20
PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Vivi Refika Dewi 10.11.3542 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3542.pdf · Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, ... mobile dengan sistem

Embed Size (px)

Citation preview

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS

PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Vivi Refika Dewi

10.11.3542

kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

HALAMAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID

disusun oleh

Vivi Refika Dewi 10.11.3542

Dosen Pembimbing

Kusrini, Dr., M.Kom NIK. 190302160

Tanggal, 2 Juni 2014

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Sudarmawan, MT NIK. 190302035

DESIGNING MOBILE APPLICATIONS EXPERT SYSTEM DIAGNOSE OF DISEASE WITH SYMPTOMS OF FEVER ANDROID BASE

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT

DENGAN GEJALA DEMAM BERBASIS ANDROID

Vivi Refika Dewi Kusrini

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The utilization of mobile devices as an escort in carrying out daily activities have

been very commonplace for some, because some mobile already has the functions and capabilities of more than just the basic functions.

Android as the operating system that can be used across a variety of mobile devices, has the main purpose of which is to make users able to explore its capabilities and add more experience compared to other mobile platforms. Until now, continues to grow and its application system.Android

The existence of this application is expected to be used to diagnose of disease with symptoms in society faster compared to laboratory tests. In addition, the goal of making this appication is so that the society can diagnose more quickly, it is easy and practical to use, so the handling of the disease become faster.

Keywords : Expert System, JSON, Android

1

1. Pendahuluan

Smartphone dengan kecerdasan buatan yang mempunyai tujuan untuk

mengadopsi kemampuan yang mirip dengan manusia dalam bernalar atau berpikir

sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Penggunaan sistem informasi dengan

kecerdasan buatan diprogram untuk dapat menggantikan peran manusia dalam mencari

solusi, memberi keputusan, memberi prediksi, dan hal lainnya yang identik dengan

kecerdasan manusia. Dengan demikian dapat memberikan kemudahan dalam

menyelesaikan pekerjaan atau masalah, karena dalam beberapa aspek peran manusia

dapat digantikan oleh program yang ditanamkan pada smartphone.

Seiring dengan padatnya kegiatan yang dilakukan, seringkali kita mengabaikan

kondisi kesehatan. Gejala demam atau yang sering disebut dengan panas badan

seringkali dikeluhkan. Sebagian besar demam pada manusia terjadi karena faktor-faktor

infeksi, seperti bakteri, parasit, ataupun virus. Dalam kondisi iklim pancaroba dan

perubahan kualitas lingkungan pemukiman, ada beberapa jenis penyakit yang

mempunyai gejala demam yang hampir mirip sehingga perlu ditegakkan diagnosis pasti

dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Kesibukan menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat enggan untuk

memeriksakan dirinya apabila terjangkit demam. Padahal gejala demam yang sering kita

anggap remeh dapat mempunyai berbagai kemungkinan penyakit yang bisa jadi

berbahaya apabila tidak segera didiagnosis. Dengan demikian diperlukan suatu alat yang

lebih prakis dan mempunyai kemampuan layaknya seorang dokter dalam mendiagnosis

penyakit.

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan

pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya

hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman,

1988)1.

2.1.1 Antarmuka Pengguna (User Interface)

User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan

sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan

mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka

menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat

dimengerti oleh pemakai. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog antara

1 Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, hal 11

2

program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan

informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai2.

2.1.2 Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi,

dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar,

yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area

permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana

memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui3.

2.1.3 Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquitition)

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian

dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.

Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya

ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi

dengan buku, basis data, laporan penelitian, dan pengalaman pemakai.

2.1.4 Mesin Inferensi

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan

oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program

komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada

dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan

(Turban 1995)4.

2.1.5 Workplace

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory).

Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai.

2.1.6 Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan

kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada

pemakai.

2.1.7 Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya

serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting

dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis

penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya5.

2 Ibid, hal 14-15

3 Ibid, hal 15

4 Ibid, hal 19

5 Ibid.

3

2.1.8 Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk

mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar. Representasi dimaksudkan

untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses

oleh prosedur pemecahan masalah6.

2.2 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang kecil.

Format ini sangat mudah untuk dimengerti dan juga bagi sebuah mesin dapat dengan

mudah untuk membaca dan menghasilkan. representasi JSON digunakan nama kunci

yang sama yaitu dua tipe sumber: users dan messages. Sekali lagi, struktur-struktur ini

adalah spesifikasi dari apa yang dibutuhkan untuk pengembalian tiap permintaan7.

