24
PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI EKSEKUTIF DALAM TATA KELOLA PERUSAHAAN OLEH Agung Dharmawan Buchdadi I Gusti Ketut Agung Ulupui Sholatia Dalimunthe

PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI

EKSEKUTIF DALAM TATA KELOLA PERUSAHAAN

OLEH

Agung Dharmawan Buchdadi

I Gusti Ketut Agung Ulupui

Sholatia Dalimunthe

Page 2: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

i

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , kami

ucapkan atas selesainya karya ilmiah ini. Kami menyadari beberapa

ketidaksempurnaan masih terjadi disana sini. Untuk itu kami

menyatakan penyesalan dan membuka diri untuk segala kritik yang

membangun demi perbaikan dimasa mendatang. Selain itu kami

perlu mengungkapkan terima kasih kepada pihak pihak yang

mendukung pelaksanaan kegiatan ini, yaitu:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

2. Rekan rekan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

3. Rekan rekan mahasiswa yang membantu dalam pengambilan

data dan pengolahan data penelitian ini

Demikian yang kami sampaikan , semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia.

Jakarta, 20 Juni 2019

Tim Penyusun

Page 3: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

ii

Daftar isi PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN

KOMPENSASI EKSEKUTIF DALAM TATA KELOLA

PERUSAHAAN .................................................................... 1

Kata Pengantar ........................................................................ i

PENDAHULUAN .................................................................. 1

KEGIATAN PENGAWASAN DALAM GOOD

CORPORATE GOVERNANCE ......................................... 3

Pengaruh dewan komisaris independen

(Independent Board) terhadap kinerja perusahaan

............................................................................................ 4

Pengaruh rapat dewan komisaris terhadap kinerja

perusahaan ...................................................................... 5

Kinerja perusahaan dan kompensasi eksekutif ..... 6

PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN

KOMPENSASI EKSEKUTIF PERUSAHAAN ............... 12

Rapat dewan komisaris meningkatkan kinerja

perusahaan .................................................................... 14

Kompensasi eksekutif meningkatkan kinerja

perusahaan .................................................................... 15

Daftar Pustaka................................................................... 16

Pengakuan ......................................................................... 21

Page 4: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

1

PENDAHULUAN

Alasan utama untuk menerapkan tata kelola perusahaan

(good corporate governance -GCG) adalah masalah agensi

yang merupakan pemisahan antara kontrol dan kepemilikan

(John & Senbet, 1998). Para pemegang saham ingin para

manajer untuk mengambil tindakan yang tepat atas nama

kepentingan para pemegang saham untuk memaksimalkan

kekayaan mereka. Itulah yang pemegang saham bayar

kepada manajemen sehingga mereka selalu bertindak demi

kepentingan pemegang saham. Bahkan para pemegang

saham tidak ragu untuk memberikan kompensasi jika

perusahaan meningkatkan laba. Semakin baik kinerja

perusahaan, semakin besar kompensasi yang akan diterima

oleh eksekutif.

Perbincangan berkaitan dengan GCG akan tidak lepas

dengan teori keagenan (Agency Theory). Masalahnya timbul

terkait pemisahan kepemilikan dan kontrol di perusahaan.

Pemilik sebagai prinsipal membuat kontrak kepada manajer

Page 5: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

2

sebagai agen untuk bertindak atas nama pemiliknya.

Kemudian, masalahnya adalah agen tidak selalu dapat

dijamin untuk bertindak demi kepentingan terbaik kepala

sekolah. Untuk menjaga agen melakukan kepentingan terbaik

dari prinsipal, pemegang saham perlu mengeluarkan biaya

agensi. Ada tiga komponen biaya agensi: biaya pemantauan

(monitoring cost) oleh prinsipal untuk membatasi tindakan

tidak baik oleh agen, biaya ikatan (bonding cost) untuk

menjamin agen tidak akan melakukan tindakan yang

merugikan prinsipal, dan biaya sisa (residual cost) karena

beberapa perbedaan antara keputusan yang dibuat oleh agen

dengan keputusan terbaik yang akan memaksimalkan yang

lebih kaya dari prinsipal (Jensen & Meckling, 1976).

