9
feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan Ekono Copyright Feryanto William Karo-karo [email protected] http://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan -ekonomi/ Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan Ekonomi Oleh : Feryanto (Email: [email protected]) Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Lahan, potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi faktor utama pengembangan pertanian. Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja bertumpu di desa tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta prasarana yang tidak saja berada di pedesaan (baca : kota). Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatu wilayah dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dan kelembagaan Berangkat dari kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasar pembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh, artinya pembangunan yang dilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis, ulet, dan mampu mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, serta teknologi sekaligus mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian harus berdasarkan asas ‘keberlanjutan’ yakni, mencakup aspek ekologis, sosial dan ekonomi (Wibowo, 2004). Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaan wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu. Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional karena perencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu. Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efesien. page 1 / 9

Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

Peranan Agribisnis dalam PembangunanPertanian dan Ekonomi

Oleh : Feryanto

(Email: [email protected])

Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaanyang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Lahan,potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi  faktor utamapengembangan pertanian. Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidaksaja bertumpu di desa tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dandukungan sarana serta prasarana yang tidak saja berada di pedesaan (baca : kota).Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatuwilayah dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengankondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dankelembagaan

Berangkat dari kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasarpembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh, artinya pembangunan  yangdilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis, ulet, danmampu mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, serta teknologi sekaligusmampu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian harusberdasarkan asas ‘keberlanjutan’ yakni, mencakup aspek ekologis, sosial danekonomi (Wibowo, 2004).

Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaanwilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu.Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional karenaperencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari rangkaiankegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu.Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untukmencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensisumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalanlebih efektif dan efesien.

page 1 / 9

Page 2: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

Perencanaan pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan danmengaplikasikan kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan programpembangunan yang didalamnya mempertimbangkan aspek wilayah denganmengintegrasikan aspek sosial lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yangoptimal dan berkelanjutan.

Untuk memberhasilkan pembangunan ekonomi nasional melalui pengembangansektor agribisnis, kita perlu menemu-kenali terlebih dahulu kondisi dan tantanganyang dihadapi sektor agribisnis nasional. Dengan menmu-kenali hal-hal tersebut,kita dapat merumuskan strategi untuk menghadapinya dan mempercepatpembangunan sektor agribisnis dari kondisi saat ini menuju kinerja sektor agribisnisyang diharapkan.

Pengembangan sektor agribisnis di masa depan, khususnya menghadapi eraglobalisasi, akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber darituntutan pembangunan ekonomi domestik, perubahan lingkungan ekonomiInteransional, baik karena pengaruh lieberalisasi ekonomi maupun karenaperubahan-perubahan fundamental dalam pasar produk agribisnis internasional.

Struktur agribisnis, untuk hampir semua komoditi, dewasa ini masih tersekat-sekat.Struktur agribisnis yang tersekat-sekat ini dicirkan oleh beberapa hal yaitu : Pertama, agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiriatas beberapa subsistem, yaitu (a) subsistem pertanian hulu, (b) subsistembudidaya pertanian, (c) subsistem pengolahan hasil pertanian, (d) subsistempemasaran hasil pertanian, dan (e) subsistem jasa penunjang pertanian. Subsistemkedua, sebagian dari subsistem pertama, dan subsistem ketiga merupakan on-farmagribisnis, sedangkan subsistem lainnya merupakan off-farm agribisnis. Kedua,agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagaisuatu kegiatan utuh yang komprehensif, sekaligus sebagai suatu konsep untukdapat menelaah dan menjawab berbagai permasalahan, tantangan, dan kendalayang dihadapi pembangunan pertanian. Agribisnis juga dapat dijadikan tolok ukurdalam menilai keberhasilan pembangunan pertanian serta pengembangan terhadappembangunan nasional secara lebih tepat.

