22
Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan Protokol TCP/IP dan Protokol RTMP Artikel Ilmiah Calvin Josep Reressy (672010125) Indrastanti R. Widiasari., M.T. Radius Tanone, S.kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Februari 2016

Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

  • Upload
    vophuc

  • View
    245

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Perancangan dan Implementasi Server Streaming

Menggunakan Protokol TCP/IP dan Protokol RTMP

Artikel Ilmiah

Calvin Josep Reressy (672010125) Indrastanti R. Widiasari., M.T. Radius Tanone, S.kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Februari 2016

Page 2: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Perancangan dan Implementasi Server Streaming

Menggunakan Protokol TCP/IP dan Protokol RTMP

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti : Calvin Josep Reressy (672010125)

Indrastanti R. Widiasari., M.T. Radius Tanone, S.kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Februari 2016

Page 3: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming
Page 4: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming
Page 5: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming
Page 6: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming
Page 7: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming
Page 8: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Perancangan dan Implementasi Server Streaming

Menggunakan Protokol TCP/IP dan Protokol RTMP

1) Calvin Josep Reressy,

2)Indrastanti R. Widiasari,

2)Radius Tanone

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia E-mail :

1) [email protected],

2) [email protected],

3)

[email protected]

Abstract Live streaming processes are necessary today in order to connect the user's interaction

despite not being in the same place. Then made video streaming to solve those problems.

In the manufacture of video streaming requires a server, development server that must be

made and assessed from several aspects, such as cost, speed of data transfer, and other

matters. One technology that can be used to address the problem of making the server

that is streaming server makers to use Linux with TCP / IP and RTMP protocol as a

liaison network. The results of this study in the form of a streaming server using TCP / IP

protocol and RTMP protocol that can work effectively in the process stream.

Keywords: Server streaming, TCP/IP, RTMP

Abstrak Proses streaming secara live diperlukan sekarang ini agar dapat menghubungkan

pengguna itu melakukan interaksi meski tidak berada di tempat yang sama. Maka dibuat

video streaming untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam pembuatan video streaming

memerlukan sebuah server, pembangunan sebuah server itu harus dibuat dan dinilai dari

beberapa aspek, misalnya biaya, kecepatan transfer data, dan hal-hal lainya. Salah satu

teknologi yang dapat digunakan untuk menjawab masalah pembuatan server tersebut

yakni pembuat server streaming dengan menggunakan linux dengan protokol TCP/IP dan

protokol RTMP sebagai penghubung jaringannya. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah

server streaming dengan menggunakan protokol TCP/IP dan protokol RTMP yang dapat

bekerja secara efektif dalam melakukan proses streaming. Kata Kunci : server streaming, TCP/IP, RTMP 1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Infomasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Infomasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

1. Pendahuluan Berdasarkan wawancara dengan beberapa mahasiswa dan dosen, sekarang

ini FTI UKSW banyak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seminar dan acara-

acara fakultas. Namun kesibukan dosen dan mahasiswa merupakan salah satu

kendala utama untuk dapat menghadiri kegiatan-kegiatan tersebut. Kemajuan

teknologi smartphone dan provider juga menyediakan layanan internet untuk

memudahkan setiap penggunanya untuk mendapatkan informasi yang diinginkan

dimana dan kapan saja. Salah satu solusi untuk mendapatkan informasi mengenai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan FTI UKSW, yaitu dengan menggunakan

android streaming. Penelitian android streaming ini sudah pernah dilakukan di

FTI UKSW. Namun setelah ditinjau masih terdapat kekurangan pada penelitian

sebelumnya itu, maka dibuatlah penelitian ini untuk menyempurnakan dari

penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu menggunakan Wowza Media Engine

yang merupakan media streaming video dan audio yang prabayar maka dari itu

dibuat server menggunakan linux untuk dapat digunakan secara gratis dan tidak

perlu melakukan upgrade untuk menggunakannya [1]. Untuk menjawab

kekurangan tersebut maka dirancang dan diimplemntasikan server streaming yang

baru. Server bekerja menggunakan Real Time Messaging Protocol (RTMP) dan

Transmisson Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Protokol TCP/IP

digunakan sebagai penghubung agar smartphone dan server saling memberikan

respon sebelum melakukan perekaman video. Penelitian ini juga menggunakan

protokol RTMP agar dapat menghubungkan server streaming dengan pemutar JW

player pada website. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dilakukan penelitian

perancancangan dan implementasi server streaming menggunakan protokol

TCP/IP dan protokol RTMP agar dapat melakukan streaming secara langsung.