Selanjutnya, teori keagenan juga berpendapat bahwa

akan sangat dibutuhkan aktivitas pemantauan yang memadai

serta insentif yang sesuai bagi agen untuk mencapai nilai

maksimal perusahaan (Madison, Holt, Kellermanns, & Ranft,

2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

perbedaan preferensi pada aktivitas perusahaan antara

Page 6: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

3

pelaku dan agen. Hal ini berkaitan dengan perbedaan sikap

risiko antara pelaku dan agen dalam mengambil keputusan

dalam bisnis (Tan, 2014)

Dengan demikian, apabila perusahaan menerapkan

GCG yang kurang baik, manajer dapat mengambil keputusan

dalam mengelola perusahaan sesuai dengan kepentingan

pribadinya. Sementara, apakah perusahaan menerapkan

GCG yang baik, keputusan tersebut akan dipantau dan

dikendalikan oleh dewan komisaris. Kemudian, keputusan

dan strategi yang diambil akan sesuai dengan tujuan yang

dibuat oleh pemegang saham. Dalam teori agensi,

mekanisme GCG akan meliputi pemantauan (monitoring),

pemberian insentif (Incentive), dan struktur kepemilikan

(ownership structure) di perusahaan (Coles, McWilliams, &

Sen, 2001).

KEGIATAN PENGAWASAN DALAM GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

Selanjutnya akan disajikan beberapa kajian terdahulu

berkaitan dengan tema sentral yang terkait dengan kegiatan

Page 7: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

4

pengawasan dalam tata kelola perusahaan yaitu berkaitan

dengan dewan komisaris independent, rapat dewan

komisaris, insentif buat eksekutif, dan struktur kepemilikan

Pengaruh dewan komisaris independen (Independent

Board) terhadap kinerja perusahaan

Disebutkan di Al-Najjar (2014) bahwa dewan

komisaris independen akan memiliki peran pengawasan yang

baik di perusahaan akan memberi dampak positif bagi kinerja

perusahaan. Selain itu, dewan komisaris independen akan

membawa koneksi dan keahlian mereka untuk membuat

perusahaan memiliki capaian kerja yang lebih baik. Hal ini

sejalan dengan beberapa penelitian yang menemukan

hubungan positif antara independensi dewan komisaris dan

kinerja perusahaan(Duru, Iyengar, & Zampelli, 2015;

Mashayekhi & Bazaz, 2008; Müller, 2014). Duru, Iyengar, dan

Zampelli (2015) juga menemukan bahwa variabel

independensi dewan komisaris memiliki peran moderat pada

hubungan negatif antara dualitas dewan dan kinerja

perusahaan yaitu dengan melemahkan hubungan sebagai

Page 8: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

5

akibat dari proporsi dewan meningkat secara independen.

Selain itu, diketahui dua penelitian mencatat bahwa

independensi dewan dan jumlah variabel pertemuan dewan

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

perusahaan(Liang, Xu, & Jiraporn, 2013; Liu, Miletkov, Wei, &

Yang, 2015; Zhu, Ye, Tucker, & Chan, 2016)

Meskipun demikian, ditemukan juga satu studi

(Cavaco, Crifo, Rebérioux, & Roudaut, 2017) berpendapat

bahwa dewan komisaris independen berkorelasi negatif

dengan kinerja operasi. Dewan komisaris dianggap tidak

memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai bisnis yang

dijalankan perusahaan bahkan menjadi beban perusahaan.

Pengaruh rapat dewan komisaris terhadap kinerja

perusahaan

Salah satu cara termudah untuk mengevaluasi kinerja

dewankomisaris adalah dengan menghitung kehadiran

mereka dalam rapat dewan. Jumlah pertemuan yang dihadiri

menunjukkan mereka lebih intens melakukan peran mereka

untuk memantau perusahaan. Selain itu, dari penelitian

Page 9: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

6

sebelumnya dicatat dari H. I. Chou, Chung, & Yin (2013)

bahwa pertemuan dewan memiliki dampak positif terhadap

kinerja perusahaan. Namun, disebutkan bahwa dewan harus

rapat sendiri bukan oleh wakilnya.

