19
Hal | 69 PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KREDIT PADA PT. HOME CREDIT INDONESIA Hana Lidyana Widodo Donny Dharmawan ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the significance of the effect of the application of internal audits of the effectiveness of credit management, analyze the significance of the effect of risk management of credit financing to the effective management of credit, as well as to analyze the significance of mutual effect the implementation of internal audit and risk management of credit financing to the effective management of credit at PT. Home Credit Indonesia. This research is quantitative. The data used were obtained from the results of observations, interviews, as well as doing the respondent's submission of the questionnaire to the staff of the company to be an expert in materials testing on the role of internal audit, risk management, credit management at PT. Home Credit Indonesia.. Based on the research results obtained in PT. Home Credit Indonesia, there is a significant influence on the effectiveness of the implementation of internal audit in the company's credit management. Besides the risk management also has a significant influence on the risk management of credit finance company's credit management effectiveness. If simultaneously, the implementation of internal audit and risk management of credit financing influence simultaneously to the effective management of credit to the company. The need for guidance to the object being audited, especially the section related to credit management about the importance of ongoing examinations in credit management to minimize the negative action of internal and external violations ranging up to monitor the credit and collection processes currently running. Improving risk management implementation either of the implemented system and the power of HR (Human Resources) that is running especially in credit management activities. The system used must be up to date so that they can cope with the new problems that they can not be overcome by using a system slama. Besides the expertise of HR personnel, especially in analyzing the loan application also needs to be improved in order to produce a sound credit so that it can generate profits for the company PT. Home Credit Indonesia ISSN : 2338 4794 Vol 3 No. 3 September - Desember 2016

PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 69

PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO

TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KREDIT PADA PT.

HOME CREDIT INDONESIA

Hana Lidyana

Widodo

Donny Dharmawan

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the significance of the

effect of the application of internal audits of the effectiveness of credit

management, analyze the significance of the effect of risk management

of credit financing to the effective management of credit, as well as to

analyze the significance of mutual effect the implementation of

internal audit and risk management of credit financing to the effective

management of credit at PT. Home Credit Indonesia.

This research is quantitative. The data used were obtained from

the results of observations, interviews, as well as doing the

respondent's submission of the questionnaire to the staff of the

company to be an expert in materials testing on the role of internal

audit, risk management, credit management at PT. Home Credit

Indonesia..

Based on the research results obtained in PT. Home Credit

Indonesia, there is a significant influence on the effectiveness of the

implementation of internal audit in the company's credit management.

Besides the risk management also has a significant influence on the

risk management of credit finance company's credit management

effectiveness. If simultaneously, the implementation of internal audit

and risk management of credit financing influence simultaneously to

the effective management of credit to the company.

The need for guidance to the object being audited, especially the

section related to credit management about the importance of ongoing

examinations in credit management to minimize the negative action of

internal and external violations ranging up to monitor the credit and

collection processes currently running. Improving risk management

implementation either of the implemented system and the power of HR

(Human Resources) that is running especially in credit management

activities. The system used must be up to date so that they can cope

with the new problems that they can not be overcome by using a

system slama. Besides the expertise of HR personnel, especially in

analyzing the loan application also needs to be improved in order to

produce a sound credit so that it can generate profits for the company

PT. Home Credit Indonesia

ISSN : 2338 – 4794

Vol 3 No. 3 September - Desember 2016

Page 2: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 70

PENDAHULUAN Di zaman yang sudah modern saat

ini, sebagian besar masyarakat juga mulai

meningkatkan taraf hidupnya dengan salah

satu caranya adalah membeli barang-

barang mewah agar terlihat lebih berkelas

dengan orang yang ada di lingkungan

sekitarnya. Pada kenyataannya saat ini

masyarakat Indonesia lebih

mendominasikan kebutuhan konsumtifnya

dibandingkan kebutuhan primer ataupun

sekundernya yang seharusnya lebih

diutamakan, hal ini dikarenakan faktor

gengsi atau gaya hidup yang semakin

meningkat serta pengaruh faktor

lingkungan saat ini. Salah satu kebutuhan

konsumtif yang saat ini sangat digemari

adalah dengan membeli barang-barang

elektronik, furniture, perlengkapan dapur,

dan sebagainya.

Namun untuk memenuhi kebutuhan

konsumtif tersebut, terkadang kita harus

mengeluarkan dana yang cukup fantastis

jika harus dikeluarkan dana secara tunai

(cash). Beberapa diantara mereka, untuk

memenuhi kebutuhan konsumtifnya lebih

memilih sistem cicilan (kredit) dengan

menggunakan salah satu fasilitas kredit

yang diberikan dari Bank berupa kartu

kredit ataupun mengajukan pinjaman ke

lembaga keuangan non bank seperti

leasing atau multifinance.

Salah satu risiko yang muncul

dalam perusahaan adalah risiko kredit,

yang dampaknya dapat mengakibatkan

terjadinya kredit macet. Kredit macet

terjadi jika kredit yang diberikan oleh

pihak perusahaan kepada pelanggan

(customer) tidak dapat dilunasi tepat pada

waktu yang ditentukan, sehingga dapat

mengurangi profitabilitas perusahaan.

Tidak hanya itu saja, pihak perusahaan

(PT. HCID) juga sering menemukan

kecurangan yang terjadi dari pihak internal

dan eksternal seperti pemberian data fiktif

dari pelanggan, manipulasi data dari pihak

agen penjualan, dan lain-lain.

Dengan tingkat persaingan antar

perusahaan multifinance dan risiko

perkreditan yang tinggi tersebut

menyebabkan pihak manajemen

perusahaan perlu menerapkan suatu

pengendalian internal yang memadai untuk

melindungi harta milik perusahaan dengan

meminimumkan kemungkinan terjadinya

penyelewengan, pemborosan, kemacetan

kredit, serta meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja. Dengan demikian,

segala bentuk kesalahan, kecurangan, dan

tindakan-tindakan lain yang dilakukan oleh

pihak luar maupun pihak dalam perusahaan

yang dapat merugikan perusahaan dapat

ditekan serendah mungkin.

