CIBOGO KABUPATEN CIREBON WITH SEMIINTEGRAL SYSTEM IN COURSE OF WALED – CIBOGO DISTRICT CIREBON JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG : Meriska Nur Pratiwi NIP, 19580e1 5 I 98603 1002 . Arnbar Susanto, ST.Si, MT. NIP 196403191988i i i001 WITH SEMIINTEGRAL SYSTEM IN COURSE OF WALED _ CIBOGO DISTRICT CIREBON Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal T Agustus 2017 dan disahkan sesuai dengan ketentuan. Ketua jelus bakwa sa))a menggunakannya. Bandung, 14 Agustus 2017 Yang rnenyatakan, NrM. 131134016 JALAN WALED _ CIBOGO KABTTPATEN CIREBOI{
Aku dan lika liku dalam pengerjaan ‘proyek’ tugas akhir. Dari awal maba, jujur gak ngerti dan gak kebayang gimana cara aku ngerjain tugas sehari-hari dari dosen, karena dulu ga paham banget tentang materi per-duniatekniksipilan, apalagi ngebayangin buat ngerjain tugas akir, huft. Motivasi aku sendiri buat ngerjain tugas sehari-hari itu dateng dari anak-anak kelas yang saling ngeup satu sama lain. Dan gatau aku harus bilang terimakasih gimana lagi sama yang Di Atas, karena udah bisa masuk dan gabung sama anak-anak yang ‘sinting’ nya bukan main. Sinting dan gila dalam artian baik sih yang jelas. Anak-anak kelas selalu gila dalam kasus pengerjaan tugas-tugas kampus, “panaseun banget”. Di tambah, di kelas ada Bunda Vivi yang selalu bisa mendorong anak- anak dan menjadi motivasi secara enggak langsung buat pengumpulan tugas hehehe.. Pokoknya aku selalu bersyukur sama Allah SWT, terimakasih yaa Allah.. Kalau di Al-Qur’an mah ada ayat yang mengatakan ‘Nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan’, itu aku ngerasain banget. Terimakasih juga buat ayah sama ibu dan ade, kalian selalu menjadi bagian dari keluarga aku, makasih buat ayah dan ibu atas dukungan moral dan meteriil nya (perduitan hehe). Selanjutnya penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan rekan-rekan PEJANTAN 2013. Makasih buat kaang atas kegaringannya buat selalu ngeup anak-anak kelas. Makasih buat adit, bagus, bema, ferdin, boim, humam, luqman, upi gendut, ocan, amar, dicky, mukhtar, nachli sama wily yang selalu bikin cair suasana kelas kita selama empat tahun, yang selalu gila dengan tingkah laku idiot kalian, kejahilan yang kalian buat, love u all.. Makasih buat tim yang selalu rempong a.k.a incess manja, maharani, agitya, maung, novi, bunda vivi, astuti, bia, febina, amal, tenni dan tata yang udah mewarnai hari-hariku dengan penuh canda tawa kalian selama kita kenal empat tahun, yang selalu bikin heboh tiap kita ketemu, selalu gosip ketika ngomongin kating dan adik-adik tingkat hehe, thank u banget pokoknya gaisss, love u genks!.. Makasih juga buat tim diskusi prategang, senang bisa berbebat dan menyalurkan pertanyaan- pertanyaan bodoh kita satu sama lain. Thank u, maha, ocan dan mukhtar atas bimbingan MIDAS nya. Makasih buat teman teman seperjuangan, angkatan 2013, SPARTAN. TA13, TB13, GA13, GB13, PG13. Sukses buat kita semua yaaaa, Aamiin..