Chou, Chung, dan Yin (2013) memeriksa variabel

pertemuan dewan dengan menggunakan dua proxy. Proxy

pertama adalah persentase rapat dewan yang dihadiri oleh

seorang direktur dan yang kedua adalah persentase rapat

dewan yang dihadiri oleh perwakilan yang diberi wewenang

oleh seorang direktur

Kinerja perusahaan dan kompensasi eksekutif

Saat ini masih terjadi perdebatan dalam studi

hubungan antara kinerja perusahaan terhadap kompensasi

eksekutif juga sebaliknya pengaruh kompensasi eksekutif

terhadap kinerja perusahaan berkaitan dua pendapat

dipenelitian terdahulu.

Pengaruh kinerja perusahaan pada kompensasi eksekutif

Page 10: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

7

Disebutkan bahwa teori keagenan menunjukkan

hubungan kinerja pada kompensasi eksekutif. Dalam hal ini

kompensasi adalah penghargaan atas kinerja

sebelumnya(Devers, Cannella, Reilly, & Yoder, 2007). Ada

beberapa penelitian yang menemukan korelasi positif antara

kinerja perusahaan dan kompensasi eksekutif. Penelitian di

perusahaan Inggris, ditemukan bahwa kompensasi direktur

dan pengembalian pemegang saham saat ini berkorelasi

positif. Namun, makalah ini menemukan sedikit bukti adanya

hubungan antara gaji direksi (gaji dan bonus) dan imbal hasil

pemegang saham (Conyon, 1997) . Selain itu, dalam studi

yang meneliti perusahaan Jepang, hasilnya menunjukkan

bahwa kinerja berbasis akuntansi saat ini memiliki dampak

positif terhadap kompensasi saat ini. Namun, kinerja berbasis

pasar tidak dapat memiliki efek signifikan terhadap

kompensasi (Basu, Hwang, Mitsudome, & Weintrop, 2007).

Selain itu, di China sebuah penelitian menemukan korelasi

positif antara kompensasi eksekutif dan kinerja perusahaan.

Definisi kompensasi didefinisikan sebagai logaritmik natural

Page 11: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

8

dari jumlah gaji, bonus, tunjangan, dan tunjangan lainnya

(Conyon & He, 2011).

Pengaruh kompensasi eksekutif terhadap kinerja

Perlu dicatat bahwa para ilmuwan meneliti pengaruh

gaji terhadap kinerja yang mengkonseptualisasikan

kompensasi sebagai alat motivasi. Kemudian, studi tersebut

akan menggunakan kompensasi sebagai variable determinat

dari kinerja (Devers et al., 2007).

Kajian terdahulu terkait tata kelola perusahaan

Mungkinkah dewan komisaris independen, rapat dewan

komisaris, komite audit, dan komite risiko memperbaiki

kualitas aset dan kinerja operasional. sebuah studi

terhadap bank-bank yang terdaftar di Indonesia (Buchdadi

& Chou, 2017)

Tujuan-Studi ini menguji dampak dewan komisaris

independen, rapat dewan komisaris, komite audit, dan komite

risiko praktik bank di Indonesia. Metodologi - Kualitas aset

diukur dengan kredit bermasalah (non performing loan / NPL),

Page 12: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

9

dan kinerja operasional diukur dengan rasio biaya operasional

(BOPO). Sedangkan sebagai variabel independen, kami

menggunakan beberapa variabel tata kelola perusahaan yang

baik termasuk dewan independen (IB), rapat dewan tahunan

(annual board meeting / BM), persentase rapat dewan direksi

tahunan, rapat dewan eksekutif tahunan (BEM), persentase

kehadiran rapat dewan komisaris tahunan, Komite Audit (AC),

Rapat Komite Audit (ACM), persentase kehadiran rapat

komite audit tahunan, Komite Risiko (RC), Rapat Komite

Risiko (RCM), dan persentase rapat komite risiko tahunan

kehadiran. Data tersebut tercatat di Pasar Modal Indonesia

selama 2013-2015 dengan menggunakan data panel tidak

seimbang dua tahap least square (2SLS) regresi. Temuan-

Temuan mengungkapkan bahwa dewan independen akan

memperbaiki prinsip kehati-hatian bank tersebut. Sedangkan

rapat dewan direksi akan meningkatkan kinerja operasional

bank. Selain itu, jumlah komite audit akan membuat kinerja

operasional lebih baik, sementara jumlah rapat akan

memperbaiki kredit bermasalah. Kesimpulan-Mengenai hasil

ini bank sentral dan juga pemangku kepentingan lainnya

Page 13: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

10

dapat mempertahankan peran dewan direksi independen

serta banyaknya rapat tahunan berkualitas tinggi. Selain itu,

penelitian ini juga mengungkapkan peran komite audit dalam

bisnis perbankan. Studi ini mendukung teori agensi bahwa

aktivitas pemantauan akan membuat kinerja perusahaan

semakin baik.

Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Komite

Risiko, Tingkat Kehadiran Rapat dan Dampaknya

terhadap Kinerja: Kajian Bank Umum di

Indonesia(T.-K. Chou & Buchdadi, 2017)

Studi ini menentukan pengaruh good corporate

governance terhadap kinerja bank di Indonesia. Variabel yang

digunakan adalah dewan independen (IB), rapat dewan

tahunan (annual board meeting / BM), persentase rapat

dewan direksi tahunan, rapat dewan eksekutif tahunan

(BEM), persentase kehadiran rapat dewan eksekutif, komite

audit (AC), rapat komite audit (ACM), persentase kehadiran

rapat komite audit tahunan, komite risiko (RC), rapat komite

risiko (RCM), dan persentase kehadiran rapat komite risiko

Page 14: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

11

tahunan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi data panel dua tahap least square (2SLS)

menggunakan return on asset (ROA), net interest margin ratio

(NIM), dan Tobin's Q sebagai proxy kinerja bank. Data yang

digunakan adalah bank yang terdaftar di Pasar Modal

Indonesia antara tahun 2013 dan 2015. Temuan tersebut

mengungkapkan bahwa dewan independen memiliki dampak

positif terhadap net interest margin di antara bank berskala

besar. Namun, di antara bank skala kecil dewan direksi

independen memiliki dampak positif terhadap nilai pasar,

namun mereka akan memiliki kekurangan informasi yang

dapat menghambat perolehan laba berdasarkan akuntansi

bank. Selain itu, temuan dari penelitian ini juga menjelaskan

peran penting pertemuan kehadiran untuk akuntansi

berdasarkan profitabilitas bank. Studi ini juga menemukan

peran penting komite audit di industri perbankan.

Page 15: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

12

PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI

EKSEKUTIF PERUSAHAAN

Pada bagian ini akan disajikan kondisi rapat dewan

komisaris dan kompensasi eksekutif perusahaan dalam

rangka melaksanakan peran pengawasan dalam tata kelola

perusahaan

Tabel 1. Rerata rapat dewan komisaris dan kompensasi

eksekutif perusahaan

Item N Rerata St.Dev Maximum Minimum

Kinerja Perusahaan

Tobin’s Q 5

4

0

1,93 2,67 24,43 0,06

ROA 5

4

0

0,04 0,12 0,80 -1,28

Variabel Good Corporate Governance

Kompensasi

Eksekutif

5

2

8

Rp

28.871

Juta

Rp

4.752

Juta

Rp

1.100.000

Juta

0

Rapat Dewan

Komisaris (BM)

4

2

2

6,19 5,22 32 1

Page 16: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

13

Item N Rerata St.Dev Maximum Minimum

Kehadiran Rapat

Dewan Komisaris

(BMA)

4

2

2

23,49 21,01 181 2

Rapat Gabungan

Dewan Komisaris

(BEM)

2

7

6

5,46 3,63 28 1

Kehadiran Rapat

Gabungan Dewan

Komisaris

(BEMA)