Adapun batasan masalah yaitu server yang dibangun merupakan server yang akan

melengkapi penelitian sebelumnya. Server ini dibangun dengan sistem operasi

linux dan memanfaatkan aplikasi android ArutCam untuk mengambil gambar dari

smartphone.

2. Tinjaun Pustaka

Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan mengenai aplikasi android

streaming membahas bagaimana membuat prototype aplikasi android streaming

agar membantu dosen dan mahasiswa FTI UKSW untuk mengikuti kegiatan-

kegiatan yang dilakukan FTI UKSW secara real time meskipun berhalangan hadir

ditempat acara. Pada sistem ini menggunakan Real Time Streaming Protocol

(RTSP) untuk menghubungkan aplikasi yang dibuat pada smartphone android

dengan server dan Real Time Messaging Protokol (RTMP) untuk menghubungkan

server dan webpage. Server menggunakan WowzaMedia Engine. Wowza Media

Engine adalah media streaming video dan audio [1].

Page 10: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Penelitian juga dilakukan oleh Arfiandy Arsam membahas pembangunan

aplikasi video streaming berbasis android di stv Bandung dengan teknologi

broadcast hingga terbentuk gabungan teknologi streaming dengan teknologi

mobile berbasis android. Dalam pembangunan aplikasi video streaming untuk

mengetahui kelebihan dan kekuranganya dengan pengujian dengan parameter

Quality of Service (Qos), seperti berapa lama delay dan kualitas yang dihasilkan

dari aplikasi video streaming ini [2]. Ubuntu merupakan sistem operasi berbasis GNU/Linux yang

dikembangkan oleh komunitas sehingga menjadi salah satu Distro Linux yang

sempurna untuk perangkat laptop, desktop dan server. Ubuntu dapat digunakan

untuk disemua lingkungan baik perkantoran, rumahan maupun pendidikan.

Aplikasi yang disediakan sangat lengkap, mulai dari pengolah kata, aplikasi

email, multimedia maupun aplikasi internet [3]. Real Time Messaging Protocol (RTMP) adalah aplikasi - lapisan

proprietary protokol yang dikembangkan oleh Adobe Systems[4]. Real Time

Messaging Protocol (RTMP) juga menyediakan dua arah yang pesan layanannya

multiplex seperti TCP [RFC0793], yang dimaksudkan untuk membawa aliran

paralel video, audio, dan pesan data, dengan informasi waktu yang terkait [5].

Protokol RTMP memiliki beberapa variasi; protokol "plain" yang bekerja di atas

dan menggunakan TCP nomor port 1935 secara default. RTMPS yang RTMP

melalui koneksi TLS / SSL, RTMPE yang RTMP dienkripsi menggunakan

mekanisme keamanan Adobe sendiri [5]. Transmisson Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah

gabungan dari Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP)

sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar

menukar data dari satu komputer ke komputer yang lain di dalam jaringan internet

yang dapat memastikan pengiriman data sampai pada alamat yang dituju[6]. ArutCam adalah sebuah aplikasi android yang dapat diunduh pada

playstore untuk melakukan live streaming dari smarthone atau tablet[7].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode PPDIOO yang merupakan singkatan

dari Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, and Optimize [8]. PPDIOO

merupakan sebuah metode penelitian yang dikembangkan oleh CISCO yang

mendefinisikan sebuah siklus yang diperlukan dalam merancang sebuah jaringan.

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian kali ini ditunjukan pada

Gambar 1.

Page 11: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Gambar 1 Tahapan Penelitian [9]

Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah prepare dan

plan. Pada tahapan ini membutuhkan berberapa hardware dan software serta

melakukan proses identifikasi server streaming dapat menangkap proses

perekaman video dari smartphone android dan dapat meneruskan ke halaman

webpage.

Gambar 2 Design Sistem

Tahap selanjutnya merupakan design. Tahap ini adalah tahap mendesain

sebuah sistem yang akan dibuat. Pada gambar 2 menjelaskan proses perekaman

video menggunakan kamera smartphone akan merekam video yang tengah

berlangsung, video akan dikirimkan ke server menggunakan jalur TCP, hal Ini

dipilih untuk mencegah adanya kesalahan pengiriman data yang tengah

berlangsung. Video yang diterima di sisi server akan diproses oleh ffmpeg dan

dikirimkan kembali dengan protocol RTMP agar data yang diterima dapat

ditampilkan disisi server maupun disisi client yang akan menampilkan layanan

live stream. Layanan yang digunakan untuk dapat menampilkan live stream di sisi

client menggunakan RTMP dimana data yang diterima akan diproses oleh JW

Smartphone

Server

Web

TCP/IP RTMP

Page 12: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Player yang berfungsi sebagai encoder supaya gambar dapat ditampilkan di sisi

web base.

