Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2020
BADAN KARANTINA PERTANIAN
BARANTAN “BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
REGULASI DAN PROSEDUR EKSPOR PRODUK AGRIBISNIS
disampaikan oleh:
Turhadi Noerachman Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Badan
Karantina Pertanian
dalam:
Virtual Seminar “Peluang Pasar Komoditas Pertanian Indonesia
Mendukung GRATIEKS”
PPMKP- BPPSDMP, Kementan
Jum’at, 20 November 2020
Ir. TURHADI NOERACHMAN, M.Si Kuningan, 06-12-1967 Menikah (1 istri, 3 anak) S2-IPB, Entomologi/Fitofatologi PNS- Badan Karantina Pertanian (1992 – sekarang) Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Non Benih, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Perumahan Tamansari persada Blok E5/7, Kota Bogor, Jawa Barat. HP-081314240700 Email : [email protected] 19/11/2020 2
3
KONDISI GLOBAL International Trade vs Non Tariff Measures (NTMs)
TBT Technical Barrier
to Trade
SPS Sanitary &
Phytosanitary
REGULATION REQUIREMENT
MEASURES STANDARD
(Related on barier on trade)
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id BARANTAN
KONDISI GLOBAL TERKINI
Bebas OPT (penerapan persyaratan phytosanitary treatment, pest free area (PFA)/pest free places of production (PFPP)/pest free production site (PFPS))
Pemenuhan persyaratan keamanan pangan (komoditas aman dan layak konsumsi)
(Technical Barrier to Trade & Sanitary and Phytosanitary Measures)
Ketertelusuran kesehatan produk (pemeriksaan kesehatan poduk mulai dari hulu sampai hilir dengan menerapkan traceability system)
Jaminan kualitas/mutu produk (ukuran, warna, bentuk, kemasan, dll)
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id BARANTAN
SANITARY & PHYTOSANITARY MEASURES (SPS)
Tindakan yang dilakukan untuk melindungi kehidupan atau kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan dari:
Risiko yang ditimbulkan oleh masuknya, pembentukan atau penyebaran dari
hama, penyakit, organisme pembawa penyakit atau organisme penyebab
penyakit;
Risiko yang ditimbulkan oleh bahan tambahan makanan (additives),
pencemaran, racun atau organisme penyebab penyakit yang terkandung
dalam makanan, minuman atau bahan makanan;
Penyakit-penyakit yang dibawa oleh tumbuhan, hewan, atau produk yang
dibuat daripadanya;
Serta mencegah atau membatasi bahaya lainnya di dalam wilayah
negaranya dari masuknya, pembentukan atau penyebaran hama
SANITARY AND PHYTOSANITARY MEASURES (SPSs) = NON TARIFF MEASURES (NTMs)
SPS-WTO CODEX
International Standards Aspek kedaulatan – Penerapan ketentuan/persyaratan
SPS merupakan hak berdaulat suatu negara
Aspek pelindungan & kelestarian alam – BIOSECURITY
Persyaratan SPSs: non-diskriminatif, transparansi,
minimum impact terhadap perdagangan
Negara pengekspor wajib memenuhi persyaratan SPSs
Negara pengimpor (negara tujuan ekspor)
• Persyaratan dokumen kesehatan karantina dan
sertifikat keamanan pangan
• Persyaratan teknis lainnya
UU NO. 21 TAHUN 2019
IPPC
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id BARANTAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
Badan Karantina Pertanian adalah salah satu
Eselon I di Kementerian Pertanian dengan
tugas pokok dan fungsinya sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019
tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan, khususnya dalam fasilitasi
perdagangan internasional (ekspor – impor)
produk pertanian.