2

7

6

45,78 45,05 478 7

Sumber: Data diolah

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 135

perusahaan selama 2013 – 2016. Beberapa catatan

mengenai data maksimum dalam penelitian ini. PT. Astra

Internasional yang bergerak dibidang otomotif memberikan

kompensasi terbesar di tahun 2014 yaitu sebesar Rp 1,1

Trilyun. Perusahaan perusahaan di industri metal seperti

Alumindo Light Metal Industry, Tbk., Indal Alumunium

Page 17: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

14

Industry, Tbk., dan Krakatau Steel, Tbk. melaksanakan rapat

komisaris yang cukup intens yaitu diatas 30 kali. Sementara

beberapa perusahaan mencatat hanya 1 kali pertemuan

dewan komisaris seperti PT Mandom Indonesia, Tbk.; PT

Centex, Tbk.; PT Indopoly Swakarsa Industry, Tbk.; PT Darya

Varia Laboratoria, Tbk.; PT Delta Djakarta, Tbk.; PT Supreme

Cable Manufacturing and Commerce, Tbk.; dan PT Keramika

Indonesia Assosiasi, Tbk. Sementara itu rapat gabungan

dewan komisaris paling banyak dilakukan oleh PT Mandom

Indonesia pada tahun 2014, sedangkan paling sedikit oleh PT

Darya Varia Laboratoria, Tbk

Selain itu kinerja perusahaan yang terbaik adalah PT Akasha

Wira International Tbk (ADES) pada tahun 2014 berdasarkan

Tobins’s Q dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun

2013 berdasarkan ROA. Sebaliknya PT Centex, Tbk dan PT

Karwell Indonesia, Tbk merupakan perusahaan berkinerja

buruk berdasarkan Tobin’s Q dan ROA.

Rapat dewan komisaris meningkatkan kinerja perusahaan

Hasil karya ilmiah ini berkontribusi dalam menemukan peran

penting pertemuan dewan komisaris terhadap kinerja

Page 18: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

15

perusahaan. Jumlah rapat dewan komisaris (BM) secara

signifikan akan meningkatkan kinerja perusahaan

berdasarkan nilai pasar. Sedangkan tingkat kehadiran rapat

dewan komisaris (BMA) secara signifikan meningkatkan

kinerja perusahaan berdasarkan rasio akuntansi. Sebaliknya

rapat gabungan dewan komisaris dan dewan eksekutif (BEM)

maupun tingkat kehadiran rapat gabungan dewan komisaris

dan dewan eksekutif (BEMA) tidak memberikan efek yang

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian

argumen H. I. Chou, Chung, & Yin (2013) dan Chou &

Buchdadi (2017) yang menyatakan pertemuan dewan dan

tingkat kehadirannya memiliki dampak positif terhadap kinerja

perusahaan adalah benar. Lebih luas lagi, penelitian ini

menjadi konfirmasi pentingnya fungsi kontrol dalam teori

keagenan.

Kompensasi eksekutif meningkatkan kinerja perusahaan

Karya ini mengungkapkan hubungan yang signifikan dan

konsisten pada pengaruh positif kompensasi terhadap kinerja

perusahaan. Kompensasi akan meningkatkan kinerja

perusahaan yang diukur dengan nilai pasar maupun nilai

Page 19: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

16

akuntansi perusahaan. Sementara, hanya kinerja perusahaan

berdasarkan nilai akuntansi yang kompensasi perusahaan.

Dengan demikian, penelitian ini mendukung penelitian

sebelumnya yaitu Basu, Hwang, Mitsudome, & Weintrop

(2007) yang menyatakan kompensasi berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan. Begitu juga, penelitian dalam

negeri disektor perbankan Chou & Buchdadi (2018) yang

menemukan pengaruh positif antara kinerja dan kompensasi

dan sebaliknya pengaruh kompensasi terhadap kinerja.

Dengan demikian teori keagenan dan Stewardship theory

masih valid dalam hubungan kompensasi dan kinerja

perusahaan.

Daftar Pustaka

Al-Najjar, B. (2014). Corporate governance, tourism growth

and firm performance: Evidence from publicly listed

tourism firms in five Middle Eastern countries. Tourism

Management, 42, 342–351.

https://doi.org/10.1016/j.tourman.2013.09.008

Basu, S., Hwang, L. S., Mitsudome, T., & Weintrop, J. (2007).

Page 20: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

17

Corporate governance, top executive compensation and

firm performance in Japan. Pacific Basin Finance

Journal, 15(1), 56–79.

https://doi.org/10.1016/j.pacfin.2006.05.002

Buchdadi, A. D., & Chou, T.-K. (2017). Could independent

board, board meeting, audit committee, and risk

committee improve the asset quality and operational

performance a study of listed banks in Indonesia.

Pressacademia, 4(3), 247–254.

https://doi.org/10.17261/Pressacademia.2017.702

Cavaco, S., Crifo, P., Rebérioux, A., & Roudaut, G. (2017).

