138
PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A34203044 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON

DWI RETNO HANDAYANI

A34203044

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Page 2: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON

DWI RETNO HANDAYANI A34203044

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Page 3: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

RINGKASAN

DWI RETNO HANDAYANI. Perancangan Lanskap Aston Ambon Natsepa

Resort dan Spa, Ambon. Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA.

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam berupa pesona keindahan

laut dan pantai dapat menjadi daya tarik tersendiri, khususnya dalam rangka

pemenuhan kebutuhan manusia akan rekreasi. Dengan adanya potensi keindahan

pantai yang alami dapat dijadikan daya tarik bagi pihak pengelola resort pada

khususnya untuk mengembangkan daerah tersebut menjadi suatu tempat yang

menarik untuk dikunjungi. PT Natsepa Manise sebagai owner dan pengelola

Aston Natsepa Resort dan Spa menawarkan suatu fasilitas peristirahatan yang

menarik bagi konsumen. Kehadirannya sebagai tempat peristirahatan menyajikan

sesuatu yang eksklusif dan berbeda dengan resort lainnya.

PT Tropica Greeneries sebagai kontraktor dan konsultan lanskap memiliki

pengalaman yang banyak dalam pengerjaan proyek-proyek lanskap yang di

Indonesia. Oleh karena itu kegiatan magang kali ini diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan dalam proses perancangan serta menjadi bahan

perbandingan teori yang didapat di perkuliahan dengan penerapannya di lapangan

kerja. Perancangan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ini merupakan salah

satu proyek desain lanskap yang dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries. Metode

magang yang digunakan adalah berpartisipasi aktif dalam kegiatan proses

perancangan lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa pada lingkup

kegiatan studio dan lapang di PT Tropica Greeneries. Pelaksanaan magang

mengikuti jadwal dari proses perancangan PT Tropica Greeneries. Kegiatan

magang yang dilakukan meliputi partisipasi aktif dalam kegiatan studio yang ada

di perusahaan sesuai dengan jadwal kegiatan perancangan proyek yang sedang

berlangsung, memahami sistem kerja, dan memahami struktur organisasi yang ada

di PT Tropica Greeneries.

Proses perancangan yang ada di PT Tropica Greeneries terbagi dalam

delapan tahap yaitu penerimaan proyek, survai tapak, desain lanskap, meeting

dengan owner, pengembangan desain, approval design, pembuatan gambar

Page 4: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

konstruksi, dan pembuatan penawaran harga soft material dan hard material.

Masing-masing tahap memiliki output yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Tahapan pertama adalah penerimaan proyek melalui proses tender maupun

penunjukan langsung. Tahap kedua adalah survai tapak dimana proses

pengumpulan data hasil survai lapang dan wawancara didapatkan secara langsung.

Pengumpulan data ini sekaligus melihat potensi serta kendala yang ada pada

tapak. Hasil pengumpulan data tersebut dianalisis secara konseptual dalam sketsa

tangan dan dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan konsep desain. Konsep

lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ini dibagi menjadi tiga yaitu

konsep ruang, konsep pemilihan tanaman, serta konsep pencahayaan. Konsep

ruang yang terdiri dari area penerimaan, area pelayanan, area display, area

olahraga, dan area hotel. Konsep pemilihan tanaman meliputi penggunaan

tanaman dengan ciri khas tanaman lokal, tanaman pantai, tanaman resort, dan

tanaman pendukung lainnya. Konsep pencahayaan meliputi fungsi pencahayaan

untuk keamanan, kenyamanan, dan estetika.

Tahap ketiga berupa pembuatan desain lanskap yang dibuat melalui tahap

manual dan menggunakan sistem komputerisasi. Setelah desain lanskap dibuat,

tahap selanjutnya adalah presentasi di depan klien dan owner mengenai hasil

desain yang telah dibuat untuk selanjutnya sampai pada tahap pengembangan

desain dan approval design. Tahap terakhir adalah pembuatan gambar konstruksi

dan pembuatan harga penawaran soft material dan hard material.

Page 5: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Perancangan Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon

Nama : Dwi Retno Handayani NRP : A34203044

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr.Ir. Bambang Sulistyantara, MAgr NIP : 131 578 797

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP. 131 124 019

Tanggal lulus :

Page 6: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 14 Februari 1985 sebagai anak

ke dua dari tiga bersaudara keluarga Bpk. Sumarno dan Ibu Suharni.

Pendidikan yang penulis tempuh diawali dengan Taman Kanak-Kanak

Islam Tunas Mekar Jakarta yang diselesaikan pada tahun 1991, kemudian lulus

dari Sekolah Dasar Negeri 01 Duren Sawit, Jakarta Timur pada tahun 1997. Pada

Tahun yang sama penulis masuk ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 27

Jakarta Timur dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2000. Penulis

melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 81 Jakarta sampai pada tahun

2003.

Penulis diterima sebagai mahasiswi Program Studi Arsitektur Lanskap

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada

tahun 2003 melalui program Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru.

Selama menjadi mahasiswi di Institut Pertanian Bogor, penulis berperan

serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap

sebagai Anggota Divisi Humas pada periode 2004/2005 dan Anggota Divisi

Keprofesian periode 2005/2006. Penulis pernah menjadi Ketua Penyelenggara

Acara Pelatihan Terarium ”Bring It On Glass” yang diselenggarakan oleh

HIMASKAP periode 2005/2006.

Page 7: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga skripsi magang yang berjudul “Perancangan Lanskap

Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon” ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Kegiatan magang yang akan dilaksanakan selama bulan Mei sampai

September 2007 ini disusun sebagai tugas akhir masa perkuliahan di Departemen

Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam

menyelesaikan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

beberapa pihak yang telah membantu, diantaranya :

1. Kedua orang tua, kakak dan adikku tercinta atas dukungan dan kasih

sayang yang tercurah selama ini. Anugerah terindah yang pernah kumiliki

2. Dr.Ir.Bambang Sulistyantara, M.Agr selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan koreksi kepada penulis

selama dalam pembuatan skripsi.

3. Fitriyah Nurul H.U, ST,MT selaku dosen penguji utama yang telah banyak

memberikan komentar dan saran untuk perbaikan skripsi ini

4. Dr. Ir. Alinda F.M.Z, MSi selaku dosen penguji Komdik yang bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi, saran , dan kritik untuk

perbaikan skripsi ini

5. Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap atas berbagai ilmu yang

diberikan.

6. PT. Tropica Greeneries (Ir. Anggia Murni dan Bpk. Asroel Alamsjah

beserta semua staff) atas kerjasama yang baik dalam kegiatan magang

7. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya laporan ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah

keilmuan Arsitektur Lanskap di masa mendatang.

Bogor, Januari 2008

Penulis

Page 8: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

Latar Belakang ............................................................................................ 1

Tujuan Magang ........................................................................................... 2

Kegunaan Magang ...................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4

Rekreasi....................................................................................................... 4

Resort and Spa ............................................................................................ 4

Lanskap ....................................................................................................... 4

Perancangan Lanskap.................................................................................. 5

Kontraktor dan Konsultan Lanskap ............................................................ 7

METODOLOGI .................................................................................................... 9

Waktu dan Lokasi Magang ......................................................................... 9

Metode Magang ........................................................................................ 10

KONDISI UMUM ............................................................................................... 13

PT. Tropica Greeneries ............................................................................. 13

Sejarah dan Filosofi Perusahaan ..................................................... 13

Data Umum Perusahaan.................................................................. 13

Struktur Organisasi ......................................................................... 15

Klien................................................................................................ 17

Sistem Komunikasi dan Aplikasi Komputer................................... 20

Penghargaan .................................................................................... 21

Pantai Natsepa, Ambon............................................................................. 22

Kondisi Fisik ................................................................................... 22

Kondisi Sosial ................................................................................. 23

Page 9: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 25

Sistem Kerja Perusahaan........................................................................... 25

Sistem Penyimpanan Data Perusahaan .......................................... 25

Prosedur Pekerjaan Proyek ............................................................ 27

Proses Perancangan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa .................... 30

Data dan Analisis ...................................................................................... 32

Deskripsi Proyek ........................................................................... 32

Letak, Luas, dan Keadaan Umum Tapak ..................................... 34

Aksesibilitas .................................................................................. 43

Topografi....................................................................................... 44

Badan Air ...................................................................................... 44

Geologi dan Tanah ........................................................................ 46

Iklim .............................................................................................. 47

Vegetasi dan Satwa ....................................................................... 48

Utilitas, Fasilitas, dan Pengguna ................................................... 49

Konsep Desain ........................................................................................ 50

Deskripsi Konsep .......................................................................... 50

Konsep Pembagian Ruang ............................................................ 51

Konsep Pemilihan Tanaman ......................................................... 52

Konsep Pencahayaan..................................................................... 53

Sirkulasi ........................................................................................ 55

Siteplan................................................................................................... 55

Detail Soft material dan Hard Material ................................................. 65

Rencana Anggaran Biaya....................................................................... 68

Permasalahan Umum Proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa .. 70

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 72

Kesimpulan ............................................................................................ 72

Saran....................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74

LAMPIRAN......................................................................................................... 76

Page 10: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

DAFTAR TABEL

No. hal

1. Jadwal Kegiatan Magang .............................................................................. 10

2. Jenis, Bentuk, dan Sumber Data ................................................................... 11

3. Jenis Aplikasi Komputer yang Digunakan PT.Tropica Greeneries .............. 20

4. Jenis & Jumlah Perangakat Keras yang Digunakan PT. Tropica Greeneries21

5. Hasil Analisis Contoh Air ............................................................................ 45

6. Hasil Analisis Contoh Tanah ....................................................................... 47

7. Jenis Tanaman Eksisting pada Tapak .......................................................... 49

Page 11: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar hal

1. Bagan Hubungan Kontrak untuk Proyek Besar Komersial............................. 8

2. Lokasi Magang di PT. Troica Greeneries ....................................................... 9

3. Lokasi Proyek Aston Ambon Natsepa Resort & Spa ..................................... 9

4. Nursery PT. Tropica Greeneries di BBI Dinas Pertanian Ragunan................ 14

5. Nursery PT. Tropica Greeneries di BBI Dinas Pertanian Cilangkap.............. 14

6. Bagan Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries........................................ 16

7. Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap di PT. Tropica Greeneries............. 29

8. Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap Proyek Aston Ambon Natsepa Resort

dan Spa............................................................................................................ 31

9. Bagan Hubungan Kontrak Proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa.... 33

10. Lokasi Tapak Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ................................... 34

11. Jalan Raya Natsepa, Ambon ........................................................................... 36

12. Pintu Masuk dan Keluar Utama AANRS ....................................................... 36

13. Mess 2 & 3 dan Area Parkir Utama AANRS.................................................. 37

14. Area Restoran dan Permainan Olahraga Air AANRS .................................... 38

15. Area Sport Centre AANRS............................................................................. 38

16. Area Rencana Desain Cottage Garden AANRS............................................. 39

17. Area Nursery dan Utilitas AANRS................................................................. 39

18. Pintu Masuk Hotel AANRS............................................................................ 40

19. Area Kolam Renang Hotel AANRS ............................................................... 40

20. View ke Arah Laut Area Kolam Renang Hotel AANRS ................................ 41

21. Amphitheatre AANRS .................................................................................... 41

22. View ke Arah Laut Amphitheatre AANRS ..................................................... 41

23. Area Rumput Wing A & B AANRS............................................................... 42

24. Area Jogging Track AANRS ......................................................................... 42

25. Sungai Wayari, Natsepa, Ambon.................................................................... 43

26. Konsep Pembagian Ruang Desain Lanskap AANRS ..................................... 52

27. Ilustrasi Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon..... 61

28. Site Plan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ........................................... 62

29. Perspektif Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa,Ambon .. 63

Page 12: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

30. Tampak Samping Porte Cochere Welcome Area Hotel AANRS, Ambon ..... 64

31. Tampak Depan Porte Cochere Welcome Area Hotel AANRS, Ambon......... 64

32. Water Feature pada Desain Lanskap AANRS................................................ 65

33. Signage dan Floor Patern pada Desain Lanskap AANRS ............................. 66

34. Model Lampu Taman pada Desain Lanskap AANRS .................................... 67

35. Children Playground dan Modul Greenwall desain Lanskap AANRS.......... 68

Page 13: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

DAFTAR LAMPIRAN

No. Gambar hal

1. Surat Perintah Kerja Proyek AANRS ........................................................... 77

2. Form Penawaran Disain Lanskap Proyek AANRS........................................ 79

3. Surat Konfirmasi Pihak Konsultan Arsitek ke PT. Tropica Greeneries ....... 80

4. Risalah Rapat Proyek AANRS ....................................................................... 81

5. Hasil Analisis Contoh Tanah Kawasan AANRS ............................................ 84

6. Hasil Analisis Contoh Air Kawasan AANRS................................................. 85

7. Sketsa Konsep Disain Area Lagoon AANRS ................................................. 86

8. Sketsa Revisi Gambar Proyek AANRS .......................................................... 87

9. Sketsa Potongan Area Pool Hotel AANRS..................................................... 88

10. Siteplan Awal AANRS dan Ilustrasi Gambar................................................ 89

11. Planting Plan A (Main Entrance & Mess 1,2) AANRS ................................ 90

12. Planting Plan B (Parking Area) AANRS ...................................................... 91

13. Detail Plan B Entrance Hotel & Cottage Garden AANRS.......................... 92

14. Detail Plan Hotel Pool Area AANRS .......................................................... 93

15. Detail Plan Amphitheatre dan Lawn Wing A&B AANRS............................ 94

16. Lighting Plan AANRS .................................................................................. 95

17. Potongan Tampak Roof Garden Supp A ........................................................ 96

18. Potongan Tampak Roof Garden Supp B ........................................................ 97

19. Detail Porte Cochere Entrance Hotel ............................................................ 98

20. Potongan Tampak Porte Cochere Entrance Hotel......................................... 99

21. Potongan Pool Area Hotel ........................................................................... 100

22. Potongan Tampak Pond Restaurant ............................................................ 101

23. Detail Lampu................................................................................................ 102

24. Detail Motif Lantai & Planter Box .............................................................. 103

25. Detail Jogging Track dan Pergola................................................................ 104

26. Detail Greenwall Restaurant ....................................................................... 105

27. Detail Water Feature Roof Graden Presidential Suite ................................ 106

28. Detail Planter Box & Pottery....................................................................... 107

29. Detail Water Feature Roof Graden Supp A&B............................................ 108

30. Detail Penanaman ........................................................................................ 109

Page 14: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

31. RAB Soft Material ....................................................................................... 110

32. RAB Hard Material ..................................................................................... 114

33. Foto Tanaman Desain Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa.................... 118

Page 15: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama
Page 16: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang tak ternilai harganya

berupa pesona keindahan alam pantai yang memanjang di seluruh jajaran

kepulauan negara ini. Pesona keindahan laut dan pantai dapat menjadi daya tarik

tersendiri, khususnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia yang tak

terbatas, salah satunya kebutuhan manusia untuk melakukan relaksasi dan

rekreasi. Kegiatan relaksasi dan rekreasi di sekitar pantai dapat ditunjang dengan

sarana dan prasarana yang memadai seperti adanya keberadaan resort dan hotel.

Dengan adanya potensi keindahan pantai yang alami dapat dijadikan daya tarik

bagi pihak pengelola resort pada khususnya untuk mengembangkan daerah

tersebut menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi.

PT. Natsepa Manise sebagai owner dan pengelola Aston Ambon Natsepa

Resort dan Spa menawarkan suatu fasilitas peristirahatan yang menarik bagi

konsumen. Kehadirannya sebagai tempat peristirahatan menyajikan sesuatu yang

eksklusif dan berbeda dengan resort lainnya. Dalam pengembangannya, Aston

Natsepa Resort dan Spa ingin menyediakan sebuah sarana relaksasi dan rekreasi

yang dapat dinikmati oleh keluarga dan pengunjung lainnya dari seluruh dunia.

Fasilitas yang tersedia diantaranya tempat peristirahatan berupa hotel, gedung spa,

fasilitas olahraga dan rekreasi keluarga, serta fasilitas penunjang lainnya.

Keberadaan sarana dan prasarana yang ingin dikembangkan sangat

ditunjang oleh tatanan lanskap di sekitarnya. Rachman (1984) menyatakan bahwa

lanskap adalah wilayah dan karakter lahan atau tapak, bagian muka bumi dengan

segala kegiatan kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik bersifat alami,

non alami atau keduanya yang merupakan bagian atau tata lingkungan hidup

manusia beserta makhluk-makhluk lainnya sejauh mata memandang, sejauh

indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat membayangkan. Sedangkan

menurut Simonds (1983), lanskap adalah bentang alam yang memiliki

karakteristik tertentu, dimana elemen-elemen lanskap dibagi menjadi elemen-

elemen utama dan elemen penunjang. Untuk mewujudkan suatu tatanan lanskap

yang estetis dan fungsional diperlukan suatu proses berupa perancangan/desain

pada tapak dengan menggunakan konsep yang sesuai dengan keinginan owner

Page 17: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

2

yang disesuaikan nilai estetis dan fungsional agar memberikan nilai keindahan

dan manfaat untuk lingkungan disekitarnya. PT Tropica Greeneries sebagai pihak

konsultan dan kontraktor lanskap dipercaya oleh pihak kontraktor utama (Antika

Architecture and Interior) dan owner (PT. Manise Permai) untuk mendesain

lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa yang berlokasi di kawasan Pantai

Natsepa, Ambon dan melaksanakan pembangunan desain lanskap tersebut.

Sikap profesionalisme di bidang arsitektur lanskap dapat diwujudkan

melalui pemahaman dan aplikasi teori keilmuan dalam praktek di lapang. Salah

satu upaya untuk menanamkan sikap profesianalisme di bidang arsitektur lanskap

adalah dengan melakukan kegiatan praktek kerja di lapang pada suatu perusahaan

yang bergerak di bidang tersebut. Bidang arsitektur lanskap meliputi kegiatan

perencanaan dan desain, pelaksanaan, pemeliharaan dan pembibitan. PT. Tropica

Greeneries sebagai perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur lanskap dengan

pengalaman selama bertahun-tahun menjadi pilihan sebagai tempat kegiatan

magang kali ini.

Tujuan Magang

Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah memperoleh keterampilan

kerja secara profesional di bidang arsitektur lanskap melalui kegiatan lapang dan

studio serta memahami berbagai permasalahan dan kendala dalam kegiatan

perusahaan di bidang lanskap serta mencari kemungkinan solusi terbaik yang

dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan kendala tersebut.

Adapun tujuan khusus dari kegiatan magang di PT. Tropica Greeneries ini

adalah :

1. Memahami mekanisme kerja di bidang lanskap dalam perusahaan .

2. Memahami kegiatan proses perancangan lanskap resort dalam proyek

Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa.

3. Memahami aplikasi penerapan teori dalam kegiatan perancangan lanskap

resort.

4. Menganalisis berbagai kendala yang terdapat dalam proyek lanskap untuk

diketahui solusinya.

Page 18: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

3

Kegunaan Magang

Kegunaan magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:

1. Mendapatkan pengalaman, keterampilan dan pengetahuan baru dalam

dunia kerja di bidang lanskap.

2. Menerapkan ilmu pengetahuan arsitektur lanskap yang didapat saat belajar

di perguruan tinggi pada kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.

3. Meningkatkan kemampuan beradaptasi, bersosialisasi, berinteraksi, dan

bekerjasama dengan orang lain pada lingkungan kerja di bidang lanskap.

4. Mempersiapkan mahasiswa yang siap kerja dan menguasai bidangnya

setelah lulus dari perguruan tinggi

Page 19: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

4

TINJAUAN PUSTAKA

Rekreasi

Rekreasi merupakan penggunaan secara kreatif dari waktu luang,

melepaskan diri dari keterikatan dan kesempatan untuk berkembang

membangkitkan kapasitas serta melepaskan diri dari frustasi dan tekanan

sejenisnya. Fasilitas rekreasi terdiri dari tempat bermain, berolahraga, dan

sebagainya dan tempat rekreasi pasif yang merupakan tempat maupun taman yang

dinikmati secara visual misalnya air mancur, taman disekitar bangunan. Selain itu

dinyatakan bahwa sarana rekreasi terbagi atas dua kategori :

1. Rekreasi tertutup (indoor recreation) misal gedung bioskop, gedung

kesenian, dan sebagainya

2. Rekreasi terbuka (outdoor recreation) misal taman bermain anak-anak,

taman lingkungan, taman kota, kebun binatang, dan sebagainya (Garett

Eckbo, 1964).

Resort dan Spa

Resort merupakan suatu tempat berupa bangunan komersil yang

digunakan untuk kegiatan relaksasi dan rekreasi yang dapat menarik pengunjung

di seluruh dunia untuk menghabiskan waktu berlibur. Resort tepi pantai adalah

suatu tempat peristirahatan yang terletak di pesisir pantai dimana lokasinya

diperuntukkan bagi wisatawan.