LANDASAN TEORI

Menurut Sukrisno Agoes (2012:4),

auditing adalah:“Suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh

pihak yang independen, terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh

manajemen, beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran

laporan keuangan tersebut.”

Luasnya pemeriksaan menurut

Sukrisno Agoes (2012:10), audit bisa

dibedakan atas :

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Sedangkan ditinjau dari jenis pemeriksaan

menurut Sukrisno Agoes (2012:11-13),

audit bisa dibedakan atas :

Manajemen Audit (Operational Audit)

1. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance

Audit)

2. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)

3. Computer Audit

Page 3: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 71

Menurut IAASB yang dikutip

oleh Hery (2016:29), isi dari standar audit

yang telah diberlakukan IAASB dan

diadopsi oleh IAPI, adalah :

1. Prinsip Umum dan Tanggung Jawab:

2. Penilaian Risiko dan Respons terhadap

Risiko yang telah Dinilai:

3. Bukti Audit:

4. Penggunaan Hasil Pekerjaan Pihak

Lain:

5. Kesimpulan Audit dan Pelaporan:

6. Area Khusus:

(Internal audit adalah penilaian

yang sistematis dan objektif yang

dilakukan auditor internal terhadap

operasi dan kontrol yang berbeda-beda

dalam organisasi untuk menentukan

apakah (1) informasi keuangan dan

operasi telah akurat dan dapat diandalkan;

(2) peraturan eksternal serta kebijakan

dan prosedur internal yang bisa diterima

telah diikuti; (3) sumber daya telah

digunakan secara efisien dan ekonomis.)

Ruang lingkup audit internal

menilai keefektifan sistem pengendalian

internal serta pengevaluasian terhadap

kelengkapan dan keefektifan sistem

pengendalian internal yang dimiliki

organisasi, serta kualitas pelaksanaan

tanggung jawab yang diberikan.

Untuk melaksanakan tugasnya

audit internal mempunyai batasan ruang

lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan,

yaitu :

1. Kepatuhan (compliance)

2. Verifikasi (verification)

3. Evaluasi (evaluation)

Standar atribut yang harus dimiliki

oleh seorang Audit Internal menurut Hery

(2016:271), sebagai berikut :

1. Pengelolaan Fungsi Audit Internal

2. Lingkup Penugasan

3. Perencanaan Penugasan

4. Pelaksanaan Penugasan

5. Komunikasi Hasil Penugasan

6. Pemantauan Tindaklanjut

7. Resolusi Penerimaan Risiko oleh

Manajemen

Manajemen resiko bila kita

merujuk pada peraturan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) NOMOR 1/POJK.05/

2015 pada Pasal 1 No. 11, mengartikan

manajemen risiko sebagai serangkaian

prosedur dan metodologi yang digunakan

untuk mengidentifikasi, mengukur,

memantau, dan mengendalikan Risiko

yang timbul dari kegiatan usaha LJKNB

(Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank).

Penerapan manajemen risiko

menurut peraturan OJK Peraturan OJK

NOMOR 1/POJK.05/2015 pada pasal 2

(2), menyebutkan :

1. Pengawasan aktif direksi, dewan

komisaris, atau yang setara dari

LJKNB;

2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan

penetapan limit Risiko;

3. Kecukupan proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan dan

pengendalian Risiko;

4. Sistem informasi Manajemen Risiko;

dan

5. Sistem pengendalian intern yang

menyeluruh.

Pada dasarnya risiko masih dapat

dikelola. Pengelolaan risiko adalah upaya

yang sadar untuk mengidentifikasi,

mengukur, dan mengendalikan bentuk

kerugian yang dapat timbul. Ini merupakan

upaya yang terus-menerus, karena risiko

akan dihadapi oleh siapa saja, baik besar

maupun kecil.

Menurut Kasmir (2014:86) kredit

atau pembiayaan dapat berupa uang atau

tagihan yang nilainya diukur denganuang.

Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan

kewajiban masing-masing pihak, termasuk

jangka waktu serta bunga yang ditetapkan

Page 4: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 72

bersama. Demikian pula dengan masalah

sanksi apabila debitur ingkar janji terhadap

perjanjian yang telah dibuat bersama.

Unsur-unsur kredit yang utama

adalah adanya orang atau badan yang

memiliki uang, barang atau jasa yang

bersedia untuk meminjamkan kepada pihak

lain. Orang atau badan demikian lazim

disebut kreditur.

Menurut Kasmir (2014:87)

terkandung unsur-unsur dalam fasilitas

kredit, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan

2. Kesepakatan

3. Jangka waktu

4. Risiko

5. Balas Jasa

Sebelum fasilitas kredit diberikan,

maka pihak bank ataupun LKNB

(Lembaga Keuangan Non-Bank) harus

merasa yakin bahwa kredit yang diberikan

benar-benar akan kembali. Keyakinan

tersebut diperoleh dari hasil penilaian

kredit sebelum kredit tersebut disalurkan.

Menurut Kasmir (2014:95),

penilaian tersebut menggunakan beberapa

prinsip, yaitu prinsip 5C dan prinsip 7P.

1. Prinsip 5C

Prinsip pemberian kredit dengan konsep

5 C ini,meliputi :

a. Character (Watak / Kepribadian)

b. Capacity (Kemampuan)

c. Capital (Modal)

d. Collateral (Jaminan atau Agunan)

e. Condition of Economic (Kondisi

Perekonomian)

2. Prinsip 7P

Prinsip pemberian kredit dengan konsep

7 P ini,meliputi :

a. Personality (Kepribadian)

b. Party

c. Purpose (Tujuan)

d. Prospect

e. Payment

f. Profitability

g. Protection

METODE PENELITIAN Untuk mengukur Efektivitas

Pengelolaan Kredit (Y) terdapat 9

(sembilan) indikator yang dijelaskan dalam

Tabel 1 selain itu metode pengumpulan

data yang digunakan untuk variabel Y ini

berupa angket (kuesioner) yang terdiri dari

9 (sembilan) pertanyaan dengan

menggunakan metode pengukuran skala

likert.

