15
Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan Top-Down Network Design Pada PT. Airmas Golden Solusindo Artikel Ilmiah Peneliti: Christina Regita Kumala Sari (672015143) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2019

Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

Perancangan Jaringan Komputer

Menggunakan Pendekatan Top-Down Network Design

Pada PT. Airmas Golden Solusindo

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Christina Regita Kumala Sari (672015143)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2019

Page 2: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

ii

Page 3: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

iii

Page 4: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

iv

Page 5: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

v

Page 6: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

1

1. Pendahuluan

PT. Airmas Golden Solusindo merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang jasa konsultan Teknologi Informasi (TI), Advertising, dan e-commerce yang

berkembang dengan mitra bisnis perusahaan-perusahaan ternama di dunia TI

seperti Fargo, Zyrex, Epson, Canon, Panasonic, Fuji Xerox, Lenovo, Brother,

Toshiba, Asus, Dell, HP, Acer, Lexmark, IBM, dan Miscrosoft. Komitmen

perusahaan ini memberikan pelayan terbaik dengan terus menyediakan produk-

produk kebutuhan TI dan mobile yang berkualitas tinggi dan terus membina

hubungan baik sehingga kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama perusahaan ini.

Sehingga perusahaan tersebut sangat dituntut memiliki kualitas jaringan yang baik

untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Namun ada kemungkinan

terjadinya down total yang disebabkan oleh desain jaringan yang kurang tepat untuk

memenuhi kebutuhan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan

secara optimal. Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju, maka PT.

Airmas Golden Solusindo harus menerapkan suatu metodologi yang mendasari

perancangan jaringan yang memenuhi kebutuhan perusahaan. Metodologi yang

digunakan adalah Top-Down Network Design.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, rumusan masalah dari

penelitian ini adalah bagaimana perancangan jaringan komputer menggunakan

pedekatan Top-Down Network Design. Adapun keluaran yang diharapkan dari

penelitian ini adalah usulan desain jaringan komputer di PT. Airmas Golden

Solusindo menggunakan metodologi Top-Down Network Design. Usulan tersebut

bertujuan untuk membuat desain jaringan yang sesuai dengan kebutuhan, dilihat

dari aspek reliabilitas dan pengguna jaringan pada PT. Airmas Golden Solusindo

dengan konsep yang akan dirancang, diharapkan memberikan pertimbangan

perusahaan dalam membangun jaringan komputer untuk suatu perusahaan.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah redesain jaringan

komputer dengan menggunakan metode Top Down pada PDAM Tirta Musi

Palembang. Dalam peneitian ini metode yang digunakan yakni Top-Down Network

Design. Redesain ini menjadikan jaringan komputer lebih terstrukstur dan dapat

lebih dioptimalkan penggunaannya sehingga meningkatkan kinerja pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaannya [1].

Pada penelitian yang berjudul analisis penerapan arsitektur Wireless LAN

menggunakan Top Down Approach pada PT. Telkom Pontianak menyimpulkan

bahwa dari beberapa client yang dilakukan pengujian, hanya satu sambungan yang

terdapat Request Time Out (RTO) dengan lima data loss. Hal ini dimungkinkan

adanya gangguan pada sinyal gelombang mikro yang diakibatkan oleh

ketidakstabilan perangkat Subscriber Units (SU). Selain itu, hal ini tidak selalu

terjadi, dari beberapa percobaan, hanya sekitar 10% mengalami RTO. Namun

terdapat suatu kelemahan pengujian dengan menggunakan metode ini, tidak dapat

selalu memantau 24 jam sehari, dengan hanya mengambil waktu-waktu tertentu

Page 7: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

2

yang menyebabkan pemantauan atau evaluasi yang dilakukan kurang efektif,

mengingat koneksi jaringan selalu berjalan 24 jam [2].