Spa berasal dari istilah Belgia yang diartikan sebagai sebuah tempat

berupa pemandian air panas atau mineral yang diyakini memiliki sifat

menyehatkan. Sedangkan spa modern merupakan sebuah tempat peristirahatan

mewah yang teletak dekat dengan sumber air yang menawarkan pemandian air

panas atau fasilitas pijat air panas (Anonim, 2007).

Lanskap

Rachman (1984) menyatakan bahwa lanskap adalah wilayah dan karakter

lahan atau tapak, bagian muka bumi dengan segala kegiatan kehidupan dan apa

saja yang ada di dalamnya, baik bersifat alami, non alami atau keduanya yang

merupakan bagian atau tata lingkungan hidup manusia beserta makhluk-makhluk

Page 20: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

5

lainnya sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh

imajinasi dapat membayangkan.

Perancangan Lanskap

Laurie (1986) menyatakan bahwa desain lanskap merupakan sebuah

perluasan dari perencanaan tapak. Perencanaan merupakan suatu kegiatan

pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan (Nurisjah dan

Pramukanto, 1995). Secara ringkas dikatakan bahwa perencanaan adalah proses

pemikiran dari suatu ide ke arah suatu bentuk nyata. Lebih lanjut diungkapkan

bahwa dalam bidang arsitektur lanskap, merencana merupakan suatu tindakan

menata dan menyatukan berbagai penggunaan lahan berdasarkan pengetahuan

teknis lahan dan kualitas estetiknya guna mendukung fungsi yang akan

dikembangkan diatas/pada lahan tersebut. De Chiara dan Koppelman (1997)

menyatakan bahwa proses perencanaan tapak dimulai dengan pengumpulan data

dasar yang berkaitan secara khusus dengan tapak tersebut dan daerah sekitarnya.

Data ini harus meliputi hal – hal seperti rencana induk dan penelaahannya,

peraturan penzonaan, peta dasar dan udara, survai, data topografi, informasi

geologi, hidrologi dari daerah tersebut, tipe tanah, vegetasi, dan ruang terbuka

yang ada. Setelah semua informasi yang ada diperoleh, maka informasi tersebut

harus diperiksa dan dianalisis untuk menetapkan keunggulan serta keterbatasan

tapak.

Selanjutnya, desain lanskap merupakan proses pemberian kualitas spesifik

kepada ruang diagramatik rencana tapak dan merupakan level lain dimana

arsitektur lanskap didiskusikan atau dikritik. Selain itu, yang harus

dipertimbangkan dalam perancangan adalah dimensi suatu obyek desain agar

mempermudah dalam pemeliharaan.

Rachman dalam Nugraha (1998) menyatakan bahwa perancangan

merupakan ilmu dan seni pengorganisasian ruang dan massa sehingga tercapai

keharmonisan yang secara fungsional berdaya guna dan secara estetis indah. Pada

proses perancangan detil dilakukan penataan komposisi vertikal-horisontal, tata

bentuk, tata warna, tata aroma, dan tata gerak, pengaturan tata fungsi, tata bahan,

penggambaran dan perhitungan konstruksi, biaya, spesifikasi dan uraian teknis,

pemilihan bahan tanaman dan bangunan. Selain itu dinyatakan pula bahwa

Page 21: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

6

batasan perancangan adalah ruang, waktu dan sumber daya. Simonds (1983)

menyatakan bahwa perancangan lanskap menuntut kemampuan merancang yang

imajinatif untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang inovatif dan kreatif

berdasarkan hasil analisis.

Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahap-

tahap sebagai berikut :

1. Penerimaan proyek

2. Riset dan analisis (termasuk mengunjungi tapak)

a. Persiapan rencana dasar

b. Inventarisasi tapak (pengumpulan data) dan analisis (evaluasi)

c. Wawancara dengan pemilik (client)

d. Pembentukan program

3. Desain

a. Diagram fungsi ideal

b. Diagram fungsi keterhubungan tapak

c. Concept plan (rencana konsep)

d. Studi tentang komposisi bentuk

e. Desain awal

f. Desain skematik

g. Master plan (rencana utama)

h. Pembuatan desain

4. Gambar-gambar konstruksi

a. Layout plan (rencana tata ruang)

b. Grading plan (rencana pembentukan lahan)

c. Planting plan (rencana penanaman)

d. Detil konstruksi

5. Pelaksanaan

6. Evaluasi setelah konstruksi

7. Pemeliharaan

Selain itu Booth (1983) menyatakan pula bahwa tahapan-tahapan pada

proses desain menggambarkan peristiwa yang terangkai secara ideal. Beberapa

tahapan tersebut dapat melengkapi satu dengan lainnya sehingga kerapihan pada

Page 22: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

7

gambar sedikit teelihat jelas dan nyata. Selanjutnya, beberapa tahapan dapat

serupa/sejajar satu dengan lainnya dalam hal waktu, dan muncul secara

bersamaan. Dengan kata lain, tidak ada satupun tahapan dari proses desain yang

muncul secara terpisah dari lainnya.

Kontraktor dan Konsultan Lanskap

Ingels (1997) menyatakan bahwa kontrak merupakan suatu perjanjian

secara tertulis yang terikat secara sah menurut hukum, biasanya antara dua pihak,

yang mendeskripsikan beberapa pekerjaan dan atau bahan-bahan yang akan

dilengkapi dengan penetapan keuntungan pembayaran atau nilai kompensasi

lainnya.

Beberapa pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek dalam

kontak diantaranya klien (pemilik), kontraktor, dan subkontraktor. Klien adalah

seseorang atau organisasi/badan usaha yang memiliki dan menyediakan biaya

untuk suatu proyek. Dana tersebut berasal dari dana pribadi klien ataupun dari

sumber lain. Kontraktor adalah sebuah lembaga atau kelompok yang memiliki

perjanjian dengan klien atau perwakilan klien dalam kontrak pekerjaan.

Kontraktor terbagi menjadi kontraktor utama (prime contractor/main contractor)

dan sub kontraktor (subcontractor). Kontraktor utama merupakan perusahaan

yang bertanggung jawab langsung kepada klien untuk pembangunan suatu proyek.

Sedangkan sub kontraktor merupakan perusahaan yang tercantum dalam kontrak

kerja dan bertanggung jawab kepada kontraktor utama bukan kepada klien.

Subkontraktor dapat mengerjakan pekerjaan listrik, pemipaan, konstruksi kolam,

bangunan, atau pekerjaan konstrksi khusus yang tidak bisa dilakukan oleh

kontraktor utama (Ingels, 1997).

Selanjutnya dijelaskan pula bahwa dalam proyek konstruksi yang besar

tanggung jawab pelaksanaan proyek melibatkan tim profesional dari berbagai

disiplin kerja. Salah satunya adalah kontraktor lanskap yang dapat menjadi salah

satu bagian yang melakukan pekerjaan desain dan pelaksaanan. Hubungan kerja

antar berbagai disiplin ilmu dalam proyek besar komersial dapat dilihat pada

Gambar 1.

Page 23: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

8

Gambar 1. Bagan Hubungan Kontrak untuk Proyek Besar Komersial.

(Sumber : Landscaping Principles and Practices, 1997)

Sharky (1994) menyatakan bahwa konsultan adalah seseorang yang

menyediakan pelayanan konsultasi dalam industri desain dengan menawarkan ide,

rekomendasi, saran, dan keahlian untuk harga suatu desain. Konsultasi merupakan

aktivitas penyedia saran dalam bentuk informasi, rekomendasi prosedur, atau ide.

Dalam pertukaran pelayanan konsultan, klien membayar konsultan dengan

sejumlah biaya yang disepakati antara klien dan konsultan untuk memulai suatu

pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan penjelasan ruang lingkup pekerjaan. Jenis

aktivitas konsultasi meliputi riset, investigasi, pendapat ahli, rekomendasi teknis,

analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal, atau rencana

kesesuaian proyek. Contoh servis yang diberikan oleh konsultan lanskap meliputi:

1. Memberikan rekomendasi material penanaman untuk proyek atau kondisi

tapak tertentu

2. Memberikan spesifikasi teknis material lanskap secara tertulis

3. Mempersiapkan program pemeliharaan lanskap

4. Memberikan pendapat dari seorang ahli

5. Mempersiapkan rekomendasi (perbaikan) anggaran biaya dan modal

6. Memimpin pembuatan rencana kesesuaian untuk usulan proyek.

Klien (Owner)

Sipil Arsitek Arsitek Lanskap

Kontraktor Utama

Kontraktor Bangunan

Grading dan Perkerasan

Kontraktor Lanskap

Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 1 Sub 2 Sub 3

Page 24: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

9

METODOLOGI Waktu dan Lokasi Magang

Kegiatan magang berlangsung selama empat bulan, dimulai sejak 3 Mei- 3

September 2007. Kegiatan magang dilakukan di PT Tropica Greeneries yang

berlokasi di Jln. Betung IX No.345, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sedangkan

lokasi tapak terletak di Pantai Natsepa, Ambon, Propinsi Maluku.

Gambar 2. Lokasi Magang di PT. Tropica Greeneries (Sumber : www.google.com)

Kabupaten Maluku Tengah

Kepualaun Maluku

Pulau Ambon, Pantai Natsepa

Gambar 3. Lokasi Proyek Aston Ambon Natsepa Resort & Spa ( Sumber : www.googleearth.com )

Page 25: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

10

Metode Magang

Metode magang yang digunakan yaitu :

1. Mengikuti mekanisme kerja dalam kegiatan studio dan lapang di PT. Tropica

Greeneries.

2. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan perancangan proyek Aston Ambon Natsepa

Resort dan Spa

3. Membandingkan teori yang dipelajari di perkuliahan dengan praktek di lapang

dalam hal perancangan lanskap.

4. Mengamati permasalah yang muncul dalam proses perancangan lanskap dan

memberikan kemungkinan solusi terbaik yang dapat digunakan.

Pengambilan data primer melalui pengamatan langsung (survai lapang)

dalam bentuk foto-foto kondisi tapak dan wawancara staf kantor untuk

mengetahui sistem kerja perusahaan dan diskusi dengan pihak pemilik (owner)

dan konsultan lain yang terlibat dalam proyek. Data sekunder diperoleh melalui

studi pustaka yang berkaitan dengan kegiatan perancangan lanskap. Kegiatan

magang mengikuti prosedur dan jadwal kerja yang telah berlangsung. Jadwal

kegiatan magang dapat dilihat dalam Tabel 1. Sedangkan tabel jenis, sumber dan

cara pengambilan data yang tersusun dalam Tabel 2.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang

April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Juli 2007 Agustus

2007

September 2007 –

Februari 2008

Kegiatan studi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Studi

- Penyusunan

Usulan

magang

- Pembuatan

Proposal

- Perijinan

Pelaksanaan

Magang :

Survai lapang,

Pengumpulan

Data & Analisis

Penyusunan

Laporan

Page 26: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

11

Tabel 2. Jenis, bentuk dan Sumber Data

No Jenis Data Bentuk Data Sumber Data

1

2.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

PROFIL PERUSAHAAN

Sejarah dan filosofi perusahaan

Data umum perusahaan

Struktur organisasi

Sistem Kerja

PROSES PERANCANGAN

ASPEK BIOFISIK

Vegetasi eksisting & potensial

Satwa

Iklim dan Kenyamanan

Orientasi, batas, letak, dan luas

tapak

Aksesibilitas

View

Topografi dan Jenis Tanah

Tata Guna Lahan

Badan Air

ASPEK SOSIAL BUDAYA

Demografi

Kepadatan dan Jumlah

Penduduk, Pendidikan, dan

Mata Pencaharian

Deskripsi

Deskripsi, foto

Deskripsi, bagan

Deskripsi

Foto, deskripsi

Deskripsi

Deskripsi

Deskripsi

Deskripsi

Deskripsi, foto

Deskripsi

Deskripsi, foto

Deskripsi, foto

Deskripsi

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

BMG (Internet)

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

PT.Tropica Greeneries

PT. Tropica Greeneries

Bappeda Maluku Tengah

(Internet)

PT. Tropica Greeneries

PT. Tropica Greeneries

Bappeda Kabupaten

Maluku Tengah (Internet)

Dalam kegiatan perancangan lanskap menggunakan metode perancangan yang

mendekati metode perancangan menurut Booth (1990) yang terdiri dari :

1. Penerimaan proyek

2. Survai tapak (mengunjungi tapak)

a. Inventarisasi tapak (pengumpulan data)

b. Wawancara dengan pemilik (client)

Page 27: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

12

3. Desain

a. Pembuatan konsep lanskap

b. Desain awal (Ilustrasi foto)

c. Pengembangan desain (Revisi gambar)

d. Desain akhir

4. Gambar-gambar konstruksi

a. Planting plan (rencana penanaman)

b. Lighting Plan (rencana pencahayaan)

c. Detail konstruksi

d. Gambar Potongan

e. Gambar Perspektif

5. Penawaran Harga Rencana Anggaran Biaya

Page 28: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

13

KONDISI UMUM PT. TROPICA GREENERIES

Sejarah dan Filosofi Perusahaan

PT. Tropica Greeneries didirikan pada tanggal 2 Agustus 2002 di bawah

pimpinan seorang direktur dan seorang komisaris. Pada awal sebelum

didirikannya perusahaan, kegiatan usaha yang dilakukan oleh pemilik (komisaris

dan direktur) bergerak dibidang perdagangan ekspor dan impor tanaman hias.

Selain itu, kegiatan usaha lain yang dilakukan berupa pengadaan tanaman lanskap

untuk kebutuhan proyek lanskap di dalam negeri. Seiring dengan berjalannya

waktu, permintaan akan tanaman dari costumer terus menigkat dan stok tanaman

yang ada kian lama makin bertambah baik dari segi jumlah maupun dari

keragaman jenis tanaman.

Karena kemampuan dan daya dukung tersebut maka dibentuklah suatu

badan usaha yang bergerak dalam pengadaan barang dan jasa di bidang profesi

arsitektur lanskap. Perusahaan kontraktor lanskap yang dahulu bernama Pinus

Hijau Lestari ini diberi nama PT. Tropica Greeneries dan berlokasi di Jl. Betung

IX No. 345, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Indonesia. Perusahaan ini memiliki

dua nurseri yang berada di wilayah Balai Benih Induk Dinas Pertanian Ragunan

dan Cilangkap. Setelah resmi menjadi badan usaha yang sah menurut hukum,

kegiatan usaha yang dilakukan terus mengalami perkembangan selain dalam hal

pengadaan barang dan jasa yaitu menyewakan koleksi tanaman hias yang unik dan

menarik untuk indoor (rental indoor plants).

Nama Tropica Greeneries diyakini mampu membawa citra yang baik,

mudah dikenal dan dimengerti oleh semua pihak baik dari dalam negeri maupun

luar negeri. Tropica berarti tanaman tropis dan Greeeneries yang berarti segala

sesuatu yang hijau atau hijauan memiliki makna bahwa perusahaan kontraktor ini

berorientasi pada kegiatan ekspor dan pengadaan barang dan jasa seperti

pengadaan tanaman khususnya tanaman tropis, jasa pemeliharaan dan konsultasi

desain lanskap.

Page 29: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

14

Data Umum Perusahaan

Data ini merupakan data yang informasinya dibuka secara umum untuk

kemudian di daftarkan ke pemerintah agar tercatat secara sah menurut hukum.

Data tersebut diantaranya :

Nama perusahaan : PT. Tropica Greeneries

Asal negara : Indonesia

Tanggal pembentukan : 8 Agustus 2002

Alamat : Jl.Betung IX #345, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Nursery : - Balai Benih Induk Dinas Pertanian Ragunan

- Balai Benih Induk Dinas Pertanian Cilangkap

Email / website : [email protected] /www.tropicagreeneries.com

Jumlah karyawan : 6 orang karyawan tetap, 2 orang karyawan tidak tetap dan

45 orang pekerja lapang

Gambar 4. Nursery PT. Tropica Greeneries di Balai Benih Induk Dinas Pertanian Ragunan (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Gambar 5. Nursery PT. Tropica Greeneries di Balai Benih Induk Dinas Pertanian Cilangkap. (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 30: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

15

PT. Tropica Greeneries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang perdagangan besar hasil pertanian/perkebunan yang berhubungan dengan

bidang profesi arsitektur lanskap. PT. Tropica Greeneries memiliki banyak

pengalaman selama bertahun-tahun mengenai pengembangan tanaman, pembibitan

tanaman, ekspor produk tanaman berupa bibit dan tanaman lainnya dan juga memiliki

pengetahuan yang secara mendalam mengenai tanaman lokal dan tanaman asing

lainnya. Perusahaan ini telah merancang dan menangani rancangan lanskap pada

lahan-lahan komersial, residen, kantor, dan bermacam proyek lainnya termasuk

lapangan golf, perlabuhan udara, dan pameran asing internasional. Perusahaan ini

melakukan upaya kegiatan ekspor dan impor tanaman hias, diantaranya dengan

mengadakan pameran dagang luar negeri maupun secara langsung menjual hasil

produk ke negara luar melalui katalog, brosur, leaflet, dan website tersendiri.

Selain bergerak dalam pengadaan barang, perusahaan ini juga mengerjakan

pekerjaan pemeliharaan dan jasa konsultasi desain. Pekerjaan pemeliharaan dilakukan

pada kediaman pribadi dan gedung – gedung perkantoran.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi memegang peranan penting dalam kinerja suatu

perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan berperan dalam mengatur sistem

dan hubungan kerja termasuk efisiensi kerja dan pengelolaannya sehingga tatanan

kegiatan usaha dapat berkembang. Dengan adanya struktur organisasi yang berjalan

dengan baik dan sistematis diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan

produktivitas karyawan dalam perusahaan. Hal ini menjadi salah satu modal penting

dalam pelaksanaan kegiatan usaha khususnya perusahaan yang sedang berkembang.

PT. Tropica Greeneries memiliki struktur organisasi yang sederhana untuk

kapasitas perusahaan yang cenderung memiliki ruang lingkup bisinis yang cukup

besar. Dengan struktur yang sudah berjalan sampai saat ini, perusahaan tersebut cukup

mampu menjalankan kegiatan usahanya dengan baik. PT. Tropica Greeneries

dipimpin oleh seorang direktur yang sekaligus menjadi pemilik perusahaan. Beberapa

divisi yang tergabung didalam struktur organisasi tersebut diantaranya Divisi

administrasi dan keuangan, Divisi Lanskap, dan Divisi Nurseri. Struktur Organisasi

PT. Tropica Greeneries dapat dilihat dalam Gambar 5.

Page 31: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

16

Direktur (Ir. Anggia Murni, IALI)

Nurseri

(Agus Santoso)

Ekspor

Lanskap (Liza Umami, SP)

Rental tanaman indoor

(Asroel Alamsjah) (Agus Santoso)

Proyek (Liza Umami, SP)

(Ir. Imam Susanto)

Impor

Adm & Keuangan (Asroel Alamsjah) (Miftah Khoiriah)

(Budi)

Gambar 6. Bagan Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Direktur perusahaan sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi

perusahaan yang sejajar dengan komisaris bertanggung jawab untuk mengontrol

semua kegiatan usaha dan kinerja karyawan dari tiap-tiap divisi. Selain itu, fungsinya

sebagai pemimpin perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola koordinasi dalam

hal pemberian tugas, tanggung jawab dan wewenang kepada masing-masing anggota

divisi. Dalam hal ini, direktur perusahaan memiliki kewenangan penuh dalam

membuat kebijaksanaan dan keputusan.

Divisi Administrasi dan Keuangan ditangani oleh tiga orang karyawan tetap

yang mengatur sistem administrasi dan keuangan perusahaan seperti pembayaran

upah dan gaji karyawan, pendapatan dan pengeluaran perusahaan, pengurusan pajak

perusahaan, administrasi kantor dan hal – hal lain yang berhubungan dengan kegiatan

administrasi dan keuangan.

Divisi Lanskap terbagi menjadi dua subdivisi yaitu subdivisi proyek lanskap

dan subdivisi tanaman indoor. Divisi ini ditangani oleh satu orang karyawan tetap

berlatar belakang pendidikan bidang arsitektur lanskap yang di monitor langsung oleh

direktur dan dua orang freelance (karyawan lepas) untuk proyek lanskap tertentu.

Page 32: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

17

Subdivisi proyek lanskap menangani setiap proyek lanskap yang sudah lama berjalan

dan proyek lanskap baru yang mengikuti tahap tender maupun tidak. Subdivisi

tanaman indoor sejajar dengan sub divisi proyek lanskap dan ditangani oleh dua orang

karyawan tetap dan dimonitor langsung oleh direktur. Sub divisi tanaman indoor

bertugas mengelola setiap tanaman yang dipergunakan untuk disewakan pada

gedung-gedung hotel, cafe, dan perkantoran di Jakarta. Tanaman yang digunakan

untuk jasa penyewaan tanaman hias ini berasal dari koleksi tanaman hias yang unik

milik PT. Tropica Greeneries. Dalam pelaksanaannya, subdivisi tanaman indoor

mengkoordinasikan tugas dan kewajiban beberapa tenaga lapang untuk melakukan

pergantian tanaman tiap periode tertentu di tiap-tiap lokasi yang telah ditentukan.

