32
Hasanuddin Z. Abidin Kepala Badan Informasi Geospasial Presentasi pada Acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Kantor BMKG Pusat , 8 Februari 2019 Peranan Informasi Geospasial Untuk Pengelolaan Pengurangan Resiko Bencana

Peranan Informasi Geospasial Untuk Pengelolaan Pengurangan ...fmb9.id/document/1549622985_BIG_reduce.pdfContoh Monumentasi JK Geodesi Stasiun GPS CORS Stasiun Pasang Surut Pi lar JKG

Embed Size (px)

Citation preview

Hasanuddin Z. AbidinKepala Badan Informasi Geospasial

Presentasi pada Acara Diskusi MediaForum Merdeka Barat 9 (FMB9)

Kantor BMKG Pusat , 8 Februari 2019

Peranan Informasi GeospasialUntuk Pengelolaan Pengurangan Resiko Bencana

Jenis InformasiGeospasial di Indonesia

(UU 4/2011)

IG

IGD

IGT

JaringKontrolGeodesi

Peta Dasar

• Garis pantai• Hipsografi• Perairan• Nama rupabumi• Batas wilayah• Transportasi dan utilitas• Bangunan dan faslitas umum• Penutup lahan

JKHN

JKVN

JKGN

RBI

LPI

LLN

1000K, 500K, 250K, 100K, 50K, 25K, 10K,

5K, 2.5K, 1K

250K, 50K, 25K, 10K

500K, 250K, 50K

Citra Tegak Resolusi Tinggi

IGT Hasil Integrasi

IGT Strategis Nasional (Non Sektoral)

IGT Sektoral (K/L)

Pasal 12: Konten

Pasal 7: PenyajianPasal 5

Pasal 6

Pasal 4 Pasal 18

Pasal 8

Pasal 9

Pasal 10

Pasal 24 (2)

Pasal 24 (1)

Pasal 23

Pasal 19, 20

Kerangka Referensi Geospasial

Sistem Referensi Geospasial Nasional

Pasal 27

VertikalHorizontal

IGD = Informasi Geospasial Dasar

IGT = Informasi Geospasial Tematik

Ruang LingkupTugas Pokok dan Fungsi

BIG

Informasi Geospasial

InformasiGeospasial

Dasar

Peta Dasar

Peta RBI

Peta LPI

Peta LLN

Jaring Kontrol Geodesi

Horisontal

Vertikal

Gaya Berat & Pasang Surut

Laut

InformasiGeospasial

Tematik

85 Peta TematikKebijakan Satu Peta

Unsur Peta RBI:1. Garis Pantai2. Hipsografi3. Hidrografi4. Toponim5. Batas adminsitrasi6. Transportasi dan

Utilitas7. Bangunan dan

Fasilitas Umum8. Penutup Lahan

• Eksekutor• Koordinator

• Koordinator• Integrator

Infrastruktur Informasi

Geospasial

Infrastruktur Data Standar dan Regulasi Kelembagaan SDM Sains & Teknologi

• Eksekutor• Koordinator• Regulator

Informasi Geospasialjuga berguna untuk Pengelolaan

Pengurangan Resiko Bencana

PengelolaanPengurangan

Resiko Bencana

JaringanInformasi

GeospasialNasional

InaGeoportal

Kesiapsiagaan

Peringatan Dini

SIKLUS

PENGURANGAN

RESIKO

BENCANA

InformasiGeospasial

Peta-Peta Tematik

Kebijakan Satu Peta (KSP),85 Peta Tematik

Jaring Kontrol (JK) Geodesi

JK Horisontal Nasional,JK Vertikal Nasional,

JK Gayaberat Nasional,GPS CORS, Pasut, Geoid

Peta Dasar

Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI),Peta Lingkungan PantaiIndonesia (LPI), dan Peta

Lingkungan Laut Nasional (LLN)

5

TIDE GAUGES STATIONS: 138 Stations (2018)

GEOID MODEL (2018)Accuracy: 23 cm

Jaring Kontrol Geodesi (JKG) Indonesia

GNSS CORS: 137 Stations (2017) + 50 Stations (2018)

GEODETIC CONTROL NETWORK: 7153 Stations (2018)

6

Contoh Monumentasi JK Geodesi

Stasiun GPS CORS

Pilar JKGStasiun Pasang Surut Pilar Gayaberat Utama

7

Status Jaring Kontrol Geodesi BIG (2017)

7.153 Stasion

8

Distribusi dan Rencana Densifikasi GNSS CORS

Ditsribution of BIG Existing CORS (2017)

