12
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) Volume 5, Nomor 1 (2021): 274-285 https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.25 PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KAMPAR THE ROLE OF THE AGRICULTURAL SECTOR ON ECONOMIC GROWTH IN KAMPAR DISTRICT Fadhlan Zuhdi 1* 1* Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau *Penulis Koresondesi: [email protected] ABSTRACT As an agricultural country, the majority of Indonesia's territory is an agricultural area where each region has different characteristics so the agricultural products are different. Kampar Regency as the third largest area in Riau Province certainly has great potential in agricultural sector. Therefore, this study aims to determine the role of the agricultural sector on economic growth in Kampar Regency. The analytical tools used in this study are the Klassen Typology Method, Location Quotient and Shift Share Analysis. The results of the analysis with Klassen Typology Method concluded that the agricultural sector in Kampar Regency is in quadrant I, which means that the agricultural sector is a sector that is progressing rapidly. In addition, the results of the Location Quotient analysis state that the agricultural sector has become a basic sector which means that the production of the agricultural sector in Kampar Regency has been able to meet the needs of the people of Kampar Regency and the surplus can be sold to other areas. Shift Share analysis shows that the agricultural sector in Kampar Regency has a faster growth than growth in the same sector in Riau Province. Keywords: agricultural sector; economic growth; kampar regency. ABSTRAK Sebagai negara agraris, mayoritas wilayah Indonesia merupakan wilayah pertanian di mana masing-masing wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga hasil pertaniannya pun berbeda. Kabupaten Kampar sebagai kabupetan dengan luas wilayah terbesar ketiga di Provinsi Riau tentu saja memiliki potensi yang besar dalam sektor pertaniannya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kampar. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Klassen Typology Method, Location Quotient dan Shift Share Analysis. Hasil analisis dengan Klassen Typology Method menyimpulkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Kampar berada pada kuadran I yang berarti sektor pertanian merupakan sektor yang maju dengan pesat. Selain itu, hasil analisis Location Quotient menyatakan bahwa sektor pertanian telah menjadi sektor basis yang berarti bahwa produksi sektor pertanian di Kabupaten Kampar sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakan Kabupaten Kampar dan surplusnya dapat dijual ke wilayah lain. Analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Kampar memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pada sektor yang sama di Provinsi Riau. Kata kunci: sektor pertanian; portumbuhan ekonomi; kabupaten kampar.

PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

Volume 5, Nomor 1 (2021): 274-285

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.25

PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

KABUPATEN KAMPAR

THE ROLE OF THE AGRICULTURAL SECTOR ON ECONOMIC GROWTH IN

KAMPAR DISTRICT

Fadhlan Zuhdi1* 1*Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau

*Penulis Koresondesi: [email protected]

ABSTRACT

As an agricultural country, the majority of Indonesia's territory is an agricultural area where

each region has different characteristics so the agricultural products are different. Kampar

Regency as the third largest area in Riau Province certainly has great potential in agricultural

sector. Therefore, this study aims to determine the role of the agricultural sector on economic

growth in Kampar Regency. The analytical tools used in this study are the Klassen Typology

Method, Location Quotient and Shift Share Analysis. The results of the analysis with Klassen

Typology Method concluded that the agricultural sector in Kampar Regency is in quadrant I,

which means that the agricultural sector is a sector that is progressing rapidly. In addition, the

results of the Location Quotient analysis state that the agricultural sector has become a basic

sector which means that the production of the agricultural sector in Kampar Regency has been

able to meet the needs of the people of Kampar Regency and the surplus can be sold to other

areas. Shift Share analysis shows that the agricultural sector in Kampar Regency has a faster

growth than growth in the same sector in Riau Province.

Keywords: agricultural sector; economic growth; kampar regency.

ABSTRAK

Sebagai negara agraris, mayoritas wilayah Indonesia merupakan wilayah pertanian di mana

masing-masing wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga hasil pertaniannya

pun berbeda. Kabupaten Kampar sebagai kabupetan dengan luas wilayah terbesar ketiga di

Provinsi Riau tentu saja memiliki potensi yang besar dalam sektor pertaniannya. Oleh sebab itu,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Kampar. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Klassen Typology Method, Location Quotient dan Shift Share Analysis. Hasil analisis dengan

Klassen Typology Method menyimpulkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Kampar berada

pada kuadran I yang berarti sektor pertanian merupakan sektor yang maju dengan pesat. Selain

itu, hasil analisis Location Quotient menyatakan bahwa sektor pertanian telah menjadi sektor

basis yang berarti bahwa produksi sektor pertanian di Kabupaten Kampar sudah dapat

memenuhi kebutuhan masyarakan Kabupaten Kampar dan surplusnya dapat dijual ke wilayah

lain. Analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Kampar memiliki

pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pada sektor yang sama di Provinsi

Riau.