2.3 Android

Android adalah sebuah sistem operasi berbasis linux untuk perangkat mobile

yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Awalnya Google Inc. membeli

Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel

atau smartphone8. Google Inc. membeli Android Inc. kemudian mengembangkan android

dan dibentuklah Open Handset Alliancekonsorsium dari 34 perusahaan peranti lunak,

peranti keras dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Motorola, Qualcomm, T-

Mobile, dan Nvidia9.

2.3.1 Arsiterktur Android

Berikut adalah garis besar dari Arsitektur Android 10

:

Gambar 2. 1 Arsitektur Android

6 Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, hal 6

7 Heri Martha Saputra, A.MD, Rancang Bangun REST Web Service Untuk Sistem Informasi Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Menggunakan Basis Data Terdistribusi 8 Nazruddin Safaat , Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, hal 1

9 Ibid hal 1-2

10 Ibid, hal 6-9

4

2.3.2 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tools API (Application Programing Interface) yang

diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan

bahasa pemrograman Java11

.

2.3.3 ADT (Android Development Tools)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE

(Integrated Development Environment) Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam

mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE Eclipse12

.

2.3.4 Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa permrograman java. Kode java dikompilasi

bersama dengan data file yang dibutuhkan menjadi bentuk package oleh apt tools

sehingga menghasilkan file berekstensi apk. File apk itu adalah file aplikasi android yang

bisa di install di perangkat mobile dengan sistem operasi Android13

.

2.4 Konsep Pemodelan

Membangun model untuk suatu sistem software sangat bergantung pada

konstruksinya atau kemudahan dalam memperbaikinya. Oleh karena itu membuat model

sangat penting sebagaimana pentingnya kita memiliki cetak biru untuk suatu bangunan

yang besar14

.

2.4.1 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk membuat

visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara normal

digunakan untuk memodelkan sistem komputer15

. UML merupakan bahasa standar untuk

penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan

dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak16

.

2.4.1.1 Use Case Diagram

Use case adalah metode berbasis text untuk menggambarkan dan

mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case menambahkan detail untuk

kebutuhan yang telah dituliskan pada definisi sistem kebutuhan. Use case dikembangkan

oleh analis sistem bersama-sama dengan pengguna. Pada tahapan selanjutnya,

berdasarkan use case ini, analis mengatur model data dan model proses17

.

11

Ibid, hal 5 12

Ibid, hal 6 13

Ibid, hal 9 14

A. Suhendra et.al, Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose, hal 28 15

Ibid, hal 267 16

Ibid. 17

Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan &

Organisasi Modern, hal 91

5

2.4.1.2 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek

berserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-

lain18

. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan

hubungannya dengan objek lain19

. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas

entity20

.

2.4.1.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari atifitas, digunakan untuk

mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga

digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity Diagram berupa

flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem21

.

2.4.1.4 Squance Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek

dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar

objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram

menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu22

.

2.5 Konsep Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan

fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai(angka, deretan

karakter, atau symbol)23

.

2.5.1 Tujuan Basis Data

Berikut adalah tujuan dari sebuah basis data diantaranya:

Kecepatan dan

kemudahan (speed), Efisiensi ruang penyimpanan(Space), Keakuratan (Accuracy),

Ketersediaan (Aviability), Kelengkapan (Completeness), Keamanan (Security),

Kebersamaan pemakaian (Sharebility)24

.

2.5.2 Database Management System (DBMS)

Database management system adalah suatu sistem piranti lunak yang

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, serta mengatur

akses terhadap basis data25

.

18

Ibid, hal 273 19

Ibid 20

Ibid. 21

Ibid, hal 270 22

Ibid, hal 272 23

Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data, hal 2 24

Verdi Yasin, REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERORIENTASI OBJEK, Pemodelan Arsitektur dan

Perancangan (Modeling, Architecture and Design), hal 275 25

Ibid, hal 276

6

2.5.3 MySQL

MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat

mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat

besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suati proses

secara sinkron atau dalam waktu yang sama (multi-threaded)26

.

2.5.4 SQLite

SQLite adalah database yang bisa dibangun di Android. Hampir sama dengan

SQL pada desktop, SQLite memiliki fitur relasional database namun hanya membutuhkan

sedikit memori27

.