Dari berbagai definisi dan batasan konsep agribisnis di atas, dapat disimpulkanbahwa faktor-faktor yang penting dan harus ada dalam proses pembangunanagribisnis adalah sebagai barikut : (a) agribisnis merupakan suatu sistem, sehinggasemua kegiatan yang terdapat dalam sistem tersebut harus saling terkait dan tidak

page 2 / 9

Page 3: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

berdiri sendiri, (b) agribisnis merupakan alternatif bagi pengembangan strategipembangunan ekonomi, dan (c) agribisnis berorientasi pasar dan perolehan nilaitambah dari suatu komoditas.

Setidaknya ada lima alasan mengapa sektor pertanian atau agribisnis menjadistrategis. Pertama, pertanian merupakan sektor yang menyediakan kebutuhanpangan masyarakat. Kedua, merupakan penyedia bahan baku bagi sektor industri(agroindustri). Ketiga, memberikan kontribusi bagi devisa negara melaluikomoditas yang diekspor. Keempat, menyediakan kesempatan kerja bagi tenagakerja pedesaan. Dan kelima, perlu dipertahankan untuk keseimbangan ekosistem(lingkungan).

Ironisnya, meski pertanian dianggap strategis, tapi kondisi petaninya kiantermarginalkan. Menurut Sensus Pertanian 2003, jumlah rumah tangga petanigurem (penggarap kurang dari 0,5 ha) adalah 13,7 juta rumah tangga, meningkat26,85 persen dibanding tahun 1993 yang jumlahnya 10,8 juta rumah tangga.Persentase rumah tangga petani gurem terhadap rumah tangga pertanianpengguna lahan juga meningkat, dari 52,7 persen (1993) menjadi 56,5 persen(2003).

Petani gurem ini mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 16,6persenrakyat Indonesia yang termasuk kelompok miskin, 60persen-nya adalah kalanganpetani gurem. Timbul pertanyaan, jika sektor pertanian sangat penting, mengapapetaninya “dibiarkan” tidak berdaya? Hal tersebut tentunya tidak terlepas darikebijakan nasional dalam mengembangkan sektor pertanian (politik pertanian).

Selama ini, logika pembangunan pertanian di Indonesia merupakan bagian integraldari pembangunan ekonomi nasional, di mana pertumbuhan ekonomi menjadiorientasi utama. Konsekuensinya, variabel kelembagaan masyarakat yang bersifatstruktural di pedesaan kurang diperhatikan dalam menentukan kebijakan ekonomipertanian.

Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Ada limaperan penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi antaralain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenagakerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uang

page 3 / 9

Page 4: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian diIndonesia begitu besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikanlapangan kerja bagi rumah tangga petani. Tahun 2003, sektor pertanian mampumemperkerjakan sebanyak 42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk yangbekerja secara keseluruhan.

Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Ada limaperan penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi antaralain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenagakerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uangtabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian diIndonesia begitu besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikanlapangan kerja bagi rumah tangga petani. Tahun 2003, sektor pertanian mampumemperkerjakan sebanyak 42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk yangbekerja secara keseluruhan.

Pertanian sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah dan perekonomiandengan, pertanian harapannya mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagipenduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana untuk berusaha, sertasebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik lagi. Perananpertanian/agribisnis tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan ekonomipetani dengan cara pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalampembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaandevisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing,pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeriserta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal iniditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk DomestikBruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia,satu-satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun1997-1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhanyang positif.

Dalam jangka panjang, pengembangan lapangan usaha pertanian difokuskan padaproduk-produk olahan hasil pertanian yang memberikan nilai tambah bagiperekonomian nasional, seperti pengembangan agroindustri. Salah satu lapanganusaha pertanian yang berorientasi ekspor dan mampu memberikan nilai tambah

