16
www.ar.itb.ac.id/pp www.ar.itb.ac.id/wdp 1 Perancangan Permukiman Pantai untuk Mewujudkan Masyarakat yang Lebih Antisipatif dan Tanggap Resiko Bencana Wiwik D Pratiwi Program Studi Arsitektur. Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia Seminar Nasional Infrastruktur 2010 Aspek tata ruang dalam upaya pemecahan masalah banjir dan transportasi perkotaan Wisma Makara Universitas Indonesia, 27 Juli 2010 Kerjasama Tripartit UI-ITB-UGM Bidang Penelitian ISBN 978-979-9395-02-3 Urutan presentasi Potensi bencana di Indonesia Wilayah studi Perancangan permukiman dalam kerangka pasca bencana Skala bangunan (rancangan bangunan baru untuk mengurangi kerusakan) bahan bangunan karakteristik fisik bangunan Skala lingkungan tata letak variasi ketinggian bangunan dalam satu tapak jalan ruang terbuka & vegetasi fasilitas umum & saluran air Perancangan permukiman pasca bencana yang tanggap terhadap karakter pantai Skala bangunan Skala lingkungan jalan fasilitas umum badan air (saluran buatan atau alam) Catatan penutup

Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 1

Perancangan Permukiman Pantaiuntuk Mewujudkan Masyarakat

yang Lebih Antisipatif dan Tanggap Resiko Bencana

Wiwik D Pratiwi

Program Studi Arsitektur. Sekolah Arsitektur, Perencanaandan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia

Seminar Nasional Infrastruktur 2010Aspek tata ruang dalam upaya pemecahan masalah banjir dan

transportasi perkotaanWisma Makara Universitas Indonesia, 27 Juli 2010

Kerjasama Tripartit UI-ITB-UGM Bidang PenelitianISBN 978-979-9395-02-3

Urutan presentasiPotensi bencana di IndonesiaWilayah studi

Perancangan permukiman dalam kerangka pasca bencana� Skala bangunan (rancangan bangunan baru untuk mengurangi k erusakan)

bahan bangunankarakteristik fisik bangunan

� Skala lingkungantata letakvariasi ketinggian bangunan dalam satu tapakjalanruang terbuka & vegetasifasilitas umum & saluran air

Perancangan permukiman pasca bencana yang tanggap terhad ap karakter pantai� Skala bangunan� Skala lingkungan

jalanfasilitas umumbadan air (saluran buatan atau alam)

Catatan penutup

Page 2: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 2

Potensi bencana di IndonesiaJAKARTA—MI (16 Juli 2010):

Potensi gempa di Indonesia meningkatdua kali lipat dari sebelumnya.Seperti di Aceh dulu hanya 0,2 menjadi 0,33 goyangan. Di Medan masih sama, yakni 0,15 goyangan. Di Padang naik 0,25 menjadi 0,32 goyangan.

"Di Jakarta dulu 0,15 sekarang 0,2. Adakenaikan sekitar 30 persen," ujarKetua Tim Revisi Gempa Indonesia 2010 Masyhur Irsyam dalampresentasi peta bahaya gempaIndonesia terbaru 2010 di Bina Graha, Jakarta, Jumat (16/7). "Perlu studibaru untuk mengurangi potensibahaya gempa yang lebih besarkarena mengingat peristiwa Aceh memiliki kekuatan gempa lebih besardari yang diperhitungkan semula," imbuhnya.

WILAYAH STUDI KASUSPANGANDARAN, JAWA BARAT

�Desa Pananjung Middle Damage�Desa Cikembulan Highly Damage

Wilayah studi kasus: Pangandaran

Wilayah studi

Page 3: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 3

PANANJUNG

Garis putus-putus menunjukkan bataskerusakan

Bangunan yang berada pada baris pertama mengalami kerusakan berat, sedangkan bangunan yang berada pada baris ketiga hanya mengalami sedikit kerusakan struktural namun bangunan penuh oleh pasir dan puing-puing.

Page 4: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 4

PANANJUNG

� Area medium damage, yaitu area yang mengalami tingkatkerusakan dalam skala menengah atau tidak mengalami kerusakanpenuh

Page 5: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 5

CIKEMBULAN

Perumahan mewah di belakang sabukperkebunan kelapa, struktur rusakringan, selubung bangunan rusak parah

Perumahan lama, rusak 2 dusun, secarakeseluruhan rusak berat, struktur hanyatinggal pondasi

Deretan tiga villa, secara strukturalmasih bagus, sebagian besardibangun ulang

� Area highly damage, yaitu area yang mengalami tingkat kerusakan dalam skalatinggi atau mengalami kerusakan penuh

CIKEMBULAN

Page 6: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 6

Yakkum Emergency Unit tidak membangunkan rumah dalam bentuk rumah yang utuhatau siap huni, namun dalam bentuk struktur utama bangunan dengan konstruksiyang tahan gempa. Warga menyelesaikan rumah mereka dengan dana bantuansebesar 15 juta dari pemerintah.