ARTI PENTING KARANTINA - UU No. 21/2019
Sistem Perlindungan Hewan,
Tumbuhan, dan Lingkungan
Sistem Pengawasan Keamanan Pangan,
Pakan, IAS, PRG, dan Perlindungan
terhadap bioterorisme
Economic Tool
Border Protection
Diundangkan: 18 Oktober 2019, LNRI Tahun 2019 No. 200, TLNRI No. 6411
HEWAN DAN PRODUKNYA
TUMBUHAN DAN PRODUKNYA BENDA LAIN
AKSELERASI EKSPOR
Sebagai trade facilitator tool dalam mendorong ekspor produk
pertanian Indonesia
DARI/KE LUAR NEGERI Melindungi dari ancaman masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan/ tumbuhan dari dan ke luar wilayah NKRI
ANTAR AREA DALAM WILAYAH NKRI
Melindungi dari ancaman masuk dan tersebarnya hama penyakit
hewan/ tumbuhan antar area dalam wilayah NKRI
Tugas dan Fungsi
Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM 10
TUJUAN PENYELENGGARAAN KARANTINA (UU No. 21TAHUN 2019)
Keamanan dan
Mutu Pangan &
Pakan
SDG DAN PRG
Agensia Hayati,
Jenis Asing
Invasif
PENGAWASAN DAN/ATAU
PENGENDALIAN
1
2
4
3
Tumbuhan dan
Satwa Liar,
Tumbuhan dan
Satwa Langka
Pelabuhan. Bandar Udara. Kantor Pos. Pos Perbatasan yang ditetapkan oleh Menteri sebagai tempat pemasukan dan pengeluaran
50 UPT Operasional. 326 wilker. 957 Tempat Pemasukan & Pengeluaran
UPT Pendukung BBUSKP
UPT Pendukung BUTTMKP
Jumlah SDM : 5087 Org
3762 Pegawai
1325 THL
Permentan 20 Tahun 2019 tentang Penetapan tempat Pemasukan dan Pengeluaran MP HPHK/OPTK Permentan 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian Permentan 43 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBUS KP Permentan 34 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja BUT TMKP
PETA SEBARAN SATKER BARANTAN
9
All countries have rights to take Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures for protection of human, animal and plant life and health.
SPS Agreement, Article 2.1.
• Codex Alimentarius for food safety and human health,
• International Office of Epizootics for animal health and zoonoses,
• International Plant Protection Convention for plant health.
ARTICLE V
Phytosanitary Certification
Each contracting party shall make arrangements for
phytosanitary certification, with the objective of ensuring
that exported plants, plant products and other regulated
articles and consignments thereof are in conformity with
the certifying statement to be made pursuant to
paragraph 2(b) of this Article.
As of December 2019, there are 42 adopted ISPMs, 29 Diagnostic Protocols & 32 Phytosanitary Treatments.
These international standards:
• Protect sustainable agriculture and enhance global food security
• Protect the environment, forests and biodiversity
• Facilitate economic and trade development
International Standards for Phytosanitary Measures (ISPMs)
Persyaratan Ekspor Komoditas Pertanian
Pasal 34
(1) Setiap Orang yang mengeluarkan Media Pembawa dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia wajib:
a. melengkapi sertifikat kesehatan bagi Hewan, Produk Hewan, Ikan,
Tumbuhan, dan/atau Produk Tumbuhan;
b. mengeluarkan Media Pembawa melalui Tempat Pengeluaran yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat; dan
c. melaporkan dan menyerahkan Media Pembawa kepada Pejabat
Karantina di Tempat Pengeluaran yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat untuk keperluan tindakan Karantina dan pengawasan
dan/atau pengendalian.