Divisi nurseri ditangani oleh beberapa tenaga lapang dan kegiatannya

mendapat kontrol langsung dari direktur. Divisi ini dikendalikan oleh seorang

supervisi lapang untuk mengelola nurseri setiap harinya. Fungsi divisi ini dipersiapkan

untuk kegiatan pemenuhan kebutuhan pengadaan tanaman untuk proyek lanskap dan

kegiatan impor dan ekspor koleksi tanaman hias PT. Tropica Greeneries ke negara

lain seperti Jepang, Belanda, Amerika, Singapore, Spanyol, Dubai, Italia, Korea,

Miami, Lebanon, dan Cyprus.

Klien

Sejak awal berdirinya perusahaan, PT. Tropica Greeneries memiliki

jalinan hubungan profesional yang baik dengan beberapa pihak baik secara

individu maupun kelembagaan. Hubungan profesional dengan beberapa individu

dalam ruang lingkup perancangan dan pelaksanaan lanskap taman rumah, vila,

dan hunian lainnya. Hubungan profesional dengan lembaga terkait juga terjalin

dalam ruang lingkup perancangan dan pelaksanaan proyek lanskap serta kegiatan

pameran nasional dan internasional. Dalam memenuhi kebutuhan klien, PT.

Tropica Greeneries melakukan pertemuan konsultasi dan pertemuan informal

untuk membahas batas dan prosedur pekerjaan lanskap yang akan dilakukan.

Selain itu, fokus perusahaan terhadap klien adalah memberikan kepuasan dengan

mempertahankan kualitas dari produk lanskap yang dihasilkan.

Berbagai aktivitas dan prestasi dalam lingkup pekerjaan lanskap yang

dilakukan oleh PT. Tropica Greeneries sejak awal berdirinya pada tahun 2002

hingga sekarang, diantaranya :

Page 33: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

18

1. Bertugas sebagai dekorator lanskap untuk Stand Indonesia dalam Pameran

Hortikultura di Gedung Pameran RAI Amsterdam, Belanda pada bulan

November 2002

2. Sebagai perwakilan pemerintah Indonesia yang ditunjuk oleh Departemen

Pertanian dalam Pameran Hortikulutura di Haarlemermeer, Belanda.

Pameran yang berlangsung sejak April-Oktober 2002 ini diadakan

selama enam bulan setiap tahunnya. PT. Tropica Greeneries meraih dua

medali emas untuk desain lanskap indoor dan outdoor paviliun

3. Menjadi desainer lanskap dan kontraktor pelaksana vila Bukit Sentul

seluas ± 5000 m² milik Bob Sadino

4. Desainer dekorasi untuk beberapa pameran lokal seperti Pameran Produksi

Indonesia yang diselenggarakan oleh Departemen Industri dan Perdagangan

pada bulan April 2003, Pameran Produk Ekspor di JHCC (Jakarta Hilton

Convention Centre) pada bulan Juli 2003

5. Mengerjakan Proyek lanskap di Jalan Lingkar Luar Jakarta, Jakarta Timur dan

Proyek Lanskap Jalan Tol di Semanggi, Jakarta

6. Desainer dekorasi yang ditunjuk oleh Departemen Industri dan Perdagangan

untuk INDONESIA SOLO EXHIBITION di Sharjah, Uni Emirat Arab dan

bekerjasama dengan Dessert Landscape Nursery, Dubai pada bulan September

2003

7. Sebagai kontraktor lanskap dalam pengerjaan proyek lanskap seluas 20 Ha di

Akademi Kepolisian Semarang, dan kediaman Mike Twomey di Jalan Raden

Patah, Kebayoran

8. Tergabung dalam Panitia Pemerintahan Indonesia untuk IGA Rostock 2003

(Pameran Hortikultura di Rostock, Jerman) sebagai tim dekorasi paviliun

Indonesia pada bulan April-Oktober 2003

9. Pengerjaan penanaman dan pemeliharaan untuk Istana Presiden di Cipanas

(koleksi tanaman baru, preservasi air, taman kupu-kupu), Istana Batu Tulis

Bogor, Istana Kepresidenan di Tampaksiring, Bali, dan kediaman pribadi

Presiden (Megawati)

Page 34: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

19

10. Penyewaan tanaman indoor untuk Gedung Kantor Pemasaran Sony, Gedung

baru Badan Perdagangan Ekspor Nasional, Hotel Ritz Carlton Jakarta, dan

Mega Executive Club Bank Mega, Trans Coffee, dll

11. Ekspor tanaman hias untuk Kontraktor Lanskap terbesar di Dubai, Uni Emirat

Arab dalam proyek Hotel Medinat Jumairah

12. Pelaksana proyek lanskap mulai dari desain, pelaksanaan, sampai

pemeliharaan kediaman pemilik Teh Sari Wangi di Bogor Lake side, dan PBSI

Cipayung, kediaman Maria-Sherry di Pantai Mutiara, dan kediaman Cahyadi

Kumala yang menggunakan tanaman langka seperti tanaman kamboja Bali

yang berumur ± 300 tahun

13. Kontraktor pelaksana desain lanskap Karl Princic pada kediaman Trihatma,

pemilik Agung Podomoro Group, kediaman Bpk Harry Tanoesoedibyo (Dirut

RCTI), dan kediaman Bpk. Ari Wibowo

14. Pengimpor jenis tanaman lanskap spesies langka seperti Palem besar

Washingtonia robusta dan Phoenix untuk proyek besar Hotel Ritz Carlton,

Kuningan, Jakarta, dan untuk pelaksanaan desain lanskap kediaman Bapak

Chairul Tanjung (pemilik Trans TV dan Bank Mega) pada tahun 2004, serta

Phoenix dactylifera untuk kediaman Tony Permata di Pantai Indah Kapuk

15. Pemenang ke tiga dalam Pameran Flora Internasional di Jakarta yang

diselenggarakan oleh Yayasan Bunga Nusantara.

16. Pemenang ke tiga desain lanskap untuk Paviliun Indonesia pada AICHI, World

Expo di Jepang yang diselenggarakan sejak Maret-September 2005. Proyek ini

berada dibawah tanggungjawab Departemen Ekonomi dan Pembangunan

17. Pelaksana pekerjaan desain lanskap Karl Princic Design untuk Menara

Bank Mega di Jl. Tendean Jakarta. Dalam proyek ini menggunakan palem

Washingtonia robusta batang ganda yang diimpor dari Amerika.

18. Peserta Pameran Internasional Hortikultura 2005 di Amsterdam, Belanda

atas nama Departemen Pertanian Indonesia yang diselenggarakan pada

tanggal 2-5 November 2005

19. Salah satu tim dalam proyek Peremajaan Kota Tua Jakarta – Museum

Fatahillah yang bekerjasama dengan Budi Lim.

Page 35: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

20

20. Desainer dan kontraktor lanskap dalam proyek Aston Ambon Natsepa

Resort and Spa yang bekerja sama dengan ANTIKA Architecture and

Interior dan PT. Manise Permai sebagai Owner.

21. Kontraktor lanskap untuk proyek Tangguh LNG Papua yang bekerjasama

dengan Adhi Karya dan KJP.

Sistem Komunikasi dan Aplikasi Komputer

Komunikasi merupakan salah satu sarana penting yang menjembatani

hubungan perusahaan dengan pihak luar dalam kegiatan usaha. Bentuk

komunikasi yang digunakan PT. Tropica Greeneries dapat secara langsung

maupun melalui media/perantara. Komunikasi secara langsung dengan klien

dilakukan dengan mengadakan pertemuan (meeting) secara terjadwal. Komunikasi

secara tidak langsung difasilitasi dengan sarana komunikasi berupa surat, email,

fax, dan telepon. Selain itu, untuk meningkatkan pemasaran produk, PT. Tropica

Greeneries memiliki website tersendiri yang dapat di akses oleh berbagai jenis

kalangan di seluruh dunia. Website tersebut memberikan bermacam informasi

mengenai perusahaan, ruang lingkup pekerjaan, dan pemasaran hasil produk

lanskap PT. Tropica Greeneries selama beberapa tahun.

Dalam pekerjaan proyek-proyek lanskap menggunakan beberapa aplikasi

komputer untuk memberikan kemudahan dan mengefisiensikan waktu dan biaya.

PT. Tropica Greneeries menggunakan beberapa software yang umumnya

digunakan seperti data yang tertera pada tabel 3.

Tabel 3. Jenis Aplikasi Komputer yang Digunakan PT. Tropica Greeneries No Nama Perangkat Lunak Ruang Lingkup

1. Auto CAD Gambar produk

2. Adobe Photoshop Rendering, Layout, modifikasi foto

3. Adobe Acrobat Publikasi dokumen

4. File Maker Pro Administrasi

5. Accurate, Microsoft Excel Keuangan

6. Microsoft Office Dokumentasi, Administrasi, Keuangan

7. Outlook Express E-mail

8. AVG Antivirus, Spyware Anti virus

(Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 36: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

21

Selain itu, PT. Tropica Greeneris memiliki peralatan dan perlengkapan

yang memadai sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan secara optimal.

Fasilitas penunjang tersebut diantaranya dapat terlihat pada tabel.4.

Tabel 4. Jenis & Jumlah Perangkat Keras yang Digunakan PT. Tropica Greeneries. No Nama Perangkat Keras Jumlah

1. Server (Komputer) 1

2. Komputer 3

3. Laptop 2

4. Printer laser jet 1

5. Printer warna 1

6. CD-ROM Writer/Re-Writer 3

7. Kamera Digital 2

8. Scanner A4 1

9. Modem 1

10. Kabel data dan Card Reader 2

11. Telepon 6

12. Fax 1

(Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Penghargaan

Eksistensi PT. Tropica Greeneries sejak awal berdirinya perusahaan

ditandai dengan berbagai macam prestasi penghargaan yang diperolehnya.

Penghargaan-penghargaan tersebut diantaranya sebagai partisipan dalam :

1. Fair EXPO De Niort tahun 2006 yang bekerjasama dengan Dirjen PPHP,

Departemen Pertanian RI

2. Jakarta Fashion and Food Festival tahun 2005 dengan penyelenggara

Direktorat Tanaman Hias, Dirjen Bina Produksi Hortikultura

3. Indonesian International Beautiful Smart Aid tahun 2003 dalam Rantai

Expo International

4. Musyawarah Nasional I AKLANI tahun 2003

5. Apresiasi Tindakan Karantina Tumbuhan tahun 2003 dengan penyelenggara

Departemen Pertanian Badan Karantina Pertanian

6. Specialist softscape Pameran Lanskap Internasional IGA 2003 Rostock

tahun 2003 yang bekerjasama dengan Departemen Pertanian RI

Page 37: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

22

Pantai Natsepa, Ambon

Kondisi Fisik

Keanekaragaman batu karang di Indonesia paling banyak tersebar di

sebelah timur kepulauan Indonesia terutama di sekitar Kepulauan Maluku,

Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan karakteristik geologis

Kepulauan Maluku, batuan karang yang terhampar sepanjang perairan/pantai

Maluku diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu :

1. The Banda innner-arc coral reefs, termasuk di Kepulauan Banda, Gunung

Api, Manuk, Serua, Nila, Teun, Damar, Wetar, dan Lucipara.

2. The Banda outter-arc coral reefs, yang terbentang dari Pulau Buru, Seram,

Pulau Gorong dan Wambela, Pulau Kai, Pulau Tanimbar dan Bahar, Pulau

Leti dan Kisar.

3. The Sahul Shelf coral reefs, yang merupakan kelompok terkecil batu

karang dan hanya terdapat di Pulau Aru.

4. The Indo-Pacific coral reefs, yang termasuk didalamnyan Pulau Obi,

Bacan, Halmahera,dan Morotai.

Karang pinggiran terdapat di beberapa area di sepanjang Pantai Ambon,

Eri, Liliboi, Hative Besar, Kota Jawa, Air Salobar, Batu Capeu, dan Silale.

Setidaknya ada sekitar 85 jenis karang yang ditemukan di Pantai Ambon. Pantai

Ambon memiliki jenis karang dalam jumlah terendah. Dilaporkan bahwa, erosi

tanah menjadi penyebab tingginya sedimentasi di Pantai Ambon yang

mengakibatkan keanekaragaman karang di sana menjadi berkurang. (Monk,

Kathryn A,Yance de Fretes, Gayatri Reksodihardjo-Lily, 1997)

Pantai Natsepa yang terletak di Pulau Ambon merupakan pantai yang

berada di atas batu kumpulan karang berwarna ungu, coklat berbintik hitam yang

terpencar. Selain itu, berbagai biota laut seperti berbagai jenis ikan hias besar dan

kecil, siput, kerang, dan tumbuh–tumbuhan laut juga menjadi potensi dan daya

tarik kawasan ini.

Di sepanjang utara Semenanjung Ambon tersebar vegetasi dalam formasi

pes-caprae dan hutan pantai yang didalamnya terdapat beberapa jenis tanaman

diantaranya Ipomea pes-caprae, Wedelia biflora, Canavalia maritima, Vigna

marina (formasi pes-caprae), Terminalia catappa, Hibiscus tiliaceus,

Page 38: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

23

Calophyllum inophyllum, Erythrina variegata, Pongamia pinnata, Barringtoinia

racemosa, dan Pandanus sp (formasi hutan pantai). (Monk, Kathryn A,Yance de

Fretes, Gayatri Reksodihardjo-Lily, 1997)

Tanaman yang tumbuh di sepanjang Pantai Natsepa, Ambon, bervariasi

dalam hal jenis, bentuk, dan ketinggian. Jenis tanaman seperti pohon kelapa,

ketapang, pulai, sagu, dan berbagai jenis lainnya banyak ditemukan di daerah ini.

Sedangkan jenis tanaman tertentu seperti puring memiliki jenis dengan bentuk,

warna, dan corak yang berbeda, unik, dan variatif dari jenis puring yang

ditemukan di daerah lain pada umumnya sehingga keanekaragaman hayati

tersebut dapat dijadikan suatu potensi yang patut untuk dikembangkan.

Kabupaten Maluku Tengah terdiri atas 19 kecamatan yang meliputi 299

desa dan enam kelurahan. Pantai Natsepa terletak di desa Suli, Kecamatan

Salahutu pada bagian selatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dengan ibukota

Masohi yang berada di Pulau Seram. Pantai dengan luas wilayah mencapai 1300

Ha ini berhadapan langsung dengan Teluk Ambon Baguala. Pantai Natsepa yang

melandai dan berpasir putih memiliki karakteristik topografi yang cukup terjal,

banyak bebatuan, dan berada di atas hamparan batu karang.

Kabupaten Maluku Tengah beriklim tropis dan iklim musim dengan curah

hujan rata-rata lebih dari 2000-3000 mm/tahun. Kondisi cuaca pantai pada bulan

Mei – Agustus bergelombang, sedangkan musim teduh keadaan laut tenang dan

air manjadi jernih terjadi pada bulan Oktober – Maret.

Kondisi Sosial

Menurut informasi Bappeda Maluku Tengah dalam situsnya

(www.malteng.go.id), daerah ini berpenduduk sekitar 7.933 jiwa yang terdiri dari

3.860 orang penduduk pria dan 4.073 orang penduduk wanita. Kawasan Pantai

Natsepa banyak dikunjungi oleh wisatawan karena memiliki daya tarik berupa

pantai yang melandai dengan pasir putihnya. Sebagai kawasan wisata, daerah ini

memiliki prasarana penunjang seperti pos pelayanan kesehatan, restaurant, toko

souvenir, dan hotel. Hal ini didukung oleh pemerintah dengan penetapan standar

pelayanan minimal diantaranya dalam bidang kelautan, penataan ruang,

lingkungan hidup, dan keamanan. Kawasan ini dapat dicapai dengan menempuh

Page 39: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

24

jarak 14 km dari kota Ambon melalui kendaraan umum (bis dan taksi) dan

kendaraan pribadi.

Dalam bidang kelautan diantaranya melakukan penataan pengelolaan

perairan di wilayah laut kabupaten/kota, mengeksplorasi, eksploitasi, konservasi

dan pengelolaan kekayaan laut sebatas wilayah kabupaten/kota, konservasi dan

pengelolaan plasma nutfah spesifik lokal serta suaka perikanan di wilayah laut

kewenangan kabupaten/kota, serta memberikan pelayanan izin usaha di bidang

perikanan serta pengawasan pemanfaatannya. Selanjutnya dalam penataan ruang

ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara propinsi dan kabupaten/kota dan

dilakukan pengawasan atas pelaksanaan tata ruang. Dalam bidang lingkungan

hidup dilakukan pengendalian, pengaturan, pengamanan dan pengawasan

lingkungan hidup lintas kabupaten/kota, penilaian Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) bagi kegiatan-kegiatan yang potensial berdampak

negative pada masyarakat luas, serta penetapan baku mutu lingkungan hidup.

Selain itu pada bidang keamanan dilakukan pemulihan keamanan daerah dengan

menciptakan suasana kondusif bagi tercerminnya keamanan dan ketertiban

masyarakat.

Page 40: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

25

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Kerja Perusahaan

PT. Tropica Greeneries mempunyai alur kerja yang sistematis apabila

ditinjau dari segi administrasi. Sistem ini berfungsi untuk mempermudah

pekerjaan sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien. Sistem kerja

perusahaan yang ada diantaranya sistem penyimpanan data perusahaan dan

prosedur pekerjaan proyek.

Sistem Penyimpanan Data Perusahaan

Dalam melakukan aktivitas usaha, PT. Tropica Greeneris memiliki standar

pengelompokan file atau data yang berhubungan dengan proyek yang sedang

dikerjakan. Data perusahaan yang keluar dan masuk perusahaan disimpan dalam

data server yang dikelompokkan ke dalam folder-folder khusus dalam komputer

selain didokumentasikan dalam bentuk berkas tersendiri. Dalam satu folder

proyek berisikan :

- Folder Calculation yang menyimpan data perhitungan proyek

- Folder Quotation yang berisikan dokumen penawaran harga perusahaan

untuk klien

- Folder Invoices yang berisikan surat tagihan pembayaran untuk pihak

yang terlibat dan berkaitan dengan proyek lanskap

- Folder Letters in yang menyimpan surat – surat pemberitahuan, undangan,

dan surat keterangan lain yang ditujukan untuk perusahaan

- Folder Letters out surat keluar yang berisikan dokumen-dokumen

perusahaan yang ditujukan untuk pihak luar

- Folder Pictures yang berisi foto-foto yang berhubungan dengan proyek

yang sedang dikerjakan

- Folder Drawings yang berisikan gambar kerja yang berhubungan dengan

proyek yang sedang dan akan dikerjakan.

- Folder Email yang berisikan informasi mengenai dokumen proyek yang

dikirim maupun yang diterima oleh perusahaan

Data server berisikan folder yang memuat berbagai dokumentasi

perusahaan diantarannya folder yang berisikan data ekspor, data impor, proyek

pemeliharaan (maintenance), tender, proyek yang sedang dikerjakan, proyek

Page 41: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

26

indoor plant, data administrasi dan keuangan, data supplier, file presentasi dan

makalah, serta data penunjang lainnya. Penamaan folder untuk tender dan proyek

yang sedang berjalan menggunakan nama lokasi proyek yang bersangkutan.

Misalnya untuk perancangan resort Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ini

berada dalam Tropica Data Server – 05 Project – Ambon. Seluruh data yang

berkaitan dengan proyek seperti gambar kerja, foto survai lapang dan kelengkapan

foto lainnya, perhitungan harga penawaran, surat perintah kerja sampai dengan

surat kontrak berada dalam sub-sub folder sesuai standar yang telah ditetapkan.

Belum adanya standardisasi penomoran gambar untuk proyek desain dan

build karena sistem penomoran data perusahaan hanya sebatas penomoran

dokumentasi surat-surat yang ditujukan untuk pihak luar. Penomoran gambar

untuk proyek pelaksanaan mengikuti penomoran pada gambar kerja yang telah

ada. Penomoran gambar kerja untuk proyek desain dan build seperti proyek Aston

Ambon Natsepa Resort dan Spa ini baru ditetapkan pada saat mahasiswa

melakukan kegiatan magang. Dalam hal ini, penomoran gambar yang digunakan

menginformasikan nama perusahaan, kode proyek, dan nomor gambar yaitu List

Drawing/Inisial Nama Perusahaan/Kode proyek/ - nomor gambar, seperti contoh

LD/TG/AAN – 001 merupakan penomoran untuk site plan proyek Aston Ambon

Natsepa Resort dan Spa.

