6
1 Ayat bacaan: Kejadian 2:18 "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Jika kita mengimbas kembali ke bagian awal penciptaan manusia dalam Kitab Kejadian. Adam, itulah manusia pertama yang diciptakan. Ia awalnya masih hidup sendiri. Lalu Tuhan memutuskan untuk menciptakan wanita pendamping Adam. Apa yang menjadi dasar pemikiran Tuhan tertulis jelas di dalam Alkitab. "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18). Wanita diciptakan bukan hanya sebagai pemanis saja, bukan sebagai pelengkap penderita, tetapi jelas sebagai pelaku utama pula dengan tugas dan status yang sangat terperinci. Tugasnya dikatakan sebagai PENOLONG, dan wanita bukan dibuat lebih rendah, melainkan SEPADAN dengan lelaki. PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA

PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

1

Ayat bacaan: Kejadian 2:18

"TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong

baginya, yang sepadan dengan dia."

Jika kita mengimbas kembali ke bagian awal penciptaan manusia dalam Kitab Kejadian. Adam,

itulah manusia pertama yang diciptakan. Ia awalnya masih hidup sendiri. Lalu Tuhan memutuskan untuk menciptakan wanita pendamping Adam. Apa yang

menjadi dasar pemikiran Tuhan tertulis jelas di dalam Alkitab. "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau

manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya,

yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18).

Wanita diciptakan bukan hanya sebagai pemanis saja, bukan sebagai pelengkap penderita, tetapi jelas

sebagai pelaku utama pula dengan tugas dan status yang sangat terperinci. Tugasnya dikatakan

sebagai PENOLONG, dan wanita bukan dibuat lebih rendah, melainkan SEPADAN dengan lelaki.

PERANAN ISTERI MENDUKUNG

SUAMINYA

Page 2: PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

2

Gariskan kedua kata yang dicetak tebal karena ini sangat penting. Ini Firman Tuhan yang

menyatakan isi hatinya dalam memutuskan untuk menciptakan wanita. Bagaimana jika para istri menghalang gerak suaminya dalam menuju keberhasilan jika itu tidak bertentangan dengan

Firman Tuhan? Itu artinya sang istri gagal memenuhi apa yang digariskan Tuhan sebagai

tugasnya.

Hubungan yang saling membangun sebagai satu kesatuan dalam berumah

tangga antara suami dan istri seharusnya adalah prinsip kehidupan dalam

berumahtangga. Gambaran hubungan yang seharusnya antara suami dan istri

sesungguhnya sudah diberikan sebagai pegangan dalam Alkitab, yaitu dalam Efesus 5. Ini harus kita pegang sebagai kunci rahasia kesuksesan hubungan suami istri. Seperti

apa itu?

Page 3: PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

3

Demikian bunyinya: "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang

menyelamatkan tubuh." (Efesus 5:22). Mengacu kepada ayat ini, seorang istri seharusnya tunduk sepenuhnya kepada suami seperti

halnya kepada Tuhan. Lihatlah ayat ini tidak berbunyi: tunduklah kepada suamimu jika ia baik, atau hubungan sebab-akibat lainnya.

Apapun keadaanya, Firman Tuhan berkata bahwa istri harus tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Tapi ayat ini pun bukan berarti

memberi kesempatan bagi suami untuk bertindak semena-mena bagai diktator yang

kejam. Karena sebaliknya kepada suami dipesankan seperti berikut: "Hai suami,

kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah

menyerahkan diri-Nya baginya...mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa

yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri." 

(ay 25-29).

Page 4: PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

4

Ini tugas yang berat. Kita tahu bagaimana cara Kristus, Sang Kepala, mengasihi jemaat yang dikatakan adalah anggota tubuhNya sendiri.

Yesus menyerahkan nyawaNya menggantikan kita di atas kayu salib, sebuah pengorbanan yang luar biasa besarnya, dan seperti itulah seharusnya suami dalam mengasihi istrinya.

Kesimpulannya jadi seperti ini: "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri

dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (ay 33). Dan begitu pentingnya

kunci di kedua pihak ini sehingga Paulus mengatakannya sebagai sebuah rahasia besar.

Dalam Amsal kita dapat membaca sebuah ayat yang penting mengenai istri. "Isteri yang

cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." (Amsal

31:10) Istri yang cakap adalah istri yang memiiki karakter mulia dan bukannya kepada penampilan kecantikan wajah atau fizikal saja.

Page 5: PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

5

Sehubungan dengan fungsi istri sebagai penolong seperti bunyi Firman Tuhan dalam Kejadian 2:18, maka

istri yang memiliki karakter mulia akan menjadi istri yang cakap, dan itulah peribadi penolong yang ideal, yang dikatakan lebih berharga dari permata. Permata.

Itu menggambarkan betapa tingginya nilai seorang penolong yang ideal. Seperti itulah rencana Tuhan

dalam menciptakan kaum wanita. 

Selanjutnya masih dalam Amsal kita boleh membaca ayat lainnya: "Isteri yang cakap adalah mahkota

suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya." (Amsal

12:4). Istri yang cakap itu mahkota suaminya. Istilah mahkota disini bukan berarti memiliki hak memerintah

seperti seorang raja bermahkota, tetapi mengacu kepada kemuliaan dan nilai-nilai Kerajaan Surga.

Ringkasnya , nilai seorang suami itu sangat ditentukan oleh seperti apa atau bagaimana istrinya. Itulah

sebabnya Penulis Amsal lalu mengatakan"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi

isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." (ay 30). Istri yang takut akan Tuhan akan mematuhi tugas yang

diberikan Tuhan kepadanya. 

Page 6: PERANAN ISTERI MENDUKUNG SUAMINYA.pptx

6

Seorang istri seharusnya berfungsi menjadi "Penolong yang sepadan", berlaku cakap dengan karakter yang mulia, tunduk kepada suaminya dan takut akan Tuhan. Itulah gambaran istri sesuai dengan

keinginan Tuhan. Sekali lagi, semua ini bukan berarti kaum lelaki dimenangkan, karena kita sedar betul

bagaimana kekurangan dan kelemahan para lelaki ini. Justru karena itulah istri sebagai penolong akan berperanan sangat penting dalam keberhasilan

pekerjaan suami terlebih dalam hubungan kepada Tuhan, dan istri pula yang mampu memahkotai

suaminya apabila para istri ini menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan.

Keberhasilan karier, pekerjaan, pelayanan atau tanggungjawab suami sesungguhnya banyak

tergantung dari seperti apa dukungan istri mereka. Hendaklah Amsal 31:10-31 terus menjadi pegangan

para wanita dalam berperan dalam rumah tangganya, dan kunci rahasia besar keharmonisan pernikahan

dalam Efesus 5:22-33 boleh menjadi dasar hidup setiap pasangan yang percaya.

"Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti

penyakit yang membusukkan tulang suaminya." (Amsal 12:4)