Penelitian yang ketiga yaitu Analisis Performa dan Desain Jaringan

Komputer Menggunakan Top-Down Network Design Studi Kasus pada CV. Merah

Putih oleh Muhammad Nur Ikhsanto dan Handoyo Widi Nugroho. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa penggantian uplink provider yang memiliki Service Level

Agreement (SLA) dan tingkat ganguan yang rendah mengakibatkan SLA yang

didapatkan perusahaan lebih tinggi sehingga jaringan tidak sering mengalami

ganguan dan client tidak lagi sering mengeluh internet putus. Kemudian

implementasi perancangan topologi jaringan yang baru menghasilkan segmentasi

jaringan lebih baik dengan delay, jitter yang standar sehingga berdampak pada

ketersediaan bandwidth point to point dengan kebutuhan bandwidth yang jauh lebih

rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem

manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi jaringan dan keamanan

wireless maka ganguan akan tercatat dengan baik sehingga kontrol dan perencanaan

kebutuhan bandwidth perusahaan menjadi lebih mudah serta jaringan lebih aman

[3].

Top-Down Network Design adalah metodologi yang digunakan untuk

merancang jaringan yang di mulai pada lapisan atas model referensi Open System

Iterconnection (OSI) sebelum ke lapisan di bawahnya. Selain itu Top-Down

Network Design mengajarkan metodologi desain sistematis yang dapat membantu

memenuhi kebutuhan perusahaan, terlepas dari update atau komplesitas suatu

aplikasi dan teknologi. Metodologi ini juga memudahkan pengguna untuk mengerti

alur dari trafik, perilaku protokol, dan teknologi internetworking untuk merancang

jaringan perusahaan dan bertemu dengan pelanggan untuk memenuhi persyaratan

seperti fungsi, kapasitas, kinerja, ketersediaan, skalabilitas, keterjangkauan,

keamanan, dan pengelolaan [4].

Menurut Sofana, jaringan komputer (computer network) merupakan

himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa populernya

dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer merupakan kumpulan beberapa

komputer yang saling terhubung dengan lain melalui media perantara seperti media

kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel) berdasarkan skala atau area [5].

Menurut Abdullah, jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta

perangka-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu

kesatuan. Sedangkan menurut Wagito, jaringan komputer merupakan kumpulan

komputer dan alat-alat yang saling dihubungkan bersama menggunakan media

komunikasi tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan

komputer adalah sekumpulan komputer dan peralatannya yang dapat saling

berhubungan dengan media komunikasi tertentu sehingga antara komputer satu

dengan yang lainnya dapat berbagi data [6].

3. Metode Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam menganalisis jaringan komputer

PT. Airmas Golden Solusindo menggunakan Top-Down Network Design dapat

dilihat pada Gambar 1.

Page 8: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

3

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Pada Gambar 1 merupakan penjelasan mengenai tahapan penelitian yang

dilakukan untuk menganalisis jaringan komputer dengan menggunakan

metodologi Top-Down Network Design. Tahapan penelitian ini terdiri dari tiga

tahap untuk Top-Down Network Design. Tahap pertama yaitu menganalisis

kebutuhan dan tujuan perusahaan. Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi

tujuan bisnis dan persyaratan teknis lalu diakhiri dengan menganalisis lalu lintas

jaringan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang bersangkutan dangan

melakukan pendekatan Top-Down Network Design. Tahap kedua yaitu usulan

desain jaringan meliputi jaringan logis dan fisik. Desain jaringan logis mencangkup

topologi jaringan dengan merencanakan suatu lapisan jaringan model

pengalamatan dan memilih switching dan routing protokol yang digunakan. Selain

itu mencakup desain manajemen jaringan dan investigasi awal di mana penyedia

layanan dapat memenuhi persyaratan WAN dan remote akses. Sedangkan desain

jaringan fisik dimulai dengan pemilihan teknologi dan perangkat untuk jaringan

perusahaan berdasarkan kebutuhan, seperti kabel, switch ethernet, wireless access

point, wireless bridge, dan router. Tahap ketiga yaitu usulan teknologi jaringan dan

aplikasi jaringan. Usulan pada tahap ini meliputi penggunaan teknologi Virtual

Local Area Network (VLAN) yang digunakan untuk membagi bandwidth pada

setiap pengguna yang berasal dari kedua Internet Service Provider (ISP), teknologi