Kata kunci: sektor pertanian; portumbuhan ekonomi; kabupaten kampar.

Page 2: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Fadlan Zuhdi – Peranan Sektor Pertanian terhadap ...........................................................................

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

275

PENDAHULUAN

Indonesia sejak lama dikenal sebagai negara agraris di mana mayoritas masyarakatnya

bekerja pada sektor pertanian. Selain itu, sumberdaya pertanian yang ada di Indonesia juga

beragam di mana setiap provinsi memiliki karakteristik masing-masing sehingga hasil pertanian

yang dihasilkan juga berbeda. Provinsi-provinsi di Indonesia tentunya memiliki potensi yang

berbeda sebagai sumber pertumbuhan daerah dan hal ini menyebabkan pemerintah di tiap

provinsi diharuskan untuk lebih memberikan perhatian bagi sektor yang memiliki potensi

tertinggi. Oleh karena itu, pengembangan sumberdaya di suatu provinsi harus diintensifkan

dengan memperhatikan peta prioritas pembangunan.

Pengembangan sumberdaya wilayah yang berasal dari sektor pertanian menjadi salah

satu alternatif untuk dikembangkan karena dengan adanya pengembangan sumberdaya wilayah

pertanian diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah (Hidayat &

Supriharjo, 2014). Provinsi Riau sebagai provinsi yang memiliki potensi dalam sektor pertanian

sudah selayaknya diberikan perhatian khusus dalam pengembangan pembangunan pada sektor

tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2020), sektor pertanian menyumbang 26.16

persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Riau atas dasar harga konstan

tahun 2019. Hal tersebut mencerminkan bahwa sektor pertanian menjadi sektor penyumbang

PDRB terbesar kedua di Provinsi Riau setelah sektor industri pengolahan.

Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki

kontribusi PDRB terbesar ketiga untuk sektor pertanian setelah Kabupaten Indragiri Hilir dan

Rokan Hilir. Selain itu, Kabupaten Kampar memiliki letak geografis yang paling dekat dengan

Ibu Kota Provinsi Riau sehingga hal ini membuat pendistribusian hasil-hasil pertanian menjadi

lebih ekonomis dan memberikan potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain.

Potensi besar yang telah dimiliki oleh Kabupaten Kampar dalam sektor pertanian selayaknya

harus memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, peranan sektor

pertanian dalam pembangunan ekonomi kerap dipandang sebelah mata karena dianggap hanya

sebagai unsur penunjang (Sari & Herawaty, 2019).

Dewasa ini mulai disadari bahwa sektor pertanian telah banyak memberikan kontribusi

bagi perekonomian negara secara umum dan Kabupaten Kampar secara khusus karena telah

menyerap begitu banyak tenaga kerja. Badan Pusat Statistik (2019) menyatakan bahwa pada

tahun 2018 penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai 52.82 persen atau menjadi

sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Oleh sebab itu, sektor pertanian akan secara

kontinyu memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah baik secara langsung melalui

penambahan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja dan

peningkatan pendapatan masyarakat serta secara tidak langsung melalui penciptaan kondisi

yang kondusif sehingga dapat terbentuknya hubungan sinergis antar sektor (Isbah & Iyan, 2016).

Berdasarkan hal tersebut, pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Kampar menjadi

hal yang perlu diprioritaskan mengingat banyak masyarakat Kabupaten Kampar yang

menggantungkan hidup melalui sektor pertanian. Potensi besar yang dimiliki Kabupaten

Kampar sebagai salah satu pemasok bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat Provinsi Riau,

harus bisa lebih ditingkatkan agar sumbangan sektor pertanian terhadap perekonomian

Kabupaten Kampar bisa lebih optimal. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk

memberikan pembahasan mengenai peranan sektor pertanian di Kabupaten Kampar agar dapat

dijadikan sebagai landasan pembuatan strategi pembangunan perekonomian Kabupaten Kampar

di masa mendatang dengan menjadikan pertanian sebagai sektor kunci pembangunan.