Terimakasih juga engga lupa aku ucapin buat himpunanku tercinta, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Himas. Makasih atas sokongan buat selalu menjadi mahasiswa yang bisa aktif dalam segala hal, yang selalu berpikiran positif, selalu punya pemikiran panjang, dan belajar untuk memperbaiki kesalahan demi masa depan yang lebih baik. Terimakasih juga buat semua orang yang terlibat selama masa kuliah dan pengerjaan tugas akhir ini yang kalau aku sebutin satu-satu, tangan aku mungkin bisa kram. Terimakasih, terimakasih
v ABSTRAK Jembatan Karangsari terdiri atas 3 pilar dan 2 abutment yang memiliki total 4 bentang, dengan masing-masing mempunyai panjang 9,5+10,4+10,4+9,7 m dan total panjang 40 m. Perancangan peningkatan struktur jembatan perlu mempertimbangkan kondisi eksisting setempat, mengingat jembatan tersebut melintasi sungai yang alirannya dapat meluap sewaktu-waktu terlebih saat musim hujan turun. Rancangan dibuat tanpa pilar untuk meminimalisir tergerusnya bangunan struktur karena aliran sungai. Bangunan atas Jembatan Karangsari dirancang menggunakan Prestressed Concerete I girder dengan sistem semi integral. Hasil analisis didapatkan untuk elemen utama jembatan yakni PCI (Prestressed Concrete I Girder) dengan kuat tekan beton f’c sebesar 41,5 MPa dan jumlah sebanyak lima buah girder dengan tipe H-210 (tinggi 2,1 m) yang mempunyai panjang 40600 mm. Secara keseluruhan isi dari laporan tugas akhir ini meliputi perancangan sandaran, pelat lantai, gelagar utama, diafragma, abutment serta sambungan jembatan, hubungan antara abutment dan pelat lantai. Selanjutnya pada bagian terakhir terdapat tahapan dari metode kontruksi pelaksanaan pekerjaan. Jembatan prategang dengan sistem integral ini dapat menjadi salah satu solusi yang menjawab segala masalah demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Kata Kunci : jembatan semi integral, pelat lantai, gelagar utama, diafragma, sambungan jembatan, metode konstruksi. vi ABSTRAC Karangsari Bridge consists of 3 pillars and 2 abutments that have a total of 4 spans, each having a length of 9.5 + 10.4 + 10.4 + 9.7 m and a total length of 40 m. There is a need to improve the condition of existing buildings, given that such bridges can overflow at any time. The design is made without pillars to minimize the erosion of structural buildings due to river flow. Building on Karangsari Bridge using prestressed prestress Irrigation with semi integral system. Results of analysis for the main elements of the PCI beam (Prestressed Concrete I) with a compressive strength of concrete of 41.5 MPa and the number with five beams with type H-210 (height 2.1 m) which has a length of 40600 mm. The overall content of this final report includes the design of the backrest, slab, main girders, diaphragm, abutment and bridge connections, the relationship between abutments and slab. Furthermore, in the last part there are stages of the construction method of implementation of work. Prestressed bridges with this integral system can be one solution that answers all things for the sake of the creation of better economic growth and improvement of people's welfare. Keywords: semi integral bridge, slab, main girders, diaphragm, bridge joints, construction methods. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Tahmid dan tasbih tak pernah henti penulis lantunkan kepada-Nya atas berbagai petunjuk dan pertolongan sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Peningkatan Struktur Jembatan Karamgsari dengan Sistem Semi Integral pada Ruas Jalan Waled – Cibogo Kabupaten Cirebon” yang disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada mata kuliah Tugas Akhir. Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan bimbingan, motivasi serta bantuan yang tidak sedikit dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulisan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa menemui hambatan yang berarti. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan kekuatannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. 2. Ayah dan ibu tercinta yang tidak kenal lelah memberikan doa, kasih sayang, nasehat, arahan dan bimbingan serta dukungan moril maupun materil. 3. Bapak Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung. 4. Bapak R. Desutama RBP, ST, MT. selaku Ketua Program Stuti DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Bandung. 5. Ibu Risma Rismiana Sari, ST., M.Sc selaku wali dosen DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 2013. 6. Bapak Ambar Susanto, ST. Si, MT. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis pada saat penyusunan laporan Tugas Akhir. 7. Bapak Riawan Gunadi, DR, MT., Ir dan Bapak Mujiman, DR, Drs, ST, MT., MT. selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan masukan pada penyusunan laporan Tugas Akhir.