Tahap selanjutnya adalah tahap implement, implement merupakan tahap

implementasi perancangan sistem kedalam hasil nyata. Pada tahapan ini dilakukan

penginstalan aplikasi ArutCam pada smartphone android, pembuat server

streaming pada linux ubuntu 14.04 dan pemasangan JW Player pada web. Tahapan Operate merupakan tahap uji coba sistem, tahap pertama ada

server menjalakan service setelah itu mengkoneksikan smartphone android

dengan server streaming dan webpage dalam suatu jaringan, setelah semuanya

terhubung maka akan dimulai proses streaming. Proses streaming dimulai dengan

perekaman video dengan menggunakan aplikasi ArutCam setelah itu akan

ditangkap oleh server dan akan diteruskan ke halaman webpage pengguna. Untuk

tahapan operate akan dibahas lebih lanjut pada bab 4 laporan ini.

Penelitian ini tahap optimize tidak akan dibahas lebih lanjut karena selama

penelitian dilakukan belum ditemukan permasalahan yang mengganggu kinerja

sistem dan apabila ada kelemahan dalam sistem akan dijadikan saran

pengembangan dimasa mendatang.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Pengoperasian Sistem

Berdasarkan perancangan, berikut hasil dari sistem yang telah dibuat. Hal

pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pengecekan

service nginx apakah sudah berjalan atau belum. Setelah itu lakukan pengecekan

lagi pada service nginx, jika terminal memberikan respon maka service telah

berjalan.

Gambar 3 Menjalankan service nginx

Gambar 4 Menjalankan LAMPP LAMPP berfungsi sebagai server agar dapat menjalankan fungsi web.

Sebelum menjalankan server streaming perlu dilakukan pengecekan terhadap IP

Page 13: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

server agar client dapat mengirimkan video. Tahap berikutnya dengan

memasukan perintah ffplay, setelah itu server siap menerima streaming dari client.

Gambar 5 Tampilan ArutCam

ArutCam digunakan untuk membantu melakukan perekaman video

streaming. ArutCam adalah aplikasi android yang bisa diunduh pada Play Store.

Sebelum melakukan proses streaming, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa

server dan client telah berkoneksi, untuk melakukan koneksi dapat dilakukan

dengan menyamakan IP dan nama streaming dari ArutCam dengan server.

Setelah semua sudah sesuai maka bisa melakukan proses streaming dengan

menekan tombol publish untuk memulai pengiriman video streaming ke server.

Tampilan publish dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Tampilan Publish

Maka tampilan video langsung akan ditampilkan dan dilihat pada server.

Apabila server sudah menampilkan video maka client sudah dapat menyaksikan

live streaming pada website. Tampilan website dapat dilihat pada gambar 7.

Page 14: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Gambar 7 Tampilan website live streaming

4.2 Pengujian Performansi

Pengukuran performansi merupakan salah satu upaya untuk mengetahui

efisiensi dan efektifitas kerja server streaming. Untuk mengetahui performa

server streaming yang dibangun, maka dilakukanlah pengukuran kinerja secara

objektif dengan menggunakan QoS. Adapun parameter yang digunakan untuk

pengukuran meliputi delay, jitter, throughput dan packet loss. Adapun

pengambilan data sampelnya yaitu :

1. Waktu streaming dilakukan selama 120 detik dan 300 detik.

2. Perangkat lunak yang digunakan adalah wireshark.

3. Bitrate yang digunakan dalam pengujian adalah 128, 256, 512, 1024

dan 2048.

4. Pengujian video streaming menggunakan resolusi 320 X 240.

5. Pengukuran dilakukan pada sisi server.

4.2.1 Pengujian Delay

Delay adalah waktu tunda yang terjadi saat pengiriman paket dari satu titik ke

titik lain sebagai tujuannya. Rumus untuk menghitung delay adalah : Rata – rata delay = Total Delay / Total paket yang diterima

Tabel 1 kategori besar delay [11]

Berdasarkan dari hasil capture data yang telah dilakukan menggunakan

wireshark sebanyak 10 kali menggunakan bitrate yang berbeda – beda dalam

selang waktu 120 dan 300 detik diperoleh hasil.