(2) Selain melaporkan dan menyerahkan sertifikat kesehatan dan media
pembawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Setiap Orang yang
mengeluarkan Media Pembawa menyerahkan dokumen lain yang
dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
UU No. 21 Tahun 2019
Persyaratan Negara Tujuan/ Kesepakatan Antar Negara
• Melalui portal website masing-
masing negara tujuan
• Protokol ekspor
16
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
PENERAPAN REGULASI NTMs NEGARA MITRA DAGANG TERHADAP PRODUK PANGAN INDONESIA
No. Isu Negara Keterangan
1. Akses pasar
buah salak
China China mempersyaratkan buah salak dari Indonesia yang diekspor ke China harus:
- memenuhi peraturan China dalam aspek food safety dan hygiene
- berasal dari kebun dan rumah kemas (Packing House, PH) teregistrasi oleh Badan Karantina
Pertanian dan GACC yang menerapkan GAP, SOP, dan IPM
- bebas dari OPTK China, antara lain: Bactrocera carambolae, B. papayae, Dysmicoccus brevipes,
dan Marasmius palmovorus
Akses pasar buah salak telah disepakati kedua negara dengan penandatanganan protokol
pada tahun 2013
2. Akses pasar
buah naga
China China mempersyaratkan buah naga dari Indonesia yang diekspor ke China harus:
- berasal dari kebun dan rumah kemas (Packing House, PH) terkait fasilitas treatment yang
teregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian dan GACC
- bebas dari OPTK China, antara lain: Planococcus minor, Lopholeucaspis cockerelli, Pseudococcus
jackbeardsleyi, Dysmicoccus lepelleyi, Pseudococcus viburni, Paracoccus marginatus, dan
Melanophthalma americana
Akses pasar buah salak telah disepakati kedua negara dengan penandatanganan protokol
pada tahun 2019
17
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
No. Isu Negara mitra Keterangan
3. Akses pasar
buah manggis
China China mempersyaratkan buah manggis dari Indonesia yang diekspor ke China harus:
- berasal dari kebun dan rumah kemas (Packing House, PH) terkait fasilitas treatment yang
teregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian dan GACC
- bebas dari 17 (tujuh belas) OPTK yang diatur Pemerintah China
- Akses pasar buah salak telah disepakati kedua negara dengan penandatanganan protokol
pada tahun 2019
4. Akses pasar
buah salak
Australia Australia mempersyaratkan buah salak dari Indonesia yang diekspor ke Australia harus bebas
beberapa spesies lalat buah yang endemis di Indonesia
Isu ini dibahas melalui pertemuan bilateral Indonesia dan Australia
Akses pasar buah salak masih terkendala dengan adanya temuan lalat buah pada komoditas
salak Indonesia dan status keberadaan lalat buah di sentra pertanaman salak hingga saat ini
PENERAPAN REGULASI NTMs NEGARA MITRA DAGANG TERHADAP PRODUK PANGAN INDONESIA
18
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
PENERAPAN REGULASI NTMs NEGARA MITRA DAGANG TERHADAP PRODUK PANGAN INDONESIA
No. Isu Negara mitra Keterangan
5. Akses
pasar
buah
manggis
Australia Australia mempersyaratkan buah manggis dari Indonesia yang diekspor ke China harus bebas
serangga hama permukaan pada buah manggis (living pests on the fruit surface) dengan perlakuan
fumigasi Metyl Bromide (MB)
Akses pasar buah manggis ke Australia masih terkendala karena Indonesia belum dapat
memenuhi persyaratan tersebut mengingat unsur clorophycrin pada fumigan MB dapat
menyebabkan kerusakan buah terhadap buah manggis
6. Akses
pasar
buah
mangga
Korea Selatan Korea Selatan mempersyaratkan buah mangga dari Indonesia yang diekspor ke Korea Selatan harus
bebas beberapa spesies lalat buah yang endemis di Indonesia dengan perlakuan air panas (Hot
Water Treatment, HWT)
Isu ini dibahas secara intensif melalui pertemuan bilateral Indonesia dan Korea Selatan namun
belum tercapai kesepakatan
7. Akses
pasar
buah
mangga
Jepang Jepang mempersyaratkan buah mangga dari Indonesia yang diekspor ke Korea Selatan harus bebas
beberapa spesies lalat buah yang endemis di Indonesia dengan perlakuan uap panas (Vapour Heat
Treatment, VHT) dan status lalat buah Bactrocera occipitalis yang diclaim Jepang masih
existing di negara Indonesia
Isu ini dibahas secara intensif melalui pertemuan bilateral Indonesia dan Jepang namun belum
tercapai kesepakatan
No. Negara Komoditi Persyaratan Regulasi/Ket
1. EU Pala HC, CoA; Aflatoxin; Okratoxin EU regulation 24/2016 of 8
January 2016
Lada Hitam Okratoxin sesuai standar (15 uk/kg)
Kelapa parut Bebas Salmonella sp., Bacillus sp., tidak
mengandung senyawa sulphite (so2)
Commission Regulation
1881/2006 (Batas maks.