8. Dinas Bina Marga, Pekerjaan Umum dan Penataam Ruang Kabupaten Cirebon. 10. Pihak-pihak lain yang telah banyak memberikan bantuannya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala kebaikan dan dukungannya selama ini. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat-lipat. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran-saran yang seyogyanya dapat membangun dan memacu kreativitas serta kemampuan penulis untuk menyelesaikan laporan berikutnya di masa yang akan datang. Di dalam kesederhanaannya, penulis menaruh harapan besar bahwa laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu di bidang teknik sipil, baik bagi penulis maupun bagi pembaca semua pada umumnya. Bandung, Agustus 2017 II.2.3 Pondasi ............................................................................................ II-4 II.4.2 Pergerakan Longitudinal ............................................................. II-6 II.4.4 Konsep Perancangan Jembatan Semi Integral ............................ II-7 II.4.5 Tahapan Perancangan Jembatan Semi Integral Prategang .......... II-7 II.5 Pembebanan ............................................................................................ II-8 II.5.1 Umum .............................................................................................. II-8 II.5.3 Beban Mati Tambahan/Utilitas (MA) ........................................... II-10 II.5.4 Beban Akibat Tekanan Tanah ....................................................... II-10 II.5.5 Beban Lajur “D” (TD) ................................................................... II-11 II.5.6 Beban Truk “T” (TT) .................................................................... II-12 II.5.7 Beban Rem (TB) ........................................................................... II-12 II.5.8 Beban Angin .................................................................................. II-13 II.5.9 Pengaruh Gempa ........................................................................... II-13 II.7 Perancangan Gelagar Utama ................................................................. II-14 II.7.1 Pembebanan Beton Prategang ....................................................... II-15 II.7.2 Gaya Prategang ............................................................................. II-16 II.7.3 Lintasan Tendon ............................................................................ II-18 II.7.6 Bursting Steel ................................................................................ II-23 II.7.9 Pengecekan Terhadap Puntir ......................................................... II-26 II.7.10 Lendutan Balok Prategang ............................................................ II-27 II.8 Perancangan Diafragma ........................................................................ II-27 II.9.1 Perancangan Terhadap Lentur .................................................. II-28 II.9.2 Perancangan Terhadap Geser Lentur ....................................... II-30 II.9.3 Perancangan Terhadap Geser Pons .............................................. II-30 II.10 Perancangan Tiang Sandaran ............................................................... II-31 II.11 Perancangan Abutment ......................................................................... II-32 II.11.3 Lentur Bidang pada Abutment ...................................................... II-34 II.11.3 Kekuatan Geser pada Abutment ................................................... II-35 II.11.4 Persyaratan Tulangan untuk Abutment ......................................... II-37