Page 3: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

276 JEPA, 5 (1), 2021: 274-285

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder time series selama 5 tahun (2015-2019) yang

meliputi data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten

Kampar sebagai wilayah analisis dan Provinsi Riau sebagai wilayah acuan. Gambaran terkait

pola dan struktur pertanian di Kabupaten Kampar akan dianalisis menggunakan Klassen

Typology Method. Pada dasaranya, tipologi wilayah dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan

ekonomi regional dan pertumbuhan pendapatan per kapita pada suatu daerah di mana

pertumbuhan ekonomi regional diklasifikasikan sebagai sumbu vertikal dan pendapatan per

kapita sebagai sumbu horizontal (Supriyadi et al., 2016). Metode ini akan mengklasifikasikan

sektor usaha menjadi empat kuadran yaitu kuadran I yang merupakan sektor yang maju dan

tumbuh dengan pesat, kuadaran II merupakan sektor maju tapi tertekan, kuadran III merupakan

sektor potensial atau masih dapat berkembang dan kuadran IV merupakan sektor relatif

tertinggal. Klassen Typology Method selanjutnya dijelaskan pada Tabel 1 (Ai & Wardoyo,

2015):

Tabel 1. Klasifikasi pertumbuhan ekonomi dengan Klassen Typology Method

Kuadran I

sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat

ri >= r dan yi >= y

Kuadran II

sektor maju tapi tertekan

ri < r dan yi > = y

Kuadran III

sektor potensial atau masih dapat

berkembang

ri >= r dan yi < y

Kuadran IV

sektor relatif tertinggal

ri < r dan yi < y

Di mana ri adalah pertumbuhan PDRB pada daerah I; r adalah pertumbuhan PDRB di daerah

acuan; yi adalah kontribusi pertumbuhan sektor x di daerah i dan y adalah kontribusi

pertumbuhan sektor x di daerah acuan.

Analisis Location Quotient (LQ) pertama kali digunakan oleh Haig (1926) yang berasal

dari tulisannya tentang analisis basis ekonomi. Secara empiris LQ digunakan untuk

menunjukkan seberapa kuat sebuah sektor atau industri di dalam sebuah wilayah serta untuk

menganalisis sektor yang menjadi unggulan di suatu wilayah (Morrissey, 2016). Terkait

kebijakan publik, LQ juga sering digunakan untuk mengidentifikasi kluster industri yang

menjadi fokus pemerintah (Crawley et al., 2013). Penentuan sektor unggulan didasari pada

perbandingan kontribusi sebuah sektor di suatu wilayah analisis dibandingkan dengan kontribusi

sebuah sektor di suatu wilayah acuan. Secara matematis, LQ dapat diukur menggunakan formula

sebagai berikut (Fracasso & Marzetti, 2018; Liu et al., 2019):

𝐿𝑄𝑖 = ((𝑄𝑖𝑗/𝑄𝑖))/((𝑄𝑗/𝑄))

Di mana Qij merupakan kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah analisis; Qi merupakan

nilai total PDRB di wilayah analisis; Qj merupakan nilai kontribusi sektor i terhadap PDRB di

wilayah acuan dan Q merupakan nilai total PDRB wilayah acuan.

Hasil perhitungan LQ selanjutnya akan dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu (R.

Jumiyanti, 2018):

Page 4: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Fadlan Zuhdi – Peranan Sektor Pertanian terhadap ...........................................................................

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

277

1) LQ > 1 yang berarti bahwa sektor i telah menjadi sebuah basis atau sumber pertumbuhan di

wilayah analisis. Hasil dari sektor i telah mampu memenuhi kebutuhan untuk wilayahnya

sendiri dan surplusnya dapat dijual ke wilayah lain.

2) LQ = 1 yang berarti bahwa sektor i telah menjadi sebuah basis di wilayah analisis. Hasil dari

sektor i telah mampu memenuhi kebutuhan untuk wilayahnya sendiri namun tidak terdapat

surplus sehingga tidak dapat dijual ke wilayah lain.

3) LQ < 1 yang berarti bahwa sektor i termasuk pada sektor non basis. Hasil dari sektor i tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya sendiri sehingga diperlukan pasokan dari

wilayah luar.