CORS (137)

District boundary

CORS Densification Planning Map (2018 - 2020)

LEGENDExisting CORS

Densification in 2018 (Sumatera)

Densification in 2019

Densification in 2020

Densification in 2020

Regency boundary

The 137 existing GPS CORS supports various survey and mapping activities by providing:

1. RINEX data services2. RTK services3. Online post-processing

services

More information: nrtk.big.go.id orInstall Mobile App InaCORS

DENSIFICATION PLANNING:2018 Sumatera (50 stations)2019 Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi (20 stations)2019 – 2020 Kalimantan (35 stations)2020 Sulawesi, Maluku, PapuaMobile App

InaCORS www.nrtk.big.go.id

9

LEGEND

BIG Permanent Tide Gauge Stations Distribution Map

Tide Gauge Stations

District boundary

Distribusi Stasiun Pasang Surut Laut (Tide Gauge)

www.tides.big.go.id

138 tide gauge permanent stations support various survey, mapping, and navigation activities, by providing data and information in www.tides.big.go.id

Support tsunami mitigation using Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).

Peranan Jaring Kontrol GeodesiUntuk Mitigasi dan Adaptasi Bencana

• Jaringan GPS dan Sipat Datar• Jaringan Stasiun GPS CORS• Jaringan Stasiun Pasut Laut

Data dan Informasi dariJaring Kontrol Geodesi

akan berperan terutamauntuk tahapan-tahapan:

Penilaian Resiko,Peringatan Dini, Rehabilitasi, dan

Rekonstruksi.

Kesiapsiagaan

Pencegahan/Mitigasi Rekonstruksi

TanggapDarurat

Peringatan Dini

Rehabilitasi

Penilaian Resiko

Kesadaran Publik & Pengembangan Kapasitas

SIKLUS

PENGURANGAN

RESIKO

BENCANA

Pemanfaatan Data GPS (CORS+Episodic) Penilaian Resiko

Ref ; Susilo (2017)

GPS Station’s Velocity in ITRF2008

Penilaian Resiko:Berdasarkan Data

GPS CORS dan Episodik(Dina A. Sarsito, 2010)

WATP

WATA

TOBO

TOBP

PL02

PL03PL04

LOLI

DOMB WAYU

BALA

PL14

P14PPL18 PALU

PL20

PL08

PDAM

RTI2

PL09

T106

PL10

PL11

KARU

PL16

SLBY

PL17

PL19

PL12

PALP

PALU TRANSECT GPS Stations

20 mm/th

w.r.t ITRF 2005

GPS Data Period(1994 - 2009) Dilatation

Max Shear Strain

GNSS-Controlled Tide Gauges for Indonesian Tsunami Early Warning System (InaTEWS)

Tujuan utama untuk memberikan informasi near real time terkait perubahan muka air laut secara tiba-tiba (rapid sea level changes) maupun pergerakan stasiun pasut(displacement) terutama akibat gempa bumi.

Merupakan stasiun pengamatan terpadu yang beroperasi secara kontinyu, berfungsiuntuk: Mengukur tinggi muka air laut setiap saat. Memberikan peringatan secara otomatis manakala terjadi perubahan tinggi muka

air laut secara tiba-tiba seperti saat menjelangterjadinya tsunami.

Mengukur pergerakan stasiun pasut (displacement)menggunakan GNSS (Global Navigation Satellite System).

Sebagai bagian dari Sistem Referensi Tinggi Nasional.

Sensor 1Pressure Gauge

Satcom

Procesing & Analysis Center (BIG)

Internet

Sensor 2Float Gauge

Sensor 3Radar Gauge

Data Logger

GNSS CORS

BMKG

Displacement

Rapid Sea Level Changes

GNSS-Controlled Tide Gauges for Indonesian Tsunami Early Warning System (InaTEWS)

Rencana Sebaran GNSS-Controlled Tide GaugesUntuk Indonesian Tsunami Early Warning System

Tide Gauges (Existing) : 138 Sta. GNSS-Controlled Tide Gauges for

Ina TEWS : Existing : 10 Sta. Planned : 120 Sta.