Tabel 1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Subvariabel Indikator

Audit

Internal

(Variabel

X1)

1. Program

Audit

1. Membuat program audit sebelum program dijalankan.

2. Review program audit internal secara berkala.

2. Pelaksanaan

Audit

Internal

1. Melakukan fungsi pengawasan saat pelaksanaan audit.

2. Proses audit terhadap ketepatan perhitungan pokok

dan bunga kredit.

3. Proses audit fisik atas catatan kredit dan buku kredit.

4. Pemeriksaan dokumen-dokumen yang terkait dengan

penagihan kredit, ketaatan dan kebijakan kredit dalam

penagihan kredit.

5. Mengevaluasi atas standar pekerjaan yang telah

ditetapkan.

Page 5: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 73

6. Merekomendasikan perbaikan kepada manajemen jika

menemukan pelanggaran dan pengendalian yang

lemah.

3. Laporan

Hasil Audit

Internal dan

Tindak

Lanjutnya

1. Pelaporan hasil audit internal kepada manajemen.

2. Pemantauan rekomendasi yang telah diberikan kepada

manajemen terkait.

Manajemen

Risiko

(Variabel

X2)

Pelaksanaan

Manajemen

Risiko

1. Penerapan sistem informasi dan prosedur kredit.

2. Penerapan system credit scoring.

3. Pedoman standar penerapan manajemen risiko

perusahaan pembiayaan.

4. Laporan dan data sistem informasi manajemen.

5. Pelaksanaan fungsi remedial secara independen.

6. Jangka waktu kredit.

7. Pengembangan sistem pengawasan berbasis risiko.

8. Sistem informasi untuk mengidentifikasi adanya

konsentrasi dalam portofolio kredit.

9. Sistem dan metodologi statistik kualitatif/kuantitatif

untuk mengukur risiko.

10. Pengendalian risiko kredit.

11. Memastikan integritas data yang digunakan.

Efektivitas

Pengelolaan

Kredit

(Variabel Y)

1. Standar dan

Penilaian

Kelayakan

Kredit

1. Melihat reputasi dan sifat-sifat positif dari nasabah.

2. Kemampuan konsumen membayar kewajibannya

untuk penetapan limit pemberian kredit barang/jasa.

3. Kelengkapan dokumen pengajuan kredit dari pihak

konsumen.

4. Riwayat kredit konsumen sebelumnya (Sistem

Informasi Debitur) dari laporan Bank Indonesia.

5. Pemahaman dan penyebarluasan pedoman kredit.

6. Kontrak kredit yang jelas dan mudah di pahami oleh

konsumen.

2. Pengelolaan

Kredit

Berjalan

1. Fasilitas pembayaran (channel payment) yang lengkap

dan mudah di akses oleh konsumen.

2. Konsumen dapat melakukan pembayaran kredit secara

tepat waktu.

3. Penyetoran kredit sesuai dengan kwitansi pembayaran

konsumen oleh petugas penagihan lapangan (field

collector).

Dalam rangka pengumpulan data-

data diperlukan bagi penyusunan skripsi

ini, digunakan beberapa cara sebagai

berikut:

Riset Pustaka

Riset Pustaka yaitu metode

pengumpulan data dalam penelitian ini

lebih banyak menggunakan data-data

Page 6: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 74

sekunder yaitu data-data yang

dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh

pihak ketiga, berdasarkan studi

kepustakaan terhadap literatur-literatur

yang berkaitan dengan penulisan.

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai

usaha guna memperoleh data yang bersifat

teori sebagai pembanding dengan data

penelitian yang diperoleh.

Riset Lapangan

Riset Lapangan yaitu meninjau

langsung objek penelitian dengan maksud

memperoleh data sekunder. Riset lapangan

dapat dilakukan dengan cara:

1. Observasi

2. Interview

3. Kuesioner atau Angket

Data yang telah terkumpul

kemudian diolah, disajikan dalam susunan

yang baik dan rapi. Berikut ini adalah

teknik analisis data yang digunakan penulis

dalam penelitian ini :

Uji Hubungan (Uji Korelasi)

Uji korelasi bertujuan untuk

menguji hubungan antara dua variabel

yang tidak menunjukkan hubungan

fungsional (berhubungan bukan berarti

disebabkan). Uji korelasi tidak

membedakan jenis variabel apakah

variabel dependen maupun independen.

Koefisiensi korelasi dinyatakan dalam %

(persen) keeratan hubungan antar variabel

yang dinamakan dengan koefisien korelasi,

yang menunjukkan derajad keeratan

hubungan antara dua variabel dan arah

hubungannya (+ atau -).

Dalam uji korelasi terdapat

beberapa macam model korelasi, seperti

Pearson (product moment), Rank

Spearman dan Kendall. Perbedaannya

adalah, jika uji korelasi menggunakan

model Pearson (product moment), artinya

data yang dijadikan sampel lebih dari 30

(tiga puluh) data dan kondisi datanya

normal. Pada model perason termasuk

statistik parametik. Sedangkan jika uji

korelasinya menggunakan model Korelasi

Rank Spearman dan Kendall, data yang

digunakan untuk sampel kurang dari 30

data (sampel kecil) dan kondisi datanya

tidak normal. Pada model rank spearman

dan kendall termasuk statistik non-

parametik. Pada penelitian ini uji korelasi

yang digunakan adalah Uji Korelasi

Pearson (product moment).

Uji Model

Setelah melakukan uji korelasi, uji

model juga dilakukan dalam penelitian ini.

Dalam Uji Model ini dilakukan melalui :

Regresi Sederhana

Jenis regresi sederhana merupakan

jenis regresi yang hanya terdapat satu buah

variabel bebas dan satu buah variabel

terikat, dengan model persamaan regresi

tersebut adalah sebagai berikut :

Dimana:

Y = Pengelolaan Kredit

X = Variabel Bebas, dilakukan dengan

pengujian 2 model, yaitu :

Pertama :Y (Pengelolaan Kredit)

terhadap X1 (Audit Internal).

Kedua : Y (Pengelolaan

Kredit) terhadap X2(Manajemen

Risiko).