page 4 / 9

Page 5: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

adalah sektor perekebunan. Nilai PDB sektor pertanian mengalami pertumbuhanyang semakin membaik dari tahun  ke tahun. Jika diperhatikan dengan baik,peranan sektor pertanian masih dapat ditingkatkan sebagai upaya dalampeningkatan kesejahteraan masyarakat tani di Indonesia.Secara empirik,keunggulan dan peranan pertanian/agribisnis tersebut cukup jelas, yang pertamadilihat hádala peranan penting agribisnis (dalam bentuk sumbangan atau pangsarealtif terhadap nilai tambah industri non-migas dan ekspor non-migas), yang cukuptinggi. Penting pula diperhatikan bahwa pangsa impor agribisnis relatif rendah,yang mana ini berarti bahwa agribisnis dari sisi ekonomi dan neraca ekonomikurang membebani neraca perdagangan dan pembayaran luar negeri. Sehinggadengan demikian sektor agribisnis merupakan sumber cadangan devisa baginegara. Diharapkan sektor pertanian mampu menjadi sumber pertumbuhanperekonomian status bangsa, terutama negara-negara berkembang yangperekonomiannya masih 60persen bertumpu pada sektor pertanian.

Disisi lain, dilihat ternyata pembangunan agribisnis mampu menunjukkanpeningkatan produktivitas di sektor pertanian, hal ini menunjukkan dua hal yakni,bahwa terjadi peningkatan productivitas pada hasil produk pertanian yang diikutioleh perbaikan koalitas, perbaikan teknologi yang mengikutinya dan peningkatanjumlah tenaga kerja di sektor pertanian, seperti yang ditunjukkan pada awal-awalbab ini.

Pada dasarnya tidak perlu diragukan lagi, bahwa pembangunan ekonomi yangberbasiskan lepada sektor pertanian (agribisnis), karena telah memberikan buktidan dan peranan yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian bangsa,dan tentunya lebih dari itu.

Pembangunan pertanian dalam kerangka pembangunan ekonomi nasional berartimenjadikan perekonomian daerah sebagai tulang punggung perekonomiannasional. Sebagai agregasi dari ekonomi daerah, perekonomian nasional yangtangguh hanya mungkin diwujudkan melalui perekonomian yang kokoh. Rapuhnyaperekonomian nasional selama ini disatu sisi dan tingginya disparitas ekonomi antardaerah  dan golongan disisi lain mencerminkan bahwa perekonomian nasionalIndonesia dimasa lalu tidak berakar kuat pada ekonomi daerah.

Pembangunan ekonomi lokal yang berbasis pada pertanian merupakan sebuahproses orientasi, yang meletakkan formasi institusi baru, pengembangan industrialternatif, peningkatan kapasitas pelaku untuk menghasilkan produk yang lebih

page 5 / 9

Page 6: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

baik, identifikasi pasar baru, transfer ilmu pengetahuan, dan menstimulasibangkitnya perusahaan baru serta semangat kewirausahaan.

Diharapkan dalam pembangunan ekonomi lokal, kegiatan pertanian dalamperkembangannya akan berorientasi  pada pasar (konsumen) apabila terjadipenyebaran sumberdaya dan faktor produksi yang merata serta adanya biayatransportasi yang relatif murah. Orientasi pasar ini akan menunjukkan bahwa setiaplokasi dapat menghasilkan komoditi pertanian tertentu. Suatu kegiatan pertanianakan lebih dapat berkembang pada lokasi tertentu yang disebabkan oleh adanyakemudahaan bagi konsumen yang berasal dari dalam atau dari luar lokasi untukdatang ke lokasi pemasaran komoditi pertanian tersebut.

Kebijaksanaan nasional pembangunan pertanian di suatu negara tentunya tidaklepas dari pengaruh faktor-faktor eksternal, apalagi dalam era globalisasi yang dicirikan adanya keterbukaan ekonomi dan perdagangan yang lebih bebas, akan sulitditemukan adanya kebijaksanaan nasional pembangunan pertanian yang steril daripengaruh-pengaruh factor eksternal. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhikebijaksanaan nasional pembangunan pertanian di Indonesia antara lain adalah; (i)kesepakatan-kesepakatan internasional, seperti WTO, APEC dan AFTA; (ii)kebijaksanaan perdagangan komoditas pertanian di negara-negara mitraperdagangan indonesia; (iii) lembaga-lembaga internasional yang memberikanbantuan kepada Indonesia terutama dalam masa krisis.

