25

Click here to load reader

Perancangan Dan Proses Perancangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

PERANCANGAN DAN PROSES PERANCANGAN

OLEH:

KELOMPOK 1:

BUNGA MULIA 0704205028I MADE ARI YOGI SUARA 0804205004DODY KASTAMA YASA 0804205006PT AYU AMITA SARI 0804205008STEVANUS AUGUSTAV L 0804205010

MK:PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 2

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK

Page 2: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

UNIVERSITAS UDAYANA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini yang berjudul “PERANCANGAN DAN PROSES PERANCANGAN”. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai tugas dalam mata kuliah Perencanaa dan Perancangan 2.

Dalam penyusunan laporan ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung, secara khusus kepada Bapak Ir. A. A Ketut Oka, selaku dosen pembimbing materi Perencanaa dan Perancangan 2..

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mohon kritik dan saran dari dari semua pihak agar tercapainya kesempurnaan. Akhir kata harapan penulis, laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan berkahnya kepada kita semua.

Denpasar, Maret 2010

Kelompok 1

Page 3: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

DAFTAR ISI

JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 11.2 RUMUSAN MASALAH 11.3 TUJUAN PENULISAN 21.4 METODE PENULISAN 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PERANCANGAN 3

2.2. PROSES PERANCANGAN 3

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 143.2 SARAN-SARAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15

Page 4: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perancangan merupakan suatu proses yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi

lebih baik lagi. Prosesnya merupakan sebuah tinjauan menyeluruh dimana setiap ahli

memiliki pandangan tertentu yang ideal menurut mereka. Komponen perancangan yaitu

menetapkan fungsi arsitek sebagai perancang dan menerapkan pemecahan-pemecahan dari

setiap permasalahan yang ada. Fungsi seperti membuat program, membuat rancangan

bangunan, dilakukan oleh si arsitek.

Pada awalnya perancangan dilakukan juga dalam pendidikan, dengan adanya beberapa

sekolah arsitektur, sekolah seni. Yang notabene mengikuti mata pelajaran pokok dalam

program perancangan yang sama. Contoh suatu pendidikan perancangan yang terpadu adalah

Bauhaus. Sebuah sekolah perancangan yang didirikan pra Perang Dunia II di Jerman. Para

mahasiswa baik dari arsitektur, seni lukis, seni tari, seni teater mendapatkan pengalaman dan

perancangan dasar yang sama. Bauaus merupakan sebuah reaksi pendekatan tradisional

arsitektur yang dipengaruhi sistem Beaux Arts Prancis. Sistem ini yang mendominasi

pendidikan arsitektur saat itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan sehingga mempengaruhi

pendidikan. Kurangnya penekanan pada aspek rekayasa arsitektur untuk menanggapi

kebutuhan pendidikan. Berkurangnya penekaan pada struktur, teknologi, juga terjadi. Adanya

pengkajian terhadap perilaku manusia juga terjadi dalam perubahan saat ini yang kian pesat.

Arsitek harus mengetahui perilaku manusia hubungannnya dengan lingkungan. Jadi, saat ini

penekanan permasalahan pada pemecahan masalah yang kreatif.

Saat ini perancangan dan prosesnya masih dilakukan secara aktif dalam dunia arsitektur.

Mungkin hanya metodenya saja yang berbeda digunakan dalam masing-masing perancangan.

Maka dari itu, kita sebagai calon arsitek hendaknya mengetahui perancanga dan tahapan-

Page 5: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

tahapan yang dimaksud sehingga kita dapat mendesain dengan benar sesuai dengan metode-

metode perancangan.

1.1 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, mengenai perancangan dan prosesnya,

adapun rumusan masalah yang kami dapatkan diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan perancangan ?

2. Bagaimana tahapan dalam proses perancangan 5 langkah ?

3. Bagaimana proses desain dalam praktek standar ?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang penulis ungkapkan adalah :

1. Mendeskripsikan yang dimaksud dengan perancangan.

2. Mendeskripsikan tahapan dalam proses perancangan 5 langkah.

3. Mendeskripsikan proses desain dalam praktek standar.

I.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam membuat laporan ini adalah metode studi pustaka yaitu

memperoleh data dengan membaca melalui buku-buku serta melalui internet yang mencakup

tentang masalah yang diangkat pada laporan ini. Dimana data tersebut sebagian besar dimasukan

ke dalam pembahasan pada BAB II sebagai landasan teori untuk penulisan.

Page 6: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERANCANGAN

Perancangan (design) adalah suatu aktivitas pembuatan usulan-usulan yang merubah

suatu yang telah ada menjadi yang lebih baik.

Fungsi seorang perancang arsitektur adalah:

1. Mengenali permasalahan – penyusunan program

2. Mengenali metoda-metoda untuk memperoleh pemecahan – pembuatan alternatif

rancangan bangunan.