II.12.2 Penyaluran Tulangan Momen Negatif .......................................... II-39 BAB III ............................................................................................................. III-1 III.2 Uraian Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ........................................... III-1 BAB IV .............................................................................................................. IV-1 PERANCANGAN STRUKTUR ..................................................................... IV-1 IV.3.2 Data Teknis Struktur Atas.............................................................. IV-2 IV.4 Data Teknis Material ............................................................................. IV-3 IV.5 Analisis Perhitungan Struktur Jembatan ................................................ IV-3 IV.6 Perancangan Sandaran ........................................................................... IV-4 IV.6.3 Perancangan Tulangan Utama ....................................................... IV-8 IV.6.4 Kontrol Rasio Tulangan ............................................................... IV-10 IV.6.5 Kontrol Penempatan Tulangan .................................................... IV-11 IV.6.6 Perancangan Tulangan Geser....................................................... IV-12 IV.7 Perancangan Pelat Lantai Kendaraan .................................................. IV-16 IV.7.1 Data Teknis Pelat Lantai Kendaraan ........................................... IV-16 IV.7.2 Dimensi Pelat Lantai Kendaraan ................................................. IV-17 IV.7.3 Pembebanan Pelat Lantai Kendaraan .......................................... IV-17 IV.7.4 Kombinasi Pembebanan .............................................................. IV-31
IV.7.7 Perancangan Penulangan Terhadap Geser Lentur ...................... IV-39 IV.7.8 Perancangan Penulangan Terhadap Geser Pons ......................... IV-40 IV.8 Perancangan Gelagar Utama (PCI Girder) .......................................... IV-42 IV.8.1 Data Teknis Perancangan Gelagar Utama ................................... IV-42 IV.8.2 Data Teknis Gelagar Prategang .................................................. IV-43 IV.8.3 Dimensi Penampang Gelagar Prategang .................................... IV-44 IV.8.4 Lebar Efektif Jembatan ............................................................... IV-45 IV.8.5 Section Prperties Penampang Gelagar Prategang ...................... IV-46 IV.8.6 Section Properties Balok Komposit ........................................... IV-48 IV.8.7 Pembebanan pada Saat Transfer ................................................. IV-51 IV.8.8 Gaya Dalam pada Saat Transfer ................................................. IV-51 IV.8.9 Pembebanan dan Gaya Dalam pada Saat Service ....................... IV-51 IV.8.10 Rekapitulasi Momen pada Gelagar ............................................. IV-75 IV.8.11 Rekapitulasi Gaya Lintang pada Gelagar ................................... IV-76 IV.8.12 Rekapitulasi Momen pada Abutment .......................................... IV-76 IV.8.13 Rekapitulasi Gaya Lintang pada Abutment ................................. IV-77 IV.8.14 Rekapitulasi Gaya Aksial pada Abutment ................................... IV-77 IV.8.15 Kombinasi Pembebanan pada Jemabatan ................................... IV-78 IV.8.16 Perhitungan Gaya Prategang ....................................................... IV-82 IV.8.11.1 Gaya Prategang Awal (Pada Saat Transfer) ........................ IV-82 IV.8.11.2 Gaya Prategang pada Saat Jacking ...................................... IV-84 IV.8.17 Perancangan Posisi Tendon ........................................................ IV-86 IV.8.18 Penentuan Eksentrisitas Tendon ................................................. IV-89 IV.8.19 Penentuan Lintasan Inti Tendon (Cable) .................................... IV-90 IV.8.20 Perancangan Sudut Angkur ........................................................ IV-91 IV.8.21 Penentuan Tata Letak dan Lintasan Tendon ............................... IV-92 IV.8.22 Besaran Jacking Masing-Masing Tendon .................................. IV-94 IV.8.23 Spesifikasi Penggunaan Angkur (Anchorages) .......................... IV-95 IV.8.24 Kehilangan Gaya Prategang........................................................ IV-98