Intrusion Detection System (IDS) yang didukung dengan aplikasi Snort, teknologi

Authentication, Authorization, and Accounting (AAA) yang didukung dengan

aplikasi Remote Access Dial-in User Service (RADIUS), dan teknologi manajemen

dan monitoring jaringan yang didukung dengan aplikasi The Dude.

4. Pembahasan dan Hasil Pengujian

Fokus pertama yang harus dilakukan ialah menganalisis tujuan bisnis

perusahaan. Tujuan bisnis perusahaan diperlukan untuk memahami kendala yang

kemungkinan terjadi dalam proyek ini dan mengetahui kemampuan menjalankan

aplikasi jaringan. Hal tersebut dapat dilihat melalui struktur organisasi perusahaaan,

sehingga dapat memperoleh ciri arus lalu lintas yang berasal dari pandangan

mengenai bagaimana perusahaan tersebut disusun di dalam departemen, lini bisnis,

vendor, dan mitra.

Mengidentifikasi Kebutuhan Perusahaan

Usulan Desain Jaringan

Usulan Teknologi Jaringan dan Aplikasi Jaringan

Page 9: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

4

Gambar 2. Struktur Perusahaan PT. Airmas Golden Solusindo

Page 10: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

5

Pada Gambar 2 dijelaskan bahwa PT. Airmas Golden Solusindo memiliki

tiga orang Dewan Direksi yang bertanggung jawab atas perusahaan yang dipimpin

oleh seorang Direktur Utama. Di bawah Direktur Utama terdapat Direktur

Implementasi yang dibantu oleh seorang Sekretaris yang menangani masalah

administrasi perusahaan. Direktur Implementasi memimpin empat bagian yaitu

System Development, Business Development, System Architech, dan Research &

Development yang masing-masing dikepalai oleh seorang manajer. Di bawah

System Development Manager terdapat empat orang Developer. Bagian System

Development bertanggung jawab mulai dari perencanaan suatu sistem hingga

maintenance sistem tersebut. Di bawah Business Development Manager terdapat

tiga orang Business Team dan satu orang Designer. Bagian Business Development

bertanggung jawab meningkatkan posisi perusahaan di pasar dan mencapai

pertumbuhan keuangan. Di bawah System Architech Manager terdapat satu orang

System Architech Team. Bagian System Architech bertanggung jawab untuk

meningkatkan produktifitas pengembangan, merespon permintaan yang terus

bertambah, menjaga keberlangsungan nilai sebuah sistem informasi yang sedang

berjalan, dan menjaga keamanan sistem. Di bawah Research & Development

Manager terdapat satu orang Research & Development Team. Bagian Research &

Development bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di

perusahaan tersebut. Selain itu juga memastikan kualitas performansi dalam

perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan struktur Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa setiap bagian

memiliki peranan masing-masing yang memerlukan koneksi jaringan untuk

membantu menunjang peranan tersebut. Pada pemasangan koneksi jaringan

diperlukan pembagian yang rata untuk setiap bagian, sehingga koneksi yang

dibutuhkan dan diberikan dapat seimbang. Dari beberapa bagian tersebut akan

disediakan layanan internet menggunakan LAN dan Wireless yang saling terhubung

pada satu backbone jaringan tersebut. Dari hasil analisis tersebut maka dibuatlah

perancangan topologi jaringan perusahaan tersebut.