Perancangan permukimandalam kerangka pasca bencanaResiko bencana salah satunya dapat dikurangi melalui perancangan yang

tanggap bencana tsunami. Perancangan lingkungan permukiman yang tanggap bencana dalam

upaya mengurangi resiko tersebut diantaranya dapat dicapai melaluipenataan tata guna lahan, perencanaan tapak dan perancanganbangunan.

Dampak Tsunami semakin intensif pada lingkungan sebagai berikut :� Pantainya terletak di bagian teluk yang setengah tertutup� Pantainya tidak ditumbuhi pepohonan yang cukup lebat� Pantainya tidak memiliki tanggul atau galengan penahan gelombang

yang cukup tinggi� Pantainya tidak diperkuat dengan sistem tanggul pantai� Terletak ditepi atau dekat dengan muara sungai� Terletak pada daerah dataran banjir� Bangunan terletak di tepi atau sangat dekat dengan pantai� Bangunan terbuat dari bahan bangunan berkualitas rendah

Page 7: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 7

Skala bangunan(rancangan bangunan baru untuk mengurangi kerusakan)

Langkah yang paling efektif adalah dengan menempatkan bangunan-bangunan baru jauh dari wilayah yang potensial tersapu air. Bila takmungkin menghindari pembangunan di wilayah terpaan, aspekrancangan dan konstruksi akan memainkan peran penting dalamkinerja struktur saat terjadi tsunami.

Untuk mendapatkan bangunan dengan kinerja ideal yang diharapkan perludiperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:

� lokasi bangunan,� konfigurasinya (bentuk, ukuran, ketinggian, dan orientasinya)� intensitas dan frekuensi ancaman tsunami di daerah tersebut� standar-standar rancangan struktural dan non-struktural� pilihan bahan bangunan inti dan pendukung� bisa diandalkan atau tidaknya peralatan yang digunakan� kemampuan profesional dari arsitek atau perancang bangunan tersebut� kualitas konstruksinya� tingkat kepercayaan terhadap faktor-faktor tersebut

Bahan bangunan& karakteristik fisik bangunan� Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus

memperhatikan kekuatan-kekuatan yang berhubungan dengan tekanan air, dayaapung, arus dan gelombang, dampak reruntuhan, pergeseran dan api.

� Pada dasarnya bangunan-bangunan dari beton, batu, dan kerangka baja berat cukup kokohmenghadang tsunami, kecuali bila didahului dengan gempa bumi. Bangunan berangka kayu, ataustruktur rangka besi ringan di daerah yang rendah dekat garis pantai pasti akan hancur diterjangtsunami.

� Tidak semua wilayah terpengaruh oleh gelombang tsunami dan arus yang membawa kerusakanyang dihancurkannya. Bangunan-bangunan yang berada di area yang lebih tidak beresiko terendamair seharusnya dapat bertahan dengan tingkat kerusakan yang bisa diperbaiki bila dirancang dandibangun dengan baik.

� Kekuatan arus dan pecahan gelombang, puing dan reruntuhan yang bergerak sangat cepat disapuair, serta arus yang mengikis bisa melampaui daya tahan sebagian besar bangunan kecualibangunan-bangunan tersebut dibangun dengan elemen-elemen rancangan dan material khusus.

� Bangunan hendaknya ditempatkan, dirancang dan dikonstruksi pada ketinggianminimum dan harus cukup kokoh bila diterjang air deras tanpa terangkatdari pondasinya dan hanyut, walaupun masih mungkin rusak, runtuh, terbanjiri, rusak lantai/permukaannya atau dampak-dampak lain.