Dimasa lalu, ketika orientasi pembangunan pertanian terletak pada peningkatanproduksi, yang menjadi motor penggerak sektor agribisnis adalah usahatni. Artinyakomoditi yang dihasilkan usahatanilah yang menentukan perkembangan agribisnishulu dan hilir. Hal ini sesuai pada masa lalu, karena target kita masih bertujuanuntuk mencapai tingkat produksi semaksimal mungkin. Selain itu, konsumen jugabelum menuntut  pada atribut-atribut produk yang lebih rinci dan lengkap.

Dewasa ini dan dimasa yang akan datang, orientasi sektor telah berubah kepadaorientasi pasar. Dengan berangsungnya perubahan preferensi konsumen yangsemakin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap, maka motorpenggerak sektor agribisnis harus berubah dari usaha tani kepada industripengolahan (agroindustri). Artinya, untuk mengembangkan sektor agribisnis yangmogern dan berdaya saing, agroindustri menjadi penentu kegiatan pada subsistemusahatani dan selanjutnya akan menetukan subsistem agribisnis hulu.

page 6 / 9

Page 7: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

Pembangunan sektor pertanian/agribisnis yang berorientasi pasar menyebabkanstrategi pemasaran menjadi sangat penting bahkan pemasaran ini semakin pentingperanannya terutama menghadapi masa depan, dimana preferensi konsumen terusmengalami perubahaan. Serta, untuk memampukan sektor agribisnismenyesuaikan diri terhadap perubahan pasar, diperlukan pengembangansumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan pengembangan teknologi,serta pembangunan kemampuan sumberdaya manusia (SDM) agribisnis sebagaiaktor pengembangan sektor pertanian.

Disamping konsep pembangunan pertanian diatas, khususnya dinegara-negaraberkembang, masih banyak permasalahan yang dihadapi terutama sektorpertanian, terutama masalah kemiskinan, rendahnya produktivitas, rendahnya SDM,masih lemahya posisi tawar petani, ketidakadaannya kelembagaan yangmendukung usaha tani pelaku pertanian, dan masih kurangnya atau lemahnyasistem pasar komoditi produk pertanian, dan kurang diserapnya hasil komoditdengan baik akibat infrastruktur yang masih kurang memadai.

Permasalahan ini tentunya, menjadi kendala sekaligus tantangan yang harusdihadapi oleh pengambil kebijakan. Sehingga dengan demikian diharapkannantinya sektor pertanian mampu menjadi penggerak perekonomian di pedesaandan negara.

Pertanian/Agribisnis di Negara Maju

Fenomena mengapa suatu negara dapat memenangkan persaingan sedangkannegara lain tidak, merupakan pertanyaan terus yang mengemuka sepanjangsejarah pembangunan dan perdagangan internasional. Banyak pendapat yangdiajukan oleh pakar terutama dalam bidang ekonomi dan bisnis internasional, tetapitidak satupun yang mampu menjelaskan kemampuan daya saing suatu negarasecara komprehensif,

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, bahkan Malaysia danThailand yang secara tradisional menguasai agribisnis internasional, dimasa yangakan datang akan menguasai sektor agroindustri, walaupun disatu sisi akanmenghadapi permasalahan yakni kesulitan untuk mengembangkan agribisnis,karena kesulitan dalam hal lahan pertanian. Berbeda dengan masa sebelumnya,

page 7 / 9

Page 8: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

dewasa ini dan masa yang akan datang, preferensi konsumen produk agribisnisyang kita hadapi sangat berbeda dan sedang mengalami perubahaan secarafundamental.