Peta Dasar Indonesia

Peta LLNPeta LPI

Peta RBI

Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia)(Skala 1:1K, 2.5K, 5K, 10K, 25K, 50K, 100K, 250K, 500K, 1000K)

Peta LPI (Lingkungan Pantai Indonesia) (Skala 1:10K, 25K, 50K, 100K, 250K)

Peta LLN (Lingkungan Laut Nasional)(Skala 1:50K, 250K, 500K)

Unsur RBI:1. Garis Pantai2. Hipsografi3. Hidrografi4. Toponim5. Batas adminsitrasi6. Transportasi dan Utilitas7. Bangunan dan Fasilitas Umum8. Penutup Lahan

Pemanfaatan Peta Dasar dan Peta TematikUntuk Tahapan Pasca Bencana

Kesiapsiagaan

Pencegahan/Mitigasi Rekonstruksi

TanggapDarurat

Peringatan Dini

Rehabilitasi

Penilaian Resiko

Kesadaran Publik & Pengembangan Kapasitas

• Peta Rupa Bumi• Berbagai Peta Tematik• DEM, Foto Udara, dan

Citra Satelit

Peta Dasar dan Tematikpunya peran yang

penting untuk semuatahapan Pengurangan

Resiko Bencana.

@PUSGEN (2018)H

U K

om

pas

, 15

No

v. 2

01

8

Tsunami height (m)

Tsunami propagation (m)

ContohnyaPemodelan Tsunami

serta dampaknyamemerlukan informasi

Peta Rupabumi danPeta Bathimetri

yang detil dan akurat

Topografi dasar laut Teluk Palu,dari DEM Naional BIG yang bisadiunduh gratis dari link berikut:http://tides.big.go.id/DEMNAS/

PemodelanTsunami

Pemodelan bencana dandampaknya umumnya

memerlukan Peta Dasarmaupun Peta Tematik

yang akurat dan terkini.

Contoh Pemetaan Cepat Dampak Bencana: Likuifaksi (+Longsor)

Sibalaya areaaffected 53 hectares and 125 houses/buildings

Petobo areaaffected 40 hectares and 1742 houses/buildings

Balaroa areaaffected 40 hectares and 1357 houses/buildings

Jono Oge areaaffected 210 hectares and 496 houses/buildings

Ref: https://bnpb.go.id/

Contoh

PemetaanCepat

DampakBencana

terhadapRumah/Bangunan

BerdasarkanPeta Rupa Bumi,DEM Nasional,

Citra Satelit, danSurvey Lapangan,

Program Rehabilitasidan Rekonstruksi

• Relokasi Penduduk Terdampak Bencana.

• Pembangunan Rumah Hunian dan Pemukiman Baru.

• Rekontruksi Jalan, Infrastruktur, Sistem Drainase danSaluran Pembuangan, Sistem Irigasi, Dam, Bendungan dll.

• Rehabilitasi Kawasan Terdampak Bencana.

• Revisi RTRW Prov dan Kab/Kota dan Penyusunan RDTR.

• Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).

• Pemetaan Sosial di Kawasan Terdampak Bencana.

• Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan danPemanfaatan Tanah (IP4T) Kota Palu.

Memerlukan Peta Dasar Skala 1:1000 dan 1:5000

Pemetaan berbasiskan Fotogrametri dan LIDARsudah dilaksanakan oleh BIG. Seluruh proses akuisisi

data dan pemetaan selesai akhir Februari 2019.

ContohProgram

RENCANA TATA RUANG dan MITIGASI BENCANA

1RTRWNasional

7RTRPulau

34

RTRWProvinsi

508

RTRWKabupaten/Kota

• 219 RRTR/ RDTRBELUM

MENYUSUN

• 1238 RRTR/ RDTRSUDAH /SEDANG

MENYUSUN

• 150 RRTR/RDTRPROSES

REKOMENDASI GUBERNUR

• 153 RRTR/ RDTRPROSES

PERSETUJUAN SUBSTANSI TEKNIS

• 20 RRTR/ RDTRPROSES

PEMBAHASAN DPRD

• 19 RRTR/ RDTRPROSES EVALUASI

GUBERNUR

• 40 RRTR/ RDTRPERDA

RRTR & RDTR

1457 RRTR/ RDTR Belum Memiliki Peta Skala 1:5000

382 RRTR/RDTR Sudah Memiliki Peta Skala 1:5000

CAPAIAN RRTR/RDTR YANG

SUDAH PERDA:

2,17%

1838

RRTR/RDTR

Sumber: Status RRTR dan RDTR 2017 Seluruh Indonesia per 28 Februari 2018, Kementerian ATR/BPN (2017) Perlu adanya percepatan Penyediaan PetaSkala Besar 1:5000 untuk penyusunan RDTR

Pemetaan Sosial untuk Mendukung Program PenanggulanganKemiskinan: Hasil kegiatan ini menyediakan informasi terkait

kemiskinan di Provinsi Jawa Barat dan Banten, yang meliputi data sampel by name by addres pada wilayah kemiskinan. Informasi

Geospasial Tematik yang dihasilkan dalam pemetaan sosial ini jugadilengkapi dengan karakteristik permukiman, misalnya permukiman

kategori miskin dan permukiman kategori bukan miskin.