kontaminan)
CPO, Palm Kernel Bebas Salmonella sp.; “ fit for Human
Consumption “
2. USA Lada Biji Bebas Salmonella sp.; mikotoksin sesuai
standar
3. Pakistan Pinang Biji Aflatoxin < 30 ppb; HC Regulasi belum jelas
PENERAPAN REGULASI NTMs NEGARA MITRA DAGANG TERHADAP PRODUK PANGAN INDONESIA
19
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
No. Negara Komoditi Persyaratan Regulasi/Ket
4. Thailand Bawang Merah Residu pestisida (standar
Chlorpyrifos 0.2 ppm, Endosulfan
Not detect, Cypermethrin 0.1 ppm)
Acuan Ministry of Public Health Notification No. 387
B.E. 2560 (2017) Re: Food Containing Pesticide
Residues (Pesticide Residues in Food)
Ketentuan registrasi packinghouse Notification of the Ministry of Public Health Number
386, B.E. 2560 (2017) Re: Prescription of production
process, equipment and utensil for production and
storage of some fresh fruits or vegetables and
labeling
Kacang tanah Persyaratan CoA Aflatoksin dan
Okratoksin A
5. Jepang Ubi Kayu, Kripik
singkong
Cianida (HCN), maksimal 10 ppm Article 6 Food Sanitation Law 2005
6. China Porang Risk Assessment Food Safety Food Safety Law of PRC
20
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
PENERAPAN REGULASI NTMs NEGARA MITRA DAGANG TERHADAP PRODUK PANGAN INDONESIA
Bebas organisme pengganggu tumbuhan (OPT) - serangga hidup, cendawan, nematoda, bakteri, virus, dsb
Bebas tanah
Bebas bagian-bagian tanaman lainnya yang tidak dikehendaki (misal: biji gulma)
Bebas dari bagian-bagian hewan, dan bahan-bahan asing lainnya (other extraneous materials)
Dalam keadaan utuh, tidak rusak/busuk
Perlakuan karantina (misal: fumigasi, hot water treatment, vapor heat treatment, iradiasi, cold treatment)
Kemasan bersih dan baru, dapat mempertahankan kualitas kiriman, aman dari re-infestasi OPT, disertai label sesuai persyaratan negara tujuan
Terjaga integritas fitosanitarinya untuk mencegah terjadinya infestasi/re-infestasi OPT atau kemungkinan tercampur (= dikemas dan disimpan terpisah dari kiriman lainnya untuk pasar domestik atau yang belum diperiksa atau yang belum diberi perlakuan)
Bebas cemaran kimia, logam berat, dan mikrobiologi
PERSYARATAN NEGARA TUJUAN EKSPOR (secara umum)
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
Prosedur Ekspor
• Melalui portal website masing-
masing negara tujuan
• Protokol ekspor Komoditas Ekspor harus dilengkapi :
1. .Phytosanitari Certificate 2. Dokumen persyaratan Tambahan Lainnya SIP untuk Benih Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri
(SATS-DN), untuk media pembawa yang tergolong tumbuhan dan masuk dalam daftar Apendix Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)
Sertifikat Perlakuan Health Certificate (HC)
“BERSAMA ANDA MELINDUNGI NEGERI” http://karantina.pertanian.go.id
Penanganan Media Pembawa di Tempat Pengeluaran (Ekspor)
Melalui tempat-tempat pengeluaran yang
ditetapkan
Sert. Karantina (PC / HC)
untuk pemenuhan
persyaratan negara tujuan
Tindakan Karantina (Pemeriksaan langsung / Inline Inspection)