IV.8.27 Resultan Tegangan pada Struktur Komposit ............................ IV-114 IV.8.28 Perancangan Penulangan pada Blok Angkur ............................ IV-115 IV.8.29 Perancangan Penulangan Lentur Gelagar Prategang ................ IV-118 IV.8.30 Desain Gelagar Prategang Terhadap Geser .............................. IV-121 IV.8.31 Perancangan Shear Connector .................................................. IV-126 IV.8.32 Perancangan Gelagar Prategang Terhadap Puntir .................... IV-129 IV.8.33 Lendutan pada Gelagar Prategang ............................................ IV-132 IV.9 Perancangan Diafragma ..................................................................... IV-134 IV.9.2 Dimensi Diafragma ................................................................... IV-134 IV.9.3 Pembebanan Diafragma ............................................................ IV-135 IV.9.4.1 Perancangan Penulangan Lentur Diafragma........................ IV-137 IV.9.4.2 Perancangan Penulangan Geser Diafragma ......................... IV-143 IV.10 Perancangan Abutment ....................................................................... IV-144 IV.11.1 Perancangan Penambahan Tulangan Lentur pada Pelat Lantai IV-171 IV.11.2 Penanaman Panjang Tulangan pada Pelat Lantai ..................... IV-176 IV.11.3 Perancangan Hubungan Abutment dan Pelat Lantai ................. IV-178 BAB V ................................................................................................................ V-1 METODE PELAKSANAAN ........................................................................... V-1
5.5 Pekerjaan Diafragma ................................................................................ V-24 5.6 Pekerjaan Sandaran ................................................................................... V-31 Gambar 2. 2 Ilustrasi Jembatan Full Integral ..................................................... II-5 Gambar 2. 3 Ilustrasi Jembatan Semi Integral .................................................... II-6 Gambar 2. 4 Tipe Kepala Jembatan Semi Integral ............................................. II-6 Gambar 2. 5 Beban Lajur “D” .......................................................................... II-11 Gambar 2. 6 Beban Truk “T” (500 kN) ............................................................ II-12 Gambar 2. 7 Prinsip Post Tensioning ............................................................... II-15 Gambar 2. 8 Diagram Tegangan pada Kondisi Awal ....................................... II-16 Gambar 2. 9 Lintasan Kabel Tendon ................................................................ II-18 Gambar 2. 10 Penampang Regangan, Tegangan Balok Bertulang Ganda ....... II-28 Gambar 2. 11 Ilustrasi Beban Truk ................................................................... II-31 Gambar 2. 12 Tiang Sandaran........................................................................... II-32 Gambar 3. 1 Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ........................................... III-1 Gambar 4. 1 Gambar Rencana Tampak Memanjang Tiang Sandaran ............... IV-4 Gambar 4. 2 Gambar Rencana Tampak Melintang Tiang Sandaran ................. IV-5 Gambar 4. 3 Gambar Potongan A-A .................................................................. IV-5 Gambar 4. 4 Gaya-Gaya Dalam Akibat Beban Tumbukan (Horisontal) ........... IV-6 Gambar 4. 5 Gaya-Gaya Dalam Akibat Beban Angin pada Tiang Sandaran .... IV-8 Gambar 4. 6 Penulangan Tiang Sandaran ........................................................ IV-14 Gambar 4. 7 Potongan A-A ............................................................................. IV-14 Gambar 4. 8 Pembebanan pada Pipa Sandaran ................................................ IV-15 Gambar 4. 9 Perancangan Pipa Sandaran (Railing) ......................................... IV-16 Gambar 4. 10 Pemodelan Beban Mati atau Berat Sendiri (MS) ...................... IV-19 Gambar 4. 11 Bidang Momen Akibat Beban Mati atau Berat Sendiri (MS) ... IV-19 Gambar 4. 12 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Mati (MS) ....................... IV-19 Gambar 4. 13 Pemodelan Beban Mati Tambahan (MA) ................................. IV-20