Layout pada gambar kerja pada umumnya memuat informasi gambar

sebagai berikut :

1. Judul Proyek

2. Pemilik (Pemberi Tugas)

3. Pihak – pihak yang terlibat dalam proyek ( Arsitek, ME, Struktural,

Arsitek Lanskap, dll)

4. Keterangan gambar

5. Tanggal Revisi

6. Judul Gambar

7. Skala dan orientasi

8. Tanggal dan Nomor Gambar

9. Informasi Gambar (Design by, drawn by, Approved)

10. Hak Cipta Perusahaan.

Page 42: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

27

Prosedur Pekerjaan Proyek

Proyek lanskap yang dikerjakan PT. Tropica Greeneries dilaksanakan

sesuai dengan surat kontrak yang telah disepakati bersama oleh kedua belah

pihak. Sebagai perusahaan kontraktor lanskap, umumnya pekerjaan lanskap yang

diterima diperoleh melalui tahap penunjukkan langsung maupun mengikuti proses

tender. Tahap pekerjaan lanskap yang dikerjakan PT. Tropica Greenerie berupa

pekerjaan desain dan pelaksanaan, pekerjaan pelaksanaan, pekerjaan

pemeliharaan, pekerjaan ekspor dan impor tanaman lanskap, serta pekerjaan

penyewaan tanaman indoor. Proyek desain dan pelaksanaan lanskap, proyek

pelaksanaan lanskap, dan proyek pemeliharaan diperoleh melalui dua cara yaitu

melalui penunjukkan langsung dan melalui tender.

Dalam sistem penunjukkan langsung, perusahaan mendapatkan pekerjaan

tanpa harus mengikuti proses tender. Dalam hal ini owner memberikan pekerjaan

langsung pada perusahaan dan pekerjaan dilaksanakan setelah terjadi kesepakatan

dalam kontrak antara kedua belah pihak. Surat kontrak yang dibuat berisikan

pokok perjanjian dengan uraian jelas mengenai jenis pengadaan barang / jasa dan

jumlahnya, harga tetap dan syarat pembayaran, spesifikasi teknis yang jelas dan

terperinci, jangka waktu penyelesaian/penyerahan pekerjaan yang disertai dengan

jadwal pelaksanaan dengan syarat-syarat penyerahan serta jaminan teknis atau

hasil pekerjaan yang dilaksanakan, cara penyelesaian perselisihan, status hukum,

serta hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam kontrak. Pelaksanaan

pekerjaan dimulai dan diakhiri sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang

berlaku. Surat Perintah Kerja (SPK) ini mencakup beberapa hal penting

diantaranya :

a. Penandatanganan oleh pihak pemilik selaku pemberi pekerjaan dan

pihak kontraktor selaku penerima pekerjaan diatas materai

b. Pokok – pokok pekerjaan yang disepakati dalam perjanjian

c. Harga yang tetap, tata cara, dan syarat-syarat pembayaran

d. Persyaratan dan spesifikasi teknis

e. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan

f. Sanksi apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya.

Page 43: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

28

Setelah pelaksanaan pekerjaan dilakukan, lalu beralih ke masa retensi berupa

pekerjaan pemeliharaan selama 3–6 bulan. Serah terima pekerjaan dilakukan

apabila masa retensi sudah habis dan dilakukan pengecekan ulang (opname),

disetujui dan disepakati bersama dan dilakukan penandatanganan oleh kedua

belah pihak dalam berita acara. Dalam form opname berisi laporan dari pihak

kontraktor yang berkaitan dengan hasil opname terhadap suatu tahap pekerjaan

lanskap seperti jumlah pengadaan barang berupa softscape maupun hardscape.

Pelaksanaan opname berada di bawah pengawasan pihak teknik dan didasarkan

pada SPK (Surat Perintah Kerja) dan BQ (Bill of Quatity) sebagai standar kontrak

untuk sejumlah barang yang digunakan. Dalam hasil laporan opname dapat

terlihat ada tidaknya penambahan atau pengurangan pekerjaan.

Prosedur pekerjaan proyek dengan proses tender diawali dengan

pemberian undangan tender kepada peserta tender untuk pegambilan dokumen

tender dan penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Proses penjelasan pekerjaan

(aanwijzing) dilakukan biasanya dua hari setelah dokumen tender diberikan oleh

calon peserta tender. Setelah itu, proses selanjutnya adalah penyampaian dokumen

penawaran berupa rincian biaya dan syarat lainnya untuk proyek yang akan

dikerjakan. Pemasukan dokumen penawaran tender ini dapat melalui tahap satu

sampul ataupun dua sampul yang selanjutnya akan diseleksi melalui tahap

pascakualifikasi. Pengumuman pemenang akan diinformasikan langsung ke

peserta tender. Apabila terpilih menjadi pemenang, langkah selanjutnya adalah

penandatanganan kontrak kerja dan pemberian surat perintah kerja. Pelaksanaan

pekerjaan akan dimulai dan diakhiri sesuai dengan kesepakatan yang tertulis di

dalam surat perintah kerja. Pekerjaan akan dinilai selesai apabila telah melewati

masa retensi dan dilakukan pengecekan ulang (opname) dan selanjutnya dilakukan

serah terima pekerjaan.

Proses perancangan di perusahaan ini menggunakan sistem manual dan

sistem komputerisasi. Sistem manual dengan menggunakan sketsa tangan pada

tahap analisis dan sintesis, konsep desain, potongan, dan perspektif. Pada tahap

ini, sketsa tangan dilakukan oleh arsitek lanskap senior yang berpengalaman.

Setelah itu, pada tahap pengembangan desain, sketsa yang telah dibuat

diterjemahkan ke dalam sistem komputerisasi melalui penggunaan software

Page 44: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

29

desain (Auto CAD, Adobe Photoshop) oleh staf divisi lanskap. Produk desain yang

dikeluarkan berupa site plan yang dilengkapi dengan foto ilustrasi, foto tanaman

yang digunakan, dan altenatif harga desain dan pelaksanaannya. Pembuatan

perspektif tiga dimensi dan gambar kerja detail biasanya menggunakan tenaga ahli

di luar staf karena belum adanya tenaga kerja spesialis di bidang ini.

Pekerjaan desain lanskap dimulai melalui tahap sebagai berikut :

Gambar 7. Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap di PT, Tropica Greeneries

Banyaknya pekerjaan lanskap yang tengah dijalani sampai saat ini belum

diimbangi dengan kapasitas sumberdaya tenaga ahli yang ada. Akibatnya, dalam

pembagian tugas kerja dan tanggungjawab pekerjaan seringkali melebihi kapasitas

Penawaran Harga Building Construction

Penawaran Harga soft material Penawaran Harga hard material

Penerimaan Proyek Penunjukan Langsung/ Tender

- Inventarisasi tapak (minimal satu kali) - Wawancara dengan klien

Survai Tapak

Desain Lanskap - Pembuatan konsep (sket tangan) - Desain awal (site plan, ilustrasi foto)

Meeting dengan owner Presentasi desain

Pengembangan Desain Revisi gambar

Meeting dengan owner

Desain akhir (Approval Design)

Gambar – gambar Konstruksi

- Planting plan, lighting plan - Detail konstruksi - Gambar potongan - Gambar perspektif (3 D)

Page 45: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

30

kerja karyawan. Hal ini dapat memicu hasil kerja yang kurang optimal khususnya

hal-hal yang berkaitan dengan desain lanskap. Untuk mengantisipasi hal ini,

perusahaan berusaha untuk menambah jumlah karyawan yang berlatar belakang

sarjana bidang keilmuan arsitektur lanskap disamping tetap menggunakan jasa

ahli desain yang berpengalaman dan profesional.

Proses Perancangan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

Proyek Aston Natsepa Resort dan Spa diperoleh dari penunjukan langsung

melalui rekomendasi pihak arsitek kepada owner. Proses perancangan proyek ini

dimulai dengan melakukan kegiatan survai lapang untuk melihat kondisi tapak

yang sesungguhnya. Hasil survai lapang digunakan sebagai acuan untuk membuat

tahapan analisis dan sintesis sampai konsep desain dengan menggunakan sketsa

tangan oleh arsitek lanskap senior yang berpengalaman. Setelah itu, pada tahap

pengembangan desain, sketsa yang telah dibuat diterjemahkan ke dalam sistem

komputerisasi melalui penggunaan software desain (Auto CAD, Adobe

Photoshop) oleh mahasiswa magang. Produk desain awal yang dikeluarkan

berupa site plan yang dilengkapi dengan foto ilustrasi, foto tanaman yang

digunakan sebagai bahan untuk presentasi didepan owner. Pengembangan desain

selanjutnya dilakukan untuk melengkapi hal-hal lain berdasarkan masukan dari

owner dan pihak arsitek. Proses pengembangan desain dalam proyek ini sering

mengalami perubahan oleh senior lanskap untuk menciptakan desain yang lebih

menarik. Desain yang dibuat mengacu pada kebutuhan klien dan memprioritaskan

biaya pelaksanaan nantinya. Setelah proses pengembangan desain dilakukan, hasil

revisi site plan kembali dipresentasikan di depan owner untuk mendapatkan

approval desain yaitu desain akhir yang telah disetujui pihak owner. Tahap

selanjutnya berupa pembuatan gambar konstruksi/gambar kerja detail untuk

softmaterial dan hardmaterial, planting plan, serta gambar potongan oleh

mahasiswa magang dibantu oleh arsitek lanskap senior. Pembuatan perspektif tiga

dimensi dan gambar kerja detail biasanya menggunakan tenaga ahli di luar staf

karena belum adanya tenaga kerja spesialis di bidang ini. Tahap pekerjaan desain

lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa dapat dilihat pada gambar 7.

Page 46: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

31

Pembuatan rencana anggaran biaya untuk desain proyek ini dibedakan

menjadi dua yaitu penawaran harga soft material dan penawaran harga hard

material. Penawaran harga soft material dan hard material pelaksanaan proyek ini

dibuat berdasarkan jumlah kebutuhan desain untuk kawasan resor tersebut

mengacu pada biaya estimasi yang dikeluarkan oleh owner di luar harga

penawaran desain yang sebelumnya diajukan. Pada tahap ini, mahasiswa magang

dibantu oleh arsitek lanskap senior dan staf lanskap lainnya dalam mempelajari

cara pembuatan penawaran harga untuk sebuah proyek.

Gambar 8. Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap Proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

Penawaran Harga Building Construction

Penawaran Harga soft material Penawaran Harga hard material

Penerimaan Proyek Penunjukan Langsung

- Inventarisasi tapak - Wawancara dengan klien

Survai Tapak

Desain Lanskap - Pembuatan konsep (sket tangan) - Desain awal (site plan, ilustrasi foto)

Meeting dengan owner Presentasi desain

Pengembangan Desain Revisi gambar

Meeting dengan owner

Desain akhir (Approval Design)

Gambar – gambar Konstruksi

- Planting plan - Detail konstruksi - Gambar potongan - Gambar perspektif (3 D)

Page 47: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

32

Tahap pekerjaan desain lanskap di PT. Tropica Greeneries secara umum

mendekati tahapan proses perancangan yang dikeluarkan oleh N.K.Booth (1990).

Namun pada pelaksanaannya, tidak semua teori dalam proses perancangan ini

diterapkan karena proses perancangan yang dilakukan untuk proyek ini

disesuaikan berdasarkan Surat Perintah Kerja dan harga penawaran desain (design

fee) yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Beberapa aplikasi teori proses perancangan yang diterapkan perusahaan

pada proyek ini adalah pada tahap riset dan analisis yang dilakukan oleh

perusahaan hanya sebatas kunjungan lapang dan wawancara/diskusi langsung

dengan klien dan owner. Hasil survai dan wawancara dianalisis secara verbal dan

langsung dituangkan ke dalam konsep desain melalui sketsa tangan. Proses

selanjutnya adalah pembuatan desain awal dengan hasil desain yang keluarkan

berupa site plan yang dilengkapi dengan rencana penanaman (planting plan) dan

detail konstruksi. Pada saat mahasiswa magang belum sampai pada tahap

pelaksanaan pekerjaan building construction.

Terjadi pergeseran antara teori dan praktek di lapang ini karena ada

penyesuaian antara kebutuhan dan efisiensi biaya dalam pengerjaan sebuah

proyek lanskap. Semakin banyak produk desain yang dikeluarkan maka semakin

besar biaya yang akan dikeluarkan. Tidak semua tahap dalam proses perancangan

diajukan dalam penawaran harga desain. Pengerjaan produk desain disesuaikan

dengan besarnya budget biaya yang dikeluarkan dalam harga penawaran.

Data dan Analisis

Deskripsi Proyek

Aston Ambon Natsepa Resort & Spa (AANRS) merupakan sebuah

kawasan resor dan hotel berbintang lima yang termasuk dalam cabang hotel Aston

Internasional Indonesia. Aston Internasional Indonesia sendiri merupakan

perusahaan manajemen dan pemasaran dari Hawaii yang mengelola 11 hotel di

Indonesia. Pembangunan proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ini

merupakan salah satu upaya pihak Aston Internasional Indonesia untuk

mengembangkan sistem manajemen, pemasaran, dan teknik pelayanan hotel di

kota-kota besar dan daerah tujuan wisata di seluruh Indonesia.

Page 48: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

33

Ambon Aston Natsepa Resort dimiliki oleh seorang pengusaha yang

berasal dari Kepulauan Maluku, Ambon. Proyek ini melibatkan beberapa pihak

diantaranya PT. Antika Architecture and Interior sebagai konsultan arsitek, PT

Sentra Reka Struktur sebagai konsultan struktural, PT. Gradian Mitrakarsa sebagai

konsultan mekanikal dan elektrikal, dan PT. Tropica Greeneries sebagai konsultan

dan kontraktor pelaksana lanskap. Hubungan kontrak dan alur supervisi kerja

proyek ini dapat dilihat melalui bagan dibawah ini :

Ket : alur supervisi / monitoring

alur kontrak

Gambar 9. Bagan Hubungan Kontrak Proyek Aston Ambon Natsepa Resort & Spa

Tahap persiapan proyek ini dimulai pada tahun 2005 dan pelaksanaan

pembangunan asrama dan hotel sudah dimulai sejak tahun 2006. Rencana

pembukaan dan peresmian hotel ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2008.

Sampai saat ini, pembangunan masih berlangsung dan hasil pembangunan belum

mencapai target yang diharapkan. Bangunan yang sedang dilaksanakan

diantaranya pembangunan mess 1, 2, dan 3 yang belum sampai pada tahap

penyelesaian (finishing), pembangunan area kolam renang umum dan olahraga air

yang baru mencapai tahap pembuatan pondasi dasar bangunan (cor beton), dan

pembangunan hotel serta amphitheatre yang baru mencapai tahap pembuatan

pondasi dasar bangunan meskipun sudah sampai pada tingkat tertinggi.

PT. Natsepa Manise (Owner)

PT. Sentra Reka Struktur

(Konsultan Sipil)

Antika Architecture & Interior (Konsultan Arsitek)

PT. Tropica Greeneries ( Konsultan Lanskap)

PT. Gradian Mitrakarsa (Konsultan

M&E)

PT. Karya Adya Utama ( Kosultan Spesialis Kolam)

Page 49: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

34

Dalam hal monitoring schedule pelaksanaan proyek ini, Antika

Architecture and Interior sebagai konsultan arsitek memegang tugas dan

kewajiban untuk memantau kinerja tiap-tiap sub-kon agar tahap-tahap

pelaksanaan proyek ini dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah

direncanakan. PT. Tropica Greeneries selaku sub-kon lanskap yang mengerjakan

desain dan pelaksanaan lanskap proyek ini sudah melaksanakan kewajibannya

untuk membuat suatu rancangan resor sesuai konsep yang diajukan dan disetujui

oleh pihak owner. Namun dalam pelaksanaan di lapang, pelaksanaan proyek ini

sedikit terhambat karena lambatnya kinerja dari salah satu sub kontraktor lokal

yang mengerjakan pembangunan gedung. Hal ini disebabkan oleh kurangnya

sumberdaya pekerja lapang yang digunakan pihak kontraktor dan pekerja yang

dilibatkan kurang produktif dan kurang maksimal dalam pemanfaatan waktu kerja

sehingga target penyelesaian pembangunan menjadi terhambat.

Letak, Luas, dan Keadaan Umum Tapak

Proyek Ambon Aston Natsepa Resort and Spa ini terletak di Pantai

Natsepa, desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi

Maluku. Tapak ini memiliki luas lahan sebesar ± 5.9 Ha dengan status lahan

kepemilikan milik PT. Manise Permai. Batas tapak proyek ini diantaranya :

Utara : pemukiman penduduk

Timur : pemukiman penduduk

Selatan : Teluk Baguala

Barat : Sungai Wayari

Gambar 10. Lokasi Tapak Aston Ambon Natsepa Resort and Spa, Ambon.

Page 50: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

35

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa kondisi tapak dibagi dalam

beberapa area diantaranya :

1. Zona A yang terdiri dari jalan raya Natsepa dan pintu masuk dan keluar

utama (Gambar 11 dan 12)

2. zona B yang didalamnya terdapat mess, area parkir utama, dan area

display patung (Gambar 13)

3. zona C yang terdiri dari area restoran dan area permainan olahraga air

(Gambar 14)

4. zona D yang terdiri dari cottage garden, sport centre, nursery, dan area

utilitas (Gambar 15, 16, 17)

5. zona E yang terdiri dari pintu masuk hotel (Gambar 18)

6. zona F yang terdiri dari area kolam renang hotel, amphiteater, padang

rumput wing A&B (Gambar 19, 21, dan 23)

7. zona G yang didalamnya terdapat jogging track dan sungai Wayari

(Gambar 24,dan 25).

Keadaan umum tapak dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Zona A ( Jalan Raya Natsepa, Ambon dan Pintu Masuk & Keluar Utama)

Jalan raya selebar delapan meter ini berada di sebelah timur laut tapak dan

merupakan akses langsung menuju tapak dari Bandara Pattimura, Ambon.

Kondisi jalan yang cukup baik dengan intensitas kendaraan yang tidak terlalu

ramai ini memberikan kemudahan dan kelancaran berkendara bagi pengguna

kendaraan bermotor yang menuju ke tapak. Di sepanjang jalan raya ini

ditumbuhi vegetasi lokal berupa pohon kelapa, ketapang, dan pulai yang

tersebar di sepanjang jalan menuju tapak. Prasarana ini belum dilengkapi

dengan penerangan jalan sehingga intensitas kendaraan yang melaju pada

malam hari tergolong rendah dan diperlukan kewaspadaan dalam berkendara

pada malam hari. Oleh karena itu, perlu adanya sistem penerangan jalan di

malam hari untuk mengantisipasi kendala tersebut.

Page 51: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

36

Gambar 11. Jalan Raya Natsepa, Ambon (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Pintu masuk utama AANRS berada tepat di depan jalan raya Natsepa dan

menyerupai segitiga yang mengarah ke timur laut. Pintu masuk ini merupakan

area penerimaan kawasan resor yang dirancang memanjang sejauh 38 meter

untuk akses dua arah. Kondisi awal terlihat adanya penanaman pohon

glodokan yang ditata sejajar dengan tembok pembatas tapak. Penanaman

pohon ini difungsikan sebagai tanaman pengarah. Karena tidak adanya

pemeliharaan menyebabkan bentuk tajuk dan kondisi tanaman menjadi tidak

teratur. Pada saat hujan, kondisi tanah di area ini mudah tergenang oleh air.

Area penerimaan ini melebar pada bagian depan dan menyempit pada bagian

ujung. Akses dua arah pada area ini mengambil sebagian besar lahan sehingga

sisa lahan untuk penggunaan taman menjadi sedikit. Dengan demikian perlu

optimalisasi pemanfaatan ruang untuk taman agar tampak lebih menarik dan

berkesan megah meskipun luasan lahan yang digunakan terbatas.

Gambar 12. Pintu Masuk dan Keluar Utama Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (AANRS) (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 52: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

37

2. Zona B ( Mess, Area Perkir Utama, dan Area Display Patung)

Zona seluas ± 1424 m² ini mencakup area privat dan area pelayanan yang

terdiri dari mess 1, 2, dan 3, lahan parkir utama, dan area display patung. Area

yang relatif datar ini merupakan ruang dengan bukaan yang lebar. Kondisi

tapak yang cukup panas membuat area ini terasa gersang dan kering di siang

hari karena tidak adanya penghalang yang mampu menyerap panas. Dengan

memanfaatkan potensi angin dan penggunaan tanaman bertajuk lebar pada

area ini diperkirakan dapat mengurangi panas terik sinar matahari langsung

dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.

Gambar 13. Mess 2 &3 dan Area Parkir Utama Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries) 3. Zona C ( Restoran dan Area Permainan Olahraga Air)

Area yang berada di sebelah tenggara ini merupakan salah satu area

penunjang kawasan resor berupa restoran berbentuk bulat dan area permainan

olahraga air yang diperuntukkan bagi pengunjung kawasan resor. View ke

arah laut yang bagus memberikan nilai tambah bagi restoran dan area

permainan ini.

Page 53: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

38

Gambar 14. Area Restoran dan Permainan Olahraga Air Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

4. Zona D (sport centre, cottage garden, nursery dan area utilitas)

Area sport centre merupakan area olahraga yang didukung melalui

pengadaan fasilitas lapangan tenis luar dan lapangan badminton dalam

ruangan. Area seluas ± 2880 m² ini berada disamping area mess 1 dengan

posisi di sebelah timur laut kawasan resor.