2.6 Bahasa Pemrograman

2.6.1 PHP

PHP merupakan suatu bahasa pemrograman sisi server yang dapat Anda

gunakan untuk membuat halaman web dinamis. PHP adalah kependekan dari PHP:

HyperText Preprocessor (suatu akronim rekursif) yang dibangun oleh Rasmus Lerdorf

pada tahun 1994.28

2.6.2 JAVA

Bahasa pemrograman Java (awalnya bernama bahasa pemrograman Oak),

diperkenalkan pertama kali oleh James Gosling dari Sun Microsystem Inc. Pada sekitar

tahun 1990-an dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa pemrograman

C++ yang sebelumnya telah ada sehingga aplikasi-aplikasi yang dikembangkan dengan

bahasa tersebut dapat berjalan di atas berbagai platform perangkat keras dan perangkat

lunak (sistem operasi) yang berbeda. 29

2.6.3 Konsep OOP (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek berarti sebuah teknik pemrograman yang dalam

proses pengembangannya menggunakan terminology objek, dimana setiap objek

memiliki atribut beserta dengan fungsi yang dapat saling berinteraksi satu dengan yang

lain seperti halnya objek30

.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

2.7.1 Netbeans

Netbeans adalah salah satu IDE (Integrated Development Environment), yaitu

sebuah lingkungan kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan

26

Budi Raharjo, Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL, hal 21-22 27

Arif Akbarul Huda, 24 Jam!! Pintar Pemrograman Android, hal 175 28

Anhar, Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak, hal 2 29

Adi Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan UML dan JAVA, hal 1 30

Stendy B. Sakur, PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek – Konsep & Implementasi, hal 178

7

berbagai bahasa pemrograman. Netbeans sendiri dikembangkan oleh pengembang

Java, yaitu Sun Microsystem yang kini diakusisi oleh Oracle31

.

2.7.2 Eclipse

Eclipse adalah IDE (Integrated Development Environment) untuk pengembangan

java/android yang free dan dapat di-download di website resmi www.eclipse.org32

.

3. Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1 Gambaran Umum Aplikasi

Alur kerja sistem aplikasi mobile sistem pakar diagnosis penyait dengan gejala

demam berbasis android adalah sebagai berikut :

1. Pakar melakukan create, update, dan delete melalui aplikasi web

DiagnosisDemam dengan melakukan login terlebih dahulu.

2. Saat aplikasi mobile DiagnosisDemam ter-install pertama kali aplikasi

diharuskan terkoneksi dengan internet agar dapat men-download data dari

website yang kemudian akan disimpan dalam database lokal (SQLite) android

smartphone.

3. Aplikasi mobile DiagnosisDemam dapat berjalan secara online maupun offline.

Jika aplikasi berjalan secara online maka konten akan ter-update secara otomatis

apabila ada perubahan di sisi website saat aplikasi dijalankan. Jika aplikasi

berjalan secara offline maka konten yang digunakan adalah konten yang

tersimpan di database lokal saat terakhir kali aplikasi melakukan update

informasi.

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Identifikasi Masalah

Penulis membuat aplikasi ini untuk memudahkan orang dalam mendiagnosis

penyakit dengan gejala demam. Dengan memanfaatkan smartphone dengan kecerdasan

buatan yang mempunyai tujuan untuk mengadopsi kemampuan yang mirip dengan

manusia dalam bernalar atau berpikir sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.

Penggunaan sistem informasi dengan kecerdasan buatan diprogram untuk dapat

menggantikan peran manusia dalam mencari solusi, memberi keputusan, memberi

prediksi, dan hal lainnya yang identik dengan kecerdasan manusia. Dengan demikian

dapat memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah, karena

dalam beberapa aspek peran manusia dapat digantikan oleh program yang ditanamkan

pada smartphone.

31

Wahana Komputer, Java for Mobile Programming, hal 7 32

Nazruddin Safaat H, Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android,

hal 16

8

3.2.2 Analisis SWOT

Untuk mengoptimalkan identifikasi masalah, perlu adanya penjabaran dari

sebuah sistem aplikasi melalui analisis dengan metode SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Threat). sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)

a. Banyak masyarakat menggunakan smartphone berbasis android.

b. Tingkat kesibukan masyarakat yang tinggi dan mementingkan

kepraktisan. Sehingga aplikasi ini memudahkan user untuk mendiagnosis

penyakit dengan gejala demam.

c. Aplikasi ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

d. Aplikasi system pakar berbasis android masih jarang ditemukan.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Gejala penyakit dalam aplikasi ini masih gejala penyakit secara umum.

Maka, pengguna harus memasukkan minimal 7 gejala penyakit agar

aplikasi ini dapat bekerja secara maksimal.

b. Untuk penanganan lebih lanjut, pengguna disarankan untuk tetap

melakukan pemeriksaan secara mendalam.

c. Koneksi internet sangat berpengaruh terhadap kinerja aplikasi.