Page 15: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

a. Pengujian delay pada bitrate 128 K

Rata – rata delay selama 120 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 123,634 s / 5342 = 0,0231437663796331 s = 23,14 ms Rata – rata delay selama 300 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 312,524 s / 13568

= 0,0230339033018868 s = 23,03 ms

b. Pengujian delay pada bitrate 256 K selama 120 detik

Rata – rata delay selama 120 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 123,528 s / 5968 = 0,0206983914209115 s = 20,70 ms Rata – rata delay selama 300 detik = Total delay / total paket yang

diterima =302,544 s / 15772 = 0,0191823484656353 s

= 19,18 ms c. Pengujian delay pada bitrate 512 K selama 120 detik

Rata – rata delay selama 120 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 147,610 s / 5552 = 0,0265868155619597 s = 26,59 ms Rata – rata delay selama 300 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 302,200 s / 15058 = 0,020069066277062 s = 20,07 ms

d. Pengujian delay pada bitrate 1024 K selama 120 detik

Rata – rata delay selama 120 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 124,241 s / 5563

= 0,0223334531727485 s = 22,33 ms Rata – rata delay selama 300 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 304,077 s / 20129

= 0,0151064136320731 s = 15,11 ms

e. Pengujian delay pada bitrate 2048 K selama 120 detik

Page 16: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Rata – rata delay selama 120 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 121,402 s / 4900 = 0,0247759183673469 s = 24,78 ms Rata – rata delay selama 300 detik = Total delay / total paket yang

diterima = 302,376 s / 16627 = 0,0181858423046852 s

= 18,19 ms

Tabel 2 komparasi delay Bitrate 128 Bitrate 256 Bitrate 512 Bitrate

1024 Bitrate

2048

120 Detik 23,14 20,7 26,59 22,33 24,78

300 Detik 23,03 19,18 20,7 15,11 18,19

Pada pengujian yang dilakukan terllihat bahwa nilai delay yang terjadi

dalam proses pengiriman streaming gambar memperoleh nilai yang bagus. Pada

streaming selama 120 detik, nilai bitrate terbaik diperoleh ketika menggunakan

kualitas 256K namun pada uji dalam jangka waktu 5 menit justru nilai delay

terbaik menggunakan kualitas 1024K.

4.2.2 Pengujian Throughput

Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang

melakukan koneksi. Throughput dapat dihitung dengan menggunakan rumus

jumlah data yang dikirim dibagi dengan waktu pengiriman data.

Berdasarkan rumus diatas maka perhitungan throughput untuk masing –

masing koneksi live streaming yang dilakukan adalah a. Pengujian throughput pada bitrate 128

120 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data

= 2941443 Bytes / 123,634 s = 23791,553 Bytes/sec = 0,190 Mbit/sec

300 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data

= 7264054 Bytes / 312,524 s = 23243,184 Bytes/sec = 0,186 Mbit/sec

b. Pengujian throughput pada bitrate 256

120 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data

= 3413773 Bytes / 123,528 s = 27635,547 Bytes/sec = 0,221 Mbit/sec

300 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data

Page 17: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

= 9764492 Bytes / 302,544 s = 32274,667 Bytes/sec = 0,258 Mbit/sec

c. Pengujian throughput pada bitrate 512

120 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data = 2949842 Bytes / 147,610 s = 19984,043 Bytes/sec = 0,160 Mbit/sec 300 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data

= 9773017 Bytes / 302,200 s = 32339,539 Bytes/sec = 0,259 Mbit/sec

d. Pengujian throughput pada bitrate 1024

120 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data = 3112807 Bytes / 124,421 s = 25054,669 Bytes/sec = 0,200 Mbit/sec 300 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data = 13896680 Bytes / 304,077 s = 45701,190 Bytes/sec = 0,366 Mbit/sec

e. Pengujian throughput pada bitrate 2048

120 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data = 2806550 Bytes / 121,502 s = 23098,464 Bytes/sec = 0,185 Mbit/sec 300 detik = Jumlah data / waktu pengiriman data = 12297877 Bytes / 302,376 s = 40670,853 Bytes/sec

= 0,325 Mbit/sec

Tabel 3 komparasi throughput Bitrate 128 Bitrate 256 Bitrate 512 Bitrate

1024

Bitrate

2048

120 Detik 0,19 0,221 0,16 0,2 0,185

300 Detik 0,186 0,258 0,259 0,366 0,325

Berdasarkan pada table 3 terlihat bahwa penggunaan bandwidth terbesar

terletak pada pengujian selama 120 detik dengan bitrate 256 dan 300 detik

menggunakan bitrate 1024. Jika dilihat kembali maka semakin tinggi throughput

maka delay yang terjadi juga dapat diminimalisir.