Gambar 15. Area Sport Centre Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

(Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Area cottage garden merupakan lahan terbuka yang berada disebelah

utara tapak. Level tanah area ini berada pada (-0.5) yaitu 0.2 m diatas

permukaan jalan. Disebelah utara area ini berbatasan dengan lahan milik

penduduk sekitar sehingga area ini harus dibatasi oleh vegetasi penghalang

untuk memanipulasi pemandangan disekitarnya. Dengan kontur yang relatif

datar, lahan terbuka ini berpotensi untuk dijadikan sebagai area taman terbuka

untuk umum yang sekaligus dapat dinikmati keindahannya dari dalam gedung

hotel karena posisi taman yang terletak tepat di depan pintu masuk hotel.

Page 54: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

39

Dengan lebar taman yang membentang sepanjang 62 m ini dapat memberikan

kesan meluas pada taman.

Gambar 16. Area Rencana Desain Cottage Garden Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries) Area nurseri dan utilitas berada di samping cottage garden. Area nurseri

ini merupakan area yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan pembibitan

tanaman semak dan tanaman indoor hotel. Di samping itu, fungsi lain dari area ini

sebagai zona hijau penyangga kawasan resor. Area utilitas berada di sebelah barat

laut kawasan resor. Area seluas 5950 m² ini merupakan area privat utilitas untuk

genset, ruang mesin, ruang pompa, laundry, dan utilitas lainnya.

Gambar 17. Area Nursery dan Utilitas Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries) 5. Zona E (Pintu Masuk Hotel)

Posisi area penerimaan hotel menghadap ke arah utara kawasan, sejajar

dengan cottage garden. Area ini berada pada level (+2.97) dengan ketinggian

3.67 m dari permukaan jalan. Area penerimaan hotel ini berupa lahan yang

level tanahnya akan ditinggikan sesuai dengan kemiringan portecochere

sehingga perlu penyesuaian pada kontur lahan untuk area taman di depan

pintu masuk hotel. Kondisi eksisting tapak masih relatif datar sehingga perlu

Page 55: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

40

dilakukan pengurugan tanah untuk menciptakan kontur yang lebih bervariasi.

Penggunaan vegetasi aromatik dan penambahan elemen air dapat

menghadirkan suasana tenang dan rileks ketika memasuki area penerimaan

ini. Sedangkan untuk kenyamanan disekitar tempat parkir dengan

pemanfaatan vegetasi peneduh sebagai penyerap panas disekitar tapak.

Gambar 18. Pintu Masuk Hotel Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries) 6. Zona F (Area Kolam Renang Hotel, Amphitheatre, Lawn Wing A & B)

Area kolam renang hotel berada di sebelah selatan kawasan resor dan

mengahadap ke arah laut. View ke arah laut dimanfaatkan secara optimal

karena potensi tersebut merupakan salah satu nilai jual resor. Penggunaan

pada area ini dibatasi karena kolam renang hotel merupakan area semi privat

yang diperuntukkan bagi pengguna hotel. Untuk menjaga privasi pengguna,

area ini perlu didesain dengan penggunaan tanaman penghalang (barrier)

karena letaknya yang bersebelahan dengan area rekreasi publik

(amphitheatre). Penggunaan tanaman penghalang pada area ini sebatas pada

penggunaan semak tinggi yang mampu menghalangi pandangan dari arah

amphitheatre.

Gambar 19. Area Kolam Renang Hotel Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

(Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 56: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

41

Gambar 20. View ke Arah Laut Area Kolam Renang Hotel Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

(Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Area amphitheatre berada di sebelah area kolam renang hotel dan

menghadap ke arah laut. View ke arah laut dimanfaatkan secara optimal

karena potensi tersebut merupakan salah satu nilai jual resor. Area ini

merupakan area dengan bukaan yang cukup lebar dengan intensitas cahaya

matahari yang cukup besar sehingga potensi angin dapat dimanfaatkan untuk

memberikan kenyamanan bagi pengguna yang berada didalamnya. Area ini

dapat difungsikan sebagai area rekreasi publik karena bentuk lahan yang

relatif datar.

Gambar 21. Amphiteater Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber:PT. Tropica Greeneries)

Gambar 22. View ke Arah Laut pada Amphiteater Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 57: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

42

Area Lawn Wing A&B merupakan lahan kosong dengan bentukan tanah

yang agak cekung dibagian tengah. Area ini juga merupakan bukaan lebar yang

mengarah ke laut dan berada di sebelah amphiteater. Area yang cukup luas ini

dapat difungsikan sebagai area rekreasi publik yang berhubungan dengan area

amphitheatre sehingga kedua area ini memiliki hubungan antar ruang sebagai area

rekreasi publik khusus pengguna dan pengunjung hotel. Pemanfaatan potensi

angin untuk area ini berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna.

Gambar 23. Area Rumput Wing A&B Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries) 7. Zona G (Area Jogging Track dan Sungai Wayari)

Area jogging track merupakan area servis hotel yang diperuntukkan

khusus bagi pengguna hotel. Pemanfaatan lahan di sebelah barat laut hotel ini

dapat memberikan alternatif kegiatan rekreasi dan olahraga bagi pengguna.

Bentukan lahan pada area ini relatif datar sehingga memungkinkan untuk

dijadikan sebagai jalur jogging. Dengan kondisi tapak berupa ruang terbuka

memerlukan penggunaan vegetasi peneduh untuk menciptakan suasana

nyaman disekitar tapak.

Gambar 24. Area Jogging Track Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 58: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

43

Sungai Wayari merupakan salah satu badan air yang berada dekat dengan

kawasan hotel. Posisi sungai yang terletak memanjang dari barat ke utara ini

merupakan sungai terbuka yang kemudian ditimbun. Keberadaan badan air ini

dapat digunakan sebagai salah satu sarana penyedia kebutuhan air untuk kawasan

resor. Penggunaan tanaman penyangga disekitar sungai ini dapat memberikan

manfaat ekologis bagi sungai dan lingkungan di sekitarnya.

Gambar 25. Sungai Wayari, Natsepa, Ambon (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Aksesibilitas

Lokasi tapak dapat ditempuh dalam lama perjalanan sekitar 3.5 jam

melalui penerbangan domestik dari bandara Soekarno-Hatta kemudian dilanjutkan

selama 20 – 25 menit dari Bandara Pattimura dengan menggunakan kendaraan

bermotor. Selain itu, kawasan ini dapat dicapai dengan menempuh jarak ±14 km

dari kota Ambon melalui kendaraan umum (bis dan taksi) dan kendaraan pribadi.

Akses menuju tapak melalui jalur darat berada dalam kondisi yang baik.

Sirkulasi kendaraan dalam akses ini tergolong sedang pada pagi sampai dengan

siang hari dan tergolong sangat rendah pada malam hari. Hal ini disebabkan

karena prasarana berupa jalan utama ini menuju tapak dan sekitarnya ini tidak

dilengkapi penerangan pada malam hari. Penerangan pada jalan hanya terdapat di

pusat kota Ambon, sedangkan untuk daerah yang menjauhi pusat kota belum

dipasang lampu penerangan jalan. Kondisi malam hari tanpa penerangan ini

cenderung menjadi salah satu kendala dalam aksesibilitas menuju tapak. Oleh

karena itu, akses menuju kawasan ini perlu ditata lebih lanjut khususnya penataan

untuk sistem penerangan lampu jalan.

Page 59: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

44

Topografi

Menurut data lapang melalui pengamatan dari pihak kontraktor utama,

lahan eksisting pada tapak berupa rawa dengan dasar karang. Beberapa daerah

disekitar tapak merupakan daerah empang atau tambak ikan, dan rawa-rawa

dengan kedalaman 1-2 meter dengan dasar karang yang selanjutnya dilakukan

penimbunan setinggi 1-1.5 m dengan bahan dominan pasir dan batu. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Kathrine A .Monk et all dalam Ekologi Nusa Tenggara dan

Maluku bahwa pada Kepulauan Maluku memiliki keanekaraaman batu karang

yang terhampar sepanjang pantai. Karang dalam topografi tapak merupakan

karang pinggiran Pantai Ambon dengan jenis dan jumlah yang terendah.

Level (0,0) pada tapak berada pada talud yang berada di sebelah selatan

tapak. Posisi talud berada pada ketinggian 70 cm dari jalan utama dalam tapak.

Titik tertinggi berada pada talud dan titik terendah berada di area kolam renang

hotel pada level (-1.30) dari talud. Secara keseluruhan tapak berada pada

ketinggian 0.8 m diatas permukaan laut. Dengan kondisi topografi eksisting yang

bervariasi, desain lanskap yang dibuat lebih dikembangkan pada daerah bukaan

dengan mengoptimalkan kontur pada tapak yang lebih bervariatif. Pada bagian

yang relatif curam dilakukan proses cut and fill untuk mempermudah sirkulasi

pada desain dan retensi terhadap bangunan.

Badan Air

Di sekitar tapak terdapat badan air berupa laut, sungai bawah tanah

(tertutup) dan tiga titik sumur cukup dalam yang diyakini mengandung air bersih

dan sebagian dikelola menjadi sumur dalam. Sungai tersebut pada awalnya

merupakan sungai terbuka yang kemudian ditimbun. Penimbunan sungai ini

dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk mendapatkan sumber air bersih untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari. Secara ekologis penimbunan sungai ini dapat

memberikan dampak yang kurang baik bagi lingkungan sekitar. Penimbunan

sungai ini menyebabkan air tidak mengalir secara alami ke bagian hilir. Apabila

musim hujan datang dan curah hujan turun dengan intensitas yang tinggi, dapat

diperkirakan air sungai ini akan meluap karena aliran air yang terhalang. Oleh

karena itu, perlu penataaan tata hijau untuk daerah aliran sungai ini. Salah satunya

dengan penanaman vegetasi penahan air seperti pohon bambu di sekitar sempadan

Page 60: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

45

sungai setebal 2-3 meter untuk mengantisipasi hal tersebut. Berdasarkan hasil

analisis air yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah Bogor disebutkan bahwa

contoh air yang terdapat pada tapak mengandung pH 7-7.9 dan hasil selengkapnya

disajikan pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Analisis Contoh Air (Lokasi : Natsepa, Ambon).

Nomor Contoh Air 1 2 DHL 25°C dS/m 0,687 0,989

pH 7 7,9NH4 0 0

K 0,02 0,04Ca 5,26 4,70Mg 0,51 1,71Na 1,61 3,84Fe 0,00 0,00Al 0,00 0,00

Kation

Mn 0,00 0,00Jumlah Kation 7,40 10,29

NO3 0,02 0,28PO4 0,00 0,01SO4 0,66 3,8Cl 1,94 2,13

HCO3 4,6 4,71

Anion

CO3 0,00 0,00

m.e

/l ai

r be

bas l

umpu

r

Jumlah Anion 10,93 7,22Kadar Lumpur (mg/l) 26 59

B 0,18 0,24Pb 0,00 0,00Cd 0,00 0,00Co 0,01 0,01

mg/

l air

beb

as

lum

pur

Cr 0,04 0,00 (Sumber : Tropica Greeneries, 2007)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Tanah Bogor

menyebutkan bahwa air pada sumur-1 dan sumur-2 terdapat CaCO3 bebas

terutama Ca dan Mg karena memiliki pH mendekati 8. Kandungan kapur yang

sangat tinggi di dalam air tersebut menyebabkan evaporasi pada tanaman lebih

rendah dibandingkan dengan air mineral meskipun tanaman berada di daerah

kering. Tingginya kandungan Ca dan Mg dalam air menyebabkan tidak adanya

kandungan Al, Mn dan Fe dalam air tersebut. Oleh karena itu, air disekitar tapak

hanya digunakan untuk tanaman dan kebutuhan lainnya dan air tersebut tidak

digunakan untuk minum.

Page 61: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

46

Geologi dan Tanah

Hasil analisis terhadap tiga contoh tanah pada tapak yang dilakukan oleh

Balai Penelitian Tanah Bogor disajikan pada tabel 6.

Berdasarkan hasil analisis contoh tanah yang dilakukan Balitanah Bogor

dapat dijelaskan bahwa tanah-1, tanah-2 dan tanah-3 bermuatan negatif sehingga

memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang dapat mengikat dan mempertukarkan

kation di dalam tanah. Ketiga tanah tersebut, memiliki kejenuhan basa yang rata-

rata lebih dari 100 %. Hal ini disebabkan karena adanya basa-basa pada larutan

tanah dan terdapat jenis-jenis mineral tertentu yang larut dengan ammonium asetat

(NH 4OAc) sehingga dapat meningkatkan basa-basa. Apabila dilihat dari jumlah

basa, ketiga jenis tanah tersebut berada di daerah kering dengan struktur tanah

yang porous.

Tanah-1 memiliki KTK yang tinggi dibandingkan dengan tanah-2 dan

tanah-3 karena pada tanah-1 memiliki kadar liat yang tinggi. Pada tanah-2

memiliki kadar pasir yang dominan dan tanah-3 yang dominan memiliki kadar

pasir paling tinggi diantara kedua tanah tersebut sehingga KTK-nya pun paling

kecil. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kadar liatnya maka semakin

tinggi KTK-nya dan begitu pula sebaliknya. Tekstur yang ada pada tanah-1

tergolong pada tekstur liat berdebu, pada tanah-2 teksturnya lempung berpasir dan

tanah-3 teksturnya pasir.

Ketiga tanah tersebut memiliki C-org yang rendah karena terdapat di

daerah yang kering dan tanahnya kurang subur sehingga perlu pengelolaan yang

baik karena terdapat akumulasi Fe dan S yang tinggi yang dapat menurunkan

produksi. Untuk mencukupi kebutuhan tanah maka perlu penambahan tanah subur

pada proses pelaksanaan penanaman nantinya.

Page 62: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

47

Tabel 6. Hasil Analisis Contoh Tanah (Lokasi : Natsepa, Ambon)

No Keterangan 1 2 3 Satuan

Pasir 12 51 92 Debu 41 11 38

Teks

tur

Liat 47 38 4

%

H2O 5,7 7,6 6,9 pH

KCl 4,6 7,0 6,0 -

Ekst

rak

1:5

DHL 0,641 0,111 0,003 dS/m

Walkley&Black C 1,94 1,67 0,05

Kjedahl N 0,23 0,21 0,01 % Bahan

Organik C/N 8 8 10 - P2O5 80 71 18 HCl 25% K2O 45 8 7

mg/100g

Olsen P2O5 63 31 8 Bray 1 P2O5 - - - Morgan K2O 163 64 69

ppm

Ca 20,84 14,85 1,66 Mg 2,35 0,71 0,3 K 0,30 0,12 0,14 Na 0,10 0,09 0,07

Jumlah 23,59 15,77 2,17 KTK 25,92 10,35 2,13

cmol(+)/kg Nilai tukar

kation (NH4-

Acetat 1N, ph7)

KB* 91 >100 > 100 % Al 3+ 0,00 0,00 0,00 KCl 1N H+ 0,02 0,00 0,00

cmol(+)/kg

Na 477 207 1063 S 415 367 145

Terh

adap

con

toh

kerin

g 10

5 0 C

Total (HNO3 + HClO4) Fe 49847 49694 2505

ppm

(Sumber : Tropica Greeneries, 2007)

Iklim

Keadaan iklim pada tapak mengikuti iklim meso dimana iklim kabupaten

Maluku Tengah memiliki curah hujan rata – rata lebih dari 2000-3000 mm/tahun.

Kondisi cuaca pantai pada bulan Mei – Agustus bergelombang, sedangkan musim

teduh dimana keadaan laut tenang dan air menjadi jernih terjadi pada bulan

Oktober – Maret.

Menurut Prakiraan Musim Kemarau tahun 2007 yang dikeluarkan oleh

Badan Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa anomali suhu muka laut

Page 63: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

48

selama musim kemarau di wilayah perairan Indonesia bagian timur (Sulawesi,

Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) berada pada kisaran -0.5°C sampai +0.5°C.

Selain itu, menurut hasil Badan Meteorologi dan Geofisika pada tahun 2005

disebutkan bahwa daerah Ambon memiliki kisaran suhu maksimum 31.36°C dan

suhu minimum 24.05°C dengan tekanan udara maksimum 1011 dan minimum

1007. Kelembaban udara daerah Ambon sebesar maksimum 95.18% dan

minimum 66.64%. Arah angin bertiup dari tenggara dengan kecepatan maksimum

9.59 knot serta memiliki curah hujan rata-rata 11.5 mm/hari.

Dapat diperkirakan bahwa jumlah pengunjung akan mengalami

peningkatan pada musim teduh karena kondisi laut pada saat itu cenderung jernih

dan tenang sehingga kondisi iklim yag seperti ini bisa dimanfaatkan untuk

menarik pengujung dan wisatawan ke dalam tapak melalui berbagai kegiatan

atraktif yang bisa dilakukan di darat (pantai) maupun di laut.

Vegetasi dan Satwa

Keanekaragaman vegetasi pada tapak diantaranya beanekaragam semak,

pohon peneduh dan tanaman pantai. Salah satu jenis semak yang menjadi ciri khas

daerah di sekitar Pantai Natsepa adalah puring (Codiaeum variegatum). Puring di

daerah ini memiliki berbagai bentuk dan warna daun yang berbeda, unik dan

menarik yang tidak banyak dijumpai di daerah lainnya. Pohon peneduh yang

banyak dijumpai di sekitar tapak diantaranya pohon ketapang dengan daunnya

yang merah mencolok memberikan kesan visual yang menarik, pohon pulai,

pohon pala, tanaman pantai seperti pohon kelapa dan bakau, serta vegetasi alami

lainnya. Pada tapak tidak banyak dijumpai satwa yang khas. Satwa yang ada di

sekitar tapak diantaranya burung laut, serangga, dan biota laut lainnya. Vegetasi

eksisting yang terdapat di tapak dapat dilihat pada tabel 7.

Page 64: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

49

Tabel 7. Jenis Tanaman Eksisting Pada Tapak

NO Nama Latin Nama Lokal

1. Alstonia scholaris Pulai

2. Axonophus compressus Rumput

3. Cocos nucifera Kelapa

4. Ipomea pes-caprae Ipomea

5. Polyalthia longifolia Glodokan

6. Terminalia catappa Ketapang

Jenis tanaman yang cukup beraragam ini bisa dijadikan sebagai potensi

untuk memberikan nilai tambah berupa pemanfaatan tanaman lokal sebagai ciri

khas dari resor ini sehingga desain lanskap pada resor ini dapat mengangkat nilai

tanaman lokal itu sendiri. Utilitas , Fasilitas, Dan Pengguna

Aston Ambon Natsepa Resort and Spa merupakan kawasan resort berkelas

dunia yang menawarkan suatu tempat peristirahatan dan hotel berbintang lima

yang nyaman bertaraf international. Fasilitas yang akan ditawarkan pihak

pengelola diantaranya pengadaan tiga mess (asrama) yang diperuntukkan bagi

karyawan, lapangan parkir yang cukup luas untuk pengunjung dan tamu hotel,

sarana hiburan dan rekreasi untuk keluarga berupa hotel, restoran, kolam renang

umum dan sarana olah raga air, dan fasilitas olahraga tenis dan bulutangkis.

Dalam pengembangannya akan dibuka club house pada tahap perencanaan

selanjutnya. Fasilitas penunjang hotel untuk kenyamanan pengguna (tamu hotel)

diantaranya berupa gedung spa, toko souvenir dan perhiasan, restoran dan lobby,

dan tempat bermain anak yang semuanya berada di dalam kawasan hotel.

Sedangkan fasilitas hotel yang berada diluar ruangan berupa kolam renang utama

dan anak-anak, amphitheatre untuk kegiatan atraksi dan kebudayaan, serta padang

rumput luas dengan arena bermain anak, serta pengadaan jogging track khusus

untuk tamu hotel. Selain itu kawasan ini juga dilengkapi dengan sistem

pengamanan dan keamanan yang terjamin, pengadaan ruang mesin dan

pembangkit tenaga listrik, serta pengadaan nurseri untuk kebutuhan supply

tanaman bagi interior dan eksterior hotel dan tempat-tempat tertentu.

Page 65: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

50

Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa merupakan kawasan yang ditujukan

untuk kegiatan rekreasi dan wisata bagi pengunjung dalam dan luar negeri.

Pengguna kawasan ini diantaranya pengelola resort dan hotel, pengunjung arena

rekreasi kolam renang umum dan sarana olahraga air, olahraga tenis, dan

bulutangkis, serta tamu hotel. Pengunjung kawasan ini dibedakan menjadi dua

yaitu pengunjung dalam negeri dan pengunjung luar negeri. Pengunjung dari

dalam negeri sendiri pun nantinya ada yang berasal dari wilayah sekitar maupun

berasal dari wilayah lain yang masih dalam satu teritori wilayah RI. Dengan

adanya kawasan resor ini, jenis pengunjung tidak dibatasi. Hanya saja,

pembatasan jumlah pengunjung dikhususkan untuk pengguna hotel sesuai dengan

kapasitas dan daya dukung yang ada.