Analisis Shift Share merupakan metode yang sering digunakan dalam studi regional

tentang pembangunan dengan cara mengukur kinerja perekonomian suatu wilayah dan

membandingkannya dengan wilayah yang lebih luas (wilayah acuan), sehingga analisis ini

mampu memberikan gambaran terkait kekuatan dan kelemahan suatu sektor pada wilayah

tertentu dibandingkan dengan sektor yang sama pada wilayah acuan (Cieślak et al., 2019;

Xanthos et al., 2020). Analisis Shift Share merupakan perubahan (D) suatu variabel pada

wilayah dan waktu tertentu yang terbagi atas beberapa pengaruh yaitu pengaruh pertumbuhan

nasional (N), pertumbuhan proporsional (M) dan keunggulan kompetitif (C). Perhitungan Shift

Share dapat dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut (Abidin, 2015):

𝐷𝑖𝑗 = 𝑁𝑖𝑗 + 𝑀𝑖𝑗 + 𝐶𝑖𝑗

Jika formula Shift Share diterapkan pada PDRB, maka:

𝐷𝑖𝑗 = 𝑌∗𝑖𝑗 − 𝑌𝑖𝑗

𝑁𝑖𝑗 = 𝑌𝑖𝑗 − 𝑟𝑛

𝑀𝑖𝑗 = 𝑌𝑖𝑗 − (𝑟𝑖𝑛 − 𝑟𝑛)

𝐶𝑖𝑗 = 𝑌𝑖𝑗 − (𝑟𝑖𝑗 − 𝑟𝑖𝑛)

Di mana rij, rin dan rn adalah laju pertumbuhan wilayah analisis dan acuan yang masing-masing

diturunkan sebagai berikut:

rij = (Y*ij – Yij) / Yij

rin = (Y*in – Yin) / Yin

rin = (Y*n – Yn) / Yn

Di mana Yij adalah PDRB sektor I di wilayah analisis; Yin adalah PDRB di wilayah acuan dan

Yn adalah PDRB wilayah acuan yang diukur pada tahun dasar.

Hasil perhitungan analisis Shift Share memberikan informasi perekonomian ke dalam

tiga kelompok yaitu (F. W. A. W. Sari & Herawaty, 2019):

1) Jika nilai Nij positif mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor i di wilayah analisis lebih

cepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor i di wilayah acuan. Sedangkan apabila

nilai Nij negatif mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor i di wilayah acuan lebih cepat

jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor i di wilayah analisis.

2) Jika nilai Mij positif mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor i bertumbuh cepat pada

wilayah analisis. Sedangkan apabila nilai Mij negatif mengindikasikan bahwa pertumbuhan

sektor i bertumbuh lambat di wilayah analisis.

Page 5: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

278 JEPA, 5 (1), 2021: 274-285

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

3) Jika nilai Cij positif mengindikasikan bahwa sektor i pada wilayah analisis memiliki daya

saing yang lebih baik dibandingkan dengan sektor i pada wilayah lainnya. Sedangkan apabila

nilai Cij negatif mengindikasikan bahwa sektor i di wilayah analisis tidak memiliki daya

saing yang baik jika dibandingkan dengan sektor i di wilayah lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perkembangan Perekonomian Kabupaten Kampar

Sejak tahun 2015-2019, perekonomian Kabupaten Kampar mengalami fluktuasi dengan

kecenderungan yang meningkat. Hal tersebut tercermin dari peningkatan PDRB atas dasar harga

konstan yang meningkat setiap tahunnya. PDRB Kabupaten Kampar pada tahun 2015 adalah

sebesar 46.3 triliun rupiah dan meningkat sebesar 12.06 persen hingga tahun 2019 menjadi

sebesar 51.9 triliun rupiah. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (selanjutnya disebut

sektor pertanian) menjadi sektor yang paling berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Kampar

dengan menyumbangkan sebesar 31.44 persen dari total PDRB tahun 2019. Selanjutnya, secara

berturut-turut sektor yang memiliki kontribusi terbesar di Kabupaten Kampar adalah sektor

industri pengolahan yang menyumbang sebesar 30.95 persen dan sektor pertambangan dan

penggalian yang menyumbang sebesar 22.40 persen dari total PDRB Kabupaten Kampar.

Selanjutnya, kontribusi sektoral terbesar terhadap PDRB Kabupaten Kampar disajikan pada

Gambar 1.

Gambar 1. Kontribusi sektoral terbesar dan PDRB Kabupaten Kampar

Kabupaten Kampar merupakan kabupaten yang menyumbangkan PDRB terbesar ketiga

di Provinsi Riau setelah Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru dengan memberikan

kontribusi sebesar 10.47 persen. Namun jika dianalisis lebih jauh, kontribusi terbesar PDRB

-

10

20

30

40

50

60

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2015 2016 2017 2018 2019

PD

RB

(T

rili

un R

up

iah)

Sek

tor

(Tri

liun R

up

iah)

Sektor Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

PDRB

Page 6: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Fadlan Zuhdi – Peranan Sektor Pertanian terhadap ...........................................................................