α = Konstanta persamaan regresi

b = Koefisien regresi

Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, teknik yang

digunakan adalah teknik analisis regresi

berganda, karena variabel bebas dalam

penelitian ini lebih dari satu. Teknik

analisis regresi berganda merupakan teknik

Page 7: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 75

uji yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen, dengan persamaan

sebagai berikut:

Dimana:

Y = Pengelolaan Kredit

X1 = Audit Internal

X2 = Manajemen Risiko

Pembiayaan

α = Konstanta persamaan

regresi

b1,2 = Koefisien regresi

Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji model

regresi berganda, uji hipotesis juga

dilakukan dalam penelitian ini. Dalam Uji

Hipotesis ini dilakukan melalui :

Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel

dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen

yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas lebih besar dari

0,05, maka H0 diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa

variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara

individual terhadap variabel dependen

atau terikat.

2. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05, maka H0 ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan

bahwa variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara

individual terhadap variabel dependen

atau terikat.

Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model

regresi secara bersama-sama terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas lebih besar dari

0,05, maka H0 diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa

semua variabel independen atau bebas

tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

2. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05, maka H0 ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan

bahwa semua variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat.

Page 8: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 76

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Audit Internal

Hasil tanggapan responden mengenai audit internal dapat disajikan pada tabel 2

sebagai berikut :

Tabel 2

Rekapitulasi tentang Audit Internal

Pertanyaan F

SKOR Jawaban Responden Jumlah Skor

(X1) SS S TP TS STS

5 4 3 2 1

Butir 1 F 33 10 2 0 0 211

Butir 2 F 27 18 0 0 0 207

Butir 3 F 18 27 0 0 0 198

Butir 4 F 13 30 0 2 0 189

Butir 5 F 7 12 22 4 0 157

Butir 6 F 17 28 0 0 0 197

Butir 7 F 13 28 4 0 0 189

Butir 8 F 17 25 3 0 0 194

Butir 9 F 15 27 3 1 0 192

Butir 10 F 16 27 2 0 0 194

TOTAL Σ 176 232 36 7 0 1928

Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Manajemen Risiko

Hasil tanggapan responden mengenai audit internal dapat disajikan pada tabel

3sebagai berikut :

Tabel 3

Rekapitulasi tentang Manajemen Risiko

Pertanyaan F

SKOR Jawaban Responden Jumlah Skor

(X2) SS S TP TS STS

5 4 3 2 1

Butir 1 F 24 20 1 0 0 203

Butir 2 F 18 18 9 0 0 189

Butir 3 F 18 23 4 0 0 194

Butir 4 F 11 27 5 2 0 182

Butir 5 F 24 21 0 0 0 204

Butir 6 F 10 28 5 2 0 181

Butir 7 F 16 27 0 2 0 192

Butir 8 F 3 18 17 7 0 152

Butir 9 F 14 29 0 2 0 190

Butir 10 F 17 23 5 0 0 192

Butir 11 F 20 24 0 1 0 198

TOTAL Σ 175 258 46 16 0 2077

Page 9: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 77

Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Pengelolaan Kredit

Hasil tanggapan responden mengenai audit internal dapat disajikan pada tabel 4

sebagai berikut :

Tabel 4

Rekapitulasi tentang Pengelolaan Kredit

Pertanyaan F

SKOR Jawaban Responden Jumlah

Skor (Y) SS S TP TS STS

5 4 3 2 1

Butir 1 F 23 16 5 1 0 196

Butir 2 F 17 19 9 0 0 188

Butir 3 F 11 22 10 2 0 177

Butir 4 F 18 26 0 1 0 196

Butir 5 F 20 23 2 0 0 198

Butir 6 F 20 23 2 0 0 198

Butir 7 F 15 25 4 1 0 189

Butir 8 F 16 25 2 2 0 190

Butir 9 F 23 18 4 0 0 199

TOTAL Σ 163 197 38 7 0 1731

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis sudah

melakukan pengujian terhadap kualitas

data yang dijadikan bahan pengujian,

sebelum diolah kedalam uji hipotesis.

Terlebih dahulu memastikan apakah data

tersebut valid dan reliabilitas dengan

dilakukannya teknik pengujian instrumen

penelitian atau uji kualitas data.

Uji Kualitas Data Untuk melakukan pengujian data,

dapat diuji dengan cara uji validitas data,

uji reliabilitas dan uji asumsi klasik dari

data penelitian, berikut ini :

Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk

menguji konsistensi jawaban dari

responden melalui pertanyaan yang

diberikan. Hasil dari pengujian reliabilitas

digunakan untuk mengetahui apakah

instrumen penelitian yang dipakai dapat

digunakan berkali-kali pada waktu yang

berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan

reliable atau handal jika jawaban

responden terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti

menggunakan metode statistik Cronbach

Alpha dengan signifikansi yang digunakan

sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach

Alpha dari suatu variabel lebih besar dari

0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan

dalam pengukuran instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang memadai.

Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari

suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka

butir pertanyaan tersebut tidak reliable.

Page 10: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 78

Tabel 5

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah butir

pertanyaan Cronbach alpha Kesimpulan

Penerapan Audit Internal 10 butir 0,703 Reliable

Penerapan Manajemen Risiko 11 butir 0,740 Reliable

Efektivitas Pengelolaan Kredit 9 butir 0,744 Reliable

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan

bahwa instrumen untuk setiap variabel

penelitian adalah reliabel, karena α hitung

> 0,6. Pada variabel penerapan audit

internal memiliki α hitung 0,703> 0,6.

Sedangkan pada variabel penerapan

manajemen risiko memiliki α 0,740> 0,6.

Dan untuk variabel efektivitas pengelolaan

kredit memiliki α hitung 0,744> 0,6. Hal

ini dapat disimpulkan, untuk data

kuesioner yang diajukan reliabilitas atau

dapat diterima untuk pengujian hipotesis

dari ketiga variabel yang menjadi bahan

penelitian.

Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk

mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam

kuesioner tersebut mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan

dengan menggunakan korelasi antar skor

butir pertanyaan dengan total skor konstruk

atau variabel.

