saluran cerna. Meningkatkan nafsu makan dan asupanmakanan. Tiroid dapat meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan danpergerakan saluran cerna.

PENGATURAN SEKRESI HORMON TIROID

Regulasi hormon tiroid diprakarsaioleh hormon TSH (Tiroid Stimulating Hormone) yang dilepas hipotalamus. TSHberfungsi untuk :

1. Meningkatkan proteolisistiroglobulin

2. Meningkatkan aktivitas pompa iodium

3. Meningkatkan iodinasi tirosin danmeningkatkan kecepatan proses coupling

4. Meningkatkan ukuran dan meningkatkanaktivitas sekretorik sel tiroid

5. Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid,disertai perubahan sel kuboid jadi kolumner.

Hormon TSH dirangsang oleh TRH(Tirotropin Releasing Hormone). (Guyton. 1997).

Tiroid-Hormon T3-T4

SINTESIS, SEKRESI, DAN TRANSPORTHORMON YANG DIHASILKAN TIROID

UPTAKE DAN SEKRESI IODIUM

Kebutuhan iodium untuk pembentukantiroksin. Untuk membentuk jumlah normal tiroksin, setiap tahunnya dibutuhkankira-kira50 mg iodium yang ditelan dalam bentuk iodide, atau kira-kira 1mgperminggu. Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cernakedalam darah denga pola yang kira-kira mirip dengan klorida. Biasanya,sebagian besar dari iodide tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal,tetapi hanya setelah kira-kira satu perlimanya dipindahkan dari sirkulasi daraholeh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan dipergunakan untuk sintesishormone tiroid. Kemudian, agar dapat digunakan untuk pembentukan hormonetiroksin maka pertama-tama harus terjadi pengangkutan iodide dari darah kedalamsel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal tiroid mempunyai kemampuanyang spesifik untuk memompakan iodide secara aktif ke bagian dalam sel.Kemampuan ini disebut penjeratan iodide (iodide trapping).

I. Sintesis tiroksin (T4) dantriiodotironin (T3) terdiri dari:

1. Thyroglobulin (Tg) and proteinsynthesis in the rough endoplasmic reticulum.

2. Coupling of the Tg carbohydrateunits in the smooth endoplasmic reticulum and Golgi apparatus.

3. Formation of exocytotic vesicles.

4. Transport of exocytotic vesicleswith noniodinated Tg to the apical surface of the follicle cell and into thefollicular lumen.

5. Iodide transport at the basal cellmembrane.

6. Iodide oxidation, Tg iodination, andcoupling of iodotyrosyl to iodothyronyl residues.

7. Storage of iodinated Tg in thefollicular lumen.

8. Endocytosis by micropinocytosis.

9. Endocytosis by macropinocytosis(pseudopods).

10. Colloid droplets.

11. Lysosome migrating to the apicalpole.

12. Fusion of lysosomes with colloiddroplets.

13. Phagolysosomes with Tg hydrolysis.

14. Triiodothyronine (T3) and thyroxine(T4) secretion. 15, Monoidotyrosine (MIT) and diiodotyrosine (DIT)deiodination.

A. Pembentukan dan sekresinon-iodinated Tiroglobulin (non-iodinated Tg)

1) Proses di Retikulum endoplasmakasar: Tiroglobulin merupakan suatu glikoprotein dimer. Sebagaimana proteinlain, sintesis tiroglobulin diawali dengan protein sintesis yang terjadi pada reticulumendoplasma kasar untuk menghasilkan unit karbohidrat Tg.

2) Coupling unit karbohidrat Tg di RE halus dan apparatus golgi danmenghasilkan Tg yang belum teriodinasi (non-iodinated Tg)

3) Pembentukan vesikula yangberisi non-iodinated Tg.

4) Transport vesikel daneksositosis non-iodinated Tg ke dalam lumen folikel tiroid melalui membranapical sel.

B. Uptake dan pengangkutan iodidaoleh tiroid

5) Iodida dari darah dijerat dandiangkut ke dalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Penjeratan iodida daridarah ke sel terjadi pada membran basal sel tiroid melalui NIS (Natrium-IodideSymport).

C. Pembentukan T3 dan T4 dari Iodidadan Tg

6) Oksidasi iodide, Iodinasi Tg,dan coupling iodotyrosyl menjadi residu iodothyronyl

i. Oksidasi iodide

Proses oksidasi iodide melibatkanperan enzim peroksidase. Reaksi tersebut dirangsang oleh TSH, dan dihambat olehtiourea, amino benzen dan imidazol. Enzim peroksidase ini terletak di bagianapical membrane sel atau bahkan melekat pada membrane apical sel, tempat dimanavesikula berisi non-iodinated Tg dieksositosis ke dalam folikel.

ii. Proses OrganifikasiTiroglobulinIodinasi gugus tirosil

Yang dimaksud proses organisasi Tgadalah pengikatan iodium dengan molekul non-iodinated Tg. Iodium yang teroksidasiakan berikatan langsung dengan gugus tirosil yang ada di dalam Tg dengandipercepat oleh enzim iodinase. mula-mula terbentuk monoiodotirosin (MIT),kemudian diiodotirosin (DIT).

iii. Coupling (penggandengan) MITdan DIT

Baik MIT maupun DIT sama-sama bergandengansatu sama lainnya dan membentuk Tiroksin (T4) dan triiodo tironin (T3)

D. Penyimpanan T3 dan T4 di dalamfolikel

7) Hormon tiroid disimpan dalamfolikel dalam bentuk molekul tiroglobulin yang mengandung 1-3 molekul tiroksindan 1 molekul triiodotironin untuk tiap 14 molekul tiroksin.