Page 8: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 8

Skala lingkunganPada skala lingkungan, pada dasarnya terdapat prinsip utama yang

menjadi pertimbangan pada perencanaan lingkungan tanggapbencana yaitu:

� Rencanakan evakuasi� Hindari pembangunan baru di daerah terpaan tsunami untuk

mengurangi korban pada masa mendatang� Atur pembangunan baru di daerah terpaan tsunami untuk

memperkecil kerugian pada masa mendatang� Rancang dan bangun bangunan baru untuk mengurangi

kerusakan� Lindungi pembangunan yang ada dari kerugian melalui

pembangunan kembali, perencanaan dan proyek pemanfaatankembali lahan

� Lakukan pencegahan khusus dalam menempatkan sertamerancang infrastruktur dan fasilitas penting untuk mengurangikerusakan

Page 9: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 9

Tata letakBahaya tsunami secara efektif bisa ditanggulangi dengan

melindungi penduduk melalui rencana tata ruang. Sedapatmungkin pembangunan tidak dilakukan di daerah beresikoterkena tsunami. � Bila pembangunan di daerah beresiko ini tidak dapat dihindari,

intensitas pemanfaatan lahan, jumlah bangunan danpenggunaannya diusahakan sesedikit mungkin.

� Bila hal ini juga tidak mungkin, para perencana dan perancangharus mengusahakan penanggulangan bahaya melalui teknikperencanaan lokasi dan teknik konstruksi bangunan.

� Perencanaan tata guna lahan membantu masyarakat dalammenentukan lokasi, tipe, dan intensitas pembangunan, dan olehsebab itu bisa memperkecil kemungkinan persentuhankomunitas setempat dengan bahaya tsunami.

Tata letak� Di daerah-daerah di mana tidak mungkin membatasi tata guna

lahan hanya untuk ruang terbuka, peraturan-peraturanperencanaan tata guna lahan lainnya bisa dipakai.

� Termasuk pengaturan ketat terhadap jenis pembangunan dantata guna lahan yang diizinkan di daerah bahaya, danmenghindari pemanfaatan nilai lahan yang tinggi dan tingkathunian yang tinggi. � Contoh, peruntukan perencanaan dan pengalokasian wilayah

dapat memakai aturan kepadatan penduduk atau pengalokasianlahan yang sangat luas (seperti minimal 4 hektar) sehinggahanya fungsi hunian dengan kepadatan rendah saja yang bolehada di daerah yang berbahaya. Satu cara lagi adalah denganmemprioritas kan pengelompokan pembangunan di lokasi-lokasiyang beresiko rendah.

Page 10: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 10

Variasi ketinggian bangunandalam satu tapak

� Berdasarkan pengamatan lapangan pada lokasi desa Pananjung, diPantai Selatan Jawa Barat, terdapat rumah penduduk yang masihrelatif bertahan sementara rumah-rumah di sekelilingnya hancur takbersisa.

� Hal ini karena pada saat terjadi tsunami, lokasi rumah yang beradatepat di belakang bangunan hotel besar terlindungi dari gelombangbesar yang datang dari laut.

� Beberapa jenis model pembangunan baru sebagai strategipenanggulangan bencana dapat diterapkan pada pembangunan baruyang memiliki resiko tsunami.

� Konsepnya melindungi bangunan-bangunan kecil dengan hotel-hotel besar dan bangunan-bangunan batas air lainnya.

� misalnya resort terdapat variasi penginapan yang berukuran kecildan bangunan hotel yang relatif besar.

Jalan

Strategi utama untuk segera menyelamatkan jiwa sebelumgelombang tsunami datang adalah mengevakuasi penduduk dariwilayah bahaya. Dua metode yang umumnya diterapkan:� evakuasi horisontal, yaitu memindahkan penduduk ke lokasi-

lokasi yang lebih jauh atau ke dataran yang lebih tinggi� evakuasi vertikal, yaitu memindahkan penduduk ke lantai-lantai

lebih tinggi di dalam bangunan-bangunan

Jalan lingkungan merupakan salah satu sarana bagi pendudukuntuk dapat menyelamatkan diri mereka menuju lokasi yang lebih jauh dan lebih tinggi.

� Bentuk jalan lingkungan akan menentukan bagaimana tata letakperumahan yang akan tercipta, dan dapat sebaliknya. Perumahanyang ditata dengan baik dan sejajar garis pantai, relatif amanterhadap resiko kerusakan yang tinggi bila dibandingkan denganperumahan yang tidak, karena akan menimbulkan arus turbulensitsunami.

Page 11: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 11

Jalan

� Jalan lingkungan juga dapat menjadi elemen lingkungan yang bisa meningkatkan kewaspadaan warga saat terjadi bencana. Karakteristik jalan lingkungan mempengaruhi tingkatkeefektifannya dalam mendukung peningkatan kewaspadaantersebut.

� Pada perumahan di desa Pananjung misalnya, jalan lingkungan yang berukuran lebar dan tegak lurus dengan pantai, menyebabkan wargadapat melihat datangnya gelombang tsunami yang masih jauh dariarah jalan lingkungan ini.