Setelah itu tentukan hipotesis Ho:

skor butir pertanyaan berkorelasi positif

dengan total skor konstruk dan Ha:s

korbutir pertanyaan tidak berkorelasi

positif dengan total skor konstruk. Setelah

menentukan hipotesis Ho dan Ha,

kemudian uji dengan membandingkan r

hitung (tabel corrected item-total

correlation) dengan r tabel (tabel Product

Moment dengan signifikansi 0,05) untuk

degree of freedom (df) = n-2, dimana “n”

adalah jumlah sampel penelitian sebanyak

45 responden sehingga diperoleh nilai (df)

= 45-2 atau nilai df dari 43 adalah

0,248.Suatu kuesioner dinyatakan valid

apabila r hitung > r tabel. Maka hasil

pengujian validitas ditunjukkan dalam

table berikut:

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Audit Internal

Pertanyaan Variabel R hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 Penerapan Audit Internal 0,342 0,248 Valid

Butir 2 Penerapan Audit Internal 0,568 0,248 Valid

Butir 3 Penerapan Audit Internal 0,432 0,248 Valid

Butir 4 Penerapan Audit Internal 0,525 0,248 Valid

Butir 5 Penerapan Audit Internal 0,555 0,248 Valid

Butir 6 Penerapan Audit Internal 0,320 0,248 Valid

Butir 7 Penerapan Audit Internal 0,522 0,248 Valid

Page 11: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 79

Butir 8 Penerapan Audit Internal 0,565 0,248 Valid

Butir 9 Penerapan Audit Internal 0,453 0,248 Valid

Butir 10 Penerapan Audit Internal 0,476 0,248 Valid

Untuk sampel penelitian ada sebanyak 45 responden sehingga menghasilkan degree of

freedom (df) sebesar 0,248 yang dapat dilihat pada rtabel. Pada tabel 7menunjukkan bahwa

variabel penerapan audit internal mempunyai kriteria yang valid untuk semua item atau butir

pertanyaan dengan nilai rhitung> rtabel. Dan data tersebut bisa digunakan untuk pengujian

hipotesis.

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Manajemen Risiko

Pertanyaan Variabel R hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 Penerapan Manajemen Risiko 0,637 0,248 Valid

Butir 2 Penerapan Manajemen Risiko 0,420 0,248 Valid

Butir 3 Penerapan Manajemen Risiko 0,761 0,248 Valid

Butir 4 Penerapan Manajemen Risiko 0,719 0,248 Valid

Butir 5 Penerapan Manajemen Risiko 0,648 0,248 Valid

Butir 6 Penerapan Manajemen Risiko 0,705 0,248 Valid

Butir 7 Penerapan Manajemen Risiko 0,396 0,248 Valid

Butir 8 Penerapan Manajemen Risiko 0,569 0,248 Valid

Butir 9 Penerapan Manajemen Risiko 0,392 0,248 Valid

Butir 10 Penerapan Manajemen Risiko 0,632 0,248 Valid

Butir 11 Penerapan Manajemen Risiko 0,406 0,248 Valid

Untuk sampel penelitian ada sebanyak 45 responden sehingga menghasilkan degree of

freedom (df) sebesar 0,248 yang dapat dilihat pada rtabel. Pada tabel 8menunjukkan bahwa

variabel penerapan manajemen risikomempunyai kriteria yang valid untuk semua item atau

butir pertanyaan dengan nilai rhitung> rtabel. Dan data tersebut bisa digunakan untuk pengujian

hipotesis.

Tabel 8

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Pengelolaan Kredit

Pertanyaan Variabel R hitung r tabel Kesimpulan

Butir 1 Pengelolaan Kredit 0,502 0,248 Valid

Butir 2 Pengelolaan Kredit 0,559 0,248 Valid

Butir 3 Pengelolaan Kredit 0,686 0,248 Valid

Butir 4 Pengelolaan Kredit 0,668 0,248 Valid

Butir 5 Pengelolaan Kredit 0,628 0,248 Valid

Butir 6 Pengelolaan Kredit 0,628 0,248 Valid

Butir 7 Pengelolaan Kredit 0,553 0,248 Valid

Page 12: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 80

Butir 8 Pengelolaan Kredit 0,467 0,248 Valid

Butir 9 Pengelolaan Kredit 0,663 0,248 Valid

Untuk sampel penelitian ada

sebanyak 45 responden sehingga

menghasilkan degree of freedom (df)

sebesar 0,248 yang dapat dilihat pada rtabel.

Pada tabel 8 menunjukkan bahwa variabel

efektivitas pengelolaan kredit mempunyai

kriteria yang valid untuk semua item atau

butir pertanyaan dengan nilai rhitung> rtabel.

Dan data tersebut bisa digunakan untuk

pengujian hipotesis.

Uji Asumsi Klasik Dalam melakukan pengujian data

juga perlu dilakukannya uji asumsi klasik.

Setelah dilakukan pengujian atas validitas

dan reliabilitas, dilanjutkan dengan

melakukan uji asumsi klasik, sebagai

berikut ini :

Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel

penggangu atau residual memiliki

distribusi normal.Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau paling

tidak mendekati normal.Seperti diketahui

bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal.Jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil.Untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan melihat normal probability

plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam suatu model regresi

terdapat persamaan atau perbedaan varian

yang dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat adatidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y

adalah Y telah diprediksi dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi - Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini uji multikolinearitas

digunakan untuk menguji apakah ada

korelasi atau hubungan diantara variabel

penerapan audit internal dan penerapan

manajemen risiko.Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen.Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orthogonal,

variabel orthogonal adalah variabel

independen yang memiliki nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan lawannya VIF.

Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukan adanya nilai multikolinearitas

adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama

dengan nilai VIF >10.

Page 13: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 81

Tabel 9

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 28,926 9,035

3,201 ,003

Audit_Internal ,539 ,166 ,419 3,242 ,002 ,998 1,002

Manajemen_Risiko -,293 ,113 -,336 -2,599 ,013 ,998 1,002

a. Dependent Variable: Pengelolaan_Kredit

Pada tabel 9 terlihat nilai tolerance untuk

tiap variabel sebesar 0,998 sedangkan nilai

VIF untuk masing-masing variabel sebesar

1,002. Berdasarkan pedoman terhadap uji

multikolinieritas nilai tolerance > 0,1 dan

nilai VIF < 10, maka terlihat bahwa tidak

terjadi korelasi diantara variabel penerapan

audit internal dan penerapan manajemen

risiko, yang artinya juga tidak terjadi

multikolinearitas dalam model regresi ini.