Konsep Desain

Deskripsi Konsep

Perancangan lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan SPA memiliki

konsep tropis minimalis dan modern yang mengedepankan ciri khas Ambon

sebagai wilayah kepulauan dengan kekayaan laut dan kekayaan darat yang khas.

Pengembangan konsep ini dibagi ke dalam tiga konsep utama diantaranya konsep

ruang, konsep pemilihan tanaman, dan konsep pencahayaan.

Konsep minimalis yang diterapkan pada desain lanskap mencirikan

sesuatu yang praktis, dinamis, ringkas, efektif, dan efisien. Konsep minimalis

barat cenderung rasional fungsional dan lebih menekankan pada optimalisasi

ruang serta ekspresi kejujuran (material polos). Sedangkan konsep minimalis

timur dipengaruhi oleh paham Zen-Buddhisme yang sangat filosofis, yakni

menemukan isi di dalam kekosongan duniawi (nilai spiritual) yang jernih, polos,

bening, dan merasakan kenikmatan dalam keterbatasan, kesederhanaan,

keselarasan, efisien, dan efektif, dan menyimbolkan kekosongan dan keheningan

(nilai spiritual) agar setiap ruang yang tercipta jernih, polos, dan bening. Selain

itu, konsep minimalis menggunakan bahan yang hemat, efisien, praktis, ringan

tapi kokoh, dan berteknologi tinggi, tanpa mengurangi kualitas bangunan. Desain

lanskap minimalis mensyaratkan pemeliharaan yang mudah, ringkas, dan praktis

(Nirwono Joga, 2005).

Page 66: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

51

Taman minimalis biasanya bercirikan bersih, murni, sederhana, rapi, halus,

kontras, berunsur geometris primitif, dan mudah dalam hal pemeliharaan. Desain

taman minimalis biasanya memakai sedikit jenis tanaman. Desain taman

minimalis juga melibatkan elemen-elemen simbolik seperti batu dan air. Unsur air

sering dipakai untuk dikontraskan terhadap elemen taman lain yang keras dan

berbentuk kaku. Selain itu, taman minimalis dapat menonjolkan aksen natural

dengan menyelaraskan desainnya terhadap kondisi alam dan permukaan / kontur

tanah yang sudah ada, misalkan gunung, lembah, sungai, jalan setapak, kontur

tanah yang tidak rata, dan ragam tanaman yang tumbuh di habitatnya (Endi. C.F,

2008)

Konsep Pembagian Ruang

Dalam hasil wawancara dengan pihak arsitek, konsep arsitektur bangunan

secara garis besar adalah konsep modern dengan pendekatan ekletik. Gaya ekletik

sendiri dihasilkan melalui perpaduan dua gaya atau lebih yang menghasilkan gaya

baru. Pendekatan ekletik ini dilakukan dengan memadukan unsur tradisional ke

dalam gaya modern. Pada dasarnya konsep ini ingin menyajikan suasana resort

bernuansa tropis seperti di Bali dengan keindahan panorama alam khas daerah

Ambon. Dalam perencanaan arsitektur hotel, seringkali memasukkan unsur lokal

sebagai unsur khas daerah Ambon berupa kekayaan budaya lokal dan juga

menampilkan unsur etnik dalam interior yanga akan digunakan. Hal tersebut dapat

menjadi nilai jual bagi pihak owner. Konsep tropis yang terlihat pada bangunan

dan lanskap dicirikan dengan bukaan lebar pada ruang-ruang tertentu sehingga

potensi angin pada tapak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Konsep minimalis pada desain lanskap mengarah pada penyederhanaan

dalam konsep tata ruang (optimalisasi fungsi-fungsi ruang), bentuk-bentuk

geometris, ornamen polos, bahan asli, dan detail-detail pekerjaan yang rapi.

Pembagian ruang sangat efisien, fungsional, dan jelas hierarkinya, tidak ada ruang

mati. Sirkulasi ringkas, optimalisasi multifungsi ruang dan berurut. Bentuk

geometris, garis-garis bidang lurus tegas, terlihat kaku, dan titik-titik pertemuan

menyudut, proporsional, tetap sangat menonjolkan bentuk dasar arsitektur yang

tegas, penggunaan warna netral, dan alami yang dapat memebrikan kesan lega dan

lapang, warna murni (primer), representasi alam (tanaman, bentuk kontur, unsur

Page 67: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

52

air), material mentah tanpa finishing yang berlebihan (kesan tenang, lembut,

murni, suci, polos), tekstur, dan kontras (Nirwono Joga, 2005).

Konsep ruang dalam perancangan lanskap ini membagi tapak ke dalam

beberapa ruang diantaranya area penerimaan, area pelayanan, area display, area

olahraga, dan area hotel. Area penerimaan mencakup pintu masuk utama kawasan

resor. Area pelayanan terdiri dari area parkir utama, mess 1,2,dan 3, serta nurseri

dan utilitas. Area display meliputi area display patung dan cottage garden. Area

Olahraga meliputi area permainan olahraga air dan area olahraga indoor &

outdoor (badminton dan tenis). Sedangkan area hotel meliputi roof garden, area

terbuka hijau, amphitheatre, area kolam renang utama, dan jogging track.

Gambar 26. Konsep Pembagian Ruang Desain Lanskap AANRS

Konsep Pemilihan Tanaman

Konsep pemilihan tanaman disesuaikan dengan konsep arsitektural yang

telah ada. Namun, agar tetap memiliki nilai khas dari daerah Ambon pada tapak,

konsultan lanskap menawarkan konsep lanskap dengan mengangkat unsur lokal

daerah yang memiliki kebesaran nama sebagai pulau yang terkenal dengan

rempah-rempah.

Pemilihan tanaman yang digunakan dalam merancang resort ini

memanfaatkan potensi dan keanekaragaman tumbuhan yang adaptif di wilayah

Maluku, khususnya di sekitar Pantai Natsepa, Ambon. Secara umum, komposisi

Page 68: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

53

tanaman yang digunakan terdiri dari tegakan pohon, semak, tanaman merambat,

tanaman penutup tanah (ground cover), tanaman air, dan rumput. Tanaman yang

digunakan terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan ciri khas, diantaranya:

1. Tanaman sebagai ciri khas tanaman lokal

Penggunaan tanaman ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tanaman

lokal. Tanaman tersebut diantaranya pohon cengkeh (Euginia aromatica),

pala (Myristica fragrans), puring (Codiaeum variegatum), dan pulai

(Alstonia scholaris)

2. Tanaman sebagai ciri khas tanaman pantai

Penggunaan tanaman ini berfungsi sebagai tanaman pelindung pantai.

Tanaman yang digunakan diantaranya pohon keben (Baringtonia asiatica)

dan anggur laut (Coccoloba uvifera). Pohon anggur laut digunakan

dengan tujuan untuk mengenalkan jenis tanaman baru pada pengunjung di

wilayah Maluku, Ambon.

3. Tanaman sebagai ciri khas tanaman resort

Tanaman yang digunakan didominasi oleh pohon kelapa yang tersebar di

sepanjang kawasan resort dan pohon kamboja yang penyebarannya hanya

berada di sekitar kawasan hotel.

Selain itu, tanaman pendukung lainnya juga dipergunakan untuk menambah

keserasian dan keharmonisan komposisi tanaman dalam rancangan yang dibuat.

Konsep Pencahayaan

Terbatasnya supplai listrik di wilayah Ambon menyebabkan supplai listrik

untuk tapak cenderung dibatasi untuk penggunaan pencahayaan pada area

lanskap. Maksimal penggunaan daya listrik yang diijinkan pihak pengelola untuk

kebutuhan pencahayaan lanskap sebesar 30.000 watt. Batasan tersebut menjadi

acuan untuk membuat konsep pencahayaan yang seefisien mungkin tanpa

mengurangi tujuan dari konsep pencahayaan itu sendiri.

Pencahayan mempunyai kemampuan untuk menciptakan bentuk, ragam

emosi, bahkan sebuah kenyataan baru pada ruang-ruang umum melalui peggunaan

komposisi. Pencahayaan akan membentuk bagaimana suatu ruangan terlihat. Hal

ini secara visual dapat memperluas atau membatasi ketajaman mata pada suatu

ruang berdasarkan kaitannya dengan kegemilangan antara suatu objek atau area

Page 69: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

54

dengan yang lain. Selain itu, pencahayaan juga mengenalkan kualitas emosional

pada suatu ruang seperti : suasana romantis, misteri, drama, dan kesenangan.

Pencahayaan lanskap memiliki tiga tujuan dasar yaitu menyediakan keselamatan /

keamanan, kenyamanan, dan estetika (safety, security, dan aesthetics). Ketiga

tujuan ini menempatkan masalah spesifik dalam lingkungan pada malam hari.

Selain itu, pencahayaan dalam proses perancangan harus memiliki hubungan atau

keterkaitan elemen – elemen yang akan ditonjolkan dengan pemandangan di

sekitarnya.

Fungsi keamanan (safety) dalam pencahayaan digunakan untuk

menghindari kecelakaan pada pengguna tapak. Dalam hal ini, pencahayaan pada

lanskap harus menyediakan pandangan yang jelas dari setiap kemungkinan –

kemungkinan rintangan/halangan pada suatu lingkungan seperti pada jalan

setapak, peralihan antara darat dan air, dan sebagainya. Fungsi ini ditekankan

khususnya pada area parkir dan batas – batas tapak.

Fungsi kenyamanan (security) digunakan untuk menghindari gangguan

dari berbagai kejahatan yang secara psikologis menambah rasa aman atau

terlindungi bagi para pengguna. Fungsi ini digunakan pada rancangan tapak

diantaranya untuk pencahayaan pada footpath (sirkulasi pejalan kaki), anak

tangga, kolam renang, dan semak.

Fungsi estetika dalam pencahayaan dapat membawa keindahan dalam

suatu lingkungan. Nilai estetika yang ditonjolkan pada pencahayaan harus mampu

menciptakan kesatuan ruang antara ruang interior dan eksterior sehingga

keindahan pada ruang outdoor dapat terlihat dari dalam (indoor). Selain itu, fungsi

estetika dalam pencahayaan dapat menciptakan kesan luas apabila melihat

pemandangan ke arah luar, memberikan efek dinamis, dan mengurangi kesan

menakutkan di malam hari. Dalam rancangan tapak, penerapan fungsi tersebut

dititik beratkan diantaranya pada area publik seperti area kolam renang utama, dan

juga pada pohon – pohon besar yang dapat menimbulkan kesan menakutkan di

malam hari.

Penggunaan tipe – tipe lampu taman untuk kawasan resor ini diantaranya :

a. Lampu sorot (spot light), untuk pencahayaan pada pohon dengan

karakterisik morfologi tanaman yang unik pada area display taman.

Page 70: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

55

b. Lampu tanam (burried light), untuk pencahayaan pada pohon dan tanaman

rambat area display tertentu serta pencahayaan hard material

c. Lampu taman (bollard), untuk pencahayaan didalam area lanskap untuk

menambah nilai estetis dan fungsi keamanan.

d. Lampu Jalan (pole light), untuk pencahayaan pada area sirkulasi dan area

servis di kawasan resor.

Sirkulasi

Sirkulasi pada tapak terbagi menjadi tiga yaitu sirkulasi pejalan kaki,

sirkulasi kendaraan bermotor, dan sirkulasi pelayanan untuk pengelola. Sirkulasi

pejalan kaki berupa jalur pedestrian selebar 1.5 m disamping badan jalan dengan

menggunakan konstruksi paving blok. Area sirkulasi pengunjung untuk kegiatan

rekreasi dibatasi hanya sampai pada area restoran yang letaknya disamping area

rekreasi dan olahraga air. Sedangkan sirkulasi untuk pengguna dan pengunjung

hotel lebih luas yaitu pada seluruh area kawasan resor.

Pada tapak terdapat dua akses masuk yaitu pada pintu masuk utama yang

berdekatan dengan jalan raya Natsepa dan akses masuk melalui dermaga

disebelah utara kawasan untuk pintu masuk eksklusif pengunjung hotel. Pintu

masuk utama yang berdekatan dengan jalan raya diperuntukan bagi pengunjung

dan pengguna kawasan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa termasuk

pengunjung hotel.

Site Plan

Setelah dilakukan proses pematangan konsep desain, tahapan selanjutnya

adalah pembuatan site plan sesuai dengan tema konsep yang akan diangkat. Tahap

pembuatan site plan ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan sketsa

tangan terlebih dahulu kemudian diubah ke dalam format AutoCAD. Perubahan

desain pada tapak dilakukan sesuai dengan hasil rapat dengan pihak owner dan

konsultan arsitek. Hasil tersebut kemudian dijadikan sebagai referensi untuk

melakukan revisi pada gambar desain.

Konsep tatanan lanskap yang digunakan dalan desain kawasan resor ini

adalah mengangkat tema lanskap tropis minimalis modern yang dipadupadankan

Page 71: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

56

dengan nuansa keindahan panorama pantai Ambon. Proses pembuatan desain

pada tapak dibagi ke dalam beberapa titik area diantarannya :

1. Pintu Masuk dan Keluar Utama Kawasan Resor

Konsep desain pada area ini adalah mengoptimalkan ruang yang

kecil menjadi ruang yang lebih menonjol untuk memaksimalkan fungsi

ruang sebagai area penerimaan. Kondisi ruang yang tidak terlalu besar ini

dirancang dengan peletakan tanaman yang tidak biasa dijumpai di daerah

Ambon untuk menarik perhatian pengunjung yang datang dari berbagai

arah. Ruangan ini didesain dengan menggunakan kombinasi pohon kelapa

dan pohon ketapang kencana sebagai aksen, serta kombinasi rumput dan

semak pendek dan berbunga seperti agave dan bougenvil.

2. Area Mess 1, 2, dan 3

Mess difungsikan sebagai bangunan asrama untuk pihak pengelola

kawasan resor. Bangunan ini terdiri dari tiga gedung yang terletak pada

dua area. Mess 1 berada di sebelah barat laut kawasan resor sedangkan

mess 2 dan 3 berada disebelah timur dan tenggara kawasan. Desain yang

gunakan pada area mess ini menggunakan tanaman yang berfungsi sebagai

screen sekaligus menjadi buffer. Penggunaan semak dan pohon sebagai

ciri khas tanaman lokal seperti pohon cengkeh, pala, dan puring

mendominasi area ini dengan sedikit penambahan tanaman khas pantai,

semak berbunga, palem-paleman, dan penutup tanah seperti pohon kelapa,

bougenvil, palem kuning, bakung, kembang sepatu, serta rumput gajah

pada area mess 1. Desain ini difungsikan untuk menghalangi pandangan ke

arah mess 1 yang merupakan area privat bagi pengelola kawasan resor

sehingga daerah tersebut dapat terisolir dari pengunjung. Pada area mess 2

dan 3 terdapat lahan parkir mobil dan motor. Desain lanskap pada area ini

menggunakan kombinasi tanaman peneduh seperti pohon cengkeh,

trembesi, ketapang, dan flamboyan. Lahan parkir mess 2 dan 3

menggunakan pohon peneduh dan pelindung yaitu pohon flamboyan pada

tempat parkir motor berkapasitas 15 kendaraan dan pohon ketapang pada

tempat parkir mobil berkapasitas 10 kendaraan.

Page 72: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

57

3. Area Parkir

Area parkir yang didesain oleh arsitek direncanakan untuk lahan

parkir mobil berkapasitas 108 kendaraan dan lahan parkir motor

berkapasitas 66 kendaraan. Desain lanskap pada area ini mengoptimalkan

penggunaan pohon peneduh seperti pohon ketapang, pohon flamboyan,

dan pohon trembesi untuk menciptakan ruang yang teduh dan nyaman

sehingga panas dari ruang yang cukup terbuka ini dapat diserap oleh

pepohonan. Dengan penambahan sedikit pohon kelapa dan kombinasi

tanaman semak serta penutup tanah seperti puring, palem kuning, taiwan

beauty, dan rumput gajah. Penggunaan semak sedang pada area parkir

seperti palem kuning, puring, dan bougenvil difungsikan untuk

menghalangi pandangan ke arah mess 2 dan 3 yang dikhususkan sebagai

area privat untuk pengelola. Material perkerasan pada area parkir

direncanakan dengan menggunakan grass block sebagai material yang

ramah terhadap lingkungan.

4. Area Display Patung

Area display patung merupakan area memanjang yang difungsikan

sebagai area display sekaligus tempat rekreasi bagi pengunjung. Pada area

ini direncanakan penempatan patung burung rajawali yang

dikombinasikan dengan permainan ritmik air mancur berbentuk kabut

dimana seolah-olah tampak burung tersebut sedang melayang terbang di

angkasa. Desain lanskap pada area ini bergaya formal dengan pola

geometris dengan peletakan posisi tanaman dan pot-pot yang searah

memanjang menuju patung display. Tanaman yang dipergunakan adalah

Bucida buceras (ketapang kencana) berjumlah 18 pohon dengan porsi

yang seimbang disebelah kiri dan kanan. Penggunaan pohon ini bertujuan

untuk mengenalkan jenis tanaman baru ke dalam kawasan resor agar

tampilan desain pada area dispaly ini terlihat berbeda dan menrik

perhatian pengunjung. Selain itu, tanaman pendukung lain yang digunakan

adalah Alstonia scholaris (pulai) sebanyak delapan buah, Axonophus

compressus (rumput gajah), Bougainvillea spectabilis (Bougenvil) yang

Page 73: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

58

ditanam dalam pot, dan Pelthoporum inerme (Flamboyan) yang ditanam

sebagai pohon penyangga.

5. Area Restoran dan Permainan Olahraga Air, dan Sport Centre

Area ini merupakan area yang didesain dengan memperbanyak

penanaman pohon kelapa (Cocos nucifera) dan pohon ketapang

(Terminalia catappa) pada area parkir. Penggunaan tanaman peneduh

Pelthoporum inerme difungsikan untuk menyerap panas di sekitar area

permainan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.

6. Area Hotel dan Cottage Garden

Area ini mencakup area display taman dan area lanskap didalam

hotel yaitu area kolam renang hotel, amphitheatre, dan lawn di depan

bangunan hotel wing A dan B. Pada area cottage garden didesain dengan

pola dan penempatan tanaman semak dan penutup tanah yang menyebar di

sekitarnya. Latar belakang taman ini dihalang dengan menggunakan pohon

Casuarina equisetifolia sebagai tanaman penghalang. Ditengah –tengah

taman dibuat ornamen batu-batuan melingkar menyerupai pola zein

berbentuk kerang. Begitu pula dengan jalan setapak yang dibuat dengan

menggunakan motif lantai berpola kerang dan binatang laut.

Area hotel dicirikan dengan penanaman pohon kamboja (Plumeria

sp.) yang menyebar di sekitar area hotel. Pada area penerimaan pintu

masuk depan hotel ditanam kombinasi pohon kelapa dengan pohon

kamboja kuning berpola simetris dipadukan dengan penambahan semak

Calathea lutea pada pilar di depan lobby hotel. Desain pada area

penerimaan ini berupa taman berbentuk oval dengan permainan kontur

pada lahannya yang dikombinasikan dengan peletakan elemen air berupa

water feature untuk menghadirkan nuansa gemericik air yang

menenangkan. Area parkir hotel menggunakan variasi pohon ketapang

dengan pohon pala.

Desain lanskap pada area kolam renang hotel mendirikan kesan

minimalis dengan pengaturan letak pohon kelapa secara simetris yang

ditanam dalam pool deck dengan variasi nat rumput dan pohon bougenvil

dalam pot. Kolam renang utama di area ini merupakan kolam renang

Page 74: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

59

overflow yang didesain agar permukaan air kolam sejajar dengan

permukaan air laut sehingga memberikan kesan meluas dan menyatu

dengan laut. Desain lanskap pada area ini tidak menghalangi view ke arah

laut sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain

itu, area ini juga dilengkapi dengan toilet outdoor dan kolam untuk anak-

anak berbentuk pola dinamis menyerupai tokoh kartun Disney. Kombinasi

taman disekitar area kolam renang hotel ini menggunakan tanaman

Coccoloba uvifera, Rhapis excelsa, Baringtonia asiatica,dan Calathea

luthea. Taman disebelah barat kolam renang didesain menghalangi akses

dan arah pandangan ke amphitheatre dengan penggunaan semak tinggi

berdaun indah. Di area juga ini terdapat lagoon yaitu kolam renang yang

khusus dipergunakan oleh tamu hotel kelas eksklusif. Kolam renang ini

berada tepat di depan kamar tamu hotel. Fasilitas ini diberikan khusus

untuk tamu hotel yang menginginkan privasi dalam melakukan kegiatan

renang.