Independent directors: Less informed but better selected

than affiliated board members? Journal of Corporate

Finance. https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2017.01.004

Chou, H. I., Chung, H., & Yin, X. (2013). Attendance of board

meetings and company performance: Evidence from

Taiwan. Journal of Banking and Finance, 37(11), 4157–

4171. https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2013.07.028

Chou, T.-K., & Buchdadi, A. D. (2017). Independent Board,

Audit Committee, Risk Committee, the Meeting

Page 21: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

18

Attendance level and Its Impact on the Performance: A

Study of Listed Banks in Indonesia. International Journal

of Business Administration, 8(3), 24.

https://doi.org/10.5430/ijba.v8n3p24

Coles, J. W., McWilliams, V. B., & Sen, N. (2001). An

examination of the relationship of governance

machanisms to performance. Journal of Management,

27(1), 23–50. https://doi.org/10.1016/S0149-

2063(00)00085-4

Conyon, M. J. (1997). Corporate governance and executive

compensation. International Journal of Industrial

Organization, 15(4), 493–509.

https://doi.org/10.1016/S0167-7187(96)01032-6

Conyon, M. J., & He, L. (2011). Executive compensation and

corporate governance in China. Journal of Corporate

Finance, 17(4), 1158–1175.

https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2011.04.006

Devers, C. E., Cannella, A. A., Reilly, G. P., & Yoder, M. E.

(2007). Executive Compensation: A Multidisciplinary

Review of Recent Developments. Journal of

Page 22: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

19

Management, 33(6), 1016–1072.

https://doi.org/10.1177/0149206307308588

Duru, A., Iyengar, R. J., & Zampelli, E. M. (2015). The

dynamic relationship between CEO duality and firm

performance: The moderating role of board

independence. Journal of Business Research, 69(10),

4269–4277.

https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.04.001

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm:

Managerial. Journal of Financial Economics, 3, 305–

360. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/0304-

405X(76)90026-X

John, K., & Senbet, L. L. W. (1998). Corporate governance

and board effectiveness. Journal of Banking & Finance,

22, 371–403. https://doi.org/10.1016/S0378-

4266(98)00005-3

Liang, Q., Xu, P., & Jiraporn, P. (2013). Board characteristics

and Chinese bank performance. Journal of Banking and

Finance, 37(8), 2953–2968.

https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2013.04.018

Page 23: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

20

Liu, Y., Miletkov, M. K., Wei, Z., & Yang, T. (2015). Board

independence and firm performance in China. Journal of

Corporate Finance, 30, 223–244.

https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2014.12.004

Madison, K., Holt, D. T., Kellermanns, F. W., & Ranft, A. L.

(2015). Viewing Family Firm Behavior and Governance

Through the Lens of Agency and Stewardship Theories.

Family Business Review, 29(1), 65–93.

https://doi.org/10.1177/0894486515594292

Mashayekhi, B., & Bazaz, M. S. (2008). Corporate

Governance and Firm Performance in Iran. Journal of

Contemporary Accounting & Economics, 4(2), 156–172.

https://doi.org/10.1016/S1815-5669(10)70033-3

Müller, V.-O. (2014). The Impact of Board Composition on the

Financial Performance of FTSE100 Constituents.

Procedia - Social and Behavioral Sciences, 109, 969–

975. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.12.573

Tan, Y. (2014). Corporate governance in the banking sector.

In Performance, Risk and Competition in the Chinese

Banking Industry (pp. 39–64). Elsevier.

Page 24: PERAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN KOMPENSASI …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/PERAN_RAPAT_DEWAN_KOMISARIS_DA… · 2015). Namun, faktanya,hal ini akan sulit dilakukan. Ada

21

https://doi.org/10.1533/9781780634463.39

Zhu, J., Ye, K., Tucker, J. W., & Chan, K. (Johnny) C. (2016).

Board hierarchy, independent directors, and firm value:

Evidence from China. Journal of Corporate Finance, 41,

262–279. https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2016.09.009

Pengakuan

Karya Ilmiah ini disarikan dari penelitian dengan judul

“Good Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan di

Indonesia” yang dibiayai oleh Dana DIPA BLU SP-DIPA

042.01.2.400893/2018 revisi 04 Tanggal 26 Juli 2018 Sesuai

dengan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen FE UNJ No

454/SP/2018 Tanggal 18 Mei 2018