4.2.3 Pengujian Jitter

Jitter didefinisikan sebagai variasi delay yang diakibatkan oleh panjang queue

dalam suatu pengolahan data. Untuk menghitung jitter digunakan rumus :

Page 18: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Dimana total variasi delay = (delay 2 - delay 1) + (delay 3-delay 2) + ......... +

(delay n - delay ( n-1) ). Maka perhitungan jitter pada live streaming yang

dilakukan adalah a. Pengujian jitter pada bitrate 128

Selama 120 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 123,633924 s / (5342 - 1) = 123,633924 s / 5341 = 0,0231480853772702s = 23,15 ms

Selama 300 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 312,524051 s / (13568 – 1) = 312,524051 s / 13567 = 0,0230356048500037 s = 23,04 ms

b. Pengujian jitter pada bitrate 256

Selama 120 detik = Total variasi delay / (total paket - 1)

=123,528329 s / (5968 - 1) = 123,528329 s / 5967 = 0,0207019153678565 s = 20,70 ms Selama 300 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 302,543542 s / (15772 – 1) = 302,543542 s / 15771 = 0,0191835357301376 s = 19,18 ms

c. Pengujian jitter pada bitrate 512

Selama 120 detik = Total variasi delay / (total paket - 1)

= 147,609873 s / (5552- 1) = 147,609873 s / 5551 = 0,0265915822374347 s

= 26,59 ms Selama 300 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 302,200254 s / (15058 – 1) = 302,200254 s / 15057 = 0,0200704160191273 s

= 20,07 ms d. Pengujian jitter pada bitrate 1024

Selama 120 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 124,240595 s / (5563 - 1)

= 124,240595 s / 5562

Page 19: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

= 0,0223373957209637 s = 22,34 ms Selama 300 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 304,076985 s / (20129 - 1) = 304,076985 s / 20128 = 0,015107163404213 s = 15,11 ms

e. Pengujian jitter pada bitrate 2048

Selama 120 detik = Total variasi delay / (total paket - 1)

= 121,501804 s / (4900 - 1) = 121,501804 s / 4899 = 0,0248013480302102 s = 24,80 ms Selama 300 detik = Total variasi delay / (total paket - 1) = 302,375687 s / (16627 – 1) = 302,375687 s / 16626 = 0,0181869172982076 s = 18,19 ms Berdasarkan pada pengujian jitter yang telah dilakukan terlihat bahwa

pada koneksi streaming yang dilakukan selama 120 detik pada bitrate 256

memiliki nilai terkecil dan pada pengujian selama 300 detik nilai terkecil

diperoleh pada bitrate 1024 tabel perbandingan dapat dilihat pada Tabel 4.

Perbandingan antara jitter dengan throughput, semakin tinggi throughput maka

nilai jitter juga akan semakin berkurang.

Tabel 4 Komparasi jitter

Bitrate 128 Bitrate 256 Bitrate 512 Bitrate

1024

Bitrate

2048

120 Detik 23,15 20,7 26,59 22,34 24,8

300 Detik 23,04 19,18 20,7 15,11 18,19

4.2.4 Pengujian packet loss

Packet loss adalah sejumlah paket yang gagal dikirim / hilang per detik

dimana packet loss ini dapat disebabkan karena penurunan signal media, masalah

jaringan maupun masalah hardware. Rumus untuk menghitung packet loss adalah

a. Pengujian packet loss pada bitrate 128

Selama 120 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100%

= ((5342 – 5342) : 5342) X %100

= 0%

Page 20: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

Selama 300 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((13568 – 13568) : 13568) X 100% = 0%

b. Pengujian packet loss pada bitrate 256

Selama 120 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((5968 – 5968) : 5968) X 100% = 0%

Selama 300 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((15772 – 15772) : 15772) X 100% = 0%

c. Pengujian packet loss pada bitrate 512

Selama 120 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((5552 – 5552) : 5552) X 100% = 0% Selama 300 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((15058 – 15058) : 15058) X 100%

= 0% d. Pengujian packet loss pada bitrate 1024

Selama 120 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((5563 – 5563) : 5563) X 100% = 0% Selama 300 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((20129 – 20129) : 20129) X 100% = 0%

e. Pengujian packet loss pada bitrate 2048

Selama 120 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100%

= ((4900 – 4900) : 4900) X 100% = 0% Selama 300 detik = ((paket dikirim – paket diterima) : paket dikirim)

X 100% = ((16627 – 16627) : 16627) X 100%

= 0%

Pada seluruh pengujian packet loss terlihat bahwa seluruh pengujian

memperoleh hasil 0% packet loss sehingga dapat diartikan bahwa tidak ada

gangguan terhadap pengiriman data yang terjadi ketika melakukan streaming.