Pelayanan ekspor untuk Pemenuhan Persyaratan Karantina Negara Tujuan, sehingga Komoditas Pertanian Indonesia dapat diterima di negara Tujuan
23
24
FREKUENSI SERTIFIKASI KARANTINA 01 JANUARI – 11 NOVEMBER 2020
Uraian Triwulan I Triwulan II Triwulan III 11 Nov. 2020
KH Impor (KH 14) 6.960 15.846 24.200 27.362
Ekspor (KH 11, 12, KH 13) 4.115 6.283 9.960 11.822
Domestik Masuk (KH 14) 50.505 88.148 145.959 171.929
Domestik Keluar (KH 11, 12) 100.436 174.133 285.170 332.897
Jml KH 162.016 284.410 465.289 544.010
KT Impor (KT 9) 19.032 39.048 58.525 66.032
Ekspor (KT 10) 43.173 79.892 132.898 157.940
Domestik Masuk (KT 9) 36.482 64.057 113.836 137.992
Domestik Keluar (KT 12) 105.171 180.272 322.224 409.759
Jml KT 203.858 363.269 627.483 771.723
Jumlah total KH dan KT 365.874 647.679 1.092.772 1.315.733
Sumber : IQFAST, Badan Karantina Pertanian
GraTIEks merupakan ajakan Mentan SYL kepada seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) agribisnis untuk melakukan gerakan bersama meningkatkan ekspor
pertanian tiga kali lipat
Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH -Menteri Pertanian Republik Indonesia-
#GraTIEks
Bulan Volume (KG) Nilai (Rp) Nilai
(000 US$)
Januari 2.243.433.109 20.052.817.588.502 1.415.846
Februari 2.416.989.368 19.665.544.647.449 1.401.158
Maret 3.162.234.443 25.381.619.405.253 1.786.054
April 2.853.510.948 25.571.872.302.882 1.808.148
Mei 2.930.115.191 26.775.184.465.932 1.860.163
Juni 2.048.045.918 17.602.975.600.579 1.237.334
Juli 2.395.520.581 23.143.870.361.442 1.647.965
Agustus 2.296.417.845 22.115.589.066.220 1.552.838
Sept 2.622.779.080 21.968.126.989.363 1.556.798
Jumlah 22.969.046.483 202.277.600.427.622 14.266.304
2019 Bulan Volume (KG) Nilai (Rp)
Nilai (000 US$)
Januari 2.098.513.303 19.188.591.015.242 1.397.340
Februari 3.079.742.925 21.493.677.244.178 1.560.209
Maret 3.082.668.871 27.626.757.751.115 1.818.199
April 3.449.058.773 32.899.262.279.729 2.073.383
Mei 2.508.881.236 22.694.130.910.877 1.522.463
Juni 3.060.166.495 27.354.448.570.195 1.926.919
Juli 2.110.213.254 20.067.990.753.402 1.376.178
Agustus 2.282.048.256 21.621.663.140.319 1.468.414
Sept 2.762.294.492 23.376.963.299.754 1.582.304
Jumlah 24.433.587.605 216.323.484.964.811 14.725.409
2020
DATA IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Sumber : BPS, Konversi Kurs Rupiah Sesuai Bulan Berjalan
Data Pusdatin Kementan Tanggal 20 Okt 2020
26
Peningkatan Nilai sebesar 6,94 % setara
dengan 14,04 T
Bulan Volume (KG) Nilai (Rp) Nilai
(000 US$)
Januari 4.133.365.267 32.873.934.601.266 2.321.091
Februari 3.598.104.957 28.792.887.738.230 2.051.475
Maret 3.422.431.058 30.049.474.879.607 2.114.522
April 3.130.474.325 27.822.413.550.800 1.967.280
Mei 3.674.087.155 32.502.626.406.724 2.258.068
Juni 3.263.289.332 26.640.261.364.125 1.872.576
Juli 3.827.309.654 32.100.288.859.623 2.285.708
Agustus 3.975.538.026 32.332.460.427.225 2.270.212
Sept 4.232.048.913 33.478.298.185.694 2.372.480