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

279

Kabupaten Kampar adalah sektor pertanian sedangkan kontribusi terbesar PDRB Kabupaten

Bengkalis dan Kota Pekanbaru berturut-turut adalah sektor pertambangan dan penggalian serta

sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten Kampar secara dominan dititikberatkan pada

sektor pertanian. Berikut adalah laju pertumbuhan sektoral terbesar terhadap PDRB Kabupaten

Kampar tahun 2015-2019 yang disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabuapten Kampar tahun

2015-2019 (%)

Berdasarkan Gambar 2, dapat terlihat bahwa laju pertumbuhan kontribusi sektor

pertanian Kabupaten Kampar mengalami fluktuasi dengan kecenderungan yang menurun dan

berbeda dengan kontribusi sektor lainnya yang cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut

mencerminkan bahwa kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Kampar

meskipun menyumbang PDRB terbesar bagi Kabupaten Kampar secara perlahan posisinya

mulai disusul oleh sektor lain.

2. Klassen Typology Method

Perekonomian regional dapat dilihat melalui pola dan struktur pertumbuhan ekonomi

pada suatu wilayah (Putra et al., 2017). Klassen Typology Method digunakan untuk mengukur

pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kampar khususnya pada sektor pertanian

pada tahun analisis. Berdasarkan hasil pengukuran, sektor pertanian berada pada kuadran I yang

berarti bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat. Selain

itu, beberapa sektor yang berada pada kuadran I adalah sektor pertambangan dan sektor jasa

pendidikan. Hal tersebut mencerminkan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan

4.92

6.765.85 5.62

-0.73

-5.33 -5.60 -5.85

4.23

7.16

3.65

9.53

4.07 3.51 3.46

5.213.84

5.74 6.215.23

-8.00

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2016 2017 2018 2019

Sektor Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Page 7: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

280 JEPA, 5 (1), 2021: 274-285

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

dan secara positif berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Kampar pada tahun analisis.

Hasil perhitungan Klassen Typology Method selanjutnya disajikan pada Tabel 1.

Secara keseluruhan, sektor pertanian menjadi sektor dominan yang memberi

pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Kampar sedangkan beberapa sektor lain masih banyak

yang tertinggal dan belum mencapai tahap kematangan. Hal tersebut tercermin dari hasil

perhitungan yang menjelaskan bahwa terdapat delapan sektor yang masih berada pada kuadran

IV. Hal ini secara langsung memberikan gambaran bahwa sektor pertanian dan sektor lainnya

yang berada di kuadran I menjadi sektor andalan dan menjadi tulang punggung terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar. Hal ini juga mencerminkan bahwa usaha-usaha

yang berada di sektor pertanian sangat potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat sehingga

diharapkan akan dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Tabel 1. Klassen Typology Method sektoral Kabupaten Kampar (2015-2019)

No Sektor Kuadran Kriteria

1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 1 Maju dan tumbuh pesat

2 Pertambangan dan penggalian 1 Maju dan tumbuh pesat

3 Industri pengolahan 3 Potensial dan dapat

berkembang

4 Pengadaan listrik dan gas 4 Relatif tertinggal

5 Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah

dan daur ulang

4 Relatif tertinggal

6 Konstruksi 4 Relatif tertinggal

7 Perdagangan besar dan eceran; reparasi

mobil dan sepeda motor

4 Relatif tertinggal

8 Transportasi dan pergudangan 3 Potensial dan dapat

berkembang

9 Penyediaan akomodasi dan makan minum 3 Potensial dan dapat

berkembang

10 Informasi dan komunikasi 4 Relatif tertinggal

11 Jasa keuangan dan asuransi 3 Potensial dan dapat

berkembang

12 Real estat 2 Maju tapi tertekan

13 Jasa perusahaan 4 Relatif tertinggal

14 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan

jaminan sosial wajib

3 Potensial dan dapat

berkembang

15 Jasa pendidikan 1

16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 4 Relatif tertinggal

17 Lain-lain 4 Relatif tertinggal

Sumber: Data sekunder dioalah (2020)

3. Location Quotient (LQ)

Location Quotient (LQ) digunakan untuk menganalisis sektor unggulan yang berada

pada wilayah analisis. Berdasarkan hasil perhitungan LQ di Kabupaten Kampar dalam kurun

waktu 2015-2019, dapat terlihat bahwa terdapat empat sektor yang memiliki nilai LQ > 1 di

mana sektor-sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian,

sektor real estat dan sektor jasa pendidikan. Hal ini mencerminkan bahwa sektor tersebut telah

menjadi basis di wilayah analisis dan kelebihan produksi yang ada dapat dijual atau

Page 8: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Fadlan Zuhdi – Peranan Sektor Pertanian terhadap ...........................................................................