Page 21: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

4.2.5 Pengujian QoS

Berikut ini merupakkan tabel hasil pengujian QoS yang telah dilakukan

selama 120 detik dan 300 detik

Tabel 5 pengujian 120 detik

Bitrate (K) Delay (ms) Throughput (kbps) Jitter (ms) Packet loss

(%)

128 23,14 0,19 23,15 0

256 20,70 0,221 20,70 0

512 26,59 0,16 26,59 0

1024 22,33 0,2 22,34 0

2048 24,78 0,185 24,80 0

Tabel 6 pengujian 300 detik

Bitrate (K) Delay (ms) Throughput (kbps) Jitter (ms) Packet loss

(%)

128 23,03 0,186 23,04 0

256 19,18 0,258 19,18 0

512 20,07 0,259 20,70 0

1024 15,11 0,366 15,11 0

2048 18,19 0,325 18,19 0

Seperti terlihat pada tabel 5 pengujian selama 120 detik dan tabel 6

pengujian selama 300 detik, semakin tinggi nilai throughput yang diperoleh maka

nilai delay dan jitter yang terjadi akan semakin mengecil.

5. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa server streaming yang digunakan dapat bekerja dengan baik terlihat dari

pengujian yang dilakukan. Penggunaan protokol TCP/IP yang digunakan sebagai

penghubung antara smartphone dan server dan protokol RTMP yang digunakan

sebagai penghubung server dan webpage dapat berjalan dengan baik. Penelitian

ini merupakan penyempurnaan dari penelitian terdahulu yang menggunakan

Wowza Media Engine, karena pembuatan server streaming menggunakan linux

dapat dipakai secara gratis sedangkan menggunakan Wowza Media Engine harus

melakukan pembayaran sebelum memakai.

6. Daftar pustaka

[1] Sushendra Ipol, Radius Tanone.2015. Aplikasi Android Streaming (Studi

Kasus FTI Universitas Kristen Satya Wacana), Jurnal Ilmiah, Universitas

Kristen Satya Wacana

Page 22: Perancangan dan Implementasi Server Streaming Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11281/2/T1_672010125_Full... · melakukan proses identifikasi server streaming

[2] Arfiandy Arsam. 2014. Pembangunan Aplikasi Video Streaming Berbasis

Android di STV Bandung, Jurnal Ilmiah, Universitas Komputer

Indonesia, ISSN: 2089-9033 [3] OKUSI infotech.,2015.,“Tentang UBUNTU “.,http://okusi.co.id/tentang-

ubuntu.html.,Diakses 20 November 2015. [4] Seeling, Patrick., 2011., Web Conferencing Traffic-An Analysis Using

Dimdim As Example., International Journal of Computer Networks &

Communications (IJCNC) Vol.2, No.6:2. [5] Wikipedia., 2015., “Real Time Messaging Protocol “.,

http://en.wikipedia.org/wiki/Real_Time_Messaging_Protocol., Diakses

tanggal 20 November 2015. [6] Wikipedia.,2015.,“Real Time Messaging Protocol

“.,https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_protocol_suite., Diakses tanggal

20 November 2015. [7] Roman Arutyunyan. 2013. ArutCam,

https://play.google.com/store/apps/details?id=me.arut.cam&hl=en/.Diakse

s tanggal 23 November 2015. [8] Sean Wilkins. 2011. Cisco's PPDIOO Network Cycle,

http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=1697888&seqNum=2.

Diakses tanggal 20 November 2015 [9] CiscoZine.,2015.,“ The PPDIOO network lifecycle

“.,http://www.ciscozine.com/the-ppdioo-network-lifecycle/., Diakses

tanggal 21 November 2015.

[10] Microtik.,2015.,“ TCP/IP “.,http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=62., Diakses tanggal 21 November 2015.

[11] Endi Dwi Kristianto. 2012. Menghitung Delay Paket Pada Jaringan

Menggunakan Wireshark,

http://ilmukomputer.org/2012/10/25/menghitung-delay-paket-pada-

jaringan-menggunakan-wireshark/. Diakses tanggal 23 November 2015.