Jumlah 33.256.648.687 276.592.646.013.294 19.513.412
2019 Bulan Volume (KG) Nilai (Rp)
Nilai (000 US$)
Januari 3.114.538.814 31.667.498.750.432 2.306.071
Februari 3.280.978.461 34.149.654.680.437 2.478.896
Maret 3.538.637.869 37.398.876.240.522 2.461.331
April 3.338.517.851 34.582.604.077.568 2.179.471
Mei 2.974.048.717 27.155.778.745.491 1.821.779
Juni 3.386.307.232 29.950.680.841.069 2.109.804
Juli 4.221.554.231 36.887.959.561.203 2.529.620
Agustus 3.511.302.826 34.035.600.846.634 2.311.494
Sept 3.851.793.740 38.739.803.049.181 2.622.161
Jumlah 31.217.679.741 304.568.456.792.537 20.820.627
2020
DATA EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN
Peningkatan Nilai sebesar 10,11 %
setara dengan 27,97 T
Sumber : BPS, Konversi Kurs Rupiah Sesuai Bulan Berjalan
27
Data Pusdatin Kementan Tanggal 20 Okt 2020
EKSPORTIR KOMODITAS PERTANIAN
26.347
Eksportir
2019
23.879 Eksportir
2018
2020???
Beberapa Komoditi Emerging Belum Dihitung dalam Rilis BPS-Kementan
Hortikultura Tanaman
Perkebunan
Peternakan Tanaman Pangan
Asam Jawa
Kunyit
Sawi
Mengkudu
Lengkuas
Temulawak
Kangkung
Buncis
Rumput (tanaman
Penutup)
Petai
Jengkol
Labu
Kulit Manggis
Gula Merah
Kemenyan
Jenetri
Pandan
Kelor
Jute
Sereh Wangi
Lidi
Sapu Lidi
Hewan Hidup
Madu
Sarang Burung
Walet
Porang
Sorgum
maju.mandiri.modern
POTENSI EKSPOR
Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder untuk melakukan terobosan dan inovasi kebijakan ekspor
Kementan mendorong tumbuhnya agropreneur berorientasi ekspor
Mendorong Pertumbuhan Eksportir Baru
Melakukan kerjasama dan harmonisasi aturan protokol
karantina, baik bilateral maupun multilateral
Menambah Negara Mitra Dagang
Menambah Ragam Komoditas Ekspor
Mendorong ekspor dalam bentuk olahan, kerjasama dengan Pemerintah Daerah & stakeholder untuk menggali
potensi daerah (iMace) dan mendorong tumbuhnya investasi
5 LANGKAH STRATEGIS KEMENTAN Dalam Pencapaian GraTIEks | Landasan Hukum : Permentan No. 19/2019
Meningkatkan Volume Ekpor
Meningkatkan Frekuensi Pengiriman
Percepatan layanan ekspor
STRATEGI SETIAP ENTITAS Percepatan Ekspor Komoditas Pertanian
Pemanfaatan & Dukungan IT
Layanan prioritas bagi pengguna jasa karantina yang patuh dan memiliki resiko rendah
LAYANAN PRIORITAS
Analisa dilakukan untuk memberikan gambaran pada stakeholder dan pengguna jasa serta masyarakat yang
membutuhkan guna mendorong ekspor.
ANALISA DATA POTENSI EKSPOR
FGD dengan stakeholder pasca launching ekspor, analisa data potensi ekspor di tingkat propinsi, advokasi dan bimtek terkait
regulasi SPS
TINDAK LANJUT UPT
Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports membantu Pemerintah Daerah memetakan pengembangan potensi komoditas pertanian ekspor di daerahnya
iMACE
Pertukaran data secara elektronik (e-cert) Untuk memastikan komoditas yang diekspor diterima dinegara tujuan dan mempercepat proses pelepasan barang di pelabuhan negara tujuan (Belanda, Australia, New Zealand dan ASEAN)
E-CERT
KARANTINA
Terimakasih Profesional, Tangguh dan Terpercaya