3. Kesempatan (Opportunity)

a. Aplikasi system pakar ini dapat memudahkan user untuk mendiagnosis

penyakit, melihat informasi tentang penyakit, dan melihat tips

penanggulangan penyakit karena aplikasi ini berbasis android yang

dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

b. Aplikasi system pakar ini dapat memudahkan pakar dalam menambah,

mengedit, dan menghapus data karena dilakukan via web yang dapat

diakses menggunakan PC, Tablet, atau smartphone sehingga lebih

praktis.

c. Aplikasi ini dilengkapi tips penanggulangan penyakit sehingga user

dengan mudah melakukan pertolongan pertama.

d. Aplikasi ini dilengkapi info tentang penyakit sehingga menambah

pengetahuan bagi penggunanya.

4. Ancaman (Threat)

a. Dikhawatirkan jika suatu saat smartphone android tidak lagi banyak

digunakan.

9

3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Didalam kebutuhan fungsional akan dipaparkan proses-proses apa saja yang

nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa

saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.

3.2.3.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional

Di dalam kebutuhan non-fungsional akan dipaparkan property perilaku yang

dimiliki oleh sistem. Mencakup Analisis kebutuhan perangkat keras, Analisis kebutuhan

perangkat lunak, Kebutuhan Informasi, Kinerja.

3.2.4 Analisis Kelayakan Sistem

3.2.4.1 Kelayakan Teknologi

Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek

teknologi yang akan digunakan33

.

3.2.4.2 Kelayakan Operasional

Untuk disebut layak secara operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar-

benar bisa menyelesaikan masalah34

.

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Basis Data Aplikasi Web DiagnosisDemam

Gambar 3. 1 Perancangan Basis Data Aplikasi Web DiagnosisDemam

33

Ibid, hal 75 34

Ibid, hal 76

10

3.3.2 Perancangan Basis Data Aplikasi Mobile DiagnosisDemam

Gambar 3. 2 Perancangan Basis Data Aplikasi Mobile DiagnosisDemam

3.3.3 Perancangan UML

3.3.3.1 Use Case Diagram

Gambar 3. 3 Use Case Giagram

11

3.3.3.2 Activity Diagram

Gambar 3. 4 Activity Diagram Manajemen Data Gejala (Aplikasi Web)

3.3.3.3 Sequence Diagram

Gambar 3. 5 Sequence Diagram Manajemen Data Gejala (Aplikasi Web)

12

3.3.3.4 Class Diagram

Gambar 3. 6 Class Diagram Aplikasi Mobile DiagnosisDemam

3.3.4 Perancangan Interface/Antarmuka

Antarmuka pengguna merupakan tampilan di mana pengguna berinteraksi

dengan sistem. Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa

prinsip antarmuka pengguna yang lain, yaitu:

a. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat

tampilan antarmuka pengguna.

b. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh pengguna

atau visualisasi keadaan dari sistem sekarang.

3.3.5 Penlusuran

Langkah untuk perhitungan persentase penyakit adalah sebagai berikut :

( )

Contoh kasus :

Data gejala yang dipilih oleh user adalah sebagai berikut :

13

Tabel 3. 1 Penelusuran

idGejala namaGejala namaPenyakit

4 Sakit perut, mual, muntah DBD (Demam Berdarah Dengue), Malaria,

Chikungunya, dan Tifus (Typhus)

6 Badan menggigil

DBD (Demam Berdarah Dengue) dan

Malaria

7 Pendarahan hidung, gusi, atau

saluran pencernaan

DBD (Demam Berdarah Dengue) dan

Malaria

8 Tampak bintik-bintik merah pada

kulit dan jika direnggangkan bintik

merah tersebut tidak hilang

DBD (Demam Berdarah Dengue)

9 Nyeri saat menggerakkan bola

mata

DBD (Demam Berdarah Dengue)

11 Perubahan pola buang air besar Tifus (Typhus)

23 Tanda-tanda dehidrasi (mata

cekung, turgor, dan elastisitas kulit

berkurang)

Malaria

Dari gejala yang diinputkan, kemungkinan yang mendekati ada 5 untuk penyakit

DBD (Demam Berdarah Dengue), ada 4 untuk penyakit malaria, ada 2 untuk penyakit

Tifus (Typhus), dan ada 1 untuk penyakit Chikungunya.