Gambar 3. Desain Topologi Backbone

Dalam topologi Gambar 3 menggunakan dua sumber internet yang masing

-masing terhubung pada router Mikrotik RB3011UiAS-RM. Dua sumber internet

itu memiliki bandwidth yang berbeda, ISP 1 memiliki kapasitas dedicated 20 Mbps

dan ISP 2 memiliki kapasitas up to 100 Mbps. ISP 1 dikhususkan untuk Direktur

Page 11: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

6

Utama dan ISP 2 disebarkan untuk seluruh bagian perusahaan tersebut. Dalam

pembagiannya kedua router tersebut terhubung ke switch HPE 1920-24G Switch

JG924A. Router ISP 1 terhubung ke port 1 dan router ISP 2 terhubung ke port 2 di

switch. Seluruh bagian disambungkan menggunakan kabel Unshielded Twisted

Pair (UTP) Cat5E.

Pembagian bandwidth ke setiap pengguna menggunakan VLAN. Dalam

kondisi ini VLAN terbagi menjadi tiga, yaitu VLAN10 untuk ISP 1 menuju ke

Direktur Utama, VLAN20 untuk ISP 2 ke seluruh pengguna selain Direktur Utama,

dan VLAN30 sebagai server manajemen pengguna. Server manajemen pengguna

sendiri terhubung pada port 3 di switch. Pengguna hotspot yang terkoneksi pada

layanan WiFi akan secara otomatis mendapatkan IP DHCP dari router. Kemudian

pengguna akan masuk ke dalam sebuah halaman portal untuk memasukkan

username dan password sebagai proses otentikasi pengguna hotspot. Proses

otentikasi akan mengirim data masukan pengguna yang berisi username dan

password ke server manajemen pengguna. RADIUS yang merupakan suatu

protokol yang dikembangkan untuk proses AAA akan melakukan pengecekan

melalui proses query database, jika RADIUS status otentikasi bernilai access-

accept maka secara otomatis akan dapat mengakses sebuah halaman website.

Namun jika hasil proses otentikasi bernilai access-reject maka akses layanan

hotspot tidak diberikan dan pengguna secara otomatis diarahkan kembali ke

halaman web portal otentikasi. Pada setiap username memiliki user profile untuk

memberikan kebijakan masing-masing pada setiap username menggunakan

beberapa parameter.

Dalam manajemen dan monitoring jaringan komputer digunakanlah The

Dude Network Monitor. The Dude Network Monitor adalah aplikasi baru dari

Mikrotik yang dapat menjadi sebuah jalan untuk mengatur sistem jaringan [7]. The

Dude akan otomatis membaca kondisi perangkat jaringan dengan bantuan protokol

Simple Network Management Protocol (SNMP) dan Mikotik Neighbor Discovery

Protocol (MNDP) dan dengan cepat semua perangkat jaringan atau komputer yang

terhubung dalam jaringan dalam satu jaringan lokal. Selain itu The Dude

menggambar rancangan peta dari jaringan lokal, mengamati layanan dari perangkat

jaringan atau komputer dan memberitahu jika ada masalah service dari perangkat

jaringan atau komputer dalam jaringan lokal.

Sedangkan keamanan jaringan komputer perusahaan tersebut terdapat dua

jenis, yaitu melindungi serangan dari dalam keluar dan dari luar ke dalam. Untuk

serangan dari dalam keluar menggunakan filtering atau blocking pada user profile

dengan menggunakan kombinasi firewall filter dan parameter incoming-filter pada

user profile. Sedangkan untuk mendeteksi serangan dari luar ke dalam

menggunakan IDS Snort yang terpasang di switch server. IDS merupakan suatu

sistem keamanan jaringan yang dapat melakukan pengawasan terhadap paket

masuk maupun keluar pada jaringan [7]. Snort adalah software yang berfungsi

untuk mendeteksi instrusi-intrusi jaringan seperti penyusupan, penyerangan,

pemindaian dan beragam bentuk ancaman lainnya [8]. IDS Snort akan monitoring

trafik masuk dan keluar yang melewati switch server kemudian akan mirroring ke

server IDS Snort. Snort akan menganalisis paket–paket yang terekam dengan

menggunakan rule yang tersedia. Paket yang dicurigai Snort akan disimpan dalam

Page 12: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

7

file log dan file unified2 dengan bentuk output binary. Data dalam file log tersebut