xvi Gambar 4. 15 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Mati Tambahan (MA) ..... IV-21 Gambar 4. 16 Pembebanan Truk “T” .............................................................. IV-21 Gambar 4. 17 Ilustrasi Pembebanan Truk “T” Kondisi I ................................. IV-22 Gambar 4. 18 Pemodelan Beban Truk “T” Kondisi I ...................................... IV-22 Gambar 4. 19 Bidang Momen Akibat Beban Truk “T” Kondisi I ................... IV-23 Gambar 4. 20 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk “T” Kondisi I ......... IV-23 Gambar 4. 21 Ilustrasi Pembebanan Truk “T” Kondisi II ............................... IV-23 Gambar 4. 22 Pemodelan Beban Truk “T” Kondisi II ..................................... IV-24 Gambar 4. 23 Bidang Momen Akibat Beban Truk “T” Kondisi II.................. IV-24 Gambar 4. 24 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk “T” Kondisi II ........ IV-24 Gambar 4. 25 Ilustrasi Pembebanan Truk “T” Kondisi III .............................. IV-25 Gambar 4. 26 Pemodelan Beban Truk “T” Kondisi III ................................... IV-25 Gambar 4. 27 Bidang Momen Akibat Beban Truk “T” Kondisi III ................ IV-25 Gambar 4. 28 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk “T” ......................... IV-26 Gambar 4. 29 Ilustrasi Pembebanan Angin pada Kendaraan........................... IV-26 Gambar 4. 30 Ilustrasi Pembebanan Angin pada Kendaraan Kondisi I........... IV-27 Gambar 4. 31 Pemodelan Beban Angin Kondisi I ........................................... IV-27 Gambar 4. 32 Bidang Momen Akibat Beban Angin Kondisi I ........................ IV-27 Gambar 4. 33 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Kondisi I .............. IV-28 Gambar 4. 34 Ilustrasi Pembebanan Angin ..................................................... IV-28 Gambar 4. 35 Pemodelan Beban Angin Kondisi II ......................................... IV-29 Gambar 4. 36 Bidang Momen Akibat Beban Angin Kondisi II ...................... IV-29 Gambar 4. 37 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Kondisi II ............. IV-29 Gambar 4. 38 Bidang Ilustrasi Pembebanan Angin Kondisi III ...................... IV-30 Gambar 4. 39 Pemodelan Beban Angin Kondisi III ........................................ IV-30 Gambar 4. 40 Bidang Momen Akibat Beban Angin Kondisi III ..................... IV-30 Gambar 4. 41 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Kondisi III ........... IV-31 Gambar 4. 42 Bidang Tinjaun Pelat Lantai Kendaraan ................................... IV-32 Gambar 4. 43 Penampang, Regangan dan Tegangan....................................... IV-33 Gambar 4. 44 Penampang, Regangan dan Tegangan Pelat Lantai ................. IV-36 Gambar 4. 45 Penggambaran Jarak Antartulangan Lentur .............................. IV-38
Gambar 4. 47 Dimensi Penampang Gelagar Prategang (PCI-Girder H-210) .. IV-44 Gambar 4. 48 Pembagian Section Penampang Gelagar (PCI-Girder H-210) .. IV-46 Gambar 4. 49 Pembagian Section Penampang Gelagar dengan Titik Berat .... IV-47 Gambar 4. 50 Pembagian Section Properties Penampang Balok Komposit ... IV-49 Gambar 4. 51 Penampang Komposit dengan Titik Berat Penampang ............. IV-50 Gambar 4. 52 Output Momen pada Saat Transfer ........................................... IV-51 Gambar 4. 53 Pemodelan Beban Mati Tambahan (MA) pada Gelagar ........... IV-53 Gambar 4. 54 Bidang Momen Akibat Beban Mati Tambahan (MA) .............. IV-54 Gambar 4. 55 Gaya Lintang Akibat Beban Mati Tambahan (MA) ................. IV-54 Gambar 4. 56 Pemodelan Beban BTR dan BGT pada Gelagar ....................... IV-55 Gambar 4. 57 Bidang Momen Akibat Beban BTR dan BGT pada Gelagar .... IV-56 Gambar 4. 58 Gaya Lintang Akibat Beban BTR dan BGT ............................. IV-56 Gambar 4. 59 Pemodelan Beban Angin pada Gelagar..................................... IV-58 Gambar 4. 60 Bidang Momen Akibat Beban Angin pada Gelagar ................. IV-58 Gambar 4. 