3. Menerapkan pemecahan tersebut – penerapan rencana tersebut.

2.2. PROSES PERANCANGAN

Page 7: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Proses Perancangan (design) adalah suatu perubahan dari suatu keadaan awal ke arah

suatu keadaan masa depan yang dibayangkan belum menjelaskan sepenuhnya aktivitas-

aktivitas yang dijalankan sepanjang proses tersebut.

2.2.1 Lima Tahap Proses Perancangan

1. Permulaan

Permulaan melibarkan pengungkapan dan perumusan permaslahan yang harus di

pecahkan. Meskipun sering kaliseorang arsitek dilibatkan dalam suatu pemecahan

permasalahan, tradisi yang biasa dilakukan adalah seorang klien menyodorkan

maslah pada seorang arsitek. Aspek lain dari langkah permulaan melibatkan

peranan imaginasi dan aspirasi. Yaitu, seorang arsitek harus bisa membangkitkan

aspirasi dari masyarakat dari segi kualitas lingkungan yang terbentuk. Seorang

arsitek juga harus mampu mengungkapkan permasalahan umum, membimbing

masyarakat, dan memberikan pemecahan permasalahannya.

2. Persiapan.

Setelah proses perancangan, yaitu persiapan meliputi kumpulan dan analisis

informasi tentang permasalahan yang harus di pecahkan. Seorang arsitek

profisionalselalu siap untuk memberikan pelayanan, dan secara tidak resmi

dengan cara belajar dari tiap pekerjaan berikutnya. Lebih khusus, persiapan

meliputi kumpulan dan analisis informasi tentang suatu proyek khusus secara

sistematik. Aktivitas ini di sebut”penyusun program” hasilnya berupa suatu

program bangunan di Amerika Serikat, dan suatu laporan ringkas di Inggris dan

Eropa

Aktifitas persiapan yang laen meliputi pengumpulan data-data dasar, mengenai

tapak dan data wilayahnya. (tentang lingkungan alamiah dan buatan, lalu lintas,

dan lain sebagainya). Produk tahap persiapan yang lain adalah sebuah daftar

kriteria yang menggambarkan karakteristik-karakteristik yang diinginkan dari

sebuah pemecahan arsitektur. Pemecahan-pemecahan di ukur melalui daur ulang

tahap-tahap pembuatan evaluasi.

Page 8: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Perancangan dapat menemukan bahwa berbagai jenis informasi diperlukan pada

tahap perancangan. Contohnya kriteria untuk rancangan sebuah rumah sakit dapat

berubah dikarnakan oleh pembaharuan teknologi selama berbulan-bulan waktu

yang dibutuhkan untuk merancangnya.

3. Pembuatan Usulan

Seorang arsitek yang memperoleh informasi adalah dipersiapkan untuk

membangkitkan gagasan-gagasan dan usulan-usulan bangunan. Sering kali bahwa,

klien, mahasiswa, ataupun arsitek membuat usulan bangunan yang sangat di

yakini, kemudian mencoba memaksakan aktifitas-aktifitas yang di dalam program

ke dalam bentuk yang di bayangkan.

Beberapa perancang berpendapat bahwa kualitas perancangan adalah berbanding

dengan lamanya waktu di mana keputusan-keputusan intuitifdi perlambat

sementara lainnya berpendapat bahwa pembuatan program dan skema yang

sejalan menjamin interaksi persyaratan-persyaratan dan pemecahan permasalahan

yang semestinya. Para pengajar lainnya melakukan hal yang sebaliknya, mereka

berpendapat bahwa inti dari perancangan adalah penemuan masalah yang

sebenarnya

Prosesbpembuatan perancangan usulan rancangan sebenarnya sering kali disebut

dengan sintesis. Yaitu, usulan-usulan rancangan harus menggabungkan bersama

serangkaian pertimbangan-pertimbangan dari konteksnya(sosial, ekonomi, fisik);

programnya, tapaknya, kliennya, teknologi baru, estetik, dan nilai-nilai dari

perancangan.

4. Evaluasi

Evaluasi dalam perancangan arsitektur terdapat pada beberapa skala dan meliputi

serangkaian partisipasi. Pembahasan di sini memusatkan pada evaluasi usul-usul

alternatif oleh perancang, meskipun rancangan-rancangan biasanya di tinjau oleh

klien,badan pengawas bangunan,para pemakai bangunan tersebut dan lain

sebagainya.

Evaluasi usul-usul yang dilakukan oleh arsitek meliputi pembandingan

pemecahan rancangan yang diusulkan dengan sasaran dan kriteria yang

dikembangkan pada tahap penyusunan program. Kita dapat membayangkan daur

Page 9: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

ulang persiapan, perancangan, evaluasi sebagai proses bagian yang terdiri dari

penentuan sasaran dan kriteria untuk perancangan.