kemudian diintegrasikan menggunakan Snorby melalui barnyard2 dengan

membuat sensor. Sensor tersebut yang akan mengambil data log dari barnyard2

untuk ditampilkan pada web interface Snorby, data yang ditampilkan pada web

Snorby sudah terklasifikasi tergantung tingkat berbahayanya paket tersebut.

Dari pusat switch utama yang terletak di bagian backbone akan terhubung

dengan port 1 switch yang terdapat di setiap lantai. Seperti pada Gambar 4, setiap

switch yang terdapat pada setiap lantai tersebut akan terhubung dengan access point

di setiap bagian atau ruang. Di lantai 1 dan lantai 2 seluruh bagian menggunakan

VLAN20 untuk menentukan sumber internet yang digunakan dan VLAN30 untuk

memanajemen pengguna agar lebih mudah dalam pembagian bandwidth untuk

setiap penggunanya. Setiap pengguna memerlukan login menggunakan username

dan password untuk mengakses internet.

Di lantai 1 terdapat empat bagian berbeda yang tersebar dalam tujuh

ruangan, yaitu bagian Ruang Rapat, Resepsionis, Gudang dan Teknisi. Di lantai 2

terdapat dua bagian berbeda yang tersebar dalam empat ruangan, yaitu bagian

Atasan (Kepala Bidang dan General Manager) dan Staff (Sales). Di lantai 3 terdapat

empat bagian berbeda yang tersebar dalam enam ruangan yaitu bagian Direktur

Utama, Atasan (Kepala Bidang), Staff (Accounting dan Finance), dan Ruang Rapat.

Bagian Ruang Rapat membutuhkan koneksi internet berupa sambungan

wireless dengan menggunakan VLAN20 dan VLAN30, karena ruangan tersebut

hanya digunakan untuk pertemuan dengan client atau antar pegawai. Bagian

Resepsionis membutuhkan koneksi jaringan wireless dengan menggunakan

VLAN20 dan VLAN30, karena sasaran pengguna adalah resepsionis dan tamu yang

berada di ruang tunggu. Bagian ini tidak membutuhkan koneksi internet dengan

bandwidth yang besar, karena hanya digunakan utuk browsing. Bagian Gudang

membutuhkan koneksi jaringan berupa wireless dengan menggunakan VLAN20

dan VLAN30. Selain itu bagian gudang membutuhkan akses untuk melakukan

remote server client melalui anydesk dan akses ke laman web untuk memperbarui

jumlah barang masuk dan keluar yang terdapat di gudang, sehingga bandwidth yang

dibutuhkan tidak terlalu banyak.

Bagian Teknisi membutuhkan koneksi jaringan berupa LAN dan wireless

dengan menggunakan VLAN20 dan VLAN30. Sambungan LAN digunakan untuk

Personal Computer (PC) yang terdapat diruang teknisi dan sambungan wireless

digunakan untuk perangkat portable teknisi. Kebutuhan kecepatan bandwitdth

bagian ini cukup tinggi, karena bagian ini yang akan melakukan monitoring dan

pengendalian seluruh perangkat yang terhubung diseluruh jaringan perusahaan

tersebut.

Bagian Atasan dan bagian Staff membutuhkan koneksi internet berupa

sambungan LAN dan wireless dengan menggunakan VLAN20 dan VLAN30.

Sambungan LAN digunakan untuk PC dan sambungan wireless digunakan untuk

perangkat portable. Penggunaan LAN dibutuhkan untuk menjaga kestabilan

jaringan dalam memantau kerja tim, akses ke cloud server, dan server coder.