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

281

dimanfaatkan oleh wilayah lain. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan yang

terdapat di Kabupaten Kampar, hal ini tidak terlepas dari peranan sektor pertanian terhadap

perekonomian Kabupaten Kampar yang tercermin dari tingginya kontribusi sektor pertanian

terhadap PDRB Kabupaten Kampar. Selain itu, tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor

pertanian dan sumber daya alam pertanian yang dimiliki oleh Kabupaten Kampar telah

menjadikan sektor pertanian memiliki peran penting bagi perekonomian Kabupaten Kampar

sehingga keberlangsungannya perlu untuk selalu dijaga dan dikembangkan seiring berjalannya

waktu. Selain itu, peran pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian harus lebih intensif

lagi mengingat sejak tahun 2015-2019, nilai LQ sektor pertanian terus mengalami penurunan

dengan rata-rata penuruan sebesar -0.89 persen. Namun, sektor-sektor lain yang masih berada

pada kriteria non basis tidak boleh dikesampingkan karena sektor pertanian dan sektor lainnya

yang termasuk dalam kriteria basis akan mampu mengembangkan sektor basis yang baru (S. R.

Sari, 2018). Berikut adalah hasil perhitungan Location Quotient di Kabupaten Kampar

sebagaimana disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil perhitungan Location Quotient di Kabupaten Kampar (2015-2019)

No Sektor Tahun Rata-

rata Kriteria 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pertanian, kehutanan dan

perikanan 1.20 1.20 1.18 1.16 1.16 1.18

Basis

2 Pertambangan dan

penggalian 1.30 1.30 1.29 1.28 1.24 1.28

Basis

3 Industri pengolahan 1.00 0.98 0.97 0.96 0.97 0.98 Non basis

4 Pengadaan listrik dan gas 0.79 0.88 0.85 0.82 0.84 0.84 Non basis

5 Pengadaan air, pengolahan

sampah, limbah dan daur

ulang

0.43 0.44 0.44 0.44 0.45 0.44 Non basis

6 Konstruksi 0.78 0.80 0.81 0.83 0.85 0.82 Non basis

7 Perdagangan besar dan

eceran; reparasi mobil dan

sepeda motor

0.34 0.34 0.34 0.34 0.35 0.34 Non basis

8 Transportasi dan

pergudangan 0.38 0.37 0.37 0.36 0.36 0.37 Non basis

9 Penyediaan akomodasi dan

makan minum 0.19 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 Non basis

10 Informasi dan komunikasi 0.46 0.48 0.49 0.51 0.53 0.49 Non basis

11 Jasa keuangan dan asuransi 0.50 0.50 0.50 0.48 0.49 0.49 Non basis

12 Real estat 1.07 1.08 1.07 1.08 1.08 1.07 Basis

13 Jasa perusahaan 0.63 0.64 0.66 0.68 0.69 0.66 Non basis

14 Administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan

sosial wajib

0.97 0.96 0.94 0.92 0.92 0.94 Non basis

15 Jasa pendidikan 1.03 1.03 1.01 1.00 0.98 1.01 Basis

16 Jasa kesehatan dan kegiatan

sosial 0.91 0.92 0.94 0.97 0.97 0.94

Non basis

17 Lain-lain 0.63 0.64 0.63 0.63 0.65 0.64 Non basis

Sumber: Data sekunder dioalah (2020)

Page 9: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

282 JEPA, 5 (1), 2021: 274-285

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

4. Analisis Shift Share

Analisis Shift Share digunakan untuk menjelaskan pengaruh sektor pertanian dan sektor

lainnya di Provinsi Riau terhadap sektor pertanian dan sektor lainnya di Kabupaten Kampar di

mana masing pengaruh dikelompokan menjadi tiga yaitu Pengaruh Nasional (N), Pengaruh

Proporsional (M) dan Pengaruh Keunggulan Kompetitif (C). Berdasarkan perhitungan analisis

Shift Share yang disajikan pada Tabel 3, Pertumbuhan Nasional (N) pada sektor pertanian

memiliki nilai yang positif yaitu sebesar 1359,923. Hal tersebut mencerminkan bahwa

pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Kampar memiliki pertumbuhan yang lebih cepat

jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Riau. Secara keseluruhan,

sektor lain juga memiliki nilai yang positif di mana hal tersebut mengindikasikan bahwa

keseluruhan sektor di Kabupaten Kampar memiliki pertumbuhan yang lebih cepat jika

dibandingkan dengan pertumbuhan di Provinsi Riau.