� Cukup banyak warga yang kemudian segera menyelamatkan dirimenuju tempat yang lebih tinggi. Jalan lingkungan itu sendiri jugamengarah ke tempat yang lebih tinggi sehingga memudahkan upayapenyelamatan diri dari bencana.

Ruang terbuka dan vegetasiTerdapat empat strategi dasar perencanaan wilayah yang dapat dipakai

dalam upaya mengurangi risiko tsunami, yaitu:1. Menghindari daerah terpaan2. Memperlambat arus air3. Membelokkan kekuatan air4. Menghambat terpaan air

Strategi dasar ini dapat dipakai secara terpisah atau dikombinasikandalam strategi yang lebih luas. Metodenya dapat dipakai secara pasifuntuk membuat gelombang tsunami melewati wilayah tanpamenyebabkan kerusakan besar, atau dapat dipakai untuk memperkuatstruktur dan diletakkan untuk menghadapi kekuatan tsunami.

� Efektifitas masing-masing teknik tergantung pada intensitas dari kejadiantsunami. Teknik memperlambat termasuk membuat penahan akanmengurangi daya hancur gelombang. Hutan buatan yang dirancang khususdan jalur hijau dapat memperlambat dan menahan arus dan puing yang dibawa ombak.

Page 12: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 12

Fasilitas umum & saluran airFasilitas umum� Beberapa sarana umum masyarakat sepatutnya mendapatkan

perhatian khusus untuk memperkecil kerusakan. � Prasarana seperti sistem transportasi baik untuk manusia maupun barang,

dan sistem seperti komunikasi, gas alam, persediaan air, pembangkit listrik, dan sistem pengiriman/penyaluran sangat penting untuk kelangsungansuatu masyarakat setempat dan dibutuhkan untuk tetap berfungsi--atausetidaknya dengan mudah dan cepat dapat diperbaiki-seusai terjadinyasuatu bencana.

Saluran buatan atau alam� Lingkungan perumahan dapat dilindungi dengan adanya saluran

buatan atau saluran alam. � Saluran-saluran pengendali ini diharapkan dapat mengalirkan aliran

gelombang tsunami sehingga mengurangi kuantitas aliran air laut sampai kearea yang lebih dalam dan mengurangi pula kuantitas arus balik yang cenderung pula dapat lebih menghancurkan dikarenakan membawa sertapuing-puing dari bangunan-bangunan yang dilewati sebelumnya.

Perancangan permukiman pasca bencanayang tanggap terhadap karakter pantai

� Bagaimana suatu konsep perencanaan lingkunganpermukiman yang tanggap karakter bencana dipantai dapat menjadi bagian yang menyeluruhdengan konsep penataan kembali sebuahpermukiman pasca bencana.

� Dikelompokkan berdasarkan dua tingkatan dalampermukiman� skala bangunan� skala lingkungan.

Page 13: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 13

Skala bangunan

� Rumah yang berada paling dekat dengan pantai dibangundengan menaikkan struktur di atas ketinggian terpaan tsunami (rumah panggung) dengan pondasinya yang kuat.

� Menghindari daerah bahaya tsunami merupakan metodepenanggulangan yang paling efektif.

� Bagian bawah bangunan didesain untuk membiarkan ombaklewat. Ruang di bawah dan ruang di bawah atap dapatbermanfaat untuk mendinginkan suhu di dalam bangunan.

� Rumah panggung mendukung penciptaan KDB yang rendahsehingga ruang di bawah bangunan dapat digunakan untukpenghijauan.

Page 14: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 14

Skala lingkunganTata Letak

� Peruntukan bidang tanah yang luas bisa menjamin bahwa hanyapemakaian untuk tempat tinggal berkepadatan rendah yang diperbolehkan di daerah-daerah yang berbahaya.

� Dengan variasi ketinggian bangunan dalam satu tapak, bangunan yang terletak paling dekat dengan pantai sebaiknya memiliki struktur yang kokoh dan tinggi (sarana evakuasi vertikal) sehingga dapat melindungiarea yang berada di belakangnya dari arus tsunami.

� Penyebaran angin yang efektif dapat dihadirkan melalui adanyakomposisi ketinggian bangunan dalam satu tapak, dimana terdapatcampuran bangunan tinggi dan rendah.

� Dengan bangunan-bangunan yang kokoh dan tinggi diletakkansedemikian rupa sehingga dapat melindungi bangunan yang lebih kecilapabila terjadi tsunami. Putaran angin yang terjadi dari penataanseperti ini diharapkan dapat membersihkan udara.

Jalan� Rencanakan jalur evakuasi horizontal yang mudah bagi penduduk

untuk mencapai daerah yang lebih tinggi saat terjadi bencana tsunami.