Uji Hubungan (Uji Korelasi) Uji korelasi bertujuan untuk

menguji hubungan antara dua variabel

yang tidak menunjukkan hubungan

fungsional (berhubungan bukan berarti

disebabkan). Uji korelasi tidak

membedakan jenis variabel apakah

variabel dependen maupun independen.

Koefisiensi korelasi dinyatakan dalam %

(persen) keeratan hubungan antar variabel

yang dinamakan dengan koefisien korelasi,

yang menunjukkan derajad keeratan

hubungan antara dua variabel dan arah

hubungannya (+ atau -). Pada penelitian ini

uji korelasi yang digunakan adalah Uji

Korelasi Pearson (product moment).

Tabel 10

Hasil Uji Korelasi Pearson (Product Moment)

Correlations

Audit_Internal

Manajemen_Risiko

Pengelolaan_Kredit

Audit_Internal Pearson Correlation 1 -,049 ,435

**

Sig. (2-tailed)

,747 ,003 N 45 45 45

Manajemen_Risiko Pearson Correlation -,049 1 -,356

*

Sig. (2-tailed) ,747

,016 N 45 45 45

Pengelolaan_Kredit

Pearson Correlation ,435** -,356

* 1

Sig. (2-tailed) ,003 ,016

N 45 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dalam tabel 10 dapat dilihat bahwa

tingkat hubungan variabel X1 dengan

variabel Y tidak sama dengan 0 (r ≠ 0),

begitu pula dengan tingkat hubungan

variabel X2 dengan variabel Y maka dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Page 14: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 82

1. Peranan Audit Internal berhubungan

secara positif dengan Efektivitas

Pengelolaan Kredit sebesar 0,435 (r =

0,435).

2. Peranan Manajemen Risiko

berhubungan secara negatif dengan

Efektivitas Pengelolaan Kredit sebesar

0,356 (r = - 0,356).

3.

Uji Model Setelah melakukan uji korelasi, uji

model juga dilakukan dalam penelitian ini.

Dalam Uji Model ini dilakukan melalui :

Regresi Sederhana

Jenis regresi sederhana merupakan

jenis regresi yang hanya terdapat satu buah

variabel bebas dan satu buah variabel

terikat. Dalam pengujian regresi sederhana

terdapat 2 (dua) uji model pengujiannya,

diantaranya :

Uji Model 1

Uji model yang pertama dalam penelitian

ini dengan variabel Peranan Audit Internal

dengan Efektivitas Pengelolaan Kredit,

adalah :

Ho : Tidak terdapat hubungan positif

antara Peranan Audit Internal

dengan Efektivitas Pengelolaan

Kredit.

Ha : Terdapat hubungan positif antara

Peranan Audit Internal dengan

Efektivitas Pengelolaan Kredit.

Uji model yang pertama dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi sederhana,

yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 11

Hasil Uji Regresi Sederhana Model 1

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,435a ,189 ,170 3,333

a. Predictors: (Constant), Audit_Internal

Pada tabel 11 menampilkan nilai R

yang merupakan simbol dari nilai koefisien

korelasi. Jika nilai rhitung> rtabel, itu artinya

Ho ditolak dan Ha diterima. Dari data tabel

diatas menujukkan nilai rhitung adalah

0,435, sedangkan untuk rtabel adalah

sebesar 0,248, itu artinya nilai rhitung> rtabel

yang artinya Ho ditolak dan menerima Ha.

Dapat disimpulkan terdapat hubungan

positif antara Peranan Audit Internal

dengan Efektivitas Pengelolaan Kredit.

Uji Model 2

Uji model yang kedua dalam penelitian ini

dengan variabel Peranan Manajemen

Risikodengan Efektivitas Pengelolaan

Kredit, adalah :

Ho : Tidak terdapat hubungan positif

antara Peranan Manajemen

Risiko dengan Efektivitas

Pengelolaan Kredit.

Ha : Terdapat hubungan positif antara

Peranan Manajemen Risiko

dengan Efektivitas Pengelolaan

Kredit.

Uji model yang kedua dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi sederhana,

yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 15: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 83

Tabel 12

Hasil Uji Regresi Sederhana Model 2

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,356a ,127 ,107 3,459

a. Predictors: (Constant), Manajemen_Risiko

Pada tabel 12 menampilkan nilai R

yang merupakan simbol dari nilai koefisien

korelasi. Jika nilai rhitung> rtabel, itu artinya

Ho ditolak dan Ha diterima. Dari data tabel

diatas menujukkan nilai rhitung adalah

0,356, sedangkan untuk rtabel adalah

sebesar 0,248, itu artinya nilai rhitung> rtabel

yang artinya Ho ditolak dan menerima Ha.

Dapat disimpulkan terdapat hubungan

positif antara Peranan Manajemen Risiko

dengan Efektivitas Pengelolaan Kredit.

Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, teknik yang

digunakan adalah teknik analisis regresi

berganda, karena variabel bebas dalam

penelitian ini lebih dari satu. Uji model

regresi berganda, hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 13

Hasil Uji Regresi Berganda

Model Summary

Model

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,549

a

,302 ,268 3,130

a. Predictors: (Constant), Manajemen_Risiko, Audit_Internal

Berdasarkan tabel diatas dapat

dilihat bahwa nilai koefisienAdjusted R

Square yang dihasilkan oleh variabel-

variabelindependen sebesar 0,268 yang

artinya adalah 26,8% variabel dependen

efektivitas pengelolaan kredit dijelaskan

oleh variabel independen penerapan audit

internal dan penerapan manajemen risiko,

dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain

diluar variabel independen yang

digunakan.

Angka koefisien kolerasi (R) pada

tabel 13 sebesar 0,549 menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen

adalah kuat karena memiliki nilai koefisien

kolerasi diatas 0,5. Standar Error of

Estimate (SEE) sebesar 3,130. Makin kecil

nilai SEE akan membuat model regresi

semakin tepat dalam memprediksi variabel

dependen.