61 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin pada Gelagar ........ IV-59 Gambar 4. 62 Pemodelan Gaya Rem pada Gelagar ......................................... IV-60 Gambar 4. 63 Bidang Momen Akibat Gaya Rem ............................................ IV-60 Gambar 4. 64 Bidang Gaya Lintang Akibat Gaya Rem .................................. IV-60 Gambar 4. 65 Pemodelan Beban Akibat Tekanan Tanah pada Abutmnet ....... IV-62 Gambar 4. 66 Bidang Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutmnet ........... IV-63 Gambar 4. 67 Bidang Gaya Lintang Akibat Tekanan Tanah pada Abutment .. IV-63 Gambar 4. 68 Wilayah Gempa Indonesia untuk Periode Ulang 500 Tahun .... IV-64 Gambar 4. 69 Koefisien Geser Dasar (C) untuk Periode Ulang 500 Tahun .... IV-65 Gambar 4. 70 Dimensi dan Pembagian Segmen pada Abutment ..................... IV-69 Gambar 4. 71 Pemodelan Beban Gempa pada Jemban ................................... IV-74 Gambar 4. 72 Bidang Momen Akibat Beban Gempa pada Jembatan ............. IV-75 Gambar 4. 73 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Gempa pada Jembatan .... IV-75 Gambar 4. 74 Diagram Tegangan pada Kondisi Awal .................................... IV-82 Gambar 4. 75 Posisi Tendon pada Tengah Bentang dan Tumpuan ................. IV-86 Gambar 4. 76 Posisi Tendon di Daerah Tumpuan ........................................... IV-87 Gambar 4. 77 Posisi Tendon di Daerah Tengah Bentang ................................ IV-89 Gambar 4. 78 Ilustrasi Lintasan Inti Tendon ................................................... IV-90
Gambar 4. 80 Spefikasi Penggunaan Live Stressing Anchorages .................... IV-96 Gambar 4. 81 Spesifikasi Angkur Mati (Dead End Anchorages).................... IV-97 Gambar 4. 82 Diagram Tegangan pada Saat Transfer (Keadaan Awal) ....... IV-108 Gambar 4. 83 Diagram Tegangan Setelah Kehilangan Prategang ................. IV-109 Gambar 4. 84 Sambungan Tekan pada Segmental Gelagar Prategang .......... IV-115 Gambar 4. 85 Penampang Blok Angkur pada Gelagar Prategang ................. IV-116 Gambar 4. 86 Penulangan Bursting Zone ...................................................... IV-118 Gambar 4. 87 Pembagian Luasan Gelagar ..................................................... IV-119 Gambar 4. 88 Penulangan Lentur pada Gelagar Prategang H-210 ................ IV-120 Gambar 4. 89 Penampang Gelagar dan Shear Connector ............................. IV-126 Gambar 4. 90 Gambaran Momen Puntir pada Ujung Gelagar ....................... IV-129 Gambar 4. 91 Luasan atau Area yang ditinjau sebagai Acp pada Gelagar .... IV-130 Gambar 4. 92 Dimensi Penampang yang Ditinjau Sebagai Pcp .................... IV-131 Gambar 4. 93 Dimensi Penampang Diafragma ............................................. IV-135 Gambar 4. 94 Bidang Momen pada Diafragma ............................................. IV-136 Gambar 4. 95 Gaya Lintang Pada Diafragma ................................................ IV-136 Gambar 4. 96 Penampang, Regangan dan Tegangan pada Difragma ............ IV-137 Gambar 4. 97 Ilustrasi Beban Horisontal pada Back Wall Atas .................... IV-145 Gambar 4. 98 Ilustrasi Beban Horisontal pada Back Wall ............................. IV-147 Gambar 4. 99 Ilustrasi Pembebanan Secara Vertikal Back Wall ................... IV-148 Gambar 4. 100 Kondisi Tekan Dominan ....................................................... IV-153 Gambar 4. 101 Kondisi Balance .................................................................... IV-155 Gambar 4. 102 Kondisi Tarik Dominan ........................................................ IV-156 Gambar 4. 103 Diagram Interaksi Back Wall ................................................ IV-159 Gambar 4. 104 Kondisi Tekan Dominan ....................................................... IV-163 Gambar 4. 105 Kondisi Balance .................................................................... IV-164 Gambar 4. 106 Kondisi Tarik Menentukan ...................................................…