Desain pada amphitheater dan lawn wing A&B yang dibuat

memiliki keterkaitan antar ruang dengan pemanfaatan pohon kamboja dan

flamboyan sebagai tanaman peneduh dalam area rekreasi publik. Area ini

difungsikan sebagai area yang memfasilitasi kegiatan-kegiatan/program

yang dibuat oleh pihak pengelola. Pada lawn wing A&B didesain untuk

menciptakan kenyamanan rekreasi keluarga dengan pemanfaatan ruang

terbuka dan dilengkapi dengan pengadaan childrenplayground diatas

petakan kombinasi nat koral dan rumput.

7. Roof Garden (Supp A, Supp B, dan Presidential Suite)

Roof garden terbagi menjadi tiga area yaitu roof garden supp A yang

berada di atas gedung wing B, roof garden supp B yang berada di atas

gedung wing C, serta roof garden presidential suite yang dibuat khusus

untuk pemilik hotel. Desain pada roof garden supp A dan B menggunakan

kombinasi pohon kamboja yang ditanam diatas planter box tunggal dan

planter box yang dilengkapi dengan bangku taman serta adanya

penambahan semak seperti palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens)

dan puring (Codiaeum variegatum) diatas hamparan rumput (Axonophus

Page 75: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

60

compressus). Selain itu, pada tapak didesain peletakan water feature

diantara ruang servis (drug store, pearl shop, dan handicraft&gift shop)

pada supp A dan diantara ruang servis (drug store, money changer, dan

airline office) pada supp B dan untuk membangkitkan suasana

kenyamanan dalam pelayanan dengan memanfaatkan suara gemericik air.

Railing pagar pada roof garden ini ditanami dengan Ipomea pes-caprae

sebagai penambah nilai keindahan dan berfungsi sebagai tanaman

penghalang. Desain pada roof garden supp B dilengkapi dengan pola

penanaman rumput bertingkat penggunaan gazebo dan children

playground diatas bak pasir.

Roof garden presidential suite juga didesain dengan konsep

minimalis yaitu dengan peletakan empat buah tanaman kamboja diatas

planter box dan dipadankan dengan pola lantai simetris yang disilangkan

dengan penambahan rumput dan nat koral sikat. Pada area ini juga

menggunakan gazebo kecil yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk

menikmati panorama laut serta keindahan taman pada roof garden.

Peletakkan water feature tepat di depan pintu kamar memberikan

keindahan dan suasana rileks yang dapat dinikmati dari dalam maupun

luar ruangan.

8. Area Utilitas dan Nursery

Area ini didesain dengan kombinasi penggunaan pohon kelapa

(Cocos nucifera), flamboyan (Pelthoporum inerme), gandaria (Bouea

macrophylla), bambu (Bambusa vulgaris) dan rumput (Axonophus

compressus). Penggunaan tanaman ini berfungsi sebagai tanaman

penyangga dan penghalang ke arah area utilitas. Dengan penanaman

pohon berjarak rapat bertujuan untuk mengalihkan pandangan pengguna

tapak yang melewati area ini. Selain itu, pada area ini didesain nurseri

yang nantinya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan stok

tanaman untuk kebutuhan indoor.

9. Area Jogging Track

Area ini merupakan salah satu fasilitas penunjang hotel Aston

Ambon Natsepa Resort dan Spa yang didesain untuk pengguna hotel yang

Page 76: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

61

ingin melakukan kegiatan olahraga jogging maupun jalan santai. Desain

jogging track ini berbentuk garis perpaduan lengkung dan linear yang

dikombinasikan dengan kuldesak pada ujung dan pangkalnya dan

beberapa titik tertentu dijalur ini menggunakan batu refleksi. Selain itu,

jalur jogging track ini juga dilengkapi dengan pergola sepanjang 15

meter. Desain pada area ini menggunakan kombinasi pohon pelindung,

semak berbunga dan berdaun unik.

Ilustrasi site plan proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 27. Ilustrasi Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon

Page 77: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

62

Page 78: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

63

Gambar 29. Perspektif Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon

(Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 79: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

64

Gambar 30. Tampak Samping Porte Cochere Welcome Area Hotel Aston Ambon Natsepa Reort dan Spa, Ambon

Gambar 31. Tampak Depan Porte Cochere Welcome Area Hotel Aston Ambon Natsepa Reort dan Spa, Ambon

Page 80: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

65

Detail Softmaterial dan Hardmeterial

Softmaterial yang digunakan berupa tanaman lanskap yang didesain

berdasarkan permintaan dari owner dan jumlah stok koleksi yang ada di nuseri

sehingga anggaran biaya building construction untuk proyek ini dapat tekan.

Penggunaan tanaman dikelompokkan ke dalam tujuh jenis tanaman yaitu palem,

pohon, semak, tanaman rambat, tanaman air, tanaman penutup tanah, dan rumput.

Kisaran tinggi pohon yang digunakan mencapai 3 – 5 m sesuai dengan spek tinggi

yang digunakan yaitu meter batang ataupun tinggi keselurahan (overall). Untuk

semak, tanaman rambat, tanaman air, dan penutup tanah menggunakan spek tinggi

keseluruhan dengan kisaran 0.2 – 1 m .

Penggunaan hardmaterial pada desain ini baru sebatas pada penggunaan

site furniture yang melengkapi desain tapak seperti penggunaan water feature,

signage, lantai bermotif kerang laut (floor patern), planter box, jogging track dan

pergola, lighting, bollard, pottery, children playground, serta greenwall.

Water feature yang digunakan ada tiga macam sesuai dengan

peletakkannya yaitu water feature yang diletakkan di lobby, roof garden supp A

dan B, serta roof garden pada presidential suite. Water feature pada lobby

menggunakan bahan fiberglass berwarna biru berbentuk bulat dengan ketinggian

0.5 m sesuai gambar ilustrasi (Gambar 32). Water feature pada roof garden

menggunakan bahan terazzo hitam dengan ketinggian 0.85 dan 1.25 m sesuai

gambar ilustrasi (Gambar 32). Water feature pada roof garden presidential suite

menggunakan bahan terazzo batu alam sesuai gambar ilustrasi (Gambar 32).

Lobby Roof garden Roof Garden Presidential Suite

Gambar 32. Water Feature pada Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Page 81: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

66

Signage didesain sebagai petunjuk arah yang diletakkan pada area hotel

dan gedung spa. Bentuk desain yang minimalis ini terbuat dari bahan terazzo putih

dengan tinggi hampir mencapai 2 m sesuai dengan gambar 33. Floor patern

didesain 4 x 4 m dengan penambahan motif kerang dan binatang laut dan terbuat

dari bahan batu palimanan putih sesuai dengan gambar 33.

Signage Floor Patern

Gambar 33. Signange & Floor Patern pada Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort & Spa (Sumber : PT. Tropica Greeneries) Planter box yang digunakan pada terbagi dalam dua jenis, planter box

tunggal dan planter box dengan penambahan bangku taman sesuai dengan ukuran

pada gambar kerja. Jogging track selebar 1.5 m didesain dengan perkerasan beton

dan dikombinasikan dengan batu refleksi pada titik-titik tertentu. Selain itu,

pergola sepanjang empat meter pada jogging track didesain dengan menggunakan

bahan kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja.

Pencahayaan untuk area luar ditujukan untuk dua kepentingan yaitu

kepentingan fungsional dan dekorasi. Pencahayaan dekoratif dibagi menjadi dua

yaitu downlighting dan upper lighting. Downlighting adalah metode pencahayaan

dimana cahaya yang dikeluarkan mengarah ke bawah. Bias cahaya yang

dihasilkan berkesan alami karena terlihat seperti pancaran sinar matahari/bulan

dari atas. Sedangkan upperlighting adalah metode pencahayaan dimana cahaya

yang dikeluarkan mengarah ke atas. Pencahayaan ini biasa digunakan untuk

menciptakan bayangan halus, memperjelas figur objek, membuat siluet, dan

menghadirkan focal point di taman. Konektivitas yang terjalin antar dua ruang

dapat menciptakan suasana yang nyaman dan berpengaruh positif terhadap

pengaruh emosinya. Oleh karena itu, hubungan keduanya harus dibuat semengalir

Page 82: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

67

mungkin agar tercipta harmonisasi energi yang seimbang dengan pengaturan

posisi bangunan (Imelda Akmal, 2007).

Pencahayaan pada desain lanskap menggunakan spesifikasi tipe-tipe lampu taman

sebagai berikut :

1. Lampu sorot (spot light) yang bisa ditancap ke tanah maupun di sekrup ke

batang pohon (Disano Dafne PAR 38/80-120 W, hitam)

2. Lampu tanam (burried light) yang dapat dimodifikasi dengan lensa warna

(coloured filter) (Disano Floor JM-TS 70, Graphite)

3. Lampu tiang taman (garden light) (Disano FARO 4 – High Version, FLC

1 x 26 T, Graphite) setinggi 1 m

4. Lampu jalan/parkir (pole light) (Disano Iris, SAP-T70 W, Silver), khusus

untuk lampu jenis ini disarankan menggunakan tambahan besi penyangga

pada tiang sebagai tempat untuk publikasi kawasan resor.

Lampu tanam Lampu sorot

Lampu tiang / Bollard Lampu parkir dan Lampu jalan

Gambar 34. Model Lampu Taman pada Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa (Sumber : PT Tropica Greeneries)

Pottery merupakan pot dengan variasi ukuran yang digunakan dalam

desain ini. Pot ini didesain dengan motif kerang dan bintang laut dan

Page 83: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

68

menggunakan bahan GRC (Glasfibre Reinforced Cement). Pot ini terbagi dalam

tiga jenis sesuai ukuran gambar kerja yaitu :

1. Tipe 1 ( tinggi = 0.8 m, lebar = 0.6 m)

2. Tipe 2 ( tinggi = 0.6 m, lebar = 0.8 m)

3. Tipe 3 ( tinggi = 0.6 m, lebar = 1 m)

Ketiga tipe pot ini tersebar di beberapa titik area desain yaitu di area display

patung (pot tipe 2), area penerimaan hotel (pot tipe 1 dan 2), kolam restoran yang

menghadap ke arah laut (pot tipe 2), area kolam renang hotel (pot tipe 2 dan 3),

area amphitheater (pot tipe 3), dan area lawn wing A & B (pot tipe 3). Tipe pot

untuk area penerimaan hotel dimodifikasi dengan penambahan lampu dalam

pedestal pot.

Children playground merupakan fasilitas bermain untuk anak yang

diletakkan pada area lawn wing A & B. Material ini terbuat dari bahan kayu

dengan struktur dan ukuran sesuai dengan gambar 35. Greenwall digunakan pada

desain restoran hotel.Greenwall didesain berukuran 5 x 3.5 m disesuaikan dengan

modul yang ada sesuai dengan gambar 35.

Children playground Contoh modul greenwall

Gambar 35. Childrenplayground dan Modul Greenwall Desain Lanskap AANRS (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

Rencana Anggaran Biaya

Pembuatan rencana biaya desain disesuaikan dengan SPK dan hasil desain

yang telah dicapai. Pada tahap ini, biaya desain ditentukan berdasarkan tahap

pengerjaan desain yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Rencana

anggaran biaya pelaksanaan untuk proyek ini dibagi menjadi dua anggaran yaitu

rencana anggaran biaya untuk soft material dan rencana anggaran biaya untuk

Page 84: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

69

hard material. Hasil rencana anggaran biaya untuk desain lanskap ini dapat dilihat

pada lampiran.

Biaya untuk soft material dan hard material memperhitungkan harga

dasar, keuntungan, biaya transportasi, jumlah tenaga kerja yang digunakan, biaya

pemeliharaan, dan masa retensi. Harga penawaran untuk biaya soft material dan

hard material dihitung belum termasuk pajak. Namun, harga penawaran tersebut

sudah termasuk biaya penanaman, pemeliharaan selama tiga bulan dan masa

retensi selama enam bulan. Untuk beberapa jenis tanaman seperti kelapa (Cocos

nucifera), pulai (Alstonia scholaris), keben (Baringtonia asiatica), gandaria

(Bouea macrophylla), pala (Myristica fragrans), jarak (Jathropa sp.), dan rumput

(Axonophus compressus) diadakan dari supplier lokal di sekitar Ambon sehingga

harga penawaran untuk beberapa jenis tanaman ini tidak terlalu memakan biaya

yang lebih tinggi. Hal ini dapat menekan biaya untuk pengadaan soft material

sehingga harga penawaran yang dikeluarkan tidak melebihi estimasi biaya dari

owner. Namun pengadaan untuk beberapa jenis tanaman lain dan hardscape yang

tidak ditemukan di sekitar Pulau Ambon dilakukan melaui kerjasama dengan

supplier yang sering bekerjasama dengan PT. Tropica Greeneries yang berasal

dari daerah Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Lokasi tapak yang cukup jauh dengan

sumber pengadaan barang menyebabkan tanaman dan hardscape harus dikenakan

biaya yang lebih tinggi karena tingginya biaya transportasi untuk pengiriman

barang-barang tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak

diinginkan seperti rusaknya barang atau matinya beberapa jenis tanaman sebelum

penanaman dilakukan. Pada saat kegiatan magang berlangsung, perhitungan harga

penawaran untuk soft material baru mencapai tahap perhitungan biaya untuk

tanaman saja, sedangkan harga tersebut belum memperhitungkan penggunaan top

soil, pupuk, dan biaya pemeliharaan. Harga peanawaran untuk soft material

mencapai angka Rp. 1.041.272.800,00. Sedangkan perhitungan harga penawaran

untuk hardscape belum dilakukan perhitungan. Tahap pengerjaan baru mencapai

perincian beberapa jenis pekerjaan lanskap untuk pengadaaan hardscape yang

meliputi perhitungan spek, jumlah dan unit.

Page 85: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

70

Permasalahan Umum Proyek Aston Natsepa Resort & Spa

Proyek yang sudah berjalan hampir dua tahun ini memiliki banyak kendala

terutama dalam proses pembangunan. Secara umum, kendala mahasiswa magang

dalam proyek ini antara lain kurangnya tenaga terampil yang dilibatkan dalam

proyek yang cukup besar ini sehingga hasil kerja dirasa belum optimal. Belum

adanya standardisasi dalam penomoran gambar sehingga menyulitkan dalam

penyusunan hasil gambar kerja. Selain itu kurang efektifnya komunikasi antar

pihak yang terlibat dalam proyek terkadang menyebabkan pekerjaan yang

berhubungan dengan desain proyek tersebut. Sering berubahnya masukan untuk

desain dari tenaga ahli senior dalam menyesuaikan permintaan dari owner

menyebabkan sering terjadinya perubahan desain lanskap dalam lingkup jenis dan

jumlah tanaman yang digunakan.

Kendala yang terjadi di lapang pada saat proyek tersebut berjalan yaitu

kurangnya displin dalam penerapan jadwal kerja dari pihak kontraktor pelaksana

konstruksi bangunan lokal yang ditunjuk langsung oleh pemilik. Dalam

pelaksanaannya, perkerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target dan

jadwal kerja yang telah disepakati bersama. Hal ini disebabkan karena kurangnya

jumlah produktivitas dan tenaga kerja lapang. Tenaga kerja lapang memakai

sumber daya lokal yaitu penduduk sekitar tapak, namun untuk supervisi

menggunakan sumber daya yang berasal dari luar daerah Ambon. Salah satu

alasan menggunakan jasa kontraktor lokal karena untuk mengefisiensikan waktu

dan biaya karena kontraktor tersebut merupakan satu – satunya kontraktor

kepercayaan pemilik yang mampu mensuplai bahan dasar bangunan (split)

terbanyak di Ambon. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemilik berupaya

untuk memberikan solusi berupa pengadaan seleksi untuk pekerjaan pembagunan

lainnya khususnya pada area kolam renang utama hotel. Setelah dilakukan tahap

penyeleksian, akhirnya pemilik menunjuk PT. Karya Adhya Utama sebagai sub

kontraktor pelaksana kolam renang utama dan perkolaman lainnya. Selain itu,

pihak arsitektur sebagai konsultan arsitek berupaya selalu mengontrol jadwal dan

target pelaksanaan pekerjaan pembangunan untuk tahap selanjutnya. Segala

permasalahan yang timbul dan solusi yang diberikan disepakati dalam setiap rapat

antara pihak pemilik dengan pihak yang terkait seperti konsultan arsitek,

Page 86: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

71

konsultan dan kontraktor lanksap, konsultan mekanikal dan elektrikal, dan pihak

lainnya.

Pada pelaksanaan proyek tersebut mengalami beberapa hambatan.

Hambatan yang terjadi pada pelaksanaan dilapang diantaranya ketidaksesuaian

jadwal kerja pihak kontraktor sehingga penyeleseaian tahap pembangunan di

lapang tersendat dan tidak sesuai dengan target yang diinginkan oleh pemilik.

Hambatan tersebut disebabkan karena kurangnya produktivitas dan jumlah tenaga

kerja yang digunakan oleh pihak kontraktor pelaksana bangunan. Untuk

mengatasi keterlambatan ini pihak kontraktor pelaksana membuat surat

pernyataan yang disebut dengan addendum untuk pengajuan perpanjangan waktu,

pengajuan pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang dengan alasan-alasan yang

benar. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan dalam suatu pelaksanaan proyek

bukan merupakan hal yang asing. Untuk meminimalkan keterlambatan tersebut,

diperlukan pengawasan yang lebih teratur dan koordinasi antara pihak kontraktor

pelaksana dengan pihak konsultan arsitek selaku pengawas dan juga koordinasi

antara tenaga ahli dan pekerja lapang didalam proyek Aston Ambon Natsepa

Resort dan Spa yang melibatkan berbagai pihak. Hal ini akan sangat membantu

kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga target peyelesaian pekerjaan

dapat dicapai oleh semua pihak.

Page 87: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

72

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kegiatan magang yang dilakukan selama empat bulan di PT. Tropica

Greeneries dalam Perancangan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa berjalan

dengan baik. Selama pelaksanaan magang banyak manfaat yang diperoleh melalui

pengalaman kerja dan menambah wawasan di bidang Arsitektur Lanskap,

khususnya dibidang perancangan dan pelaksanaan proyek. Mahasiswa mendapat

banyak keterampilan yang dibutuhkan dalam perancangan dan pelaksanaan

proyek, mengenal berbagai macam alat dan bahan, serta dapat mempelajari sistem

kerja di perusahaan yang bergerak di bidang lanskap khususnya di PT. Tropica

Greeneries.

Secara umum proses perancangan Proyek Aston Natsepa Resort dan Spa

sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari proses perancangan yang

dilakukan secara bertahap mulai dari survai lapang, analisis dan sintesis,

pembuatan konsep desain lanskap, sampai dengan pembuatan rencana anggaran

biaya. Proses desain yang dilakukan di perusahaan ini secara garis besar sesuai

dengan teori proses desain oleh Booth, namun pada pelaksanaanya tidak semua

tahap dalam proses desain dilaksanakan. Proses desain yang dilakukan sesuai

dengan kebutuhan anggaran biaya yang disepakati oleh kedua belah pihak melalui

pewaran harga desain.

Selama pelaksanaan proyek konsultasi lanskap pada PT. Tropica

Greeneries ditemukan beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut dipecahkan

melalui pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek. Kesuksesan

pelaksanaan pekerjaan lanskap dapat diwujudkan melalui kerjasama yang baik

antara pihak konsultan lanskap, sub kontraktor, arsitek, klien, dan konsultan lain

yang terlibat. Pada pelaksanaan pekerjaan lanskap di PT. Tropica Greeneries

sangat memprioritaskan biaya serta kualitas pekerjaan untuk mencapai hasil

pekerjaan yang maksimal.

Page 88: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

73

Saran

Perlu adanya suatu sistem dan mekanisme kerja yang baik dalam proyek

dan dalam kinerja perusahaan untuk mendapatkan hasil dan target yang

diinginkan. Pencapaian target tersebut harus didukung oleh sumberdaya yang

memadai baik dalam kapasitas dan jumlah tenaga kerja untuk pengerjaan suatu

proyek agar pekerjaan yang dihasilkan tepat waktu dan berkualitas. Hal tersebut

diantaranya :

1. Sistem manajemen PT. Tropica Greeneries harus diterapkan lebih baik agar

efisiensi dan efektifitas kegiatan dalam perusahaan tercapai

2. Memperjelas struktur organisasi perusahaan dengan menambah karyawan

dan pembagian tugas kerja yang jelas sesuai dengan kebutuhan proyek dan

kapasitas kerja karyawan agar proyek dapat ditangani dengan baik

3. Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pihak lain agar tidak terjadi

mis-komunikasi pada saat pelaksanaan pekerjaan lanskap baik dalam

kegiatan studio maupun kegiatan lapang.

4. Menjalin kerjasama yang baik antara Departemen Arsitektur Lanskap

dengan PT. Tropica Greeneries.