Langkah perhitungan persentase untuk setiap penyakit adalah sebagai berikut :

Langkah perhitungan untuk penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) :

( )

Langkah perhitungan untuk penyakit Malaria :

( )

Langkah perhitungan untuk penyakit Tifus (Typhus) :

( )

Langkah perhitungan untuk penyakit Chikungunya :

( )

Dari hasil perhitungan tersebut dihasilkan persentase 55,55% untuk penyakit

DBD (Demam Berdarah Dengue), 36,36% untuk penyakit malaria, 22,22% untuk penyakit

Tifus (Typhus), dan 10% untuk penyakit Chikungunya. Kemudian dipilih persentase

14

terbesar sebagai kesimpulan, yaitu penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) dengan

persentase 55,5%.

4. Implementasi

4.1 Implementasi Aplikasi Mobile

1. Splash Screen

Gambar 4. 1 Splash Screen

2. Menu Utama

Gambar 4. 2 Menu Utama

3. List Nama Penyakit

Gambar 4. 3 List Nama Penyakit

4. Menu Tips

15

Gambar 4. 4 Menu Tips

5. Menu Info

Gambar 4. 5 Menu Info

6. Hasil Diagnosis

Gambar 4. 6 Hasil Diagnosis

4.1.1 Pemeliharaan Sistem

Adapun tahapan-tahapan untuk memelihara program ini sehingga tetap berjalan

maksimal dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari, diantaranya :

1. Sinkronisasi data aplikasi, baik aplikasi web maupun mobile ke server

repository.

2. Backup berkala database server.

3. Jangan sampai pakar memberi tahu password yang dimiliki.

4. Memperbarui data secara berkala sehingga data pada aplikasi selalu update.

5. Pengembangan aplikasi, baik web maupun mobile agar pengguna tidak

merasa bosan.

16

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

1. Melihat nilai probabilitas keakuratan yang mencapai 85,71%, dengan metode

forward chaining yang digunakan pada sistem ini dan menggunakan representasi

pengetahuan berupa kaidah produksi, menunjukkan bahwa sistem dapat

berfungsi dengan baik.

2. Dalam implementasinya, terdapat kekurangan sistem yang disebabkan oleh

kesalahan knowledge engineer dalam memahami gejala-gejala yang tampak

pada pasien, sehingga mengambil probabilitas yang terbesar dalam pengambilan

kesimpulan untuk mendapatkan solusi.

3. Dengan adanya aplikasi mobile DiagnosisDemam, pengguna smartphone

berbasis android dapat mengakses/mendiagnosis penyakit dengan gejala

demam tanpa ada batasan tempat dan waktu.

4. Dengan adanya website DiagnosisDemam, pakar dapat melakukan create,

update, dan delete data tanpa batasan tempat dan waktu karena website juga

dapat diakses menggunakan smartphone dan tablet.

5. Pakar melakukan create, update, dan delete data melalui website

DiagnosisDemam yang terintegrasi dengan aplikasi mobile. Format pertukaran

data yang digunakan adalah JSON, maka data yang ada di aplikasi mobile akan

sama persis dengan data yang ada pada website.

6. Dengan adanya aplikasi DiagnosisDemam baik website maupun mobile,

pengguna aplikasi dapat memperoleh pengetahuan tentang beberapa penyakit

dan tips penanganan penyakit tersebut.

5.2 Saran

1. Sebaiknya sistem dikombinasikan dengan metode lain agar nilai keakuratannya

semakin besar.

2. Sebaiknya setiap gejala penyakit diberi bobot agar perhitungannya lebih valid.

3. Dalam aplikasi ini ini gejala penyakit yang diteliti masih tergolong gejala penyakit

secara umum, diharapkan untuk penelitian berikutnya agar dapat melakukan

penelitian kelompok diagnosa dengan gejala penyakit yang lebih khusus.

4. Sebaiknya dilakukan pengelompokan gejala penyakit berdasarkan ciri khusus.

Karena apabila terlalu banyak checklist dikhawatirkan user akan merasa jenuh.

Daftar Pustaka

Akbarul Huda, A. 2012. 24 Jam!! Pintar Pemrograman Android. Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset.

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.

17

Anhar.2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.

Komputer, Wahana. 2012. Java for Mobile Programming. Yogyakarta: Penerbit Andi

Offset.

Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi Offset.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset.

Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi

Offset.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA.

Yogyakarta: Andi Offset.

Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL.

Bandung: Penerbit Informatika.

Safaat H, Nazruddin. 2012. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan

Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Penerbit Informatika.

Sakur, Stendy B. 2011. PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek – Konsep &

Implementasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Suhendar, A. dan Gunadi, H. 2002. Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational

Rose. Bandung: Informatika.

Yasin, Verdi. 2012. REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERORIENTASI OBJEK,

Pemodelan Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design).

Jakarta: Mitra Wacana Media.