Peta Prioritas kajian Rumah Tangga Miskin Tiap Kecamatan Prov. Jawa Barat

Peta Prioritas kajian Rumah Tangga Miskin Tiap Kecamatan Prov. Banten

Peta Permukiman MiskinKecamatan CigalontangKabupaten Tasikmalaya

Prov. Jawa Barat

Pemetaan Sosial di Kawasan Rawan Bencana

Kebutuhan Peta Dasar (RBI atau LPI)

Program Skala

Kebijakan Satu Peta 1 : 50.000

Tol Laut (Pembangunan Pelabuhan Baru) 1 : 10.000 (LPI)

Pemetaan Desa 1 : 5.000

Recana Detil Tataruang (RDTR) 1 : 5.000

Pengelolaan Kawasan Gambut 1 : 2.500

Pembangunan KEK dan KI 1 : 1.000

Pembangunan Kota Cerdas (Smart City) 1 : 1.000

Percepatan Sertifikasi Tanah 1 : 500 - 1 : 5.000

Mitigasi dan Adaptasi Bencana 1 : 1000 - 1 : 5000

Kebutuhan Peta Dasar Skala Besar semakin meningkat saat ini !!

Kebutuhan Peta Dasar 1:5.000

• Penyusunan RDTR pada kawasan strategis seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri Prioritas (KIP), Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Perbatasan, dan lain-lain;

• Penyusunan RDTR untuk Kawasan Strategis Provinsi dan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (lebih dari 1.400 lokasi BWP) di seluruh Indonesia;

• Penetapan Batas Wilayah Hutan pada Skala 1:5.000 sepanjang 189.056,6 km;

• Pemetaan Batas Desa (total 83.184 desa/kelurahan);

• Perencanaan Pengembangan Kota Baru;

• Reformasi Agraria;

• Kebijakan Satu Peta (KSP) yang sekarang pada skala 1:50.000 (Perpres 9/2016), harus diantisipasi akan ditingkatkan pada skala yang lebih detil 1:5.000.

• Mitigasi Bencana Alam.

Peta RBI Skala 1:1000 (kalau ada) Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT)Foto Udara, LIDAR

Sumber Data Untuk Peta RBI 1:5000

Percepatan Peta Dasar RBI 1:5.000

Percepatan Peta Dasar RBI 1:5000adalah salah satu program utama BIG sejak tahun 2019 ke depan.

Cakupan DEM (Digital Elevation Model) Nasional

Airborne Radar / IFSAR (2003 – 2012)

Spaceborne Radar / TerraSAR-X (2010 – 2014)

Spaceborne Radar / ALOS PALSAR

Aerial Photos (1992 – 1994)

DEM Nasional BIG bisa diunduhgratis dari link berikut:

http://tides.big.go.id/DEMNAS/

Data dan Informasi Geospasial terkait Bencana Palu dan Donggala disimpan di InaGEOPORTAL: http://tanahair.indonesia.go.id dan dapat diunduh oleh publik secara gratis.

Berbagi Data dan Informasi Geospasial

https://cloud.big.go.id/index.php/s/sxb9TEStoDYT276

Pengalaman Dari Berbagai Bencana,Hal-Hal Berikut Setidaknya Memerlukan :

Riset Kebencanaan yang Sistematik.

Sistem Peringatan Dini yang Andal.

Informasi Geospasial yang Detil dan Akurat.

Tata Ruang berbasis Kebencanaan.

Aturan Bangunan Tahan Gempa (Building Codes).

Peningkatan Kapasitas dan KesadaranPublik tentang Bencana Alam. Pemetaan Daerah Rawan Likuifaksi.

Berbagi Data Geospasial yang Cepat.

Latihan Menghadapi Bencana Secara Teratur.

Asuransi dan Kompensasi terkait Bencana.

Gempabumi dan Tsunamidi suatu wilayah umumnya

akan berulang.

Manajemen PenguranganResiko Bencana sangatpenting untuk selalu

diperkuat.

PENUTUP

32

TERIMA KASIH6.490°S 106.849°E

KERJA 5 As (KERAS, CERDAS, TUNTAS, MAWAS, IKHLAS)