5. Tindakan

Tahap tindakan meliputi aktivitas-aktivitas yang dihubungkan dengan persiapan

dan pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen pelaksanaan meliputi gambar-gambar

uraian keterangan tertulis mengenai bangunannya.

Daur ulang, Umpan balik, Pengulangan

Beberapa prosedur memilki kekhasan yaitu bersifat daur ulang. Dimana seorang

perancang dapat bekerja melalui urutan-urutan secara cepat pada permulaan

proyeknya untuk membangkitkan serangkaian usulan-usulan pendahuluan ataupun

terbatas.

Umpan balik juga melukiskan sifat daur ulang (cyclic) proses perancangan.

Informasi baru menyebabkan perancang mempertimbangkan kembali informasi

yang ada sebagai kemajuan usulan perancangan.

Kedua proses tersebut bersifat berulang. Perancang bekerja melalui daur ulang

tersebut berulang kali tiap daur ulang menggabungkan sejumlah besar pokok-

pokok persoalan sintesa menjadi lebih sulit. Perulangan yang berturut-turut akan

menemukan suatu pemecahan yang memuaskan.

Page 10: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Page 11: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Page 12: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

2.2.2. Lima Tahap Proses Perancangan pada Praktek Standar

Menurut The American Institute of Achitects (AIA), dikatakan bahwa

pelayanan dasar seorang arsitek dapat dibagi ke dalam lima tahapan yang

berurutan: Rancangan Skematik, Pengambangan Rancangan, Dokumen

Pelaksanaan, Pelelanagn atau Perundingan Kontrak, dan Administrasi Kontrak

Pelaksanaan.Arsitek dapat memberikan jasa tambahan.

Kemajuan melalui kelima langkah tersebut tergantung pada persetujuan dari tiap

tahapan oleh kliennya. Hal ini untuk melindungi baik klien maupun arsitek.

Seorang arsitek mungkin memerlukan penggantian tambahan jika perubahan

tersebut menyimpang dari pokok-pokok yang telah disetujui pada tahap

sebelumnya. Jadi, jasa pelayanan profesional dimaksudkan untuk berfungsi

sebagai elemen suatu kontrak hukum seperti halnya suatu proses perancangan.

1. Rancangan Skematik

Tujuan rancangan skematik adalah untuk menetapkan karakteristik umum suatu

rancangan bangunan, seperti skala yang dikehendaki untuk memenuhi

persyaratan-persyaratan program dasar, pengaturan tapak, dan perkiraan biaya.

Pada umumnya rancangan skematik disajikan pada klien berupa alternatif bagi

klien, termasuk citra umum bangunan, ukuran dan pengaturan ruang, sirkulasi dan

penapakan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pokok persoalan yang

penting dan membuat keputusan awal sebagai dasar bagi tahap-tahap berikutnya.

Ini merupakan kesempatan klien untuk mempesonakan klien. Ini juga merupakan

tahap dimana arsitek mengidentifikasi konsep bangunan. Rancangan skematik

dapat di sajikan berupa gambar-gambar sketsa-sketsa ide, yaitu sebagai laporan

sederhana, atau sebagai presentasi dan visual dramatis.

2. Pengambangan Rancangan

Page 13: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Seorang arsitek memulai mengembangkan rancangannya setelah disetujuinya

rancangan skematis. Tujuan tahap pengambangan rancangan adalah untuk

menguraikan sifat terinci dan maksud keseluruhan proyek. Dokumen-dokumen

yang dihasilkan berupa denah tapak, denah lantai, tampak dan potongan-

potongan, dengan catatan yang menguraikan bahan-bahan penting. Gambar-

gambar dan catatan-catatan juga memperlihatkan syarat-syarat mekanis dan listrik

dari bangunanyang mencakup rincian yang teliti tentang biaya-biaya yang

mungkin. Dalam menentukan cakupan dan sifat proyek yang spesifik,klien sering

terlibat dalam serangkaian pembahasan dan keputusan, meliputi kemungkinan

biaya, perwajahan, mutu dan penampilan. Sebagian klien lebih menyukai arsitek

sebagai seorang ahli, membuat sebagian besar keputusan, sedangkan lainnya ingin

agar mereka ikut dilibatkan.

Para arsitek menganggap ini sebagai inti dari proses perancangan. Ini

menghendaki koordinasi informasi teknik dan pekerjaan sejemlah besar orang dlm

proyek yang kompleks. Dilaksanakannya interaksi-intraksi yang lancar serta

koordinasi informasi dan tokoh-tokoh adalah perlu bila tahap-tahap yang tersisa

harus dilanjutkan dengan segala efisiensi. Gambar-gambar skala besar yang dibuat

pada tahap ini dibutuhkan untuk mempelajari pilihan-pilihan dan untuk merinci

bahan-bahan dan metode-0metode konstruksi. Presentasi pada klien tentang

pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini biasanya diselaraskan dengan berbagai

keputusan terinci yang akan dibuat.