Berdasarkan hasil analisis, Pertumbuhan Proporsional (M) sektor pertanian di

Kabupaten Kampar memiliki nilai yang positif dengan nilai sebesar 259,1243. Hal tersebut

mencerminkan bahwa sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang cepat pada wilayah dan

waktu analisis serta menggambarkan bahwa sektor pertanian berspesialisasi sebagai sektor

dominan yang menggerakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar. Sektor lain yang

memiliki spesialisasi selain sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar

secara berturut-turut adalah sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Sedangkan, sektor

lain yang memiliki pertumbuhan lambat adalah sektor pertambangan dan penggalian di mana

sektor tersebut adalah sektor satu-satunya yang memiliki nilai negatif. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian cenderung lambat

dikarenakan sektor pertambangan adalah sektor yang sangat bergantung kepada ketersediaan

sumber daya alam yang terbatas.

Pertumbuhan lain yang diukur adalah Pertumbuhan Keunggulan Kompetitif (C) di mana

pada hasil perhitungan menunjukkan nilai yang positif yaitu sebesar 804,0332. Hal tersebut

mencerminkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki daya saing yang tinggi

jika dibandingkan dengan sektor yang sama pada wilayah lain. Sektor pertanian memiliki nilai

(C) yang tertinggi di antara sektor lain seperti sektor industri pengolahan dan pertambangan.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki potensi

lebih besar untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat membantu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar.

Page 10: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Fadlan Zuhdi – Peranan Sektor Pertanian terhadap ...........................................................................

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

283

Tabel 3. Hasil analisis Shift Share Kabupaten Kampar tahun 2015-2019

No Sektor

Komponen Pergeseran

Struktur

Ekonomi N P C

1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 1359,923 259,1243 804,0332 2423,081

2 Pertambangan dan penggalian 1452,78 -306,691 645,3131 1791,402

3 Industri pengolahan 1322,033 275,3086 758,5027 2355,844

4 Pengadaan listrik dan gas 2,158033 0,761274 -1,08513 1,834173

5 Pengadaan air, pengolahan sampah,

limbah dan daur ulang 0,302626 0,018368 -0,10602 0,214978

6 Konstruksi 313,4888 76,96467 -219,187 171,2664

7 Perdagangan besar dan eceran;

reparasi mobil dan sepeda motor 146,0544 36,26143 -29,676 152,6398

8 Transportasi dan pergudangan 14,55524 1,802798 13,87414 30,23219

9 Penyediaan akomodasi dan makan

minum 3,937263 0,614223 1,854022 6,405508

10 Informasi dan komunikasi 21,10657 5,846009 -31,0611 -4,10856

11 Jasa keuangan dan asuransi 22,3275 1,845657 7,783434 31,95659

12 Real estat 46,9967 6,816694 -1,20302 52,61038

13 Jasa perusahaan 0,173227 0,047959 -0,12958 0,091608

14 Administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib 81,55654 3,66183 53,67941 138,8978

15 Jasa pendidikan 22,97032 3,843098 15,32236 42,13578

16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,573695 2,086913 -4,80847 5,852141

17 Lain-lain 14,10339 5,024464 -1,09844 18,02942

TOTAL 4833,04 373,3369 2012,007 7218,385

Sumber: Data sekunder dioalah (2020)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kabupaten Kampar merupakan kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki kontribusi

perekonomian cukup besar bagi Provinsi Riau sejak beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan

PDRB Kabupaten Kampar yang cenderung meningkat setiap tahunnya telah menggambarkan

bahwa Kabupaten Kampar merupakan kabupaten yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai

sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau. Salah satu sektor dominan yang menjadi unggulan

Kabupaten Kampar adalah sektor pertanian, di mana sektor tersebut menjadi sektor yang maju

dan tumbuh dengan pesat berdasarkan hasil perhitungan dengan Klassen Typology Method.

Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan analisis Location Quotient (LQ), sektor pertanian

merupakan sektor yang telah menjadi basis sumber pertumbuhan Kabupaten Kampar dan

bahkan mampu memenuhi kebutuhan wilayah lain. Sektor pertanian berdasarkan hasil

perhitungan analisis Shift Share juga menunjukkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor

yang mengalami pertumbuhan yang cepat serta berdaya saing tinggi. Hal tersebut terkonfirmasi

dari hasil perhitungan yang memiliki nilai positif untuk setiap komponen pengaruh

pertumbuhan.