II. Sekresi tiroksin (T4) dantriiodotironin (T3)

1) Pembentukan vesikula pinositik; Mula-mula bagian apical selmembentuk pseudopodia yang menjulur ke dalam folikel dan mengitari koloid didalam folikel.

2) Pinositosis;Vesikula pinositik yang berisikoloid terbentuk dan menelan cairan koloid ke dalam sel

3) Pembentukan droplet koloid

4) Migrasi lisosom ke bagian apical sel;protease Lisosom berisi enzim-enzim digestif, yang terpenting

5) Fusi lisosom dengan koloid droplet; Lisosom bergabung dengan dropletkoloid membentuk suatu vesikula digestif. Enzim-enzim digestif yang ada didalam lisosom memncerna koloid untuk melepaskan T3 dan T4 dari Tg

6) Hidrolisis tiroglobulin; Di dalam vesikula digestif,terjadi proses digestif oleh protease yang melepaskan molekul molekul T3 dan T4dari Tg.

7) Sekresi T3 dan T4 ke dalam darah

8) Deiodinasi MIT dan DIT ; Pelepasan iodium dari gugustirosin untuk bahan pembentukan hormone tiroid tambahan

III. Transport tiroksin (T4) dantriiodotironin (T3)

Pengangkutan T3 dan T4 ke jaringanBaik tiroksin dan triiodo tironin, hampir seluruhnya segera berikatan denganprotein plasma, yakni:

o Tiroksin banding globulin (TBG)

o Prealbumin banding globulin(pABG)

o Albumin

Pelepasan Lambat Tiroksin kejaringan; Pelepasan hormone dari protein plasma membutuhkan waktu yang lama,mengingat besarnya afinitas protein pengikat terhadap hormone.

http://arispurnomo.com/anatomi-fisiologi-kelenjar-tiroid

1 komentar:

Elias conterius24 Mei 2015 07.42

Kalau bsh dri nama-nama hormon di atas tulis jga fungsix masing-masing

BalasHapus

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Prev

Next

Visitor

free statistik DSP

Categories

Askep(52)

Askep Anak(13)

Askep Jiwa(4)

Askep Keluarga(1)

Askep KMB(31)

Askep Maternitas(4)

Kesehatan(7)

Manajemen Keperawatan(5)

Organisasi(8)

Other(11)

SAB(1)

SAP(4)

Seputar Perawat(7)

Tips Sehat(4)

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

FacebookTwitter

Wellcome

Selamat Datang di Blog kami, Blog Kami mungkin sederhana, tap dengan kesederhanaanya semga bermanfaat

Visitor

[Get Free Widget]

Search

Ayat

Calender

Free Calendar

Categories

Askep(52)

Askep Anak(13)

Askep Jiwa(4)

Askep Keluarga(1)

Askep KMB(31)

Askep Maternitas(4)

Kesehatan(7)

Manajemen Keperawatan(5)

Organisasi(8)

Other(11)

SAB(1)

SAP(4)

Seputar Perawat(7)

Tips Sehat(4)

My Pet

Arsip

13(2)

01/27/13(2)

12(86)

11/25/12(1)

09/23/12(2)

08/05/12(2)

07/29/12(4)

07/01/12(3)

06/24/12(2)

06/17/12(11)

06/10/12(11)

05/20/12(7)

05/13/12(9)

05/06/12(1)

04/29/12(14)Terapi BermainAskep Kurang Energi ProteinKepemimpinan Dalam KeperawatanManajemen Konflik Dalam KeperawatanBERUBAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM KEPERAWATANAskep HipertiroidAskep HipotiroidAnatomi Fisiologi Sistem EndokrinAskep Gagal Jantung6 Minuman Untuk Kesehatan JantungAskep Anak Megacolon Aganglionik HisprungAskep Anak Dengan Kejang DemamSindromma NefrotikAskep TBC

04/22/12(16)

04/15/12(3)

Perawat Hati

About Me

Hery Pranoto

Lihat profil lengkapku

Friends Blog

Aldo SugihartoAlvian NurcahyaManajemen Keperawatan

Apa Penilaian Agan Mengenai Blog Kami

Followers

Popular Posts

Contoh Diagnosis Keperawatan dan Intervensinya

Pola Pengkajian Fungsional Gordon

Askep Gangguan Menstruasi

Askep Post Partum

Dialisa

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Copyright / Perawat Hati

Template by : Urangkurai / powered by :blogger