3. Dokumen Konstruksi

Dokumen konstruksi didasarkan atas gabungan gambar yang disebut “gambar

kerja” dan syarat-syarat tertulis yang disebut “spesifikasi”. Gambar-gambar

tersebut memperlihatkan lokasi dan kuantitas, dan spesifikasi mengidentifikasi

mutu dan prosedur yang dianjurkan. Tujuan dokumen konstruksi adalah untuk

memperlihatkan dengan jelas dan ringkas informasi yang perlu diketahui oleh

kontraktor agar dapat menawarkan dan membangun proyek yang bersangkutan.

Lebih spesifik lagi, gambar kerja memperlihaykan apa yang dibutuhkan, dimana

segala sesuatu ditempatkan, dan bagaimana dimensi-dimensi fisiknya, sedangkan

spesifikasi menyampaikan bahan-bahannya.

Page 14: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

4. Penawaran dan Perundingan

Dokumen-dokumen konstruksi dikeluarkan penawaran dan perundingan.

Beberapa kontraktor umum mungkin mengajukan tawaran atas kontrak atau

pemilik lebih suka berunding dengan kontraktor tunggal. Arsitek berperan sebagai

fasilitator yang memudahkan jalannya perundingan.kontrak konstruksi disusun

antara kontraktor dengan pemilik, bukan antara arsitek dan kontraktor.

5. Tata-laksana Kontrak Konstruksi

Secara tradisional, seorang arsitek bertanggung jawab untuk mensupervisi semua

aspek konstruksi,yang menjamin bahwa bangunan akan dibangun sesuai gambar-

gambar dan spesifikasi-spesifikasi. Masalah dalam hubungan ini menjadi

tanggung jawab arsitek. Sekarang ini, yang bertanggung jawab atas bangunan-

bangunan menurut dokumen adalah kontraktor. Arsitek bertindak sebagai agen

klien dan menafsirkan serta mensupervisi korespondensi antara pemilik dan

pembangun.arsitek harus menafsirkan dokumen-dokumen serta membuat

keputusan-keputusan dan perubahan-perubahan yang diperlukan dalam setiap

proyek pembangunan. Dalam merundingkan perbedaan pendapat antara klien dan

kontraktor, arsitek harus memihak salah satu, namun tetap mengabdi kepada

bangunan yang akan digunakan klien. Arsitek bertanggung jawab atas tata-laksana

kontrak antara pemilik dan kontraktor. Selanjutnya, dikehendaki bahwa arsitek

menjelaskan perubahan-perubahan, menetapkan standar-standar, dan menilai

prestasi.

Page 15: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Pandangan tentang Proses Perancangan

Proses perancangan 5 langkah Pelayanan jasa utama dan pelengkap dari IAI

Permulaan

Persiapan Jasa Pra-Perancangan

Pembuatan usulan Rancangan skematik

Pengembangan rancangan

Evaluasi

Tindakan Dokumen Kontrak

Pelelangan

Administrasi Kontrak

Jasa pasca-perancangan

Page 16: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Page 17: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

Page 18: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai proses perancangan yang telah banyak dibahas tadi,

adapun kesimpulan yang kami dapatkan adalah :

1. Perancangan adalah suatu aktivitas pembuatan usulan-usulan yang merubah sesuatu

yang telah ada menjadi sesuatu yang lebih baik.

2. Proses perancangan lima langkah terdiri dari permulaan, persiapan, pembuatan

usulan, evaluasi, dan tindakan.

3. Proses desain dalam praktek standar terdiri dari 5 tahapan juga yaitu rancangan

skematik, pengembangan rancangan, persiapan dokumen pelaksanaan, pelelangan

atau perundingan kontrak, dan administrasi kontrak pelaksanaan.

b. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang kami dapatkan, adapun saran yang kami ajukan

yaitu dalam proses perancangan hendaknya kita mengikuti proses yang telah

ditentukan. Teori-teori yang ada, hendaknya diaplikasikan dalam pembuatan

rancangan. Dimana, berfungsi juga untuk menciptakan rancangan dan ide-ide yang

lebih baik.

Page 19: Perancangan Dan Proses Perancangan

1

DAFTAR PUSTAKA

Snyder, James dan Catanese, Anthony. Pengantar Kepada Arsitektur. Jakarta. Penerbit PT

Intermedia. 1984.

Snyder, James dan Catanese, Anthony. Pengantar Arsitektur. Jakarta. Penerbit Erlangga. 1984.

Smithies, K. Prinsip-prinsip Perancangan dalam Arsitektur. Bandung. Penerbit Erlangga. 1982.