Page 11: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

284 JEPA, 5 (1), 2021: 274-285

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

Saran

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah perlu lebih serius dan fokus untuk

mengembangkan sektor pertanian Kabupaten Kampar melalui perbaikan infrastruktur, sarana

dan prasarana pertanian hingga ke saluran distribusi pertanian. Mengingat bahwa sektor

pertanian adalah sektor yang paling produktif dan berpengaruh positif terhadap perekonomian

Kabupaten Kampar, perlu dibuat kebijakan yang lebih berpihak kepada petani atau masyarakat

lain agar tetap berusaha di bidang pertanian dan mengembangkan sektor pertanian menjadi

sektor unggulan.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2015). Aplikasi Analisis Shift Share pada Transformasi Sektor Pertanian dalam

Perekonomian Wilayah di Sulawesi Tenggara. Jurnal Informatika Pertanian, 24(2), 165–

178.

Ai, T., & Wardoyo, R. (2015). Fuzzy-Klassen Model for Development Disparities Analysis

based on Gross Regional Domestic Product Sector of a Region. International Journal of

Computer Applications, 123(7), 17–22. https://doi.org/10.5120/ijca2015905389

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Daerah Kabupaten Kampar 2019. In Badan Pusat

Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2020). PDRB ADHK Menurut Lapangan Usaha. Badan Pusat Statistik

Kabupaten Kampar.

Cieślak, I., Pawlewicz, K., & Pawlewicz, A. (2019). Sustainable development in Polish regions:

A shift-share analysis. Polish Journal of Environmental Studies, 28(2), 565–575.

https://doi.org/10.15244/pjoes/85206

Crawley, A., Beynon, M., & Munday, M. (2013). Making Location Quotients More Relevant as

a Policy Aid in Regional Spatial Analysis. Urban Studies, 50(9), 1854–1869.

https://doi.org/10.1177/0042098012466601

Fracasso, A., & Marzetti, V. G. (2018). Estimating dynamic localization economies: the

inadvertent success of the specialization index and the Location Quotient. Regional

Studies, 52(1), 119–132. https://doi.org/10.1080/00343404.2017.1281388

Hidayat, E., & Supriharjo, R. (2014). Identifikasi Sub Sektor Unggulan Kecamatan di

Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Teknik Pomits, 3(1), 1–4.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.12962/j23373539.v3i1.5746

Isbah, U., & Iyan, R. Y. (2016). Analisis Peran Sektor Dalam Perekonomian Dan Kesempatan

Kerja Pertanian Di Provinsi Riau. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, 7(19), 45–54.

Liu, H., Jia, Y., Niu, C., & Gan, Y. (2019). Spatial Pattern Analysis of Regional Water Use

Profile Based on the Gini Coefficient and Location Quotient. Journal of the American

Water Resources Association, 55(5), 1349–1366. https://doi.org/10.1111/1752-

1688.12790

Morrissey, K. (2016). A Location Quotient approach to producing regional production

multipliers for the Irish economy. Papers in Regional Science, 95(3), 491–506.

https://doi.org/10.1111/pirs.12143

Putra, F. D., Kifli, F. W., & Ambarsari, A. (2017). Analisis Klassen Typology Sektor Ekonomi

Provinsi Riau. Jurnal Masepi, 6(April), 487–492.

R. Jumiyanti, K. (2018). Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non

Page 12: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Fadlan Zuhdi – Peranan Sektor Pertanian terhadap ...........................................................................

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

285

Basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review, 1(1), 29.

https://doi.org/10.32662/golder.v1i1.112

Sari, F. W. A. W., & Herawaty, B. R. (2019). Analisis Peranan Sektor Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan pada Perekonomian Kabupaten Deli Serdang. Journal Agroland, 26(3), 198–

211.

Sari, S. R. (2018). Kontribusi Sektor Pertanian Dalam Struktur Ekonomi Di Kabupaten Kaur

Provinsi Bengkulu. Jurnal AGRISEP : Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan

Agribisnis, 17(2), 175–186. https://doi.org/10.31186/jagrisep.17.2.175-186

Supriyadi, B., Bahrullah, A., & Djazuli, A. (2016). Analysis of Social Economics District

Proliferation in Indonesia. The IAFOR International Conference on the Social Science-

Dubai 2016, 1–9.

Xanthos, G., Zopounidis, C., Garefalakis, A., Lemonakis, C., & Passas, I. (2020). Distinguish

regional performance with the use of shift-share analysis and MCDA methods: a gross

value added perspective. Operational Research, 0123456789.

https://doi.org/10.1007/s12351-020-00582-6