� Perumahan yang ditata dengan baik dan sejajar garis pantai, relatifaman bila dibandingkan dengan perumahan yang ditata selang selingsejajar garis pantai.

� Jalan yang berfungsi pula sebagai jalur evakuasi dengan sistem grid yang memudahkan penduduk mengorientasikan dirinya saat terjadibencana untuk menuju area yang lebih tinggi dengan dilengkapi jalurpedestrian yang nyaman.

� Pertimbangan ruang terbuka dan vegetasi: pantai berbentuk lurus dandilindungi oleh tanaman keras (bakau, nipah, waru, kelapa) relatif baikuntuk permukiman.

Page 15: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 15

Fasilitas umum� Menentukan lokasi atau rancangan sarana prasarana penting yang baru di luar

area bahaya tsunami untuk mencegah terpaan tsunami pada sarana prasaranapenting tersebut. � Pada sarana prasarana umum yang terpaksa diletakkan pada area bahaya tsunami

maka perlu perlakuan khusus pada bangunannya untuk memperkuatnya menghadapibencana.

� Pada area pinggiran permukiman, fasilitas umum (seperti pertokoan, sekolah, gedung pertemuan warga) yang melayani area perumahan dikelompokkandekat dengan rumah-rumah yang membutuhkannya. � para penghuni tidak perlu untuk mengendarai kendaraan bermotor mereka untuk

mencapainya.

� Di permukiman besar, layout polisentris (multi pusat) permukiman dapatmengurangi jarak tempuh dari area pinggiran permukiman ke fungsi-fungsiutama (komersial, pusat pemerintahan dll) yang terletak di pusat permukiman.

� Fasilitas umum diletakkan pada jarak yang aman dan posisi sentral dariperumahan sehingga mudah untuk dicapai. Disediakan sejumlah pusat-pusatfasilitas umum untuk sejumlah unit perumahan yang dilayaninya.

Badan air (saluran buatan atau alam)

� Lingkungan perumahan dapat dilindungi dengan adanya saluranbuatan atau saluran alam.

� Penyediaan badan air yang dapat melindungi lingkunganperumahan dan aset bagi penghidupan warga seperti perahu, pada saat terjadi bencana.

� Badan air ini juga dapat berfungsi untuk membersihkan udara.

Page 16: Perancangan Permukiman Pantai - dosen.ar.itb.ac.iddosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2010/07/...Bahan bangunan serta rancangan dan konstruksi bangunan-bangunan baru harus memperhatikan

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 16

Catatan penutup

� Bagaiman dengan mekanisme pelaksanaannya? Sektor publik perlu berperansebagai regulator yang mampu menciptakan iklim pembangunan yang partisipatif di antara berbagai pelaku pembangunan, tidak hanya dalam skalaproyek melainkan di tingkat kelembagaan, khususnya lembaga lokal.

� Lembaga lokal ini perlu dibangun tidak hanya sebagai “kepanjangan tangan”lembaga publik yang ada di atasnya, tetapi mampu menjadi wadah yang memfasilitasi bertemunya kepentingan komunitas dan pelaku lainnya, dalamkerangka mengembangkan kapasitas adaptasi terhadap perubahan danbencana, sehingga konflik dan kerugian lain dapat dihindari, setidaknya dapatdiminimalkan.

� Dalam perancangan permukiman pantai untuk mewujudkan masyarakat yang lebih antisipatif dan tanggap resiko bencana, sektor publik perlu mengendalikanpembangunan ruang perkotaan, agar ruang publik di permukiman-permukimanmenjadi ruang sosial bagi semua penghuni kota secara setara.

� Merancang permukiman pantai yang responsif dan antisipatif pada bencanabisa belajar dari rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana di kawasan-kawasan lain.

Ucapan Terima Kasih� Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut

Teknologi Bandung, yang telah membiayai penelitian bertema permukiman danpasca-bencana yang dilaksanakan Kelompok Keahlian PerumahanPermukiman (http://www.ar.itb.ac.id/pp/), Program Studi Arsitektur ITB padatahun 2010. Tulisan ini merupakan salah satu publikasi penelitian tersebut

� Prinsip-prinsip dalam perancangan permukiman yang tanggap bencana tsunami diperoleh dari sejumlah studi literatur dan hasil penelitian PermukimanPerdesaan dan Pariwisata di Pantai Selatan Jawa Barat: Eksplorasi RancanganTransformatif tahun 2010 dan Transformasi Permukiman Pasca Bencana diPantai Selatan Jawa Barat, tahun 2008.

Terima kasih atas perhatiannya