Uji Hipotesis Dalam penelitian ini, 2 (dua)

variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat

akan di uji tingkat hubungannya dengan uji

hipotesis yang terdiri dari 2 (dua)

pengujian, yaitu uji t (uji secara parsial)

dan uji F (uji secara simultan).

Uji t Pengujian regresi secara parsial (uji

t) berguna untuk menguji pengaruh dari

masing-masing variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh dari

masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen dapat dilihat

dengan membandingkan nilai probabilitas

(p-value) dari masing-masing variabel

dengan tingkat signifikansi yang

digunakan sebesar 0,05. jika p-value lebih

kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa variabel-variabel independen secara

parsial mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Hasil uji

regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 16: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 84

Tabel 14

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1 (Constant) 28,926

9,035 3,201

,003

Audit_Internal

,539 ,166 ,419 3,242

,002

Manajemen_Risiko

-,293

,113 -,336

-2,59

9

,013

a. Dependent Variable: Pengelolaan_Kredit

Dalam tabel Coefficients di atas

ditunjukkan bahwa variabel independen

yang dimasukkan dalam model yaitu

penerapan audit internal adalah signifikan.

Hal ini dapat dilihat padaprobabilitas

signifikannya adalah sebesar 0,002yang

lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho1

ditolak dan Ha1 diterima.Hasil dari uji

hipotesis diatas menunjukkan bahwa

penerapan audit internal berpengaruh

positif secara signifikan terhadap

kebijakan pemberian kredit.Dengan

demikian penerapan audit internal sangat

berperan penting dalam efektivitas

pengelolaan kredit.

Variabel penerapan manajemen

risiko memiliki nilai probabilitas signifikan

sebesar 0,013 di bawah 0,05 yang berarti

Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Hasil dari uji

hipotesis diatas menunjukkan bahwa

penerapan manajemen risiko berpengaruh

negatif secara signifikan terhadap

efektivitas pengelolaan kredit. Dengan

demikian semakin baik suatu perusahaan

multifinance menerapkan manajemen

resiko, maka perusahaan akan lebih

selektif dan lebih berhati-hati dalam

memberikan kebijakan kredit pada

nasabah, sehingga volume kredit yang

diberikan akan semakin berkurang.

Dari hasil uji regresi yang

dilakukan, juga ditemukan bahwa variabel

penerapan audit internal dan penerapan

manajemen risiko berpengaruh terhadap

efektivitas pengelolaan kredit.

Uji F Pengujian signifikansi simultan (uji

F) dilakukan untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen yang

digunakan dalam model regresi

mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 15

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares

df

Mean

Square

F Sig

.

1

Regression

177,754 2 88,8

77 9,072

,001

b

Residual

411,446 42

9,796

Total 589,200 44

a. Dependent Variable: Pengelolaan_Kredit

b. Predictors: (Constant), Manajemen_Risiko, Audit_Internal

Berdasarkan hasil pengolahan data

pada tabel 15 menunjukkan bahwa nilai

signifikansi sebesar 0,001 atau lebih kecil

dari nilai probabilitas (p-value) 0,05

(0,001< 0,5). Dengan demikian Ho3 ditolak

dan Ha3 diterima yaitu penerapan audit

internal dan manajemen risiko secara

bersama-sama (simultan) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap pengelolaan

kredit. Dengan demikian semakin baik

perusahaan multifinance dalam

Page 17: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 85

menerapkan audit internal dan menerapkan

manajemen risiko, maka akan semakin

efektif pula perusahaan dalam pengelolaan

kreditnya yang dapat menguntungkan dan

aman bagi perusahaan multifinance.

PEMBAHASAN

Ditinjau dari sisi kualitas jawaban

pada setiap item pertanyaan terkait dengan

efektivitas pengelolaan kredit didapatkan

nilai skor total dari jawaban yang diberikan

responden adalah sebesar 1731 atau 85,5%

dari total skor maksimal 2025 (nilai total

skor maksimal didapatkan dengan asumsi

seluruh responden memberikan jawaban

dengan skor tertinggi pada tiap item soal

yaitu 5). Presentase tersebut

mengindikasikan bahwa pengelolaan kredit

yang saat ini dijalankan sudah cukup baik,

baik dari awal pengajuan kredit sampai

dengan pengelolaan kredit yang sudah

berjalan.

Namun jika mengacu pada nilai

Rsquareyang dihasilkan yakni sebesar

30,2%, nampak bahwa secara kualitas,

kontribusi kedua variabel bebas (penerapan

audit internal dan penerapan manajemen

risiko) masih cukup kecil atau dengan kata

lain bahwa efektivitas pengelolaan kredit

yang muncul justru lebih besar dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diukur dalam

penelitian ini. Selanjutnya, pada pengujian

hipotesis secara parsial antara peranan

audit internal terhadap efektivitas

pengelolaan kredit menunjukkan bahwa

nilai variabel peranan audit sebesar 0,002 <

0,05 mengindikasikan bahwa variabel

peranan audit Internal berpengaruh secara

signifikan terhadap efektivitas pengelolaan

kredit pada PT. Home Credit Indonesia.

Selain itu secara empiris dapat

ditemukan bahwa pengontrolan kosumen

diawal pengajuan, karena proses approval

kredit tidak hanya menggunakan cara

manual atau dengan bantuan manusia saja,

tetapi juga dibuatnya sistem teknologi

otomatis approval ketika konsumen

memenuhi kelengkapan dokumen saja

tanpa ada pengecekkan terlebih dahulu

oleh karyawan. Tidak dapat dipungkiri,

kecanggihan teknologi juga dibutuhkan

karena banyaknya pengajuan kredit setiap

hari nya dengan proses approval di hari

yang sama dengan waktu maksimum

penentuan approval sekitar 45 menit.