Selain itu, saran yang dapat penulis berikan untuk proyek Aston Ambon Natsepa

Resort dan Spa diantaranya :

1. Membuat suatu perencanaan lebih lanjut untuk tata hijau di sekitar daerah

aliran sungai untuk keberlangsungan fungsi ekologis dikawasan resor

2. Melakukan berbagai pendekatan teknis untuk perlindungan dan

pengamanan daerah pantai dikawasan resor seperti pembuatan tembok laut,

pembuatan krib tegak lurus pantai, pembuatan bangunan pemecah

gelombang sejajar pantai, ata dengan penambahan supplai sedimen pada

pantai yang tererosi.

3. Bekerjasama dengan pemda setempat dalam pengadaan sistem penerangan

jalan di sekitar jalan raya Natsepa sebagai akses utama menuju kawasan

resor.

Page 89: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

74

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda. 2007. Pencahayaan dalam Simple Garden. Edisi 1/II. hal 38-41.

Anonim. 2007. http://www.malteng.go.id [12 Mei 2007]

Anonim. 2007. Natsepa.http://radiobakubae.com/informasiwisata [16 Mei 2007]

Anonim. 2007. Objek Wisata. http://dinaspariwisatapropinsimaluku.go.id

[16 Mei 2007]

Anonim. 2007.Resort. http://www.wikipedia.com/resort [30 Mei 2007]

Anonim. 2007. Spa. http://www.wikipedia.com/spa [30 Mei 2007]

Anonim.2007.Iklim. http://www.bmg.go.id/prakiraan/balaiwilayah/pusat iklim

Regional IV Makassar (13 September 2007)

Anonim. 2007. Iklim. http//www.bmg.go.id/prakiraan musim kemarau 2007

[13 September 2007]

Anonim. 2007. Pantai Natsepa. http://www.googleearth.com/natsepa Ambon

[29 Desember 2007]

Booth, Norman K. 1983. Basic Elements of Landscape Architectural Design.

USA : Waveland Press, Inc.315p.

Eckbo, G.1964. Urban Lanscape Design. New York: McGraw - Hill Book

Co.248p.

De Chiara J and L. E. Koppelman 1997. Standar Perencanaan Tapak

(Terjemahan). Hakim J, penerjemah, Jakarta: Penerbit Airlangga.

Terjemahan dari Site Planning Standards.380 p

F, Endi C. 2008. Taman Minimalis. http://www.targ3d.com/tamanminimalis [ 24

Januari 2008]

Ingels, Jack. E. 1997. Landscaping : Principles and Practices.5th edition. Delmar

Publisher. New York. 419 p.

Joga, N. 2005. Taman Minimalis. http://www.kompas.com/tamanminimalis. [ 24

Januari 2008]

Laurie, M. 1986. Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan terbitan kedua.

Bandung : Intermatra.133p

Monk. Katherine A, Yance de Fretes, dan Gayatri Reksodihardjo.1997. The

Ecology of Nusa Tenggara and Maluku.Singapore : Periplus Editions.699p.

Page 90: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

75

Nurisjah, S. dan Q. Pramukanto. 1995. Penuntun Perencanaan Lanskap Jurusan

Budidaya Pertanian Institut Pertanian Bogor.tidak dipublikasikan.

Rachman, Z. 1984. Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana dalam

Arsitektur Lanskap.Makalah Diskusi dalam Festival Tanaman VI.

Bogor. Tidak dipublikasikan.

Sharky, Bruce. G.1994.Ready, Set, Practice Elements of Landscape Architecture

Professional Practice. New York : John Wiey & Sons, Inc.263p

Simonds, J.O. 1983. Landscape Architecture a manual of Site Planning and

Design. New York : McGraw-Hill, Inc.330p.

Page 91: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

76

LAMPIRAN

Page 92: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

77

Lampiran 1. Surat Perintah Kerja Proyek AANRS

Page 93: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

78

Lampiran 1. Lanjutan Lembar 2/2

Page 94: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

79

Lsampiran 2. Form Penawaran Desain Lanskap Proyek AANRS

Page 95: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

80

Lampiran 3. Surat Konfirmasi Pihak Konsultan Arsitek ke PT. Tropica Greeneries

Page 96: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

81

Lampiran 4. Risalah Rapat Proyek AANRS

Page 97: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

82

Lampiran 4. Lanjutan Lembar 2/3

Page 98: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

83

Lampiran 4. Lanjutan Lembar 3/3

Page 99: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

84

Lampiran 5. Hasil Analisis Contoh Tanah Kawasan AANRS

Page 100: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

85

Lampiran 6. Hasil Analisis Contoh Air Kawasan AANRS

Page 101: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

86

Lampiran 7. Sketsa Konsep Desain Area Lagoon AANRS

Page 102: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

87

Lampiran 8. Sketsa Revisi Gambar Proyek AANRS

Page 103: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

88

Lampiran 9. Sketsa Potongan Area Pool Hotel AANRS

Page 104: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

89

Page 105: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

90

Page 106: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

91

Page 107: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

92

Page 108: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

93

Page 109: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

94

Page 110: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

95

Page 111: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

96

Page 112: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

97

Page 113: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

98

Page 114: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

99

Page 115: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

100

Page 116: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

101

Page 117: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

102

Page 118: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

103

Page 119: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

104

Page 120: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

105

Page 121: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

106

Page 122: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

107

Page 123: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

108

Page 124: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

109

Page 125: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

110

Lampiran 31. RAB Soft Material

PT TROPICA GREENERIES SOFTSCAPE PACKAGE ASTON AMBON NATSEPA RESORT AND SPA PROJECT

QUOTATION ITEM JENIS PEKERJAAN LANSKAP QTY SATUAN HEIGHT UNIT TOTAL Remark

PRICE PRICE I PENANAMAN A PALM 1 Chrysalidocarpus lutescens (Palem Kuning) 300 pohon 1 md Rp60,000 Rp 18,000,000 2 Cocos nucifera (Kelapa)* 67 pohon 3 ht Rp750,000 Rp 50,250,000 ambon 67 pohon 4 ht Rp750,000 Rp 50,250,000 67 pohon 5 ht Rp750,000 Rp 50,250,000 3 Phoenix (Phoenix roebelenii) 5 pohon Rp750,000 Rp 3,750,000 4 Rhapis exelsa (Palem Waregu) 200 plb 1,25 m Rp85,000 Rp 17,000,000 Sudah rimbun Sub Total Rp 189,500,000 B TREES 1 Alstonia scholaris (Pulai)* 2 pohon 6 m ov Rp1,350,000 Rp 2,700,000 8 pohon 2,5 m ov Rp450,000 Rp 3,600,000 ambon 2 Bambusa sp. (Bambu) 25 pohon 2.5 m ov Rp120,000 Rp 3,000,000 3 Baringtonia asiatica (Keben)* 21 pohon 3 m ov Rp300,000 Rp 6,300,000 ambon/jakarta 4 Bucida buceras (Ketapang Kencana) 18 pohon 3 m ov Rp1,200,000 Rp 21,600,000 5 Bouea macrophylla (Gandaria)* 10 pohon 3 m ov Rp300,000 Rp 3,000,000 ambon 6 Casuarina equisetifolia (Cemara) 31 pohon 7 Coccoloba uvifera (Anggur Laut) 17 pohon 2 m ov Rp450,000 Rp 7,650,000 8 Erythrina chrystagali (Dadap merah) 9 pohon 4 m ov Rp450,000 Rp 4,050,000 9 Myristica fragrans (Pala)* 20 pohon 3 m ov Rp450,000 Rp 9,000,000 ambon 10 Pelthoporum inerme (Flamboyan Kuning) 32 pohon 3 m ov Rp450,000 Rp 14,400,000

Page 126: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

111

11 Plumeria sp. (Kamboja Kecap/Merah) 2 pohon 3.5 m ov Rp3,750,000 Rp 7,500,000 12 Plumeria alba (Kamboja) 25 pohon 3 m ov Rp450,000 Rp 11,250,000 13 Plumeria rubra (Kamboja Pink) 30 pohon 3 m ov Rp450,000 Rp 13,500,000 14 Plumeria sp. (Kamboja Kuning) 2 pohon 3 m ov Rp3,750,000 Rp 7,500,000 15 Samanea saman (Trembesi) 6 pohon 3 m ov Rp450,000 Rp 2,700,000 16 Terminalia catappa (Ketapang) 70 pohon 3 m ov Rp150,000 Rp 10,500,000

Sub Total 741 Rp 128,250,000 C SHRUBS 1 Agave americana (Agave) 50 plb 0.5 m Rp60,000 Rp 3,000,000 2 Agave attenuata (Agave) 20 plb 0.3 m Rp40,000 Rp 800,000 3 Alamanda sunnee (Alamanda) 30 plb 0.25 m Rp12,000 Rp 360,000 4 Angelonia salicariaefolia (Angelonia) 2166 plb 0.3 m ov Rp8,000 Rp 17,328,000 5 Calathea luthea (Calathea) 100 plb 1 m Rp40,000 Rp 4,000,000

6 Calliandra haematocepala 350 plb 0.6-0.8

m Rp70,000 Rp 24,500,000 7 Catharantus rosea (Vinca)* 500 plb 0.15 m Rp20,000 Rp 10,000,000

8 Codiaeum variegatum (Puring) 2000 plb 0.5 - 1.5

m Rp20,000 Rp 40,000,000 9 Gardenia carinata alba (Gardenia) 604 plb 0.5 m ov Rp18,000 Rp 10,872,000

10 Gardenia carinata yellow (Gardenia) 100 plb 0.2 m ov Rp120,000 Rp 12,000,000 fragrance, tan

baru 11 Heliconia sp. (Heliconia) 2000 plb 0.8 m Rp5,000 Rp 10,000,000 12 Hymenocallis speciosa (Bakung) 5152 plb 0.3 m ov Rp2,400 Rp 12,364,800 13 Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu) 2500 plb 0.5 m ov Rp20,000 Rp 50,000,000 14 Jathropa curcas (Jarak Hijau)* 50 pohon 1 m ov Rp40,000 Rp 2,000,000 ambon 15 Jathropa gossypifolia (Jarak Merah)* 50 pohon 1 m ov Rp40,000 Rp 2,000,000 ambon 16 Jathropa pandurifolia (Jathropa) 672 plb 0.5 m ov Rp14,000 Rp 9,408,000 17 Murraya paniculata (Kemuning) 500 plb 0.5 m ov Rp10,000 Rp 5,000,000 18 Musa sumatrana (Pisang bercak Merah) 50 plb 1 m Rp60,000 Rp 750,000

Page 127: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

112

19 Neomarica gracilis (Iris) 2500 plb 0.3 m ov Rp2,400 Rp 6,000,000 20 Penicetum setaceum (Penicetum red) 270 plb 0.4 m ov Rp4,000 Rp 1,080,000 21 Penicetum setaceum (Penicetum white) 840 plb 0.4 m ov Rp4,000 Rp 3,360,000 22 Pleomele reflexa (Song of Jamaica) 15 plb 1.5 m ov Rp450,000 Rp 6,750,000 23 Polycias sp 2 pohon 2.5 m ov Rp450,000 Rp 900,000 24 Sansevieria trifasciata (Pedang - pedangan) 400 plb 0.5 m ov Rp8,000 Rp 3,200,000 Sub Total 20921 Rp 235,672,800 D CLIMBER 1 Bougainvillea spectabilis (Bougenville) 2500 pohon 0.5 m Rp12,000 Rp 30,000,000 2 Ipomea pes-caprae (Morning Glory) 40 pohon 0.5 m Rp40,000 Rp 1,600,000 3 Lonicera japonica (Lonicera) 50 pohon 0.2 m Rp12,000 Rp 600,000 Sub Total 2540 Rp 32,200,000 E WATER PLANT 1 Nelumbo nucifera (Lotus) 40 pohon 0.8 m Rp80,000 Rp 800,000 2 Nymphaea sp. (teratai) 30 plb Sub Total 70 Rp 800,000 F Groundcover 1 Cuphea hysopilla (Taiwan Beauty) 1800 plb 0.1 m ov Rp4,000 Rp 1,800,000 2 Lantana sp (Lantana Yellow) 1200 plb 0.1 m ov Rp4,000 Rp 7,200,000 3 Catharanthus roseus (Vinca)

Sub Total 3000 Rp 9,000,000 G TURF

1 Axonophus compressus (Rumput Gajah)* 17834 m² Rp25,000 Rp 445,850,000 tanpa asrama,

ambon Sub Total Rp 445,850,000

III SOIL

Page 128: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

113

1 Tanah subur m³ 2 Manure (pupuk) m³

Sub Total

V MAINTENANCE GRAND TOTAL Rp 1,041,272,800

NOTE: price is excluding PPN 1 Water for watering the plants and with enough pressure must be available from the beginning of planting

and is provided by the owner 2 Termite control by owner 3 Electricity provided by owner 4 Price INCLUDING planting media, maintenance for 3 month and a guaranty peroid of 6 month

Page 129: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

114

Lampiran 32. RAB Hard Material PT. TROPICA GREENERIES HARDSCAPE PACKAGE ASTON AMBON NATSEPA RESORT AND SPA PROJECT

QUOTATION ITEM JENIS PEKERJAAN LANSKAP SPEC QTY SATUAN UNIT TOTAL Remark

PRICE PRICE I SCULPTURE AREA 1 Floor pattern 258 m² 2 Bollard 10 unit 3 Pottery type 2 (dia. 0.8 m) 8 unit Semen+pasir+rangka besi Tekstur gris + bintang laut Cat cream + batu alam Sub Total Rp - II ROOF GARDEN 1 Water feature Supp A (100 x 200 cm) Bak air + cawan + Mesin pompa + Install 1 unit Lighting (lampu sorot) 50 watt 3 unit 2 Water feature Supp B (100 x 200 cm) Bak air + cawan + Mesin pompa + Install 1 unit Lighting (lampu sorot) 50 watt 3 unit 3 Sign for Spa Building 1 unit Lighting (lampu sorot) 50 watt 2 unit 4 Loose pebbles 15 m² 5 Planter Box 100 x 100 x100 cm 11 unit 6 Planter Box + bangku 1125 x 127 x 100 cm 1 unit 7 Planter Box Panjang 385 x 80 x 70 cm 1 unit 8 Planter box koridor 385 x 100 x 100 cm 1 unit

Page 130: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

115

9 Gazebo modern 1 unit Sub Total Rp - III RESTAURANT & LOBBY 1 Planter box restaurant 120 x 120 x 70 cm 2 unit Planter box restaurant 100 x 100 x 70 cm 2 unit 2 Loose pebbles/ Batu Alor 167 m² 3 Batu alam indoor garden 41 unit 4 Water fountain pot keramik/ porselain 2 unit 6 Pot Teratai (Type 2 (dia.0.8 m)) t = 60 cm 6 unit 7 Green wall 440 x 378.2 cm unit Sub Total Rp -

IV COTTAGE GARDEN 1 Zen Pattern 47.715 m² Rp - 2 Floor pattern 133.621 m² 3 Tempat sampah unit 4 Bangku taman 8 unit 5 Batu alam besar 11 unit Sub Total Rp - V LAWN WING A & B 1 Type 3 (dia. 1 m) t = 60 cm 5 unit 2 Children playground (wooden type) 1 unit 3 Nat + Pebbles 180.325 m²

VI GARDEN LIGHTING 1 Lampu jalan 40 watt 59 unit 2 Lampu Parkir 50 watt 32 unit 3 Lampu Mercury 250 watt 7 unit 4 Lampu sorot 150 watt 106 unit

Page 131: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

116

5 Lampu sorot tanam 150 watt 14 unit 6 Lampu sorot gantung 150 watt 3 unit 7 Bollard 50 watt 112 unit 8 Lampu pedestal pot type 2 50 watt 23 unit

VII POTTERY 1 Type 1 ( dia. 0.6 m) t = 80 cm 4 unit 2 Type 2 (dia.0.8 m) t = 60 cm 22 unit 3 Type 3 (dia. 1 m) t = 60 cm 19 unit Semen+pasir+rangka besi Tekstur gris + bintang laut Cat cream + batu alam 4 Type 4 (pot + lampu) 13 unit Semen+pasir+rangka besi+ rumah lampu Tekstur gris + bintang laut Cat cream + batu alam Sub Total Rp -

VIII PERGOLA 16 x 1.5 m2 40 m²

IX JOGGING TRACK Floor patern l = 1.5 m 513.77 m² X NURSERY SYSTEM

1 Survai dan Marking/ Survaiing and marking grade m2

2 Pembersihan dan pembentukan lahan/ Land m2

clearing and grading 3 Soil mix :

Page 132: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

117

a. top soil (depth 20 cm) m3 b. Pasir pasang m3 c. pupuk kandang (1krg@50 kg) krg d. Humus krg 4 Dolomit ( 1 krg @ 50 krg) krg 5 Organic Soil Treatment (OST) kg 6 Hydrogell kg 7 Steger for tress ( dolken tripod fin cat) set 8 Biaya langsir tanah m3 9 Persemaian / Nursery for plantation : a. rangka kayu m2 b. jaring penutup m2 c.Suplai air bersih/ Water supply point lot ( supplied by owner)

10 Plantation transport with reef container (rental price) unit

Sub Total Rp -

NOTE: price is excluding PPN

1 Water for watering and with enough pressure must be available from the beginning

and is provided by the owner 2 Electricity provided by owner

Page 133: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

118

Lampiran 33. Foto Tanaman Desain Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

A. Palem

Chrysalidocarpus lutescens Cocos nucifera Phoenix roebelenii Rhapis excelsa

Palem kuning Kelapa pantai Phoenix Palem wregu

T : 1 m daun T : 3 -5 m batang T : 1.5 m overall T : .1.25 m overall

B. Pohon

Alstonia scholaris Bambusa vulgaris Baringtonia asiatica Bucida buceras Bouea macrophylla

Pulai Bambu kuning Keben Ketapang kencana Gandaria

T : 2,5 dan 6 m overall T : 2.5 m overall T : 3 m overall T : 3 m overall T : 3 m overall

Page 134: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

119

Lampiran 33. Lanjutan Lembar 2/5

Casuarina equisetifolia Coccoloba uvifera Erythrina chrystagali Myristica fragrans Pelthoporum inerme

Cemara Anggur laut Dadap merah Pala Flamboyan kuning

T : m overall T : 2 m overall T : 4 m overall T : 3 m overall T : 3 m overall

Plumeria sp. Plumeria alba Plumeria rubra Plumeria sp. Samanea saman

Kamboja kecap/merah Kamboja putih Kamboja pink Kamboja kuning Trembesi

T : 3 m overall T : 3 m overall T : 3 m overall T : 3 m overall T : 3 m overall

Page 135: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

120

Lampiran 33. Lanjutan Lembar 3/5

Terminalia catappa

Ketapang

T : 3 m overall

C. Semak

Agave americana Agave attenuata Alamanda sunnee Alocasia machoriza Angelonia salicariaefolia

Agave Siklok Alamanda Alokasia / cente Angelonia

T : 0.5 m overall T :0.3 m overall T : 0.25 m overall T : 1 m overall T : 0.3 m overall

Page 136: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

121

Lampiran 33. Lanjutan Lembar 3/5

Calathea lutea Calliandra haematocepala Catharantus rosea Codiaeum variegatum Cordyline fruticosa

Kalatea Kaliandra Tapak dara Puring Hanjuang merah

T : 1 m overall T : 0.6 – 0.8 m overall T : 0.5 m overall T : 0.5 – 1.5 m overall T : 0.5 – 1.5 m overall

Gardenia carinata alba Gardenia carinata yellow Heliconia sp. Hymenocallis littoralis Hybiscus rosasinensis

Gardenia putih Gardenia kuning Heliconia Bakung daun kecil Kembang sepatu

T : 0.5 m overall T : 0.5 m overall T : 0.8 m overall T : 0.3 m overall T : 0.5 m overall

Page 137: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

122

Lampiran 33. Lanjutan Lembar 4/5

Jathropa sp. Jathropa pandurifolia Murraya paniculata Musa sumatrana Neomarica gracilis

Jarak Jathropa Kemuning Pisang bercak merah Iris kuning

T : 1 m overall T : 0.5 m overall T : 0.5 m overall T : 1 m overall T : 0.3 m overall

Penicetum setaceum Pleomele reflexa Polycias sp. Sansevieria trifasciata Spathiphyllum cannaefolium

Kalatea Song of Jamaica Polycias Pedang-pedangan Spathypilum

T : 0.4 m overall T : 1.5 m overall T : 2.5 m overall T : 0.5 m overall T : 0.3 m overall

Page 138: PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1734/A08drh.pdf · serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa ... atas kerjasama

123

Lampiran 33. Lanjutan Lembar 5/5

D. Tanaman Rambat E. Tanaman Air

Bougainvillea spectabilis Ipomea pes-caprae Lonicera japonica Nelumbo nucifera Nymphaea sp.

Bougenvil Morning glory Lonicera Lotus Teratai

T : 0.5 m overall T : 0.5 m overall T : 0.2 m overall T : 0.8 m overall T :

F. Tanaman Penutup Tanah G. Rumput

Cuphea hysopilla Lantana sp. Axonophus compressus

Taiwan beauty Lantana kuning Rumput gajah

T : 0.1 m overall T : 0.1 m overall