Negara-negara maju, dari masa yang lalu sudah melihat bagaimana potensipertanian dalam perekonomian mereka. Keunggulan daya saing ditentukan olehkemampuan mendayagunakan keunggulan komparatif yang dimiliki mulai dari hulusampai hilir, dalam menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan preferensikonsumen. Artinya, pendayagunaan keunggulan sisi penawaran ditujukan untukmemenuhi keinginan konsumen. Kemampuan untuk menyediakan produk yangberkembang, sangat menentukan keunggulan bersaing di pasar internasional.Negara-negara agribisnis, seperti Australia dan selandia Baru, mampu bersaing dipasar interansional disebabkan kemampuan negara tersebut dalam menjual apayang diinginkan konsumen bukan menjual apa yang dihasilkan.

Sejarah perekonomian dunia sebenarnya telah memberikan pelajaran bagi kitasemua bahwa tidak ada negara besar di dunia ini yang kuat tanpa di dukung olehpertanian yang tangguh. Kenyataaan menunjukkan bahwasanya negara-negara diEropa Timur dan Uni Soviet pada akhirya harus menerima terjadinya disintegrasikarena lemahnya daya dukung sektor pertanian, negara-negara di kawasan afrikajuga mengalami kesulitan dalam membangun bangsanya, hanya karena sektorpertanian tidak dapat mendukung ketahanan pangan sebagai landasanpembangunan.

Bagi Indonesia, dimana sumberdaya alam merupakan keunggulan komparatifnya,maka sudah sepantasnya jika pembangunan nasional didasarkan pada pengelolaansumberdaya alam tersebut. Pertanian merupakan salah satu sumberdaya alamdimana Indonesia mempunyai keunggulan komparatif, disamping itu bagianterbesar penduduk Indonesia juga hidup dan bermata pencaharian di sektortersebut, fenomena kemiskinan juga banyak terjadi di sektor pertanian. Dengandemikian apabila sektor pertanian dijadikan landasan bagi pembangunan nasionaldimana sektor-sektor lain menunjang sepenuhnya, sebagian besar masalah yangdihadapi oleh masyarakat akan dapat terpecahkan.

Disamping itu orientasi pembangunan pertanian juga perlu disesuaikan denganperkembangan yang terjadi, apabila pada waktu yang lalu lebih banyak berorientsaipada pengembangan komoditas, maka kini harus lebih berorientasi pada petani.Namun demikian harus sepenuhnyadi sadari bahwa dalam menyusun

page 8 / 9

Page 9: Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan …

feryanto.wk's blog | Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan EkonomiCopyright Feryanto William Karo-karo [email protected]://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/

kebijaksanaan pembangunan pertanian hanya memperhatikan potensi sumberdayaalam dan kepentingan produsen semata-mata, melainkan juga pengaruh dariperdagangan dunia dan kebijaksanaan pembangunan pertanian di negara mitradagang.

Pandangan dari Partai Politik juga tidak jauh berbeda dengan pandangan daripemerintah maupun para pengamat ekonomi, Imam Churmen (1999) dari PKBmenyatakan bahwa diperlukan komitmen dari semua pihak untuk menempatkansektor pertanian sebagai sektor prioritas pembangunan yang dicerminkan dalamanggaran pemerintah.

Sebagai contoh kasus bagaimana pembangunan pertanian dan kebijakannya diNegara Maju, dapat kita perhatikan dalam negara Amerika serikat berikut.  Sejaktahun 2002, pemerintah AS memberikan subsidi sebesar US $ 19 milliar per tahunkepada petaninya, atau sekitar dua kali dari dana yang dicadangkan untuk bantuaninteransionalnya. Dalam hal beras, misalnya AS telah mencadangkan sekitar US$100 ribu subsidi per petani yang diberikan kepada siapapun yang mau menggantitanamannya dengan padi. Negara bagian di pantai  barat seperti California danWashington, dan negara bagian di tenggara seperti Lousiana, South dan NorthCarolina memang sedang antusias mengembangkan agribisnis padi sawah. Targetbesar untuk menjadi produsen nomor dua beras dunia, dapat menjadi kenyataan,terutama ketika perundingan dan persaingan tingkat dunia dengan negara-negaraEropa Barat  dalam hal gandum sering mengalami kendala besar. Wallahu’alam!.

page 9 / 9