Kebutuhan bandwidth internet untuk kedua bagian ini tidak terlalu besar namun

hanya dibutuhkan kestabilan jaringan pada setiap sambungan LAN.

Page 13: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

8

Gambar 4. Desain Topologi Keseluruhan PT. Airmas Golden Solusindo

Page 14: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

9

Sedangkan untuk bagian terakhir terdapat bagian Direktur Utama

menggunakan dua sambungan, yaitu sambungan LAN dan wireless. Sambungan

LAN digunakan untuk PC dan sambungan wireless digunakan untuk perangkat

portable. Selain itu bagian Direktur Utama menggunakan sambungan VLAN 10

dan VLAN30. Bagian ini menggunakan sumber ISP yang berbeda dengan pegawai

yang lain yaitu dedicated 20 Mbps. Bertujuan untuk menjaga keamanan agar tidak

terganggu oleh pegawai lain. Selain itu penggunaan IP Address pada bagian ini

menggunakan IP Static agar lebih aman dan tidak berubah-ubah untuk autentikasi

Paypal.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan usulan perancangan desain jaringan

komputer PT. Airmas Golden Solusindo menggunakan metodologi Top-Down

Network Design akan menghasilkan gambaran perancangan infrastruktur jaringan

yang baru sesuai kebutuhan dan mencakupi keseluruhan denah. Seperti pembagian

bandwidth pada setiap pengguna menggunakan VLAN dengan menggunakan

aplikasi RADIUS yang digunakan pada setiap pengguna untuk memberi kebijakan

masing-masing yang diatur melalui user profile pada server manajemen pengguna.

Sedangkan untuk manajemen dan monitoring jaringan komputer digunakanlah The

Dude Network Monitor pada setiap router. Dalam menghadapi serangan dari luar

ke dalam atau dari dalam keluar, maka keamanan jaringan yang digunakan adalah

IDS Snort dan filtering pada user profile.

6. Daftar Pustaka

[1] G. Ramadias, "Redesain Jaringan Komputer Menggunakan Metode Top Down

(Studi Kasus: PDAM Tirta Musi Palembang)," Penelitian Informatika

Universitas Bina Darma, 2015.

[2] S. Kosasi, "Analisis Penerapan Arsitektur Wireless LAN Menggunakan Top

Down Approach pada PT. Telkom Pontianak," Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA ,

pp. 26-42, 2011.

[3] M. N. Ikhsanto and H. W. Nugroho, "Analisis Performa dan Desain Jaringan

Komputer Menggunakan Top-Down Network Desain Studi Kasus pada CV.

Merah Putih," TIM Darmajaya, vol. I, pp. 69-82, 2015.

[4] P. Oppenheimer, Top-Down Network Design (Third Edition), United State Of

America: Cisco Press, 2011.

[5] I. Sofana, Cisco CCNA & Jaringan Komputer, Bandung: Informatika Bandung,

2014.

[6] T. R. Ariantoro, "Penerapan Metode Top-Down Design pada Jaringan

Komputer di STIK Bina Husada," Jutim, vol. II, pp. 55-69, 2017.

Page 15: Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Pendekatan ......rendah serta respon time jaringan yang baik. Terakhir ialah memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi

10

[7] A. Z. Tabona, "The Top 20 Free Network Monitoring and Analysis Tools for

Sys Admins," GFI Software, 2013. [Online]. Available:

https://techtalk.gfi.com/the-top-20-free-network-monitoring-and-analysis-

tools-for-sys-admins/. [Accessed 24 April 2019].

[8] S. A. Budiman, C. Iswahyudi and M. Sholeh, "Implementasi Intrusion

Detection System (IDS) Menggunakan Jejaring Sosial Sebagai Media

Notifikasi," Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST),

pp. A-255 - A-262, 2014.

[9] S. Teams, Snort User Manual 2.9.2, Columbia: Sourcefire, Inc., 2011.