Pada pengujian hipotesis ketiga

secara parsial, hasil uji statistik atas

pengaruh parsial peranan manajemen

risiko terhadap efektivitas pengelolaan

kredit pada PT. Home Credit Indonesia

mengindikasikan bahwa variabel

penerapan manajemen risiko dalam

penelitian ini memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap efektivitas

pengelolaan kredit pada PT. Home Credit

Indonesia. Mengacu pada sisi kualitas

jawaban yang diberikan oleh responden

atas item pertanyaan terkait dengan

peranan manajemen risiko didapatkan nilai

skor total dari jawaban yang diberikan

responden adalah sebesar 2077 atau 83,9%

dari total skor maksimal sebesar 2475

(nilai total skor maksimal didapatkan

dengan asumsi seluruh responden

memberikan jawaban dengan skor tertinggi

atau 5).Persentase skor tersebut

mengindikasikan bahwaperanan

manajemen risiko secara umum sangatlah

tinggi.

Tingginya tingkat peranan

manajemen risiko pada pengelolaan kredit

pada PT. Home Credit Indonesia dalam

sudut pandang afektif, manajemen risiko

sangatlah diperlukan dalam pengontrolan

kredit ataupun dari kebijakan penerimaan

kreditnya. Temuan pengaruh peranan

manajemen risiko terhadap efektivitas

pengelolaan kredit ini sejalan dengan hasil

Page 18: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 86

penelitian Ika Caya Putri dan A’ Yunur

Rochimah juga menemukan adanya

hubungan antara peranan manajemen

risiko dengan efektivitas pengelolaan

kredit. Secara empiris, dari sisi penagihan

kredit, saat ini sudah jauh lebih baik dari

tahun-tahun sebelumnya. Dikarena

diberlakukannya sistem penelponan

pengingat kepada nasabah untuk

mengingatkan tentang pembayaran

kreditnya. Dilakukannya pengontrolan

lebih detail tentang nasabah-nasabah yang

tidak beretikat untuk melakukan

pembayaran dengan cara dimulai dari

penelponan hingga kunjungan langsung.

Upaya ini dilakukan untuk mengurangi

risiko kredit tak tertagih.

Berdasarkan hasil uji F, pada

tingkat keyakinan 95% variabel

independen pada penelitian yang terdiri

dari audit internal dan manajemen risiko

secara bersama-sama berpengaruh sebesar

9,07 % terhadap efektivitas pengelolaan

kredit. Persentasi ini terbilang sangat kecil

dan untuk sisanya sebesar 90,93 % adalah

faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi pengelolaan kredit secara

efektif yang tidak menjadi pembahasan

dalam skripsi ini.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah dikemukakan,

penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Terdapat pengaruh positif dan

signifikan secara parsialdengan

tingkat signifikansi sebesar 0,002 pada

penerapan audit internal terhadap

efektivitas pengelolaan kredit pada

perusahaan PT. Home Credit

Indonesia.

2. Terdapat pengaruh negatif dan

siginifikan secara parsial dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,013 pada

manajemen risiko pembiayaan kredit

terhadap efektivitas pengelolaan kredit

pada perusahaan PT. Home Credit

Indonesia.

3. Penerapan audit internal dan

manajemen risiko pembiayaan kredit

berpengaruh positif dan siginifikan

secara simultan dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,001 terhadap

efektivitas pengelolaan kredit pada

perusahaan PT. Home Credit

Indonesia.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah

dikemukakan, penulis ingin memberikan

saran kepada pihak perusahaan maupun

pihak yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai masalah ini, sebagai

berikut :

1. Perlunya pembinaan terhadap objek

yang diaudit khususnya bagian yang

berkaitan dengan pengelolaan kredit

tentang pentingnya pemeriksaan yang

berkelanjutan dalam pengelolaan

kredit untuk meminimalisir tindakan

negatif dari mulai pelanggaran

internal maupun eksternal hingga

pemantauan terhadap proses kredit

dan penagihan yang berjalan saat ini.

2. Meningkatkan penerapan manajemen

risiko baik itu dari sistem yang

diterapkan maupun tenaga SDM

(Sumber Daya Manusia) yang

menjalankan khususnya dalam

kegiatan pengelolaan kredit. Sistem

yang digunakan harus up to date

sehingga mampu mengatasi masalah-

masalah baru yang masih belum bisa

diatasi dengan menggunakan sistem

yang slama. Selain itu keahlian dari

Page 19: PERANAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Hana Lidyana, Widodo & Donny D.

Hal | 87

tenaga SDM khususnya dalam

menganalisa permohonan kredit juga

perlu ditingkatkan agar menghasilkan

kredit yang sehat sehingga dapat

menghasilkan profit bagi perusahaan

pembiayaan.

DAFTAR PUSTAKA

A’ Yunur, Rochimah. 2014. Penerapan

Manajemen Risiko (Risk

Management) untuk Meminimalkan

Kredit Bermasalah pada Bank Jatim

Cabang Bondowoso. Skripsi.

Surabaya : UIN Sunan Ampel

Akbar Pribowo. 2007. Peranan Audit

Internal di Dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal

Kredit Investasi (Studi Kasus pada

PT. BNI 46 (Persero) Cabang Asia-

Afrika-Bandung). Skripsi. Bandung :

Universitas Widyatama.

Dewi, Hanggraeni. 2015. Manajemen

Risiko Perusahaan (Enterprise Risk

Management) dan Good Corporate

Governance. Jakarta : Universitas

Indonesia.

Hery. 2016. Auditing dan Asurans. Jakarta

: Grasindo.

Ika Caya Putri. 2010. Pengaruh Penerapan

Manajemen Risiko Perbankan dan

Penerapan Audit Internal terhadap

Kebijakan Pemberian Kredit.

Skripsi. Tangerang : UIN Syarif

Hidayatullah.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan

Keuangan. Edisi Satu. Cetakan

Ketujuh. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

1/POJK.05/2015 tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Lembaga

Jasa Keuangan Non-Bank.

Pertiwi, Srijayanti P. 2012. Pembiayaan

Konsumen dalam Bentuk Pinjaman

Tunai yang Dilakukan oleh

Perusahaan Pembiayaan. Skripsi.

Makassar : Universitas Hasannudin

Setia, Mulyawan. 2015. Manajemen

Risiko. Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung : Alfabeta.

Sukrisno, Agoes. 2012. Auditing Petunjuk

Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik. Jilid 1. Edisi

Keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Thamrin Abdullah dan Francis Tantri.

2013. Manajemen Pemasaran.

Cetakan II. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.