16
“Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal Berbasis Kepakaran” Diusulkan oleh: Agni Rohmana Anggraini (4206 100 054)

“PerancanganSistemKendaliLintasanKapal ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-24558-4206100054-Presentation.pdf · berdasarkan jalur pelayaran Dinas Pelayaran setempat. 2. Variable

Embed Size (px)

Citation preview

“Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapalpada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal

Berbasis Kepakaran”

Diusulkan oleh:

Agni Rohmana Anggraini(4206 100 054)

Latar Belakang

Alur pelayaran di perairan Indonesia sangat bervariasiditinjau kedalaman dan lebar alurnya. Kapal yangmelewati perairan yang dangkal dan sempit membatasikemampuan manuver yang baik. Dalam rangkameningkatkan keselamatan kapal khususnya kapal yangberlayar pada area yang dangkal dan sempit. Skripsi iniakan merancang sebuah system kendali lintasan kapalsehingga kapal selalu pada trayeksi yang telahditentukan.

Permasalahan:

Bagaimana menjagalintasan kapal padatrayektori yang sudahditentukan

Batasan masalah:1. Lintasan diasumsikan sudah

berdasarkan jalur pelayaranDinas Pelayaran setempat

2. Variable yang dikendalikanadalah posisi kapal

Tujuan Di dalam penulisan skripsi ini, penulis mempunyai

tujuan untuk merancang sebuah system kendali lintasan kapal pada alur pelayaran sempit dan dangkal sehingga mampu memenuhi pencapaian target pemenuhan lintasan (track keeping).

Kegunaan Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas

akhir ini adalah untuk membuat sebuah rancangan system kendali dimana system tersebut dapat memudahkan kapal saat melintas pada alur pelayaran sempit dan dangkal, selain itu juga berguna untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan kapal, sehingga kedepannya nanti dapat digunakan untuk kemajuan dibidang teknologi terutama pada bidang kemaritiman indonesia

TINJAUAN PUSTAKA

1. Fungsi Alih dari Dinamika Kapal2. Fungsi Alih dari Kapal3. Model Dinamika Gangguan Lingkungan4. Model Dinamika Rudder

Model Dinamika Gangguan Lingkungan

Gangguan yang paling banyak berpengaruh terhadapmaneuver adalah arus. Model pendekatan linier yang biasa dilakukan oleh perancang system kendali padakapal, mempunyai bentuk sederhana dan mudahdiaplikasikan.

4. Model Dinamika Rudder actuator yang digunakan dan terpasang adalah rudder,

yang mempunyai kemampuan dalam menjaga arah sesuaidengan perintah.

Heading Kapal pada rancangan penelitian ini penentuan lintasan

dilakuakan dengan mengkonversi satuan derajatmenjadi jarak.

1˚= 111,322 km = 111,322 m 1˚= 60 menit 1˚= 3600 detik

Metode Pelaksanaan start

STUDY LITERATUR

PENGAMBILAN DATA

PEMODELAN DINAMIKA KAPAL DAN GANGGUAN

PENGUJIAN DAN ANALISA

PENENTUAN LINTASAN KAPAL

PERANCANGAN KENDALI

KESIMPULAN

SIMULASI

SELESAI

yes

InternetJurnal

Buku tentangsistem pakardanProgram VB

no

Kendali Lintasan Kapal berbasis Kepakaran

Forward dan Backward Chaininga. Forward Chaining adalah suatu rantai yang dilintasi dari suatu masalah untuk memperoleh sebuah solusib. Backward Chaining adalah suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut.

Hasil dari forward n backward chaining Pada saat kapal sedang berlayar tiba-tiba terdengar

bunyi sirine atau radar dengan forward chaining disimpulkan bahwa kapal anda melintasi daerah perairan sempit dan dangkal. Maka kesimpulannya anda harus memanufering kapal anda agar tidak kandas.

Sistem Pakar System pakar merupakan sebuah system yang mampu

menggambarkan tentang ciri dan karakteristik berbasis pengetahuan dan basis aturan, mekanisme inferensi, fasilitas penjelasan program dan antar muka pemakai yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan fasilitas belajar mandiri merupakan komponen yang mendukung system pakar sebagai kecerdasan buatan tingkat lanjut.

simulasi

untuk setiap penambahan kecepatan arus 0.1 m/s positif akan menggeser koordinat dari jalur semulasebesar 12.8km ke selatan, sebaliknya kalau kecepatanarus 0.1m/s negatif, jalur bergeser sekitar 12.8km ke

Kesimpuan dengan adanya pembagian lintasan menjadi empat

region, memudahkan kapal untuk melintasi wilayahyang sempit dan dangkal.

Dengan menggunakan system pakar ini, meminimalisir terjadinya kecelakaan kapal akibatperairan yang dangkal dan sempit.

adanya arus sebagai input data untuk menentukanalur pelayaran pada tiap region, maka didapat alursesuai dengan besar arus yang telah ditentukan.